• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Praktik Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Wartawan Siber di SuaraMerdeka.com

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Praktik Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Wartawan Siber di SuaraMerdeka.com"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran

TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER SUARAMERDEKA.COM Hari / Tanggal : Kamis, 22 Juni 2017

Waktu : Pukul 14.00 – 16.00 WIB

Informan : Setiawan Hendra Kelana selaku Pimpinan Redaksi Suara Merdeka.com

Koordinator Bidang Pelayanan Perijinan KPID Jawa Tengah Periode 2014-2017 ini lahir pada tanggal 21 Juni 1975 di Semarang. Lulus S-1 tahun 2000 di Universitas Dian Nuswantoro Fakultas Teknik Informatika yang sebelumnya adalah STIMIK Dian Niswantoro Semarang. Selain pernah menjadi Redaktur Nasional Suara Merdeka dan Kepala Biro Kota Suara Merdeka, saat ini menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Suara Merdeka CyberNews / SuaraMerdeka.com . Kegiatan jurnalistik yang pernah diikuti antara lain sebagai pembicara pada seminar Manajemen Media Massa yang digelar oleh KDW Jawa Tengah, Cara Mudah Menulis Berita, Jurnalisme Online, Pedoman Media Cyber, Mengenal Dinamika Media Online Indonesia serta mengikuti Konferensi Media Digital di Hongkong. Tulisan yang pernah dimuat antara lain adalah Menjaga Fitrah Manusia yang terbit di Suara Merdeka dan Mendisiplinkan Pengendara dan Pejalan Kaki. Selain sebagai Pemimpin Redaksi Suara Merdeka CyberNews, aktivitas lainnya antara lain sebagai Ketua Komisi Tetap Multimedia dan Penyiaran KADIN Jawa Tengah, Wakil Ketua KNPI Jawa Tengah, Humas Badan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah serta Anggota Kelompok Diskusi Wartawan Jawa Tengah.

Keterangan : P : Penulis I : Informan

(2)

I : SuaraMerdeka.com berdiri di tahun 1996, para pendirinya mulai membentuk prediksi bahwa ke depannya , internet itu hadir maka informasi akan melalui media siber semua. Makanya, tahun 1996 sebelum Portal berita siber nasional yang kini sudah ada dan dikenal itu, kami sudah ada. Oleh karena itu, SuaraMerdeka.com hadir dengan tujuan waktu itu tidak semua orang mudah untuk akses internet masih mahal saat itu dan banyak warga jawa tengah yg di luar jawa tengah tidak mendapatkan sirkulasi cetak Suara Merdeka. Sehingga, mereka bisa akses melalui SuaraMerdeka.com . Isi SuaraMerdeka.com dulu hanya memberitakan isi berita aktual media cetak Suara Merdeka via siber. Kemudian di tahun 2000, SuaraMerdeka.com mulai berkembang dengan berita aktual , bukan hanya dari media cetak Suara Merdeka namun ada kejadian yang baru saja terjadi saat itu langsung ditayangkan. Semakin berkembang SuaraMerdeka.com memiliki E-paper. Akhirnya punya Streaming video yaitu SuaraMerdekaTV di tahun 2011. Pas dengan ulang tahun SuaraMerdeka tanggal 11 Februari. Kaitannya dengan perkembangan, dulu SuaraMerdeka.com hanya memberitakan aktual hanya sampai pukul 12 malam, mulai lagi pukul 7 pagi. Saat saya masuk tahun 2010, nah 2011 saya membuat streaming video , saya berfikir bahwa SuaraMerdeka.com adalah portal berita non-stop. Akhirnya, saya putuskan bahwa kita 24jam untuk update. Di tahun 2011 juga, kami yang di streaming video itu memecahkan dan mencatatkan rekor MURI juga. Jadi, ada 2 pameran computer di dua mall lalu kami bikin streaming live. Sehingga, masyarakat bisa melihat situasi pameran tersebut selama 6 hari. Host satu dan lainnya bisa saling bertukar informasi tentang penjualan mall satu dengan mall lainnya. Tahun 2015, mendapatkan penghargaan lagi dari Paulus Panka. SuaraMerdeka.com mendapatkan rekor Koran Online lokal pertama. Kami tetap konsisten bahwa SuaraMerdeka.com akan saling menguatkan dengan media cetak Suara Merdeka sehingga kami yakin bahwa media cetak akan tetap memiliki pembacanya. Kehadiran SuaraMerdeka.com tidak akan menggerogoti pembaca koran.

P : Apa Tujuan yang lebih independen yang dimiliki SuaraMerdeka.com ?

(3)

akan menjadi media masa depan maka tujuannya pun ikut berkembang dan direvisi, bukan lagi memindahkan media cetak ke siber tetapi harus betul-betul siap menjadi media masa depan. Kita tidak akan tahu sampai kapan media cetak bertahan, namun ketika mungkin 20-30 tahun lagi masyarakat sudah tidak mau membaca koran dalam bentuk kertas bahkan pemerintah melarang menebang pohon untuk dijadikan kertas jadi koran. Maka kita harus siapkan dari sekarang.

P : Apa perbedaan segmen berita yang disajikan SuaraMerdeka.com dengan media siber lainnya?

I : SuaraMerdeka memang memposisikan sebagai media perekat warga Jawa Tengah . maka kami lebih menonjolkan segmen berita-berita Jawa Tengah. Meskipun kami tidak meninggalkan isu-isu nasional dan internasional yang memang sedang besar diberitakan. Kami memiliki fokus utama yaitu berita jawa tengah. Jika SuaraMerdeka.com memilih dengan berita berita besar maka kami akan kalah bersaing dengan media siber seperti detik.com, kompas.com dan sebagainya. Mereka memang buat nasional dengan jaringan nasional , kelemahan mereka adalah jaringan lokalnya. Maka kami ambil celah disitu.

P : Bagaimana Jobdesk wartawan siber yang diterapkan di media siber SuaraMerdeka.com ?

(4)

wartawan utama adalah pimpinan redaksi. Saat ini, media siber juga mulai berdiri dan ingin melakukan verifikasi sehingga akan dibentuk beberapa organisasi serikat media siber Indonesia , asosiasi media siber Indonesia . organisasi ini berharap diakui oleh Dewan Pers layaknya PWI, AJI, dan IJTV. Tujuan adanya organisasi yang kompeten ini akan merambat kepada keanggotaan yang orangnya juga kompeten maka mampu menyeleksi secara ilmiah media siber yang ada di Indonesia yang abal-abal sampai yang resmi. Organisasi ini akan memiliki persyaratan yang ketat sehingga dapat diverifikasi oleh dewan pers sehingga semakin diakui kehadirannya di Indonesia. Jadi, selama ini belum ada yang menaungi media siber secara spesifik. Keanggotaan ini memang layaknya turunan dari PWI atau AJI. Disini organisasi siber tidak untuk rivalitas dengan organisasi yang ada. Memang yang Serikat lebih ke PWI dan Asosiasi lebih ke AJI.

P : Apakah kata Siber sudah resmi digunakan di Indonesia?

I : Saya memang belum ngecek ke KBBI, namun ketika tahun 2012 keluar peraturan pedoman media siber, penggunaan kata itu menjadi resmi ketika sudah ditanda tangani. Namun kata online memang belum di terjemahkan ke bahasa Indonesia. Menurut saya sudah resmi ketika media yang ada sudah mendeklarasikan kata siber itu sudah diadopsi dan ada dasar hukum.

P : Ketika saya melakukan penelitian dengan 2 wartawan yang ada di SuaraMerdeka.com yaitu Phutut dan Adip, mereka memiliki perbedaan yaitu wartawan muda yaitu Phutut dan wartawan madya yaitu Adip. Bagaimana menurut Bapak ? apakah ada pengaruh yang signifikan terhadap perbedaan tersebut?

(5)

jabatan akan dites ketika wartawan ,reporter,redaktur, editor bahkan pimpinan redaksi langsung dikelompokan sendiri, sehingga ditingkatan kompetensi sesuai profesinya. P : Apa saja tanggung jawab yang harus dipegang oleh para wartawan siber

SuaraMerdeka.com ?

I : Sebenarnya , saya menggunakan birokasi yang sederhana saja, siber butuh kecepatan dan aktualitas. Waktu adalah hal yang sangat penting di media siber. Ketika kami mendistribusikan tugas sebagai tugas harian. Seorang pimpinan redaksi yang dibawahnya ada redaktur pelaksana, editor dan wartawan jika ada liputan saya langsung ke redaktur dan wartawannya. Sehingga semua harus cepat. Kita tidak perlu system yang ribet, yang mudah saja sesuai jabatan tapi langsung pada yang bersangkutan sehingga berita sangat cepat diunggah.semua rencana peliputan redaktur yang mengkondisikan.

P : Apa sih kriteria yang harus dipenuhi wartawan siber SuaraMerdeka.com ?

I : Untuk wartawan SuaraMerdeka.com ialah jangan gaptek, mereka mampu untuk menggunakan media siber dan ponsel cerdas sesuai dengan teknologi masa kini. Sehingga, ketika melihat peristiwa yang ada segara melaporkan dan meliput dengan cek n ricek fakta lapangan, konfirmasi yang pasti. Saya suka wartawan siber yang aktif di sosial media,mereka tahu perkembangan, selain itu, mereka harus mengetahui perkembangan media siber lainnya. Sehingga, medapatkan banyak informasi yang mungkin belum diketahui. Kita harus melakukan komparasi dengan media lainnya maka kita mengetahui keunggulan media lain dan kita tahu kekurangan media yang kita geluti setiap harinya. Secara umum, wartawan harus paham Kode Etik Jurnalistik, mereka juga harus responsif. Ponsel cerdas saat ini harus mereka manfaatkan untuk tulis berita. Semua wartawan SuaraMerdeka.com menggunakan piranti ponsel cerdas untuk liputan.

P : Pembekalan apa saja yang dilakukan oleh SuaraMerdeka.com bagi wartawan sibernya untuk menjalankan profesi seperti apa?

(6)

menjadi anggota PWI pun harus mengikuti orientasi kewartawanan ini, disitu akan ada 3 hal utama yaitu Hukum Pers, Kode Etik Jurnalistik dan tentang konvergensi media. Konvergensi media adalah salah satu yang paling mendekati perihal media siber yang kami geluti sehingga, mereka pembekaln yang penting 3 itu. Keterkaitan pedoman siber juga ada. Meskipun mereka ada yang tidak tahu saya akan sampaikan karena sekarang ini masyarakat belum tahu betul kehadiran pedoman media siber yang didalamnya berisikan hal-hal yang harus ditaati media siber itu sendiri.

P : Dasar-dasar pedoman sebagai wartawan seperti Kode Etik Jurnalistik, Hukum Pers , Konvergensi Media bahkan Pedoman Media Siber apakah sudah diaplikasikan dalam menjalankan profesi?

I : Saya selalu menyampaikan kepada wartawan, didalam pedoman media siber itu banyak hal yang mengatur dan membatasi namun memberikan keleluasaan juga dalam menjalankan profesi sebagai wartawan siber. Misalnya, berita yang aktual dan baru saja terjadi bisa langsung diunggah ke media bila memang belum ada konfirmasi dari pihak-pihak yang berwenang berita tersebut bisa naik lagi sebagai berita terkait. Wartawan sangat dimudahkan dengan hadirnya pedoman media siber tersebut. pedoman ini juga disusun oleh dewan pers dan para pengelola sehingga tetap menjadi salah satu pegangan wartawan.

P : Menurut bapak, perlukah wartawan siber SuaraMerdeka.com mengerti dan memahami Kode Etik secara Menyeluruh dan mengaplikasikan kode etik tersebut ke media siber SuaraMerdeka.com ?

I : Bicara tentang etika apapun ya, pasti gak mengahafalkan dari satu poin ke poin yang lain. Semua kembali ke Rasa masing-masing. Sehingga, pantaskah berita ini di unggah atau tidak? Didalam kode etik jurnalistik kembali ke rasa masing-masing wartawan.

P : Bagaimana UU ITE dijalankan SuaraMerdeka.com ?

(7)

berita-berita media online. Ketika ini produk pers maka harus diselesaikan dengan uu pers saja. Misal hak jawab.

P : Perlukah wartawan siber SuaraMerdeka.com diteliti perihal penerapan Kode Etik Jurnalistik?

I : Perlu, karna banyak sekali wartawan yang perlu mengisi kembali pengetahuan yang mendasar sebagai seorang wartawan apalagi yang mbak Stefani lakukan dengan meneliti personal wartawan siber SuaraMerdeka.com apakah dia sudah memahami peraturan,kewajiban bahkan haknya. Bisa saja mereka hanya mempergunakan profesi untuk menguntungkan diri sendiri bukan untuk menyuguhkan berita yang baik dan menjunjung kebenaran sebagai seorang wartawan.

P : Seorang wartawan bisa saja memiliki sikap independen atau idealis sehingga ada ketidaksesuain dengan visi misi perusahaan media tersebut. misalnya, bersikukuh untuk menayangkan berita yang tidak layak diberitakan oleh SuaraMerdeka.com ? I : Dengan idealisme tinggi, sebenarnya kan media ini sebuah industri dan memiliki sisi kritis bahkan bertolak belakang. Namun , perlu diketahui bahwa dalam perusahaan media terdapat sisi sistem hirarkis, ketika misalnya, reporter tulisanya di edit oleh editor tidak bisa ditawar begitun pula bila sampai redaktur, pimred bahkan pemilik media. Ketika kita bekerja di perusahaan media maka kita tidak bisa membangkang dengan masukan ataupun perintah. Jadi paling menthok yang dilakukan wartawan hanya tidak mau meliput bila tidak sesuai dengan hati nurani mereka dan memberikan kewajiban tersebut ke wartawan lain.

P : Bagaimana pendapat Bapak tentang , profesi yang dijalankan oleh Phutut sebagai wartawan Muda?

(8)

diunggah memiliki ketepatan waktu yang pas. Berhenti menulis berita sudah diunggah langsung.

P : Bagaimana pendapat Bapak tentang , profesi yang dijalankan oleh Adib sebagai wartawan Madya?

I : Mas adib sangat cocok dengan segmen yang dia pegang entertainment dan remaja. Adib memang sangat paham tentang perkembangan dunia remaja dan anak muda. Dia komunikatif dan taat dengan kewajibannya ya. Dia tidak punya pemikiran yang dia paksakan, barang kali usia bertambah dia masih bisa memerankan segmen remaja dengan baik. Dia juga sering jadi pembicara tentang anak mudah dan bahasanya gaul. Dia sangat pantas dan menjiwai segmen anak muda. Jadi, saya punya kanal remaja sekitar tahun 2011 , saya dititipi mas adib dan kawan-kawannya untuk menggarap segmen anak muda. Mereka mampu menjadikan segmen ini menjadi majalah remaja siber. Saya berikan kebebasan di kanal itu mereka berkreasi . saya berikan keleluasan pada adib dengan akomodasi kanal yang mereka kembangkan

P : Rintangan apa yang akan hadir di SuaraMerdeka.com menurut bapak?

(9)

Disetujui oleh ,

(10)

Lampiran

TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER SUARAMERDEKA.COM Hari / Tanggal : Selasa, 16 Mei 2017

Waktu : Pukul 14.00 – 16.00 WIB Informan : Adib Auliawan Herlambang Data Pribadi

Nama : Adib Auliawan Herlambang Jenis Kelamin : Pria

Tempat/Tanggal Lahir : Tegal / 4 November 1988 Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Menikah Agama : Islam

Alamat : Jalan Pala Barat 4B No. 1346 RT.07 RW.14 - Mejasem, Tegal Hobi : Olahraga (basket dan lari)

Nomor HP : 0856-4126-4743, 0882-1530-8491 E-Mail : adibauliawan@gmail.com

Riwayat Pendidikan

Tahun 1994-2000 SD Negeri Mangkukusuman 7 Tegal Tahun 2000-2003 SMP Negeri 1 tegal

(11)

Tahun 2006-2010 Program Studi Diploma (D-3) Jurusan Hubungan Masyarakat / Public Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, Semarang, Tahun 2010-2012 Program Studi Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi, Sekolah Tinggi Ilmu

Komunikasi (STIKOM) Semarang Pengalaman Kerja

Tahun 2008 Magang di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang, sebagai Humas.

Tahun 2010 – 2011 Bekerja di Olga! Magazine Semarang, sebagai Repoter.

Tahun 2011 – Sekarang Bekerja di Suara Merdeka Online (SuaraMerdeka.com ), sebagai Repoter / Editor.

Keterangan : P : Penulis I : Informan

P : Apa jobdesk pekerjaan anda saat ini ?

I : Wartawan liputan konten Remaja dan Travel serta bertanggung jawab dengan redaksi Suara Remaja yaitu “Ekspresi”. Semua sudah diatur dan disesuaikan jadwal konten yang ditentukan pimpinan redaksi yang harus diunggah setiap harinya. Misalnya, saya mengerjakan konten psikologi di setiap hari selasa. Temanya saya pilih sendiri. Artikel yang saya unggah itu dari tiga sumber atau lebih dari web luar negri lalu saya olah dengan bahasa saya sendiri. Hari ini saya bahas efek perceraian pada anak.

(12)

P: Apa yang anda rasakan menjadi seorang wartawan?

I : Saya sudah terbiasa dan menjadi rutinitas dalam kegiatan liputan sampai unggah berita. Pekerjaan di media cetak jauh lebih santai khususnya, majalah. Kalau di media siber, deadlinenya lebih rapat dan setiap hari. Banyak hal yang harus diselesaikan. Wartawan siber hanya bekerja 8 jam. Sangat fleksibel kok.

P : Bagaimana cara anda memperluas wawasan anda sebagai seorang wartawan? I : saya lebih banyak membaca referensi tentang konten-konten yang sering saya buat. Kalau

saya, tertarik sekali membaca majalah Rolling Stone, Hai, dan sebagainya. Keuntungan dari sering membaca adalah menambah “ Bank Kata “ untuk kita sendiri. Kosa kata kita jadi bertambah.

P: Pernahkah anda menulis berita tanpa keakuratan data atau fakta lapangan?

I : Pernah, beberapa kali. Istilahnya ngambang isi artikel hanya sebatas pengetahuan saya secara pribadi. Akhirnya, berita yang saya unggah malah tidak mudah dicerna pembaca dan berita berisikan fakta yang nanggung. Contoh kecilnya, jumlah peserta yang tidak pasti saya akan menulis dengan apa yang saya lihat, ketika tanya panitia mereka juga tidak memberikan kepastian.seharusnya kan kita mendapatkan fakta yang valid. Apalagi, kalau telat dating ke event yang diliput tambah susah cari infonya. Tapi, sering kali dipermudah dengan press release acara.

P: Apa perbedaan wartawan siber tanpa media cetak yang menaungi dengan wartawan yang berada dibawah naungan media cetak?

(13)

P: Pengorbanan apa saja yang dilakukan oleh anda selama mencari berita?

I : Kalo kami harus terjun dilapangan dan kebetulan kami belum diketahui identitasnya sebagai wartawan siber SuaraMerdeka.com . Masih banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa Suara Merdeka memiliki media siber di dunia maya. Sekarang ini lagi marak dengan kehadiran “wartawan bodrek”, seorang wartawan yang melakukan penipuan hanya mencari uang dan makan dari sebuah event tanpa dinaungi media apapun lalu menggunakan identitas palsu. Kalau dikalangan wartawan kami pasti bisa bedakan karna kami punya komunitas sendiri misalnya, wartawan ekonomi, wartawan entertainment, wartawan politik, dan sebagainya. Tapi, masyarakat kan tidak tahu atau membedakan wartawan asli dengan yang palsu.

P : Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengunggah berita siber?

I : Bahasa yang digunakan, kosakata , dan tanda baca. Pimpinan redaksi pasti mantengin berita unggahan terbaru yang ada di media siber. Koreksi pun dilakukan saat itu juga sehingga jika ada kesalahan editor siap membenahi berita yang telah diunggah. Soalnya, semua wartawan online saat dilapangan langsung upload berita ke media siber SuaraMerdeka.com . Nah, editor yang dikantor siap membenahi dan mengoreksi berita tersebut.

Tentang Kode Etik jurnalistik

P : Apakah anda mengerti setiap butir kode etik jurnalistik yang diterapkan?

I : Saya mengerti tapi saya gak hafal dan mengerti setiap butirnya. Yang pasti secara umum saya menjalani dan mempelajari tapi secara tidak sadar saya terapkan seperti hak jawab, hak koreksi dan lain-lain. Kode etik bagi saya adalah dasar pijakan profesi yang saya geluti sehingga tetap berjalan sesuai alurnya.

(14)

I : kalau independen sih sudah tidak karna sudah bercampur dengan kepentingan politik dan bisnis. Berimbang pasti, saya selalu buat berita dari dua sisi kalau di media siber satu berita bisa satu narasumber dan narasumber lain bisa di berita terkaitnya, akurat pasti juga saya jalankan tapi kalau beretikad buruk tidak akan saya lakukan karna liputan dan berita saya suguhkan untuk masyarakat.

P: Pernahkah anda memberitakan peristiwa atau fakta tidak sesuai dengan suara hati nurani ,terdapat campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers? Berikan alasannya.

I : saya tidak pernah memiliki pengalaman tersebut. muncul kekecewaan pasti jika seorang wartawan melakukan liputan tapi tidak dapat dimuat karna kepentingan-kepentingan tersebut.

P: Seberapa pentingkah akurasi bagi anda saat mengunggah berita?

I : penting banget. Media siber satu langkah lebih maju dari media cetak sehingga jika di siber saja tidak akurat , bagaimana persepsi orang dengan media cetak kami karna berita online mampu membentuk opini publik.

P: Apakah anda pernah beretikad buruk dalam memunculkan berita di dunia siber? I : Kalau ini memang kode etik jurnalistik sekali bahkan menurut saya tidak boleh dilakukan.

P: Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

(15)

Tanda pengenal ini sangat penting karena narasumber kini tidak akan mau diwawancarai jika wartawannya tidak memiliki tanda pengenal tersebut.

P: Apakah anda dalam melakukan wawancara dengan narasumber memperlihatkan identitas diri anda?

I : ID card pasti dipake saat liputan, dan tanda pengenal wartawan juga bermanfaat kalo ketilang.

P: Apakah anda menghormati hak privasi narasumber? Bagaimana cara yang anda tempuh dan menyiasati informasi yang bersifat privasi tersebut?

I : saya pasti tidak menulis hal yang bersifat privasi dan off the record untuk menghargai narasumber.

P: Pernahkah anda disuap hanya untuk mengunggah sebuah berita ke media siber? I : Tidak pernah. Tapi di beri jamuan makanan pasti dan gak bermasalah.

P: Rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang. Pernah kah anda melakukan hal tersebut? Bila tidak, mengapa?berikan alasan I : saya pernah meliput suatu event di solo, saya menulis artikel berita tersebut tapi saya lupa

(16)

P: Pernahkah anda melakukan plagiat atas hasil karya jurnalistik anda? Berikan alasan.

I : saya tidak pernah melakukan plagiat karya jurnalistik. Saya lebih suka mengolah lagi dan mengkombinasikan sendiri referensi yang saya punya.

P: Pernahkah anda melakukan kegiatan peliputan berita investigasi ceritakan pengalaman anda?

I : saya pernah melakukan liputan investigasi dengan tema berita “ Prostitusi dikalangan anak sekolah” disitu saya dalam bentuk tim dengan wartawan lainnya. Kami menggunakan teknik sebagai pemakai jasa prostitusi tersebut. sangat menegangkan, karna kami harus banyak menguak informasi dari narasumber secara langsung. Walaupun pada akhirnya ketahuan , narasumber hanya minta identitasnya disamarkan.

P: Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : iya itu benar, saya juga menerapkan hal tersebut.

P: Setiap melakukan kegiatan liputan berita dan bertemu dengan narasumber apakah anda melakukan check and recheck dengan fakta dan informasi yang ada?

I : iya pasti, cara yang saya lakukan adalah sebelum interview aku baca semua berita yang terkait dengan narasumberku, jadi pertanyaan yang aku siapkan turunan berita sebelumnya.

P: Memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masing-masing pihak secara proporsional. Apakah anda memperlakukan hal tersebut?

I : kalau berita pro-kontra pasti saya berimbang memberitakannya

(17)

I : Kalau hal yang terkait dengan opiniku pribadi aku tuang ke blog jurnalis suara merdeka. Saya gak pernah tuh mencantumka pendapat saya sendiri.

P: Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi seseorang. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : semisal orang tersebut memang bersalah namun belum diputuskan menjadi tersangka saya tidak pernah menuliskan hal yang melenceng saya cari kata-kata yang lebih pantas seperti saksi ata terduga saja. Saya mengecamkan ke diri saya sendiri bahwa jangan pernah menggiring opini publik hanya karena berita ingin dibaca masyarakat.

P: Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul. Mengapa demikian? Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : kalau sadis sudah banyak media melakukan hal tersebut yang gak sesuai dengan kode etik. Mungkin ada media yang seringkali mendokumentasikan peristiwa yang kurang pas di mata pemirsanya seperti berdarah-darah, atau kecelakaan. Kasarnya, berita tersebut saya sebut bencana jurnalistik padahal hal tersebut tidak layak di tayangkan. Namun, wartawan seringkali mempergunakan hal tersebut untuk kepentingan sendiri. Jurnalistik bencana menjadi hal yang sangat rentan dengan pelanggaran kode etik jurnalistik.

P: Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : Tidak seharusnya dilakukan oleh wartawan.

P: Apakah anda seorang wartawan dengan indenpendensi ? bagaimana pandangan anda dengan hal tersebut?

I : independensi ,media massa tidak boleh berpihak pada siapapun. Tidak ada kepentingan pribadi sih yang pasti.

(18)

embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : sama halnya dengan investigasi banyak hal yang harus diperhatikan dalam menuangkan segala informasi yang terkait dengan privasi.

P: Hak tolak adalah hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan keberadaan narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya. Pernahkah anda memiliki pengalaman tersebut?

I : Pernah.

P: Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.

P: Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : Dalam menyampaikan sebuah berita yang cukup sensitif menyangkut hal tersebut, menyiasatinya adalah dengan permainan kosakata yang pas.

P: Apa yang anda ketahui tentang ”Prasangka” ?

I : kita sudah menebak duluan itu gak boleh, jadi tulislah sesuai dengan faktanya saja.

P: Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : pasti, biasanya itu lebih berlaku di infotaiment.

(19)

I : aku selalu menargetkan apa yang mau aku ambil tentang narasumberku, aku akan lebih fokus ke situ. Ketika malah muncul statement menarik. Aku biasakan untuk mencari dulu kebenaran baru ku tuangkan ke berita terkait atau selanjutnya.

P: Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : itu harus diberlakukan, salah ya diperbaiki, naraumber berhak mengkoreksi dan hak jawab juga berhak bagi kami. Semua harus sesuai dengan jalurnya dan diberlakukan sewajarnya.

P: Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : ini adalah hal yang harus diberlakukan setiap wartawan.

P: Apakah anda bergabung dengan sebuah Organisasi Profesi kewartawanan? Atau adakah Organisasi untuk kalangan wartawan Siber?

I : saya mengikuti PWI dan akan segera hadir organisasi wartawan siber di Jawa Tengah. P: Bagaimana pandangan anda tentang Dewan PERS Indonesia, atau organisasi

jurnalistik yang ada?

(20)

Disetujui oleh ,

(21)

Lampiran

TRANSKRIP WAWANCARA WARTAWAN SIBER SUARAMERDEKA.COM Hari / Tanggal : Minggu, 11 Juni 2017

Waktu : Pukul 14.00 – 16.00 WIB Informan : Phutut Ami Luhur Data Pribadi

Nama : Phutut Ami Luhur Jenis Kelamin : Pria

Tempat/Tanggal Lahir : Semarang / 21 Januari 1980 Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah Agama : Islam

Hobi : Nonton Film

Nomor HP : 0821-3375-7824

E-Mail : phutut.ami.luhur@gmail.com

Riwayat Pendidikan

Tahun 1986-1992 SD Kalibanteng Kidul 1 Semarang Tahun 1992-1995 SMP Negeri 19 Semarang

(22)

Tahun 1999-2003 Program Studi Diploma (D-3) Jurusan Hubungan Masyarakat / Public Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, Semarang Tahun 2005-2010 Program Studi Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, Semarang Pengalaman Kerja

Tahun 2004 Radio channel 99 sebagai Program Officer Tahun 2009 Wartawan Harian Semarang

Tahun 2009-2014 Wartawan Tribun Jojga dan Tribun Jateng (ikut mendirikan) Tahun 2014 sampai sekarang Wartawan di media siber SuaraMerdeka.com Keterangan :

P : Penulis I : Informan

P : Apa jobdesk pekerjaan anda saat ini ?

I : Mencari dan menulis berita Politik, Pendidikan dan Ekonomi. Secara utuh saya lebih ke berita Politik berkaitan dengan kebijakan-kebijakan publik, Pilkada, partai politik, kegiatan di gubernuran,dan sebagainya. Kalau pendidikan aku lebih condong ke seminar dan acara yang diadakan dan kegiatan kampus. Sedangkan ekonomi lebih ke bisnis sih khususnya otomotif.

P: Apa yang anda rasakan menjadi seorang wartawan?

(23)

P : Bagaimana cara anda memperluas wawasan anda sebagai seorang wartawan? I : Banyak bertukar pikiran dan membaca berbagai macam buku.

P: Pernahkah anda menulis berita tanpa keakuratan data atau fakta lapangan? I : Saya tidak pernah melakukan hal tersebut.

P: Apa perbedaan wartawan siber tanpa media cetak yang menaungi dengan wartawan yang berada dibawah naungan media cetak?

I : saya merasa bekerja sebagai wartawan siber jauh lebih santai karna tidak dipatok target dan tidak harus di kantor. Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengenal Suara Merdeka memiliki portal berita siber . Kalau di kantor Tribun dulu wartawan cetak dan wartawan siber kan jadi satu sehingga harus menyiapkan liputan yang keluar di media siber dan menyiapkan pula berita di cetaknya. Sehingga, narasumber sering bertanya kok gak keluar di cetak berita tentang saya? Maaf bu, berita tersebut masuk di portal berita siber karena gak cukup halamannya.

P: Pengorbanan apa saja yang dilakukan oleh anda selama mencari berita? I : Waktu.

P : Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengunggah berita siber? I : pastikan bahwa berita yang diunggah sudah akurat.

Tentang Kode Etik jurnalistik

P : Apakah anda mengerti setiap butir kode etik jurnalistik yang diterapkan? I : Mengerti tapi tidak hafal per butirnya.

(24)

I : Menurut saya wartawan harus menghasilkan berita yang akurat berimbang, tidak beritikad buruk dan merugikan satu pihak. wartawan independen? sepertinya di Indonesia belum bisa diterapkan,terlebih pemilik media mempunyai kuasa penuh atas awak medianya.

P: Pernahkah anda memberitakan peristiwa atau fakta tidak sesuai dengan suara hati nurani ,terdapat campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers? Berikan alasannya.

I : Belum pernah. Tetap melakukan liputan sesuai dgn fakta2 yg ada biar redaktur yg mengolahnya.

P: Seberapa pentingkah akurasi bagi anda saat mengunggah berita?

I : Sangat penting karena berita online bisa langsung dikonsumsi masyarakat tanpa melalui proses yang rumit seperti media cetak.

P : Bagaimana sebuah berita dapat dikatakan berimbang bagi anda?

I : Memenuhi cover both side. harus ada konfirmasi dari pihak-pihak terkait

P: Apakah anda pernah beretikad buruk dalam memunculkan berita di dunia siber? I : Tidak pernah terbesit pemikiran seperti itu

P: Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : Saya kira setiap wartawan yang mendapat pelatihan dan tergabung dalam media resmi menempuh cara-cara profesional dalam melaksanakan tugas jurnalismenya.

P: Apakah anda dalam melakukan wawancara dengan narasumber memperlihatkan identitas diri anda?

I : Tidak memperlihatkan tapi memperkenalkan diri jika narasumber belum mengenal saya.

(25)

I : Iya saya sangat menghormati hak privasi narasumber. Jika informasi itu bersifat privasi dan berhubungan dengan pribadi atau keluarga, saya tdk akan mencari cara. tetapi jika informasi itu untuk publik,sebisa mungkin mencari celah agar narasumber membeberkan atau mencoba mendapat informasi yg mengarah ke sana.

P: Pernahkah anda disuap hanya untuk mengunggah sebuah berita ke media siber? I : saya tidak pernah disuap.

P: Rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang. Pernah kah anda melakukan hal tersebut? Bila tidak, mengapa?berikan alasan I : setuju, memang hal tersebut yang dilakukan oleh seorang wartawan sesuaikan fakta

dilapangan.

P: Pernahkah anda melakukan plagiat atas hasil karya jurnalistik anda? Berikan alasan.

I : Tidak Pernah. Hal tersebut sangat tidak etis bagi saya.

P: Pernahkah anda melakukan kegiatan peliputan berita investigasi ceritakan pengalaman anda?

P: Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : Sangat setuju tetapi terkadang batasan trial by the press dan membeberkan informasi ke publik tipis. menerapkan asas praduga tak bersalah harus tetapi untuk kasus bkn anak di bawah umur, identitas si terduga pelaku perlu dibeberkan terlebih kejahatan luar biasa,perlu dibeberkan.

P: Setiap melakukan kegiatan liputan berita dan bertemu dengan narasumber apakah anda melakukan check and recheck dengan fakta dan informasi yang ada?

(26)

P: Memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masing-masing pihak secara proporsional. Apakah anda memperlakukan hal tersebut?

I : Setiap manusia tdk bsa melakukan hal yg benar2 proposional.

P: Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal ini berbeda dengan opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa interpretasi wartawan atas fakta. Apakah anda melakukan hal tersebut? jika tidak, berikan alasan anda.

I : Saya tidak melakukan keduanya karena opini tetaplah opini bukan fakta.

P: Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi seseorang. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : misalnya di berita kriminal, semua ditulis sesuai dengan faktanya, jika memang tersangka, kami tidak menghakimi dong dan kami pastinya menuliskan nama dan kasus secara jelas dan detail. Bila kasus tersebut digelar oleh kejaksaan harus nama lengkap. Saya masih menerapkan hal tersebut.

P: Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul. Mengapa demikian? Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : Setuju, berita tidak boleh bohong, berisikan fitnah dan cabul. Kadang berita kita bisa saja dituduh sebagai fitnah padahal kita ada bukti. Kalau tentang sadis, ada beberapa media malah menjual berita seperti itu. Mempertunjukan kesadisan dan kekejaman. Sehingga saya tidak melakukan hal tersebut.

P: Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

(27)

P: Apakah anda seorang wartawan dengan indenpendensi ? bagaimana pandangan anda dengan hal tersebut?

I : kalau Independen gak kali ya, soalnya kami masih dinaungi perusahaan sehingga belum bisa dikatakan sebagai wartawan yang independen. Hanya saya menulis berita sesuai kemauan saya. Namun banyak teman wartawan lain yang menuliskan berita tidak sesuai dengan yang diinginkan karena kambali lagi dengan media yang menaungi. Tekanan tersebut bisa data ng dari redaktur, pimpinan redaksi bahkan pemilik perusahaan tersebut. sebisa mungkin kalau ada tekanan demikian, lebih baik ajukan alasan jika sudah ada liputan lain yang harus dikerjakan.

P: Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : Tentunya, memang harus melindungi narasumber, namun harus ada catatan tentang data identitas yang kita simpan. Jika sampai bermasalah samapi ke dewan pers kita punya identitas mereka. Gitu sih. Untuk off the record ya haruslah menghargai privasi narasumber dan gak ada niatan buat membeberkan sesuatu yang lain dari berita yang mau diangkat.

P: Hak tolak adalah hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan keberadaan narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya. Pernahkah anda memiliki pengalaman tersebut?

I : Pernah, jadi saya mewawancarai korban pemerkosaan oleh aparat kepolisian saya mewawancarai keluarga korban dan menginisialkan nama korban yang kebetulan tidak berada disana.

(28)

miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : Untuk perbedaan suku, agama , ras aku lebih baik tidak menyiarkan dan menghindari hal tersebut karna hal itu sangat sensitif. Saya sangat menghargai perbedaan. Sedangkan, para penyandang cacat saya ambil sisi lain yaitu kelebihan atau talentanya. Intinya, hal itu membuat pembaca bangga dengan para penyandang disabilitas.

P: Apa yang anda ketahui tentang ”Prasangka” ?

I : pertanyaannya mudah tapi sulit dijawab ya. Sesuatu yang belum tentu benar. Ini banyak di berita hukum dan kriminal.

P: Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : Urusan pribadi seseorang yang bersifat privasi tidak perlu dibeberkan.

P: Apakah anda menghargai hak narasumber dan memiliki etika atau sikap menahan diri dan berhati-hati saat menjalankan liputan? Berikan alasan.

I : iya saya tidak rekam dan tidak ada catatan tentang hal tersebut. kalau sudah kenal saya langsung sampaikan apa yang ingin kita ketahui. Kalau belum kenal ya aku perkenalkan diri dan sampaikan materi beritaku jadi teratur.

P: Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

(29)

P: Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional. Bagaimana pemikiran anda dengan kalimat tersebut?

I : Setuju. Saya sangat setuju dengan hak jawab jika memang diperlukan untuk menangani somasi dan permasalahan lainnya. Saya pernah punya pengalaman meliput berita tentang kasus cebongan yaitu persidangan mengenai anggota KOPASUS yang dibunuh di kafe Hugos Jogjakarta. Ada 5 tersangka salah satunya Polisi. Mereka semua di tangkap dan dititipkan di Lapas. Malamnya dibunuh. Nah, ternyata yang membunuh tersangka adalah KOPASUS. Lalu, muncul saksi di persidangan bilang tidak mengenal di persidangan pertama tersebut. saat persidangan kedua, saksi bilang dia mengenali setelah persidangan pertama. Kata mengenali ini saya kutip dan saya jadikan judul. Berita tidak diganti. KOPASUSnya, gantian nyari saya. Namun saya merasa saya benar. Saya tidak memanipulasi. Hal ini bisa dipermasalahkan di Dewan Pers dan mungkin malah merugikan saya karna tidak ada rekaman dan data bahwa berita itu dapat divalidasi kebenarannya. Beberapa kali, anggota KOPASUS mencari saya. Saya hanya bilang cari saja pimpinan redaksi di kantor saya. Begitu.

P: Apakah anda bergabung dengan sebuah Organisasi Profesi kewartawanan? Atau adakah Organisasi untuk kalangan wartawan Siber?

I : saya tidak ikut organisasi profesi, baik AJI, PWI atau sebagainya. Saya memang berteman dengan anggota se profesi . saya pernah mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan PWI. Saya merasa perlu organisasi untuk wartawan siber sendiri.

P: Bagaimana pandangan anda tentang Dewan PERS Indonesia, atau organisasi jurnalistik yang ada?

(30)

Disetujui oleh ,

Referensi

Dokumen terkait

Program Pojok Remaja (P2R) merupakan suatu model asuhan keperawatan sekolah yang dapat diterapkan oleh perawat komunitas dalam mengkaji kebutuhan dan sumber-sumber

22/2002 tentang Grasi; Pasal 11 ayat 1 yang berbunyi bahwa presiden memberikan keputusan atas permohonan grasi setelah memerhatikan pertimbangan Mahkamah

In addition, together with the National Alliance for Breast- feeding Advocacy, The Cornucopia Institute has filed a petition with the Federal Trade Commission alleging that

Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Himpunan. Lokasi MTsN Karangrejo MTsN Ngantru MTsN

Perwakilan Kelompok (class action) pengaturannya sangat sumir, hakim dalam memeriksa gugatan perwakilan kelompok, khusus dalam proses awal/atau sertifikasi perlu melakukan

Berdasarkan klasifikasi Di, tanda gangguan sendi temporomandibula yang paling banyak terdapat pada lansia adalah disfungsi sendi tempromandibula ringan (DiI) sebesar 36,7% dimana

Berbantukan data korpus (subkorpus data akhbar, buku dan majalah), analisis terhadap nilai leksis setia berjaya membuktikan bahawa, dari sudut nilai linguistik, setia

Oleh karena itu, untuk dapat mengeksplorasi materi yang penulis tuangkan dalam buku modul tersebut, maka dibutuhkan berbagai masukan dari berbagai pihak sehingga