• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR MELALUI P E N E R A P A N S T R A T E G I E X A M P L E S N O N E X A M P L E S Peningkatan Konsentrasi Belajar Melalui Penerapan Strategi Examples Non Examples Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR MELALUI P E N E R A P A N S T R A T E G I E X A M P L E S N O N E X A M P L E S Peningkatan Konsentrasi Belajar Melalui Penerapan Strategi Examples Non Examples Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR MELALUI P E N E R A P A N S T R A T E G I E X A M P L E S N O N E X A M P L E S

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KUTO

KECAMATAN KERJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat

Sarjana S-1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

ILHAM ABDUL BASYIR A 510090172

PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos-Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 715448 Surakarta 57102

Website: http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama : Dra. Sri Hartini, S.H., M.Pd

NIP/NIK : 050

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :

Nama : Ilham Abdul Basyir NIM : A 510 090 172

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul : PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR MELALUI P E N E R A P A N S T R A T E G I E XAM P L E S N O N

E XAM P L E S DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS IV SD

NEGERI 03 KUTO KECAMATAN KERJO

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

(3)

ABSTRAK

PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR MELALUI P E N E R A P A N S T R A T E G I E X A M P L E S N O N E X A M P L E S

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KUTO

KECAMATAN KERJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Ilham Abdul Basyir, A510090172, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta 2013, 75 halaman.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan konsentrasi belajar melalui penerapan strategi Examples non Examples dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Prosedur dalam penelitian ini terdapat empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah peneliti, kepala sekolah SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, guru Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, dan seluruh siswa kelas IV SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 25 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebelum penelitian sebesar 39,33%. Setelah ditetapkan strategi Examples non Examples dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, konsentrasi belajar siswa pada siklus I meningkat menjadi 58,67%, dan pada silkus II meningkat menjadi 76,67%. Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian tindakan kelas ini, hipotesis yang menyatakan “Penerapan Strategi Examples non Examples dapat Meningkatkan IV SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013” terbukti dan dapat diterima kebenarannya.

(4)

A.PENDAHULUAN

Perkembangan zaman saat ini mendorong dunia pendidikan menjadi bagian investasi penting yang menentukan masa depan suatu bangsa. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan di era globalisasi. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sangat diperlukan bagi negara-negara maju dan berkembang termasuk Indonesia agar tetap mempunyai daya saing di dunia internasional. Peningkatan kualitas SDM sangat tergantung pada kualitas pendidikan di suatu negara.

Tuntutan terhadap pelayanan pembelajaran yang ditunjang oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mendorong terjadinya pergeseran konsep pembelajaran. Model mengajar bergeser ke arah model belajar. Asumsi pergeseran tersebut bertolak dari peserta didik yang diharapkan dapat meningkatkan dirinya dengan memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan. Guru di sekolah bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, akan tetapi bagian integral dalam sistem pembelajaran. Azizudin (2009:2) menyatakan bahwa “strategi dan manajemen guru untuk mengatasi masalah pembelajaran sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran”. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu tugas utama guru. Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Proses pembelajaran di kelas banyak menemui permasalahan baik yang bersumber dari guru maupun dari siswa. Permasalahan yang datang dari guru misalnya suara guru yang kurang keras, atau metode pembelajaran yang kurang tepat, sehingga dapat terjadi menurunnya konsentrasi belajar. Permasalahan yang datang dari siswa antara lain adalah kurangnya minat belajar, kurangnya motivasi belajar, masalah keaktifan dan kurangnnya konsentrasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran.

(5)

Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV SD Negeri 03 Kuto, hasilnya menunjukkan dari 25 siswa yang konsentrasi dalam proses pembelajaran sebanyak 39,33% siswa, ini dibuktikan dengan siswa dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan guru secara spontan, sedangkan 60,67% siswa tidak konsentrasi dalam pembelajaran.

Widayati (2010) menyatakan bahwa “Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran”. Penerapan strategi pembelajaran Examples non Examples dapat menarik perhatian siswa secara penuh. Penggunaan gambar sebagai media utama dalam strategi ini akan dapat membuat siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran dan siswa lebih konsentrasi belajar. Strategi ini juga membuat peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan konsentrasi dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan penerapan strategi examples non examples pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Kuto.

B.METODE PENELITIAN

(6)

masalah yang dilakukan pada tahap pra penelitian tindakan kelas (pra siklus). Untuk dapat menyajikan informasi maka rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Rencana tindakan mencakup semua langkah-langkah tindakan secara rinci.

Teknik pengumpulan data yang dapat diukur dilakukan dengan menggunakan test tertulis, sedangkan data yang tidak dapat diukur, yang berupa data kualitatif, diperoleh dengan cara: Wawancara mendalam, Observasi, Dokumentasi, dan hasil tes belajar. Penyajian data dengan narasi dan tabel, sedangkan model analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis data tertata dalam siklus untuk diskripsi.

Analisis data PTK, dilakukan melalui langkah-langkah: (1) reduksi data, (2) display/penyajian data, (3) mengambil kesimpulan dan, (4) verifikasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara melakukan interaksi baik antar komponennya maupun dengan proses pengumpulan data pada siklus I dan siklus II. Peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian data. Penelitian yang dilakukan dapat dikatakan berhasil atau tercapai tujuan yang diharapkan, apabila masing-masing indikator yang diukur sudah mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 76%.

C.HASIL PENELITIAN

(7)

Tabel 1. Frekuensi Hasil Capaian Observasi tentang Konsentrasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Siswa

Kelas IV SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo Karanganyar No. Aspek yang Diamati Pra

Siklus Siklus I Siklus II 1. Perhatian pada materi

pelajaran

10 siswa 13 siswa 19 siswa

2. Kesiapan menerima dan mengemukakan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan

9 siswa 15 siswa 18 siswa

3. Mampu mengadakan analisis terhadap pengetahuan yang diperoleh

8 siswa 15 siswa 18 siswa

4. Mengemukakan suatu ide atau pendapat

13 siswa 17 siswa 21 siswa 5. Berpartisipasi dalam kelompok 13 siswa 14 siswa 20 siswa 6. Merespon bahan yang

diajarkan

6 siswa 14 siswa 19 siswa

Berdasarkan tabel 1, di atas dapat disimpulkan bahwa pada hasil pengamatan pra siklus, dari keseluruhan siswa dan dari 6 aspek yang dinilai dalam konsentrasi belajar masih rendah.

Pada siklus I, dari keseluruhan siswa dan dari 6 aspek yang dinilai dari setiap aspeknya sudah meningkat prosentasenya dibanding hasil konsentrasi belajar sebelum tindakan (pra siklus).

Pada siklus II, dari keseluruhan siswa dan dari 6 aspek yang dinilai dari setiap aspeknya kondisi ini lebih meningkat dibandingkan sebelum tindakan pada siklus I.

Berdasarkan hasil observasi konsentrasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada materi Globalisasi setelah menerapkan strategi examples non examples pada siklus II, mayoritas dari keseluruhan aspek yang

sudah tercapai seluruh aspek konsentrasi belajar (6 aspek), kondisi ini lebih meningkat dibandingkan sebelum tindakan pada siklus I.

(8)

dari pra siklus sebesar 65,68 meningkat pada tes Siklus I menjadi 71,88 bahkan kemudian meningkat lagi pada hasil tes Siklus II menjadi 74, sehingga maka dapat disimpulkan bahwa “Penerapan strategi examples non examples dapat meningkatkan konsentrasi dan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan bagi siswa kelas IV SD Negeri 03 Kuto”. Adapun perbandingan hasil belajar dan tingkat ketuntasan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Perbandingan Nilai Ketuntasan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II siswa kelas IV

(9)

Sumber: Data yang diolah.

Dari tabel di atas menunjukan bahwa nilai yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut:

1. Perolehan nilai Pra Siklus, siswa yang memperoleh nilai tuntas ada 11 siswa (44%) dan yang belum tuntas ada 14 siswa (56%).

2. Perolehan nilai Siklus I siswa yang memperoleh nilai tuntas bertambah menjadi 16 siswa (64%) dan yang belum tuntas 9 siswa (36%).

3. Perolehan nilai Siklus II siswa yang memperoleh nilai tuntas bertambah lagi 20 siswa (80%) dan yang belum tuntas ada 5 siswa (20%)

Hal ini menunjukan suatu keberhasilan dari penerapan strategi examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri 03

Kuto Tahun Pelajaran 2012/2013.

Berdasarkan hasil observasi konsentrasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada materi globalisasi setelah menerapkan strategi examples non examples pada siklus II, mayoritas dari keseluruhan aspek sudah

(10)

selama guru mengajar menggunakan cara-cara konvensional atau menggunakan metode ceramah yang belum adanya ketertarikan dan aktivitas siswa secara maksimal dalam proses belajar mengajar dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya penggunaan metode pembelajaran melalui penerapan strategi examples non examples dalam proses pembelajaran. Examples non examples merupakan

salah satu dari model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD pada materi globalisasi. Namun demikian, dalam penggunaan strategi pembelajaran Examples non examples ada beberapa kelemahan, Kelemahan-kelemahan strategi Examples non Examples. Kiranawati (2007) menyatakan bahwa kekurangan-kekurangan dari metode Examples non Examples, yaitu tidak semua materi dapat disajikan dalam

bentuk gambar dan membutuhkan waktu yang lama untuk penerapannya. Berdasarkan pendapat di atas, maka kelebihan dari pembelajaran dengan strategi examples non examples yaitu meningkatkan kemapuan siswa dalam memahami konsep, menumbuhkan motivasi pada diri siswa, membangun kerjasama antar sesama siswa, materi pembalajaran menjadi lebih menarik, mengkonkritkan materi yang masih bersifat abstrak. Adapun kekurangannya adalah: Cenderung kurang efisien waktu atau membutuhkan waktu yang lama sehingga apabila diterapkan pada satu pertemuan dalam pembelajaran kurang cukup; Dominasi kegiatan pembelajaran biasanya hanya pada anak yang pandai, sedangkan yang kurang paham akan menjadi pasif, Tidak pada semua materi dapat diterapkan dengan strategi examples non examples. Oleh karena itu untuk memberikan pemecahan terhadap kekurangan

(11)

D.KESIMPULAN

Berdasarkan rangkaian putaran penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan terlihat adanya perubahan yang merupakan hasil penelitian dalam rangka usaha meningkatkan konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bertitik tolak dari tindakan yang telah dilaksanakan pada penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan kesimpulan bahwa penerapan strategi Examples non Examples dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Konsentrasi belajar siswa sebelum penelitian sebesar 39,33%, pada siklus I meningkat menjadi 58,67%, dan pada silkus II meningkat menjadi 76,67% siswa dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

DAFTAR PUSTAKA

Azizudin. 2009. “Peningkatan Partisipasi Belajar IPS melalui Strategi Pembelajaran Everyone is a Teacher Here Siswa Kelas VII B SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009” ( http://smpn6-mtr.sch.id/artikel-guru/88-ptk-peningkatan-partisipasi-belajar-ips.pdf). Skipsi. Diakses pada tanggal 25 Desember 2012 pk. 20.20.

Kiranawati.2007.Model Examples non Examples

(http://gurupkn.wordpress.com). Diakses pada tanggal 22 Desember 2012 Pk.20.20 WIB

Kusumah Wijaya dan Dwitagama Dedi. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.

Widayati, Ninik Sri. 2010. “Metode Pembelajaran”

Gambar

Tabel 1. Frekuensi Hasil Capaian Observasi tentang Konsentrasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Siswa
Tabel 2. Perbandingan Nilai Ketuntasan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pra Siklus, Siklus I  dan Siklus II siswa kelas IV SD Negeri 03 Kuto

Referensi

Dokumen terkait

Melalui temuan dan analisis data di atas dapat dilihat bahwa adanya pembongkaran representasi kulit hitam dalam aspek kepemimpinan dan heroisme. Namun pembongkaran itu

Hal ini juga membuktikan bahwa potensi Pajak Reklame yang dapat diraih kota Bandung sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih belum optimal karena masih banyak

Berdasarkan definisi mengenai sikap yang telah disampaikan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa: sikap merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

KUHP Pasal 286 KUHP Pasal 286 : Persetubuhan dengan : Persetubuhan dengan seorang perempuan dalam keadaan pingsan seorang perempuan dalam keadaan pingsan atau tak berdaya.. atau

Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas sinar-X yang dihasilkan dari suatu pemaparan atau disebut faktor eksposi adalah tegangan tabung, arus tabung, jarak

Hasil refleksi ( see ) pada putaran III menunjukkan adanya peningkatan aktifitas belajar mahasiswa dalam melakukan diskusi kelompok dengan model Jigsaw Learning, No

11) Studi Penyusunan Pedoman Pembangunan Fasilitas Penunjang Dalam Rangka Keterpaduan Pelayanan Transportasi Perkotaan, studi ini dikerjakan melalui kerjasama dengan