ABSTRACT
In the current era of globalization, information is something that is absolutely necessary for every company in the face of competition in the business world. In companies that use credit sales system required separate accounting information system to support its implementation so that sales activity can be optimized also can produce quality information, and as a manifestation of the company's accounts receivable billing activity can run smoothly so that the company will gain maximum benefit and can avoid losses resulting from uncollectible receivables or other matters relating to the collection of accounts receivable difficulties.
This study aims to determine the effect of accounting information systems for the smooth sale of credit receivables billing activity. With the control and supervision of the accounting information system at an adequate credit sales are expected to assist management to anticipate the amount of delinquent receivables swelling that occurs in the future so hopefully delinquent receivables decreased.
In this study, the writer used descriptive or causal, this is a method in researching the status of a group of people, an object, a set of conditions, a system thought or a class of events in the present . The author focuses on the study of PT Agronesia divisi industri es Saripetojo that located in Jalan Kebun Sirih No 18, Bandung . The data obtained is the result of questionnaires distributed to 27 respondents were then processed using SPSS 21:00 by using simple linear regression method. The results were obtained regression equation Y = 0.555 X + 18.982, with a significance level of 0.05.
It can be concluded that the hypothesis is: “Accounting Information Systems of Credit Sales Have Influence Towards the Smooth Collection of Accounts Receivable Activity” is acceptable.
ABSTRAK
Pada era globalisasi saat ini, informasi merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan oleh setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan di dunia bisnis. Pada perusahaan yang menggunakan sistem penjualan secara kredit diperlukan sistem informasi akuntansi tersendiri untuk menunjang pelaksanaannya agar kegiatan penjualan dapat berjalan secara optimal juga dapat menghasilkan informasi yang berkualitas, dan sebagai manifestasi aktivitas penagihan piutang pada perusahaan dapat berjalan lancar sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang maksimal dan dapat terhindar dari kerugian yang berakibat dari piutang yang tidak dapat tertagih atau hal lain yang berkaitan dengan kesulitan penagihan piutang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi penjualan kredit terhadap kelancaran aktivitas penagihan piutang. Dengan adanya pengendalian dan pengawasan pada sistem informasi akuntansi pada penjualan kredit yang memadai diharapkan dapat membantu manajemen untuk mengantisipasi membengkaknya jumlah tunggakan piutang yang terjadi di masa yang akan datang sehingga diharapkan tunggakan piutang mengalami penurunan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif atau kausal, yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penulis memfokuskan penelitian pada PT Agronesia divisi industri es Saripetojo yang berlokasi di Jalan Kebon Sirih Nomor 18, Bandung. Data yang diperoleh merupakan hasil kuesioner yang disebar kepada 27 responden kemudian diolah dengan menggunakan SPSS 21.00 dengan menggunakan metode regresi linier sederhana. Hasil penelitian diperoleh persamaan garis regresi Y = 0,555X + 18,982, dengan tingkat signifikansi 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan yaitu : “Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Memiliki Pengaruh Terhadap Kelancaran Aktivitas Penagihan Piutang” dapat diterima.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……….i
HALAMAN PENGESAHAN………..ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...iii
KATA PENGANTAR……….iv
ABSTRACT………...vi
ABSTRAK………..vii
DAFTAR ISI……….viii
DAFTAR GAMBAR………..xii
DAFTAR TABEL……….xiii
BAB I PENDAHULUAN……….1
1.1Latar Belakang………1
1.2Identifikasi Masalah………....…2
1.3Tujuan Penelitian………...3
1.4Kegunaan Penelitian………...3
1.5Batasan Masalah……….4
1.6Kerangka Pemikiran………...4
1.7Metode Penelitian………...6
1.8Lokasi dan Waktu Penelitian………...7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.………..………..8
2.2 Data dan Informasi………...8
2.3 Sistem Informasi………...10
2.3.1 Tujuan Sistem Informasi……….11
2.4 Sistem Informasi Akuntansi……….12
2.4.1 Unsur – Unsur Sistem Informasi Akuntansi………...14
2.5 Penjualan Kredit………...15
2.5.1 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit………...16
2.5.2 Fungsi yang Terkait Dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit……….16
2.5.3 Prosedur Sistem Informasi Penjualan Kredit………..18
2.5.4 Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit………...20
2.5.5 Dokumen – Dokumen yang Digunakan Dalam Penjualan Kredit………..21
2.6 Piutang……….…22
2.6.1 Pengertian Piutang………..22
2.6.2 Prosedur Penagihan Piutang………...23
2.6.3 Metode Pencatatan Piutang………25
2.6.4 Metode Penghapusan Piutang………26
2.6.5 Kelancaran Aktivitas Penagihan Piutang………...28
BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN………...29
3.1 Objek Penelitian………...29
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………29
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan………...31
3.1.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja Perusahaan……….32
3.1.4 Aktivitas Perusahaan………...40
3.2 Metode Penelitian………44
3.2.1 Sumber Data………...45
3.2.3 Penetapan Populasi dan Sampel Penelitian………47
3.2.4 Operasionalisasi Variabel………...48
3.3 Pengujian Data……….51
3.3.1 Uji Validitas………52
3.3.2 Uji Reliabilitas………53
3.4 Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis………...53
3.4.1 Analisis Data………...53
3.4.2 Hipotesis Penelitian………55
3.4.3 Penetapan Tingkat Signifikansi………..55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………56
4.1 Prosedur Hasil Penelitian……….56
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas………...63
4.2.1 Uji Validitas………63
4.2.2 Uji Reliabilitas………....65
4.3 Analisis Data Penelitian………...66
4.3.1 Variabel Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit (X)………...67
4.3.2 Variabel Kelancaran Aktivitas Penagihan Piutang (Y)…………..85
4.4 Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Terhadap Kelancaran Aktivitas Penagihan Piutang……….98
4.4.1 Analisis Koefisien Korelasi………98
4.4.2 Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana………...99
4.4.3 Analisis Koefisien Determinasi………....101
4.4.4 Pengujian Hipotesis (Uji-t)………...102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...104
5.1Kesimpulan……….104
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Hubungan Data dan Informasi………10
Gambar 2 Flowchart Bagian Produksi……….57
Gambar 3 Flowchart Bagian Gudang………..59
Gambar 4 Flowchart Bagian Pemasaran………..61
Gambar 5 Flowchart Bagian Keuangan………...62
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Representasi Variabel, Indikator, Skala Pengukuran,
dan Instrumen………..49 Tabel 3.2 Peringkat Nilai Skala Likert………54 Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan Kredit (X)………..63 Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kelancaran
Aktivitas Penagihan Piutang (Y)……….64 Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian………66 Tabel 4.4 Persepsi Responden Tentang Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan Kredit (X)………...68 Tabel 4.5 “Sumber Daya Manusia Di Perusahaan Memiliki Keahlian
Untuk Menjalankan Sistem Yang Diharapkan Sesuai SOP”………..69 Tabel 4.6 “Kegiatan Penjualan Dilaksanakan Oleh Orang-Orang Ahli
Tanpa Mempertimbangkan Alat Bantu Seperti Komputer”…………70 Tabel 4.7 “Setiap Penjualan Kredit Yang Diterima, Meningkatkan Kas
Perusahaan”……….71 Tabel 4.8 “Jumlah Pendapatan Menurut Jenis Produk Atau Kelompok
Produk Selama Suatu Jangka Waktu Tertentu Meningkat”…………72 Tabel 4.9 “Karyawan Penjualan Diberi Tugas, Risiko, Wewenang, Dan
Tanggung Jawab Dengan Jelas Seuai SOP”………...72 Tabel 4.10 “Dilakukan Konfirmasi Kepada Pihak Yang Berwenang Untuk
Mengetahui Kredibilitas Calon Pelanggan”………73 Tabel 4.11 “Perusahaan Memiliki Prosedur Penjualan Kredit Secara Tertulis”...74 Tabel 4.12 “Pencatatan Transaksi Penjualan Sudah Dilakukan Dengan
Tepat Dan Lengkap, Dalam Arti Setiap Transaksi Yang Terjadi
Tabel 4.13 “Dalam Membuat Laporan Hasil Penjualan, Sistem Informasi Akuntansi Yang Tersedia Dalam Pelaksanaannya Tidak Memakan Banyak Waktu”………...76 Tabel 4.14 “Surat Jalan Yang Dibuat Oleh Bagian Penjualan Telah Sesuai
Dengan Nota Pesanan Penjualan Yang Dibuat Oleh Salesman
Baik Jumlah Barang Maupun Jenis Barangnya”……….76 Tabel 4.15 “Laporan Penjualan Disediakan Tepat Pada Waktunya Setiap
Selesai Satu Periode Pemesanan”………...77 Tabel 4.16 “Laporan Penjualan Mampu Mengukur Dan
Mengimplementasikan Hasil-Hasil Yang Sesungguhnya
Dicapai Yang Sesuai Dengan Tujuan Perusahaan”……….78 Tabel 4.17 “Perusahaan Menggunakan Alat-Alat Pengganti Dan Catatan
Pengganti Dalam Melindungi Catatan Yang Berhubungan Dengan Penjualan”………...79 Tabel 4.18 “Rekening-Rekening Dalam Buku Besar Diklasifikasikan Dengan
Benar Dalam Buku Jurnal”……….80 Tabel 4.19 “Setiap Dokumen Diberi Nomor Urut Sebelum Digunakan”……….81 Tabel 4.20 “Komputer Dalam Perusahaan Dapat Membantu Mempercepat
Serta Meningkatkan Ketelitian Dalam Mengolah Data”……….81 Tabel 4.21 “Penggunaan Komputer Bisa Berdampak Baik Ke Semua
Pencatatan Transaksi Dalam Usaha Menggunakan Harta
Perusahaan”……….82 Tabel 4.22 “Komputer Dalam Perusahaan Dapat Membantu Mempercepat
Dan Meningkatkan Ketilitian Dalam Mengolah Data”………...83 Tabel 4.23 “Dengan Menggunakan Sistem Informasi Akuntansi Tidak Terlalu
Memakan Biaya Yang Mahal”………84 Tabel 4.24 Persepsi Responden Tentang Kelancaran Aktivitas Penagihan
Piutang (Y)………..86 Tabel 4.25 “Adanya Batas Waktu Pembayaran Yang Sudah Ditetapkan”……...87 Tabel 4.26 “Daftar Piutang Dibuat Pada Waktu Yang Ditetapkan Dan Tidak
Tabel 4.27 “Perusahaan Mengirimkan Barang Kepada Konsumen
Tepat Waktu”………..88
Tabel 4.28 “Setiap Transaksi Piutang Telah Diinput Dengan Tepat Dan Benar”……….89
Tabel 4.29 “Perusahaan Selalu Mengupdate Data-Data Piutang Yang Belum Tertagih”………..90
Tabel 4.30 “Manajemen Melakukan Pengecekan Data Piutang Secara Teratur”………...91
Tabel 4.31 “Jumlah Piutang Yang Diterima Sama Dengan Jumlah Yang Tertulis Pada Struk Penjualan”………...92
Tabel 4.32 “Perusahaan Melakukan Perhitungan Diberbagai Tahap Dengan Benar”………..92
Tabel 4.33 “Piutang Yang Ditagih Kepada Pelanggan Sudah Benar”…………..93
Tabel 4.34 “Sistem Informasi Membantu Meningkatkan Kebenaran Penghitungan Piutang Yang Akan Ditagih”………94
Tabel 4.35 “Dengan Bantuan Sistem Informasi Dalam Proses Pengolahan Data Piutang, Memberikan Kemudahan Dan Keakuratan Terhadap Hasil Yang Diberikan”………....………95
Tabel 4.36 “Tidak Terjadi Penumpukan Barang Pesanan Di Bagian Pengiriman Sehingga Proses Penjualan Kredit Berjalan Dengan Lancar Dan Perusahaan Lebih Cepat Mendapatkan Uang Akibat Penagihan Piutang”……….96
Tabel 4.37 “Sistem Informasi Membantu Perusahaan Dalam Mengolah Data Piutang Yang Akan Ditagih”………...97
Tabel 4.38 “Prosedur Penagihan Piutang Telah Dilakukan Dan Ditaati Dengan Baik Oleh Seluruh Aspek Di Perusahaan”………97
Tabel 4.39 Model Summaryb ………...98
Tabel 4.40 Coefficientsa ………..99
Tabel 4.41 Model Summaryb ……….101
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini, informasi merupakan suatu hal yang mutlak
diperlukan oleh setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan di dunia bisnis.
Menurut COBIT informasi yang berkualitas harus memenuhi tujuh kriteria yaitu
availability, compliance, confidentiality, effectiveness, efficiency, integrity, dan
reliability. Dalam bidang akuntansi untuk menyampaikan informasi keuangan yang
tepat kepada pihak internal, yaitu manajemen, dan pihak eksternal, yaitu
stakeholders, merupakan hal yang penting dalam menjamin keberhasilan perusahaan.
Oleh karena itu, maka dibutuhkan sistem informasi akuntansi yang dapat menyajikan
informasi yang berkualitas berdasarkan kriteria COBIT.
Divisi Industri Es Saripetojo pada PT AGRONESIA merupakan perusahaan
manufaktur dimana bisnis utama perusahaan ini adalah menjual berbagai jenis es
baik secara borongan maupun eceran. Sistem penjualan perusahaan menggunakan
sistem penjualan kredit dimana pelanggan akan mendapatkan barang terlebih dahulu
kemudian pembayaran dilakukan secara periodik setelah barang diterima. Untuk
menunjang sistem penjualan seperti itu divisi industri es saripetojo membutuhkan
dukungan sistem informasi akuntansi pada penjualan kredit agar kegiatan penjualan
dapat berjalan secara optimal, juga dapat menghasilkan informasi yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha pada divisi industri es saripetojo dapat berjalan lancar sehingga perusahaan akan
mendapatkan keuntungan yang maksimal serta dapat terhindar dari kerugian yang
berakibat dari piutang yang tidak dapat tertagih atau hal lain yang berkaitan dengan
kesulitan penagihan piutang.
Berdasarkan seluruh uraian diatas penelitian ini dirancang untuk mengetahui
apakah sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang digunakan oleh PT
AGRONESIA divisi industri es saripetojo berpengaruh terhadap kelancaran aktivitas
penagihan piutang.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disusun
rumusan masalah yang akan menjadi dasar pemikiran dalam melakukan penelitian ini.
Rumusan masalah tersebut diantaranya, yaitu:
1. Apakah perusahaan telah menerapkan sistem informasi akuntansi penjualan
kredit secara memadai?
2. Bagaimana pengaruh sistem informasi akuntansi penjualan kredit terhadap
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha 1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan identifikasi masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui apakah perusahaan telah menerapkan sistem informasi
penjualan kredit secara memadai.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh sistem informasi akuntansi penjualan
kredit yang diterapkan perusahaan terhadap kelancaran aktivitas penagihan
piutang.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan kepada:
1. Penulis
Untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai penerapan
analisis sistem informasi akuntansi penjualan kredit terhadap kelancaran
aktivitas penagihan piutang.
2. Perusahaan
Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi
terhadap peranan penting analisis sistem informasi akuntansi penjualan
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha pembanding dalam menentukan kebijakan manajemen di masa yang akan
dating dalam rangka meningkatkan kelancaran penagihan piutang.
3. Pembaca
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan untuk
para pembaca sebagai tambahan informasi pada bidang pengendalian intern
terhadap berbagai penelitian selanjutnya.
1.5. Batasan Masalah
Terkait keterbatasan waktu, usaha, data, dan akses yang tersedia maka penulis
membatasi permasalahan yang diteliti seperti di bawah ini:
1. Peneliti akan membatasi tempat penelitian hanya pada PT Agronesia divisi
es Saripetojo yang berlokasi di Jalan kebon Sirih Nomor 18, Bandung.
2. Peneliti akan membatasi permasalahan yang dianalisis hanya pada aktivitas
penjualan kredit dan piutang saja.
1.6. Kerangka Pemikiran
Sudah ada beberapa penelitian yang dilakukan dengan mengambil topik piutang,
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha Pemeriksaan Intern Terhadap Upaya Meminimalkan Jumlah Tunggakan Piutang Usaha”
pada PDAM dengan mendapat hasil bahwa ada atau terdapat pengaruh antara
pemeriksaan intern dengan upaya meminimalkan jumlah tunggakan piutang usaha; Indra
Karanan (2007) dengan judul “Pengaruh Fungsi Pengawasan Kredit Terhadap Upaya
Meminimalkan Jumlah Tunggakan Piutang Usaha pada PT PLN (Persero) dengan
mendapat hasil bahwa ada atau terdapat pengaruh antara fungsi pengawasan dengan
upaya meminimalkan jumlah tunggakan piutang usaha.
Pada umumnya setiap perusahaan atau pengusaha mempunyai tujuan yang sama,
yaitu mendapatkan keuntungan dan khususnya dalam perusahaan manufaktur, salah satu
cara untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal adalah dengan meminimalkan
kerugian perusahaan dari piutang yang tidak tertagih. Oleh karena itu, manajemen harus
memikirkan bagaimana caranya melakukan analisis sistem informasi akuntansi
penjualan kredit secara efektif dan efisien, sehingga seluruh piutang perusahaan dapat
tertagih atau setidaknya perusahaan dapat menekan jumlah piutang yang bermasalah
maupun piutang yang tidak tertagih.
Pada akhirnya, pelaksanaan sistem informasi akuntansi yang memadai dapat
memberikan bantuan kepada semua pihak di dalam perusahaan untuk dapat menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, sehingga efektifitas dan efisiensi dalam
pencapaian tujuan dapat lebih ditingkatkan. Berdasarkan pemikiran di atas, dalam
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha akuntansi penjualan kredit berpengaruh positif terhadap kelancaran aktivitas
penagihan piutang.
1.7. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala dalam
masyarakat atau kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat
deskriptif. Pada penelitian ini, untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis
menggunakan perusahaan PT Agronesia divisi pabrik es Saripetojo sebagai tempat untuk
melakukan studi kasus. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
dua cara, yaitu:
1. Studi lapangan
Studi lapangan, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian
secara langsung terhadap objek yang diteliti untuk memperoleh data primer
dan sekunder yang diperlukan. Dalam hal ini teknik-teknik yang digunakan,
diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara datang dan mengamati secara
langsung dokumen, prosedur, dan pengendalian intern dalam sistem
BAB I PENDAHULUAN 7
Universitas Kristen Maranatha b. Wawancara
Wawancara yang dimaksud adalah dengan melakukan tanya jawab
langsung kepada pimpinan, staf, dan pihak-pihak lainnya yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
c. Kuesioner
Penggunaan kuesioner dengan cara menyusun daftar pertanyaan
terstruktur dari masing-masing bagian yang terkait.
2. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan untuk mempelajari teori-teori yang berkaitan
langsung dengan permasalahan yang dibahas untuk memberikan wawasan
dan landasan teori.
1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian di PT Agronesia divisi pabrik es Saripetojo yang
berlokasi di Jalan Kebon Sirih Nomor 18, Bandung. Waktu penelitian yang
direncanakan adalah pada Bulan November – Desember Tahun 2013.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai penelitian “Pengaruh Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan Kredit Terhadap Kelancaran Aktivitas Penagihan Piutang
Studi Kasus pada PT. Agronesia Divisi Industri Es Saripetojo”, maka penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Data PT. Agronesia telah cukup memadai.
2. Sistem Informasi atau Diagram Arus yang dipakai oleh perusahaan
tidak sesuai dengan standar dan sudah tidak up to date.
3. Fungsi pemasaran dan fungsi penjualan tidak dipisahkan.
4. Fungsi keuangan dan fungsi kasir tidak dipisahkan.
5. Perusahaan tidak memiliki fungsi kredit, yang berguna untuk
mengontrol semua kegiatan kredit di perusahaan.
6. PT. Agronesia tidak memiliki prosedur untuk melakukan cadangan
kemungkinan piutang yang tidak dapat ditagih yang berguna untuk
meminimalisir jumlah piutang yang mungkin tidak dapat ditagih dari
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 105
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian dan simpulan yang telah dilakukan mengenai Pengaruh
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Terhadap Kelancaran Aktivitas
Penagihan Piutang, maka penulis mengemukakan beberapa saran yang mungkin
dapat menjadi bahan pertimbangan bagi berbagai pihak termasuk untuk PT.
Agronesia Divisi Industri Es Saripetojo, yaitu:
1. Data PT. Agronesia telah cukup memadai, namun perlu ditingkatkan
dalam aspek kerapian dokumen agar dapat tercapainya kelancaran
aktivitas penagihan piutang.
2. Sistem Informasi atau Diagram Arus yang dipakai oleh perusahaan
tidak sesuai dan sudah tidak up to date, sebaiknya dirubah mengikuti
teori menurut Krismiaji dalam buku nya yang berjudul “Sistem
Informasi Akuntansi”, yang telah saya kemukakan dalam bab II pada
penelitian ini.
3. Perlu dipisahkan antara fungsi pemasaran dan fungsi penjualan.
4. Perlu dipisahkan antara fungsi keuangan dan kasir.
5. Perlu dibuat fungsi kredit, gunanya untuk mengontrol semua kegiatan
kredit di perusahaan.
6. PT. Agronesia perlu membuat prosedur cadangan kemungkinan
piutang yang tidak dapat ditagih, agar perusahaan dapat
meminimalisir jumlah piutang yang mungkin tidak dapat tertagih dari
DAFTAR PUSTAKA
Azwar S, (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baridwan, Zaki, Dr. M.Sc. (2000). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi kedua.
Yogyakarta.
Bodnar, George H. and Hopwood, William S. (2004). Accounting Information
System. 7th Edition, New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Jogiyanto. (2005). Sistem Informasi Berbasis Komputer. Edisi 2. BPFE: Yogyakarta.
Kaplan, Robert M, dan Saccuzzo, Dennis. (1993). Psycological Testing Principles,
Application, and Issues. California: Brooks/Cole Publishing Company, Pasific
Group.
La midjan, Dr., M.Si,. Ak. Dan Susanto, Azhar, Drs. Mbus., Ak. (1995). Sistem
Informasi Akuntansi I. Edisi 9. Lembaga Informatika Akuntansi Bandung.
Moscove, S dan Simkin, M. (1981). Accounting Information System. John Willey
and Sons, New York.
Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Cetakan Keempat. Edisi Ketiga. Jakarta:
Salemba Empat.
Murdick, Robert G. dan Rekan. (1978). Accounting Information System. Englewood
Romney, Marshall B dan Paul, John. (2005). Accounting Informations System. 9th
Edition. NJ: Prentice-Hall International, Inc.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Ulber, S. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
Widjajanto, Nugroho. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga.
Wilkinston, Joseph W. (1991). Sistem Akuntansi dan Informasi. Edisi 3. Jakarta: