• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Usia Dini Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Usia Dini Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

A.

Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK ORANG TUA PESERTA

DIDIK

EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM PAUD TAMAN

KANAK-KANAK BETHANY SCHOOL SALATIGA

I.

Pengantar

Bapak/Ibu orang tua peserta didik yang terhormat,

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan respon terhadap

serangkaian pertanyaan yang akan diberikan sesuai dengan

pendapat Bapak/Ibu tentang pelaksanaan pembelajaran di TK B

Bethany School. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan kami

jamin

kerahasiannya,

dan

sama

sekali

tidak

akan

mempengaruhi posisi/kedudukan dan penilaian prestasi putra

atau putri Bapak/Ibu di sekolah ini. Namun jawaban tersebut

sangat bermanfaat bagi kami dalam mengevaluasi pelaksanaan

pembelajaran di TK Bethany School ini.

Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu , kami ucapkan

terima kasih

Salatiga, ... 2013

Hormat Saya

(2)

II.

Identitas Responden

Nama

: ________________________

Pekerjaan

: ________________________

Jenis kelamin : ________________________

Tanda tangan :

________________________

III.

Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah anda tahu tentang

kurikulum TK Bethany sebelum memutuskan mendaftarkan anak anda di sekolah ini?

2. Apakah harapan pembelajaran

yang akan diterima anak anda?

3. Apakah harapan akan hasil

pembelajaran setelah anak anda lulus?

4. Apakah hasil pembelajaran

yang diterima oleh anak anda telah sesuai dengan harapan anda?

5. Apabila jawaban nomor 4

adalah ‘iya’, apakah anda puas dengan kurikulum yang dikembangkan di TK ini dan juga dalam proses

pembelajarannya? Jelaskan.

6. Jika jawaban nomor 4 adalah

(3)

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU TAMAN

KANAK-KANAK

EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM PAUD TAMAN

KANAK-KANAK BETHANY SCHOOL SALATIGA

I.

Pengantar

Saya adalah mahasiswa Program Pascasarjana Magister

Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, ingin

mengadakan penelitian tentang “Evaluasi

Pelaksanaan

Kurikulum (Studi pada Taman Kanak-kanak Bethany School)

”.

Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan dalam rangka penyusunan Tesis

sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi

program S2 dan tidak digunakan untuk hal lain.

Pertanyaan yang akan diajukan ini sangat mendukung

dalam penelitian ini, oleh karena itu dimohon kepada Bapak/Ibu

bersedia untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan

sesuai dengan keadaan sesungguhnya dan penulis juga akan

menjaga kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu.

Atas segala bantuan dan kerjasamanya, Saya ucapkan

terima kasih.

Salatiga, ... 2013

Hormat Saya

(4)

II.

Tanggal wawancara

:_____________________________

III.

Tempat wawancara

:_____________________________

IV.

Identitas Guru

Nama Lengkap

: _____________________________

Pendidikan Terakhir

: _____________________________

Tempat/tanggal Lahir

: _____________________________

Lama Mengajar

: _____________________________

Lama Mengajar di TK A/TK B : _______________________

Tanda Tangan

: _____________________________

V.

Pertanyaan Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

Konteks (Context)

1 Kurikulum /silabus TK menurut anda,

terdiri dari apa saja?

a. Apa peran anda dalam pembuatan

silabus sebagai rencana yang akan anda laksanakan dikelas?

b. Bagaimana anda memilih tema, materi

dan kegiatan dalam silabus/kurikulum tersebut?

c. Apakah dalam menyusun bahan

pelajaran, anda memperhatikan berbagai jenjang kemampuan siswa? Contohnya?

d. Menurut Anda apakah materi di TK ini

sudah sesuai dengan tingkat perkembangan anak?

2 Bagaimanakah lingkungan pembelajaran di

TK ini?

a. Apakah aman, nyaman, bersih, sehat

dan menarik?

b. Apakah ada kekurangan?

c. Bagaimana setting lingkungan

pembelajarannya? Apakah terpadu, area, gabungan?

d. Bagaimana membuat lingkungan dan

(5)

anak?

e. Apakah ada kesulitan? Jika ada, apa

saja?

Masukan (Input)

3 Menurut anda bagaimanakah tersedianya

dan kondisi sarana prasarana dalam mendukung pembelajaran di TK ini?

a. Apakah juga jumlahnya mencukupi?

b. Apakah masih ada yang kurang?

Misalnya apa saja?

4 Apakah latar belakang pendidikan anda

mendukung tugas anda sebagai pelaksana kurikulum?

Dalam hal apa kompetensi apa? (pedagogis, kepribadian, sosial, profesional). Bisakah anda memberikan contoh-contohnya?

Proses (Process)

5 Strategi instruksional yang bagaimana

yang saudara terapkan? Apakah sama setiap saat atau berbeda? (perhatian individu, pengaturan kelas, inisiatif, iklim belajar)

6 Metode-metode apa sajakah yang Saudara

terapkan untuk mengajar anak didik?

a. Bagaimana anda tahu kapan sebuah

metode itu tepat atau tidak tepat dipakai?

b. Tolong berikan contoh kapan anda

memakai setiap metode?

7 Bagaimana anda memanfaatkan media

pembelajaran dan APE?

a. Bagaimana anda memilihnya?

b. Apakah sudah dipersiapkan

sebelumnya ataukah anda harus mencari?

c. Apakah anda pernah mengganti media

secara mendadak karena situasi? Misal anak tidak tertarik atau media rusak?

d. Apakah ada kesulitan dalam penyiapan

media pembelajaran?

8 Menurut Saudara, bagaimana partisipasi

anak didik dalam mengikuti pembelajaran disekolah?

a. Bagaimana perbandingan keterlibatan

anak dan guru?

b. Bagaimana jika anak tidak aktif dalam

pembelajaran?

(6)

teacher dan student centered?

9 Apakah anda selalu tepat dalam

menggunakan kurikulum dengan yang terjadi di kelas?

a. Dalam keadaan apa yang menjadi

kesulitan anda tidak melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum?

b. Apakah anda selalu mengatur

penggunaan waktu secara efektif? Apa yang anda lakukan jika waktu kurang dalam sebuah kegiatan? Atau apa yang anda lakukan jika ada waktu lebih?

10 Apakah Saudara melakukan penilaian

terhadap kemajuan belajar anak didik?

a. Apakah alat penilaian yang anda

gunakan?

b. Apa sajakah ruang lingkup penilaian

yang anda lakukan?

c. Kapan anda melakukan penilaian?

Harian, mingguan, bulanan, tengah semester, dan akhir semester?

11 Hambatan-hambatan dan dukungan apa

sajakah yang Saudara alami saat mengajar?

Hasil (Product)

12 Bagaimana hasil pendidikan anak-anak di

TK ini menurut anda?

(7)

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH

EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM PAUD TAMAN

KANAK-KANAK BETHANY SCHOOL SALATIGA

I.

Pengantar

Saya adalah mahasiswa Program Pascasarjana Magister

Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, ingin

mengadakan penelitian tentang “Evaluasi

Pelaksanaan

Kurikulum (Studi pada Taman Kanak-kanak Kelompok B

Bethany School)

”.

Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan dalam rangka penyusunan Tesis

sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi

program S2 dan tidak digunakan untuk hal lain.

Pertanyaan yang akan diajukan ini sangat mendukung

dalam penelitian ini, oleh karena itu dimohon kepada Bapak/Ibu

bersedia untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan

sesuai dengan keadaan sesungguhnya dan penulis juga akan

menjaga kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu.

Atas segala bantuan dan kerjasamanya, Saya ucapkan

terima kasih.

Salatiga, ... 2013

Hormat Saya

(8)

II.

Tanggal wawancara

:_____________________________

III.

Tempat wawancara

:_____________________________

IV.

Identitas Kepala Sekolah

Nama lengkap

: _____________________________

Pendidikan terakhir

: _____________________________

Tempat/tanggal ahir

: _____________________________

Lama menjabat

: _____________________________

Tanda tangan

: _____________________________

V.

Pertanyaan Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

Konteks (Context)

1 Bagaimanakah lingkungan

sosial dan setting fisik di TK bethany? Apakah sudah optimal untuk pembelajaran?

Bagaimana membuat

lingkungan dan setting yang sesuai dengan kebutuhan anak? Apakah ada kesulitan? Jika ada, apa saja

2 a. Apakah peran anda dalam

silabus / kurikulum?

b. Apakah guru terlibat dalam

pembuatan?

Masukan (Input)

4 Bagaimanakah karakteristik

pendidik dan latar belakang guru sebagai pelaksana kurikulum?

Apakah semua guru sudah memenuhi kompetensi

pedagogis, kepribadian, sosial dan profesional?

5 Menurut anda bagaimanakah

(9)

Proses (Process)

6 Menurut anda, bagaimanakah

proses pembelajaran yang dilakukan oleh para guru?

a. Bagaimana dengan

persiapan mengajar mereka?

b. Bagaimana dengan strategi

instruksional mereka?

c. Bagaimana dengan metode

yang digunakan? Apakah sudah tepat?

d. Bagaimana dengan

penggunaan media pembelajaran? Pemilihannya? Ketepatannya?

e. Bagaimana kualitas

interaksi antara guru dan murid?

f. Bagaimana dengan penilaian

hasil pembelajaran? Apakah alatnya sudah tepat?

g. Dari antara hal tersebut

manakah yang merupakan kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelejaran?

h. Apakah semua sudah sesuai

dengan kurikulum yang disusun?

Hasil (Product)

7 Apakah anak-anak yang sudah

menyelesaikan pendidikan TK disini sudah sesuai dengan visi misi sekolah?

a. Bagaimana jika ada

anak-anak yang belum mampu mencapai tingkat

perkembangan yang seharusnya?

b. Melihat hal tersebut apakah

bahan ajar dan metode sudah sesuai untuk anak?

c. Berkaitan juga dengan isu

anak TK tidak boleh diajarkan calistung,

(10)

B.

Pedoman Observasi

Instrumen Pedoman Observasi Proses Belajar Mengajar

Check (v) pernyataan yang sesuai dengan hasil pengamatan

No Kegiatan Sub

Kegiatan

Kriteria Check

1 Persiapan

kegiatan pembelajaran

1. Keseuaia

n tema dengan menu

- Tema pembelajaran yang

disajikan pendidik tidak sesuai dengan program pembelajaran

- Tema pembelajaran yang

disajikan pendidik kurang sesuai dengan program pembelajaran, dan hanya sedikit tema yang

membahas atau berkaitan dengan program

pembelajaran

- Tema pembelajaran yang

disajikan pendidik sesuai dan merupakan

penjabaran dari program (menu) pembelajaran

( .... )

( .... )

( .... )

2. Pemiliha

n bahan ajar yang disampai kan dalam proses pembelaj aran

- Bahan ajar yang

disampaikan tidak sesuai dengan karakteristik anak

- Bahan ajar yang

disampaikan bersifat sederhana, konkrit dan sesuai dengan dunia anak tetapi tidak terkait langsung pengalaman anak

- Bahan ajar yang

disampaikan bersifat sederhana, konkrit dan sesuai dengan dunia anak serta terkait langsung dengan situasi pengalaman anak

( .... )

( .... )

( .... )

3. Pemiliha

n

kegiatan-kegiatan dalam

- Kegiatan-kegiatan yang

dipilih pendidik tidak sesuai dengan subtema, tema dan menu

pembelajaran

( .... )

(11)

proses pembelaj aran

- Kegiatan-kegiatan yang

dipilih pendidik tidak berkaitan secara langsung dengan

subtema, tema dan menu pembelajaran

- Kegiatan-kegiatan yang

dipilih sesuai dan berkaitan secara langsung dengan

subtema, tema dan menu pembelajaran

( .... )

2 Strategi

instruksional yang

diterapkan guru

1. Perhatia

n

terhadap perbedaa n

individua l

- Perhatian pendidik

ditujukan pada situasi kelas atau anak didik secara umum

- Pendidik mendekati,

menanyai kesulitan dan memberikan bimbingan belajar kepada anak didik secara individual

- Pendidik mengijinkan

anak didik belajar sendiri berbeda dengan anak lain dan memberi bimbingan secara individual

- Guru menyediakan atau

memberikan kegiatan belajar sesuai dengan minat dan kemampuan anak secara individual

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

2. Pengatur

an organisas i kelas

- Cara pengaturan tempat

duduk secara tradisional, guru di depan murid berderet-deret ke belakang dengan

menekankan ketenangan anak di tempat duduk masingmasing untuk mendengarkan apa yang disampaikan guru

- Cara pengaturan tempat

duduk fleksibel, tempat duduk murid diatur berkelompok, duduk berkeliling pada satu meja tetapi peran guru masih besar untuk mengendalikan murid

( .... )

( .... )

(12)

duduk di tempatnya untuk mendengarkan apa yang disampaikan guru

- Tempat duduk murid

diatur berkelompok, duduk berkeliling pada satu meja, dengan

memberikan kesempatan kepada anak untuk aktif belajar sendiri dalam kelompok dengan

peranan guru membantu secara berurutan

kesulitan anak

- Memberikan kesempatan

kepada anak mengambil tempat belajar secara bebas sesuai dengan minat belajarnya secara spontan di mana saja, kapan saja dalam ruangan kelas, dalam sudut-sudut kegiatan yang tersedia atau di luar kelas

( .... )

3. Inisiatif - Guru mengendalikan

murid untuk menerima apa yang disampaikannya

- Guru mendorong dan

memuji anak yang menyampaikan respon terhadap apa yang diampaikan guru

- Guru mendorong dan

menghargai ide atau pendapat murid dan menggunakannya sebagai bahan pembelajaran, seperti menggunakan ide atau pendapat itu untuk dikonfrintirkan dengan ide atau pendapat anak lain

- Guru menggunakan ide

murid untuk melakukan kegiatan belajar yang menggunakan personal inquiry

( .... )

( .... )

( .... )

( .... )

(13)

belajar dalam kelas

pengarahan keras atau guru berkali-kali memberi perintah, kritik atau teguran terhadap murid yang mengganggu penyampaian guru

- Iklim belajar dengan

pengarahan guru dan menggunakan

pendekatan persuasive secara individual atau klasikal jika terdapat siswa yang mengganggu penyampaian guru

- Iklim belajar dengan

kelonggaran anak untuk belajar, jika terdapat gangguan proses belajar kritikan (rasa tidak senang) disampaikan secara umum pada situasi kelas

- Iklim belajar dengan

kelonggaran anak untuk belajar dan mendorong anak untuk

menyampaikan keinginan dan perasaannya jika terjadi kegelisahan situasi

( .... )

( .... )

( .... )

3 Metode

pembelajaran

1. Pemiliha

n/pengg unaan metode pembelaj aran

- Metode bermain

- Metode bernyanyi

- Metode cerita atau

mendongeng

- Metode menggambar

- Metode bermain peran

a. Menggunakan 1 metode b. Menggunakan 2 metode c. Menggunakan 3 metode atau lebih

( .... ) ( .... ) ( .... )

2. Ketepata

n penggun aan metode pembelaj aran

- Metode tidak sesuai

dengan tujuan

- Metode kurang sesuai

dengan materi dan tujuan

- Metode sesuai dengan

materi tujuan

( .... )

( .... )

( .... )

4 Interaksi

dalam

1. Kualifika

si

- Interaksi hanya terjadi

pada kelompok kecil saja

(14)

pelaksanaan pembelajaran

interaksi - Interaksi terjadi pada

sebagian anggota saja

- Terjadi interaksi antara

semua anggota kelompok

( .... )

( .... )

2. Keterliba

tan anak dalam kegiatan

- Hanya sebagian kecil

anak terlibat dalam seluruh kegiatan

- Sebagian besar anak

terlibat dalam seluruh kegiatan

- Seluruh anak terlibat

dalam seluruh kegiatan

( .... )

( .... )

( .... )

3. Kegiatan

kelompo k

- Guru kurang cermat

terhadap

kekuranglancaran kegiatan pembelajaran

- Guru berkeliling

memperhatikan seluruh kelompok tetapi hanya sekali-kali

mengarahkannya

- Guru nampak selalu

berkeliling

memperhatikan seluruh kelompok serta berhenti sebentar untuk

mengarahkan kegiatan.

( .... )

( .... )

( .... )

5 Media

pembelajaran termasuk APE

1. Ketepata

n pemiliha n media pembela jaran termasu k APE

- Media pembelajaran yang

dipilih tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak

- Media pembelajaran yang

dipilih kurang sesuai tingkat perkembangan anak

- Media pembelajaran yang

dipilih sesuai dengan tingkat perkembangan anak ( .... ) ( .... ) ( .... ) 2. Penggun aan media pembela jaran dan APE

- Pendidik tidak mampu

menggunakan media pembelajaran sesuai materi dan karakteristik anak didik

- Pendidik mampu

menggunakan media pembelajaran dengan tepat tetapi hanya mampu membangkitkan

( .... )

( .... )

(15)

sebagian gairah belajar anak didik

- Pendidik mampu

menggunakan media pembelajaran secara tepat sesuai karakteristik media, materi dan

karakteristik anak didik dan mampu

membangkitkan sebagian besar gairah belajar anak didik

6 Penilaian

pelaksanaan pembelajaran

1.

Jenis-jenis alat penilaia n yang digunak an

a. Pengamatan

b. Pencatatan anekdot

c. Pemberian tugas

- Menggunakan 1 alat

penilaian saja

- Menggunakan 2 alat

penilaian

- Menggunakan 3 alat

penilaian

( .... )

( .... )

( .... )

2. Materi

kegiatan

-kegiatan penilaia n terhada p pelaksa naan pembela jaran

a. Hasil kerja anak

b. Perkembangan

kognitif

c. Perkembangan

motorik (halus dan kasar)

d. Perkembangan

bahasa\

e. Perkembangan seni

f. Perkembangan moral

dan nilai-nilai moral

- Ruang lingkup penilaian

kurang dari 2 point di atas

- Ruang lingkup penilaian

mencakup 2-4 point saja

- Ruang lingkup penilaian

mencakup seluruh aspek perkembangan di atas

( .... )

( .... )

(16)

Catatan:

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_____________________________________________________________________

_________________________

Salatiga, ... 2013

Mengetahui,

Kepala Sekolah TK Bethany School

(17)

Pedoman Observasi Ketersedian Sarana Prasarana Pendidikan

No Sarana Prasarana Nama Barang Ada/Tidak

Ada

Kondisi Jumlah Keterangan

1 Jenis ruangan dan

halaman

1. Ruang pembelajaran

2. Halaman tempat bermain di

luar ruangan

3. Kantor guru

4. Kamar mandi dan WC

5. Ruang perpustakaan

6. Ruang istirahat/kesehatan

7. Ruang audiovisual

8. Ruang bimbingan

2 Kelengkapan sarana

kerja dan pendukung pembelajaran

1. Papan tulis/whiteboard,

kapur/marker, penghapus

2. Meja, kursi, tikar alas duduk

anak

3. Meja, kursi guru

4. Almari/rak penyimpanan arsip

5. Rak/tempat tas anak

6. Rak buku

7. Rak sepatu

8. Timbangan badan

9. Termometer

3. Kelengkapan silabus 1. Menu pembelajaran

2. SKH dan SKM

3. Buku kemajuan belajar

(18)

5. Buku persuratan

6. Daftar nilai

4 Ketersediaan alat

permainan edukatif luar ruangan

1. Bak pasir

2. Balok jungkitan

3. Papan luncuran

4. Ayunan

5. Bola dunia

6. Panjatan/tangga majemuk

7. Terowongan

8. Kolam renang

5 Ketersediaan alat

permainan edukatif dalam ruangan

1. Puzzle

2. Balok unit

3. Mandi bola

4. Kartu bergambar

5. Mozaik

6. Pohon angka

7. Boneka

8. Mobil-mobilan

9. Miniatur binatang

10. Tiruan alat-alat masak

11. APE tradisional

6 Kelengkapan

kehidupan sehari-hari

1. Peralatan makan

2. Perlatan minum

3. Peralatan sikat gigi dan sabun

4. Perlengkapan ibadah

7 Media audiovisual 1. Komputer

2. Tape recorder

3. Radio

(19)

5. VCD, dll

8 Bahan pustaka 1. Buku cerita

2. Majalah anak

3. Buletin

4. Koran

9 Portofolio 1. Tempat menempel hasil

menggambar anak

2. Tempat meletakkan

benda-benda hasil kerja anak

3. Tempat meletakkan foto-foto

aktivitas anak

Salatiga, ...2013

Mengetahui,

Kepala Sekolah TK Bethany School

(20)

C.

Pedoman Dokumentasi

Pedoman Studi Dokumentasi TK A / TK B

Aspek Komponen Sub Komponen Indikator Sasaran Hasil

Konteks Silabus Rencana kegiatan

tahunan, semester, satuan kegiatan bulanan,

mingguan (SKM), dan harian (SKH) (silabus), rencana pengelolaan kelas : rencana penataan lingkungan pembeljaran, rencana kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, rencana penilaian: rencana bentuk dan teknik penilaian

Adanya buku/dokume n silabus yang lengkap

Dokumen silabus

Masuka n (Input)

Siswa Umur 4 – 5 tahun

5 – 6 tahun

Arsip sekolah tentang identitas siswa

Proses Penilaian

hasil

- Alat menilai

- Ruang

(21)

pembelajara n

lingkup penilaian

harian, bulanan, semester

Produk Data hasil

pekerjaan anak

Hasil pekerjaan anak

Perkembangan kognitif, motorik, sosial emosional, seni, dan lain-lain

Hasil pekerjaan anak

Foto kegiatan Arsip hasil pembelajaran

Salatiga, ...2013

Mengetahui,

Kepala Sekolah TK Bethany School

(22)

D.

Hasil Wawancara

1.

Kepala Sekolah (KS)

Pendidikan

: S1 Pendidikan Bahasa Inggris

Tanggal Wawancara : 15 Mei 2013

Tempat Wawancara : Kantor Bethany School

No Pertanyaan Jawaban

Konteks (Context)

1 Bagaimanakah

lingkungan sosial dan setting fisik di TK bethany? Apakah sudah optimal untuk pembelajaran?

Bagaimana membuat lingkungan dan setting yang sesuai dengan kebutuhan anak? Apakah ada kesulitan? Jika ada, apa saja

Kalau untuk settingnya, karena memang settingan itu di buat memang harus sesuai dengan tema pembelajaran otomatis kami berpendapat bahwa itu seharusnya sesuai gitu dan memang kami tidak menginginkan banyak meja jadi memang lebih leluasa untuk anak-anak untuk bermain atau bergerak gitu ya. Jadi menurut kami sudah lumayan.

Pertama kali sih kami memikirkannya karena

memang kami tidak ingin seperti conventional

school yang dimana harus duduk di kursi dan kemudian ada mejanya untuk per anak atau dua anak. Pertama karena memang membutuhkan ruang yang sangat besar kalau untuk itu. Padahal kami menginginkannya ruangan yang tidak begitu besar tetapi sangat nyaman untuk dipakai anak untuk belajar atau bermain di dalam kelas. Itu yang pertama, yang kedua yaitu kenyamanan anak itu sendiri, yaitu anak dibatasi dengan banyak kursi terus kemudian banyak meja, otomatis kan anak-anak nggak leluasa untuk berjalan. Kemudian dengan settingan evamat itu kami berpikir bahwa kadang anak-anak itu belum bisa berhati-hati jadi kami menginginkan untuk apapun yang dilakukan anak-anak tanpa kami tidak mewajibkan anak untuk bilang bahwa tidak boleh seperti ini, tidak boleh seperti itu. Nah, dengan membuat anak-anak free untuk

melakukan sesuatu akhirnya kami menginginkan sesuatu yang kalau memang anak-anak

(23)

ya, karena memudahkan untuk memindahnya. Jadi settingan apapun untuk setiap hari itu, kalau misal mau mindah-mindah atau rubah-rubah itu nggak susah gitu lho, terus juga mudah

dibersihkan yang pasti dan perawatannya yang tidak harus dilakukan 1 bulan sekali atau 1 tahun sekali. Long lasting kami bilang. Jadi tidak

berjamuran, tidak teter, kalau yang dari kayu kan ada hal-hal yang harus diperhatikan.

Untuk kesulitannya nggak, kita bisa

melakukannya dengan baik karena semuanya sudah tersedia ya. Jadi nggak ada kesulitan untuk menyiapkan itu.

2 c. Apakah peran

anda dalam silabus / kurikulum?

d. Apakah guru

terlibat dalam pembuatan?

a. Saya yang membuatnya, yang kompile.

b. Kalau guru dalam pembuatan lesson plan,

silabus dan kurikulumnya kepala sekolah.

Masukan (Input)

4 Bagaimanakah

karakteristik pendidik dan latar belakang guru sebagai pelaksana kurikulum? Apakah semua guru sudah memenuhi kompetensi pedagogis,

kepribadian, sosial dan profesional?

Kalau untuk semua kompetensi iya, Cuma untuk level-levelnya pasti akan sangat berbeda dari satu guru dengan lainnya. Cuma yang pasti ada satu yang pasti harus ditingkatkan. Lulusan-lulusan kami memang sarjana pendidikan tetapi tidak linear dengan apa yang kami ampu saat ini yaitu tidak sarjana pendidikan usia dini berarti yang PAUD itu. Hanya itu saja. Tapi kalau untuk yang sarjana pendidikan kami sudah dapat semua dan itu semua juga sudah S1 ya. Kalau untuk TK sudah sarjana semua tapi belum linear dengan pekerjaannya.

Kalau kompetensi lain sudah memenuhi juga, karena guru-guru kami mau untuk belajar lebih terus juga puji Tuhan semuanya juga mempunyai latar belakang yang baik dari rumah dan juga dari lingkungan keluarga jadi tidak bermasalah kalau untuk berhubungan dengan karakternya.

Kemudian kalau untuk teamworknya karena dari pertaman kami sudah menekankan bahwa tidak yang namanya bekerja sendiri-sendiri gitu ya, jadi harus bekerja secara kelompok dan dari situ pun juga mereka semakin hari semakin berkembang untuk lebih bisa sharing dari satu dengan yang lainnya.

5 Menurut anda

bagaimanakah

(24)

tersedianya dan kondisi sarana prasarana dalam mendukung

pembelajaran di TK ini? apakah juga jumlahnya mencukupi?

playing ground. Jadi kami menginginkan untuk suasananya yang lebih natural, lebih alami dimana anak-anak pun juga bisa tidak hanya terkungkung dalam satu lingkup ruangan, hanya dibatasi tembok. Jadi kami sebenarnya pengen itu. Jadi lebih bisa berbasah-basah atau mungkin lebih bisa berkotor-kotor ria.

Kami sebenarnya sudah mengusulkan ke yayasan dan juga pihak gereja tapi memang untuk saat ini karena lahan yang tidak kami punyai jadi kami tidak bisa. Jadi untuk saat ini kami harus mengucap syukur atas apa yang sudah kami dapat sampai saat ini. kalau misal anak-anak yang dulunya yang disekolahan lama itu untuk berlari-lari belum bisa karena harus tetap di ruangan kelas, kalau sekarang sudah ada satu ruangan khusus yang memang sudah

termasuknya lebar juga hanya perbedaannya yang satu kena sinar matahari langsung yang satunya di dalam ruangan.

Proses (Process)

6 Menurut anda,

bagaimanakah proses

pembelajaran yang dilakukan oleh para guru?

i. Bagaimana

dengan persiapan mengajar mereka?

j. Bagaimana

dengan strategi instruksional mereka?

k. Bagaimana

dengan metode yang

digunakan? Apakah sudah tepat?

l. Bagaimana

dengan penggunaan media

pembelajaran? Pemilihannya? Ketepatannya?

Kalau untuk persiapan mengajarnya ada beberapa guru yang mungkin bisa dibilang tepat waktu gitu tetapi ada juga yang the last minute. Tetapi yang pasti untuk pengajarannya atau pembelajarannya tidak begitu timpang dengan apa yang sudah di siapkan. Apalagi memang kami sudah membentuk bahwa sebulan sebelumnya semua materi

kemudian segala semua persiapan itu harus sudah selesai. Jadi saya sendiri berharap untuk mereka juga memaksimalkan apa yang menjadi tugas mereka. tapi seandainya pun ada juga yang kelewat gitu,,e, kami mengharapkan untuk segala sesuatunya sudah lewat sebelum jam pelajaran dimulai gitu. Terus untuk pengajaran sendiri sih, teman-teman disini berusaha untuk memberikan yang terbaik.

Kalau untuk masalah tersebut menurut saya sudah, karena memang malahan saya pribadi tidak terlalu ikut campur dalam penanganan

(25)

m. Bagaimana kualitas

interaksi antara guru dan murid?

n. Bagaimana

dengan

penilaian hasil pembelajaran? Apakah alatnya sudah tepat?

o. Dari antara hal

tersebut manakah yang merupakan kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelejaran?

p. Apakah semua

sudah sesuai dengan

kurikulum yang disusun?

menyeting segala sarana prasaran disitu adalah sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dan berguna juga maksudnya lebih nyaman, enak untuk mereka belajar dan mengajar untuk anak-anak dan gurunya.

Kalau untuk metodenya karena setiap bulan sekali

pasti saya upgrade ya, maksudnya untuk

pembuatan lesson plan itu kan saya

memeriksanya dari daily schedule, weekly

schedule, kemudian monthly schedule, itu kan semua harus lengkap dengan AVA dan metode pembelajarannya. Jadi di kontrol terus, jadi harus sesuai dengan apa yang sudah kami himbau untuk pelaksanaannya. Cuma kadang ada beberapa AVA yang mungkin kurang maksimal, karena memang mungkin waktu yang mendadak atau mungkin belum persiapannya,,,e,,harusnya seperti ini tapi kemudian setelah dilakukan kurang seperti ini gitu. Jadi untuk AVA kalau menurut saya yang kurang.

Kalau untuk kualitas interaksi guru-guru kami sudah sangat-sangat akrab (dengan anak) bahkan ada beberapa murid pun menganggap mereka bukan gurunya lagi, mereka (guru) adalah sahabat

mereka (anak). Kalau feedbacknya kalau

anak-anak mungkin belum bisa 100% untuk

memberikan feedback kepada guru. Tetapi karena

kami memberlakukan three period lesson dimana

anak-anak pun juga harus semuanya terinvolve dalam kegiatan tersebut, apalagi juga kita melaksanakan sistem observasi jadi untuk pengamatan guru ke semua murid itu sudah terjangkau. Apalagi dengan adanya 1 guru 1 murid, nah itu kan otomatis untuk pengecekan hubungan guru dengan murid pun juga berjalan dengan baik tetapi dengan adanya beberapa murid yang mungkin cenderung menarik diri kemudian

tidak berbicara dengan miss-nya itu ya feedback

anak yang memang sebenarnya bawaan yang dia nggak suka ngomong aja. Tapi kalau untuk anak-anak yang suka ngomong walaupun dia mudeng

atau nggak mudeng pasti ada feedbacknya disitu.

Cuma kalau misal ada cerita lucu semuanya tertawa menurut saya itu sudah ada

understanding antara guru dan juga murid. Kalau

misal student center atau teacher center ya

(26)

lebih besar ke yang student center karena memang sebenarnya kan di sini guru hanya mendeliverikan

materi yang ada atau lesson-lesson yang ada.

Setelah itu langsung melihat ke anaknya. Anaknya itu butuhnya pengajaran seperti apa, ini seperti apa, kayak gitu sih.

e...iya alat penilaiannya sudah tepat.

Kalau menurut saya semua itu

berkesinambungan, jadi saya sendiri malah

bingung mana yang kuat mana yang lemah karena memang selalu muter terus gitu. Kadang untuk beberapa guru malah mungkin semuanya memang sangat menggunakan apa yang disediakan di sekolahan gitu ya. Cuma kalau untuk

kekuatannya ya itu saling mendukung gitu. Tapi kalau untuk kelemahannya, mungkin yang paling lemah itu di AVA nya. Tapi kalau untuk yang lain-lainnya kalau untuk persiapan karena sudah di dukung semuanya, jadi untuk jalan pun bahkan saya sering bilang bahwa kalau saat pembuatan lesson plan harus sudah selesai, harus sedetil mungkin di karenakan kalau misal orang lain yang mengajar itu sudah bisa dengan membaca lesson plan anda (guru) dan itupun sudah bisa berjalan. Kemudian untuk sarana dan prasarana pun menurut saya juga sudah sangat-sangat

mencukupi untuk bisa digunakan teachers untuk

bisa mengeksplor itu. Cuma ya itu tadi hanya AVA, AVA yang dibuat oleh guru untuk meyatakan tujuan-tujuan itu hanya ada beberapa guru yang bisa memberikan yang terbaik. Karena ada beberapa karena memang bakatnya juga tidak disitu ya talentanya jadi ‘ah yang penting ini seperti ini yang penting bukan AVA-nya tetapi

yang penting poinnya masuk untuk anak-anak’.

Kan kadang gitu, Cuma untuk beberapa kali supervisi sudah dibilang bahwa memang masuk untuk poinnya tetapi dengan didukung AVA yang lebih menarik itu pasti kan anak-anak akan lebih tertarik dan masuknya pun akan lebih dalam gitu. Jadi ya itu waktu dan talenta masing-masing. karena kalau ada supervisi bukan supervisi yang dadakan gitu ya, mereka bisa mempersiapkan

lebih baik, berarti kan it means they can . Mereka

(27)

pun sebenarnya tidak begitu bermasalah apalagi

dengan teknologi yang sekarang bisa print out dan

sebagainya. Mungkin juga willing, willingness juga

bisa itu. Niatnya itu pengen bikin kayak gini, kayak gini atau ah sederhana saja karena nggak mau repot dan sebagainya itu termasuk sih dan kadang saya belum bisa menyatakan itu apakah itu betul. Karena kalau misal dinyatakan secara

langsung otomatis banyak teacher yang ‘nggak

juga’ karena memang ini, tapi kalau saya lihat

kemungkinan willing ini yang paling besar yang

berperan disitu.

Iya sudah, 1 bulan sebelumnya untuk lesson plan.

Kalau kurikulum kan dari dulu sampai sekarang ya seperti itu aja, Cuma kami membikin setiap 1 tahun sekali kami membikin yang namanya KTSP itu setiap tahun harus berubah kan hanya untuk pendupdate-an aja, tapi kan isinya sama saja.

Hasil (Product)

7 Apakah anak-anak

yang sudah menyelesaikan pendidikan TK disini sudah sesuai dengan visi misi sekolah?

d. Bagaimana jika

ada anak-anak yang belum mampu mencapai tingkat

perkembangan yang

seharusnya?

e. Melihat hal

tersebut apakah bahan ajar dan metode sudah sesuai untuk anak?

f. Berkaitan juga

dengan isu anak TK tidak boleh diajarkan calistung, bagaimana pendapat anda?

Untuk visi misi membangun karakter anak, terus kemudian untuk membuat anak lebih baik lagi bisa dibilang 90% anak-anak sudah bisa e menjangkau visi misi kita. Tapi ada 1 yang

mungkin tidak karena kami tidak bisa mengontrol lebih lagi gitu ya, itu adalah dari peran serta orang

tua itu adalah Christ like-nya. Seperti bagaimana

Tuhan Yesus bertingkah laku, bertindak kepada kita, itu yang mungkin belum bisa, padahal itu adalah tujuan utama kami. Bukan Cuma untuk masalah apa namanya, secara akademis, tetapi point utama kami adalah seperti itu sebenarnya. Untuk tahun ini kami baru memberlakukan yang

namanya character building dimana anak-anak

harus belajar karakter gitu ya. Nah itu yang mungkin bisa membuat anak-anak lebih tahu lagi bagaimana cara untuk bisa seperti Tuhan Yesus. Itu yang mungkin yang utama. Jadi 90% sudah bisa masuk ke visi misi.

Hal itu karena juga kami tidak mewajibkan bahwa yang masuk disini adalah agama Kristen, terus kemudian yang kedua memang dalam

(28)

Kalau kami biasanya karena ada e,,,kalau ini untuk yang sudah lulus Puji Tuhan, sampai saat ini hanya dalam pengenalan membaca dan berhitung dan kebanyakan dalam membaca,

untuk itu. Kalau yang lainnya secara soft skill-nya,

gross motorist,,,fine motorist sama gross motorist, mereka tidak bermasalah dengan itu, kognitif pun juga tidak bermasalah. Jadi menurut saya sampai saat ini pun belum ada yang memang harus kita

tindak lanjuti seperti itu. Hanya yang social

emotional karena kami anak-anaknya adalah 6 tahun (umurnya) waktu mereka lulus itu memang terkhususnya untuk anak-anak yang nanti masuk

elementary school (SD) terkhususnya di Bethany School itu kami memberikan beberapa catatan atau note ‘anaknya seperti ini, seperti ini’ gitu. Tapi kalau untuk masalah akademis kami tidak

pernah ada follow up atau perkembangan yang

berkurang, karena memang standart kami lebih tinggi dibanding TK-TK lain dimana mereka hanya bisa berhitung 1-10 padahal kami sudah sampai 1-50. Kalau ternyata ada anak yang tidak sesuai dengan standart misal 50 pun berarti kan mereka sudah 1 standart dengan yang lainnya. Jadi tidak begitu terlalu yang ketinggalan. Kalau untuk membaca seandainya, kan ini membacanya juga untuk pengenalan. Dalam pengenalan dalam membaca ini, anak-anak kalau untuk

mengenalnya sudah tapi mungkin waktu keluar dari TK belum lancar dan juga sekolahan tidak bisa disalahkan untuk hal ini. Kenapa? Karena tidak boleh sebenarnya mengajarkan untuk hal itu hanya kami mengenalkan, kalau lancar atau tidak lancar itu kan sudah terserah dengan bakat atau talenta anak tersebut, karena memang sebenarnya kami hanya mengenalkan gitu. Jadi sampai saat ini memang belum ada tindak lanjut secara signifikan terutama untuk akademis, tapi kalau

untuk social emotional terutama untuk anak-anak

yang memang akan meneruskan di Bethany

School e,,sorry di elementary school biasanya kami

ada follow up.

Menurut kami sudah sesuai, kenapa? Begini, sebenarnya kan kami memamtok untuk standart yang sama Cuma ada beberapa anak yang

mungkin juga standartnya juga dibawah itu jadi

kami ada free learning dimana kami juga bisa

(29)

ketinggalan-ketinggalan tersebut gitu lho. Jadi waktu itu nantinya standartnya juga sama dan itu tadi karena memang kami dalam pengecekan materi kan sudha dilihat ya ini ni mampu nggak sih anak-anak seperti ini, ada soal seperti ini. Misal guru bikin soal, wah ini terlalu susah ini,

kemudain saya minta ganti. Itu ada editing di situ jadi kita tidak perlu yang terlalu e,,,waduh ini terlalu susah ini, gini, gini,,,. Jadi sudah ada filter dari kepala sekolah untuk melihat bahwa ini mampu apa nggak kalau diberlakukan ke anak. Itu yang pertama, yang kedua, saat ini memang udah hampir 1 tahun ini kami mengurangi banyak exercise karena tidak hanya dalam unjuk kerja saja yang bisa diberikan tetapi kita bisa observe. Supaya anak-anak juga tidak begitu terbeban, yang kedua juga supaya guru pun tidak terlalu terbeban dengan ‘aduh, exercise ini belum selesai, exercise ini belum selesai’. Terus akhirnya

bagaimana untuk penilaiannya, penilaiannya dilihat dari observasi tersebut dari game-game yang dilakukan dan exercise-nya disini tidak lagi untuk membuat anak tahu, bukan, tetapi untuk mengecek anak-anak tadi ngerti nggak sih tentang game yang diberikan. Kalau ngeceknya Cuma mau satu question, dua question itu nggak masalah itu untuk kindergarten A (TK A), tapi kalau untuk kindergarten B (TK B) karena anak-anak juga udah ngerti, udah mudeng kalau Cuma 1 atau 2 ya piece of cake akhirnya kita tambahi gitu.

Kami menyikapinya dengan baik karena memang untuk anak-anak sewajarnyalah. Cuma kita harus melihat lagi ‘bagaimana sih caranya?’ gitu.

Memang harus kita lihat bahwa memang anak-anak itu harus belajar lebih banyak lagi Cuma bagaimana cara pembelajarannya, biar anak-anak itu tidak merasa stress. Kenapa masalah itu dibawa, diangkat ke permukaan kenapa kok tidak boleh, karena anak-anak bahkan orang tua itu mikir ‘waduh kok anakku belum bisa’ karena memang belum pointnya. Ada beberapa anak yang fasenya belum bisa, tapi buat anak-anak yang fasenya sudah bisa berarti kan nggak masalah. Kalau seandainya kita bisa menyiasati, kita memberikan pembelajaran itu tetapi tidak

(30)

sedang kita kelola saat ini dan puji Tuhan, untuk

kelas bahasanya atau kelas languagenya

anak-anak pun juga merasa enjoy untuk belajar itu, tidak merasa ‘haduh aku nggak bisa’. Ada beberapa orang tua yang menganggap bahwa masih seperti dulu waktu dia belajar dimana akhirnya terangkatlah undang-undang

e,,peratutran bahwa tidak boleh mengajarkan, kalau mengenalkan boleh lho ya, tidak boleh mengajarkan karena memang dulunya banyak orang tua yang merasa stress di situ. Mereka bilang ‘miss, aku nggak bisa gini, anak-anak seperti ini’. akhirnya kita bilang ke orang tua, ‘bukan seperti itu yang kita ajarkan anak-anak bisa atau tidak bisa itu nggak masalah, kita hanya mengenalkan, ini lho wong reviewnya aja

modelnya kayak gini. Lha kalau ibu

mengajarkannya lebih dari ini ya terang anak ibu stress tapi tolong disalahkan pihak sekolahan, karena sekolahan tidak mengajarkan hal yang sperti ibu ajarkan’. Nah itu mungkin yang harus di siasati oleh setiap sekolahan bahwa apapun yang kita berikan entah itu level yang tinggi atau mungkin sudah dibilang itu sudah di SD atau SMP nggak masalah asal bagaimana cara memberikan atau mengenalkan itu pada anak-anak.

2.

Guru (GA1)

Pendidikan

: S1 Pendidikan Bahasa Inggris

Tanggal Wawancara: 2 Mei 2013

Tempat Wawancara: Kantor Bethany School

No Pertanyaan Jawaban

Konteks (Context)

1 Kurikulum /silabus

TK menurut anda, terdiri dari apa saja?

e. Apa peran anda

dalam pembuatan silabus sebagai rencana yang akan anda

Ya rencana harian, rencana bulanan, ya

semuanya, karena itu berkesinambungan dan itu satu kesatuan, tidak bisa dipilah-pilah maka semuanya itu termasuk sebagai kurikulum TK.

a. Kalau kurikulum tetap kan sudah ada yang

dari sekolah, sehingga yang menjadi tugas saya adalah mengembangkan metode pembelajaran yang ada di kelas, kegiatan yang ada di

(31)

laksanakan dikelas?

f. Bagaimana anda

memilih tema, materi dan kegiatan dalam silabus/kurikulu m tersebut?

g. Apakah dalam

menyusun bahan pelajaran, anda memperhatikan berbagai jenjang kemampuan siswa? Contohnya?

h. Menurut Anda

apakah materi di TK ini sudah sesuai dengan tingkat

perkembangan anak?

b. Tema sudah dari silabus, kalau materi dan

kegiatan biasanya kita mengacu dari materi tahun sebelumnya. Dari acuan tersebut mungkin ada hal-hal yang bisa ditambahkan, atau mungkin kita lihat memang harus dikurangi atau diganti, ya kita ganti sesuai dengan kebutuhan. Juga melihat kondisi masing-masing kelas. Jadi setiap tahun saya kira ya walaupun materinya sama tetapi

karena peserta didiknya itu e,,itu beda-beda, ya pendekatannya berbeda. Kadang itu yang membuat semuanya harus dirubah, ada yang dirubah tergantung dari peserta didiknya.

c. Iya, jelas kita menyesuaikan. Kadangkala

materinya sama,,,e,,,kita kan mengampu beberapa siswa, satu dengan yang lain

kadangkala kita dalam penyampaian materi itu mungkin satu anak dengan yang lainnya bisa berbeda juga karena penerimaan mereka ada yang berbeda, tergantung dari kemampuan mereka untuk menerima, dan juga pasti anak-anak mempunyai style belajar masing-masing yang berbeda. Ada yang melalui visual mereka lebih cepat, ada yang melalui audio, jadi memang disesuaikan.

d. Kalau perkembangan yang lain-lain sih aku

lihat sudah tepat ya dengan perkembangan mereka. Cuma kognitifnya itu yang tetap menjadi, kalau menurut saya masih perlu banyak penyesuaian dengan usia mereka. memang kita kan namanya kelompok bermain sebenarnya, yang menjadi keinginan saya, kalau memang, kalau memang dari Dinas Pendidikan itu menghimbau jangan

diperkenalkan calistung terlebih dahulu tetapi kalau di SD harus di tes harus bisa, kalau nggak bisa, nggak bisa masuk SD. Harapan saya adalah itu bisa disinkronkan dulu, sebenarnya arahnya mau kemana, di kelas 1 itu baru diajari menulis, membaca, dan

(32)

melalui kasus-kasus cerita. Tapi pada

assesmentnya juga tetap ada exercise. Seperti itu.

2 Bagaimanakah

lingkungan

pembelajaran di TK ini?

f. Apakah aman,

nyaman, bersih, sehat dan menarik?

g. Apakah ada

kekurangan?

h. Bagaimana

setting lingkungan pembelajarannya ? Apakah terpadu, area, gabungan? i. Bagaimana membuat lingkungan dan setting yang sesuai dengan kebutuhan anak?

j. Apakah ada

kesulitan? Jika ada, apa saja

a. Kalau di sekolah ini kalau bersih, sudah

bersih. Kalau nyamannya saya kira sudah cukup nyaman, karena tempatnya bersih karena ada air conditioner yang juga nyaman juga, karena lokasi sekolah yang ada ditengah-tengah kota, jadi jarang di dapati adanya pepohonan. Nah dengan adanya air conditioner lebih nyaman.

b. Tetapi memang saya akui akan lebih

menyenangkan lagi jika ada lahan di luar yang mendukung juga anak-anak bisa bermain di luar gitu. Lahan yang lebih segar lah, ada pepohonan, ada rumput, ada lapangan seperti itu. Tidak mengganggu pembelajaran sih, Cuma akan lebih menyenangkan kalau anak-anak juga diberi kesempatan untuk bermain di luar. Karena tidak hanya melihat kondisi lokasi sekolah, tetapi sebagian besar rumah mereka pun disekitar sekolah ini, rumah mereka sekitar perkotaan dan itu apa ya. Dan tempat-tempat yang segar, banyak pepohonan itu mereka sangat jarang sekali menjumpai ya dan menikmati itu.

c. Cenderung terpadu

d. Kalau penataan kelas sejauh ini jarang sekali

ada perubahan sih ya, paling hanya mainan-mainan saja yang diganti secara periodik. Biasanya diperbaharui, misalnya hiasan di kelas atau apa biasanya setelah tahun ajaran baru. Biasanya tahun ajaran selesai kemudian ada tahun ajaran baru kita persiapkan

setidaknya ada suasana baru.

e. Penyiapannya kita kendalanya waktu ya, kalau

untuk ide, sarananya saya yakin sekolah ini bisalah memfasilitasi kami. Tapi kadang-kadang terbentur dengan masalah waktu. Masukan (Input)

3 Menurut anda

bagaimanakah tersedianya dan kondisi sarana prasarana dalam mendukung

pembelajaran di TK ini?

c. Apakah juga

Iya,

a. Sudah cukup

b. Yang perlu ditambahkan mungkin, playground

aja. Jadi disekolah kita tidak ada batasan antara playground lalu ke kelas. Jadi

(33)

jumlahnya mencukupi?

d. Apakah masih

ada yang kurang? Misalnya apa saja?

sih. Itu, saya selalu kepikiran seperti itu. Kalau misal ada area, ada batasannya misal tertutup oleh apa gitu, ada jaring-jarinngy yang bisa mengamankan itu, ya lebih aman gitu. Mat (tikar) nya itu diperbanyak, karena bahaya juga ya anak-anak kan lari-lari, mereka pakai kaos kaki kan soalnya dan kadang licin.

4 Apakah latar

belakang pendidikan anda mendukung tugas anda sebagai pelaksana

kurikulum? Dalam hal apa kompetensi apa? (pedagogis,

kepribadian, sosial, profesional).

Bisakah anda memberikan contoh-contohnya?

Iya, sangat mendukung

Kalau di tempat kami, di sekolah kami

menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris, itu sangat membantu gitu ya. Mau tidak mau kita harus berbicara Bahasa Inggris. Nah itu sudah kita dapatkan ketika kita menempuh S1. Lalu banyak juga mata kuliah-mata kuliah yang banyak membantu saya disini seperti menyusun untuk membuat kurikulum, lesson plan, itu kan kita dapat juga dari kita kuliah itu sangat

membantu.

Proses (Process)

5 Strategi

instruksional yang bagaimana yang saudara terapkan? Apakah sama setiap saat atau berbeda? (perhatian individu, pengaturan kelas, inisiatif, iklim belajar)

Secara garis besar sama. Namun ada kasus tertentu misal terjadi hal di luar dugaan kami, ya ada sedikit perubahan supaya kelas tetap bisa berjalan dengan lancar tetapi kendala itu juga bisa terselesaikan.

Perhatian individu, kalau saya menyesuaikan anaknya. Kadang-kadang memang ada karakter anak kalau kita “lemah”, kita “lemah lembut”, itu tidak terlalu berefek ke dia, ya kita harus mencari cara lain, mungkin dengan cara yang sedikit lebih tegas. Kalau itu bisa berhasil kenapa tidak

dilakukan? Jadi tergantung karakter anak masing-masing.

(34)

kelompok yang kami tentukan. Tapi kelompoknya itu berganti-gantian. Jadi anak-anak tetap bisa bermain dengan teman-teman yang lain.

Iklim belajar, kalau ada yang interrupt, tergantung interruptnya gimana. Kalau misal mereka

interrupt masih berhubungan dengan apa yang kita sampaikan itu masih kita ladeni. Misalnya sedang bible story, kemudian ada yang interrupt tetapi masih ada hubungannya dengan itu, cerita yang kita sampaikan, masih dalam “batas wajar” masih kita ladeni, nggak pa-pa. Tapi kalau memang sudah tidak ada hubungannya sama sekali dengan apa yang kita sampaikan ya memang harus diberikan penjelasan: nanti dulu atau kita kembalikan dia untuk fokus: ayo dengarkan dulu, nanti ceritanya.

6 Metode-metode apa

sajakah yang Saudara terapkan untuk mengajar anak didik?

c. Bagaimana anda

tahu kapan sebuah metode itu tepat atau tidak tepat dipakai?

d. Tolong berikan

contoh kapan anda memakai setiap metode?

Per kegiatan beda-beda

a. Biasanya kalau mau pulang kan kita me-review

juga, memang ada waktu sedikit untuk me-review apa yang sudah tadi disampaikan gitu. Dari situ kita recall di situ, ya kita bisa lihat hasilnya. Misalnya anak-anak bisa menangkap atau tidak. Biasanya dari feedbacknya anak-anak.

Kalau misal ada anak yang ternyata belum bisa, biasanya kita (guru) bicarakan. Biasanya setelah kelas ya kita ada sedikit evaluasi di kelas tapi nggak begitu terlalu serius, tapi kita ada komunikasi: tadi gimana kelasmu?

anakmu bisa nggak? Gini,,,gini,,,

Dari situ biasanya kita menemukan cara-cara, biasanya ada yang mengusulkan bagaimana kalau dibuat gini Miss,,kalau dibuat ini. nah itu, kita spontan aja sih, dan kita coba, dicoba.

b. Kalau cerita biasanya mereka untuk character

building, pembentukan karakter itu bagus memang melalui cerita, terus melalu contoh-contoh kasus gitu, mereka bisa menangkap. Kalau praktek langsung biasanya anak-anak Math ya. Math itu sangat mengena. Misalnya mereka belajar menghitung menggunakan aparatus atau menggunakan block. Tapi bisa juga dengan bercerita misalnya ini membeli ini, diberikan ke siapa, sisanya berapa. Nah itu juga bisa.

7 Bagaimana anda

memanfaatkan media pembelajaran

a. Biasanya mengacu ke kurikulum tahun lalu.

(35)

dan APE?

e. Bagaimana anda

memilih?

f. Apakah sudah

dipersiapkan sebelumnya ataukah anda harus mencari?

g. Apakah anda

pernah

mengganti media secara mendadak karena situasi? Misal anak tidak tertarik atau media rusak?

h. Apakah ada

kesulitan dalam penyiapan media pembelajaran?

pengalaman juga ya, kalau belajar ini biasanya anak-anak bagaimana, yang tepat seperti apa. Dari pengalaman aja sih.

b. Kalau media, kalau memang cerita-cerita kita

sudah mengumpulkan banyak, tinggal play aja. Lalu untuk materi atau exercise, atau AVA biasanya kita nggak ndadak juga sih, karena kita memang harus secara administatif harus 1 minggu pada awal bulan itu kan sudah

mengumpulkan lesson plan eh monthly schedule, lalu minggu berikutnya lesson plannya, dan minggu ketiganya kan materi sudah ada. Jadi itu nanti kan masih di cek oleh kepala sekolah apakah itu sesuai apakah itu kurang atau gimana mungkin perlu

perbaikan atau gimana. Jadi kalau mendadak sih nggak ya.

c. Ya pernah sih. Contohnya yang sering

menggunakan AVA kan art, kelas art gitu. Lalu kita sudah membayangkan nanti anak-anak menggunting dulu lalu mereka menempel di sini bagian ini-bagian ini gitu. Lalu setelah dicobakan pada satu anak, oh ternyata tidak bekerja atau kurang efektif atau anak-anak mengalami kesulitan, maka kita membuat,,kita permudah, biasanya bagian mana yang sulit itu kita back up dulu lalu yang lainnya dikerjakan anak-anak. Gitu sih biasanya.

d. Kebetulan kalau kreatifitas sih, kalau kita

mentok masih internet. Disini ada akses internet jujur itu sangat membantu kami kita bisa mencari ide, tapi kalau keterbatasannya ya kadang-kadang waktu juga sih. Jadi kadang kalau kehabisan waktu kita mencari yang mudah dikerjakan gitu. Kalau ada yang bagus tapi detilnya banyak, membutuhkan waktu lama pengerjaanya itu kita hindari. Kita ambil yang cepat tapi bagus, efektif.

8 Menurut Saudara,

bagaimana partisipasi anak didik dalam mengikuti pembelajaran disekolah?

d. Bagaimana

perbandingan keterlibatan anak dan guru?

Partisipasinya... kebetulan yang bersekolah di tempat kita kan juga beragam ya, beragam sekali. Ada sebagian group anak yang mereka cepat sekali untuk menangkap materi, apa yang kami

(36)

e. Bagaimana jika anak tidak aktif dalam

pembelajaran?

f. Lebih banyak

mana yang terjadi antara

teacher dan student centered?

a. Kalau kita sih 60:40 masih banyak yang

gurunya.

b. Biasanya kita, karena kita kan belajarnya

individual, jadi kita panggil satu-satu. Jadi di situ biasanya yang fast learner kita dahulukan belajarnya, sehingga kita masih memiliki waktu yang masih agak lebih banyak untuk

mengulang materi untuk yang slow learner. Jadi mereka masih,,,istilahnya mengejarkan itu, jadi mereka juga bisa menangkap seperti yang lainnya, kita bisa menolong mereka. tapi seandainya tidak bisa, kadang-kadang kita menggunakan free learning, waktu free learning itu kita panggil, siapa yang masih kurang ininya, kita panggil anak itu sementara yang lainnya, bisa dikatakan yang sudah bisa ya kita biarkan untuk bermain dengan lainnya dan yang slow learner ini kita beri tambahan gitu. Kalau nggak homework, ada homework juga.

c. Teacher centered

9 Apakah anda selalu

tepat dalam menggunakan kurikulum dengan yang terjadi di kelas?

c. Dalam keadaan

apa yang menjadi kesulitan anda tidak

melaksanakan pembelajaran sesuai

kurikulum?

d. Apakah anda

selalu mengatur penggunaan waktu secara efektif? Apa yang anda lakukan jika waktu kurang dalam sebuah kegiatan? Atau apa yang anda lakukan jika ada waktu lebih?

80% iya

a. Ya kadangkala tidak sesuai dengan yang kita

harapkan ya. Misalkan ada salah satu guru yang absen, maka pengaturan kelas kan harus dibuat seefektif mungkin dengan 1 guru. Atau mungkin ada kegiatan lain di luar kegiatan sekolah yang tidak bisa ditinggalkan,

mempengaruhi juga ya, pasti ada perubahan-perubahan disana-sini. Entah kelasnya jadi digabung atau apa. Harusnya misalnya

mengerjakan per anak, untuk jadi lebih mudah dikerjakan bersama-sama, misalnya gitu.

b. Kalau waktu lebih untuk play (bermain). Kalau

waktunya kurang, kehabisan waktu,,,ya jarang sih. Biasanya pas-pas. Kalau selesai hari itu ya selesai.

10 Apakah Saudara

melakukan

Iya,

(37)

penilaian terhadap kemajuan belajar anak didik?

d. Apakah alat

penilaian yang anda gunakan?

e. Apa sajakah

ruang lingkup penilaian yang anda lakukan?

f. Kapan anda

melakukan penilaian? Harian, mingguan, bulanan, tengah semester, dan akhir semester?

b. Untuk ruang lingkup mengacu pada buku

raport, apa yang akan dilaporkan ke orang tua.

c. Harian, lalu bulanan review. Laporan ke orang

tua akhir semester.

11

Hambatan-hambatan dan dukungan apa sajakah yang Saudara alami saat mengajar?

Sejauh ini sih semuanya mendukung untuk pembuatan kurikulum itu bisa dilaksanakan dengan baik. Tetapi kadang-kadang ada dilema dari diri sendiri, karena dari Dinas Pendidikan menghimbau anak-anak untuk tidak belajar calistung, gitu kan, tapi ternyata untuk memasuki SD anak-anak harus sudah bisa membaca, bisa menghitung. Nah itu kadang-kadang menjadi dilema untuk kami. Dan kadang orang tua juga secara tidak langsung menuntut kok anak saya belum bisa ini, belum bisa itu, belum bisa membaca, belum bisa menulis,,,padahal seharusnya memang tidak boleh, tetapi harus bisa. Nah itu yang kadang membuat kita kadang “apa ya yang harus tepat disampaikan ke

mereka?”. Memperkenalkan calistung itu harus tersamarkan modelnya, seolah-olah mereka tidak belajar tetapi mereka harus bisa gitu. Itu yang menjadi kesulitan kami.

Hasil (Product)

12 Bagaimana hasil

pendidikan anak-anak di TK ini menurut anda? Bagaimana jika ada anak-anak yang belum mencapai tingkat

perkembangan?

(38)

memberikan saran-saran.

3.

Guru (GA2)

Pendidikan

: S1 PGSD

Tanggal Wawancara: 1 Mei 2013

Tempat Wawancara: Kantor Bethany School

No Pertanyaan Jawaban

Konteks (Context)

1 Kurikulum /silabus

TK menurut anda, terdiri dari apa saja?

a. Apa peran anda

dalam pembuatan silabus sebagai rencana yang akan anda laksanakan dikelas?

b. Bagaimana anda

memilih tema, materi dan kegiatan dalam silabus/kurikulu m tersebut?

c. Apakah dalam

menyusun bahan pelajaran, anda memperhatikan berbagai jenjang kemampuan siswa? Contohnya?

d. Menurut Anda

apakah materi di TK ini sudah sesuai dengan tingkat

perkembangan anak?

Kalau disini hampir sama dengan tadi yang sudah dibilang ada rpp nya, ada promes, terus daily, lesson plan. Sama sih.

a. Kalau silabus, belum ya. Tapi kalau untuk

membuat lesson plan pasti. Karena guru kan dituntut untuk setiap hari sebelum proses belajar mengajar dituntut untuk membuat itu dan juga menerapkan dalam proses belajar mengajar. Gurunya satu kelas ada 2, jadi giliran 2 bulan sekali. Jadi bulan ini saya yang buat atau teman sebelah. E,,,ada dua kelas, jadi ada satu teman yang buat terus saya mendesain, e,,,apa ya istilahnya saya

menyesuaikan dengan kelasnya. Kan ada jam-jam mata pelajaran yang berbeda. Jadi

penyesuaiannya itu aja.

b. Sumbernya pastinya dari macam-macam ya.

Bisa dari internet, dari buku panduannya, terus juga dari silabus itu tadi. Kan biasa ada indikator yang ingin diperoleh di situ. Dari indikator yang ingin diperoleh bisa

menyesuaikan materi yang akan diajarkan. Ada materi dari web (internet), dari sekolah, guru yang membuatnya untuk proses belajar mengajar.

c. Untuk saat ini untuk proses belajar mengajar

pastinya sama. Tetapi akan ada hari dimana ada istilah free learning itu ya, dimana free learning itu digunakan untuk siswa yang belum mencapai ketuntasannya. Jadi kalau semuanya udah beres, ya puji Tuhan. Tapi kalau belum, anak yang tadi belum dibimbing lagi.

d. Kalau untuk TK A so far semuanya udah

(39)

anak-anak juga tidak sampai tertekan sekali, jadi mereka masih bisa mengikuti walaupun dengan 1 atau 2 yang masih tertinggal, mungkin masih ada.

2 Bagaimanakah

lingkungan

pembelajaran di TK ini?

a. Apakah aman,

nyaman, bersih, sehat dan menarik?

b. Apakah ada

kekurangan?

c. Bagaimana

setting lingkungan pembelajarannya ? Apakah

terpadu, area, gabungan?

d. Bagaimana

membuat lingkungan dan setting yang sesuai dengan kebutuhan anak?

e. Apakah ada

kesulitan? Jika ada, apa saja

a. Sudah,,pastinya

b. Menurut saya? Di sekolah ini ya maksudnya

dari fasilitas, em, kalau menurut saya sih sudah cukup baik ya, kalau kekurangan memang hampir sebagian besar indoor ya. Jadi dalam tanda petik siswa itu tidak berinteraksi langsung dengan lingkungan atau istilahnya dengan matahari secara langsung, kontak dengan udara luar. Kekurangannya itu mungkin.

c. Iya, dalam satu bulan ada topik yang diangkat.

Seumpama tentang kemarin tentang farm animal, jadi semua yang diangkat, iya..area, ndak, jadi masih dalam area kelas saja.

d. Itu dilakukan awal tahun sama penambahan

disetiap materi yang akan diajarkan. Misal pada awal semester kita sudah mendesain kelas sedemikian rupa tapi berjalannya waktu kan ada kebutuhan lainnya juga jadi dari proses itu kita bisa menambahkan setting-setting yang dibutuhkan. Kesulitan,,,apa ya,,mungkin motivasi, usaha dari guru sendiri. Kadang kalau agak sedikit sibuk gitu

kasarannya, ya apa adanya, tapi kalau bisa ya pengen memaksimalkan.

Masukan (Input)

3 Menurut anda

bagaimanakah tersedianya dan kondisi sarana prasarana dalam mendukung

pembelajaran di TK ini?

a. Apakah juga

jumlahnya mencukupi?

b. Apakah masih

ada yang kurang? Misalnya apa saja?

a. –

b. Sudah, semua sudah

c. Dari fasilitas juga mungkin ya, em,,kalau saya

sih mungkin musik ya, mungkin bukan alat musik juga, istilahnya apa kayak sound di kelas untuk setiap pagi mungkin bisa

(40)

4 Apakah latar

belakang pendidikan anda mendukung tugas anda sebagai pelaksana

kurikulum?

a. Dalam hal apa

kompetensi apa? (pedagogis, kepribadian, sosial, profesional) Bisakah anda memberikan contoh-contohnya?

Ya,,pastinya.

Walaupun saya S1 nya PGSD, ya pasti adalah ya penerapan dalam proses belajar mengajar dari materi yang saya pelajari.

Terutama dalam hal materi dan juga administrasi dan juga masalah komunikasi dengan anak.

Proses (Process)

5 Strategi

instruksional yang bagaimana yang saudara terapkan? Apakah sama setiap saat atau berbeda? (perhatian individu, pengaturan kelas, inisiatif, iklim belajar)

Macam-macam, kalau saya sih pengen merata tapi ada yang lebih dekat gitu ya. Karena mereka “nyambung” kalau diajak ngobrol sama gurunya. Tapi memang ada tipe anak yang pendiam, menjaga jarak dengan guru. Kalau saya sih menyamaratakan tapi ada anak-anak tertentu yang bisa diajak...

Kalau ada anak pendiam, ya diajak bercanda dulu, di angetkan dulu istilahnya. Terus habis itu baru ditanya-tanya apa yang dilakukan dirumah. Dari situ bisa membangun komunikasi, jembatan komunikasi.

Kalau pengaturan kelas ya kadang berdiri, berkelompok, ya macam-macam disesuaikan dengan “kebutuhan” gitu.

Kalau iklim belajar ya pertama mengajak terus juga membuat iklim kalau sedang belajar ya harus “kondusif”. Kalau sedang bermain ya “ceria” itu tadi. Jadi pertama memang harus ada ajakan dari guru. Guru itu yang memulai itu tadi, habis itu baru menciptakan itu tadi jadi anak-anak juga termotivasi untuk meyesuaikan. Kalau ada anak yang interrupt, kalau saya didengarkan dulu, terus habis itu kalau interupsinya mengganggu temannya ya berusaha untuk menasihati dengan cara ya menasihati tadi dengan metode

penghitungan. Istilahnya berapa kali

(41)

6 Metode-metode apa sajakah yang Saudara terapkan untuk mengajar anak didik? a. Bagaimana anda tahu kapan sebuah metode itu tepat atau tidak tepat dipakai?

b. Tolong berikan

contoh kapan anda memakai setiap metode?

Ya, pastinya dicampur. Tapi biasanya untuk menarik anak, pertama tanya jawab dulu, atau mungkin bisa cerita dulu baru nanti bertanya jawab.

a. Ketika respon ya dari anak-anak itu kurang

aktif atau mungkin anak malah sibuk sendiri. Nah itu tadi ya, mungkin itu metodenya kurang cocok.

b. Misalnya belajar ‘experiment’ gitu. Ditanyain dulu anak-anak, contohnya kemarin tentang bubble (gelembung), apakah kalau mandi atau apa aktifitas mereka pernah melihat

gelembung-gelembung. Terus gimana ya? Asalnya gimana? Kok bisa gitu? Tanya jawab gitu. Jadi otomatis anak diajak terlibat.

7 Bagaimana anda

memanfaatkan media pembelajaran dan APE?

a. Bagaimana anda

memilihnya?

b. Apakah sudah

dipersiapkan sebelumnya ataukah anda harus mencari?

c. Apakah anda

pernah

mengganti media secara mendadak karena situasi? Misal anak tidak tertarik atau media rusak?

d. Apakah ada

kesulitan dalam penyiapan media pembelajaran?

a. Memilihnya dengan kebutuhan dengan

pembelajaran yang akan dilakukan. Umpamanya kalau ‘Math” gitu ya, jadi di padankan dengan whiteboard, habis itu juga bisa dengan tanya jawab atau juga cara lain dengan bermain atau games gitu.

b. Pastinya

c. Pernah, karena mungkin dari alatnya atau

AVAnya yang rusak atau di lihat kok agak sedikit memakan waktu yang panjang gitu. Istilahnya alokasi waktunya melebihi juga memandang itu juga bisa diganti dengan yang lain. Kalau anaknya tidak tertarik mungkin diganti metode juga bisa, kalau AVA kan udah dipersiapkan jauh-jauh hari kalau dibawa nggak menarik, ya metodenya itu yang diganti. Jadi dengan format lain, jadi AVA itu masih bisa digunakan.

d. Waktu mungkin ya,,,

8 Menurut Saudara,

bagaimana partisipasi anak didik dalam mengikuti pembelajaran disekolah? a. Bagaimana perbandingan keterlibatan anak dan guru?

Sebagian besar sih sudah cukup aktif. Karena di kelas saya, ya bersyukur, karena anak-anaknya itu memberikan respon kepada guru. Ya walaupun mungkin ada yang aktif, atau mungkin sibuk sendiri ya tapi kalau dalam kelas anaknya aktif gitu.

a. Ya, hampir 80 % sih aktif anak-anaknya untuk

memberi respon, aktif merespon guru dari apa yang disampaikan guru.

b. Ditunjuk, ditanya, penunjukan

(42)

b. Bagaimana jika anak tidak aktif dalam

pembelajaran?

c. Lebih banyak

mana yang terjadi antara

teacher dan student centered?

ke student centered

9 Apakah anda selalu

tepat dalam menggunakan kurikulum dengan yang terjadi di kelas?

a. Dalam keadaan

apa yang menjadi kesulitan anda tidak

melaksanakan pembelajaran sesuai

kurikulum?

b. Apakah anda

selalu mengatur penggunaan waktu secara efektif? Apa yang anda lakukan jika waktu kurang dalam sebuah kegiatan? Atau apa yang anda lakukan jika ada waktu lebih?

Kalau itu kan sudah ada urutannya kan, sebagian besar sudah sesuai.

a. Karena kondisi kelas yang mungkin tidak

kondusif, terus juga ada istilahnya apa ya, hambatan dalam belajar dari anaknya. Jadi guru harus menasihati dan itu pasti juga kan memakan waktu. Kalau masalah waktu misal libur mendadak atau seminar gitum ya mungkin digabungkan dengan minggu depannya gitu, jarang sih menghilangkan (kegiatan).

b. Iya. Kalau waktunya kurang, seumpamanya

anak itu harus sendiri-sendiri, dibuat menjadi 2 atau 3 anak langsung sekaligus, istilahnya dimasukkan dalam kelompok. Kalau ada waktu lebih, untuk mereka (anak-anak) berinteraksi dengan temannya, bermain juga nggak pa-pa. Yang penting pencapaian anak dari materi yang diajarkan sudah selesai nah nggak harus dipaksakan anak harus belajar sesuatu yang lain. Mungkin mereka bisa mendapatkan reward dengan itu tadi, bermain.

12 Apakah Saudara

melakukan

penilaian terhadap kemajuan belajar anak didik?

a. Apakah alat

penilaian yang anda gunakan?

b. Apa sajakah

ruang lingkup penilaian yang anda lakukan?

c. Kapan anda

Iya, setelah pembelajaran dan pas juga dalam proses.

a. Pengamatan, mungkin juga dari unjuk kerja.

b. Ruang lingkupnya sudah ada di buku

raportnya.

c. Harian, di compile akhir bulan ke monthly

(43)

melakukan penilaian? Harian, mingguan, bulanan, tengah semester, dan akhir semester?

13

Hambatan-hambatan dan dukungan apa sajakah yang Saudara alami saat mengajar?

Belum ada, semua udah sangat mendukung sih menurutku. Kondusif untuk proses belajar.

Hasil (Product)

14 Bagaimana hasil

pendidikan anak-anak di TK ini menurut anda? Bagaimana jika ada anak-anak yang belum mencapai tingkat

perkembangan?

Mungkin masalah komunikasi ya. Kalau kita mencapai gol, istilahnya anak dari preschool mereka terbiasa Bahasa Indonesia, terus dari TK A mulai dibiasakan dengan Bahasa Inggris gitu, supaya mereka bisa lebih aktif (berbahasa Inggris), kekurangannya mungkin masih ada keengganan dari siswanya dan juga dari guru yang masih beberapa waktu menggunakan Bahasa Indonesia.

Ya memberikan catatan ke orang tua sih dengan

fakta yang ada di dalam putra-putrinya, “note

khusus” mungkin yang perlu diperhatikan ini. jadi mungkin kebijakan orang tua seperti apa.

4.

Guru (GA3)

Pendidikan

: S1 Pendidikan Bahasa

Referensi

Dokumen terkait

Gerak, Desain atas, desain lantai, tema, Dinamika, Dramatik, Musik, Komposisi Kelompok, Properti, Tata rias dan busana, Tata panggung, tata lampu dan tata suara.. Desain Atas

and Subsidiaries (unaudited), and Consolidated Financial Statement as at and for the years ended December 31, 2015 its subsidiaries have been audited by Purwantono, Sungkoro

On the other hand, thanks to the PolSAR bilateral filter, it is possible to extract physics related information such as randomness and type of scattering mecha- nism as well as

[r]

[r]

dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).. Pelaksanaan Pengadaan : Pengadaan barang/jasa dilaksanakan

[r]

Harga bahan didapat dari pasaran, dikumpulkan dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga satuan bahan, sedangkan upah tenaga kerja didapatkan dilokasi