• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penulis menemukan suatu pertentangan dalam hukum pada tindak pidana dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak ramai untutk bermain judi. perjudian melalui media elektronik menimbulkan masalah berkaitan dengan barang bukti. Dalam perjudian secara konvensional alat yang akan dipakai untuk berjudi seperti dadu atau kartu serta uang yang dipakai untuk bertaruh sudah cukup untuk dipakai sebagai barang bukti. Sedangkan pada perjudian melalui media elektronik, perjudian dilakukan melalui akses internet dengan jenis permainan yang menarik dan mudah untuk dipelajari.Perjudian yang dilakukan melalui media elektronik taruhan dibayar bukan dari tangan ke tangan melainkan di transfer memalui transaksi elektronik perbankan. Jenis tindak pidana ini tidak mudah dihilangkan oleh khalayak ramai yang sifatnya lebih privasi.1

Hukum di Indonesia telah mengatur tentang perjudian yaitu Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penerbitan Perjudian. Kitab Undang- Undang Hukum Pidan dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dalam hukum positif Indonesia tindak pidana perjudian melalui media elektronik dibedakan dengan tindak pidana perjudian secara

1Chirtianata, Perjudian Online Dalam Persepktif Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Jurnal Teknologi Informasi, Vol.,8, No,2, 2014, hal.,70.

(2)

konvensional. Tindak pidana perjudian melalui media elektronik diatur dalam Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Sedangkan perjudian secara konvensional diatur berdasarakan aturan yang terdapat pada Pasal 303 dan Pasal 303 bis Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.2

Berbagai peraturan perundang-undangan yang dikemukakan diatas memperlihatkan bahwa hukum berusaha untuk mengejar perkembangan zaman.

Meskipun sudah ada hukum yang mengatur tentang perjudian namun masih banyak kendala yang dihadapi dalam pembuktian kasus perjudian melalui med ia elektronik. Aparat penegak hukum diharapkan lebih mengetahui jenis -jenis tindak pidana. Sehingga dapat mempermudah proses pembuktian yang sah secara hukum terkait tindak pidana perjudian melalui media elektronik. Maka peran penegak hukum menajdi krusial dan penting demi terciptanya keamanan dan ketertiban khalayak ramai dengan cara melakukan upaya untuk meminimalisir tindak pidana perjudian melalui media elektronik.

Penulis juga menemukan isu hukum dalam peraturan perundang-undangan terkait perjudian yang dilakukan melalui media elektronik yang mana dinilai ketinggalan zaman (out of date). Peraturan tentang perjudian awalnya diatur menggunakan Pasal 542 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang kemudian melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penerbitan Perjudian diganti dengan Pasal 303 dan Pasal 303 bis Kitab Undang-Undang Hukum

2Muhammad Fajrul Falah, Fanny Tanumwijaya, Samuel SM Samosir, Perjudian Online:

Kajian Pidana atas Putusan Nomor 1033/Pid.B/2014/PN.Bdg., Lentera Hukum, Vol.,4, No.,1, 2017, hal.,32.

(3)

3Geraldy Waney, Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Perjudian (Penerapan Pasal 303, 303 bis KUHP), Lex Crimen, Vol.,5 No.,3, 2016, hal.,30.

Pidana. Sedangkan dalam peraturan perjudian melalui media elektronik daitur dalam Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Kemudian diganti dengan Pasal 45 ayat (2) Undang - Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Dalam hal ini Undang-Undang yang sebelumnya masih banyak kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan kebutuhan khalayak ramai terkait tindak pidana perjudian dalam jaringan serta belum cukup menjamin kepastian hukum sehingga perlu diganti.

Setiap pasal yang mengatur mengenai perbuatan pidana perjudian memiliki kategori yang berbeda. Dalam aturannya untuk menentukan status pelaku atas perbuatan yang termasuk jenis mana yang telah dilakukan. Hal ini diperlukan untuk mempermudah proses hukum dan memperlejas tindakan- tindakan hukum yang akan ditetapkan. Perlu untuk diketahui bah wa permainan judi mengandung beberapa unsur agar dapat dikatakan sebagai bentuk perbuatan perjudian. Unsur tersebut yaitu adanya pengharapan untuk menang, sifatnya untung-untungan saja dan pengharapan itu bertambah besar karena kepintaran dan kebiasaan pemain. Adapun unsur-unsur yang terkandung dari pengertian tentang perjudian yaitu unsur pemainan untung-untungan dan taruhan.3

Fenomena perjudian memang telah ada sejak dahulu kala. Bahkan dalam masyarakat adat tertentu perjudian dianggap sebagai suatu tradisi warisan

(4)

4Enik Isnaini, Tinjauan Yuridis Normatif Perjudian Online Menurut Hukum Positif di Indonesia, Jurnal Independent, Vol.,5 No.,1, 2017, hal.,24.

leluhuryang harus dilestarikan. Namun sebenarnya perjudian merupakan patologi sosial karena bertentangan dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat.4

Pada putusan Pengadilan tingkat kasasi Nomor 266 K/Pid/2019 dijelaskan bahwa terdakwa yang bernama Yohanes Datu dengan sengaja menawarkan a tau memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk main judi togel online.

Bahwa judi togel online tersebut terdakwa lakukan dengan cara membuka situs web TOTO JITU menggunakan satu unit Note Book. Kemudian terdakwa menawarkan kepada khalayak umum untuk menjual nomor atau angka kepada pemain yang ingin membeli. Apabila ada yang ingin membeli nomor tersebut maka pemain mengirimkan kepada terdakwa menggunakan Handphone melalui pesan SMS. Setelah terdakwa menerima nomor yang dikirim oleh pemain melalui pesan SMS kemudian terdakwa membuka situs web Totojitu.com. Kemudian terdakwa mentransfer taruhan melalui alat elektonik perbankan ke situs Totojitu tersebut. Setelah itu terdakwa memasang nomor yang sudah dipesan oleh pemain di situs Totojitu.com. Perbuatan terdakwa tidak mempunyai izin untuk menawarkan dan meyediakan fasilitas bermain judi togel dari pihak yang berwenang.

Penulis menemukan adanya kekosongan hukum pada Putusan Pengadilan tingkat kasasi Nomor 266 K/Pid/2019. Ditemukan adanya ketiadaan hukum pengenai rumusan pasal yang dijatuhkan kepada terdakwa Yohanes Datu alias Yan yaitu Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

(5)

Transaksi Elektronik yang merumuskan “setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan Perjudian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan/atau denda paling banyak 1.000.000.000 miliar rupiah” terdapar frasa “dengan sengaja” yang mana tidak ada pengaturan yang dapat menjelaskan secara konkrit eksplisit arti frasa “dengan sengaja”.5

Tidak hanya itu, penulis juga menemukan isu hukum berupa kekaburan makna dari rumusan pasal yaitu frasa “setiap orang”, “dengan sengaja” dan “tanpa hak”. Dalam putusan maupun Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik tidak ditemukan adanya penjelasan yang jelas maksud dari konsep-konsep tersebut. Namum, hakim dapat membuktikan bahwa tindakan terdakwa dari pemeriksaan yang dilakukan dan juga bukti-bukti yang sah menurut hukum membuktikan adanya tindakan tersebut.

Penulis juga menemukan isu hukum terkait tindak pidana perjudian dalam jaringan pada Putusan Pengadilan tingkat kasasi Nomor 266 K/Pid/2019.

Berdasarkan barang bukti dan fakta hukum, perbuatan yang dilakukan terdakwa dinilai lebih sesuai dengan pengertian tindak pidana perjudian dalam jaringan yang diatur dalam Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi

5NKRI [PU] v Yohanes Datu [2019] hal.,7.

(6)

dan Transaksi Elektronik. Hal ini dapat dibuktikan bahwa terdakwa terbukti memberikan kesempatan secara daring kepada khalayak umum untuk bermain judi togel online melalui pesan SMS. Kemudian pesanan nomor yang sudah diterima terdakwa dipasangkan ke situs web Totojitu. Dalam ketentuan Pasal 63 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana terkadung asas Lex specialis derogat generalis yang artinya hukum yang bersifat khusus mengesampingkan

hukum yang bersifat umum.6 Pada Putusan Pengadilan Nomor 266 K/Pid/2019 Majelis Hakim telah mengesampingkan asas Lex specialis derogat legi generalis.

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang - Undang 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi bukanlah Undang- undang tindak pidana khusus. Namum memuat tentang pengaturan mengenai pengelolaan Informasi dan Transaksi Elektronik di tingakt Nasional dengan tujuan pembangunan Teknologi Informasi dapat menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. sejalan dengan itu hukum pidana harus mampu mengikuti perkembangan zaman.7

Perjudian secara meda elektronik bukanlah suatu masalah yang baru melainkan telah dilakukan sejak dulu. Setiap perkembangan perjudian di Indonesia perlu ditangani secara serius oleh aparat penegak hukum demi terlaksana dan terjalinnya sosial yang mendukung pembangunan serta perkembangan Teknologi Informasi yang lebih baik. Penegakan hukum pidana

6Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2014, hal.,141.

7Adam Chazawi, Tindak Pidana Informasi dan Transaksi Elektronik, Media Nusa Creative, Malang, 2015, hal.,3.

(7)

dalam penanganan masalah perjudian dalam jaringan di Indonesia masih banyak menyita respon dikalangan masyarakat.8

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana tindak pidana dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak ramai untuk bermain judi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menemukan, menggambarkan (mendeskripsikan), dan menganalisis tindak pidana dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak ramai untuk bermain judi.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat diadakannya penelitian hukum ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian dan penulisan hukum ini adalah sebagai berikut. Memberikan kontribusi berupa kaidah, asas -asas maupun konsep-konsep dan makna atau pengertian baru bagi ilmu hukum, khususnya pengaturan tentang tindak pidana dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak ramai untuk bermain judi.

8Mesias J.P Sagala, Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Permainan Judi Jackpot (Studi Kasus Putusan Nomor 45/Pid.B/2017/PN.MDN, Jurnal Hukum kaidah, Vol.,18, No.,3, 2019, hal.,90.

(8)

2. Manfaat Praktis

Sedangkan manfaat praktis yang diharapkan dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Memberi masukan bentuk -bentuk dalam rumusan kaedah hukum konkret yang baru bagi masyarakat. Dimaksudkan dengan masyarakat di sini, yaitu terutama para penegak hukum seperti: para Hakim, Jaksa Penuntut Umum dan Penyidik. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat memperkenalkan bentuk, jenis, sifat-sifat dari kaidah hukum baru terkait dengan tindak pidana dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak ramai untuk bermain judi. Dengan cara demikian, diharapkan para penegak hukum akan mendapatkan masukan-masukan baru sebagai pedoman hukum dalam penegakkan peraturan perundang-undangan.

E. Metode Penelitian

metode penelitian ini menggunakan pendekatan normatif, yaitu dengan mengkaji atau menganalisis datayang menajdi bahan hukum dengan memahami hukum sebagai perangkat peraturan atau norma-norma positif di dalam sistem perundang-undangan yang mengatur mengenai permasalahan dalam penelitian ini.

Jadi penelitian ini dipahami sebagai penelitian kepustakaan yaitu penelitian terhadap data sekunder.9

Berikut dibawah ini diuraikan struktur penelitian hukum yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Jenis Penelitian 2. Pendekatan Masalah 3. Sumber Bahan Hukum 4. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Bahan Hukum 5. Teknik Analisis Bahan Hukum.

9 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali Pers, Jakarta, 1985, hal., 15.

(9)

12Ibid. hal., 67.

1. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum. Dicari untuk ditemukan dan digambarkan serta dibahas atau didiskusikan dalam penelitian hukum adalah: kaidah atau peraturan hukum yang terdiri dari asas-asas, kaidah hukum dalam arti sempit, dan peraturan hukum konkret. Selain itu, yang dicari, ditemukan, digambarkan dan dianalisis dalam penelitian ini, sebagai suatu penelitian hukum adalah sistem hukum, dan penemuan hukum.

2. Pendekatan Masalah

Masalah atau legal issues dalam penelitian hukum ini didekati secara konseptual, filosofis, perundang-undangan, case laws, historis maupun perbandingan hukum. Pendekatan secara konseptual dimaksudkan bahwa menemukan hukum juga berarti kaedah, konsep dan pengertian serta asas -asas hukum dan peraturan hukum konkret yang berlaku pada waktu tertentu dan tempat tertentu dan dibuat oleh penguasa dalam waktu tertentu10. Pendekatan secara filosofis menjadikan hukum nampak sebagai suatu kaedah yang abstrak, bukan kaedah positif namun hukum yang dimaksudkan adalah kaedah positif yang ada dalam masyarakat11. Pendekatan secara perundang-undangan dimaksudkan bahwa dalam rangka mencari atau menemukan kaedah, asas-asas hukum yang konkret12.

10Teguh Prasetyo, Penelitian Hukum Dalam Perspektif Keadilan Bermartabat, Cetakan I, Nusa Media, Bandung, 2019, hal.,248.

11Ibid. hal., 250.

(10)

14Ibid. hal., 67.

3. Sumber Bahan Hukum

Untuk memudahkan penelitian ini maka bahan penelitian yang akan digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh langsung dari lapangan melainkan diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan.13 Data sekunder di bidang hukum yaitu: a. Bahan hukum primer adalah data yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat antara lain; KUHP, KUHAP, UU No.7 Tahun 1974 tentang Penerbitan Perjudian, UU No. 9 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan Penerbitan Perjudian, UU No. 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Putusan Nomor 266 K/Pid/2019. b. Bahan hukum sekunder merupakan bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu dalam analisis seperti buku, hasil penelitian, jurnal hukum, berkas putusan perkara pengadilan. c. Bahan-bahan hukum tersier yaitu bahan- bahan yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan sekunder seperti artikel internet, surat kabar, kamus dan dari literatur lain yang relevan dengan aspek pembuktian tindak pidana dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak ramai untuk bermain judi.

4. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Bahan Hukum

Menurut Soerjono Soekanto, dalam penelitian lazimnya dikenal tiga jenis alat pengumpulan data yaitu studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau observasi, dan wawancara atau interview.14 Beliau merinci alat-alat pengumpulan

13Amirudin & Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, 2010, hal., 30.

(11)

16Ibid.hal., 166.

data sebagai berikut: 1. Studi dokumen atau bahan pustaka, wawancara atau interview, kuesioner, dan alat pengumpul data lainnya.

Dari pengumpul data diatas, penulis menggunakan alat pengumpulan data berupa studi dokumen atau bahan pustaka. Studi pustaka merupakan penelitian hukum yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.15 Bahan hukum tersier tersebut di-download, dibaca, kemudian disusun secara kronologis berdasarkan legal issues serta diolah sebelum dimasukkan sebagai bahan hasil penelitian. Pengumpulan bahan-bahan hukum sekunder yaitu pengambilan bahan dari sumber-sumber yang ditulis oleh para ilmuan hukum yang sudah terspesialisasi dalam bidangnya dan menjadi rujukan utama bagi para pengambil kebijakan publik. Sedangkan pengumpulan bahan - bahan hukum tersier yaitu mencari di bahan atau sumber pendukung seperti kamus-kamus hukum.

5. Teknik Analisis

Sebagai suatu penelitian hukum, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini tunduk pada cara analisis data ilmu-ilmu hukum. analisis data merupakan kegiatan menganalisis data-data yang telah diolah. Bentuk analisis tergantung dengan jenis data.16 Analisis ini membandingkan antara das sollen dan das sein. Dimulai dengan memaparkan premis mayor, kemudian mencocokannya

dengan premis minor untuk pada gilirannya dilakukan penarikan kesimpulan demi kesimpulan untuk menjawab pertanyaan yang sudah dikemukakan dalam rumusan masalah.

15Ibid. hal., 68.

(12)

F. Orsinilitas Penelitian

Penelitian ini adalah suatu penelitian yang orisinil. Dikatakan bersifat orisinil karena, seperti yang terlihat dalam uraian di bawah ini penjelasan perbandingan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu. Penelitian yang pertama dilakukan oleh Reza Handika. Judul penelitian Penulis adalah Tindak Pidana Memberikan Kesempatan Atau Menfasilitasi Perbuatan Perjudian Online. Rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan oleh Penulis adalah

bagaimana tindak pidana memberikan kesempatan atau memfasilitasi perbuatan perjudian online.

Penelitian yang dilakukan oleh Reza Handika yaitu adanya tindak pidana memberikan kesempatan atau memfasilitasi perbuatan perbuatan perjudian online.

Penulis menekankan dalam penelitiannya bahwa seorang terdakwa yaitu seorang penjaga warnet memberikan saran kepada pelanggannya untuk melakukan perjudian. Terdakwa menawarkan pada pelanggannya beberapa situs seperti http;//nasitua.com dan http;//bajukuning.com penelitian oleh Reza Handika berbeda dengan penulis karena alasan sebagai berikut. Penelitian yang dilakukan oleh Reza Handika menemukan hukum baru terkait tindak pidana memberikan kesempatan atau memfasilitasi perbuatan perjudian online. Sedangkan penelitian penulis menemukan hukum baru terkait tindak pidana dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak ramai untuk bermain judi. Penelitian penulis pada Putusan No. 266 K/Pid/2019 terdakwa menjual angka atau nomor pada situs totojitu.com kepada khalyak ramai untuk bermain judi togel melalui media elektronik.

(13)

Selanjutnya penelitan yang kedua Yoga Edyatma Putra. Judul tindak pidana dengan sengaja menawarkan dan memberikan kesemapatan kepada khalayak umum untuk bermain judi. Rumusan masalah adalah bagaimana tindak pidana dengan sengaja menawarkan dan memberikan kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi?

Penelitian yang dilakukan oleh Yoga Ediatma Putra adalah menemukan adanya hukum baru tentang tindak pidana dengan sengaja menawarakan dan memberikan kesempatan kepada khalayak ramai untuk bermain judi. Penelitian yang dilakukan oleh Yoga Ediatma Putra meneliti tentang perjudian secara konvensional. Sedangkan penelitian penulis adalah menemukan hukum baru mengenai tindak pidana dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak ramai untuk bermain judi.

Selanjutnya penelitan yang ketiga dilakukan oleh Pranatal Inung Sagara.

Judul penelitian adalah tindakan kepolisian boyolali dalam menanggulangi tindak pidana perjudian. Rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan oleh Pranatal Inung Sagara adalah bagaimana tindakan kepolisian boyolali dalam menanggulangi tindak pidana perjudian?

Penelitian yang dilakukan oleh Pranatal Inung Sagara menemukan tindak perjudian di boyolali bahwa ketentuan hukum perjudian cukup jelas baik yang diatur dalam KUHP, UU No. 7 Tahun 1974, maupun UU No. 11 Tahun 2008 sebagaimana diubah dengan UU No. 19 Tahun 2016 tentang Infomasi dan Transaksi Elektronik. Perbedaan diantara kedua penelitian ini adalah penelitian Pranatal Inung Sagara yaitu bagaimana tindakan kepolisian boyolali dalam

(14)

menanggulangi tindak pidana perjudian. Sedangkan penelitian penulis adalah tindak pidana dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak ramai untuk bermain judi.

Selanjutnya penelitian yang keempat dilakukan oleh Delshy M Ratundima.

Judul yaitu tindak pidana turut serta mendistribusikan dan mentransimisikan dokumen elektronik bermuatan perjudian. Rumusan masalah dari Delshy M Ratundima adalah bagaimana tindak pidana turut serta mendistribusikan dan mentransmisikan dokumen elektronik bermuatan perjudian?

Penelitian yang dilakukan oleh Delshy M Ratundima menemukan adanya hukum baru tentang tindak pidana turut serta mendistribusikan dan mentransmisikan dokumen elektronik bermuatan perjudian. Pada putusan yang di teliti Delshy M Ratundima menyebutkan bahwa terdakwa dikenakan Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Jo, Pasal 55 ayat (1) KUHP. Berbeda dengan penelitian penulis bahwa dalam putusan 266 K/Pid/2019 terdakwa dikenakan pasal 303 ayat (2) KUHP, namun dalam alat bukti serta barang bukti terdakwa lebih sesuai dikenakan Pasal 27 ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2) Undang Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. dalam hal ini dikarenakan terdakwa menawarkan atau memberikan kesempatan kepada khalayak ramai untuk bermain judi togel melalui media elektronik melalui situs totojitu.com.

Selanjutnya penelitian yang kelima Rydha Ayu Cahya Ningrum. Judul yaitu efektivitas Pasal 303 dan Pasal 303 bis KUHP terhadap permainan dadu gurak dalam upacara adat Wara di Barito Selatan. Penelitian yang dilakukan

(15)

Rydha menemukan hukum baru mengenai efektivitas Pasal 303 dan Pasal 303 bis KUHP terhadap permainan dadu gurak dalam upacara adat Wara di Barito Selatan. Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penerbitan perjudian dijelaskan segala bentuk perjudian dilarang untuk dilakukan. Dalam hal ini perjudian membawa dampak yang sangat buruk dalam kehidupan masyarakat.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu menemukan hukum baru mengenai tindak pidana dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak ramai untuk bermain judi. Pada putusan yang diteliti oleh penulis perjudian yang dilakukan oleh terdakwa adalah perjudian dalam jaringan.

Tabel 1

Studi Perbandingan dengan Hasil Penelitian Terdahulu

No. Nama Penulis dan Judul Skripsi Rumusan Masalah dan Temuan Beda Dengan Rencana Skripsi Ini

1

Reza Handika Nim 312016178 Judul penelitian Penulis adalah Tindak Pidana Memberikan Kesempatan Atau Menfasilitasi Perbuatan Perjudian Online.

1. bagaimana tindak pidana memberikan kesempatan atau memfasilitasi perbuatan perjudian online.

Penelitian yang dilakukan oleh Reza Handika yaitu adanya tindak pidana memberikan kesempatan atau memfasilitasi perbuatan perbuatan perjudian online.

Penulis menekankan dalam penelitiannya bahwa seorang terdakwa yaitu seorang penjaga warnet memberikan saran kepada pelanggannya untuk melakukan perjudian. Terdakwa menawarkan pada pelanggannya beberapa situs seperti http;//nasitua.com dan http;//bajukuning.com

penelitian penulis menemukan hukum baru terkait tindak pidana dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak ramai untuk bermain judi. Penelitian penulis pada Putusan No. 266 K/Pid/2019 terdakwa menjual angka atau nomor pada situs totojitu.com kepada khalyak ramai untuk bermain judi togel secara daring.

2

Yoga Edyatma Putra Nim 312018190 Judul penelitian penulis tindak pidana dengan sengaja menawarkan dan memberikan kesemapatan kepada khalayak umum untuk bermain judi.

1. bagaimana tindak pidana dengan sengaja menawarkan dan memberikan kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi?

Penelitian yang dilakukan oleh Yoga Ediatma Putra adalah menemukan adanya hukum baru tentang tindak pidana dengan sengaja menawarakan dan memberikan kesempatan kepada khalayak ramai untuk bermain

penelitian penulis adalah menemukan hukum baru mengenai tindak pidana dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak ramai untuk bermain judi.

(16)

judi. Penelitian yang dilakukan oleh Yoga Ediatma Putra meneliti tentang perjudian secara konvensional.

3

Pranatal Inung Sagara Nim 312014078 Judul penelitian adalah tindakan kepolisian boyolali dalam menanggulangi tindak pidana perjudian.

1. bagaimana tindakan kepolisian boyolali dalam menanggulangi tindak pidana perjudian?

Penelitian yang dilakukan oleh Pranatal Inung Sagara menemukan tindak perjudian di boyolali bahwa ketentuan hukum perjudian cukup jelas baik yang diatur dalam KUHP, UU No. 7 Tahun 1974, maupun UU No. 11 Tahun 2008 sebagaimana diubah dengan UU No. 19 Tahun 2016 tentang Infomasi dan Transaksi Elektronik. Perbedaan diantara kedua penelitian ini adalah penelitian Pranatal Inung Sagara yaitu bagaimana tindakan kepolisian boyolali dalam menanggulangi tindak pidana perjudian.

penelitian penulis adalah tindak pidana dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektronik kepada khalayak ramai untuk bermain judi.

4

Delshy M Ratundima Nim 312017086 Judul penelitian tindak pidana turut serta mendistribusikan dan mentransimisikan dokumen elektronik bermuatan perjudian.

1. bagaimana tindak pidana turut serta mendistribusikan dan mentransmisikan dokumen elektronik bermuatan perjudian?

Penelitian yang dilakukan oleh Delshy M Ratundima menemukan hukum baru tentang tindak pidana turut serta mendistribusikan dan mentransmisikan dokumen elektronik bermuatan perjudian.

Pada putusan yang di teliti Delshy M Ratundima menyebutkan bahwa terdakwa dikenakan Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Jo, Pasal 55 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

penelitian penulis bahwa dalam putusan 266 K/Pid/2019 terdakwa dikenakan pasal 303 ayat (2) KUHP, namun dalam alat bukti serta barang bukti terdakwa lebih sesuai dikenakan Pasal 27 ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2) Undang Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

dalam hal ini dikarenakan terdakwa menawarkan atau memberikan kesempatan kepada khalayak ramai untuk bermain judi togel secara media elektronik melalui situs totojitu.com.

5

Rydha Ayu Cahya Ningrum Nim 312013030 Judul yaitu efektivitas Pasal 303 dan Pasal 303 bis KUHP terhadap permainan dadu gurak dalam upacara adat Wara di Barito Selatan.

1. Apakah dadu Gurak dalam Upacara Adat Wara di Barito Selatan merupakan Tindak Pidan?

2. Bagaimana sikap kepolisian terhadap permainan Dadu Garuk dalam Upacara Adat Wara di Barito Selatan?

Penelitian yang dilakukan Rydha menemukan hukum baru mengenai efektivitas Pasal 303 dan Pasal 303 bis KUHP terhadap permainan dadu gurak dalam upacara adat Wara di Barito Selatan.

penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu menemukan hukum baru mengenai tindak pidana dengan sengaja memberikan kesempatan secara media elektroik kepada khalayak ramai untuk bermain judi. Pada putusan yang diteliti oleh penulis perjudian yang dilakukan oleh terdakwa adalah perjudian dalam jaringan.

Sumber: diolah dari skripsi-skripsi terdahulu.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Taniguchi (2012) dalam mengalokasikan waktu sektor informal dapat menghabiskan waktu lebih banyak kepada keluarga daripada untuk bersosialisasi kepada sesama. Berdasarkan

setiap orang adalah orang perseorangan atau Badan Hukum sebagai Subjek Hukum yang diajukan sebagai pelaku.. tindak pidana yang didakwakan kepadanya. Bahwa di

Perlindungan yang diberikan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mencegah sebelum terjadinya pelanggaran. Hal ini terdapat dalam peraturan perundang-undangan dengan maksud

Pada refleksi awal di gambarkan kondisi pra tindakan sebelum di adakan penelitian tindakan kelas, hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran belum optimal dari

Penelitian ini difokuskan pada karakteristik dan spesifikasi standar dengan pengujian minyak solar terhadap sifat penguapan (uji distilasi dan uji flash point) dan

(5) Pemerintah Daerah berkoordinasi dengan kementerian yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika terkait pemantauan, evaluasi, dan

Pengendalian intern pada dinas perindustrian dan perdagangan kota pekanbaru sudah sesuai dengan sistem akuntansi dana pensiun pada umumnya, yaitu sudah

Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram telur. Ayam yang