• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemungutan Pajak Hiburan terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung (Studi Kasus Pajak Hiburan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung Tahun 2006-2010).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemungutan Pajak Hiburan terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung (Studi Kasus Pajak Hiburan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung Tahun 2006-2010)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Entertainment tax is one component in receipt of Revenue. The purpose of this study is to analyze the potential acceptance of Entertainment Tax Revenue Bandung City during 2006 through 2010. In addition, the tax calculation has also been conducted

to determine the effect of Entertainment Tax collection is a need for a coherent research data using time. This study uses a method of testing causal hypotheses. Data were analyzed using simple regression analysis that must first meet the test of the classical assumptions of normality test and autocorrelation test . The conclusion drawn by the authors in this study based on the results of simple regression analysis is a collection of Entertainment Tax has a significant effect on revenue receipts of

Bandung.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Pajak hiburan merupakan salah satu komponen dalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis potensi penerimaan Pajak Hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2010. Selain itu, dilakukan pula perhitungan daya pajak untuk mengetahui pengaruh pemungutan Pajak Hiburan maka dibutuhkan suatu data penelitian yang menggunakan runtut waktu. Penelitian ini menggunakan metode pengujian hipotesis kausal. Data dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana yang terlebih dahulu harus memenuhi uji asumsi klasik yaitu uji normalitas dan uji otokolerasi. Kesimpulan yang ditarik oleh penulis dalam penelitian ini berdasarkan hasil analisis regresi sederhana adalah pemungutan Pajak Hiburan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6

2.1 Tinjauan Pustaka ... 6

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.1 Pengertian Pajak ... 7

2.1.1.2 Jenis Pajak ... 8

2.1.1.3 Fungsi Pajak ... 11

2.1.1.4 Dasar Pemungutan Pajak... 13

2.1.1.5 Syarat Pemungutan Pajak ... 13

2.1.1.6 Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak ... 13

2.1.1.7 Kedudukan Hukum Pajak ... 15

2.1.1.8 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 16

2.1.1.9 Timbulnya Utang Pajak... 19

2.1.1.10 Berakhirnya Utang Pajak ... 20

2.1.1.11 Hambatan Pemungutan Pajak ... 21

2.1.1.12 Tarif Pajak ... 22

2.1.2 Pajak Negara ... 23

2.1.3 Sumber-Sumber Penerimaan Daerah ... 25

2.1.4 Pajak Daerah ... 27

2.1.4.1 Pengertian Pajak Daerah ... 27

2.1.4.2 Dasar Hukum Pemungutan Pajak Daerah ... 28

2.1.4.3 Jenis dan Tarif Pajak Daerah ... 29

2.1.4.4Cara Perhitungan Pajak Daerah ... 32

2.1.4.5 Sistem Pemungutan Pajak Daerah ... 32

2.1.5 Pajak Hiburan ... 33

2.1.5.1 Pengertian Pajak Hiburan ... 33

2.1.5.2 Objek Pajak Hiburan ... 32

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.5.4 Subjek dan Wajib Pajak Hiburan ... 35

2.1.5.5 Dasar Pengenaan, Tarif dan Tata Cara Perhitungan Pajak Hiburan ... 35

2.1.5.6 Instrumen Pajak Hiburan ... 36

2.1.5.7 Sanksi Pajak Hiburan ... 39

2.2 Kerangka Pemikiran ... 41

2.2 Pengembangan Hipotesis ... 43

BAB III METODE PENELITIAN... 44

3.1 Objek Penelitian ... 44

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 44

3.1.2 Visi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 47

3.1.3 Misi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 48

3.1.4 Tujuan Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 48

3.1.5 Sasaran Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 49

3.1.6 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 52

3.1.7 Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 55

3.1.8 Uraian Fungsi Jabatan Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 57

3.2 Metode Penelitian... 78

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 78

3.4 Populasi dan Sampel ... 79

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 79

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 81

3.6.1.1 Uji Normalitas ... 81

3.6.1.2 Uji Otokorelasi ... 81

3.6.2 Analisis Regresi Sederhana ... 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 87

4.1 Perhitungan Pajak Hiburan pada Pemerintah Daerah Kota Bandung Menurut Undang-undang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah ... 87

4.1.1 Perhitungan dan Mekanisme Pembayaran Pajak Hiburan ... 87

4.1.1.1 Tata Cara Pendaftaran Wajib Pajak Hiburan ... 87

4.1.1.2 Tata Cara Penetapan Pajak Hiburan ... 88

4.1.1.3 Tata Cara Pembayaran dan Penagihan Pajak Hiburan .. 90

4.1.1.4 Perhitungan Pajak Hiburan ... 93

4.1.2 Jumlah Anggaran dan Realisasi Pajak Hiburan yang Ditetapkan Pemerintah Daerah Kota Bandung ... 94

4.2 Pengaruh Pajak Hiburan Kota Bandung Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ... 102

4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 102

4.2.1.1 Uji Normalitas ... 102

4.2.1.2 Uji Heterokedastisitas ... 104

4.2.1.3 UjiOtokolerasi ... 105

4.2.2 Analisis Regresi Sederhana ... 109

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 115

5.1 Simpulan ... 115

5.2 Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118

LAMPIRAN ... 120

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Skema Kerangka Pemikiran 43

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Jenis dan Tarif Pajak Daerah untuk Tahun 2000 s.d. 2009 ... 29

Tabel II Jenis dan Tarif Pajak Daerah untuk Tahun 2010 ... 29

Tabel III Jenis dan Tarif Pajak Hiburan ... 93

Tabel IV Anggaran dan Realisasi Pajak Hiburan Kota Bandung Tahun 2006 . 94 Tabel V Anggaran dan Realisasi Pajak Hiburan Kota Bandung Tahun 2007 . 95 Tabel VI Anggaran dan Realisasi Pajak Hiburan Kota Bandung Tahun 2008 . 96 Tabel VII Anggaran dan Realisasi Pajak Hiburan Kota Bandung Tahun 2009 . 97 Tabel VIII Anggaran dan Realisasi Pajak Hiburan Kota Bandung Tahun 2010 . 99 Tabel IX Penerimaan Pajak Hiburan dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2006 – 2010 ... 100

Tabel X Hasil Uji Normalitas Pajak Hiburan ... 103

Tabel XI Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Akar ... 103

Tabel XII Hasil Uji Normalitas Setelah Tranformasi Akar Ke-2 ... 104

Tabel XIII Hasil Uji Heterokedastisitas ... 105

Tabel XIV Hasil Uji Otokolerasi... 106

Tabel XV Hasil Uji Normalitas ... 107

Tabel XVI Hasil Uji Normalitas Setelah Transfromasi Akar ... 107

Tabel XVII Hasil Uji Otokolerasi Setelah Transformasi Akar ... 108

Tabel XVIII Uji Heterokedastisitas Setelah Tranformasi Akar ... 108

Tabel XIX Data Pajak Daerah dan Pajak Hiburan yang Terbebas dari Otokorelasi ... 110

(10)
(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Surat Pemberitahuan Penelitian ... 120

Lampiran B STOK Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung... 122

Lampiran C Formulir Pendaftaran Wajib Pajak... 123

Lampiran D Surat Pemberitahuan Pajak Daerah ... 125

Lampiran E Surat Ketetapan Pajak Daerah ... 127

Lampiran F Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar ... 128

Lampiran G Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil ... 129

Lampiran H Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar ... 130

Lampiran I Surat Ketetapan Pajak Daerah Tambahan ... 131

Lampiran J Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar ... 132

Lampiran K Surat Tagihan Pajak Daerah ... 133

Lampiran L Surat Setoran Pajak Daerah ... 134

Lampiran M Surat Teguran ... 135

Lampiran N Surat Peringatan ... 136

Lampiran O Surat Paksa... 137

Lampiran P Target Realisasi dan Penerimaan/Penyetoran Pajak-pajak Daerah Tahun Anggaran 2006 ... 138

Lampiran Q Target Realisasi dan Penerimaan/Penyetoran Pajak-pajak Daerah Tahun Anggaran 2007 ... 139

(12)

xviii Universitas Kristen Maranatha Lampiran S Target Realisasi dan Penerimaan/Penyetoran Pajak-pajak Daerah

(13)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai negara kesatuan, Indonesia mempunyai fungsi dalam membangun masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat. Dengan demikian, segenap potensi dan sumber daya pembangunan yang ada harus dialokasikan secara efektif dan efisien melalui suatu proses kemajuan dan perbaikan secara terus-menerus yang disebut pembangunan. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat baik moril maupun materil. Untuk pembangunan tersebut dibutuhkan dana yang cukup besar.

(14)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

Sumber pendapatan daerah menurut Undang-Undang No. 33 tahun 2004 adalah (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari (a) hasil pajak daerah, (b) hasil retribusi daerah, (c) hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, (d) pendapatan asli daerah yang sah., (2) dana perimbangan, (3) pinjaman daerah, dan (4) lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber pendapatan daerah yang secara bebas dapat digunakan oleh masing-masing daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan daerah. Tapi pada kenyataannya kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap pendapatan dan belanja daerah masih kecil. Selama ini dominasi sumbangan pemerintah pusat kepada daerah masih besar. Oleh karenanya untuk mengurangi ketergantungan kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah perlu berusaha meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang salah satunya dengan penggalian potensi daerah.

Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama bagi sebuah Negara yang dibayar oleh masyarakat dan sebagai iuran pemungutan yang dapat dipaksakan oleh pemerintah berdasarkan ketentuan aturan perundang-undangan serta sebagai perwujudan peran serta masyarakat atau Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan Negara dan pembangunan nasional. (Siti Resmi, 2008)

(15)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

Pajak Negara (Pajak Pusat) dan Pajak Daerah. Pajak Negara terdiri atas Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Bea Meterai. Pajak Daerah terdiri dari 5 Pajak Daerah Tingkat I (Provinsi) dan 11 jenis Pajak Daerah Tingkat II (Kabupaten/Kota). Pajak Daerah Tingkat I terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan, dan Pajak

Pajak hiburan adalah pajak yang dikenakan atas penyelenggaraan hiburan. Hiburan ialah semua jenis tontotan pertunjukan, permainan, dan/atau keramaian yang dinikmati dengan dipungut bayaran. (UU RI No. 28 Tahun 2009)

Setiap daerah di Indonesia melalui Dinas Pendapatan Daerah mempunyai kewenangan untuk memungut pajak atas semua objek pajak di daerahnya. Seperti juga dengan Kota Bandung yang pelaksanaan pembangunannya semakin berkembang dan maju secara pesat seiring dengan berlakunya otonomi daerah dan masuknya para investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

(16)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

dengan judul: “Pengaruh Pemungutan Pajak Hiburan Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung: Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan

Daerah Kota Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perhitungan Pajak Hiburan pada Pemerintah Daerah Kota Bandung menurut Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

2. Berapa jumlah target dan realisasi Pajak Hiburan yang ditetapkan Pemerintah Daerah Kota Bandung untuk tahun 2006 sampai dengan tahun 2010.

3. Berapa besar kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

4. Bagaimana pengaruh Pajak Hiburan Kota Bandung terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian merupakan tindak lanjut terhadap masalah yang telah diidentifikasikan. Jadi berdasarkan masalah yang telah diidentifikasikan di atas, maka tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui perhitungan Pajak Hiburan pada Pemerintah Daerah Kota Bandung menurut Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

(17)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

3. Mengatahui besar kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

4. Mengetahui pengaruh Pajak Hiburan Kota Bandung terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain : 1. Bagi penulis

Penulis berharap dapat menambah wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan berkaitan dengan pajak daerah khususnya pajak hiburan.

2. Bagi rekan-rekan mahasiswa

Penulis berharap hasil penelitian dapat menambah wawasan dan bahan pustaka dalam melakukan penelitian ilmiah selanjutnya.

3. Bagi para pengusaha di Kota Bandung

Penulis berharap dengan penelitian ini, para pengusaha dalam bidang hiburan di Kota Bandung dapat lebih memahami peraturan daerah tentang perpajakan, khususnya pajak Hiburan.

4. Bagi pihak lain yang berkepentingan

(18)

118 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pendapatan Kota Bandung. (2008). Dispenda dalam Angka: Selayang

Pandang Perkembangan Dinas Pendapatan. Bandung.

Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hartono, Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Edisi 2007. BPFE. Yogyakarta.

Ilyas, Wirawan B. dan Richard Burton. (2007). Hukum Pajak. Salemba Empat. Jakarta.

Mardiasmo. (2009). Perpajakan Edisi Revisi 2008. Andi. Yogyakarta.

Resmi, Siti. (2009). Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat. Yogyakarta.

Suandy, Erly. (2008). Hukum Pajak. Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Perda Kota No. 11 Tahun 2000 Tentang Pajak Hiburan.

Lembaran Kota No 17 Tahun 2009 perihal Usul Rancangan Peraturan Daerah Kota Bandung tentang Pajak Hiburan

Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah.

Peraturan Walikota Bandung No. 330 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah.

(19)

119

Universitas Kristen Maranatha Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Referensi

Dokumen terkait

Using L1 is considered important and useful in the case of helping the students to have better understanding to what they are expected to do. Keywords: Teachers’ Perceptions,

Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan terhadap anak tunarungu kelas 1 SDLB dengan judul penelitian “Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan

Menurut Neufert (1996:33) “Putih adalah warna kesucian, kebersihan dan keadaan teratur yang mutlak“. Putih merupakan warna.. Warna ini membuat efek ruang menjadi bersih, selain itu

LISTRTK NECARA CABANC TANJUNCPINANG DENCAN. KONSIJMf, TENAGA LISTRIK DI

Bantuan keuangan dari APBD provinsi dan APBD Kabupaten/Kota serta hibah dan bantuan pihak ketiga yang tidak mengikat ke desa disalurkan setelah ditetapkan Peraturan Desa

Meliputi perhitungan minggu efektif, silabus, dan Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang didasarkan pada Kurikulum KTSP SMA n 10 Yogyakarta. Hal ini perlu dikonsultasikan

Dengan adanya pengaturan mengenai dissenting opinion dalam peraturan perundang-undangan di bidang kekuasaan kehakiman pada satu sisi memungkinkan adanya

Nama : Muh. Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan