• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Arsitektur Biophilic Pada Rancangan Bandung Paradise Apartment Di Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Penerapan Arsitektur Biophilic Pada Rancangan Bandung Paradise Apartment Di Kota Bandung"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Arsitektur Biophilic Pada Rancangan Bandung Paradise Apartment Di Kota Bandung

Muhammad Hilmi Khatami

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Itenas, Bandung Email: muhammadhilmi3103@gmail.com

ABSTRAK

Keterbatasan lahan di Kota Bandung mengakibatkan ruang terbuka hijau semakin sempit hal itu menjadi tuntutan untuk membangun apartemen yang memperhatikan lahan hijau. Bandung Paradise Apartment ini menerapakan konsep biophilic design sehingga penggunaan unsur alam ke dalam desain bangunan apartemen dapat menjadi solusi untuk menghilangkan kesenjangan antara manusia dengan alam melalui pendekatan desain arsitektural, karena pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan bawaan untuk berhubungan dengan alam yang dikenal dengan hipotesa biophilia (cinta alam). Penerapan biophilic design pada rancangan Bandung Paradise Apartment ini berupa taman-taman hijau yang diletakan pada area roof garden yaitu pada atap podium dan tower bangunan. Taman tersebut diharapkan dapat memfilter panas matahari sehingga ruang dibawahnya menjadi sejuk. Penerapan vertikal garden juga menjadi salah satu alternatif untuk memberikan kesejukan bagi pengguna apartemen, dimana vertikal garden ini diterapkan pada fasad bangunan dengan media tanam yang dibuat vertikal. Pemilihan material alami pada interior dan eksterior bangunan juga memberikan kesan natural pada bangunan.

Kata kunci: ruang terbuka hijau, Bandung Paradise Apartment, biophilic design,

ABSTRACT

The limited land in the city of Bandung resulted in increasingly narrow green open spaces which became a demand to build apartments that pay attention to green land. Bandung Paradise Apartment applies the concept of biophilic design so that the use of natural elements in the design of apartment buildings can be a solution to eliminate the gap between humans and nature through architectural design approaches, because basically humans have an innate tendency to connect with nature, known as the biophilia hypothesis (love natural). The application of biophilic design in the design of Bandung Paradise Apartment is in the form of green gardens which are placed on the roof garden area which is placed on the roof of the podium and building tower. The park serves to filter out the sun's heat so that the space below is cool. The application of vertical garden is also one alternative to provide coolness for apartment users, where vertical garden is applied to the building facade with planting media made vertically. The choice of natural materials in the interior and exterior of the building also gives a natural impression to the building.

Keywords: green open space, Bandung Paradise Apartment, biophilic design.

(2)

1. PENDAHULUAN

Seiring dengan bertambahnya populasi manusia, menyebabkan lahan yang semakin sempit, maka pembangunan akan semakin terbatas. Salah satunya berdampak kepada hunian manusia yang harus menyesuaikan terhadap permasalahan tersebut. Hunian vertikal merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan manusia akan tempat tinggal dengan penyesuaian terhadap masalah terbatasnya lahan untuk hunian. Apartemen merupakan salah satu hunian vertikal yang sudah banyak ditemui saat ini.

Apartemen itu sendiri merupakan unit hunian yang saling berbagi akses yang sama dan dilingkupi oleh struktur kulit bangunan yang sama [1]. Apartemen dinilai sebagai salah satu alternatif hunian yang praktis untuk mengatasi keterbatasan lahan di Kota Bandung. Selain itu, karena lokasinya yang berada dipusat kota memudahkan penghuninya untuk melakukan aktivitas, karena dikelilingi oleh sarana prasarana lainnya yang mendukung kebutuhan penguninya.

Biophilic design yang menerapkan unsur alam ke dalam desain bangunan apartemen ini dapat menjadi solusi dalam menghadirkan ruang terbuka hijau di lahan yang terbatas. Dengan adanya ruang terbuka hijau tersebut diharapkan dapat menghilangkan kesenjangan antara manusia dengan alam melalui pendekatan desain arsitektural karena pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan bawaan untuk berhubungan dengan alam yang dikenal dengan hipotesa biophilia (cinta alam) [2]. Sehingga penerapan nuansa alam pada bangunan apartemen tersebut berupa taman-taman hijau, batu-batuan, air, bunga, dan penggunaan material alam pada interior maupun eksterior bangunan. Taman-taman hijau tersebut berupa roof garden yang ditempatkan pada atap podium dan tower, selain itu juga terdapat vertikal garden yang diterapkan di sebelah barat dan selatan bangunan. Sedangkan untuk material alami di terapkan pada interior dan eksterior bangunan.

Bandung Paradise Apartment ini berlokasi di Jalan Sukasenang Raya, Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Lokasi tersebut berada di perbatasan Kecamatan Cibeunying Kidul, yang diapit oleh Kelurahan Cicadas, Kelurahan Padasuka dan Kelurahan Neglasari. Tapak dikelilingi oleh pemukiman warga dengan kepadatan tinggi, di sisi utara tapak merupakan jalan arteri yang merupakan akses lintas kota dengan volume kendaraan yang padat juga. Rumah warga yang relatif saling berdempetan dan berukuran rendah, sehingga jarang ditemui ruang terbuka hijau di kawasan tersebut. Dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Lokasi Tapak di Jl. Sukasenang Raya

2. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANGAN

2.1 Pola Biophilic Design Yang Diterapkan Pada Bangunan

Ada tiga pola desain utama terkait biophilic design, yaitu pola alam dalam ruang, pola analogi alam

Jawa Barat, Indonesia

Bandung, Jawa Barat

(3)

yaitu: unsur alam dan material alam. Unsur alam yang diterapkan pada bangunan seperti tanaman, air, cahaya dan udara yang dapat kita rasakan melalui indra kita. Sedangkan pola analogi pada alam diterapakan pada material alam seperti kayu, batu alam dan material alami lainnya yang digunakan pada bangunan apartemen. Sehingga dengan penerapan biophilic design tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas kenyamanan penghuni. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Komponen utama perancangan Bandung Paradise Apartment Sumber : Pattern Of Biophilic Design

2.2 Konsep Gubahan Masa

Gubahan masa bangunan diolah dengan melakukan subtraktif dan aditif dari bentuk dasar seperti yang terlihat pada Gambar 3 dibawah ini.

Gambar 3. Gubahan Masa

Penerapan biophilic design pada gubahan masa diterapkan dengan cara menciptakan ruang terbuka hijau pada bangunan maupun lansekap. Roof garden dan vertikal garden dapat menjadi alternatif untuk menciptakan ruang terbuka hijau dilahan yang terbatas. Vegetasi mampu membentuk iklim mikro melalui efek pembayangan, fungsi insulasi termal, dan pendinginan udara secara pasif (passisve cooling), dimana uap air hasil respirasi/pernapasan tumbuhan saat menguap mengambil panas dari udara [3]. Penerapan biophilic design pada gubahan masa dapat dilihat pada Gambar 4.

Subtraktif pada tower untuk menciptakan ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang komunal bagi penghuni.

Subtraktif pada podium untuk menciptakan ruang plaza yang diolah agar menjadi penghubung antara kedua masa.

Jl. Sukasenang Raya

Jl. Terusan Katamso

(4)

Gambar 4. Eksplorasi Penerapan Pola Alam Pada Gubahan Masa

3. HASIL RANCANGAN

3.1 Penerapan Biophilic Pada Bandung Paradise Apartment

Pada bagian barat fasad bangunan apartemen diolah dengan penggunaan tanaman hijau dengan metode vertical garden. Untuk vertical garden pada fasad menggunakan media pot tanaman yang disusun vertikal dan ditopang menggunakan rangka baja hollow yang menempel pada dinding. Pada bagian vertical garden ini dibuat berpola sehingga tidak terlihat monoton. Sistem pengairan pada tanaman menggunakan sistem irigasi tetes yang didorong menggunakan gaya gravitasi dan sistem kontrol tersebut diatur di pusat penampungan air (reservoir atas). Selain vertical garden bagian barat fasad juga diolah dengan menggunakan partisi geser yang terdapat pada setiap balkon unit apartemen.

Penggunaan partisi geser ini berfungsi sebagai penangkal panas dan cahaya silau dari matahari sore.

Adapun material yang digunakan pada partisi tersebut adalah material imitasi berpola kayu. Bagian barat fasad ini juga dirancang untuk menangkap view dari arah Jl. Sukasenang Raya sebagai pintu gerbang utama bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.

dan Gambar 6.

(5)

Gambar 6. Detail Fasad

Bangunan apartemen ini juga diolah dengan menciptakan ruang terbuka hijau berupa roof garden.

Roof garden ini ditempatkan pada lantai 1 tepat di atap podium, hal tersebut diharapkan dapat memberikan kesejukan pada ruangan dibawahnya yang berfungsi sebagai retail. Roof garden juga diletakan pada lantai 3, 4, 5, 7 (lantai tipikal), lantai 9, dan lantai 10. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Roof Garden Pada Bangunan

3.2 Interior Bangunan

Interior kamar apartemen didominasi oleh warna-warna natural seperti warna kayu, dan warna dari beton ekspos. Pada sebagian dinding kamar dibiarkan tidak dicat agar terkesan natural, dengan lantai kayu berupa parquetfloor. Sebagian dinding lainnya menggunakan siding dark terbuat dari kayu sehingga interior pada ruangan terlihat lebih natural. Dengan bukaan kaca jendela yang besar membuat kesan terbuka menuju view landscape pada site dan roof garden. Dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 9. dan Gambar 10.

(6)

Gambar 8. Penerapan Material Pada Unit Tipe 2 Bedroom

Gambar 9. Unit Tipe 3 Bedroom Gambar 10. Unit Tipe Studio

3.3 Eksterior Bangunan

Eksterior bangunan apartemen didominasi oleh warna-warna natural juga seperti warna kayu, warna putih, dan warna hijau tanaman. Warna natural tersebut menjadi representasi akan kedamaian, kesejukan hingga efek relaksasi bagi seseorang terutama bagi pengguna bangunan. Selain penggunaan warna juga penggunaan pola material alami baik imitasi maupun original pada fasad bangunan. Seperti penggunaan material kayu pada sebagian dinding fasad, penggunaan material kayu imitasi pada fasad sport centre. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Eksterior Bangunan

4. SIMPULAN

Bandung Paradise Apartment merupakan apartemen yang terletak di Jl. Sukasenang Raya, Kota Bandung. Bangunan apartemen ini dirancang dengan pendekatan biophilic design yang dijabarkan kedalam 2 komponen utama yaitu penggunaan material, dan nuansa alami pada interior maupun eksterior bangunan. Penerapan biophilic design pada rancangan apartemen ini dengan cara mengolah ruang hijau di lahan yang terbatas, salah satunya melalui desain vertical garden dan roof garden.

Pengolahan roof garden dan vertical garden ini dapat menciptakan iklim mikro sehingga membuat kawasan setempat menjadi lebih sejuk. Selain itu, pemilihan material alami pada interior dan eksterior bangunan juga bertujuan untuk menambah kesan natural pada ruangan. Pada akhirnya penerapan

(7)

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Arsitektur pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional. Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada: Ir. Theresia Pynkyawati, M.T. dan Ardhiana Muhsin, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah memberi pengarahan sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Lynch, Kevin. (1984). Site Planning. London : The M.I.T. Press.

[2] Browning, W.D., Ryan, C.O., Clancy, J.O. 2014. 14 Pattern of Biophilic Design. New York : Terrapin Bright Green.

[3] Latifah, Nur Laela. 2015. Fisika Bangunan 1. Jakarta : Griya Kreasi.

Referensi

Dokumen terkait

Penulis mengambil permasalahan Board Game Bangunan-Bangunan Bersejarah di Kota Bandung, karena tema yang diajukan oleh fakultas adalah “Kontribusi Desain Komunikasi Visual untuk

Fasad yang lebih di perlihatkan yaitu fasad yang menghadap kearah Jalan Citarum, karena jalan tersebut adalah jalan yang paling ramai dan berpotensi membuat bangunan menjadi

Dengan meningkatnya kependudukan berdasarkan data BPS Kota Bandung, membuat kebutuhan akan tempat tinggal menjadi tinggi dan intensitas kendaraan yang setiap harinya mengalami

Melihat kondisi ini, penerapan prinsip desain bioklimatik menjadi salah satu solusi dalam sebuah bangunan untuk mengurangi faktor terjadinya pemanasan global dengan cara memanfaatkan

Desain hotel menerapkan elemen alam sebagai unsur estetik pada bangunan seperti tone warna, material, interior gardening, hingga gubahan massa yang berorientasi pada analisis mikro

How Menciptakan desain kantor pemerintahan yang nyaman dengan memberikan interaksi alam pada area ruang luar dan dalam bangunan sesuai dengan 14 pattern arsitektur biophilic sebagai

Desain kantor Dinas Pemerintahan ini mengerucut kepada pendekatan Arsitektur Modern Fungsional yang sesuai dengan struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Bandung.. Kata kunci: Dinas

Laporan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Penerapan Desain Minimalis Dengan Konsep Tradisional Sunda Pada Bangunan Rumah Makan Yurin Jalan Cikutra Kota Bandung Ketua Tim :