• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS DENGAN METODE STUDENT FACAILITATOR AND AXPLAINING KELAS IV SDN 016404 KEC.BP MANDOGE T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS DENGAN METODE STUDENT FACAILITATOR AND AXPLAINING KELAS IV SDN 016404 KEC.BP MANDOGE T.A 2012/2013."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN KELOMPOK BUZZ

TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR

INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS X SMA

NEGERI 1 BUNTU PANE TAHUN

PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ASTRI WULANDARI

NIM 209111008

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Teknik Pembelajaran Kelompok Buzz Terhadap Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Buntu Pane Tahun Pembelajaran 2013/3014.” Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

3. Drs. Syamsul Arif. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia,

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan selaku Dosen Pengarah yang telah memberikan saran dan masukan,

6. Muhammad Surif, S.Pd, M.Si. selaku Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan selaku Dosen Pengarah yang telah memberikan saran dan masukan,

7. Drs. Azhar Umar, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan masukan dan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan Skripsi,

8. Drs. Syahnan Daulay, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan selama perkuliahan berlangsung,

(7)

10. Drs. Samaruddin, M.M. Selaku Kepala SMA Negeri 1 Buntu Pane, Bapak/Ibu Guru serta Pegawai dan juga Siswa-Siswi yang telah banyak memberikan bantuan baik berupa fasilitas maupun informasi kepada penulis selama mengadakan penelitian,

11. Teristimewa kepada Ayahanda tercinta Azis Kelana dan Ibunda Rosiati, S.Pd yang tercinta atas doa, motivasi, dan dukungan baik moral maupun materil bagi kesuksesan studi penulis,

12. Adinda tersayang Asry Kartika Dwy dan Akroy Patopoi Pasolopoi Sobby yang telah memberikan limpahan kasih sayang yang tiada terkira, menyemangati, dan tiada henti memberikan yang terbaik,

13. Sahabat-sahabat kelas B Reguler 2009, dan sahabat PPL-T 2012 SMK Swasta Pemda Kisaran,

14. Sahabat yang tidak dapat disebutkan satu perastau.yang sudah saling berbagi informasi, memberikan dukungan, dan keceriaan selama menjalani perkuliahan di Unimed tercinta.

Kepada mereka semua semoga segala kebaikan mereka dibalas dengan sebaik-baiknya oleh Allah Swt, Amin ya rabbal alamin.

Skripsi ini ditulis guna memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sebagai karya tulis, tidak mustahil terdapat kekurangan pada skripsi ini, baik dari segi isi, organisasi, maupun kebahasaannya. Oleh karena itu, kritik dan saran perbaikan amatlah diharapkan. Akhir kata, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Januari 2014 Penulis,

(8)

ABSTRAK

Astri Wulandari. NIM 209111008. Pengaruh Teknik Pembelajaran Kelompok Buzz Terhadap Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Buntu Pane Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dann Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pembelajaran kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen yang menggunakan teknik pembelajaran Kelompok Buzz dengan hasil pembelajaran kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen tanpa menggunakan teknik pembelajaran Kelompok Buzz. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Buntu Pane tahun Pembelajaran 2013/2014 yang berjumlah 181 orang siswa. Sampel penelitian ini adalah sampel yang langsung ditetapkan untuk menjadi wakil dari populasi yanga ada, yaitu 35 orang siswa dari jumlah populasi 181 orang tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yakni one group pretest and posttest design. Pengolahan data diperoleh hasil pretest sebanyak 2295 dengan rata-rata 65,57, standar deviasi 6,41, nilai pretest siswa berada pada kategori baik 40%, kategori cukup 54,28% dan kategori kurang sebanyak 5,71%. Hasil posttest sebanyak 2715 dengan rata-rata 77,57, standar deviasi 7,11, dengan kategori sangat baik 22,85%, kategori baik 65,71% dan kategori cukup 11,42%.

Berdasarkan perhitungan uji normalitas, diketahui bahwa data hasil pretest diperoleh harga Lhitung atau Lo = 0,1319 dan Ltabel = 0,1497. Ternyata

Lhitung< Ltabel = 0,1497< 0,1319. Hal ini menunjukkan bahwa data tes kemampuan

menganalisis unsur intrinsik cerpen sebelum penerapan teknik pembelajaran kelompok buzz tersebut berdistribusi normal. Pada data hasil posttest diperoleh harga Lhitung = Lhitung atau Lo = 0,1369 dan Ltabel = 0,1497. Ternyata Lhitung< Ltabel

0,1497< 0,1369. Hal ini menunjukkan bahwa data tes kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen sebelum penerapan teknik pembelajaran kelompok buzz tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan homogenitas yang telah dilakukan, maka didapat nilai Fhitung 1,18 dengan Ftabel = 1,84 dengan dk pembilang (n-1),

35-1=34, dari tabel distribusi F untuk α = 0,05 diperoleh 1,84. Jadi, Fhitung < Ftabel =

1,18 < 1,84.

Nilait, to = 2,04 dan ttabel =7,40. Karena t0 yang diperoleh lebih besar dari

ttabel yaitu 7,40 > 2,04 > 2,04, maka hipotesis nihil (Ho)ditolak dan hipotesis

(9)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Hakikat Teknik Pembelajaran Kelompok Buzz ... 9

a. Manfaat Teknik Kelompok Buzz ... 10

b. Langkah-langkah Teknik Kelompok Buzz ... 11

c. Keunggulan dan Kelemahan Teknik Kelompok Buzz ... 12

2. Pengertian Kemampuan Menganalisis ... 13

3. Pengertian Cerpen ... 14

a. Ciri-ciriCerpen ... 16

b. Unsur-unsurIntrinsikCerpen ... 18

A. Kerangka Konseptual ... 28

B. Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 33

D. Metode Penelitian... 34

E. Desain Penelitian ... 35

F. Jalannya Eksperimen ... 36

(10)

H. UjiCobaIntrumen... 39

1. Validitas Tes... 39

2. ReliabilitasTes ... 40

I. OrganisasiPengelolaan Data... 41

J. Teknik Analisis Data ... 41

K. Uji Analisis Data ... 42

1. Uji Normalitas ... 42

2. Uji Homogenitas ... 43

3. Uji Hipotesis... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. HasilPenelitian ... 45

B. Analisis Data ... 1. Distribusi Frekuensi Hasil TesSebelum Penerapan Teknik Pembelajaran Kelompok Buzz ... 48

2. Distribusi Frekuensi Hasil TesSetelahPenerapan Teknik Pembelajaran Kelompok Buzz ... 51

C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 54

1. Uji Normalitas ... 54

a. Uji Normalitas Hasil Tes Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Sebelum Penerapan Teknik Pembelajaran Kelompok Buzz ... 54

b. Uji Normalitas Hasil Tes Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Setelah Penerapan Teknik Pembelajaran Kelompok Buzz ... 55

2. Uji Homogenitas ... 56

3. Pengujian Hipotesis ... 56

D. TemuanHasil Penelitian ... 57

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Simpulan ... 66

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Buntu Pane ... 32 Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-TestPost Test

Desain ... 36 Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen Dengan Pengaruh Teknik

Pembelajaran Kelompok Buzz Terhadap Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen... 36 Tabel 3.4 Aspek Penilaian Kemampuan MenganalisisUnsur

Intrinsik Cerpen ... 38 Tabel 3.5 Kategori Skor Dan Penilaian ... 39 Tabel 4.1 Hasil Tes Kemampuan Siswa menganalisis Unsur

Intrinsik Cerpen Sebelum Penerapan Teknik

Pembelajaran Kelompok Buzz ... 45 Tabel 4.2 Hasil Tes Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur

Intrinsik Cerpen Setelah Penerapan Teknik

Pembelajaran Kelompok Buzz ... 46 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Menganalisis

Unsur Intrinsik Cerpen Sebelum Penerapan Teknik

Pembelajaran Kelompok Buzz ... 48 Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Hasil Tes Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik CerpenSebelum Penerapan Teknik Pembelajaran Kelompok Buzz... 49 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Menganalisis

Unsur Intrinsik Cerpen Setelah Penerapan Teknik

Pembelajaran Kelompok Buzz ... 51 Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Tes Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik CerpenSetelah Penerapan

Teknik Pembelajaran Kelompok Buzz... 52 Tabel 4.7 Uji Normalitas Hasil Tes Kemampuan Menganalisis

Unsur Intrinsik Cerpen Sebelum Penerapan Teknik

Pembelajaran Kelompok Buzz ... 54 Tabel 4.8 Uji Normalitas Hasil Tes Kemampuan Menganalisis

Unsur Intrinsik Cerpen Setelah Penerapan Teknik

Pembelajaran Kelompok Buzz ... 55 Tabel 4.9 Persentase Rata-Rata KemampuanPemerolehanSkor

Menganalisis Unsur Intrinsik CerpenPre-Test Dan

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Diagram BatangFrekuensi Hasil Tes Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Sebelum

Penerapan Teknik Pembelajaran Kelompok Buzz... 49 Gambar 4.2 Identifikasi Kecenderungan Ubahan Hasil Tes

Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik CerpenSebelum Penerapan Teknik Pembelajaran

Kelompok Buzz ... 50 Gambar 4.3 Diagram Batang Frekuensi Hasil Tes Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Setelah

Penerapan Teknik Pembelajaran Kelompok Buzz ... 52 Gambar 4.4 Identifikasi Kecenderungan Ubahan Hasil Tes

Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Setelah Penerapan Teknik Pembelajaran Kelompok

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 70

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 71

Lampiran 3Cerpen Pre-Test ... 77

Lampiran 4 Instrumen Soal Pre-Test ... 81

Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Soal Pre-Test ... 86

Lampiran 6 Cerpen Post- Test... 87

Lampiran 7 InstrumenSoal Post-Test ... 92

Lampiran 8 KunciJawabanInstrumenSoal Post-Test ... 97

Lampiran 9 Tabel Validitas Tes Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen ... 98

Lampiran 10 Perhitungan Validitas Tes ... 100

Lampiran 11Tabel Korelasi Hitung dan Validitas Item Tes ... 102

Lampiran 12 Perhitungan Reliabilitas Tes ... 103

Lampiran 13 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Pre-Test ... 104

Lampiran 14 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Post-Test ... 106

Lampiran 15 Uji Homogenitas Dengan Menggunakan Rumus Perbandingan Varians ... 108

Lampiran 16 Pengujian Hipotesis ... 109

Lampiran 17Tabel Nilai - Nilai r - Product Moment ... 111

Lampiran 18Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 112

Lampiran 19 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 113

Lampiran 20Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 114

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan salah satu bidang kajian pembelajaran Bahasa

Indonesia disamping kebahasaan yang wajib disampaikan pada siswa sekolah, pengajaran sastra memegang peranan penting dalam berbagai aspek tujuan

pendidikan, seperti yang tercantum pada tujuan umum pendidikan, Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam pembelajaran, materi ini terintegrasi dalam empat

keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Kompetensi dasar Bahasa Indonesia merupakan gambaran kompetensi yang seharusnya dipahami, diketahui dan dilakukan siswa sebagai hasil pembelajaran

mata pelajaran tersebut. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah pada dasarnya mengajarkan dan mengarahkan siswa untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia

baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sekelilingnya. Empat keterampilan yang harus dikuasai siswa dalam Berbahasa Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh karena saling terkait antara yang satu dengan yang

lainnya.

Pembelajaran sastra, khususnya pembelajaran cerpen di sekolah

merupakan salah satu butir pembelajaran dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang harus ditingkatkan kearah yang lebih baik karena selama ini siswa menganggap bahwa pembelajaran sastra (cerpen) adalah pembelajaran yang

(15)

Sebuah cerpen terbentuk karena ada unsur-unsur intrinsik yang

membangunnya. Unsur-unsur intrinsik ialah unsur yang berasal dari dalam sebuah cerita yang terdiri dari tema, amanat, penokohan, alur, latar, sudut pandang dan

gaya bahasa.Salah satu unsur intrinsik sebuah cerpen ialah amanat. Dengan menganalisis unsur ini, pembaca akan mengetahui pesan-pesan atau ajaran moral yang hendak disampaikan pengarang dalam cerita itu. Demikian juga dengan

tema, alur, latar, sudut pandang, penokohan dan gaya bahasa akan dapat disimpulkan dan dapat dianalisis pembaca jika mereka telah membaca isi cerpen

secara keselurhan.

Pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen merupakan salah satu

kompetensi dasar yang adadalam KTSP jenjang SMA yang harus dikuasai siswa kelas X. Tujuannya adalah agar siswa mampu menganalisis unsur intrinsik cerpen. Akan tetapi pada kenyataannya, pembelajaran sastra khususnya di sekolah

menengah cukup memprihatinkan. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Buntu Pane mengatakan bahwa tingkat

kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa masih rendah.

Hal senada juga dapat diketahui dari hasil penelitian Dumeria (2012:39) yang berjudul Pengaruh Model Kooperatif tipe Pertukaran Trio Memutar terhadap

Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen „Senja-Senja yang Lampau‟ Karya Arafat Nur Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Panguruan Tahun Pembelajaran

(16)

Suparni (2001:47) dalam jurnalnya yang berjudul “Peranan Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Apresiasi Sastra Khususnya Apresiasi Cerpen”

menyebutkan bahwa rendahnya kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen

dapat disebabkan lima faktor. Adapun lima faktor itu sebagai berikut.

a. Faktor guru yakni guru memegang peranan penting sebagai agen sentral pengembangan kurikulum dan sebagai arsitek dalam pembelajaran di kelas. Guru bahasa Indonesia hendaknya menguasai dan menyenangi pembelajaran cerpen, akan tetapi pada kenyataan guru sastra semakin berkurang mencintai pembelajaran cerpen.

b. Faktor siswa yakni siswa tidak memiliki minat, bakat, dan perhatian terhadap karya sastra (cerpen) sehingga pembelajaran cerpen tidak menyenangkan lagi.

c. Faktor media pendukung yakni faktor yang dapat membangkitkan gairah belajar siswa berupa modul, koran, majalah, radio, televisi, dan sebagainya masih sedikit ditemukan di perpustakaan.

d. Faktor orang tua yakni tidak adanya dukungan orang tua dalam kegaiatan pembelajaran sastra (cerpen) sehingga menyebabkan siswa terhambat untuk mengikutinya.

e. Faktor kepala sekolah yakni kepala sekolah seharusnya memberikan dukungan baik moral dan material kepada guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran cerpen, akan tetapi kenyataannya dukungan kepala sekolah tidak ada akibatnya pelaksanaannya tidak tercapai.

Salim (2002:17) dalam jurnalnya yang berjudul “Peningkatan Apresiasi

Cerpen Melalui Teknik Analisis Unsur-Unsur Intrinsik” mengatakan kurangnya minat siswa terhadap cerpen. Akibatnya, tujuan pembelajaran cerpen tidak

tercapai. Berdasarkan kenyataannya, lebih dari 70% siswa kelas X-C di SMA Negeri 2 Rawalo kurang berminat membaca cerpen, kurang mampu dalam

mengidentifikasi, dan menganalisis unsur intrinsik cerpen. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran cerpen berupa pemberian tugas-tugas yang hanya menekankan pada aspek yang bersifat

(17)

Dari beberapa faktor di atas, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen ialah faktor guru. Faktor guru merupakan yang sangat berpengaruh terhadap siswa, artinya baik buruknya

pengajaran yang diberikan guru tentunya mempengaruhi sikap siswa terhadap materi yang sedang dipelajari tersebut. Dengan demikian, seorang guru harus mampu menciptakan kondisi belajar yang bervariasi dan menyenangkan. Kondisi

belajar yang bervariasi dan menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam menerima materi pelajaran sehingga mencapai hasil yang

maksimal.

Melihat kondisi demikian, salah satu alternatif yang ditawarkan untuk

meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen adalah dengan menggunakan teknik pembelajaran kelompok buzz. Teknik pembelajaran Kelompok Buzz dalam pendekatan kontekstual dapat dijadikan dalam proses

pembelajaran. Teknik pembelajaran Kelompok Buzz digunakan dalam kegiatan pembelajaran pemecahan masalah yang di dalamnya mengandung bagian-bagian

khusus dalam masalah itu.

Teknik pembelajaran Kelompok Buzz akan mengikutsertakan siswa dalam pembelajaran. Dalam teknik ini, siswa dilatih untuk bersikap terbuka. Dalam

teknik juga memudahkan untuk memecahkan masalah, karena jika memecahkan masalah itu sendiri maka bisa menemukan jalan buntu dan akan memakan waktu

(18)

bersama-sama dan tidak memakan waktu yang banyak. Dalam diskusi akan ada kelompok

kecil dan besar yang akan berdiskusi dalam memecahkan suatu masalah dan mengajaknya semua berpartisipatif.

Teknik pembelajaran kelompok buzz digunakan dalam kegiatan belajar yang bersifat pemecahan masalah yang di dalam nya mengandung bagian-bagian khusus sebuah masalah. Biasanya teknik ini dilakukan dalam bentuk diskusi

kelompok kecil, kelompok-kelompok kecil ini diminta untuk melakukan diskusi dalam waktu singkat. Setiap kelompok diberi sebuah masalah dan kelompok

diminta untuk mencari penyelesaian masalah. Di dalam kelompok tidak diperlukan ketua, yang diperlukan adalah pelapor (juru bicara) untuk melaporkan

hasil diskusi di dalam kelompok besar.

Teknik pembelajaran Kelompok Buzz ini mengajak siswa lebih aktif dan partisipatif dalam kelompoknya masing-masing. Di dalam kelompok diskusi,

semua anggota harus berpartisipasi, saling berinteraksi, mengajak teman kelompok berbagi pendapat, dan mengajukan pertanyaan.Siswa yang kurang biasa

menyampaikan pendapat, dalam kelompok belajar ini harus menyampaikan pendapatnya di dalam kelopok kecilnya tersebut. Teknik pembelajaran Kelompok Buzz melatih siswa untuk bersikap terbuka, dan teknik ini juga memudahkan

untuk memecahkan masalah.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

(19)

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. kurangnya minat siswa dalam belajar sastra (cerpen)

2. kemampuan mengnalisis unsur-unsur intrinsik cerpen siswa masih rendah 3. kurang optimalnya metode yang digunakan guru dalam pembelajaran

memahami sastra (cerpen)

4. proses pembelajaran yang kurang melibatkan aktivitas siswa

5. pembelajaran dengan teknik kelompok buzz belum pernah dilakukan di sekolah sehingga diharapkan dapat membantu siswa dalam

meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen

C.Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, dapat diketahui betapa banyaknya masalah-masalah yang dapat diteliti. Oleh karena itu, agar peneliti dapat meneliti

secara terarah dan mendalam, maka peneliti membatasi masalah dengan hanya meneliti:

1. kemampuan siswa menganalisis unsur intrinsik cerpen sebelum

penerapan teknik pembelajaran kelompok buzz

2. kemampuan siswa menganalisis unsur intrinsik cerpen setelah

penerapan teknik pembelajaran kelompok buzz

(20)

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dinyatakan pada pembatasan masalah, masalah-masalah yang harus dijawab dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. bagaimana kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas

X SMA Negeri 1 Buntu Pane Tahun Pembelajaran 2013/2014 sebelum penerapan teknik pembelajaran kelompok buzz?

2. bagaimana kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Buntu Pane Tahun Pembelajaran 2013/2014 setelah penerapan teknik pembelajaran kelompok buzz?

3. apakah teknik pembelajaran kelompok buzz berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas X SMA

Negeri 1 Buntu Pane Tahun Pembelajaran 2013/2014?

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. mengetahui kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas

(21)

2. mengetahui kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas

X SMA Negeri 1 Buntu Pane Tahun Pembelajaran 2013/2014 setelah penerapan teknik pembelajaran kelompok buzz

3. mengetahui pengaruh teknik pembelajaran kelompok buzz terhadap kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Buntu Pane Tahun Pembelajaran 2013/2014

F.Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai manfaat teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan, khususnya dalam bidang pendidikan.

Secara praktis, penelitian ini bermanfaat sebagai berikut:

1. hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen,

2. menjadi bahan rujukan bagi guru bahasa Indonesia dalam peningkatan pembelajaran, khususnya pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen,

(22)
(23)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian, diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas X SMA Negeri Buntu Pane Tahun Pembelajaran 2013/2014 sebelum penerapan teknik pembelajaran kelompok buzz nilai rata-rata 65,57 kategori

cukup.

2. Kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas X SMA

Negeri Buntu Pane Tahun Pembelajaran 2013/2014 setelah penerapan dengan menggunakan teknik pembelajaran kelompok buzz menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 77,57 kategori baik.

3. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa thitung>ttabel (7,40 > 2,04). Hal

tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh teknik pembelajaran

kelompok buzz terhadap kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Buntu Pane Tahun Pembelajaran

2013/2014.

B. Saran

Beradasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

(24)

pembelajaran yang lebih efektif untuk digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM) di sekolah. Salah satu teknik pembelajaran yang

dapat dijadikan alternatif adalah Kelompok Buzz.

2. Pentingnya guru bidang studi bahasa Indonesia lebih memilih dan

menyesuiakan teknik pemblejaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Diharapkan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan teknik pembelajaran ataupun model pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam pembelajaran menganalisis

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, dkk. 2006. Kamus Pintar Plus Bahasa Indonesia. Bandung: Epsilon Grup.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi . 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hafid, Abd. 2010 Meningkatkan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Teknik Pembelajaran Partisipatif. Makassar. Familia.

Hoerip, Satyagraha. 1986. Cerita Pendek Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.

Kosasih, H.E. 2003. Ketatabahasaan dan Kesustraan. Bandung: Yrama Widya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan: USU Press. Salim, Agus. 2002. Peningkatan Apresiasi Cerpen Melalui Teknik Analisis

Unsur-Unsur Intrinsik. Jurnal Buletin Pelangi Pendidikan Volume 5 No.1 Tahun 2002.

Sudijono. Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raya Grafindo Persada.

(26)

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sumardjo. Jakob dan Saini. K.M. 1988. Apresiasi Kesustraan. Jakarta: Gramedia.

Suparni. 2001. Peranan Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Apresiasi Sastra. Jawa Timur. Insan Madani.

Suroto. 1989. Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Tarigan, Henry Guntur. 1995. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Gambar

Gambar 4.1  Diagram BatangFrekuensi Hasil Tes Kemampuan     Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Sebelum

Referensi

Dokumen terkait

Analisis komparatif digunakan untuk membandingkan antara hasil dari rata-rata kemampuan sains anak, sedangkan analisis interaktif digunakan untuk menganalisis

Berdasarkan hasil pengujian dan dengan diterimanya hipotesis penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara

Model pembelajaran yang tidak tepat menyebabkan hasil belajar siswa. rendah dan menyebabkan siswa tidak berminat

Hasilnya yaitu terdapat perbedaan yang signifikan skor kemampuan belajar dengan regulasi diri siswa SMP antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis paragraf

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang belajar dengan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan proses sains antara kelompok

Dari hasil uji hipotesis diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat post test yang ditunjukan