• Tidak ada hasil yang ditemukan

optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi yang Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja pada Dinas bahwa untuk mewujudkan organisasi dan tata kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi yang Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja pada Dinas bahwa untuk mewujudkan organisasi dan tata kerja"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI TANGERANG PROPINSI BANTEN

PERATURAN

BUPATI

TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2021

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH RUMAH SAKIT UMUM BALARAJA

PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG

DtrNGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG,

a

bahwa untuk mewujudkan organisasi dan tata

kerja UPTD Rumah

Sakit

Umum Daerah Balaraja pada Dinas Kesehatan yang lebih profesional, efektif, dan efisien guna

optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi

yang

mendukung peningkatan kinerja pelaksanaan

tugas,

perlu dilakukan

penataan kembali

kedudukan,

susunan

organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja

UPTD

Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja pada

Dinas Kesehatan;

b.bahwa penyusunan Menimbang

(2)

b

bahwa penyusunan

Rancangan

Peraturan Bupati

yang

mengatur mengenai kedudukan, susunan

organisasi,

tugas dan fungsi, serta tata kerja

UPTD

Rumah

Sakit

Umum Daerah Balaraja pada Dinas

Kesehatan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

telah mendapatkan rekomendasi dari Gubernur Banten melalui

surat

nomor 060/684-ORBl2021

,

tanggal

8 April

2021,

perihal

Rekomendasi SOTK Sekretariat DPRD, RSU dan Inspektorat Daerah Kabupaten Tangerang;

bahwa dengan diberlakukannya Peraturan

Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

Nomor

1

8 Tahun

20

16 tentang

Perangkat

Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun

2019 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas

dan

Badan

di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang,

Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun

2017

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

dan

Fungsi,

serta

Tata Kerja Unit

Pelaksana

Teknis

Rumah

Sakit Umum Daerah Balaraja pada Dinas

Kesehatan sudah

tidak

sesuai lagi sehingga perlu diganti;

bahwa berdasarkan pertimbangan

sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c,

perlu

menetapkan Peraturan Bupati tentang

Kedudukan Organisasi,

Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Unit

Pelaksana

Teknis

Daerah

Rumah Sakit Umum

Daerah Balaraja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang;

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun i945;

2. Undang-Undang. .

C

d

Mengingat :

1

a

(3)

2

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950

tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten

Dalam Lingkungan Propinsi Djawa

Barat

(Berita Negara Tahun 195O) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

4 Tahun

1968 tentang Pembentukan Kabupaten

Purwakarta dan

Kabupaten Subang dengan mengubah

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950

tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten

Dalam

Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

1968

Nomor 31,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014

Nomor

244,

Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah

diubah

beberapa

kali terakhir

dengan Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia

Tahun 2015

Nomor

58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

Peraturan

Pemerintah

Nomor 18 Tahun 2016

tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2016 Nomor

114,

Tambahan

Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5887)

sebagaimana telah

diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor

72

Tahun

2019 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah

Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor

187, Tambahan Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Nomor 6402);

5. Peraturan Menteri...

3

4

-3-

(4)

5

-4

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahlun 2077

tentang

Pedoman Pembentukan

dan Klasifikasi

Cabang Dinas

dan Unit

Pelaksana Teknis Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 451);

Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 11 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat

Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran

Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 1611);

Peraturan Bupati Tangerang Nomor 30 Tahun

2019 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas

dan

Badan

di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang (Berita Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2019 Nomor 30);

MEMUTUSKAN

PERATURAN

BUPATI TENTANG KEDUDUKAN,

SUSUNAN

ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BALARAJA PADA DINAS KESEHATAN

KABUPATEN

TANGERANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1.

Daerah adalah Kabupaten Tangerang;

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur

penyelenggara

Pemerintahan Daerah yang

memimpin

pelaksanaan urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan Daerah otonom;

3.Urusan Pemerintahan...

6

Menetapkan

(5)

3

Urusan

Pemerintahan

adalah kekuasaan

pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya

dilakukan oleh kementerian

negara

dan

penyelenggara

Pemerintahan Daerah untuk meiindungi,

melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.

Bupati adalah Bupati Tangerang;

Sekretaris Daerah

adalah

Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang.

Perangkat Daerah

adalah unsur pembantu Bupati

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah;

Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Sekretaris Dinas adalah Sekretaris Dinas

Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Unit

Pelaksana

Teknis Daerah Rumah Sakit

Umum Daerah Balaraja

yang selanjutnya disebut UPID

RSUD

Balaraja adalah Unit

Pelaksana

Teknis Daerah

Rumah

Sakit Umum Daerah Balaraja pada Dinas

Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh

unit

pelaksana teknis dinas/badan Daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai

fleksibilitas

dalam

pola

pengelolaan

keuangan

sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan Daerah pada umumnya.

Direktur

adalah

Direktur

UFrID RSUD Balaraja.

Komite Medik adalah Komite Medik Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja.

Komite Keperawatan adalah Komite Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja.

1 5. Komite Tenaga. . . 4

5

6

7

B

I

10

14.

11.

t2

t2

(6)

-6-

15. Komite

Tenaga Kesehatan

Lain adalah Komite

tenaga kesehatan

di luar

tenaga keperawatan

di Rumah

Sakit Umum Daerah Balaraja.

16.

Komite

Mutu

adalah Komite

Mutu

Rumah

Sakit

Umum Daerah Kabupaten Tangerang.

17.

Satuan Pemeriksa Internal yang selanjutnya disingkat SPI

adalah unsur pengawasan internal yang

bertugas melaksanakan pengawasan internal terhadap pengelolaan

dan

pemanfaatan sumber

daya

(sumber

daya

manusia,

keuangan,

perlengkapan,

dan

metoda)

di UPID

RSUD Balaraja.

18.

Staf Medik adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis di UPID RSUD Balaraja.

19.

Pegawai Aparatur Sipil Negara adalah pegawai negeri sipil

dan

pegawai

pemerintah

dengan

perjanjian kerja

yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi

tugas dalam suatu jabatan

pemerintahan

atau

diserahi

tugas

negara

lainnya dan digaji

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

20.

Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok pegawai negeri

sipil

yang

diberi

tugas wewenang

dan hak

secara penuh oleh pejabat yang berwenang

untuk

melaksanakan

kegiatan yang sesuai

dengan profesinya

dalam

rangka kelancaran tugas pemerintahan.

21.

Standar Prosedur Operasional yang selanjutnya disingkat

SPO adalah Standar Prosedur Operasional

yang ditetapkan oleh Direktur.

22.

Sarana Prasarana

Alat

yang selanjutnya

disningkat

SPA

adalah Sarana

Prasarana

Alat yang digunakan

dalam

pelayanan medik maupun nonmedik di UFrID

RSUD Balaraja.

23.Sumber Daya...

(7)

23.

Sumber Daya

Manusia

yang selanjutnya

disingkat

SDM

adalah

Sumber Daya Manusia

baik

pegawai negeri sipil maupun nonpegawai negeri sipil.

24.

Rencana Kegiatan

dan

Anggaran

Dinas

Kesehatan yang selanjutnya disingkat RKA Dinas adalah Rencana Kegiatan dan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

25.

Rencana Kegiatan

dan

Anggaran UPTD RSUD Balaraja

yang selanjutnya disingkat RKA UFrID

RSUD Balaraja

adalah

Rencana Kegiatan

dan

Anggaran

Unit

Pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

26.

Rencana Bisnis dan Anggaran yang selanjutnya disingkat

RBA adalah sebuah

perencanaan

atau estimasi

atas penerimaan

dan

pengeluaran

pada

periode

yang

akan datang.

27.

Dokumen Pelaksanaan Anggaran

Dinas

Kesehatan yang selanjutnya disingkat DPA Dinas adalah Rencana Kegiatan dan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

28. Dokumen

Pelaksanaan Anggaran

UPID

RSUD Balaraja

yang selanjutnya disingkat DPA UftD

RSUD Balaraja

adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran

Unit

Pelaksana

Teknis Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

BAB II...

-7

-

(8)

(1)

(2)

(s)

(4) (s)

8

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN TATA HUBUNGAN KERJA

Bagian Kesatu Kedudukan

Pasal 2

UFrID RSUD Balaraja

unit

pelaksana teknis Daerah Dinas

yang merupakan unit

organisasi

yang bersifat

khusus yang memberikan layanan secara professional.

Sebagai

unit

organisasi yang bersifat khusus sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1) UPTD RSUD

Balaraja

memiliki otonomi

dalam

pengelolaan keuangan

dan

barang

milik

Daerah serta kepegawaian.

UPID

RSUD

Balaraja merupakan rumah sakit

umum Daerah kelas B.

UPID

RSUD Balaraja dipimpin oleh Direktur.

Direktur UPID RSUD Balaraja berada di bawah

dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi

Pasal 3

UPID RSUD Balaraja mempunyai tugas

memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

Pa sal 4. .

(9)

9-

Pasal 4

Untuk

menjalankan tugas sebagaimana dimaksud daiam Pasal 3

UPID

RSUD Balaraja mempunyai tugas:

a.

penyelenggaraan pelayanan pengobatan

dan

pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;

b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

perorangan

melalui pelayanan kesehatan yang paripurna

tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medik;

c.

penyelenggaraan kesehatan

dan pelatihan

sumber daya

manusia dalam

rangka peningkatan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan; dan

d.

penyelenggaraan

penelitian dan

pengembangan serta

penapisan teknologi bidang kesehatan dalam

rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika

ilmu

pengetahuan bidang kesehatan.

Bagian Ketiga Tata Hubungan Kerja

Pasai 5

(1)

Sebagai organisasi yang bersifat

khusus,

hubungan kerja

antara UP|D RSUD Balaraja dengan Dinas

bersifat koordinasi.

(21 Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat

( 1)

dilaksanakan dalam rangka sinkronisasi

perumusan kebijakan dan pelaksanaan program kesehatan Daerah.

(3) Perumusan kebijakan dan pelaksanaan

program kesehatan Daerah sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(2) merupakan bagian

dari

tugas

dan fungsi Dinas

sebagai

penyelenggara Urusan Pemerintahan bidang kesehatan di Daerah.

BAB III...

(10)

-10-

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 6

(1)

Susunan organisasi UPID RSUD Balaraja,

terdiri

atas:

a.

Direktur;

b. wakil Direktur

pelayanan

medik,

keperawatan, dan penunjang,

terdiri

atas:

1.

bidang pelayanan medik,

terdiri

atas:

a)

seksi operasional pelayanan medik; dan

b)

seksi kendali

mutu dan

standar pelayanan medik.

2.

bidang pelayanan keperawatan,

terdiri

atas:

a)

seksi operasional pelayanan keperawatan;

dan

b)

seksi kendali

mutu dan

standar pelayanan keperawatan.

3.

bidang pelayanan penunjang,

terdiri

atas:

a) seksi operasional pelayanan

penunjang medik; dan

b) seksi operasional pelayanan

penunjang nonmedik.

c. wakil Direktur administrasi umum, SDM,

dan keuangan,

terdiri

atas:

1.

kepala bagian keuangan,

terdiri

atas:

a) subbagian perbendaharaan

dan penatausahaan belanja; dan

b)

subbagian akuntansi dan verifikasi.

2. kepala bagian administrasi umum dan

SDM,

terdiri atas:

a) subbagian tata usaha, humas,

dan

perencanaan program;

b) subbagian

kepegawaian,

pendidikan,

dan pelatihan; dan

c) subbagian rumah tangga, sarana,

dan

prasarana.

d.komite...

(11)

- 11-

d.

komite;

e.

SPI;

f.

instalasi; dan

g.

Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan struktur organisasi UPTD RSUD

Balaraja sebagaimana

dimaksud pada ayat

( 1)

tercantum

dalam lampiran yang merupakan bagian

tidak

terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 7

(1) Organisasi UP|D

RSUD

Balaraja mengikuti

klasifikasi

rumah sakit sesuai ketentuan Peraturan

Perundang- undangan.

(21 Organisasi UFrID RSUD Balaraja disesuaikan

dengan besarnya kegiatan dan beban kerja.

(3) Struktur

organisasi

UPID

RSUD Balaraja harus membagi habis seluruh tugas dan fungsi.

Pasal 8

(

1)

Selain

jabatan struktural, terdapat

Kelompok Jabatan

Fungsional yang mempunyai tugas pelayanan

sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai

tugas merekomendasikan kewenangan

klinis

kepada

Direktur

melalui komite.

(3) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional

sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dikoordinasikan oleh

tenaga

fungsional senior.

Pasal 9

UPTD RSUD

Balaraja dapat membentuk satuan

organisasi yang bersifat

nonstruktural

seperti komite, SPI, instalasi yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Direktur.

BAB IV..,

(12)

-12-

BAB IV

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Kesatu

Direktur

Pasal 1O

(1) Direktur

sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

6 ayat

(1)

huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati

dalam

mendukung penyelenggaraan pelayanan

kesehatan Daerah.

(21 Tugas membantu Bupati dalam

mendukung

penyelenggaraan pelayanan kesehatan

Daerah

sebagaimana

dimaksud pada ayat (1)

diselenggarakan

melalui pelaksanaan tugas dan fungsi UPTD

RSUD Balaraja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4.

(3)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (21,

Direktur

menyelenggarakan fungsi:

a.

koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi;

b.

penetapan

kebijakan

penyelenggaraan UPTD RSUD Balaraj a sesuai kewenangannya;

c.

penyelenggaraan tugas dan fungsi rumah sakit;

d. pembinaan, pengawasan, dan

pengendalian pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi; dan

e.

evaluasi, pencatatan, dan pelaporan.

Bagian Kedua...

(13)

-t4-

(2\ Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat

(

1), kepala bidang pelayanan

medik menyelenggarakan fungsi :

a.

melaksanakan pemberian pelayanan medik;

b.

pengoordinasian dan pelaksanaan pelayanan medik;

c.

pelaksanaan kendali

mutu,

kendali biaya, dan upaya keselamatan pasien di bidang pelayanan medik;

d. pemantauan dan evaluasi peiayanan

medik,

termasuk implementasi standar akreditasi

rumah sakit; dan

e.

melaksanakan tugas

lain

yang

diberikan

oleh wakil

Direktur pelayanan medik, keperawatan,

dan penunjang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 13

(

1)

Kepala seksi operasional peiayanan

medik

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)

hurufb

angka

t hurufa),

mempunyai

tugas

menyiapkan SDM

dan

melaksanakan pelayanan medik, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala bidang pelayanan medik.

(2) Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), kepala seksi operasional pelayanan

medik menyelenggarakan fungsi :

a.

merencanakan operasional harian pelayanan medik;

b.

menyiapkan jadwal dan operasional pelayanan medik di semua

unit

pelayanan;

c. menyiapkan SPO yang diperlukan untuk

pelaksanaan pelayanan;

d. pengembangan dan peningkatan

kompetensi pelaksana pelayanan medik;

e

pengendalian proses

dan

pemenuhan standar

mutu

pelayanan;

f.

pelaksanaan fungsi rekam medik pelayanan medik;

g. menyiapkan sistem pelaporan pelayanan

medik sesuai kebutuhan;

h.pemantauan...

(14)

-

13 -

Bagian Kedua

Wakil

Direktur

Pelayanan Medik, Keperawatan, dan

Pen unj a ng

Pasal 11

(1) Wakil Direktur pelayanan medik, keperawatan,

dan penunjang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)

huruf b, mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan medik, pelayanan keperawatan dan kendali

mutu,

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

(21 Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat

(1),

wakil Direktur

pelayanan

medik,

keperawatan, dan penunjang menyelenggarakan fungsi:

a. pen,'usunan rencana

pemberian pelayanan medik, keperawatan, dan penunjang;

b. koordinasi dan pelaksanaan pelayanan

medik, keperawatan, dan penunjang;

c. peiaksanaan kendali mutu, kendali biaya,

dan

keselamatan pasien di bidang pelayanan

medik,

keperawatan dan penunjang;

d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi

pelayanan medik, keperawatan, dan penunjang; dan

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan

oleh

Direktur

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 1

Bidang Pelayanan Medik

Pasal 12

(1)

Kepala bidang pelayanan

medik

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)

hurufb

angka 1, mempunyai tugas melaksanakan pelayanan

medik,

berada

di bawah

dan bertanggung

jawab kepada wakil Direktur

pelayanan medik, keperawatan, dan penunjang.

(2)Untuk...

(15)

-15-

pemantauan dan evaluasi operasional

pelayanan medik; dan

melaksanakan tugas lan yang

diberikan

oleh kepala bidang pelayanan.

Pasal 14

(1)

Kepala seksi kendali

mutu dan

standar pelayanan medik sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

6

ayat (1)

huruf

b

angka

t huruf

b), mempunyai tugas menyiapkan SDM dan melaksanakan kendali

mutu

pelayanan medik, berada di

bawah dan

bertanggung

jawab kepada kepala

bidang pelayanan medik.

(2) Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala seksi kendali

mutu

dan standar pelayanan medik menyelenggarakan fungsi:

a. merencanakan operasional harian

pengendalian

mutu

pelayanan dan profesi medik;

b. menyiapkan dan

mengembangkan

standar mutu

pelayanan dan profesi di setiap

unit

pelayanan;

c. pengembangan dan peningkatan

kompetensi pelaksana pengendali

mutu

pelayanan

dan

profesi medik;

d.

pengendalian proses

dan

pemenuhan standar

mutu

pelayanan dan profesi medik;

e.

pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengendalian pelayanan dan profesi medik termasuk implementasi standar akreditasi rumah sakit; dan

f.

meiaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang pelayanan.

Paragraf 2 h

I

(16)

- 16-

Paragraf 2

Bidang Pelayanan Keperawatan

Pasal 15

(1) Kepala bidang pelayanan keperawatan

sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b angka

2,

mempunyai tugas melaksanakan pelayanan keperawatan,

berada dan

bertanggung

jawab kepada wakil Direktur

pelayanan medik, keperawatan, dan penunjang.

(2\ Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), kepala bidang pelayanan

keperawatan menyelenggarakan fungsi:

a, penyusunan rencana pemberian

pelayanan keperawatan;

b.

koordinasi dan pelaksanaan pelayanan keperawatan;

c. pelaksanaan

ke

ndali mutu, kendali biaya,

dan keselamatan pasien di bidang keperawatan;

d.

pemantauan

dan

evaluasi pelayanan keperawatan,

termasuk implementasi standar akreditasi

rumah sakit; dan

e.

melaksanakan tugas

lain

yang

diberikan

oleh wakil

Direktur pelayanan medik, keperawatan,

dan penunjang.

Pasal 16

(1) Kepala seksi operasional pelayanan

keperawatan sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

6 ayat

(1)

huruf

b angka 2

huruf

a), mempunyai tugas menyiapkan SDM dan melaksanakan pelayanan keperawatan, berada

di

bawah

dan

bertanggung

jawab

kepada kepala bidang pelayanan keperawatan.

(2)Untuk...

(17)

-t7-

(21 Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala seksi operasional pelayanan keperawatan menyelenggarakan fungsi :

a. merencanakan operasional harian

pelayanan

keperawatan, termasuk pengaturan

SDM keperawatan;

b. menyiapkan jadwal dan operasional

pelayanan keperawatan di semua

unit

layanan;

c.

pengembangan

dan peningkatan kompetensi

SDM pelayanan keperawatan;

d.

pengendalian proses

dan

pemenuhan standar

mutu

pelayanan keperawatan;

e. pelaksanaan fungsi rekam medik

pelayanan

keperawatan;

f. menyiapkan sistem pelaporan

pelayanan

keperawatan sesuai kebutuhan;

g. pemantauan dan evaluasi operasional

pelayanan keperawatan; dan

h.

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang keperawatan.

Pasal 17

(1) Kepala seksi kendali mutu dan standar

pelayanan

keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

6

ayat

(1) huruf b angka 2 huruf b), mempunyai

tugas

menyiapkan SDM dan melaksanakan kendali mutu pelayanan keperawatan, berada di bawah

dan

bertanggung jawab kepada kepala bidang

pelayanan

keperawatan.

(21 Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala seksi kendali

mutu

dan standar pelayanan keperawatan menyelenggarakan fungsi:

a. merencanakan operasional harian

pengendalian

mutu

pelayanan keperawatan;

b. menyiapkan dan

mengembangkan

standar mutu

pelayanan keperawatan

di

setiap

unit

pelayanan;

c.pengembangan...

(18)

-i8-

pengembangan dan peningkatan

kompetensi pelaksana pengendali

mutu

pelayanan keperawatan;

pengendalian proses

dan

pemenuhan standar

mutu

pelayanan keperawatan;

pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengendalian peiayanan keperawatan; dan

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang pelayanan keperawatan.

Paragraf 3

Bidang Pelayanan Penunjang

Pasal 18

(1) Kepala bidang pelayanan penunjang

sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b angka

3,

mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan penunjang, berada

di

bawah

dan

bertanggung

jawab

kepada wakil

Direktur

pelayanan medik, keperawatan, dan penunjang.

(2) Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), kepala bidang pelayanan

penunjang menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana pemberian

pelayanan

penunjang medik dan nonmedik;

b. koordinasi dan

pelaksanaan pelayanan penunjang medik dan nonmedik;

c. pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya,

dan keselamatan pasien

di

bidang pelayanan medik dan nonmedik;

d. pemantauan dan evaluasi pelayanan

penunjang

medik dan nonmedik, termasuk

implementasi standar akreditasi rumah sakit; dan

e.

melaksanakan tugas

lain

yang

diberikan

oleh wakil

Direktur pelayanan medik, keperawatan,

dan penunj ang.

Pasal 19,..

C

d

e

f

(19)

-19-

Pasal 19

(1) Kepala seksi operasional pelayanan penunjang

medik sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

6

ayat (1)

huruf

b angka 3

huruf

a), mempunyai tugas menyiapkan SPA dan SPO

yang diperlukan untuk melaksanakan

pelayanan

penunjang medik, berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan penunjang.

(21 Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) kepala seksi

operasional pelayanan penunjang medik menyelenggarakan fungsi:

a. merencanakan operasional harian

pelayanan

penunjang medik;

b. menyiapkan jadwal dan operasional

pelayanan penunjang medik

di

semua

unit

pelayanan;

c. pengembangan dan peningkatan

kompetensi peiaksana pelayanan penunjang medik;

d.

pengendalian proses

dan

pemenuhan standar

mutu

pelayanan penunjang medik;

e. pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya,

dan keselamatan pasien

di

bidang pelayanan penunjang medik;

f. pemantauan dan evaluasi operasional

pelayanan penunjang medik; dan

g.

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang penunjang.

Pasal 20

(1)

Kepala seksi operasional pelayanan penunjang nonmedik sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

6 ayat

(1)

huruf

b

angka 3

huruf

b), mempunyai tugas menyiapkan SPA dan SPO

yang diperlukan untuk melaksanakan

pelayanan penunjang nonmedik, berada

di

bawah

dan

bertanggung jawab kepada kepala bidang pelayanan penunjang.

(2)Untuk...

(20)

-20-

(21 Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) kepala seksi

operasional pelayanan penunjang nonmedik menyelenggarakan fungsi:

a. merencanakan operasional harian

pelayanan

penunjang nonmedik;

b. menyiapkan jadwal dan operasional

pelayanan penunjang nonmedik di semua

unit

pelayanan;

c. pengembangan dan peningkatan

kompetensi pelaksana pelayanan penunjang nonmedik;

d.

pengendalian proses

dan

pemenuhan standar

mutu

pelayanan penunjang nonmedik;

e. pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya,

dan keselamatan pasien

di

bidang pelayanan penunjang nonmedsk;

f. pemantauan dan evaluasi operasional

pelayanan penunjang nonmedik; dan

g.

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang pelayanan penunjang.

Bagian Ketiga

Wakil

Direktur

Administrasi Umum, SDM, dan Keuangan

Pasal 21

(1) Wakil Direktur

administrasi

umum,

SDM, dan keuangan sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

6 ayat

(1)

huruf

c,

mempunyai tugas melaksanakan

kesekretariatan,

perencanaan, keorganisasian dan

kepegawaian,

pendidikan dan pelatihan, kerja sama

pendidikan,

meiaksanakan penganggaran dan

perbendaharaan, pengeiolaan

piutang dan pendapatan serta

mengelola

sistem akuntansi dan laporan keuangan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

(2)Untuk...

(21)

-2t-

(21 Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat

(1),

wakil Direktur administrasi umum,

SDM, dan keuangan menyelenggarakan fungsi:

a.

menyusun rencana dan kegiatan kesekretariatan;

b.

men)rusun rencana

dan kegiatan

perencanaan dan penFlsunan program;

c.

menyusun rencana dan kegiatan keorganisasian dan kepegawaian;

d. menyusun rencana dan kegiatan pendidikan

dan penelitian;

e. menJrusun rencana dan kegiatan

kerjasama pendidikan serta penelitian;

f.

menyusun rencana dan kegiatan pemenuhan sarana

dan prasarana rumah sakit untuk

mendukung pelayanan;

g.

menyusun rencana

dan

pelaksanaan penganggaran dan perbendaharaan;

h.

menJrusun

rencana dan pelaksanaan

pengelolaan piutang dan pendapatan;

i. menyusun rencana dan pelaksanaan

sistem akuntansi dan laporan keuangan;

j.

melaksanakan kendali biaya, efisiensi, dan efektifitas dalam pengelolaan keuangan;

k. mengembangkan sistem dan prosedur untuk

menunjang keiancaran pelayanan dan akuntabiiitas pengelolaan keuangan;

1.

pemantauan

dan

evaluasi pelaksanaan pengelolaan

administrasi perkantoran, SDM, pendidikan

dan pelatihan serta pengelolaan sarana prasarana rumah sakit; dan

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan

oleh

Direktur

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 1...

(22)

Paragraf I Bagian Keuangan

Pasal 22

(1)

Kepala bagian keuangan sebagaimana

dimaksud

dalam Pasal

6 ayat (1) huruf c angka 1, mempunyai

tugas

melaksanakan penganggaran dan

perbendaharaan, pengelolaan

piutang dan pendapatan serta

mengelola

sistem akuntansi dan laporan keuangan, berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada wakil Direktur

administrasi umum, SDM, dan keuangan.

(21 Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), kepala bagian keuangan

menyelenggarakan fungsi:

a.

menyusun rencana

dan

pelaksanaan penganggaran dan perbendaharaan;

b. meny'usun rencana dan pelaksanaan

pengelolaan piutang dan pendapatan;

c. meny'Lrsun rencana dan pelaksanaan

sistem akuntansi dan laporan keuangan;

d.

melaksanakan kendali biaya, efisiensi, dan efektivitas dalam pengelolaan keuangan;

e. mengembangkan sistem dan prosedur untuk

menunjang kelancaran pelayanan

dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan;

f.

melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan keuangan; dan

g.

melaksanakan tugas

lain

yang

diberikan

oleh wakil

Direktur

administrasi

umum,

SDM, dan keuangan.

Pasal 23..

(23)

-zJ-

Pasal 23

(1) Kepala

subbagian perbendaharaan

dan

penatausahaan

belanja

sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

6 ayat

(1)

huruf c angka I huruf a), mempunyai

tugas

menyelenggarakan fungsi

perbendaharaan, penatausahaan belanja/

pengeluaran, berada di

bawah

dan

bertanggung

jawab

langsung kepada kepala bagian keuangan.

{21 Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), kepala subbagian perbendaharaan

dan penatausahaan beianja menyelenggarakan fungsi:

a. menyiapkan pelaksanaan

fungsi-fungsi perbendaharaan;

b. menyusun rencana dan pelaksanaan

anggaran pendapatan dan pengelolaan plutang;

c.

melaksanakanpenataan pendapatan

d. mengkoordinasikan bendahara dan

bendahara pembantu daiam melaksanakan fungsinya;

e.

pengendalian pelaksanaan belanja;

f. mengembangkan dan melaksanakan

sistem penatausahaan belanja;

g.

membantu pelaksanaan pengembangan sistem dan prosedur

untuk

menunjang kelancaran pendapatan

dan akuntabilitas serta efisiensi dan

efektifitas pelaksanaan belanja;

h.

melaksanakan kendali biaya, efisiensi, dan efektivitas penggunaan pendapatan;

i. menyiapkan SPO yang diperlukan untuk

pelaksanaan, pengendalian,

dan evaluasi

belanja, dan

j.

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepaia bagian keuangan.

Pasal 24...

(24)

-24-

Pasal 24

(1)

Kepala subbagian

akuntansi dan verihkasi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat ( i )

huruf

b angka

t huruf

b),

mempunyai tugas melaksanakan penerapan

sistem

akuntansi dan laporan keuangan serta

peiaksanaan

verifikasi,

berada

dan

bertanggung

jawab

kepada kepala bagian keuangan.

12\ Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) kepala subbagian akuntansi dan

verifikasi menyelenggarakan fungsi:

a. merencanakan dan melaksanakan

kegiatan akuntansi dan verifikasi;

b. menyiapkan dan melaksanakan sistem

akuntansi

berbasis kas maupun aktual sesuai

standar akuntansi pemerintah.

c. koordinasi dan sinkronisasi dalam

pemyusunan rencana

dan

pelaksanaan

kegiatan akuntansi

dan verifikasi;

d.

menyiapkan dan melaksanakan sistem dan prosedur

untuk

mellllaksanakan verifikasi;

e. melakukan uji

keabsahan

bukti transaksi

belanja dan pendapatan;

f. pengembangan sistem dan prosedur untuk

menunjang kelancaran pelaksanaan

akuntansi

dan verilikasi;

g.

menyiapkan

dan

menyampaikan

laporan

keuangan

secara periodik, pengendalian dan

evaluasi

pelaksanaan akuntansi dan verifikasi;

h. menyiapkan SPO yang diperlukan untuk

pelaksanaan;

i.

pengendalian, evaluasi

dan

pelaporan pelaksanaan akuntansi dan verifikasi; dan

j.

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian keuangan.

Paragraf 2. . .

(25)

- c<

Paragraf 2

Bagian Administrasi Umum dan SDM

Pasal 25

(1)

Kepala bagian administrasi umum dan SDM sebagaimana

dimaksud daiam Pasal 6 ayat (1) huruf c angka

2,

mempunyai tugas melaksanakan kegiatan ketatausahaan, kerumahtanggaan,

hukum,

humas dan pemasaran, serta pengelolaan sarana dan prasarana rumah sakit, berada di

bawah dan

bertanggung

jawab kepada wakil Direktur

administrasi umum, SDM, dan keuangan.

(2) Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) kepala bagian administrasi umum dan

SDM

menyelenggarakan fungsi :

a. meny.usun rencana dan kegiatan

administrasi perkantoran;

b. merencanakan dan melaksanakan

kegiatan kerumahtanggaan;

c. merencanakan dan melaksanakan

kegiatan

kehumasan;

d.

merencanakan kegiatan pemasaran;

e. merencanakan dan melaksanakan

kegiatan penyusunan rencana kerja dan anggaran;

f. menyusun rencana strategi dan rencana

kerja tahunan rumah sakit;

g.

mengembangkan

sistem informasi termasuk

yang berbasis teknologi;

h. merencanakan dan melaksanakan

pengelolaan pegawai;

i. merencanakan dan mengembangkan

sistem kepegawaian, karier, dan kompetensi;

j. mengembangkan sistem dan prosedur untuk

menunjang kelancaran pelaksanaan

kegiatan keorganisasian dan kepegawaian;

k. merencanakan. . .

(26)

-26-

m

merencanakan dan melakukan

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;

merencanakan dan melaksanakan

kerjasama

pendidikan baik SDM kesehatan maupun

SDM nonkesehatan;

pengembangan sistem dan prosedur untuk

menunjang kelancaran pelaksanaan

kegiatan

pendidikan dan pelatihan serta

kerjasama pendidikan;

merencanakan dan melaksanakan

pemenuhan sarana dan prasarana rumah sakit;

pengendalian, evaluasi

dan

pelaporan pelaksanaan

kegiatan adminisrasi perkantoran, SDM,

dan pemenuhan sarana prasarana; dan

melaksanakan tugas

lain

yang

diberikan

oleh wakil

Direktur

administrasi umum, SDM, dan keuangan.

Pasal 26

(1)

Kepala subbagian

tata

usaha, humas,

dan

perencanaan program sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

6 ayat

(1)

huruf

b angka 2 huruf a) , mempunyai tugas melaksanakan kegiatan ketatausahaan, kerumahtanggaan,

humas

dan

pemasaran, hukum, penJrusunan rencana

dan penyusunan program dan anggaran, berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada kepala bagian

administrasi umum dan SDM.

(2) Untuk

meiaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), kepala subbagian tata usaha, humas,

dan perencanaan program menyelenggarakan fungsi:

a. menyiapkan dan melaksanakan

kegiatan ketatausahaan;

b. menyiapkan dan melaksanakan

tugas kerumahtanggaan;

c.menyiapkan...

k

n

o

p

(27)

c. menyiapkan SPO yang diperlukan untuk

pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan ketatusahaan, serta kerumahtanggaan;

d.

melaksanakan kajian produk

hukum

rumah sakit;

e.

menyiapkan dan melaksanakan kegiatan kehumasan

dan hubungan antar lembaga serta

pemasaran rumah sakit;

f. pembinaan hubungan dengan pihak ketiga

dan penyelenggaraan inlormasi dan publikasi;

g. costumer care, survei kepuasan pelanggan,

dan pengembangan jaringan pemasaran;

h. menyiapkan dan melaksanakan

kegiatan penyusunan rencana strategis dan rencana tahunan;

i.

melaksanakan koordinasi dalam pengumpulan data

dan

informasi

untuk

penyusunan rencana program;

dan

j. mengembangkan sistem dan prosedur untuk meningkatkan kinerja kegiatan

ketatausahaan,

kerumahtanggaan, kehumasan, dan

pemasaran

rumah sakit.

Pasal 27

(1)

Kepala subbagian kepegawaian, pendidikan, dan pelatihan sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

6 ayat

(1)

huruf

b

angka 2 huruf b), mempunyai tugas

melaksanakan

kegiatan kepegawaian, pendidikan dan

Pelatihan,

kerjasama pendidikan, berada dan

bertanggung jawab kepada kepala bagian administrasi umum dan SDM.

(21 Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala subbagian kepegawaian, pendidikan, dan pelatihan menyelenggarakan fungsi:

a. merencanakan dan melakukan

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;

b.merencanakan...

(28)

-28-

merencanakan dan melaksanakan

kerjasama

pendidikan baik SDM kesehatan maupun

SDM nonkesehatan;

merencanakan dan melaksanakan

program

pendidikan dan pelatihan bagi pegawai

serta pengembangan kompetensi SDM ;

menyiapkan dan

melaksanakan

kajian

kebutuhan dan beban kerja pegawai;

melaksanakan

pengelolaan

administrasi dan

data pegawai;

melaksanakan pembinaan disiplin dan

integritas

pegawai;

menyiapkan dan melaksanakan sistem dan prosedur

untuk

melaksanakan kegiatan administrasi dan bina pegawai, pendidikan

dan pelatihan

serta kerjasama pendidikan;

menyiapkan SPO yang diperlukan untuk

pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

administrasi

kepegawaian

dan pendidikan,

serta pelatihan; dan

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian administrasi umum dan SDM.

Pasal 28

(1)

Kepala subbagian

rumah

tangga, sarana,

dan

prasarana sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

6 ayat

(1)

huruf

c

angka 2 huruf c), mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan, sarana, dan prasarana rumah

sakit,

berada

di

bawah

dan

bertanggung

jawab

kepada kepala bagian administrasi umum dan SDM.

(21 Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat

(1),

kepala

subbagian

rumah

tangga, sarana, dan prasarana menyelenggarakan fungsi :

a. menyiapkan dan melaksanakan

tugas kerumahtanggaan;

b.menyiapkan...

b

C

d

e

f

h

(29)

-29-

menyiapkan dan melaksanakan

pengelolaan, pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit;

menyiapkan bahan-bahan perlrmusan

kebijakan

rumah sakit terkait sarana dan prasarana

rumah sakit;

menlusun rencana kebutuhan sarana

prasarana rumah sakit;

menyusun rencana pemeliharaan sarana

dan prasarana rumah sakit;

melaksanakan pengadaan kebutuhan

sarana prasarana rumah sakit;

melaksanakan koordinasi dengan

instaiasi/unit

kerja

terkait dalam

pengelolaan

sarana dan

prasarana

rumah sakit;

melaksanakan pengawasan terhadap

kondisi

sarana dan prasarana rumah sakit; dan

melakukan tugas lain yang diberikan oleh

kepala bagian administrasi umum dan SDM.

Bagian Keempat Komite

Pasal 29

(1) Komite

sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

6 ayat

(1)

huruf

d, merupakan wadah

nonstruktural

yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang dibentuk

untuk

memberikan

pertimbangan strategis kepada Direktur dalam

rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit.

(21 Komite

berkedudukan

di

bawah

dan

bertanggungjawab kepada Direktur.

(3)

Komite

dipimpin oleh

seorang

ketua yang diangkat

dan diberhentikan oleh Direktur.

(4)

Pembentukan

dan

perubahan

jumlah dan jenis

komite ditetapkan oleh Direktur.

Pasal 30. . . d

e

b

C

f

h

(30)

-30-

Pasal 30

(1) Komite Medik merupakan bagian dari komite

yang

mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan

tata kelola yang baik good clinical goueffLance;

(2) Komite Medik mempunyai tugas

meningkatkan profesionalisme

staf

medik yang bekerja

di rumah

sakit dengan cara:

a.

melakukan kredensial bagi

seluruh

staf medik yang akan melakukan pelayanan medik di rumah sakit;

b.

memelihara

mutu

profesi staf medik; dan

c. menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi

staf medik.

(3) Dalam melaksanakan tugas kredensial

sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf a, Komite

Medik menyelenggarakan lungsi:

a. penyusunan dan pengkompilasian

daftar kewenangan

klinis sesuai dengan masukan

dari kelompok staf medik berdasarkan norma keprofesian yang berlaku;

b. penyelenggaraan pemeriksaan dan

pengkajian

kompetensi, kesehatan

fisik dan mental,

perilaku, dan etika profesi;

c.

evaluasi data pendidikan profesional kedokteran atau kedokteran gigi berkelanjutan;

d.

wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis;

e. penilaian dan pemutusan

kewenangan

klinis

yang

adekuat;

f. pelaporan hasil penilaian kredensial

dan

menyampaikan rekomendasi kewenangan klinis

kepada Komite Medik;

g. pelaksanaan proses rekredensial pada

saat

berakhirnya masa berlaku surat

penugasan

klinis

dan adanya permintaan dari Komite Medik; dan

h.

rekomendasi kewenangan

klinis

dan penerbitan surat penugasan klinis.

(4)Dalam...

(31)

31 -

(41

Dalam melaksanakan tugas memelihara

mutu

profesi staf

medik

sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf

b, Komite Medik menyelenggarakan fungsi:

a.

pelaksanaan

audit

medik;

b. rekomendasi pertemuan ilmiah internal

dalam rangka pendidikan berkeianjutan bagi staf medik;

c. rekomendasi kegiatan eksternal dalam

rangka

pendidikan berkelanjutan bagi staf medik

rumah sakit tersebut; dan

d.

rekomendasi proses pendampingan (proctoingl bagt staf medik yang membutuhkan.

(5)

Dalam melaksanakan tugas menjaga

disiplin, etika,

dan

perilaku

profesi staf medik sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf

c, Komite Medik menyelenggarakan fungsi:

a.

pembinaan etika dan

disiplin

profesi kedokteran;

b. pemeriksaan staf medik yang diduga

melakukan pelanggaran disiplin;

c. rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional

di rumah sakit; dan

d. pemberian nasehat atau pertimbangan

dalam

pengambilan keputusan etis pada asuhan

medik pasien.

Pasal 3 1

(1)

Selain Komite Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal

30, dapat dibentuk komite lain untuk

penyelenggaraan

fungsi tertentu di rumah sakit sesuai kebutuhan

dan perkembangan

ilmu

pengetahuan

dan teknologi

dalam rangka meningkatkan

mutu

pelayanan

dan

keselamatan pasien.

(2)

Komite

lain

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain:

a.

Komite Keperawatan;

b.

komite farmasi dan terapi;

c.

komite pencegahan dan pengendalian infeksi;

d.

komite etika dan hukum;

e.Komite Mutu...

(32)

-32-

e.

Komite Mutu;

f. komite

manajemen

risiko dan

keselamatan pasien;

dan/ atau

g.

Komite Tenaga Kesehatan Lain.

Pasal 32

Komite sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30

dan

Pasal 31

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang- undangan.

Bagian Kelima SPI

Pasal 33

(

1)

SPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat ( 1)

huruf

e

merupakan unsur organisasi rumah sakit

yang

mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan

audit kinerja internal rumah sakit.

(21 SPI dalam menjalankan tugasnya

bertanggung jawab kepada Direktur.

(3)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), SPI menyelenggarakan fungsi:

a.

pemantauan

dan

evaluasi pelaksanaan manajemen resiko di

unit

kerja rumah sakit;

b.

penilaian terhadap sistem pengendalian, pengelolaan,

pemantauan efektifitas dan efisiensi sistem

dan prosedur dalam bidang administrasi pelayanan, serta administrasi umum dan keuangan;

c. pelaksanaan tugas khusus dalam

lingkup

pengawasan intern yang ditugaskan oleh Direktur;

d. pemantauan pelaksanaan dan

ketepatan

pelaksanaan

tindak lanjut

atas laporan

hasil

audit;

dan

e.pemberian...

(33)

-JJ-

pemberian konsultasi, advokasi, pembimbingan, dan

pendampingan dalam pelaksanaan

kegiatan operasional rumah sakit.

Bagian Keenam Instalasi

Pasal 34

(1) Instalasi

sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal

6 ayat

(1)

huruf f merupakan unit

pelayanan

nonstruktural

yang menyediakan

fasilitas dan

menyeienggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan, dan penelitian rumah sakit.

(21

Pembentukan

instalasi ditetapkan oleh Direktur

sesuai kebutuhan rumah sakit.

(3)

Instalasi dipimpin oleh kepala instalasi yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur.

(4)

Kepala

instalasi dalam

melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga fungsional

dan/atau

nonmedik.

(5)

Pembentukan dan perubahan

jumlah

dan

jenis

instalasi ditetapkan oleh Direktur.

Bagian Ketujuh

Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 35

(1) Kelompok Jabatan Fungsional

sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 6 ayat (1) huruf g mempunyai

tugas

melakukan kegiatan

sesuai dengan

jabatan

fungsional

masing-masing berdasarkan peraturan

perundang- undangan.

(21

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumiah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsionai sesuai dengan bidang keahliannya.

(3)

Masing-masing tenaga fungsionai, berada

di

lingkungan

unit

kerja rumah sakit sesuai dengan kompetensinya.

(4)Jumlah...

e

(34)

-34-

(4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan

berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(5)

Jenis dan jenjang

jabatan

fungsional

diatur

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

(6) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas

dan

melaksanakan tugasnya tersebut bertanggung

jawab

kepada

Direktur

melalui wakil Direktur.

(7) Tiap Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinir

oleh seorang tenaga fungsional senior yang

ditunjuk di

antara tenaga fungsional

yang ada di lingkungan UP|D

RSUD Balaraja.

BAB V

PENGISIAN JABATAN

Pasal 36

(

1) Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Bupati

dari Pegawai Aparatur Sipil Negara yang memenuhi syarat atas

usul

Sekretaris Daerah selaku ketua badan pertimbangan

jabatan dan kepangkatan sesuai dengan

ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(2)

Jabatan

struktural

selain

Direktur diisi

Pegawai Aparatur

Sipil

Negara atas

usulan Direktur

kepada

Bupati

sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(3)

Pegawai

Aparatur Sipil

Negara yang menduduki jabatan administrator dan jabatan pengawas

UftD

RSUD Balaraja memenuhi persyaratan:

a.

teknis;

b.

manajerial; dan

c.

sosial

kultural.

(4) Selain memenuhi kompetensi

sebagaimana dimaksud

pada ayat (3),

Pegawai

Aparatur Sipil Negara

yang

menduduki jabatan harus memenuhi

kompetensi

pemerintahan.

(5)Kompetensi...

(35)

-35-

(5)

Kompetensi

teknis

sebagaimana

dimaksud

pada ayat (3)

huruf

a,

diukur dari tingkat dan

spesialisasi pendidikan,

pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman

bekerja secara teknis yang

dibuktikan

dengan sertifikasi.

(6)

Kompetensi manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) huruf b, diukur dari tingkat pendidikan,

pelatihan

struktural atau manajemen, dan

pengalaman

kepemimpinan.

(71

Kompetensi sosial

kultural

sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

huruf

c,

diukur dari

pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.

(8)

Kompetensi pemerintahan sebagaimana

dimaksud

pada

ayat (4) antara kompetensi pengetahuan, sikap,

dan

keterampilan yang terkait dengan

kebijakan

desentralisasi, hubungan Pemerintah Pusat

dan Pemerintah

Daerah, pemerintahan umum,

pengelolaan

keuangan

Daerah,

Urusan

Pemerintahan

yang

menjadi

kewenangan Daerah, hubungan Pemerintah

Daerah

dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, serta

etika pemerintahan.

(9)

Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat

(4) ditetapkan sesuai dengan ketentuan

Peraturan Perundang-undangan.

BAB VI...

(36)

-36-

BAB VI TATA KERJA

Pasal 37

(

1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya,

Direktur, wakil Direktur,

kepala bagian, kepala bidang, kepala subbagian, kepala seksi,

dan

Kelompok Jabatan

Fungsional wajib menerapkan prinsip

koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing- masing

maupun antar satuan

organisasi

di

lingkungan

Pemerintah Daerah serta instansi

lain di luar

pemerintah Daerah sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing.

(21 Setiap pimpinan satuan organisasi

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1),

wajib

mengawasi bawahannya

masing-masing dan bila terjadi penyimpangan

agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

(3) Setiap pimpinan satuan organisasi

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1), bertanggung

jawab

memimpin

dan mengkoordinasi bawahan masing-masing

dan memberikan bimbingan serta

petunjuk

bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(4) Setiap pimpinan satuan organisasi

sebagaimana dimaksud pada

ayat

(1),

wajib mengikuti dan

mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab pada atasannya masing- masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu.

(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan

satuan

organisasi dan bawahannya wajib diolah

dan

dipergunakan sebagai bahan

untuk

penyusunan laporan

lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk

kepada bawahannya.

(6) Dalam

menyampaikan

laporan

masing-masing kepada

atasan, tembusan laporan wajib disampaikan

kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

BAB VII...

(37)

a1

BAB VII TATA KELOLA

Bagian Kesatu Umum

Pasal 38

(1) UmD

RSUD Balaraja harus menyelenggarakan tata kelola

Rumah Sakit dan tata kelola klinis yang baik untuk

meningkatkan

kinerja

layanan secara profesional kepada masyarakat.

(2\

Dalam menyelenggarakan tata kelola rumah sakit dan tata

kelola klinis yang baik UffD

RSUD

Balaraja

memiliki otonomi

dalam

pengelolaan keuangan

dan

barang

milik

Daerah serta bidang kepegawaian.

(3)

Otonomi dalam pengelolaan keuangan

dan

barang

milik Daerah

sebagaimana

dimaksud pada ayat (2)

meliputi

perencanaan, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban keuangan, serta penggunaan dan penatausahaan barang

milik

Daerah.

(4) Dalam

pengelolaan keuangan

dan barang milik

Daerah

serta bidang

kepegawaian sebagaimana

dimaksud

pada ayat (21

Direktur

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

melalui penyampaian laporan keuangan,

laporan pengelolaan barang

milik

Daerah dan laporan pengelolaan kepegawaian UPID RSUD Balaraja.

(5)

Penyampaian

laporan keuangan, laporan

penggunaan,

dan

penatausahaan barang

milik

Daerah

serta

laporan

pengelolaan kepegawaian UPID RSUD

Balaraja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sekali dalam satu tahun.

(6)

Laporan pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)

sesuai dengan ketentuan Peraturan

Perundang-

undangan.

Bagian Kedua...

(38)

-38-

Bagian Kedua Pengelolaan Keuangan

Pasal 39

(1)

Sebagai

unit organisasi bersifat khusus UFrID

RSUD Balaraja memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan.

(21 Otonomi dalam pengelolaan keuangan

sebagaimana

dimaksud pada ayat

(

1) meliputi

perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban keuangan.

(4) Direktur

bertanggung

jawab

atas pelaksanaan anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan rumah sakit.

Pasal 40

(1) Dalam

pengelolaan

keuangan

sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 39, Direktur

bertanggung

jawab

kepada Kepala Dinas.

(2)

Pertanggungjawaban

Direktur

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui penyampaian laporan keuangan UP|D RSUD Balaraja.

(3)

Penyampaian

laporan

keuangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) merupakan bagian dari laporan

kinerja

sesuai dengan ketentuan Peraturan

Perundang-

undangan.

(5) Tata cara dan format penyusunan laporan

keuangan sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) sesuai

dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 4 1

(1) Dalam melaksanakan otonomi pengelolaan

keuangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Direktur

ditetapkan selaku kuasa pengguna anggaran

sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(2)Selain...

(39)

-39-

(21 Selain selaku kuasa

pengguna

anggaran

sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Direktur memiliki tugas

dan kewenangan:

a.

menyusun RKA UPID RSUD Balaraja;

b.

menyusun DPA

UPID

RSUD Balaraja;

c.

menandatangani surat perintah membayar;

d.

mengelola

utang dan piutang

Daerah yang menjadi tanggung jawabnya;

e. menyusun dan menyampaikan laporan

keuangan rumah sakit;

f.

menetapkan pejabat pelaksana

teknis

kegiatan dan pejabat penatausahaan keuangan; dan

g. menetapkan pejabat lainnya dalam unit

yang

dipimpinnya dalam rangka

pengelolaan keuangan Daerah.

(3)

RKA

UmD

RSUD Balaraja dan DPA

UftD

RSUD Balaraja sebagaimana yang

dimaksud pada

ayat (2\

huruf a

dan

huruf b

disampaikan kepada

tim

anggaran Pemerintah

Daerah melalui pejabat pengelola keuangan Daerah

untuk

diverifikasi sesuai dengan ketentuan

Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 42

(1) RKA UfrID RSUD Balaraja merupakan lampiran

dan menjadi bagian yang

tidak

terpisahkan

dari

RKA Dinas.

(21 DPA UPID RSUD Balaraja merupakan lampiran

dan menjadi bagian yang

tidak

terpisahkan dari DPA Dinas.

(3) Dalam

pelaksanaan

keuangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal

41

ayat

(l), Direktur

melaksanakan belanja sesuai DPA UFrID RSUD Balaraja sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 43...

(40)

-40-

Pasal 44

(1)

Pagu anggaran belanja UPID RSUD Balaraja BLUD dalam RKA Dinas yang sumber dananya berasal dari pendapatan BLUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (3) dan surplus anggaran BLUD,

dirinci

dalam satu program, satu kegiatan, satu output, dan

jenis

belanja.

(2) Rincian lebih lanjut dari pagu

anggaran

belanja

UPID RSUD

Balaraja BLUD

sebagaimana

dimaksud ayat

(1) dituangkan dalam RBA.

(3)

RBA sebagaimana dimaksud ayat (21 merupakan lampiran

dari

DPA Dinas.

(41

Pembiayaan

UPID RSUD Balaraja BLUD

merupakan

lampiran RKA Dinas selanjutnya diintegrasikan

pada

akun

pembiayaan pada satuan kerja pengelola keuangan Daerah selaku BLUD.

(5) UP|D

RSUD Balaraja BLUD dapat melakukan pergeseran

rincian

belanja yang ada

di

RBA sebagaimana dimaksud

pada ayat (2)

sepanjang

tidak melebihi pagu

anggaran perjenis belanja pada DPA UPID RSUD Balaraja.

Bagian Ketiga. . . Pasal 43

(1) Seluruh

pendapatan

UPID

RSUD

Balaraja

BLUD dapat

digunakan langsung untuk membiayai belanja

rumah sakit Daerah.

(21

Pendapatan

UPID

RSUD

Balaraja BLUD

sebagaimana

dimaksud pada ayat

(

1) meliputi seluruh

pendapatan

BLUD selain dari anggaran pendapatan dan

belanja Daerah.

(3)

Pendapatan

UPID

RSUD

Balaraja BLUD

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(2)

dicantumkan

dalam RKA Dinas

pada

kelompok pendapatan

asli

Daerah,

jenis

lain-lain pendapatan asli Daerah yang sah, dan obyek pendapatan BLUD.

(41)

-41

-

Bagian Ketiga

Pengelolaan Barang

Milik

Daerah

Pasal 45

(1)

Sebagai

unit organisasi bersifat khusus UP|D

RSUD

Balaraja memiliki otonomi dalam pengelolaan barang

milik

Daerah.

(2\ Otonomi dalam pengelolaan barang miik

Daerah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi

perencanaan, pelaksanaan, dan

pertanggungjawaban,

serta penggunaan dan penatausahaan barang milik

Daerah.

(3) UPID

RSUD Balaraja berwenang dan bertanggung jawab dalam pengelolaan barang

milik

Daerah

dan

merupakan

keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan

kebutuhan dan

penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan

dan

pemeliharaan, penilaian,

penatausahaan dan pengendalian dalam

rangka melaksanakan

tugas dan fungsi UP|D

RSUD Balaraja

dalam lingkup barang milik Daerah yang ada

dalam penguasaannya.

(4) Direktur

mempunyai wewenang dan bertanggung jawab:

a.

mengajukan rencana

kebutuhan dan

penganggaran barang

milik

Daerah bagi UPTD RSUD Balaraja yang dipimpinnya;

b. mengajukan permohonan penetapan

status

penggunaan barang yang diperoleh dari

beban

anggaran pendapatan dan belanja Daerah

dan

perolehan lainnya yang sah;

c. melakukan pencatatan dan inventarisasi

barang

milik

Daerah yang berada dalam penguasaannya;

d. menggunakan barang milik Daerah yang

berada

dalam penguasaannya untuk

kepentingan penyelenggaraan

tugas dan fungsi UFrID

RSUD

Balaraj a yang dipimpinnya;

e.mengamankan...

Referensi

Dokumen terkait

Bahasa Indonesia digunakan karena semakin cepatnya perkembangan jaman sehingga tidak sepenuhnya remaja Maluku bisa berbahasa Maluku, Bahasa Belanda digunakan untuk lebih

menunjukkan bahwa semakin tinggi kecepatan sungai maka debit yang dihasilkan akan semakin besar pula. Korelasi antara debit sedimen dan debit air menunjukkan bahwa

Artinya, bahwa proses bantuan yang dilakukan guru di taman kanak-kanak bukan semata-mata membantu mengurangi atau menghilangkanberbagai hambatanyang dihadapi anak, akan

Sedangkan kadar air terendah yang terikat dalam briket kertas bentuk persegi sebagai nilai kesetimbangan kadar air dengan kelembaban udara pada hari ke sepuluh

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di dalam huruf a dan huruf b perlu merumuskan dan menetapkan Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata