• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

28

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di 11 SMK di Surakarta dengan program bidang keahlian bisnis dan manajemen. Sekolah-sekolah tersebut adalah SMK Negeri 1, SMK Negeri 3, SMK Negeri 6, SMK Muhammadiyah 2, SMK Kristen 1, SMK Batik 1, SMK Batik 2, SMK Murni 2, SMK Wijaya Kusuma, SMK Kanisius, dan SMK Cokroaminoto 1 yang keseluruhan SMK berada di kota Surakarta. Alasan pemilihan tempat penelitian diatas adalah sebagai berikut:

a. Objek penelitian yang berhubungan dengan masalah penelitian tersedia di tempat penelitian

b. Penelitian terkait masalah yang akan diteliti belum pernah dilakukan sebelumnya.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2020/2021. Berikut pengalokasian waktu yang sudah direncanakan:

(2)

Tabel 3.1. Uraian kegiatan penelitian

Kegiatan

Tahun 2020 Tahun 2021

Bulan ke-

08 09 10 11 12 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 1. Penyusunan

proposal

a. Pengajuan judul b. Penyusunan

dan revisi proposal c. Seminar proposal d. Pengurusan

perizinan e. Penyusunan

angket f. Revisi angket g. Uji coba angket 2. Penelitian

a. Pengambilan data

b. Analisis data 3. Laporan

a. Penyusunan draf

b. Pengetikan naskah 4. Pelaksanaan

ujian skripsi

B. Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian terapan dengan analisis kuantitatif yang menggunakan metode survey. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Setelah melakukan pengumpulan data, analisis regresi berganda dan Path Analysis digunakan untuk menganalisis data. Tiga variabel independen, satu variabel dependen dan satu variabel mediasi lainnya digunakan dalam penelitian.

(3)

2. Variabel Penelitian

Masing-masing variabel di bawah ini akan diukur dengan instrumen penelitian yang telah dikembangkan dan akan dilakukan modifikasi sesuai kebutuhan.

a. Variabel independen

Variabel independen yang diteliti adalah efikasi diri, kepribadian proaktif dan keterlibatan kerja. Pengukuran variabel kepribadian proaktif menggunakan versi singkat S-PPS yang dikembangkan oleh Seibert, et al. (1999). Indikator yang digunakan adalah berinisiatif serta berkemauan kuat mencapai perubahan yang berarti, aktif menemukan peluang dan memanfaatkannya, menemukan dan menyelesaikan masalah dalam organisasi, mentransformasi misi, serta mampu memengaruhi lingkungan mereka. Skala kepribadian proaktif versi singkat ini terdiri dari 10 butir pertanyaan.

Variabel efikasi diri akan diukur menggunakan versi singkat dari kuisioner efikasi diri guru (TSES), kuisioner tersebut dikembangkan Tschannen-Moran dan Woolfolk Hoy (2001). Penilaian efikasi diri guru dibagi ke dalam tiga sub-skala yang terdiri dari efikasi dalam keterlibatan peserta didik, efikasi dalam praktik pembelajaran, dan efikasi dalam pengelolaan kelas. Keterlibatan kerja diukur menggunakan kuisioner Keterlibatan Kerja versi sembilan item pengukuran (UWES-9) yang pertama kali dikembangkan oleh Schaufeli dan Bakker (Kristiana, dkk. 2018). Indikator yang digunakan adalah semangat, pengabdian atau dedikasi, dan absorpsi atau daya serap.

b. Variabel dependen

Variabel dependen penelitian ini ialah kinerja guru SMK bisnis dan manajemen di Surakarta. Variabel kinerja guru akan diukur berdasarkan penelitian oleh Theressa, et al., (1998) yang terdiri dari lima indikator, diantaranya adalah Pekerjaan, Karir, Inovator, Tim, dan Organisasi.

(4)

c. Variabel intervening (mediator)

Variabel mediator atau intervening digunakan dalam penelitian ini, variabel tersebut berupa kepuasan kerja. Variabel ini diukur dengan instrumen penelitian pengembangan dari Pepe, Addimando, dan Veronese (2017) dan terdiri dari lima indikator, diantaranya adalah kepuasan terhadap siswa, rekan bekerja, kinerja sendiri, kepala sekolah dan sekolah. Masing-masing indikator tersebut akan menjadi tiga pertanyaan pada kuisioner. Kuisioner ini disebut sebagai Teacher Job Satisfaction Scale (TJSS).

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Penelitian ini menggunakan Guru SMK rumpun ilmu Bisnis dan Manajemen di Surakarta sebanyak 145 guru sebagai populasi. Berikut ini daftar SMK dan banyak guru yang dijadikan populasi dalam penelitian:

Tabel 3.2. Daftar dan jumlah populasi

No Nama Sekolah Jumlah Guru

1. SMK Negeri 1 Surakarta 23

2. SMK Negeri 3 Surakarta 23

3. SMK Negeri 6 Surakarta 20

4. SMK Murni 2 Surakarta 11

5. SMK Kanisius Surakarta 4

6. SMK Kristen 1 Surakarta 11

7. SMK Muhammadiyah 2 Surakarta 4

8. SMK Wijaya Kusuma Surakarta 9

9. SMK Cokroaminoto Surakarta 7

10. SMK Batik 1 Surakarta 21

11. SMK Batik 2 Surakarta 12

Jumlah 145

(Sumber: data diolah, 2020) 2. Sampel Penelitian

Penentuan sampel dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sugiyono (2015: 126) menyebutkan bahwa semakin dekat jumlah sampel dengan jumlah populasi, maka kemungkinan kesalahan generalisasi akan semakin kecil, begitu pula sebaliknya. Besarnya jumlah sampel yang akan

digunakan ditentukan dengan rumus slovin:

(5)

Maka, sampel penelitian ini adalah:

Berdasarkan perhitungan tersebut, sampel minimum yang akan digunakan adalah sebanyak 107 sampel.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik ini digunakan untuk mengambil sampel suatu penelitian (Sugiyono, 2015: 118-119). Dari berbagai teknik sampling, teknik sampling purposive dipilih untuk penelitian ini. Teknik ini menentukan cara pengambilan sampel yang memiliki pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015: 124).

Pertimbangan penggunaann teknik ini dilakukan agar memperoleh hasil penelitian yang sesuai sekaligus mengurangi bias penelitian yang mungkin akan terjadi jika tidak menetapkan suatu poin pertimbangan.

Batasan yang ditetapkan ialah Guru SMK rumpun ilmu Bisnis dan Manajemen di Surakarta yang sudah mengabdi lebih dari satu tahun terhitung saat penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan penelitian oleh Puspitasari (2021). Guru SMK rumpun ilmu Bisnis dan Manajemen yang dimaksud adalah Guru SMK yang mengajar pada jurusan BDP, Akuntansi, dan OTKP di SMK Surakarta. Hal ini dilakukan, agar hasil penelitian sesuai dan tidak mengalami bias. Apabila sampel guru merupakan pendidik dan pengajar yang memiliki pengalaman kurang dari 1 tahun, maka dikhawatirkan hasil yang diperoleh akan kurang objektif

Dengan keterangan:

n = banyak sampel N = banyak populasi e = batas toleransi eror

(6)

karena bisa jadi merupakan hasil dari perasaan sementara sebagai seorang guru baru.

Pendistribuan angket dilakukan dengan memberikan angket berupa hard file maupun soft file sesuai kebutuhan di masing-masing sekolah. Angket diberikan kepada seluruh guru produktif jurusan BDP, OTKP dan Akuntansi tanpa terlebih dahulu melihat apakah guru tersebut telah bekerja selama minimal 1 tahun. Setelah pengumpulan data berupa angket selesai dilakukan, baru kemudian peneliti melakukan pemilahan terhadap data yang diperoleh apakah sudah bekerja selama minimal 1 tahun atau belum. Data perolehan yang sudah dipilah dan sesuai dengan kriteria akan dilanjutkan pada tahap berikutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara peneliti mengumpulkan data untuk penelitiannya disebut teknik pengumpulan data. Teknik Angket/Kuisioner dipilih untuk penelitian ini. Angket adalah cara mengumpulkan data dengan membagikan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis agar dijawab responden. Angket/kuisioner dapat dalam bentuk cetakan di kertas atau dalam e-kuisioner yang diisi melalui handphone atau PC.

Teknik ini digunakan untuk mendapakan data tertulis (soft file maupun hard file) mengenai informasi pribadi setiap responden. Penggunaan soft file atau hardfile ditentukan berdasarkan keadaan di lapangan.

Penyebaran angket dilakukan baik secara offline maupun online dengan dibantu oleh beberapa guru dari sekolah terkait. Pemilihan media kuisioner juga disesuaikan dengan kondisi dan keadaan dari masing-masing sekolah yang dijadikan sebagai subyek penelitian. Masing-masing dari 11 sekolah tersebut diantaranya, 8 sekolah memilih menggunakan kuisioner dalam bentuk kertas dan diisi secara manual, 1 sekolah memilih menggunakan kuisioner dalam bentuk soft file dengan memanfaatkan media gform yang sudah sering digunakan subyek penelitian, dan 2 sekolah lain memilih menggunakan kedua jenis media berupa soft file dan hard file atau berupa kertas dan gform agar dapat lebih efektif dalam menyebarkan kuisioner ini.

Kuisioner dalam penelitian merupakan kuisioner dengan pilihan jawaban tertutup. Responden diberikan pilihan jawaban dengan skala likert antara 1

(7)

hingga 4 yang mewakili sikap sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju.

Sugiyono (2015: 135-139) menjelaskan bahwa skala likert dapat berupa bentuk pilihan ganda dan atau checklist. Kuisioner dalam penelitian ini akan dibuat dengan pilihan jawaban dalam skala likert dengan bentuk checklist tabel. Setiap variabel dalam penelitian ini mempunyai empat pilihan jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

F. Teknik Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen 1. Uji Validitas

Pengujian ini dilaksanakan untuk menguji instrumen yang akan dipakai dalam penelitian sudah tepat ataukah belum untuk digunakan pada responden, yaitu dengan melakukan perbandingan nilai antara rhitung dan rtabel. Apabila nilai rhitung >nilai rtabel , maka instrumen yang diuji valid begitu pula sebaliknya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program pengolahan data SPSS 21. Instrumen yang akan diuji sendiri berupa pernyataan yang telah diujicobakan kepada 30 responden diluar sampel yang digunakan dalam penelitian.

a. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Guru (Y) Tabel 3.3. Uji Validitas Instrumen Kinerja Guru

No Pernyataan rhitung rtabel Sig. 0,05 Keterangan

1 0,431 0,361 0,018 √

2 0,437 0,361 0,016 √

3 0448 0,361 0,013 √

4 0,668 0,361 0,000 √

5 0,634 0,361 0,000 √

6 0,610 0,361 0,000 √

7 0,759 0,361 0,000 √

8 b 0,361 b X

9 0,751 0,361 0,000 √

10 0,609 0,361 0,000 √

11 0,725 0,361 0,000 √

12 0,647 0,361 0,000 √

13 0,668 0,361 0,000 √

14 0,646 0,361 0,000 √

15 0,606 0,361 0,000 √

(Sumber: data diolah, 2021)

(8)

Uji yang dilakukan menunjukkan bahwa seluruh item dapat digunakan dalam penelitian atau valid, kecuali item 8 yang tidak perlu digunakan dalam penelitian karena merupakan variabel konstan. Variabel konstan sendiri merupakan keadaan dimana seluruh jawaban dalam 30 responden yang digunakan dalam uji ini menyatakan “setuju” sehingga item ini tidak perlu diuji kembali dalam uji reabilitas.

Seluruh item selain item 8 bernilai rhitung yang lebih besar dari rtabel

dan bila dilihat dari nilai signifikan (two-tailed) dengan probability 0,05 menunjukkan bahwa seluruh pernyataan <0,05 dan bernilai positif. Setiap indikator dalam variabel ini telah memiliki item pernyataan yang mewakili meskipun item 8 dihilangkan, maka item 8 tidak perlu diganti dan cukup dihapus saja.

b. Hasil Uji Validitas Variabel Kepribadian Proaktif (X1)

Uji yang dilaksanakan ini menunjukkan bahwa item pernyataan yang diujikan secara keseluruhan valid sehingga dapat dipergunakan lebih lanjut dalam penelitian karena rhitung lebih besar dari rtabel. Apabila dilihat dari nilai signifikan (two-tailed) dengan probability 0,05 menunjukkan bahwa seluruh pernyataan <0,05 dan bernilai positif. Sehingga, seluruh pernyataan dalam variabel kepribadian proaktif tidak diubah sama sekali.

Tabel 3.4. Uji Validitas Instrumen Kepribadian Proaktif

No Pernyataan rhitung rtabel Sig. 0,05 Keterangan

1 0,717 0,361 0,000 √

2 0,523 0,361 0,003 √

3 0,659 0,361 0,000 √

4 0,635 0,361 0,000 √

5 0,652 0,361 0,000 √

6 0,551 0,361 0,002 √

7 0,597 0,361 0,001 √

8 0,635 0,361 0,000 √

9 0,589 0,361 0,001 √

10 0,692 0,361 0,000 √

(Sumber: data diolah, 2021)

c. Hasil Uji Validitas Variabel Efikasi diri (X2)

Hasil uji menunjukkan bahwa tidak seluruh item pernyataan dalam variabel efikasi diri adalah valid atau dapat digunakan dalam penelitian,

(9)

yaitu item pernyataan nomer 8. Selain itu, bila dilihat dari nilai signifikan (two-tailed) dengan probbability 0,05 menunjukkan bahwa item pernyataan nomer 8 bernilai >0,05. Sehingga, item 8 dalam variabel efikasi diri ini dihapuskan dan item pernyataan lain tidak diubah sama sekali. Hal ini dikarenakan bahwa setiap indikator dalam variabel efikasi diri sudah terwakilkan item pernyataan lainnya.

Tabel 3.5. Uji Validitas Instrumen Efikasi diri

No Pernyataan rhitung rtabel Sig. 0,05 Keterangan

1 0,840 0,361 0,000 √

2 0,593 0,361 0,001 √

3 0,670 0,361 0,000 √

4 0,724 0,361 0,000 √

5 0,606 0,361 0,000 √

6 0,541 0,361 0,002 √

7 0,627 0,361 0,000 √

8 0,222 0,361 0,237 X

9 0,531 0,361 0,003 √

10 0,769 0,361 0,000 √

11 0,541 0,361 0,002 √

12 0,467 0,361 0,009 √

(Sumber: data diolah, 2021)

d. Hasil Uji Validitas Variabel Keterlibatan Kerja (X3) Tabel 3.6. Uji Validitas Instrumen Keterlibatan Kerja

No Pernyataan rhitung rtabel Sig. 0,05 Keterangan

1 0,740 0,361 0,000 √

2 0,808 0,361 0,000 √

3 0,890 0,361 0,000 √

4 0,544 0,361 0,002 √

5 0,788 0,361 0,000 √

6 0,757 0,361 0,000 √

7 0,824 0,361 0,000 √

8 0,563 0,361 0,001 √

9 0,662 0,361 0,000 √

(Sumber: data diolah, 2021)

Hasil uji pada instrumen keterlibatan kerja menunjukkan bahwa seluruh pernyataan merupakan pernyataan valid, sehingga seluruh pernyataan dapat digunakan dalam penelitian. Jika dilihat dari nilai signifikan (two-tailed) dengan probbability 0,05 menunjukkan bahwa

(10)

seluruh pernyataan <0,05 dan bernilai positif. Sehingga, seluruh pernyataan dalam variabel keterlibatan kerja tidak perlu diubah sama sekali.

e. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja (M)

Instrumen kepuasan kerja yang telah diuji dengan Uji Validitas membuktikan bahwa semua item pernyataan adalah. Nilai signifikan (two-tailedas) dengan probbability 0,05 juga menunjukkan bahwa seluruh pernyataan >0,05 dan bernilai positif. Sehingga, seluruh pernyataan dalam variabel efikasi diri tidak diubah sama sekali.

Tabel 3.7. Uji Validitas Instrumen Kepuasan Kerja

No Pernyataan rhitung rtabel Sig. 0,05 Keterangan

1 0,651 0,361 0,000 √

2 0,422 0,361 0,020 √

3 0,515 0,361 0,004 √

4 0,616 0,361 0,000 √

5 0,710 0,361 0,000 √

6 0,536 0,361 0,002 √

7 0,795 0,361 0,000 √

8 0,727 0,361 0,000 √

9 0,547 0,361 0,002 √

10 0,472 0,361 0,008 √

(Sumber: data diolah, 2021) 2. Uji Reabilitas

Pengujian reabilitas dilakukan untuk dapat menghasilkan hasil yang konsisten atau dapat diukur berkali-kali dan hasilnya sama. Menurut Sugiyonno (2015: 183-192). Cara yang bisa digunakan dalam uji reabilitas ialah dengan cara internal dan eksternal. Penelitian ini menggunakan cara pengujian reabilitas internal dengan teknik internal consistency yang hanya menguji instrumen sekali, lalu data perolehan dianalisis menggunakan teknik tertentu. Program SPSS 21 digunakan dalam pengujian reabilitas ini.

Keputusan hasil pengujian ditentukan dengan nilai Cronbach’s Alpha yakni nilai tersebut harus >0,60 agar instrumen tersebut dapat digunakan seterusnya.

a. Hasil Uji Reabilitas Kinerja Guru (Y)

(11)

Hasil pengujian pada instrumen variabel kinerja guru menunjukkan bahwa 15 item pernyataan yang diujikan bersifat reliable. Hal ini ditunjukkan dengan nilai keseluruhan item Cronbach’s Alpha yang mencapai 0,722. Nilai tersebut memastikan bahwa item yang diujikan (kecuali item 8) adalah bersifat reliable.

b. Hasil Uji Reabilitas Kepribadian Proaktif (X1)

Hasil pengujian pada instrumen variabel kepribadian proaktif menunjukkan bahwa keseluruhan item yang diuji merupakan item yang reliable. Nilai Cronbach’s Alpha 0,753 yang bernilai >0,60 menjadi bukti reabilitas. Sehingga, seluruh item dalam instrumen variabel kepribadian proaktif adalah bersifat reliable.

c. Hasil Uji Reabilitas Efikasi diri (X2)

Berdasarkan hasil uji reabilitas pada instrumen variabel efikasi diri yang menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha 0,745. Sehingga, dapat dikatakan bahwa seluruh item pernyataan variabel efikasi diri adalah reliable kecuali item pernyataan 8 yang memang sudah dihapuskan sebelumnya.

d. Hasil Uji Reabilitas Keterlibatan Kerja (X3)

Hasil pengujian pada instrumen variabel keterlibatan kerja menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan bersifat reliable.

Kesimpulan tersebut dapat dibuktikan dari nilai Cronbach’s Alpha 0,773 yang >0,60. Sehingga, jelas bahwa keseluruhan item pernyataan dalam variabel keterlibatan kerja merupakan indtrumen yang reliable.

e. Hasil Uji Reabilitas Kepuasan Kerja (M)

Berdasarkan hasil uji instrumen variabel kepuasan kerja memperlihatkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha >0,60, yaitu sebesar 0,748.

Hal ini menjelaskan bahwa seluruh item pernyataan dalam variabel kepuasan kerja adalah bersifat reliable.

(12)

G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Analisis dilakukan dengan mendeskripsikan seutuhnya data yang sudah dikumpulkan tanpa ada maksud menyimpulkan untuk diberlakukan secara general atau umum. Analisis deskriptif menyajikan data dalam bentuk grafik, tabel, pictogram, diagram lingkaran. Penyajian data juga termasuk penghitungan modus, median, mean, persentil, desil, penyebaran data, standar deviasi, rata-rata, dan persentase (Sugiyono, 2015: 207-208).

2. Analisis Regresi

Data dengan dua atau lebih variabel perlu dianalisis menggunakan analisis regresi agar hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam bentuk hubungan fungsional antara variable dapat diketahui (Sudjana, 2002: 310). Metode OLS (Ordinary Least Square akan digunakan dalam penelitian ini. Sudjana (2002: 314) menyatakan bahwa metode ini digunakan ketika peneliti tidak yakin dalam menentukan dugaan bentuk regresi apakah linear atau tidak. Berikut langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisis regresi:

a. Uji Asumsi Klasik

Salah satu hal yang perlu dipenuhi saat melakukan analisis regresi berganda adalah melaksanakan uji asumsi klasik. Rangkaian uji asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah:

1) Uji normalitas

Uji dilakukan demi menentukan distribusi variabel independen dan dependen apakah normal atau tidak.

2) Uji Multikolineritas

Multikolineritas adalah hubungan yang pasti atau sempurna antar variabel independen dari model yang diujikan. Suatu model dapat dikatakan terdapat multikolineritas apabila koefisien korelasi diantara variabel independen adalah >0,60. Metode yang dapat digunakan untuk mengujinya ialah Variance Inflation Factor (VIF) (Noviyanti, dkk., 2016: 38).

(13)

3) Uji Autokorelasi

Uji ini dilaksanakan untuk menemukan hubungan antar kesalahan.

Asumsi yang perlu dipenuhi adalah kesalahan satu dengan kesalahan yang lain tidak memiliki hubungan satu sama lain (Noviyanti, dkk., 2016: 38).

4) Uji Heteroskedastisitas

Asumsi variabel residual sama perlu dipenuhi. Pengujian dapat dilakukan menggunakan uji white (Noviyanti, dkk., 2016: 38).

b. Analisis Regresi Berganda

Sudjana dalam bukunya mengungkapkan bahwa analisis regresi merupakan analisis terhadap data yang terdiri dari dua atau lebih variabel untuk dapat mengetahui korelasi antar variabel yang dinyatakan dalam bentuk hubungan fungsional antar variabel (2002:

310). Analisis ini dilakukan dalam rangka menguji pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

c. Koefisien Determinasi (R ²)

Suatu model mampu menerangkan variasi variabel dependen yang mungkin, hal tersebut dapat dilihat dari koefisien determinasinya. Nilai R² yang kecil menandakan kurangnya kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Menurut Ghozali (2016: 97) koefisien determinasi biasanya memiliki bias terhadap jumlah variabel independennya. Apabila dilakukan penambahan variabel independen pada model, maka nilai R² juga bertambah tanpa memerdulikan apakah variabel tersebut secara signifikan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen atau tidak.

(14)

d. Uji Path Analysis

Uji ini dilakukan untuk menentukan pola hubungan yang terjadi diantara lebih dari dua variabel. Hasil uji tidak untuk menolak maupun mengonfirmasi hipotesis hubungan kausalitas imajiner (Sekaran, 2006:

160). Uji ini digunakan untuk menguji dan membuktikan secara statistik pengaruh kepribadian proaktif, efikasi diri, keterlibatan kerja terhadap kinerja guru dengan kepuasan kerja memediasi hubungan tersebut.

Gambar

Tabel 3.1. Uraian kegiatan penelitian  Kegiatan  Tahun 2020  Tahun 2021 Bulan ke-  08  09  10  11  12  01  02  03  04  05  06  07  08  09  10  1
Tabel 3.5. Uji Validitas Instrumen Efikasi diri

Referensi

Dokumen terkait

BAB III Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya , berisi Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya

(1) SPAM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, diarahkan untuk perluasan jaringan pelayanan di seluruh kecamatan, penekanan penurunan kehilangan air dan

This book is designed to provide information about selected topics for the Introduction to Cisco Networking Technologies (INTRO) exam for the CCNA certification.. Every effort has

Bab III berisi tentang proses pembelajaran biola pada remaja di Gereja Pugeran yang meliputi pelaksanaan pembelajaran, materi yang harus diajarkan, cara

(1) Izin usaha Bursa Berjangka, Lembaga Kliring Berjangka, Pialang Berjangka, Penasihat Berjangka, Pengelola Sentra Dana Berjangka, dan izin Wakil Pialang Berjangka, Wakil

Setiap yang mereka rampas dari kalangan rakyat yang lemah/jelata, maka para raja akan merampasnya dari mereka dengan menggunakan kekuatan militernya. Dengan demikian para

Transputer merupakan mikroprosesor yang telah berisi prosesor, memory lokal dan serial link kecepatan tinggi untuk komunikasi antar transputer pada sistem komputasi

Dari contoh diatas, peneliti tertarik untuk menganalisis secara lebih lanjut mengenai strategi tuturan permintaan yang digunakan oleh Najwa Shihab pada acara talkshow