PROFIL KELOMPOK PERIKANAN
POKDAKAN WETARA
( 1.1.53.12.10.0414.0418 )
DESA TANARARA, KECAMATAN LOLI KABUPATEN SUMBA BARAT
PENYULUH PERIKANAN BANTU YUNUS SABATUDUNG, S. Pi
SATMINKAL BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN PUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN
RISET SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2020
PROFIL KELOMPOK PERIKANAN
POKDAKAN WETARA
(1.1.53.12.10.0414.0418 )
DESA TANARARA, KECAMATAN LOLI KABUPATEN SUMBA BARAT
PENYULUH PERIKANAN BANTU Yunus Sabatudung, S. Pi
SATMINKAL BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN PUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2020
DAFTAR ISI Cover
Daftar Isi ... i
BAB I SEJARAH PENDIRIAN KELOMPOK... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 3
C. Visi dan Misi... 3
BAB II DATA DASAR KELOMPOK ... 4
A. Nama dan Alamat Kelompok Kelautan dan Perikanan ... 4
B. Peta Lokasi Kelompok ... 4
C. Penumbuhan dan Peningkatan Kelas Kelompok ... 5
D. Pengurus dan Anggota Kelompok ... 6
BAB III STRUKTUR ORGANISASI ... 7
BAB IV PERKEMBANGAN USAHA KELOMPOK... 12
BAB V DOKUMENTASI KELOMPOK ... 17
BAB VI PENUTUP ... 20
BAB I
SEJARAH PENDIRIAN KELOMPOK
A. Latar Belakang
Salah satu misi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan kelautan dan perikanan adalah mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional. Sebagai organisasi yang membantu presiden untuk membidangi urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP ditetapkan selaras dengan visi pembangunan nasional serta bertujuan untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Kebijakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya pada Tahun 2015–2019 adalah pembangunan perikanan budidaya yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan. Pembangunan perikanan budidaya harus memperhatikan berbagai aspek meliputi aspek teknologi, aspek sosial ekonomi maupun aspek lingkungan. Pembangunan dalam berbagai aspek ini pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan khususnya pembudidaya ikan serta tetap menjaga kelestarian sumberdaya serta lingkungannya untuk menjamin keberlanjutan usaha. Peningkatan daya saing produk perikanan hasil perikanan budidaya juga harus ditingkatkan melalui penggunaan teknologi anjuran dan ramah lingkungan serta penerapan cara budidaya ikan yang baik.
Pengembangan usaha pembudidaya ikan yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) merupakan bagian strategi dalam pembangunan perikanan budidaya dan peningkatan produksi perikanan budidaya yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Melalui stimulasi bantuan usaha, diharapkan pokdakan dapat meningkatkan kemampuan usahanya yang pada akhirnya dapat mendukung peningkatkan
produksi perikanan budidaya, pendapatan dan kesejahteraan, pengembangan wirausaha, memperkuat kelembagaan pokdakan serta mampu melaksanakan penerapan tekhnologi anjuran.
Kabupaten Sumba Barat yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, agama, dan profesi menciptakan kemajemukan dalam sebuah organisasi atau kelompok yang ada, baik dibidang pertanian, perkebunan, perdagangan, peternakan, perikanan dan bidang lainnya.
Dengan adanya kelompok-kelompok perikanan baik itu kelompok nelayan, kelompok pembudidaya, kelompok pengolah, kelompok pemasar dan kelompok petambak garam menjadi langkah konkrit peningkatan kapasitas dan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha tersebut sehingga visi KKP bisa terwujud. Salah satunya ialah Pokdakan Wetara di Desa Tana Rara, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat.
Dalam awal perjalan kelompok ini banyak ditemukan kendala- kendala dalam menjalankan keorganisasian yang dikarenakan dari para pengurus banyak yang tidak mengetahui keorganisasian dan administrasi organisasi yang asal-asalan, namun keinginan yang kuat dari setiap anggota kelompok dalam meningkatkan perekonomian didaerah tersebut, para pengurus beserta anggota kelompok bersama- sama belajar tata cara keorganisasian dan administrasi organisasi dengan mengadakan pembinaan-pembinaan, sehingga sampai sekarang organisasi ini berjalan dengan lancar walau masih banyak kendala-kendala yang sering ditemui.
Kelompok ini adalah kelompok perikanan yang bergerak dalam usaha budidaya ikan. Terbentuknya POKDAKAN dilatar belakangi oleh faktor kesamaan pekerjaan.
B. Tujuan
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menumbuhkembangkan aneka usaha ekonomi, terutama usaha perikanan di dalamnya;
Meningkatnya produktifitas daya saing dan pangsa pasar dalam berbagai sektor dan kegiatan usaha;
Meningkatnya akses permodalan organisasi ke arah profesionalitas;
Meningkatnya citra organisasi sebagai sahabat sekaligus basis ekonomi kerakyatan.
C. Visi dan Misi Visi
Menjadi kelompok pembudidaya ikan yang mandiri dan sejahtera. Misi
Meningkatkan sumberdaya manusia (Kelompok Budidaya)
Meningkatkan kesejahteraan hidup anggota kelompok
Meningkatkan keamanan dan kenyamanan hidup bermasyarakat
Meningkatkan pengawasan dan perlindungan sumberdaya alam
BAB II. DATA DASAR KELOMPOK
A. Nama dan Alamat Kelompok Kelautan dan Perikanan
Nama Kelompok Pokdakan : WETARA
Nomor Badan Hukum :
Alamat Sekretariat : Tana Rara
Desa : Tana Rara
Kecamatan : Loli
Kabupaten : Sumba Barat
No. Hp Ketua Kelompok : -
Koordinat :
B. Peta Lokasi Kelompok
Sekretariat Pokdakan “Wetara”
C. Penumbuhan dan Peningkatan Kelas Kelompok
Penyuluhan Perikanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Adapun hasil kegiatan penyuluhan perikanan Kecamatan Loli Kabupaten Sumba Barat berpedoman pada rencana kerja penyuluhan perikanan walaupun tidak seluruh target pelaksanaan rencana kerja penyuluhan perikanan dapat terpenuhi 100%. Hasil kegiatan penyuluhan perikanan yang telah dilakukan mencakup program :
1. Peningkatan produksi
2. Pengembangan kemandirian kelompok perikanan 3. Pencapaian swasembada hasil perikanaN
4. Pengembangan usaha sector perikanan
5. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha
6. Penyebaran dan penerapan teknologi rekomendasi 7. Akses lembaga keuangan
8. Pengurangan penggangguran di pedesaan
Program-program kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan dan metode penyuluhan berdasarkan impact point yang ada. Ini artinya bahwa kegiatan ini harus menjadi acuan dalam pelaksanaan penyuluhan dan dalam meningkatkan percepatan pembangunan perikanan.
Kelompok Wetara ditumbuhkan pada bulan April tahun 2014 dan dikukuhkan oleh Pemerintah Desa a.n. Bapak Kornelis Bili Lalu dengan Surat Keputusan Pemerintah Desa Tana Rara Nomor 01/WT/04/2018 sebagai Kelompok dengan Kelas Pemula dan masih dalam proses peningkatan kelas menjadi Kelas Madya.
D. Pengurus dan Anggota Kelompok
Kelompok Pokdakan Wetara memiliki jumlah anggota sebanyak 10 (sepuluh) orang. Sebagaimana rincian sebagai berikut :
No Nama L/P Umur Pendidikan Alamat Jabatan di (tahun) terakhir Kelompok
1. Goblino Gana L D-III Tana Rara Ketua
2. Marten Rere L SMA Tana Rara Sekretaris
3. Yublina Puga Lingu P SMA Tana Rara Bendahara
4. Lidia Lida Ngabo P SD Tana Rara Anggota
5. Bulu Giku L SD Tana Rara Anggota
6. Dina Maryana Bawo P SD Tana Rara Anggota
7. Soleman B. Rere L SD Tana Rara Anggota
8. Gidion S. Wena L SD Tana Rara Anggota
9. Leda Wora L SD Tana Rara Anggota
10. Nono Umbu Moto L SD Tana Rara Anggota
BAB III. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Dan selain itu struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi- spesialisasi dari pekerjaan, saluran perintah maupun penyampaian laporan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara komponen bagian-bagian dan posisi dalam sebuah organisasi, komponen-komponen yang ada dalam organisasi mempunyai ketergantungan. Sehingga jika terdapat suatu komponen baik maka akan berpengaruh kepada komponen yang lainnya dan tentunya akan berpengaruh juga kepada organisasi tersebut.
Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Struktur organisasi dapat menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari pekerjaan antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya dan juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi. Di dalam struktur organisasi yang baik harus dapat menjelaskan hubungan antara wewenang siapa melapor atau bertanggung jawab kepada siapa, jadi terdapat suatu pertanggungjawaban apa yang akan di kerjakan. Itulah beberapa definisi struktur organisasi.
Berikut Struktur Organisasi POKDAKAN Wetara
PEMBINA Penyuluh Perikanan
Kepala Desa Tana Rara Yunus Sabatudung, S.Pi
KETUA Goblino Gana
SEKRETARIS BENDAHARA
Marten Rere Nono Umbu Moto
ANGGOTA 1. Lidia Lida Ngabo 2. Yublina P. Lingu 3. Bulu Giku 4. Dina M. Bawo 5. Soleman B. Rere 6. Gidion S. Wena 7. Leda Wora
Adapun fungsi / kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi, berikut dibawah ini penjelasannya:
1. Kejelasan tanggung jawab.
Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota suatu
organisasi tentunya harus dapat bertanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu dipertanggungjawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan tanggung jawab.
2. Kejelasan kedudukan.
Yang selanjutnya yaitu kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya anggota atau seseorang yang ada didalam struktur organisasi sebenarnya dapat mempermudah dalam melakukan koordinasi dan hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah di percayakan kepada seseorang atau anggota.
3. Kejelasan mengenai jalur hubungan.
Fungsi selanjutnya yaitu sebagai kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi maka akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat saling memberikan keuntungan.
4. Kejelasan uraian tugas.
Dan Fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi akan sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan maupun pengendalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan uraian tugas.
Struktur organisasi kelompok paling tidak terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi yang disesuikan dengan
kebutuhan. Dalam menyusun struktur organisasi perlu dipertimbangkan jumlah anggota yang akan dilayani, artinya semakin besar jumlah anggota yang akan dilayani, maka struktur organisasi/kepengurusan akan semakin lengkap. Juga tergantung dari jumlah pelayanan, terutama pelayanan keuangan seperti simpan pinjam kepada anggota, semakin besar jumlah pelayanan kepada anggota maka semakin dibutuhkan ketelitian sehingga diperlukan tenaga yang lebih banyak.
Berdasarkan struktur organisasi maka tugas-tugas masing-masing pengurus adalah sebagai berikut :
1. Ketua Kelompok
Tugas Ketua Kelompok antara lain mengkoordinasikan, mengorganisasikan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelompok, dengan rincian sebagai berikut : memimpin rapat pengurus, memimpin rapat anggota, menandatangani surat menyurat, mewakili kelompok dalam pertemuan dengan pihak lain dan memimpin pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Apabila diperlukan dapat juga dipilih wakil ketua dengan tugas antara lain mewakili ketua bilamana ketua berhalangan dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh ketua sebatas ruang lingkup tugas-tugas ketua tersebut.
2. Sekretaris Kelompok
Tugas Sekretaris kelompok bertanggung jawab terhadap pelaksanaan administrasi kegiatan non keuangan dengan rincian sebagai berikut : mencatat segala keputusan penting dalam setiap rapat, menindaklanjuti hasil-hasil rapat, menyampaikan hasil-hasil rapat dengan cara membuat notulen dan disampikan dalam rapat berikutnya, membuat dan menyimpan serta menyampaikan hasil notulen rapat kepada pengurus, membuat undangan-undangan,
menyiapkan surat menyurat dan pengarsipannya, membuat laporan- laporan (laporan bulanan, laporan tahunan). Apabila diperlukan dapat di tunjuk wakil sekretaris dengan tugas antara lain mewakili sekretaris bilamana sekretaris berhalangan dalam melaksanakan tugasnya dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh sekretaris sebatas ruang lingkup tugas-tugas sekretaris tersebut.
3. Bendahara Kelompok
Tugas Bendahara Kelompok bertanggung jawab menangani seluruh kegiatan administrasi keuangan kelompok dengan rincian tugas sebagai berikut : menerima pembayaran atas nama kelompok dan menyimpannya dengan baik, melakukan pembayaran atas persetujuan ketua kelompok, menyimpan dan memelihara arsip transaksi keuangan, menyelenggarakan dan memelihara administrasi keuangan kelompok dan menyusun laporan keuangan secara berkala (bulanan dan tahunan).
4. Hak dan Kewajiban Anggota
Setiap anggota kelompok tani mempunyai hak dan kewajiban.
Adapun hak tersebut antara lain : berhak untuk menyampaikan usul/saran/pendapat kepada pengurus baik dalam rapat maupun diluar forum rapat, memilih dan dipilih menjadi pengurus kelompok, memperoleh pelayanan yang sama sesuai bidang kegiatan yang dilakukan dalam kelompok, serta memperoleh manfaat baik berupa keuntungan material yang diperoleh dari berkelompok tersebut.
BAB IV. PERKEMBANGAN USAHA KELOMPOK
Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha itu sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai pada satu titik atau puncak menuju kesuksesan.
Perkembangan usaha di lakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat ada kemungkinan untuk lebih maju lagi.
a. Jenis Usaha : Budidaya
Usaha budidaya ikan merupakan sektor yang akan terus ada permintaannya. Bahkan saat ini kebutuhan ikan terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk dari waktu ke waktu. Hasil budidaya ikan air tawar yang ada sekarang ini belumlah mampu mencukupi permintaan pasar dalam negeri. Apalagi untuk kebutuhan luar negeri.
Tentu prospek yang ada semakin terbuka jika kita mampu memahami perdagangan ekspor impor. Selain itu, budidaya ikan air tawar terbilang sangat mudah jika dibandingkan dengan ikan air laut.
b. Komoditas yang Diusahakan
Ikan nila merupakan ikan air tawar yang mudah dipelihara dan gangguan penyakitnya tidak begitu banyak. Pembibitan nila cukup mudah. Dari sepasang indukan bisa dihasilkan 250-1000 butir telur.
Waktu persiapan dari telur hingga menjadi benih berukuran 5-8 cm diperlukan waktu 60 hari.
Nila merupakan jenis ikan air tawar yang pertumbuhannya cepat.
Jenis nila unggul pertumbuhannya bisa mencapai 4,1 gram per hari.
Pertumbuhan ikan jantan lebih pesat dibanding ikan betina.
Dibutuhkan waktu 4-6 bulan untuk membesarkan ikan nila hingga
ukuran siap konsumsi. Selain ikan Nila, ikan yang paling banyak dibudidayakan oleh kelompok adalah Ikan Karper.
Luas lahan yang digunakan untuk membudidayakan Ikan Nila dan Karper adalah 599 m2
c. Luas Lahan Usaha Perikanan
Luas lahan usaha perikanan sebesar 599 m2, dengan rincian sebagai berikut :
Kepemilikan
Status Jumlah Lahan Usaha(m2)
No. Nama Anggota Kepemilikan (m2)
Kolam Tambak Lahan
1. Goblino Gana 40 - Pribadi 40
2. Marten Rere 120 - Pribadi 120
3. Nono Umbu Moto 48 - Pribadi 48
4. Lidia Lida Ngabo 42 - Pribadi 42
5. Bulu Giku 48 - Pribadi 48
6. Dina Maryana Bawo 60 - Pribadi 60
7. Soleman B. Rere 70 - Pribadi 70
8. Gidion S. Wena 35 - Pribadi 35
9. Leda Wora 80 - Pribadi 80
10. Yublina Puga Lingu 56 - Pribadi 56
d. Data Produksi dan Produktivitas Kelompok
No. Komoditas Luas (m2) Produksi Produktivitas Ket.
(ton) (ton/ha)
1 Nila 0.09 0.12
2 Mas/Karper 599 0.05 0.08
Data produksi merupakan kelanjutan dari Kusuka. Data Kusuka relative lebih tetap dan diisi pertama kali lalu diubah apabila ada perubahan/perpanjangan, sedangkan data produksi dikumpulkan dalam frekuensi tertentu. Data Produksi yang dikumpulkan akan diolah dimana pengolah datanya terbagi menjadi pengolah data pelabuhan dan pengolah data kabupaten/kota.
Data Produktivitas, daya produksi, atau keproduktifan merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Menurut Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.
e. Aset Kelompok Perikanan
No Jenis Barang Jumlah Nama Nominal Pemilik (Rp)
1 Kolam 10 Unit Pokdakan 50.000.000
Wetara
2 Ikan Nila 2.500 Ekor Pokdakan 5.000.000 Wetara
3 Ikan Karper 1.000 Ekor Pokdakan 2.000.000 Wetara
4 Pipa 4 Buah Pokdakan 600.000
Wetara
f. Omset Usaha Anggota Kelompok
No Nama Anggota Kelompok Omzet per Tahun (Rp)
1. Goblino Gana 900.000
2. Marten Rere 1.400.000
3. Nono Umbu Moto 1.150.000
4. Lidia Lida Ngabo 750.000
5. Bulu Giku 1.000.000
6. Dina Maryana Bawo 1.000.000
7. Soleman B. Rere 1.350.000
8. Gidion S. Wena 800.000
9. Leda Wora 900.000
10. Yublina Puga Lingu 950.000
g. Program Kerja
Program kerja kelompok terdiri dari pertemuam rutin/remuk kelompok dan pertemuan bulanan dengan penyuluh yang dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama dan selalu dibuatkan daftar hadir anggota. Program kerja kelompok dimaksud dengan memperhatikan program-program kerja anggota kelompok yang digabungkan atas dasar mufakat menjadi program kerja kelompok dan menjadi cirri khas dari kelompok tersebut.
Program kerja Pokdakan Wetara selama ini berjalan baik dan terdiri dari:
Pertemuan rutin/rembuk kelompok : 2 (dua) kali/bulan
Pertemuan bulanan dengan penyuluh : 3 (tiga) kali/bulan
Walaupun kehadiran anggotanya tidak 100% namun setiap ada pertemuan pasti sebagian besar anggotanya hadir. Kalaupun tidak hadir dikarenakan adanya kesibukan dan urusan pribadi dari anggota yang sebelumnya telah diinformasikan.
BAB V. DOKUMENTASI KELOMPOK
BAB VI. PENUTUP
Demikian profil kelompok ini dengan segala keterbatasan atau material, tenaga dan sebagainya, maka banyak kekurangan jauh dari kata sempurna penyusun minta maaf yang sebesar-besarnya.
Profil kelompok ini dapat bermanfaat khususnya bagi kelompok sebagai bahan acuan untuk kedepannya dan jadi bahan peebandingan bagi kelompok lain.