PENDAMPINGAN KELUARGA
KKN TEMATIK PKP UNIVERSITAS UDAYANA
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/BANJAR : MUNDUKTEMU/ANGGASARI KAJA
KECAMATAN : PUPUAN
KABUPATEN : TABANAN
NAMA MAHASISWA : DEA EKA MANUWATI RAMANDEY
FAKULTAS/JURUSAN : KEDOKTERAN/ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
i
KATA PENGANTARKATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat
rahmat-Nya kegiatan KKN Tematik PKP Periode XIII ini dapat berjalan dengan lancar.
Adapun KKN Tematik PKP ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat di Desa
Munduktemu serta pendampingan keluarga.
Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yaitu:
1. Ir. Ni Wayan Suniti, MS. selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi
dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat
menyelesaikan program dengan baik.
2. Bapak I Nyoman Wintara selaku Kepala Desa Munduktemu yang membantu penulis
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program di Keluarga
Dampingan.
3. Bapak I Putu Riman, selaku kepala keluarga dampingan yang telah bekerjasama dengan
baik serta terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
4. Teman-teman KKN Tematik PKP Periode XIII di Desa Munduktemu yang telah
memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.
Akhirnya, saya berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat
dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai
yang diharapkan.
Munduktemu, Agustus 2016
ii
DAFTAR ISIDAFTAR ISI
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... ii
BAB I – Gambaran Umum Keluarga Dampingan ...1
1.1 Profil Keluarga Dampingan ...1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan...2
1.2.1 Pendapatan Keluarga ...2
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ...3
BAB II – Identifikasi dan Prioritas Masalah ...5
2.1 Permasalahan Keluarga ...5
2.2 Masalah Prioritas ...5
2.2.1 Masalah Keuangan ...5
2.2.2 Masalah Pendidikan ...6
2.2.3 Masalah Kesehatan ...6
BAB III – Usulan Pensolusian Masalah ...7
3.1 Program ...7
3.1.1 Solusi Masalah Keuangan ...7
3.1.2 Solusi Masalah Pendidikan ...8
3.1.3 Solusi Masalah Kesehatan ...8
3.2 Jadwal Kegiatan ...8
BAB IV – Pelaksanaan, Hasil, dan Kendala Pendampingan Keluarga ...10
4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga ...10
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga ...11
4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Keuangan ...11
iii
DAFTAR ISI4.2.3 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan ...11
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga ...11
BAB V – Penutup ...12
5.1 Simpulan ...12
5.2 Rekomendasi ...12
1
Pendampingan Keluarga (Dea Eka Manuwati Ramandey)
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Bab ini akan dijabarkan tentang profil keluarga dampingan termasuk perekonomian
keluarga dampingan berupa pendapatan dan pengeluaran keuangan dari keluarga Bapak I Putu
Riman. Identitas keluarga dampingan merupakan hal primer dalam pendataan keluarga
dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti melakukan pendataan dan pendampingan
terhadap keluarga miskin dengan koordinasi serta pembagian oleh Kepala Desa bersangkutan
khususnya untuk Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan sebagai tempat
penelitian mahasiswa bersangkutan.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Identitas dari keluarga Bapak I Putu Riman bersama dengan istri dan sorang anaknya
sebagai objek keluarga dampingan adalah seperti tabel 1.1.
Tabel 1.1Identitas Keluarga Bapak I Putu Riman
No. Nama Status Umur
(Th)
Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1. I Putu Riman Kawin 36 SLTA/Sederajat Petani/Pekebun Kepala Keluarga 2. Gusti Ayu Eti
Yusnita
Kawin 29 SLTA/Sederajat Petani/Pekebun Istri 3. Nikadek Rista
keluarga Kurang Sejahtera (KS) dan merupakan penerima bantuan Beras Miskin (Raskin) dari
pemerintah. Bapak I Putu Riman memiliki keluarga yang terdiri dari 3 anggota keluarga, yaitu
Bapak I Putu Riman sendiri sebagai kepala keluarga, seorang istri, dan 1 orang anak
perempuan. Putri dari pasangan Bapak I Putu Riman dengan Ibu Gusti Ayu Eti Yusnita ini
sudah masih menduduki kelas 1 SD, sehingga dalam keluarga ini hanya terdiri dari 3 anggota.
Keluarga dari Bapak I Putu Riman ini dapat dikatakan sebagai salah satu keluarga
pra-sejahtera karena dilihat dari segi perekonomian keluarga yang masih “pas-pas’an” untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, bahkan tak jarang mereka harus berhutang jika ada
2
Pendampingan Keluarga (Dea Eka Manuwati Ramandey) dalam satu pekarangan rumah yang berukuran kurang lebih 8m x 12m. Dan pada saat ini rumah
yang ditempati keluarga Bapak I Putu Riman sedang dalam tahap pembangunan. Rumah itu
terdiri dari teras, ruang tamu, dan kamar tidur.Sementara untuk dapur dan kamar mandi berada
diluar rumah. Karna kondisi perekonomian Bapak Putu Riman masih kurang mampu sehingga
tahap pembangunan rumahnya seadanya dalamairtian sedikit demi sedikit diselesaikan
pembangunannya sekarangpun rumah yang ditempati belum diplester sehingga batu batanya
masih kelihatan dan bagian depan rumah belum memiliki jendela dan pintu.
Selain itu, kamar mandi yang dimiliki oleh Bapak I Putu Riman Juga tergolong belum
layak. Kamar mandinya tergolong kamar mandi darurat yang belum memenuhi standar. Bapak
I Putu Riman juga harus menanggung istri dan seorang anak perempuan yang masih sekolah
sehingga belum dapat membangun kamar mandi yang layak.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat
kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk
melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas
beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga
sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang
didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga
Bapak I Putu Riman.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Putu Riman merupakan salah satu keluarga pra-sejahtera yang
bertempat tinggal di Banjar Anggasari Kaja, Desa Munduktemu. Bapak I Putu Riman hanya
dapat mengenyam pendidikan hingga sekolah menengah atas. Istri Bapak I Putu Riman juga
tamat SLTA sehingga sangat susah untuk mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. Selain itu, Bapak I Putu Riman juga tidak memiliki sawah atau kebun
yang seharusnya bisa mengurangi beban ekonomi keluarga.
Sekarang Bapak I Putu Riman tinggal bersama istri dan putrinya. Untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, Bapak I Putu Riman bekerja menjadi buruh kebun yang pekerjaanya
mengolah kebun kopi milik orang hingga penghasilan yang didapatkan hanya mencapai
Rp.200.000,00 sd Rp.300.000,00 dan istri Bapak I Putu Riman juga membantu meringankan
3
Pendampingan Keluarga (Dea Eka Manuwati Ramandey) oleh keluarganya dan penghasilan yang didapatkan selama seminggu sekali sebesar
Rp.25.000,000 sd Rp.30.000,00. Jadi dapat disimpulkan bahwa keluarga Bapak I Putu Riman
itu tidak memiliki penghasilan harian.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah tentu Bapak I Putu Riman harus
mengatur pengeluaran rumah tangga seperti untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain.
Adapun rincian dari berbagai keperluan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
a) Kebutuhan Sehari – hari ( Konsumsi)
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Putu Riman dalam sebulan adalah
sebagai berikut :
Belanja per-hari : Rp 35.000 x 30 hari = Rp 1.050.000
Untuk biaya MCK tidak dianggarkan tergantung keperluan.
b) Kesehatan
Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting karena sangat mempengaruhi
produktivitas seseorang. Hal ini juga sangat diperhatikan oleh keluarga Bapak I Putu
Riman. Namun, untuk biaya kesehatan Bapak I Putu Riman tidak menganggarkan biaya
tertentu karena disesuaikan dengan kondisi kesehatan.
c) Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat tentu banyak pengeluaran yang harus ditanggung oleh
Bapak I Putu Riman. Hal ini ditambah lagi dengan adat-istiadat yang ada di Banjar yang
menuntut pengeluaran tambahan selain kebutuhan pokok. Keperluan sosial yang harus
dikeluarkan oleh Bapak I Putu Riman seperti iuran banjar, uang suka duka (ngaben)
sebesar Rp.50.000,00 per KK, dan Odalan sebesar Rp.60.000,00. Untuk berbagai
pengeluaran sosial seperti itu, Bapak I Putu Riman tidak menganggarkan secara khusus.
Hal ini disesuaikan dengan kondisi keuangan saat itu. Namun, apabila beliau tidak
memiliki uang disaat yang mendesak, maka Bapak I Putu Riman terpaksa untuk berhutang
terlebih dahulu. Namun, umumnya jumlah yang dikeluarkan untuk iuran banjar, uang suka
duka (ngaben), dan odalan mencapai Rp. 110.000,00.
d) Lain – lain
Selain biaya untuk kebutuhan sehari-hari, ada berbagai kebutuhan yang harus dikeluarkan
oleh Bapak I Putu Riman selama sebulan seperti biaya untuk listrik dan biaya untuk
membayar uang sekolah dari putri bapak I Putu Riman. Biaya untuk membayar uang
4
Pendampingan Keluarga (Dea Eka Manuwati Ramandey) buku LKS). Adapun dana untuk lisrik per bulan yang harus dikeluarkan oleh beliau per
5
Pendampingan Keluarga (Dea Eka Manuwati Ramandey)
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Bab II ini merupakan bab penjelasan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai
permasalahan utama sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat
menentukan solusi yang sekiranya tepat. Permasalahan tersebut bisa meliputi masalah
keuangan, pendidikan, hingga masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa prioritas
permasalahan yang dialami:
2.1 Permasalahan Keluarga
Untuk mengidentifikasi suatu permasalahan, maka dibutuhkan suatu
pendekatan secara langsung terhadap keluarga dampingan. Pendekatan tersebut dapat
dilakukan melalui wawancara secara langsung dan observasi tempat (lingkungan
rumah) dengan mengunjungi keluarga dampingan. Setelah mengunjungi rumah
keluarga dampingan yang dalam hal ini rumah Bapak I Putu Riman, didapatkan
beberapa permasalahan yang dihadapi oleh beliau. Adapun permasalahn tersebut
meliputi masalah keuangan, maupun permasalahan keluarga.
Bapak I Putu Riman yang hanya tamatan SLTA sudah tentu sangat susah untuk
mencari pekerjaan yang layak. Hal ini membuat beliau bekerja serabutan dengan
pendapatan minim bahkan tidak menentu.
2.2 Masalah Prioritas
Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di rumah Bapak I Putu
Riman terdapat beberapa masalah yang menjadi prioritas. Beberapa masalah tersebut
meliputi masalah pendidikan, maupun keuangan. Adapun beberapa permasalahan
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
2.2.1 Masalah Keuangan
Masalah keuangan merupakan masalah pokok yang dihadapi oleh setiap orang.
Hal inipun juga dihadapi oleh Bapak I Putu Riman. Perekonomian keluarga Bapak I
Putu Riman cenderung stagnan. Pendapatan yang beliau hasilkan dari bekerja dapat
dikatakan tidak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Hal ini juga diperberat
apabila terdapat hal-hal mendesak yang harus segera dilunasi. Apalagi Bapak I Putu
6
Pendampingan Keluarga (Dea Eka Manuwati Ramandey) rumah mereka. Rumah Bapak I Putu Riman belum memiliki jendela dan bahkan
rumahnya masih belum selesai tahap pembangunannya namun sudah ditempati hal ini
dapat memicu terjadinya berbagai permasalahan terutama permasalahan kesehatan.
Masalah keuangan ini tentu menjadi prioritas karena akan mempengaruhi aspek
lainnya. Selain itu, semakin hari kebutuhan akan dana akan semakin meningkat seiring
peningkatan harga barang-barang konsumsi.
2.2.2 Masalah Pendidikan
Pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
pemberdayaan manusia. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan maka
akan banyak pilihan dalam bidang pekerjaan yang bisa digeluti sehingga dapat
meningkatkan taraf hidup suatu keluarga. Pendidikan adalah kunci sukses masa depan
yang lebih baik.
Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak I Putu Riman, ditemukan masalah
prioritas yang terjadi dalam keluarga. Keluarga Bapak I Putu Riman merupakan salah
satu keluarga yang kurang mampu di Banjar Anggasari Kaja, Desa Munduktemu,
dimana kondisi ekonomi keluarga Bapak I Putu Riman dapat dilihat pada perhitungan
pengeluaran sehari-hari yang telah disusun sebelumnya. Sesuai dengan perhitungan
pengeluaran kebutuhan sehari-hari Bapak I Putu Riman, bahwa selisih pengeluaran
Bapak I Putu Riman dengan pendapatan yang diperolehnya tergolong minim, apalagi
jika terdapat kebutuhan tak terduga yang membutuhkan biaya cukup besar. Dari
penghasilannya sebagai buruh kebun milik orang lain hal ini tentu menghasilkan uang
yang tidak menentu.
2.2.3 Masalah Kesehatan
Bapak I Putu Riman yang hanya dapat mengenyam pendidikan hingga SLTA.
Hal ini menyebabkan beliau kesulitan mencari pekerjaan yang layak dan baik untuk
kesehatannya. Hal ini juga mempengaruhi pendapatan beliau untuk memenuhi
kehidupan sehari-hari. Sedangkan sang istri Ibu Gusti Ayu Eti Yusnita dia juga hanya
tamatan SLTA sehingga ia juga sulit mencari pekerjaan, sehingga ibu Gusti Ayu Eti
Yusnita membantu Bapak I Putu Riman bekerja sebagai buruh kebun dan juga mengikat
janur usaha milik saudaranya. Ibu Gusti Ayu Eti Yusnita sering mengeluhkan bahwa ia
sering pusing dan lemas hal ini dikarenakan Ibu Gusti Ayu Eti Yusnita memiliki
7
Pendampingan Keluarga (Dea Eka Manuwati Ramandey)
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga
dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan yang
bersangkutan.
3.1. Program
Dengan identifikasi dan memprioritaskan masalah maka muncul usaha pemecahan
masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan
kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut
terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa
alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.
3.1.1. Masalah Keuangan
Solusi yang dapat diberikan untuk masalah keuangan adalah keluarga Bapak I
Putu Riman ada baiknya mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara memanfaatkan
salak untuk diolah menjadi asinan salak. Salak yang didapatkan dari tanaman yang
ditanam di belakang rumah keluarga bapak I Putu Riman. Kemudian salak tersebut
dimanfaatkan buahnya untuk membuat asinan salak. Pelatihan pembuatan asinan salak
sendiri merupakan inovasi dan salah satu program dari KKN-PPM Tematik PKP Unud
XIII di Desa Munduktemu. Dari pelatihan pembuatan asinan salak ini, pada Ibu-ibu PKK
dan petani Desa Munduktemu sangat antusias sekali mengikuti program tersebut.
Pelatihan pembuatan asinan salak yang berbahan buah salak ini sangat dianjurkan untuk
dihadiri oleh Ibu-ibu PKK dan petani Desa Munduktemu khususnya keluarga kurang
mampu yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil penjualan asinan salak
tersebut. Selain itu, perbaikan ekonomi juga dapat dilakukan dengan cara menyisihkan
uang lebih dari hasil pekerjaan Bapak I Putu Riman merawat kebun kopi milik orang ini
maupun hasil pendapatan dari penjualan asinan salak nantinya, sehingga beliau miliki
uang untuk ditabung dan digunakan sewaktu-waktu apabila terjadi hal-hal yang tak
8
Pendampingan Keluarga (Dea Eka Manuwati Ramandey)
3.1.2. Masalah Pendidikan
Solusi yang dapat diberikan untuk masalah pendidikan adalah Bapak I Putu
Riman tetap memberikan dukungan baik secara materiil dan moril. Selain itu, mahasiswa
juga memberikan bimbingan belajar serta motivasi kepada Bapak I Putu Riman dan Ibu
Gusti Ayu Eti Yusnita.
3.1.3. Masalah Kesehatan
Solusi yang dapat diberikan untuk masalah kesehatan adalah Ibu Gusti Ayu Eti
Yusnita dapat mengikuti kegiatan pelayanan mobil sehat. Pelayanan mobil sehat
merupakan salah satu program dari UPTD Puskesmas PUPUAN I:441/404/25/Dinkes,
yang dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2016.
3.2. Jadwal Kegiatan
Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) yang
dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa
yang bersangkutan di keluarga Bapak I Putu Riman. Adapun kegiatan-kegiatan yang
dilakukan adalah seperti tabel 3.1
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan
No. Tanggal dan Waktu
Kegiatan
1. 25 Juli 2016 Rapat anggota untuk persiapan KK Dampingan dan
Pengundian KK Dampingan serta Koordinasi
dengan Bapak Perbekel Desa Munduktemu
mengenai kondisi KK dampingan dan survei lokasi
rumah KK dampingan
2. 28 Juli 2016 Perkenalan dengan KK dampingan Banjar Anggasari
Kaja, Desa Munduktemu dan melakukan wawancara
tentang profil keluarga
3. 31 Juli 2016 Melakukan tanya-jawab untuk mengidentifikasi
permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan
9
Pendampingan Keluarga (Dea Eka Manuwati Ramandey) 4. 1 Agustus 2016 Melakukan diskusi dengan keluarga dampingan
tentang permasalahan yang dihadapi untuk mencari
keterangan lebih lanjut
5. 3 Agustus 2016 Memprioritaskan masalah yang dihadapi dan
menentukan solusi yang akan diberikan
6. 4 Agustus 2016 Memberi motivasi kepada keluarga dampingan di
dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi
7. 5 Agustus 2016 Memberikan solusi untuk permasalahan yang
dihadapi oleh keluarga dampingan yang mungkin
bisa diterapkan
8. 6 Agustus 2016 Menawarkan pembuatan asinan salak untuk
menambah penghasilan keluarga
9. 12 Agustus 2016 Membantu menjelaskan cara pembuatan asinan salak
dengan memberikan resep kepada keluarga
dampingan
10. 13 Agustus 2016 Memberikan motivasi dan saran
11 16 Agustus 2016 Memberikan saran keluarga dampingan untuk
mendatangi pelayanan mobil sehat pada tanggal 9
agustus 2016.
12. 17 Agustus 2016 Pemberian informasi mengenai potensi tanaman
pekarangan sebagai penambah penghasilan keluarga.
13. 18 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan
motivasi kepada KK Dampingan
14. 19 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan
motivasi kepada KK Dampingan
15. 20 Agustus 2016 Mengumpulkan botol akua bekas dan mengecat
untuk tempat penanaman tanaman hias
16. 21 Agustus 2016 Melakukan penanaman bunga dengan cara
menggantungkan ditembok menggunakan botol
bekas sebagai pot bunga di rumah KK Dampingan
17 22 Agustus 2016 Perpisahan dan pemberian sumbangan sembako
10
Pendampingan Keluarga (Dea Eka Manuwati Ramandey)
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga
Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan secara bertahap ditempat tinggal Bapak
I Putu Riman. Waktu kunjugan ke rumah KK dampingan umumnya tidak menentu, namun
rata-rata pada pukul 17.00 WITA. Hal ini dikarenakan waktu pulang kerja dari Bapak I Putu
Riman adalah jam tersebut. Adapun
kegiatan pendampingan keluarga sebagai berikut:
No. Jenis Kegiatan Tempat Tim Jam Volume
1 Bertemu Bapak Kadus Br.
Munduktemu kaja untuk
pembagian KK dampingan dan
berkunjung ke KK dampingan
Kantor
Perbekel, Desa
Munduktemu
3 orang 4 jam 4 jam
2 Perkenalan dengan keluarga KK
dampingan sekaligus memberikan
pemahaman terhadap program KK
masalah yang dihadapi keluarga
dampingan
pendampingan pemberian solusi
yang dihadapi keluarga dampingan
Rumah Bapak I
Putu Riman
1 orang 16 jam 16 jam
6 Perpisahan dengan KK dampingan Rumah Bapak I
Putu Riman
1 orang 5 jam 5 jam
TOTAL 90 jam
11
Pendampingan Keluarga (Dea Eka Manuwati Ramandey)
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga
4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Keuangan
Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil
yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup
lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha
memberikan solusi kepada Bapak I Putu Riman dengan cara melatih dalam membuat
asinan salak. Diharapkan dengan cara ini maka Bapak I Putu Riman mampu
memperoleh penghasilan tambahan melalui pembuatan asinan salak.
4.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, Bapak I Putu Riman yang hanya dapat mengenyam
pendidikan hingga SLTA. Hal ini menyebabkan beliau kesulitan mencari pekerjaan
yang layak. Untuk mengatasi masalah pendidikan mahasiswa hanya mampu
memberikan motivasi dan solusi dari masalah keuangan yang berupa pengaturan
keuangan rumah tangga baik dari segi pendapatan dan pengeluaran sehari-hari sehingga
terjadi keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran dan motivasi agar mengurus
KK keluarga Bapak I Putu Riman.
4.2.3 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, Bapak I Putu Riman memiliki masalah sakit dibagian
lutut yang disebut asam urat. Oleh karena itu, mahasiswa juga berusaha membantu beliau
untuk memperoleh informasi mengenai adanya program pelayanan mobil sehat.
Pelayanan mobil sehat merupakan salah satu program dari UPTD Puskesmas PUPUAN
I:441/404/25/Dinkes, yang dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2016.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala yang dihadapi selama pendampingan keluarga dari Bapak I Putu Riman adalah
waktu untuk kunjungan yang tidak menentu. Sehingga untuk dapat bertemu KK
dampingan, umumnya dapat dilakukan pada jam-jam sore menjelang malam. Selain itu
kendala lainnya adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam
permasalahan ekonomi karena keterbatasan dana yang dimiliki. Pendanaan mahasiswa
yang masih bergantung dari orang tua menyebabkan mahasiswa hanya mampu
memberikan solusi dalam bentuk diskusi, saran, serta motivasi dalam menyelesaikan
12
Pendampingan Keluarga (Dea Eka Manuwati Ramandey)
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Program keluarga dampingan ini merupakan program wajib yang harus dilaksanakan
oleh mahasiswa Universitas Udayana yang mengikuti kegiatan KKN-PPM TEMATIK.
Secara umum pelaksanaan program keluarga dampingan KKN-PPM TEMATIK yang
berlangsung selama kurang lebih 1 bulan dapat berjalan dengan cukup baik. Dilihat dari
rencana kegiatan yang telah disusun maka program yang berhasil dilaksanakan semuanya
dari rencana yang ada selama masa observasi. Hal ini tidak terlepas dari bantuan dan
kerja sama keluarga dampingan yang sangat koordinatif dan kooperatif dengan
mahasiswa.
Dengan adanya program keluarga dampingan ini mahasiswa mampu bersosialisasi
dan menghadapi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan dengan baik. Inovasi
dan kreatifitas dari mahasiswa sangat diuji dengan adanya program ini yang berguna
untuk menambah kesejahteraan keluarga dampingan.
5.2. Rekomendasi
Program kerja yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat banyak
baik terutama bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan. Demi
kelancaran pendampingan keluarga berikutnya, beberapa saran yang dapat penulis
berikan adalah sebagai berikut:
1. Perlu diberikannya waktu yang lebih lama untuk persiapan program pendampingan
keluarga yang akan dilaksanakan ketika KKN PPM TEMATIK PKP.
2. Pembekalan KKN-PPM TEMATIK PKP oleh pihak LPPM Universitas Udayana
perlu diberikan secara lebih baik agar perencanaan, pelaksanaan, penyusunan
laporan, dan beberapa urusan administrasi KKN-PPM TEMATIK PKP dapat
terlaksana lebih baik.
3. Perlu adanya tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
mahasiswa KKN-PPM TEMATIK PKP sehingga program yang telah dibuat dapat
benar-benar bermanfaat dan berkesinambungan bagi pengembangan keluarga
LAMPIRAN
Gambar. Kondisi Rumah KK Dampingan