• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Citra Dengan Algoritma Dithering Zhigang Fan, Shiau Fan dan Stucki Sebagai Masukan Kriptografi Visual.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Citra Dengan Algoritma Dithering Zhigang Fan, Shiau Fan dan Stucki Sebagai Masukan Kriptografi Visual."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

PERBANDINGAN CITRA DENGAN ALGORITMA

DITHERING ZHIGANG FAN, SHIAU FAN DAN STUCKI

SEBAGAI MASUKAN KRIPTOGRAFI VISUAL

Disusun Oleh :

Terry Suryacandra (1022017)

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha.

Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung 40164, Jawa Barat - Indonesia.

e-mail : terrysuryacandra@gmail.com

ABSTRAK

Kriptografi visual merupakan suatu teknik untuk enkripsi gambar untuk

membuat pesan citra rahasia (hidden image) ke dalam beberapa transparansi

gambar (share) yang tidak memiliki arti, dan setelah itu gambar tersebut dapat

didekripsikan menggunakan visual manusia tanpa kalkukasi tertentu. Kriptografi

visual merupakan salah satu metode yang sederhana karena penerima pesan dapat

dengan mudah membaca pesan rahasia (hidden image) tanpa menggunakan kunci

atau algoritma tertentu.

Pada tugas akhir ini dibuat perluasan kriptografi visual menggunakan

algoritma dithering. Pesan rahasia yang digunakan merupakan citra biner.

Dithering adalah salah satu teknik untuk memperbaiki kualitas citra sebelum

dilakukannya teknik kriptografi visual. Teknik dithering yang digunakan adalah

menggunakan modifikasi dari algoritma dithering Floyd Steinberg dan dithering

Jarvis, Judice and Ninke (JaJuNi) . Modifikasi dithering Floyd Steinberg diberi

nama dithering Zhigang Fan dan Shiau-Fan, untuk modifikasi dithering JaJuNi

diberi nama dithering Stucki .

Hasil uji coba menujukkan rata rata nilai MOS tertinggi dengan dithering

Stucki berada dalam skala “fair” dan nilai MOS untuk perluasan kriptografi visual

(2)

ii Universitas Kristen Maranatha

ukuran memiliki berada dalam skala “bad” dan perhitungan PSNR hasil perbaikan

ukuran dengan citra masukan hasil dithering mendapatkan nilai rata-rata 5.8105

dB.

Kata Kunci : dithering, floyd steinberg dithering, Zhigang Fan dan Shiau-Fan

dithering , ( Jarvis, Judice and Ninke ) dithering , Stucki Dithering, halftoning,

(3)

iii Universitas Kristen Maranatha

IMAGE COMPARISON WITH ZHIGANG FAN, SHIAU FAN AND

STUCKI DITHERING AS INPUT VISUAL CRYPTOGRAPHY

Composed by :

Terry Suryacandra (1022017)

Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Maranatha Christian University, Bandung, Indonesia

E – mail :terrysuryacandra@gmail.com

ABSTRACT

Visual cryptography is a technique for image encryption to make a secret image into image transparency (share) which has no meaning and after that the image can be decrypted by Human Visual System without any calculations. Visual cryptography is a simple method because the recipient of the secret message can be easily to read the secret message without any key or any algorithm.

This final project is made extended visual cryptography with dithering algorithm. The secret image that is used is a binary image. Dithering is a technique to improve image quality for visual cryptography. It use modification of the Floyd Steinberg dithering and modification of Jarvis, Judice and Ninke dithering (JaJuNi). Zhigang Fan and Shiau Fan dithering are the modification of Floyd Steinberg dithering, and Stucki dithering is modification of JaJuNi dithering.

(4)

iv Universitas Kristen Maranatha

Key Words : dithering, floyd steinberg dithering, Zhigang Fan and Shiau-Fan dithering , (

(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

2.1.3 Representasi Citra ... 6

2.1.4 Citra Grayscale ... 8

(6)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.3 Pengenalan Kriptografi Visual ... 16

2.4 Contoh Perluasan Kriptografi Visual ... 16

2.5 Proses Perancangan Perluasan Kriptografi Visual ... 19

2.6 Teori Kompresi Hasil Perluasan Kriptografi ... 22

2.7 Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) ... 22

BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok ... 24

3.2 Proses Kriptografi Visual ... 25

3.3 Diagram Alir ( Flowchart ) ... 28

3.5.3 Citra Rahasia Hasil XOR dan Perbaikan Ukuran ... 60

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL UJI 4.1 Data Pengujian ... 62

4.2 Hasil Pengujian ... 64

4.2.1 Dithering ... 64

4.2.2 Kriptografi Visual ... 65

4.3 Analisis Hasil Percobaan... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 71

(7)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(8)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Palet citra grayscale ... 7

Gambar 2.2 Representasi citra dalam matriks array ... 7

Gambar 2.3 Contoh citra biner ... 8

Gambar 2.4 Citra Grayscale Lena ... 9

Gambar 2.5 Citra Biner Lena ... 10

Gambar 2.6 Gambar Error Diffusion Lena ... 10

Gambar 2.7 Floyd-Steinberg Dithering 24 bit RGB to 3-bit RGB ... 11

Gambar 2.8 Floyd-Steinberg Dithering Algorithm 1bit ... 12

Gambar 2.9 Contoh Kriptografi Visual ... 15

Gambar 2.10 Model kriptografi visual 2 sub piksel... 18

Gambar 2.11 Contoh proses enkripsi gambar rahasia... 19

Gambar 2.12 Contoh proses dekripsi dari gambar rahasia ... 20

Gambar 2.13 Contoh hasil perluasan kriptografi visual ... 20

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem ... 23

Gambar 3.2 Contoh Operasi Aljabar Boolean pada piksel ... 25

Gambar 3.3 Contoh perluasan piksel secret image ... 26

Gambar 3.4 Contoh share yang terbentuk ... 26

Gambar 3.5 Flowchart Alir Utama ... 27

Gambar 3.6 Flowchart Konversi Citra Berwarna ke Grayscale ... 28

Gambar 3.7 Flowchart Dithering Zhigang Fan ... 29

Gambar 3.8 Flowchart Dithering Shiau Fan ... 32

Gambar 3.9 Flowchart Dithering Stucki ... 35

Gambar 3.10 Flowchart Proses Kriptografi Visual ... 40

Gambar 3.11 Flowchart Proses Perbaikan Ukuran ... 43

Gambar 3.12 Nilai Intensitas lena_rgb.jpg ... 57

Gambar 3.13 Nilai Intensitas lena_grayscale.bmp ... 58

Gambar 3.14 Nilai Intensitas lena_biner.bmp ... 58

(9)

xi Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3.16 Nilai Intensitas hasilkompres_biner.bmp ... 59

Gambar 4.1 Gambar untuk uji coba ... 62

Gambar 4.2 Gambar hasil uji dithering Zhigang Fan dan Shiau Fan ... 63

Gambar 4.3 Gambar hasil uji dithering Stucki ... 64

Gambar 4.4 Gambar percobaan untuk kriptografi visual ... 64

Gambar 4.5 Gambar share1 dan share2 ... 65

Gambar 4.6 Gambar hasil rekonstruksi XOR ... 65

(10)

Xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Parameter penilaian MOS (Mean Opinion Score) ... 67

Tabel 4.2 Hasil penilaian MOS (Mean Opinion Score) dithering ... 68

Tabel 4.3 Hasil penilaian MOS (Mean Opinion Score) hasil kriptografi ... 68

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa sekarang, seluruh teknologi berkembang sangat pesat,

terutama teknologi informasi dan telekomunikasi. Setiap orang dapat

mengirim atau menerima informasi dengan mudah dan dalam waktu yang

singkat.

Kriptografi Visual adalah sebuah teknik kriptografi pada sebuah data

berupa citra rahasia yang dienkripsi, dengan suatu cara, menjadi sejumlah n

gambar ( share ) yang didistribusikan pada n peserta. Keunggulan kriptografi

visual adalah sekelompok peserta ini dapat mengembalikan citra rahasia tanpa

pengetahuan kriptografi dan perangkat penghitung. Enkripsi hanya dilakukan

dengan indera penglihatan manusia, tanpa bantuan komputer, jika seluruh

bagian gambar ditumpuk bersamaan. Terdapat dua proses utama dalam

kriptografi. Proses pertama adalah proses enkripsi. Proses enkripsi adalah

proses untuk menyandikan pesan (plaintext) menjadi pesan rahasia

(chipertext) sehingga pesan yang akan dikirimkan menjadi tidak bisa dibaca

(bersifat rahasia), proses ini dilakukan oleh pengirim pesan. Proses kedua

adalah dekripsi. Proses dekripsi adalah proses untuk mengubah pesan rahasia

(chipertext) menjadi pesan awal (plaintext). Proses ini dilakukan oleh

penerima pesan. Metode dalam kriptografi biasanya dibedakan berdasarkan

proses enkripsi dan dekripsinya.

Kriptografi visual diperkenalkan oleh Moni Naor dan Adi Shamir pada

tahun 1994 yang mengubah gambar rahasia (hidden image) menjadi n buah

transparansi (share) dan kemudian gambar rahasia tersebut hanya bisa dibaca

jika n buah transparansi tersebut diletakkan bertumpuk secara bersamaan.

Skema kriptografi yang diperkenalkan oleh mereka disebut dengan Visual

(12)

BAB I PENDAHULUAN

2 Universitas Kristen Maranatha

diperkenalkannya konsep (k,n)-treshold. Salah satu metode kriptografi visual

yang akan diimplementasikan dalam tugas akhir ini adalah perbandingan citra

menggunakan algoritma dithering Zhigang Fan, dithering Shiau Fan dan

dithering Stucki .

1.2 Perumusan Masalah

1 Bagaimana hasil konversi citra grayscale menjadi citra biner sebelum

dilakukan kriptografi visual dengan menggunakan algoritma dithering

Zhigang Fan, Shiau-Fan dan Stucki ?

2 Apa kelebihan citra biner yang akan dikonversi menggunakan

algoritma dithering Zhigang Fan, Shiau-Fan dan Stucki ?

3 Bagaimana menyembunyikan pesan rahasia berupa citra biner dengan

menggunakan perluasan kriptografi visual?

4 Bagaimana hasil citra biner sebelum dan sesudah dilakukan perluasan

kriptografi visual?

1.3Tujuan Penelitian

1. Membuat program menggunakan MATLAB untuk pengerjaannya.

2. Mengkonversi citra grayscale ke dalam citra biner menggunakan

algoritma dithering Zhigang Fan, Shiau-Fan dan Stucki.

3. Melakukan perbandingan citra hasil konversi citra dengan masing –

masing teknik dithering.

4. Menyembunyikan pesan rahasia berbentuk citra hasil dithering ke

dalam 2 buah transparansi (share).

5. Menganalisa hasil perluasan kriptografi visual menggunakan beberapa

ukuran citra.

6. Menganalisa perbedaan kualitas citra sebelum dan sesudah proses

(13)

BAB I PENDAHULUAN

3 Universitas Kristen Maranatha 1.4Batasan Masalah

1. Citra input yang digunakan adalah citra berwarna ( RGB ).

2. Format citra awal citra berupa jpg / gif / bmp.

3. Format citra hasil olahan berupa bmp.

4. Ukuran yang digunakan untuk citra standar kriptografi visual adalah 256 x 256.

5. Ukuran citra input lain yang digunakan untuk uji coba yaitu

450x450, 512x512

6. Konstanta dithering sesuai dengan referensi Zhigang Fan, Shiau-Fan

dan Stucki.

7. Kriptografi visual menggunakan perluasan piksel 2x2.

8. Program dibuat dengan menggunakan software Matlab 2013a.

1.5 Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan yang akan digunakan untuk menyusun laporan Tugas Akhir

ini adalah sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan

Bab ini dijelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan

masalah, metodologi, serta sistematika pembahasan yang digunakan

untuk menyusun laporan Tugas Akhir.

2. Bab II Landasan Teori

Bab ini dijelaskan teori-teori yang digunakan sebagai referensi penulis

dalam pengerjaan Tugas Akhir ini. Teori yang diuraikan berkaitan

dengan metode kriptografi visual.

3. Bab III Perancangan Perangkat Lunak

Bab ini dijelaskan mengenai sistem dari Tugas Akhir ini serta

perancangan perangkat lunak dengan menggunakan software Matlab

(Matrix Laboratory).

(14)

BAB I PENDAHULUAN

4 Universitas Kristen Maranatha

Bab ini berisikan percobaan-percobaan yang dilakukan terhadap

perangkat lunak dan menampilkan data pengamatan serta analisis hasil

percobaan.

5. Bab VI Simpulan dan Saran

Bab ini berisikan simpulan dari hasil percobaan yang telah didapatkan

dari Tugas Akhir serta saran-saran yang dapat digunakan untuk

(15)

71 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan mengenai kesimpulan berdasarkan data pengamatan serta

analisis penelitian yang dilakukan dari Tugas Akhir ini serta saran – saran yang dapat

ditambahkan untuk pengembangan penelitian selanjutnya agar mendapatkan hasil

yang lebih baik.

5.1. Simpulan

Dari data pengamatan dan analisis penelitian yang sudah dilakukan pada

pelaksanaan Tugas Akhir, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1) Citra hasil dithering menghasilkan kesan warna citra biner tampak seperti

citra abu-abu meskipun menggunakan piksel warna hitam dan putih saja.

2) Berdasarkan hasil MOS pada tabel 4.2, dapat dianalisa untuk teknik konversi

citra grayscale ke biner, nilai rata-rata terbesar yaitu dengan menggunakan

dithering Stucki dan masuk dalam skala “fair”.

3) Hasil MOS pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa kualitas citra biner “ relatif

mirip “ dengan citra grayscale.

4) Program perluasan kriptografi visual untuk pengkodean citra menjadi dua

buah share dan hasil rekonstruksi dari kedua buah share tersebut berhasil

dijalankan.

5) Citra hasil rekonstruksi menghasilkan perluasan pada ukuran citra rahasia

menjadi dua kali lebih besar dari citra rahasianya.

6) Penggabungan kedua buah share menggunakan fungsi XOR menghasilkan

citra hasil rekonstruksi yang relatif mirip dengan citra rahasia.

7) Pengujian menggunakan PSNR pada setiap citra hasil perbaikan ukuran

(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

72 Universitas Kristen Maranatha

8) Hasil MOS yang membandingkan citra hasil perbaikan ukuran dengan citra

biner hasil dithering Stucki memiliki rata – rata 1.83, termasuk ke dalam skala

bad

5.2. Saran

1) Mencoba variasi dari teknik dithering lainnya supaya mendapatkan kualitas

(17)

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi

Terry Suryacandra

Kopo Permai III blok 45a No. 9

Bandung.

Email : terrysuryacandra@gmail.com

Handphone : 0838-2026-2169

TTL : Bandung, 17 Agustus 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Riwayat Pendidikan ~ Pendidikan Formal

2010 – Saat ini Universitas Kristen Maranatha, Bandung S1, Teknik Elektro

2008 – 2010 SMA Talenta IPA

2006 – 2008 SMP Providentia -

IP terakhir 3.06

~ Pendidikan Non-Formal

2011 Pelatihan PLC ( Programmable Logic Controller )

Demikian Curriculum Vitae ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Hormat saya,

(18)

73 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

1. Mizuho Najakima and Yasushi Yamaguchi, “ Extended Visual Cryptography

For Natural Images”, The University of Tokyo, 3-8-1 Komaba, Meguro-ku, Tokyo 153-8902, Japan

2. N.Naor and A.Shamir, Visual Cryptography Advances in Cryptography :

Eurocrypt’94, Springer Verleg, Berlin, ppi-129(1995).

3. R.W. Floyd and L. Steinberg, “ An Adaptive Algorithm for Spatial Grayscale”, Proc.SID, 17/2:75-77, 1995

4. Funkhouser Thomas, “ Image Quantization, Halftoning, and Dithering”,

Princeton University, COS 426, Fall 2000

5. Prof. Brian L. Evans, “ Embedded Signal Processing Laboratory”, University

of Texas, Last modified at 7 November 2002

6. Gonzalez, Rafael C and Richard E. Woods, “ Digital Image Processing “,

Second edition, University of Tennessee, 2002 by Prentice-Hall

7. Berlianto, ST. Tugas Akhir “Penyembunyian Gambar Dalam Gambar

Menggunakan Transformasi Intensitas”, Universitas Kristen Maranatha.

8. Amazone Ruwe Munthe, ST. Tugas Akhir “Kriptografi Visual Pada Citra

Berwarna Menggunakan Metode Kombinasi Perluasan Warna Red Green dan

Blue” , Universitas Kristen Maranatha.

9. Mohammad Nur Aliman Karim, Kriptografi visual yang diperluas berbasis

(19)

74 Universitas Kristen Maranatha

12.

http://blog.widhianbramantya.com/2015/03/03/parameter-kn-visual-cryptography-scheme/, 15 April 2015

13.http://en.wikipedia.org/wiki/Floyd%E2%80%93Steinberg_dithering

14.http://en.wikipedia.org/wiki/Error_diffusion, 22 April 2015

15.

http://wisdarani.blogspot.com/2011/12/konsep-dasar-pengolahan-citra-digital.html, 15 April 2015

16.http://caca.zoy.org/wiki/libcaca/study/3, 20 April 2015

17.http://caca.zoy.org/study/part3.html, 20 April 2015

18.http://fiji.sc/Dithering, 23 April 2015

19.

http://greenvanda.blogspot.com/2012/12/perbedaan-kompresi-lossless-dan-lossy.html, 23 April 2015

20.

http://bangkitagp.wordpress.com/2013/01/23/teknik-kompresi-lossless-dan-lossy-pada-audio/, 23 April 2015

21.http://v081-080010224.blogspot.com/2009/05/metode-kompresi-data.html,

Referensi

Dokumen terkait

Vending machine retailing adalah format ritel bukan toko dimana produk yang dijual disimpan dalam sebuah mesin dan diberikan kepada konsumen apabila mereka

Terdapat kesalahan dalam proses evaluasi penawaran Evaluasi penawaran ulang Ditemukan kesalahan dalam dokumen pemilihan atau tidak sesuai dengan. ketentuan dalam Perpres ini

Pada penelitian ini dikembangkan cara dan perekayasaan pengeringan preservatif buah mangga segar yaitu dengan pengeringan awal pada suhu rendah dan tekanan vakum untuk

51 Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Akidah Akhlak siswa kelas VIII MTs Darul Huda.. Wonodadi Blitar yang diberi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)Kumcer Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali karya Puthut EA memberikan perspektif tentang sebuah wacana yang dihubungkan

RAYA INDUSTRI PASIR GOMBONG JABABEKA CIKARANG 021-890 4160 84 SILOAM HOSPITALS LIPPO CIKARANG JL.. KRAKATAU

Assalamualaikum Wr. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua. Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas hidayah-Nya maka Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat 2020 dapat

Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon ijin dan bantuan bagi mahasiswa yang bersangkutan agar dapat melakukan penyebaran angket di tempat yang Bapak pimpin.