• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Penggunaan Media Kampanye Politik: Studi Kasus Pemilihan Pilkada Kota Salatiga 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Penggunaan Media Kampanye Politik: Studi Kasus Pemilihan Pilkada Kota Salatiga 2017"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran I. Hasil Wawancara dengan Tim Sukses no urut 1 (Rudi/Dance)

Identitas Informan :

Nama : Alfred

Jenis Kelamin : Laki-laki

Lokasi Wawancara : Rumah pak Alfred Argamas Timur

Tanggal Wawancara : 7 Agustus 2017

Pukul : 09.10 – 09.25

P : Apa visi misi paslon no urut 1?

A : Visinya hanya ingin mensejahterakan masyarakat Salatiga, yang sudah ada itu melakukan perubahan-perubahan.

P : Promosi apa saja yang menggunakan media?

A : Koran ada, radio ada, terus Facebook. Kalau dari media elektronik itukan medianya seperti radio, fb, wa dan grup2 itu.

P : Apakah sering menggunakan Facebook?

A : Ya sering, ya imbanglah. Kan kalau grup itu macam-macam ya ada yang dr Salatiga, trs dari grup2mya Rudi-Dance sendiri juga ada.

P : Apakah ada haters di Sosial media?

A : Tidak lah kita kan tetap santun

P : Dalam perhitungan ini terlihat selisih yang sangat sedikit, faktor apa yang membuat kalah?

(2)

kondisi yang ada dengan lawannya ataupun kandidat yang satu aja sudah 5th mereka bekerja. Dan imbang dengan 4 bulan kan luar biasa hasilnya.

P : Sasaran dari media sendiri?

A : Semua Elemen lah, sebab apalagi kan media elektro itu banyak di sukai. Kalau media koran kurang di senangi, menarik juga sih kalau media

elektro itu.

P : Apakah ada tim khusus dalam pembuatan konten iklan kalau ada bagiamana cara untuk mempersuasifnya?

A : Ada tim sendiri, kita sudah di bagi-bagi terus kita melihat kalau dari dulu itu Rudi-Dance orangnya polos makannya slogannya itu tertulis ora neko-neko apa adanya lah.

P : Kegiatan aapa saja yang om lakukan ketika menjadi timses?

A : Kalau saya lebih menjadi mengkoordinir pengurus, bisa dikatakan gerak di lapangan.

P : Strategi-strategi apa saja yang dilakukan?

A : Kita hanya ada 2, yang pertama membuat orang mengerti dulu bagaimana kandidat kita setelah itu kita membuat orang tersentuh dihati baru setelah tersentuh kan pasti memilih.

P : Feedback apa yang diberikan ke masyarakat?

A : Memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, karena berhubungan dengan melakukan perubahan itu, misalnya tidak mampu dalam hal keagamaan tidak memiliki Al-quran ya kita belikan.

Pokoknya yang bermanfaat bagi masyarakat yang sangat membutuhkan.

P : Apa timses dengan media Facebook mearasa sangat puas?

A : Ya memang disitu terjadi perang-perangan, jadi ada orang ketiga

yang membuat keruh situasi, jadi misalnya kalau di fb itu ada sih

peningkatan maksudnya orang membaca. Cuma ya itu tadi overlap ya ada orang ketiga yang memperkeruh situasi.

(3)

Identitas Informan :

Nama : Daris

Jenis Kelamin : Laki-laki

Lokasi Wawancara : Bugel, Salatiga

Tanggal Wawancara : 28 Juli 2017

Pukul : 20.57 – 21.25

P : Apa visi misi paslon no urut 2?

D : Kalau kemarin kan yang satu melanjutkan program yang sudah

ada, beliau kan incomeben artinya program2 kemarin belum selesai, jadi harapannya dengan pak Yuli mencalonkan diri lagi kemudian

bisa jadi walikota lagi jadinya program2 kemarin yang belum selesai bisa diselesaikan dan tidak mulai dari nol lagi kalau ganti pemimpin

kan nanti ganti tangan lagi. Terus mengenai kampanye pake media sosial itu soale kampanye paling efektif dan kemudian dari segi biaya dapat diminimalisir kemudian segmen dari kampanye juga untukkaum2 yang melek media terutama di FB yang baru Booming

P : Kalau promosi menggunakan media apa saja?

D : kalau media kan satu itu Media sosial, Alat peraga jadi di dalamnya baliho, media cetak, pamflet,

P : Kalau media Sosial ada apa saja? Selain facebook dan instagram?

D : Ya paling cuman itu sama media koran pas kalau ada kegiatan2 dipanggil para wartawan. Kalau tidakpun ya mereka merapat.

P : Media yang paling sering di gunakan?

D : Jadi gini mas semua itu harus balance jadi gabisa satu-satu, secara otomatis jadi tugas masing2 tim sukses itu, apa ya namanya

(4)

sehari-hari jadi waktu itu memang tiap sehari-hari kita tekankan untuk

mengenalkan yaris. Kegiatan2nya apa saja, contohnya turun ke bawah, ke masyarakat.

Jadi sempat kemarin itu nama yaris dijadikan sedulur yaris jadi sedulur yaris itu di bagi dalam berbagai kelompok untuk penetrasi ke bawah. Artinya mengkampanyekan calon jadi misal yang bagian kawula muda, bapak2, ibu2, kalau yang muda2 itu kegiatannya di medsos. Jadi karena salatiga terdiri dari 4 kecamatan dan 23

kelurahan semuannya pasti punya facebook. makanya di bagi kader2 setiap kecamatan. Kegiatanya contoh lomba selfie dengan paslon

nomer 2.

P : Apakah ada haters di facebook?

D : Ada banyak, jadi sempet di facebook itu kita nama akunnya

sedulur yaris, tapi untuk saat ini di hacker mas.

P : Tapi masih bisa dibuka atau udh ga bisa sama sekali mas?

D :Adminnya udh gabisa apa-apa. Kalau pendukung, simpatisan ,

istilahe masih share2 disitu. Cuma jalan 3bln lagi. Karena apa? Waktu itu dengan dibentuknya tim sedulur yaris medsos itu animo dari masyarakat luar biasa dan pengikutnya juga banyak.

P : Kalau faktor sendiri yang membuat paslon Yulianto-Harris menang itu apakah media sosial?

D : iya mas utama

P : jadi orang yang tidak tau menjadi tau?

D : iya mas.

P : kalau sasaran utama itu untuk siapa mas?

D : Jadi begini, kemarin itu 4 sasaran jadi usia remaja/ pemula 17-25,

(5)

cerdas. Kalau pemilih cerdas itu tidak usah seheboh yang lain mas,

tidak perlu di follow up kayak pemilih remaja yng masih pemula, misalnya usia 17-25 tadi yang masih seneng gaul-gaul atau gimana

kami juga menyesuaikan dan tim kreatif yang mengemas.

P : Apakah dari ke 4 target ini semua dikasih media sosial?

D : Yo nda to mas, kan nda mungkin manula dikasih media sosial.

P : Kalau cara mempersuasif dari media Facebook gitu bagaimana mas?

D : ya semua pasti mengajak ya, kita jualan produk to, biar konsumen beli produk kita. Jadi gini misal di grup sedulur Yaris, pemilih

pemula dulu kita cari tau apasih kebutuhan cah enom-enom saiki? Misal komunitas Skateboard ya kan, komunitas sepeda motor,

khusus untuk yang ABG-ABG itu kita mengadakan kopdar.

P : Jadi penyuluhan dilakukan dengan kopdar?

D : Ya bisa di bilang penyuluhan sih, tapi disitu paslon hanya hadir. Jadi yang EO nya temen2 sendiri. Tidak semata-mata yang panggil itu paslon. Jadi hanya hadir dan perkenalan aja lah.

P : apa yang dilakukan ketika kopdar?

D : Diskusi mas, jadi mereka pengen apa kedepannya? Jadi misal nnti calon terpilih maunya anak-anak seperti apa? Banyak mas komunitas2 yang kita rangku. Apalagi yang lagi musim komunitas drumblek. Drumblek itu hampir 70%. Tiap kita ada kegiatan Yaris

yang akbar kita pasti panggil drumblek. Karena apa, untuk saat ni kan drumblek lagi ngetrend hampir di setiap desa pasti ada. Dan Pak

Yuli juga sudah mengunjungi tiap komunitas drumblek tersebut. Sampai memberikan bantuan waktu itu.

(6)

D : iya mas kostum.

P : kalau anda sendiri kegiatannya apa mas ketika menjadi tim sukses?

D : Kalau saya, kebetulan untuk ini apa, pengendalian massa mas, jadi bukan untuk kegiatan-kegiatan itu tidak. Lebih tepatnya pencari suara dan mengkondisikan.

Lampiran III. Hasil Wawancara dengan Tim Sukses no urut 2 (Yuliyanto/Yaris)

Identitas Informan :

Nama : Saiful

Jenis Kelamin : Laki-laki

Lokasi Wawancara : Rumah pak Saiful Domas, Salatiga

Tanggal Wawancara : 3 Agustus 2017

Pukul : 11.47 – 11.58

P : Visi misi pak Yuliyanto-harris?

S : visi misinya itu nganu, melanjutkan program Smart, atau program yang sebelumnya. Membuat Salatiga menjadi lebih kondusif dan

juga Salatiga kan dapat dikatakan Indonesia mini, bisa ngayomi semua elemen yang ada di Salatiga.

P : Kalau promosinya itu menggunakan apa pak?

S : Oh Banyak, media cetak, media sosial itu besar sekali

penunjangnya. Terus juga ada itu sosialisasi ke masyarakat. Ada juga menyampaikan lewat rapat, pengajian jadi tim datang untuk

menyampaikan.

(7)

S : Media sosial mas, jelas itu. Dan itu sangat efisien. Kalau

media-media lain ga efektif, ya ada banner, baliho, itu cuma buat persyaratan KPU. Dan hanya di taruh di titik2 strategis yang sudah

di atur oleh KPU dan keputusan panwas. Kalau yang media sosial kan tidak terkontrol. Masalah tembak-tambakan masalah yang wajar karena politik.

P : Apakah ada haters di media sosial?

S : Kalau itu ada yang sifatnya menjatuhkan lawan politik itu hal yang wajar. Walaupun bukan si pelaku, biasanya orang lain simpatisan

kadang timses sendiri. Kalau kader simpatisan itu tidak dari partai dari orang-orang luar seperti saya katakanlah orang di luar partai. Jadi saya disini sebagai simpatisan. Justru yang berperan besar itu di

partai politik. Malahan disni yang lbh terlihat aksinya simpatisan. Kader partai malah tidak gerak.

P : Faktor yang membuat menang apa pak?

S : Pertama adalah popularitas, yang kedua kalau saya lihat adalah incomeber dimana sudah tau paslonya terlebih dahulu. Jika program pro dan kontra itu wajar. Yang ketiga menurut saya dari segi agama

dapat karena mereka muslim. Walaupun berapa persen tp itu menunjang. Dan juga pak Yuli dan pak Yaris menghadiri kematian

itu selalu dilakukan.

P : Sasaran utama dari media sosial siapa?

S : Nah, biasanya di dalam ini kita da grup kebanyakan di FB soalnya

tidak terbatas. Ya yang di sasar semua masyarakat yang punya FB terutama.

(8)

S : Kalau kita sih paling sosialisasi ke masyarakat, memberi informasi

jika ada kematian. Jujur saya membentuk tim untuk memberikan informasi2 tersebut. Ya cuma itu-itu aja sih.

Lampiran IV. Hasil Wawancara dengan Masyarakat Salatiga (memilih no urut 1) (Rudi/Dance)

Identitas Informan :

Nama : Sulistya Putro

Jenis Kelamin : Laki-laki

Lokasi Wawancara : Pos Satpam UKSW

Tanggal Wawancara : 24 Juli 2017

Pukul : 17.54 – 18.15

P : Apakah anda warga asli salatiga?

S : Betul saya lahir di salatiga

P : Apakah anda memilih paslon no urut 1 yaitu Bp.Rudi/dance atau

no urut 2 Bp.yulianto/yaris?

S : waktu itu saya mencoblos Pak Yulianto.

P : Pernahkah anda melihat, mendengar bahkan menonton media kampanye yang digunakan oleh kedua pasangan tersebut?

S : mungkin lihatnya sih banner, mmt.

P : Anda sering lihat milik pasangan calon yang Pak Yuliyanto / Pak RudiDance?

S : Punya pak Rudi

P : Di daerah mana pak kalau boleh tau?

S : Di belakang kampus sepanjang kemiri sama banjaran tu banyak.

P : Dari penggunaan media yang telah ada, untuk meyakinkan anda

(9)

S : Kalau saya pribadi sih lebih memilih calon dari hasil kerjanya mungkin rudi dance blm ada hasilnya makanya saya ragu. Dan juga saya memilih pak Yuli karena sudah ada program yang dijalankan di Salatiga ini.

P : Contoh program apa saja yang anda ketahui?

S : Mungkin dalam penataan kota Salatiga ini lebih baik.

P : Apakah anda masih mengingat isi media sosial bahkan media cetak dari paslon dari pak Yulianto?

S : Jarang lihat saya.

P : Apa yang menarik dari pasangan yang anda pilih, selain program?

S : Ga ada ciri khusus sih, ya saya harap program yang kemarin dapat di teruskan dan di selesaikan dengan baik.

P : Jika anda memiliki sosial media, apakah anda mengetahui paslon yang anda pilih memiliki sosial media facebook contohnya?

S : Kalau soal itu saya kurang tau, soalnya jarang banget liat kampanye di sosial media.

P : Jadi dapat disimpulkan kalau media tersebut kurang sasaran ?

S : Iya nyatanya saya aja gatau padahal saya sering main sosial

media.

Lampiran V. Hasil Wawancara dengan Masyarakat Salatiga (memilih no urut 1) (Rudi/Dance)

Identitas Informan :

Nama : Bagus

Jenis Kelamin : Laki-laki

Lokasi Wawancara : Kecamatan Sidorejo Salatiga

Tanggal Wawancara : 9 Agustus 2017

(10)

P : Apakah anda warga asli salatiga?

B : Asli salatiga

P : Apakah anda memilih paslon no urut 1 yaitu Bp.Rudi/Dance atau no urut 2 Bp.Yulianto/yaris?

B : Saya memilih rudi/dance

P : Pernahkah anda melihat, mendengar bahkan menonton penggunaan media kampanye yang anda pilih?

B : Pernah saya ikut grupnya yang di fb dan ig, skg sih udh ga aktif soalnya kalah itu.

P : Dari Penggunaan media tersebut mana yang sring anda lihat?

B : Instagram, kalau facebook paling seminggu sekali sampe seminggu dua kali bukanya

P : Apa yang menjadi pertimbangan?

B : Ingin melihat bedanya dimana jika visi misi pak Rudi meenjalankan salatiga, tp sayangnya kalah ya gajadi.

P : Isi media apa yang anda ingat?

B : Kalau di instagram agak pencitraan jadi foto di terminal tamansari sama supir2 angkot.

P : Anda mengetahui paslon dari mana aja?

B : Dari baliho (peraga kampanye) sama debat di BU UKSW

P : Makna apa yang terdapat dalam media2 tsb?

B : Kalau yang saya taangkep sih saya harus milih pak Rudi/ pak Yuli gtu aja

P : Apakah anda memiliki kedekatan secara emosional dengan paslon yang anda pilih?

B : Ga ada sih saya pure milih

(11)

B : Biasa aja sih mas, karena gini pak Rudi kalah itu wajar karena

komunikasi politiknya ga bagus, secara tertulis sih bagus dari a-z, setelah dia menyampaikan di publik tidak tersampaikan semua yang di tulis tadi

justru pak Dance yanglebih bagus kompolnya, kalau pak Yuli pinter omong dan pinter mencuri hati konstituen.

Lampiran VI. Hasil Wawancara dengan Masyarakat Salatiga (memilih no urut 2) (Rudi/Dance)

Identitas Informan :

Nama : Prima

Jenis Kelamin : Laki-laki

Lokasi Wawancara : Warak, Salatiga

Tanggal Wawancara : 9 Agustus 2017

Pukul : 9.42 – 9.55

P : Apakah anda warga asli salatiga?

PR : Saya asli salatiga

P : Apakah anda memilih paslon no urut 1 yaitu Bp.Rudi/dance atau no urut 2 Bp.Yulianto/yaris?

PR : Saya memilih nomer 1, Rudi/Dance

P : Pernahkah anda melihat, mendengar bahkan menonton

penggunaan media kampanye yang anda pilih?

PR : Pernah dalam bentuk iklan baliho.

P : Apa anda tau dari media lain? Media sosial mungkin?

PR : Mungkin kalau facebook sekilas cuma baca.

(12)

PR : Menurut saya dari segi prestasinya sih, kalau Rudi itu mantan

Sekda dan pegawai negri juga pasti sudah tau seluk beluk Salatiga dan menjadi seorang pemimpin yang baik.

P : Jika anda masih mengingat isi media yang anda lihat kemarin apa?

PR : Isi medianya sih kalau no urut 1 itu Cuma Ikon brengos, Cuma

kalau tulisannya kebanyakan paling tentang nasionalisme.

P : Anda mengetahui paslon anda dari mana saja?

PR : Dari iklan radio, dari iklan cetak itu, sama surat kabar.

P : Apakah paslon yang anda pilih anda memiliki kedekatan secara emosional?

PR : Tidak ada ikatan sama sekali.

P : Bagaimana perasaan anda ketika mendengar paslon yang anda pilih

kalah?

PR : Ya gak gimana2 sih, Cuma ya kalau kalah ya kalah aja namanya juga politik

Lampiran VII. Hasil Wawancara dengan Masyarakat Salatiga (memilih no urut 1) (Rudi/Dance)

Identitas Informan :

Nama : Alfian

Jenis Kelamin : Laki-laki

Lokasi Wawancara : UKSW

Tanggal Wawancara : 9 Agustus 2017

(13)

P : Apakah anda warga asli salatiga?

W : Betul saya warga asli Salatiga.

P : Apakah anda memilih paslon no urut 1 yaitu Bp.Rudi/Dance atau no urut 2 Bp. Yulianto/Yaris?

W : Saya mencoblos dan memilih nomer urut 1.

P : Alasan anda memilih?

W : Saya tau kalau calon nomer 2 yaitu Yulianto sblmnya pernah

terjerat kasus korupsi jalan lingkar, walaupun yang di penjara adalah istrinya tapi paling tidak itu sudah mencoreng nama baik dia sebagai

walikota sbllmnya. Makanya saya memilih pasangan calon yang satunya karena blm pernah mendengar kasus2 tertentu.

P : Pernahkah anda melihat, mendengar bahkan menonton penggunaan media kampanye yang anda pilih?

W : Pernah dan sangat banyak, mulai dari poster, terus baliho, terus brosur, selembaran kecil2, MMT seingetku.

P : Jika dari media sosial apakah anda tau?

W : Nampaknya ada, tapi saya tidak pernah lihat.

P : Dari penggunaan media tsb media mana yang sering anda saksikan?

W : Poster dan baliho.

P : Kalau anda masih mengingat media2 yang anda saksikan, apa isi media tersebut?

W : Ada satu kalimat atau copy writing seingetku bilang ora neko-neko

P : Dari mana saja anda mengetahui paslon anda?

W : Yang pertama ya dari poster, tetapi dr yang lain memang lingkungan saya lingkungan orang2 PDI..

P : Tetapi dari diri sendiri anda memiliki kedekatan secara emosional?

(14)

P : Bagaimana perasaan anda ketika paslon yang anda pilih kalah?

W : Saya bingung karena yang pertama jelas kedua paslon tsb dapat terlihat jelas mana yang menggunakan media iklan mana yang tidak, apalagi di lingkungan saya sangat banyak sekali brandingnya yang kumis.

Lampiran VIII. Hasil Wawancara dengan Dosen Fisip UNS Identitas Informan :

Nama : Sri Hastjarjo

Jenis Kelamin : Laki-laki

Lokasi Wawancara : FISIP UNS Solo

Tanggal Wawancara : 31 Agustus 2017

Pukul : 9.43 – 10.25

P : Bagaimana peran/fungsi media konvensional dalam dunia politik?

H : Ya kalau media konvensional kan fungsinya memang, kalau kita berbicara tentang komunikasi politik, pemasaran politik, critical marketing yang jelas tujuannya kalau itu dalam konteks kampanye tujannya satu pasti membangun awareness membuat orang aware

bahwa ada pasangan calon yang sedang maju untuk pilkada. Yang kedua dia membangun pengetahuan knowledge mengetahui tentang

visi/misi tau tentang programnya, siapa dia, dan yang ketiga menarik perhatian supaya orang tertarik dan berminat kalau yang terakhir

arahnya untuk mengambil keputusan. Kalau umum seperti itu fungsi dari penggunaan media konvensional sekalipun setiap media itukan spesifik.

(15)

mereka tau setelah mereka maju kalau politisi mungkin sudah tau.

Kadang-kadang yang di ajukan oleh partai itu bukan orang yang dikenal dimasyarakat selama ini. Sehingga dia sangat embutuhkan

media komunkoasi seperti ini, saya pikir kalau media konvensional terbatas dengan awareness tidak tau secara mendalam berbeda dengan komunikasi kelompok, diskusi, atau mereka tatap muka sekedar siapa saya ini slogan saya begitupun media luar ruang.

P : Bagaimana kekuatan yang dimiliki media konvensional dalam

kegiatan kampanye?

H : jadi kekuatan media konvensional tadi adalah aware tadi orang menjadi tau dulu.

P : Bagaimana isi media konvensional yang dapat menarik perhatian khalayak dalam kegiatan kampanye?

H : Kalau itu nanti terkait dengan konteks pilkada dan mereka memilih langsung pasti yang menimbulkan awareness adalah kalau dia bisa menampilkan tokoh itu sebenarnya prinsip ada tiga yang pertama adalah ketika efektif ketika orang ini memiliki kompotensi dibidangnya yang iklan tersebut memperlihatkan orang ini

berkompeten, makannya terkadang dia akan menunjukkan gelarnya untuk orang dapat percaya sama dia, terus memasang sya di partai

sebagai apa misalnya ketua DPD dll terus yang kedua masalah trust worthty apakah paslon ini dapat di percaya ga nih makannya sering memakai slogan-slogan contohnya kata amanah, dll dengan tujuan

eh saya dapat dipercaya lho seperti itu. Kemudian yang ketiga adalah relasi dengan paslon tersebut tidak jarang mereka memakai

slogan-slogan berpihak pada wong cilik itu membangun image bahwa tokoh ini adalah orang yang dekat dengan masyarakat. Contohnya

(16)

dengan kamu saya juga pernah bertani ada juga tokoh politik yang

ikut genjot becak jadi tukang becaknya disuruh jadi penumpang si tokoh politik menjadi tukang becaknya. Ya itu masalah tentang

aware ini saya, saya dapat di percaya saya berkompeten dan saya itu sama dengan anda bagian dengan anda.

P : Menurut Bapak, apakah di era saat ini media konvensional masih efektif digunakan untuk kegiatan kampanye?

H : Untuk fungsi-fungsi tertentu, saya pikir untuk prangura syaraf itu ya Salatiga kalau isinya paslon tersbut dan ada dimana oh

konstituen/pemilih itu tidak kenal secara pribadi. Akibatnya semakin banyak yang akan diingat di memori orang. Kebanyakan juga kan bukan pemilih yang fanatik jadi media konvensional efektif

untuk menjadi populer. Walaupun tidak 100% menjamin yang banyak spanduknya menang itu tidak.jadi untuk keefektifannya

untuk kelompok-kelompok yang belum mengenal kandidat.

P : Seiring perkembangan teknologi, munculah media sosial yang digunakan dalam kegiatan kampanye. Apakah kemunculan media sosial dapat berhasil menyampaikan pesan kepada khayalak?

H : Saya pikir iya untuk negatif campaign. Karena black campaign dengan negatif campaign disini berbeda. Contohnya pak Has itu

kurus sekali itu black campaign karena tidak sesuai dengan faktanya. Terus pak Has itu istrinya dua dan benar fakta jika istrinya dua itu yang dinamakan negatif campaign. Sederhanannya black

campaign itu manipulasi dia tidak begitu dikatakan seperti itu, kalau negatif campaign saya tau fakta yang buruk tentang dia. Jadi media sosial sangat efektif untuk melakukan negatif campaign.

(17)

H : Kalau baik bagi seorang calon yang penting berarti yang membaik

baikkan dia dan menyerang lawan politknya itu kriteria baik, selama dia dapat mempromosikan kelebihannya dan dapat menunjukkan

kelemahan lawan politiknya itu yang baik. Atau anda sedang mengatakan dalam konteks lainnya, idealnya seperti apa? tapi di politik itu yang ideal itu tidak ada. Paling hanya untuk perebutan power itu masalah tekhnik. Biasanya iklan politik itu ada tahap tahapnya, tahap pertama untuk memperkenalkan diri, tahap berikutnya ini lho program saya, tahap ketiga mulai menyerang

orang lain. Kalau di media sosial kalau ingin melakukan kampanye yang baik kalau bisa melakukan tahap-tahap tersebut.

P : Dalam dunia politik, media seperti apa yang lebih baik digunakan

untuk menyampaikan pesan kepada khalayak?

H : Dua-duanya, kita tidak bisa murni hanya dengan satu media, semua

media harus dipakai. Tidak mungkin hanya menggunakan media sosial saja tidak mungkin karena itu tidak cukup, setiap media

mempunyai karakter dan punya keterbatasan sendiri-sendiri. Misalnya kesan yang muncul ketika di iklan banyak, kandidat ini memiliki back up yang sangat kuat sekali itu pasti akan mempengaruhi cara berpikir orang. Banyak image yang harus dibangun dari media-media tersebut.

Media buka menjadi faktor penentu untuk jadi pemenangan, seringkali media tidak membuat orang berubah keputusan.

Dua-duanya punya tempat dua-Dua-duanya punya fungsi.

P : Menurut data yang saya simpulkan, di Salatiga kedua paslon dalam

berkampanye menggunakan media sosial, namun masyarakat salatiga belum memanfaatkan secara optimal kehadiran media sosial

(18)

kasus tersebut, bagaimana kekuatan media konvensional dalam

mengambil perhatian warga salatiga?

Referensi

Dokumen terkait

Ya bawa senang dengan makan, saya kalau makan sampai sekarang pengennya yang enak-enak, sampai-sampai saya kena lagi stroke ni, ya saya menganggap gak ada penyakit aja,

Kemudian kalau untuk teamworknya karena dari pertaman kami sudah menekankan bahwa tidak yang namanya bekerja sendiri-sendiri gitu ya, jadi harus bekerja secara kelompok dan dari

Yuliyanto-Haris diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerindra, Partai Gokar, Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Persatuan Pembangunan dengan total

Untuk masalah penegakan tidak kita saja mas, terkadang kita dibantu sama polres atau satpol pp, kalo sekarang ada pkl pasti ada parkir, tapi kita ga bisa gegabah buat mengambil

Media, Publik Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran.. Jakarta:

Jawab : mereka juga tahu kalau saya dari Timur, beda budaya, jadi kalau mereka sudah selesai bicara saya langsung tanya ‘yang tadi kalian bicara itu artinya apa?’

juga banyak tapi kalau perilaku nya buruk yang besuk itu juga sedikit, jadi itu tergantung juga dari perilaku orang itu mas kalau orang baik pasti banyak yang

P1 Kalau materi dari saya sendiri mba, kan saya sudah bersuami udah ada keluarga sendiri jadi ya ndak enak kalau merepotkan yang lain mba?. Saat ibu ada masalah keluarga juga