• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ekstrak Etanol Umbi Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Perilaku Seksual Mencit Swiss Webster Jantan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Ekstrak Etanol Umbi Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Perilaku Seksual Mencit Swiss Webster Jantan."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG MERAH (Allium cepa L.)TERHADAP PERILAKU SEKSUAL

MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

Jessica Wiguna Tanusasmita, 2011; Pembimbing I: Dr. Sugiarto Puradisastra dr., M. Kes;

Pembimbing II: Fen Tih dr., M. Kes.

Fungsi seksual merupakan hal yang penting dalam kehidupan setiap individu dan pasangannya. Disfungsi seksual dapat menimbulkan turunnya kepercayaan diri, ketidakpuasan pasangan, infertilitas, bahkan retaknya hubungan rumah tangga. Disfungsi ereksi (DE) merupakan disfungsi seksual yang paling sering terjadi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek ekstrak umbi bawang merah (EUBM) terhadap perilaku seksual mencit Swiss-Webster jantan

Penelitian menggunakan 25 mencit Swiss-Webster jantan yang dikelompokkan secara acak ke dalam 5 kelompok (n=5). Kelompok 1 diberikan dosis 520mg/kgBB EUBM, kelompok 2-1040mg/kgBB EUBM, kelompok 3- 2080mg/kgBB EUBM, kelompok 4-kontrol negative larutan CMC 1%, dan kelompok pembanding-Sildenafil 5mg/KgBB. Perlakuan diberikan selama 7 hari dengan pengamatan dilakukan pada hari ketiga, kelima dan ketujuh. Data yang diukur adalah jumlah introducing dan mounting selama 30 menit. Analisis data menggunakan One Way ANOVA dilanjutkan Tukey HSD dengan nilai α = 0,05 menggunakan program komputer.

Hasil penelitian menunjukkan rerata introducing pada hari ketiga, kelima,dan ketujuh EUBM 1(241,2), EUBM 2(206,4), dan EUBM 3(178,6). Kelompok EUBM berbeda sangat bermakna dibandingkan kelompok kontrol dengan p=0,000 p=0,000, dan p=0,000. Rerata mounting tidak berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol dengan nilai p=0,062, p=0,816, dan p=0,882

Simpulan EUBM dosis 520mg/kgBB, 1040mg/kgBB, dan 2080mg/kgBB meningkatkan perilaku seksual.

(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECTS OF ETHANOL EXTRACT OF RED ONION (Allium cepa L.) ON

SEXUAL BEHAVIOUR OF MALE SWISS-WEBSTER WHITE MICE

Jessica Wiguna Tanusasmita, 2011; Tutor I: Dr. Sugiarto Puradisastra dr., M.Kes.

Tutor II: Fen Tih dr., M. Kes.

Sexual function is an important basic need for everyone and his/ her partner. Therefore, sexual disfunction can cause low self-esteem, partner’s dissatisfaction, infertility, and unhappy marriage. Erection disfunction is the most common problem found in sexual disfunction. The purpose of this research was to know the effects of red onion ethanol extract to sexual behaviour of male swiss Webster white mice.

The method of this research was to randomly divide 25 male swiss-webster white mice into 5 different groups (n=5). Group I was given the dosage of the red onion extract 520mg/kgBW, group 2-1040mg/kgBW, group 3 2080mg/kgBW, control- CMC 1% ,and the standard of comparison groups- sildenafil citrate 5mg/kgBW. The research required 7 days, among which the observation would be on the 3rd, 5th, and 7th days. The data observed were introducing and mounting behaviour in 30 minutes. Data was analyzed by One Way ANOVA method continued with Tukey HSD with α = 0,05 using computer program.

The results showing the means of introducing behavior from the 3rd,5th, and 7th days were EUBM 1(241,2), EUBM 2(206,4), EUBM 3(178,6). These were very significant for introducing behavior compared to control group with p=0,000, p=0,000, and p=0,000. As for mounting, the results were not significant with p=0,062, p=0,816, dan p=0,882.

The conclusion was EUBM 1, EUBM 2, and EUBM 3 increased white mouse’s introducing behaviour.

(3)

vi DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL……… i

LEMBAR PERSETUJUAN………. ii

SURAT PERNYATAAN……….. iii

ABSTRAK……….. iv

ABSTRACT……… v

KATA PENGANTAR……… vi

DAFTAR ISI………... viii

DAFTAR GAMBAR……….. xi

DAFTAR TABEL……….. xii

DAFTAR GRAFIK……… xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang……… 1

1.2. Identifikasi Masalah……… 2

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian……… 2

1.4. Manfaat Penelitian……….. 2

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis………. 3

1.5.1. Kerangka Pemikiran………. 3

1.5.2. Hipotesis……….. 4

1.5.3. Metodologi Penelitian……….. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria……… 6

2.1.1. Genitalia Eksterna Pria……….. 6

2.1.2. Genitalia Interna Pria………. 8

2.1.3. Persyarafan dan Perdarahan Genitalia Pria……… 11

2.1.3.1. Persyarafan……… 11

2.1.3.2. Perdarahan………. 13

2.2. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria………. 14

2.2.1. Peran Hormon dalam Perilaku Seksual……….. 14

2.2.2. Peran Sistem Syaraf Pusat terhadap Mekanisme Ereksi… 15

2.2.2.1. Sistem Limbik……… 15

(4)

vii

2.2.2.3. Amigdala……… 17

2.2.2.4. Hippocampus……….. 18

2.2.2.5. Jalur Supraspinal dan Pusat……… 18

2.2.3. Sistem Syaraf Perifer terhadap Mekanisme Ereksi………. 18

2.2.3.1. Corpus Cavernosa………... 19

2.2.3.2. Corpus Spongiosum dan Glans Penis………. 20

2.2.4. Ereksi……….. 20

2.2.4.1. Jalur Perifer………. 20

2.2.4.2. Jalur Otonom……….. 21

2.2.4.3. Jalur Somatis………... 21

2.2.5. Aktivasi Sistem Neural pada Saat Kegiatan Seksual…….. 22

2.2.6. Mekanisme Molekular Kontraksi Otot Polos………. 23

2.2.7. Jalur RhoA/Rho kinase pathway: Jalur Sensitasi Calcium.. 24

2.3. Libido……… 25

2.4. Klasifikasi Disfungsi Ereksi………. 25

2.5. Sexual Response Cycle……….. 27

2.6. Bawang Merah(Allium cepa L.)……….. 29

2.6.1. Nama Tanaman……….. 29

2.6.2. Taksonomi Tanaman……….. 29

2.6.3. Keterangan Tanaman………. 30

2.7. Kandungan Umbi Bawang Merah Terhadap Perilaku Seksual... 33

2.8. Sildenafil Sitrat………... 33

2.8.1. Mekanisme Kerja Sildenafil Sitrat……… 34

2.8.2. Sediaan Sildenafil Sitrat……… 34

2.8.3. Efek Samping Sildenafil Sitrat………. 34

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Penelitian………... 36

3.1.1. Bahan Penelitian……… 36

3.2.2. Alat Penelitian………... 36

3.2. Persiapan Penelitian……… 36

3.2.1. Hewan coba………... 36

3.2.2. Persiapan Bahan Uji……….. 37

3.2.3. Lokasi dan Waktu Penelitian………. 37

3.3. Metode Penelitian……… 37

3.3.1. Desain Penelitian………... 37

3.3.2. Variabel Penelitian……… 38

3.3.3. Difinisi Operasional……….. 38

3.3.4. Metode Penarikan Sampel……… 39

(5)

viii

3.3.6. Prosedur Penelitian……….. 39

3.3.7. Analisis data……… 40

3.3.8. Kriteria Uji………... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian……….. 41

4.1.1. Introducing hari ketiga……… 41

4.1.2. Introducing hari kelima……… 43

4.1.3. Introducing hari ketujuh………. 45

4.1.4. Rerata hasil introducing hari ketiga, kelima, dan ketujuh 47

4.1.5. Mounting hari ketiga……… 50

4.1.6. Mounting hari kelima………... 51

4.1.7. Mounting hari ketujuh……….. 52

4.1.8. Rerata hasil mounting hari ketiga, kelima, dan ketujuh.. 53

4.2. Pembahasan……… 55

4.3. Uji Hipotesis………... 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan……….. 59

5.2. Saran……….... 59

DAFTAR PUSTAKA……… 60

LAMPIRAN………... 62

(6)

62

LAMPIRAN

LAMPIRAN I :PERHITUNGAN DOSIS

Perhitungan dosis ekstrak umbi bawang merah

Untuk manusia 70 kg = 4000-5000 mg

Dikonversi untuk mencit 20 gram = 0,0026 x 4000 mg = 10,4 mg Bila rerata berat mencit 25 g =25/20 x 10,4 mg = 13 mg Dosis per KgBB = 1000/20 x 10,4 mg = 520 mg/kgBB

Dosis I = 520mg/kgBB

Dosis II =1040mg/kgBB

Dosis III =2080mg/kgBB

Perhitungan dosis I = 1000/20 x 10,4 mg = 520 mg/kgBB Perhitungan dosis II = 2 x dosis I

=2 x 10,4 = 20,8 mg

=1000/20 x 20,8 mg =1040 mg/kgBB Perhitungan dosis III =2 x dosis II

=2 x 20,8 = 40,16 mg

=1000/20 x 40,16 mg =2080 mg/kgBB

Perhitungan dosis Sildenafil sitrat

Kandungan 1 tablet Sildenafil Sitrat (1 tablet) :50mg

Dosis efektif untuk mencit :5mg/kgBB mencit

(Tajuddin, 2003)

BB mencit yag digunakan :25gram

(7)

LAMPIRAN II :STATISTIK DATA

Statistik Data Introducing

Hari Ketiga

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah Introducing selama 30' hari ke III

Levene Statistic df1 df2 Sig.

5.409 4 20 .004

ANOVA

Jumlah Introducing selama 30' hari ke III

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 10814.800 4 2703.700 69.755 .000

Within Groups 775.200 20 38.760

Total 11590.000 24

Multiple Comparisons Jumlah Introducing selama 30' hari ke III

Tukey HSD (I) Perlakuan (J) Perlakuan Mean Difference (I-J) Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound EUGM I EUGM II 18.60000*

3,93751 ,001 6,8175 30,3825 EUGM III 39.60000*

3,93751 ,000 27,8175 51,3825 Kontrol 61.00000* 3,93751 ,000 49,2175 72,7825 Pembanding

39.80000* 3,93751 ,000 28,0175 51,5825

EUGM II EUGM I

-18.60000* 3,93751 ,001

-30,3825 -6,8175 EUGM III 21.00000*

3,93751 ,000 9,2175 32,7825 Kontrol 42.40000*

3,93751 ,000 30,6175 54,1825 Pembanding

(8)

EUGM III EUGM I

-39.60000* 3,93751 ,000

-51,3825

-27,8175

EUGM II

-21.00000* 3,93751 ,000

-32,7825 -9,2175 Kontrol 21.40000* 3,93751 ,000 9,6175 33,1825 Pembanding

,20000 3,93751 1,000

-11,5825 11,9825

Kontrol EUGM I

-61.00000* 3,93751 ,000

-72,7825

-49,2175

EUGM II

-42.40000* 3,93751 ,000

-54,1825

-30,6175

EUGM III

-21.40000* 3,93751 ,000

-33,1825 -9,6175 Pembanding

-21.20000* 3,93751 ,000

-32,9825 -9,4175 Pembanding EUGM I

-39.80000* 3,93751 ,000

-51,5825

-28,0175

EUGM II

-21.20000* 3,93751 ,000

-32,9825 -9,4175 EUGM III

-,20000 3,93751 1,000

-11,9825 11,5825 Kontrol 21.20000*

3,93751 ,000 9,4175 32,9825

Homogeneous Subsets

Jumlah Introducing selama 30' hari ke III

Tukey HSDa

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

Kontrol 5 28.2000

Pembanding 5 49.4000

EUGM III 5 49.6000

EUGM II 5 70.6000

EUGM I 5 89.2000

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.

Hari Kelima

(9)

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah introducing selama 30' hari ke V

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.738 4 20 .007

ANOVA

Jumlah introducing selama 30' hari ke V

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 13163.600 4 3290.900 20.540 .000

Within Groups 3204.400 20 160.220

Total 16368.000 24

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons Jumlah introducing selama 30' hari ke V

Tukey HSD (I) Perlakuan (J) Perlakuan Mean Difference (I-J) Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound EUGM I EUGM II 4,600 8,005 ,977 -19,36 28,56

EUGM III 12,400 8,005 ,545 -11,56 36,36 Kontrol 62.000*

8,005 ,000 38,04 85,96 Pembanding

5,000 8,005 ,969 -18,96 28,96

EUGM II EUGM I -4,600 8,005 ,977 -28,56 19,36 EUGM III 7,800 8,005 ,864 -16,16 31,76 Kontrol 57.400*

8,005 ,000 33,44 81,36 Pembanding

,400 8,005 1,000 -23,56 24,36

EUGM III EUGM I -12,400 8,005 ,545 -36,36 11,56 EUGM II -7,800 8,005 ,864 -31,76 16,16 Kontrol 49.600*

8,005 ,000 25,64 73,56 Pembanding

-7,400 8,005 ,884 -31,36 16,56

Kontrol EUGM I -62.000*

(10)

EUGM II -57.400*

8,005 ,000 -81,36 -33,44 EUGM III -49.600*

8,005 ,000 -73,56 -25,64 Pembanding

-57.000* 8,005 ,000 -80,96 -33,04

Pembanding EUGM I -5,000 8,005 ,969 -28,96 18,96

EUGM II -,400 8,005 1,000 -24,36 23,56 EUGM III 7,400 8,005 ,884 -16,56 31,36

Kontrol 57.000*

8,005 ,000 33,04 80,96

Homogeneous Subsets

Jumlah introducing selama 30' hari ke V

Tukey HSDa

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Kontrol 5 20.40

EUGM III 5 70.00

Pembanding 5 77.40

EUGM II 5 77.80

EUGM I 5 82.40

Sig. 1.000 .545

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.

Hari Ketujuh

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah Introducing selama 30' hari ke VII

(11)

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah Introducing selama 30' hari ke VII

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.828 4 20 .007

ANOVA

Jumlah Introducing selama 30' hari ke VII

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 6530.960 4 1632.740 23.877 .000

Within Groups 1367.600 20 68.380

Total 7898.560 24

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons Jumlah Introducing selama 30' hari ke VII

Tukey HSD (I) Perlakuan (J) Perlakuan Mean Difference (I-J) Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound EUGM I EUGM II 11,60000 5,22991 ,214 -4,0499 27,2499

EUGM III 10,60000 5,22991 ,290 -5,0499 26,2499 Pembanding

25.00000* 5,22991 ,001 9,3501 40,6499

Kontrol 47.00000* 5,22991 ,000 31,3501 62,6499 EUGM II EUGM I

-11,60000 5,22991 ,214

-27,2499 4,0499 EUGM III

-1,00000 5,22991 1,000

-16,6499 14,6499 Pembanding

13,40000 5,22991 ,116 -2,2499 29,0499

Kontrol 35.40000*

5,22991 ,000 19,7501 51,0499 EUGM III EUGM I

-10,60000 5,22991 ,290

-26,2499 5,0499 EUGM II

1,00000 5,22991 1,000

(12)

Pembanding

14,40000 5,22991 ,081 -1,2499 30,0499

Kontrol 36.40000*

5,22991 ,000 20,7501 52,0499 Pembanding EUGM I

-25.00000* 5,22991 ,001

-40,6499 -9,3501 EUGM II

-13,40000 5,22991 ,116

-29,0499 2,2499 EUGM III

-14,40000 5,22991 ,081

-30,0499 1,2499 Kontrol 22.00000* 5,22991 ,004 6,3501 37,6499

Kontrol EUGM I

-47.00000* 5,22991 ,000

-62,6499

-31,3501

EUGM II

-35.40000* 5,22991 ,000

-51,0499

-19,7501

EUGM III

-36.40000* 5,22991 ,000

-52,0499

-20,7501 Pembanding

-22.00000* 5,22991 ,004

-37,6499 -6,3501

Homogeneous Subsets

Jumlah Introducing selama 30' hari ke VII

Tukey HSDa

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

Kontrol 5 22.6000

Pembanding 5 44.6000

EUGM II 5 58.0000 58.0000

EUGM III 5 59.0000 59.0000

EUGM I 5 69.6000

Sig. 1.000 .081 .214

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Hari Ketiga, Kelima, dan Ketujuh

Oneway

(13)

Jumlah Introducing hari ketiga, kelima, dan ketujuh

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.122 4 20 .014

ANOVA

Jumlah Introducing hari ketiga, kelima, dan ketujuh

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 7533.827 4 1883.457 50.091 .000

Within Groups 752.007 20 37.600

Total 8285.834 24

Multiple Comparisons Jumlah Introducing hari ketiga, kelima, dan ketujuh Tukey HSD (I) Perlakuan (J) Perlakuan Mean Difference (I-J) Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound EUGM I EUGM II 11.620*

3,878 ,050 ,02 23,22 EUGM III 20.880* 3,878 ,000 9,28 32,48 Kontrol

52.214* 3,878 ,000 40,61 63,82

Pembanding

23.294* 3,878 ,000 11,69 34,90

EUGM II EUGM I -11.620* 3,878 ,050 -23,22 -,02 EUGM III 9,260 3,878 ,160 -2,34 20,86 Kontrol

40.594* 3,878 ,000 28,99 52,20

Pembanding

11.674* 3,878 ,048 ,07 23,28

EUGM III EUGM I -20.880* 3,878 ,000 -32,48 -9,28 EUGM II -9,260 3,878 ,160 -20,86 2,34 Kontrol

31.334* 3,878 ,000 19,73 42,94

Pembanding

2,414 3,878 ,970 -9,19 14,02

Kontrol EUGM I -52.214* 3,878 ,000 -63,82 -40,61 EUGM II -40.594* 3,878 ,000 -52,20 -28,99 EUGM III -31.334*

3,878 ,000 -42,94 -19,73 Pembanding

(14)

Pembanding EUGM I -23.294*

3,878 ,000 -34,90 -11,69 EUGM II -11.674*

3,878 ,048 -23,28 -,07 EUGM III -2,414 3,878 ,970 -14,02 9,19

Kontrol

28.920* 3,878 ,000 17,32 40,52

Homogeneous Subsets

Jumlah Introducing hari ketiga, kelima, dan ketujuh

Tukey HSDa

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

Kontrol 5 28.19

Pembanding 5 57.11

EUGM III 5 59.53 59.53

EUGM II 5 68.79

EUGM I 5 80.41

Sig. 1.000 .970 .160 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.

Mounting

Hari ketiga

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah Mounting selama 30' hari ketiga

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.014 4 20 .043

ANOVA

(15)

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 142.640 4 35.660 1.465 .250

Within Groups 486.800 20 24.340

Total 629.440 24

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons Jumlah Mounting selama 30' hari ketiga

Tukey HSD (I) Perlakuan (J) Perlakuan Mean Difference (I-J) Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound EUBM 1 EUBM II 5,600 3,120 ,404 -3,74 14,94

EUBM III 4,400 3,120 ,629 -4,94 13,74 Komtrol 7,000 3,120 ,205 -2,34 16,34 Pembanding

5,400 3,120 ,439 -3,94 14,74

EUBM II EUBM 1 -5,600 3,120 ,404 -14,94 3,74 EUBM III -1,200 3,120 ,995 -10,54 8,14

Komtrol 1,400 3,120 ,991 -7,94 10,74 Pembanding

-,200 3,120 1,000 -9,54 9,14

EUBM III EUBM 1 -4,400 3,120 ,629 -13,74 4,94 EUBM II 1,200 3,120 ,995 -8,14 10,54 Komtrol 2,600 3,120 ,917 -6,74 11,94

Pembanding

1,000 3,120 ,998 -8,34 10,34

Komtrol EUBM 1 -7,000 3,120 ,205 -16,34 2,34

EUBM II -1,400 3,120 ,991 -10,74 7,94 EUBM III -2,600 3,120 ,917 -11,94 6,74 Pembanding

-1,600 3,120 ,985 -10,94 7,74

Pembanding EUBM 1 -5,400 3,120 ,439 -14,74 3,94

EUBM II ,200 3,120 1,000 -9,14 9,54

EUBM III -1,000 3,120 ,998 -10,34 8,34

Komtrol 1,600 3,120 ,985 -7,74 10,94

Homogeneous Subsets

Jumlah Mounting selama 30' hari ketiga

(16)

Perlakuan N

Subset for alpha

= 0.05

1

Komtrol 5 5.80

EUBM II 5 7.20

Pembanding 5 7.40

EUBM III 5 8.40

EUBM 1 5 12.80

Sig. .205

Hari kelima

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah Mounting selama 30' hari kelima

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.449 4 20 .080

ANOVA

Jumlah Mounting selama 30' hari kelima

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 120.400 4 30.100 1.220 .334

Within Groups 493.600 20 24.680

Total 614.000 24

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons Jumlah Mounting selama 30' hari kelima

Tukey HSD

(I) Perlakuan

(J) Perlakuan

Mean Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound

(17)

EUBM III ,800 3,142 ,999 -8,60 10,20 Kontrol 4,200 3,142 ,673 -5,20 13,60

Pembanding

-2,000 3,142 ,967 -11,40 7,40

EUBM II EUBM I -3,000 3,142 ,872 -12,40 6,40 EUBM III -2,200 3,142 ,954 -11,60 7,20 Kontrol 1,200 3,142 ,995 -8,20 10,60 Pembanding

-5,000 3,142 ,519 -14,40 4,40

EUBM III EUBM I -,800 3,142 ,999 -10,20 8,60 EUBM II 2,200 3,142 ,954 -7,20 11,60

Kontrol 3,400 3,142 ,813 -6,00 12,80 Pembanding

-2,800 3,142 ,897 -12,20 6,60

Kontrol EUBM I -4,200 3,142 ,673 -13,60 5,20

EUBM II -1,200 3,142 ,995 -10,60 8,20 EUBM III -3,400 3,142 ,813 -12,80 6,00 Pembanding

-6,200 3,142 ,314 -15,60 3,20

Pembanding EUBM I 2,000 3,142 ,967 -7,40 11,40

EUBM II 5,000 3,142 ,519 -4,40 14,40

EUBM III 2,800 3,142 ,897 -6,60 12,20

Kontrol 6,200 3,142 ,314 -3,20 15,60

Homogeneous Subsets

Jumlah Mounting selama 30' hari kelima

Tukey HSDa

Perlakuan N

Subset for alpha =

0.05

1

Kontrol 5 6.60

EUBM II 5 7.80

EUBM III 5 10.00

EUBM I 5 10.80

Pembanding 5 12.80

Sig. .314

(18)

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah Mounting selama 30' hati ketujuh

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.912 4 20 .476

ANOVA

Jumlah Mounting selama 30' hati ketujuh

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 76.240 4 19.060 1.699 .190

Within Groups 224.400 20 11.220

Total 300.640 24

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons Jumlah Mounting selama 30' hati ketujuh

Tukey HSD (I) Perlakuan (J) Perlakuan Mean Difference (I-J) Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound EUBM I EUBM II ,200 2,118 1,000 -6,14 6,54

EUBM III 4,000 2,118 ,355 -2,34 10,34 Kontrol 3,600 2,118 ,456 -2,74 9,94 Pembanding

,600 2,118 ,998 -5,74 6,94

EUBM II EUBM I -,200 2,118 1,000 -6,54 6,14

EUBM III 3,800 2,118 ,404 -2,54 10,14 Kontrol 3,400 2,118 ,511 -2,94 9,74 Pembanding

,400 2,118 1,000 -5,94 6,74

EUBM III EUBM I -4,000 2,118 ,355 -10,34 2,34 EUBM II -3,800 2,118 ,404 -10,14 2,54 Kontrol -,400 2,118 1,000 -6,74 5,94

Pembanding

-3,400 2,118 ,511 -9,74 2,94

Kontrol EUBM I -3,600 2,118 ,456 -9,94 2,74

(19)

Pembanding

-3,000 2,118 ,625 -9,34 3,34

Pembanding EUBM I -,600 2,118 ,998 -6,94 5,74

EUBM II -,400 2,118 1,000 -6,74 5,94

EUBM III 3,400 2,118 ,511 -2,94 9,74

Kontrol 3,000 2,118 ,625 -3,34 9,34

Homogeneous Subsets

Jumlah Mounting selama 30' hati ketujuh

Tukey HSDa

Perlakuan N

Subset for alpha =

0.05

1

EUBM III 5 4.80

Kontrol 5 5.20

Pembanding 5 8.20

EUBM II 5 8.60

EUBM I 5 8.80

Sig. .355

Hari ketiga, kelima, dan ketujuh

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah Rerata Mounting hari ketiga, kelima dan ketujuh

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.588 4 20 .675

ANOVA

Jumlah Rerata Mounting hari ketiga, kelima dan ketujuh

(20)

Between Groups 68.672 4 17.168 2.571 .069

Within Groups 133.548 20 6.677

Total 202.220 24

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons Jumlah Rerata Mounting hari ketiga, kelima dan ketujuh Tukey HSD (I) Perlakuan (J) Perlakuan Mean Difference (I-J) Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound

EUBM 1 EUBM 2 2,960 1,634 ,395 -1,93 7,85

EUBM 3 3,200 1,634 ,321 -1,69 8,09

Kontrol 4,720 1,634 ,062 -,17 9,61 Pembanding

1,120 1,634 ,957 -3,77 6,01

EUBM 2 EUBM 1 -2,960 1,634 ,395 -7,85 1,93 EUBM 3 ,240 1,634 1,000 -4,65 5,13 Kontrol 1,760 1,634 ,816 -3,13 6,65 Pembanding

-1,840 1,634 ,791 -6,73 3,05

EUBM 3 EUBM 1 -3,200 1,634 ,321 -8,09 1,69 EUBM 2 -,240 1,634 1,000 -5,13 4,65 Kontrol 1,520 1,634 ,882 -3,37 6,41 Pembanding

-2,080 1,634 ,710 -6,97 2,81

Kontrol EUBM 1 -4,720 1,634 ,062 -9,61 ,17 EUBM 2 -1,760 1,634 ,816 -6,65 3,13

EUBM 3 -1,520 1,634 ,882 -6,41 3,37 Pembanding

-3,600 1,634 ,219 -8,49 1,29

Pembanding EUBM 1 -1,120 1,634 ,957 -6,01 3,77

EUBM 2 1,840 1,634 ,791 -3,05 6,73

EUBM 3 2,080 1,634 ,710 -2,81 6,97 Kontrol 3,600 1,634 ,219 -1,29 8,49

Homogeneous Subsets

Jumlah Rerata Mounting hari ketiga, kelima dan

(21)

Tukey HSDa

Perlakuan N

Subset for alpha =

0.05

1

Kontrol 5 6.04

EUBM 3 5 7.56

EUBM 2 5 7.80

Pembanding 5 9.64

EUBM 1 5 10.76

Sig. .062

Means for groups in homogeneous subsets are

(22)

LAMPIRAN III : FOTO-FOTO PERCOBAAN

Mencit Swiss Webster jantan

Mencit jantan beadaptasi sati sama lain

(23)

Proses sonde pada mencit

Pengamatan mencit jantan dan mencit betina disekat terlebih dahulu

(24)

Mounting

(25)
(26)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada beberapa tahun terakhir ini, lembaga kesehatan RI telah mencatat peningkatan kasus disfungsi seksual. Hal ini dinilai dari segi peningkatan kasus pada orang tua maupun muda yang mengalami disfungsi seksual dengan onset yang lebih cepat. Suatu penelitian di Amerika, pada wanita, dilaporkan 33% mengalami penurunan hasrat seksual, 19% mengalami masalah lubrikasi vagina, dan 24% tidak dapat mencapai orgasme. Pada pria kesulitan yang umum dilaporkan pada pria meliputi ejakulasi dini (29%), kecemasan terhadap kemampuan seksual (17%), dan rendahnya hasrat seksual (16%). Selain itu 20% pria berusia di atas 50 tahun melaporkan masalah disfungsi ereksi (Cyranoswki et al., 2009). Prevalensinya pada negara di dunia antaralain 34% di Jepang, 22% di Malaysia, 17% di Italia, dan 15% di Brazil (Nicolosi et al., 2003)

Banyaknya prevalensi disfungsi seksual merupakan tanda bahwa hal ini belum cukup ditangani dengan baik, karena sulitnya mengatasi disfungsi seksual dan tertutupnya pasien mengenai apa yang sedang dihadapi. Walaupun demikian, hal ini harus ditangani dengan tepat karena gangguan fungsi seksual dapat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga dan menurunkan percaya diri (BABCP, 2008).

(27)

Salah satu contohnya adalah Sildenafil yang mempunyai kandungan Sildenafil sitrat yang dapat menyebabkan hipotensi yang berat jika digunakan bersama nitrogliserin dan dapat menyebabkan stroke (Mohammad R. Safarinejad, 2003).

Selain obat yang diproduksi secara kimawi, Sildenafil sitrat mempunyai harga yang tidak murah, oleh sebab itu, obat-obatan tradisional menjadi suatu pilihan alternatif. Obat tradisional yang dapat digunakan adalah bawang merah, bawang putih, jahe merah, ginseng, cokelat. Bawang merah mempunyai kandungan allicin yang hampir sama dengan bawang putih. Penelitian bawang putih telah dilakukan oleh Frans Samuel tahun 2004 menggunakan ekstrak etanol dengan hasil meningkatkan introducing. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol umbi bawang merah dalam meningkatkan meningkatkan perilaku seksual.

1.2. Identifikasi masalah

Apakah ekstrak etanol umbi bawang merah berpengaruh dalam meningkatkan perilaku seksual mencit Swiss Webster jantan.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh salah satu jenis umbi-umbian dalam meningkatkan perilaku seksual.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh ekstrak etanol umbi bawang merah terhadap perilaku seksual mencit Swiss Webster jantan.

1.4. Manfaat penelitian

(28)

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah agar masyarakat dapat menggunakan umbi bawang merah sebagai obat alternatif untuk mengatasi disfungsi seksual.

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Proses ereksi dapat dipengaruhi dari sistem saraf sentral maupun perifer. Saraf pusat (SSP) menerima bermacam-macam stimulus seksual melalui neuron-neuron aferen. SSP mengirim impuls melalui neuron eferen parasimpatis sebagai jawaban ke medulla spinalis SII-IV yang menyebabkan vasodilatasi pembuluh arteri di penis, sehingga banyak darah masuk ke jaringan erektil penis. Corpora cavernosa dan spongiosum menjadi besar dan membesar menekan pembuluh vena subtunica dan vena

emissaria sehingga menghambat aliran balik. Penelitian perilaku seksual

pada mencit jantan dapat diamati dengan parameter introducing (pengenalan dengan cara membaui pasangannya) dan mounting (penunggangan terhadap pasangannya) ( Hedon, 2003). Umbi bawang merah mengandung antara lain alliin yang akan terdegradasi menjadi

allicin ketika terkena udara. Senyawa allicin ini bekerja seperti

(29)

Hal di atas menyebabkan ekstrak etanol umbi bawang merah berpengaruh meningkatkan perilaku seksual.

1.5.2.Hipotesis

Hipotesis mayor : ekstrak etanol umbi bawang merah meningkatkan perilaku seksual mencit Swiss Webster jantan.

Hipotesis minor : ekstrak etanol umbi bawang merah meningkatkan

introducing.

ekstrak etanol umbi bawang merah meningkatkan

mounting.

1.5.3 Metodolgi penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental sungguhan, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan komparatif pada mencit Swiss Webster jantan. Data yang diukur adalah jumlah introducing dan

mounting. Analisis data menggunakan One Way ANOVA, dilanjutkan

dengan uji Tukey HSD dengan α=0,05. Kemaknaan berdasarkan nilai

(30)

59

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Ekstrak Etanol Umbi Bawang Merah dosis 520mg/kgBB, 1040mg/kgBB, dan

2080mg/kgBB meningkatkan perilaku seksual terutama introducing.

5.2 Saran

 Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan dosis yang lebih bervariasi dan situasi yang lebih alami.

Diperlukan uji toksisitas dari umbi bawang merah.

 Penelitian terhadap zat aktif lain dalam umbi bawang merah yang berperan dalam meningkatkan perilaku seksual.

(31)

60

Andersson K-E, Gemalmaz H, Waldeck K, Chapman TN, Tuttle JB, Steers WD. 1999. The effect of sildenafil on apomorphine. Evoked increases in intracavernous

pressure in the awake rat. J Urol 161:1707–1712.

Angulo J, Cuevas P, Moncada I, Martin-Morales A, Allona A, Fernandez A, Gabancho S, Ney P, de Tejada IS. 2000. Rationale for the combination of PGE(1) and S-nitroso-glutathione to induce relaxation of human penile smooth muscle. J

Pharmacol Exp Ther 295:586–593

Angulo J, Gadau M, Fernandez A, et al. 2001. IC351 enhances NO mediated relaxation of human arterial and trabecular penile smooth muscle. Eur Urol 39(5): 106.

Bratuš D., Hlebič G., Hajdinjak T. 2007. Relation between Intracavernosal Dose of Prostaglandin Pge 1 and Mean Duration of Erection in Men with Different Underlying Causes of Erectile Dysfunction. Croat Med J 48(1) : 76–80.

Curtis R., Lue T.F., 2005 . Physiology of Penile Erection and Pathophysiology of

Erectile Dysfunction. Urol Clin North Am,32(4): 379

Diana M. Bautista, Pouya Movahed, Andrew Hinman, Helena E. Axelsson, Olov Sterner, Edward D. Högestätt, David Julius, Sven-Eric Jordt, and Peter M. Zygmunt.

Pungent products from garlic activate the sensory ion channel TRPA1. 2005.

102(34): 12248–12252.

Drake R.L., Vogl A W., Mitchell A W M. 2010. Pelvis and perineum. In : Gray’s anatomy for students. Canada : Elsevier

Dzegede SA, Pike SW, Hackworth JR. 1981. The relationship between health-related stressful life events and anxiety. An analysis of a Florida metropolitan community.

Community Ment Health J 17: 294–305.

Eduvigis Roldána, Concepción Sánchez-Moreno, a, , Begoña de Ancosa and M. Pilar Canoa. 2008. Characterisation of onion (Allium cepa L.) by-products as food

ingredients with antioxidant and antibrowning properties 108(3):907-916.

Edy Meiyanto. 2010. Bawang Merah (Allium cepa L.).

http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia/ensiklopedia-tanaman-anti-kanker-/b/bawang-merah-allium-ceoa-l/. 5 November 2011.

Fanani. 2010. Stress dan disfungsi seksual. http://

psks_lppm_uns_ac_id%20»%20Makalah%203.mht. 27 Juli 2011.

Guyton & Hall. 2006. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC.

Hedon F.M. 2003. A global approach to ED enhances results and quality of life.

Anxiety and erectile dysfunction 15(2):16-19

Ishak W.W., Mikhail A., Amiri S.R., Laura A.C., Monisha ,. Sexual Disfunction. 2005. 3:520-525.

Nicolosi A, Moreira ED Jr, Shirai M, Bin Mohd Tambi MI, Glasser DB. 2003.

(32)

neurotransmission. N Engl J Med 326: 90–94.

Rehman J., Melman A. 1999. Pathophysiology of erectile dysfunction. In: Lue T.F., Goldstein M.:Impotence and infertility current medicine inc (1):1.1–1.16

Sáenz de Tejada I. 2000. Molecular mechanisms for the regulation of penile smooth muscle contractility. Int J Impot Res 12(4): S34–8.

Sherwood L. 2010. The reproductive system. In : Human Physiology. CA,USA : Brooks, Cole.

Sobotta. 2006. Atlas of Anatomy. Edisi 22. Jakarta : EGC

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh tidak terdapatnya pengaruh yang bermakna p=0,871 dan r=-0,21 antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi pada lansia.Hasil

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Sekttr tiansporlasi mcrupald scklor domrna. lmg mcnyeblbkm O€nremaran tld!ft. Prnr.tntutu udam yang dihailkrn dari scklor ini bcruPa penccnaor aas yane dicmsikan. dcngan

Hal ini dapat dilihat dari fenomena yang terjadi pada siswa SMA Negeri 6 Ambon yang dalam proses pembelajaran memiliki peran aktif yang kurang dalam menyimak

The objective of this research is to analyze the performance of PT Bank Nagari Main Branch Office Padang using the Balance Scorecard Concept.. The collected of

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini sebagai bahan awal yang dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan desain penelitian lain mengenai

Kata Kunci: Eva luasi Kinerja TI, kerangka kerja COBIT 4.1. 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Sistem Infor masi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2) Staf