• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahun Berdikari Era Pandemi Covid-19 Dalam Visualisasi Seni Lukis Digital

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tahun Berdikari Era Pandemi Covid-19 Dalam Visualisasi Seni Lukis Digital"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN BERDIKARI ERA PANDEMI COVID-19 DALAM VISUALISASI SENI LUKIS DIGITAL

Penciptaan Tesis Program Studi Magister Penciptaan Dan Pengkajian Seni

diajukan oleh:

Sheila Mahal NIM: 197037006

kepada

PROGRAM STUDI MAGISTER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N Agustus, 2022

(2)
(3)

Telah diuji pada Tanggal

PANITIA UJIAN TESIS

Ketua : Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution.

M.Si.

(

Sekretaris

: Drs. Torang Naiborhu, M.Hum.

Anggota

I

: Drs. Kumalo Tangan, M.A.,

Ph.D.

(

Anggota

IV

:Dr. Dardanila, M.Hunr.

dl

@2

)

1\

)

(

)

( )

)

(

ffii'!ufr

) Anggota

II

: Dr. Agus Priyatno M.Sn.

Anggota

Ill

: Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution,

M.Si

(.

s*-::-l

(4)

RIWAYAT HIDUP IDENTITAS DIRI:

Nama : Sheila Mahal

NIM : 197037006

Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 2 November 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Nomor Handphone : 08953273669

Alamat : Gg.KUD 1 No.18 Jln. Eka Warni, Medan Johor

Pekerjaan : Seniman, Musisi, Mahasiswa

PENDIDIKAN:

1. Pendidikan Anak Usia Dini

Di TK Bhayangkari Medan Lulus Tahun 2002

2. Sekolah Dasar

Di SD Negeri 067259 Medan Lulus Tahun 2006 3. Sekolah Menegah Pertama

Di SMP Negeri 34 Medan Lulus Tahun 2009

4. Sekolah Menegah Atas

Di SMA Negeri 2 Medan Lulus Tahun 2013

5. Sarjana Jurusan Seni Rupa

Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Universitas Neger Medan (UNIMED) Lulus Tahun 2019 6. Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni

di Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara (USU) Lulus Tahun 2022

PENGALAMAN BERKESENIAN:

1. Pada tahun 2010 Pameran bersama Di SIMPASSRI

2. Pada tahun 2011 Pameran Tunggal Bertajuk "Bersama Keluarga Meraih Impian" di SIMPASSRI Medan

3. Pada tahun 2013 Pameran Bersama "Sketsa" di galery UNIMED 4. Pada tahun 2014 Pameran Bersama "Ilustrasi" di galery UNIMED

5. Pada tahun 2014 Pameran Bersama "Studi Lingkungan" di galery UNIMED 6. Pada tahun 2016 Pameran Bersama "/mim.pi/" di Hermes Polonia Medan

7. Pada tahun 2018 Pameran Tunggal Berdampingan “Selendang Sekartaji” di Taman Budaya 8. Pada tahun 2022 Pameran Tunggal “ Tahun Berdikari Era Pandemi Covid-19 Dalam Visualisasi Seni Lukis Digital di gedung pagelaran FIB USU

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya mengatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pera diajukan untuk memperleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan Sepanjang Pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang sedang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan didalam daftar pustaka.

Medan, Oktober 2022

Sheila Mahal NIM. 197037006

(6)

PRAKATA

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SAW atas berkat, rahmat, dan karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tesis ini dengan baik. Tesis ini berjudul Tahun Berdikari Era Pandemi Covid-19 Dalam Visualisasi Seni Lukis Digital. Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjeng pendidikan S-2 dan memperoleh gelar Magister Seni (M.Sn) pada Program Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Tesis ini berisikan hasil penciptaan dari pengamatan penulis terhadap isu sosial yang terjadi dalam masa pandemi Cocid-19.

Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak atas penyelesaian tesis ini, tentu saja bantuan maupun dukungan yang diterima penulis sangat berarti bagi penyelesaian tesis ini, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara, dan segenap jajarannya yang telah menata dan bertanggung jawab atas segala urusan akademik Universitas Sumatera Utara. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A, sebagai Dekan Fakultas Universitas Sumatera Utara dan segenap jajarannya yang telah memfasilitasi urusan akademik Fakultas Ilmu Budaya.

Bapak Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si., selaku ketua Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya, atas arahan dan bimbingan akademnis kepada penulis, Juga Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum., selaku sekertaris Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya, atas bimbingan akademis dan juga arahan kepada penulis.

Bapak Drs. Kumalo Tarigan, M.A., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing yang yang telah memberikan banyak arahan dan waktunya untuk membimbing penulis agar tesis ini terselesaikan dengan baik. Dr. Agus Priyatno M.Sn., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak nasehat, motivasi, terus memberikan semangat dan waktunya untuk membimbing penulis agar tesis ini terselesaikan dengan baik.

Bapak Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.S., dan Ibu Dr. Dardanila, M.Hum., selaku Dosen Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni sekaligus sebagai dosen penguji tesis ini.

Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatra Utara yang telah membagikan ilmunya kepada penulis selama menempuh perkuliahan.

Bapak Drs. Ponisan dan Ibu Era Salida, S.Sos selaku pegawai staf administrasi Prodi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak membantu menyelesaikan segala urusan administrasi selama perkuliahan.

Tidak lupa pula saya tuturkan ribuan terimakasih kepada seluruh keluarga saya terutama mami dan papi yang sudah banyak berkontribusi memberi dukungan dalam segala aspek yang

(7)

saya butuhkan demi terciptanya karya penciptaan ini. Om adi beserta adik-adik sepupu saya yaitu Togar Aldio dan Raynaldo yang membantu dekorasi pagelaran pameran penciptaan seni.

Segenap teman-teman saya yang membantu mengumpulkan data dan memberikan semangat yaitu Arun Firman Kurniansyah, Zachary Rully, Fauzy chaniago, Ardhy Bimantara, M. Fathir, Yohana Nur Aqila, Anggi Edwardsa, Angelica Pinky, Aca, Noufal, Jimmy Fahreza, M.Rangga, Aulia Zahran, Syahrika Tarigan, Ina Andini, M.Fikri (Aga). Serta teman-teman kuliah di Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni USU seangkatan 2019 dan 2020 atas segala bantuan dan kerja samanya yang telah terbangun selama ini.

Penulis memohon maaf bila ada kata yang kurang berkenan, oleh karena tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Akhir kata, penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu penggarapan tesis penciptaan ini. Penulis berharap kiranya hasil penciptaan tesis ini dapat berguna bagi dunia penelitian dan penciptaan seni terutama di Universitas Sumatera Utara.

Medan, Oktober 2022 Penulis,

Sheila Mahal NIM. 197037006

(8)

ABSTRAK

Semangat Tahun Berdikari (TAKARI) yang sempat dibakar oleh Presiden Ir. Soekarno pada tahun 1965 telah bangkit kembali dalam rangka perlawanan terhadap Pandemi COVID-19 yang telah menjungkir-balikkan kesejahteraan masyarakat seluruh dunia di era ini.

Tujuan penciptaan karya akhir ini adalah merepresentasikan dan mendokumentasikan fenomena dan dampak Pandemi COVID-19 terhadap kehidupan masyarakat melalui karya seni lukis digital. Metode penciptaan karya seni ini, menggunakan tiga tahapan yaitu; tahapan pra-penciptaan, penciptaan, dan pasca-penciptaan, serta mengadakan pameran karya digital painting sebagai out-put dari penciptaan ini. Dalam penciptaan karya seni digital painting penulis menggunakan perangkat hardware (Tablet dan pen tablet), sedangkan dalam perangkat software penulis menggunakan (aplikasi Procreate). Pada karya ini merupakan gambaran kegelisahan penulis terhadap fenomena Pandemi Covid-19 yang banyak mengakibatkan berbagai kerugian kompleks terhadap manusia baik dari segi fisik maupun psikologis. Namun dibalik semua kerugian tersebut, masyarakat akhirnya mampu menemukan jalan keluar dari segala kerugian. Dengan adanya penciptaan karya ini diharapkan bisa menjadi artefak yang memberi pengetahuan dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk kembali menerapkan semangat berdikari dalam kehidupan sehari-hari. Dalam merepresentasikan fenomena di Era Pandemi Covid-19, penulis menghadirkan dampak dan perlawanan masyarakat terhadap Covid-19 dalam 6 sektor pada 12 karya.

Kata kunci : tahun berdikari, pandemi covid-19, dan digital painting.

(9)

ABSTRACT

The spirit of the Year of Independence (TAKARI) which was burned by President Ir.

Soekarno in 1965 had risen again in the context of resistance to the COVID-19 pandemic which had overturned the welfare of the entire world in this era. The purpose of creating this final work is to represent and document the phenomena and impacts of the COVID-19 pandemic on people's lives through digital painting. This method of creating works of art uses three stages, namely; pre-creation, creation, and post-creation, as well as holding an exhibition of digital painting works as the output of this creation. In the making of digital painting the author uses hardware devices (Tablet and pen tablet), while in software the author uses the Procreate application. In this work, it is a description of the author's anxiety about the Covid-19 Pandemic phenomenon which has resulted in various complex losses to humans, both physically and psychologically. But behind all these losses, the community was finally able to find a way out of all the losses. With the creation of this work, it is hoped that it can become an artifact that provides knowledge and raises public awareness to re-apply the spirit of independence in everyday life. In representing the phenomenon in the Covid-19 Pandemic Era, the author presents the impact and resistance of society against Covid-19 in 6 sectors in 12 artworks.

Keywords: year of independence, covid-19 pandemic, and digital painting.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….

HALAMAN PERSETUJUAN……….

ABSTRAK ……….….……i

DAFTAR ISI ………..ii

DAFTAR GAMBAR ……… iii

PENDAHULUAN a. Latar Belakang Karya ……….………1

b. Rumusan Karya ………..………3

c. Tujuan dan Manfaat ………3

TINJAUAN PUSTAKA a.Berdikari Era Pandemi……….….………10

b. Seni Lukis Digital ……….……..11

c. Sarana Seni Lukis Digital………..……..…12

d. Kreativitas Seni Lukis Digital bagi Mahasiswa………..…12

BAHAN-BAHAN DAN METODE PENCIPTAN a. Konsep berkarya………..………..……..…13

b. Garapan………..……….……… 13

c. Bentuk Karya………..……… 14

d. Media………..……… 16

e. Deskripsi sajian. Garapan……… 16

f. Orisinalitas Karya seni………....……… 16

g. Metode Penciptaan Karya Seni………..……… …17

h. Pameran………..……… 23

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penciptaan………..……… 26

a.Wabah???………..……… 28

b. Midnight Digging………..…..……… 31

c. Test?????………..……… 34

d. Ayah Pulang Cepat ………..………… 38

e. Protection?………..……… 42

(11)

f. Daring?………..……….. 44

g. Wisuda Online…………..………..……… 48

h. Ingin Kerumah ………..……… 51

i. Pray……….………..……….. 54

j. Hari Bahagia b………..………. .57

k. Drive-thru………..……… 60

l. Takari 1965………..………63

KESIMPULAN ……….……….….….67

SARAN ……….…68

DAFTAR PUSTAKA………69

(12)

DAFTAR GAMBAR

1. Tablet (iPad Mini 5) ………..14

2. Stylus…..……….…..15

3. Ikon Aplikasi Procreate………..15

4. Tampilan penggunaan aplikasi Procreate ………..16

5. Contoh pengumpulan foto ……….18

6. Contoh hasil kolase……….18

7. Palette warna ……….…….21

8. Jenis Brush stroke ……….….22

9. Penampakan Teksture……….23

10. Mood Board,……….26

11. Karya 1, Wabah? ………..28

12. Foto reka adegan karya “Wabah?” ………..…29

13. Sketsa “Wabah?” ……….…29

14. Blocking Warna dan finishing “Wabah?”……….30

15. Karya 2, Midnight Digging……….……..31

16. Foto reka adegan karya “Midnight Digging” ………..…32

17. Sketsa “Midnight Digging?” ………..…….………32

18. Blocking Warna dan finishing “Midnight Digging?”………..33

19. Karya 3, Test? ………..34

20. Foto reka adegan karya “Test?” ……….……..…36

21. Sketsa “Test?” ……….………36

22. Blocking Warna dan finishing “Test?”……….37

23. Karya 4, Ayah Pulang Cepat……….…...38

24. Foto reka adegan karya “Ayah Pulang Cepat……….……….……39

25. Sketsa “Ayah Pulang Cepat?” ……….………..………….40

26.” Blocking Warna dan finishing “Ayah Pulang Cepat……….…….41

27. Karya 5 Protection………..……….…………42

28. Foto reka adegan karya “Protection” ……….…….……43

29. Sketsa “Protection?”……….……….……..43

30. Blocking Warna dan finishing “Protection? ………..44

31. Karya 6, Daring? ………..45

(13)

32. Foto reka adegan karya “Daring?” ……….……..…46

33. Sketsa “Daring?” ……….………46

34. Blocking Warna dan finishing “Daring?”……….47

35. Karya 7, Wisuda Online? ………..………….…..48

36. Foto reka adegan karya “Wisuda Online” ……….……..…49

37. Sketsa “Wisuda Online”………..…….49

38. Blocking Warna dan finishing “Wisuda Online”……….50

39. Karya 8, Ingin Kerumah ………..51

40. Foto reka adegan karya “Ingin Kerumah” ………..…52

41. Sketsa “Ingin Kerumah?” ………52

42. Blocking Warna dan finishing “Ingin Kerumah”……….53

43. Karya 9, Pray. ……….…………54

44. Foto reka adegan karya “Pray,” ………..….…...…55

45. Sketsa “Pray,,” ……….…...………55

46. Blocking Warna dan finishing “Pray”………..….….…….56

47. Karya 10, Hari Bahagia……….…………..57

48. Foto reka adegan karya “Hari Bahagia?” ………..……….…58

49. Sketsa “Hari Bahagia?” ………..……..……….58

50. Blocking Warna dan finishing “Hari Bahagia?”………..…………..….59

51. Karya 11, Drive-thru………..60

52. Foto reka adegan karya “Drive-thru” ………61

53. Sketsa “Drive-Thru” ……….………61

54. Blocking Warna dan finishing “Drive-thru?”………..….….62

55. Karya 12, Takari 1965?………..63

56. Foto reka adegan karya “Takari 1965”…………..………..……..…64

57. Sketsa “Takari 1965” ………..……..………64

58. Blocking Warna dan finishing “Takari 1965”……….……….……….65

(14)

39. Blocking Warna “Daring?”……….40

40. Finishing Karya 5 “Daring?” ……….…41

41. Ingin Kerumah ……….…..42

42. Foto reka adegan karya “Ingin Kerumah” ……….…43

43. Material Media Digital painting ………43

44. Brush Stroke Yang Digunakan ………..44

45. Palete Warna Yang Digunakan ………..44

46. Sketsa “Ingin Kerumah” ………45

47. Blocking Warna “Ingin Kerumah”……….….45

48. Finishing Karya 6 “Ingin Pulang?” ………46

49. Hari Bahagia? ………..…..47

50. Foto reka adegan karya “Hari Bahagia?” ………..48

51. Material Media Digital painting ………48

52. Brush Stroke Yang Digunakan ………..49

53. Palete Warna Yang Digunakan ………..49

56. Sketsa “Hari Bahagia?” ……….………50

57. Blocking Warna “Hari Bahagia?”……….……….50

58. Finishing Karya 1 “Hari Bahagia?” ..……….…51

(15)

PENDAHULUAN a. Latar Belakang Karya

Pada 31 Desember 2019 muncul kasus yang serupa dengan pneumonia yang tidak diketahui di Wuhan, China (Lee, 2020). Kasus tersebut di akibatkan oleh virus corona atau yang dikenal dengan COVID-19 (Corona Virus Desese-2019). Karakteristik virus ini adalah kecepatan penyebaran yang tinggi. Berdasarkan data WHO diperoleh bahwa COVID-19 telah menjadi Pandemi global dengan 4.534.731 kasus positif yang terkonfirmasi di 216 negara di seluruh dunia (Update: 17-05-2020). Virus Corona juga telah mewabah di Indonesia sejak awal Maret hingga saat ini 12 Mei 2020 terdapat 17.514 kasus positif terkonfimasi tersebar di 34 provinsi dan 415 kabupaten/kota (Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Indonesia, 2020). Dampak yang ditimbulkan dari pandemi COVID-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia dan mejadikan 2020 sebagai tahun yang penuh dengan kejutan.

Kisah wabah ini dapat memiliki akhiran yang berbeda pada setiap negara yang bergantung pada kebijakan yang diterapkan dan ketanggapan pemerintah guna meminimalisir penyebarannya. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi tingkat penyebaran virus corona dengan memberlakukan sosial distancing, physical distancing hingga pemberlakuan PSBB (pembatasan social berskala besar) pada beberapa daerah. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan untuk membatasi penyebaran COVID-19 berdampak pada berbagai bidang diseluruh Indonesia termasuk bidang kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, dan bahkan pendidikan.

Tepat pada 17 Agustus 1965, Presiden pertama Republik Indonesia Ir.

(16)

Soekarno memaparkan secara rinci gagasannya tentang TAHUN BERDIKARI (tahun berdikari). Bung Karno menekankan bahwa Indonesia bisa mandiri dan tidak bergantung lagi terhadap bangsa lain, mulai dari dalam kehidupan politik, ekonomi, hingga kehidupan sosial budaya. "Kita tidak cukup hanya berjiwa Nasakom–kita pun harus berjiwa Pancasila, berjiwa Manipol/Usdek (Manifesto politik/Undang-Undang Dasar 1945), berjiwa Trisakti Tavip (Tahun vivere pericoloso yakni tahun di mana revolusi bergelora), berjiwa berdikari!" kata Bung Karno seperti dikutip dari konten digital Perpusatakaan Nasional pada Sabtu (8/8/2020).

Binjai Timur merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kota Binjai, Binjai Timur memiliki 7 kelurahan yaitu Mencirim, Dataran Tinggi, Tanah Tinggi, Tunggurono, Timbang langkat, Sumber Mulyorejo, dan Sumber Karya. Kecamatan Binjai Timur memiliki luas wilayah 21,70 Km dengan jumlah penduduk 58.394 jiwa. Penduduk di kecamatan Binjai Timur mayoritas bekerja sebagai petani dikarenakan luasnya lahan pertanian di kecamatan ini. Dusun 6 Sumber Karya Kecamatan Binjai Timur telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari dari sektor pertanian mampu menjaga kesejahteraan masyarakatnya ditengah krisis era pandemi saat ini.

Semangat masyarakat tani di dusun 6 ini mengingatkan kita akan harapan- harapan yang di lontarkan oleh Bung Karno dalam pidatonya setelah 20 tahun kemerdekaan Republik Indonesia tentang Tahun Berdikari (TAKARI).

Semangat ini kemudian menginspirasi seniman dan juga menjadi penting untuk di angkat kedalam karya seni lukis digital untuk diabadikan sekaligus memberi bukti nyata dari gelora “TAHUN BERDIKARI” di era pandemi dengan harapan bisa menjadi role model bagi masyarakat lainnya agar tidak berlarut dalam dampak negative dari beredarnya Virus Covid-19. Untuk itu

(17)

penulis mengabadikan perkembangan dari dampak penyebaran virus Covid-19 beserta usaha pertahanan oleh masyarakat dan pemerintah kedalam sebuah karya penciptaan berbentuk lukisan digital dengan tajuk

“TAHUN BERDIKARI ERA PANDEMI COVID 19 DALAM VISUALISASI SENI LUKIS DIGITAL”.

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dari penciptaan karya ini maka dapat di tarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana penulis menginterpretasi ide tentang penyebaran virus COVID-19 di Indonesia yang telah memberikan banyak dampak negatif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan penurunan stabilitas nasional dalam sektor kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan pada karya seni lukis digitalnya?

2) Bagaimana karya pelukis dapat mengabadikan semangat berdikari masyarakat Indonesia yang muncul ditengah-tengah keterpurukan akibat dari dampak negatif pandemi?

c. Tujuan Dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dari penciptaan karya seni lukis ini tidak lain adalah untuk mendokumentasikan sejarah dan memaparkan realita kehidupan masyarakat Indonesia periode 2020. Dengan adanya bentuk visual (seni lukis digital) dari dampak nyata penyebaran COVID-19 terhadap keseharian masyarakat di Indonesia.

Dengan adanya penciptaan karya seni lukis ini diharapkan bisa menjadi artefak yang memberi pengetahuan dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk kembali menerapkan semangat berdikari dalam kehidupan sehari-hari.

(18)

Selain dari tujuan nonformal diatas, penciptaan karya seni lukis ini juga diharapkan mampu memenuhi syarat kelulusan Program Studi Magister Penciptaan Dan Pengkajian Seni di Universitas Sumatera Utara, dan menjadi acuan yang layak untuk teman-teman yang akan meneliti hal terkait.

(19)

TINJAUAN PUSTAKA a. Berdikari Era Pandemi Covid-19

Sesuai dengan latar belakang penciptaan, karya ini lahir karena besarnya pengaruh isu Covid-19 terhadap seluruh aspek kehidupan pelukis yang merangsangnya untuk menggali hal tersebut dan mencari beberapa sumber informasi berupa karya tulis ilmiah yang mendeskripsikan secara detail tentang perkembangan dan dampak dari virus Covid-19 terhadap sektor kesehatan, ekonomi, sosial-budaya, dan juga pendidikan agar pelukis dapat mengimajinasikan karya-karyanya.

Covid-19 merupakan virus yang menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flue dan siapapun dapat terinfeksi terutama yang memiliki sistem imun tubuh yang lemah.

Sepanjang periode 2020, virus ini telah menggemparkan masyarakat Indonesia dan memberikan dampak yang cukup besar di sektor kesehatan, ekonomi, sosial-budaya, dan juga pendidikan. Dampak-dampak tersebut telah teridentifikasi secara memadai dalam berbagai literatur. Peneliti yang menguraikan masalah tersebut antara lain: Fakhrul Rozi dan kawan- kawannya yang menulis jurnal ilmiah berjudul “Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia (2020). Jurnal ini mengungkapkan awal mula tersebarnya virus Covid-19 ke Indonesia dan hasil analysis dampaknya pada perkembangan perekonomian Indonesia. Dalam jurnal tersebut diuraikan berbagai fenomena kerugian masyarakat dalam ekonomi dengan bentuk yang paling nyata yaitu PHK besar-besaran dan juga terjadinya inflasi yang mencapai angka 2,96% di tahun 2020 bulan Maret beserta kebijakan yang dibuat pemerintah untuk menekan angka kasus Covid-19 di Indonesia.

Karena virus ini mudah menyebar secara contagious, pemerintah menghimbau warganya untuk melakukan social-distancing, yaitu

(20)

menjalani peran isolate dalam jaringan sosial. Efektifitas daei peran ini di jabarkan oleh Nailul Mona dalam studinya yang berjudul “Konsep Isolasi Dalam Jaringan Sosial Untuk Meminimalisasi Efek Contagious (Kasus Penyebaran Corona Virus Di Indonesia 2020)”. Sementara dalam penerapannya, kebijakan social-distancing tanpa sengaja telah mempelopori metode pembelajaran online secara serempak dalam rangka mengatasi kesulitan pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka. Terkait solusi pembelajaran selama masa pandemi ini telah di analysis oleh beberapa peneliti pada artikel nasional maupun internasional, salah satunya oleh Luh Devi dan kawan-kawannya dalam jurnal teknologi pendidikan yang berjudul “Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19 (2020)”.

Tidak hanya pendidikan namun penerapan kebijakan social- distancing juga berlaku di dunia kerja yang berujung dengan keputusan work from home (bekerja dari rumah) secara online. Hal ini jelas membawa perubahan yang besar dalam hidup para pekerja dengan memaksa mereka untuk lebih peka akan teknologi dan menjadi sebuah kebiasaan yang baru mengingat hal ini akan terus berlangsung hingga virus ini benar-benar hilang. Gambaran dampak dari diberlakukannya WFH (Work From Home) ini telah di tinjau oleh Bintang Narpati dan kawan- kawannya dalam sebuah Jurnal Ilmiah dari Manajemen Forkamma berjudul “Produktivitas Kerja Pegawai yang Dipengaruhi oleh Work From Home (WFH) dan Lingkungan Kerja Selama Masa Pandemi (2021)”.

Tujuan dari riset ini adalah mengukur produktivitas kerja yang dipengaruhi oleh Work From Home dan lingkungan kerja selama masa pandemi pada pegawai Pemda Kota Bekasi Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan. Dari jurnal ini kita bisa membuat gambaran umum tentang bagaimana pengaruh penerapan WFH berdampak pada kehidupan rumah tangga masyarakat Indonesia.

(21)

Sampai akhirnya World Health Organization (WHO) menetapkan Covid-19 sebagai pandemi dan menjadi status darurat di Indonesia dengan angka kasus kematian yang semakin tinggi, pemerintah pun memperketat penerapan kebijakan-kebijakannya. Respon pro-kontra pun bermunculan dari masyarakat. Perilaku-perilaku ini telah di analisa dan dicatat oleh Suharmanto dalam jurnal kedokteran yang ditulisnya dengan judul

“Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penularan Virus Covid-19” . Berbagai kebijakan telah di terapkan untuk menekan jumlah kasus Covid-19. Hal ini dipaparkan secara gamblang oleh Kolonel Laut (s) DR.

Herry Setiyo dan Tim penulis di SESKO TNI TA 2020 dalam buku yang mereka tulis dengan judul “Pertempuran Bangsa Melawan Covid-19”.

Buku ini membahas akar masalah pandemi Covid-19 dan cara penanggulangannya di Indonesia dari sudut pandang TNI sebagai salah satu yang berperan penting dalam sistem pertahanan Negara.

Hal ini mengingatkan kita pada perjuangan pemerintahan di Era Ir.Soekarno dalam menstabilisasi sistem kesehatan Indonesia yang hancur akibat 3,5 tahun pendudukan Jepang dan 4 tahun revolusi melawan Belanda. Negara ini juga harus mengatasi epidemi dan juga penyakit endemik. “Memelihara Jiwa-Raga Bangsa” adalah buku yang ditulis oleh Vivek Neelakantan ini menceritakan bagaimana strategi yang di luncurkan pemerintahan di era Ir. Soekarno untuk menurunkan angka kematian di tahun 1950-an yang akhirnya menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu berdiri diatas kaki sendiri.

Data-data diatas memberikan penulis ide untuk memvisualisasikan karya-karyanya. Ide-ide tersebut kemudian akan di implementasikan kedalam karya seni lukis dengan media digital atau yang akrab disebut dengan digital painting. Digital Painting merupakan bentuk baru dari kekaryaan di dalam seni rupa. Perkembangan teknologi digital membuat

(22)

teknik lukis tradisional seperti watercolor dan oil, bisa dilakukan dengan menggunakan digital tools. Praktik ini lah yang mendasari lahirnya digital painting yang menjadi bagian dari payug besar digital art. Sejauh ini belum ada literatur yang mengukuhkan definisi dan sejarah mengenai digital painting, namun pada dasarnya digital painting tidaklah jauh berbeda dengan seni lukis murni pada umumnya, hanya saja di aplikasikan dengan media digital. Salah satu jurnal yang memberikan pendekatan mengenai digital painting yakni ; Ilustrasi seni berbasis komputer dalam cerita rakyat: pengembangan seni lukis digital media campuran dalam konteks pendidikan (jurnal ilmiah). Oleh E. Sugiarto dkk (2021). Dan juga jurnal seni rupa yang di tulis oleh Kezias G. valentina yang berjudul “Seni Lukis Digital Sebagai Sarana Berekspresi Mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa Dan Seni UNIMA” (2018).

Dalam proses pra-penciptaannya, penulis telah mereview beberapa karya seni lukis digital yang juga merupakan project tugas akhir (skripsi) yang dapat dijadikan acuan baik dalam menulis, ataupun dalam melukis.

Beberapa diantaranya adalah; Shifting Time Pandemic Aesthetic oleh Vidya. Kharisma (2021), Imajinasi Perang Dalam Digital Painting. Oleh Septiman Girsal (2019), Fenomena Perilaku Modernisasi Dalam Corak Seni Lukis Realis Kontemporer Oleh M. Khalifatul Syuhada (2015).

Dalam karya ilmiah tersebut, para penulis memaparkan penciptaan kekaryaannya dimulai dari proses ide kreatif hingga hasil akhir yang dijelaskan secara detail lengkap dengan teori-teori pendukungnya.

b. Seni Lukis Digital 1. Pengertian Seni

Seni rupa adalah cabang kesenian yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.

(23)

Menurut waktu berkembangnya, seni rupa terbagi atas tiga jenis yaitu seni tradisional, seni modern dan seni kontemporer (sumber: https://

hidupsimpel. com/materi-seni-rupa/).

Seni tradisional merupakan unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/ bangsa tertentu (sumber:https://id.wikipedia. org/wiki/Seni_tradisional). Seni modern ialah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, tetapi tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran- aliran seni rupa. Seni kontemporer yaitu karya seni yang muncul karena trend atau kondisi waktu dan bersifat kekinian.

2. Pengertian Seni Lukis

Menurut Sukaryono (1998:7) seni lukis adalah ungkapan isi hati dan perasaan yang disebut sebagai bahasa seniman yang dikomunikasikan.

Seni lukis pertama kali dikenal melalui hasil karya manusia purba pada dinding-dinding gua yang menjadi salah satu peninggalan sejarah yang berharga.

Setelah dikenalnya ilmu pengetahuan, seni lukis mulai dituangkan ke dalam kain atau kertas yang kemudian diolah menjadi sebuah kanvas.

Seniman seni lukis pun bertambah dengan cepat dan melahirkan teknik- teknik baru dalam melukis.

Salah satu hasil perkembangan ilmu pengetahuan adalah teknologi.

Oleh karena itu, pada zaman sekarang telah terdapat berbagai alat teknologi yang memudahkan manusia termasuk dalam hal melukis.menyediakan aplikasi melukis agar mudah melukis di mana saja.

Seni lukis digital tidak lahir begitu saja, seperti lahirnya seni lukis dari seni rupa demikian juga lahirnya seni lukis digital dari seni digital.

(24)

3. Seni Lukis Digital

Seni lukis digital secara sederhana bisa diartikan dengan melukis menggunakan alat elektronik berupa telepon genggam pintar, komputer/

laptop, dan tablet. Berdasarkan Jingtao Cui, lukisan digital adalah lukisan menggunakan komputer yang diprodukasi melalui perangkat lunak komputer dan alat grafik digital komputer untuk membuat karya. Sekolah Seni Rupa Universitas Chengdu "Lukisan Digital" Profesor Zhong Yuanbo dalam definisi seni lukis digital adalah kreasi seni lukis yang menggunakan media komputer, penggunaan pengeditan program, pemrosesan informasi batch komputer, dan setiap pengkodean elemen piksel kecil untuk membentuk virtual gambar visual yang disajikan di depan publik. Profesor Wang Daming, seorang profesor sastra dan seni di Universitas Barat Daya untuk Kebangsaan, mendefinisikan "media dan perkembangan seni digital”. Lukisan digital mengacu pada bentuk baru ilmu komputer, yang berbasis komputer, menggunakan perangkat lunak gambar, teknologi multimedia dan teknologi jaringan. Seni lukis digital terutama bertumpu pada teknologi komputer dan kreasi, hingga jaringan media baru sebagai pembawa dan penyebaran seni lukis digital sejak lahir hingga saat ini.

(Jintao Cui, 2017

c. Sarana Seni Lukis Digital

Menurut KBBI, sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Elemen mempunyai arti bagian dari keseluruhan yang lebih besar, contohnya garis, warna, dan bentuk. Sedangkan menurut buku Diksi Rupa, media adalah sebutan untuk berbagai hal yang berhubungan dengan bahan (alat dan teknik) yang dipakai dalam karya seni.

Atas penjelasan tadilah maka alat untuk membuat lukisan digital

(25)

terbagi menjadi dua yaitu komputer/laptop dan smartphone/tablet. Berikut penjelasan mengenai masing-masing sarana tersebut:

1. Komputer dan Laptop

Seperti yang telah dijelaskan diatas, komputer dan laptop mempunyai kapasitas besar untuk menampung aplikasi seni lukis digital yang berat. Keunggulan aplikasi yang berat adalah dapat menghasilkan lukisan yang berukuran besar. Oleh sebab itulah banyak seniman lukis digital yang lebih suka menggunakan komputer atau laptop untuk membuat lukisan digital.

2. Smartphone dan Tablet

Walau tidak mempunyai kapasitas besar, smartphone dan tablet mempunyai kelebihan lain yaitu lebih praktis. Praktis dalam arti mudah membuat lukisan digital dimana saja dan mudah untuk dipindahkan ke berbagai alat elektronik lainnya. Pembuatan lukisan digital di smartphone/

tablet tidak memerlukan ruangan atau tempat khusus, dikarenakan ukurannya yang bisa digenggam tangan.

d. Kreativitas Seni Lukis Digital Bagi Mahasiswa

Salah satu kelebihan lukisan digital adalah fleksibilitasnnya yang dapat diupload ke internet untuk sekedar dilihat khalayakmaupun dijual dan dicetak pada kertas biasa atau kertas foto bahkan bisa pada bahan baliho untuk dipajang atau dijual.

Cara membuat lukisan digital pun sudah tersebar luas melalui buku maupun internet. Berikut adalah salah satu contoh tutorial cara membuat digital painting dengan menggunakan aplikasi Photoshop (http://

www.creativebloq.com/ features/digital-painting-with-photoshop-cc- forbeginners):

(26)

1. Membuat Sketsa 2. Memilih Brushes 3. Membangun Pondasi 4. Membuat efek cahaya 5. Rincian Detail

6. Tahap Akhir

Itulah langkah-langkah melukis digital menggunakan aplikasi Photoshop. Materi atau pembahasan tentang seni lukis digital hanya terdapat di internet atau e-Book.

Adapun beberapa panduan tertulis dalam penggunaan media digital (aplikasi digital painting) untuk menciptakan karya lukis yang di gunakan oleh penulis yakni; “Beginner's Guide to Digital Painting in Procreate: A Step by Step Guide to Create Art on an iPad Pro for Novice and Pro”. E- book yang ditulis oleh Jonathan Stiner (2021), dan juga sebuah buku karangan Lea Willsen, yang berjudul “Step By Step Realistic Digital Painting”.(2016). Buku-buku ini menjelaskan tentang fitur-fitur yang dapat digunakan penulis untuk menciptakan karyanya, dimulai dari media kanvas, jenis kuas, jenis cat, hingga pallete warna yang tersedia untuk dipakai. Tidak hanya itu buku ini juga memberikan kiat-kiat dalam menerapkan teknik melukis tertentu yang mempermudah kita dalam mencapai kepuasan estetik dalam proses menciptakan karya.

(27)

BAHAN-BAHAN DAN METODE PENCIPTAAN

Berikut ini akan dijelaskan bagaimana penulis menemukan ide dan metode-metode pelaksanaan penciptaan karya:

a. Konsep

Aspek gagasan (ideologi) karya seni adalah hal yang tersirat pada suatu karya seni. Bisa berupa kesan, pesan, atau pernyataan dari seniman.

Dengan serangkaian isue yang tertera pada latar belakang dan rumusan masalah, pelukis akan mengangkat judul “TAHUN BERDIKARI ERA PANDEMI COVID-19 DALAM VISUALISASI SENI LUKIS DIGITAL” dalam sajian ilustratif yang bertemakan semangat berdikari masyarakat mengarungi krisis di era Pandemi.

b. Garapan

Karya ini akan digarap secara ilustratif dalam 12 karya dengan scene dan nuansa yang berbeda-beda. Scene 1-12 dilukiskan secara bertahap sesuai dengan sektor yang disorot.

c. Bentuk Karya

Karya ini berbentuk 12 lukisan digital bergaya ilustratif modern atas pertimbangan agar tujuan dan manfaat yang telah disampaikan di pendahuluan dapat tercapai. Mengingat ilustrasi adalah salah satu cara yang sangat netral dan mudah dicerna oleh seluruh lapisan masyarakat untuk menyampaikan cerita “TAHUN BERDIKARI ERA PANDEMI”

melalui lukisan.

Warna yang digunakan dalam karya ini bervariasi. Dari 12 lukisan tersebut, pola warna yang diterapkan adalah polychromatic dengan nuansa yang berbeda sesuai dengan objek dan kesan yang ingin ditonjolkan pelukis dalam setiap lukisan.

(28)

d. Media

Media yang digunakan dalam penciptaan 12 karya seni lukis digital ini adalah sebagai berikut:

a. 1 buah tablet (iPad Mini 5)

Gambar 1, tablet (iPad mini 5)

Dalam penciptaan karya seni lukis digital penulis memilih untuk menggunakan tablet dengan merk Apple dalam series iPad mini 5. Media ini dipilih penulis berdasarkan beberapa pertimbangan berikut; (1) iPad Mini 5 memiliki layar sentuh yang sangat sensitiv. Dalam proses pengerjaan seni lukis digital, sensitivitas merupakan faktor utama yang harus dimiliki media (perangkat) yang digunakan.

Layar sentuh merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk mendukung kinerja penulis dalam menggunakan aplikasi digital painting. (2) iPad Mini 5 memiliki fitur-fitur yang sederhana (mudah dipahami) dan juga mensupport perangkat lunak (aplikasi) Procreate yang digunakan oleh penulis. (3) iPad mini merupakan media yang cukup fleksibel. Ukurannya yang mini membuatnya mudah untuk dibawa kemanapun sehingga penulis bisa melukis dimana saja. (4) iPad Mini 5 juga merupakan satu-satunya media digital yang dimiliki oleh penulis yang dapat di berdayakan dalam pengerjaan penciptaan seni lukis digital.

Tablet ini dijual secara resmi di Apple store dengan harga Rp. 7.700.000 di tahun

(29)

2020. Namun iPad Mini 5 ini sudah tidak lagi produksi oleh Apple inc. Sebagai gantinya kita bisa menggunakan iPad mini 6 atau iPad gen 6 keatas.

b. 1 buah Stylus (Apple Pencil)

Gambar 2, stylus atau pensil digital (Apple Pencil)

Dalam penciptaan karya seni lukis digital penulis memilih untuk menggunakan stylus dengan merk Apple yang biasa disebut Apple Pencil. Stylus ini dipilih penulis berdasarkan beberapa pertimbangan berikut; (1) Apple Pencil memiliki sensitivitas yang cukup tinggi. Pencil ini bahkan bisa menghasilkan tebal-tipis goresan layaknya pensil sungguhan sesuai dengan tekanan yang di goreskan oleh penulis. (2) Apple pencil merupakan satu-satunya stylus original yang di rekomendasikan untuk pengoperasian digital painting di perangkat merk Apple.

Stylus ini dijual secara resmi di Apple store dengan harga Rp. 2.000.000.

c. Aplikasi Digital Painting (Procreate).

Gambar 3, ikon dan tampilan awal aplikasi Procreate.

Dalam penciptaan karya seni lukis digital penulis memilih untuk menggunakan perangkat lunak (Aplikasi) Procreate. Aplikasi ini dipilih penulis berdasarkan

(30)

beberapa pertimbangan berikut; (1) Aplikasi ini diciptakan khusus untuk digunakan perangkat Apple. (2) Aplikasi Procreate merupakan perangkat lunak digital art yang paling di rekomendasikan untuk mobile device karena memiliki fitur terlengkap diantara aplikasi mobile lainnya.

Aplikasi procreate dijual secara resmi di aplikasi App Store dengan harga Rp.160.000.

Gambar 4, tampilan penggunaan media dan aplikasi digital painting procreate.

e. Deskripsi Sajian

12 karya lukisan bertemakan “TAHUN BERDIKARI ERA PANDEMI” ini akan disajikan dalam sebuah pameran tunggal dengan keadaan sudah berbingkai dan dalam penyusunan yang berurutan, dimulai dari permulaan kisah dalam lukisan pertama hingga akhir cerita di lukisan ke-12 dengan bantuan lampu sorot di atas masing-masing lukisan untuk mempertegas visual lukisan tersebut.

f. Orisinalitas Karya Seni

Karya ini 100% orisinil ciptaan pelukis (Sheila Mahal S.Pd). Ide gagasan penciptaan karya seni lukis ini merupakan hasil perenungan pelukis yang menstimulusnya untuk melakukan penelitian untuk kemudian mempublikasikannya kedalam bentuk karya seni lukis yang mudah di mengerti oleh masyarakat sekitarnya.

(31)

Penyusunan materi dan pengaplikasian (praktek penciptaan karya) dari proses pra penciptaan, hingga finishing karya juga dilakoni sendiri oleh pelukis dengan media dan alat yang dimilikinya. Hal ini akan dibuktikan dalam lampiran dokumentasi proses berkarya nantinya

g. Metode Penciptaan Karya Seni 1. Observasi

Untuk memperkuat dasar dari penciptaan karya seni ini, pelukis telah melakukan observasi terlebih dahulu. Observasi ini sudah dimulai sejak bulan Desember 2020, pelukis mulai menggali informasi dari berbagai sumber terkait dengan dampak penyebaran virus Covid-19 terhadap kehidupan masyarakat disekitarnya sehari-hari . Adapun bentuk observasi yang dilakukan pelukis yaitu:

a. Observasi melalui tinjau pustaka. Pelukis mencari dan mencatat informasi mengenai dampak penyebaran virus Covid-19 di Indonesia dari berita dan berbagai karya ilmiah seperti jurnal ataupun skripsi.

b. Observasi melalui wawancara. Pelukis mengumpulkan informasi melalui proses tanya jawab dengan beberapa informan, dan juga melakukan pemotretan adegan-adegan yang berkaitan dengan isu

“BERDIKARI ERA PANDEMI COVID-19”

2. Proses Penciptaan Karya

Proses penciptaan karya seni lukis ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu;

a. Prapenciptaan, yaitu proses dimana pelukis menemukan inspirasi penciptaan dengan melakukan proses perenungan dan juga observasi secara tidak langsung (pengumpulan data melalui pustaka gambar) demi mewujudkan ilustrasi dalam lukisan yang sesuai dengan data-data yang

(32)

telah dikumpulkan. Setelah memutuskan objek apa saja yang akan dilukis, pelukis mencari refrensi pose-pose objek yang mendekati ide pelukis dari foto-foto untuk kemudian dijadikan bahan acuan agar keseimbangan proporsi dari komposisi lukisan terjaga dengan baik.Teknik penggarapan objek yang digunakan penulis ialah teknik kolase rancangan. Kolase rancangan adalah penyusunan potongan- potongan gambar dalam satu frame untuk kemudian menjadi rancangan atau mockup dari sketsa karya. Potongan gambar ini biasanya berupa foto yang dikumpulkan oleh pelukis sebagai referensi acuan gambar.

Referensi gambar dikutip dari album foto di kamera penulis, dari album foto milik beberapa fotografer lainnya yang sudah memberikan persetujuan (izin) untuk di pakai, dan juga beberapa foto benda-benda objek sampingan yang diambil dari website. Teknik ini menjadi penting bagi penulis untuk menjaga komposisi objek lukisan agar tetap simetris mengingat aliran yang di usung adalah naturalis-realis.

Foto dari kamera penulis: Foto dari website:

Gambar 5, contoh

pengumpulan foto dari kamera & website untuk kemudian dijadikan kolase mockup.

Gambar 6, contoh hasil kolase yang akan dijadikan sketsa dari karya “Daring?”

(33)

b. Penciptaan, yaitu dimulainya semua proses berbentuk fisik dari sebuah penciptaan, termasuk pemilihan dan persiapan material dan teknik yang akan diguna-terapkan dan juga langkah kerja dalam penciptaan karya seni lukis. Material yang digunakan pelukis adalah tablet, stylus, dan aplikasi digital painting. Sementara langkah kerja pelukis dimulai dari tahap 1; sketsa, tahap 2; blocking warna, tahap 3; finishing. Dalam pengaplikasian warna penulis menggunakan 6 jenis warna tersier dalam palettenya yakni; Dark Cyan Blue, Dark Red Orange, Dark Brown, Yellow Orange, Yellow Green, dan Gray. Warna-warna ini dipilih berdasarkan pengamatan penulis terhadap situasi psikologis yang muncul di era pandemi Covid-19 terutama yang kerap muncul di dunia medis. (1.) Merah, arti warna merah dalam psikologi yaitu memiliki emosi yang kuat. Warna merah dianggap warna yang memprovokasi emosi terkuat dari warna apa pun. Merah juga dianggap sebagai warna yang paling hangat dan paling kontradiktif. Warna membara ini pada faktanya memiliki hubungan emosional yang berlawanan dibandingkan warna lainnya. Warna merah sering dikaitkan dengan gairah dan cinta serta kekuatan dan kemarahan. (2). Kuning merupakan warna yang paling mencolok. Karena sangat mencolok, warna kuning sering menjadi pusat perhatian. Warna kuning juga merupakan warna yang dapat meningkatkan metabolisme, namun juga bisa menimbulkan perasaan frustasi dan marah. (3). Hijau, arti warna hijau yaitu kesejukan.

Warna hijau sering melambangkan alam dan kesegaran. Karena memiliki kaitan yang kuat dengan alam, hijau sering dianggap mewakili ketenangan, keberuntungan, kesehatan, dan kecemburuan.Para ahli juga menemukan bahwa warna hijau dapat meningkatkan kemampuan membaca. Meletakkan selembar kertas hijau transparan di atas bahan bacaan nyatanya dapat meningkatkan kecepatan dan pemahaman membaca. (4). Biru, warna biru merupakan warna yang paling banyak

(34)

disenangi. Warna ini melambangkan keamanan serta terkesan konservatif dan tradisional. Warna biru juga menggambarkan perasaan tenang. Ia identik dengan kedamaian, ketenangan, keamanan, dan ketertiban. Biru juga sering dilihat sebagai warna yang menandakan stabilitas dan keandalan. Lebih jauh, warna biru nyatanya bisa menimbulkan perasaan sedih. Seperti lukisan Picasso "periode biru"

yang didominasi warna biru, lukisan tersebut mampu membuat orang merasakan kesepian dan kesedihan yang mendalam. (5). Coklat, arti warna coklat dalam psikologi yaitu kekuatan dan keandalan. Warna coklat sering terlihat padat dan sering dikaitkan dengan ketahanan, ketergantungan, keamanan, dan keselamatan. Warna coklat juga bisa membangkitkan rasa kesepian, kesedihan, dan terisolasi. Dalam jumlah besar, warna coklat bisa tampak sangat luas, garang, dan kosong seperti gurun yang luas. Coklat juga mengingatkan pada perasaan hangat, nyaman, dan aman. Warna ini sering digambarkan sebagai sesuatu yang alami, bersahaja, dan konvensional. (6) Grey (abu-abu) atau campuran dari warna putih dan sedikit hitam. Warna ini di dominasi oleh Putih.

Arti warna putih yaitu kepolosan dan kemurnian. Warna putih sering digunakan dalam busana pengantin karena dianggap menunjukkan keperawanan seorang wanita. Putih banyak melambangkan kesederhanaan, kebersihan dan kesegaran. Selain banyak memberikan kesan positif, warna putih pada faktanya juga bisa memiliki kesan yang negatif. Warna putih bisa tampak mencolok, dingin, hambar, dan terisolasi. Tidak hanya itu, warna-warna ini bahkan dijadikan kode penanda dari daerah-daerah yang terinfeksi virus Covid-19, berikut penjabarannya; zona hijau merupakan zona penanda wilayah tidak memiliki kasus baru virus Corona lagi dan risiko penularannya kecil. (2) zona kuning atau wilayah dengan statistik kasus yang rendah, (3) zona oranye menandakan kasus yang ada di wilayah tersebut sudah relatif

(35)

banyak dalam hal transmisi atau penularannnya. (4) zona merah merupakan penanda bahwa kasus baru yang ditemukan sangat banyak melebihi yang ditemukan pada satu wilayah tersebut. Dalam segi penularan atau transmisinya dipastikan meluas dengan sangat cepat dibandingkan pada zona-zona lainnya. (5) zona hitam (merah gelap) atau coklat kerap dipakai untuk menggambarkan tingkat penularan yang sangat tinggi di suatu wilayah, yang sebenarnya ada di kategori zona merah. Surabaya dan Solo pernah mendapatkan label ini.

Gambar 7, pallete warna yang digunakan penulis dalam proses penciptaan karya

Dalam pengaplikasian warna, bisa melalui drag color atau dengan menggunakan kuas simulator (tiruan goresan kuas yang sudah tersedia di aplikasi). Brush stroke (mata kuas) dalam penciptaan ini merupakan bentuk simulator (tiruan) dari kuas yang sesungguhnya dalam bentuk digital (perangkat lunak). Brush stroke yang digunakan penulis adalah 6B dan narinder pencil untuk sketch, flat brushed, wet acrilyc, old brush, dry brushed dan fresco untuk pengecatan (blocking warna), victorian untuk texture pakaian, papper daisy untuk keperluan organic seperti daun, serta flare, light pen, dan light brush untuk arsiran luminace (pencahayaan).

(36)

Gambar 8. Jenis brush stroke yang digunakan penulis dalam penciptaan.

c. Pascapenciptaan, tahap final dalam pengerjaan karya. Evaluasi dilakukan berdasarkan rasa estetis dan kemampuan pelukis untuk mewujudkan ide-idenya sebagai ujuan visualnya. Segala unsur subject matter, komposisi, pusat perhatian (centre of interest), kesatuan, serta bentuk-bentuk yang elah dicapai dalam proses penciptaan di teliti kembali. Sehingga hasil dari lukisan pencipta sesuai dengan yang

(37)

diharapkan. Hasil penciptaan karya “TAHUN BERDIKARI ERA PANDEMI COVID-19 DALAM VISUALISASI SENI LUKIS DIGITAL” ini berupa 12 karya digital painting yang di print out kembali secara profesional dengan menggunakan jenis kertas satin dengan laminating bertekstur kanvas dalam ukuran A2 ( 59,5 x 42 cm) dan disajikan dengan double frame yang berbahan fiber.

Gambar 9, penampakan tekstur hasil print out dari lukisan digital dan bingkai (frame) h. Pameran

Pameran karya seni lukis digital “TAHUN BERDIKARI ERA PANDEMI COVID-19 DALAM VISUALISASI SENI LUKIS DIGITAL” digelar pada tanggal 15 Agustus 2022 sebagai pelaksanaan Ujian Akhir (sidang) terbuka program Magister Penciptaan Dan Pengkajian Seni USU.

1) Deskripsi Lokasi

Pameran karya seni lukis digital “TAHUN BERDIKARI ERA PANDEMI COVID-19 DALAM VISUALISASI SENI LUKIS DIGITAL”

ini akan digelar di Gedung Pagelaran Seni Fakultas Ilmu Budaya USU atas pertimbangan lokasi yang cukup strategis dan fasilitasnya yang cukup memadai untuk pelaksanaan pameran .

(38)

2) Penataan Ruang

Penataan karya akan disesuaikan dengan konsep dari “TAHUN BERDIKARI ERA PANDEMI COVID-19 DALAM VISUALISASI SENI LUKIS DIGITAL” dengan nuansa semangat berdikari dalam kemerdekaan yang dominan menggunakan property berwarna merah-putih.

3) Jumlah karya

Ada 12 lukisan digital yang akan ditampilkan dalam pameran tersebut.

Jumlah ini diperhitungkan oleh pelukis berdasarkan kemampuan pelukis dalam mempertanggung jawabkan ,masing-masing dari karya tersebut,

4) Susunan karya

a) Kasus pertama Covid-19 di Indonesia (1) dengan judul “Wabah?”

b) Midnight Digging

c) Test?

d) Ayah Pulang Cepat e) Protection?

f) Daring?

g) Wisuda Online h) Ingin kerumah i) Pray

j) Hari Bahagia?

k) Drive-thru l) TAKARI 1965

(39)

5) Pendukung karya

Adapun pendukung dari pameran lukisan ini, pelukis akan membuat video singkat yang diambil dari cuplikan berita-berita terkait “TAHUN BERDIKARI ERA PANDEMI COVID-19 DALAM VISUALISASI SENI LUKIS DIGITAL ” yang akan ditayangkan sebagai pembuka acara pameran.

Tidak hanya itu penulis juga akan memajang beberapa karya seni lukis murni (non digital) dengan tema serupa untuk meramaikan ruangan pameran penciptaan seni.

(40)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penciptaan karya “TAHUN BERDIKARI ERA PANDEMI COVID-19 DALAM VISUALISASI SENI LUKIS DIGITAL” ini berupa 12 karya digital painting yang di print out kembali secara profesional dengan menggunakan jenis kertas satin dengan laminating bertekstur kanvas dalam ukuran A2 ( 59,5 x 42 cm) dan disajikan dengan double frame yang berbahan fiber. 12 Karya ini di ciptakan dengan suasana, teknik penggarapan objek, tone warna, dan jenis brush stroke (goresan mata kuas) yang sama. Hal ini dilaksanakan atas pertimbangan untuk menjaga karakteristik hasil karya penulis agak tidak cemplang dan harmonis secara keseluruhan.

Penulis menciptakan suasana pada 12 lukisan digital ini dengan menggunakan moodboard yang sama. Moodboard (Papan Suasana Hati) adalah kolase dari susunan bahan, foto, teks, warna, tekstur, sketsa rancangan dan hal-hal yang lainnya yang ditujukan untuk mewakilkan, mengekspresikan kisah yang ingin disampaikan dan memvisualisasikan perasaan untuk project atau karakter serta konsep tertentu di dalam karya seni lukis digital. Dalam penciptaan seni lukis digital, moodboard bertugas memandu penulis untuk fokus dan bertindak sebagai inti untuk konsep desain dan menjaga stabilitas penciptaan karya agar benar-benar merangkum bagaimana hasil karya ingin terlihat dan terasa.

Gambar 10. Mood Board yang di buat oleh penulis

Karya seni lukis digital painting ini merupakan gambaran kegelisahan penulis terhadap fenomena pandemi Covid-19 Dalam merepresentasikan fenomena di Era Pandemi Covid-19, penulis menghadirkan dampak dan juga perlawanan masyarakat untuk bertahan menghadapi berbagai kesulitan yang diakibatkan oleh wabah Covid-19

(41)

dalam 6 sektor pada 12 karya seni lukis digital yang berjudul: (1) Wabah?, merupakan gambaran awal masuknya virus COVID-19 ke Indonesia (2)Midnight Digging, merupakan gambaran dari memuncaknya angka kematian akibat penyebaran virus COVID-19 yang semakin cepat sehingga membutuhkan lahan khusus yang lebih luas untuk tempat pemakaman (3)Test?, merupakan gambaran dari usaha masyarakat dalam mencegah dan menekan angka kasus penyebaran virus COVID-19 dengan melakukan pemeriksaan rutin dan menjalankan protokol kesehatan menggunakan masker (4)Ayah Pulang Cepat, merupakan gambaran dari dampak negatif penerapan PPKM terhadap sektor ekonomi yang sempat mengakibatkan PHK besar-berasan di berbagai perusahaan (5) protection?, merupakan gambaran dari upaya masyarakat untuk bertahan dalam perekonomian selama pandemi. Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan masker memberi peluang bisnis baru bagi para ibu rumah tangga untuk membantu suaminya mengais rezeki (6)Daring?, menggambarkan bagaimana seorang ibu dituntut untuk membimbing aktivitas belajar online anaknya di rumah meski dalam kesibukan dan hambatan apapun, karena penerapan kebijakan PPKM yang dibuat oleh pemerintah mengakibatkan sekolah ditutup untuk sementara demi mengurangi kerumunan dan menekan angka kasus penyebaran virus COVID-19 (7) Wisuda Online, menggambarkan fenomena selebrasi hari kelulusan yang sederhana dan mengundang air mata hanya dengan bertatapan melalui layar video-call. (8) Ingin Kerumah, menggambarkan pengevakuasian warga yang masih tidak menaati PPKM dengan datang kerumah ibadah untuk melaksanakan sholat maghrib, tidak hanya di bubarkan bahkan warga juga disemproti cairan disinfektan guna mengantisipasi penyebaran virus COVID-19. (9) Pray, merupakan gambaran dari aktifitas ibadah yang dilaksanakan secara online. (10) Hari Bahagia?, adalah gambaran dari perubahan budaya dalam penikahan yang biasanya pengantin dihias secara khusus secara meriah oleh bridal pengantin menjadi lebih simpel dan minimalis, dikarenakan ketatnya peraturan mengenai pelaksanaan protokol kesehatan yang bersifat memancing kerumunan. (11)Drive-thru, menggambarkan tradisi pernikahan baru yang muncul dikarenakan segala macam keterbatasan pasca penerapan PPKM di Indonesia. (12) TAKARI 1965, merupakan gambaran semangat berdikari yang sempat disuarakan Bung Karno melalui pidatonya pada perayaan 20 tahun kemerdekaan Indonesia (1965) yang juga terus di terapkan selama masa pandemi COVID-19.

(42)

Berikut Hasil karya “TAHUN BERDIKARI ERA PANDEMI COVID-19 DALAM VISUALISASI SENI LUKIS DIGITAL”;

Gambar 11. Karya 1 “Wabah?”

a. WABAH?

Sinopsis Karya

“Keluhan batuk yang dialami tak kunjung hilang”. Tepatnya setelah menghadiri sebuah pesta dansa pada malam valentine, seorang wanita muda dan ibunya mengalami batuk, sesak dan demam selama 10 hari. Karya pertama ini merupakan gambaran simbolis dari kronologis awal mula masuknya virus Covid-19 ke Indonesia.

Menurut data real time dari The GISAID Global Initiative on Sharing All Influenza Data (by Johns Hopkins CSSE), setidaknya 69 negara terus berjuang melawan ancaman virus corona. Dari 69 negara tersebut, (Senin, 2 Maret 2020) nama Indonesia masuk ke dalam negara yang terjangkit virus corona. Presiden Joko Widodo mengumumkan virus corona Wuhan menjangkiti dua warga Indonesia, tepatnya di kota Depok, Jawa Barat.

Kedua orang tersebut merupakan seorang ibu (64) dan putrinya (31) yang sempat kotak dengan warga Jepang yang positif mengidap COVID-19. Warga

(43)

Jepang tersebut baru terdeteksi COVID-19 di Malaysia, setelah meninggalkan Indonesia.

a) Referensi Gambar

Gambar 12, Foto Reka Adegan Diambil oleh Penulis

Susunan objek dalam reka adegan ini dipilih oleh penulis atas pertimbangan dari korelasi antara kronologis kejadian awal mula masukmya virus Covid-19 ke Indonesia dengan efek dramatis yang ingin dimunculkan oleh penulis dalam karyanya.

c) Sketsa

Gambar 13, sketsa Wabah?

(44)

d) Blocking Warna

e) Finishing

Gambar14, tahapan blocking warna dan finishing Wabah?

(45)

Gambar 15. Karya 2 “Midnight Digging”

b. Midnight Digging

Sinopsis Karya

“Memakan korban jiwa”. Tidak bisa dipandang sebelah mata, virus ini ternyata sangat sulit ditaklukkan dan bahkan sampai memakan korban jiwa di setiap harinya. Jumlah korban yang semakin memuncak mengharuskan pemerintah menyediakan banyak lahan khusus untuk pemakaman masyarakat yang meninggal karena terjangkit virus COVID-19. Dalam lukisan ini tegambar jelas tim medis sedang menguburkan jenazah pasien yang meninggal karena COVID-19 di lahan pemakaman yang tidak lagi membeda-bedakan kelompok suku, agama, ataupun status sosial disaat yang sama para pekerja sedang memperluas lahan dengan truk excavator.

(46)

1) Referensi Gambar

Gambar 16, Foto penguburan korban COVID-19 diambil dari website CNN) Susunan objek dalam frame yang akan dijadikan karya midnight digging ini dipilih oleh penulis atas pertimbangan dari korelasi antara kronologis mencuatnya jumlah kasus virus Covid-19 ke Indonesia dengan efek dramatis yang ingin dimunculkan oleh penulis dalam karyanya.

2) Sketsa

Gambar 17, sketsa midnight digging

(47)

3) Blocking Warna

4) Finishing

Gambar18, tahapan blocking warna dan finishing Wabah?

(48)

Gambar 19. Karya 3 Test?

c. TEST?

Sinopsis Karya

“Jumlah keluhan yang semakin meningkat”. Semenjak kemunculan pertamanya, Covid-19 terus memakan korban setiap harinya di Indonesia.

Jumlah korban yang semakin meningkat ini memicu kepanikan di tengah-tengah masyarakat. Namun dikarenakan penawarnya belum ditemukan, masyarakat hanya bisa melakukan pemeriksaan dan juga pencegahan. Karya kedua ini merupakan gambaran simbolis dari peran masyarakat dalam kiat-kiatnya melawan covid dalam sektor kesehatan.

Menurut data real time dari media masa Kompas, Jumlah kasus nol hingga sampai dengan angka 10.000 terjadi pada awal Maret sampai dengan 30 April 2020 dimana ini membutuhkan waktu selama 60 hari, dan hanya memerlukan beberapa hari untuk kelipatannya di Indonesia. Indonesia pada awalnya hanya bisa melakukan tes Covid-19 di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan. Akan tetapi seiring berjalanannya waktu jumlah laboratorium tersebut kemudian ditambah. Di pertengahan Maret 2020 jumlah laboratorium untuk tes Covid-19 ditambah menjadi 12 laboratorium. Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian

(49)

Kesehatan yang ditanda tangani oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (16/3/2020). Sekitar awal April 2020 pemerintah mendatangkan 20 alat tes pendeteksi virus corona yang dibeli dari perusahaan farmasi Roche, Swiss. Ke 20 alat tersebut terdiri dari dua jenis yakni ekstraktor otomatis RNA dan detektor PCR. Pada pertengahan April 2020, Presiden Joko Widodo mengatakan, pihaknya menargetkan pemerintah bisa melakukan pemeriksaan hingga 10.000 tes PCR per hari guna mempercepat deteksi penularan Covid-19.

Rapid test, swab, dan PCR. Ketiganya adalah istilah yang berkaitan dengan diagnosis Covid-19. Membekali diri dengan pengetahuan tentang ketiga hal tersebut penting di masa pandemi ini. Rapid test adalah metode pemeriksaan / tes secara cepat didapatkan hasilnya. Pemeriksaan ini menggunakan alat catridge untuk melihat adanya antibodi yang ada dalam tubuh ketika ada infeksi virus.

Tes ini dijalankan dalam rangka menyaring pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) dengan mengambil sampel darah dari kapiler (jari) atau dari vena. Swab dan PCR tak terpisahkan dalam metode tes untuk menegakkan diagnosis Covid-19. Swab adalah cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan (sampel) . Swab dilakukan pada nasofaring dan atau orofarings.

Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofarings dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti kapas lidi khusus. Adapun PCR adalah singkatan dari polymerase chain reaction. PCR merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Uji ini akan didapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2. Dibanding rapid test, pemeriksaan RT-PCR lebih akurat. Metode ini jugalah yang direkomendasikan WHO untuk mendeteksi Covid-19. Namun akurasi ini dibarengi dengan kerumitan proses dan harga alat yang lebih tinggi. Selain itu, proses untuk mengetahui hasilnya lebih lama ketimbang rapid test.

.

(50)

1) Refrensi Gambar

Gambar 20, Foto reka adegan swab test (Foto ini diambil oleh Ardhy Bimantara)

Susunan objek dalam reka adegan ini dipilih oleh penulis atas pertimbangan dari korelasi antara kronologis kejadian awal mula masukmya virus Covid-19 ke Indonesia dengan efek dramatis yang ingin dimunculkan oleh penulis dalam karyanya.

2) Sketsa

Gambar 21, sketsa Test?

(51)

d) Blocking Warna

e) Finishing

Gambar 22, tahapan blocking warna dan finishing Test?

(52)

Gambar 23, karya 3 Ayah Pulang Cepat d. AYAH PULANG CEPAT

Sinopsis Karya 3 ( Ayah pulang cepat)

“Sejumlah karyawan di rumahkan”. Kondisi pandemi Covid-19 yang tidak kunjung menurun memberi dampak amat besar pada sektor ekonomi di Indonesia. Tepatnya di pagi hari sang istri yang baru selesai mengepel rumahnya mendapati sang suami pulang lebih awal dengan membawa barang-barang kerjanya di dalam kardus. Disambut dengan ceria oleh anak pertamanya, sang kariyawan mulai bingung ketika di tanya “kenapa ayah pulang lebih awal hari ini?”. Karya ini merupakan gambaran simbolis dampak virus Covid-19 terhadap Indonesia di subsektor perekonomian.

Dalam kebijakannya pemerintah memberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) masyarakat pun langsung mengalami

(53)

penurunan daya beli yang sangat signifikan. Pasalnya PPKM terus berlanjut dengan berbagai aturan pengetatan menghambat masyarakat untuk beraktifitas ekonomi dan bahkan telah terjadi PHK besar-besaran di sejumlah lapak industri.

"202 ribu sudah masuk datanya PHK dan dirumahkan, yang tadinya punya kerja sekarang nggak punya," kata Kepala Disnakertrans dan Energi Provinsi DKI Jakarta Andri Yansah kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/4).

Kabar baiknya, bagi pekerja yang telah di PHK atau dirumahkan, pemerintah sudah punya program yang bertujuan membantu mereka yang terdampak corona ya itu Kartu Pra-Kerja dan berbagai dana bansos lainnya telah disiapkan. Namun demikian semua itu masih tidaklah cukup jika mengingat jumlah masyarakat Indonesia yang sangat banyak dengan berbagai macam kebutuhannya untuk terus bertahan dari hari ke hari.

1) Referensi Gambar

Gambar24 , Foto Reka adegan keluarga

(Foto ini di ambil oleh pelukis dan diperankan oleh kerabatnya)

Susunan objek dalam reka adegan ini dipilih oleh penulis atas pertimbangan dari korelasi antara isu PHK besar-besaran akibat inflasi parah yang terjadi karena virus Covid-19 ke Indonesia dengan efek dramatis dengan settingan kekeluargaan sederhana yang ingin dimunculkan oleh penulis dalam karyanya.

(54)

2) Sketsa

Gambar 25, sketsa Ayah Pulang Cepat?

3) Blocking Warna

(55)

4) Finishing

Gambar 26, tahapan blocking warna dan finishing “Ayah pulang cepat?”

(56)

Gambar 27, karya 5 “Protection?”

e. Protection?

Sinopsis Karya

“Masker”. Usaha proteksi diri terus di upayakan oleh masyarakat secara mandiri. Salah satu fenomena yang unik terjadi selama periode pandemi (2020) adalah penimbunan masker dan juga beberapa bahan baku keperluan pangan lainnya. Tingginya kecemasan masyarakat memancing kreatifitas mereka untuk bisa terus bertahan. Dalam lukisan ini tampak dua orang penjahit sedang memprodukis masker untuk bisa dijual dengan harga yang lebih murah disaat masker sudah langka dan mahal karena fenomena penimbunan yang terjadi sebelumnya. Karya ini merupakan gambaran simbolis salah satu upaya masyarakat untuk berdikari di tengah krisis ekonomi akibat masuknya virus Covid-19 ke Indonesia.

(57)

1) Referensi Gambar

Gambar 28, Foto adegan penjualan masker (Foto ini diambil oleh Mirza Baihaqie)

Susunan objek dalam frame yang akan dijadikan karya Protection?

ini dipilih oleh penulis atas pertimbangan dari korelasi antara kronologis semangat berdikari masyarakat dengan kejadian real di lapangan semenjak kasus virus Covid-19 masuk ke Indonesia dengan efek dramatis yang ingin dimunculkan oleh penulis dalam karyanya. Objek masker dipilih dengan pertimbangan sebagai salah satu benda terpenting yang tidak pernah lepas dari keseharian selama pandemi dan akan menjadi ikon dari kenangan wabah Covid-19.

2) Sketsa

Gambar 29, sketsa Protection?

(58)

3) Blocking Warna

4) Finishing

Gambar 30, tahapan blocking dan finishing

Referensi

Dokumen terkait

Pandemi COVID-19 mungkin akan segera berakhir dalam satu atau dua tahun lagi, namun dampaknya itu akan membekas di ingatan kita, di tubuh kita, karena ada duka yang tertunda

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan literasi media Mahasiswa Ilmu Budaya (FIB) USU dengan menggunakan Individual Competence Framework yang dikeluarkan oleh

PERINGATAN Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam masa pandemi Covid-19 di Lampung Tengah penuh kesederhanaan.. Upacara bendera yang hanya berlangsung

Menuju Tatanan Baru Era Pandemi COVID 19. Budaya Media Sosial, Edukasi Masyarakat dan Pandemi COVID-19. Virus Corona: Hal-hal apa yang perlu

Dengan demikian, adanya pandemi virus corona atau Covid- 19 dan fenomena di masyarakat di Dusun Demangan Gondokusuman yang terkait dalam ritual keagamaan dalam kehidupan mereka

Kurang lebih faktor, di antaranya dapat menyebabkan rendahnya literasi digital, diantaranya guru belum memanfaatkan sistem manajemen pembelajaran yang menyenangkan, Keterampilan

Dengan keadaan pandemi Covid-19 yang terus meningkat, regulasi yang mewajibkan untuk memakai masker, namun sebagian masyarakat yang belum sadar untuk memakai masker,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Blitar telah melakukan inovasi layanan dalam masa pandemi Covid-19 pada berbagai