• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Jaringan Tembaga Eksisting Untuk Penerapan Teknologi Multi Service Access Node (MSAN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Jaringan Tembaga Eksisting Untuk Penerapan Teknologi Multi Service Access Node (MSAN)."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS JARINGAN TEMBAGA EKSISTING

UNTUK PENERAPAN TEKNOLOGI MULTI SERVICE

ACCESS NODE (MSAN)

Suci Rakhmawati / 0622122

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia.

Email : sucirakhmawati@gmail.com

ABSTRAK

Teknologi Next Generation Network (NGN) akan menjadi tolok ukur dari industri telekomunikasi di Indonesia. Salah satu kelebihan dari NGN berupa penggabungan layanan suara, data dan video (triple play) menjadi satu. Multi

Service Access Node (MSAN) merupakan salah satu implementasi dari teknologi

NGN dengan memanfaatkan jaringan kabel tembaga eksisting pada segmen sekundernya.

Pada tugas akhir ini dilakukan pengukuran terhadap jaringan tembaga eksisting yang dilakukan pada segment end to end dan segment sekunder, kemudian dilakukan analisis untuk penerapan teknologi MSAN. Parameter – parameter yang berpengaruh terhadap hasil dari analisa adalah tahanan isolasi, redaman, longitudinal balance, dan S/N.

Dari hasil analisa, terdapat 13 dari 21 pair yang memenuhi persyaratan yang ada untuk layanan triple play. Sehingga persentasi untuk implementasi MSAN dari segment sekunder RAC STO Rajawali adalah 61,905 %.

.

(2)

EXISTING COOPER NETWORK ANALISYS FOR

MULTI SERVICE ACCESS NODE (MSAN)

TECHNOLOGY IMPLEMENTATION

Suci Rakhmawati / 0622122

Electrical Engineering Department, Faculty of Engineering, Maranatha Christian University

Prof. Drg. Suria Sumantri 65 Street, Bandung, Indonesia

Email : sucirakhmawati@gmail.com

ABSTRACT

The Next Generation Network (NGN) Technology will be the benchmark of the telecommunications industry in Indonesia. One of the advantages of a merger NGN voice services, data and video (triple play) into one. Multi Service Access Node (MSAN) is one of the implementation of NGN technology by utilizing the existing copper cable network in the secondary segment.

In this final project, measurement of the existing copper cable network which carried out the segment end to end and the secondary segment, then performed the analysis for MSAN technology application. Parameters that influence the outcome of the analysis are the isolation resistance, attenuation, longitudinal balance, and S / N.

From the result of analysis, there are 13 of the 21 pairs that occupy the existing requirements for triple play services. So, the persentation from secondary segment for MSAN implementation are 61.905%.

(3)

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah ...1

1.3 Tujuan ...2

1.4 Batasan Masalah ...2

1.5 Sistematika Penulisan ...2

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Telekomunikasi...4

2.1.1Terminal ...4

2.3 Perkembangan Jaringan Telekomunikasi ...8

(4)

2.3.4 Multi Service Access Node (MSAN) ...13

2.4.1 Broadband Access Measure System (BAMS) ...17

2.4.2 Dynatel ...18

2.5 Parameter – Parameter Elektris Kabel Tembaga...18

2.5.1 Kontinyuitas ...18

2.5.2 Tahanan Isolasi ...18

2.5.3 Tahanan Loop ...19

2.5.4 Resistansi ...20

2.5.5 Kapasitansi ...21

2.5.6 Induktansi ...21

2.5.7 Konduktansi ...22

2.5.8 Resistance Unbalance ...22

2.5.9 Longitudinal Balance ...22

2.5.10 Redaman ...22

2.5.11 S/N ... ...22

BAB III PENGUKURAN PARAMETER JARINGAN TEMBAGA EKSISTING DI STO RAJAWALI 3.1 Flow Chart Pengukuran ...24

3.2 Pengukuran Menggunakan BAMS ...25

3.2.1 Pengambilan Data Menggunakan i-SISKA ...25

3.2.2 Langkah – langkah Pengukuran Menggunakan BAMS ...29

3.3 Data Pengukuran Menggunakan BAMS ...34

3.3.1 RJW RAC-001 S001 (01-20) ...34

3.3.2 RJW RAC-010 S003 (01-20) ...37

3.3.3 RJW RAC-013 S004 (01-10) ...40

(5)

Universitas Kristen Maranatha

3.3.5 RJW RAC-023 S007 (51-60) ...42

3.4 Data Pengukuran Menggunakan Dynatel ...44

BAB IV ANALISIS DARI DATA YANG DIPEROLEH UNTUK PENERAPAN TEKNOLOGI MSAN 4.1 Standard Elektris Kabel Tembaga ...47

4.2 Analisis Dari Data Yang Diperoleh ...48

4.2.1 Kontinyuitas ...48

4.2.1.1 Kontinyuitas Segment end to end ...48

4.2.1.2 Kontinyuitas Segment Sekunder ...50

4.2.2 Tahanan Isolasi ...52

4.2.3 Unbalance Resistance ...55

4.2.4 Tahanan Loop ...57

4.2.5 Resistansi (R) ...59

4.2.6 Kapasitansi (C) ...59

4.2.7 Induktansi (L) ...60

4.2.8 Konduktansi (G) ...60

4.2.9 Redaman ...61

4.2.10 S/N ...66

4.2.11 Longbalance Resistance ...67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...70

5.2 Saran ...71

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.6 Data Pengukuran Sekunder ... 44

Tabel 4.1 Kontinyuitas Segment end to end ... 49

Tabel 4.2 Kontinyuitas Sekunder ... 50

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Tahanan Isolasi ... 52

Tabel 4.4 Tahanan Isolasi Sekunder... 54

Tabel 4.5 Hasil Analisa Unbalance Resistance ... 55

Tabel 4.6 Hasil Analisa Unbalance Resistance Sekunder ... 56

Tabel 4.7 Hasil Analisa Tahanan Loop ... 57

Tabel 4.8 Hasil Analisa Tahanan Loop Sekunder ... 58

Tabel 4.9 Hasil Analisa Redaman ... 61

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Redaman Sekunder ... 64

Tabel 4.11 Hasil S/N Kabel Sekunder ... 66

Tabel 4.12 Hasil Pengukuran Longitudinal Balance ... 68

(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Blok Diagram Untuk Sistem NGN ...6

Gambar 2.2 Konfigurasi Jaringan Akses Tembaga ...8

Gambar 2.3 Konfigurasi jaringan FTTZ ...9

Gambar 2.4 Konfigurasi jaringan FTTC ...10

Gambar 2.5 Konfigurasi jaringan FTTB ...10

Gambar 2.6 Konfigurasi jaringan FTTH ...11

Gambar 2.7 Konfigurasi Jaringan MSOAN ...11

Gambar 2.8 Konfigurasi Jaringan IP DSLAM ...12

Gambar 2.9 Konfigurasi Broadband Access Untuk Layanan VoBB ...14

Gambar 2.10 Spektrum Frekuensi ADSL ...17

Gambar 2.11 Tahanan Isolasi Antar Urat Kabel ...19

Gambar 3.1 Konfigurasi Jaringan RAC STO Rajawali ...24

Gambar 3.2 i-SISKA ...26

Gambar 3.3 Tampilan G.Network ...26

Gambar 3.4 Tampilan Konsultasi Infrastruktur ...27

Gambar 3.5 Tampilan Konsultasi Label ...27

Gambar 3.6 Tampilan Okupansi ...28

Gambar 3.7 Tampilan Okupansi Label RAC ...28

Gambar 3.8 Cara Penyimpanan Data ...29

Gambar 3.9 Cara menampilkan Data ...29

Gambar 3.10 Tampilan Start Menu ...30

Gambar 3.11 Tampilan Awal Aplikasi BAMS ...30

Gambar 3.12 Tampilan Profil dari Pemilik User ...31

Gambar 3.14 Tampilan Input BulkTest ...31

Gambar 3.15 Tampilan Pengisian Input BulkTest ...31

Gambar 3.16 Tampilan Antrian Penyimpan Data ...32

Gambar 3.17 Tampilan untuk mengetahui hasil test ...32

(8)

Gambar 3.19 Tampilan Hasil Pengukuran BulkTest ...33

Gambar 3.20 Tampilan Panjang Kabel Pada RAC STO Rajawali ...34

Gambar 4.1 Konfigurasi Jaringan MSAN ...47

Gambar 4.2 Persyaratan Keceepatan Akses ...48 Gambar A-1 Dynatel 965 DSP ...A-2 Gambar B-1 Konversi Satuan International ke Gaussian ...B-2 Gambar B-2 Prefiks Baku yang dipakai dengan Satuan SI ...B-2 Gambar B-3 Tetapan Untuk R dan / ...B-3

Gambar B-4 Tetapan Untuk R ...B-3

(9)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR SINGKATAN

AC : Alternating Current

ADSL : Asymmetric Digital Subscriber Line ATM : Asynchronous Transfer Mode

BAMS : Broadband Access Measure System CPE : Customer-premises equipment dB : deci Bell

DC : Direct Current

DCL : Daerah Catu Langsung DP : Distribution Point

DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer FTTB : Fiber To The Building

GUI : Graphical User Interface

HFC : Hybrid Fiber Coaxial IKR : Instalasi Kabel Rumah infokom : informasi dan komunikasi IP : Internet Protocol

IPTV : Internet Protocol Television

ISDN : Integrated Services Digital Network

ISDN-BRA : Integrated Services Digital Network - Basic Rate Access JAF : Jaringan Afleding

(10)

JKO : Jaringan Kontak KP : Kotak Pembagi

KTA : Tegangan Asing Terhadap Tanah KTB : Kotak Terminal Batas

MDF : Main Distribution Frame MI : Metalic Noise

MSAN : Multi Service Access Node

MSOAN : Multi Service Optical Access Network NG – DLC : Next Generation – Digital Loop Carrier

NGN : Next Generation Network OAN : Optical Access Network PDA : Personal Digital Assistant PI : Power influence

POTS : Plain Old Telephone Service

PSTN : Public Switched Telephone Network QoS : Quality of Service

R2BB : Ready To Broadband RK : Rumah Kabel

S/N : Signal to Noise

SDM : Sumber Daya Manusia

SHDSL : Single Pair High Speed Digital Subscriber Line SISKA : Sistem Informasi Kastamer

STB : Set Top Box

STO : Sentral Telepon Otomat TDM : Time Division Multiplexing TKO : Titik Konversi Optik

TV : Televisi

VDSL : Very High Bit Rate Digital Subscriber Line VoD : Video on Demand

(11)

A-1

LAMPIRAN A

(12)

A-2

(13)

B-1

LAMPIRAN B

(14)

B-2

Gambar B-1 Konversi Satuan International ke Gaussian dan Satuan lainnya (c = 2,997 x 108 )

(15)

B-3

Gambar B-3 Tetapan Untuk R dan /

(16)

B-4

(17)

C-1

LAMPIRAN C

(18)

C-2

(19)

D-1

LAMPIRAN D

(20)

D-2

Gambar D-1 RAC STO Rajawali

(21)

D-3

Gambar D-3 Perangkat MSAN

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan kebutuhan layanan masa depan diperkirakan akan terus meningkat. Banyak teknologi baru yang bermunculan dengan menawarkan berbagai macam kelebihan yang dimiliki, diantaranya adalah Next

Generation Network (NGN). Teknologi berbasis NGN merupakan teknologi yang

akan menguasai dunia telekomunikasi pada masa yang akan datang dan sudah digunakan oleh beberapa negara bagian di dunia. NGN menawarkan penggabungan tiga layanan suara, data dan video yang dikenal dengan layanan

triple play dengan jaringan akses yang berskala broadband dan dapat

diimplementasikan kedalam layanan yang sudah tersedia.

Oleh karena itu, PT Telkom membangun jaringan Multi Service Access

Node (MSAN). MSAN adalah suatu platform jaringan akses yang menyediakan

layanan umum untuk memberikan layanan broadband dan narrowband. Selain itu, MSAN dapat melayani jaringan yang berbasis Public Switched Telephone

Network (PSTN) dan NGN. MSAN menawarkan suatu layanan yang berbasis

jaringan lokal akses fiber atau tembaga dengan cost-effective pada suatu layer jaringan yang konvergen, dimana layanan broadband berada pada daerah yang sama sehingga pelanggan dapat menikmati teknologi yang semakin maju dan mendapatkan pelayanan semaksimal mungkin.

1.2 Identifikasi Masalah

(23)

2

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari Tugas Akhir ini adalah:

1. Memanfaatkan kabel tembaga eksisting dari segmen sekunder dengan cara mengganti konfigurasi segmen primer dengan menggunakan kabel optik sehingga menjadi konfigurasi MSAN.

2. Menganalisis data – data yang telah diperoleh dari pengukuran segment end to end dan pengukuran segment sekunder dengan cara pendekatan secara rumus.

3. Mengetahui berapa persen hasil analisis dari segment end to end dan segment sekunder yang dapat mendukung layanan triple play.

1.4 Batasan Masalah

Dalam tugas akhir ini, masalah akan dibatasi sampai hal-hal berikut yaitu : 1. Memanfaatkan kabel tembaga eksisting untuk penerapan teknologi

MSAN.

2. Hubungan antara parameter – parameter yang digunakan untuk menganalisa jaringan tembaga eksisting untuk penerapan teknologi MSAN.

3. Dalam tugas akhir ini hanya membahas media transmisi kabel tembaga.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

(24)

3

BAB III PENGUKURAN PARAMETER JARINGAN TEMBAGA EKSISTING DI STO RAJAWALI

Bab ini membahas tentang pengumpulan data dengan cara pengukuran pada jaringan eksisting tembaga di STO Rajawali.

BAB IV ANALISIS DARI DATA YANG DIPEROLEH UNTUK PENERAPAN TEKNOLOGI MSAN

Bab ini membahas tentang analisa dari data yang sudah diperoleh dengan teori yang didapatkan, serta menganalisa berapa banyak jaringan akses di STO Rajawali yang dapat dilayani oleh teknologi MSAN untuk melayani Internet

Protocol Television (IPTV). BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(25)

70 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Dari analisa yang telah dilakukan pada 35 pelanggan untuk segment

end to end, diperoleh hasil sebagai berikut :

 20 pelanggan memenuhi persyaratan Risolasi (AB)  10 M

 Tidak ada yang memenuhi syarat redaman  25 dB untuk ADSL 6 Mbps

28 pelanggan memenuhi persyaratan Longitudinal Balance  60 dB

Untuk memperoleh layanan triple play, semua pelanggan harus memenuhi standard parameter yang ada. Karena pada point redaman semua pelanggan tidak memenuhi persyaratan, maka dari segment end to end tidak ada pelanggan yang dapat menerima layanan triple play.

2. Sedangkan untuk segment sekunder, dari 21 pair yang di analisa diperoleh hasil sebagai berikut :

 21 pair memenuhi persyaratan Risolasi (AB)  10 M

 21 pair memenuhi persyaratan redaman  25 dB untuk ADSL 6 Mbps

21 pair memenuhi persyaratan Longitudinal Balance  60 dB

 13 pair memenuhi persyaratan S/N adalah  38,48 dB

(26)

71

5.2 SARAN

1. Sebaiknya pengukuran dilakukan secara berkala setiap bulan.

(27)

72 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

[1] Diktat kuliah NGN IT Telkom

[2] Effendi, Rustam, dkk. 2007. Medan Elektromagnetika Terapan. Jakarta : Erlangga.Lhsimanjuntak, Tiur . 2002 . Dasar Telekomunikasi . Bandung : Penerbit P.T Alumni Bandung.

[3] Hyat, William. 2004. Elektromagnetika edisi ketujuh. Jakarta : Erlangga.

[4] Saydam, Gauzali. 1997. Prinsip Dasar Teknologi Jaringan Telekomunikasi. Bandung : angkasa.

[5] TELKOMRisTI (R & D Center) . 2004 . PL 1.1 – Basic Knowledge xDSL. PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk.

[6] TELKOMRisTI (R & D Center) . 2004 . PL 1.1 - Dasar Sistem Komunikasi

Optik. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

[7] TELKOMRisTI (R & D Center). 2010 . Pelatihan IFT ZTE MSAN. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

[8] TELKOMRisTI (R & D Center). 2008. Standard Operation Procedure

Aplikasi BAMS Nasional. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

[9] Telkom RDC

[10] http://bams.telkom.co.id

Gambar

Gambar A-1 Dynatel 965 DSP
Gambar B-2 Prefiks Baku yang dipakai dengan Satuan SI
Gambar B-4 Tetapan Untuk R
Gambar B-5 Tetapan Fisis
+4

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan perkembangan hardware komputer, game adventure jenis inipun mengalami banyak evolusi meskipun cara bermainnnya tetap sama, hampir semua game adventure

Pada bulan September 2014, Unilever membuat target baru yang akan dicapai pada tahun 2020 yaitu membantu 25 juta orang untuk memperoleh akses toilet yang layak dan

Bab ini menganalisa data hasil penelitian yang diperoleh untuk mengetahui realisasi dari identifikasi jenis gangguan pada jaringan transmisi menggunakan metode jaringan

Total redaman dari STO sampai dengan ODP kurang dari 27 dB, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh jaringan akses tembaga dapat diganti dengan jaringan akses fiber

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Turmudji adalah variable terikat pada penelitian ini yaitu perkembangan sosial anak retardasi mental, sedangkan

Nessa ingat sekali ketika itu ibu Marcell, seorang nyonya besar yang kaya raya tidak menyetujui hubungan Nessa dengan Marcell, karena Nessa hanyalah perempuan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan hasil penelitian tersebut meliputi: peningkatan kemampuan membaca intensif serta peningkatan keaktifan siswa saat pembelajaran

Untuk mengetahui jumlah kebutuhan air bersih PDAM karanganyar yang mencakupi wilayah Karanganyar kota, Perumnas Palur, dan Jaten dapat dihitung dengan menggunakan