• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Penggunaan Media Kampanye Politik: Studi Kasus Pemilihan Pilkada Kota Salatiga 2017 T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Penggunaan Media Kampanye Politik: Studi Kasus Pemilihan Pilkada Kota Salatiga 2017 T1 BAB III"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif deskriptif dengan menggunakan studi kasus. Yakni menggunakan

studi kasus intrinsik sebagai pilihan desain studi kasus. Data primer berupa

hasil wawancara secra mendalam terhadap subjek penelitian. Penentuan

informan penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling.

Pendekatan penelitian kualitatif merupakan sebuah metode yang

dapat membantu peneliti dalam mengungkap dan memahami sesuatu di

balik sebuah fenomena yang hendak diteliti (Strauss & Cobin, 2003 hal : 5).

Melalui pendeketan ini, penulis mampu memberikan penjelasan yang lebih

mendalam melalui data-data yang diperoleh di lapangan.

3.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian juga merupakan salah satu unsur yang sangat

penting dalam penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis

penelitian kualitatif evaluatif. Jenis penelitian deskriptif ini dapat membantu

peneliti dalam menjawab persoalan berkaitan dengan penyebab terjadinya

sebuah fenomena. Melalui pendekatan metode kualitatif, peneliti berupaya

untuk memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai Evaluasi

Kualitatif terhadap penggunaan media Kampanye Politik pasangan no urut

1 di Salatiga tahun 2017.

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif maka data

yang didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel dan bermakna

sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Dapat ditemukan data yang

(2)

mendalam, perasaan, norma, keyakinan, sikap mental etos kerja, dan budaya

yang dianut seorang atau sekelompok orang dalam lingkungan kerjanya.

3.3. Unit Analisis dan Unit Amatan

Penentuan unit analisis dan unit amatan sangat penting dilakukan

agar jelas siapa yang hendak diteliti. Perumusan yang jelas akan

mempermudah dalam pengumpulan data. Unit analisis merupakan satuan

penelitian. Satuan penelitian ini dapat berupa sebuah organisasi, kelompok

masyarakat maupun individu. Pada penelitian ini, unit analisis yang

dimaksud adalah evaluasi penggunaan media kampanye paslon no urut 1

Rudi-Dance dan paslon no urut 2 Yuiyanto-Harris di kota Salatiga.

Unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk

memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang

satuan analisis. Dalam penelitian ini yang dijadikan unit amatan adalah

Media kampanye, Tim Sukses paslon no urut 1 Rudi-Dance, Tim Sukses

paslon no urut 2 Yulianto-Yaris dan masyarakat di salatiga maupun adanya

media yang digunakan Facebook, Instagram, media cetak spanduk, baliho,

mmt, bilboard, stiker, dan SPG.

3.4. Sumber Informasi

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi dibutuhkan

sumber informasi untuk mencapai tujuan penelitian yang diinginkan yang

disebut dengan informan. Informan dalam penelitian ini dipilih sesuai

dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan penelitian yang ingin dicapai.

Oleh karena itu, informan yang dipilih adalah informan kunci (key

informan), hal ini dilakukan karena pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya.

(3)

Sukses paslon no urut 2 dan masyarakat yang memilih paslon no urut 1

begitu pula masyarakat yang memilih paslon no urut 2 di Salatiga.

3.5 Jenis Data

Dalam suatu penelitian, data terdiri dari dua jenis, yaitu: Pertama,

data primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama, dari individu

seperti hasil wawancara.

Kedua, data sekunder, yaitu keterangan yang diperoleh dari pihak kedua,

baik berupa orang maupun catatan, seperti buku, laporan dan jurnal yang

sifatnya dokumentasi (Siagian dan Sugiarto, 2000).

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif data dikumpulkan oleh peneliti sendiri.

Dalam penelitian ini peneliti mejadi instrumen utama dan berusaha sendiri

mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya melalui wawancara dan

dokumentasi.

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data pada

riset kualitatif yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari

sumbernya. Kriyantono (2012:100) mengungkapkan wawancara adalah

percakapan antara periset – seseorang yang berharap mendapatkan

informasi – dan informan – seseorang yang diasumsikan mempunyai

informasi penting tentang suatu objek.

Menurut Irianto (2011) ada beberapa faktor yang memengaruhi

wawancara, yaitu informan (responden), topik, situasi, kemampuan

pewawancara menggunakan teknik wawancara, dan faktor-faktor sosial

budaya yang memengaruhi interaksi antara pewawancara dengan responden

atau informan. Wawancara bisa berjalan lancar, bila terjalin hubungan baik

dan mendalam dengan informan. Hubungan baik ini dapat terjaga bila

terjalin saling percaya. Dalam metode wawancara, saling percaya ini disebut

dengan nama rapport (hubungan baik) dengan orang yang diwawancara,

(4)

Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur, yaitu

pewawancara biasanya mempunyai daftar pertanyaan tertulis tapi

memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan – pertanyaan secara bebas,

yang terkait dengan permasalahan. Artinya, wawancara dilakukan secara

bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang

akan ditanyakan dan telah disiapkan terlebih dahulu.

Didalam penelitian ini akan mewawancari Sri Hastjarjo, S.Sos.,Ph.D

selaku dosen di Universitas Sebelas Maret Solo, juga beberapa tim sukses

dari paslon 1 dan beberapa tim sukses dari paslon no urut 2. Dari tim sukses

paslon no urut 1 yaitu Alfred Lehurliana. Tim sukses paslon no urut 2 yaitu

Daris dan juga Saiful dan akan mewawancarai masyarakat Salatiga yang

memilih pasangan no urut 1 dan masyarakat yang memilih pasangan calon

no urut 2 di Salatiga.

Studi dokumentasi merupakan pengumpulan dokumen-dokumen

dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah

secara intens sehingga dapat menambah dan mendukung kepercayaan dan

pembuktian suatu kejadian. (Satori, 2009; 149). Peneliti dalam penelitian

ini memperkuat data dengan mengumpulkan bahan-bahan yang berbentuk

dokumentasi foto, isi konten di media sosial para paslon, dan rekaman

ketika sedang melangsungkan wawancara. Selain itu, peneliti juga

menggunakan buku catatan lapangan penelitian peneliti dalam menganalisis

dan menginterpretasi data yang telah dikumpulkan berupa hasil wawancara.

3.7 Teknik Analisa

Analisis merupakan tahap akhir terhadap apa yang dilakukan selama

berada di lapangan yang disertai dengan membuat laporan penelitian. Untuk

menganalisa data yang telah diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi

maka peneliti menganalisis data. Analisis data dapat dilakukan melalui

beberapa tahapan yaitu :

a. Menelaah semua data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara,

(5)

b. Mereduksi data yang diperoleh di lapangan dengan begitu banyak.

Data-data tersebut dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok dan penting, dicari yang

sesuai dengan tema.

c. Menyajikan data atau memaparkan data, bisa dilakukan dalam bentuk

uraian, bagan, tabel, dan sebagainya.

Referensi

Dokumen terkait

pengawasan yang ketat serta membutuhkan alat-alatsebagai teknologi dalam melakukan penyidikan.. Keengganan masyarakat untuk memberi informasi kepada penegak hukum

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Number Heads Together (Nht) Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Pada Materi Prisma Dan Limas Di MTsN

Papan pantul terbuat dari papan keras yang ditempatkan di belakang ring untuk memantulkan bola jika tidak masuk ke dalam keranjang atau untuk memasukkan bola ke dalam keranjang

Dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana Membujuk Anak Melakukan Persetubuhan dalam Putusan Nomor 57/ PID.SUS/ 2015/ PN.Sdn

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: (1) Inspektorat Daerah Provinsi Lampung sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah memiliki peran dalam perencanaan

Pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan prosedur rutin yang telah diketahui siswa 8a. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

Secara umum besarnya BPHTB yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak (NPOPKP) yang

This pilot study found that healthy term infants placed in BKC within 1 minute of birth had temperatures that rose during BKC, that blood glucose levels were satisfactory for