UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKASISWADENGANPENERAPANTEORIVYGOTSKY
PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII MTs NE GE RI KISARAN TAHUN AJ ARAN 201 3/20 14
Oleh :
Hasili Rizkiah Ritonga NIM 4101111019
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang memberikan kemampuan dan kesempatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa dengan Penerapan Teori Vygotsky Pada Materi Kubus dan Balok di Kelas VIII MTs Negeri Kisaran Tahun Ajaran 2013/2014”. Penulisan skripsi ini merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi, namun semua
itu dapat diatasi karena bantuan tulus dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan
rendah hatidantulus penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Prof.Drs.Dian Armanto ,M.Sc,Ph.D selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktu dalam membimbing serta memberikan masukan kepada penulis sejak
awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis
ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Asmin, M.Pd, Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd, Ibu Arnah Ritonga, S.Si, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran
yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi
ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd
sebagai dosen Pembimbing Akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di fakultas,
Bapak Drs. Syafari, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si,
selaku Ketua Program Studi Pendidikan matematika, Bapak Drs.Yasifati Hia, M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan Matematika beserta seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai
Jurusan Matematika yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Drs. Samin Sagala, selaku kepala MTs Negeri Kisaran, Bapak Azhari S.Pd dan Ibu Leni Marlina selaku guru Matematika MTs Negeri Kisaran serta guru-guru yang telah
banyak membantu dalam penelitian ini.
v
perhatian dan pengertian yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan
pendidikan di Unimed, terkhusus juga kepada, kakak Ulidal Atrani , Astuti, Abang Andi
Supri, Yafizham dan adik Desy Afrianty, M.Thohir dan keluarga besar yang senantiasa membantu serta memberikan dukungan dan semangat.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabat dan kepada teristimewa
dikala suka dan duka Abdurrohman Lubis, Agustina, Isti, Putri, Arnold, El Putra, Adel,
teman-teman di kos-kosan yang penuh kesan, teman-teman di Pramuka, HMI dan An-Nahlu yang penuh cinta dan ukhuwah dan sahabat-sahabat selama perkuliahan terkhusus
Matematika kelas Reguler A 2010 yang telah banyak membantu, memberikan doa, dukungan,
semangat, dan motivasi kepada penulis dan kepada teman-teman seperjuangan, teman-teman PPLT SMP Negeri 3 Kisaran yang penuh kesan.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah
ilmu pendidikan. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita
semua.
Medan, Agustus 2014 Penulis,
iii
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN PENERAPAN TEORI
VYGOTSKY PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII MTs NEGERI KISARAN
TAHUN AJARAN 2013/2014 Hasili Rizkiah Ritonga (4101111019)
ABSTRAK
vi
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 6
1.3. Batasan Masalah 6
1.4. Rumusan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran 8
2.1.2 Belajar Mengajar Matematika 12
2.1.3 Konsep dalam Matematika 15
2.1.4 Kemampuan Pemecahan Masalah 16
2.1.5 Kesulitan Belajar Matematika 19
2.1.6 Teori Belajar Vygotsky 24
2.1.7 Langkah-langkah Pemecahan Masalah Vygotsky 27
2.2 Materi Kubus dan Balok 28
2.3 Kerangka Konseptual 39
2.4 Hipotesis Tindakan 40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 41
3.2. Subjek dan Objek Penelitian 41
3.2.1. Subjek Penelitian 3.2.2. Objek Penelitian
3.3. Defenisi Operasional 41
3.4 Jenis Penelitian 42
3.5 Alat Pengumpul Data 43
3.6 Prosedur Penelitian 46
3.7 Tehnik Analisis Data 53
3.7.1 Reduksi Data 53
vii
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 55
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I 55
4.1.1.1. Permasalahan 55
4.1.1.2. Rencana Tindakan Siklus I 65
(Alternatif Pemecahan Masalah Siklus I)
4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan Siklus I 66
4.1.1.4. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I 68 4.1.1.5. Analisis Data Hasil TKPM Siklus I 70
4.1.1.6. Refleksi Siklus I 79
4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II 81
4.1.2.1. Permasalahan 81
4.1.2.2 Alternatif Pemecahan Masalah Siklus II 82
4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II 82
4.1.2.4. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II 85 4.1.2.5. Analisis Data Hasil TKPM Siklus II 86
4.1.2.6. Refleksi Siklus II 87
4.2. Temuan Penelitian 88
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 89
4.3. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 91
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 94
5.2. Saran 94
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus I) 97 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus I) 107 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III (Siklus II) 117 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV (Siklus II) 127
Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa I 137
Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II 141
Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa III 144
Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa IV 148
Lampiran 9. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Awal 151
Lampiran 10. Soal Tes Kemampuan Awal 152
Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Masalah Tes I 153 Lampiran 12. Teknik Penskoran Tes Kemampuan Awal 156 Lampiran 13. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 158
Lampiran 14. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 160
Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah I 162
Lampiran 16. Teknik Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah I 166
Lampiran 17. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 168
Lampiran 18. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 170
Lampiran 19. Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah II 172
Lampiran 20. Teknik Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah II 176
Lampiran 21 Rincian Keterangan Pedoman Penskoran Pada
Langkah-Langkah Pemecahan Masalah 178
Lampiran 22. Observasi Guru Siklus I (Pertemuan I) 179 Lampiran 23. Observasi Guru Siklus I (Pertemuan II) 184 Lampiran 24 Observasi Guru Siklus II (Pertemuan III) 189 Lampiran 25 Observasi Guru Siklus II (Pertemuan IV) 194 Lampiran 26. Daftar Nama Siswa Kelas VIII-A MTs Negeri Kisaran 199 Lampiran 27 Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Tes Awal 200
Lampiran 28 Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Siklus I 202
Lampiran 29 Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Siklus II 203
Lampiran 30 Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Setiap Siklus 204
Lampiran 31 Tabel Penentuan Kemampuan Siswa Memecahkan
xi
Masalah Untuk Setiap Kategori I, II, III dan IV TKPM II 208 Lampiran 33 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I 210 Lampiran 34 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II 211
Lampiran 35 Validasi Tes Awal 212
Lampiran 36 Validasi TKPM I 215
Lampiran 37 Validasi TKPM II 218
Lampiran 38 Daftar Nama Validator 221
Lampiran 39 Daftar Kegiatan Penelitian 222
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan media yang sangat berperan untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yag seluas-luasnya, melalui
pendidikan akan terjadi proses pendewasaan diri sehingga didalam proses
pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi selalu disertai dengan rasa tanggung jawab yang besar. Menurut Trianto (2011) mengemukakan
bahwa: “Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan”.
Selanjutnya Oemar Harmalik (2010) mengemukakan bahwa:
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian, akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat.
Mengingat peran pendidikan tersebut maka sudah seharusnya aspek ini
menjadi perhatian pemerintah dalam rangka meningkatkan sumber daya masyarakat Indonesia yang berkualitas. Hal ini sesuai dengan Undang- Undang
Nomor 20 Tahun 2003 (dalam Trianto, 2011) tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan, bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran disekolah dinilai cukup
memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, dan cerdas. Karena matematika merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji
sesuatu secara logis dan sistematis. Karena itu, maka perlu adanya peningkatan
mutu pendidikan matematika. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah peningkatan prestasi belajar matematika siswa di sekolah.
Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari
2
merupakan salah satu penguasaan yang mendasar yang dapat menumbuhkan kemampuan penalaran siswa. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan
bahwa dengan belajar matematika diharapkan dapat mengembangkan kemampuan
berpikir, bernalar dan mengkomunikasikan gagasan serta dapat mengembangkan
aktifitas, kreatif dan pemecahan masalah, ini menunjukkan bahwa matematika memiliki manfaat dalam mengembangkan kemampuan siswa sehingga perlu
untuk dipelajari. Hal ini kemudian ditegaskan oleh Cornelius (dalam
Abdurrahman, 2009) bahwa:
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berfikir logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dari generalisasi pengalaman , (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Selanjutnya ,Concroft (dalam Abdurrahman,2009) mengemukakan bahwa:
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala kehidupan (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, (3) memerlukan sasaran komunikasi yang kuat,singkat, dan jelas, (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, (5) meningkatkan kemampuan brfikir logis, ketelitian, dan kesadaran ruangan, dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah.
Namun pada kenyataannya dalam pembelajaran disekolah, matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit dipahami oleh
siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Abdurrahman (2009) bahwa: “Dari berbagai bidang studi yang dipelajari disekolah, matematika merupakan bidang
studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan
belajar dan lebih-lebih lagi bagi siswa yang berkesulitan belajar’’.
Uraian di atas menggambarkan betapa pentingnya matematika bagi siswa.
Namun, kenyataaannya salah satu masalah dalam pembelajaran matematika di
3
Salah satu aspek yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar matematika siswa adalah rendahnya pemecahan masalah matematis siswa.
Kemampuan pemecahan masalah merupakan proses untuk menerima tantangan
dalam menjawab masalah. Tuntutan yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah
kretivitas untuk menyajikan permasalahan-permasalahan untuk dikerjakan secara individu atau kelompok, yang dapat menstimulasi siswa untuk dapat berlatih dan
mengintegrasikan konsep-konsep, teorema-teorema dan keterampilan yang telah
dipelajari.
Liebeck (dalam Abdurrahaman, 2009 ) “ Ada dua macam hasil belajar
matematika yang harus dikuasai oleh siswa, perhitungan matematis dan penalaran
matematis. Berdasarkan hasil belajar semacam ini maka Lerner ( dalam
Abdurrahman, 2009 ) mengemukakan bahwa kurikulum bidang studi matematika hendaknya mencakup tiga elemen, (1) konsep, (2) keterampilan, (3) pemecahan
masalah”.
Uraian diatas menunjukkan bahwa pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses
pembelajaran maupun penyelesaian, siswa dimungkinkan memperoleh
pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin.
Rendahya kemampuan pemecahan masalah siswa disebabkan oleh berbagai
faktor. Salah satunya adalah penguasaan konsep siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa kurang
bermakna. Pembelajaran hanya difokoskan pada bagaimana agar siswa
memperoleh hasil belajar yang tinggi, bukan pada bagaimana siswa memperoleh
pengetahuan, sehingga, pengetahuan yang telah diterima dengan mudah terhapus dari memori siswa. Faktor lainnya adalah kurangnya minat siswa dalam
mempelajari matematika serta proses belajar mengajar yang berpusat pada guru
(teacher centered) yang menempatkan siswa sebagai penerima pasif.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa,
4
pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajaran. Seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengadakan diskusi kelompok guna
mengumpulkan pendapat, kesimpulan atau menyusun alternatif pemecahan atas
suatu masalah. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan pendekatan
pembelajaran yang tepat untuk mendorong siswa belajar melakukan pemecahan masalah matematika.
Ditinjau dari nilai ulangan harian matematika siswa kelas VIII-A yang
dilaksanakan, dari 32 siswa yang mengikuti ulangan harian tersebut, hanya 14 siswa
(43,75%) yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu nilai 76 dan masih
terdapat 18 siswa yang tidak memenuhi KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar
matematika siswa masih kurang memuaskan. Sejalan dengan hasil tes kemampuan awal
yang diberikan peneliti, darihasil tes yang diberikan terhadap 32 orang siswa kelas VIII-A MTs Negeri Kisaran, dari 32 orang siswa yang mengikuti tes, diperoleh nilai rata-rata kelas adalah 31,71 sebagai gambaran hasil belajar siswa.
Sedangkan gambaran tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa secara
penguasaan bahwa siswa yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah pada tingkat sangat tinggi terdapat 2 orang (6,25%), 0 orang (0%) siswa yang
memiliki kemampuan tinggi, 5 orang (15,625%) kemampuan sedang, dan 25
orang (78, 125%) memiliki tingkat kemampuan sangat rendah.
Dari data ini dapat dilihat bahwa tingkat kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa masih rendah. Penyebab rendahnya kemampuan siswa
memecahkan masalah pada tes tersebut dikarenakan siswa kurang memahami
konsep pemecahan masalah yaitu siswa tidak mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanya pada soal, dan siswa juga tidak dapat mengubah
soal berbentuk verbal menjadi model matematika. Untuk memecahkan masalah
seorang siswa harus mengetahui aturan-aturan relevan yang didasarkan pada konsep pemecahan masalah. Guru harus melibatkan langsung siswa dalam proses
penemuan konsep. Dari observasi terhadap beberapa siswa yang dilakukan,
5
Hal ini juga didukung oleh hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika di MTs Negeri Kisaran yang menyatakan bahwa : ”Sulitnya siswa
memahami sebuah konsep materi matematika dan dimanipulasi untuk menjadi
suatu solusi penyelesaian”. Berdasarkan pada observasi yang dilakukan peneliti
pada pembelajaran matematika di MTs Negeri Kisaran, pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih berorientasi pada pola pembelajaran yang
didominasi oleh guru. Keterlibatan siswa selama ini masih belum optimal.
Selain siswa, penguasaaan guru juga masih belum optimal dalam proses pendekatan pembelajaran. Apabila guru ingin mengajarkan matematika kepada
siswa dengan baik dan berhasil maka guru harus menetapkan tujuan pembelajaran
dan pendekatan apa yang tepat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan
demikian, tugas guru bukan sekedar mengajarkan ilmu semata kepada siswa, tetapi membantu siswa belajar. Tekanan pembelajarannya harus pada aktivitas
siswa untuk belajar, aktif secara mental maupun fisik. Tugas guru adalah
memfasilitasi siswa dalam belajar.
Salah satu cara dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa
adalah dengan penerapan teori Vygotsky. Teori Vygotsky lebih menekankan pada
kemampuan siswa memecahkan masalah dengan menerapkan empat prinsip dalam proses pembelajarannya, yaitu sosiocultural, Zone Proximal of
Development(ZPD),scaffolding, dan perkembangan mental berangkat dari bidang
sosial ke bidang individu. Sehingga dengan menerapkan cara tersebut, siswa akan lebih mudah, cepat, dan mandiri menyelesaikan masalah yang dihadapinya,
mereka juga mampu memotivasi diri sendiri dalam mengkonstruksi pengetahuan
dan berusaha mencapai tujuan yang sudah direncanakan terlebih dahulu. Dengan
demikian, tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa akan semakin baik.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk
6
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.
2. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa masih rendah
3. Penguasaan guru terhadap berbagai pendekatan pembelajaran belum optimal.
1.3 Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi
dibandingkan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka peneliti merasa
perlu memberikan batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar analisa hasil penelitian ini dapat dilakukan dengan lebih mendalam dan terarah. Masalah yang
akan dikaji dalam penelitian ini adalah : “Peningkatan kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa MTs Negeri Kisaran kelas VIII-A pada materi kubus
dan balok dengan teori Vygotsky tahun ajaran 2013/2014”
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Kesulitan – kesulitan apa saja yang dihadapi oleh siswa dalam
mengerjakan soal pada pokok bahasan Kubus dan Balok dalam pembelajaran dengan teori Vygotsky?
2. Apakah penerapan teori Vygotsky dapat meningkatkan kemampuan
siswa memecahkan masalah pada materi kubus dan balok ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : “ Untuk mengetahui peningkatan
7
1.6 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai diharapkan dapat bermanfaat bagi semua
kalangan, diantaranya yakni :
1. Bagi guru/calon guru yaitu sebagai informasi mengenai kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah yang diajar dengan menerapkan teori Vygotsky pada materi kubus dan balok.
2. Bagi peneliti yaitu hasil dan perangkat penelitian ini dapat dijadikan
pertimbangan untuk menerapkan teori belajar Vygotsky pada materi kubus dan balok maupun pokok bahasan yang lain dan dapat dikembangkan untuk
penelitian selanjutnya.
3. Bahan informasi bagi penelitian sejenis.
94
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah:
1. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesulitan belajar siswa dalam
menyelesaikan soal kubus dan balok yaitu (1) siswa mengalami kesulitan
dalam memahami makna soal sehingga tidak mampu menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanya dari soal yang diberikan, (2) siswa tidak
mampu mengubah soal menjadi model matematika, (3) siswa kurang
memahami langkah-langkah penyelesaian yang ada pada pemecahan masalah, dan (4) siswa kurang teliti dalam melakukan perhitungan.
2. Berdasarkan analisis penelitian, diperoleh gambaran bahwa penerapan teori
Vygotsky pada materi kubus dan balok di kelas VIII-A MTs Negeri Kisaran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
matematika pada materi kubus dan balok, dimana peningkatan diperoleh
setelah siklus II, yaitu Ketika peneliti melaksanakan tindakan siklus I, diperoleh presentase siswa mampu memecahkan masalah secara klasikal
71,875% dan Selanjutnya setelah pemberian tindakan pada siklus II, diperoleh
presentase siswa mampu memecahkan masalah secara klasikal yaitu 87,5%, sehingga mencapai target penelitian dengan kriteria ketuntasan klasikal
kemampuan pemecahan masalah matematika (85%) telah tercapai dan tindakan
95
B. Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari hasil penelitian, yaitu:
1. Kepada guru matematika khususnya guru matematika MTs Negeri Kisaran,
disarankan memperhatikan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
matematika dan melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar karena pembelajaran ini lebih inovatif. Untuk itu, disarankan hendaknya guru
matematika dapat menerapkan teori belajar Vygotsky sebagai alternatif.
2. Kepada siswa MTs Negeri Kisaran disarankan untuk lebih berani dalam menyampaikan pendapat atau ide-ide, dapat mempergunakan seluruh
perangkat pembelajaran sebagai acuan, dan siswa akan lebih aktif karena guru
lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran.
3. Kepada Kepala MTs Negeri Kisaran, agar dapat mengkoordinasikan
guru-guru dalam menerapkan teori yang relevan dan inovatif untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Sehingga penerapan teori
belajar Vygotsky sebagai salah satunya.
4. Kepada peneliti, agar melanjutkan hasil perangkat penelitian ini untuk
dijadikan pertimbangan dalam menerapkan teori belajar Vygotsky pada pokok
96
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Amustofa., (2009), Strategi Pemecahan Masalah dalam Matematika, http://amustofa70.wordpress.com
Arikunto, S., (2010),Dasar-Dasar Evaluasi, Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, Suhardjono, Supardi.,(2012),Penelitian Tindakan Kelas,Bumi Aksara,
Jakarta.
Branca., (2009), Pentingya kemampuan penyelesaian Masalah matematika, http://madfirdaus.wordpress.com
Budi, W. S., (2007), Matematika Jilid 2b untuk SMP Kelas VIII Semester 2, Erlangga, Bandung.
Dimyati, Mudjiono., (2009),Belajar dan Pembelajaran,Rineka Cipta, Jakarta.
Hamdani., (2010),Strategi Belajar Mengajar, CV.Pustaka Setia, Bandung.
Harmalik, O., (2010),Prose Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Kunandar., (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Nurkancana, W., (1986), Menjadi Guru Profesional, Bumi Aksara, Jakarta.
Robert., (2010),Pengertian Pemecahan Masalah Matematika, http://robertmath4edu.wordpress.com
Rusman., (2010),Model-model Pembelajaran, Grafindo Persada, Jakarta.
Sardiman., (2011),Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,Grafindo Persada
Slavin., (2003), Teori Belajar Vygotsky, http://rochmad-unes blogspot.com.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Suprijono, A., (2012),Cooverative Learning, Pustaka Belajar,Yogyakarta.
Syaban., (2008),Langkah-langkah Penyelesaian Masalah, http:miftahulsakinah.wordpres.com