• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Biaya Operasional terhadap Perolehan Laba Operasi pada PT. Kereta Api (Persero).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Biaya Operasional terhadap Perolehan Laba Operasi pada PT. Kereta Api (Persero)."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study aims to determine how the effect of operating cost to operating profit at PT Kereta Api Indonesia (Persero). The research method used is descriptive analysis of the survey method. The data used are secondary data obtained from the financial statements Indonesia Railways (Limited) for four years from 2007 to 2010. Techniques of data analysis by the author is that statistical analysis normalis test, simple linear regression analysis and analysis of determination. The results showed that the analysis of one-sample Kolmogorov - Smirnov Test is normal to have a significant value of 0.974, the results of the analysis Coeffients said operational costs does not have a significant effect on operating income because the value of > 0.05 is equal to 0.602, and the results of the analysis model summary 0.158 or 15.8%, which means that the effect exists at low but definite.

(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

INTISARI

(3)

ix

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.1 Latar belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.5 Rerangka pemikiran ... 6

1.6 Metodologi Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 10

1.6.1 Metode Penelitian ... 10

1.6.2 Jenis Penelitian ... 10

1.6.3 Operasional Variabel ... 11

(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Biaya ... 12

2.1.1 Pengertian Biaya ... 12

2.1.2 Pengukuran Biaya ... 13

2.1.3 Biaya Operasional ... 14

2.1.3.1 Pengertian biaya Operasional ... 14

2.1.3.2 Tujuan Biaya operasional ... 16

2.1.4 Akuntansi Biaya pada Perusahaan jasa ... 17

2.1.4.1 Karakteristik Organisasi jasa ... 17

2.2 Laba... 19

2.2.1 Pengertian Laba ... 19

2.2.3 Pengukuran Laba ... 19

2.2.4 Jenis-jenis Laba ... 21

2.2.5 Kegunaan laba ... 22

2.3 Hubungan biaya Operasional dengan Laba Operasi ... 22

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Objek Penelitian ... 28

3.2 Metodologi Penelitian dan Teknik pengumpulan Data ... 29

3.2.1 Metodelogi Penelitian ... 29

3.2.2 Jenis Penelitian ... 29

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.2.4 Operasionalisasi Variabel ... 30

(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

3.2.4.2 Laba Operasi ... 31

3.2.5 Populasi dan Sampel ... 32

3.2.6 Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Sejarah Singkat PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 35

4.1.1 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 37

4.1.2 Falsafah PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 52

4.1.3 Misi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 52

4.1.4 Visi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 53

4.1.5 Maksud dan Tujuan PT. Kereta api Indonesia (Persero) ... 53

4.1.6 Sasaran PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 53

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 53

4.2.1 Kondisi Biaya Operasional PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 54

4.2.1.1 Biaya Operasional Langsung ... 55

4.2.1.2 Biaya Operasional Tidak Langsung ... 56

4.2.1.3 Biaya Operasi ... 58

4.2.1.4 Kondisi Pendapatan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 58

4.2.2 Kondisi Laba PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 59

4.2.3 Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Perolehan Laba PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 60

(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

4.2.3.1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 64

4.2.3.1.2 Analisis Koefisien Determinasi ... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 68

5.1 Simpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

5.3 Keterbatasan ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

LAMPIRAN ... 73

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE) ... 84

(7)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(8)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Ringkasan Studi Empiris dengan Penelitian Terdahulu ... 25

Tabel II Daftar Pertanyaan Wawancara ... 30

Tabel III Biaya Operasional Langsung PT. Kereta Api Indonesia (Persero) .... 56

Tabel IV Biaya Operasional Tidak Langsung PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 57

Tabel V Biaya Operasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 58

Tabel VI Pendapatan Operasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 59

Tabel VII Laba Operasi PT. kereta Api Indonesia (Persero) ... 60

Tabel VIII Hasil Analisis Uji Normalitas Data ... 63

Tabel IX Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Linier Sederhana ... 64

Tabel X Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ... 65

Tabel XI Pengkategorian Nilai koefisien Determinasi ... 66

(9)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

(10)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Penelitian

Perkembangan dunia bisnis meningkat dengan pesat saat ini terutama padasektor jasa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari bahwa segala aktivitas kita tidak bisa lepas dari sektor jasa transportasi, telekomunikasi, jasafinansial, hiburan, kesehatan dan sebagainya. Perkembangan ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan akan sektor jasa. Salah satu sektor jasa yang mengalami perkembangan adalah sektor transportasi.

(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha PT. Kereta Api Indonesia(Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah naungan Departemen Perhubungan. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ditunjuk oleh pemerintah untuk menyelenggarakan layanan jasa transportasi darat.

Menurut R.Nia purnamasari (2007) PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi, dimana pada pertengahan tahun 1980an hingga pertengahan 1990an kereta api menjadi angkutan popular sebelum akhirnya mengalami kemunduran akibat kompetisi dengan perusahaan angkutan lainnya. Sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk membangkitkan kembali peran perkeretaapian.

Sebagai salah satu BUMN yang senantiasa dinilai kinerjanya oleh pemerintah agar selain memberikan laba, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dituntut agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,khususnya pengguna jasa kereta api dan menjamin keselamatan bagi para penumpang. Tetapi disamping itu perusahaan harus meningkatkan kemampuan untuk merealisasikan tujuan-tujuannya, termasuk didalamnya adalah peningkatan pendapatan terutama yang berasal dari pendapatan operasi.

(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha produk (jasa kereta api) yang berkualitas dengan penetapan tarif yang paling rasional dan tidak memberatkan masyarakat tetapi dapat menghasilkan laba bagi perusahaan. Selain itu dengan pemanfaatan biaya operasi yang cukup memungkinkan bagi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) tidak mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis keuangan.

Pengertian biaya operasional menurut Munandar (2001:25) adalah biaya yang menjadi beban tanggungan perusahaan yang berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan. Sedangkan Supriyono (1992:185) mengemukan biaya didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang dan jasa. Dari definisi yang telah diuraikan penulis menyimpulkan bahwa biaya operasional adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membiayai seluruh kegiatanperusahaan di luar kegiatan produksi.

Pihak manajemen harus melakukan pendekatan secara sistematis untuk dapat menentukan alternatif yang paling tepat agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan biaya operasi yang dirumuskan dalam anggaran biaya. Dengan adanya anggaran biaya diharapkan adanya pengendalian terhadap setiap pengeluaran biaya dan juga memotivasi manajemen untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sehingga biaya yang terealisasi merupakan biaya yang paling efisien.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha pengguna produk tersebut (masyarakat). Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu menghasilkan laba.

Berdasarkan permasalahan-pemasalahan yang ada diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT. kereta Api Indonesia (Persero) dan penelitian ini akan dituangkan lebih lanjut dengan judul: Pengaruh Biaya Operasional terhadap Perolehan Laba Operasi pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang dan topik yang akan diteliti, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi biaya operasional yang dikeluarkan PT. Kereta Api Indonesia (Persero), untuk menghitung laba rugi operasionalnya.

2. Bagaimana kondisi laba operasi yang diperoleh pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero), untuk menghitung laba rugi operasionalnya.

3. Bagaimana pengaruh biaya operasional terhadap perolehan laba PT. Kereta Api Indonesia (persero)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha 1. Untuk mengetahui bagaimanakah kondisi biaya operasional yang dikeluarkan oleh

PT. Kereta Api Indonesia (Persero), yang digunakan untuk menghitung laba rugi operasionalnya.

2. Untuk mengetahui bagaimana perolehan laba operasi pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero), yang digunakan untuk menghitung laba rugi operasionalnya. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh biaya operasional terhadap perolehan laba

operasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut: 1. Bagi pihak Perusahaan(bagian akuntansi perusahaan):

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan masukan dalam bentuk sumbangan pemikiran yang berguna bagi PT. Kereta Api (persero) tentang pengaruh biaya operasional terhadap perolehan laba operasi. Karena hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi guna peningkatan kinerja yang lebih baik untuk masa selanjutnya.Dengan penelitian ini perusahaan bisa mengetahuimanfaat dari pengaruh biaya operasional terhadap perolehan laba operasi (misalnya bagian akuntasi perusahaan bisa sebagai pengendalian, membantu mengambil keputusan dan membuat laporan).

2. Bagi pembaca khususnya di lingkungan pendidikan:

(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha sama yaitu pengaruh biaya operasional terhadap perolehan laba operasi, diharapkan dapat menjadi salah satu bahan referensi untuk mendukung dan membantu kelancaran penelitian saudara dalam memahami bagaimana cara mengatasi pengaruh biaya operasional terhadap perolehan laba.

1.5 Rerangka Pemikiran

Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang dapat menjamin tercapainya kesinambungan usaha. Oleh karena itu, perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin agar pendapatannya lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan sehingga akan diperoleh laba yang optimal.

Sesuai dengan tujuan perusahaan untuk meningkatkan perolehan laba terdapat banyak faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Tercapainya tujuan sebuah perusahaan merupakan salah satu ukuran keberhasilan, tujuan yang dimaksud yaitu berusaha mendapatkan laba yang optimal, dengan tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Dengan adanya keuntungan maka dana perusahaan akan bertambah, dan dapat menentukan kebijakan-kebijakan perusahaan dalam menjalanan kegiatan operasinya, sedangkan bagi pihak ekstern dalam hal ini adalah pihak yang akan mendukung kerja sama pada perusahaan tersebut akan berguna sebagai salah satu alternatif analisa dalam pengalokasian kerja sama mereka.

(16)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha (2003:30) mendefiniskan biaya (expense) adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya utang (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha.Mursyidi (2008:13) mengungkapkan biaya merupakansebagai pengorbanan sumber ekonomi baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang dapat diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.Dari beberapa definisi tersebut, disimpulkan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk mencapai tujuan tertentu yang dinyatakan dalam satuan uang dan diharapkan dapat memberikan manfaat baik sekarang maupun yang akan datang.

Biaya operasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka memperoleh pendapatan operasi (Suwardjono, 2009:73). Menurut Syahrul dan Nizar(2000:256)biaya operasi yaitubiaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan administratif dan penjualan dari suatu perusahaan. Disebut juga non manufacturing expense. Merupakan biaya periode yang berkaitan dengan waktu, bukan dengan produk. Biaya ini dibagi biaya penjualan dan biaya administrasi umum. Selanjutnya Jopie Jusuf(2006:33)mengatakan biaya operasional atau biaya usaha (operating expenses) adalah biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan sehari-hari.

(17)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha merupakan kesuksesan bagi perusahaan tersebut. Oleh karena itu, memperoleh laba adalah tujuan utama dari setiap perusahaan. Bagi PT. Kereta Api (Persero) tujuan utamanya bukan hanya laba tetapi memberikan pelayanan jasa yang berkualitas dan berorientasi kepada kepuasan pengguna jasa kereta api melalui pengelolaan secara professional.

Menurut Anthony, Dearden dan Bedford (1992:204) laba adalah selisih antara pendapatan dengan pengeluaran jadi laba merupakan ukuran efisiensi dan efektivitas.Darsono Prawironegoro (2008:180) mengungkapkan Laba adalah seluruh prestasi karyawan dalam suatu perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk angka keuangan yaitu selisih antara pendapatan dikurangi beban(expenses).Jopie Jusuf (2008:35)menjelaskan bahwa bila perusahaan dapat menekan biaya operasional, maka perusahaan akan dapat meningkatkan laba bersih. Demikian juga sebaliknya, bila terjadi pemborosan biaya akan mengakibatkan menurunnya laba.Dari penjelasan diatas maka jelas bahwa penggunaan biaya operasional yang efektif mampu mengupayakan asumsi pendapatan tetap sehingga mampu menaikkan tingkat laba bersih.

(18)

BAB I PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha Penelitian Purnamasari (2007) mengenai pengaruh biaya operasional terhadap perolehan laba operasi pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Metode penelitian yang digunakan adalah data metode deskriptif analisi dengan survey. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) selama tahun 2004 sampai 2007. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas data, analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini mengatakan semakin kecil atau semakin efisien pengeluaran biaya operasi, maka laba operasi perusahaan dapat semakin ditingkatkan.

Menurut Penulis hubungan antara biaya operasional dengan laba operasi saling berkaitan satu sama lainnya, bahwa besarnya laba yang akan didapatkan oleh sebuah perusahaan juga tergantung pada besarnya nilai biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, dengan melakukan efisiensi biaya operasional dengan baik maka target pencapai laba bersih suatu perusahaan berjalan dengan baik.

Perbedaan antara penelitian penulis dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah dari teknik analisis yang berbeda, peneliti yang terdahulu ada yang memakai uji korelasi, uji regresi dan uj t dan penulis menggunakan uji normalitas data, analisis regresi linear sederhana, koefisien determinasi.

(19)

BAB I PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha menunjukkan besarnya pengaruh ini, jadi setelah menggunaka analisis regresi linear sederhana ketahuan hasilnya baru dilanjutkan ke analisis koefisien determinasi.

Dari seluruh penjelasan diatas maka penulis memberikan suatu pemikiran. Alur pemikiran yang mendasari ini dapat dilihat pada bagan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 1 Bagan Rerangka Pemikiran

1.6 Metodologi Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1.6.1 Metode Penelitian

Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitis. Data-data dikumpulkan, diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan alat bantu dasar-dasar teori yang sebelumnya,sehingga dapat memperjelas gambaran objek tersebut dan dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti.

1.6.2 Jenis Penelitian

Biaya Operasional Indikator :

Biaya usaha

Laba operasional

(20)

BAB I PENDAHULUAN 11

Universitas Kristen Maranatha Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu populasi yang data sampelnya diambil dan dipelajarin dari populasi tersebut.

1.6.3 Operasional Variabel

Variabel yang dipakai dari dua kelompok sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X) dalam penelitian adalah biaya operasional.

2. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah perolehan laba operasi.

1.7 Lokasi Penelitian

(21)

68 penulis mengambil beberapa kesimpulan sesuai dengan identifikasi masalah penelitian yaitu :

1. Dari hasil pengelolahan data biaya operasi terlihat dari tahun 2007 – 2010, terlihat biaya operasi yang paling besar adalah tahun 2007 dikarenakan besarnya biaya tidak langsung paling besar tahun 2007.

2. Dari data laba operasi dari tahun 2007 – 2010, terlihat laba yang paling besar adalah tahun 2010.

(22)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 69

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Setelah dilakukan pengambilan kesimpulan selanjutnya penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Pihak perusahaan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero),sebaiknya dapat memperbaiki sistem biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan cara pengelolahan biaya operasi dengan sebaik mungkin dengan demikian biaya operasi perusahaan dapat stabil tiap tahunnya. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) maka perusahaan harus mengambil langkah yang diperlukan demi kelangsungan perusahaan, yaitu dengan cara membentuk suatu tim restrukturisasi biaya yang lebih fokus dalam menganalisi permasalahan yang terjadi dan menanganinya dengan penyeselesaian sebaik mungkin.

2. Untuk meningkatkan jumlah perolehan laba operasi, perubahan tidak hanya harus efisien dalam pengeluaran namun juga harus mampu meningkatkan jumlah penjualan tiket PT. Kereta Api Indonesia (Persero) harus mampu memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang dan mencegah praktek percaloan dan pembayaran tiket di atas kereta api ataupun meminimumkan jumlah penumpangan yang tidak membayar tiket kereta api khususnya kelas ekonomi.

(23)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 70

Universitas Kristen Maranatha pada perusahaan. Sehingga dalam meningkatkan laba operasi dua hal penting wajib diperhatikan adalah biaya operasi dan pendapatan operasi perusahaan.

5.3 Keterbatasan

(24)

71

Baridwan, Zaki. (2003). Intermediate Accounting. Edisi kedelapan, BPFE,Yogyakarta.

Darsono, Prawironegoro dan Ari Purwanti. (2008). Akuntansi Manajemen. Edisi kedua: Mitra Wacana Media.Jakarta.

Fess, Philip E., and Wareen, Carl S. (1993). Accounting Principles, 17th edition, Cincinnati Ohi : Sounth- Western Publishing Co.

Harahap, Sofyan Syafri. (1993). Teori akuntansi. PT. Raja Grafindo. Jakarta.

Hendriksen Eldon S. dan Micheal F. Van Brede (Alih bahasa : Herman Wibowo). (2002). Accounting Theory (Teori Akuntansi), Edisi Lima, Interaksara, Jakarta.

Ikatan akuntansi Indonesia, (2007).”Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.25,” Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Jusuf, Jopie. (2008). Analisis Kredit untuk Account Officer. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Marisca Dwi Arini (2010) Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi Dan Laba Bersih Dalam Memprediksi Arus Kas Di Masa Mendatang.

Munandar Ashar S. (2001). Psikologi Industri, penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Mulyadi. (1999). Akuntansi Biaya, Edisi kelima, Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.

Musyidi. (2008). Akuntansi Biaya. Cetakan Pertama. : Refika aditama.Bandung. Purnamasari,R.Nia. (2007). Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Perolehan Laba

Operasi Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

(25)

DAFTAR PUSTAKA 72

Universitas Kristen Maranatha Simamora, Henry. (2004). Manajemen Suumber Daya Manusia. STIE

YKPN.Yogyakarta.

Sofjan, Assauri. 1998. Manajemen Produksi dan Operasi. Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Jakarta.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK). (2001).Penerbit Salemba Empat.Jakarta. Supriyono. (1992). Sistem Pengendalian manajemen. BPFE, Yogyakarta.

Suwardjono. (2009). Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. BPFE.Yogyakarta.

Syahrul dan Nizar Muhammad Afdi. (2000). “Kamus Istilah-istilah Akuntansi”. Cetakan Pertama, Citra Harta Prima, Jakarta.

Gambar

Gambar 1  Bagan Rerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Memang tak dapat dipungkiri, bahwa dengan ditetapkannya Sertifikat Standar Lingkungan Intemasional mempunyai dampak yang sangat luas terhadap tingkat pertumbuhana dan

Dari 13,2 g sinamaldehida yang dikondensasikan dengan 2,4 g etilendiamin dihasilkan 8,40 g Basa Schiff yang kemudian dianalisa melalui spektroskopi FT-IR menunjukkan

dikatakan bahwa spike merupakan teknik pukulan dalam permainan bola voli yang dilakukan di atas net dengan maksud memberikan pengembalian bola ke permainan lawan

Dari data yang diperoleh nampak bahwa pada penggunaan skimmer yang dipasang saat larva berumur 6 hari mempunyai persentase gelembung renang lebih banyak bila dibandingkan

(4) Pegawai ASN pada Unit Pengelola SDM wajib menyelesaikan Pengelolaan Data SDM paling lambat 3 ( tiga) hari kerja sejak pemutakhiran Data SDM diterima oleh

Jembatan merupakan bangunan yang membentang diatas sungai, jalan, saluran air, jurang dan lainnya untuk menghubungkan kedua tepi yang dibentanginya agar dapat

H 1A : Ada pengaruh positif pendekatan pembelajaran menggunakan model kooperatif metode jigsaw terhadap prestasi belajar Geografi. Hipotesis berbunyi : Ada pengaruh

daerah dengan laporan keuangan kementerian negara/lembaga, maupun laporan keuangan pemerintah daerah, maka rumah sakit pemerintah daerah sebagai BLU/BLUD mengembangkan sub