PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA
MATERI POKOK HUKUM NEWTON DAN GAYA GESEK DI KELAS X SEMESTER 1 SMA
NEGERI 1 PAHAE JULU T.A 2012/2013
Oleh:
Lamminar Hasibuan NIM 408121060
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton dan Gaya Gesek di Kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Pahae Julu”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak Drs. Jonny. H. Panggabean, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Mariati P.Simajuntak, M.Si, Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si, Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Mei Pardede, S.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1Pahae Julu, Ibu Lamretta Siregar S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.
tersayang (Taty, Gompis, dan April) serta sanak yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis, terutama Merli Pakpahan yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Teman-teman sepelayanan yang selalu mendukung dalam doa, (khususnya bapak-ibu gembala, Bapak Marlin Hutajulu & Ibu Mery Lie), teman–teman fisika : teman seperjuangan Dewi, Mawan, Prima, Lisda, Rida, Eva, Leni, Josevina, Dolince, Septian, Rahmania, Ulfa dan semua teman Fisika Dik.A, serta sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu persatu. Terakhir penulis ucapkan banyak terimakasih kepada seseorang yang telah menjadi penyemangat bagi penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, 2012
Penulis,
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING
TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON DAN GAYA
GESEK DI KELAS X SEMESTER 1 SMA NEGERI 1 PAHAE JULU T.A 2012/2013
LAMMINAR HASIBUAN (408121060)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok hukum Newton dan gaya gesek di kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu T.A 2012/2013. 2) Mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok hukum Newton dan gaya gesek di kelas X
SMA Negeri 1 Pahae Julu T.A 2012/2013. 3) Mengetahui pengaruh model
pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi
pokok hukum Newton dan gaya gesek di kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu
T.A 2012/2013. 4) Mengetahui aktivitas siswa yang menggunakan model
pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok hukum Newton dan gaya
gesek di kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu T.A 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu yang terdiri dari 4 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas X-1 dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry
Training dan kelas X-3 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 4, yaitu pertama tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 option sebanyak 15 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel, instrumen yang kedua adalah instrumen penilaian komponen afektif, instrumen yang ketiga adalah instrumen penilaian komponen psikomotorik, dan instrumen yang keempat adalah lembar observasi aktifitas belajar siswa pada pembelajaranInquiry Training.
Dari hasil penelitian nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 23,077 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 28,137. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas dengan model pembelajaran Inquiry Training sebesar 65,408 sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata postes siswa 47,167. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung> ttabel
yaitu 4,67 > 2,01 pada taraf signifikansiα = 0,05 dan dk = 51. Hal ini berarti Ha terima yang berarti ada pengaruh model pembelajaran Inquiry Training dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok hukum Newton dan gaya gesek di kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu T.A 2012/2013.
DAFTAR ISI
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Aktivitas Belajar
2.1.3 Keterampilan Bertanya
a. Konsep dasar keterampilan bertanya
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan
c. Komponen-komponen keterampilan bertanya
d. Jenis –jenis Pertanyaan
2.1.4. Hasil Belajar
2.1.5. Pengertian Model Pembelajaran
2.1.6. Model Pembelajaran Inquiri
2.1.7. Model Pembelajaran Latihann Penelitian (Inquiry Training)
a. Tujuan dan Asumsi
b. Strategi Pengajaran
c. Struktur Pengajaran
d. Sistem Sosial
e. Peran / Tugas Guru
2.1.8 Keunggulan-Kelemahan Model PembelajaranInquiry Training
2.1.9 Model Pembelajaran Konvensional
2.1.10 Metode pembelajaran
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Desain Penelitian
3.5 Prosedur / Tahapan penelitian
3.6 Instrumen Penelitian
3.6.1 Instrumen Penilaian Komponen Kognitif
3.6.2 Instrumen tentang pengamatan Aktivitas Siswa
3.6.3 Instrumen Angket Siswa
3.7 Persyaratan Instrumen
3.7.1 Validitas Tes
3.7.2 Uji Realibilitas
3.7.5 Uji Tingkat Kesukaran Tes
3.7.6 Daya Beda Tes
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Uji Normalitas
3.8.2 Uji Homogenitas
3.8.3 Pengujian Hipotesis Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
44
45
45
45
48
48
53
58
58
59
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Desain Penelitian (Two Group Pretet-Posttest Design) 37
Tabel 3.2 Instrumen Komponen Penilaian Kognitif 40
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Aktivitas 41
Tabel 3.4 Kriteria Pengujian Releabilitas 43
Tabel 3.5 Kriteria mengukur Taraf Kesukaran 43
Tabel 3.6 Kriteria Pengujian Daya Pembeda Item 44
Tabel 4.1 Hasil Pretes-Postes 48
Tabel 4.2 Nilai Pretes Eksperimen dan Kontrol 48
Tabel 4.3 Nilai Postes Eksperimen dan Kontrol 49
Tabel 4.4 Kriteria dan Nilai Persen Aktifitas Siswa 50
Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Aktifitas Belajar Siswa 51
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data 54
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenesis Data 54
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Orang yang sedang mendorong mobil 30
Gambar 2.2 Anak yang memakai skate-board mendorong tembok 31
Gambar 2.3 Pasangan gaya berat dan gaya normal 32
Gambar 3.1 Diagram Akhir Desain Penelitian 39
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Siswa 49
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Control
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
4. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
5. Tes Hasil Belajar
6. Kunci Jawaban
7. Lembar Angket Siswa
8. Pedoman Penilaian Observasi Aktifitas Belajar siswa
9. Lembar Observasi Guru (Wawancara)
10. Hasil Pretes Kelas Eksperimen
11. Hasil Postes Kelas Eksperimen
12. Hasil Pretes Kelas Kontrol
13. Hasil Postes Kelas Kontrol
14. Validitas Instrumen
15. Releabilitas Instrumen
16. Tingkat Kesukaran Instrumen
17. Daya Beda Beda
18. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
19. Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol
20. Perhitungan Rata-rata Varians dan Standar Deviasi
21. Uji Norrmalitas
22. Uji Homogenitas
23. Uji Hipotesis
24. Lembar Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
25. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi
manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah
sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang
baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu
menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global
sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu
mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang
sedang berkembang.
Pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi
perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan
prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan. Fisika yang
merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam (IPA), mempelajari
gejala-gejala dan fenomena-fenomena alam yang sering terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Fisika berusaha mengungkapkan konsep yang sederhana mengenai
gejala dan fenomena tersebut. Fisika dianggap penting untuk diajarkan sebagai
mata pelajaran tersendiri karena selain memberikan bekal ilmu pengetahuan
kepada peserta didik, mata pelajaran fisika juga dimaksudkan sebagai wahana
untuk menumbuhkan kemampuan berpikir yang berguna untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Ibu Lamretta Siregar, S.Pd
(salah seorang guru fisika yang mengajar di SMA Negeri 1 Pahae Julu), guru
tersebut mengatakan bahwa hasil belajar fisika siswa rendah yaitu rata-rata 60.
Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian semester I tahun ajaran 2011/2012 siswa yang
2
untuk memperoleh ketuntasan dalam belajar guru harus melakukan kegiatan
remedial.
Rendahnya nilai rata-rata hasil belajar siswa disebabkan oleh rendahnya
minat belajar fisika siswa. Hal ini dapat dilihat dari observasi yang dilakukan
peneliti di SMA Negeri 1 Pahae Julu dengan menyebarkan angket kepada 30
siswa kelas X (pada lampiran 7) diperoleh data bahwa 20 orang mengatakan fisika
itu sulit dan kurang menarik, 7 orang mengatakan bahwa pelajaran fisika itu biasa
saja. Sedangkan 3 orang mengatakan fisika itu mudah dan menyenangkan. Alasan
siswa mengatakan bahwa fisika itu sulit dan kurang menarik karena menurut
siswa fisika itu tidak terlepas dari rumus-rumus yang harus dihafal. Berdasarkan
hasil wawancara penulis dengan beberapa siswa, rendahnya kompetensi guru
dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai, dan tidak menggunakan
pendekatan serta metode yang efektif, menyebabkan penyampaian materi terkesan
monoton. Akibatnya, minat belajar fisika siswa rendah, sehingga hasil belajar
rendah.
Berdasarkan pemaparan masalah di atas, salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran adalah dengan menerapkan
model pembelajaraninquiry training. Alasan ini didasarkan pada latar belakang
masalah yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu proses pembelajaran yang
memfokuskan pada rumus-rumus sehingga kegiatan berfikir tidak dioptimalkan.
Akibatnya, hasil belajar fisika siswa rendah.
Dengan menerapkan model pembelajaran inquiry training, permasalahan
tersebut mudah-mudahan dapat teratasi. Hal ini didasarkan karena model
pembelajaran inquiry training ini diarahkan untuk mengajarkan siswa suatu
proses dalam rangka mengkaji dan menjelaskan suatu fenomena khusus.
Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan disiplin dan
mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan
pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya. Dengan
demikian, dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training, minat
belajar fisika siswa akan meningkat sehingga hasil belajar fisika siswa akan
3
Melalui model pembelajaran ini siswa diharapkan aktif mengajukan
pertanyaan mengapa sesuatu terjadi kemudian mencari dan mengumpulkan serta
memproses data secara logis untuk selanjutnya mengembangkan strategi
intelektual yang dapat digunakan untuk dapat menemukan jawaban atas
pertanyaan mengapa sesuatu terjadi.Model pembelajaranInquiry trainingdimulai
dengan menyajikan peristiwa yang mengandung teka-teki kepada siswa.
Siswa-siswa yang menghadapi situasi tersebut akan termotivasi menemukan jawaban
masalah-masalah yang masih menjadi teka-teki tersebut. Guru dapat
menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan prosedur pengkajian sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaraninquiry training.
Peneliti sebelumnya (Novita, 2011) dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Inquiry Training terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok
Usaha dan Energi Kelas VIII Semester I SMP Negeri 6 Medan T.P 2010/2011”,
diperoleh nilai rata-rata pretes 44,5 dan setelah diberi perlakuan yaitu Model
Pembelajaran Inquiry Training maka hasil belajar siswa meningkat dengan nilai
rata-rata 71,3. Dari hasil penelitian tersebut terdapat peningkatan hasil belajar
dengan penerapan Inquiry Training. Berdasarkan saran yang terdapat pada skripsi
Novita, 2011, penulis menemukan kelemahan dalam penelitian ini adalah waktu
yang diberikan pada siswa untuk memecahkan masalah kadang–kadang melebihi
batas waktu yang telah ditentukan, sehingga waktu untuk melakukan kegiatan
berikutnya kurang maksimal. Maka untuk mengatasi kendala tersebut pada
penelitian ini diberitahukan terlebih dahulu kepada siswa batas waktu untuk
melakukan suatu kegiatan dan menginformasikan kepada siswa langkah–langkah
diskusi yang akan dikerjakan. Kemudian peneliti juga terlebih dahulu memberikan
cara pemecahan masalah.
Dari hasil penelitian Jeliana (2011) diperoleh nilai rata-rata pretes 25,7
setelah diberi perlakuan yaitu dengan model pembelajaran inquiry training maka
hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata 72,3, dengan judul “Pengaruh
Model Pembelajaran Inquiry Training terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi
Pokok Gerak Lurus kelas X Semester I di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P.
4
menemukan kelemahan dalam penelitian ini adalah kurang mampu mengelola
kelas saat melaksanakan diskusi kelompok sehingga ada siswa yang tidak serius
mengikuti diskusi dalam kelompok. Peneliti juga mengalami kesulitan ketika
membimbing siswa untuk melakukan percobaan sendiri dan mencari fakta yang
relevan karena siswa kurang terbiasa melakukan percobaan secara mandiri.
Dalam penelitian ini peneliti menambah 2 fasilitator untuk membantu
siswa agar pembelajaran lebih terarah dan efektif. Dengan adanya fasilitator yang
mengecek dan mengarahkan siswa dalam percobaan akan membuat siswa dapat
melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur kerja.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training
terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pokok Hukum Newton
dan Gaya Gesek di Kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Pahae Julu
T.A 2012 / 2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang
menarik.
2. Kurangnya minat belajar siswa terhadap fisika.
3. Pembelajaran yang masih berfokus pada rumus - rumus.
4. Rendahnya kompetensi guru dalam menerapkan model pembelajaran yang
sesuai serta tidak menggunakan pendekatan serta metode yang efektif
menyebabkan penyampaian materi terkesan monoton. Akibatnya, hasil
belajar siswa rendah.
1.3 Batasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu
5
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaranInquiry
Training.
2. Materi pembelajaran pada penelitian ini hanya dibatasi pada materi
Hukum Newton dan Gaya Gesek.
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1
Pahae Julu.T.A. 2012/2013.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi Hukum Newton dan Gaya,
dengan menerapkan model pembelajaran Inquiry Training di kelas X
semester ganjil SMA Negeri 1 Pahae Julu ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi Hukum Newton dan Gaya
dengan menerapkan model pembelajaran Konvensional di kelas X
semester ganjil SMA Negeri 1 Pahae Julu ?
3. Adakah pengaruh model pembelajaran Inquiri Training terhadap hasil
belajar fisika pada materi Hukum Newton dan Gaya Gesek?
4. Bagaimana tingkat aktivitas belajar siswa menggunakan model
pembelajaran Inquiry Training dengan model pembelajaran konvensional
pada materi hukum Newton dan Gaya Gesek di kelas X semester ganjil
SMA Negeri 1 Pahae Julu?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada sub materi pokok Hukum
Newton dan Gaya Gesek dengan menerapkan model pembelajaran
6
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada sub materi pokok Hukum
Newton dan Gaya Gesek dengan menerapkan model pembelajaran
Konvensional di kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Pahae Julu.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inquiry Training
terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Hukum Newton dan
Gaya Gesek di kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu Semester I.
4. Untuk mengetahui bagaimana aktifitas siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training dan model
pembelajaran konvensional.
1.6. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Mahasiswa Peneliti
a. memperoleh pengalaman strategi pembelajaran, melakukan seleksi
materi, dan mengembangkan seleksi instrumen.
b. memperoleh wawasan tentang pelaksanaan model pembelajaran
problem solving yang berorientasi pada hasil belajar siswa.
c. memberi bekal bagi peneliti sebagai calon guru fisika siap
melaksanakan tugas di lapangan.
2. Manfaat bagi siswa, model pembelajaran yang dikembangkan ini
diharapkan akan mampu :
a. mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan
ketrampilan intelektual
b. meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
c. belajar dalam suasana yang menyenangkan
d. sebagai peningkatan belajar siswa untuk bekerjasama.
3. Manfaat bagi Guru
a. menambah wawasan guru untuk menerapkan model pembelajaran
problem solving.
b. sebagai umpan balik untuk mengetahui kesulitan siswa.
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data
hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model
Pembelajaran Inquiry Trainingpada materi pokok Hukum Newton dan Gaya
Gesekan di kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Pahae Julu T.P.
2012/2013 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 23,077 dan
setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 65,408.
2. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan Model
Pembelajaran Konvensional pada materi pokok Hukum Newton dan Gaya
Gesekan di kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Pahae Julu T.P.
2012/2013 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 28.137 dan
setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 47.167.
3. Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
PembelajaranInquiry Traininguntuk materi pokok Hukum Newton dan Gaya
Gesekan di kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Pahae Julu T.P.
2012/2013 diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa mencapai 73,50% dengan
kategori Aktif.
4. Ada pengaruh model pembelajaran Inquiry Training dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton dan Gaya Gesek di kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Pahae Julu T.P. 2012/2013 dengan thitung>
59
5.2 Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Diharapkan bagi guru yang ingin menerapkan pembelajaran dengan model
pembelajaran Inquiry Training lebih memperhatikan cara membimbing
siswa membuat pertanyaan yang hanya dapat dijawab dengan kata “ya”
atau “tidak”, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan.
2. Diharapkan bagi guru yang ingin menerapkan pembelajaran dengan model
pembelajaran Inquiry Training dapat menggunakan waktu sesuai yang
sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Alokasi yang digunakan harus benar-benar di sesuaikan dengan rencana
pembelajaran yang telah dibuat.
3. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam
membimbing penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi
peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara
aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi,
dan mengarahkan agar setiap siswa aktif berdiskusi dengan menjelaskan
nilai dari satu orang siswa dapat mempengaruhi nilai dan nama baik
kelompok serta memberikan penghargaan berupa nilai plus kepada siswa
yang aktif agar siswa lebih termotivasi dan dapat berdiskusi dengan baik.
4. Kepada peneliti selanjutnya kiranya menyampaikan terlebih dahulu
pentingnya aktivitas yang baik disetiap tahap pembelajaran ini agar siswa
belajar dengan baik,aktif dan kreatif sehingga hasil belajarnya lebih baik.
5. Kepada peneliti selanjutnya kiranya lebih memperhatikan cara memilih
contoh “kejadian yang membuat siswa penasaran” pada RPP dan LKS.
Contoh yang dipilih hendaknya sederhana, tidak rumit dan dapat
menggambarkan kejadian hukum-hukum Newton dan gaya gesek,
sehingga siswa lebih mudah memahami konsep hukum-hukum Newton
RIWAYAT HIDUP
60
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2011),Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Djamarah, dkk. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Emzir, (2009), Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Gulo, W., (2002),Strategi Belajar Mengajar,Grasindo, Jakarta
Hamalik,O., (2009),Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta
Jeliana, (2011),Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gerak Lurus kelas X Semester I di SMA
Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2011/2012,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Joyce,B., Weil,M.; Calhoun, E., (2009), Model-Model Pembelajaran, Edisi Delapan, Pustaka Belajar, Yogyakarta
Kanginan, Marthen, (2002),Fisika untuk SMA kelas X, Erlangga, Jakarta
NK, Roestiyah. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Novita, (2011),Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Usaha dan Energi Kelas VIII Semester I
SMP Negeri 6 Medan T.P 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Sardiman, (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Gravindo Perssada, Jakarta
Sanjaya, Wina, ( 2006),Strategi Pembelajaran,Kencana, Jakarta
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta
Sudjana, (2005), Metode Statistika,Tarsito, Bandung
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
61
Trianto, (2009), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta