• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Mensosialisasikan Gamelan Degung untuk Anak Sekolah Dasar di Bandung dengan Pendekatan Kepada Guru Sekolah dan Orang Tua.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Mensosialisasikan Gamelan Degung untuk Anak Sekolah Dasar di Bandung dengan Pendekatan Kepada Guru Sekolah dan Orang Tua."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

 

KAMPANYE MENSOSIALISASIKAN GAMELAN DEGUNG

UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR DI BANDUNG

DENGAN PENDEKATAN KEPADA GURU SEKOLAH DAN ORANG TUA

 

Oleh

Gerry Octavius

NRP : 0864223

Keragaman kebudayaan Indonesia merupakan sebuah kebanggaan nasional, dan kebudayaan adalah alat pemerkukuh kesatuan dan persatuan bangsa. Keragaman budaya Indonesia ini tercipta dari kesenian-kesenian tradisional setiap daerah yang ada di Indonesia. Kesenian tradisional perlu dijaga serta dilestarikan agar terlepas dari kepunahannya. Banyak kesenian tradisional Indonesia yang diambang kepunahan, salah satunya adalah kesenian tradisional Sunda Gamelan Degung. Masyarakat sekarang ini sudah jarang yang mengetahui Degung, bahkan menurut hasil observasi, 80% anak-anak sekolah dasar saaat ini tidak mengetahui dan tidak dikenalkan kesenian tradisional Degung. Degung sebagai kesenian tradisional khas Sunda baik untuk dilestarikan dan dikenalkan pada anak-anak sejak dini.

Maka dari itu, tujuan perancangan tugas akhir ini adalah untuk mensosialkan kembali,, melestarikan serta mengenalkan kesenian tradisional Degung kepada masyarakat terutama pada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa melalui pendekatan kepada guru sekolah dan orang tua. Tujuan dari kampanye ini ditujukan kepada guru dan orang tua agar dapat menggugah mereka terlebih dahulu, sebagai orang-orang yang paling dekat dan paling memperhatikan perkembangan anak-anak.

Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pendekatan kepada orang tua dan guru melalui media-media yang paling sering dan paling dekat dengan guru dan orang tua seperti poster yang menampilkan foto anak-anak sekolah yang sudah mengenal bahkan bisa memainkan Degung, serta didukung juga dengan media-media lain yang dekat dengan guru dan orang tua saat ini seperti media sosial Facebook, twitter, website, bahkan melalui BBM Group. Melalui perancangan kampanye ini diharapkan guru sekolah dan orang tua dapat tergugah akan perkembangan anak-anaknya, baik dalam hal prestasi di sekolah dan juga dalam hal pelestarian kesenian tradisional Degung dan secara tidak langsung peran mereka juga membantu dalam pelestarian kebudayaan kesenian tradisional Degung ini.

Kata kunci: anak-anak, Degung, guru, kesenian tradisional, orang tua  

(2)

ABSTRACT

PROMOTING GAMELAN DEGUNG TO PRIMARY SCHOOL CHILDREN IN BANDUNG TROUGH TEACHER AND PARENTS strengthen a nation's unity and solidarity.

Indonesian cultural diversity comes form its multi-ethnic tradisional arts which must be preserved and prevented form extinction. An example of the Indonesian traditional arts is the Sundanese Gamelan Degung.

Not many people nowadays are familiar with the so-called degung. From an observation it is found that eighty per cent primary school children are not familiar with it and have not been introduced to this traditional art. As a traditional art, Degung must be preserved and introduced to children as early as possible.

Bearing that in mind, the purpose of this design is to_introduce and preserve Degung as a form of traditional art, especially to children through their parents and teachers. Parents and teachers become the first target as they are the ones closest to the children. When they have become familiar with and interested in this traditional art, they can encourage the children to familiarise themselves with it as well. Thus, the aim to introduce Degung to children as early as possible will be reached.

The tools used to approach the children's teachers and parents are those they see the most, such as posters with children who are playing the Degung. Other types of social media such as facebook, twitter, website, even blackberry messenger group are also used.

It is hoped that through this campaign parents and teachers will not only focus on their children's and students academic development, but also how to preserve the Degung as a form of traditional art. Indirectly, they will be participating in the preservation of this traditional art.

(3)

DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ...v

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN...vi

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ...3

1.3 Tujuan Peracangan ...3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...3

1.5 Skema Perancangan ...5

BAB II LANDASAN TEORI...

6

2.1 Kebudayaan ...6

2.3.1 Tujuan Penyajian Musik ...8

2.4 Seni Musik Tradisional ...9

2.5 Komunikasi ...9

2.5.1 Teori Komunikasi ...10

2.5.2 Pengertian Ilmu Komunikasi ...10

(4)

2.5.3.1 Fungsi Komunikasi Menurut Uchjana Effendy ...10

2.5.4 Strategi Komunikasi ...11

2.6 Kampanye ...13

2.6.1 Definisi kampanye ...13

2.6.2 Tujuan Kampanye Menurut Pfau dan Parrot ...13

2.6.3 Jenis-Jenis Kampanye...13

2.6.4 Manfaat Kampanye...14

BAB III DATA dan ANALISIS MASALAH

...15

3.1 Data dan Fakta ...15

3.1.1 Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota bandung ...15

3.1.1.1 Logo Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota bandung...15

3.1.1.2 Sejarah Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota bandung ...15

3.1.1.3 Visi dan Misi...17

3.1.3 Gamelan Degung ...20

3.1.3.1 Sejarah Gamelan Degung ...20

3.1.3.2 Alat-Alat gamelan Degung ...20

3.1.4 Pola Penabuhan Gamelan Degung...21

3.1.5 Hasil Wawancara dengan Bapak Endang ...21

3.1.6 Hasil Wawancara dengan Ibu Dini ...22

3.1.7 Hasil Observasi ...23

3.1.8 Data Hasil Kuesioner ...24

3.1.9 Tujuan Terhadap Proyek/Persoalan Sejenis ...33

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta...36

3.2.1 Analisis STP ...36

(5)

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

...38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...57

(6)

DAFTAR TABEL

 

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan...5

Gambar 3.1 Logo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung...15

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung...18

Gambar 3.3 Diagram Data Hasil Kuesioner Umur... 24

Gambar 3.4 Diagram Data Hasil Kuesioner Jenis Kelamin...24

Gambar 3.5 Diagram Data Hasil Kuesioner Pendidikan Terakhir...25

Gambar 3.6 Diagram Data Hasil Kuesioner Lama Tinggal Di Bandung...25

Gambar 3.7 Diagram Data Hasil Kuesioner Apakah anda mengetahui kesenian tradisional?...26

Gambar 3.8 Diagram Data Hasil Kuesioner Apakah anda mengetahui kesenian tradisional Jawa Barat?...26

Gambar 3.9 Diagram Data Hasil Kuesioner Apakah anda mengetahui kesenian tradisional Jawa Barat Gamelan Degung?...27

Gambar 3.10 Diagram Data Hasil Kuesioner Apakah anda pernah mendengar kesenian musik tradisional gamelan degung?...27

Gambar 3.11 Diagram Data Hasil Kuesioner Apakah anda mengetahui alat-alat yang digunakan dalam memainkan kesenian musik Gamelan Degung?...28

Gambar 3.12 Diagram Data Hasil Kuesioner Apakah saat ini/akhir-akhir ini anda pernah/sering mendengarkan kesenian musik tradisional gamelan Degung?...28

Gambar 3.13 Diagram Data Hasil Kuesioner Menurut anda apakah Gamelan Degung perlu dilestarikan / dikembangan?...29

Gambar 3.14 Diagram Data Hasil Kuesioner Menurut anda apakah Gamelan Degung perlu dilestarikan / dikembangan dari sejak kecil?...29

Gambar 3.15 Diagram Data Hasil Kuesioner Apakah anda mengenalkan atau mengajarkan kesenian tradisional kepada anak anda?...30

Gambar 3.16 Diagram Data Hasil Kuesioner Apakah di sekolah anak anda diajarkan keseian tradisional?...31

Gambar 3.17 Diagram Data Hasil Kuesioner Apakah di sekolah anak anda diajarkan kesenian tradisional Gamelan Degung?...31

(8)

Gambar 3.19 Poster Kampanye Angklung Is Indonesia...33

Gambar 3.20 Foto Event Kampanye Angklung Is Indonesia...34

Gambar 3.21 Foto Event Kampanye Angklung Is Indonesia...34

Gambar 4.1 Warna...41

Gambar 4.2 Font...42

Gambar 4.3 Timeline Kampanye...45

Gambar 4.4 Logo Kampanye dan Palette Warna...46

Gambar 4.5 Poster Awareness 1...47

Gambar 4.6 Poster Awareness 2...47

Gambar 4.7 Poster Awareness 3...48

Gambar 4.8 Poster Informing...48

Gambar 4.9 Poster Reminding...49

Gambar 4.10 Poster Event...49

Gambar 4.11 Booklet...50

Gambar 4.12 Website...51

Gambar 4.13 BBM Group...52

Gambar 4.14 Aplikasi Handphone...53

Gambar 4.15 Atribut Event...54

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia terkenal akan keragaman budayanya. Keragaman budaya ini merupakan

nilai lebih bagi Indonesia. Seperti disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, Prof. Dr. Ir Mohammad Nuh, pada acara Penutupan Kongres

Kebudayaan Indonesia 2013 bahwa keragaman kebudayaan bangsa merupakan

kekayaan dan sumber utama dalam pembangunan jati diri. Selain itu kebudayaan

juga merupakan sebuah kebanggaan nasional, dan kebudayaan adalah alat

pemerkukuh kesatuan dan persatuan bangsa.

Keragaman budaya Indonesia ini tercipta dari kesenian-kesenian tradisional setiap

daerah yang ada di Indonesia. Di setiap daerahnya, kesenian tradisional berkembang

secara turun-temurun, yang mempunyai unsur-unsur kepercayaan dan interpretasi

tradisi masyarakat yang umumnya menjadi ciri khas dari kesenian tradisional daerah

tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Koentjoroningrat di dalam bukunya yang berjudul

Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, bahwa kesenian merupakan salah satu unsur

kebudayaan universal, merupakan unsur yang dapat menonjolkan sifat, khas, dan

mulutnya, dengan demikian kesenian merupakan unsur yang paling utama dalam

kebudayaan nasional Indonesia (Koentjoroningrat,1990 : 58).

Untuk menjaga keragaman budaya Indonesia maka kita harus memperhatikan

kesenian-kesenian tradisional yang membentuk keragaman budaya itu sendiri.

Kesenian tradisional perlu dijaga serta dilestarikan agar terlepas dari kepunahannya.

Seperti yang disampaikan Kadek Suartaya, S,S. Kar, M.Si., Dosen Program Studi.

Seni Karawitan, ISI Denpasar bahwa kesenian tradisional harus dijaga dan

dilestarikan karena kesenian tradisional adalah alternatif fondasi karakter bangsa,

kesenian tradisional merupakan akar perkembangan kebudayaan yang memberi ciri

khas identitas atau kepribadian suatu bangsa karena kesenian tradisional

(10)

Indonesia sudah seharusnya seniman tidak membiarkan kesenian tradisional menjadi

beku, dan setiap generasinya harus terus berusaha untuk melakukan inovasi terhadap

kesenian tradisional milik mereka.

Salah satu kesenian tradisional yang mulai perlu diperhatikan dan dilestarikan adalah

kesenian musik tradisional dari Jawa Barat, gamelan Degung. Dari hasil wawancara

dengan Bapak Endang sebagai salah satu pelaku gamelan degung, menyatakan

bahwa saat ini gamelan degung sudah mulai jarang dimainkan karena tersingkir oleh

era globalisasi. Respon masyarakat sekarang ini terhadap gamelan degung sudah

mulai pudar karena banyak dari mereka yang kurang tertarik akan tradisi daerahnya

sendiri. Selain itu dikatakan juga oleh bapak Endang bahwa musik gamelan degung

sudah jarang dimainkan karena faktor pemilihan alat musik yang lebih praktis yang

lebih dipilih oleh masyarakat saat ini. Dari data kuesioner juga dapat disimpulkan

bahwa masyarakat dewasa saat ini sudah tidak pernah mendengar permainan

kesenian musik tradisional gamelan degung.

Kesenian tradisional gamelan degung bisa dikategorikan sebagai kesenian tradisional

yang terancam punah dan perlu dilestarikan, seperti yang diungkapkan oleh Rektor

Universitas Padjajaran, Ganjar Kurnia pada kompas.com bahwa melestarikan

kesenian tradisional diartikan dengan kembali memainkan kesenian tradisional itu

diberbagai kesempatan, jika tidak dimainkan, kesenian tradisional itu akan

benar-benar punah.

Penulis mengangkat gamelan degung sebagai topik tugas akhir. Dengan bidang

keilmuan Desain Komunikasi Visual yang telah dipelajari penulis mengharapkan

dapat membantu dan menerapkan ilmu Desain Komunikasi Visual dalam misi

pelestarian kesenian tradisonal gamelan degung ini. Penulis berharap melalui

media-media Desain Komunikasi Visual dapat menarik kembali minat masyarakat terhadap

gamelan degung dan mulai memperkenalkan serta menanamkan kembali seni musik

tradisional gamelan degung ini kepada anak-anak, sehingga gamelan degung dapat

(11)

Gamelan degung adalah salah satu kesenian tradisional dari Jawa barat yang

merupakan salah satu ciri khas Jawa barat. Sangat disayangkan jika kesenian ini

sampai punah karena Jawa barat akan kehilangan salah satu karakter khas

tradisionalnya. Kesenian tradisional ini harus dilestarikan guna mempertahankan ciri

khas daerahnya dan juga untuk tetap mempertahankan keanekaragaman budaya

Indonesia.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Untuk menjelaskan masalah dan ruang lingkupnya, maka masalah dapat

diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara menginformasikan kepada sekolah dan orangtua bahwa

gamelan degung penting untuk dikenalkan kepada anak-anak sekolah dasar,

sehingga gamelan degung dapat dilestarikan sejak dini di kalangan

anak-anak?

1.3 Tujuan Perancangan

Dalam permasalahan tersebut terdapat tujuan utama yaitu :

1. Merancang sebuah kampanye yang dapat menggugah sekolah dan orangtua

agar dapat mulai memperkenalkan gamelan degung kepada anak-anak

sekolah dasar, sehingga gamelan degung dapat dilestarikan sejak dini di

kalangan anak-anak dan terhindar dari kepunahan.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada Bapak Endang sebagai pelaku gamelan degung

yang telah lama berkecimpung dibidangnya tersebut. Wawancara dilakukan

untuk mendapatkan informasi tentang gamelan degung dari sejarah sampai

perkembangannya sesuai pengalaman yang telah beliau alami dari dulu

(12)

2. Studi Pustaka

Buku sebagai salah satu sumber pengumpulan data tentang sejarah dan

perkembangan gamelan degung. Selain itu studi pustaka juga dilakukan

melalui internet yang digunakan untuk mencari arti, definisi, contoh kasus,

serta sejarah dan perkembangan gamelan degung.

3. Kuesioner

Berupa pertanyaan dalam bentuk angket tertulis untuk mengetahui respon

dari masyarakat secara nyata guna menampilkan validitas data.

4. Observasi

Penelitian dilakukan secara langsung ke beberapa sekolah dasar di Bandung

untuk mengetahui berapa banyak sekolah dasar yang sudah maupun yang

(13)

1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan

(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari seluruh rangkaian penelitian yang penulis lakukan, kesimpulan yang dapat

diambil adalah tingkat pengetahuan anak-anak sekolah dasar di Kota Bandung

mengenai kesenian gamelan Degung masi kurang. Jadi melalui peran guru di sekolah

dan orang tua sangat berpengaruh penting dalam membantu melestarikan kesenian

tradisional Degung keapda anak-anak sejak dini.

Setelah melakuka perancangan kampanye pelestarian Degung kepada anak-anak

sekolah dasar ini penulis melihat adanya kemungkinan kesenian tradisional Degung

dapat berkembang dan juga dilestarikan dimasa yang akan datang. Karena kesenian

degung dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak sekolah

dasar.

5.2 Saran

Saran yang ingin penulis sampaikan adalah saran kepada pemerintah agar dapat

memberikan juga dukungan sepenuhnya akan pelestarian kesenian tradisional

Degung ini. Saran juga ditujukan kepada para guru dan orang tua agar lebih peduli

akan budaya tradisional. baik untuk dilestarikan oleh guru dan orang tua juga untuk

dilestarikan sejak dini kepada anak-anak, karena kesenian gamelan Degung

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Ferdiansyah, Farabi. 2010. Kesenian Karawitan - Gamelan Jawa. Yogyakarta:

Garailmu

Kubarsah, Ubun.Drs. 1994. Waditra. Bandung: CV. Sampurna

Rakhmat, Jalaludin. 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sumarsan. 2003. Gamelan Interaksi Budaya dan Perkembangan Musikal di Jawa.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

(16)

DAFTAR REFERENSI

http://disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php

http://angklungisindonesia.com/tentang-angklung-is-indonesia/

http://besttravelguidebooks.com/keluarga/seputar-anak

http://www.indotopinfo.com/manfaat-belajar-musik-bagi-anak.htm

http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/pokok-a-tokoh/3930-melestarikan-kesenian-tradisional

Gambar

Gambar 1.1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Permendiknas Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional.. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012

Ikhtisar laporan keuangan badan usaha milik daerah/perusahaan daerah tercantum dalam [ampiran VI peraturan daerah

Kegiatan mengemis yang dilakukan oleh pengemis anak dapat disebabkan. oleh beberapa faktor, diantaranya

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik

Anwar Dharma Sembiring, M.Si sekaligus sebagai penguji, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Program Doktor Ilmu Fisika di Fakultas

masyarakat” dan Kopetensi Dasar adalah “mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi barang atau jasa” yang

Lapisan film tipis GaAs dengan variasi ketebalan 350 nm, 500 nm, dan 1 µ m yang ditumbuhkan di atas substrat Ge dengan teknik MOCVD telah dikarakterisasi menggunakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR ANALISIS SISWA D ENGAN PEMANFAATAN HEAD LINE NEWS MED IA MASSA KOAN “PIKIRAN RAKYAT” (PENELITIAN KELAS VII -B SMP NEGERI 40 BAND UNG..