commit to user
PEMASARAN EKSPOR MENGGUNAKAN EXPORT BROKER
PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE
DI SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas – Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi D-3
Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Oleh:
DIAN PUSPITA SARI
NIM. F3109023
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user ABSTRAKSI
PEMASARAN EKSPOR MENGGUNAKAN EXPORT BROKER PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE
DI SURAKARTA
DIAN PUSPITA SARI F3109023
Perusahaan yang bergerak di bidang ekspor – impor terpisah batas kenegaraannya satu sama lain dengan konsumennya. PT Iskandar Indah Printing Textile adalah perusahaan ekspor yang bergerak di bidang textile di Surakarta. Perusahaan ini telah mengekspor produknya ke berbagai negara, yaitu Perancis, Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Nepal, India dan negara – negara di Timur Tengah. Oleh karena itu diperlukan cara pemasaran yang tepat untuk memungkinkan adanya hubungan antara PT Iskandar Indah Printing Textile selaku produsen dan eksportir di satu pihak dengan konsumen di lain pihak.
Penulis melakukan penelitian di PT Iskandar Indah Printing Textile dengan tujuan mengetahui pemasaran ekspor dengan menggunakan export broker, proses ekspor dengan bantuan export broker, dan kendala – kendala ekspor yang dihadapai perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah dengan metode deskriptif, dalam penulisan ini penulis mengamati obyek penelitian dan menggambarkan suatu keadaan yang ada di dalam obyek penelitian tersebut. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada pihak yang berkompeten di PT Iskandar Indah Printing Textile, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT Iskandar Indah Printing Textile dalam pemasaran ekspornya menggunakan export broker dimana export broker berperan sebagai pihak yang mempertemukan PT Iskandar Indah Printing Textile selaku penjual atau eksportir dengan pembeli di luar negeri atau importir. Peranan export broker sangat membantu pemasaran dan proses ekspor pada perusahaan. Kendala – kendala ekspor yang dihadapi perusahaan ialah nilai tukar rupiah terhadap dollar, peniruan motif, persaingan usaha, lesunya permintaan pasar, dan tidak ada jaminan perilaku etis dari export broker.
Saran yang diajukan adalah perusahaan melakukan inovasi terhadap produknya dan menghasilkan produk yang identik dengan perusahaan agar tidak mudah ditiru, melakukan kesepakatan pembayaran dengan mata uang rupiah untuk menghindari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, perusahaan seharusnya membidik pasar ekspor baru, dan sebaiknya melakukan kontrak dagang menggunakan sales contract serta sistem pembayaran menggunakan Letter of Credit (L/C).
commit to user ABSTRACT
EXPORT MARKETING USING EXPORT BROKER IN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE exporting its products to various countries, namely France, Malaysia, Saudi Arabia, Singapore, Nepal, India and many countries in the Middle East. Therefore we need a way of marketing that allows a relationship between PT Iskandar Indah Printing Textile as manufacturers and exporters on the one hand by the consumer on the other.
The author conducted research in PT Iskandar Indah Printing Textile with the purpose of researching export marketing by using the export broker, the export process with the help of export broker, and constraints faced by the company's exports.
The research method used in the writing of this final project is a descriptive method, in this paper the author observed the object of research and describes a situation inside the object of study. The data used in this study were primary and secondary data. Primary data obtained through interviews directly to the competent authorities in PT Iskandar Indah Printing Textile, while the secondary data obtained from books and other reading sources.
It can be concluded that the PT Iskandar Indah Printing Textile in its exports marketing using export broker as a party that brings the PT Iskandar Indah Printing Textile as a seller or exporter with overseas buyers or importers. The role of export marketing and brokerage are contributing a great help to the company's export process. Constraints that companies face in this export marketing are the export value of the rupiah against the dollar, imitation motif, competition, sluggish market demand, and there is no guarantee of ethical behavior from export broker.
It is best for the company to innovate their products and produce products that are belong only with the company and not easily imitated, to deal with the rupiah currency payments to avoid the strengthening of the rupiah against the dollar, the company should target new export markets, and should make use of commercial sales contract and payment systems using the Letter of Credit (L / C).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
commit to user
v
M O T T O
♣
“Bukanlah suatu aib jika kamu gagal dalam suatu usaha, yang
merupakan aib adalah jika kamu tidak bangkit dari kegagalan itu.
” -
Ali bin Abu Thalib
♣
“Somewhere, something incredible is waiting to be known.”
-
Carl Sagan
♣
“Learning is a process. Don’t expect everything can change in
seconds. Keep trying, keep learning, keep praying. You’ll see the
result.”
♣
“Hidup itu adalah rangkaian perjuangan demi perjuangan.”
PERSEMBAHAN
© Allah SWT
Tiada hentinya saya ucapkan rasa syukur atas karunia yang diberikanNya hingga saya bisa berada di sebuah titik dari beribu titik kehidupan yang harus dilalui.
© Orangtua Tercinta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
termotivasi untuk berjuang menghasilkan karya yang lebih baik dan hidup yang lebih bermakna.
© My lovely sister
My lovely sister, Riana Nur Pratiwi, besar harapan kakak menjadi contoh yang baik sehingga kelak kamu mampu lebih hebat dari kakak.
© Drs. Kresno Sarosa Pribadi, MSi
Terima kasih atas bimbingan, nasehat, dan dukungan yang selama ini Bapak berikan. Semoga yang Bapak lakukan dibalas dengan kelimpahan ridho-Nya.
© Keluarga Ibu Dra. Satiti Wustiyani, MM
Terima kasih atas semangat, bantuan, dan dukungan dalam segala hal sehingga saya bisa termotivasi agar tugas akhir ini selesai dengan tepat waktu sesuai target
yang sudah direncanakan.
© My beloved friends
My special thank to all my beloved friends: Arum, Vivi, Kiki, Anita, Nuritia, Nissa, Okta, Novia, Ayu, Linda, Azalia, Rizki, Arum Safriana, Tri Jayati, Anindita, Yofita, and Civi for all their kindness,thoughtfulness, supports, and prayers until this final
project has been finished.
© Teman-teman Bisnis Internasional 2009
Terima kasih teman-teman atas kebersamaan kita selama 3 tahun ini. We made a lot of great memories that I will never be forgotten.
© Almamater
Terima kasih kepada almamater, Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang begitu banyak ilmu yang diperoleh disini dan hasil dari Tugas Akhir ini merupakan buah
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Pemasaran Ekspor Menggunakan Export Broker Pada PT Iskandar Indah Printing
Textile”. Tujuan penulisan tugas akhir ini guna memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar ahli madya pada program studi D3 Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Terselesaikannya tugas akhir ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dorongan, dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah mambantu, yaitu sebagai berikut :
1. Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Hari Murti, MSi selaku Ketua Program Studi Bisnis Internasional pada Program Diploma 3 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, MSi selaku dosen pembimbing magang dan tugas
akhir yang telah berkenan memberikan waktu, bimbingan, dukungan, pikiran, dan tenaga yang tak ternilai untuk membimbing penulis sehingga tersusunnya tugas akhir ini.
4. Seluruh dosen pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak memberikan bekal materi kepada penulis dengan memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat.
5. Bapak Bambang Setiawan selaku pimpinan PT Iskandar Indah Printing Textile yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
7. Bapak Agus Mulyo selaku pembimbing lapangan di PT Iskandar Indah Printing Textile yang telah banyak memberikan waktu dan bantuan yang tak ternilai kepada penulis sehingga dapat melakukan magang kerja dan penelitian terhadap perusahaan dengan baik dan lancar.
8. Seluruh staff dan karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile yang telah memberikan bantuan, dukungan, pengalaman dan semangat kepada penulis. 9. Bapak dan Ibu yang selalu mencurahkan doa, nasehat, dukungan, dan
motivasi kepada penulis sehingga terselesaikannya tugas akhir ini. Penulis mutlak berterima kasih kepada mereka atas jasa – jasanya yang terkira.
10.Teman – teman D3 Bisnis Internasional angkatan 2009 yang selalu berjuang bersama – sama, terimakasih atas bantuannya. Tetap semangat!
11.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pencapaian tugas akhir ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih sebesar – besarnya.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan.
Surakarta, 10 Mei 2012
commit to user
C. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pelaksanaan Ekspor ... 12
D. Dokumen-dokumen yang Diperlukan dalam Pelaksanaan Ekspor ... 16
E. Aneka Cara Ekspor ... 19
F. Pengertian Pemasaran ... 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Pemasaran Ekspor PT Iskandar Indah Printing Textile MenggunakanExport Broker a. Cara Pemasaran Ekspor ... 63
b. Peranan Export Broker ... 66
c. Alasan Menggunakan Export Broker ... 67
d. Kelebihan dan Kelemahan Export Broker ... 68
2. Proses Ekspor Menggunakan Export Broker ... 71
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
3.1 Struktur Organisasi PT Iskandar Indah Printing Textile ... 40
3.2 Proses Produksi Tenun ... 55
3.3 Proses Produksi Printing ... 59
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan
2. Surat Keterangan Magang
3. Company Profile
4. Order Sheet
5. Persetujuan Ekspor Barang (PEB)
6. Invoice
7. Packing List
8. Surat Keterangan Asal (SKA)
9. Bill of Lading
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
commit to user ABSTRAKSI
PEMASARAN EKSPOR MENGGUNAKAN EXPORT BROKER PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE
DI SURAKARTA
DIAN PUSPITA SARI F3109023
Perusahaan yang bergerak di bidang ekspor – impor terpisah batas kenegaraannya satu sama lain dengan konsumennya. PT Iskandar Indah Printing Textile adalah perusahaan ekspor yang bergerak di bidang textile di Surakarta. Perusahaan ini telah mengekspor produknya ke berabgai negara, yaitu Perancis, Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Nepal, India dan negara – negara di Timur Tengah. Oleh karena itu diperlukan cara pemasaran yang tepat untuk memungkinkan adanya hubungan antara PT Iskandar Indah Printing Textile selaku produsen dan eksportir di satu pihak dengan konsumen di lain pihak.
Penulis melakukan penelitian di PT Iskandar Indah Printing Textile dengan tujuan mengetahui pemasaran ekspor dengan menggunakan export broker, proses ekspor dengan bantuan export broker, dan kendala – kendala ekspor yang dihadapai perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah dengan metode deskriptif, dalam penulisan ini penulis mengamati obyek penelitian dan menggambarkan suatu keadaan yang ada didalam obyek penelitian tersebut. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada pihak yang berkompeten di PT Iskandar Indah Printing Textile, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT Iskandar Indah Printing Textile dalam pemasaran ekspornya menggunakan export broker dimana export broker berperan sebagai pihak yang mempertemukan PT Iskandar Indah Printing Textile selaku penjual atau eksportir dengan pembeli di luar negeri atau importir. Peranan export broker sangat membantu pemasaran dan proses ekspor pada perusahaan. Kendala – kendala ekspor yang dihadapi perusahaan ialah nilai tukar rupiah terhadap dollar, peniruan motif, persaingan usaha, lesunya permintaan pasar, dan tidak ada jaminan perilaku etis dari export broker.
Saran yang diajukan adalah perusahaan melakukan inovasi terhadap produknya dan menghasilkan produk yang identik dengan perusahaan agar tidak mudah ditiru, melakukan kesepakatan pembayaran dengan mata uang rupiah untuk menghindari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, perusahaan seharusnya membidik pasar ekspor baru, dan sebaiknya melakukan kontrak dagang menggunakan sales contract serta sistem pembayaran menggunakan Letter of Credit (L/C).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ABSTRACT
EXPORT MARKETING USING EXPORT BROKER IN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE exporting its products to various countries, namely France, Malaysia, Saudi Arabia, Singapore, Nepal, India and many countries in the Middle East. Therefore we need a way of marketing that allows a relationship between PT Iskandar Indah Printing Textile as manufacturers and exporters on the one hand by the consumer on the other.
The author conducted research in PT Iskandar Indah Printing Textile with the purpose of researching export marketing by using the export broker, the export process with the help of export broker, and constraints faced by the company's exports.
The research method used in the writing of this final project is a descriptive method, in this paper the author observed the object of research and describes a situation inside the object of study. The data used in this study were primary and secondary data. Primary data obtained through interviews directly to the competent authorities in PT Iskandar Indah Printing Textile, while the secondary data obtained from books and other reading sources.
It can be concluded that the PT Iskandar Indah Printing Textile in its exports marketing using export broker as a party that brings the PT Iskandar Indah Printing Textile as a seller or exporter with overseas buyers or importers. The role of export marketing and brokerage are contributing a great help to the company's export process. Constraints that companies face in this export marketing are the export value of the rupiah against the dollar, imitation motif, competition, sluggish market demand, and there is no guarantee of ethical behavior from export broker.
It is best for the company to innovate their products and produce products that are belong only with the company and not easily imitated, to deal with the rupiah currency payments to avoid the strengthening of the rupiah against the dollar, the company should target new export markets, and should make use of commercial sales contract and payment systems using the Letter of Credit (L / C).
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu hal yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di
Indonesia adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional
adalah suatu kegiatan menjual atau membeli barang dan jasa yang dilakukan
oleh dua negara atau lebih. Kegiatan ini juga lebih dikenal dengan transaksi
ekspor impor. Di era globalisasi seperti ini, perdagangan antar negara
mengalami perkembangan yang pesat. Banyak faktor yang melatarbelakangi
suatu negara untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor seperti, terjadinya
perbedaan komoditas yang dihasilkan oleh tiap-tiap negara, adanya
kepentingan dari setiap perusahaan di suatu negara untuk memperluas
pasarnya, dan timbulnya keinginan untuk saling bekerja sama sehingga
terjalin sebuah simbiosis mutualisme antar negara.
Kegiatan ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa dari daerah
pabean suatu negara ke daerah pabean negara lain (PPEI, 2011). Banyak
perusahaan di Indonesia yang tidak hanya berorientasi pada pasar dalam
negeri tetapi juga pasar luar negeri. Prospek yang baik menimbulkan
banyaknya perusahaan yang mengekspansi pasarnya ke luar negeri. Untuk
mendorong para pelaku usaha dalam melakukan kegitan ekspor, pemerintah
juga memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas ekspor karena banyaknya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Secara garis besar, terdapat dua model kegiatan ekpor, yaitu ekspor
langsung dan ekspor tidak langung. Ekspor langsung adalah kegiatan ekspor
yang melakukan penjualan produknya secara langsung kepada buyer.
Meskipun ekspor langsung membutuhkan biaya, kapabilitas, dan komitmen
yaang besar namun jenis ekspor ini sebenarnya dapat memberikan hasil yang
lebih besar dan efektif untuk jangka panjang. Dengan ekspor langsung,
eksportir dapat mengendalikan kondisi-kondisi tentang penjualan produk di
pasar internasional. Sedangkan ekspor tidak langsung adalah kegiatan ekspor
yang tidak langsung berhubungan dengan buyer tetapi dengan perantara tau
pihak ketiga. Ekspor tidak langsung cocok untuk perusahaan yang
mempertimbangkan keterbatasan yang dimilikinya. Perusahaan tidak
membutuhkan biaya yang besar dan kemampuan standar prosedur bisnis
ekspor yang tidak ringan. (Yusuf CK Arianto, 2002 : 21)
Perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor di Indonesia banyak
yang memilih model ekspor tidak langsung. Menurut sensus ekonomi dan
Pemberitahuan Ekspor Barang tahun 1996, ternyata hanya 0,19% pelaku
usaha yang melakukan ekspor langsung sedangkan sebanyak 99,81%
melakukan ekspor tidak langsung. (Yusuf CK Arianto, 2002 : 22). Hal ini
dikarenakan, banyak perusahaan yang mempertimbangkan keterbatasan
kemampuannya serta pilihan tanggung jawab yang akan diemban perusahaan
dalam kegiatan ekspor yang akan dijalankannya nanti.
Di kota Surakarta banyak perusahaan yang bergerak di bidang tekstil
yang memproduksi kain grey (mentah) menjadi kain printing. Salah satunya
commit to user
Printing Textile adalah perusahaan tekstil yang sudah berdiri sejak tahun
1975 dan sudah memasarkan produknya ke luar negeri. Negara-negara tujuan
ekspornya antara lain India, Dubai, Singapura, dan Malaysia. Dalam
menjalankan transaksi ekspornya, PT Iskandar Indah Printing Textile
melakukan pemasaran produknya melalui agen ekspor yaitu export broker
dimana agen ekspor ini bertindak sebagai tuan rumah dalam mempertemukan
pembeli dan penjual.
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengetahui pemasaran
ekspor PT Iskandar Indah Printing Textile yang menggunakan agen ekspor
yaitu export broker. Dalam penulisan Tugas Akhir ini yang menjadi pokok
permasalahan dalam penelitian yang berjudul “PEMASARAN EKSPOR
MENGGUNAKAN EXPORT BROKER PADA PT ISKANDAR INDAH
PRINTING TEXTILE DI SURAKARTA”.
B. Perumusan masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk dijadikan
pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat
sesuai dengan prinsip-prinsip suatu penelitian yang ilmiah. Dengan
perumusan masalah, diharapkan dapat mengetahui obyek-obyek yang diteliti
serta bertujuan agar tulisan dan ruang lingkup penelitian terbatas dan terarah
pada hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Bagaimana pemasaran ekspor yang dilakukan PT Iskandar Indah Printing
Textile dengan menggunakan export broker?
2. Bagaimana proses ekspor yang dilakukan PT Iskandar Indah Prnting
Textile dengan bantuan export broker?
3. Apa kendala – kendala ekspor yang dihadapi PT Iskandar Indah Printing
Textile?
C. Tujuan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian ini dapat
memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun
tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pemasaran ekspor yang dilakukan PT Iskandar Indah
Printing Textile dengan menggunakan export broker.
2. Untuk mengetahui proses ekspor yang dilakukan PT Iskandar Indah
Printing Textile dengan bantuan export broker.
3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi PT Iskandar Indah
Printing Textile.
D. Kegunaan penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Merupakan penerapan ilmu ekonomi yang diperoleh di bangku kuliah
commit to user 2. Bagi perusahaan
Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
aktivitas ekspor yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi
dengan perusahaan dalam mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan
aktivitas ekspor dan pengembangan usaha
3. Bagi pemerintah
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan berbagai kebijaksanaan
yang berkaitan dengan kegiatan ekspor dan impor.
4. Bagi dunia usaha
Sebagai salah satu pendorong untuk lebih memajukan dunia usaha
dalammenuju era globalisasi.
5. Bagi mahasiswa dan pembaca lainnya
Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi
mahasiswa jurusan Bisnis Internasional yang menyusun Tugas Akhir
dengan pokok permasalahan yang ada.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu
penelitian. Adapun metode penelitian memuat antara lain :
1. Ruang Lingkup Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi
kasus mengenai pemasaran, proses ekspor, dan kendala ekspor pada PT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan Surakarta. Waktu pelaksanaan
penelitian pada tanggal 2 Januari 2012 – 31 Januari 2012.
2. Jenis dan Alat Pengumpul Data
a. Jenis Data
1) Data Primer
Yaitu data yang dikumpulkan atau dipublikasikan oleh lembaga
yang mempublikasikannya. Data ini diperoleh langsung dari hasil
wawancara dengan bagian ekspor, kepala bagian pemasaran, staff
/ karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile, meliputi sejarah
berdirinya perusahaan, struktur organisasi, jumlah karyawan,
hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan ekspor perusahaan dan
kendala-kendalanya.
2) Data Sekunder
Yaitu data yang dikumpulkan bukan dari lembaga yang
mempublikasikannya atau data-data pendukung yang diperoleh
dari sumber-sumber lain yang berhubungan dengan Tugas Akhir
ini. Misalnya, buku penunjang tentang teori ekpor dan impor atau
sumber bacaan yang diperoleh dari PT Iskandar Indah Printing
Textile.
b. Metode Pengumpulan Data
1) Observasi
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan secara
langsung dan ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan PT
commit to user 2) Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab
dengan narasumber di obyek penelitian yaitu PT Iskandar Indah
Printing Textile mengenai kegiatan dan pemasaran ekpor yang
dilakukan perusahaan.
3) Studi Pustaka
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
membaca buku-buku referensi yang relevan dengan masalah yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perdagangan Internasional
Setiap negara berbeda dengan negara lainnya ditinjau dari sudut
sumber alamnya, iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya,
tenaga kerja, tingkat harga, keadaan struktur ekonomi dan sosialnya.
Perbedaan itu menimbulkan pula perbedaan barang yang dihasilkan, biaya
yang diperlukan, serta mutu dan kuantumnya. Karena itu mudah dipahami
adanya negara yang lebih unggul dan lebih istimewa dalam memproduksi
hasil tertentu. Adakalanya produksi dari suatu negara belum dapat
dikonsumsi seluruhnya ke dalam negeri, maka hal ini mendorong orang untuk
memperdagangkan hasil produksi itu ke negeri lain di luar batas negaranya.
Perdagangan barang-barang dari suatu negeri ke lain negeri di luar batas
negara itulah yang dimaksud dengan perdagangan luar negeri.(Amir, 2000:2)
Perdagangan internasional (PPEI, 2011) adalah perdagangan antar
suatu bangsa di suatu negara dengan bangsa di suatu negara lain atau
pergerakan barang dan jasa dari suatu negara ke negara lain dari daerah
pabean keluar daerah pabean atau dari luar pabean masuk ke daerah pabean
lainnya.
Jadi dari kedua pernyataan tersebut, penulis dapat menyimpulkan
bahwa perdagangan internasional adalah perdagangan barang dan jasa yang
commit to user
atas dasar kesepakatan bersama karena adanya perbedaan-perbedaan yang
terjadi di kedua negara.
Manfaat perdagangan internasional adalah menurut Sadono Sukirno,
yaitu (Sudarno, 2010 : 3) :
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri.
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di
setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya kondisi geografi, iklim,
tingkat penguasaan IPTEK dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara
dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang
diproduksi di negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara
tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal dan menjual kelebihan produk mereka
keluar negeri.
4. Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan
internasional, diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
2. Keinginan untuk memperoleh euntungan dan menambah pendapatan
negara.
3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam mengelola sumber daya ekonomi.
4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut.
5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya lam, iklim, tenaga kerja,
budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan terjadinya perbedaan
hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
7. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan dari
negara lain.
8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia ini yang
dapat hidup sendiri.
B. Pengertian Ekspor
Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian ekspor, yaitu :
“Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam
masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan
commit to user
“Ekspor adalah prosedur perdagangan antarnegara dimana negara yang satu
mengirimkan barang kepada negara lainnya dengan menggunakan sarana laut,
darat, maupun udara.” (Rudy Tri Santoso)
“Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean suatu
negara ke daerah pabean negara lain.” (PPEI)
“Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean dimana
barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri (daerah pabean),
barang dari luar negeri (daerah luar pabean), barang bekas atau barang baru.”
(UU Kepabeanan)
Dari keempat pernyataan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa pengertian ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari
daerah pabean suatu wilayah negara ke daerah pabean negara lain
berdasarkan peraturan pemerintah dengan mengharapkan pembayaran berupa
valuta asing.
Tujuan melakukan kegiatan ekspor adalah (Amir MS, 2004:101) :
1. Meningkatkan laba perusahaan melalui perluasan pasar serta untuk
memperoleh harga jual yang lebih baik (optimalisasi laba).
2. Membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan pasar domestik
(membuka pasar ekspor).
3. Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional sehingga terlatih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan ekspor
Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan ekspor adalah sebagai
berikut (Amir MS, 2004:20) :
1. Produsen
Perusahaan atau perorangan yang memproduksi komoditas ekspor.
Dokumen yang dikeluarkan antara lain :
a. Brosur
b. Manufacture certificate
c. Kontrak Penjualan
2. Eksportir
Eksportir adalah pihak yang melakukan kegiatan ekspor yaitu
mengeluarkan barang ke luar daerah pabean, baik barang yang diproduksi
sendiri maupun diambil dari produsen. Dokumen yang diterbitkan :
a. Broschure
b. Offer Sheet
c. Invoice
d. Packing List
e. Weight Note
f. Measurement List
3. Importir
Importir adalah pihak yang membeli barang atau buyer. Dalam L/C
biasanya pihak pembeli barang lazim disebut sebagai applicant, account
party atau accountee, yaitu pihak yang memohon pembukaan L/C pada
commit to user
4. Bank
Peran perbankan dalam kegiatan ekspor-impor sangat penting, karena disamping penyedia kredit ekspor bila diperlukan eksportir, juga bisa
mengamankan dan memperlancar transaksi melalui Letter Of Credit (L/C)
yang mana L/C ini dari sisi eksportir bisa merupakan jaminan kepastian
pembayaran dari importir. Untuk itu, perbankan mempunyai peran penting
sebagai lembaga mediasi / perantara dalam rangka lalu-lintas transaksi
perdagangan internasional.
5. Balai Pengujian dan Sertifikasi
Dokumen yang diterbitkan oleh balai pengujian dan sertifikasi mutu
barang antara lain : Certificate Of Quality Test Certificate Chemical
Analysis.
6. Bea Cukai
Instansi yang terkait pertama kali dengan ekspor adalah kantor wilayah
bea cukai yang berada di bawah Departemen Keuangan selaku pejabat
yang mengawasi keluar masuknya barang dari wilayah hukum Indonesia
dan memastikan bahwa eksportir/importir telah memenuhi semua
kewajiban seperti kelengkapan dokumen dan pembayaran pungutan.
Dokumen yang diterbitkan adalah Fiat (izin) muat barang (PEB).
7. Usaha Jasa Transportasi
Dokumen yang diterbitkan antara lain : Packing List Measurement List
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8. Dinas Karantina
Perusahaan pemerintah yang merupakan suatu badan yang bertugas dan
bertanggung jawab dalam pemeriksaan barang ekspor-impor yang
memastikan bahwa barang tersebut bebas dan bersih dari penyakit.
Dokumen yang diterbitkan yaitu Phytosanitary Certificate.
9. Sucofindo
Sucofindo-Suparntending Company of Indonesia, merupakan badan
independent yang ditunjuk oleh pemerintah untuk pengawasan
barang-barang yang akan diekspor ke luar negeri. Sucofindo mempunyai dua
peranan, yang pertama mewakili pihak pemerintah Indonesia untuk
mengawasi barang-barang ekspor, khususnya yang terkena pajak ekspor,
dan yang kedua mengawasi yang terkait dengan fasilitas Bapeksta (Badan
Pelayanan Kemudahan Ekspor Dan Pengolahan Data Keuangan).
10.Perusahaan Asuransi
Peranan perusahaan jasa asuransi dalam perdagangan luar negeri adalah
menanggung resiko kerusakan atau kerugian atas kapal, muatan maupun
ongkos angkut yang disebabkan oleh bencana alam, perbuatan manusia,
maupun sifat-sifat dari yang dipertanggungkan sendiri (Amir MS, 1993 :
84). Dokumen yang diterbitkan adalah Cover Note dan Insurance Policy.
11.Kanwil Departemen Perindustrian dan Perdagangan
Peranan departemen perindustrian dan perdagangan dalam kegiatan ekspor
impor cukup penting, karena merupakan instansi pemerintah yang
mengeluarkan ijin sebagai eksportir terdaftar maupun ijin sebagai importir.
commit to user
Indonesia yang diberikan negara maju dalam rangka GSP (Generalized
System of Preference) maka komoditi ekspor Indonesia memerlukan Surat
Keterangan Asal / Certificate of Origin (COO) yang berisi informasi
bahwa barang ekspor tersebut berasal dari Indonesia. Dokumen ini
dikeluarkan oleh instansi ini. Disamping itu, departemen perindustrian dan
perdagangan juga mengatur dan memonitor barang-barang yang terkena
kuota, serta memonitor perkembangan ekspor secara keseluruhan.
12. Shipping Company
Peranan shipping company dalam kaitannya dengan ekspor-impor sangat
besar, karena sebagai perusahaan jasa pengapalan barang-barang yang
diekspor, sekaligus sebagai penyedia container kosong bagi eksportir.
Dokumen ekspor yang dikeluarkan adalah Bill Of Lading ( B/L ).
13.EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut)
EMKL merupakan perusahaan jasa yang menangani urusan ekspor-impor
di pelabuhan. Dimana ruang lingkup kerjanya adalah mengambil container
kosong di depo penumpukan container untuk dibawa ke tempat eksportir,
dan membawa kembali container yang sudah diisi ke pelabuhan muat.
14.Kantor Inspeksi Pajak
Dokumen yang diterbitkan adalah Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
15.Angkutan Udara
Angkutan udara digunakan untuk mengangkut barang-barang yang dalam
pengangkutannya memerlukan penanganan khusus. Dokumen yang
diterbitkan adalah Airway Bill (AWB). Peranan maskapai penerbangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user a. Menyelenggarakan pengangkutan barang
b. Menyelamatkan barang-barang selama penerbangan
c. Memelihara barang-barang yang diangkut
d. Bertanggung jawab atas kerusakan dan kerugian barang-barang
selama berada dalam penanganannya.
D. Dokumen yang Diperlukan dalam Pelaksanaan Ekspor
Dokumen-dokumen ekspor yang diperlukan dalam transaksi ekspor
adalah dokumen ekspor untuk memenuhi peraturan dan persyaratan dari
pemerintah seperti produk yang di atur dan di awasi dan dokumen-dokumen
yang diminta oleh buyer. Dokumen yang diperlukan dalam transaksi ekspor
antara lain:
1. Commercial Invoice
Yang dimaksud dengan commercial invoice adalah deskripsi lengkap
mengenai barang yang telah disepakati dalam sales contract. Commercial
invoice memuat tanggal, nama dan alamat buyer dan seller, nomor kontrak
/ order, harga satuan, total harga dan kondisi (FOB, C&F, CIF), jumlah
dan uraian barang, shipping marks, data mengenai pengangkutan, dan
lain-lain.
2. Packing List
Yang dimaksud packing list adalah daftar berisi peincian lengkap
mengenai jenis dan jumlah satuan barang yang terdapat dalam setiap peti
atau total keseluruhannya sama dengan jenis dan jumlah yang tercantum
commit to user 3. Persetujuan Ekspor Barang (PEB)
Dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan pelaksanaan
ekspor barang yang isinya antara lain adalah jenis barang ekspor, identitas
eksportir, nama importir, NPWP, izin khusus, negara tujuan, cara
penyerahan barang, asal barang merk, nomor kemasan, dan lain-lain.
4. Bill of Lading
Bill of Lading adalah tanda terima penyerahan barang yang dikeluarkan
oleh maskapai pelayaran sebagai tanda bukti kepemilikan barang yang
telah dimuat oleh eksportir untuk diserahkan kepada importir.
5. Surat Keterangan Asal (SKA)
Yang dimaksud dengan Surat Keterangan Asal (SKA) adalah surat
pernyataan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang yang
menyatakan asal suatu barang yang diekspor.
6. Inspection Certificate
Inspection Sertificate adalah suatu pernyataan yang berisi keterangan
mengenai mutu barang, jenis, jumlah, harga dan keterangan lain yang
dibutuhkan, yang dikeluarkan oleh badan usaha jasa independen atas
permintaan eksportir.
7. Manufacturer’s Certificate
Manufacturer’s Certificate adalah surat pernyataan yang dibuat oleh
produsen yang menyatakan bahwa barang tersebut adalah hasil
produksinya yang membawa merk dagangannya (Trade Mark).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dan jaminan mutu barang yang dikaitkan dengan nama baik produsen
dalam pasar internasional.
8. Insurance Document
Insurance Document adalah surat pertanggungan yang dikeluarkan oleh
maskapai asuransi atas permintaan eksportir dan importir untuk menjamin
keselamatan barang yang dikrim dari bencana dan kerusakan dengan
membayar premi.
9. Marine and Air Insurance Certificate
Asuransi ini merupakan persetujuan dimana pihak penanggung berjanji
akan mennganti kerugian sehubungan dengan kerusakan dan kehilangan.
Dalam kontrak FOB dan CFR importir bertanggung jawab atas asuransi
barang sedangkan dalam kontrak CIF eksportir yang bertanggung jawab
atas asuransi barang.
10. Weight Note dan Measurement List
Yang dimaksud dengan weight note adalah surat keterangan tentang berat
barang yang dibuat oleh eksportir yang diketahui oleh surveyor atau
pelayaran. Sedangkan measurement list adalah surat keterangan yang
menerangkan tentang ukuran panjang, lebar, tebal,tipis, garis tengah, dan
isi barang yang diekspor dibuat oleh importir.
11. Shipping Agent Certificate
Surat keterangan yang dibuat oleh Shipping Agent atas perintah
beneficiary berdasarkan perintah L/C. Isinya mengenai jenis kapal beserta
commit to user
E. Aneka Cara Ekspor
Dalam melaksanakan ekspor ke luar negeri dapat ditempuh beberapa
cara antara lain (Amir MS, 2005:49) :
1. Ekspor biasa
Dalam hal ini barang dikirm ke luar negeri sesuai dengan peraturan umum
yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk
memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah diadakan dengan
importir di luar negeri. Ekspor biasa terdiri dari :
a. Ekspor Tidak Langsung
Ekspor tidak langsung adalah kegiatan ekspor yang memanfaatkan
jasa perantara atau agen independen untuk menangani aktivitas
ekspornya (Teguh Budiarto dkk, 1997 : 118).
b. Ekspor Langsung
Ekspor langsung adalah kegiatan ekspor yang menjual poduknya
langsung kepada buyer atau pembeli.
2. Barter
Yang dimaksud dengan barter adalah pengiriman barang-barang ke luar
negeri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam
negeri. Sistem barter yang sudah sangat usang masih diteruskan dalam
perdagangan internasional dan dikenal dengan aneka istilah:
a. Direct Barter
Yang dimaksud direct barter atau barter langsung adalah sistem
pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan alat “penentu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
asing seperti dollar Amerika dan penyelesaian yang dilakukan dengan
clearing pada neraca perdagangan antara kedua negara yang
bersangkutan.
b. SwitchBarter
Switch barter atau barter alih adalah bila salah satu pihak tidak
mungkin memanfaatkan sendiri barang yang diterimanya dari
pertukaran itu, maka negara pengimpor tersebut dapat mengalihkan
(switching) barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkan.
c. Buy-back Barter
Buy-back barter atau barter beli kembali adalah suatu sistem
penerapan alih teknologi dari suatu negara maju kepada negara
berkembang dengan cara membantu menciptakan kapasitas produksi
di negara berkembang, yang nantinya hasil produksinya akan dibeli
atau ditampung kembali oleh negara maju.
d. CounterPurchase
Counter purchase atau lazim disebut counter trade adalah suatu
sistem perdagangan timbal balik antar kedua negara.
3. Konsinyasi (Consignment)
Yang dimaksud dengan konsinyasi adalah pengiriman barang ke luar
negeri untuk dijual sedangkan hasil penjualannya diperlakukan sama
seperti hasil ekspor biasa. Jadi, dalam hal ini barang dikirim ke luar negeri
bukan untuk ditukarkan seperti barter dan juga bukan untuk memenuhi
commit to user
Tegasnya di dalam hal pengiriman barang sebagai barang konsinyasi
belum ada pembeli di luar negeri.
4. Package Deal
Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi, terutama negara-negara
sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan trade agreement dengan
salah satu negara. Pada trade agreement ini ditetapkan sejumlah barang
tertentu akan diekspor ke negara itu dan sebaliknya dari negara itu akan
diimpor sejumlah jenis barang yang dihasilkan di negara tersebut dan yang
kiranya kita butuhkan. Prinispnya semacam barter dari terdiri dari aneka
komoditi.
5. Penyelundupan (Smuggling)
Setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu negara ke
negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku dapat dianggap
dengan penyelundupan (smuggling). Bahaya dari setiap penyelundupan
atau smuggling terletak dari adanya pelarian dari kekayaan ke luar negeri
tanpa mendapatkan suatu kompensasi. Penyelundupan dapat dibagi dalam
dua bagian yaitu yang seluruhnya dilakukan secara ilegal dan
penyelundupan administratif yang dilakukan dengan cara membonceng
pada prosedur legal.
F. Pengertian Pemasaran
Pemasaran meupakan kunci pokok keberhasilan dari sebuah
perusahaan. Tanpa adanya pemasaran dan saluran distribusi yang baik maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
memasarkan produk tidak akan tercapai secara maksimal. Pemasaran
menitikberatkan pada kebutuhan atau konsumen dimana konsumen tersebut
adalah pasar sasaran dari sebuah perusahaan. Berikut ini beberapa pendapat
yang dapat dikemukakan mengenai pemasaran, yaitu:
“Pemasaran merupakan proses sosial diman individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan
dan mempertukarkan produk degan nilai individu atau kelompok lainnya”
(Irawan dkk, 1997 : 10)
“Menurut Earl S FullBrook, pemasaran adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan pengusaha dalam menyampaikan suatu komoditi maupun jaa dari
produsen kepada konsumen” (Amir MS, 2004 : 47)
“Pemasaran adalah tugas menciptakan, mempromosikan, serta menyerahkan
barang dan jasa ke konsumen dan dunia bisnis” (Kotler Philip, 2004 : 9)
Dari definisi pemasaran tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pemasaran merupakan suatu kegiatan atau proses.
2. Pemasaran dilakukan dari produsen kepada konsumen.
3. Tujuan pemasaran adalah menyampaikan suatu koditi dan mendorong
adanya proses pertukaran.
4. Tujuan proses pertukaran untuk memuaskan keinginan dan memenuhi
commit to user
G. Fungsi Pemasaran
Pemasaran merupakan proses yang bertujuan memuaskan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Menurut Earl S. Fullbrook, pemasaran adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan pengusaha dalam menyampaikan suatu
komoditi maupun jasa dari produsen ke konsumen. Dari definisi tersebut,
dapat diambil 3 kesimpulan adanya 3 fungsi atau tugas yang diperlukan dalam
kegiatan pemasaran yaitu (Amir M.S 2004:46) :
1. Fungsi pengadaan
Fungsi pengadaan menyangkut penentuan jenis, jumlah komoditi yang
akan diproduksi sesuai dengan perkiraan selera konsumen dan mencari
sumber dimana komoditi dapat dibeli sendiri tidak menjadi produsen dari
komoditi tersebut.
2. Fungsi transportasi
Yang termasuk didalamnya adalah pemilihan alat angkut yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Sementara tanggung jawab transportasi
adalah menyediakan komoditi yang tepat waktu sesuai keinginan
konsumen. Faktor-faktor yang diperhitungkan dalam transportasi adalah :
a. Jarak yang akan ditempuh antara produsen dan konsumen
b. Nilai komoditi
c. Tingkat kemungkinan rusaknya komoditi selama perjalanan
d. Daya tahan komditi dalam perjalanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Fungsi menentukan konsumen dan pasar sasaran
Menentukan konsumen atau pasar sasaran ekspor merupakan tugas utama
pemasaran ekspor. Tugas ini memerlukan pendekatan sistematis dimana
hal ini merupakan penetapan langkah-langkah dan kegiatan yang perlu
dilakukan sehingga komoditi yang ditawarkan untuk diekspor sampai ke
tangan konsumen. Langkah-langkah kegiatan tersebut adalah :
a. Menentukan pasar sasaran
Pasar sasaran (target market) adalah kawasan atau negara yang ingin
dimasuki dalam pengertian geografis. Setelah menetapkan komoditi
yang akan diekspor maka langkah selanjutnya adalah menentukan ke
mana komoditi itu akan diekspor. Negara yang kita pilih itulah yang
disebut sebagai “pasar sasaran”.
b. Menentukan segmen pasar
Penentuan pasar sasaran ditekankan pada kriteria geografi sedangkan
segmen pasar ditentukan berdasarkan pada demografi. Manfaat dari
penentuan pasar sasaran (kawasan) dan segmen pasar (kelompok
masyarakat) memungkinkan untuk mempelajari dengan lebih seksama
dan mendalam mengenai segala sesuatu yang menyangkut kawasan
atau negara yang dituju, baik mengenai potensi ekonomi, peraturan
ekspor impor, serta dapat mempelajari dengan lebih mendalam selera
kelompok masyarakat yang menjadi sasaran komoditi ekspor.
c. Menentukan kuantitas produksi
Pada umumnya pemasaran komoditi yang diproduksi di Indonesia
commit to user
sebagian kecil untuk pasaran ekspor. Dengan adanya pasar dalam
negeri yang cukup kuat pula untuk melakukan ofensif di pasar ekspor.
Kemungkinan ofensif itu misalnya dengan melakukan subsidi internal
untuk komoditi ekspor, serta keseimbangan antara kuantitas yang
diproduksi untuk pasar dalam negeri dan kuantitas untuk pasar ekspor.
d. Menentukan kualitas
Dengan bertambah banyaknya hasil industri substitusi impor yang
diikutsertakan untuk mendorong ekspor, maka upaya ke arah
peningkatan mutu atau upaya adaptasi mutu yang sesuai dengan pasar
ekspor sangat diperlukan. Hal ini disebabkan karena komoditi yang
dihasilkan industri substitusi impor sesungguhnya hanya cocok untuk
konsumsi dalam negeri dan bukan untuk konsumen di luar negeri.
Karena itu penyesuaian atau adaptasi mutu sangat diperlukan.
e. Menentukan strategi bauran pemasaran
Unsur-unsur bauran pemasaran terbagi menjadi empat yang biasa
disingkat sebagi 4P yaitu Product, Price, Place dan Promotion.
Namun menurut Philip Kotler, menambahkan dua unsur P lainnya
yaitu Power (Government Power) dan Parliament sehingga menjadi
6P. Tujuan dari penetapan strategi bauran pemasaran adalah mencari
kombinasi yang tepat dari keenam unsur pemasaran itu, yang cocok
untuk segmen pasar tertentu. Cara yang ditempuh dalam menentukan
bauran pemasaran adalah menentukan salah satu unsur bauran itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user f. Menentukan syarat perdagangan
Dalam perdagangan ekspor impor terdapat 13 macam syarat
perdagangan yang diatur oleh Kamar Dagang Internasional yang
berkedudukan di Paris. Syarat perdagangan itu dituangkan dalam
peraturan yang disebut INCOTERMS 2000 atau International
Commercial Terms 2000 yang dikeluarkan oleh International
Chamber of Commerce Paris tahun 2000. Sebelum melangkah
memasuki pasar ekspor maka perlu ditetapkan syarat perdagangan
mana yang kita pilih sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan
eksportir dalam memenuhi kewajiban untuk masing - masing
persyaratan itu.
g. Menentukan saluran pemasaran
Memasarkan barang ke luar negeri ditempuh melalui salah satu dari
dua kemungkinan . Kemungkinan pertama, melakukan sendiri ekspor
komoditi yang dihasilkan. Ini disebut pemasaran langsung karena
bertindak sebagai produsen eksportir. Kedua, dengan cara tidak
langsung atau melalui perantara. Pola ini berdasarkan prinsip
pembagian kerja antara produsen dengan pihak perantara. Produsen
mengkonsentrasikan kegiatannya pada masalah produksi, baik
mengenai mutu komoditi, kuantum, waktu penyerahan. Sedangkan
pihak perantara mengkonsentrasikan kegiatannya pada upaya
pemasaran seperti riset pasar, pelayanan konsumen, perkembangan
commit to user h. Menentukan cara promosi
Tujuan promosi adalah memperkenalkan komoditi yang akan diekspor
kepada calon pembeli di mancanegara. Promosi juga dapat diartikan
sebagai mengkomunikasikan komoditi yang diproduksi kepada calon
pembeli. Cara yang dipakai dapat dipilih melalui beberapa media
seperti iklan di majalah dan surat kabar, melalui radio, televisi dan
bahkan kini melalui internet. Sebagai produsen suatu komoditi ekspor,
yang penting diperhatikan adalah bahwa komoditi apapun yang
diproduksi haruslah sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan
seleranya.
i. Menentukan syarat kontrak jual beli
Promosi dapat dianggap langkah yang langsung menuju sasaran yaitu
calon pembeli. Namun kadangkala proses transaksi sampai terjadinya
suatu kesepakatan antara penjual (eksportir) dengan pembeli
(importir) harus melalui serangkai negoisiasi yang panjang. Ada
banyak faktor yang haus dinegosiasikan terlebih dahulu yaitu jenis
dan mutu komditi yang ditawarkan, syarat perdagangan yang
disepakati, syarat pembayaran yang saling menguntungkan, waktu
penyerahan barang yang sesuai dengan kapasitas produksi, dan waktu
pemasaran yang dibutuhkan yang dibutuhkan pembeli. Semua
ketentuan itu harus dituangkan dalam kontrak jual beli antara eksportir
dan importir yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
H. Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran atau marketing mix adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran ( Kotler Philip, 2004:18 ). Unsur-unsur bauran
pemasaran dibagi menjadi 4 yang biasa disingkat 4P yaitu : ( Irawan
dkk,1997:84-153)
1. Product
Sesuatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan
konsumen. Produk dalam suatu perusahaan mencakup keragaman produk,
kualitas, design, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi
serta imbalan.
2. Price
Jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sejumlah kombinasidari barang beserta
pelayanannya.Atribut dari harga meliputi :
a. Daftar harga
b. Diskon
c. Potongan harga khusus
d. Periode pembayaran
e. Syarat kredit
3. Promotion
Merupakan berbagai kegiatan yang menunjang kegiatan pemasaran dengan
commit to user 4. Place
Merupakan tempat dimana produk akan dilemparkan agar dapat dicari dan
didapat konsumen dengan mudah.
I. Problema ekspor
Setiap kali melakukan transakasi ekpor, pada dasarnya eksportir
menghadapi lima masalah pokok. Kelima masalah itu adalah ( Amir MS ,
2004 : 75 ) :
1. Masalah Produksi
Ada beberapa hal yang memerlukan perhatian khusus dalam masalah
produksi, anatara lain :
a. Desain
Desain, tipe, atau model yang akan diekspor harus sesuai dengan
perkiraan “selera” calon pembeli sehingga para eksportir harus
mengetahui selera calon pembeli dengan melakukan penelitian
sederhana.
b. Kapasitas produksi
Banyak pesanan atau order telah ditempatkan kepada eksportir kita,
tetapi ternyata mereka tidak mampu memenuhi pesanan itu karena
kapasitas produksinya terlalu kecil daripada pesanan yang
diterimanya.
c. Mutu komoditi
Seringkali pesanan yang diterima oleh pembeli tidak sesuai dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
timbul masalah tuntutan ganti rugi (claim) yang membawa akibat
yang buruk bagi eksportir oleh karena itu peranan mutu pengawasan
Mutu Terpadu (MT) atau Gugus Kendali Mutu (GKM) sangat berarti
dalam menangani masalah produksi khususnya menjamin
standardisasi mutu komoditi ekspor.
2. Masalah pemasaran
Kunci keberhasilan yang paling penting dari suatu transaksi ekspor adalah
pemasaran. Produksi yang berlimpah tidak akan ada artinya bila tidak ada
pembeli tetapi menemukan pembeli juga bukanlah hal yang mudah. Oleh
karena itu, para ekspotir dihadapkan 2 masalah tentang pemasaran, yaitu:
a. Menentukan pasar atau calon pembeli
Cara lazim yang dilakukan untuk menawarkan barang adalah dengan
cara melakukan penelitian tentang komoditi yang dihasilkan,
menentukan sistem promosi yang tepat, dan menentukan kebijakan
harga (policy).
b. Menentukan saluran pemasaran (marketing channel)
Pemasaran barang ke luar negeri dapat dilakukan secara langsung oleh
eksportir sendiri atau tidak langsung melalui perantara atau
perusahaan lain.
3. Masalah penanganan ekspor
Masalah penanganan ekpor adalah masalah yang berkaitan dengan segala
urusan yang berhubungan dengan despatch of the goods atau
pemberangkatan yang menyangkut urusan fisik, maupun urusan sertifikasi
commit to user
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penangan ekspor adalah ;
a. Barang-barang yang harus dipersiapkan untuk Ready for Export atau
siap untuk diekspor.
b. Pengepakan harus sesuai dengan pengepakan layak laut atau
sea-worthy packing.
c. Kubikasinya harus sesuai dengan ukuran standard peti kemas supaya
ongkos angkutnya rendah.
d. Perusahaan pelayaran harus dihubungi untuk mebukukan muatan
(cargo booking) supaya disediakan kapal tepat pada waktunya.
e. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) harus dipersiapkan dengan bank
devisa dan Bea Cukai untuk memperoleh izin muat.
f. Dokumen pengapalan atau shipping document harus dipersiapkan satu
demi satu sesuai dengan kontrak dan ketentuan dari Letter of Credit.
4. Masalah Fasilitas Ekspor
Daya saing suatu komoditi ditentukan oleh faktor langsung dan faktor
tidak langsung. Faktor langsung diantaranya mutu komditi, harga, waktu
penyerahan, intensitas promosi, saluran pemasaran, dan layanan purna
jual. Sedangkan faktor tidak langsungnya dalah fasilitas ekspor dan subsidi
dari pemerintah. Fasiltas ekspor yaitu:
a. Kredit ekspor berbunga rendah
b. Subsidi dalam bentuk sertifikat ekspor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Keringanan bea masuk untuk komoditi yang diperdagangkan antar
negara Asean dalam bentuk Asean Prefential Trading Arrangement
(Asean-PTA)
e. Dukungan pemerintah kepada eksportir nasional untuk memenangkan
tender internasional.
5. Masalah Kendala Ekspor
Semua hal yang menghalangi kelancaran ekspor, baik yang bersumber di
dalam negeri sendiri maupun sengaja diadakan oleh negara pengimpor
disebut kendala ekspor.
Kendala yang berasal dari dalam negeri sendiri yaitu :
a. Birokrasi yang bertele-tele, yang menghambat kelancaran perizinan.
b. Pungutan liar yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi yang
melemahkan daya saing.
c. Rendahnya disiplin nasional yang menghancurkan produktivitas,
integritas, dan bonafiditas eksportir nasional.
Kendala ekspor yang sengaja diadakan oleh negara pengimpor yaitu :
a. CommonExternal Tariff atau tarif bea masuk yang tinggi yang
dipasang oleh negara-negara anggota Pasar Bersama Eropa dan
diberlakukan terhadap negara luar termasuk Indonesia.
b. BritishCommonwealth Preference yaitu tarif bea masuk impor yang
khusus diberikan Inggris kepada negara-negara bekas dominion
Inggris seperti Australia, Singapura, Kanada , dan lain-lain, yang
dengan sendirinya tidak bisa dinikmati oleh negara luar seperti
commit to user
c. Kuota sistem yang ditetapkan untuk impor hasil pertanian dan industri
seperti kuota untuk kopi dan kuota untuk produk tekstil, yang
merupakan pembatasan untuk perkembangan ekspor kita.
d. Keharusan sertifikasi dan prosedur impor yang berlebihan untuk
mempersulit impor yang diberlakukan oleh negara-negara maju
seperti Amerika Serikat dengan FDA (Federal Drug Administration)
dan aneka sertifikasi yang diminta oleh bea cukai Jepang.
J. Resiko Transaksi Ekspor Impor
Manajemen resiko yang baik merupakan jantung dari perdagangan
internasional. Resiko merupakan unsur yang selalu ada dalam semua usaha
bisnis. Dalam perdagangan internasional, resiko itu berlipat ganda
dibandingkan dengan perdagangan domestik (Amir MS, 2002:3).
1. Resiko Transportasi
Transportasi internasional mempunyai kecenderungan menempuk jarak
yang semakin jauh dengan muatan yang sering berpindah tangan.
Akibatnya, meningkatnya resiko kehilangan, kerusakan, dan pencurian
oleh karena itu sebagai konsekuensinya para importir harus memahami
hak-haknya dalam urusan pengangkutan. Jika terjadi kerusakan karena
kesalahan pengangkut maka tanggung jawab pengangkut tergantung pada
syarat-syarat yang tercantum pada kontrak pengangkutan dan informasi
yang terdapat dalam konosemen (dokumen yang menyatakan syarat
pengangkutan). Oleh karena itu, importir harus memahami pula
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
memungkinkan importir bersangkutan mengajukan ganti rugi apabila
terjadi kerusakan selama dalam perjalanan.
2. Resiko Non Payment / Kredit
Karena eksportir sulit menelusuri bonafiditas dan reputasi calon pembeli
luar negeri maka resiko untuk tidak dibayar, terlambat pembayaran,
bahkan resiko ditipu bertambah tinggi maka konsekuensinya eksportir
sering menuntut syarat pembayaran dengan cara pembukaan Irrevocable
Documentary Letter of Credit.
3. Resiko Mutu Barang
Bagi importir akan sulit memeriksa fisik mutu barang sebelum dikapalkan.
4. Resiko Nilai Tukar
Jika harga telah ditetapka dalam suatu mata uang tertentu dalam kontrak
internasional, maka fluktuasi nilai tukar yang terjadi setelah itu tak dapat
dihindari dan akan menguntungkan salah satu pihak atas beban kerugian
pihak lain. Maka solusi untuk menghindari ketidakpastian adalah dengan
cara menetapkan harga kontrak dalam mata uang sendiri. Tetapi cara ini
sebenarnya tidak menghilangkan resiko nilai tukar karena pengusaha
masih mungkin menghadapi resiko melemahnya mata uang sendiri yang
bisa terjadi dalam tenggang waktu antara tanggal kontrak dengan tanggal
saat pembayaran.
5. Resiko Peristiwa Tak Terduga
Pemogokan, bencana alam, ataupun peperangan mengakibatkan kegagalan
pengiriman barang. Peristiwa tak terduga dapat juga mengubah biaya
commit to user
jalur pelayaran yang ekonomis. Ketentuan tentang terjadinya “bencana”
diatur dalam setiap kontrak yang dapat melindungi kedua pihak yang
bersangkutan.
6. Resiko Hukum
Peraturan dan hukum negara asing bisa saja berubah atau berbeda
penerapan dari transaksi-transaksi sebelumnya dan akan berdampak buruk
terhadap transaksi yang akan dilakukan. Seperti, izin pabean yang tidak
diperoleh dan apabila penyelesaian sengketa tunduk kepada pengadilan
negara asing maka penyelesaiannya tidak bisa cepat dilakukan. Oleh
karena itu, eksportir dan importir menunjuk International Commercial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB III
DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah Perusahaan
PT Iskandar Indah Printing Textile adalah perusahaan
perseorangan yang berdiri sejak tahun 1975 yang terletak di Jalan Pakel
No.11 Kerten, Laweyan, Surakarta. Perusahaan yang didirikan oleh Bapak
Wahyu Iskandar, bergerak di bidang textile yang mengolah bahan baku
menjadi kain mentah (grey) dan kain bercorak (kain printing) untuk
menambah jenis produksinya.
Pada awal berdirinya, perusahan ini masih termasuk dalam usaha
mikro yang berskala kecil. Namun, karena usaha yang terus berkembang
akhirnya Keluarga Wahyu Iskandar mendirikan sebuah badan usaha
berbentuk badan hukum CV (Comanditer Vennonschap) dengan nama CV
Iskandartex. Sejak berdiri pada tanggal 23 Mei 1975 ini, perusahaan ini
baru memulai produksinya satu tahun kemudian dan berbadan hukum pada
tahun 1983 berdasarkan akte perusahaan No. 98 pada tanggal 23 Mei
1983. Awalnya perusahaan hanya mempunyai 25 mesin tenun dan kurang
lebih 200 karyawan yang dibagi menjadi 2 shift yaitu 16 jam kerja. Seiring
bertambahnya produksi perusahaan, pada tahun 1977 mesin tenun
ditambah menjadi 77 unit dan pada tahun 1980 perusahaan mendatangkan
commit to user
kain secara otomatis. Pada tahun yang sama pula, perusahaan memperluas
area perusahaan dan juga menambah mesin tenun menjadi 300 unit.
Pada tahun 1991, perkembangan usaha CV Iskandartex terutama di
bidang produksi dan pemasaran sangat meningkat. Oleh karena itu,
pimpinan perusahaan melakukan kebijakan berupa perubahan bentuk
badan hukum pada perusahaan ini yang dulunya berbentuk CV
(Comanditer Vennonschap) berganti menjadi PT (Perseroan Terbatas)
berdasarkan SK Menkeu RI No. 7/12/12 tertanggal 1 November 1989.
Perusahaan ini resmi berganti menjadi PT Iskandartex pada tanggal 2
Januari 1991 dengan nomor izin usaha 199/11.16/PB?VIII/1991/PT. Selain
berganti bentuk badan hukumnya, perusahaan juga menambah mesin
tenunnya menjadi 520 unit dan pada tahun 1992 mesin yang digunakan
sudah bertambah lagi menjadi 614 unit. Pada bulan Februari 1996,
perusahaan yang mulanya PT Iskandartex berganti nama menjadi PT
Iskandar Indah Printing Textile.
2. Lokasi perusahaan
Lokasi PT Iskandar Indah Printing Textile berada di Jalan Pakel
No. 11 Kerten, Laweyan, Surakarta yang mempunyai luas sekitar empat
hektar. Penentuan lokasi perusahaan sangatlah penting karena menentukan
perkembangan perusahaan. Lokasi dimana perusahaan berada memiliki