• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN SENAT MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 1 TAHUN 2020 TENTANG TATA TERTIB SIDANG SENAT MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN SENAT MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 1 TAHUN 2020 TENTANG TATA TERTIB SIDANG SENAT MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN SENAT MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

NOMOR 1 TAHUN 2020 TENTANG

TATA TERTIB SIDANG

SENAT MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SENAT MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Menimbang: a. bahwa untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa, melakukan pengawasan terhadap lembaga eksekutif, membuat peraturan dalam kerangka kegiatan kemahasiswaan, dan melakukan advokasi diperlukan sebuah lembaga Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro;

b. bahwa diperlukan pengaturan teknis bagi Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro untuk melakukan tugas dan fungsinya demi tercapainya tujuan organisasi;

c. bahwa diperlukan pengaturan teknis bagi Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro untuk melakukan tugas dan fungsinya demi tercapainya tujuan organisasi;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro tentang Tata Tertib Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro.

(2)

Mengingat: 1. Peraturan Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro Tahun 2017 tentang Pedoman Pokok Organisasi Universitas Diponegoro dan

2. Peraturan Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro Tahun 2016 tentang Garis-Garis Besar Haluan Kerja Universitas Diponegoro.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN SENAT MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO TENTANG TATA TERTIB SIDANG UMUM SENAT MAHASISWA

UNIVERSITAS DIPONEGORO 2020

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

(1) Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut SM Undip yang berfungsi menampung aspirasi Mahasiswa, sebagai badan kelengkapan nonstruktural Organisasi Kemahasiswaan Undip di bawah Pembinaan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.

(2) Sidang Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut sidang SM Undip merupakan forum untuk membahas maupun mengambil keputusan.

(3) Sidang SM Undip terdiri atas sidang umum, sidang paripurna, sidang pleno, dan sidang istimewa.

(4) Sidang Umum adalah forum pengambilan keputusan tertinggi dalam SM Undip.

(5) Sidang Paripurna adalah forum tertinggi pengambilan keputusan dalam SM Undip.

(6) Sidang Pleno adalah forum pembahasan dan pengambilan keputusan dalam SM Undip.

(7) Sidang Istimewa adalah forum untuk membahas permasalahan yang bersifat darurat dan insidental yang tidak dapat diselesaikan melalui sidang pleno.

(8) Hak Interupsi adalah hak peserta sidang untuk memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan yang perlu diperhatikan.

(9) Hak Dipilih adalah hak peserta sidang untuk dipilih dalam menentukan sebuah keputusan dalam penyelenggaraan persidangan.

(10) Hak Memilih adalah hak untuk memilih dalam menentukan sebuah keputusan didalam penyelenggaraan persidangan

(11) Skorsing adalah menghentikan sidang sementara untuk melakukan lobbying.

(12) Pending adalah menghentikan sidang sementara dikarenakan kendala teknis.

(13) Lobbying adalah proses diskusi antar peserta sidang di luar pengaturan pimpinan sidang.

(4)

(14) Kuorum adalah jumlah mínimum anggota yang harus hadir dalam persidangan untuk mengesahkan suatu keputusan.

BAB II TUJUAN

Pasal 2

Tujuan dilaksanakannya Sidang adalah untuk:

1. Sidang umum adalah forum untuk:

a. laporan pertanggungjawaban Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Diponegoro;

b. membahas Rancangan Pedoman Pokok Organisasi (PPO) dan Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) Kemahasiswaan Undip.

2. Sidang paripurna adalah forum untuk:

a. mengesahkan peraturan SM Undip yang telah dibuat oleh komisi;

b. melantik Ketua BEM Undip terpilih;

c. meminta laporan kinerja pimpinan SM Undip;

d. meminta laporan kinerja badan kelengkapan;

e. meminta laporan kinerja ketua komisi.

3. Sidang pleno merupakan forum untuk:

a. mengesahkan hasil rapat komisi;

b. mengesahkan PAW (Pergantian Antar Waktu);

c. mengajukan usul untuk diadakan sidang istimewa;

d. memutuskan pengenaan sanksi terhadap anggota SM Undip;

e. memutuskan proses pemakzulan terhadap Ketua dan wakil Ketua BEM Undip terpilih;

(5)

f. membahas dan menetapkan struktur kepengurusan SM Undip;

g. memilih dan menetapkan ketua SM Undip;

h. membahas dan menetapkan tata tertib SM Undip.

4. Sidang komisi membahas dan membuat peraturan segala yang menjadi tugas dan wewenang komisi.

5. Sidang istimewa diajukan oleh anggota SM Undip yang membahas hal-hal yang krusial atau mendesak dalam organisasi.

BAB III

MEKANISME SIDANG SM UNDIP

Pasal 3

Persidangan di buka, diberhentikan sementara ditunda dan ditutup oleh pimpinan sidang.

Pasal 4

Peserta dapat menympaikan pendapat dengan cara sebagai berikut :

1. Peserta sidang dapat berbicara setelah mendapat izin dari pimpinan sidang

2. Peserta sidang yang sedang menggunakan hak bicaranya tidak dapat di ganggu

3. Setiap waktu yang diberikan kesempatan interupsi untuk :

a. meminta kejelasan duduk perkara yang sebenarnya (point of clarification), b. memberikan informasi (point of information),

c. mengajukan usul prosedur mengenai soal yang sedang di bicarakan (point of order), d. mengajukan pembelaan diri (personal privilege), dan

e. mengajukan usul untuk penundaan sementara persidangan.

(6)

Penundaan sidang terjadi untuk hal – hal sebagai berikut : 1. skorsing dan

2. pending.

Ketentuan skorsing dan pending disepakati oleh peserta melalui keputusan sidang.

Setiap persidangan di muat risalah sidang yang memuat : a. tempat pelaksanaan sidang,

b. hari, tanggal, dan waktu;

c. agenda sidang, d. pimpinan sidang,

e. peserta sidang dan jam kehadiran;

f. peserta sidang yang menggunakan pendapatnya apabila dianggap perlu, g. kesimpulan dan/atau keputusan sidang;

h. tanda tangan presidium dan peserta di akhir sidang.

Pasal 5

Peserta sidang SM Undip adalah anggota SM Undip dan /atau undangan.

Pasal 6

Kewajiban Peserta Sidang SM Undip

(1) Peserta sidang SM Undip wajib meminta izin kepada pimpinan sidang untuk mengeluarkan pendapat.

(2) Peserta sidang SM Undip wajib berpakaian sopan dan rapi.

(3) Peserta sidang SM Undip wajib mengikuti jalannya sidang dari awal sampai akhir.

(4) Bagi peserta sidang SM Undip yang akan mengikuti dan meninggalkan sidang harus meminta izin kepada pimpinan sidang.

(7)

(5) Setiap peserta sidang SM Undip wajib menjaga kertertiban sidang.

Pasal 7

Aturan Ketukan Palu Sidang

1.Satu kali ketukan digunakan untuk pengalihan pimpinan sidang dan pengambilan keputusan poin per poin.

2. Dua kali ketukan digunakan untuk menskorsing dan pencabutan skrosing.

3. Tiga kali ketukan digunakan untuk membuka dan menutup sidang.

4. Ketukan berkali-kali digunakan untuk mengkondusifkan sidang.

BAB VI

PIMPINAN SIDANG

Pasal 8

(1) Sidang dipimpin oleh ketua SM Undip.

(2) Jika pimpinan berhalangan hadir maka sidang dipimpin oleh struktur yang ada dibawahnya oleh sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang yang disepakati forum.

(3) Jika pimpinan SM Undip belum terpilih maka sidang dipimpin oleh sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang yang disepakati forum.

(4) Mekanisme pengalihan Pimpinan Sidang pada saat sidang berlangsung disepakati oleh peserta sidang.

(8)

Pasal 9

Kewajiban Pimpinan Sidang

(1) Pimpinan sidang wajib memimpin jalannya sidang dari awal hingga akhir kecuali mendapat persetujuan dari forum.

(2) Pimpinan sidang wajib menggunakan mekanisme kuorum sidang.

(3) Dalam mengambil keputusan pimpinan sidang harus melalui persetujuan peserta sidang.

Pasal 10 Hak Pimpinan Sidang

(1) Pimpinan sidang berhak mengambil kesimpulan atas pertanyaan dan pendapat peserta sidang.

(2) Pimpinan sidang berhak mengeluarkan peserta sidang setelah peringatan sebanyak 2 (dua) kali dan ketiga disertai dengan pengeluaran.

(3) Pimpinan sidang berhak menghentikan pembicaraan peserta yang menyimpang dari peraturan yang telah disepakati oleh peserta sidang.

(4) Pimpinan sidang berhak menghentikan sidang untuk sementara waktu atau selamanya atas persetujuan peserta sidang.

BAB V KUORUM

Pasal 11

(1) Sidang dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya [(1/2 n) + 1] dari peserta sidang.

(2) Apabila kuorum tidak terpenuhi maka sidang ditunda selama 2 X 5 (lima) menit.

(3) Apabila ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (2) tidak terpenuhi maka sidang dianggap sah dan dapat dilanjutkan bedasarkan kesepakatan forum.

(9)

Pasal 12

Pengambilan Keputusan

(1) Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah mufakat.

(2) Apabila ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (1) tidak tercapai maka dilakukan lobi yang disepakati oleh forum.

(3) Apabila ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (2) tidak tercapai maka keputusan diambil dengan mekanisme suara terbanyak.

(4) Apabila terjadi jumlah yang sama

Apabila terjadi jumlah yang sama, maka pengambilan suara diulang sampai dengan didapatkan suara terbanyak.

BAB VII

PENINJAUAN KEMBALI

(1) Peninjauan kembali adalah pembahasan ulang terhadap aturan yang telah disepakati dalam sidang SM Undip.

(2) Peninjauan kembali dapat dilakukan setelah pembahasan peraturan dalam sidang selesai.

(3) Peninjauan kembali harus melalui kesepakatan peserta sidang.

BAB VIII PENUTUP

Pasal 13

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib sidang ini akan diatur kemudian berdasarkan tata nilai dan kebiasaan serta kesepakatan kemudian berdasarkan tata nilai dan kebiasaan serta kesepakatan peserta sidang.

2. Peraturan tata tertib ini mulai berlaku sejak tanggal yang disahkan.

(10)

3. Sejak disahkannya tata tertib sidang SM Undip,maka peraturan tata tertib Undip sebelumnya tidak berlaku lagi.

Ditetapkan di Semarang,

KETUA SENAT MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2020

EDY HARTANTO

NIM. 11000117140043

Referensi

Dokumen terkait

Pihak BEM, HMD/PS, dan UKM - F FEB UNDIP yang tidak menghadiri undangan dari Senat Mahasiswa FEB UNDIP tanpa adanya klarifikasi atau konfirmasi ketidakhadiran,

(2) Pada sebelum rapat, izin terlambat maupun tidak mengikuti rapat dilakukan dengan mengemukakan alasan secara lisan dan/atau tertulis kepada Ketua Komisi dan

Sanksi berupa pemberhentian keanggotaan dari alat kelengkapan SM FISIP Undip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) huruf c disampaikan oleh Badan

(6) Dalam hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya terdapat satu Peserta Pemira Pasangan Calon maka untuk menjadi Ketua dan Wakil Ketua BEM terpilih harus memperoleh suara

(2) Anggota Senat yang berasal dari wakil Dosen dari setiap fakultas yang bukan Profesor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki jabatan akademik

(3) Pemilihan Pimpinan Senat Fakultas, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk pertama kali dilakukan dalam sidang Senat Fakultas yang dipimpin oleh anggota Senat

Jika hasil rapat komisi diputuskan perlu klarifikasi, ketua komisi melalui Pimpinan Senat Universitas memanggil/mengundang pimpinan/pejabat yang bersangkutan dengan

Sanksi berupa pemberhentian keanggotaan dari alat kelengkapan SM FISIP Undip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) huruf c disampaikan oleh Badan