• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL VIDEO PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri, Lembang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL VIDEO PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri, Lembang."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL VIDEO PADA

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri, Lembang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Wawan Setiawardani 0903910

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2013

Halaman Hak Cipta

Penggunaan Media Audio-visual

Video pada Pembelajaran Bahasa

Indonesia untuk Meningkatkan

Keterampilan Berbicara

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas

V SDN Barunagri, Lembang)

Oleh

Wawan Setiawardani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Wawan Setiawardani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

(4)

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

(5)

i Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL VIDEO PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri, Lembang) ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya nilai hasil ulangan bahasa Indonesia, hal ini ditandai nilai KKM masih mencapai 58,74, namun target yang diharapkan 65. Demikian pula cara guru melaksanakan pembelajaran masih bersifat konvensional yaitu hanya menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas. Penelitian ini ditujukan pada penggunaan media audio-visual video untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah: (1) Mengungkapkan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio-visual pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan berbicara. (2) Mengungkapkan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio-visual video pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan berbicara. (3) Mengungkapkan seberapa besar peningkatan keterampilan berbicara dengan menggunakan media audio-visual video pada pembelajaran bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & Mc. Taggart dengan tiga siklus, dimana pada setiap siklusnya dilakukan satu tindakan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester II SDN Barunagri Lembang Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 47 siswa. Hasil penelitian dengan menggunakan media audio visual pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan berbicaramenunjukkan adanya peningkatan aktivitas dalam proses pembelajaran, terlihat siswa senang dalam menerima materi pembelajaran, demikian pula perolehan nilai tes kemampuan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pada siklus pertama, terjadi penurunan nilai rata-rata yaitu 36,17 dari data prasiklus sebesar 58,74, namun pada siklus kedua dan ketiga masing-masing mengalami peningkatan rata-rata sebesar 66,36 dan 77,15. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Media Audio-VisualVideo dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SDN Barunagri Kabupaten Bandung Barat dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa saran yang hendak disampaikan, antara lain: (1) Guru diharapkan dapat menggunakan media yang efektif dalam pembelajaran. (2) kepala sekolah diharapkan memberikan dukungan berupa pengadaan fasilitas.

(6)

ii Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

TEACHING INDONESIAN LANGUAGE USING AUDIO-VISUAL VIDEO MEDIA TO INCREASE SPEAKING SKILL

(Classrom Action Research by Elementary 5th Grade Barunagri, Lembang) ABSTRACT

The study is based on the result of the Indonesian Language test, this is marked by value KKM which just attains 58,74 whereas the target that is hoped is 65. Teacher’s manner that is used in learning process still conventional characteristic, it is only using community method and giving a task. The study focuses on using audio-visual video media to increase speaking skill. Based on that problem, so the aims of the research that will be achieved are: (1) Utter the plan of learning using audio-visual video media on learning of Indonesian Language to increase speaking skill. (2) Utter the implementation of learning using audio-visual video media to increase speaking skill. (3) Utter how about the increasing speaking skill. The method which is used in the research is classroom action research (CAR) that based on the model of KEMMIS & Mc. TAGGART three cycles where every cycle is doing one action. Subject of the research is the students of the fifth grade semester II SDN Barunagri Lembang Kabupaten Bandung Barat which are 47 students. Result of the research by using audio-visual video media on learning Indonesian Language to increase speaking skill refers any increasing activity in the learning process, the students be happy in receiving the materials, and the result by speaking student ability test in the learning Indonesian Language. On the first cycle occurs decreasing of score is mean 36,17 from pre cycle data 58,74 however on the second and third each cycle occurs increasing is mean 66,36 and 77,15. Based on the result of the research above can be concluded that using audio-visual video media to the students at fifth grade of SDN Barunagri Lembang Kabupaten Bandung Barat in Indonesian Language. Based on that research, any some good idea which will be present they are: (1) Teacher should use effective media in learning process. (2) Headmaster should give support education such as facility to increase education in the school.

(7)

i Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

F. Definisi Operasional... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Audio-visual dalam pembelajaran ... 7

1. Pengertian Audio-visual dalam Pembelajaran ... 7

2. Kedudukan Media dalam Pembelajaran... 7

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 10

4. Media yang Efektif ... 12

5. Media Audio-visual ... 14

6. Media Alternatif ... 19

B. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ... 19

C. Hakikat Berbicara... 21

1. Pengertian Berbicara ... 21

(8)

ii Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Proses Berbicara ... 26

4. Fungsi Berbicara ... 27

5. Berbicara dlam Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 28

6. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 29

D. Pembelajaran Berbicara dengan Menggunakan Media Audio-visual ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 33

B. Model Penelitian ... 33

C. Lokasi, waktu, dan Subjek Penelitian ... 34

D. Prosedur Penelitian... 34

E. Instrumen Penelitian... 38

F. Pengolahan Datadan Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 65

3. Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa ... 66

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 70

(9)

iii Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN ... 74

LAMPIRAN B INSTRUMEN PEMBELAJARAN ... 81

LAMPIRAN C HASIL TES KEMAMPUAN BERBICARA ... 91

LAMPIRAN D DOKUMENTASI PENELITIAN ... 97

(10)

iv Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peran Media ... 8

Gambar 2.2 Proses Komunikasi ... 22

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas dari Kemmis dan Taggart . 34 Gambar 4.1 Diagram Batang Rentang Nilai Rata-rata Kelas Siklus I ... 49

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Pencapaian KKM Siklus I ... 50

Gambar 4.3 Diagram Btang Perolehan NilaiSiklus II ... 57

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Pencapaian KKM Siklus II ... 58

Gambar 4.5 Diagram Batang Perolehan Nilai Siklus III ... 64

Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Pencapaian KKM Siklus III ... 64

Gambar 4.7 Diagram Batang Rata-rata Skor Siswa Tiap Siklus ... 69

(11)

v Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL

(12)

vi Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Instrumen Penelitian... 74

A.1 Instrumen Penilaian Kemampuan Berbicara ... 75

A.2 Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran 79

Lampiran B Instrumen Pembelajaran ... 81

B.1 RPP Siklus I ... 82

B.2 RPP Siklus II ... 86

B.3 RPP Siklus III... 90

Lampiran C Hasil Tes Kemampuan Berbicara... 94

C.1 Rekapitulasi Skor Tes Kemampuan Berbicara Siklus I 95 C.2 Rekapitulasi Skor Tes Kemampuan Berbicara Siklus II 97 C.3 Rekapitulasi Skor Tes Kemampuan Berbicara Siklus III 100 Lampiran D Dokumentasi Penelitian ... 103

D.1 Foto-foto Kegiatan Penelitian ... 104

D.2 Sampel Kemampuan Berbicara Siswa ... 107

D.3 Hasil Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 110

D.4 Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing ... 116

D.5 Surat Perizinan Penelitian ... 117

(13)

vii Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(14)

1

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bahasa Indonesia di sekolah dasar bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia siswa sesuai dengan fungsi bahasa sebagai wahana berfikir dan berkomunikasi untuk mengembangkan potensi intelektual, emosional dan sosial. Bahasa sangat fungsional dalam kehidupan manusia,karena selain merupakan alat komunikasi yang paling efektif, berfikir pun menggunakan bahasa.

Ada beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus terus dibina untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa sekarang ini. Kita mengenal ada berbagai macam atau beberapa macam cabang dari keterampilan berbahasa, mulai dari tingkat paling sederhana yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan berbahasa tidak dapat diperoleh melalui kegiatan menghafalkan, melainkan diperoleh dari latihan menggunakan bahasa secara terus-menerus, tetapi hal itu belum mencukupi untuk menjadikan seorang terampil berbahasa. Selain latihan, siswa perlu dibawa ke pengalaman melakukan kegiatan berbahasa dalam konteks yang sesungguhnya.

Menurut Resmini `(2009: 49) “berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan”.

(15)

2

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dalammenyampaikanpesan,

Keterampilan berbicara harus dilatih melalui proses belajar dan latihan secara berkesinambungan dan sistematis agar dapat memperlancar seseorang dalam berkomunikasi. Oleh karena itu guru sebagai fasilitator yang akan mengembangkan dua keterampilan diatas harus menerapkan cara dan media yang efektif untuk membelajarkan keterampilan berbahasa. Namun, kenyataan dilapangan, kemampuan dan prestasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, di kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat masih rendah.Hal ini dibuktikan dari data yang diperoleh peneliti banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sebesar 65. Dari 47 siswa, hanya 18 orang yang mencapai KKM. Artinya sebanyak 62% siswa belum mencapai ketuntasan belajar BahasaIndonesia.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang

mempunyai peranan cukup penting. Seorang guru

perlumempelajaribagaimanamemilihdanmenetapkan media pembelajaranagar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dibutuhkan media yang tepat agar siswa mampu menguasai materi pelajaran yang diberikan dengan baik dan optimal sehingga nantinya akan tercapai hasil yang diingginkan.

(16)

3

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menghafal dan akan lebih baik lagi jika dilanjutkan pada praktek aplikasi dari materi yang telah diajarkan. Dalam pencapaian tujuan pembelajaran itu perlu di terapkan pembelajaran yang aktif, dinamis, dan menyenangkan. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan diperoleh informasi bahwa rendahnya hasil belajar siswa kelas V tersebut dalam mata pelajaran bahasa Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :

1. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas. Siswa tidak menggunakan kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh guru untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti tidak dimanfaatkan dengan baik oleh siswa.

2. Seringnya siswa berada diluar kelas pada saat jam pelajaran yang seharusnya digunakan untuk belajar dikarenakan guru yang tidak hadir.

3. Guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton yaitu metode ceramah, sehingga siswa cenderung bosan dalam pembelajaran.

4. Guru jarang sekali menggunakan media pembelajaran, sehingga kurang menarik minat siswa dalam proses pembelajaran.

5. Guru sering masuk terlambat dan sering membiarkan siswa berada diluar kelas. Sehingga hal ini membuat pembelajaran tidak berlangsung sesuai dengan yang semestinya.

6. Aktifitas siswa dalam menjawab, menyelesaikan tugas-tugas masih sangat kurang.

(17)

4

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

panca indra. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa memerlukan alat bantu berupa media dan alat peraga yang disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa.

Berdasarkan permasalahan diatas penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan inovatif sangat diperlukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia Adapun salah satu caranya adalah dengan menggunakan mediaAudio-visual.

Seperti yang diungkapkan Rusman (2013: 201) manfaat penggunaan audio-visual meliputi : siswadapatmemperolehpersepsi yang samadanbenardalammenerimamateripelajaran. Guru membuatsiswalebih focus padapembelajarandanmembantumengigatkembalimaterisehinggalebihmudahberba gipengetahuandanketerampilan yang telahdipelajari.

Mengingat begitu pentingnya kemampuan berbicara sebagai kemampuan berbahasa serta masih rendahnya kemampuan berbahasa siswa kelas V (lima) SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat terutama dalam aspe keterampilanberbicara, maka penulis perlu untuk melakukan penelitian

dengan mengambil judul “Penggunaan Media

Audio-visualVideoPadaPembelajaranBahasaIndonesiaUntukMeningkatkanKeterampilan Berbicara siswa kelas V SDN Barunagri, Lembang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini bisa dinyatakan secara umum dengan rumusan seperti dibawah ini.

“Bagaimanapenggunaanmedia audio-visualuntuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di kelas V SDN Barunagridalam pelajaran bahasa Indonesia?”

(18)

5

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Bagaimana rencana pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio-visualuntuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di kelas V SDN Barunagri, Lembang?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio-visualuntuk meningkatkan keterampilanberbicara siswa di kelas V SDN Barunagri, Lembang?

3. Berapabesarpeningkatan kemampuan berbicara siswa di kelas V SDN Barunagri, Lembang dalam pembelajaraan bahasa Indonesia setelah menggunakan media audio-visual?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umumdiadakannya penelitian ini adalah “untuk mendapatkan deskripsi mengenai penggunaanmedia audio-visualuntuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V sekolah dasar”, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Memperoleh gambaran proses perencanaan pembelajaran siswa dan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama yang berkaitan dengan keterampilan berbicara dengan menggunakan media audio-visualdi kelas V SDN Barunagri, Lembang.

2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio-visualuntuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di kelas V SDN Barunagri, Lembang.

3. Untuk mengetahui sejauh mana media audio-visualdapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V SDN Barunagri, Lembang.

D. Manfaat Penelitian

(19)

6

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Bagi siswa, dengan menggunakan media audio-visualdiharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami pelajaran dan dapat meningkatkan kemampuan berbicara.

2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dalam membawakan pembelajaran secara lebih menarik dan bermakna.

3. Bagi sekolah, meningkatkan kepedulian sekolah terhadap media pembelajaran yang inovatif agar dapat dikembangkan di sekolah.

4. Bagi peneliti, sebagai sumber perbedaan antara kemampuan berbicara yang menggunakan pembelajaran dengan media audio-visual dengan pembelajaran yang tidakmenggunakan media.

E. Hipotesis Tindakan

Penggunaan media audio-visualvideo dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SDN Barunagri, Lembang.

F. Definisi Operasional

1. Media audio-visual yang di pergunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk membantu memperjelas pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan, dengan menggunakan media audio-visual siswa lebih mudah menyimak dan memahami materi karena materi disampaikan dengan ilustrasi yang cukup jelas.

(20)

32 Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metodepenelitian yang

digunakandalampenelitianiniadalahpenelitiantindakankelas.PenelitianTindakanKe lasmerupakanterjemahandariClassroomAction Research, yaituAction Research

yang dilakukan di kelas.SedangkanmenurutWardhani (2012: 3),“penelitiantindakankelasadalahpenelitian yang dilakukanoleh guru di dalamkelasnyasendirimelaluirefleksidiri,

dengantujuanuntukmemperbaikikinerjanyasebagai guru,

sehinggahasilbelajarsiswamenjadimeningkat”.Dari

pengertiandiatasdapatdisimpulkanbahawapenelitiantindakaknkelasadalahpenelitia n yang dilakukanoleh guru didalamkelas, bertujuanuntukmenyelesaikanmasalah-masalahpembelajaran di kelas.

B.Model Penelitian

Model alurpeneltian yang digunakandalampeneltianiniadalah model siklus

yang dikembangkan oleh Kemmist&

(21)

33

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tahapan-tahapan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Siklus I

Siklus II

PenyusunanRencanaTindak an

PenyusunanRencanaTindakan

PelaksanaanTinda kan Observasi

Refleksi

PelaksanaanTinda kan Observasi

Refleksi

PenyusunanRencanaTinda kan

Observasi

Refleksi PelaksanaanTinda

kan Rumusan Masalah

(22)

34

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Kemmis dan M.C Taggart (dalam SyamsudindanVismaia, 2009)

C. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian

Penelitianinidilaksanakan di SDN Barunagri, yaitu SD yang beralamat di KampungBarunagri Desa Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27-30 Mei 2013, subjek dalam penelitianiniadalah siswa kelas V yang muridnyaberjumlah47 orang, terdiridari 24 siswalaki-lakidan 23siswaperempuan.

Penelitian ini menekankan kepada penggunaan media audio-visual dalam

pembelajaran bahasaIndonesia pada pokok bahasan

persoalanfaktualuntikmeningkatkanketerampilanberbiara.

Alasanpenelitimemilih kelas V menjadi subyek penelitian adalah sebagai berikut:

1. Kemampuanberbicara siswa di kelas tersebut masih belum optimal dan permasalahan tersebut sesuai dengan yang diteliti.

2. Guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton yaitu metode ceramah dan tidak menggunakan media, sehingga siswa cenderung bosan dalam pembelajaran.

3. Guru sering

melakukankegiatanpembelajarandenganhanyamemberikantugaskepadasiswa . Sehingga hal ini membuat pembelajaran tidak berlangsung sesuai dengan yang semestinya.

D.ProsedurPenelitian

(23)

35

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengamatan (observing), danrefleksi (reflecting) (Emzir, 2008: 258).

Prosedur yang ditempuh dalam penyelesaian penelitian ini terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yaitu kegiatanmembandingkan proses dan hasil belajar sebelum dan sesudah dilaksankannya penelitian tindakan kelas. Hasildariidentifikasimasalahini yang nantinyadijadikan indikator dalam penyusunan tindakan.

2. Rumusan masalah,

Rumusan masalah yaitu upayamengidentifikasi kemudian dikonfirmasikan dengan kajian-kajian teoritis yang relevan, sehingga menghasilkan program pengembangan tindakan yang dipandang sesuai dengan situasi lokasi dimana tindakan dikembangkan.

3. Tahap perencanaan penelitian

a. Memohon izin penelitian di SDN Barunagri kepada kepala sekolah. b. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan kolaborator. c. Memohonizinkepada guru kelas.

d. Melakukan observasi masalah yang terjadi pada pembelajaran bahasaindonesia siswa kelas V SDN Barunagri untuk kemudian diidentifikasi, dianalisis dan dirumuskan permasalahannya.

e. Menetapkan pemecahan masalah dengan penggunaan media audio v visual yang akan dipergunakan dalam penelitian sesuai dengan hasil observasi awal pada pembelajaran bahasaindonesia.

f. Menyusun rancangan perencanaan pembelajaran untuk pokok persoalanfaktualdan menetukan langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan penggunaan media audio-visual.

g. Menyiapkan instrumen penelitian yang berupa lembar observasi guru dan siswa.

(24)

36

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan

dalamkegiatanintipenelitiantindakankelasadalah kegiatan pembelajaran bahasaindonesia dengan menggunakan media audio-visual. Dalampelaksanaannyaterdiri dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran, evaluasi dan refleksi.Evaluasidilakukansetiapselesaimelakukantindakankemudian dilakukan refleksi sebagaiupaya mengetahui dan menentukan tindakan selanjutnya. Secara lebih rinci pelaksanaanpenelitian tindakan setiap siklus diuraikan sebagai berikut :

a. Siklus I ( Tindakan I )

a) Guru melaksanakan tindakan pertama pembelajaran Siklus I (satu) dengan subpokok bahasan yang akan dipelajari mengenai persoalan faktual dengan menggunakan audio-visual pembelajaran. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau satu kali pertemuan.

b) Melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer yang terdiri dari satu orang guru dan dua orang mahasiswa.

c) Melakukan evaluasi dengan melaksanakan tes diakhir pembelajaran.

d) Menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan pertama Siklus I untuk dijadikan bahan rekomendasi pelaksanaan rencana tindakan pada Siklus II.

b. Siklus II ( Tindakan I )

a) Guru melaksanakan tindakan pertama pembelajaran Siklus II dengan subpokok bahasan yang akan dipelajari mengenai persoalan faktual yang ditayangkan dengan mengguakan audio-visual pembelajaran. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau satu kali pertemuan.

b) Melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer yang terdiri dari satu orang guru dan dua orang mahasiswa.

(25)

37

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d) Menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan Siklus II untuk dijadikan bahan rekomendasi pelaksanaan rencana tindakan Kedua Siklus III.

c. Siklus III ( Tindakan I )

a) Guru melaksanakan tindakan pertama pembelajaran Siklus III dengan subpokok bahasan yang akan dipelajari mengenai persoalan faktual melalui penayangan audio-visual. Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau satu kali pertemuan.

b) Melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer yang terdiri dari satu orang guru dan dua orang mahasiswa.

c) Melakukan evaluasi dengan melaksanakan tes diakhir pembelajaran.

d) Menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan Siklus III untuk dijadikan bahan rekomendasi pelaksanaan rencana tindakan.

Pada setiap siklus penulis akan melihat hasil pembelajaran apakah terdapat peningkatan kemampuan berbicara siswa atau tidak.

5. Tahapobservasi

Kegiatanobservasidilakukanpenelitimelalui pengamatan terhadap aktifitas siswa baiksecaralangsungataumelaluirekamanvideodalam proses pembelajaran. Observasidigunakanuntukmengetahuipengaruhtindakanterhadappeningkatankema mpuanberbicarasiswa.Hasilobservasiakandikajidandirefleksikemudiandijadikanba hanacuanmenentukantindakanselanjutnya..

SyamsudindanVismaia (2009: 134) mengemukakanhalpertama yang

harusdiamati dalam observasiadalahtindakan yang

merupakanpenafsirandariteori.Dengan kata

lainkegiatanobservasiialahmelakukanpenafsirandarikegiatanpembelajarandikelas. Kegiatanobservasidapatberupakegiatanmencatat, merekam, danmendokumentasikanaktivitassiswadan guru apakahtindakan yang

direncanakandandilakukanoleh guru

(26)

38

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 6. TahapRefleksi

Tahaprefleksiinipenelitidan observer mendiskusikanhasilpengamatan yang telahdilaksanakan.upayaevaluasikekurangandankendaladalamsetiapsiklus,

makaakandilanjutkandengansiklusberikutnyaagar indikatorkeberhasilan yang telahditentukantercapai.

Upayarefleksidilakukanuntukmengungkapapa yang sebenarnyaterjadi di dalamkelas, mengapaituterjadidanapadampaknyabagisiswa (WardanidanWihardit, 2012: 31).

Kegiatan analisis ini yang perlu dilakukan yaitu mengkaji hasil evaluasi, dan

Satori danKomariah (2012: 56), menyatakan “bahwateknik yang digunakandalampengumpulan data penelitiandapatberupakegiatanobservasi, partisipasi, studidokumentasi, danwawancara”.

Dalammelakukanpengumpulan data penelitian ini menggunakan instrumen penelitian.Instrumenpenelitianadalahalatbantuataufasilitas yang

digunakanolehpenelitidalammengumpulkan data agar

pekerjaannyalebihmudahdanhasilnyalebihbaik, dalamartilebihcermat, lengkap, dantersistematissehinggalebihmudahdiolah (ArikuntodalamFerda, 2012: 29).

Mengacupadapendapatdiatasberikutadalahinstrumen-instrumen yang digunakandalampenelitianini, yaitu:

1. Teknik Pengumpulan Data a. Teskompetensiberbicara

(27)

wasetelahmengikutipembelajaran.Teskemampuenberbicaradalamhaliniaspek-39

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

aspek yang dinilaiyaitutekanan, tatabahasa, kosa kata, kelancaran, danpemahaman.

Pensekorandilakukandalampenilaiankemampuanberbicaratersebut, kemudianhasiltesberbicaraakan di ubahdalambentuktabel.

b. Observasi

Penelitian ini berlangsung melalui proses pengamatan atau observasi yang

dilakukan baiksecaralangsung

ataumelihathasilrekamanolehpenelitiuntukmendapatkaninformasitentangsiswaden gancaramengamati, melihat, mencatattingkahlakudankemampuan guru maupun siswaselamakegiatanpembelajaranberlangsung. Adapunjenis yang digunakanadalahobservasinonpartisipan, observer berada di luarsubjek yang ditelitidantidakikutdalamkegiatan-kegiatan yang merekalakukan.

Observasi dilakukan oleh

penelitimulaidariawalpembelajaransampaiakhirpembelajaranbahasainonesia yang sedang berlangsung dengan menggunakan media audio-visual. Hal-hal yang diamati dalam observasi penelitian ini meliputi langkah-langkahdalam proses pembelajaran yang dilakukanguru sebagai peneliti, kegiatan siswa selama proses pembelajaranuntukmemperolehgambaranbaik yang bersifatumummaupunkhusus yang berkenaandengan prosespembelajaran yang dikembangkan,

kemudianakandigunakansebagai data

pendukungdalammenganalisistemuanuntukmemberikangambaranpembelajaran yang relatiflengkap. Lembar observasidiisioleh observer yang menjadimitrapenelitipadasetiap proses pembelajaran di setiapsiklus. Adapun observasi terhadap aktifitas siswa terbagi menjadi dua yaitu observasi secara keseluruhan dalam kelas dan observasi secara individu.

2. InstrumenPengumpulan Data a. Analisisdokumen

(28)

40

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dokumen dijadikan sebagai sumber data yang terkait dengan persoalan kelas dapat berupa:

1. Silabus dan rencana pelajaran.

2. Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum. 3. Berbagai macam ujian dan tes.

4. Laporan rapat. 5. Laporan tugas siswa.

6. Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran. 7. Contoh essay yang ditulis siswa (ElliotdalamSyamsudin, 2009: 98). b. Lembar Observasi

Lembarobservasi yang

digunakanpenelititidakjauhberbedadenganpenggunaanrekamanvideo,

perbedaannyayaitulembarobservasiberupacatatanhasilpengamatan observer yang nantinyaakanmenjadisalahsatuacuandalammerumuskanperlakuanberikutnya.

Untukmenggambarkansuasanakelas, atauuntukilustrasi episode tertentupadawaktupembelajaranberlangsungdalamrangkapenelitian,

alatelektroniksepertiinidapatdipakai,

namunpadasaatmerekamtidakmenggangguaktivitassiswadan guru (SyamsudindanVismaia, 2009: 105).

Penggunaanrekamanvideo di gunakauntukmereviewkembalikegiatan-kegiatanpembelajaranbaikmenilaiaktivitassiswamaupun guru padasaatpembelajaranberlangsung.Kegiataninibertujuanuntukmelihatpermasalaha

n-permasalahan yang

(29)

41

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu F. Pengolahan DatadanAnalisis Data

Pengolahan data yang diperolehdarihasil

penelitianinidilakukansecarakuantitatifdankualitatif.Data

kuantitatifdalampenelitianiniberupadata yang diperolehdan di

dapatdarihasilobservasisiswadan guru

sertahasiltessiswapadasaatpembelajaranberlangsung.Sedangkandata kuantitatif yang diadapatberupadata yang menunjukan proses interaksi yang

terjadiselamadigunakanmetodekualitatif. Data yang

diperolehdarikegiatanwawancara, lembaraktifitassiswa, observasi guru danstudidokumentasitersebutkemudiandiolahdandibuatpersentasenya.

1. Analisis Data Kualitatif

Prinsip data kualitatifdalamanalisisinyabersifatberkesinambungan, sebagaimana yang dinyatakanolehNasutiondalam Satori danKomariah (2012) „bahwa proses analisistelahdimulaisejakmerumuskandanmenjelaskanmasalah, sebelumterjunmenelitihinggapenulisanhasilpenelitian‟.

Penelitimenganalisis data observasidanhasiltesberbicara yang kemudiandisajikandalambentuk table dandirangkum agar kesesuaianantara data danpembelajaran yang sebenarnyadapatterlihat.

2. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatifdiperolehdaritesketerampilanberbicara.Setelah data diperolehkemudiandilakukananalisismelaluilangkah-langkahberikut:

(30)

42

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu �=

Ket : X = Rata – rata

= Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh � = banyak data (siswa)

c. Menghitungpersentaseketuntasanbelajar (nilai> 65)

� = � � �� � �� > 65

(31)

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 70

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio-visualvideo, dibuat oleh peneliti sebaik mungkin dengan mengacu kepada KTSP disertai lembar observasi guru dan siswa dan tes kemampuan berbicara di akhir setiap siklus. Pada pembelajaran menggunakan media audio visual memiliki kelebihan yaitu pembelajaran lebih menyenangkan bagi siswa karena dalam pembelajaran menampilkan video-video yang menarik, sehingga motivasi siswa untuk belajar muncul. Media audio-visualvideo pula mampu memberikan ilustrasi yang jelas, tidak hanya menampilkan gambar-gambar tetapi juga memunculkan suara yang membantu memperjelas ilustrasi dari materi yang dipelajari sehingga memberikan pengalaman yang menarik bagi siswa.

(32)

71

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan penggunaan media audio-visualvideo mampu dikatakan berhasil. Dari perbaikan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pembelajaran pada siklus II berhasil dengan baik ditandai dengan adanya peningkatan hasil tes kemampuan berbicara dari 43%menjadi 57% terjadi peningkatan sebanyak 14% dengan rata-rata sebesar 66,36. Dan hasil yang signifikan terlihat pada Siklus III tes kemampuan berbicaranya meningkat dari 57% menjadi 100% dengan rata-rata 77,15.

B. Rekomendasi

Berdasarkan paparan kesimpulan diatas maka rekomendasi yang bisa peneliti berikan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. bagi siswa, pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat menjadi alternatif agar pembelajaran tidak membosankan bagi siswa. 2. bagi guru, dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat lebih

meningkatkan profesionalitas dalam kegiatan belajar mengajar karena dapat menjadi pilihan dan solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pembelajaran bahasa Indonesia. Akan tetapi pembelajaran menggunakan media audio-visualvideo tidak dapat dilaksanakan oleh setiap guru, perlu adanya beberapa fasilitas yang mendukung dari sekolah dan perlu adanya pemahaman bagaimana menggunakan media tersebut dengan baik dan sesuai.

3. Bagi kepala sekolah, melalui penelitian ini diharapkan kepala sekolah lebih sadar akan pentingnya penyediaan fasilitas yang lengkap di sekolah, sehingga membantu berlangsungnya kegiatan pembelajaran di sekolah. 4. Bagi masyarakat, hal yang harus dilakukan oleh masyarakat menjaga dan

(33)

72

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Bagi peneliti, penelitian ini memberikan masukan yang positif terhadap kegiatan pembelajaran dan sebagai bekal yang mungkin akan dihadapi oleh peneliti kelak untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada pokok bahasan mengomentari persoalan faktual.

6. Bagi peneliti lain, penelitian dengan menggunakan media

(34)

73 Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

__________. 2012. Bahan Ajar PendidikandanLatihanProfesi Guru (PLPG).

Bandung: UPI.

Depdiknas. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Ferdiansyah, Ferda.2012.

PeningkatanHasilBelajarSiswaMelaluiPendekatanMatematikaRealistikPada PembelajaranMatematikaKelas V Sdn 3 CikidangPokokBahasanPecahan. Skripsi. Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Nurgiantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbiasis Kompetensi.

Yogyakarta: BPFE.

Resmini, Novi. 2010. KemampuanBerbahasa Indonesia di SD. Bandung: UPI Press.

Resmini, Novi. Dkk. 2009.Pembinaan Dan PengembanganPembelajaranBahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.

Resmini, Novi. Juanda, Dadan. 2008. PendidikanBahasadanSastra Indonesia di KelasTinggi.Bandung: UPI Press.

(35)

74

Wawan Setia Wardani, 2013

Penggunaan Media Audio-Visual VideoPada Pembelajaran Bahasa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rusmandkk. 2013.

PembelajaranBerbasisTeknologiInformasidanKomunikasi.Jakarta: Rajawali Pers.

Rusman. 2009. ManajemenKurikulum.Jakarta: RajawaliPers.

Sofian. 2010. Pemanfaatan Media Video untukMeningkatkanMotivasiBelajarSiswa di MAN 3 Jambi. MakalahJurusanKurikulumdanTeknologiPendidikan.

Susilana, Rudi. Riyana, Cepi. 2008. MediaPembelajaran. Bandung: JuruanKurtekpend FIP UPI.

Tarigan, H. G.1991. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur.

1983.BerbicaraSebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa.Bandung: Angkasa.

Wardani, IGAK .Wihardit, Kuswaya. 2012. Penelitiantindakankelas. TanggerangSeltan: Universitas Terbuka.

Gambar

Tabel2.2 Tabel Standar Kompetensia dan Kompetensi Dasar .............
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

• Dalam implementasi dengan bahasa Ada, fungsi Valid dapat dihilangkan, karena dalam pembentukan sebuah JAM dapat memanfaatkan sub type untuk HH, MM dan SS serta

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh umur tanaman terhadap produksi TBS (Tandan Buah Segar) perkebunan kelapa sawit rakyat di

Analisis Makna Majas Perbandingan pada Lirik Lagu yang dipopulerkan oleh Tohoshinki Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Sehingga file yang berukuran besar setelah dibagi dapat disimpan ke dalam beberapa disket dan file yang sudah dibagi dapat digunakan kembali setelah file-file kecil dalam

Pada penulisan ilmiah yang berjudul Sistem Penjualan dan Pembelian Buku dilatar belakangi karena penggunaan komputer pada saat ini sangatlah dibutuhkan dalam segala bidang,

Model B adalah model antrian jalur berganda (M/M/S).Sistem ini memiliki dua atau lebih jalur stasiun pelayanan yang tersedia untuk menangani pelanggan yang

b) Rumus nilai jumlah. Untuk menulis rumus selalu diawali dengan tanda = , tulis = kemudian pilih cells yang akan dijumlah dengan menkliknya lalu beri tanda +, lanjutkan hingga

Teori Antrian Arti dan Kegunaannya bagi Managemen.. Dasar Teori Antrian untuk