• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KINEMATIKA DI KELAS X SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KINEMATIKA DI KELAS X SMA."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP KINEMATIKA

DI KELAS X SMA

OLEH : Yunisa Dwijayati

NIM 408121101

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah yang tak terhingga kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan ridho-Nya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “ Pengembangan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Kinematika di Kelas X SMA” Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Dr. sRidwan. A. Sani, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr, Mara Bangun Harahap, M.S, Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd dan Bapak Drs.Sehat Simatupang, M.Si sebagai penguji ujian skripsi yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai

selesainya penyusunan skripsi ini. Bapak Drs.Rahmatsyah, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan, saran dan motivasi dalam perkuliahan. Kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan kepada Ibu Dr. tulusnya yang selalu menyertai setiap langkah penulis. Juga kepada Abangda Alan Darmawan, adinda Ilham Akbar Darmawan, Risa Fitri Jayati, Annisa Ayu Jayati dan Ihsan Raya Darmawan yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi di Unimed ini.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih buat seluruh teman-teman jurusan Fisika stambuk 2008 khususnya kelas B, sahabat-sahabatku Fina,

(4)

Fitri, Raudha, Fauzi, Saddam, Pohan, Fajrul dan Ridho. Kepada teman-teman satu atap di kos 171 khususnya Nur Elida Siregar, Hafizatul Marwiyah, Nora Friska Yanti dan kak Masli Purba serta teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dan saran-saran kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

Yunisa Dwijayati

(5)

iii

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research development) bahan ajar fisika. Hal ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesulitan siswa dalam memahami konsep fisika. Pengembangan dilakukan melalui tahap produksi sehingga dihasilkan produk awal kemudian dilakukan validasi oleh ahli. Selanjutnya, produk diuji cobakan kepada siswa melalui dua tahap, yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan.

Subjek uji coba produk adalah siswa kelas X MAN Kisaran . Subjek uji coba penelitian ini terdiri dari 10 siswa kelas untuk uji coba kelompok kecil, dan 2 kelas untuk uji coba lapangan terbatas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data dari ahli materi, data ahli media, dan tanggapan siswa terhadap daya tarik media. Instrumen pengumpulan data berupa lembar evaluasi untuk ahli materi dan ahli media serta lembar angket untuk subjek uji coba kelompok kecil. Analisis data untuk pengembangan media menggunakan analisis kualitatif, sedangkan untuk uji hipotesis digunakan analisis kuantitatif dengan analisis varian satu jalur.

(6)

vi

1.2Identifikasi Masalah 4

1.3Batasan Masalah 4

2.1.1.1 Pengertian Belajar 6

2.1.1.2 Teori-Teori Belajar 7

2.1.2 Konsep 9

2.1.2.1 Pengertian Konsep 9

2.1.2.2 Pembentukan Konsep 10

2.1.2.3 Tingkat Pencapaian Konsep 11

2.1.3 Perancangan dan Pengembangan Bahan Ajar 11

2.1.3.1 Pengertian Bahan Ajar 11

2.1.3.2 Pengembangan Bahan Ajar 12

(7)

vii

2.1.3.4 Model Pengembangan Bahan Ajar 17

2.1.4 Materi Pokok 20

2.2 Kerangka Konseptual 23

2.3 Hipotesis 23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 24

3.2 Variabel Penelitian 24

3.3 Desain Penelitian 24

3.4 Subyek Penelitian 27

3.5 Instrumen Penelitian 27

3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian 29

3.7 Teknik Analisis Data 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 34

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 37

4.1.1.1 Hasil Evaluasi oleh Ahli 38

4.1.1.2 Hasil Evaluasi Kelompok Kecil 38

4.1.1.3 Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas 39

4.1.2 Analisis Data 41

4.1.2.1 Nilai Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians 43

4.1.2.2 Uji Normalitas Data 43

4.1.2.3 Uji Homogenitas Data 44

4.1.2.4 Uji Hipotesis Penelitian 45

4.2 Pembahasan 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 48

5.2 Saran 48

DAFTAR PUSTAKA 49

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Alur Analisis Penyusunan Bahan Ajar 15

Gambar 2.2 Desain Instruksional Kemp 18

Gambar 2.3 Posisi Benda pada Lintasan 20

Gambar 3.1 Desain Model Kemp 25

Gambar 3.2 Desain Uji Coba Draft Pengembangan 27 Gambar 4.1 Uraian Materi pada Bahan Ajar 35 Gambar 4.2 Defini penting pada bahan ajar yang dicetak tebal 36

Gambar 4.3 Latihan pada Bahan Ajar 36

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket 51

Lampiran 2 Spesifikasi Tes Hasil Belajar 53

Lampiran 3. Tes Hasil Belajar 61

Lampiran 4 Tabel Validitas Instrumen Penelitian 63 Lampiran 5 Tabel Validitas untuk Masing-masing Item 64 Lampiran 6 Tabel Reliabilitas Instrumen 65 Lampiran 7 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 66 Lampiran 8 Tabel Tingkat Kesukaran untuk Masing-masing Item 67 Lampiran 9 Tabel Kelompok Atas dan Kelompok Bawah 68

Lampiran 10 Perhitungan Daya Pembeda 69

Lampiran 11 Tabel Daya Pembeda untuk Masing-masing Item 70 Lampiran 12 Hasil Angket Uji Coba Kelompok Kecil 71 Lampiran 13 Hasil Angket Uji Coba Lapangan Terbatas 76 Lampiran 14 Distribusi Pretes Kelas Eksperimen 82 Lampiran 15 Distribusi Prestes Kelas Kontrol 83 Lampiran 16 Distribusi Postes Kelas Eksperimen 84 Lampiran 17 Distrubusi Postes Kelas Kontrol 85 Lampiran 18 Data Pretes dan Postes Eksperimen 86 Lampiran 19. Data Pretes dan Postes Kontrol 87

Lampiran 20 Data Hasil belajar Fisika Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 88

Lampiran 21. Perhitungan Rata-rata dan Standar Deviasi

Nilai Pretes dan Postes 89

Lampiran 22. Uji Normalitas Data Pretes 91

Lampiran 23 Uji Homogenitas 95

Lampiran 24. Uji Hipotesis 98

Lampiran 25. Dokumentasi 101

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang melibatkan siswa dalam proses mental dan fisik melalui interaksi antara siswa, siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar siswa. Proses pembelajaran seharusnya menekankan pada metode atau bagaimana membelajarkan siswa daripada apa yang dipelajari siswa.

Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng dalam Hamzah (2008:2) adalah upaya untuk membelajarakan siswa. Untuk membelajarkan siswa diperlukan perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran hendaknya memperhatikan metode atau cara pelaksanaan pembelajaran memanfaatkan

lingkungan dan pengalaman nyata yang diperlukan siswa untuk belajar dalam proses memahami dengan melakukan kegiatan nyata secara optimal. Perencanaan

pembelajaran disusun dengan mempertimbangkan relevansi materi pembelajaran dengan pengalaman belajar atau karakteristik siswa, untuk membentuk perilaku siswa pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Selain itu perlu dipertimbangkan media pembelajaran dan sumber belajar yang dibutuhkan sudah tersedia, sehingga memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar secara nyata, bermanfaat, luas dan mendalam. Perancangan pembelajaran dapat dijadikan titik awal upaya perbaikan kualitas pembelajaran. Ini berarti bahwa perbaikan kualitas pembelajaran haruslah diawali dari perbaikan kualitas desain pembelajaran, dan merancang pembelajaran dengan pendekatan sistem (Degeng, 1999:2)

(11)

2

pembelajaran belum berjalan dengan baik. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah kurangnnya perencanaan dalam proses pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar tidak terorganisir dengan baik, karena dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran memusatkan perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yang dipelajari siswa”. Perhatian terhadap apa yang

dipelajari siswa merupakan bidang kajian dari kurikulum, yakni mengenai apa isi pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar dapat tercapainya tujuan. Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana cara agar tercapai tujuan tersebut. Dalam kaitan ini hal-hal yang tidak bisa dilupakan untuk mencapai tujuan adalah bagaimana cara mengorganisasikan pembelajaran, bagaimana menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana menata interaksi antara

sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru bidang studi

(12)

3

dengan baik maka tentunya akan dapat menunjang terhadap kualitas pendidikan, karena salah satu masalah pokok yang dihadapi dalam bidang pendidikan sampai saat ini berkaitan dengan masalah kualitas dan efisiensi (Ibrahim, 1994:14).

Salah satu kegiatan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran adalah merancang bahan ajar yang mengacu pada suatu model pengembangan dalam upaya memudahkan belajar. Menurut Milfayetty (2002:3) bahan ajar mengacu kepada dua konsep. Pertama, materi pelajaran yang menjadi isi kurikulum (content curriculum) berupa konsep yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kedua, bahan pelajaran (subyek matter) yang terdiri dari kesatuan materi pelajaran dan bahan-bahan yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam KBM. Bahan ajar dirancang untuk siswa agar dapat menimbulkan minat baca siswa dan

memberikan kesempatan siswa untuk berlatih. Bahan ajar dapat berupa buku teks, lembar kerja, handout, modul dan lain sebagainya.

Masalah yang melanda dunia pendidikan Fisika sebagian besar terletak di sekitar upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa. Pemahaman konsep dan hasil belajar Fisika siswa, khusus siswa SMA masih relatif rendah. Salah satu faktor penyebabnya adalah pengemasan pendidikan sering tidak sejalan dengan hakikat belajar dan mengajar Fisika (Santyasa, et al., 2005; Brook & Brook, 1993). Untuk itu perlu dirancang pengemasan pendidikan yang sejalan dengan hakekat belajar dan mengajar, yakni bagaimana siswa belajar, bagaimana guru mengajar, bagaimana pesan pembelajaran di dalam bahan ajar itu, bukan semata-mata pada hasil belajar (Brook & Brook, 1993, Lawson, 1998, Novak & Gowin, 1985). Pengemasan bahan ajar Fisika dan implementasinya hendaknya diorientasikan pada penyediaan peluang kepada siswa dalam pencapaian pemahaman dan hasil belajar siswa.

(13)

4

mengemas materi pelajaran fisika dalam bentuk yang lebih sistematis dan menarik. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk adalah mengembangkan bahan ajar untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Bahan ajar menspesifikasi pengalaman belajar dalam bentuk penstrukturan kegiatan pembelajaran yang kaya dengan berbagai variasi, hingga dapat memberikan efek pengiring yang sama efektifnya dengan pencapaian tujuan-tujuan instruksional (Joni, 1984:2).

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mencoba melakukan penelitian dengan judul “ Pengembangan Bahan Ajar untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Kinematika di Kelas X SMA”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Kompetensi siswa dalam pelajaran fisika belum tercapai secara maksimal 2. Pemahaman konsep dan hasil belajar fisika siswa, khusus siswa SMA masih

relatif rendah

3. Kegiatan dalam proses pembelajaran tidak terorganisir dengan baik 4. Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran tidak bervariasi 5. Kurangnya bahan ajar yang dapat mendukung pencapaian kompetensi dan

pemahaman siswa

6. Diperlukan pengembangkan bahan ajar untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep fisika

1.3 Batasan masalah

(14)

5

1.4 Rumusan Masalah

Sebagaimana pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana disain bahan ajar Fisika untuk Kelas X SMA yang dapat digunakan meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi Kinematika Gerak Lurus ?

2. Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep siswa setelah menggunakan bahan ajar yang dikembangkan pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengembangkan bahan ajar Fisika yang dapat digunakan siswa secara mandiri untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep

pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus

2. Mengevaluasi apakah bahan ajar yang dikembangkan dapat digunakan

untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi pokok Kinematika Gerak Lurus

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalam mengembangkan bahan ajar yang dapat mendukung proses pembelajaran fisika.

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pengembangan produk bahan ajar sebagaimana dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:

1. Bahan ajar yang dikembangkan berupa buku pegangan siswa yang terdiri dari SK/KD, indikator hasil belajar, uraian materi, definisi penting, contoh soal, aplikasi, dan latihan. Komponen bahan ajar yang paling ditekankan adalah uraian materi dan latihan yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep Fisika, khususnya pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus.

2. Perbaikan bahan ajar yang diujikan pada uji coba lapangan terbatas tidak menunjukan perbedaan yang signifikan berdasarkan hasil belajar dari kedua kelas. Diperoleh rata-rata nilai hasil belajar kelas eksperimen 50,4 dan kelas kontrol 42,3 dengan perbedaan rata-rata sebesar 8,1. Dengan analisis anava satu jalur pada hasil belajar diperoleh bahwa Fhitung < Ftabel (3,62 < 3,99) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan kata lain bahan ajar ini belum menunjukan peningkatan pemahaman konsep yang signifikan dalam pembelajaran Fisika pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus.

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan ini, maka penulis menyarankan:

1. Perlunya pengembangan lebih lanjut dan penyempurnaan tiap-tiap komponen dari bahan ajar ini, antara lain penyajian materi yang lebih

mendalam agar dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep fisika .

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Arikunto, Suharsimi., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.

Dahar, Ratna Wilis., (1991), Teori-Teori Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta. Dimyati & Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,

Jakarta.

Giancoli, D. C. (2001). Fisika Jilid 1, Edisi Kelima, (Terjemahan : Yuhilza Hanum), Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hakiim, Lukmanul., (2008), Perencanaan Pembelajaran, Penerbit Wacana Prima, Bandung.

Halliday, David & Robert Resnick., (1986), Fisika Jilid 2(Terjemahan Pantur Silaban), Penerbit Erlangga, Jakarta.

Haryati, Mimin., (2009), Model Dan Teknik Penilaian Pada KTS, Penerbit Gaung Persada Press, Jakarta.

Harijanto, Moh, (2007), Pengembangan Bahan Ajar untuk Peningkatan

Kualitas Pembelajaran Program Pendidikan Pembelajar Sekolah Dasar. Didaktika, Vol.2 No.1 Maret 2007: 216-226

http://utsurabaya.files.wordpress.com/2010/08/harijanto1-pengembangan-bahan-ajar-sd.pdf. (diakses Januari 2012)

Kamajaya., (2007), Cerdas Belajar Fisika untuk Kelas X SMA/MA, Penerbit Grafindo Media Pratama, Jakarta.

Kalusmeier, H.J., (1977), Educational Experience And Cognitive Development. Educational Phychologist. 12(2), 179-196

Kanginan, Marten., (2006), Fisika untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Konsep Pengembangan Bahan Ajar (2008),

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/04/konsep-pengembangan-bahan-ajar-2/ (diakses April 2012)

(17)

50

Milfayetty, Sri., (2002), Pengembangan Bahan Ajar, Unimed, Medan.

Muhamad Asikin & Adi Nur Cahyono. Penelitian Pengembangan Dalam Bidang Pendidikan.http://adinegara.com/wp-content/uploads/2011/06/makalah-R-n-D.pdf (diakses Januari 2012)

Prawiradilaga, Dewi Salma., (2008), Prinsip Desain Pembelajaran, Penerbit Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.

Pribadi, Benny A., (2009), Model Desain Sistem Pembelajaran,Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.

Purwanto, Ngalim., (2008), Psikologi Pendidikan, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

R ohani, Ahmad., (2004), Pengelolaan Pengajaran, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sugiyono., (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung. Sungkono. Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Modul dalam Proses

Pembelajaran. staff.uny.ac.id/.../ARTIKEL%20%20BAHAN%20AJAR-modul.doc (diakses Januari 2012)

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan., (2007), Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Penerbit PT.IMTIMA, Bandung.

Tipler, P. A., (1998), Fisika untuk Sains dan Teknik, Edisi Ketiga, Jilid 1,

(Terjemahan: Lea Prasetio dan Rahmad W. Adi), Penerbit Erlangga, Jakarta

Uno, Hamzah.B., (2008), Perencanaan Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

(18)

RIWAYAT HIDUP

Yunisa Dwijayati dilahirkan di Meranti, pada tanggal 04 Pebruari 1990. Ayah bernama M. Daud dan Ibu bernama Darma Irana dan merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 010067 Meranti, dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Meranti dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di MAN Kisaran dan lulus pada tahun 2008. Penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan pada tahun 2008. Selama kuliah penulis pernah mewakili jurusan fisika mengikuti Olimpiade Nasional Perguruan Tinggi di Universitas Syah Kuala, Banda Aceh pada tahun 2010.

Gambar

Gambar 2.1 Alur Analisis Penyusunan Bahan Ajar
Tabel Validitas Instrumen Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Ada banyak faktor yang mempengaruhi penurunan te- naga kerja sektor pertanian selama kurun waktu 2000 ± 2009 salah satu diantaranya yaitu kecende- rungan

Dalam model pembelajaran ini mempunyai beberapa kelebihan diantaranya adalah memunculkan sikap kooperatif pada peserta didik, peserta didik yang lemah bisa

 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk membuat rangkuman dan analisis teknik teknik permainan tenis meja melalui tayangan video permainan tenis meja yang

Dengan dilakukan asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada ibu hamil Trimester III sampai dengan perawatan masa nifas diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

Persoalan yang ingin dikembangkan dalam tulisan ini adalah tentang pemahaman masyarakat terhadap isu gender, isu-isu gender yang berkembang di tengah-tengah

Makna disfemisme dan eufemisme yang ditemukan dapat diketahui dengan cara mengamati penggunaan sinonim dari masing-masing makna kata berdasarkan Tesaurus Alfabetis

Pengetahuan kaidah bahasa sangat diperluka dalam pembuatan kamus, karena akan sangat berbeda jika aplikasi kamus digital tersebut dibuat oleh orang yang mempunyai

atau individu yang tidak datang pada kegiatan bersih lahan dan nugal pada tempat yang sudah. ditentukan agar segera meminta maaf dan membuat kesepakatan untuk terlibat