1
ANALISIS TINGKAT KOGNITIF SOAL GERAK MELINGKAR BERATURAN DALAM BUKU SMA KELAS X BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM
1MUKTAR B. PANJAITAN, 2NIA T. SILALAHI
1,2UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
ABSTRACT
This study aimed to determine the percentage of cognitive level distribution on the subject of Regular Circular Motion, three physics books for class X 2013 curriculum based on Bloom's Taxonomy. This type of research was descriptive qualitative research, and the objects used were three physics books of senior high school students at Class X with Curriculum 2013.
The research data was the cognitive level of the questions contained in the book on the subject of Regular Circular Motion.
The data analysis in this study was a qualitative descriptive analysis of the data from the validation results and data on the suitability of the book. Based on the results of research and discussion on the cognitive level of the subject matter of Regular Circular Motion in three physics books of senior high school students at Class X with Curriculum 2013, it was found that the comparison of the difficulty levels of easy questions (C1-C2), medium questions (C3-C4), and difficult questions (C1-C2) C5- C6) namely: 1). Book I by 6%:84%:10%; 2). Book II of 0%; 84.85%; 15.15%; 3). Book III of 20.93%; 72.1%; 6.98%. From this comparison, it can be concluded that the cognitive level in the three physics books studied was not proportional.
Keywords : Cognitive, Bloom's Taxonomy, Uniform Circular Motion PENDAHULUAN
Salah satu cara menganalisis atau menggolongkan soal yang banyak dipakai dalam sistem pendidikan di Indonesia, termasuk dalam bidang studi fisika adalah dengan menganalisis menurut Taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom pertama oleh Benjamin Bloom, yang berawal dari tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi. Kemudian direvisi oleh Anderson & Krathwohl (Anderson & Krathwohl, 2001) untuk menekankan pada struktur 2 dimensi yang meliputi pengetahuan dan proses berpikir kognitif menjadi lebih baru, kompleks, jelas, dan detail sehingga mampu mengikuti perkembangan pendidikan di jaman sekarang ini. Anderson & Krathwohl membaginya menjadi enam kategori Taksonomi yang terurut dimulai dari tingkatan terendah mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5),dan mencipta (C6). Berdasarkan hasil survey TIMSS tahun 2011 (Munaji & Setiawahyu, 2020), Indonesia berada pada posisi 38 dari 42 negara yang mengikuti survey tersebut, dengan skor rata-rata sebesar 386 di bawah rata-rata skor TIMSS yang berkisar 500. Posisi ini jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia yang berada di urutan ke-26 dan Singapura di urutan ke-2. Bahkan skor TIMSS siswa Indonesia di bawah Palestina yang dilanda perang berada di posisi ke-36. Berdasarkan OECD, 2019 (dalam Munaji & Setiawahyu, 2020) posisi ketertinggalan Indonesia juga terlihat dalam skor PISA 2018 yang menepatkan Indonesia pada urutan ke-72 dari 78 negara. Rendahnya prestasi siswa Indonesia ini disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya karena peserta didik di Indonesia belum terbiasa dalam menyelesaikan soal-soal kontekstual, membutuhkan penalaran, argumentasi dan kreativitas dalam menyelesaikannya. Setiadi et al.,2012 (dalam Munaji & Setiawahyu, 2020) dimana soa-soal tersebut merupakan karakteristik soal-soal TIMSS. Soal yang memerlukan tingkat penalaran yang tinggi akan ditemukan pada soal- soal yang berada pada tingkat C4, C5 dan C6. Hasil survey tersebut menunjukan bahwa peserta didik Indonesia kurang terbiasa menghadapi soal-soal dengan kategori C4, C5 dan C6. Klasifikasi dari tujuan pendidikan yang digagas oleh Bloom terbagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor (Anderson & Krathwohl, 2001). Ranah kognitif tersebut mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan cara siswa berfikir, mengetahui, dan memecahkan masalah.
Ranah afektif berhubungan dengan sikap, nilai, minat, dan apresiasi siswa. Sedangkan untuk ranah psikomotor berkaitan
2
dengan keterampilan yang dimiliki siswa serta motorik siswa tersebut. Tingkat kemampuan kognitif siswa diklasifikasikan oleh Bloom menjadi enam aspek yang tersusun secara hierarki menurut tingkat kesulitannya, yaitu: aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Anderson & Krathwohl (2001) kemudian merevisi Taksonomi Bloom, dengan melakukan penekanan pada struktur 2 dimensi yang mencakup pengetahuan dan proses berfikir kognitif. Kemudian keenam kategori Taksonomi yang sudah disusun dalam satu tingkatan yang terurut mulai dari tingkat yang paling rendah yaitu: Mengingat (C1). Memahami (C2), Mengaplikasikan (C3), Menganalisis (C4), Mengevaluasi (C5), Menciptakan (C6).
Tabel 1 merupakan dimensi dan pembagian dimensi proses kognitif Taksonomi Bloom yang direvisi.
Tabel 1. Tingkatan Dimensi Proses Kognitif Taksonomi Bloom Yang Direvisi Dimensi Proses Kognitif Turunan Dimensi Proses Kognitif
Mengingat (C1) a. Mengenali
b. Mengingat Kembali
Memahami (C2) a. Menafsirkan
a. Mencontohkan b. Mengklasifikasikan c. Merangkum d. Menyimpulkan e. Membandingkan f. Menjelaskan Mengaplikasi-kan (C3) a. Mengeksekusi
b. Mengimplementasikan
Menganalisis (C4) a. Membedakan
b. Mengorganisasi c. Mengatribusikan
Mengevaluasi (C5) a. Memeriksa
b. Mengkritik
Menciptakan (C6) a. Menggeneralisasikan b. Merancang
c. Memproduksi
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif untuk menjabarkan proporsional tingkat kognitif soal-soal dalam buku Fisika Kelas X Kurikulum 2013 di wilayah peneliti. Penelitian ini menggunakan tiga buku sumber yang akan dianalisis tingkat kognitifnya, yaitu: 1) Buku Siswa Fisika Kelas X kurikulum 2013 revisi, berjudul “Fisika Untuk SMA/MA Kelas X”, diterbitkan oleh Erlangga, Cimahi pada tahun 2016 dan disusun oleh Ir. Marthen Kanginan; 2) Buku Siswa Fisika Kelas X kurikulum 2013, berjudul “Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas X”, diterbitlan oleh PT. Bumi Aksara, Jakarta pada tahun 2016 dan disusun oleh Hari Subagya dan 3) Buku Siswa Fisika Kelas X kurikulum 2013, berjudul “Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Fisika untuk SMA/MA kelas X peminatan Matematika dan Ilmu Alam”, diterbitkan oleh PT. Grafindo Media Pratama, Bandung pada tahun 2016 dan disusun oleh Ketut Kamajaya & Wawan Purnama. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar klasifikasi tingkat kognitif soal berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom dan lembar validasi instrumen klasifikasi tingkat kognitif soal. Lembar klasifikasi tingkat kognitif soal berisikan indikator tingkat kognitif berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom yang digunakan sebagai pedoman untuk mengklasifikasikan soal evaluasi, apakah termasuk aspek mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, ataupun mencipta. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi berupa data soal-soal yang diperoleh dari 3 Buku Siswa Fisika Kurikulum 2013 yang telah ditetapkan sebagai sumber data. Metode angket dalam penelitian ini digunakan dalam proses validasi instrumen indikator klasifikasi soal berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom dan pengklasifikasian soal berdasarkan
3
Revisi Taksonomi Bloom yang disusun ke dalam sebuah daftar pengelompokkan tingkat kognitif dengan menggunakan cara checklist. Data-data yang akan dianalisis dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Validasi instrumen klasifikasi tingkat kognitif soal apersepsi diperoleh dari metode Berdasarkan nilai-nilai yang telah diberikan akan ditentukan nilai rata-rata total untuk semua indikator (Va). Untuk menentukan nilai validasi dari instrumen, peneliti menggunakan langkah-langkah Hobri (dalam Supriyono, Dkk, 2014).
a. Melakukan rekapitulasi data penilaian kevalidan model ke dalam tabel yang meliputi : Aspek (Ai), Indikator (Ii) dan nilai Vji untuk masing-masing indikator.
b. Menentukan rata-rata nilai hasil validasi dari semua validator untuk setiap indikator dengan rumus :
lj = ∑ (1)
Keterangan :
li = rerata nilai hasil dari semua validator untuk indikator ke-i Vji = data nilai validator ke-j terhadap indicator ke-i
n = banyaknya validator
c. Menentukan rerata nilai untuk setiap aspek dengan rumus : d.
Ai = ∑ Keterangan :
Ai = rerata nilai untuk aspek ke-i
Iji = rerata nilai indikator ke-j pada aspek ke-i m = bayaknya indikator dalam aspek ke-i
Kemudian hasil yang diperoleh ditulis pada kolom dalam tabel yang sesuai.
e. Menentukan nilai Va atau rerata total dari rerata nilai untuk semua apek dengan rumus:
Va = ∑ (2)
Keterangan:
Va = nilai rerata total untuk semua aspek Ai = rerata nilai untuk aspek ke-i n = banyaknya aspek
Selanjutnya nilai Va atau nilai rerata total untuk semua indikator diberikan kategori berdasarkan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2 untuk menentukan tingkat validnya sebuah instrumen.
Tabel 1. Kategori Tingkat Validitas Instrumen Nilai Va Tingkat Kevalidan
Va = 5 Sangat Valid
4 ≤ Va <5 Valid
3 ≤ Va < 4 Cukup Valid 2 ≤ Va < 3 Kurang Valid 1 ≤ Va < 2 Tidak Valid
4 2. Analisis Data Tingkat Kognitif Soal
Data kognitif soal evaluasi ditandai dengan nomor pertanyaan yang diikuti oleh tingkat kognitif yang dimiliki soal tersebut. Hasil dari dokumentasi yang berupa nilai persentase setiap tingkat kognitif soal evaluasi akan dijadikan sebagai dasar untuk mendeskripsikan jumlah persentase tingkat kognitif soal evaluasi. Analisis kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis (Sugiyono, 2019). Untuk menghitung persentase tingkat kognitif kelompok kecil pada soal evaluasi dalam buku sumber digunakan rumus :
Pij = x 100% (3)
Keterangan :
Pij =Persentase dari tingkat kognitif ke-i – ke-j (Ci-j)
nij =Banyaknya soal evaluasi sesuai tingkat konitif ke-i – ke j N = Jumlah total soal evaluasi
i = 1, 2, 3, 4, 5, 6
j =Kelompokkecil berdasarkan setiap kelompok besar dari tingkat kognitif (a,b, c, d, e, f, g)
Untuk menghitung persentase setiap kognitif kelompok besar pada soal evaluasi dalam buku sumber digunakan rumus sebagai berikut :
Pi = x 100% (4)
Keterangan :
Pi = Persentase dari tingkat kognitif ke-i (Ci)
ni = banyaknya soal evaluasi sesuai tingkat kognitif ke-i N = Jumlah total soal evaluasi
i = 1, 2, 3, 4, 5, 6 HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil validasi instrument klasifikasi tingkat kognitif soal, nilai rerata (Va) untuk seluruh aspek dihitung berdasarkan rerata nilai untuk setiap aspek (Ii). Berdasarkan perhitungan, diperoleh Va= 4.55 (Lampiran 3) sehingga termasuk kategori valid. Hasil analisis setelah dilakukan teknik pemeriksaan keabsahan data untuk soal-soal tersebut dari buku sumber yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan sub kategori (Kelompok kecil) disajikan persentase dari setiap buku sebagai berikut. Dari 50 pertanyaan, terdapat 2% atau 1 pertanyaan pada tingkat C1-Mengenali; 4% atau 2 pertanyaan pada tingkat C2-Membandingkan; 60% atau 30 pertanyaan pada tingkat C3-Mengeksekusi; 2% atau 1 pertanyaan pada tingkat C3-Mengimplementasikan; 8% atau 4 pertanyaan pada tingkat C4-Membedakan; 6% atau 3 pertanyaan pada tingkat C4-Mengorganisasi; 8% atau 4 pertanyaan pada tingkat C4-Mengatribusikan; 8% atau 4 pertanyaan pada tingkat C6- Menggeneralisasikan; 2% atau 1 pertanyaan pada tingkat C6-Merencanakan. Dan 0% atau tidak terdapat pertanyaan pada tingkat yang lain. Tabel 3 di bawah menunjukkan rekapitulasi analisis tingkat kognitif soal pokok bahasan GMB pada buku karangan Marthen Kanginan Terbitan Erlangga.
5
Tabel 3. Rekapitulasi Analisis Tingkat Kognitif Soal Pokok Bahasan GMB Pada Buku Karangan Marthen Kanginan Terbitan Erlangga
a b a b c d e f g a b a b c a b a b c
Banyak
P ert anyaan 1 0 0 0 0 0 0 2 0 30 1 4 3 4 0 0 4 1 0
P ersent ase
(%) 2 0 0 0 0 0 0 4 0 60 2 8 6 8 0 0 8 2 0
P ersent ase T ot al (%)
C5
18 27a 27b 36
C6
Nomor P ert anyaan
2 1
9
C1 C2 C3 C4
3 4 5 6 13 14 15 19 20 21 22 23 24 25a 25b 26a 26b 28a 28b 32a 32b 32c 34a 34b 35 37a 37b 38 39a 39b
29 7 8 10 11
16a 16b 17
2.00 4.00 62.00 22.00 0.00 10.00
30 31 33 40
12
Dari 33 pertanyaan pada buku Fisika Buku Karangan Hari Subagya Terbitan PT. Bumi Aksara terdapat 27,3% atau 9 pertanyaan berada pada tingkat C3-Mengeksekusi; 33,3% atau 11 pertanyaan berada pada tingkat C3- Mengimplementasikan; 3,03% atau 1 pertanyaan berada pada tingkat C4-Membedakan;21,2% atau 7 pertanyaan berada pada tingkat C4-Mengatribusikan; 3,03% atau 1 prtanyaan berada pada tingkat C5-Memeriksa; 12,1% atau 4 pertanyaan berada pada tingkat C6-Menggeneralisasikan; dan 0% atau tidak ada pertanyaan pada tingkat yang lain. Tabel 4 menunjukkan rekapitulasi analisis tingkat kognitif soal pokok bahasan GMB pada Buku Karangan Hari Subagya Terbitan PT. Bumi Aksara.
Tabel 4. Rekapitulasi Analisis Tingkat Kognitif Soal Pokok Bahasan GMB Pada Buku Karangan Hari Subagya Terbitan PT. Bumi Aksara
a b a b c d e f g a b a b c a b a b c
Ban yak
Pe rtan yaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 11 1 0 7 1 0 4 0 0
Pe rse n tase
(%) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27.3 33.3 3.03 0 21.2 3.03 0 12.1 0 0
Pe rse n tase
Total (%) 12.12
14 9
15 16 21
0.00 0.00 60.61 24.24 3.03
C 4
2 4 8 20a 20b 23a 23b 23c 25
5 6 7 10 11 13 18 19a 19b 22 12
1
C 5
3 17a 17b 17c 24a 24b 24c
C 6
Nom or Pe rtan yaan
C 1 C 2 C 3
Dari 43 pertanyaan Buku Karangan Ketut Kamajaya & Wawan Purnama Terbitan PT. Grafindo terdapat 11,6% atau 5 pertanyaan berada pada tingkat C1-Mengingat Kembali; 2,33% atau 1 pertanyaan berada pada tingkat C2-Menafsirkan;
6
2,23% atau 1 pertanyaan berada pada tingkat C2-Mencontohkan; 4,65 atau 2 pertanyaan berada pada tingkat C2- Membandingkan; 20,9% atau 9 pertanyaan berada pada tingkat C3-Mengeksekusi; 48,8% atau 21 pertanyaan berada pada tingkat C3-Mengimplementasikan; 2,33% atau 1 pertanyaan berada pada tingkat C4-Mengatribusikan; 6,98 atau 3 pertanyaan berada pada tingkat C6-Merumuskan; dan 0%atau tidak terdapat pertanyaan pada tingkat lain. Tabel 5 menunjukkan rekapitulasi analisis tingkat kognitif soal pokok bahasan GMB pada Buku Karangan Ketut Kamajaya & Wawan Purnama Terbitan PT. Grafindo.
Tabel 1. Rekapitulasi Analisis Tingkat Kognitif Soal Pokok Bahasan GMB Pada Buku Karangan Ketut Kamajaya &
Wawan Purnama Terbitan PT. Grafindo
a b a b c d e f g a b a b c a b a b c
Banyak
Pe rtanyaan 0 5 1 1 0 0 0 2 0 9 21 0 0 1 0 0 3 0 0
Pe rse ntase
(%) 0 11.6 2.33 2.33 0 0 4.65 0 20.9 48.8 0 0 2.33 0 0 6.98 0 0
Pe rse ntase
Total (%) 11.63 9.30 69.77 2.33 0.00 6.98
29a 34a
34b 34c 3
31
1 2 4 7 10 11 17 19 32
8 9 12 13 18 21 22 23 24 25 26 27 28a 28b 29b 30 33a 33b 35a 35b 35c Nomor
Pe rtanyaan
5 6 15 16 20
1 14
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Hasil analisis untuk keseluruhan soal dari buku-buku sumber berdasarkan enam kaategori (kelompok besar) dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 2. Persentase Tingkat Soal Pokok Bahasan KMB Berdasarkan Enam Kategori (Kelompok Besar)
BUKU C1 C2 C3 C4 C5 C6 TOTAL
I 2 4 62 22 0 10
Jumlah Persentase
(C2-C2,C3-C4,C5-C6) 100
II 0 0 60.61 24.24 3.03 12.12
Jumlah Persentase
(C2-C2,C3-C4,C5-C6) 100
III 11.63 9.3 69.77 2.33 0 6.98
Jumlah Persentase
(C2-C2,C3-C4,C5-C6) 20.93 72.1 6.98 100
6 84 10
0 84.85 15.15
7
Perbandingan persentase tingkat kognitif dari ketiga buku sumber berdasarkan kelompok kecil dapat dilihat dalam Gambar 1 diagram batang berikut :
Gambar 4. 1. Perbandingan Persentase Tingkat Kognitif Kelompok Kecil SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisis tingkat kognitif soal pokok bahasan Gerak Melingkar Beraturan pada Buku Fisika Siswa SMA Kelas X Kurikulum 2013. Disimpulkan bahwa soal-soal yang terdapat dalam ketiga buku yang diteliti lebih dominan melatih peserta didik menyelesaikan soal-soal tipe Mengaplikasikan (C3) dengan persentase buku I, II dan III berturut-turut yaitu 84%; 84,85%; dan 72,1%. Berdasakan perbandingan tingkat kesulitan soal mudah (C1-C2), soal sedang (C3-C4), dan soal sukar (C5-C6). Dengan perbandingan persentase pada buku I yaitu 6%:84%:10%; Buku II yaitu 0%;84,85%;15,15%; dan di Buku III yaitu 20,93%;72,1%;6,98%, disimpulkan bahwa tingkat kognitif pada ketiga buku yang diteliti belum dapat dikatakan proporsional. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian disarankan beberapa hal sebagai berikut: (1) agar siswa dapat memperdalam kemampuan kognitifnya dengan memperbanyak latihan menyelesaikan soal dari berbagai sumber dan tidak hanya berfokus pada soal-soal di satu buku saja; (2) agar guru fisika SMA dalam pemberian soal-soal kepada siswa hendaknya diseleksi terlebih dahulu dan tidak hanya berpatokan pada satu buku untuk mengasah kemampuan kognitif siswa tersebut. Sehingga siswa dapat meningkatkan tingkat kognitifnya pada semua tingkatan dan (3) untuk peneliti selanjutnya memilih topik yang berbeda pada buku Fisika SMA agar terdapat proporsi yang lebih besar yang berkaitan dengan higher order thinking skills (HOTS) DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L. W & Krathwohl, D. R. 2001. A taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives diterjemahkan oleh: Agung Prihantoro. New York: Longman.
Asrul, Dkk.2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media.
Aziz, F, Dkk. 2017. Aktualisasi TTB (Teori Taksonomi Bloom) Melalui Drama Kepahlawanan Guna Penanaman Pendidikan Karakter pada Peserta Didik. Seminar Nasional Pendidikan (pp. 715-723) Jember: Universitas Jember.
http://jurnal.unej.ac.id, di unduh 23 Februari 2021.
2 0 0 0 0 0 0
4 0
60
2
8 6 8
0 0
8
2 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
27,3 33,3
3,03 0
21,21
3,03 0
12,12
0 0
0 11,6
2,3 2,3
0 0 0
4,7 0
20,9 48,8
0 0 2,33
0 0
6,98
0 0
0 10 20 30 40 50 60 70
C1-a C1-b C2-a C2-b C2-c C2-d C2-e C2-f C2-g C3-a C3-b C4-a C4-b C4-c C5-a C5-b C6-a C6-b C6-c
Banyaknya Persentase (%)
Tingkat Kognitif Kelompok Kecil
Buku I Buku II Buku III
8
Fauziyah, R. N. 2015. Efektifitas Penggunaan Alat Bantu Reaksi Gerakan Tangan Bagi Kaum Disabilitas. Universitas Pendidikan Indonesia. Http://upi.edu.perpustakaan.upi.edu. Di unduh 7 Maret 2021.
Imanuddin, T. N. Fauzi. 2015. Analisis Tingkat Kogniitif Soal Apersepsi pada Buku Siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013 Berdasarkan Taksonomi Bloom. Jember: Universitas Jember, di unduh 19 Februari 2021.
Kamajaya, Ketut & Wawan Purnama. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Fisika untuk SMA/MA Kelas X Peminatan dan Ilmu Alam. Bandung: PT Grafindo Media Pratama.
Kanginan, Marthen. 2016. Fisika untuk SMA/MA kelas X. Cimahi: Erlangga.
Munaji & Setiawahyu, M. I .2020. Profil Kemampuan Matematika Siswa SMP di Kota Cirebon Berdasarkan Standar TIMSS.
Teorema: Teori dan Riset Matematika. Vol 5 No 2 (33-40). Diunduh 21 Februari 2021.
Muslimah, Fitriah. 2017. Analisis Kemampuan Kognitif Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal Fisika pada Konsep Alat-alat Optik di Mas Babun Najah Banda Aceh. Banda Aceh: Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh.
https://repository.ar-raniry.ac.id. Di unduh 10 Maret 2021.
Pratama, N. S & Edi Istiyono. 2015. Studi Pelaksanaan Pembelajaran Fisika Berbasis Higher Order Thinking (HOTS) pada Kelas X di SMA Negeri Yogyakarta. Seminar Nasional pp (601- 610): Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Diunduh 10 Maret 2021.
Shofia, Nurul, Dkk. 2019. Analisis Konten Buku Teks Fisika SMA/MA Kurikulum 2013 pada Pokok Bahasan Alat Optik.
Unnes Physics Education Journal Vol. 8 (2), 179-191. Diunduh 10 Maret 2021.
Subagya, Hari. 2016. Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supriyono, Dkk. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Student Facilitator and Expaining Setting Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Sub Pokok Bahasan Prisma dan Limas Kelas VIII Semester Genap.
Pancaran, Vol. 3, No. 2, 53-62. Diunduh 1 April 2021.