A.
Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK ORANG TUA PESERTA
DIDIK
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM PAUD TAMAN
KANAK-KANAK BETHANY SCHOOL SALATIGA
I.
Pengantar
Bapak/Ibu orang tua peserta didik yang terhormat,
Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan respon terhadap
serangkaian pertanyaan yang akan diberikan sesuai dengan
pendapat Bapak/Ibu tentang pelaksanaan pembelajaran di TK B
Bethany School. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan kami
jamin
kerahasiannya,
dan
sama
sekali
tidak
akan
mempengaruhi posisi/kedudukan dan penilaian prestasi putra
atau putri Bapak/Ibu di sekolah ini. Namun jawaban tersebut
sangat bermanfaat bagi kami dalam mengevaluasi pelaksanaan
pembelajaran di TK Bethany School ini.
Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu , kami ucapkan
terima kasih
Salatiga, ... 2013
Hormat Saya
II.
Identitas Responden
Nama
: ________________________
Pekerjaan
: ________________________
Jenis kelamin : ________________________
Tanda tangan :
________________________
III.
Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda tahu tentang
kurikulum TK Bethany sebelum memutuskan mendaftarkan anak anda di sekolah ini?
2. Apakah harapan pembelajaran
yang akan diterima anak anda?
3. Apakah harapan akan hasil
pembelajaran setelah anak anda lulus?
4. Apakah hasil pembelajaran
yang diterima oleh anak anda telah sesuai dengan harapan anda?
5. Apabila jawaban nomor 4
adalah ‘iya’, apakah anda puas dengan kurikulum yang dikembangkan di TK ini dan juga dalam proses
pembelajarannya? Jelaskan.
6. Jika jawaban nomor 4 adalah
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU TAMAN
KANAK-KANAK
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM PAUD TAMAN
KANAK-KANAK BETHANY SCHOOL SALATIGA
I.
Pengantar
Saya adalah mahasiswa Program Pascasarjana Magister
Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, ingin
mengadakan penelitian tentang “Evaluasi
Pelaksanaan
Kurikulum (Studi pada Taman Kanak-kanak Bethany School)
”.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengumpulkan
data yang akan digunakan dalam rangka penyusunan Tesis
sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi
program S2 dan tidak digunakan untuk hal lain.
Pertanyaan yang akan diajukan ini sangat mendukung
dalam penelitian ini, oleh karena itu dimohon kepada Bapak/Ibu
bersedia untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan
sesuai dengan keadaan sesungguhnya dan penulis juga akan
menjaga kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu.
Atas segala bantuan dan kerjasamanya, Saya ucapkan
terima kasih.
Salatiga, ... 2013
Hormat Saya
II.
Tanggal wawancara
:_____________________________
III.
Tempat wawancara
:_____________________________
IV.
Identitas Guru
Nama Lengkap
: _____________________________
Pendidikan Terakhir
: _____________________________
Tempat/tanggal Lahir
: _____________________________
Lama Mengajar
: _____________________________
Lama Mengajar di TK A/TK B : _______________________
Tanda Tangan
: _____________________________
V.
Pertanyaan Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
Konteks (Context)
1 Kurikulum /silabus TK menurut anda,
terdiri dari apa saja?
a. Apa peran anda dalam pembuatan
silabus sebagai rencana yang akan anda laksanakan dikelas?
b. Bagaimana anda memilih tema, materi
dan kegiatan dalam silabus/kurikulum tersebut?
c. Apakah dalam menyusun bahan
pelajaran, anda memperhatikan berbagai jenjang kemampuan siswa? Contohnya?
d. Menurut Anda apakah materi di TK ini
sudah sesuai dengan tingkat perkembangan anak?
2 Bagaimanakah lingkungan pembelajaran di
TK ini?
a. Apakah aman, nyaman, bersih, sehat
dan menarik?
b. Apakah ada kekurangan?
c. Bagaimana setting lingkungan
pembelajarannya? Apakah terpadu, area, gabungan?
d. Bagaimana membuat lingkungan dan
anak?
e. Apakah ada kesulitan? Jika ada, apa
saja?
Masukan (Input)
3 Menurut anda bagaimanakah tersedianya
dan kondisi sarana prasarana dalam mendukung pembelajaran di TK ini?
a. Apakah juga jumlahnya mencukupi?
b. Apakah masih ada yang kurang?
Misalnya apa saja?
4 Apakah latar belakang pendidikan anda
mendukung tugas anda sebagai pelaksana kurikulum?
Dalam hal apa kompetensi apa? (pedagogis, kepribadian, sosial, profesional). Bisakah anda memberikan contoh-contohnya?
Proses (Process)
5 Strategi instruksional yang bagaimana
yang saudara terapkan? Apakah sama setiap saat atau berbeda? (perhatian individu, pengaturan kelas, inisiatif, iklim belajar)
6 Metode-metode apa sajakah yang Saudara
terapkan untuk mengajar anak didik?
a. Bagaimana anda tahu kapan sebuah
metode itu tepat atau tidak tepat dipakai?
b. Tolong berikan contoh kapan anda
memakai setiap metode?
7 Bagaimana anda memanfaatkan media
pembelajaran dan APE?
a. Bagaimana anda memilihnya?
b. Apakah sudah dipersiapkan
sebelumnya ataukah anda harus mencari?
c. Apakah anda pernah mengganti media
secara mendadak karena situasi? Misal anak tidak tertarik atau media rusak?
d. Apakah ada kesulitan dalam penyiapan
media pembelajaran?
8 Menurut Saudara, bagaimana partisipasi
anak didik dalam mengikuti pembelajaran disekolah?
a. Bagaimana perbandingan keterlibatan
anak dan guru?
b. Bagaimana jika anak tidak aktif dalam
pembelajaran?
teacher dan student centered?
9 Apakah anda selalu tepat dalam
menggunakan kurikulum dengan yang terjadi di kelas?
a. Dalam keadaan apa yang menjadi
kesulitan anda tidak melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum?
b. Apakah anda selalu mengatur
penggunaan waktu secara efektif? Apa yang anda lakukan jika waktu kurang dalam sebuah kegiatan? Atau apa yang anda lakukan jika ada waktu lebih?
10 Apakah Saudara melakukan penilaian
terhadap kemajuan belajar anak didik?
a. Apakah alat penilaian yang anda
gunakan?
b. Apa sajakah ruang lingkup penilaian
yang anda lakukan?
c. Kapan anda melakukan penilaian?
Harian, mingguan, bulanan, tengah semester, dan akhir semester?
11 Hambatan-hambatan dan dukungan apa
sajakah yang Saudara alami saat mengajar?
Hasil (Product)
12 Bagaimana hasil pendidikan anak-anak di
TK ini menurut anda?
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM PAUD TAMAN
KANAK-KANAK BETHANY SCHOOL SALATIGA
I.
Pengantar
Saya adalah mahasiswa Program Pascasarjana Magister
Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, ingin
mengadakan penelitian tentang “Evaluasi
Pelaksanaan
Kurikulum (Studi pada Taman Kanak-kanak Kelompok B
Bethany School)
”.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengumpulkan
data yang akan digunakan dalam rangka penyusunan Tesis
sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi
program S2 dan tidak digunakan untuk hal lain.
Pertanyaan yang akan diajukan ini sangat mendukung
dalam penelitian ini, oleh karena itu dimohon kepada Bapak/Ibu
bersedia untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan
sesuai dengan keadaan sesungguhnya dan penulis juga akan
menjaga kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu.
Atas segala bantuan dan kerjasamanya, Saya ucapkan
terima kasih.
Salatiga, ... 2013
Hormat Saya
II.
Tanggal wawancara
:_____________________________
III.
Tempat wawancara
:_____________________________
IV.
Identitas Kepala Sekolah
Nama lengkap
: _____________________________
Pendidikan terakhir
: _____________________________
Tempat/tanggal ahir
: _____________________________
Lama menjabat
: _____________________________
Tanda tangan
: _____________________________
V.
Pertanyaan Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
Konteks (Context)
1 Bagaimanakah lingkungan
sosial dan setting fisik di TK bethany? Apakah sudah optimal untuk pembelajaran?
Bagaimana membuat
lingkungan dan setting yang sesuai dengan kebutuhan anak? Apakah ada kesulitan? Jika ada, apa saja
2 a. Apakah peran anda dalam
silabus / kurikulum?
b. Apakah guru terlibat dalam
pembuatan?
Masukan (Input)
4 Bagaimanakah karakteristik
pendidik dan latar belakang guru sebagai pelaksana kurikulum?
Apakah semua guru sudah memenuhi kompetensi
pedagogis, kepribadian, sosial dan profesional?
5 Menurut anda bagaimanakah
Proses (Process)
6 Menurut anda, bagaimanakah
proses pembelajaran yang dilakukan oleh para guru?
a. Bagaimana dengan
persiapan mengajar mereka?
b. Bagaimana dengan strategi
instruksional mereka?
c. Bagaimana dengan metode
yang digunakan? Apakah sudah tepat?
d. Bagaimana dengan
penggunaan media pembelajaran? Pemilihannya? Ketepatannya?
e. Bagaimana kualitas
interaksi antara guru dan murid?
f. Bagaimana dengan penilaian
hasil pembelajaran? Apakah alatnya sudah tepat?
g. Dari antara hal tersebut
manakah yang merupakan kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelejaran?
h. Apakah semua sudah sesuai
dengan kurikulum yang disusun?
Hasil (Product)
7 Apakah anak-anak yang sudah
menyelesaikan pendidikan TK disini sudah sesuai dengan visi misi sekolah?
a. Bagaimana jika ada
anak-anak yang belum mampu mencapai tingkat
perkembangan yang seharusnya?
b. Melihat hal tersebut apakah
bahan ajar dan metode sudah sesuai untuk anak?
c. Berkaitan juga dengan isu
anak TK tidak boleh diajarkan calistung,
B.
Pedoman Observasi
Instrumen Pedoman Observasi Proses Belajar Mengajar
Check (v) pernyataan yang sesuai dengan hasil pengamatan
No Kegiatan SubKegiatan
Kriteria Check
1 Persiapan
kegiatan pembelajaran
1. Keseuaia
n tema dengan menu
- Tema pembelajaran yang
disajikan pendidik tidak sesuai dengan program pembelajaran
- Tema pembelajaran yang
disajikan pendidik kurang sesuai dengan program pembelajaran, dan hanya sedikit tema yang
membahas atau berkaitan dengan program
pembelajaran
- Tema pembelajaran yang
disajikan pendidik sesuai dan merupakan
penjabaran dari program (menu) pembelajaran
( .... )
( .... )
( .... )
2. Pemiliha
n bahan ajar yang disampai kan dalam proses pembelaj aran
- Bahan ajar yang
disampaikan tidak sesuai dengan karakteristik anak
- Bahan ajar yang
disampaikan bersifat sederhana, konkrit dan sesuai dengan dunia anak tetapi tidak terkait langsung pengalaman anak
- Bahan ajar yang
disampaikan bersifat sederhana, konkrit dan sesuai dengan dunia anak serta terkait langsung dengan situasi pengalaman anak
( .... )
( .... )
( .... )
3. Pemiliha
n
kegiatan-kegiatan dalam
- Kegiatan-kegiatan yang
dipilih pendidik tidak sesuai dengan subtema, tema dan menu
pembelajaran
( .... )
proses pembelaj aran
- Kegiatan-kegiatan yang
dipilih pendidik tidak berkaitan secara langsung dengan
subtema, tema dan menu pembelajaran
- Kegiatan-kegiatan yang
dipilih sesuai dan berkaitan secara langsung dengan
subtema, tema dan menu pembelajaran
( .... )
2 Strategi
instruksional yang
diterapkan guru
1. Perhatia
n
terhadap perbedaa n
individua l
- Perhatian pendidik
ditujukan pada situasi kelas atau anak didik secara umum
- Pendidik mendekati,
menanyai kesulitan dan memberikan bimbingan belajar kepada anak didik secara individual
- Pendidik mengijinkan
anak didik belajar sendiri berbeda dengan anak lain dan memberi bimbingan secara individual
- Guru menyediakan atau
memberikan kegiatan belajar sesuai dengan minat dan kemampuan anak secara individual
( .... )
( .... )
( .... )
( .... )
2. Pengatur
an organisas i kelas
- Cara pengaturan tempat
duduk secara tradisional, guru di depan murid berderet-deret ke belakang dengan
menekankan ketenangan anak di tempat duduk masingmasing untuk mendengarkan apa yang disampaikan guru
- Cara pengaturan tempat
duduk fleksibel, tempat duduk murid diatur berkelompok, duduk berkeliling pada satu meja tetapi peran guru masih besar untuk mengendalikan murid
( .... )
( .... )
duduk di tempatnya untuk mendengarkan apa yang disampaikan guru
- Tempat duduk murid
diatur berkelompok, duduk berkeliling pada satu meja, dengan
memberikan kesempatan kepada anak untuk aktif belajar sendiri dalam kelompok dengan
peranan guru membantu secara berurutan
kesulitan anak
- Memberikan kesempatan
kepada anak mengambil tempat belajar secara bebas sesuai dengan minat belajarnya secara spontan di mana saja, kapan saja dalam ruangan kelas, dalam sudut-sudut kegiatan yang tersedia atau di luar kelas
( .... )
3. Inisiatif - Guru mengendalikan
murid untuk menerima apa yang disampaikannya
- Guru mendorong dan
memuji anak yang menyampaikan respon terhadap apa yang diampaikan guru
- Guru mendorong dan
menghargai ide atau pendapat murid dan menggunakannya sebagai bahan pembelajaran, seperti menggunakan ide atau pendapat itu untuk dikonfrintirkan dengan ide atau pendapat anak lain
- Guru menggunakan ide
murid untuk melakukan kegiatan belajar yang menggunakan personal inquiry
( .... )
( .... )
( .... )
( .... )
belajar dalam kelas
pengarahan keras atau guru berkali-kali memberi perintah, kritik atau teguran terhadap murid yang mengganggu penyampaian guru
- Iklim belajar dengan
pengarahan guru dan menggunakan
pendekatan persuasive secara individual atau klasikal jika terdapat siswa yang mengganggu penyampaian guru
- Iklim belajar dengan
kelonggaran anak untuk belajar, jika terdapat gangguan proses belajar kritikan (rasa tidak senang) disampaikan secara umum pada situasi kelas
- Iklim belajar dengan
kelonggaran anak untuk belajar dan mendorong anak untuk
menyampaikan keinginan dan perasaannya jika terjadi kegelisahan situasi
( .... )
( .... )
( .... )
3 Metode
pembelajaran
1. Pemiliha
n/pengg unaan metode pembelaj aran
- Metode bermain
- Metode bernyanyi
- Metode cerita atau
mendongeng
- Metode menggambar
- Metode bermain peran
a. Menggunakan 1 metode b. Menggunakan 2 metode c. Menggunakan 3 metode atau lebih
( .... ) ( .... ) ( .... )
2. Ketepata
n penggun aan metode pembelaj aran
- Metode tidak sesuai
dengan tujuan
- Metode kurang sesuai
dengan materi dan tujuan
- Metode sesuai dengan
materi tujuan
( .... )
( .... )
( .... )
4 Interaksi
dalam
1. Kualifika
si
- Interaksi hanya terjadi
pada kelompok kecil saja
pelaksanaan pembelajaran
interaksi - Interaksi terjadi pada
sebagian anggota saja
- Terjadi interaksi antara
semua anggota kelompok
( .... )
( .... )
2. Keterliba
tan anak dalam kegiatan
- Hanya sebagian kecil
anak terlibat dalam seluruh kegiatan
- Sebagian besar anak
terlibat dalam seluruh kegiatan
- Seluruh anak terlibat
dalam seluruh kegiatan
( .... )
( .... )
( .... )
3. Kegiatan
kelompo k
- Guru kurang cermat
terhadap
kekuranglancaran kegiatan pembelajaran
- Guru berkeliling
memperhatikan seluruh kelompok tetapi hanya sekali-kali
mengarahkannya
- Guru nampak selalu
berkeliling
memperhatikan seluruh kelompok serta berhenti sebentar untuk
mengarahkan kegiatan.
( .... )
( .... )
( .... )
5 Media
pembelajaran termasuk APE
1. Ketepata
n pemiliha n media pembela jaran termasu k APE
- Media pembelajaran yang
dipilih tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak
- Media pembelajaran yang
dipilih kurang sesuai tingkat perkembangan anak
- Media pembelajaran yang
dipilih sesuai dengan tingkat perkembangan anak ( .... ) ( .... ) ( .... ) 2. Penggun aan media pembela jaran dan APE
- Pendidik tidak mampu
menggunakan media pembelajaran sesuai materi dan karakteristik anak didik
- Pendidik mampu
menggunakan media pembelajaran dengan tepat tetapi hanya mampu membangkitkan
( .... )
( .... )
sebagian gairah belajar anak didik
- Pendidik mampu
menggunakan media pembelajaran secara tepat sesuai karakteristik media, materi dan
karakteristik anak didik dan mampu
membangkitkan sebagian besar gairah belajar anak didik
6 Penilaian
pelaksanaan pembelajaran
1.
Jenis-jenis alat penilaia n yang digunak an
a. Pengamatan
b. Pencatatan anekdot
c. Pemberian tugas
- Menggunakan 1 alat
penilaian saja
- Menggunakan 2 alat
penilaian
- Menggunakan 3 alat
penilaian
( .... )
( .... )
( .... )
2. Materi
kegiatan
-kegiatan penilaia n terhada p pelaksa naan pembela jaran
a. Hasil kerja anak
b. Perkembangan
kognitif
c. Perkembangan
motorik (halus dan kasar)
d. Perkembangan
bahasa\
e. Perkembangan seni
f. Perkembangan moral
dan nilai-nilai moral
- Ruang lingkup penilaian
kurang dari 2 point di atas
- Ruang lingkup penilaian
mencakup 2-4 point saja
- Ruang lingkup penilaian
mencakup seluruh aspek perkembangan di atas
( .... )
( .... )
Catatan:
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_________________________
Salatiga, ... 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah TK Bethany School
Pedoman Observasi Ketersedian Sarana Prasarana Pendidikan
No Sarana Prasarana Nama Barang Ada/Tidak
Ada
Kondisi Jumlah Keterangan
1 Jenis ruangan dan
halaman
1. Ruang pembelajaran
2. Halaman tempat bermain di
luar ruangan
3. Kantor guru
4. Kamar mandi dan WC
5. Ruang perpustakaan
6. Ruang istirahat/kesehatan
7. Ruang audiovisual
8. Ruang bimbingan
2 Kelengkapan sarana
kerja dan pendukung pembelajaran
1. Papan tulis/whiteboard,
kapur/marker, penghapus
2. Meja, kursi, tikar alas duduk
anak
3. Meja, kursi guru
4. Almari/rak penyimpanan arsip
5. Rak/tempat tas anak
6. Rak buku
7. Rak sepatu
8. Timbangan badan
9. Termometer
3. Kelengkapan silabus 1. Menu pembelajaran
2. SKH dan SKM
3. Buku kemajuan belajar
5. Buku persuratan
6. Daftar nilai
4 Ketersediaan alat
permainan edukatif luar ruangan
1. Bak pasir
2. Balok jungkitan
3. Papan luncuran
4. Ayunan
5. Bola dunia
6. Panjatan/tangga majemuk
7. Terowongan
8. Kolam renang
5 Ketersediaan alat
permainan edukatif dalam ruangan
1. Puzzle
2. Balok unit
3. Mandi bola
4. Kartu bergambar
5. Mozaik
6. Pohon angka
7. Boneka
8. Mobil-mobilan
9. Miniatur binatang
10. Tiruan alat-alat masak
11. APE tradisional
6 Kelengkapan
kehidupan sehari-hari
1. Peralatan makan
2. Perlatan minum
3. Peralatan sikat gigi dan sabun
4. Perlengkapan ibadah
7 Media audiovisual 1. Komputer
2. Tape recorder
3. Radio
5. VCD, dll
8 Bahan pustaka 1. Buku cerita
2. Majalah anak
3. Buletin
4. Koran
9 Portofolio 1. Tempat menempel hasil
menggambar anak
2. Tempat meletakkan
benda-benda hasil kerja anak
3. Tempat meletakkan foto-foto
aktivitas anak
Salatiga, ...2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah TK Bethany School
C.
Pedoman Dokumentasi
Pedoman Studi Dokumentasi TK A / TK B
Aspek Komponen Sub Komponen Indikator Sasaran Hasil
Konteks Silabus Rencana kegiatan
tahunan, semester, satuan kegiatan bulanan,
mingguan (SKM), dan harian (SKH) (silabus), rencana pengelolaan kelas : rencana penataan lingkungan pembeljaran, rencana kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, rencana penilaian: rencana bentuk dan teknik penilaian
Adanya buku/dokume n silabus yang lengkap
Dokumen silabus
Masuka n (Input)
Siswa Umur 4 – 5 tahun
5 – 6 tahun
Arsip sekolah tentang identitas siswa
Proses Penilaian
hasil
- Alat menilai
- Ruang
pembelajara n
lingkup penilaian
harian, bulanan, semester
Produk Data hasil
pekerjaan anak
Hasil pekerjaan anak
Perkembangan kognitif, motorik, sosial emosional, seni, dan lain-lain
Hasil pekerjaan anak
Foto kegiatan Arsip hasil pembelajaran
Salatiga, ...2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah TK Bethany School
D.
Hasil Wawancara
1.
Kepala Sekolah (KS)
Pendidikan
: S1 Pendidikan Bahasa Inggris
Tanggal Wawancara : 15 Mei 2013
Tempat Wawancara : Kantor Bethany School
No Pertanyaan Jawaban
Konteks (Context)
1 Bagaimanakah
lingkungan sosial dan setting fisik di TK bethany? Apakah sudah optimal untuk pembelajaran?
Bagaimana membuat lingkungan dan setting yang sesuai dengan kebutuhan anak? Apakah ada kesulitan? Jika ada, apa saja
Kalau untuk settingnya, karena memang settingan itu di buat memang harus sesuai dengan tema pembelajaran otomatis kami berpendapat bahwa itu seharusnya sesuai gitu dan memang kami tidak menginginkan banyak meja jadi memang lebih leluasa untuk anak-anak untuk bermain atau bergerak gitu ya. Jadi menurut kami sudah lumayan.
Pertama kali sih kami memikirkannya karena
memang kami tidak ingin seperti conventional
school yang dimana harus duduk di kursi dan kemudian ada mejanya untuk per anak atau dua anak. Pertama karena memang membutuhkan ruang yang sangat besar kalau untuk itu. Padahal kami menginginkannya ruangan yang tidak begitu besar tetapi sangat nyaman untuk dipakai anak untuk belajar atau bermain di dalam kelas. Itu yang pertama, yang kedua yaitu kenyamanan anak itu sendiri, yaitu anak dibatasi dengan banyak kursi terus kemudian banyak meja, otomatis kan anak-anak nggak leluasa untuk berjalan. Kemudian dengan settingan evamat itu kami berpikir bahwa kadang anak-anak itu belum bisa berhati-hati jadi kami menginginkan untuk apapun yang dilakukan anak-anak tanpa kami tidak mewajibkan anak untuk bilang bahwa tidak boleh seperti ini, tidak boleh seperti itu. Nah, dengan membuat anak-anak free untuk
melakukan sesuatu akhirnya kami menginginkan sesuatu yang kalau memang anak-anak
ya, karena memudahkan untuk memindahnya. Jadi settingan apapun untuk setiap hari itu, kalau misal mau mindah-mindah atau rubah-rubah itu nggak susah gitu lho, terus juga mudah
dibersihkan yang pasti dan perawatannya yang tidak harus dilakukan 1 bulan sekali atau 1 tahun sekali. Long lasting kami bilang. Jadi tidak
berjamuran, tidak teter, kalau yang dari kayu kan ada hal-hal yang harus diperhatikan.
Untuk kesulitannya nggak, kita bisa
melakukannya dengan baik karena semuanya sudah tersedia ya. Jadi nggak ada kesulitan untuk menyiapkan itu.
2 c. Apakah peran
anda dalam silabus / kurikulum?
d. Apakah guru
terlibat dalam pembuatan?
a. Saya yang membuatnya, yang kompile.
b. Kalau guru dalam pembuatan lesson plan,
silabus dan kurikulumnya kepala sekolah.
Masukan (Input)
4 Bagaimanakah
karakteristik pendidik dan latar belakang guru sebagai pelaksana kurikulum? Apakah semua guru sudah memenuhi kompetensi pedagogis,
kepribadian, sosial dan profesional?
Kalau untuk semua kompetensi iya, Cuma untuk level-levelnya pasti akan sangat berbeda dari satu guru dengan lainnya. Cuma yang pasti ada satu yang pasti harus ditingkatkan. Lulusan-lulusan kami memang sarjana pendidikan tetapi tidak linear dengan apa yang kami ampu saat ini yaitu tidak sarjana pendidikan usia dini berarti yang PAUD itu. Hanya itu saja. Tapi kalau untuk yang sarjana pendidikan kami sudah dapat semua dan itu semua juga sudah S1 ya. Kalau untuk TK sudah sarjana semua tapi belum linear dengan pekerjaannya.
Kalau kompetensi lain sudah memenuhi juga, karena guru-guru kami mau untuk belajar lebih terus juga puji Tuhan semuanya juga mempunyai latar belakang yang baik dari rumah dan juga dari lingkungan keluarga jadi tidak bermasalah kalau untuk berhubungan dengan karakternya.
Kemudian kalau untuk teamworknya karena dari pertaman kami sudah menekankan bahwa tidak yang namanya bekerja sendiri-sendiri gitu ya, jadi harus bekerja secara kelompok dan dari situ pun juga mereka semakin hari semakin berkembang untuk lebih bisa sharing dari satu dengan yang lainnya.
5 Menurut anda
bagaimanakah
tersedianya dan kondisi sarana prasarana dalam mendukung
pembelajaran di TK ini? apakah juga jumlahnya mencukupi?
playing ground. Jadi kami menginginkan untuk suasananya yang lebih natural, lebih alami dimana anak-anak pun juga bisa tidak hanya terkungkung dalam satu lingkup ruangan, hanya dibatasi tembok. Jadi kami sebenarnya pengen itu. Jadi lebih bisa berbasah-basah atau mungkin lebih bisa berkotor-kotor ria.
Kami sebenarnya sudah mengusulkan ke yayasan dan juga pihak gereja tapi memang untuk saat ini karena lahan yang tidak kami punyai jadi kami tidak bisa. Jadi untuk saat ini kami harus mengucap syukur atas apa yang sudah kami dapat sampai saat ini. kalau misal anak-anak yang dulunya yang disekolahan lama itu untuk berlari-lari belum bisa karena harus tetap di ruangan kelas, kalau sekarang sudah ada satu ruangan khusus yang memang sudah
termasuknya lebar juga hanya perbedaannya yang satu kena sinar matahari langsung yang satunya di dalam ruangan.
Proses (Process)
6 Menurut anda,
bagaimanakah proses
pembelajaran yang dilakukan oleh para guru?
i. Bagaimana
dengan persiapan mengajar mereka?
j. Bagaimana
dengan strategi instruksional mereka?
k. Bagaimana
dengan metode yang
digunakan? Apakah sudah tepat?
l. Bagaimana
dengan penggunaan media
pembelajaran? Pemilihannya? Ketepatannya?
Kalau untuk persiapan mengajarnya ada beberapa guru yang mungkin bisa dibilang tepat waktu gitu tetapi ada juga yang the last minute. Tetapi yang pasti untuk pengajarannya atau pembelajarannya tidak begitu timpang dengan apa yang sudah di siapkan. Apalagi memang kami sudah membentuk bahwa sebulan sebelumnya semua materi
kemudian segala semua persiapan itu harus sudah selesai. Jadi saya sendiri berharap untuk mereka juga memaksimalkan apa yang menjadi tugas mereka. tapi seandainya pun ada juga yang kelewat gitu,,e, kami mengharapkan untuk segala sesuatunya sudah lewat sebelum jam pelajaran dimulai gitu. Terus untuk pengajaran sendiri sih, teman-teman disini berusaha untuk memberikan yang terbaik.
Kalau untuk masalah tersebut menurut saya sudah, karena memang malahan saya pribadi tidak terlalu ikut campur dalam penanganan
m. Bagaimana kualitas
interaksi antara guru dan murid?
n. Bagaimana
dengan
penilaian hasil pembelajaran? Apakah alatnya sudah tepat?
o. Dari antara hal
tersebut manakah yang merupakan kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelejaran?
p. Apakah semua
sudah sesuai dengan
kurikulum yang disusun?
menyeting segala sarana prasaran disitu adalah sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dan berguna juga maksudnya lebih nyaman, enak untuk mereka belajar dan mengajar untuk anak-anak dan gurunya.
Kalau untuk metodenya karena setiap bulan sekali
pasti saya upgrade ya, maksudnya untuk
pembuatan lesson plan itu kan saya
memeriksanya dari daily schedule, weekly
schedule, kemudian monthly schedule, itu kan semua harus lengkap dengan AVA dan metode pembelajarannya. Jadi di kontrol terus, jadi harus sesuai dengan apa yang sudah kami himbau untuk pelaksanaannya. Cuma kadang ada beberapa AVA yang mungkin kurang maksimal, karena memang mungkin waktu yang mendadak atau mungkin belum persiapannya,,,e,,harusnya seperti ini tapi kemudian setelah dilakukan kurang seperti ini gitu. Jadi untuk AVA kalau menurut saya yang kurang.
Kalau untuk kualitas interaksi guru-guru kami sudah sangat-sangat akrab (dengan anak) bahkan ada beberapa murid pun menganggap mereka bukan gurunya lagi, mereka (guru) adalah sahabat
mereka (anak). Kalau feedbacknya kalau
anak-anak mungkin belum bisa 100% untuk
memberikan feedback kepada guru. Tetapi karena
kami memberlakukan three period lesson dimana
anak-anak pun juga harus semuanya terinvolve dalam kegiatan tersebut, apalagi juga kita melaksanakan sistem observasi jadi untuk pengamatan guru ke semua murid itu sudah terjangkau. Apalagi dengan adanya 1 guru 1 murid, nah itu kan otomatis untuk pengecekan hubungan guru dengan murid pun juga berjalan dengan baik tetapi dengan adanya beberapa murid yang mungkin cenderung menarik diri kemudian
tidak berbicara dengan miss-nya itu ya feedback
anak yang memang sebenarnya bawaan yang dia nggak suka ngomong aja. Tapi kalau untuk anak-anak yang suka ngomong walaupun dia mudeng
atau nggak mudeng pasti ada feedbacknya disitu.
Cuma kalau misal ada cerita lucu semuanya tertawa menurut saya itu sudah ada
understanding antara guru dan juga murid. Kalau
misal student center atau teacher center ya
lebih besar ke yang student center karena memang sebenarnya kan di sini guru hanya mendeliverikan
materi yang ada atau lesson-lesson yang ada.
Setelah itu langsung melihat ke anaknya. Anaknya itu butuhnya pengajaran seperti apa, ini seperti apa, kayak gitu sih.
e...iya alat penilaiannya sudah tepat.
Kalau menurut saya semua itu
berkesinambungan, jadi saya sendiri malah
bingung mana yang kuat mana yang lemah karena memang selalu muter terus gitu. Kadang untuk beberapa guru malah mungkin semuanya memang sangat menggunakan apa yang disediakan di sekolahan gitu ya. Cuma kalau untuk
kekuatannya ya itu saling mendukung gitu. Tapi kalau untuk kelemahannya, mungkin yang paling lemah itu di AVA nya. Tapi kalau untuk yang lain-lainnya kalau untuk persiapan karena sudah di dukung semuanya, jadi untuk jalan pun bahkan saya sering bilang bahwa kalau saat pembuatan lesson plan harus sudah selesai, harus sedetil mungkin di karenakan kalau misal orang lain yang mengajar itu sudah bisa dengan membaca lesson plan anda (guru) dan itupun sudah bisa berjalan. Kemudian untuk sarana dan prasarana pun menurut saya juga sudah sangat-sangat
mencukupi untuk bisa digunakan teachers untuk
bisa mengeksplor itu. Cuma ya itu tadi hanya AVA, AVA yang dibuat oleh guru untuk meyatakan tujuan-tujuan itu hanya ada beberapa guru yang bisa memberikan yang terbaik. Karena ada beberapa karena memang bakatnya juga tidak disitu ya talentanya jadi ‘ah yang penting ini seperti ini yang penting bukan AVA-nya tetapi
yang penting poinnya masuk untuk anak-anak’.
Kan kadang gitu, Cuma untuk beberapa kali supervisi sudah dibilang bahwa memang masuk untuk poinnya tetapi dengan didukung AVA yang lebih menarik itu pasti kan anak-anak akan lebih tertarik dan masuknya pun akan lebih dalam gitu. Jadi ya itu waktu dan talenta masing-masing. karena kalau ada supervisi bukan supervisi yang dadakan gitu ya, mereka bisa mempersiapkan
lebih baik, berarti kan it means they can . Mereka
pun sebenarnya tidak begitu bermasalah apalagi
dengan teknologi yang sekarang bisa print out dan
sebagainya. Mungkin juga willing, willingness juga
bisa itu. Niatnya itu pengen bikin kayak gini, kayak gini atau ah sederhana saja karena nggak mau repot dan sebagainya itu termasuk sih dan kadang saya belum bisa menyatakan itu apakah itu betul. Karena kalau misal dinyatakan secara
langsung otomatis banyak teacher yang ‘nggak
juga’ karena memang ini, tapi kalau saya lihat
kemungkinan willing ini yang paling besar yang
berperan disitu.
Iya sudah, 1 bulan sebelumnya untuk lesson plan.
Kalau kurikulum kan dari dulu sampai sekarang ya seperti itu aja, Cuma kami membikin setiap 1 tahun sekali kami membikin yang namanya KTSP itu setiap tahun harus berubah kan hanya untuk pendupdate-an aja, tapi kan isinya sama saja.
Hasil (Product)
7 Apakah anak-anak
yang sudah menyelesaikan pendidikan TK disini sudah sesuai dengan visi misi sekolah?
d. Bagaimana jika
ada anak-anak yang belum mampu mencapai tingkat
perkembangan yang
seharusnya?
e. Melihat hal
tersebut apakah bahan ajar dan metode sudah sesuai untuk anak?
f. Berkaitan juga
dengan isu anak TK tidak boleh diajarkan calistung, bagaimana pendapat anda?
Untuk visi misi membangun karakter anak, terus kemudian untuk membuat anak lebih baik lagi bisa dibilang 90% anak-anak sudah bisa e menjangkau visi misi kita. Tapi ada 1 yang
mungkin tidak karena kami tidak bisa mengontrol lebih lagi gitu ya, itu adalah dari peran serta orang
tua itu adalah Christ like-nya. Seperti bagaimana
Tuhan Yesus bertingkah laku, bertindak kepada kita, itu yang mungkin belum bisa, padahal itu adalah tujuan utama kami. Bukan Cuma untuk masalah apa namanya, secara akademis, tetapi point utama kami adalah seperti itu sebenarnya. Untuk tahun ini kami baru memberlakukan yang
namanya character building dimana anak-anak
harus belajar karakter gitu ya. Nah itu yang mungkin bisa membuat anak-anak lebih tahu lagi bagaimana cara untuk bisa seperti Tuhan Yesus. Itu yang mungkin yang utama. Jadi 90% sudah bisa masuk ke visi misi.
Hal itu karena juga kami tidak mewajibkan bahwa yang masuk disini adalah agama Kristen, terus kemudian yang kedua memang dalam
Kalau kami biasanya karena ada e,,,kalau ini untuk yang sudah lulus Puji Tuhan, sampai saat ini hanya dalam pengenalan membaca dan berhitung dan kebanyakan dalam membaca,
untuk itu. Kalau yang lainnya secara soft skill-nya,
gross motorist,,,fine motorist sama gross motorist, mereka tidak bermasalah dengan itu, kognitif pun juga tidak bermasalah. Jadi menurut saya sampai saat ini pun belum ada yang memang harus kita
tindak lanjuti seperti itu. Hanya yang social
emotional karena kami anak-anaknya adalah 6 tahun (umurnya) waktu mereka lulus itu memang terkhususnya untuk anak-anak yang nanti masuk
elementary school (SD) terkhususnya di Bethany School itu kami memberikan beberapa catatan atau note ‘anaknya seperti ini, seperti ini’ gitu. Tapi kalau untuk masalah akademis kami tidak
pernah ada follow up atau perkembangan yang
berkurang, karena memang standart kami lebih tinggi dibanding TK-TK lain dimana mereka hanya bisa berhitung 1-10 padahal kami sudah sampai 1-50. Kalau ternyata ada anak yang tidak sesuai dengan standart misal 50 pun berarti kan mereka sudah 1 standart dengan yang lainnya. Jadi tidak begitu terlalu yang ketinggalan. Kalau untuk membaca seandainya, kan ini membacanya juga untuk pengenalan. Dalam pengenalan dalam membaca ini, anak-anak kalau untuk
mengenalnya sudah tapi mungkin waktu keluar dari TK belum lancar dan juga sekolahan tidak bisa disalahkan untuk hal ini. Kenapa? Karena tidak boleh sebenarnya mengajarkan untuk hal itu hanya kami mengenalkan, kalau lancar atau tidak lancar itu kan sudah terserah dengan bakat atau talenta anak tersebut, karena memang sebenarnya kami hanya mengenalkan gitu. Jadi sampai saat ini memang belum ada tindak lanjut secara signifikan terutama untuk akademis, tapi kalau
untuk social emotional terutama untuk anak-anak
yang memang akan meneruskan di Bethany
School e,,sorry di elementary school biasanya kami
ada follow up.
Menurut kami sudah sesuai, kenapa? Begini, sebenarnya kan kami memamtok untuk standart yang sama Cuma ada beberapa anak yang
mungkin juga standartnya juga dibawah itu jadi
kami ada free learning dimana kami juga bisa
ketinggalan-ketinggalan tersebut gitu lho. Jadi waktu itu nantinya standartnya juga sama dan itu tadi karena memang kami dalam pengecekan materi kan sudha dilihat ya ini ni mampu nggak sih anak-anak seperti ini, ada soal seperti ini. Misal guru bikin soal, wah ini terlalu susah ini,
kemudain saya minta ganti. Itu ada editing di situ jadi kita tidak perlu yang terlalu e,,,waduh ini terlalu susah ini, gini, gini,,,. Jadi sudah ada filter dari kepala sekolah untuk melihat bahwa ini mampu apa nggak kalau diberlakukan ke anak. Itu yang pertama, yang kedua, saat ini memang udah hampir 1 tahun ini kami mengurangi banyak exercise karena tidak hanya dalam unjuk kerja saja yang bisa diberikan tetapi kita bisa observe. Supaya anak-anak juga tidak begitu terbeban, yang kedua juga supaya guru pun tidak terlalu terbeban dengan ‘aduh, exercise ini belum selesai, exercise ini belum selesai’. Terus akhirnya
bagaimana untuk penilaiannya, penilaiannya dilihat dari observasi tersebut dari game-game yang dilakukan dan exercise-nya disini tidak lagi untuk membuat anak tahu, bukan, tetapi untuk mengecek anak-anak tadi ngerti nggak sih tentang game yang diberikan. Kalau ngeceknya Cuma mau satu question, dua question itu nggak masalah itu untuk kindergarten A (TK A), tapi kalau untuk kindergarten B (TK B) karena anak-anak juga udah ngerti, udah mudeng kalau Cuma 1 atau 2 ya piece of cake akhirnya kita tambahi gitu.
Kami menyikapinya dengan baik karena memang untuk anak-anak sewajarnyalah. Cuma kita harus melihat lagi ‘bagaimana sih caranya?’ gitu.
Memang harus kita lihat bahwa memang anak-anak itu harus belajar lebih banyak lagi Cuma bagaimana cara pembelajarannya, biar anak-anak itu tidak merasa stress. Kenapa masalah itu dibawa, diangkat ke permukaan kenapa kok tidak boleh, karena anak-anak bahkan orang tua itu mikir ‘waduh kok anakku belum bisa’ karena memang belum pointnya. Ada beberapa anak yang fasenya belum bisa, tapi buat anak-anak yang fasenya sudah bisa berarti kan nggak masalah. Kalau seandainya kita bisa menyiasati, kita memberikan pembelajaran itu tetapi tidak
sedang kita kelola saat ini dan puji Tuhan, untuk
kelas bahasanya atau kelas languagenya
anak-anak pun juga merasa enjoy untuk belajar itu, tidak merasa ‘haduh aku nggak bisa’. Ada beberapa orang tua yang menganggap bahwa masih seperti dulu waktu dia belajar dimana akhirnya terangkatlah undang-undang
e,,peratutran bahwa tidak boleh mengajarkan, kalau mengenalkan boleh lho ya, tidak boleh mengajarkan karena memang dulunya banyak orang tua yang merasa stress di situ. Mereka bilang ‘miss, aku nggak bisa gini, anak-anak seperti ini’. akhirnya kita bilang ke orang tua, ‘bukan seperti itu yang kita ajarkan anak-anak bisa atau tidak bisa itu nggak masalah, kita hanya mengenalkan, ini lho wong reviewnya aja
modelnya kayak gini. Lha kalau ibu
mengajarkannya lebih dari ini ya terang anak ibu stress tapi tolong disalahkan pihak sekolahan, karena sekolahan tidak mengajarkan hal yang sperti ibu ajarkan’. Nah itu mungkin yang harus di siasati oleh setiap sekolahan bahwa apapun yang kita berikan entah itu level yang tinggi atau mungkin sudah dibilang itu sudah di SD atau SMP nggak masalah asal bagaimana cara memberikan atau mengenalkan itu pada anak-anak.
2.
Guru (GA1)
Pendidikan
: S1 Pendidikan Bahasa Inggris
Tanggal Wawancara: 2 Mei 2013
Tempat Wawancara: Kantor Bethany School
No Pertanyaan Jawaban
Konteks (Context)
1 Kurikulum /silabus
TK menurut anda, terdiri dari apa saja?
e. Apa peran anda
dalam pembuatan silabus sebagai rencana yang akan anda
Ya rencana harian, rencana bulanan, ya
semuanya, karena itu berkesinambungan dan itu satu kesatuan, tidak bisa dipilah-pilah maka semuanya itu termasuk sebagai kurikulum TK.
a. Kalau kurikulum tetap kan sudah ada yang
dari sekolah, sehingga yang menjadi tugas saya adalah mengembangkan metode pembelajaran yang ada di kelas, kegiatan yang ada di
laksanakan dikelas?
f. Bagaimana anda
memilih tema, materi dan kegiatan dalam silabus/kurikulu m tersebut?
g. Apakah dalam
menyusun bahan pelajaran, anda memperhatikan berbagai jenjang kemampuan siswa? Contohnya?
h. Menurut Anda
apakah materi di TK ini sudah sesuai dengan tingkat
perkembangan anak?
b. Tema sudah dari silabus, kalau materi dan
kegiatan biasanya kita mengacu dari materi tahun sebelumnya. Dari acuan tersebut mungkin ada hal-hal yang bisa ditambahkan, atau mungkin kita lihat memang harus dikurangi atau diganti, ya kita ganti sesuai dengan kebutuhan. Juga melihat kondisi masing-masing kelas. Jadi setiap tahun saya kira ya walaupun materinya sama tetapi
karena peserta didiknya itu e,,itu beda-beda, ya pendekatannya berbeda. Kadang itu yang membuat semuanya harus dirubah, ada yang dirubah tergantung dari peserta didiknya.
c. Iya, jelas kita menyesuaikan. Kadangkala
materinya sama,,,e,,,kita kan mengampu beberapa siswa, satu dengan yang lain
kadangkala kita dalam penyampaian materi itu mungkin satu anak dengan yang lainnya bisa berbeda juga karena penerimaan mereka ada yang berbeda, tergantung dari kemampuan mereka untuk menerima, dan juga pasti anak-anak mempunyai style belajar masing-masing yang berbeda. Ada yang melalui visual mereka lebih cepat, ada yang melalui audio, jadi memang disesuaikan.
d. Kalau perkembangan yang lain-lain sih aku
lihat sudah tepat ya dengan perkembangan mereka. Cuma kognitifnya itu yang tetap menjadi, kalau menurut saya masih perlu banyak penyesuaian dengan usia mereka. memang kita kan namanya kelompok bermain sebenarnya, yang menjadi keinginan saya, kalau memang, kalau memang dari Dinas Pendidikan itu menghimbau jangan
diperkenalkan calistung terlebih dahulu tetapi kalau di SD harus di tes harus bisa, kalau nggak bisa, nggak bisa masuk SD. Harapan saya adalah itu bisa disinkronkan dulu, sebenarnya arahnya mau kemana, di kelas 1 itu baru diajari menulis, membaca, dan
melalui kasus-kasus cerita. Tapi pada
assesmentnya juga tetap ada exercise. Seperti itu.
2 Bagaimanakah
lingkungan
pembelajaran di TK ini?
f. Apakah aman,
nyaman, bersih, sehat dan menarik?
g. Apakah ada
kekurangan?
h. Bagaimana
setting lingkungan pembelajarannya ? Apakah terpadu, area, gabungan? i. Bagaimana membuat lingkungan dan setting yang sesuai dengan kebutuhan anak?
j. Apakah ada
kesulitan? Jika ada, apa saja
a. Kalau di sekolah ini kalau bersih, sudah
bersih. Kalau nyamannya saya kira sudah cukup nyaman, karena tempatnya bersih karena ada air conditioner yang juga nyaman juga, karena lokasi sekolah yang ada ditengah-tengah kota, jadi jarang di dapati adanya pepohonan. Nah dengan adanya air conditioner lebih nyaman.
b. Tetapi memang saya akui akan lebih
menyenangkan lagi jika ada lahan di luar yang mendukung juga anak-anak bisa bermain di luar gitu. Lahan yang lebih segar lah, ada pepohonan, ada rumput, ada lapangan seperti itu. Tidak mengganggu pembelajaran sih, Cuma akan lebih menyenangkan kalau anak-anak juga diberi kesempatan untuk bermain di luar. Karena tidak hanya melihat kondisi lokasi sekolah, tetapi sebagian besar rumah mereka pun disekitar sekolah ini, rumah mereka sekitar perkotaan dan itu apa ya. Dan tempat-tempat yang segar, banyak pepohonan itu mereka sangat jarang sekali menjumpai ya dan menikmati itu.
c. Cenderung terpadu
d. Kalau penataan kelas sejauh ini jarang sekali
ada perubahan sih ya, paling hanya mainan-mainan saja yang diganti secara periodik. Biasanya diperbaharui, misalnya hiasan di kelas atau apa biasanya setelah tahun ajaran baru. Biasanya tahun ajaran selesai kemudian ada tahun ajaran baru kita persiapkan
setidaknya ada suasana baru.
e. Penyiapannya kita kendalanya waktu ya, kalau
untuk ide, sarananya saya yakin sekolah ini bisalah memfasilitasi kami. Tapi kadang-kadang terbentur dengan masalah waktu. Masukan (Input)
3 Menurut anda
bagaimanakah tersedianya dan kondisi sarana prasarana dalam mendukung
pembelajaran di TK ini?
c. Apakah juga
Iya,
a. Sudah cukup
b. Yang perlu ditambahkan mungkin, playground
aja. Jadi disekolah kita tidak ada batasan antara playground lalu ke kelas. Jadi
jumlahnya mencukupi?
d. Apakah masih
ada yang kurang? Misalnya apa saja?
sih. Itu, saya selalu kepikiran seperti itu. Kalau misal ada area, ada batasannya misal tertutup oleh apa gitu, ada jaring-jarinngy yang bisa mengamankan itu, ya lebih aman gitu. Mat (tikar) nya itu diperbanyak, karena bahaya juga ya anak-anak kan lari-lari, mereka pakai kaos kaki kan soalnya dan kadang licin.
4 Apakah latar
belakang pendidikan anda mendukung tugas anda sebagai pelaksana
kurikulum? Dalam hal apa kompetensi apa? (pedagogis,
kepribadian, sosial, profesional).
Bisakah anda memberikan contoh-contohnya?
Iya, sangat mendukung
Kalau di tempat kami, di sekolah kami
menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris, itu sangat membantu gitu ya. Mau tidak mau kita harus berbicara Bahasa Inggris. Nah itu sudah kita dapatkan ketika kita menempuh S1. Lalu banyak juga mata kuliah-mata kuliah yang banyak membantu saya disini seperti menyusun untuk membuat kurikulum, lesson plan, itu kan kita dapat juga dari kita kuliah itu sangat
membantu.
Proses (Process)
5 Strategi
instruksional yang bagaimana yang saudara terapkan? Apakah sama setiap saat atau berbeda? (perhatian individu, pengaturan kelas, inisiatif, iklim belajar)
Secara garis besar sama. Namun ada kasus tertentu misal terjadi hal di luar dugaan kami, ya ada sedikit perubahan supaya kelas tetap bisa berjalan dengan lancar tetapi kendala itu juga bisa terselesaikan.
Perhatian individu, kalau saya menyesuaikan anaknya. Kadang-kadang memang ada karakter anak kalau kita “lemah”, kita “lemah lembut”, itu tidak terlalu berefek ke dia, ya kita harus mencari cara lain, mungkin dengan cara yang sedikit lebih tegas. Kalau itu bisa berhasil kenapa tidak
dilakukan? Jadi tergantung karakter anak masing-masing.
kelompok yang kami tentukan. Tapi kelompoknya itu berganti-gantian. Jadi anak-anak tetap bisa bermain dengan teman-teman yang lain.
Iklim belajar, kalau ada yang interrupt, tergantung interruptnya gimana. Kalau misal mereka
interrupt masih berhubungan dengan apa yang kita sampaikan itu masih kita ladeni. Misalnya sedang bible story, kemudian ada yang interrupt tetapi masih ada hubungannya dengan itu, cerita yang kita sampaikan, masih dalam “batas wajar” masih kita ladeni, nggak pa-pa. Tapi kalau memang sudah tidak ada hubungannya sama sekali dengan apa yang kita sampaikan ya memang harus diberikan penjelasan: nanti dulu atau kita kembalikan dia untuk fokus: ayo dengarkan dulu, nanti ceritanya.
6 Metode-metode apa
sajakah yang Saudara terapkan untuk mengajar anak didik?
c. Bagaimana anda
tahu kapan sebuah metode itu tepat atau tidak tepat dipakai?
d. Tolong berikan
contoh kapan anda memakai setiap metode?
Per kegiatan beda-beda
a. Biasanya kalau mau pulang kan kita me-review
juga, memang ada waktu sedikit untuk me-review apa yang sudah tadi disampaikan gitu. Dari situ kita recall di situ, ya kita bisa lihat hasilnya. Misalnya anak-anak bisa menangkap atau tidak. Biasanya dari feedbacknya anak-anak.
Kalau misal ada anak yang ternyata belum bisa, biasanya kita (guru) bicarakan. Biasanya setelah kelas ya kita ada sedikit evaluasi di kelas tapi nggak begitu terlalu serius, tapi kita ada komunikasi: tadi gimana kelasmu?
anakmu bisa nggak? Gini,,,gini,,,
Dari situ biasanya kita menemukan cara-cara, biasanya ada yang mengusulkan bagaimana kalau dibuat gini Miss,,kalau dibuat ini. nah itu, kita spontan aja sih, dan kita coba, dicoba.
b. Kalau cerita biasanya mereka untuk character
building, pembentukan karakter itu bagus memang melalui cerita, terus melalu contoh-contoh kasus gitu, mereka bisa menangkap. Kalau praktek langsung biasanya anak-anak Math ya. Math itu sangat mengena. Misalnya mereka belajar menghitung menggunakan aparatus atau menggunakan block. Tapi bisa juga dengan bercerita misalnya ini membeli ini, diberikan ke siapa, sisanya berapa. Nah itu juga bisa.
7 Bagaimana anda
memanfaatkan media pembelajaran
a. Biasanya mengacu ke kurikulum tahun lalu.
dan APE?
e. Bagaimana anda
memilih?
f. Apakah sudah
dipersiapkan sebelumnya ataukah anda harus mencari?
g. Apakah anda
pernah
mengganti media secara mendadak karena situasi? Misal anak tidak tertarik atau media rusak?
h. Apakah ada
kesulitan dalam penyiapan media pembelajaran?
pengalaman juga ya, kalau belajar ini biasanya anak-anak bagaimana, yang tepat seperti apa. Dari pengalaman aja sih.
b. Kalau media, kalau memang cerita-cerita kita
sudah mengumpulkan banyak, tinggal play aja. Lalu untuk materi atau exercise, atau AVA biasanya kita nggak ndadak juga sih, karena kita memang harus secara administatif harus 1 minggu pada awal bulan itu kan sudah
mengumpulkan lesson plan eh monthly schedule, lalu minggu berikutnya lesson plannya, dan minggu ketiganya kan materi sudah ada. Jadi itu nanti kan masih di cek oleh kepala sekolah apakah itu sesuai apakah itu kurang atau gimana mungkin perlu
perbaikan atau gimana. Jadi kalau mendadak sih nggak ya.
c. Ya pernah sih. Contohnya yang sering
menggunakan AVA kan art, kelas art gitu. Lalu kita sudah membayangkan nanti anak-anak menggunting dulu lalu mereka menempel di sini bagian ini-bagian ini gitu. Lalu setelah dicobakan pada satu anak, oh ternyata tidak bekerja atau kurang efektif atau anak-anak mengalami kesulitan, maka kita membuat,,kita permudah, biasanya bagian mana yang sulit itu kita back up dulu lalu yang lainnya dikerjakan anak-anak. Gitu sih biasanya.
d. Kebetulan kalau kreatifitas sih, kalau kita
mentok masih internet. Disini ada akses internet jujur itu sangat membantu kami kita bisa mencari ide, tapi kalau keterbatasannya ya kadang-kadang waktu juga sih. Jadi kadang kalau kehabisan waktu kita mencari yang mudah dikerjakan gitu. Kalau ada yang bagus tapi detilnya banyak, membutuhkan waktu lama pengerjaanya itu kita hindari. Kita ambil yang cepat tapi bagus, efektif.
8 Menurut Saudara,
bagaimana partisipasi anak didik dalam mengikuti pembelajaran disekolah?
d. Bagaimana
perbandingan keterlibatan anak dan guru?
Partisipasinya... kebetulan yang bersekolah di tempat kita kan juga beragam ya, beragam sekali. Ada sebagian group anak yang mereka cepat sekali untuk menangkap materi, apa yang kami
e. Bagaimana jika anak tidak aktif dalam
pembelajaran?
f. Lebih banyak
mana yang terjadi antara
teacher dan student centered?
a. Kalau kita sih 60:40 masih banyak yang
gurunya.
b. Biasanya kita, karena kita kan belajarnya
individual, jadi kita panggil satu-satu. Jadi di situ biasanya yang fast learner kita dahulukan belajarnya, sehingga kita masih memiliki waktu yang masih agak lebih banyak untuk
mengulang materi untuk yang slow learner. Jadi mereka masih,,,istilahnya mengejarkan itu, jadi mereka juga bisa menangkap seperti yang lainnya, kita bisa menolong mereka. tapi seandainya tidak bisa, kadang-kadang kita menggunakan free learning, waktu free learning itu kita panggil, siapa yang masih kurang ininya, kita panggil anak itu sementara yang lainnya, bisa dikatakan yang sudah bisa ya kita biarkan untuk bermain dengan lainnya dan yang slow learner ini kita beri tambahan gitu. Kalau nggak homework, ada homework juga.
c. Teacher centered
9 Apakah anda selalu
tepat dalam menggunakan kurikulum dengan yang terjadi di kelas?
c. Dalam keadaan
apa yang menjadi kesulitan anda tidak
melaksanakan pembelajaran sesuai
kurikulum?
d. Apakah anda
selalu mengatur penggunaan waktu secara efektif? Apa yang anda lakukan jika waktu kurang dalam sebuah kegiatan? Atau apa yang anda lakukan jika ada waktu lebih?
80% iya
a. Ya kadangkala tidak sesuai dengan yang kita
harapkan ya. Misalkan ada salah satu guru yang absen, maka pengaturan kelas kan harus dibuat seefektif mungkin dengan 1 guru. Atau mungkin ada kegiatan lain di luar kegiatan sekolah yang tidak bisa ditinggalkan,
mempengaruhi juga ya, pasti ada perubahan-perubahan disana-sini. Entah kelasnya jadi digabung atau apa. Harusnya misalnya
mengerjakan per anak, untuk jadi lebih mudah dikerjakan bersama-sama, misalnya gitu.
b. Kalau waktu lebih untuk play (bermain). Kalau
waktunya kurang, kehabisan waktu,,,ya jarang sih. Biasanya pas-pas. Kalau selesai hari itu ya selesai.
10 Apakah Saudara
melakukan
Iya,
penilaian terhadap kemajuan belajar anak didik?
d. Apakah alat
penilaian yang anda gunakan?
e. Apa sajakah
ruang lingkup penilaian yang anda lakukan?
f. Kapan anda
melakukan penilaian? Harian, mingguan, bulanan, tengah semester, dan akhir semester?
b. Untuk ruang lingkup mengacu pada buku
raport, apa yang akan dilaporkan ke orang tua.
c. Harian, lalu bulanan review. Laporan ke orang
tua akhir semester.
11
Hambatan-hambatan dan dukungan apa sajakah yang Saudara alami saat mengajar?
Sejauh ini sih semuanya mendukung untuk pembuatan kurikulum itu bisa dilaksanakan dengan baik. Tetapi kadang-kadang ada dilema dari diri sendiri, karena dari Dinas Pendidikan menghimbau anak-anak untuk tidak belajar calistung, gitu kan, tapi ternyata untuk memasuki SD anak-anak harus sudah bisa membaca, bisa menghitung. Nah itu kadang-kadang menjadi dilema untuk kami. Dan kadang orang tua juga secara tidak langsung menuntut kok anak saya belum bisa ini, belum bisa itu, belum bisa membaca, belum bisa menulis,,,padahal seharusnya memang tidak boleh, tetapi harus bisa. Nah itu yang kadang membuat kita kadang “apa ya yang harus tepat disampaikan ke
mereka?”. Memperkenalkan calistung itu harus tersamarkan modelnya, seolah-olah mereka tidak belajar tetapi mereka harus bisa gitu. Itu yang menjadi kesulitan kami.
Hasil (Product)
12 Bagaimana hasil
pendidikan anak-anak di TK ini menurut anda? Bagaimana jika ada anak-anak yang belum mencapai tingkat
perkembangan?
memberikan saran-saran.
3.
Guru (GA2)
Pendidikan
: S1 PGSD
Tanggal Wawancara: 1 Mei 2013
Tempat Wawancara: Kantor Bethany School
No Pertanyaan Jawaban
Konteks (Context)
1 Kurikulum /silabus
TK menurut anda, terdiri dari apa saja?
a. Apa peran anda
dalam pembuatan silabus sebagai rencana yang akan anda laksanakan dikelas?
b. Bagaimana anda
memilih tema, materi dan kegiatan dalam silabus/kurikulu m tersebut?
c. Apakah dalam
menyusun bahan pelajaran, anda memperhatikan berbagai jenjang kemampuan siswa? Contohnya?
d. Menurut Anda
apakah materi di TK ini sudah sesuai dengan tingkat
perkembangan anak?
Kalau disini hampir sama dengan tadi yang sudah dibilang ada rpp nya, ada promes, terus daily, lesson plan. Sama sih.
a. Kalau silabus, belum ya. Tapi kalau untuk
membuat lesson plan pasti. Karena guru kan dituntut untuk setiap hari sebelum proses belajar mengajar dituntut untuk membuat itu dan juga menerapkan dalam proses belajar mengajar. Gurunya satu kelas ada 2, jadi giliran 2 bulan sekali. Jadi bulan ini saya yang buat atau teman sebelah. E,,,ada dua kelas, jadi ada satu teman yang buat terus saya mendesain, e,,,apa ya istilahnya saya
menyesuaikan dengan kelasnya. Kan ada jam-jam mata pelajaran yang berbeda. Jadi
penyesuaiannya itu aja.
b. Sumbernya pastinya dari macam-macam ya.
Bisa dari internet, dari buku panduannya, terus juga dari silabus itu tadi. Kan biasa ada indikator yang ingin diperoleh di situ. Dari indikator yang ingin diperoleh bisa
menyesuaikan materi yang akan diajarkan. Ada materi dari web (internet), dari sekolah, guru yang membuatnya untuk proses belajar mengajar.
c. Untuk saat ini untuk proses belajar mengajar
pastinya sama. Tetapi akan ada hari dimana ada istilah free learning itu ya, dimana free learning itu digunakan untuk siswa yang belum mencapai ketuntasannya. Jadi kalau semuanya udah beres, ya puji Tuhan. Tapi kalau belum, anak yang tadi belum dibimbing lagi.
d. Kalau untuk TK A so far semuanya udah
anak-anak juga tidak sampai tertekan sekali, jadi mereka masih bisa mengikuti walaupun dengan 1 atau 2 yang masih tertinggal, mungkin masih ada.
2 Bagaimanakah
lingkungan
pembelajaran di TK ini?
a. Apakah aman,
nyaman, bersih, sehat dan menarik?
b. Apakah ada
kekurangan?
c. Bagaimana
setting lingkungan pembelajarannya ? Apakah
terpadu, area, gabungan?
d. Bagaimana
membuat lingkungan dan setting yang sesuai dengan kebutuhan anak?
e. Apakah ada
kesulitan? Jika ada, apa saja
a. Sudah,,pastinya
b. Menurut saya? Di sekolah ini ya maksudnya
dari fasilitas, em, kalau menurut saya sih sudah cukup baik ya, kalau kekurangan memang hampir sebagian besar indoor ya. Jadi dalam tanda petik siswa itu tidak berinteraksi langsung dengan lingkungan atau istilahnya dengan matahari secara langsung, kontak dengan udara luar. Kekurangannya itu mungkin.
c. Iya, dalam satu bulan ada topik yang diangkat.
Seumpama tentang kemarin tentang farm animal, jadi semua yang diangkat, iya..area, ndak, jadi masih dalam area kelas saja.
d. Itu dilakukan awal tahun sama penambahan
disetiap materi yang akan diajarkan. Misal pada awal semester kita sudah mendesain kelas sedemikian rupa tapi berjalannya waktu kan ada kebutuhan lainnya juga jadi dari proses itu kita bisa menambahkan setting-setting yang dibutuhkan. Kesulitan,,,apa ya,,mungkin motivasi, usaha dari guru sendiri. Kadang kalau agak sedikit sibuk gitu
kasarannya, ya apa adanya, tapi kalau bisa ya pengen memaksimalkan.
Masukan (Input)
3 Menurut anda
bagaimanakah tersedianya dan kondisi sarana prasarana dalam mendukung
pembelajaran di TK ini?
a. Apakah juga
jumlahnya mencukupi?
b. Apakah masih
ada yang kurang? Misalnya apa saja?
a. –
b. Sudah, semua sudah
c. Dari fasilitas juga mungkin ya, em,,kalau saya
sih mungkin musik ya, mungkin bukan alat musik juga, istilahnya apa kayak sound di kelas untuk setiap pagi mungkin bisa
4 Apakah latar
belakang pendidikan anda mendukung tugas anda sebagai pelaksana
kurikulum?
a. Dalam hal apa
kompetensi apa? (pedagogis, kepribadian, sosial, profesional) Bisakah anda memberikan contoh-contohnya?
Ya,,pastinya.
Walaupun saya S1 nya PGSD, ya pasti adalah ya penerapan dalam proses belajar mengajar dari materi yang saya pelajari.
Terutama dalam hal materi dan juga administrasi dan juga masalah komunikasi dengan anak.
Proses (Process)
5 Strategi
instruksional yang bagaimana yang saudara terapkan? Apakah sama setiap saat atau berbeda? (perhatian individu, pengaturan kelas, inisiatif, iklim belajar)
Macam-macam, kalau saya sih pengen merata tapi ada yang lebih dekat gitu ya. Karena mereka “nyambung” kalau diajak ngobrol sama gurunya. Tapi memang ada tipe anak yang pendiam, menjaga jarak dengan guru. Kalau saya sih menyamaratakan tapi ada anak-anak tertentu yang bisa diajak...
Kalau ada anak pendiam, ya diajak bercanda dulu, di angetkan dulu istilahnya. Terus habis itu baru ditanya-tanya apa yang dilakukan dirumah. Dari situ bisa membangun komunikasi, jembatan komunikasi.
Kalau pengaturan kelas ya kadang berdiri, berkelompok, ya macam-macam disesuaikan dengan “kebutuhan” gitu.
Kalau iklim belajar ya pertama mengajak terus juga membuat iklim kalau sedang belajar ya harus “kondusif”. Kalau sedang bermain ya “ceria” itu tadi. Jadi pertama memang harus ada ajakan dari guru. Guru itu yang memulai itu tadi, habis itu baru menciptakan itu tadi jadi anak-anak juga termotivasi untuk meyesuaikan. Kalau ada anak yang interrupt, kalau saya didengarkan dulu, terus habis itu kalau interupsinya mengganggu temannya ya berusaha untuk menasihati dengan cara ya menasihati tadi dengan metode
penghitungan. Istilahnya berapa kali
6 Metode-metode apa sajakah yang Saudara terapkan untuk mengajar anak didik? a. Bagaimana anda tahu kapan sebuah metode itu tepat atau tidak tepat dipakai?
b. Tolong berikan
contoh kapan anda memakai setiap metode?
Ya, pastinya dicampur. Tapi biasanya untuk menarik anak, pertama tanya jawab dulu, atau mungkin bisa cerita dulu baru nanti bertanya jawab.
a. Ketika respon ya dari anak-anak itu kurang
aktif atau mungkin anak malah sibuk sendiri. Nah itu tadi ya, mungkin itu metodenya kurang cocok.
b. Misalnya belajar ‘experiment’ gitu. Ditanyain dulu anak-anak, contohnya kemarin tentang bubble (gelembung), apakah kalau mandi atau apa aktifitas mereka pernah melihat
gelembung-gelembung. Terus gimana ya? Asalnya gimana? Kok bisa gitu? Tanya jawab gitu. Jadi otomatis anak diajak terlibat.
7 Bagaimana anda
memanfaatkan media pembelajaran dan APE?
a. Bagaimana anda
memilihnya?
b. Apakah sudah
dipersiapkan sebelumnya ataukah anda harus mencari?
c. Apakah anda
pernah
mengganti media secara mendadak karena situasi? Misal anak tidak tertarik atau media rusak?
d. Apakah ada
kesulitan dalam penyiapan media pembelajaran?
a. Memilihnya dengan kebutuhan dengan
pembelajaran yang akan dilakukan. Umpamanya kalau ‘Math” gitu ya, jadi di padankan dengan whiteboard, habis itu juga bisa dengan tanya jawab atau juga cara lain dengan bermain atau games gitu.
b. Pastinya
c. Pernah, karena mungkin dari alatnya atau
AVAnya yang rusak atau di lihat kok agak sedikit memakan waktu yang panjang gitu. Istilahnya alokasi waktunya melebihi juga memandang itu juga bisa diganti dengan yang lain. Kalau anaknya tidak tertarik mungkin diganti metode juga bisa, kalau AVA kan udah dipersiapkan jauh-jauh hari kalau dibawa nggak menarik, ya metodenya itu yang diganti. Jadi dengan format lain, jadi AVA itu masih bisa digunakan.
d. Waktu mungkin ya,,,
8 Menurut Saudara,
bagaimana partisipasi anak didik dalam mengikuti pembelajaran disekolah? a. Bagaimana perbandingan keterlibatan anak dan guru?
Sebagian besar sih sudah cukup aktif. Karena di kelas saya, ya bersyukur, karena anak-anaknya itu memberikan respon kepada guru. Ya walaupun mungkin ada yang aktif, atau mungkin sibuk sendiri ya tapi kalau dalam kelas anaknya aktif gitu.
a. Ya, hampir 80 % sih aktif anak-anaknya untuk
memberi respon, aktif merespon guru dari apa yang disampaikan guru.
b. Ditunjuk, ditanya, penunjukan
b. Bagaimana jika anak tidak aktif dalam
pembelajaran?
c. Lebih banyak
mana yang terjadi antara
teacher dan student centered?
ke student centered
9 Apakah anda selalu
tepat dalam menggunakan kurikulum dengan yang terjadi di kelas?
a. Dalam keadaan
apa yang menjadi kesulitan anda tidak
melaksanakan pembelajaran sesuai
kurikulum?
b. Apakah anda
selalu mengatur penggunaan waktu secara efektif? Apa yang anda lakukan jika waktu kurang dalam sebuah kegiatan? Atau apa yang anda lakukan jika ada waktu lebih?
Kalau itu kan sudah ada urutannya kan, sebagian besar sudah sesuai.
a. Karena kondisi kelas yang mungkin tidak
kondusif, terus juga ada istilahnya apa ya, hambatan dalam belajar dari anaknya. Jadi guru harus menasihati dan itu pasti juga kan memakan waktu. Kalau masalah waktu misal libur mendadak atau seminar gitum ya mungkin digabungkan dengan minggu depannya gitu, jarang sih menghilangkan (kegiatan).
b. Iya. Kalau waktunya kurang, seumpamanya
anak itu harus sendiri-sendiri, dibuat menjadi 2 atau 3 anak langsung sekaligus, istilahnya dimasukkan dalam kelompok. Kalau ada waktu lebih, untuk mereka (anak-anak) berinteraksi dengan temannya, bermain juga nggak pa-pa. Yang penting pencapaian anak dari materi yang diajarkan sudah selesai nah nggak harus dipaksakan anak harus belajar sesuatu yang lain. Mungkin mereka bisa mendapatkan reward dengan itu tadi, bermain.
12 Apakah Saudara
melakukan
penilaian terhadap kemajuan belajar anak didik?
a. Apakah alat
penilaian yang anda gunakan?
b. Apa sajakah
ruang lingkup penilaian yang anda lakukan?
c. Kapan anda
Iya, setelah pembelajaran dan pas juga dalam proses.
a. Pengamatan, mungkin juga dari unjuk kerja.
b. Ruang lingkupnya sudah ada di buku
raportnya.
c. Harian, di compile akhir bulan ke monthly
melakukan penilaian? Harian, mingguan, bulanan, tengah semester, dan akhir semester?
13
Hambatan-hambatan dan dukungan apa sajakah yang Saudara alami saat mengajar?
Belum ada, semua udah sangat mendukung sih menurutku. Kondusif untuk proses belajar.
Hasil (Product)
14 Bagaimana hasil
pendidikan anak-anak di TK ini menurut anda? Bagaimana jika ada anak-anak yang belum mencapai tingkat
perkembangan?
Mungkin masalah komunikasi ya. Kalau kita mencapai gol, istilahnya anak dari preschool mereka terbiasa Bahasa Indonesia, terus dari TK A mulai dibiasakan dengan Bahasa Inggris gitu, supaya mereka bisa lebih aktif (berbahasa Inggris), kekurangannya mungkin masih ada keengganan dari siswanya dan juga dari guru yang masih beberapa waktu menggunakan Bahasa Indonesia.
Ya memberikan catatan ke orang tua sih dengan
fakta yang ada di dalam putra-putrinya, “note
khusus” mungkin yang perlu diperhatikan ini. jadi mungkin kebijakan orang tua seperti apa.
4.
Guru (GA3)
Pendidikan
: S1 Pendidikan Bahasa