• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA (PERMISIF) TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR WARGA BELAJAR DI SKB KARO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA (PERMISIF) TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR WARGA BELAJAR DI SKB KARO."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan kesehatan dan petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Penulis banyak menerima masukan,bimbingan serta dorongan untuk menyelesaikan penulisan skripsi tersebut. Oleh sebab itu, penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga serta penuh keikhlasan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan, sekaligus sebagai pembimbing skripsi saya yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan koreksi, serta dorongan yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini. 4. Bapak Dr.Sudirman, M.Pd., selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Luar

Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan sekaligus sebagai dosen penguji. 5. Dra. Nasriah, M.Pd dan Drs. E. Nainggolan, M.Pd sebagai dosen penguji. 6. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Luar Sekolah yang telah membekali berbagai pengetahuan dan pengalaman yang mendukung penyusunan skripsi ini, serta pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah membantu proses pengurusan surat-surat.

7. Kepala SKB Karo Bpk Markoni beserta staf pegawai yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.

(5)

9. Dan semua pihak yang telah banyak membantu peneliti mengucapkan terima kasih banyak.

Teristimewa kepada kedua orang tuaku yang sangat saya sayangi Alm. U.Ginting Dan R. Barus, ananda sampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya karena telah membimbing dan mendidik ananda sampai dewasa dengan penuh kasih sayang. Sehingga ananda dapat menyelesaikan pendidikan dan meraih cita-cita yang ananda impikan. Dan kepada abangda Hendra Ginting dan adikku Hery Andika P Ginting, terima kasih atas do’a, dukungan baik moril dan materil serta kasih sayang yang telah diberikan.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dengan segala keterbatasannya. Terimakasih.

Medan, Agustus 2012 Penulis

(6)

i

ABSTRAK

DoraLorentina Br Ginting. NIM 0721322046. Pengaruh Pola Asuh Orangtua (Permisif) Terhadap Kedisiplinan Belajar Warga Belajar Di SKB Karo. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1). Orangtua kurang memberikan pola asuh yang baik terhadap anak di dalam meningkatkan disiplin anak. 2). Orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaanya, sehingga orangtua kurang memiliki waktu untuk memperhatikan anak. 3). Keluarga yang kurang harmonis membuat perilaku anak menjadi kurang baik. 4). Kurang adanya komunikasi antara orangtua dengan anak. 5). Rendahnya pendidikan orangtua sehingga kurang memahami bagaimana cara-cara yang baik dan tepat dalam mendidik anak. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk menjelaskan pengaruh pola asuh orangtua terhadap kedisiplinan belajar warga belajar paket B SKB Karo.

Teori yang diangkat dari Berk yang menyatakan bahwa pola asuh orangtua adalah daya upaya orang tua dalam memainkan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Sedangkan teori disiplin diambil dari Maman Rachmat (Akhmadsudrajat, 2011) mengemukakan bahwa tujuan disiplin adalah : 1) memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang, 2) mendorong siswa memahami dan melakukan yang baik dan benar, 3) membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekoalh, dan 4) siswa belajar hidup dengan kebiasaan- kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta lingkungannya”.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah warga belajar paket B di SKB karo berjumlah 67 orang, keseluruhan populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data penelitian tentang pola asuh orangtua dengan kedisiplinan belajar warga belajar, menggunakan angket, tehnik analisis data dengan menggunakan rumus Uji t.

Melalui uji t diperoleh harga thitung sebesar = 4,94. Sedangkan nilai t tabel sebesar 1,66. Ternyata perbandingan harga thitung dengan ttabel = 4,49 > 1,66, hal ini membuktikan bahwa jika pola asuh orangtua meningkat, maka kedisiplinan belajar warga belajar juga meningkat. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pola asuh orangtua dengan kedisiplinan belajar warga belajar paket B di SKB karo.

(7)

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORITIS……… ... 9

A. Kerangka Teori ... 9

1. Pengertian Pola Asuh Orangtua ... 9

2. Pola Asuh Permisif ... 11

3. Pengertian Kedisiplinan Belajar ... 13

3.1. Pengertian Belajar ... 13

3.2. Kedisiplinan Belajar ... 14

(8)

ii

3.4. Tujuan Disiplin Belajar ... 17

3.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Belajar ... 17

3.6. Fungsi Disiplin ... 17

4. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Dengan Kedisiplinan Belajar Anak ... 19

C. Variabel Penelitian dan Definisi Variabel Penelitian... 22

D. Alat Pengumpul Data ... 23

1. Uji Validitas Angket ... 24

2. Uji Reliabilitas ... 24

E. Teknik Analisis Data ... 26

1. Uji Linieritas Sederhana ... 26

2. Uji Determinasi ... 27

F. Lokasi dan Waktu ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Deskripsi Data Penelitian ... 30

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 35

C. Pengujian Hipotesis ... 38

D. Pembahasan ... 39

(9)

iii

A. Kesimpulan... 40 B. Saran ... 40 DAFTAR PUSTAKA ... ix

(10)

v

DAFTAR TABEL

(11)

iv

DAFTAR GAMBAR

(12)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian

Lampiran 2 Uji Validitas Instrumen Pola Asuh Orangtua Lampiran 3 Uji Validitas Instrumen kedisiplinan belajar

Lampiran 4 Perhitungan Uji Validitas Instrumen Pola Asuh Orangtua Lampiran 5 Perhitungan Uji Validitas Instrumen kedisiplinan belajar Lampiran 6 Pengujian Reliabilitas Angket Pola Asuh Orangtua Lampiran 7 Pengujian Reliabilitas Angket kedisiplinan belajar Lampiran 8 Data Penelitian Variabel X dan Y

Lampiran 9 Perhitungan Statistik Deskriptif Variabel Pola Asuh Orangtua Lampiran 10 Perhitungan Statistik Deskriptif Variabel kedisiplinan belajar Lampiran 11 Uji Kecenderungan Variabel Pola Asuh Orangtua

Lampiran 12 Uji Kecenderungan Variabel kedisiplinan belajar Lampiran 13 Tabel Bantu Product Moment

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil, kedudukan dan fungsi suatu keluarga dalam kehidupan sangatlah penting.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, dinyatakan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri, atau suami istri dan anak, atau ayah dan anaknya. Berdasarkan dimensi hubungan sosial, keluarga dapat didefenisikan sebagai sekumpulan orang yang hidup dalam tempat tinggal yang sama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin, sehingga tercipta suasana saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyerahkan diri.

Dalam pengertian psikolagis, keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama, dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyerahkan diri (Soeleman, 1994:5-10).

(14)

Sebagian besar waktu kehidupan anak dilalui bersama dengan orang tua (misalnya ibu kandung) terutama pada ibu tak bekerja di luar rumah. Namun untuk masyarakat kota-kota besar, di mana seorang ibu berperan ganda, yakni juga bekerja di luar rumah, maka anak hidup bersama dengan kakek dan nenek, atau pembantu rumah tangga. Hal itu sering kali menjadi masalah, terutama berkaitan dengan bagaimana perkembangan diri anak.

Keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari anggotanya, terutama pada anak-anak yang masih berada dalam bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya. Sehingga orang tua merupakan dasar pertama dalam pembentukkan pribadi anak. Mendidik anak di upayakan pertumbuhannya secara wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani, seperti pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan. Sedangkan potensi rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha pembinaan intelektual, perasaan dan budi pekerti. Upaya-upaya tersebut dapat terwujud apabila di dukung dengan pola pengasuhan orang tua yang tepat.

Pola asuh orang tua dalam membantu anak mengembangkan kemampuan dan potensinya sangatlah besar, di mana orang tua berkewajiban memberikan pendidikan kepada anak terhadap perkembangan keperibadian anak dalam keluarga tersebut yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap perkembangan keperibadian anak dalam keluarga tersebut, dan akan berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam pendidikannya.

Menurut Baumrind (dalam Agoes Dariyo, 2007), ada empat jenis pola asuh, yaitu otoriter (outhoritarian), permisif (permissive), demokratis (authoritative), dan situasional (situational).

(15)

ketekanan. Tingkah laku sedemikian harus sudah terbiasa sejak kecil dan terbentuk melalui disiplin. Dalam mendidik, disiplin berperan mempengaruhi, mendorong, mengendalikan, mengubah, membina dan membentuk perilaku-perilaku tertentu sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan, diajarkan, dan diteladankan.

Konsep populer dari “disiplin” adalah sama dengan “hukuman”. Menurut konsep ini, disiplin digunakan hanya bila anak melanggar peraturan dan perintah yang diberikan orang tua, guru, atau orang dewasa yang berwenang mengatur kehidupan bermasyarakat, tempat anak itu tinggal. “Disiplin”berasal dari kata yang sama dengan “disciple” yakni seorang yang belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang pemimpin. Orang tua dan guru merupakan pemimpin, dan anak merupakan murid yang belajar dari mereka tentang cara hidup menuju ke kehidupan yang lebih berguna dan bahagia.

Disiplin selalu dianggap perlu untuk perkembangan anak, tetapi pandangan tentang apa yang merupakan disiplin yang baik telah mengalami banyak perubahan. Banyak orang tua tidak mau berusaha untuk menanamkan kedisiplinan pada anak-anaknya, sehingga menyebabkan timbulnya rasa benci pada anak, yang kemudian membuat hubungan orang tua dengan anak menjadi tidak menyenangkan.

Konsep positif dari disiplin ialah sama dengan pendidikan dan bimbingan, karena menekankan pertumbuhan disiplin diri dan pengendalian diri. Ini kemudian akan melahirkan motivasi dari dalam diri anak. Disiplin negatif memperbesar ketidakmatangan individu, sedangkan disiplin positif menumbuhkan kematangan. Fungsi pokok disiplin ialah mengajarkan anak menerima pengekangan yang diperlukan dan membantu mengarakan energi anak ke jalur yang berguna dan diterima secara sosial.

(16)

ditetapkan masyarakat dan yang harus dipatuhi anak agar ia tidak ditolak masyarakat. Sekarang telah diterima bahwa anak membutuhkan disiplin, bila mereka ingin bahagia, dan menjadi orang yang baik penyesuaiannya dengan lingkungan. Melalui disiplinlah mereka dapat belajar berperilaku dengan cara yang diterima masyarakat.

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Pendidikan juga merupakan hak bagi setiap warga negara, namun kenyatannya masih banyak warga negara yang belum dapat terbantu dalam penyelesaian pendidikannya. Sebab, keberhasilan suatu progam pendidikan sangat tergantung pada penyelenggarannya.

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Karo merupakan salah satu lembaga Pemerintah yang memiliki program mengutamakan membangun manusia seutuhnya yang mampu meningkatkan sumber daya manusia. Program tersebut antara lain Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Keaksaran Fungsional, Kejar Paket A, Kejar Paket B, Kejar Paket C, Kursus. Paket B salah satu program SKB Karo yang bertujuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bagi warga belajar.

Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan utama, karena pendidikan yang diperoleh warga belajar melalui proses belajar mengajar bukanlah sekedar di pandang untuk menambah pengetahuan saja, melainkan harus pula di pandang sebagai proses perubahan tingkah laku pribadi secara keseluruhan.

Belajar adalah suatu proses memperoleh perubahan tingkah laku untuk mendapatkan pola respon baru yang diperlukan dalam interaksi dengan lingkungannya. Banyak faktor yang mempengaruhi disiplin belajar anak, salah satunya adalah pola asuh orang tua di dalam keluarga.

(17)

akhirnya, pada saat memasuki lingkungan sekolah anak, akan menjadi takut diperlakukan sama seperti orang tuanya di rumah. Ketakutan ini mengakibatkan hasil belajar yang diperolehnya tidak memuaskan.

Sebagian orang tua yang tidak peduli dengan kehidupan anak-anaknya, biasanya disebabkan karena terlalu sibuknya orang tua dengan pekerjaannya dalam mencari nafkah, sehingga orang tua acuh tak acuh dengan segala kegiatan anaknya, kapan anaknya belajar dan sedang apa anaknya. Mengakibatkan anak tidak termotivasi dengan belajar di sekolahnya, misalnya, anak tidak mengerjakan tugas sekolahnya, tidak mau belajar, dan bahkan anak bolos sekolah. Hal ini juga berpengaruh terhadap kedisiplinan anak. Begitu juga halnya dengan orang tua yang terlalu memanjakan anak-anaknya, mengakibatkan anak selalu ingin berbuat sekehendak hatinya.

Dari penjelasan di atas, orang tua adalah model utama dan tokoh teladan buat anak dalam proses interaksinya. Dari model yang ditonjolkan orang tua, anak meniru pola perilaku orang tua dengan seksama, cara mengeksperesikan, cara bicara, membuat keputusan, dan sebagainya yang membuat anak merasa dewasa. Dengan demikian, pola asuh orang tua mempunyai pengaruh terhadap kedisiplinan belajar anak di sekolahnya.

Atas pemikiran di atas, penulis merasa tertarik untuk membahas masalah tersebut, khususnya berkenaan dengan pola asuh di dalam keluarga, untuk itu penulis mengajukan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua (Permisif) Terhadap Kedisiplinan Belajar Warga Belajar Paket B SKB Karo”.

B. Identifikasi Masalah

(18)

1. Orang tua kurang memberikan pola asuh yang baik terhadap anak di dalam meningkatkan disiplin anak.

2. Orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga orang tua kurang memiliki waktu untuk memperhatikan anak.

3. Keluarga yang kurang harmonis membuat perilaku anak menjadi kurang baik. 4. Kurang adanya komunikasi antara orang tua dengan anak.

5. Rendahnya pendidikan orang tua, sehingga kurang memahami bagaimana cara-cara yang baik dan tepat dalam mendidik anak.

C. Batasan Masalah

Karena terbatasnya waktu tenaga serta sarana yang tersedia, maka penulis membatasi permasalahan kepada ”Pengaruh Pola Asuh Orang Tua (Permisif) Terhadap Kedisiplinan Belajar Warga Belajar Paket B SKB Karo”.

D. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dari batasan masalah di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah secara umum yaitu, Apakah Terdapat Pengaruh Yang Signifikan Antara Pola Asuh Orang Tua (Permisif) Terhadap

Kedisiplinan Belajar Warga Belajar Paket B SKB Karo?

E. Tujuan Penelitian

(19)

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dari penulisan ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai masukan bagi peneliti lain umumnya, dan bagi mahasiswa Unimed khususnya, dalam menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman untuk membuat penulisan karya ilmiah di masa yang akan datang.

b. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan dan pembelajaran di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan acuan bagi penyelenggara Program Pendidikan Luar Sekolah dalam membantu kegiatan belajar masyarakat khususnya tentang Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar.

(20)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil diperoleh skor data variabel Pola Asuh Orangtua cenderung rendah, variabel Kedisiplinan Belajar termasuk rendah, variabel Kedisiplinan Belajar warga belajar cenderung rendah.

2. Terdapat pengaruh yang berarti antara pola asuh orang tua dengan Kedisiplinan Belajar warga belajar yaitu (14,45), artinya semakin tinggi Pola Asuh Orangtua maka semakin tinggi Kedisiplinan Belajar. setiap terjadinya peningkatan Pola Asuh Orangtua akan meningkatkan Kedisiplinan Belajar sebesar 14,45. hal ini membuktikan bahwa masih ada factor lain yang dapat mempengaruhi Kedisiplinan Belajar.

B. SARAN

1. Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti menyarankan:

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, peneliti mengajukan saran-saran:

a. Bagi orangtua warga belajar, ahrus lebih meningkatkan perhatiannya kepada anaknya sehingga anak termotivasi untuk belajar, agar anak selalu disiplin dalam belajar.

(21)

i

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU:

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.

Badan Narkotika Nasional. 2006. Kamus Narkotika. Medan : BNN

Berger, Peter. 1978. Hidup Berawal dari Mimpi, Bandung : Armiko

Cohen, J, Bruce. 2009. Bright view sociology. Jakarta : Raja Grapindo Persada.

Fakultas Ilmu Pendidikan 2009. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan : Universitas Negeri Medan.

Gunarso D. Singgih. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta Gunung Mulia.

Kecih, Luckmann. 1967. Opium from Java. Jakarta. BNN

Kompas. 2010. Ganja Meluas ke Ibu Kota. Medan.

Mursell, J. Nasution, S. 2006. Mengajar dengan Sukses. Jakarta : Bumi Aksara. Notoatmodjo. 2007. Perkembangan Psikologi Remaja. Jakarta : Bumi Aksara.

Sadiman, Arief S (dkk). 2007. Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sudjana, Djuju. 1992. Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Nusantara Press-Yayasan Islam Nusantara.

Sudjana, Djuju. 2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

(22)

ii

Soetjipto. Kosasi, Raflis. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta.

Soeharto. 1946. Disiplin (arahan diri pada suatu nama atas dasar kesadaran

Achmad, Arief. 2007. Membangun Motivasi Belajar Siswa. Online dalam (Http://www.greatwall.com).

Ahira, Anne. 2007. Tips-tips Meningkatkan Motivasi Belajar. Online (dalam Http://www.wikipedia.com.)

Http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html (http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology

Ian. 2010. Pengertian Kemampuan. (Online dalam blog pendidikan.com)

Jaeger, Gertrudge. 2009. Integrated of Comfortable and Safe Sociology. http://www.arimatikmediailmu.com

Kusuma, Indra. 2009. Psikologi Olah Raga. http://www.blogspot.com.

M, H, George. 2005. Represife of Sociology. http://www.gudangilmu.com

Rogers, Raffley. (1974). Education and Entertainment. http://www.wikipedia.com Soeharto, Kati. 2008. Motivasi Belajar. Http://www.studiilmu.or.id.

(23)

iii SUMBER SKRIPSI :

Arif, Muhammad. 2007. Kontribusi Kecerdasan Emosional dalam Meningkatkan Hasil Belajar Warga Belajar Paket B Kelas III dalam Mata Pelajaran PPKn di SKB Kota Binjai. Medan : Skripsi tidak diterbitkan.

Emelia, Heri. 2007. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Timbulnya Kenakalan Remaja. Medan : Skripsi tidak diterbitkan.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada Klinik Adhiwarga PKBI DIY sudah memadai sesuai dengan

kualitas pelayanan dari pasar tradisional yang belum tertata.. rapi dengan pasar tradisional yang lebih

Tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui penerapan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) masa maupun SPT tahunan telah dilaksanakan dengan baik sesuai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas dan stabilitas busa SDS ( Sodium Dodecyl Sulphate ) secara kontinu dan dinamik terhadap variabel perubahan

setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah penelitian. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana Manfaat Hasil Belajar “Menyiapkan

[r]

adalah kemampuan surfaktan yang tetap dalam bentuk busa dan kemampuannya untuk. tidak

CA mengakses aplikasi layanan BRILink menggunakan aplikasi web browser atau aplikasi client mobile dari CAA sehingga pengembangan dan pembaharuan fitur layanan