• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING DIKELAS V SD NEGERI 106161 LAUT DENDANG T. A. 2012/ 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING DIKELAS V SD NEGERI 106161 LAUT DENDANG T. A. 2012/ 2013."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN

METODE QUANTUM LEARNING

DI

KELAS V SD NEGERI 106161

LAUT DENDANG

T.A. 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AYU SYAHPUTRI

109311010

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas

berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Sains Dengan

Menggunakan Metode Quantum Learning di Kelas V SD Negeri 106161 Laut

Dendang Tahun Ajaran 2012/2013”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi

Mahasiswa jenjang S-1 pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(PGSD) Jurusan Pendidikan Prasekolah Dasar (PPSD) Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, banyak mengalami

hambatan dan kesulitan yang dihadapi, namun dengan adanya bimbingan,

bantuan, saran, serta kerja sama dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima

kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini khususnya kedua orang tua, Ayahanda Sudarso dan

Ibunda tercinta Susiyanti yang memberikan kasih sayang tanpa batas, dukungan

moril maupun materil, serta do’a yang tidak pernah berhenti demi keberhasilan

penulis.

Pada kesempatan ini penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih

(6)

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS. Selaku Pembantu Dekan I.

4. Bapak Drs. Aman Simare-Mare, M.Pd. Selaku Pembantu Dekan II.

5. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra

Sekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed. Selaku Sekretaris Jurusan

Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd dan Bapak Drs. Demmu Karo-Karo,

M.Pd. Selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

7. Ibu Dra. Piti Singarimbun, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi (PS)

yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan motivasi serta meluangkan

waktu dalam membimbing penulis.

8. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd. Selaku dosen pembimbing Akademik (PA)

yang telah memberikan motivasi, dukungan, dan memperlancar kegiatan

akademik penulis.

9. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, Ibu Dra. Sorta Simanjuntak, M.Pd serta

Ibu Dra. Herawati Bukit, M.Pd. Selaku penyelaras pada waktu seminar

proposal serta penguji pada waktu sidang, yang telah banyak memberikan

(7)

10. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan beserta para Staf administrasinya, yang telah membantu

menyelesaikan urusan perkuliahan dan mentransfer ilmunya, hingga penulis

dapat menyusun skripsi ini.

11. Ibu Hj. Surya Ningsih Nst. Selaku Kepala Sekolah SD Negeri 106161 Laut

Dendang, yang telah memberikan ijin, dan bantuan kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

12. Ibu Dermila Siregar, S.Pd. Selaku wali kelas V-B SD Negeri 106161 Laut

Dendang yang telah memberikan kesempatan, bantuan, dan motivasi kepada

penulis.

13. Kakanda Fina Wati, S.Kom. Selaku Tata Usaha SD Negeri 106161 Laut

Dendang yang telah membantu menyelesaikan penelitian, dan motivasi

kepada penenulis.

14. Siswa-Siswi kelas V-B SD Negeri 106161 Laut Dendang yang menjadi

subjek penelitian dan telah membantu peneliti untuk mempersiapkan alat-alat

peraga yang diperlukan pada waktu proses pembelajaran.

15. Kepada kedua adik-adik saya yang tersayang, M.Bayu Syahputra, M.Agung

Arif Syahbana, dan seluruh keluarga yang telah memberikan do’a dan

motivasi kepada penulis.

16. Special thanks to Prayogi yang telah memberikan doakasih sayang tiada

batas, semangat dan motivasi, serta dukungan baik moril maupun materil

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

17. Kepada Ka Talu, Ka Isma, serta teman satu bimbingan Ka Kiki, teman

(8)

Uvaira Hsb, Linda Sari Rambe, teman nelany, Dan semua

teman-teman yang lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu khususnya

kelas A-Ekstensi 2009 terima kasih atas bantuan dan motivasi kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

18. Terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu baik secara

langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu namanya dalam tulisan ini. Semoga kebaikan yang diberikan

mendapat balasan dari Allah SWT.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurnah. Apabila

terdapat kesalahan dan khilafan dalam bentuk bahasa penyampaian, teknik

penulisan dan masih kurang ilmiah, hal ini disebabkan oleh keterbatasan

pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, besar harapan penulis agar

para pembaca memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bertujuan

membangun kesempurnaan skripsi ini guna meningkatkan mutu pendidikan

bangsa kita ke depan.

Akhirulkalam Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Medan, Juli 2013

Penulis

AYU SYAHPUTRI

(9)

ABSTRAK

AYU SYAHPUTRI. NIM: 109311010, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Sains Dengan Menggunakan Metode Quantum Learning di Kelas V SD Negeri 106161 Laut Dendang T. A. 2012/ 2013 ”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan, 2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran Sains khususnya pada materi Gaya Magnet, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Sains materi pokok Gaya Magnet dengan menggunakan metode quantum learning dalam proses belajar mengajar. Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian siswa kelas V SD Negeri 106161 Laut Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 36 orang terdiri dari 24 perempuan dan 12 laki laki.

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah, tes dan observasi. Tes dan observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif ( rata rata dan persentase). Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, masing masing terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Satu siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Sebelum dilakukan siklus I , peneliti melakukan observasi serta mendapatkan temuan nilai hasil materi pokok Gaya Magnet tahun sebelumnya untuk melihat letak kesulitan siswa dalam mempelajari materi Gaya Magnet.

Dari hasil penelitian menunjukan ketuntasan belajar tes awal secara

38,89% dan pada siklus II menunjukan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar (

P = 100%

36 32

x = 88,89%, ) dengan rata rata kelas 80, 00 terjadi peningkatan sebesar

25% .

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABSTRAK ………. i

KATA PENGANTAR ………. ii

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR TABEL ……….. viii

DAFTAR GAMBAR ………. ix

DAFTAR GRAFIK ………... x

DAFTAR LAMPIRAN ………. xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ……… 1

1.2.Identifikasi Masalah ……….. 5

1.3.Pembatasan Masalah ………. 5

1.4.Perumusan Masalah ………... 5

1.5.Tujuan Penelitian ……….. 6

1.6Manfaat Penelitian ………. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis ………... 8

2.1.1.Pengertian Belajar ……….... 8

2.1.2.Pengertian Hasil Belajar ……….. 9

2.1.3.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar …….. 11

2.1.4.Hakekat Metode ………... 12

(11)

2.1.6.Tujuan Metode Quantum Learning……….. 16

2.1.7.Penerapan Metode Quantum Learning………. 16

2.1.8.Prinsip-Prinsip Metode Quantum Learning……….. 18

2.1.9.Kelebihan dan Kelemahan Metode Quantum Learning… 19

2.1.10.Sains dan Pengajaran Sains ………. 20

2.1.11.Gaya Magnet ……… 21

2.2.Kerangka Konseptual ……….. 24

2.3.Hipotesis Tindakan ………. 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian ……… 27

3.2.Subjek dan Objek Penelitian ………... 27

3.3.Defenisi Operasional Variabel ……… 27

3.4.Desain Penelitian ……… 28

3.5.Prosedur Penelitian ………. 29

3.6.Teknik Pengumpilan Data ……….. 34

3.7.Teknik Analisis Data ……….. 35

3.8.Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. 36

3.9.Jadwal Penelitian ……… 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian ……….. 38

4.1.1.Permasalahan Pada Pre Test ………. 38

4.1.2.Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus I ………... 41

4.1.3.Perencanaan dan Hasil Penelitian pada Siklus II ………. 55

(12)

BAB V KESIMPULAN

5.1.Kesimpulan ………... 73

5.2.Saran ……….. 74

DAFTAR PUSTAKA ………. 75

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Magnet Dengan Cara Menggosok ……… 22

Gambar 2 : Magnet Dengan Cara Induksi ………... 23

Gambar 3 : Magnet Dengan Cara Aliran Listrik ………. 23

Gambar 4 : Peta Konsep Kerangka Konseptual ………... 24

Gambar 5 : Alur Penelitian Tindakan Kelas ……… 28

Gambar 6 : Peneliti Menjelaskan Pengertian Gaya Magnet ……… 43

Gambar 7 : Siswa Mendengarkan Penjelasan Dari Guru ……… 43

Gambar 8 : Peneliti Memberi Kesempatan Pada Siswa Untuk Bertanya Tentang Gaya Magnet ………... 45

Gambar 9 : Guru Membagi LKS ……… 45

Gambar 10 : Siswa Berdiskusi Dalam Kelompoknya ……… 46

Gambar 11 : Peneliti Melakukan Apersepsi……… 46

Gambar 12 : Siswa Berdiskusi Mengerjakan LKS Dalam Kelompoknya …. 57

Gambar 13 : Proses Tanya Jawab Peneliti Dengan Siswa Pada Kelompok Siklus II ……….. 58

Gambar 14 : Siswa Mengadakan Percobaan Dengan Kelompoknya ………. 58

Gambar 15 : Siswa Perwakilan Kelompok Maju Kedepan Kelas Untuk Membuktikan Hasil Jawaban Diskusinya……… 58

Gambar 16 : Siswa Membacakan Hasil Kerja Kelompok di Depan Kelas….. 59

(14)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1 : Hasil Ketuntasan Belajar Siwa Pada Pre Tes ……….. 41

Grafik 2 : Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I ……… 49

Grafik 3 : Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II ……….. 63

(15)

RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : Ayu Syahputri

Tempat / Tanggal Lahir : Sei Semayang, 18 Maret 1991

Alamat : Jln. Perhubungan Dsn. IV Laut Dendang

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Nama Orang Tua

Ayah : Sudarso

Ibu : Susiyanti

Anak ke : 1 dari 3 bersaudara

II. PENDIDIKAN FORMAL

NO NAMA SEKOLAH TEMPAT

TAHUN

TAMAT

1. SD Swakarya Laut Dendang Laut Dendang 2003

2. MTSs Al-Kautsar PAB 2 Sampali Sampali 2006

3. SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Percut 2009

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

proses belajar dengan menggunakan metode-metode pembelajaran, agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, kecerdasan, keagamaan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat. Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku

anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai

anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.

Dalam pendidikan, Sains memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian

siswa. Melalui pembelajaran Sains siswa diperkenalkan dengan berbagai konsep

dunia dan lingkungannya.

Pembelajaran Sains didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk

membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri

yang difasilitasi oleh guru dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler Mata

Pelajaran Sains. Salah satu tujuan kurikuler pendidikan Sains di Sekolah Dasar

adalah “Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. pembelajaran Sains

(17)

2

Pengertian tersebut mengandung makna bahwa proses pembelajaran Sains di

Sekolah Dasar menuntut guru mampu menyediakan, mengelola pembelajaran

Sains dengan suatu metode dan teknik penunjang yang memungkinkan siswa

dapat mengalami seluruh tahapan pembelajaran yang bermuatan keterampilan

proses, sikap ilmiah, dan penguasaan konsep (Depdiknas, 2006: 48)”.

Pelaksanaan pembelajaran Sains masih memiliki banyak kelemahan,

antara lain pembelajaran Sains masih kurang melibatkan siswa pada aktivitas

keterampilan proses atau kerja ilmiah hal ini menyebabkan rendahnya hasil

belajar siswa. Saat ini masih banyak orang beranggapan bahwa pelajaran Sains

adalah pelajaran yang sulit serta kurang menarik, hal tersebut mungkin karena

dalam materi Sains banyak sekali menggunakan rumus-rumus yang cukup sulit

dimengerti.

Permasalahan yang dihadapi siswa di SDN 106161 Laut Dendang adalah

hasil belajar Sains yang masih rendah belum memenuhi ketuntasan yang sudah

ditentukan. Penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sains

yaitu guru tidak langsung melibatkan siswa di dalam pembelajaran, cara mengajar

guru yang kurang bervariasi membuat siswa menjadi jenuh dan merasa tidak

nyaman di dalam pembelajaran. Dalam menyampaikan pelajaran guru cenderung

menggunakan satu metode saja yaitu metode ceramah sehingga siswa menjadi

cepat bosan hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa.

Berdasarkan daftar nilai ujian siswa yang dilihat peneliti di kelas V, hasil ujian

siswa yang dicapai dalam mata pelajaran Sains masih rendah. Berdasarkan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70, siawa yang tidak tuntas sebanyak

(18)

3

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar Sains di sekolah tersebut masih jauh dari

yang diharapkan.

Beranjak dari permasalahan diatas, harus ada upaya bagaimana mengatasi

masalah-masalah yang terjadi di SDN 106161 Laut Dendang tersebut.

Penggunaan metode mengajar gurulah yang harus lebih ditekankan dan diterapkan

didalam pembelajaran. Agar pembelajaran tersebut dapat berjalan secara efisien

dan menyenangkan bagi siswa. Karena pada dasarnya dalam pelaksanaan

pembelajaran, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat mencapai tujuan

pembelajaran dengan baik. Pelajaran Sains misalnya diperlukan kemampuan guru

dalam mengelola proses belajar dan mengajar sehingga keterlibatan siswa dapat

terjadi secara optimal, serta menarik minat dan pemahaman dalam proses

pembelajaran. yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan hasil belajar

siswa.

Untuk mencapai pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dan meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran Sains, guru perlu

menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Metode yang akan digunakan

dalam penelitian ini yaitu metode pembelajaran Quantum Learning.

Quantum Learning adalah metode belajar dengan nyaman dan

menyenangkan, belajar yang menarik perhatian, dan dengan menggunakan prinsip

motivasi. Quantum Learning merupakan salah satu cara membelajarkan siswa

yang digagas oleh DePorter. Melalui Quantum Learningsiswa akan diajak belajar

dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih

(19)

4

Quantum Learning mencakup aspek-aspek penting dalam program

neurolinguistik yaitu bagaimana otak mengatur informasi yang diperoleh dalam

belajar. Artinya dalam belajar siswa dan guru dapat meningkatkan motivasi,

meningkatkan nilai belajar, memperbesar keyakinan diri, mempertahankan sikap

positif, dan melanjutkan keberhasilan dengan memanfaatkan keterampilan yang

diperoleh. Dalam quantum learning guru sebagai pengajar tidak hanya

memberikan bahan ajar, tetapi juga memberikan motivasi kepada siswanya,

sehingga siswa merasa bersemangat dan timbul kepercayaan dirinya untuk belajar

lebih giat dan dapat melakukan hal-hal positif sesuai dengan tipe kecerdasan yang

dimilikinya. Cara belajar yang diberikan kepada siswa pun harus menarik dan

bervariasi, sehingga siswa tidak merasa jenuh untuk menerima materi pelajaran.

Disamping itu, lingkungan belajar yang nyaman juga dapat membuat suasana

kelas menjadi kondusif. Siswa dapat menangkap materi yang diajarkan dengan

mudah karena lebih mudah untuk fokus kepada penyampaian guru

Metode Quantum Learningsebagai alternatif untuk mengkondisikan siswa

dalam pembelajaran Sains yang membawa siswa belajar dalam suasana yang

nyaman dan menyenangkan. Sehingga siswa akan lebih bebas dalam menemukan

pengalaman belajarnya. Dengan metode quantum learning ini maka siswa tidak

lagi merasa takut, jenuh, cemas, dan merasa terpaksa dalam mempelajari Sains.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

(20)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

identifikasi masalah penelitian ini adalah :

1. Pembelajaran Sains masih kurang melibatkan siswa pada kerja ilmiah.

2. Masih banyak orang yang beranggapan bahwa Sains adalah pelajaran

yang sulit.

3. Metode pembelajaran yang digunakan guru tidak bervasiasi hanya

menggunakan metode caramah sehingga siswa menjadi cepat bosan.

4. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran Sains.

5. Kurangnya penggunaan metode Quantum Learning dalam proses

pembelajaran.

1.3 Batasan Masalah

Melihat luasnya latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka

penelitian ini dibatasi dengan penggunaan metode Quantum Learning untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Sains yang dibatasi pada materi

pokok gaya magnet, dan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD

Negeri 106161 Laut Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Serdang Tahun Ajaran 2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang dikemukakan

di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : “Apakah dengan

(21)

6

pada pelajaran Sains materi pokok gaya magnet di kelas V SD Negeri 106161

Laut Dendang Tahun Ajaran 2012/2013 ?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui :

1. Peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Sains pokok bahasan

gaya magnet.

2. Peningkatan keterampilan guru dalam menggunakan metode Quantum

Learning dalam proses pembelajaran Sains.

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Siswa

- Agar lebih termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa

pada pelajaran Sains.

- Agar dapat mengembangkan keterampilannya dengan

menggunakan metode Quantum Learning pada pembelajaran

Sains.

2. Bagi Guru

- Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menggunakan metode

(22)

7

- Sebagai bahan masukan dalam memilih dan menentukan metode

pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.

3. Bagi sekolah

- Sebagai bahan masukan guna perbaikan pengajaran dalam

pembelajaran Sains.

- Sebagai acuan bagi sekolah agar dapat menciptakan pembelajaran

yang efektif guna peningkatan hasil belajar dalam proses

pengajaran dan pembelajaran Sains.

4. Bagi Peneliti

- Menambah wawasan tentang metode Quantum Learning sehingga

dapat diterapkan oleh peneliti setelah selesai menyelesaikan

pendidikan di Perguruan Tinggi.

- Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang bermaksud

mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah diperoleh maka dapat ditarik

kesimpuan dari hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum Learning

dapat membuat siswa termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti

kegiatan belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

2. Secara umum nilai rata-rata siswa pada saat tes awal (pre tes) sebelum

diberikan tindakan sebesar 50,27 dengan tingkat ketuntasan belajar 25%

dan dinyatakan belum tuntas. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat

menjadi 65,83 dengan tingkat ketuntasan belajar 63,89 %. Pada Siklus II

nilai rata-rata kelas juga meningkat menjadi 80,00 dengan tingkat

ketuntasan belajar sebesar 88,89%.

3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tes hasil belajar pre

test ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II mencapai peningkatan

ketuntasan belajar, yakni dari pre test ke siklus I terjadi peningkatan

ketuntasan belajar sebesar 38,89%. Sedangkan dari siklus I ke siklus II

terjadi peningkatan ketuntasan belajar sebesar 25%. Hasil tes belajar inilah

yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menjawab soal

(24)

I yaitu 70,33, sementara siswa memperoleh nilai 64,06 hasil observasi

pada siklus satu dikategorikan cukup. Dari siklus I ke siklus II mengalami

peningkatan jumlah observasi yang diperoleh guru 88,75 dan jumlah yang

diperoleh siswa 86,11.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran agar :

1. Guru hendaknya menggunakan metode Quantum Learning khususnya

mata pelajaran Sains untuk meningkatkan hasil belajar.

2. Setiap guru SD tidak hanya menguasai materi pelajaran, akan tetapi juga

dapat memiliki metode belajar yang bervariatif, sehingga siswa tertarik

untuk belajar.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam penelitian yang sejenis

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.

Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas. Jakarta : Pusat Perbukuan.

Bundu, Patta. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Indeks.

Depdiknas, 2006. Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakarta : Direktur Jendral Pendidikan Tinggi

DePorter, Bobbi, dan Mike Hernachi. 2011. Quantum Learning. Bandung : Kaifa

DePorter, Bobbi, dkk. 2007. Quantum Teaching. Bandung : Kaifa.

Djamarah, dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Fathurrohman, Pupuh, dan Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT Rafika Aditamu.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hardini, dan Puspita Sari. 2011. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta : Familia.

Istarani. 2012. 58Model Pembelajaran Inovativ. Medan : CV.ISCOM.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sagala, Syaiful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Nana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

(26)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN

METODE QUANTUM LEARNING

DI

KELAS V SD NEGERI 106161

LAUT DENDANG

T.A. 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AYU SYAHPUTRI

109311010

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(27)
(28)
(29)
(30)

ABSTRAK

AYU SYAHPUTRI. NIM: 109311010, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Sains Dengan Menggunakan Metode Quantum Learning di Kelas V SD Negeri 106161 Laut Dendang T. A. 2012/ 2013 ”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan, 2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran Sains khususnya pada materi Gaya Magnet, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Sains materi pokok Gaya Magnet dengan menggunakan metode quantum learning dalam proses belajar mengajar. Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian siswa kelas V SD Negeri 106161 Laut Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 36 orang terdiri dari 24 perempuan dan 12 laki laki.

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah, tes dan observasi. Tes dan observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif ( rata rata dan persentase). Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, masing masing terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Satu siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Sebelum dilakukan siklus I , peneliti melakukan observasi serta mendapatkan temuan nilai hasil materi pokok Gaya Magnet tahun sebelumnya untuk melihat letak kesulitan siswa dalam mempelajari materi Gaya Magnet.

Dari hasil penelitian menunjukan ketuntasan belajar tes awal secara

38,89% dan pada siklus II menunjukan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar (

P = 100%

36 32

x = 88,89%, ) dengan rata rata kelas 80, 00 terjadi peningkatan sebesar

25% .

(31)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABSTRAK ………. i

KATA PENGANTAR ………. ii

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR TABEL ……….. viii

DAFTAR GAMBAR ………. ix

DAFTAR GRAFIK ………... x

DAFTAR LAMPIRAN ………. xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ……… 1

1.2.Identifikasi Masalah ……….. 5

1.3.Pembatasan Masalah ………. 5

1.4.Perumusan Masalah ………... 5

1.5.Tujuan Penelitian ……….. 6

1.6Manfaat Penelitian ………. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis ………... 8

2.1.1.Pengertian Belajar ……….... 8

2.1.2.Pengertian Hasil Belajar ……….. 9

2.1.3.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar …….. 11

2.1.4.Hakekat Metode ………... 12

(32)

2.1.6.Tujuan Metode Quantum Learning……….. 16

2.1.7.Penerapan Metode Quantum Learning………. 16

2.1.8.Prinsip-Prinsip Metode Quantum Learning……….. 18

2.1.9.Kelebihan dan Kelemahan Metode Quantum Learning… 19

2.1.10.Sains dan Pengajaran Sains ………. 20

2.1.11.Gaya Magnet ……… 21

2.2.Kerangka Konseptual ……….. 24

2.3.Hipotesis Tindakan ………. 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian ……… 27

3.2.Subjek dan Objek Penelitian ………... 27

3.3.Defenisi Operasional Variabel ……… 27

3.4.Desain Penelitian ……… 28

3.5.Prosedur Penelitian ………. 29

3.6.Teknik Pengumpilan Data ……….. 34

3.7.Teknik Analisis Data ……….. 35

3.8.Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. 36

3.9.Jadwal Penelitian ……… 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian ……….. 38

4.1.1.Permasalahan Pada Pre Test ………. 38

4.1.2.Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus I ………... 41

4.1.3.Perencanaan dan Hasil Penelitian pada Siklus II ………. 55

(33)

BAB V KESIMPULAN

5.1.Kesimpulan ………... 73

5.2.Saran ……….. 74

DAFTAR PUSTAKA ………. 75

(34)

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 1 : Jadwal Penelitian ……… 37

Table 2 : Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal ………... 39

Table 3 : Distribusi Tingkat Penguasaan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal .. 40

Table 4 : Tes Hasil Belajar Siklus I ……….. 47

Table 5 : Distribusi Tingkat Penguasaan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I … 48

Table 6 : Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Siklus I ………. 50

Table 7 : Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siswa Siklus I ……… 52

Table 8 : Tes Hasil Belajar Siklus II ………. 61

Table 9 : Distribusi Tingkat Penguasaan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II .. 62

Table 10 : Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Siklus II …………. 64

Table 11 : Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siswa Siklus II …………. 66

Table 12 : Daftar Nilai Siswa Pada Tes Awal Siklus I dan II ………... 70

(35)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Magnet Dengan Cara Menggosok ……… 22

Gambar 2 : Magnet Dengan Cara Induksi ………... 23

Gambar 3 : Magnet Dengan Cara Aliran Listrik ………. 23

Gambar 4 : Peta Konsep Kerangka Konseptual ………... 24

Gambar 5 : Alur Penelitian Tindakan Kelas ……… 28

Gambar 6 : Peneliti Menjelaskan Pengertian Gaya Magnet ……… 43

Gambar 7 : Siswa Mendengarkan Penjelasan Dari Guru ……… 43

Gambar 8 : Peneliti Memberi Kesempatan Pada Siswa Untuk Bertanya Tentang Gaya Magnet ………... 45

Gambar 9 : Guru Membagi LKS ……… 45

Gambar 10 : Siswa Berdiskusi Dalam Kelompoknya ……… 46

Gambar 11 : Peneliti Melakukan Apersepsi……… 46

Gambar 12 : Siswa Berdiskusi Mengerjakan LKS Dalam Kelompoknya …. 57

Gambar 13 : Proses Tanya Jawab Peneliti Dengan Siswa Pada Kelompok Siklus II ……….. 58

Gambar 14 : Siswa Mengadakan Percobaan Dengan Kelompoknya ………. 58

Gambar 15 : Siswa Perwakilan Kelompok Maju Kedepan Kelas Untuk Membuktikan Hasil Jawaban Diskusinya……… 58

Gambar 16 : Siswa Membacakan Hasil Kerja Kelompok di Depan Kelas….. 59

(36)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1 : Hasil Ketuntasan Belajar Siwa Pada Pre Tes ……….. 41

Grafik 2 : Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I ……… 49

Grafik 3 : Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II ……….. 63

(37)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

proses belajar dengan menggunakan metode-metode pembelajaran, agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, kecerdasan, keagamaan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat. Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku

anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai

anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.

Dalam pendidikan, Sains memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian

siswa. Melalui pembelajaran Sains siswa diperkenalkan dengan berbagai konsep

dunia dan lingkungannya.

Pembelajaran Sains didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk

membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri

yang difasilitasi oleh guru dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler Mata

Pelajaran Sains. Salah satu tujuan kurikuler pendidikan Sains di Sekolah Dasar

adalah “Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. pembelajaran Sains

(38)

2

Pengertian tersebut mengandung makna bahwa proses pembelajaran Sains di

Sekolah Dasar menuntut guru mampu menyediakan, mengelola pembelajaran

Sains dengan suatu metode dan teknik penunjang yang memungkinkan siswa

dapat mengalami seluruh tahapan pembelajaran yang bermuatan keterampilan

proses, sikap ilmiah, dan penguasaan konsep (Depdiknas, 2006: 48)”.

Pelaksanaan pembelajaran Sains masih memiliki banyak kelemahan,

antara lain pembelajaran Sains masih kurang melibatkan siswa pada aktivitas

keterampilan proses atau kerja ilmiah hal ini menyebabkan rendahnya hasil

belajar siswa. Saat ini masih banyak orang beranggapan bahwa pelajaran Sains

adalah pelajaran yang sulit serta kurang menarik, hal tersebut mungkin karena

dalam materi Sains banyak sekali menggunakan rumus-rumus yang cukup sulit

dimengerti.

Permasalahan yang dihadapi siswa di SDN 106161 Laut Dendang adalah

hasil belajar Sains yang masih rendah belum memenuhi ketuntasan yang sudah

ditentukan. Penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sains

yaitu guru tidak langsung melibatkan siswa di dalam pembelajaran, cara mengajar

guru yang kurang bervariasi membuat siswa menjadi jenuh dan merasa tidak

nyaman di dalam pembelajaran. Dalam menyampaikan pelajaran guru cenderung

menggunakan satu metode saja yaitu metode ceramah sehingga siswa menjadi

cepat bosan hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa.

Berdasarkan daftar nilai ujian siswa yang dilihat peneliti di kelas V, hasil ujian

siswa yang dicapai dalam mata pelajaran Sains masih rendah. Berdasarkan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70, siawa yang tidak tuntas sebanyak

(39)

3

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar Sains di sekolah tersebut masih jauh dari

yang diharapkan.

Beranjak dari permasalahan diatas, harus ada upaya bagaimana mengatasi

masalah-masalah yang terjadi di SDN 106161 Laut Dendang tersebut.

Penggunaan metode mengajar gurulah yang harus lebih ditekankan dan diterapkan

didalam pembelajaran. Agar pembelajaran tersebut dapat berjalan secara efisien

dan menyenangkan bagi siswa. Karena pada dasarnya dalam pelaksanaan

pembelajaran, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat mencapai tujuan

pembelajaran dengan baik. Pelajaran Sains misalnya diperlukan kemampuan guru

dalam mengelola proses belajar dan mengajar sehingga keterlibatan siswa dapat

terjadi secara optimal, serta menarik minat dan pemahaman dalam proses

pembelajaran. yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan hasil belajar

siswa.

Untuk mencapai pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dan meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran Sains, guru perlu

menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Metode yang akan digunakan

dalam penelitian ini yaitu metode pembelajaran Quantum Learning.

Quantum Learning adalah metode belajar dengan nyaman dan

menyenangkan, belajar yang menarik perhatian, dan dengan menggunakan prinsip

motivasi. Quantum Learning merupakan salah satu cara membelajarkan siswa

yang digagas oleh DePorter. Melalui Quantum Learningsiswa akan diajak belajar

dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih

(40)

4

Quantum Learning mencakup aspek-aspek penting dalam program

neurolinguistik yaitu bagaimana otak mengatur informasi yang diperoleh dalam

belajar. Artinya dalam belajar siswa dan guru dapat meningkatkan motivasi,

meningkatkan nilai belajar, memperbesar keyakinan diri, mempertahankan sikap

positif, dan melanjutkan keberhasilan dengan memanfaatkan keterampilan yang

diperoleh. Dalam quantum learning guru sebagai pengajar tidak hanya

memberikan bahan ajar, tetapi juga memberikan motivasi kepada siswanya,

sehingga siswa merasa bersemangat dan timbul kepercayaan dirinya untuk belajar

lebih giat dan dapat melakukan hal-hal positif sesuai dengan tipe kecerdasan yang

dimilikinya. Cara belajar yang diberikan kepada siswa pun harus menarik dan

bervariasi, sehingga siswa tidak merasa jenuh untuk menerima materi pelajaran.

Disamping itu, lingkungan belajar yang nyaman juga dapat membuat suasana

kelas menjadi kondusif. Siswa dapat menangkap materi yang diajarkan dengan

mudah karena lebih mudah untuk fokus kepada penyampaian guru

Metode Quantum Learningsebagai alternatif untuk mengkondisikan siswa

dalam pembelajaran Sains yang membawa siswa belajar dalam suasana yang

nyaman dan menyenangkan. Sehingga siswa akan lebih bebas dalam menemukan

pengalaman belajarnya. Dengan metode quantum learning ini maka siswa tidak

lagi merasa takut, jenuh, cemas, dan merasa terpaksa dalam mempelajari Sains.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

(41)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

identifikasi masalah penelitian ini adalah :

1. Pembelajaran Sains masih kurang melibatkan siswa pada kerja ilmiah.

2. Masih banyak orang yang beranggapan bahwa Sains adalah pelajaran

yang sulit.

3. Metode pembelajaran yang digunakan guru tidak bervasiasi hanya

menggunakan metode caramah sehingga siswa menjadi cepat bosan.

4. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran Sains.

5. Kurangnya penggunaan metode Quantum Learning dalam proses

pembelajaran.

1.3 Batasan Masalah

Melihat luasnya latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka

penelitian ini dibatasi dengan penggunaan metode Quantum Learning untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Sains yang dibatasi pada materi

pokok gaya magnet, dan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD

Negeri 106161 Laut Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Serdang Tahun Ajaran 2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang dikemukakan

di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : “Apakah dengan

(42)

6

pada pelajaran Sains materi pokok gaya magnet di kelas V SD Negeri 106161

Laut Dendang Tahun Ajaran 2012/2013 ?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui :

1. Peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Sains pokok bahasan

gaya magnet.

2. Peningkatan keterampilan guru dalam menggunakan metode Quantum

Learning dalam proses pembelajaran Sains.

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Siswa

- Agar lebih termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa

pada pelajaran Sains.

- Agar dapat mengembangkan keterampilannya dengan

menggunakan metode Quantum Learning pada pembelajaran

Sains.

2. Bagi Guru

- Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menggunakan metode

(43)

7

- Sebagai bahan masukan dalam memilih dan menentukan metode

pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.

3. Bagi sekolah

- Sebagai bahan masukan guna perbaikan pengajaran dalam

pembelajaran Sains.

- Sebagai acuan bagi sekolah agar dapat menciptakan pembelajaran

yang efektif guna peningkatan hasil belajar dalam proses

pengajaran dan pembelajaran Sains.

4. Bagi Peneliti

- Menambah wawasan tentang metode Quantum Learning sehingga

dapat diterapkan oleh peneliti setelah selesai menyelesaikan

pendidikan di Perguruan Tinggi.

- Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang bermaksud

mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau

(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah diperoleh maka dapat ditarik

kesimpuan dari hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum Learning

dapat membuat siswa termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti

kegiatan belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

2. Secara umum nilai rata-rata siswa pada saat tes awal (pre tes) sebelum

diberikan tindakan sebesar 50,27 dengan tingkat ketuntasan belajar 25%

dan dinyatakan belum tuntas. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat

menjadi 65,83 dengan tingkat ketuntasan belajar 63,89 %. Pada Siklus II

nilai rata-rata kelas juga meningkat menjadi 80,00 dengan tingkat

ketuntasan belajar sebesar 88,89%.

3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tes hasil belajar pre

test ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II mencapai peningkatan

ketuntasan belajar, yakni dari pre test ke siklus I terjadi peningkatan

ketuntasan belajar sebesar 38,89%. Sedangkan dari siklus I ke siklus II

terjadi peningkatan ketuntasan belajar sebesar 25%. Hasil tes belajar inilah

yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menjawab soal

(45)

I yaitu 70,33, sementara siswa memperoleh nilai 64,06 hasil observasi

pada siklus satu dikategorikan cukup. Dari siklus I ke siklus II mengalami

peningkatan jumlah observasi yang diperoleh guru 88,75 dan jumlah yang

diperoleh siswa 86,11.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran agar :

1. Guru hendaknya menggunakan metode Quantum Learning khususnya

mata pelajaran Sains untuk meningkatkan hasil belajar.

2. Setiap guru SD tidak hanya menguasai materi pelajaran, akan tetapi juga

dapat memiliki metode belajar yang bervariatif, sehingga siswa tertarik

untuk belajar.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam penelitian yang sejenis

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.

Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas. Jakarta : Pusat Perbukuan.

Bundu, Patta. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Indeks.

Depdiknas, 2006. Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakarta : Direktur Jendral Pendidikan Tinggi

DePorter, Bobbi, dan Mike Hernachi. 2011. Quantum Learning. Bandung : Kaifa

DePorter, Bobbi, dkk. 2007. Quantum Teaching. Bandung : Kaifa.

Djamarah, dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Fathurrohman, Pupuh, dan Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT Rafika Aditamu.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hardini, dan Puspita Sari. 2011. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta : Familia.

Istarani. 2012. 58Model Pembelajaran Inovativ. Medan : CV.ISCOM.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sagala, Syaiful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Nana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Gambar

Grafik 1 : Hasil Ketuntasan Belajar Siwa Pada Pre Tes …………………..      41
Table 1 : Jadwal Penelitian …………………………………………………     37
Gambar 1 : Magnet Dengan Cara Menggosok ………………………………    22
Grafik 1 : Hasil Ketuntasan Belajar Siwa Pada Pre Tes …………………..      41

Referensi

Dokumen terkait

Dengan hak bebas royalti non-eksklusif ini Universitas Sebelas Maret berhak menyimpan, mengalihmediakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database),

Perbandingan luas pekarangan di Kecamatan Paciran dan Laren, dilihat melalui ketersediaan lahan pekarangan yang dimiliki setiap rumah. b) Pemanfaatan tanaman pekarangan

Gaya maksimal yang bisa diukur dynamometer adalah 500 newton untuk gaya tangensial dan gaya aksial.. Kata kunci : gaya potong, dynamometer, strain

Artropoda predator permukaan tanah yang dominan selama penelitian ini berlangsung yakni semut (Formicidae), kumbang tanah (Carabidae) dan laba-laba serigala (Lycosidae)

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meminimalkan total biaya persediaan dengan mengoptimalkan jumlah barang yang dipesan, potongan harga permintaan tertunda, waktu tung- gu,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Ada pengaruh positif dan signifikan antara persepsi penggunaan media audio visual dengan prestasi

Lebih dari itu, ada yang sangat penting untuk kita pahami yakni bagaimana mengembangkan bakat dan minat itu untuk sebuah prestasi kehidupan karena tidak semua

Gambar 2 Pertumbuhan tinggi kayu putih dan longkida yang ditanam bersama rumput tifa pada kondisi genangan air asam tambang. Kayu putih yang ditanam bersama rumput