• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PROFESIONALISME GURU DI SMK KI HAJAR DEWANTARA KOTAPINANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PROFESIONALISME GURU DI SMK KI HAJAR DEWANTARA KOTAPINANG."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN

PROFESIONALISME GURU

SMK KI HAJAR DEWANTARA

JALAN JAWA KOTAPINANG – LABUHANBATU SELATAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi pendidikan

Oleh :

SERI J U ST I NA SAGALA NI M : 0 8 1 1 6 1 3 2 0 1 2

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Seri Justina Sagala. Nim 8116132012. Pengembangan Kemampuan Profesionalisme Guru di SMK Ki Hajar Dewantara Kotapinang. Tesis : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2013.

Penelitian ini merupakan suatu survey yang bertujuan untuk mengetahui : (1) pengembangan kemampuan profesionalisme guru (2) praktik-praktik pengembangan kemampuan profesionalisme guru (3) faktor pendukung dan penghambat pengembangan kemampuan profesionalisme guru SMK Ki Hajar Dewantara Kota Pinang.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan metode ini didasarkan pada fokus penelitian yang menuntut peneliti melakukan eksplorasi untuk memahami dan menjelaskan masalah yang diteliti melalui hubungan intensif dengan sumber data yaitu : kepala sekolah, guru-guru, dan peserta didik. Untuk mendapatkan data yang benar dan akurat dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : observasi, wawancara, studi dokumen, dan teknik analisa data. Penelusuran informasi dihentikan apabila tidak ditemukan lagi data yang baru atau sampai mendapatkan data yang sebenarnya (data jenuh).

Temuan penelitian ini mengungkapkan berdasarkan hasil pengamatan wawancara dan dokumentasi peneliti mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, dan ketua yayasan dapat disimpulkan bahwa: (1) pengembangan kemampuan profesionalisme guru selalu memberi motivasi belajar dan membangun semangat siswa untuk mendukung masa depan anak didik sesuai dengan karakter anak tersebut; (2) praktik - praktik pengembangan kemampuan profesionalisme guru seperti: diklat, seminar, penataran, workshop, musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) (3) faktor pendukung dan penghambat pengembangan kemampuan profesionalisme guru yaitu faktor eksternal dan internal guru. Eksternal guru seperti: sarana/prasarana, dana, lingkungan. sedangkan internal guru yaitu kemauan guru sendiri. Dengan terpenuhinya faktor pendukung eksternal dan internal guru maka akan meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan, apabila terjadi kesenjangan antara faktor pendukung dengan penghambat maka akan mengganggu praktik proses belajar mengajar seperti : pembuatan RPP , pelaksanaan KBM , pengevaluasian , penyusunan silabus.

(6)

ii

ABSTRACT

SERI JUSTINA SAGALA. NIM :08116132012. Pattern of development teacher’sprofessionalism ability in SMK KiHajarDewantara Kota Pinang. Thesis: Post Graduate Program, State University Medan in 2013.

This study is a survey aims to find out:(1) the developing of teacher’s professionalism;(2)teacher’s developing professionalism practicing (3) the

supported factor and the inhibitor factor of developmentof the

professionalismteacher in SMK KiHajarDewantara Kota Pinang.

The research was conducted with using a qualitative approach.The usage of this method is based on the researcher to explore in order to understand and explain the problems examited through intensive relationship with the sources of data : the principal, teachers and learner or students.To get true and accurate data is done using the following data collection techniques :observation, interview, documents studies and data analysis techniques.This search is stopped if the informational is not found yet the new data or obtain the actual data (data saturation).

The findings of this study reveal that pattern of development of the professionalism of teachers inSMK KiHajarDewantara Kota Pinang :(1) the developing of teacher’s professionalism;(2) teacher’s developing professionalism practicing (3) the supported factor and the inhibitor factor of developmentof the professionalismteacher in SMK KiHajarDewantara Kota Pinang.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

PujisyukurpenelitipanjatkankehadiratTuhan Yang MahaEsa, sang

penciptaalamsemesta, manusiadankehidupanbesertaseperangkatFirman-Nya, yang

telahmelimpahkankaruniapadahamba-Nya,

sehinggatesisinidapatdiselesaikan.Tesisinibertujuanuntukmemenuhisebagianpersy

ataranmendapatkangelar Magister Pendidikanpada program

PascasarjanaUniversitasNegeri Medan.

Penelitian ini merupakan suatu survey yang bertujuan untuk mengetahui :

(1) pengembangan kemampuan profesionalisme guru (2) praktik – praktik

pengembangan kemampuan profesionalisme guru (3) faktor pendukung dan

penghambat pengembangan kemampuan profesionalisme guru SMK Ki Hajar

Dewantara Kota Pinang.

Penulisantesisinidapatdiselesaikanberkatbantuandandorongandariberbagai

pihakbaikmorilmaupun material, terutamadari :

1. Prof. Dr. Siman, M.Pdselakupembimbing I

2. Dr. M. Rajab Lubis, MS selakupembimbing II

3. Prof. Dr. Zainuddin, M.Pdselakupenguji

4. Prof. Dr. H. SyaifulSagala, M.PdselakupengujisekaligusKetua Program

StudiAdministrasiPendidikanPascasarjanaUniversitasNegeri Medan.

5. Dr.YasaratodoWau, M.PdselakupengujisekaligusSekretaris Program

(8)

iv

6. Prof. Dr. IbnuHajar, M.SiselakuRektorUniversitasNegeri Medanserta staff

yang telahmemberikanfasilitasbelajarselamapenelitimengikutiperkuliahan.

7. Prof. Dr. A.MuinSibuea,

M.PdselakuDirekturPascasarjanaUniversitasNegeri Medan

8. Para Dosen di program pascasarjanaUniversitasNegri Medan yang

telahmemberikanpenelitiilmu, pengalamandankematanganberfikir yang

dapatpenelitigunakanuntukmenyelesaikantesisini.

9. AyahandaHasanSagaladanIbundaTiamsaMarpaung yang

telahmembesarkandanmemberikandorongankepadapenelitiselamamengiku

tipendidikanhinggapenyelesaiantesis.

10.Penghargaankhususkepadasuami yang tercintaRamlanEfendiSidauruk

yang telahmemotivasipenelitiselamapendidikanhinggapenyelesaiantesis.

11.KeluargaabangdaFerdinanSagala, keluargaadindaTamrinSagala,

KeluargaImaidaSagala, KeluargaNettiSagala yang

turutmemberikandorongankepadakepadapenelitiselamapendidikandantelah

memberikanmotivasidalampenyelesaiantesis.

12.KetuaYayasan SMK Ki HajarDewantaraKotapinang, KepalaSekolah SMK

Ki HajarDewantara, Dewan Guru danstafadministrasisertasiswa-siswi

SMK Ki HajarDewantara yang

banyakmemberikanbantuaninformasidalammengumpulkan data yang

penulisperlukansecarajujurdanterbukasehinggamempermudahpelaksanaan

(9)

v

Kepadapihak yang tidakdapatdisebutkansatupersatudalamtulisanini,

penelitimengucapkanterimakasih, semogabapakdanibumendapatimbalan yang

berlimpahdariTuhan Yang MahaEsa.

Denganketerbatasanpengalaman, pengetahuanmaupunpustaka yang

digunakan, penulismenyadaritesisinibanyakkekurangan.Berikutnya,

perlupengembanganlebihlanjut agar benar-benarbermanfaatolehkarenaitu,

penulissangatmengharapkankritikdan saran daripadapembaca agar

tesisinilebihsempurna.

Akhir kata

penulisberharaptesisinidapatmemberikanmanfaatkepadakitasemua,

terutamabagipara guru dalammengembangkankemampuanprofesionalismenya.

Medan, September 2013

Penulis,

(10)

vi

BAB II Kajian Teoretis ... 18

2.1 DasarTeoretisKemampuan ... 18

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 46

(11)

vii

BAB III Metode Penelitian ... 53

3.1 Tempat Dan WaktuPenelitian ... 53

3.2 PendekatanPenelitian... 53

3.3 TeknikPengumpulan Data ... 54

3.3.1 Observasi ... 55

3.3.2 Wawancara(Interview) ... 56

3.3.3 StudiDokumen(document study) ... 57

3.3.4 TeknikAnalisis Data ... 58

3.4 Keabsahan Penelitian ... 59

BAB IV DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61

4.1 Deskripsi Data ... 61

4.1.1 Sejarahsingkat SMK Ki HajarDewantaraKotapinang ... 61

4.1.2 VisidanMisi SMK Ki HajarDewantaraKotapinang ... 63

a. Visi SMK Ki HajarDewantaraKotapinang ... 63

b. Misi SMK Ki HajarDewantaraKotapinang ... 64

4.1.3 StrukturOrganisasi ... 65

4.1.4 UraianTugasdanFungsiKepalaSekolah ... 67

4.1.5 Keadaan Guru ... 69

4.1.6 KeberadaanSaranadanPrasarana/FasilitasPenunjang ... 70

4.1.7 KeadaanMurid SMK Ki HajarDewantaraKotapinang ... 72

4.2 HasilPenelitian ... 73

(12)

viii

4.2.2 Praktik – PraktikPengembanganKemampuan

Profesionalisme Guru ... 79

4.2.3 FaktorPendukungPengembanganProfesionalisme Guru ... 91

4.3 Pembahasan ... 95

4.3.1 ProfesionalismeGuru ... 95

4.3.2 UpayaPengembanganKemampuanProfesiosalisme Guru ... 100

4.3.3 Praktik – PraktikPengembanganKemampuan Profesionalisme Guru ... 101

4.3.4 FaktorPendukungdanPenghambatPengembangan KemampuanProfesionalisme Guru ... 103

BAB V KESIMPULAN, IMPIKASI, DAN SARAN ... 106

5.1 Simpulan ... 106

5.2 Implikasi ... 109

5.3 Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 113

(13)

ix

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel 2.1. Proses Pembinaan Guru Profesional ... 29

Tabel 4.1. Jumlah guru danpegawai SMK KihajardewantaraKotapinang ... 69

Tabel 4.2. Keberadaangedungsekolahdanfasilitaspenunjang ... 71

Tabel 4.3. Keberadaantamatan SMK KihajarDewantaraKotapinangdiberbagai PerguruanTinggipadatahun 2011/2012 ... 72

Tabel 4.4. Jumlahsiswa SMK KiHajarDewantaraKotapinangTahunAjaran 2011/2012 ... 73

Tabel 4.5. AngkaTamatan (4 TahunTerakhir) SMK

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

Gambar 1. KerangkaKonseptualPengembanganKemampuanProfesionalisme Guru ...52

Gambar 4.1. StrukturOrganisasiYayasan SMK KihajarDewantara

Kotapinang ...66

Gambar 4.2. StrukturOrganisasiPenyelenggara SMK

KihajarDewantaraKotapinang ...67

Gambar 4.3. GedungdanPerpustakaan SMK KihajarDewantaraKotapinang ...70

Gambar 4.4. Kegiatansiswadiluarkelaspada sore hariditempatolahraga SMK KihajarDewantaraKotapinang ...76

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

Lampiran 1. Kesesuaianijazah/keahliandenganmatapelajaran yang

diajarkandanMasakerja guru ... 115

Lampiran 2. Instrumenpengumpulan data pengembangankemampuan profesionalisme guru KiHajarDewantaraKotapinang ... 117

Lampiran 3. Pedomanpengumpulan data pengembangankemampuan profesionalisme guru SMK KiHajarDewantaraKotapinang .. 122

Lampiran 4. HasilwawancaradenganKepalaSekolah ... 126

Lampiran 5. HasilObservasi di ruangbelajar ... 141

Lampiran 6. HasilWawancaradengan GuruAdministrasiPerkantoran... 144

Lampiran 7. Hasilpengamatanpelaksanaan guru sebagaipendidik, pengajardanpelatih ... 150

Lampiran 8.Hasilwawancaradengan guru bidangstudikomputer ... 152

Lampiran 9.Hasilpengamatandanwawancaradengansiswadiluarkelas ... 157

(16)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

Gambar 1. KerangkaKonseptualPengembanganKemampuanProfesionalisme Guru ...52

Gambar 4.1. StrukturOrganisasiYayasan SMK KihajarDewantara

Kotapinang ...66

Gambar 4.2. StrukturOrganisasiPenyelenggara SMK

KihajarDewantaraKotapinang ...67

Gambar 4.3. GedungdanPerpustakaan SMK KihajarDewantaraKotapinang ...70

Gambar 4.4. Kegiatansiswadiluarkelaspada sore hariditempatolahraga SMK KihajarDewantaraKotapinang ...76

(17)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

Lampiran 1. Kesesuaianijazah/keahliandenganmatapelajaran yang

diajarkandanMasakerja guru ... 115

Lampiran 2. Instrumenpengumpulan data pengembangankemampuan profesionalisme guru KiHajarDewantaraKotapinang ... 117

Lampiran 3. Pedomanpengumpulan data pengembangankemampuan profesionalisme guru SMK KiHajarDewantaraKotapinang .. 122

Lampiran 4. HasilwawancaradenganKepalaSekolah ... 126

Lampiran 5. HasilObservasi di ruangbelajar ... 141

Lampiran 6. HasilWawancaradengan GuruAdministrasiPerkantoran... 144

Lampiran 7. Hasilpengamatanpelaksanaan guru sebagaipendidik, pengajardanpelatih ... 150

Lampiran 8.Hasilwawancaradengan guru bidangstudikomputer ... 152

Lampiran 9.Hasilpengamatandanwawancaradengansiswadiluarkelas ... 157

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pengembangan kemampuan profesionalisme guru pada dasarnya sangatlah

dibutuhkan bagi sekolah swasta maupun sekolah negeri dikarenakan pengembangan

kemampuan profesionalisme guru berorientasi pada tantangan pendidikan dimasa yang

akan datang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pengembangan kemampuan

profesionalisme guru memiliki eksistensi dimasa depan tergantung pada sumber daya

manusia karena sumber daya manusia harus dilakukan pembinaan kemampuan pada

guru – guru yang dilaksanakan secara berencana dan berkelanjutan setiap tahunnya,

dengan kata lain, pengembangan kemmpuan profesionalisme guru adalah salah satu

kegiatan manajemen sumber daya manusia harus dilaksanakan sebagai kegiatan formal

yang dilakukan secara terintegrasi dengan kegiatan sumber daya manusia lainnya.

Pengembangan kemampuan profesionalisme guru memiliki eksistensi yang

sangat besar bagi sekolah swasta maupun sekolah negeri dikarenakan pengembangan

kemampuan profesionalisme guru merupakan tolak ukur bagi guru – guru dalam

melaksanakan pembinaan pengembangan kemampuan profesionalismenya yang dalam

tugas utamanya: mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan dan melatih. Apabila

sekolah swasta ataupun sekolah negeri tidak melakukan pengembangan kemampuan

profesionalisme guru maka sekolah swasta ataupun sekolah negeri tidak akan dapat

melakukan peningkatan pembinaan kemampuan profesionalisme guru.

Pengembangan kemampuan profesionalisme guru merupakan rangkaian posisi

(19)

2

swasta maupun sekolah negeri. Pengembangan kemampuan profesionalisme guru

sebagai kegiatan manajemen sumber daya manusia pada dasarnya memiliki tujuan

untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan pekerjaan oleh

para guru agar semakin mampu memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan

tujuan pengembangan kemampuan profesionalisme guru.

Sistem pendidikan nasional bersifat kompleks, bagian – bagian yang terkait

tidak terpisahkan membentuk suatu keutuhan penyelenggaraan pendidikan. Suatu

komponen pendidikan hanya akan memiliki makna kalau keutuhan totalitas

penyelenggaraan pendidikan terjalin dan terbangun melalui interaksi antar unsur

pendidikan. Semua komponen dalam pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran yaitu,

materi, media, sarana dan prasarana serta dana pendidikan tidak akan memberikan

dukungan yang maksimal atau tidak efektif secara optimal bagi pengembangan

pembelajaran tanpa didukung oleh guru yang memiliki karakter dan kepribadian yang

profesional secara terus menerus berupaya mewujudkan gagasan, ide, dan pemikiran

melalui sikap yang terbaik dalam tugasnya sebagai pendidik. Karakter profesional guru

sangat menentukan pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran.

Guru merupakan sumber daya pendidikan yang mempunyai posisi sentral yang

bertumpu pada kualitas proses pembelajaran. Peran guru sangat menentukan proses

pembelajaran, performance guru yang menarik akan menimbulkan motivasi

berprestasi (need for achievement), mampu mengajak siswa berpikir divergent

dengan memberikan berbagai pertanyaan kategori high level yang jawabannya tidak

sekedar terkait fakta “ya atau tidak, benar atau salah” serta bentuk jawaban yang

dikhotomi lainnya. Seorang guru di kelas dapat merumuskan jawaban kreatif, imajinatif,

(20)

3

Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

mengarahkan dan mengevaluasi perserta didik. Dengan kata lain guru adalah kunci

keberhasilan dalam memperbaiki kualitas pendidikan. Namun berdasarkan penelitian

banyak faktor yang mempengaruhi kualitas guru, antara lain rendahnya insentif,

motivasi, minat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Maka dari itu

diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan profesionalitas guru, yaitu melalui

pengembangan kemampuan profesionalisme guru.

Pemerintah sangat peduli dengan rencana perbaikan Sistem Pendidikan

Nasional sebagaimana tertuang dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14

tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan menginginkan bahwa guru harus menjadi tenaga profesional. Guru sebagai

salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) memiliki posisi yang

sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi utama guru adalah

merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.

Upaya peningkatan kualitas pendidikan dari tahun ke tahun menjadi program

pemerintah, antara lain dengan ditetapkannya UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sisdiknas, UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah No.

19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, mengamanatkan bahwa guru

wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidikan, sehat jasmani

dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan pendidikan nasional. Sejak

diluncurkannya undang – undang dan peraturan di atas tuntutan terhadap guru akan

berubah. Pengembangan profesionalisme guru secara konsisten menjadi salah satu

faktor terpenting dari mutu pendidikan. Untuk itu pemerintah telah mencanangkan guru

(21)

4

Pengembangan kemampuan profesionalisme guru adalah kegiatan guru dalam

rangka pengamalan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan untuk

meningkatkan mutu, baik dalam proses belajar mengajar maupun profesionalisme

tenaga kependidikan lainnya. Yang termasuk kegiatan pengembangan profesi adalah:

(1) mengadakan penelitian di bidang pendidikan; (2) menemukan teknologi tepat guna

di bidang pendidikan; (3) membuat alat pelajaran/peraga atau bimbingan; (4)

menciptakan karya tulis; (5) mengikuti pengembangan kurikulum (Zainal. A dan

Elham. R, 2007 : 155).

Guru yang berkemampuan dalam bidang pendidikan harus memiliki ciri

spesifik. Guru sebagai suatu profesi melaksanakan tugasnya dilandasi atas panggilan

hati nurani, ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang bertumpu pada pengabdian

dan sikap kepribadian yang mulia. Pada hakekatnya tugas guru tidak saja diperlukan

sebagai suatu tugas profesional, tetapi juga sebagai tugas profesi utama menyiapkan

tenaga pembangunan nasional.

Kualifikasi kompetensi profesional guru (bidang tugas profesi guru) dimulai

dari memiliki pengetahuan, kecakapan, keterampilan, dan sikap yang mantap sehingga

mampu mengelola proses belajar mengajar secara tepat. Selain memiliki pengetahuan

kecapakan, keterampilan dan sikap terhadap pembaharuan juga memiliki visi keguruan

yang mantap dan luas perspektifnya, mempunyai pemikiran ke depan dalam mencari

jawaban tantangan dunia pendidikan (Sardiman : 986 : 92).

Menurut Soetjipto (2004 : 4), profesionalisme guru merupakan komponen yang

sangat penting di sekolah. Guru selalu diharapkan untuk menempatkan diri pada

profesinya, sehingga dapat memberikan sumbangan yang berguna untuk mencapai

(22)

5

apabila memahami kewajiban dan hak – haknya sebagai guru dalam standar

kemampuan profesionalnya yang sesuai dengan kompetensi guru. Dengan memahami

hal tersebut, guru akan dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan tepat tentang

masalah yang dihadapi dalam tugasnya. Selanjutnya ditegaskan pula oleh Soetjipto

(2004 : 4) bahwa ;

profesionalisme melalui pemahaman kewajiban dan hak – haknya akan mampu: (1) berkomunikasi lebih baik dengan sejawatnya; (2) mengambil keputusan secara tepat dan cepat dalam memecahkan masalah – masalah pendidikan yang dihadapi; (3) menilai pilihan – pilihan yang mungkin dibuat dalam menjalankan tugasnya secara lebih komprehensif dan kritis.

Pengembangan kemampuan profesionalisme guru merupakan sebuah kebutuhan

yang tidak dapat ditunda – tunda lagi, seiring dengan semakin meningkatnya persaingan

yang semakin ketat dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Pengembangan

kemampuan profesionalisme guru merupakan keharusan mutlak, sekalipun guru sudah

berpengalaman harus selalu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap karena

ada yang lebih baik untuk meningkatkan kinerja. Seperti yang diungkapkan oleh

Soetjipto dan Kosasi (2005 : 54) dalam rangka meningkatkan mutu, baik mutu

profesional maupun mutu layanan, guru harus meningkatkan sikap profesionalnya.

Sebagai tenaga profesional, guru dituntut mengembangkan ilmunya baik melalui

belajar sendiri maupun melalui program pembinaan dan pengembangan yang

dilembagakan oleh pemerintah atau masyarakat. Pembinaan merupakan upaya

pengembangan ataupun peningkatan profesionalisme guru yang dapat dilakukan

melalui kegiatan seminar, pelatihan dan pendidikan. Pembinaan guru dilakukan dalam

rangka pembinaan profesi dan karier. Pembinaan profesi guru meliputi pembinaan

(23)

6

kompetensi sosial. Pembinaan karier meliputi penugasan, kenaikan pangkat dan

promosi.

Danim (2002 : 38) menyebutkan bahwa pendidikan, pelatihan dan

pengembangan di lingkungan pendidikan merujuk pada peluang–peluang belajar yang

didesain untuk membantu pertumbuhan profesional tenaga kependidikan dan lebih

spesifik untuk meningkatkan dan meningkatkan kemampuan pribadi, profesional dan

sosial. Alasan esensial lain diperlukannya pengembangan tenaga kependidikan adalah

karakteristik tugas yang terus menerus berkembang seirama dengan perkembangan

informasi, teknologi dan reformasi internal pendidikan sendiri.

Berbicara mengenai mutu pendidikan sangatlah abstrak, mudah untuk

diucapkan tetapi cukup sulit untuk diukur dan dideskripsikan. Perbedaan pendapat

tentang indikator dan kriteria pengukurannya sulit untuk diselesaikan secara tuntas.

Banyak faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan, antara lain ; kurikulum, peserta

didik, guru, sarana prasarana dan fasilitas lainnya. Guru yang profesional tidak hanya

tahu akan tugas, peranan dan kompetensinya saja namun juga dapat melaksanakani

tugas dan peranannya serta tahu mendalam tentang apa yang diajarkan, mampu

mengajarkannya secara efektif, efisien dan berkepribadian mantap serta selalu

meningkatkan kompetensinya agar tercapai kondisi proses pembelajaran yang efektif

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Guru yang profesional selalu belajar

dan belajar untuk meningkatkan profesinya sebagai pendidik, pengajar dan pelatih.

Untuk membentuk dan meningkatkan kemampuan profesionalisme seorang

guru bukanlah pekerjaan mudah, diperlukan waktu dan proses yang terus menerus dan

(24)

7

dengan tugas profesinya. Hal ini bukan hanya tanggung jawab guru itu semata, tetapi

juga menjadi bagian dan tanggung jawab masyarakat, sekolah serta pemerintah.

Upaya meningkatkan kemampuan profesionalisme guru sebagai pendidik,

pengajar, pelatih dan pembimbing tidak terlepas dari peranan manajemen pendidikan

sekolah yang menjadi tumpuan terselenggaranya pendidikan. Sekolah sebagai tempat

dimana berbagai kebijakan diterapkan membutuhkan sumber daya manusia pendidikan

yang profesional. Sekolah harus mempunyai perencanaan untuk meningkatkan

kemampuan profesionalisme guru. Pembinaan kemampuan profesionalisme guru akan

berhasil dengan baik apabila tercipta iklim pembinaan profesional dimana pengawas,

kepala sekolah dan pembina lainnya dapat melakukan tugasnya masing – masing serta

mengutamakan perhatian terhadap pembinaan profesionalisme guru.

Pengembangan kemampuan profesionalisme guru di SMK Ki Hajar Dewantara

kini menjadi perhatian yang sangat serius, oleh karenanya kecukupan sumber, mutu

proses pembelajaran dan mutu lulusan sangat dapat terpenuhi apabila kemampuan

profesionalisme guru serta dukungan biaya yang diperlukan tersedia. Membenahi dan

meningkatkan profesionalisme guru adalah awal yang baik untuk meningkatkan mutu

pendidikan.

Profesionalisme guru : (1) Guru memiliki 4 kompetensi atau kemampuan yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi

profesional. (2) Guru menjalankan tugas profesi sebagai pendidik, pengajar dan pelatih.

Pengembangan kemampuan profesionalisme guru ada 3 : (1) Guru (2) Sekolah

(3) Kepala Sekolah.

Praktik – praktik pengembangan kemampuan profesionalisme guru : (1)

(25)

8

pelaksanaan PBM, evaluasi dan umpan balik. (2) sekolah memberi kesempatan pada

guru-guru mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan

kemampuan profesionalisme guru seperti : diklat, penataran, work shop, Musyawarah

Guru Mata Pelajaran (MGMP) .

Faktor – faktor pendukung pengembangan kemampuan profesionalisme guru :

(1) sarana prasarana (2) lingkungan (3) internal guru (4) dana (5) kesediaan waktu dan

lain – lain. Sedangkan faktor penghambat pengembangan kemampuan profesionalisme

guru yaitu : (1) kurangnya minat guru membaca (2) kurangnya minat guru belajar

komputer (3) tidak ingin membaca koran/majalah yang menyangkut dengan ilmu

pengetahuan (4) tidak ada keinginan memasangkan internet di rumahnya (5) tidak ada

waktu untuk belajar.

Peningkatan mutu di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Ki Hajar Dewantara

merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia. Sekolah

Menengah Kejuran (SMK) merupakan satuan pendidikan formal lanjutan atas yang

mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan sikap dan kemampuan serta

memberikan pengetahuan dan keterampilan memasuki perguruan tinggi dan atau bekal

di masyarakat.

Sekolah Menengah Kejuruan Ki Hajar Dewantara merupakan sebuah lembaga

pendidikan di bawah Yayasan Perguruan Ki Hajar Dewantara yang berdiri sejak Tahun

1985. Yayasan Perguruan Ki Hajar Dewantara telah hadir di Kotapinang sebagai salah

satu lembaga pendidikan yang mengemban misi mencerdaskan anak bangsa dan

sekaligus mempersiapkan calon-calon wiraswasta muda yang handal di bidang bisnis

dan manajemen. Seiring dengan kemajuan teknologi, SMK Ki Hajar Dewantara telah

(26)

9

kemampuan yang memadai, mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja serta

mampu bersaing dalam merebut pasar kerja.

Peneliti memilih SMK Ki Hajar Dewantara Jalan Jawa Kotapinang karena

sekolah ini sudah sangat dikenal bukan hanya di Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Kotapinang tetapi juga di daerah sekitarnya bahkan sampai ke luar daerah seperti ;

Kecamatan Sungai Kanan, Kecamatan Torgamba, Kecamatan Silangkitang dan

Kecamatan Kampung Rakyat. Bahkan juga dikenal antar kabupaten seperti ; Kabupaten

Labuhanbatu Induk Rantau Prapat dan Labuhanbatu Utara Aek Kanopan.

Hal ini ditunjukkan dengan tingginya minat siswa tamatan SMP yang ingin

melanjutkan sekolahnya di sekolah ini, karena SMK Ki Hajar Dewantara Jalan Jawa

Kotapinang memiliki beberapa kelebihan dan keunikan, antara lain : (1) fasilitas lebih

lengkap dari sekolah lain (2) lokasi sekolah sangat strategis terletak di tengah kota (3)

Setiap pembukaan tahun ajaran baru dilaksanakan MOS (4) tenaga pengajar/tenaga

pendidik direkrut dari lulusan Universitas Negeri dan Swasta (5) setiap tahun

melaksanakan kegiatan PORSENI. (6) murid yang disiplin, karena guru-guru SMK Ki

Hajar Dewantara menerapkan Pukul : 07.10 WIB masuk apel pagi, Pukul : 07.30 WIB

masuk ke dalam kelas dan langsung kegiatan proses belajar mengajar antara guru dan

siswa.

Proses pendidikan pada SMK Ki Hajar Dewantara ditempuh selama 3 tahun

dengan program keahlian Bisnis dan Manajemen dengan program studi;

1. Akuntansi 2. Administrasi Perkantoran 3. Teknik Komputer dan Jaringan Sebagai

penyelenggara pendidikan kejuruan maka pelaksanan pendidikan diwujudkan dengan

(27)

10

Usaha. Dengan tempat pelaksanaan praktek pada Instansi Pemerintah maupun

perusahaan-perusahaan swasta di daerah Labuhanbatu Selatan.

Visi SMK Ki Hajar Dewantara yaitu : menjadikan SMK Ki Hajar Dewantara

Kotapinang sebagai penghasil lulusan yang santun, terampil, kompetitif dan mandiri.

Misi SMK Ki Hajar Dewantara yaitu : (1) Memantapkan karakter siswa menuju

perilaku yang santun, (2) Memantapkan keterampilan siswa menuju insan yang mandiri,

(3) Membangun jiwa wirausaha yang handal, dan berakhlak mulia, (4) Mewujudkan

iklim kerja yang kondusif, aspiratif dan akomodatif, (5) Meningkatkan kerjasama

dengan dunia usaha dan dunia industri dalam bentuk praktek kerja industri dan

penempatan tamatan, dan (6) Meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana

agar terbentuk kompetensi dasar yang kuat.

Proses pembelajaran di SMK Ki Hajar Dewantara didukung oleh berbagai

fasilitas antara lain : (1) Gedung sekolah permanen milik sendiri, (2) Infocus (LCD

Proyektor), (3) Dilengkapi fasilitas WiFi (Internet), (4) Laboratorium : a. Laboratorium

Komputer (ICT Center), b. Laboratorium Sekretaris, c. Laboratorium Mengetik, d.

Laboratorium Bahasa, dan e. Sanggar Kesenian, (5) Sarana Pendukung : a. Lapangan

Futsal, b. Lapangan Volley, c. Lapangan Badminton.

Sekolah Menengah Kejuruan Ki Hajar Dewantara Jalan Jawa Kotapinang

merupakan SMK yang sudah memperoleh nilai akreditasi dengan peringkat B (Baik)

dan satu – satunya SMK di Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan

yang mempunyai program keahlian Bisnis Managemen dan Jurusan Administrasi

Perkantoran. Tenaga pengajar atau tenaga pendidiknya direkrut dari lulusan Universitas

Negeri maupun swasta. Guru – guru dan siswa – siswanya dituntut memiliki disiplin

(28)

11

kegiatan belajar mengajar di kelas. Menurut siswa dan orang tua, prestasi yang dicapai

SMK Ki Hajar Dewantara Jalan Jawa Kotapinang cukup tinggi, setiap tahunnya selalu

mencapai tingkat kelulusan yang memuaskan (100%) dan banyak alumninya yang

berhasil diterima di Perguruan Tinggi Negeri juga banyak yang diterima Perguruan

Tinggi Swasta ternama, bahkan sudah banyak yang menamatkan pendidikannya dan

mendapatkan pekerjaan yang layak baik di Instansi Pemerintah maupun swasta. Prestasi

ini pasti ada kaitannya dengan pelaksanaan mendidik, mengajar dan melatih peserta

didik serta pola pengembangan kemampuan profesionalisme guru.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki keunggulan dalam ekstra

kurikuler, antara lain : (1) Marching Band yang pernah mendapat juara dua di

Labuhanbatu Induk yaitu Rantau Prapat pada tahun 2012, (2) Pasus (pasukan khusus)

pelatihnya didatangkan dari Kodim Kotapinang, (3) Pramuka, (4) Bela diri (Walet

putih), (5) Angklung, (6) Futsal, (7) Tenis Meja, (8) Voli, dan (9) Bulu tangkis.

Dari hasil penelitian pendahuluan ditemukan fakta bahwa ; (a) jumlah guru yang

ada di SMK Ki Hajar Dewantara Jalan Jawa Kotapinang sebanyak lima puluh empat

orang, (b) pegawai TU dua orang, (c) jumlah murid 1146 siswa, pagi 10 kelas dan siang

19 kelas, satu kelas berjumlah 40 – 42 orang, (d) minat guru – guru sangat besar untuk

mengikuti pengembangan kemampuan profesionalisme guru tetapi masih terkendala

dukungan dana yang ada karena pendanaan sekolah tersebut masih bergantung pada

yayasan (belum MBS), (e) guru yang sudah lulus pendidikan S2 baru satu orang, (f)

yang lulus sertifikasi tiga puluh lima orang, (g) yang sedang mengikuti pendidikan S2

dua orang, (h) yang mengusulkan untuk mengikuti pendidikan lanjutan S2 satu orang

dengan pengajuan beasiswa dari yayasan namun sampai saat ini belum ada bantuan

(29)

12

pelatihan mata pelajaran produktif yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan instansi

terkait lainnya, (j) yayasan selalu mengadakan pelatihan, seminar, sosialisasi atau

kegiatan lain yang berhubungan dengan pendidikan untuk pengembangan kemampuan

profesionalisme guru.

Harapan: (1) guru profesional harus mampu menumbuhkan semangat dan

motivasi belajar siswa lebih baik, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan

kualitas pembelajaran; (2) guru profesional harus berperan aktif dalam membantu

perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal; dan (3)

guru profesional harus berperan secara aktif menempatkan kedudukannya sebagai

tenaga profesional untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar dapat

keluar dari masalah pendidikan.

Kenyataannya kasus yang diteliti: (1) Tiga orang guru diantara semua guru yang

ada di SMK Ki Hajar Dewantara masih sering terlambat datang ke sekolah; (2) Belum

banyak guru yang mampu dan mau sebagai inovator dalam pendidikan; (3) Kreativitas

merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran; (4) Berdasarkan hasil survey,

bahwa semua guru di SMK Ki Hajar Dewantara Jalan Jawa Kotapinang hanya

mempunyai RPP yang dibeli yang tidak sesuai dengan kondisi dan tempat tinggal siswa;

(5) Guru pada umumnya tidak mempergunakan alat peraga, walaupun alat peraganya

sudah disediakan oleh sekolah dan sangat langka menemukan guru yang mau membuat

alat peraga sederhana.

Solusinya : (Zainal A dan Elham R, 2007 : 159). Jenis kegiatan guru yang

termasuk kegiatan pengembangan profesi adalah :

1. Mengadakan penelitian di bidang pendidikan.

(30)

13

3. Membuat alat pelajaran / peraga atau bimbingan.

4. Menciptakan karya tulis.

5. Mengikuti pengembangan kurikulum.

Soetjipto dan Kasasi (2005 : 540) Pengembangan guru merupakan keharusan

mutlak, sekalipun guru sudah berpengalaman harus selalu meningkatkan pengetahuan

Keterampilan, dan sikap karena ada yang lebih baik untuk meningkatkan kinerja.

1.2. Fokus Penelitian

Dari latar belakang masalah tersebut maka penelitian ini difokuskan pada

masalah tertentu dengan pertimbangan aspek – aspek metodelogi, kelayakan di

lapangan dan keterbatasan yang ada pada peneliti.

Fokus penelitian ini adalah, pengembangan kemampuan profesionalisme guru

SMK Ki Hajar Dewantara Jalan Jawa Kotapinang.

Guru merupakan SDM utama di sekolah yang diharapkan dapat cepat

menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Pengembangan akan difokuskan

pada pengembangan kemampuan profesionalisme guru yang mengarah pada

kepentingan kualitas mengajar (quality of teaching). Penelitian ini akan mengambil

kasus – kasus pengembangan kemampuan profesionalisme guru SMK Ki Hajar

Dewantara di Jalan Jawa Kotapinang.

Adapun yang dimaksud dengan pengembangan profesionalisme adalah untuk

memperluas, memperbaiki, memperindah, menjadikan ahli di bidangnya. Guru adalah

sebagai tenaga pengajar, pendidik ataupun pelatih.

Untuk membangun profesionalisme indikatornya antara lain: (a) tingkat

(31)

14

keinginan semacam motivasi dalam dirinya; (e) fasilitas misalnya supaya ahli komputer

dia harus memiliki komputer. Seorang guru yang profesional harus ada fasilitas,

media-media, buku-buku dan dana.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Bertitik tolak dari fokus penelitian tersebut di atas, maka masalah penelitian ini

dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengembangan kemampuan profesionalisme guru di SMK Ki Hajar

Dewantara Kotapinang ?

2. Bagaimana praktik – praktik pengembangan kemampuan profesionalisme guru di

SMK Ki Hajar Dewantara Kotapinang ?

3. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat pengembangan kemampuan

Profesionalisme Guru di SMK Ki Hajar Dewantara Kotapinang ?

1.4. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian mempunyai tujuan dengan maksud agar proses penelitian

mempunyai arah yang jelas. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah untuk :

1. Mendeskripsikan pengembangan kemampuan profesionalisme guru di SMK Ki

Hajar Dewantara Jalan Jawa Kotapinang.

2. Mendeskripsikan praktik – praktik pengembangan kemampuan profesionalisme

(32)

15

3. Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat pengembangan kemampuan

profesionalisme guru di SMK Ki Hajar Dewantara Kotapinang Jalan Jawa

Kotapinang.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

secara praktis :

1. Manfaat secara teoritis

a. Pengembangan khasanah ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan

pelaksanaan tugas profesi guru sebagai pendidik, pengajar, pelatih dan

pengembangan kemampuan profesionalisme guru.

b. Bahan kajian lebih lanjut dalam rangka pengembangan kemampuan

profesionalisme guru di SMK Ki Hajar Dewantara Jalan Jawa Kotapinang.

Disamping itu juga sebagai dasar untuk membuat kebijakan pengembangan

kemampuan profesionalisme guru.

2. Manfaat secara praktis

a. Guru, sebagai bahan masukan untuk peningkatan kemampuan

profesionalismenya.

b. Sekolah, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta dalam pengembangan

kemampuan profesionalisme guru – gurunya.

c. Kepala Sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan

profesionalisme guru di sekolah yang dipimpinnya.

d. Dinas Pendidikan, dalam peningkatan pembinaan profesionalisme guru – guru

(33)

16

1. Kemampuan profesionalisme guru merujuk pada dua hal pokok

Pertama, orang yang profesional biasanya melakukan pekerjaan sesuai dengan

keahliannya dan mengabdikan diri pada pengguna jasa dengan disertai rasa

tanggung jawab atas kemampuan profesionalismenya.

Kedua, kinerja atau performance seseorang dengan melakukan pekerjaan yang

sesuai dengan profesinya.

2. Pengembangan kemampuan profesionalisme guru adalah peningkatan kemampuan

spesialisasi tenaga kependidikan dalam arti menguasai pengetahuan akademik dan

kemahiran profesional yang relevan daya hidup tugasnya sebagai tenaga kependidik

disamping juga tingkat kedewasa dan tanggung jawab serta kemandirian yang

tinggi dalam mengambil keputusan.

3. Praktik-praktik pengembangan profesionalisme guru dapat diartikan sebagai

komitmen profesi untuk mengembangkan kemampuan profesionalismenya dan

terus menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam

melakukan pekerjaan seusai dengan profesinya itu.

4. Faktor pendukungpengembangan kemampuan profesionalime guru yaitu :

Pertama, guru mempunyai komitmen pada peserta didik dan proses belajarnya,

berarti bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan peserta

didiknya.

Kedua, guru menguasai secara mudah bahan / materi pelajaran yang di

gunakannya serta cara mengajarnya kepada peserta didik. Bagi guru hal ini

(34)

17

Ketiga, guru bertanggung jawab memantau hasil belajar peserta didik melalui

berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku peserta didik

sampai tes hasil belajar.

Keempat, guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan

belajar dari pengalamannya. Artinya harus selalu ada waktu untuk guru-guru

megadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah dilakukannya. Untuk

bisa belajar dari pengalaman, ia harus tahu mana yang benar dan salah, serta

baik dan benar.

Kelima, guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam

lingkungan profesinya.

Faktor penghambat pengembangan kemampuan profesionalime yaitu :

1. Guru, tidak mempunyai komitmen kepada kepentingan peserta didiknya

2. Guru tidak menguasai secara mendalam bahan / materi pelajaran yang diajarkannya

serta cara mengajarnya kepada peserta didik.

3. Guru tidak bertanggung jawab memantau hasil belajar peserta didik melalui

berbagai teknik evaluasi dalam perilaku peserta didik sampai tes hasil belajar.

4. Guru tidak mampu berfikir sistimatis tentang apa yang dilakukannya dan tidak

mampu belajar dari pengalamannya, artinya tidak ada waktu untuk guru-guru

mengadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah dilakukannya.

(35)

106

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

1.1.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancam, obsevasi, dan

dokumentasiterhadap kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah, para guru, dan

para siswasetiap hari dapat disimpulkan bahwa: SMK Ki Hajar DewantaraKota

Pinang telahberhasil meningkatkan mutu akademik dan non akademik serta

membangunsarana/prasarana pembelajaran yang cukup representatif untuk

melayani pesertadidik sehingga pengabdiannya mendapat kepercayaan dari

masyarakat. Guru-guruSMK Ki Hajar DewantaraKotapinang telah menerapkan

pembelajaran yangmenyenangkan dan kondusif dengan penuh kedisiplinan.

Hasilnya dapat dibuktikandengan prestasi yang dicapai cukup tinggi, setiap

tahunnya selalu mencapai tingkatkelulusan yang sangat memuaskan dan

banyaknya lulusan yang berhasil diterima diPerguruan Tinggi Negeri maupun

Perguruan Tinggi Swasta ternama, serta banyakjuga yang sudah mendapatkan

pekerjaan yang layak baik di InstansiPemrintah maupun Swasta. Hasil yang

dicapai ini tidak terlepas dari peranan gurudalam mendidik, mengajar, melatih,

mutu pengembangan profesionalisme guru yangdilakukan oleh SMK Ki Hajar

DewantaraKotapinang.

Guru-guru SMK Ki Hajar DewantaraKotapinang mempunyai

tanggungjawabmoral dan filosofis, bukan semata-mata tanggungjawab akademik

(36)

107

1. Pengembangan kemampuan profesionalisme guru di SMK Ki Hajar

DewantaraKotapinang dituntut agar terusberkembang sesuai dengan

perkembangan kebutuhan terhadap sumber dayamanusia yang berkualitas dan

memiliki kapasitas untuk mampu bersaing baik diforum regional, nasional,

maupun internasional. Guru tidak hanya memilikikemampuan teknis edukatif

dalam melaksanakan tugasnya, tetapi harus memilikikarakter yang dapat

diandalkan sehingga menjadi sosok panutan bagi pesertadidik, keluarga, dan

masyarakat. Guru-guru SMK Ki Hajar DewantaraKotapinangtelah

melaksanakan tugas profesinya sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih

secaraoptimal. Guru mengkondisikan siswa agar belajar aktif, sehingga

potensi kognitif,afektif, dan psikomotorik yang ada pada siswa dapat

berkembang denganmaksimal.

2. Praktik-praktik pengembangan kemampuan profesionalisme guru di SMK Ki

Hajar DewantaraKotapinang dilaksanakan melalui program: 1) perencanaan

pengembangan,yaitu dengan menyeleksi kemampuan dan motivasi guru yang

mengajar di sekolahini;2) pelaksanaan pengembangan dibagi menjadi tiga

yaitu; (a) pengembanganinternal dilakukan dengan cara antara lain, rekruitmen

guru yang akan mengajar,pembagian tugas mengajar guru, meningkatkan

disiplin dan loyalitas guru padatugas mengajar, bekerjasama dengan guru

bimbingan dan konseling (BK) untukmengatasi masalah-masalah yang

dihadapi siswa, pemanfaatan referensi, memberikesempatan kepada guru

untuk membicarakan segala permasalahan secaraterbuka, dan lain sebagainya;

(37)

108

seminar, penataran dan lain-lain; (c) pemberiankesejahteraan, yaitu dengan

memberikan gaji yang layak kepada guru ditambahtunjangan pengabdian,

tunjangan kesehatan dan asuransi bagi guru tetap,sedangkan untuk guru honor

hanya menerima gaji sesuai dengan jumlah jammengajar; 3) evaluasi hasil

pengembangan, dilakukan untuk mengevaluasikerjasama antar guru, disiplin,

tanggungjawab, dan keterampilan guru dalamkegiatan pembelajaran.

3. Faktor pendukung dan penghambat pengembangan kemampuan

profesionalisme guru di SMK Ki Hajar DewantaraKotapinangyaitu untuk

menghasilkan pencapaian kemampuan, keterampilan serta pengetahuan yang

berkadar tinggi dalam meningkatkan kualitas prosesbelajar mengajar demi

terwujudnya mutu pendidikan yang diharapkan. Disampingitu bertujuan

memelihara, meningkatkan dan mengembangkan kemampuan gurusecara

berkelanjutan untuk mencapai standar profesi guru yang dipersyaratkanagar

sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Pengembangan kemampuan profesionalisme guru di SMK Ki Hajar

DewantaraKotapinangyaitu para supervisor baik dari Dinas

PendidikanKotapinang Labuhanbatu selatan maupun dari SMK Ki Hajar

DewantaraKotapinang yang anggotanya terdiridari ketua pengurus harian,kepala

seksi operasional pendidikan (Kasiopsdik), pengawasyayasan, dan kepala sekolah

selaku faktor pendukung untuk mewujudkan visi,misi, tujuan, termasuk sasaran

sekolah. Disamping itu peningkatanprofesionalisme guru seharusnya menjadi

program kerja rutin organisasi profesibaik dalam bentuk mikro seperti, KKG,

MGMP, dan MGBS maupun dalambentuk makro seperti, PGRI. Faktor

(38)

109

1.2.Implikasi

Guru merupakan profesi bidang pendidikan, suatu profesi yang memiliki

ciri spesifik. Guru sebagai suatu profesi melaksanakan tugasnya dilandasi atas

panggilanhati nurani, ilmu pengetahuan dan teknologiserta seni yang bertumpu

padapengabdian dan sikap kepribadian yang mulia. Pada hakekatnya tugas guru

tidak sajadiperlukan sebagai suatu tugas profesional, tetapi juga sebagai tugas

profesi utamamenyiapkan tenaga pembangunan nasional.

Sebagai seorang profesional, guru harus memiliki keahlian khusus

dalammenjalankan tugas profesinya sebagai pendidik, pengajar, pelatih, dan

pembimbing.Menjadi profesional merupakan upaya utama yang harus dilakukan

dalam rangkapencapaian proses pendididkan sesuai dengan harapan.

SMK Ki Hajar DewantaraKotapinang konsisten menjadikan visi dan misi

sekolahmembentuk siswa SMK Ki Hajar Dewantara seutuhnya bermutu secara

kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai pijakan untuk semua program kerja

sehingga setiap tenagaprofesional dibina mengembangkan diri dengan acuan yang

mantap untuk setiappribadi.

Guru-guru SMK Ki Hajar DewantaraKotapinang telah

menampilkankemampuannya dalam bentuk perbuatan (performance), bukan

sekedar kata-kata.Mereka bekerja atas dasar tugas, wewenang, tanggungjawab

profesi untukkepentigan dan kepuasan peserta didik, orang tua dan masyarakat.

Memilikikomitmen sebagai anggota profesi untuk meningkatkan

(39)

110

mementingkan pesertadidik. Terus menerus mengembangkan strategi dan metode

yang digunakannyadalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya.

Guru SMK Ki Hajar DewantaraKotapinang dikatakan profesional karena

gurutersebut memiliki kualitas mengajar yang tinggi, dan melaksanakan tugasnya

denganpenuh rasa tanggungjawab. Profesional guru di sekolah ini bukan

semata-mataberkaitan dengan fisik saja, melainkan juga wujud penampilan dari segi

potensi dankualitasnya antaru lain, mengetahui tugas, peranan dan kompetensinya,

serta dapatmelaksanakannya, juga mampu mengembangkan keprofesionalan

dalam prosespembelajaran.

Guru SMK Ki Hajar DewantaraKotapinang merupakan salah satu faktor

penentukeberhasilan pembelajaran yang mompunyai tanggungjawab cukup besar

dalammengelola pembelajaran, khususnya yang berkaitan dengan perencanaan,

pengorganisasian bahan pengajaran, penggunaan alat dan metode pembelajaran

danpenilaian hasil belajar. Oleh karena itu guru dituntut untuk secara terus

menerusmeningkatkan pengembangan kemampuan profesionalismenya sehingga

dapatmewujudkan manusia terdidik (educated human beings) yang mempunyai

life skillsyang berkualitas tinggi serta mampu bersaing secara profesional dalam

menerapkanpengetahuan, keterampilan dan selalu melaksanakan disiplin yang

tinggi sehinggadapat menghasilkan produk unggulan yang berkualitas.

Kepala SMK Ki Hajar DewantaraKotapinang telah berhasil membimbing

paraguru untuk menjadi profesional. Guru SMK Ki Hajar

DewantaraKotapinangtelahmemiliki kualifikasi akademik dan profesionalisme

(40)

111

diikuti oleh unit-unit pendidikan yanglain, sehingga keberhasilan pengembangan

kemampuan profesionalisme guruterlaksana juga di sekolah lain.

1.3.Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian dan pembahasan sebelumnya, peneliti

memberikan saran:

1. Guru guru SMK Ki Hajar DewantaraKotapinang supaya mempertahankan

danmeningkatkan secara terus menerus pengembangan khasanah ilmu

pengetahuanyang berkaitan dengan pelaksanaan tugas profesi guru sebagai

pendidik, pengajar,pelatih serta pengembangan kemampuan

profesionalisme guru.

2. Guru SMK Ki Hajar DewantaraKotapinang agar selalu memanfaatkan

kesempatanyang diberikan baik oleh sekolah maupun yayasan untuk

mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan upaya pengembangan

kemampuanprofesionalismenya seperti pelatihan,seminar,penataran dan

lain sebagainya.

3. Yayasan dan sekolah hendaknya tetap meningkatkan profesionalisme guru

SMK Ki Hajar DewantaraKotapinang secara terus menerus dan

meningkatkan kesejahteraanguru, sehingga guru-guru tetap termotivasi

untuk melaksanakan tugasnya denganpenuh semangat.

4. Evaluasi tentang pola pengembangan kemampuan profesionalisme guru

SMK Ki Hajar DewantaraKotapinang sebaiknya dilaksanakan secara

(41)

112

guru dengan kepalasekolah atau guru yang masih muda dengan guru yang

sudah senior termasukkepala sekolah dengan yayasan serta harus

dilengkapi dengan dokumen tertulismengenai bentuk evaluasi kegiatan.

5. Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan khususnya melalui

Dinas Pendidikan Labuhanbatu Selatan memantausecara teratur dan

berkesinambungan pelaksanaan mendidik, mengajar, melatihdan

pengembangan profesionalisme guru-guru SMK Ki Hajar

DewantaraKotapinangagar dapatmeningkatkan kualitas proses belajar

mengajar demi terwujudnya mutupendidikan yang diharapkan

Peningkatan profesionalisme guru seharusnya juga menjadi program kerja

rutinorganisasi profesi baik dalam bentuk mikro seperti; KKG, MGMP, dan

(42)

113

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Qomari. 2006. Profesi Jabatan Kependidikan Dan Guru Sebagai Upaya

Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta. Uhamka Press.

Bafadal, Ibrahim. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar.

Jakarta : Bumi Aksara.

Danim, Sudarwan. 2002. Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Profesionalisme

Guru. Bandung : Pustaka Setia.

Gultom. 2006. Kompetensi Dan Profesionalisme Guru Dan Dosen. Medan :

Makalah Disajikan Pada Seminar Nasional Sertifikasi, Kompetensi Dan Profesionalisme Guru Dan Dosen Universitas Negeri Medan.

Hasan. 1990. Pengembangan Profesional Guru Di Abad Pertengahan

(http/artikel.us/amhasan.html).

Komarudin. 2000. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.

Mangkunegara. 2003. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Strategik. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Moleong, Lexy. J. 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : Tarsito.

Mulyasa, E. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep Strategi Dan

Implementasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

--- 2007. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Nata, Abudin. 2003. Manajemen Pendidikan. Jakarta : Prenada Media.

Natawijaya. 2002. Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum. Jakarta :

Ciputat Press.

Pantiwati. 2001. Profil Pendidikan Nasional. Yogyakarta : Andi offset.

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional.

Pidarta, Made. 2005. Landasan Pendidikan. Jakarta : Prenada Media.

Tim Instruktur PLPG. 2008. Materi Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru

(43)

114

Raharjo. 1997. Model Dan Pembelajaran Berorientasi Siswa. Jakarta : UI Press.

Rohman Munandar, Dadang. 2002. Standar Kompetensi Guru Pemula. Jakarta:

Bumi Aksara.

Sagala. 2005. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung :Alfabeta.

--- 2006. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung :Alfabeta.

--- 2007. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung : Alfabeta.

Sanusi. 1996.Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Media Cipta.

Soetjipto. 2004. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta.

Syaefudin dan Kurniawan. 2003. Guru Sebagai Profesi Dan Standar

Kompetensinya. Bandung : Media Lestari.

Supriadi, Dedi. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta :

Adicita.

Tilaar, H.A.R. 1999. Manajemen Pendidikan Nasional. Jakarta : Rineka Cipta.

--- 2000. Manajemen Pendidikan Nasional. Jakarta : Rineka Cipta.

Undang–Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen.

Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Gambar

Tabel 2.1. Proses Pembinaan Guru Profesional ............................................
Gambar 1. KerangkaKonseptualPengembanganKemampuanProfesionalisme
Gambar 1. KerangkaKonseptualPengembanganKemampuanProfesionalisme

Referensi

Dokumen terkait

Selain kebersihan diri, kebersihan lingkungan juga sangat perlu dilakukan untuk terhindar dari penyakit

Za ispitivanje je pripremljen uzorak navedenog materijala, tako da su iz lista kružne pile izrezana 2 dijela, koja su zatim kapsulirana u polimernu masu, brušena i

23 “Impor Minyak Mentah China Naik 10,8 %,” http://www.antaranews.com/berita/63036/impor- minyak-mentah-cina-naik-108-.. Untuk merespon rasa takut akan adanya agresi

Antara bentuk promosi yang boleh dijalankan adalah melalui media cetak, media elektronik dan media alternatif seperti internet.Misalnya, melalui media cetak, pihak

Dalam statistik diartikan suatu keadaan yang menggambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur, terbagi atau

a. Faktor pada peserta didik, faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan yang dimiliki. Faktor kemampuan besar sekali pengaruhnya terhadap

c) dokumentasi penetapan limit Risiko secara memadai untuk memudahkan pelaksanaan kaji ulang dan jejak audit. 3) Penetapan limit Risiko dilakukan secara komprehensif

Dari urian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh peristiwa yang terjadi pada seseorang ( locus of control ), pengetahuan