• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSEPSI GURU DAN SISWA SMA NKELAS XI DI KOTA MEDAN TENTANG KEANEKARAGAMANHAYATI DAN PEMANASAN GLOBAL T P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSEPSI GURU DAN SISWA SMA NKELAS XI DI KOTA MEDAN TENTANG KEANEKARAGAMANHAYATI DAN PEMANASAN GLOBAL T P 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSEPSI GURU DAN SISWA SMA N KELAS XI DI KOTA MEDAN TENTANG KEANEKARAGAMAN

HAYATI DAN PEMANASAN GLOBAL T P 2013/2014

Oleh :

Reni Anggraini NIM 4103141064

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin kesyukuran yang tidak terhingga penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang Maha Pengasih dan Penyayang karena selalu memberikan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallaahu’alayhi Wasallam.

Skripsi ini berjudul, Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Guru dan Siswa SMA Negeri Kelas XI Di Kota Medan Tentang Keanekaragaman Hayati dan Pemanasan Global Tahun Pembelajaran 2013/2014 disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Syarifuddin, M.Sc Ph.D selaku pembimbing skripsi yang telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis mulai dari awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS. M.Sc selaku dosen pembimbing akademik, Bapak Drs. Abdul Hakim Daulay, M.Si, Drs. Lazuardi, M.Si, Dra. Martina Restuati, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran perbaikan mulai rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh fungsionaris jurusan biologi FMIPA UNIMED dan seluruh fungsionaris dan guru-guru SMA Negeri 1, 2, 3, 7 dan 11 Medan yang telah membantu penelitian skripsi ini. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda (FAUZI) dan Ibunda tercinta (TUTI HERAWATI) yang selalu mendukung dan mendoakan penulis hingga skripsi ini selesai.

(4)

iii

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Nur Fitriani Lubis yang telah membantu selama penelitian, Amelia Sinaga, Rizky Amelia dan Susi Elbinar Limbong yang telah banyak membantu, memotivasi dan memberikan masukan selama proses pembuatan skripsi ini, seluruh teman-teman jurusan biologi angkatan 2010 kelas reguler B (Bibeh Sekresi), dan seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya. Semoga Allah membalas segalanya dengan kebaikan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi, inovasi, maupun tata bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 26 Agustus 2014 Penulis,

(5)

TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSEPSI GURU DAN SISWA SMA N KELAS XI DI KOTA MEDAN TENTANG KEANEKARAGAMAN

HAYATI DAN PEMANASAN GLOBAL T P 2013/2014

Reni Anggraini (NIM 4103141064)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan persepsi guru dan

siswa terhadap keanekaragaman hayati dan pemanasan global Kelas XI IPA SMA Negeri Kota

Medan tahun pembelajaran 2013/2014. Dengan menggunakan dua instrumen yaitu dengan soal

tes dan angket persepsi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan guru tidak berbeda nyata dengan

pengetahuan siswa. Pada tingkat pengetahuan keanekaragaman hayati diperoleh hasil dari

penelitian bahwa nilai guru sebesar (68,00%) dan siswa (62,00%), sedangkan pada pemanasan

global diperoleh nilai guru (78,00%) sedangkan nilai siswa (72,85%). Pada persepsi guru dan

siswa tetang keanekaragaman hayati diperoleh nilai guru (46,80%) lebih tinggi dibandingkan

dengan nilai siswa (45,54%), tetapi tidak berbeda nyata, sedangkan nilai persepsi tentang

pemanasan global diperoleh nilai guru (36,20%) lebih tinggi dari nilai siswa (34,56%), tetapi

tidak berbeda nyata. Berarti pada tingkat pengetahuan dan persepsi nilai guru lebih tinggi

(6)

THE APPLICATION OF COMPUTER-BASED LEARNING MEDIA IN HUMAN RESPIRATORY SYSTEM SUBJECT AT GRADE XI IPA OF

SMA 1 BABALAN ACEDEMIC YEAR 2013/2014

Reni Anggraini (NIM 4103141064)

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the application of Computer-Based Learning Media with Adobe Flash CS3 Professional, and Computer Based Learning Media with Microsoft PowerPoint 2013 in the Human Respiratory System subject at grade XI IPA of SMAN 1 Babalan acedemic year 2013/2014 . This study used two samples of classes. The experimental class was taught using Computer Based Learning Media with Adobe Flash CS3 Professional, while the control classes were taught by using Computer-Based Learning Media with Microsoft PowerPoint 2013.

(7)

ii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iv

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II. TINJAUAN TEORITIS

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Persepsi 6

2.1.2. Persepsi guru tentang lingkungan 7 2.1.3. Persepsi Guru tentang Keankeragaman hayati

dan pemanasan global 8

(8)

iii

2.1.5.3. Dampak Pemanasan Global Terhaadap Keanekaragaman Hayati 17 2.1.5.4.Cara Mengurangi Pemanasan Global 20

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 22

3.2. Populasi dan Sampel 22

3.3. Instrumen Penelitian 22

3.3.1. Tes 22

3.3.1.1. Validitas Tes 24

3.3.1.2. Reliabilitas Tes 25

3.3.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 25

3.3.1.4. Daya Pembeda Tes 26

3.3.2. Kuesioner Persepsi 27

3.4. Desain Penelitian 29

3.5. Prosedur Penelitian 29

3.6 Teknik Analisis Data 30

3.7. Uji Persyaratan Analisis Data 31

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 32

4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 32 4.1.2. Deskripsi Jawaban Tes Pengetahuan Guru dan Siswa 33 4.1.3. Deskripsi Jawaban Tes Pengetahuan siswa laki-laki dan perempuan 34 4.1.4. Analisis Jawaban Tes Tingkat Pengetahuan Guru dan Siswa 35 4.1.5. Analisis Jawaban Tes Tingkat Pengetahuan Siswa

Laki-laki Dan Perempuan 36

(9)

iv

4.3. Pembahasan Hasil Data 42

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 43

5.2. Saran 44

(10)

ii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerusakan hutan 11

Gambar 2.2. Banjir di perkampungan 12

Gambar 2.3. Abrasi pantai 13

Gambar 2.4. Kegiatan-kegiatan akibat pemanasan global 16 Gambar 4.1. Perbedaan jawaban tes pengetahuan guru dan siswa 35 Gambar 4.2. Perbedaan jawaban tes pengetahuan

(11)

ii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Soal Tes Pengetahuan 47

Lampiran 2 Kunci Jawaban 55

Lampiran 3 Kuesioner Persepsi 56

Lampiran 4 Uji Validitas 60

Lampiran 5 Uji Kesukaran Soal 62

Lampiran 6 Uji Daya Beda Soal 64

Lampiran 7 Data Hasil Tes Pengetahuan guru dan siswa 66 Lampiran 8 Data Hasil Tes Pengetahuan Siswa Laki-laki 72 Lampiran 9 Data Hasil Tes Pengetahuan Siswa Perempuan 75 Lampiran 10 Data Persepsi Guru dan Siswa 79 Lampiran 11 Data Persepsi Siswa Laki-laki 85 Lampiran 12 Data Persepsi Siswa Perempuan 88 Lampiran 13 Data Tes Pengetahuan Siswa Berdasarkan Butiran soal 92 Lampiran 14 Nilai Tes Pengetahuan Guru dan Siswa 98 Lampiran 15 Nilai Persepsi Guru dan Siswa Menggunakan Uji t 101

Lampiran 16 Uji Normalitas 104

Lampiran 17 Uji Homogenitas 108

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Terjadinya pemanasan global telah diidentifikasi oleh Intergovermental

Panel onClimate Change (IPPC) di Genewa Tahun 1996. Indikasi terdapatnya

pemanasan global tersebut dapat ditunjukkan oleh adanya data peningkatan

suhu rata-rata dunia sebesar 0.3°C sampai 0.6°C. Dimana data tersebut

didasarkan pada data pengukuran di akhir Abad 19 dengan data pengukuran

diakhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an(2).

Dengan berubahnya temperatur maka variabilitas iklim lainnya sangat mungkin

akan berubah. Sebagai contoh, perbedaan perubahan suhu di permukaan bumi

akan berakibat pada perbedaan pola angin. Perubahan pola angin akan

berimplikasi pada perawanan (kondisi awan) suatu wilayah yang akhirnya

berpengaruh pada pola hujannya. Dan perubahan pola hujan akan berimplikasi

pada kehidupan manusia dan makluk hidup yang ada di dalamnya.

(Suwedi N 2005)

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas merupakan suatu konsep

penting yang menjadi isu internasional dalam beberapa dekade belakangan ini.

Keanekaragaman hayati tertinggi terdapat di negara negara tropis, termasuk

Indonesia. Keanekaragaman hayati di Indonesia termasuk dalam golongan

tertinggi di dunia, jauh lebih tinggi dari pada di Amerika dan di Afrika yang

sama-sama beriklim tropis, apalagi jika dibandingkan dengan Negara yang

beriklim sedang dan dingin. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus bangga

dengan kekayaan atau keanekaragaman hayati kita karena banyak hewan dan

tumbuhan yang ada di negara kita, tetapi tidak ada di negara-negara lain.

Menurut Priadi (2010) Jika sebagian besar masyarakat Indonesia

melakukan aktivitas eksploitasi sumber daya hayati secara terus menerus tanpa

diimbangi dengan usaha pelestariannya, diperkirakan dalam waktu yang relatif

(13)

usaha untuk melestarikan keanekaragaman hayati yang melibatkan seluruh

komponen masyarakat dan pemerintah. Usaha pelestarian (konservasi) dapat

dilakukan di habitat asli (in situ) ataupun di luar habitat asli (ex situ). Contoh usaha pelestarian in situ adalah taman nasional dan hutan lindung, sedangkan

ex situ adalah kebun binatang, kebun botani, dan kebun plasma nutfah.

Pendidikan merupakan sarana untuk mempersiapkan sumberdaya

manusia berkualitas yang akan mengelola lingkungannya. Undang-undang No.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menguraikan pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak manusia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara. Upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan

dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki

kemampuan dan motivasi untuk mengelola lingkungan dengan baik.

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dikembangkan sebagai salah satu

upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan, termasuk permasalahan

hutan, dengan mempersiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang memiliki

kemampuan untuk mengelola dengan baik. PLH dapat diterapkan melalui jalur

pendidikan non formal di luar sekolah maupun jalur pendidikan formal di sekolah.

Oleh karena itu, pendidikan adalah salah satu upaya untuk mengatasi berbagai

permasalahan lingkungan, dengan adanya pendidikan Guru dapat memberi suatu

motivasi, tanggapan serta ilmu kepada siswa tentang pelestarian lingkungan

(Meilani, 2011).

Muntasib dalam Meilani (2011) menguraikan bahwa ada lima faktor

kunci dalam tingkat pengetahuan tentang keanekaragaman hayati dan

pemanasan global yang dikembangkan oleh Sekolah SMA Negeri Kota Medan

dengan materi pembelajaran yang lebih difokuskan pada keanekaragaman

hayati dan pemanasan global, yaitu kepala sekolah, guru, siswa, orangtua dan

(14)

pergeseran dari pendidikan yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada

siswa, namun tidak dapat dipungkiri bahwa guru masih memegang peranan

yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru merupakan pribadi yang

menjadi model dan teladan bagi para siswanya.

Perbedaan antara otak laki-laki dan perempuan jug melatar belakangi

penelitian ini, Menurut Michael Gurian dalam bukunya yang berjudul “Boys

and Girls Learn Differently, a guide for teachers and parents menjelaskan

bahwa ternyata otak laki-laki dan perempuan memang berbeda sehingga

mempengaruhi pola belajar dan kerja otak mereka sejak masa kanak-kanak.

Perbedaan itu berlaku di seluruh dunia kendati ras dan budaya berbeda.

Pengaruh kultur pun tak cukup kuat mengalahkan struktur alami otak, ujar

gurian seperti yang dikatakan dalam situsnya , gurianinstitute.com.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin mengetahui apakah

masyarakat memiliki tingkat pengetahuan terhadap lingkungan dan global

warming dengan mengangkat judul penelitian: Tingkat Pengetahuan dan Persepsi guru dan siswa SMAN di Kota Medan tentang keanekaragaman hayati dan pemanasan global Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah

dalam peneltian ini adalah.

1. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang keanekaragaman hayati dan

pemanasan global sangat rendah.

2. Berkurangnya keanekaragaman hayati di Indonesia

(15)

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah di identifikasi maka penulis membatasi

masalah ini pada tingkat pengetahuan masyarakat yang dilakukan dengan cara

mengetahui tingkat pengetahuan dan persepsi siswa dan guru SMA Negeri di

Kota Medan tentang keanekaragaman hayati dan pemanasan global. Tahun

Pembelajaran 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat pengetahuan guru dan siswa SMA tentang

keanekaragaman hayati ?

2. Bagaimana persepsi guru dan siswa SMA tentang keanekaragaman hayati ?

3. Bagaimana tingkat pengetahuan guru dan siswa SMA tentang pemanasan

global ?

4. Bagaimana persepsi guru dan siswa SMA tentang pemanasan global?

5. Bagaimana tingkat pengetahuan siswa laki-laki dan siswa perempuan

tentang keanekaragaman hayati?

6. Bagaimana persepsi siswa laki-laki dan siswa perempuan tentang

keanekaragaman hayati?

7. Bagaimana tingkat pengetahuan siswa laki-laki dan siswa perempuan

tentang pemanasan global ?

8. Bagaimana persepsi siswa laki-laki dan siswa perempuan tentang

(16)

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui tingkat pengetahuan guru dan siswa SMA tentang

keanekaragaman hayati.

2. Mengetahui persepsi guru dan siswa SMA tentang keanekaragaman hayati.

3. Mengetahui tingkat pengetahuan guru dan siswa SMA tentang pemanasan

global.

4. Mengetahui persepsi guru dan siswa SMA tentang pemanasan global.

5. Mengetahui tingkat pengetahuan siswa laki-laki dan siswa perempuan

tentang keanekaragaman hayati

6. Mengetahui persepsi siswa laki-laki dan siswa perempuan tentang

keanekaragaman hayati.

7. Mengetahui tingkat pengetahuan siswa laki-laki dan siswa perempuan

tentang pemanasan global.

8. Mengetahui persepsi siswa laki-laki dan siswa perempuan tentang

pemanasan global.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut:

1. Mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan siswa SMA terhadap

pemanasan global dan keanekaragaman hayati

2. Mengetahui persepsi siswa dan guru tentang keanekaragaman hayati dan

pemanasan global.

3. Bagi guru, sebagai bahan referensi untuk menerangkan kepada siswa

pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati dan menjaga keindahan

alam.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan

sumber informasi bagi guru ,tenaga pengajar, pengelola lembaga pendidikan

dan dinas terkait untuk dijadikan sebagai alat dalam meningkatkan mutu

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di ambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Tingkat pengetahuan guru dan siswa di SMA Negeri Kota Medan tahun

pembelajaran 2013/2014 tentang keanekaragaman hayati diketahui dari

analisis data bahwa tingkat pengetahuan guru (68,00%) termasuk ke dalam

kategori persentasi baik, sedangkan tingkat pengetahuan siswa (62,00%)

termasuk kategori baik, tetapi tidak berbeda nyata dengan tingkat

pengetahuan guru.

2. Persepsi guru dan siswa di SMA Negeri Kota Medan Tahun Pembelajaran

2013/2014 tentang keanekaragaman hayati diketahui dari analisis data

bahwa hasil persepsi guru (46,80%) yaitu termasuk kedalam kategori

persentasi cukup, sedangkan hasil persepsi siswa (45,54%) termasuk

kedalam kategori persentasi cukup, tetapi berbeda tidak nyata dengan hasil

persepsi guru.

3. Tingkat pengetahuan guru dan siswa di SMA Negeri Kota Medan tahun

pembelajaran 2013/2014 tentang pemanasan global diketahui dari analisis

data bahwa tingkat pengetahuan guru (78,00%) termasuk ke dalam kategori

persentasi baik, sedangkan tingkat pengetahuan siswa (72,85%) termasuk

kategori baik, tetapi tidak berbeda nyata dengan tingkat pengetahuan guru

4. Persepsi guru dan siswa di SMA Negeri Kota Medan tahun pembelajaran

2013/2014 tentang pemanasan global diketahui dari analisi data bahwa

persepsi guru (36,20%) termasuk kedalam kategori kurang, sedangkan hasil

persepsi siswa (34,56%) termasuk kedalam kategori kurang, tetapi tidak

berbeda nyata dengan persepsi guru.

5. Tingkat pengetahuan siswa laki-laki dan siswa perempuan tentang

(18)

2013/2014 diketahui dari analisis data dimana tingkat pengetahuan siswa

laki-laki (61,71%) lebih rendah tetapi tidak berbeda nyata dibanding

tingkat pengetahuan siswa perempuan (62,20%) termasuk ke dalam

kategori persentasi baik.

6. Persepsi siswa laki-laki dan siswa perempuan tentang keanekaragaman

hayati di SMA Negeri Kota Medan tahun pembelajaran 2013/2014

diketahui Dari analisis data dimana skor persepsi siswa laki-laki (45,74%)

berbeda tidak nyata dengan hasil skor persepsi siswa perempuan (45,43%)

termasuk ke dalam kategori persentasi cukup.

7. Tingkat pengetahuan siswa laki-laki dan siswa perempuan tentang global

warming di SMA Negeri Kota Medan tahun pembelajaran 2013/2014

diketahui dari analisis data dimana tingkat pengetahuan siswa laki-laki

(71,72%) lebih rendah tetapi tidak berbeda nyata dibanding tingkat

pengetahuan siswa perempuan (73,85%).

8. Persepsi siswa laki-laki dan siswa perempuan tentang global warming di

SMA Negeri Kota Medan tahun pembelajaran 2013/2014 diketahui Dari

analisis data dimana skor persepsi siswa laki-laki (34,59%) berbeda tidak

(19)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka penulis

menyarankan:

1. Perbedaan tingkat pengetahuan guru dan siswa dikaji berdasarkan hasil tes

pengetahuan yang diberikan peneliti.

2. Perbedaan tingkat pengetahuan siswa perempuan dan laki-laki sebenarnya

bukanlah sebuah faktor pembeda yang mempengaruhi nilai hasil tes dan

angket, namun variabel sosial yang mempengaruhi perbedaan tersebut.

3. Agar guru di SMA Negeri Kota Medan berkenaan membina siswa dalam

menjaga kesehatan lingkungan guna memahami materi keanekaragaman

hayati dan pemanasan global.

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan ruujukan

bagi peneliti lain mengenai pengembangan persepsi dan tingkat pengetahuan

guru dan siswa tentang pentingnya mempelajari keanekaragaman hayati dan

pemanasan global di tingkat SMA karena kedua aspek ini adalah hal yang

(20)

45

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, M., 1999, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit rineka cipta, Jakarta.

Anonim, 2007, Global Warming dan Banjir, Penerbit Swadaya, Jakarta

Arikunto, S., 2009, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi Cet.9, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Arikunto, S., 2010 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta

Atmosukarto, 2005. Keserakahan, Kemiskinan Dan Kerusakan Lingkungan. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. Vol.3(4):313-325.

Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting dan M.J. Sitepu, 2001., Pengelolaan Sumber

Daya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, Pradnya Paramita, Jakarta.

Karmana,O., 2008, Cerdas Belajar Biolog , Penerbit Grafindo Media Pratama, Bandung

Meilani, R., 2011, Persepsi Guru dalam Penerapan Pendidikan Lingkungan

Hidup di Sekolah, IPB, Bogor.

Mulyanto, H, R., 2007. Ilmu Lingkungan. Graha Ilmu. Yogyakarta. Priadi, A., 2010, Biologi SMA Kelas X, Penerbit Yudhistira, Jakarta

Rachmat, J., 2001 Psikologi Komunikasi Edisi Revisi, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Republika newsroom, 2009. Kesadaran Masyarakat Jaga kelestarian Lingkungan Hidup Rendah.

Rukminto, 1991, Psikologi Pekerja Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial, PT, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Salim, E., 2008, Global War ming, Penerbit Nuansa, Bandung

Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sodiq, Moch., 2013, Pemanasan Global Dampak terhadap Kehidupan Manusia

(21)

46

Suwedi, N., 2005 : Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Pemanasan

Global. J. Tek . Ling. P3TL-BPPT. 6. (2): 397-401 401

Gambar

Gambar 2.1. Kerusakan hutan

Referensi

Dokumen terkait

Acts Rules Order/Notiications Biological Chemical Radio/Nuclear Schedule/Annexure Ministry of Department of. 40 – Atomic Energy (safe disposal of radioactive wastes) Rules, 1987

Adapun masa sanggah dilaksanakan mulai hari Senin 22 Juli 2013 sampai dengan hari Rabu 24 Juli 2013, sanggahan dapat disampaikan kepada Ketua Panitia Pelelangan Pekerjaan

Denah Lokasi Pengambilan Sampel Tumbuhan Eceng Gondok,.. Sedimen, dan

The purpose of this final project is to describe the use of pictures in teaching vocabulary to the fifth grade of SD Negeri 3 Karangasem Surakarta, and to find

Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris bersifat deskriptif, memaparkan mengenai efektifitas reforma agraria dalam mengentaskan kemiskinan masyarakat di

Mahasiswa mampu memahami konsep arsitektur, implikasinya, penentuan arsitektur serta delayed differentiation, platform planning, related system level design issues. -

Subject matter yang dimunculkan dalam abstraksi biomorfis merupakan simplifikasi dari ekspresi tubuh ke dalam bentuk estetis berupa transformasi bentuk

Survei dilakukan di lingkungan kampus Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan selama bulan Mei-Juni 2013. Responden yang sulit untuk ditemui menjadi kendala