• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KELOMPOK PERIKANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROFIL KELOMPOK PERIKANAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KELOMPOK PERIKANAN

POKDAKAN WETARA

( 1.1.53.12.10.0414.0418 )

DESA TANARARA, KECAMATAN LOLI KABUPATEN SUMBA BARAT

PENYULUH PERIKANAN BANTU YUNUS SABATUDUNG, S. Pi

SATMINKAL BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN PUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN

RISET SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2020

(2)

PROFIL KELOMPOK PERIKANAN

POKDAKAN WETARA

(1.1.53.12.10.0414.0418 )

DESA TANARARA, KECAMATAN LOLI KABUPATEN SUMBA BARAT

PENYULUH PERIKANAN BANTU Yunus Sabatudung, S. Pi

SATMINKAL BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN PUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2020

(3)

DAFTAR ISI Cover

Daftar Isi ... i

BAB I SEJARAH PENDIRIAN KELOMPOK... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 3

C. Visi dan Misi... 3

BAB II DATA DASAR KELOMPOK ... 4

A. Nama dan Alamat Kelompok Kelautan dan Perikanan ... 4

B. Peta Lokasi Kelompok ... 4

C. Penumbuhan dan Peningkatan Kelas Kelompok ... 5

D. Pengurus dan Anggota Kelompok ... 6

BAB III STRUKTUR ORGANISASI ... 7

BAB IV PERKEMBANGAN USAHA KELOMPOK... 12

BAB V DOKUMENTASI KELOMPOK ... 17

BAB VI PENUTUP ... 20

(4)

BAB I

SEJARAH PENDIRIAN KELOMPOK

A. Latar Belakang

Salah satu misi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan kelautan dan perikanan adalah mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional. Sebagai organisasi yang membantu presiden untuk membidangi urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP ditetapkan selaras dengan visi pembangunan nasional serta bertujuan untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Kebijakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya pada Tahun 2015–2019 adalah pembangunan perikanan budidaya yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan. Pembangunan perikanan budidaya harus memperhatikan berbagai aspek meliputi aspek teknologi, aspek sosial ekonomi maupun aspek lingkungan. Pembangunan dalam berbagai aspek ini pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan khususnya pembudidaya ikan serta tetap menjaga kelestarian sumberdaya serta lingkungannya untuk menjamin keberlanjutan usaha. Peningkatan daya saing produk perikanan hasil perikanan budidaya juga harus ditingkatkan melalui penggunaan teknologi anjuran dan ramah lingkungan serta penerapan cara budidaya ikan yang baik.

Pengembangan usaha pembudidaya ikan yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) merupakan bagian strategi dalam pembangunan perikanan budidaya dan peningkatan produksi perikanan budidaya yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Melalui stimulasi bantuan usaha, diharapkan pokdakan dapat meningkatkan kemampuan usahanya yang pada akhirnya dapat mendukung peningkatkan

(5)

produksi perikanan budidaya, pendapatan dan kesejahteraan, pengembangan wirausaha, memperkuat kelembagaan pokdakan serta mampu melaksanakan penerapan tekhnologi anjuran.

Kabupaten Sumba Barat yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, agama, dan profesi menciptakan kemajemukan dalam sebuah organisasi atau kelompok yang ada, baik dibidang pertanian, perkebunan, perdagangan, peternakan, perikanan dan bidang lainnya.

Dengan adanya kelompok-kelompok perikanan baik itu kelompok nelayan, kelompok pembudidaya, kelompok pengolah, kelompok pemasar dan kelompok petambak garam menjadi langkah konkrit peningkatan kapasitas dan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha tersebut sehingga visi KKP bisa terwujud. Salah satunya ialah Pokdakan Wetara di Desa Tana Rara, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat.

Dalam awal perjalan kelompok ini banyak ditemukan kendala- kendala dalam menjalankan keorganisasian yang dikarenakan dari para pengurus banyak yang tidak mengetahui keorganisasian dan administrasi organisasi yang asal-asalan, namun keinginan yang kuat dari setiap anggota kelompok dalam meningkatkan perekonomian didaerah tersebut, para pengurus beserta anggota kelompok bersama- sama belajar tata cara keorganisasian dan administrasi organisasi dengan mengadakan pembinaan-pembinaan, sehingga sampai sekarang organisasi ini berjalan dengan lancar walau masih banyak kendala-kendala yang sering ditemui.

Kelompok ini adalah kelompok perikanan yang bergerak dalam usaha budidaya ikan. Terbentuknya POKDAKAN dilatar belakangi oleh faktor kesamaan pekerjaan.

(6)

B. Tujuan

 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menumbuhkembangkan aneka usaha ekonomi, terutama usaha perikanan di dalamnya;

  Meningkatnya produktifitas daya saing dan pangsa pasar dalam berbagai sektor dan kegiatan usaha;

  Meningkatnya akses permodalan organisasi ke arah profesionalitas;

  Meningkatnya citra organisasi sebagai sahabat sekaligus basis ekonomi kerakyatan.



C. Visi dan Misi Visi

Menjadi kelompok pembudidaya ikan yang mandiri dan sejahtera. Misi

Meningkatkan sumberdaya manusia (Kelompok Budidaya)

Meningkatkan kesejahteraan hidup anggota kelompok

Meningkatkan keamanan dan kenyamanan hidup bermasyarakat

Meningkatkan pengawasan dan perlindungan sumberdaya alam

(7)

BAB II. DATA DASAR KELOMPOK

A. Nama dan Alamat Kelompok Kelautan dan Perikanan

 Nama Kelompok Pokdakan : WETARA

 Nomor Badan Hukum :

 Alamat Sekretariat : Tana Rara

 Desa : Tana Rara

 Kecamatan : Loli

 Kabupaten : Sumba Barat

 No. Hp Ketua Kelompok : -

 Koordinat :

B. Peta Lokasi Kelompok

Sekretariat Pokdakan “Wetara”

C. Penumbuhan dan Peningkatan Kelas Kelompok

Penyuluhan Perikanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan

(8)

kesejahteraannya, serta meningkatkan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Adapun hasil kegiatan penyuluhan perikanan Kecamatan Loli Kabupaten Sumba Barat berpedoman pada rencana kerja penyuluhan perikanan walaupun tidak seluruh target pelaksanaan rencana kerja penyuluhan perikanan dapat terpenuhi 100%. Hasil kegiatan penyuluhan perikanan yang telah dilakukan mencakup program :

1. Peningkatan produksi

2. Pengembangan kemandirian kelompok perikanan 3. Pencapaian swasembada hasil perikanaN

4. Pengembangan usaha sector perikanan

5. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha

6. Penyebaran dan penerapan teknologi rekomendasi 7. Akses lembaga keuangan

8. Pengurangan penggangguran di pedesaan

Program-program kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan dan metode penyuluhan berdasarkan impact point yang ada. Ini artinya bahwa kegiatan ini harus menjadi acuan dalam pelaksanaan penyuluhan dan dalam meningkatkan percepatan pembangunan perikanan.

Kelompok Wetara ditumbuhkan pada bulan April tahun 2014 dan dikukuhkan oleh Pemerintah Desa a.n. Bapak Kornelis Bili Lalu dengan Surat Keputusan Pemerintah Desa Tana Rara Nomor 01/WT/04/2018 sebagai Kelompok dengan Kelas Pemula dan masih dalam proses peningkatan kelas menjadi Kelas Madya.

(9)

D. Pengurus dan Anggota Kelompok

Kelompok Pokdakan Wetara memiliki jumlah anggota sebanyak 10 (sepuluh) orang. Sebagaimana rincian sebagai berikut :

No Nama L/P Umur Pendidikan Alamat Jabatan di (tahun) terakhir Kelompok

1. Goblino Gana L D-III Tana Rara Ketua

2. Marten Rere L SMA Tana Rara Sekretaris

3. Yublina Puga Lingu P SMA Tana Rara Bendahara

4. Lidia Lida Ngabo P SD Tana Rara Anggota

5. Bulu Giku L SD Tana Rara Anggota

6. Dina Maryana Bawo P SD Tana Rara Anggota

7. Soleman B. Rere L SD Tana Rara Anggota

8. Gidion S. Wena L SD Tana Rara Anggota

9. Leda Wora L SD Tana Rara Anggota

10. Nono Umbu Moto L SD Tana Rara Anggota

BAB III. STRUKTUR ORGANISASI

(10)

Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Dan selain itu struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi- spesialisasi dari pekerjaan, saluran perintah maupun penyampaian laporan.

Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara komponen bagian-bagian dan posisi dalam sebuah organisasi, komponen-komponen yang ada dalam organisasi mempunyai ketergantungan. Sehingga jika terdapat suatu komponen baik maka akan berpengaruh kepada komponen yang lainnya dan tentunya akan berpengaruh juga kepada organisasi tersebut.

Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Struktur organisasi dapat menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari pekerjaan antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya dan juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi. Di dalam struktur organisasi yang baik harus dapat menjelaskan hubungan antara wewenang siapa melapor atau bertanggung jawab kepada siapa, jadi terdapat suatu pertanggungjawaban apa yang akan di kerjakan. Itulah beberapa definisi struktur organisasi.

(11)

Berikut Struktur Organisasi POKDAKAN Wetara

PEMBINA Penyuluh Perikanan

Kepala Desa Tana Rara Yunus Sabatudung, S.Pi

KETUA Goblino Gana

SEKRETARIS BENDAHARA

Marten Rere Nono Umbu Moto

ANGGOTA 1. Lidia Lida Ngabo 2. Yublina P. Lingu 3. Bulu Giku 4. Dina M. Bawo 5. Soleman B. Rere 6. Gidion S. Wena 7. Leda Wora

Adapun fungsi / kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi, berikut dibawah ini penjelasannya:

1. Kejelasan tanggung jawab.

Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota suatu

(12)

organisasi tentunya harus dapat bertanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu dipertanggungjawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan tanggung jawab.

2. Kejelasan kedudukan.

Yang selanjutnya yaitu kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya anggota atau seseorang yang ada didalam struktur organisasi sebenarnya dapat mempermudah dalam melakukan koordinasi dan hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah di percayakan kepada seseorang atau anggota.

3. Kejelasan mengenai jalur hubungan.

Fungsi selanjutnya yaitu sebagai kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi maka akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat saling memberikan keuntungan.

4. Kejelasan uraian tugas.

Dan Fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi akan sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan maupun pengendalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan uraian tugas.

Struktur organisasi kelompok paling tidak terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi yang disesuikan dengan

(13)

kebutuhan. Dalam menyusun struktur organisasi perlu dipertimbangkan jumlah anggota yang akan dilayani, artinya semakin besar jumlah anggota yang akan dilayani, maka struktur organisasi/kepengurusan akan semakin lengkap. Juga tergantung dari jumlah pelayanan, terutama pelayanan keuangan seperti simpan pinjam kepada anggota, semakin besar jumlah pelayanan kepada anggota maka semakin dibutuhkan ketelitian sehingga diperlukan tenaga yang lebih banyak.

Berdasarkan struktur organisasi maka tugas-tugas masing-masing pengurus adalah sebagai berikut :

1. Ketua Kelompok

Tugas Ketua Kelompok antara lain mengkoordinasikan, mengorganisasikan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelompok, dengan rincian sebagai berikut : memimpin rapat pengurus, memimpin rapat anggota, menandatangani surat menyurat, mewakili kelompok dalam pertemuan dengan pihak lain dan memimpin pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Apabila diperlukan dapat juga dipilih wakil ketua dengan tugas antara lain mewakili ketua bilamana ketua berhalangan dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh ketua sebatas ruang lingkup tugas-tugas ketua tersebut.

2. Sekretaris Kelompok

Tugas Sekretaris kelompok bertanggung jawab terhadap pelaksanaan administrasi kegiatan non keuangan dengan rincian sebagai berikut : mencatat segala keputusan penting dalam setiap rapat, menindaklanjuti hasil-hasil rapat, menyampaikan hasil-hasil rapat dengan cara membuat notulen dan disampikan dalam rapat berikutnya, membuat dan menyimpan serta menyampaikan hasil notulen rapat kepada pengurus, membuat undangan-undangan,

(14)

menyiapkan surat menyurat dan pengarsipannya, membuat laporan- laporan (laporan bulanan, laporan tahunan). Apabila diperlukan dapat di tunjuk wakil sekretaris dengan tugas antara lain mewakili sekretaris bilamana sekretaris berhalangan dalam melaksanakan tugasnya dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh sekretaris sebatas ruang lingkup tugas-tugas sekretaris tersebut.

3. Bendahara Kelompok

Tugas Bendahara Kelompok bertanggung jawab menangani seluruh kegiatan administrasi keuangan kelompok dengan rincian tugas sebagai berikut : menerima pembayaran atas nama kelompok dan menyimpannya dengan baik, melakukan pembayaran atas persetujuan ketua kelompok, menyimpan dan memelihara arsip transaksi keuangan, menyelenggarakan dan memelihara administrasi keuangan kelompok dan menyusun laporan keuangan secara berkala (bulanan dan tahunan).

4. Hak dan Kewajiban Anggota

Setiap anggota kelompok tani mempunyai hak dan kewajiban.

Adapun hak tersebut antara lain : berhak untuk menyampaikan usul/saran/pendapat kepada pengurus baik dalam rapat maupun diluar forum rapat, memilih dan dipilih menjadi pengurus kelompok, memperoleh pelayanan yang sama sesuai bidang kegiatan yang dilakukan dalam kelompok, serta memperoleh manfaat baik berupa keuntungan material yang diperoleh dari berkelompok tersebut.

(15)

BAB IV. PERKEMBANGAN USAHA KELOMPOK

Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha itu sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai pada satu titik atau puncak menuju kesuksesan.

Perkembangan usaha di lakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat ada kemungkinan untuk lebih maju lagi.

a. Jenis Usaha : Budidaya

Usaha budidaya ikan merupakan sektor yang akan terus ada permintaannya. Bahkan saat ini kebutuhan ikan terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk dari waktu ke waktu. Hasil budidaya ikan air tawar yang ada sekarang ini belumlah mampu mencukupi permintaan pasar dalam negeri. Apalagi untuk kebutuhan luar negeri.

Tentu prospek yang ada semakin terbuka jika kita mampu memahami perdagangan ekspor impor. Selain itu, budidaya ikan air tawar terbilang sangat mudah jika dibandingkan dengan ikan air laut.

b. Komoditas yang Diusahakan

Ikan nila merupakan ikan air tawar yang mudah dipelihara dan gangguan penyakitnya tidak begitu banyak. Pembibitan nila cukup mudah. Dari sepasang indukan bisa dihasilkan 250-1000 butir telur.

Waktu persiapan dari telur hingga menjadi benih berukuran 5-8 cm diperlukan waktu 60 hari.

Nila merupakan jenis ikan air tawar yang pertumbuhannya cepat.

Jenis nila unggul pertumbuhannya bisa mencapai 4,1 gram per hari.

Pertumbuhan ikan jantan lebih pesat dibanding ikan betina.

Dibutuhkan waktu 4-6 bulan untuk membesarkan ikan nila hingga

(16)

ukuran siap konsumsi. Selain ikan Nila, ikan yang paling banyak dibudidayakan oleh kelompok adalah Ikan Karper.

Luas lahan yang digunakan untuk membudidayakan Ikan Nila dan Karper adalah 599 m2

c. Luas Lahan Usaha Perikanan

Luas lahan usaha perikanan sebesar 599 m2, dengan rincian sebagai berikut :

Kepemilikan

Status Jumlah Lahan Usaha(m2)

No. Nama Anggota Kepemilikan (m2)

Kolam Tambak Lahan

1. Goblino Gana 40 - Pribadi 40

2. Marten Rere 120 - Pribadi 120

3. Nono Umbu Moto 48 - Pribadi 48

4. Lidia Lida Ngabo 42 - Pribadi 42

5. Bulu Giku 48 - Pribadi 48

6. Dina Maryana Bawo 60 - Pribadi 60

7. Soleman B. Rere 70 - Pribadi 70

8. Gidion S. Wena 35 - Pribadi 35

9. Leda Wora 80 - Pribadi 80

10. Yublina Puga Lingu 56 - Pribadi 56

(17)

d. Data Produksi dan Produktivitas Kelompok

No. Komoditas Luas (m2) Produksi Produktivitas Ket.

(ton) (ton/ha)

1 Nila 0.09 0.12

2 Mas/Karper 599 0.05 0.08

Data produksi merupakan kelanjutan dari Kusuka. Data Kusuka relative lebih tetap dan diisi pertama kali lalu diubah apabila ada perubahan/perpanjangan, sedangkan data produksi dikumpulkan dalam frekuensi tertentu. Data Produksi yang dikumpulkan akan diolah dimana pengolah datanya terbagi menjadi pengolah data pelabuhan dan pengolah data kabupaten/kota.

Data Produktivitas, daya produksi, atau keproduktifan merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Menurut Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.

e. Aset Kelompok Perikanan

No Jenis Barang Jumlah Nama Nominal Pemilik (Rp)

1 Kolam 10 Unit Pokdakan 50.000.000

Wetara

2 Ikan Nila 2.500 Ekor Pokdakan 5.000.000 Wetara

3 Ikan Karper 1.000 Ekor Pokdakan 2.000.000 Wetara

4 Pipa 4 Buah Pokdakan 600.000

Wetara

(18)

f. Omset Usaha Anggota Kelompok

No Nama Anggota Kelompok Omzet per Tahun (Rp)

1. Goblino Gana 900.000

2. Marten Rere 1.400.000

3. Nono Umbu Moto 1.150.000

4. Lidia Lida Ngabo 750.000

5. Bulu Giku 1.000.000

6. Dina Maryana Bawo 1.000.000

7. Soleman B. Rere 1.350.000

8. Gidion S. Wena 800.000

9. Leda Wora 900.000

10. Yublina Puga Lingu 950.000

g. Program Kerja

Program kerja kelompok terdiri dari pertemuam rutin/remuk kelompok dan pertemuan bulanan dengan penyuluh yang dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama dan selalu dibuatkan daftar hadir anggota. Program kerja kelompok dimaksud dengan memperhatikan program-program kerja anggota kelompok yang digabungkan atas dasar mufakat menjadi program kerja kelompok dan menjadi cirri khas dari kelompok tersebut.

(19)

Program kerja Pokdakan Wetara selama ini berjalan baik dan terdiri dari:

Pertemuan rutin/rembuk kelompok : 2 (dua) kali/bulan

Pertemuan bulanan dengan penyuluh : 3 (tiga) kali/bulan

Walaupun kehadiran anggotanya tidak 100% namun setiap ada pertemuan pasti sebagian besar anggotanya hadir. Kalaupun tidak hadir dikarenakan adanya kesibukan dan urusan pribadi dari anggota yang sebelumnya telah diinformasikan.

(20)

BAB V. DOKUMENTASI KELOMPOK

(21)
(22)

BAB VI. PENUTUP

Demikian profil kelompok ini dengan segala keterbatasan atau material, tenaga dan sebagainya, maka banyak kekurangan jauh dari kata sempurna penyusun minta maaf yang sebesar-besarnya.

Profil kelompok ini dapat bermanfaat khususnya bagi kelompok sebagai bahan acuan untuk kedepannya dan jadi bahan peebandingan bagi kelompok lain.

Referensi

Dokumen terkait

Jika objek-objek yang dievaluasi tidak bisa dibandingkan (noncomparable), peneliti berarti bukan hanya memaksakan untuk menduga dimensi perseptual yang membedakan

Pada bulan Februari tahun 2021 terbentuklah kelompok pembudidaya ikan di Desa Mojodeso Kecamatan Kapas yang diberi nama POKDAKAN BENING

Kelompok Teratai adalah sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa pembudidaya ikan yang telah lama berkicimpung didunia usaha budidaya pembesaran ikan dan

Potensi tersebut berupa Sumberdaya Manusia yang tergabung dalam Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan), Kelompok Nelayan (KUB), Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan

Berdasarkan inisiatif para Pembudi Daya Ikan guna untuk memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia serta peningkatan ekonomi dan taraf hidup bagi para nelayan dan

Mereka tergabung dalam satu kelompok organisasi pembudidaya ini karena adanya kesamaan visi dam misi dan berniat untuk mengembangkan usaha budidaya ikan karena mereka

Dalam dunia usaha, ada banyak bidang yang dapat di geluti sebagai lading usaha untuk memperoleh keuntungan, termasuk di dalamnya usaha perikanan.. Kalau

Kelompok ini dijadikan sebagai wahana bertukar fikiran bagi para pembudidaya ikan dalam menghadapi permasalahan dibidang usaha perikanan dan mencari cara pemecahannya.Seiring