DAFTAR ISI
B. IdentifikasiMasalah ……….…………..………...
C. BatasanMasalah ………...………...
D. RumusanMasalah ………...………....
E. TujuanPenelitian ………...………...
F. ManfaatPenelitian………...………….………... i
BAB II LANDASAN TEORETIS ………...
A. MetodePembelajaran ………..………
1. PengertianMetodePembelajaran ………...…………...
2. FungsidanTujuanMetodePembelajaran ……….
3. Jenis-jenisMetodePembelajaran ………..
B. MetodeDiskusiKelompok ………..…....
C. Prӓpositionen und Wechselprӓpositionen………...
1. Prӓpositionen(Preposisi) ……….
2. FungsiPreposisi ………
3. Jenis-jenisPreposisi ………..
a. Preposisiberdasarkanstruktur kata ……… b. Preposisiberdasarkanfungsi ……….. c. Preposisiberdasarkankasusnomina yang menyertai ……….
4. Wechselprӓpositionen ………...………
D. PembelajaranWechselpräpositionen di SekolahMenengahAtas
E. KerangkaBerpikir ………..……….
F. Hipotesis ………..
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………
A. MetodePenelitian ………
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….
A. Deskripsi Data ………..
B. DeskripsiPelaksanaanPenelitian ………
C. UjiPersyaratanAnalisis ………...
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
3.1. InstrumenPenelitian (pretestdanposttest) ……….
3.2. RencanaPelaksanaanPembelajaran 1 (treatment 1) …………... 3.3. RencanaPelaksanaanPembelajaran 2 (treatment 2) …………...
3.4. RencanaPelaksanaanPembelajaran 3 (treatment 3) …………...
3.5. InstrumenPenelitian (treatment 1) ……….. 3.6. IntsrumenPenelitian (treatment 2) ……….…. 3.7. InstrumenPenelitian (treatment 3) ……….…. 4.1. Nilai Data Pretest dan Posttest ………
4.2. UjiNormalitas Data Pretest (X) dan Posttest (Y) ………...
4.3. UjiHomogenitasVarians Data X dan Y ……….… 4.4. UjiSignifikansiPerbedaan Rata-rata NilaiPretesdanPosttest ..
DAFTAR LAMPIRAN TABEL
4.1.1. Deskripsi Data Pretest danPosttest………...
4.2.1. UjiNormalitas Data Pretest ………...
4.2.2. TafsiranUjiNormalitas Data Pretest………
4.2.3. UjiNormalitas Data Posttest……….
4.2.4. TafsiranUjiNormalitas Data Posttest ………...
4.3.1. UjiHomogenitas Data Pretest Dan Posttest ………..
4.4.1. DistribusiNilaiPretest, Posttest, danGainPesertaDidik …………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran bahasa terdapat empat keterampilan yang harus
dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik. Keempat keterampilan tersebut yaitu
keterampilan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Pada pembelajaran
bahasa Jerman, peserta didik dihadapkan pada materi pembelajaran yang
berhubungan dengan tata bahasa. Salah satu materi pembelajaran yang dipelajari
oleh peserta didik dalam bahasa Jerman adalah preposisi. Preposisi dalam
pembelajaran bahasa Jerman terbagi menjadi empat kelompok, yaitu preposisi
yang diikuti nomina dalam kasus Dativ (Prӓpositionen mit Dativ), preposisi yang
diikuti nomina dalam kasus Akkusativ (Prӓpositionen mit Akkusativ), preposisi
yang diikuti nomina dalam kasus Dativ dan Akkusativ (Wechselprӓpositionen) dan
preposisi yang diikuti nomina dalam kasus Genitiv (Prӓpositionen mit Genitiv).
Wechselprӓpositionen merupakan preposisi yang diikuti nomina baik
dalam kasus Akkusativ maupun dalam kasus Dativ. Preposisi tersebut diikuti
nomina dalam kasus Akkusativ apabila di dalam kalimat terdapat verba yang
menunjukkan pergerakan atau suatu arah, sedangkan preposisi tersebut diikuti
nomina dalam kasus Dativ apabila di dalam kalimat tersebut terdapat verba yang
menunjukkan letak atau tempat.
Salah satu permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam memahami
diikuti nomina dalam kasus Akkusativ atau Dativ. Permasalahan tersebut dapat
terlihat pada dua kalimat di bawah ini :
1) Ich gehe ins (in das) Kino.
‘Saya pergi ke bioskop’.
2) Das Buch liegt in der Tasche.
‘Buku itu terletak di dalam tas’.
Berdasarkan pengalaman pada saat melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) dan pengamatan yang peneliti lakukan pada kelas XI SMA
Negeri 23 Bandung, masih banyak peserta didik yang membuat kalimat seperti
berikut :
3) *Ich gehe in der Kino.
4) *Das Buch liegt in die Tasche.
Berdasarkan dua kalimat yang dibuat peserta didik di atas dapat dilihat
bahwa pada kalimat nomor tiga (3) dan empat (4) terdapat kesalahan. Kesalahan
tersebut terlihat pada artikel dari nomina yang berkorelasi dengan preposisi.
Preposisi in dalam kalimat nomor satu (1) dan tiga (3) harus diikuti nomina
dengan artikel dalam kasus Akkusativ karena pada kalimat tersebut terdapat verba
gehen ‘pergi’ yang mengandung makna pergerakan. Akan tetapi, pada kalimat
nomor tiga (3) yang dibuat peserta didik di atas, dapat dilihat bahwa di dalam
kalimat tersebut terdapat artikel yang salah. Pada kalimat nomor tiga (3) terdapat
nomina Kino yang seharusnya memiliki artikel das, akan tetapi pada kalimat
tersebut nomina Kino dengan artikel der. Begitu pula kalimat nomor dua (2) dan
empat (4) terdapat preposisi in yang harus diikuti nomina dengan artikel dalam
mengandung makna menunjukan suatu tempat atau letak. Akan tetapi, kalimat
nomor empat (4) yang dibuat peserta didik tidak menggunakan artikel dari
nomina Tasche dalam kasus Dativ.
Faktor yang diduga mempengaruhi terjadinya kesalahan-kesalahan di atas
yaitu kurangnya penguasaan tata bahasa dan pengetahuan peserta didik terhadap
artikel dari nomina berserta perubahannya baik dalam kasus Akkusativ maupun
Dativ serta kurangnya pemahaman peserta didik tentang preposisi yang terdapat
dalam suatu kalimat diikuti oleh nomina dengan artikel dalam kasus Akkusativ
atau Dativ. Di samping itu, suasana kelas yang kurang mendukung juga dapat
mempengaruhi terjadinya kesalahan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Sebagai contoh, berdasarkan pengalaman peneliti ketika menjadi praktikan pada
Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 23 Bandung, jumlah
peserta didik yang terlalu banyak dalam satu kelas dan suara pengajar yang
kurang jelas ketika menyampaikan materi pembelajaran. Hal tersebut
mengakibatkan peserta didik tidak dapat fokus dalam belajar sehingga materi
yang disampaikan kurang dapat dipahami oleh peserta didik dengan baik. Selain
itu, metode pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian materi yang
terkesan monoton dan satu arah sehingga membuat peserta didik merasa jenuh dan
terlihat pasif. Rasa malu dan takut bertanya ketika proses pembelajaran
berlangsung juga dapat menghambat ketercapaian tujuan pembelajaran.
Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran
berlangsung seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dapat ditanggulangi dengan
diantaranya yaitu ceramah, tanya jawab, bermain peran, demonstrasi, dan diskusi.
Peneliti menganggap metode pembelajaran yang dapat menanggulangi
permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran khususnya
pada materi Wechselpräpositionen yaitu, menggunakan metode diskusi, dalam
penelitian ini metode diskusi yang dimaksud adalah diskusi kelompok.
Metode diskusi kelompok ini dianggap baik karena peserta didik dapat
secara aktif mengikuti proses pembelajaran. Diskusi kelompok merupakan suatu
kegiatan membicarakan suatu masalah dan mencari pemecahannya yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam satu waktu tertentu. Ide dan gagasan
yang dimiliki oleh setiap peserta didik dalam menemukan pemecahan masalah
berbeda-beda, maka ide-ide tersebut dikemukakan pada kelompok masing-masing
agar ditemukan pemecahan masalah yang disepakati anggota kelompok
masing-masing. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat secara aktif
mengungkapkan pendapatnya dan memberikan solusi untuk permasalahan
ataupun tugas yang diberikan oleh pengajar kepada kelompok tersebut tanpa ada
rasa malu ataupun takut. Ketika seorang peserta didik menyampaikan pendapat
maka peserta didik lainnya menjadi pendengar aktif. Maksud dari pendengar aktif
yaitu ketika seorang peserta didik mengemukakan pendapat ataupun pemecahan
atas suatu masalah maka peserta didik lainnya akan memikirkan dan menimbang
pendapat yang dikemukakan tersebut, sehingga terjadi interaksi ataupun
tanggapan atas pendapat tersebut sampai ditemukannya pemecahan atas
menghargai pendapat orang lain dan memupuk rasa tanggung jawab atas tugas
yang diberikan.
Berdasarkan penjelasan di atas terdapat dua pokok permasalahan yang
menjadi latar belakang peneliti melakukan penelitian ini, yaitu menentukan
preposisi yang termasuk ke dalam Wechselpräposistionen diikuti nomina dengan
artikel dalam kasus Akkusativ atau Dativ dan metode pembelajaran yang kurang
dapat menanggulangi permasalahan-permasalahan yang terjadi ketika proses
pembelajaran berlangsung. Atas dasar tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Penggunaan Metode Diskusi Kelompok untuk
Meningkatkan Pemahaman Wechselpräpositionen pada Siswa Kelas XI
SMAN 23 Bandung”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka untuk
mengidentifikasi masalah dapat dibuat dalam bentuk pertanyaan seperti berikut :
1. Apakah penguasaan kosakata mempengaruhi kemampuan peserta didik
dalam memahami materi Wechselpräpositionen pada pembelajaran bahasa
Jerman?
2. Apakah penguasaan artikel mempengaruhi kemampuan peserta didik
dalam memahami materi Wechselpräpositionen pada pembelajaran bahasa
3. Apakah suasana kelas yang kurang kondusif mempengaruhi kemampuan
peserta didik dalam memahami materi Wechselpräpositionen pada
pembelajaran bahasa Jerman?
4. Apakah kesulitan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran
Wechselprӓpositionen disebabkan karena metode pembelajaran yang
digunakan guru tidak sesuai dengan kondisi peserta didik?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, peneliti
membatasi permasalahan hanya pada penggunaan Metode Diskusi Kelompok
untuk meningkatkan pemahaman Wechselpräpositionen mengingat keterbatasan
waktu dan kemampuan peneliti dalam penelitian.
D. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu penggunaan Metode
Diskusi Kelompok dan Wechselpräpositionen. Masalah pada penelitian ini
dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan peserta didik dalam memahami materi
Wechselprӓpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman sebelum
menggunakan Metode Diskusi Kelompok?
2. Bagaimana kemampuan peserta didik dalam memahami materi
Wechselprӓpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman setelah
3. Apakah metode diskusi kelompok efektif dalam meningkatkan
pemahaman peserta didik pada materi Wechselprӓpositionen?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
penelitian ini bertujuan :
1. Mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi
Wechselprӓpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman sebelum
menggunakan Metode Diskusi Kelompok.
2. Mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi
Wechselprӓpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman setelah
menggunakan Metode Diskusi Kelompok.
3. Mengetahui keefektifan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan
pemahaman peserta didik dalam materi Wechselprӓpositionen.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung
maupun tidak langsung, khususnya bagi :
1. Peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam
mempelajari materi-materi pembelajaran bahasa Jerman yang sulit.
2. Pengajar, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk
3. Peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan
kemampuan peneliti dalam memahami materi-materi pembelajaran bahasa
Jerman khususnya materi Wechselprӓpositionen.
4. Peneliti lain, sebagai bahan perbandingan untuk melaksanakan penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Eksperimen
(eksperimen semu) dengan desain penelitian one group pretest-posttest yaitu
penelitian dilaksanakan pada satu kelas saja tanpa kelas pembanding.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pre-Test and
Post-Test Group. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik yang
menggunakan metode diskusi kelompok dalam proses pembelajaran bahasa
Jerman dengan materi pembelajaran Wechselpräpositionen. Subjek tersebut
diberikan perlakuan (treatment) yaitu menerapkan metode diskusi kelompok
dengan terlebih dahulu melaksanakan tes awal (pretest) dengan tujuan untuk
mengetahui kemampuan peserta didik sebelum mendapatkan perlakuan dan
diakhiri dengan melaksanakan tes akhir (posttest) dengan tujuan untuk
mengetahui kemampuan peserta didik setelah mendapatkan perlakuan. Pola
penelitian Quasi Eksperimen yang akan dilaksanakan tersebut yakni sebagai
berikut :
Keterangan:
O1 : Pretest (tes awal) sebelum mendapatkan perlakuan.
X : Perlakuan dengan menggunakan metode diskusi kelompok.
O2 : Posttest (tes akhir) setelah mendapatkan perlakuan.
C. Variabel Penelitian
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penggunaan metode diskusi
kelompok dalam pembelajaran materi Wechselpräposition dan variabel terikat (Y)
adalah hasil belajar siswa berupa peningkatan pemahaman pada materi
Wechselpräpositionen.
D. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI Sekolah
Menengah Atas Negeri 23 Bandung.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 45 peserta didik
kelas eksperimen XI IPA 3 Sekolah Menengah Atas Negeri 23 Bandung.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tentang penggunaan Metode Diskusi Kelompok dalam materi
pembelajaran Wechselpräpositionen dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data berupa tes
tertulis. Tes yang digunakan dalam penelitan ini adalah pretest dan posttest yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar sebelum
perlakuan dan sesudah perlakuan sejumlah 20 soal dengan maksimal nilai 100.
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan yang dimiliki oleh peserta
didik. Tes ini digunakan pula untuk mengukur seberapa efektif penggunaan
metode diskusi kelompok sebagai metode pembelajaran khususnya pada materi
pembelajaran Wechselpräpositionen bahasa Jerman.
G. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Kajian Pustaka, berupa pengumpulan materi-materi dan teori-teori yang
relevan dengan masalah penelitian. Hasil kajian pustaka digunakan sebagai
landasan atau bahan dasar acuan dalam melakukan penelitian.
2. Tes awal atau pretest dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman
awal siswa terhadap materi Wechselpräposition.
3. Tes akhir atau posttest dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman
akhir siswa tentang Wechselpräposition. Tes akhir diberikan setelah
H. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis berdasarkan
langkah-langkah berikut ini:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
rumus Lilliefors dengan rumus sebagai berikut:
a. Menghitung rata-rata dari nilai pretest dan posttest
= Σ �
b. Menghitung simpangan baku
S = �Σ 2 –(Σ )2 � (�−1)
c. Menghitung Zi
Zi = − �
d. Menghitung F(Zi)
F(Zi) = P (Z ≤ Zi)
Rumus peluang (P) = 0,5 jadi F(Zi)= 0,5 (Z ≤ Zi)
e. Menghitung proporsi 1, 2, �,…… �� � �
Keterangan:
= mean atau rata-rata pretest atau posttest
∑ = jumlah keseluruhan nilai pretest (x) atau posttest (y)
� = banyaknya subjek
� = simpangan baku
∑ 2= jumlah keseluruhan nilai pretest (x) atau posttest (y) yang dikuadratkan
� = peluang
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diolah
diambil dari populasi yang bersifat homogen. Rumus untuk menguji homogenitas
sebagai berikut:
F = ΣΣ 22 = � � � �� � � � ����
Keterangan:
F = homogenitas
∑ 2 = jumlah keseluruhan nilai pretest (x) yang dikuadratkan
3. Uji Taraf Signifikansi t
Uji t dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara nilai
pretest dan posttest. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
)
xd = perbedaan deviasi dengan mean deviasi
n = banyaknya subjek
df = atau db adalah n-1
I. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada kelas eksperimen. Kelas eksperimen ini
diberikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok.
Adapun langkah-langkah atau prosedur penelitian yang dilakukan, adalah sebagai
berikut:
1. Membuat proposal penelitian;
2. Melakukan studi lapangan ke sekolah yang akan dijadikan penelitian;
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen penelitian;
5. Mengolah hasil penelitian dan menguji data tersebut dengan uji
signifikansi –t;
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilaksanakan penelitian mengenai penggunaan metode diskusi
kelompok untuk meningkatkan pemahaman Wechselpräpositionen, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada saat tes awal (pretest) diperoleh skor tertinggi 80 dan terendah 43
dari skor maksimal 100 dengan rata-rata skor sebesar 64,64. Berdasarkan
hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik
dalam materi pembelajaran Wechselpräpositionen masuk ke dalam
kategori cukup.
2. Pada saat tes akhir (posttest) diperoleh skor tertinggi 100 dan terendah 75
dari skor maksimal 100 dengan rata-rata skor 93,13. Berdasarkan hasil
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik dalam
materi pembelajaran Wechselpräpositionen mengalami peningkatan yang
baik dibandingkan dengan hasil tes awal.
3. Hasil pengujian signifikansi (uji-t) diperoleh thitung > ttabel (18,50 > 1,68).
Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal
dengan hasil tes akhir. Dengan demikian disimpulkan bahwa metode
diskusi kelompok efektif digunakan dalam meningkatkan pemahaman
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya,
terdapat beberapa saran sebagai berikut :
1. Dalam penyampaian materi pembelajaran khususnya yang berhubungan
dengan tata bahasa atau Grammatik, sebaiknya guru menjelaskan dengan
jelas dan dapat memotivasi peserta didik dalam memahami materi tersebut
baik secara individu atau berkelompok. Sehingga orientasi pembelajaran
berpusat pada peserta didik bukan pada guru.
2. Dalam penyampaian materi pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa
Jerman sebaiknya guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan
memperhatikan kondisi peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik dan hasil belajar peserta didikpun meningkat.
3. Bagi peneliti lain yang ingin mengkaji bidang yang sama sebaiknya
menggunakan responden dan tes materi pembelajaran dengan tingkat yang
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Balcik, Ines & Röhe, Klaus. (2006). Deutsche Grammatik und Rechtschreibung. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.
Buscha, Anne & Szita, Szilvia. (2011). B-Grammatik Übungsgrammatik Deutsch als Fremdsprache. Leipzig: SCHUBERT-Verlag.
Djamarah, SB., dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dreyer, Hilke & Schmitt, Richard. (1985). Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. München: VERLAG FÜR DEUTSCH.
Duden. (2009). Die Grammatik. Mannheim: Bibliographisches Institut AG.
Hardini, I dan Puspitasari , D. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep & Implementasi). Yogyakarta: Familia.
Helbig, Gerhard & Buscha, Joachim. (2000). Leitfaden der Deutschen Grammatik. Berlin und München: Langenscheidt KG.
Helbig, Gerhard & Buscha, Joachim. (2001). Deutsche Grammatik. Berlin und München: Langenscheidt KG.
Hentschel, Elke & Weydt, Harald. (2003). Handbuch der deutschen Grammatik. Berlin: Walter de Gruyter GmbH & Co.
Neuner, Gerhard & Hunfeld, Hans. (1993). Methoden des fremdsprachlichen Deutschunterricht. Berlin: Langenscheidt.
Reimann, Monika. (2000). Grundstufen-Grammatik für Deutsch als Fremdsprache. Ismaning, Deutschland: Hueber Verlag.
Saesaputri, SM. (2012). Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok dalam Pembelajaran Menulis. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Taniredja, T., Faridli, EM., dan Harmianto, S. (2011). Model-Model
Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.
Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran (Landasan & Aplikasinya). Jakarta: Rineka Cipta.
Te’an,Hidayatullah I H. (2008). Kumpulan Metode Pembelajaran/Pendampingan.