• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Penggunaan Media Kampanye Politik: Studi Kasus Pemilihan Pilkada Kota Salatiga 2017 T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Penggunaan Media Kampanye Politik: Studi Kasus Pemilihan Pilkada Kota Salatiga 2017 T1 BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mengevaluasi kesuksesan atau kegagalan sebuah penggunaan media

kampanye bukanlah hal yang mudah. Kebanyakan evaluasi media akan

kampanyenya hanya berupa daftar dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan

dan hasil dari kegiatan yang dianalisis sehingga menghasilkan beberapa faktor yang

menjadi baik buruknya sebuah kegiatan kampanye. Proses kampanye tidak selalu

megalir lancar sesuai apa yang diinginkan. Sehingga dapat menjadikan masalah.

Kampanye memiliki banyak tujuan. Bukan hanya tujuan yang dikemukakan kepada

publik, seperti meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap sesuatu, tetapi juga

pribadi yang tersembunyi. Seperti ada calon legislatif yang mengkampanyekan

partainya guna dapat menjadi anggota DPRD dan memikirkan keuntungan

tersendiri.

Untuk mengevaluasi penggunaan media kampanye harus dilakukan dimulai

dari melihat apa saja perencencanaan penggunaan media kampanye yang akan

dilakukan, apakah perencanaan penggunaan media kampanye yang dilakukan

berjalan dengan baik atau tidak, bagaimana realisasi dari perencanaan penggunaan

medianya. Jadi mengevaluasi penggunaan media kampanye sangat penting.

Di tahun 2017 adalah tahun dimana Pilkada akan dilaksanakan secara

serentak 7 kabupaten yaitu Kabupaten Brebes, Cilacap, Banjarnegara,

Batang, Jepara, Pati dan Salatiga yang akan berlangsung 15 Februari 2017. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah, Joko Purnomo mengatakan

anggaran pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara serentak di tujuh

kabupaten/kota di Jawa Tengah pada 2017 mencapai Rp 187,2 miliar. Pilkada Kota

Salatiga dianggarkan Rp 7,5 miliar, Banjarnegara Rp20 miliar, Batang Rp 25 miliar,

(2)

2

miliar. Anggaran pilkada 2017 tersebut sudah dianggarkan oleh masing-masing

pemerintah kabupaten/kota tapi mengenai rincian penggunaannya masih menunggu

KPU Republik Indonesia.1

Salatiga akan memiliki pemimpin yang baru, maka dari itu akan dilakukan

pilkada (pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah). Untuk pemilu 2017 ini,

dipastikan akan diikuti oleh dua pasang calon kepala daerah. Yuliyanto-Haris

diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai

Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Persatuan Pembangunan dengan total 15 kursi

DPRD. Adapun Rudi-Dance didukung oleh PDI Perjuangan dan Partai

Kebangkitan Bangsa dengan 10 kursi DPRD.2

Dalam Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali

Kota Salatiga, di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Salatiga, Senin (24/10/2016) siang, KPU Salatiga meloloskan Yuliyanto-Muh Haris dan Agus Rudianto-Dance Ishak Palit sebagai calon kepala daerah.3 Salatiga memiliki 4

Kecamatan yaitu Kecamatan Argomulyo, Kecamatan Sidomukti, Kecamatan

Sidorejo, dan Kecamatan Tingkir. Dari 4 kecamatan ini peneliti mendapatkan data

secara umum suara pemilihan dari kedua pasangan calon.

1 Dilansir dari

https://pilkadajateng.wordpress.com/2016/09/15/tujuh-kabupaten-di-jateng-gelar-pilkada-serentak-15-februari-2017/ 23 April 2017 pukul 13.14 WIB

2 Dilansir dari

http://solo.tribunnews.com/2016/10/25/pilkada-salatiga-2017-rudi-dance-bakal-berhadapan-dengan-yuliyanto-haris 23 April 2017 pukul 13.20 WIB

3 Dilansir dari

(3)

3 I.I TabelRekapitul asi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil pemilhan Walikota dan

Wakil Walikota Salatiga tahun 2017

NO Pasangan Calon Kecamatan

Argomulyo Sidomukti Sidorejo Tingkir

1. Drs. Agus Rudianto, MM dan Dance Ishak Palit, M.si

13.565 13.335 13.784 11.376

2. Yulianto, SE.,MM dan Muh Haris, SS.,M.si

13.434 10.738 15.444 13.436

3. Jumlah Suara Sah Calon

26.999 24.073 29.228 24.812

Sumber : Dokumenta si foto da la m Ra pa t Pleno Reka pitula si ha sil penghitunga n sua ra dan

peneta pa n ha sil pemilha n Wa likota da n Wa kil Wa likota Sa la tiga ta hun 2017

Dari kedua pasangan tersebut telah terpilih pasangan yang menjadi walikota

Salatiga yaitu Yulianto, SE.,MM dan Muh Haris, SS.,M.si. Dengan jumlah total

suara pasangan no urut 1 Drs. Agus Rudianto, MM dan Dance Ishak Palit, M.si

52.060 suara sedangkan pasangan no urut 2 Yulianto SE.,MM dan Muh Haris,

SS.,M.si 53.052 suara. Dapat disimpulkan selisih suara yang di dapatkan dari kedua

pasangan calon adalah 992 suara. Peneliti dapat memastikan pasangan no urut 1

menang dikarenakan peneliti ikut serta dalam Rapat Pleno Rekapitulasi hasil

penghitungan suara dan penetapan hasil pemilhan Walikota dan Wakil Walikota

Salatiga tahun 2017 yang diselenggarakan pada 22 Februari 2017 lalu di Dinas

Perkebunan.

Di era modern saat ini keramaian ide, gagasan, dan visi-misi sudah

berpindah ke ruang-ruang maya. Diskusi, perdebatan, bahkan saling tuduh secara

frontal begitu bebas terjadi di berbagai media sosial. Untuk kalangan yang relatif

(4)

4

spanduk. Orang yang relatif terdidik dan well inform ini tidak akan percaya isi

baliho atau spanduk, tapi lebih percaya pada perkataan teman atau orang di

sekitarnya yang memiliki media sosial. Di sini dapat dikatakan bahwa setiap orang

dapat berpengaruh bagi orang lain. Maka, secara keseluruhan, media sosial tidak

lagi berlaku one man one vote, tetapi satu orang bisa memiliki kekuatan setara

puluhan, ratusan, atau ribuan lebih orang. Inilah kelebihan media sosial: efektif

sebagai sarana pertukaran ide. Penyebaran berbagai ide, termasuk isi kampanye via

media sosial, khususnya media online berlangsung amat cepat dan hampir tanpa

batas.

Efektivitas media sosial tidak hanya karena jumlah penggunanya yang

masif. Karakteristik media sosial sendiri juga merupakan kekuatan. Media sosial

adalah alat untuk komunikasi di mana setiap individu saling memengaruhi.4 Setiap

orang memiliki pengaruh ke sekelilingnya. Selain itu, pengguna media sosial

yang well inform dan terdidik ini tidak mudah dibohongi, tapi mudah terpengaruh

dan simpati pada hal-hal yang membuat mereka tersentuh. Ketenaran dan kekuatan

politik yang sekarang menempel pada Jokowi, misalnya, disumbang besar oleh

perbincangan di media sosial yang mengarah pada kekaguman setiap orang pada

keotentikan dan keseriusan Jokowi selama ini dalam mengurus rakyat. Sifat

kampanye di media sosial bisa merupakan kebalikan dari kampanye di dunia nyata.

Jika di dunia nyata kampanye begitu berisik, keras suaranya tapi tanpa bukti nyata,

di media sosial adalah antitesis dari berisik dan bising tersebut, yaitu bermakna.

Setiap suara punya arti, memiliki pembuktiannya sendiri-sendiri.

Media berbicara mengenai media sifatnya adalah powerfull, dimana media

pengaruh dan dampak bagi khalayak sangat jelas terlihat. Dikarenakan masyarakat

Salatiga juga relatif memiliki akses yang tinggi terhadap internet. Kesempatan ini

digunakan oleh pasangan no urut 2 untuk berkampanye. Salah satu yang mereka

lakukan untuk menjangkau generasi muda adalah dengan menggunakan internet

4 Dilansir dari http://fokuscilacap.com/pentingnya

(5)

5

sebagai sarana komunikasi dengan pemilih muda antara lain : situs

(www.yarisuntuksalatiga.com), facebook, twitter, hingga youtube

(www.youtube.com/yarisuntuksalatiga). Yaris adalah pasangan yang masif dalam

memanfaatkan internet. Sedangkan pasangan Rudi-dance lebih masif dengan

penggunaan media promosi cetak seperti spanduk, baliho, mmt, bilboard, stiker,

dan lain sebagainya. Dalam hal ini peneliti ingin melihat lebih mengapa paslon 1

dengan media promosi yang begitu banyak tetap kalah dibandingkan paslon no urut

2 yang memakai media sosial.

Media kampanye dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yakni melalui iklan,

radio, poster, brosur, situs web, dan media sosial. Selain melalui media iklan,

kampanye juga dapat dilakukan dengan kontak langsung dengan target atau warga.

Kontak langsung ini dilakukan dengan percakapan langsung, kunjungan

kerumah-rumah, pertemuan-pertemuan, dan tampil sebagai speaker dalam acara publik.

Kampanye dengan penerapan media tersebut merupakan pola strategi

mendengarkan, merasakan, menanggapi, dan mewujudkan keinginan, aspirasi,

tuntutan dan kepentingan masyarakat. Pemilu dan Pemilukada merupakan tempat

dimana strategi politik menjadi penting sebagai alat untuk pemenangan.

1.2.Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka

rumusan masalah yang akan menjadi fokus penelitian, adalah:

Seberapa efektifkah penggunaan media kampanye dalam pilkada Salatiga

tahun 2017?

1.3.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan media kampanye

(6)

6

1.4.Manfaat Penelitian

Dalam penulisan ini diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat

sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat Praktis

Untuk menambah kajian pengembangan Ilmu Komunikasi

khususnya pada bidang Media Komunikasi Politik dan memberikan

pengetahuan kepada masyarakat terhadap sejauh mana penggunaan media

kampanye di Salatiga.

1.4.2. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah litelatur dan referensi yang berguna sebagai dasar

pemikiran bagi kemungkinan adanya penelitian sejenis di masa

mendatang yang berhubungan dengan bidang Komunikasi Politik

yang terbalut dengan pilkada.

b. Untuk menambah pengetahuan tentang sejauh mana penggunaan

media di pemilihan umum pilkada..

1.5.Definisi Konsep

Penelitian berjudul Evaluasi Penggunaan Media Kampanye Politik

(Studi kasus pemilihan pilkada kota Salatiga 2017) ini menggunakan

beberapa definisi konsep yang dijadikan acuan sebagai kerangka

analisis, yaitu :

1. Evaluasi adalah cara untuk memahami secara mendalam dan

menginformasikan keputusan untuk menilai suatu program

secara efektif, Evaluasi juga adalah sebuah aktivitas yang

memiliki peran yang penting dalam Perencanaan komunikasi

nasional.5

2. Komunikasi Politik menurut (Swanson & Nimmo, 1990:9)

dalam Ispandiarno (2014 : 13) mengatakan Komunikasi Politik

adalah Proses komunikasi untuk mempengaruhi pengetahuan,

5 Dilansir dari http://zonakomunikasi.blogspot.co.id/2009/03/strategi

(7)

7

kepercayaan-kepercayaan dan tindakan publik terkait dengan

persoalan-persoalan politik.

3. Media tidak hanya mengirimkan informasi apa adanya, tetapi

berpartisipasi secara aktif menyikapi realitas politik sebagai

aktor politik bagi diri mereka sendiri. Menurut Norris (2003)

dalam Ispandriarno (2014 : 5) Media melakukan pengawasan

dan evaluasi terhadap proses politik yang dianggap perlu

diketahui oleh masyarakat. Peran inilah yang diharapkan

dijalankan oleh media guna memajukan demokrasi.

Media Kampanye, Roger dan Storey (dalam Antar Venus,

2004: 7) memberi pengertian kampanye sendiri sebagai

serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan

tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar

khalayak yang dilakuan secara berkelanjutan pada kurun

waktu tertentu. Menurut Mc Quail, secara umum media massa

memiliki berbagai fungsi bagi khalayaknya yaitu pertama,

sebagai pemberi informasi; kedua, pemberian komentar atau

interpretasi yang membantu pemahaman makna informasi;

ketiga, pembentukan kesepakatan; keempat, korelasi

bagian-bagian masyarakat dalam pemberian respon terhadap

lingkungan; kelima, transmisi warisan budaya; dan keenam,

ekspresi nilai-nilai dan simbol budaya yang diperlukan untuk

Referensi

Dokumen terkait

− Prototipe sistem SDR skala lab dengan frekuensi maksimal RF 50 MHz dengan daya RF kurang dari 1 mW menggunakan daughterboard Basic Tx-Rx dapat dikembangkan untuk sebuah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kesehatan keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam “RIAS” P1 Mardiharjo Kabupaten Musi Rawas berdasarkan Peraturan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR8. MATEMATIKA PESERTADIDIK KELAS IV SDN 03 KEBONAGUNG

Untuk mendukung rencana ini, kontribusi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) perlu dikaji secara mendalam karena

pengawasan yang ketat serta membutuhkan alat-alatsebagai teknologi dalam melakukan penyidikan.. Keengganan masyarakat untuk memberi informasi kepada penegak hukum

Ruang lingkup dalam penelitian yang berjudul pengaruh metode pembelajaran SAVI terhadap kreativitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Darul Falah Bendiljati

Karna dari fakta yang terjadi saat ini, banyak usaha dagang yang menjual berbagai pernak – pernik pakaian islami, tetapi sistem berdagangnya masih memainkan harga

diterima yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan pendekatan berbasis otak (brain based learning) terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan