• Tidak ada hasil yang ditemukan

AGIHAN KADAR BESI (FE) PADA SUMUR GALI DI KELURAHAN PEKAN BESITANG KECAMATAN BESITANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AGIHAN KADAR BESI (FE) PADA SUMUR GALI DI KELURAHAN PEKAN BESITANG KECAMATAN BESITANG."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

AGIHAN KADAR BESI (FE) PADA SUMUR GALI

DI KELURAHAN PEKAN BESITANG

KECAMATAN BESITANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Yenni Farida Tarigan

3103131082

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

vi

ABSTRAK

Yenni Farida, 3103131082. Agihan Kadar Besi (Fe) pada Sumur Gali di Kelurahan Pekan Besitang Kecamatan Besitang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Kadar besi (Fe) pada sumur gali di Kelurahan Pekan Besitang dan (2) Peta agihan kadar besi (Fe) pada sumur gali di Kelurahan Pekan Besitang.

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 di Kelurahan Pekan Besitang Kecamatan Besitang. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan air sumur gali milik penduduk Kelurahan Pekan Besitang dengan sampel sebanyak 27 air sumur gali yang diambil dengan teknik Sistematis Random Sampling dengan sistem grid 1x1 cm pada peta administasi skala 1:40000. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah berupa observasi lapangan, studi dokumenter dan teknik pengukuran kemudian dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Kadar besi (Fe) pada sumur gali di Kelurahan Pekan Besitang bervariasi mulai 0,014 sampai dengan 8,129 mg/lt. Kadar besi (Fe) tertinggi pada air sumur gali terdapat di Lingkungan II dengan nilai 8,129 mg/lt, sedangkan untuk kadar besi (Fe) terendah pada air sumur gali terdapat di Lingkungan X dengan nilai 0,014 mg/lt. Dari 27 air sumur gali terdapat 16 atau 59% air sumur gali yang tergolong tidak baik karena tidak memenuhi syarat air bersih karena sudah melebihi ambang batas kadar besi (Fe) yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/MENKES/Per IV/2010 yaitu 0,3 mg/lt. (2) Kadar besi (Fe) di Kelurahan pekan Besitang tertinggi 8,12 mg/lt terletak pada koordinat 9809’48,81” dan 402’20,47” dimana arah sebaran kontur besi (Fe) mengarah ke Timur, Timur Laut, Tenggara Barat Daya, dan Barat. Sebaran kadar besi (Fe) paling rapat terletek di Timur dan sebaran kadar besi (Fe) yang agak jarang terletak di Barat.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi

ini adalah : Agihan Kadar Besi (Fe) pada Sumur Gali di Kelurahan Pekan Besitang Kecamatan

Besitang. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, mulai dari penyusunan proposal

penelitian, pelaksanaa sampai dengan penyusunan skripsi, antara lain :

1. Bapak, Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si selaku Rektor Universtas Negeri Medan beserta

staffnya.

2. Bapak Dr. Restu M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta staffnya.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jur selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Geografi.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

5. Bapak Drs. Nahor M. Simanungkalit, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak membantu, meluangkan waktu dan memberikan bimbingan.

6. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu yang

(7)

8. Kedua orangtua saya, J. Tarigan dan M.br Bangun yang tidak lelah memberi bantuan baik

moral maupun material kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Skripsi ini saya persembahkan khusus bagi orangtua saya.

9. Adik-adik penulis Remando Tarigan, Riska Ulina Tarigan dan Feby Oktavia Tarigan, terima

kasih buat dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Untuk Bartolomeus Pardamean Sitanggang yang selalu memberikan dukungan dan

semangat, terima kasih buat doa dan perhatiannya selama ini.

11. Sahabat-sahabat terbaik penulis di Jurusan Geografi Dwi Isnainy Ritonga, Elizabeth May,

Giovanni Silviana Gultom, Ira Chatalia Sembiring, Nelvia M. Sari Gea yang selama ini telah

menjadi seperti keluarga penulis, terima kasih.

12. Buat teman-teman Jurusan Pendidikan Geografi Stambuk 2010 kelas A, B dan C Reguler, A

dan B Ekstensi. Terima kasih atas motivasinya.

Penulis berusaha untuk mencapai hasil yang semaksimal mungkin, akan tetapi mengingat

keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, maka penulis menyadari

bahwa hasilnya kurang sempurna. Oleh karena itu penulis harapkan masukan demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca

khususnya Jurusan Pendidikan Geografi.

Medan, Desember 2014

(8)

i

DAFTAR ISI

HAL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

B. Penelitian Yang Relevan ... 27

C. Kerangka Berfikir... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Lokasi Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel ... 33

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 35

D. Teknik Pengumpulan Data ... 36

E. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 40

A. Kondisi Fisik ... 39

B. Kondisi Non Fisik ... 47

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Hasil Penelitian ... 51

(9)

ii

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(10)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Persebaran Sampel Menurut Lingkungan di Kelurahan

Pekan Besitang Kecamatan Besitang ... 34

2. Alat dan Bahan ... 38

3. Rata–Rata Curah Hujan Tahunan Kelurahan Pekan Besitang ... .44

4. Klasifikasi Tipe Iklim Menurut Schmidth-Ferguson ... 45

5. Sarana Pendidikan di Kelurahan Pekan Besitang tahun 2012 ... 48

6. Mata Pencaharian Penduduk di Kelurahan Pekan Besitang ... 49

7. Kondisi Bangunan Sumur di Kelurahan Pekan Besitang Kecamatan Besitang ... 52

8. Cara Pembuangan Limbah, Jarak Sumur Dengan Septi Tank, Tempat Pembuangan Sampah, Parit dan Kandang ... 53

9.Kadar Besi (Fe) pada Sumur Gali di Kelurahan Pekan Besitang Kecamatan Besitang ... 55

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Sumur Gali Tanpa Pompa Tangan ... 15

2. Skema Kerangka Berpikir ... 32

3. Peta Administrasi Kelurahan Pekan Besitang ... 41

4. Peta Jenis Tanah Kelurahan Pekan Besitang ... 46

5. Peta Titik Sampel Kelurahan Pekan Besitang ... 57

6. Peta Kadar Besi (Fe) Kelurahan Pekan Besitang ... 58

7. Peta Kadar Besi (Fe) Kelurahan Pekan Besitang ... 59

8. Peta Kontur dan Arah Aliran Airtanah Kelurahan Pekan Besitang ... 61

9. Peta Sebaran Kadar Besi (Fe) Kelurahan Pekan Besitang ... 63

10. Peta Sebaran Kadar Besi (Fe) dan Kontur Arah Aliran Airtanah Kelurahan Pekan Besitang ... 65

(12)

i

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Hasil Pengkuran ... 77

2. Data Curah Hujan ... 78

3. Hasil Analisis Laboratorium ... 79

4. Foto Penelitian Lapangan ... 80

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.Tidak ada satu pun makhluk

hidup yang ada di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam tubuh makhluk hidup baik

pada tubuh tumbuh-tumbuhan, hewan termasuk di dalamnya pada tubuh manusia terkandung

sejumlah air (Manik, 2009 : 131).

Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak ada yang dapat

bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk

kebutuhan rumah tangga seperti, memasak, mencuci, mandi, sikat gigi dan lain-lain. Air juga

digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadaman kebakaran, tempat rekreasi,

transportasi, dan lain-lain. (Chandra, 2006 : 39).

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang

persyaratan kualitas air minum, disebutkan bahwa air yang dipergunakan harus memenuhi syarat

kesehatan. Air yang bersih adalah air yang tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Agar

dapat mencapai persyaratan kesehatan haruslah dapat memenuhi kualitas dan kuantitas. Syarat

kualitas yang harus dimiliki adalah bebas dari mikroorganisme dan bebas dari bahan kimia yang

dapat membahayakan kesehatan dan syarat kuantitas air harus selalu tersedia untuk memenuhi

kebutuhan hidup.

Untuk memenuhi kebutuhan air dapat diperoleh dari dalam tanah, air permukaan, atau

langsung dari air hujan. Sumber air merupakan salah satu kompenen utama yang ada pada suatu

(14)

akan berfungsi (Sutrisno dalam Nasution, 2013). Pemenuhan kebutuhan akan air salah satunya

dapat diambil dari airtanah, baik berupa sumur gali atau sumur bor.

Airtanah mengalami kontak dengan berbagai macam mineral yang terdapat di dalam

bumi. Hal ini berkaitan dengan struktur geologi /bentuk batuan sebagai hasil dari proses

deformasi. Hampir secara keseluruhan daerah Pekan Besitang merupakan dataran alluvial muda

yang terbentuk pada awal Pliosen.

Proses geologi di Pekan besitang masih berjalan hingga saat ini, sungai-sungai yang

mengalir sekarang mengerosi batuan yang ada di bagian hulunya membawa bahan rombakan

yang kemudian diendapkan sebagai endapan alluvial di bagian hilirnya. Pada umunya

material-material yang kasar diendapkan di tepi-tepi sungai itu sendiri, sedangkan material-material-material-material yang

halus seperti lumpur dan lempung diendapkan lebih jauh ke hilir.

Bahan mineral tanah merupakan bahan anorganik tanah yang terdiri dari berbagai ukuran,

komposisi dan jenis mineral. Mineral tanah berasal dari hasil pelapukan batuan-batuan menjadi

bahan induk tanah. Pada umunya batuan dari bahan induk tanah mengalami proses pelapukan

dan menghasilkan regolit. Pelapukan lebih lanjut menghasilkan tanah dengan tekstur masih

kasar. Bahan induk yang bersifat masam, menghasilkan tanah yang mempunyai kandungan

kalsium, besi dan mangan yang rendah.

Airtanah berasal dari air permukan yang meresap ke dalam tanah sehingga lumpur dan

sebagian mikroorganisme akan tertahan, tapi airtanah lebih banyak mengandung kation dan

anion terlarut dan beberapa senyawa anorganik. Ion-ion yang sering dijumpai pada airtanah

adalah besi. Besi merupakan unsur makro dalam air. Konsentrasi besi dalam airtanah biasanya

(15)

Besi dalam air dapat menyebabkan warna air berubah menjadi kuning-kecokelatan

setelah beberapa saat kontak dengan udara. Selain warna, kandungan besi yang tinggi juga dapat

menyebabkan bau yang kurang enak dan menyebabkan warna kuning pada dinding bak/ember

tampungan air serta bercak-bercak kuning pada pakaian. Selain dari masalah fisik yang

ditimbulkan besi, ada juga masalah kesehatan yang akan timbul bila kadar besi dalam air lebih

dari yang sudah ditetapkan dan dikonsumsi dalam jangka panjang yaitu, cenderung menimbulkan

rasa mual apabila dikonsumsi, menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit serta merusak

dinding usus (Slamet, 1994).

Air yang dapat dikonsumsi sebagai air minum adalah air yang telah memenuhi standar

kesehatan. Di Indonesia, standar kualitas air minum diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 82

tahun 2001. Sebagian masyarakat Indonesia masih menggunakan air sumur untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Air sumur diklasifikasikan sebagai air kelas satu, yang artinya digunakan

untuk air baku sebagai air minum dan atau peruntukkan lainnya yang mempersyaratkan

persyaratan yang sama dengan kegunaan air tersebut.

Di dalam air sumur terkandung ion-ion logam, diantaranya besi (Fe) yang kadarnya harus

memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Oleh karena itu menurut

Keputusan Menteri Kesehatan RI No.492/MENKES/PER/IV/2010, kadar (Fe) dalam air minum

maksimum yang dibolehkan adalah 0,3 mg/lt.

Pekan Besitang merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Besitang, Kabupaten

Langkat, yang terdiri dari 11 lingkungan. Dari data Kantor Kelurahan 2012, diketahui bahwa

jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 1.826 kepala keluarga. Kelurahan Pekan Besitang

sebagian besar wilayahnya merupakan daerah pemukiman dan perkebunan, serta sebagian kecil

(16)

sehari-hari dalam hal sumber daya air, penduduk di Kelurahan Pekan Besitang sebagian telah

menggunakan fasilitas air bersih sumur bor dan pelayanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM), namun ada juga penduduk yang masih menggunakan sumur gali atau sumur

dangkal sebagai sumber air bersih, salah satu alasannya karena pelayanan air bersih dari PDAM

belum sepenuhnya menjangkau seluruh daerah di Kelurahan Pekan Besitang, sedangkan

penggunaan sumur bor tidak memungkinkan dari segi biaya bagi sebagian penduduk kecil. Di

antara sumur gali yang terdapat di Kelurahan Pekan Besitang terdapat beberapa sumur gali yang

setiap sumurnya digunakan oleh 2 sampai 3 rumah tangga.

Sumur adalah bangunan penyadap airtanah yang dilengkapi dengan pompa, mesin

penggerak dan peralatan lainnya (PERDA No. 7, 2004). Sumur gali adalah satu konstruksi sumur

yang paling umum dan luas dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan

rumah-rumah perorangan sebagai air minum dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan

tanah (Suryana, 2013). Sumur gali menyediakan airtanah preatik yang berasal dari lapisan tanah

yang relatif dekat dari permukaan tanah.

Pada kelurahan Pekan Besitang saat peneliti melakukan survey ke beberapa rumah

penduduk, peneliti menemukan bahwa air sumur tersebut tidak jernih (keruh), berbau besi

(karat), dan menimbulkan kerak pada dinding bak atau ember tampungan air sumur gali, serta

pada pakaian yang berwarna putih akan meninggalkan noda kuning-kekuningan. Sementara

sumber air masyarakat pada kelurahan ini adalah dari sumur tersebut. Hal ini tentu akan

berdampak buruk bagi kesehatan penduduk. Oleh karena itu perlu peninjauan ulang masalah

kelayakan air sumur atau air tanah di Kelurahan Pekan Besitang tentang bagaimana kualitas air

(17)

tersebut telah memenuhi standar yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 82 tahun

2001.

B. Identifikasi Masalah

Yang menjadi indentifikasi dari penelitian ini adalah pemanfaatan sumber daya air yang

begitu vital bagi masyarakat,maka air yang digunakan harus bebas dari bahan beracun dan bahan

pencemar. Salah satu sumber air yang dimanfaatkan oleh penduduk di Kelurahan Pekan Besitang

adalah sumur gali. Maka sangat penting untuk ditinjau kondisi sumur yang digunakan oleh

penduduk dan kualitas air yang di konsumsi oleh penduduk berkaitan dengan parameter fisik,

kimia dan biologi. Indikator untuk menentukan kualitas fisik air meliputi tingkat kejernihan air

(kekeruhan), perubahan suhu, warna, bau dan rasa.Indikator untuk menentukan kualitas kimia

meliputi pH, OD, BOD5, COD,nitrat, nitrit dan unsur logam (Fe,Pb, As, Cd, Hg, Cr, Ni, Ca, Mg,

Co ). Yang akan dibandingkan dengan baku mutu air Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001

sehingga dapat di simpulkan apakah air sumur di Kelurahan Pekan Besitang masih layak

dikonsumsi atau tidak.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat begitu luasnya permasalah kualitas air, maka peneliti membatasi penelitian ini

dengan mengkaji aspek kimia. Aspek kimia yang akan di kaji adalah unsur besi (Fe). Peneliti

memilih besi (Fe) sebagai parameter kimia karena bila air mengandung besi melebihi kadar yang

ditentukan maka pengaruhnya secara fisik akan langsung terlihat dan bila dikonsumsi secara

terus menerus dalam jangka panjang akan sangat berbahaya bagi kesehatan. Setelah diketahui

(18)

D. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Berapa kadar besi (Fe) pada sumur gali di Kelurahan Pekan Besitang, Kecamatan Besitang ?

2. Bagaimana agihan kadar besi (Fe) pada airtanah preatik dangkal yang terdapat di Kelurahan

Pekan Besitang, Kecamatan Besitang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui kadar besi (Fe) pada sumur gali di Kelurahan Pekan Besitang, Kecamatan

Besitang.

2. Mengetahui agihan kadar besi (Fe) pada airtanah preatik dangkal yang terdapat di Kelurahan

Pekan Besitang, Kecamatan Besitang.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, yaitu :

1. Sebagai pengetahuan dan informasi kepada Dinas Kesehatan kota di Kelurahan Pekan

Besitang maupuninstansi terkait.

2. Sebagai bahan penyuluhan bagi masyarakat tentang akibat dari konsumsisecara berlebihan air

minum yang mengandung besi (Fe).

3. Dapat digunakan sebagai informasi penelitian lanjutan danmengembangkan ilmupengetahuan

(19)

4. Dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada peneliti mengenaikajian tulisan ilmiah yang

(20)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan penelitian dapat diambil kesimpulan antara lain :

1. Air sumur gali pada daerah penelitian mengandung kadar besi (Fe) berkisar antara

0,014 – 8,129 mg/lt.

2. Agihan kadar besi (Fe) di mulai dari 0,014 – 8,129 mg/lt . Kadar besi (Fe) terendah

pada air sumur gali terdapat di Lingkungan X dengan nilai 0,014 mg/lt, sedangkan

untuk kadar besi (Fe) tertinggi pada air sumur gali terdapat di Lingkungan II degan

nilai 8,129 mg/lt. Untuk sebaran besi yang hampir keseluruhan wilayahnya berkadar

> 0,3 mg adalah di lingkungan 1 dan 3, dan untuk wilayah yang hampir keseluruhan

wilayahnya berkadar < 0,3 mg adalah lingkungan 6 dan 7. Secara keseluruhan 16 atau

59% air sumur gali di identifikasi tidak layak konsumsi karena melebihi ambang

batas kadar besi yang sudah ditetapkan.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka penulis memberi beberapa saran antara lain:

1. Memberikan penyuluhan kepada penduduk yang memiliki air sumur yang kadar besi

(Fe) melebihi ambang batas maksimum untuk melakukan penyaringan atau filtrasi

(21)

2. Diharapkan adanya perhatian pemerintah untuk mengadakan solusi untuk mencari

sumber air yang lain agar penduduk tidak tergantung kepada air tanah dangkal (air

(22)

Daftar Pustaka

Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah Dan Air. Bogor: IPB Press

Asmadi, el at. 2011. Teknologi Pengelolaan Air Minum. Yogyakarta: Gosyen Publishing

Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC

Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius

Elfayetti dan Pinem. 2011. Geografi Tanah. Medan: Universitas Negeri Medan

Manik, Karden Eddy Sontang. 2009. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Djambatan

Nasution. 2013. Peta Persebaran Unsur Besi (Fe) Pada Sumur Gali Di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli , Kota Medan. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Goegrafi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Ompusunggu. 2009. Analisis Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang, Kacamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara

Peraturan Daerah No. 7 tahun 2004

Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001

Peraturan Pemerintah Kesehatan RI No. 416 tahun 1990

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/MenKes/Per IV/2010

Seyhan, Ersin. 1977. Dasar – Dasar Hidrologi. Yogyakarta: UGM Press

Simanungkalit, Nahor. 2011. Hidrologi. Medan: Universitas Negeri Medan

Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kencana

(23)

Suryana. 2013. Analisis Kualitas Air Sumur Dangkal DiKecamatan Biringkanayya Kota Makassar. Skripsi. Makassar: UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

Sutrisno, Totok. et al. 2002. Teknologi Penyedian Air Bersih. Jakarta: Rineka Cipta

Tuka, Pabundu. 2005. Metode Penelitian Geografi.Jakarta: Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

ikan cakalang dan implikasi nya dalam pakan terhadap kualitas internal telur (berat kuning telur,warna kuning telur, shape index , haugh unit ) dapat digunakan jenis KIP,

[r]

Seperti alat angkat/ forklift kapasitas lima (5) ton yang ada di PT.Trikarya Alam adalah merupakan salah satu peralatan yang digunakan untuk proses produksi

2014 MENGUMUMKAN PEMENANG LELANG Pekerjaan Konstruksi (Lampiran SPSE) pada pekerjaan tersebut diatas adalah :.. Nama Perusahaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja, motivasi kerja, stress kerja dan gaji terhadap kinerja karyawan pada PT Adira Finance

Gambar 4 Kadar (a) total fenol (b) total flavonoid dan (c) sinensetin ekstrak sampel dari 5 daerah (Data lengkap pada Lampiran 6,7,8, dan 9) Sampel Nagrak

aktivitas enzim amilase, lipase dan protease pada perlakuan pemberian pakan buatan, diduga bahwa pakan buatan yang diterima memiliki struktur yang berbeda dengan

Judul Skripsi : Efektivitas Pembelajaran Elaborasi dengan Pendekatan Pembuatan Catatan Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Logaritma Peserta Didik Kelas X Semester I