• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN MENGEMAS MATERI DAN MENGEMBANGKAN LKS INKUIRI PADA GURU BIOLOGI SMA DI KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN MENGEMAS MATERI DAN MENGEMBANGKAN LKS INKUIRI PADA GURU BIOLOGI SMA DI KOTA BANDUNG."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

viii

Halaman

PERNYATAAN ……… i

ABSTRAK ……… ii

KATA PENGANTAR ………. iii

UCAPAN TERIMAKASIH ………. v

DAFTAR ISI ……… viii

DAFTAR TABEL ……… x

DAFTAR GAMBAR ……… xi

DAFTAR LAMPIRAN ……… xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ………. 4

C. Batasan Masalah ……… 5

D. Tujuan Penelitian ……… 5

E. Manfaat Penelitian ………..………… 6

BAB II KEMAMPUAN GURU DALAM MENGEMAS MATERI DAN MENGEMBANGKAN LKS INKUIRI A. Pembelajaran Inkuiri ……… 7

B. Kemampuan mengemas materi pelajaran .……… 11

C. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)………. 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional ... ………. 23

B. Metode dan Design Penelitian ...……….. 25

C. Subjek Penelitian …………. ……… 25

D. Tempat dan Waktu Penelitian .………. 26

E. Instrumen Penelitian ………. 26

(2)

ix

I. Alur Penelitian ………. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Data Penelitian .……… 38

1. Kemampuan Guru Dalam Mengemas Materi Untuk Pembelajaran Inkuiri ……… 39

2. Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan LKS Inkuiri ………... 42

3. Keterbacaan dan Keterlaksanaan LKS Inkuri Buatan Guru ……… 44

4. Data Hasil Analisis Angket ……….…… 50

B. Pembahasan Analisis Data ……… 53

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….. 78

B. Saran ………...……… 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 80

(3)

x

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Jenis Data dan Instrumen yang digunakan…... 27

4.1. Biodata Guru yang Mengikuti Pelatihan ………. 37

4.2 Kemampun Guru dalam Melakukan Penjabaran Kurikulum untuk Pembelajaran Inkuiri ..……... 40

4.3 Kemampuan Guru dalam Menganalisis Materi untuk Pembelajaran Inkuiri...……… 41

4.4 Kemampuan Guru dalam Menganalisis Kurikulum LKS...……. 42

4.5 Kemampuan Guru dalam Menyusun LKS Inkuiri ……… 43

4.6 Tipe Inkuiri Pilihan Guru ………... 44

4.7 Keterbacaan LKS Inkuiri buatan Guru ………...…... 47

4.8 Jumlah dan Persentase Kualitas Setiap Aspek Keterbacaan LKS Inkuiri 48 4.9 Keterlaksanaan LKS Inkuiri Buatan Guru...……...… 49

4.10 Jumlah dan Persentase Kualitas pada Setiap Aspek Keterlaksanaan LKS Inkuiri... 50

4.11 Data Hasil Analisis Angket Guru... 51

4.12 Daftar SK dan KD Pilihan Guru... 55

[image:3.595.114.508.207.620.2]
(4)

xi

[image:4.595.117.507.251.628.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Proses Pengembangan dan Penerapan Tugas Praktikum ... 21

3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian…………... 35

4.1 Kemampuan Mengemas Materi ‘Aspek Penjabaran Kurikulum” 56

4.2 Kemampuan Mengemas Materi ‘Aspek Analisis Kurikulum”.... 57

4.3 Manfaat daun pepaya terhadap daging... 60

4.4Kemampuan Mengembangkan LKS ‘Aspek Analisis Kurikulum’ 62

4.5 Kemampuan Mengembangkan LKS ‘Aspek Kelengkapan

Desain/Format LKS Inkuiri’... 63

4.6 Kemampuan Mengembangkan LKS ’Aspek Tipe inkuiri Pilihan Guru’ 64

4.7 Distribusi Persentase Kualitas Keterbacaan LKS Inkuiri

Buatan Guru... 66

4.8 Distribusi Persentase Kualitas setiap Kriteria Keterbacaan

LKS Inkuiri Buatan Guru... 71

4.9 Distribusi Persentase Kualitas Keterlaksanaan LKS Inkuiri

Buatan Guru... 72

4.10 Distribusi Persentase Kualitas setiap Kriteria Keterlaksanaan

(5)
(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

IPA berkaitan dengan cara mencari tahu (Inkuiri) tentang alam secara

sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan

yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA di Sekolah Menengah

diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri

sendiri dan alam sekitar, serta menjadi prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA menekankan

pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah

(BSNP, 2006).

Hakikat pembelajaran IPA (Depdiknas, 2006) meliputi empat unsur, yaitu:

(1) produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; (2) proses: prosedur

pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi pengamatan,

penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan,

pengujian hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan

kesimpulan; (3) aplikasi: penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA

dalam kehidupan sehari-hari; (4) sikap: rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena

alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah

(7)

ended. Dalam proses pembelajaran IPA keterlibatan keempat unsur ini,

diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk memiliki kemampuan

pemecahan masalah melalui metode ilmiah, dan meniru cara ilmuwan bekerja

dalam menemukan fakta baru.

Pembelajaran Biologi sebagai salah satu bagian dari pendidikan IPA

memiliki empat tujuan yaitu mengajarkan fakta-fakta Biologi, mengembangkan

kemampuan, mengajarkan keterampilan dan mendorong sikap yang nyata

(Rustaman, 2003). Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dalam suatu

pembelajaran diperlukan aplikasi pendekatan dan metode yang sudah tersusun

dalam silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Salah satu

pendekatan yang banyak dianjurkan dalam pembelajaran Biologi adalah

pendekatan inkuiri. Pendekatan inkuiri di sekolah akan memberikan berbagai

pengalaman belajar seperti mengamati, mengajukan pertanyaan, mengajukan

hipotesis, menggunakan alat dan bahan dengan baik dan benar dengan

mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, menggali dan menghimpun

data, menafsirkan data, menarik kesimpulan, serta mengkomunikasikan hasil

temuan secara lisan atau tulisan, menggali dan memilah informasi yang relevan

untuk menguji gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari (BSNP, 2006).

Selain itu The National Science Teacher Association (NSTA & AETS, 1998)

mendefinisikan penyelidikan ilmiah (science inquiry) sebagai cara yang ampuh

untuk memahami isi sains, siswa belajar bagaimana untuk bertanya dan

menggunakan bukti untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dalam proses belajar

(8)

bukti dari beberapa sumber, mengembangkan penjelasan dari data,

mengkomunikasikan dan mempertahankan kesimpulan mereka.

Namun kadang-kadang sebagian guru tidak mampu mengaplikasikan

pendekatan inkuiri dalam pembelajaran di kelas, sehingga semua materi

disampaikan kepada siswa dengan pendekatan dan metode yang sama dengan

pembelajaran-pembelajaran sebelumnya, yaitu dengan pendekatan konsep dan

metode ceramah, dengan demikian tujuan pembelajaran Biologi kemungkinan

hanya satu yang tercapai yaitu siswa hanya memperoleh informasi (fakta) saja.

Hal ini dapat disebabkan karena beberapa guru umumnya belum banyak mengenal

pembelajaran berbasis inkuiri apalagi untuk melakukan pengemasan materi

biologi secara inkuiri. Selain itu dalam penyelenggaraan pembelajaran Biologi

berbasis inkuiri guru diharapkan memiliki kemampuan melakukan perencanaan

yang meliputi penyiapan RPP berbasis inkuiri berikut perangkat teaching material

yang mencakup LKS. Kendala yang dihadapi oleh beberapa guru tersebut menurut

Anggraeni (2006) dapat juga dikarenakan oleh latar belakang sebelumnya sewaktu

menempuh pendidikan di perguruan tinggi atau semasa sekolahnya mereka jarang

mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri dan juga kurangnya

pengalaman melakukan penelitian ilmiah dalam bidang biologi, sehingga mereka

merasa tidak percaya diri untuk melaksanakan pembelajaran berbasis inkuiri di

dalam kelas.

Pada bulan April-Juli 2011 telah dilakukan program pendampingan

mengemas materi biologi dalam pembelajaran biologi berbasis inkuiri bagi

(9)

pembelajaran biologi berbasis inkuiri serta mampu menganalisis materi,

mengemas, merancang & mengimplementasikannya di dalam kelas. Oleh karena

itu dirasakan perlu untuk melakukan penelitian tentang kemampuan guru yang

telah mengikuti program pendampingan tersebut dalam mengemas materi dan

mengembangkan LKS untuk pembelajaran biologi berbasis inkuiri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas yang menjadi masalah dalam

penelitian ini adalah : “Bagaimanakah Kemampuan Guru Biologi SMA dalam

Mengemas Materi dan Mengembangkan LKS untuk Pembelajaran Biologi

Berbasis Inkuiri?”

Untuk menjawab permasalahan di atas, dirumuskan pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

a. Bagaimanakah kemampuan guru biologi dalam mengemas materi untuk

pembelajaran biologi berbasis inkuiri ?

b. Bagaimanakah kemampuan guru biologi dalam mengembangkan LKS berbasis

inkuiri ?

c. Bagaimana keterbacaan dan keterlaksanaan LKS inkuiri yang dikembangkan

guru berdasarkan uji coba di laboratorium sebelum pembelajaran dilaksanakan

bersama siswa ?

d. Apa kendala guru Biologi dalam mengemas materi dan mengembangkan LKS

(10)

C. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan dalam berbagai hal dan untuk menghindari

meluasnya masalah maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut :

a. Kemampuan guru mengemas materi adalah kemampuan dalam menyusun

perencanaan materi pembelajaran biologi di SMA meliputi penjabaran

kurikulum dan proses analisis materi yang menggambarkan inkuiri.

b. Kemampuan guru dalam mengembangkan LKS adalah berkaitan dengan

penyiapan perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk menyelenggarakan

pembelajaran inkuiri berupa LKS (Lembar Kerja Siswa).

c. Subjek Penelitian adalah guru yang mengikuti MGMP Biologi di Kota Bandung

dan mengikuti program pendampingan guru yang diselenggarakan oleh Tim

Dosen dari Jurusan Pendidikan Biologi UPI sebanyak tiga orang, yang

diselenggarakan selama 12 kali pertemuan.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan guru biologi SMA dalam

mengemas materi untuk pembelajaran biologi berbasis inkuiri

b. Mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan guru biologi SMA dalam

(11)

c. Mendeskripsikan dan menganalisis keterbacaan dan keterlaksanaan LKS

inkuiri yang dikembangkan guru berdasarkan uji coba di laboratorium sebelum

pembelajaran dilaksanakan bersama siswa

d. Mendeskripsikan kendala-kendala guru biologi dalam mengemas materi dan

mengembangkan LKS untuk pembelajaran biologi berbasis inkuiri

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain

sebagai berikut :

a. Bagi Guru

Memberikan gambaran bahwa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

biologi, selain harus menguasai dan memahami konsep guru pun harus

memiliki kemampuan menyelenggarakan pembelajaran inkuiri yang diawali

dengan kemampuan guru dalam mengemas materi serta mengembangkan LKS

inkuiri.

b. Bagi Peneliti

Memperoleh gambaran mengenai aspek-aspek kemampuan inkuiri guru biologi

dalam mengemas materi dan mengembangan LKS dalam penyelenggarakan

pembelajaran inkuiri.

c. Bagi Peneliti lain

Memberikan data dan kajian permasalahan dari penelitian, yang memfokuskan

pada kualitas kemampuan guru biologi dalam melaksanakan pembelajaran

(12)
(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Untuk menghindari berbagai penafsiran yang keliru terhadap definisi yang

digunakan dalam penelitian ini, maka operasional dari masing-masing variabel

yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan Mengemas Materi adalah kemampuan guru dalam menyusun

perencanaan materi untuk pembelajaran biologi berbasis inkuiri, meliputi

penjabaran kurikulum yang terdiri dari pengkajian SKL, Standar isi (SK dan

KD) hingga menetapkan indikator dan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

(Suryosubroto, 2009), serta memilih dan mengemas materi tersebut untuk

pembelajaran berbasis inkuiri. Kegiatan mengemas materi yang akan

disampaikan melalui pembelajaran inkuiri meliputi proses yang

menggambarkan “science by inquiry” diantaranya meliputi analisis materi

melalui pengamatan sistematis, membuat rangkuman ringkasan materi yang

menguraikan/menggambarkan fenomena biologi yang mengundang

pertanyaan, penyampaian materi memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan kemampuan berinkuiri, membuat ringkasan materi dan

rancangan penyampaian materi menjadi sebuah pembelajaran inkuiri

(NRC,2001). Kemampuan guru dalam mengemas materi diukur dengan

(14)

kriteria yang disampaikan oleh Suryosubroto (2009) berikut analisis materi

yang berkarakter inkuiri menurut NRC (2001).

b. Kemampuan Mengembangkan LKS Inkuiri berkaitan dengan penyiapan

perangkat pembelajaran berupa LKS yang diperlukan untuk menyelenggarakan

pembelajaran inkuiri. LKS yang dikembangkan guru dianalisis menggunakan

rubrik yang dikembangkan oleh peneliti dengan memodifikasi kriteria yang

meliputi struktur LKS, memunculkan kemampuan inkuiri dan kesesuaian

dengan sintaks RPP inkuiri. Kriteria LKS, dilihat dari strukturnya berdasarkan

kriteria yang disampaikan Germann et al. (Rustaman & Wulan, 2007 )

meliputi beberapa aspek, diantaranya : Tujuan kegiatan, pendahuluan (latar

belakang pentingnya kegiatan/dasar teori), alat dan bahan, cara kerja, Set Up

(cara perangkaian) alat, penafsiran hasil pengamatan, analisis dan penerapan

konsep, pembuatan kesimpulan. Kriteria LKS berdasarkan kesesuaian dengan

RPP berbasis inkuiri yang dikembangkan guru sesuai dengan sintaks dan

langkah-langkah inkuiri yang dipilih oleh guru. Selain itu keterbacaan dan

keterlaksanaan LKS inkuiri yang dirancang guru terlebih dahulu diuji coba di

laboratorium sebelum pembelajaran inkuiri dilaksanankan bersama siswa,

dimana LKS mampu memunculkan kemampuan inkuiri seperti merumuskan

hipotesis, merancang percobaan, melakukan observasi secara sistematis,

menyusun dan menginterpretasi data, menarik kesimpulan (Uno,1999).

Sedangkan kategorisasi kualitas LKS inkuiri merupakan modifikasi dari

(15)

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

deskriptif, yang ditujukan untuk menilai dan mendeskripsikan fakta

sebanyak-banyaknya terhadap suatu subjek kajian tanpa adanya perlakuan atau manipulasi

variabel. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan,

fenomena-fenomena yang ditemukan dan dideskripsikan apa adanya, tidak

dimodifikasi atau diberi perlakuan (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini, data

yang diperoleh dikumpulkan, disusun, dianalisis dan diinterpretasikan. Hal ini

dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan guru dalam

mengemas materi dan mengembangkan LKS (Lembar Kerja Siswa) untuk

pembelajaran biologi berbasis inkuiri.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru biologi SMA di kota Bandung yang

tergabung dalam MGMP Biologi dan mengikuti program pendampingan guru

dalam berinkuiri. Guru biologi SMA yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak

10 orang, tetapi satu orang diantaranya mengundurkan diri, sehingga hanya

diperoleh data dari 9 orang guru. Pengambilan sampel menggunakan teknik

purposive sampling, penentuannya diambil atas rekomendasi dari ketua MGMP

biologi kota Bandung berdasarkan keaktifan guru dalam mengikuti MGMP

(16)

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat

Lokasi MGMP Kota Bandung (Laboratorium SMA Negeri 7 Bandung)

Waktu

Semester 2 tahun pelajaran 2010-2011 bulan April-Juli.

E. Instrumen dan Sumber Data Penelitian

Sebagai pedoman dalam melakukan pengamatan, peneliti membekali diri

dengan beberapa instrumen penelitian yang meliputi lembar observasi kegiatan

mengemas materi dan mengembangkan LKS, pedoman penilaian (berupa rubrik

penilaian uji coba LKS di laboratorium), angket, dan pedoman wawancara. Selain

itu dilengkapi pula oleh beberapa sumber data berupa Logbooks dan RPP.

Instrumen dan sumber data tersebut digunakan untuk mengumpulkan data yang

diharapkan dapat saling melengkapi sehingga informasi yang diperlukan sesuai

dengan fokus penelitian.

a. Instrumen Lembar Observasi

Instrumen lembar observasi berupa daftar check list yang terdiri dari

beberapa indikator untuk mengungkap kemampuan guru biologi SMA dalam

mengemas materi dan mengembangkan LKS untuk pembelajaran biologi berbasis

inkuiri. (untuk lebih jelasnya lihat tabel 3.1)

b. Instrumen Rubrik Penilaian

Instrumen rubrik digunakan untuk mengungkap keterbacaan dan

(17)

laboratorium sebelum pembelajaran inkuiri dilaksanakan bersama siswa. Rubrik

penilaian ini mencakup kriteria penilaian judul, ringkasan materi, permasalahan,

prediksi dan hipotesis, merencanakan percobaan, penyediaan alat dan bahan,

sistematika pelaksanaan percobaan, kegiatan observasi/pengamatan, perencanaan

analisis data, dan kesimpulan (lihat Tabel 3.2). Rubrik ini merupakan modifikasi

dari rubrik penilaian sains Reichel (2004).

c. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

RPP buatan guru digunakan untuk memperoleh informasi mengenai

kemampuan guru dalam mengemas materi dan gambaran persiapan pembelajaran

inkuiri.

d.Instrumen Angket dan Wawancara

Angket dan format wawancara digunakan untuk memperoleh informasi

tentang kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengemas materi dan

mengembangkan LKS pada pembelajaran biologi berbasis inkuiri.

e. Logbooks Guru

Guru yang menjadi subjek penelitian menggunakan logbooks untuk

mendokumentasikan setiap hal yang dilalui selama pelatihan, salah satunya

mencatat perencanaan dalam mengemas materi untuk pembelajaran inkuiri serta

[image:17.595.115.513.247.600.2]

mengetahui kesulitan yang dihadapi selama proses pelatihan berlangsung.

Tabel 3.1 Jenis Data dan Instrumen yang digunakan

No Pertanyaan Penelitian

Aspek yang diungkap Teknik Pengumpulan

Data

Sumber Informasi

1 Bagaimana kemampuan guru biologi dalam

(18)

mengemas materi untuk pembelajaran biologi berbasis inkuiri ?

meliputi :

1. Penjabaran kurikulum, dimulai dengan mengkaji SKL, standar isi (SK, KD) indikator dan TPK untuk pembelajaran inkuiri, 2. Kegiatan mengemas materi yang akan disampaikan melalui pembelajaran inkuiri meliputi proses analisis materi yang menggambarkan “science by inquiry” dokumen), wawancara, kuesioner. observasi, , lembar wawanca ra dan angket

2 Bagaimana kemampuan guru biologi dalam

mengembang-kan LKS Inkuiri ?

Kemampuan guru biologi dalam mengembangkan LKS (Lembar Kerja Siswa) inkuiri, meliputi : 1. Analisis kurikulum untuk menentukan materi yang memerlukan bahan ajar LKS (keterkaitan LKS yang disusun dengan RPP)

2. Kesesuaian desain/format LKS

3. Kesesuaian desain/format LKS berdasarkan tipe inkuiri yang dipilih (inkuiri terstruktur, inkuiri terbimbing dan inkuiri terbuska) Studi dokumentasi (LKS buatan guru), wawancara, kuesioner. Daftar Check List, lembar wawanca ra dan angket

3 Bagaimana keterbacaan dan keterlaksanaan LKS inkuiri yang dikembangkan guru berdasarkan uji coba di laboratorium sebelum pembelajaran

Keterbacaan LKS inkuiri yang dikembangkan guru berdasarkan ujicoba di laboratorium sebelum pembelajaran biologi berbasis inkuiri

dilaksanakan, dimana LKS mampu memunculkan kemampuan inkuiri seperti:

1. 1. Merumuskan Hipotesis 2. Merancang Percobaan

(19)

dilaksanakan bersama siswa ?

3. Melakukan observasi secara sistematis

4. Menyusun dan menginterpretasi data 5. Menarik kesimpulan 4 Apa

kendala-kendala guru biologi dalam mengemas materi dan mengembang-kan LKS untuk pembelajaran inkuiri ?

Kendala-kendala yang ditemukan guru dalam mengemas materi dan menyusun LKS buatan guru untuk pembelajaran inkuiri Studi dokumentasi (Observasi dokumen) Wawancara dan kuesioner Logbooks guru, Lembar wawanca ra dan angket

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yakni tahap persiapan, tahap

pelaksanaan, dan tahap pengambilan kesimpulan.

a. Tahap Persiapan

1) Menentukan dan membuat rumusan masalah.

2) Studi literatur atau kepustakaan mengenai masalah yang diteliti

3) Membuat proposal penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing

4) Melaksanakan seminar proposal tesis yang bertujuan untuk memperoleh

masukan yang dapat memperlancar pelaksanaan penelitian yang akan

dilakukan

5) Perbaikan proposal penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing

6) Mengurus surat izin penelitian.

7) Membuat instrumen.

8) Melakukan pertimbangan profesional (judgment) oleh beberapa dosen ahli

(20)

b. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain:

1) Melakukan observasi dan penilaian terhadap pengemasan materi dan LKS

inkuiri yang dikembangkan guru hingga uji coba LKS inkuiri tersebut di

laboratorium

2) Meminta guru mengisi angket tentang kendala-kendala yang dihadapi guru

dalam mengemas materi dan mengembangkan LKS untuk pembelajaran

biologi berbasis inkuiri

3) Melakukan wawancara untuk memperoleh informasi tambahan mengenai

kegiatan mengemas materi dan mengembangkan LKS inkuiri.

c. Tahap akhir

1) Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian.

4) Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian.

5) Menarik kesimpulan

6) Menyusun laporan

G. Pengumpulan Data

Guru ditugaskan untuk melakukan kegiatan mengemas materi dimulai

dengan memilih salah satu materi untuk dikemas dan disampaikan kepada siswa

melalui pembelajaran inkuiri hingga mengembangkan LKS yang akan digunakan

dalam pembelajaran tersebut. Kemudian guru melakukan uji coba LKS di sekolah

masing-masing atau di jurusan pendidikan biologi UPI. Setiap melakukan

aktivitasnya guru ditugaskan untuk mencatat setiap proses yang mereka alami

(21)

Penelitian ini memperoleh data secara langsung dan tidak langsung.

Pengambilan data secara tidak langsung dilakukan untuk melihat kemampuan

guru dalam mengemas materi dan mengembangkan LKS yang telah disusun

sebelumnya dalam catatan logbooks maupun RPP dengan menggunakan lembar

observasi berupa data check list. Sedangkan pengambilan data secara langsung

dilakukan untuk mengungkap keterbacaan dan keterlaksanaan LKS melalui

penilaian rubrik uji coba LKS di laboratorium, selain itu melalui wawancara

kepada guru untuk mengetahui respon mereka secara langsung.

H. Analisis Data

1. Analisis Lembar Observasi

Pengujian terhadap kemampuan guru dalam mengemas materi yaitu dengan

cara mencocokkan uraian materi yang dipilih oleh guru untuk disampaikan

melalui pembelajaran inkuiri dengan lembar observasi kemampuan guru dalam

mengemas materi yang meliputi dua aspek yaitu penjabaran kurikulum dan

kemampuan menganalisis materi untuk pembelajaran inkuiri. Kriteria yang

muncul kemudian dipersentasekan (frekuensi kemunculan) dengan menggunakan

rumus :

(Slameto, 1998)

Keterangan :

F = Frekuensi relatif aspek yang sudah muncul pada uraian guru dalam mengemas materi

n = jumlah aspek yang muncul

N = total aspek yang diharapkan muncul

% 100

× =

(22)

Data yang dipersentasekan diambil dari hasil observasi terhadap kemunculan

kategori aspek kemampuan guru dalam mengemas materi. Kategori-kategori

aspek yang meliputi kemampuan guru dalam mengemas materi tersebut dirinci

dalam Tabel 3.1

2. Analisis Penilaian Rubrik

Data hasil penilaian uji coba LKS dianalisis dengan menggunakan analisis

deskriptif dan interpretasinya dianalisis dengan menghitung persentase

kemunculan setiap kategori kualitas (kurang, cukup, dan baik) pada setiap

aspek pada rubrik uji coba LKS (judul, ringkasan materi, permasalahan,

prediksi dan hipotesis, merencanakan percobaan, penyediaan alat dan bahan,

sistematikan pelaksanaan percobaan, kegiatan observasi/pengamatan,

perencanaan analisis data dan kesimpulan). Analisis tersebut menempuh

tahapan sebagai berikut :

a. Melakukan penskoran terhadap semua aspek yang muncul pada rubrik

dengan LKS yang dikembangkan kemudian diuji cobakan oleh guru di

laboratorium

b. Mencari jumlah (Σ) total masing-masing kategori kualitas (kurang, cukup,

dan baik) pada setiap aspek rubrik uji coba LKS yang dianalisis dengan

jalan menghitung jumlah frekuensi skor dari setiap aspek yang termasuk

kategori kualitas (kurang, cukup, dan baik)

c. Mencari nilai persentase kategori kualitas setiap aspek uji coba LKS

(23)

(Slameto, 1998)

Keterangan :

P = Persentase kategori kualitas (kurang, cukup, dan baik) dari setiap aspek uji coba LKS

Σ = Jumlah (banyaknya) suatu kategori kualitas dari setiap aspek uji coba LKS

n = Jumlah hasil LKS yang dikembangkan guru yang akan dianalisis 100% = Bilangan konstanta/tetap

Kategorisasi kualitas LKS inkuiri dari segi keterbacaan maupun

keterlaksanaanya dilakukan terhadap setiap LKS inkuiri dan terhadap setiap

kriteria aspek keterbacaan dan keterlaksanaan LKS inkuiri tersebut. Kategorisasi

kualitas setiap LKS inkuiri buatan guru dilakukan berdasarkan hasil rata-rata skor

penilaian dari semua aspek LKS inkuiri. Kualitas LKS inkuiri dinyatakan kurang

jika rata-rata skor penilaian LKS inkuirinya kurang dari 1,0; kualitas dinyatakan

cukup jika rata-rata skor penilaian LKS inkuirinya antara 1,0-2,0; kualitas

dinyatakan baik jika rata-rata skor penilaian LKS inkuirinya lebih dari 2,0.

Sedangkan kategorisasi kualitas setiap aspek LKS inkuiri dilakukan berdasarkan

rata-rata skor setiap aspek LKS inkuiri dari semua LKS inkuiri buatan guru.

Kualitas dinyatakan kurang jika rata-rata skor aspek kurang dari 1,0, kualitas

dinyatakan cukup jika rata-rata skor aspek antara 1,0-2,0; kualitas dinyatakan baik

jika rata-rata skor aspek lebih dari 2,0.

(24)

3. Analisis Angket

Analisis angket dengan menggunakan analisis deskriptif dan interpretasinya

berdasarkan persentase dari alternatif jawaban yang telah dikemukakan oleh

responden. Analisis tersebut menempuh tahapan sebagai berikut :

a. Membuat tabel dengan lajur : nomor urut pertanyaan, alternatif jawaban,

frekuensi jawaban, dan persentase.

b. Mencari frekuensi jawaban (f) dengan jalan menjumlahkan setiap poin pilihan

yang termasuk pada salah satu alternatif jawaban

c. Mencari frekuensi keseluruhan (n) dengan menjumlah frekuensi jawaban dari

setiap alternative jawaban

d. Mencari nilai persentase dengan jalan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Slameto, 1998)

Keterangan :

P = Persentase jawaban

f = Frekuensi jawaban terhadap salah satu poin (alternative jawaban) n = Jumlah responden yang memberi jawaban

100% = Bilangan konstanta/tetap

% 100

× =

(25)
[image:25.595.115.518.140.652.2]

H. Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur penelitian Identifikasi Masalah

Studi Pendahuluan

Kajian literatur mengemas materi dan mengembangkan LKS Inkuiri

Pelaksanaan Pengumpulan Data

(melalui observasi, rubrik, RPP, angket, wawancara)

Kesimpulan

Pengolahan dan Analisis Data

Menyusun Laporan

Observasi Pengemasan Materi, LKS Buatan Guru dan

Uji Coba LKS Inkuiri di Laboratorium

(26)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Amien, M. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Dengan Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdikbud.

Anggraeni, S. (2006)a. Model Perkuliahan Biologi Umum Berbasis Inkuiri bagi Calon Guru Biologi. Disertasi. SPS UPI.

__________. (2006)b. Pedoman Pelaksanaan Program Perkuliahan Biologi Umum Berbasis Inkuiri. FPMIPA UPI : Tidak Diterbitkan

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

BSNP, (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas.Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Panduan Pengembangan

Pembelajaran IPA Terpadu. [online]. Tersedia: http://

www.puskur.net/inc/mdl/ 050_ Model_IPA_ Trpd.pdf. (21 Juni 2007)

Dini, Kartari Fitri. (2011). Analisis Dinamika Inkuiri pada Guru SMA Kota Bandung. Tesis Magister PPS UPI : Tidak Diterbitkan

Faridh, M.(2010). Pengembangan Lembar Kerja Siswa. Online. http://faridmuh.wordpress.com/2010/12/19/pengembangan-lks/ (diakses 22 Maret 2011)

Gunawan, Subar. (2009). Analisis Kesesuaian Rencana Pembelajaran Yang Dibuat Guru SD Dengan Pelaksanaan Pembelajaran Sains. Tesis Magister PPS UPI : Tidak Diterbitkan

Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Jakarta

Haritsah. (2010). Lembar Kerja Siswa. Online.

http://haritsah.ifastnet.com/home/38/50-lks.html (diakses 22 Maret 2011)

(27)

xiv

Joyce, B. & Weil, M. (2009). Models of Teaching. Eighth Edition. Boston: Allyn and Bacon.

Kartimi. (2007). Model-Model Pembelajaran.STAIN Cirebon : Tidak diterbitkan

Marnita. (2005). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Inkuiri Pada Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus. Tesis Magister PPS UPI : Tidak Diterbitkan

Mulyasa,E. (2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Bumiaksara : Jakarta

Millar, Robin. (2004). The Role of Practical Work in The Teaching and Learning of Science. Washington : The University Of York

National Research Council. (2001). Inquiry and The National Science Education Standards. Washington DC: National Academy Press.

NSTA & AETS .(1998). Standards for Science Teacher Preparation.

Reichel, A. G. (2004). Exemplars Science Rubric. Tersedia dalam

http://www.Exemplars.com/pdfs/science_rubric.pdf. [18 Desember 2003]

Rustaman, A & Wulan, A.R. (2007). Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran. Modul Pembelajaran : Tidak Diterbitkan

Rustaman, A & Rustaman, N. (2001). Petunjuk Penulisan Buku Pelajaran Biologi SLTP. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rustaman, et al. (2003). Hand Out Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi. FPMIPA UPI Bandung : Tidak diterbitkan

Rustaman, Nuryani. (2005). Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Pendidikan Sains. Makalah Seminar Nasional II: Himpunan Ikatan Sarjana & Pemerhati Pendidikan IPA Indonesia FPMIPA UPI 22-23 Juli 2005

Slameto. (1998). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara

Sudjana, Nana. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosda Karya

(28)

xv

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Rineka Cipta : Jakarta

Trowbridge, L.W. & Bybee, R.W. (1990). Becoming a Secondary School Science Teacher. Mealbourne: Merril Publishing Company.

Uno.G.E., (1999). Handbook on Teaching Undergraduate Science Courses. A Survival Training Manual. Orlando : Saunders College Publishing.

Wena, M. (2010). Strategi Pembelajaran inovatif Kontemporer : Suatu tinjauan Konseptual Operasional. Bumi Aksara : Jakarta

Gambar

Tabel 3.1  Jenis Data dan Instrumen yang digunakan…....................................
Gambar 2.1. Proses Pengembangan dan Penerapan Tugas Praktikum ...........
Tabel 3.1 Jenis Data dan Instrumen yang digunakan
Gambar 3.1 Alur penelitian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Materi penanaman nilai-nilai keagamaan Pada Santri Taman Pendidikan Al- Qur’an (TPQ) Al -Mubarokah Boro Tulungagung adalah diantaranya dalam bidang akidah yaitu

berbasis sistem informasi geografis untuk tujuan pertanian, penyediaan layanan dan aplikasi. bisnis skala mikro, kecil dan menengah serta berbagai bidang kajian

Komputer akan menerima informasi mengenai sidik jari dari alat pengenal sidik jari dalam bentuk database yang telah di-share sebelumnya; melalui WiFi smartphone

[r]

Jelaskan apa yang dimaksud dengan iman kepada qodo dan

Sehubungan dengan adanya perubahan atau penambahan waktu evaluasi penawaran, maka diperlukan penambahan waktu pembuktian kualifikasi atau diperpanjang sampai tanggal 09

Pejabat Pengadaan Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Program Pengawasan Obat dan Makanan pada Dinas Kesehatan Kota Magelang Tahun Anggaran