• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Sales Contract Pada Industri Kereta Api (Pt.Inka) Madiun Ke Negara Malaysia bab 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses Sales Contract Pada Industri Kereta Api (Pt.Inka) Madiun Ke Negara Malaysia bab 1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

8 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di jaman seperti sekarang ini, pertukaran barang melewati batas suatu

negara terjadi karena kebutuhan barang maupun jasa yang tidak terdapat pada

suatu negara. Hal itu karena tidak dapatnya suatu negara memenuhi kebutuhannya

sendiri, penyebab yang terjadi karena (ikhlim, tata letak atau suhu suatu negara).

Karena itu suatu negara tidak akan dapat terlepas dari perdagangan

internasional. Dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang

komunikasi dan transportasi, telah memberikan pengaruh yang sangat besar

dalam hubungan antar bangsa. Khususnya dalam hubungan ekonomi internasional

jarak jauh, lautan yang membentang antar negara tidak menjadi suatu masalah

lagi. Aliran barang dan jasa semakin bebas telah menimbulkan saling

ketergantungan sekaligus persaingan global yang semakin ketat.

Dengan demikian, suatu perdagangan internasional memegang berperan

penting dalam perekonomian suatu negara karenanya masalah impor maupun

ekspor tidak lagi terbatas menjadi masalah importer maupun eksportir tapi, telah

menjadi masalah pemerintah dan masyarakat umumnya. (Amir M.S, 1996).

Ekspor dan Impor, sangat berbeda dengan perdagangan dalam negeri.

Perbedaan tersebut antara lain dalam hukum peraturan pabean, ukuran, standar

mutu produk barang, takaran dan timbangan, serta peraturan perdagangan luar

(2)

diperhatikan untuk transaksi ekspor. Perusahaan perlu memperhatikan, beberapa

hal seperti berikut (sistem pemerintahan, ketentuan dan hukum yang berlaku,

mata uang yang berbeda, jarak, adanya tarif dan kuota). Maka suatu perusahaan

yang berorientasi ekspor tentu telah mengetahui strategi yang akan digunakan

dalam transaksi ekspor., ketika perusahaan memulai perdagangan internasional

maka perusahaan juga harus siap menghadapi buyer dan juga pesaing. (PPEI,

2003).

Dalam kegiatan ekspor mempunyai nilai ekonomis yang sangat penting,

baik bagi perkembangan industri maupun bagi pemerintah. Ekspor adalah

kegiatan mengeluarkan barang dari daerah Pabean (UU No. 10 Tahun 1995

Tentang Kepabeanan). Daerah Pabean merupakan wilayah Republik Indonesia

yang meliputi daratan, perairan, dan ruang udara diatasnya, serta tempat-tempat

tertentu di Zone Ekonomi Eksklusif dan Landasan Kontinen. Pengeluaran barang

tersebut di atas kemudian diatur kembali ke dalam IV (empat) golongan yaitu:

barang bebas, diatur, diawasi, dan dilarang ekspornya (Kebijakan Umum di

Bidang Ekspor, Direktorat Jendral Perdagangan Luar Negeri. Departemen

Perdagangan. (PPEI, 2003).

Perdagangan internasional terlihat sangat sederhana, karena transaksi

tersebut terjadi diantara kedua belah pihak yaitu antara eksportir dan importer.

Dalam transaksi juga banyak terjadi kegagalan dalam kesepakatan untuk

melakukan kegiatan ekspor-impor karena pengawasan yang kurang benar.

(3)

commit to user

negosiasi tatap muka. kedua cara itu akhirnya dirumuskan secara tertulis dalam

bentuk kontrak dagang ekspor atau lazim disebut Export Sales Contract.

Perusahaan yang bergerak juga berdiri di bidang ekspor mengangap tahap

Sales Contract adalah tahap yang paling penting untuk melakuan transaksi antara

kedua belah pihak terkait yaitu eksportir dan importir. Sales Contract dikirim

pembeli kepada penjual yang berisi tentang, sebagai berikut (Uraian barang dan

harga, system pembayaran, jumlah barang yang dipesan, tujuan barang yang

dikirim, yang terpenting syarat penyerahan barang yang memuat tempat

penyerahan barang).

Industri Kereta Api (PT.INKA) merupakan perusahaan manufaktur sarana

kereta api dan transportasi terpadu pertama di Asia Tenggara terletak di Jl. Yos

Sudarso No.71 Madiun 63122 Jawa Timur Indonesia. Berawal dari industri

manufaktur sarana kereta api hingga berkembang menjadi penyedia sarana kereta

api dan transportasi terpadu.

Berdasarkan objek penelitian di PT.INKA penulis memilih Negara

Malaysia dikarenakan data yang sangat terbatas yang penulis dapatkan sehingga

penulis tidak dapat menjelaskan objek penelitian kenegara lain selain Malaysia.

Maka penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dan mempelajari tentang Sales

Contract dengan metode Litter of Credit, sehingga mengangkat pokok

permasalahan dalam penelitian yang berjudul “PROSES SALES CONTRACT

PADA INDUSTRI KERETA API (PT.INKA) MADIUN KE NEGARA

(4)

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penulisan ini dimaksudkan untuk dijadikan

pedoman untuk melakukan penelitian secara cermat, tepat, sesuai dengan

prinsip-prinsip suatu penelitian ilmiah. Rumusan masalah dibuat agar penelitian ini

berhubungan dengan permasalah proses Sales Contract Ekspor di PT.INKA,

adapun rumusan masalah yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian

yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana proses Sales Contractdengan metode L/C yang dilakukan Industri

Kereta Api (PT.INKA) dangan negara Malaysia?

2. Dokumen-dokumen apa yang diperlukan dalam Sales Contract pada Industri

Kereta Api (PT.INKA) dengan metode L/C?

3. Hambatan apakah yang terjadi pada Industri Kereta Api (PT.INKA) dalam

penelitian Sales Contractdengan negara Malaysia?

C. Tujuan Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat

memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses Sales Contractdan penerbitan L/C yang dilakukan

Industri Kereta Api (PT.INKA) dengan importir Malaysia.

2. Untuk mengetahui dokumen-dokumen yang diperlukan dalam Sales Contract

dengan metode L/C pada Industri Kereta Api (PT.INKA).

(5)

commit to user D. Manfaat Penelitian

Dari Penelitian ini, diharapkan akan memberikan manfaat dan kegunaan

sebagai berikut :

1. Bagi Akademisi

Dengan penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan, serta

memahami secara baik mengenai kontrak jual-beli dengan importir dan

Eksportir yang diperoleh dibangku perkuliahan, juga member

pengalaman-pengalaman mengenai dunia kerja dan memberikan sebuah pembelajaran

sejak dini.

2. Bagi Perusahaan

Dari hasil penelitian ini semoga dapat digunakan sebagai salah satu bahan

evaluasi atau koreksi bagi perusahaan dalam setiap pengambilan keputusan

dan kebijakan yang lebih baik, juga untuk meningkatkan aktivitas Ekspor

-Impor dan pengembangan usaha.

3. Bagi Pihak Umum

Hasil penelitian dari penulis semoga dapat dijadikan sebagai referensi

keilmuan bagi kepentingan penelitian atau penulisan bagi mahasiswa yang

sedang menyusun Tugas Akhir dalam masalah yang sama atau sebagai

masukan untuk pengembangan penelitian di masa akan datang.

E. Metode Penelitian.

Penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari, mendapatkan data dan

(6)

pertanggung jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan metode penelitian.

Beberapa metode yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Ruang Lingkup Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah diskripsi

suatu obyek permasalahan untuk dianalisis dan dipelajari secara mendalam,

yaitu terkait dengan aktifitas Sales Contract di Industri Kereta Api

(PT.INKA).

2. Jenis dan Alat Pengumpul Data

a. Jenis Data

1) Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini

diperoleh dengan cara pengamatan secara langsung dan wawancara

langsung dengan staff, karyawan, manager dan pihak-pihak lain

Industri Kereta Api (PT.INKA)

2) Data Sekunder

Yaitu data pendukung yang diperoleh dari studi pustaka atau sumber

lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

b. Alat Pengumpul Data

1) Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara

langsung atau tidak langsung yang dilaksanakan dengan tatap muka

(7)

commit to user 2) Studi Pustaka

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari

catatan dokumen, arsip yang ada di Industri Kereta Api (PT.INKA)

menyangkut masalah yang di teliti.

3) Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan

pengamatan secara langsung atau terjun kelapangan mengenai

kegiatan yang dilakukan Industri Kereta Api (PT.INKA) yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3. Sumber data

a. Data Primer

Data yang penulis peroleh dari sumbernya. yakni dengan cara

wawancara secara langsung pada pihak yang bersangkutan di Industri

Kereta Api (PT.INKA).

b. Data Sekunder

Data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang menyangkut

penelitian. Dengan study pustaka pengumpulan referensi, dan yang

paling dominan adalah situs dari Industri Kereta Api (PT.INKA) sendiri

Referensi

Dokumen terkait

Tingginya kadar abu nugget ayam dipengaruhi oleh kadar abu pada tepung ampas tahu yang diduga memiliki kadar abu lebih tinggi dibandingkan kadar abu pada tepung

Bab ini menguraikan data hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan indeks massa tubuh dengan siklus menstruasi pada remaja putri Ilmu Keperawatan Fakultas

“ Tanggung Jawab Ekspedis Muatan Kapal Laut dalam Pengiriman Barang Melalui Laut di Pelabuhan Tanjung Mas semarang ” dapat terselesaikan.. Skripsi

dengan rute yang berbeda (untuk komuter) atau dari kereta ke trem. Stasiun ‘Road - rail’ adalah suatu tipe stasiun yang baru dan menarik dari terminal Intermoda. Stasiun ini

In this article, we present a robotic system prototype for auto- mated vitrification and thawing of embryos. The system has successfully addressed the major challenges in

tinggi agar mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. 4) Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru. Kepala sekolah memegang peranan

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemampuan bahasa Inggris masyarakat lokal, yang kesehariannya menyediakan barang dan jasa di kawasan wisata, perlu mendapatkan perhatian

Tahun pelajaran 2011/2012 dengan indikator sebagai berikut: (a) Guru terampil mengelola proses belajar- mengajar IPA dengan menerapkan pendekatan Contextual