• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN WECHSELPRÄPOSITIONEN SISWA KELAS XI SMAN 23 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN WECHSELPRÄPOSITIONEN SISWA KELAS XI SMAN 23 BANDUNG."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

B. IdentifikasiMasalah ……….…………..………...

C. BatasanMasalah ………...………...

D. RumusanMasalah ………...………....

E. TujuanPenelitian ………...………...

F. ManfaatPenelitian………...………….………... i

BAB II LANDASAN TEORETIS ………...

A. MetodePembelajaran ………..………

1. PengertianMetodePembelajaran ………...…………...

2. FungsidanTujuanMetodePembelajaran ……….

3. Jenis-jenisMetodePembelajaran ………..

B. MetodeDiskusiKelompok ………..…....

C. Prӓpositionen und Wechselprӓpositionen………...

1. Prӓpositionen(Preposisi) ……….

2. FungsiPreposisi ………

3. Jenis-jenisPreposisi ………..

a. Preposisiberdasarkanstruktur kata ……… b. Preposisiberdasarkanfungsi ……….. c. Preposisiberdasarkankasusnomina yang menyertai ……….

4. Wechselprӓpositionen ………...………

D. PembelajaranWechselpräpositionen di SekolahMenengahAtas

(2)

E. KerangkaBerpikir ………..……….

F. Hipotesis ………..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………

A. MetodePenelitian ………

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….

A. Deskripsi Data ………..

B. DeskripsiPelaksanaanPenelitian ………

C. UjiPersyaratanAnalisis ………...

(3)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

3.1. InstrumenPenelitian (pretestdanposttest) ……….

3.2. RencanaPelaksanaanPembelajaran 1 (treatment 1) …………... 3.3. RencanaPelaksanaanPembelajaran 2 (treatment 2) …………...

3.4. RencanaPelaksanaanPembelajaran 3 (treatment 3) …………...

3.5. InstrumenPenelitian (treatment 1) ……….. 3.6. IntsrumenPenelitian (treatment 2) ……….…. 3.7. InstrumenPenelitian (treatment 3) ……….…. 4.1. Nilai Data Pretest dan Posttest ………

4.2. UjiNormalitas Data Pretest (X) dan Posttest (Y) ………...

4.3. UjiHomogenitasVarians Data X dan Y ……….… 4.4. UjiSignifikansiPerbedaan Rata-rata NilaiPretesdanPosttest ..

(4)

DAFTAR LAMPIRAN TABEL

4.1.1. Deskripsi Data Pretest danPosttest………...

4.2.1. UjiNormalitas Data Pretest ………...

4.2.2. TafsiranUjiNormalitas Data Pretest………

4.2.3. UjiNormalitas Data Posttest……….

4.2.4. TafsiranUjiNormalitas Data Posttest ………...

4.3.1. UjiHomogenitas Data Pretest Dan Posttest ………..

4.4.1. DistribusiNilaiPretest, Posttest, danGainPesertaDidik …………

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran bahasa terdapat empat keterampilan yang harus

dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik. Keempat keterampilan tersebut yaitu

keterampilan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Pada pembelajaran

bahasa Jerman, peserta didik dihadapkan pada materi pembelajaran yang

berhubungan dengan tata bahasa. Salah satu materi pembelajaran yang dipelajari

oleh peserta didik dalam bahasa Jerman adalah preposisi. Preposisi dalam

pembelajaran bahasa Jerman terbagi menjadi empat kelompok, yaitu preposisi

yang diikuti nomina dalam kasus Dativ (Prӓpositionen mit Dativ), preposisi yang

diikuti nomina dalam kasus Akkusativ (Prӓpositionen mit Akkusativ), preposisi

yang diikuti nomina dalam kasus Dativ dan Akkusativ (Wechselprӓpositionen) dan

preposisi yang diikuti nomina dalam kasus Genitiv (Prӓpositionen mit Genitiv).

Wechselprӓpositionen merupakan preposisi yang diikuti nomina baik

dalam kasus Akkusativ maupun dalam kasus Dativ. Preposisi tersebut diikuti

nomina dalam kasus Akkusativ apabila di dalam kalimat terdapat verba yang

menunjukkan pergerakan atau suatu arah, sedangkan preposisi tersebut diikuti

nomina dalam kasus Dativ apabila di dalam kalimat tersebut terdapat verba yang

menunjukkan letak atau tempat.

Salah satu permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam memahami

(6)

diikuti nomina dalam kasus Akkusativ atau Dativ. Permasalahan tersebut dapat

terlihat pada dua kalimat di bawah ini :

1) Ich gehe ins (in das) Kino.

‘Saya pergi ke bioskop’.

2) Das Buch liegt in der Tasche.

‘Buku itu terletak di dalam tas’.

Berdasarkan pengalaman pada saat melaksanakan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) dan pengamatan yang peneliti lakukan pada kelas XI SMA

Negeri 23 Bandung, masih banyak peserta didik yang membuat kalimat seperti

berikut :

3) *Ich gehe in der Kino.

4) *Das Buch liegt in die Tasche.

Berdasarkan dua kalimat yang dibuat peserta didik di atas dapat dilihat

bahwa pada kalimat nomor tiga (3) dan empat (4) terdapat kesalahan. Kesalahan

tersebut terlihat pada artikel dari nomina yang berkorelasi dengan preposisi.

Preposisi in dalam kalimat nomor satu (1) dan tiga (3) harus diikuti nomina

dengan artikel dalam kasus Akkusativ karena pada kalimat tersebut terdapat verba

gehen ‘pergi’ yang mengandung makna pergerakan. Akan tetapi, pada kalimat

nomor tiga (3) yang dibuat peserta didik di atas, dapat dilihat bahwa di dalam

kalimat tersebut terdapat artikel yang salah. Pada kalimat nomor tiga (3) terdapat

nomina Kino yang seharusnya memiliki artikel das, akan tetapi pada kalimat

tersebut nomina Kino dengan artikel der. Begitu pula kalimat nomor dua (2) dan

empat (4) terdapat preposisi in yang harus diikuti nomina dengan artikel dalam

(7)

mengandung makna menunjukan suatu tempat atau letak. Akan tetapi, kalimat

nomor empat (4) yang dibuat peserta didik tidak menggunakan artikel dari

nomina Tasche dalam kasus Dativ.

Faktor yang diduga mempengaruhi terjadinya kesalahan-kesalahan di atas

yaitu kurangnya penguasaan tata bahasa dan pengetahuan peserta didik terhadap

artikel dari nomina berserta perubahannya baik dalam kasus Akkusativ maupun

Dativ serta kurangnya pemahaman peserta didik tentang preposisi yang terdapat

dalam suatu kalimat diikuti oleh nomina dengan artikel dalam kasus Akkusativ

atau Dativ. Di samping itu, suasana kelas yang kurang mendukung juga dapat

mempengaruhi terjadinya kesalahan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Sebagai contoh, berdasarkan pengalaman peneliti ketika menjadi praktikan pada

Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 23 Bandung, jumlah

peserta didik yang terlalu banyak dalam satu kelas dan suara pengajar yang

kurang jelas ketika menyampaikan materi pembelajaran. Hal tersebut

mengakibatkan peserta didik tidak dapat fokus dalam belajar sehingga materi

yang disampaikan kurang dapat dipahami oleh peserta didik dengan baik. Selain

itu, metode pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian materi yang

terkesan monoton dan satu arah sehingga membuat peserta didik merasa jenuh dan

terlihat pasif. Rasa malu dan takut bertanya ketika proses pembelajaran

berlangsung juga dapat menghambat ketercapaian tujuan pembelajaran.

Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran

berlangsung seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dapat ditanggulangi dengan

(8)

diantaranya yaitu ceramah, tanya jawab, bermain peran, demonstrasi, dan diskusi.

Peneliti menganggap metode pembelajaran yang dapat menanggulangi

permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran khususnya

pada materi Wechselpräpositionen yaitu, menggunakan metode diskusi, dalam

penelitian ini metode diskusi yang dimaksud adalah diskusi kelompok.

Metode diskusi kelompok ini dianggap baik karena peserta didik dapat

secara aktif mengikuti proses pembelajaran. Diskusi kelompok merupakan suatu

kegiatan membicarakan suatu masalah dan mencari pemecahannya yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam satu waktu tertentu. Ide dan gagasan

yang dimiliki oleh setiap peserta didik dalam menemukan pemecahan masalah

berbeda-beda, maka ide-ide tersebut dikemukakan pada kelompok masing-masing

agar ditemukan pemecahan masalah yang disepakati anggota kelompok

masing-masing. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat secara aktif

mengungkapkan pendapatnya dan memberikan solusi untuk permasalahan

ataupun tugas yang diberikan oleh pengajar kepada kelompok tersebut tanpa ada

rasa malu ataupun takut. Ketika seorang peserta didik menyampaikan pendapat

maka peserta didik lainnya menjadi pendengar aktif. Maksud dari pendengar aktif

yaitu ketika seorang peserta didik mengemukakan pendapat ataupun pemecahan

atas suatu masalah maka peserta didik lainnya akan memikirkan dan menimbang

pendapat yang dikemukakan tersebut, sehingga terjadi interaksi ataupun

tanggapan atas pendapat tersebut sampai ditemukannya pemecahan atas

(9)

menghargai pendapat orang lain dan memupuk rasa tanggung jawab atas tugas

yang diberikan.

Berdasarkan penjelasan di atas terdapat dua pokok permasalahan yang

menjadi latar belakang peneliti melakukan penelitian ini, yaitu menentukan

preposisi yang termasuk ke dalam Wechselpräposistionen diikuti nomina dengan

artikel dalam kasus Akkusativ atau Dativ dan metode pembelajaran yang kurang

dapat menanggulangi permasalahan-permasalahan yang terjadi ketika proses

pembelajaran berlangsung. Atas dasar tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Penggunaan Metode Diskusi Kelompok untuk

Meningkatkan Pemahaman Wechselpräpositionen pada Siswa Kelas XI

SMAN 23 Bandung”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka untuk

mengidentifikasi masalah dapat dibuat dalam bentuk pertanyaan seperti berikut :

1. Apakah penguasaan kosakata mempengaruhi kemampuan peserta didik

dalam memahami materi Wechselpräpositionen pada pembelajaran bahasa

Jerman?

2. Apakah penguasaan artikel mempengaruhi kemampuan peserta didik

dalam memahami materi Wechselpräpositionen pada pembelajaran bahasa

(10)

3. Apakah suasana kelas yang kurang kondusif mempengaruhi kemampuan

peserta didik dalam memahami materi Wechselpräpositionen pada

pembelajaran bahasa Jerman?

4. Apakah kesulitan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran

Wechselprӓpositionen disebabkan karena metode pembelajaran yang

digunakan guru tidak sesuai dengan kondisi peserta didik?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, peneliti

membatasi permasalahan hanya pada penggunaan Metode Diskusi Kelompok

untuk meningkatkan pemahaman Wechselpräpositionen mengingat keterbatasan

waktu dan kemampuan peneliti dalam penelitian.

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu penggunaan Metode

Diskusi Kelompok dan Wechselpräpositionen. Masalah pada penelitian ini

dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan peserta didik dalam memahami materi

Wechselprӓpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman sebelum

menggunakan Metode Diskusi Kelompok?

2. Bagaimana kemampuan peserta didik dalam memahami materi

Wechselprӓpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman setelah

(11)

3. Apakah metode diskusi kelompok efektif dalam meningkatkan

pemahaman peserta didik pada materi Wechselprӓpositionen?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

penelitian ini bertujuan :

1. Mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi

Wechselprӓpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman sebelum

menggunakan Metode Diskusi Kelompok.

2. Mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi

Wechselprӓpositionen dalam pembelajaran bahasa Jerman setelah

menggunakan Metode Diskusi Kelompok.

3. Mengetahui keefektifan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan

pemahaman peserta didik dalam materi Wechselprӓpositionen.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung

maupun tidak langsung, khususnya bagi :

1. Peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam

mempelajari materi-materi pembelajaran bahasa Jerman yang sulit.

2. Pengajar, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk

(12)

3. Peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan

kemampuan peneliti dalam memahami materi-materi pembelajaran bahasa

Jerman khususnya materi Wechselprӓpositionen.

4. Peneliti lain, sebagai bahan perbandingan untuk melaksanakan penelitian

(13)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Eksperimen

(eksperimen semu) dengan desain penelitian one group pretest-posttest yaitu

penelitian dilaksanakan pada satu kelas saja tanpa kelas pembanding.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pre-Test and

Post-Test Group. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik yang

menggunakan metode diskusi kelompok dalam proses pembelajaran bahasa

Jerman dengan materi pembelajaran Wechselpräpositionen. Subjek tersebut

diberikan perlakuan (treatment) yaitu menerapkan metode diskusi kelompok

dengan terlebih dahulu melaksanakan tes awal (pretest) dengan tujuan untuk

mengetahui kemampuan peserta didik sebelum mendapatkan perlakuan dan

diakhiri dengan melaksanakan tes akhir (posttest) dengan tujuan untuk

mengetahui kemampuan peserta didik setelah mendapatkan perlakuan. Pola

penelitian Quasi Eksperimen yang akan dilaksanakan tersebut yakni sebagai

berikut :

(14)

Keterangan:

O1 : Pretest (tes awal) sebelum mendapatkan perlakuan.

X : Perlakuan dengan menggunakan metode diskusi kelompok.

O2 : Posttest (tes akhir) setelah mendapatkan perlakuan.

C. Variabel Penelitian

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penggunaan metode diskusi

kelompok dalam pembelajaran materi Wechselpräposition dan variabel terikat (Y)

adalah hasil belajar siswa berupa peningkatan pemahaman pada materi

Wechselpräpositionen.

D. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI Sekolah

Menengah Atas Negeri 23 Bandung.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 45 peserta didik

kelas eksperimen XI IPA 3 Sekolah Menengah Atas Negeri 23 Bandung.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tentang penggunaan Metode Diskusi Kelompok dalam materi

pembelajaran Wechselpräpositionen dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas

(15)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data berupa tes

tertulis. Tes yang digunakan dalam penelitan ini adalah pretest dan posttest yang

dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar sebelum

perlakuan dan sesudah perlakuan sejumlah 20 soal dengan maksimal nilai 100.

Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan yang dimiliki oleh peserta

didik. Tes ini digunakan pula untuk mengukur seberapa efektif penggunaan

metode diskusi kelompok sebagai metode pembelajaran khususnya pada materi

pembelajaran Wechselpräpositionen bahasa Jerman.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

yaitu:

1. Kajian Pustaka, berupa pengumpulan materi-materi dan teori-teori yang

relevan dengan masalah penelitian. Hasil kajian pustaka digunakan sebagai

landasan atau bahan dasar acuan dalam melakukan penelitian.

2. Tes awal atau pretest dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman

awal siswa terhadap materi Wechselpräposition.

3. Tes akhir atau posttest dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman

akhir siswa tentang Wechselpräposition. Tes akhir diberikan setelah

(16)

H. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis berdasarkan

langkah-langkah berikut ini:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

rumus Lilliefors dengan rumus sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata dari nilai pretest dan posttest

= Σ �

b. Menghitung simpangan baku

S = �Σ 2 –(Σ )2 � (�−1)

c. Menghitung Zi

Zi = − �

d. Menghitung F(Zi)

F(Zi) = P (Z ≤ Zi)

Rumus peluang (P) = 0,5 jadi F(Zi)= 0,5 (Z ≤ Zi)

e. Menghitung proporsi 1, 2, ,…… �� � �

(17)

Keterangan:

= mean atau rata-rata pretest atau posttest

∑ = jumlah keseluruhan nilai pretest (x) atau posttest (y)

� = banyaknya subjek

� = simpangan baku

∑ 2= jumlah keseluruhan nilai pretest (x) atau posttest (y) yang dikuadratkan

� = peluang

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diolah

diambil dari populasi yang bersifat homogen. Rumus untuk menguji homogenitas

sebagai berikut:

F = ΣΣ 22 = � � � �� � � � ����

Keterangan:

F = homogenitas

∑ 2 = jumlah keseluruhan nilai pretest (x) yang dikuadratkan

(18)

3. Uji Taraf Signifikansi t

Uji t dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara nilai

pretest dan posttest. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

)

xd = perbedaan deviasi dengan mean deviasi

n = banyaknya subjek

df = atau db adalah n-1

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kelas eksperimen. Kelas eksperimen ini

diberikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok.

Adapun langkah-langkah atau prosedur penelitian yang dilakukan, adalah sebagai

berikut:

1. Membuat proposal penelitian;

2. Melakukan studi lapangan ke sekolah yang akan dijadikan penelitian;

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen penelitian;

(19)

5. Mengolah hasil penelitian dan menguji data tersebut dengan uji

signifikansi –t;

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilaksanakan penelitian mengenai penggunaan metode diskusi

kelompok untuk meningkatkan pemahaman Wechselpräpositionen, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada saat tes awal (pretest) diperoleh skor tertinggi 80 dan terendah 43

dari skor maksimal 100 dengan rata-rata skor sebesar 64,64. Berdasarkan

hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik

dalam materi pembelajaran Wechselpräpositionen masuk ke dalam

kategori cukup.

2. Pada saat tes akhir (posttest) diperoleh skor tertinggi 100 dan terendah 75

dari skor maksimal 100 dengan rata-rata skor 93,13. Berdasarkan hasil

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman peserta didik dalam

materi pembelajaran Wechselpräpositionen mengalami peningkatan yang

baik dibandingkan dengan hasil tes awal.

3. Hasil pengujian signifikansi (uji-t) diperoleh thitung > ttabel (18,50 > 1,68).

Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal

dengan hasil tes akhir. Dengan demikian disimpulkan bahwa metode

diskusi kelompok efektif digunakan dalam meningkatkan pemahaman

(21)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya,

terdapat beberapa saran sebagai berikut :

1. Dalam penyampaian materi pembelajaran khususnya yang berhubungan

dengan tata bahasa atau Grammatik, sebaiknya guru menjelaskan dengan

jelas dan dapat memotivasi peserta didik dalam memahami materi tersebut

baik secara individu atau berkelompok. Sehingga orientasi pembelajaran

berpusat pada peserta didik bukan pada guru.

2. Dalam penyampaian materi pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa

Jerman sebaiknya guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan

memperhatikan kondisi peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai dengan baik dan hasil belajar peserta didikpun meningkat.

3. Bagi peneliti lain yang ingin mengkaji bidang yang sama sebaiknya

menggunakan responden dan tes materi pembelajaran dengan tingkat yang

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Balcik, Ines & Röhe, Klaus. (2006). Deutsche Grammatik und Rechtschreibung. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.

Buscha, Anne & Szita, Szilvia. (2011). B-Grammatik Übungsgrammatik Deutsch als Fremdsprache. Leipzig: SCHUBERT-Verlag.

Djamarah, SB., dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dreyer, Hilke & Schmitt, Richard. (1985). Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik. München: VERLAG FÜR DEUTSCH.

Duden. (2009). Die Grammatik. Mannheim: Bibliographisches Institut AG.

Hardini, I dan Puspitasari , D. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep & Implementasi). Yogyakarta: Familia.

Helbig, Gerhard & Buscha, Joachim. (2000). Leitfaden der Deutschen Grammatik. Berlin und München: Langenscheidt KG.

Helbig, Gerhard & Buscha, Joachim. (2001). Deutsche Grammatik. Berlin und München: Langenscheidt KG.

Hentschel, Elke & Weydt, Harald. (2003). Handbuch der deutschen Grammatik. Berlin: Walter de Gruyter GmbH & Co.

Neuner, Gerhard & Hunfeld, Hans. (1993). Methoden des fremdsprachlichen Deutschunterricht. Berlin: Langenscheidt.

Reimann, Monika. (2000). Grundstufen-Grammatik für Deutsch als Fremdsprache. Ismaning, Deutschland: Hueber Verlag.

Saesaputri, SM. (2012). Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Kelompok dalam Pembelajaran Menulis. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

(23)

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Taniredja, T., Faridli, EM., dan Harmianto, S. (2011). Model-Model

Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran (Landasan & Aplikasinya). Jakarta: Rineka Cipta.

Te’an,Hidayatullah I H. (2008). Kumpulan Metode Pembelajaran/Pendampingan.

Referensi

Dokumen terkait

Menggambarkan hubungan antara komponen-komponen instalasi listrik rumah tangga sesuai dengan ketentuan yang berlaku.. Merangkai dan menyambung komponen-komponen instalasi

The questionnaires were directed to find out whether or not the stu- dents feel reluctant o speak English with different sex, what ways they prefer to express their opinions

13 Dari ketentuan tersebut tampak bahwa Undang-undang Perlindungan Konsumen tidak tuntas mengatur upaya hukum yang tersedia, permasalahannya sekarang adalah

8 tahun 2012 pasal 258 menegaskan bahwa “Keputusan Bawaslu mengenai penyelesaian sengketa Pemilu merupakan keputusan terakhir dan mengikat, kecuali keputusan

Formuláriu Impostu Rendimentu Anuál mak do- kumentu ne’ebé kontribuente hotu, be mak hala’o atividade negósiu, presiza kompleta no hatama ba DNRD hafoin Tinan Sivil ida hotu

Penerapan Algoritma AES Rijndael Untuk Keamanan

Soekarno, “Amanat Negara Presiden Soekarno Pada Pembukaan Sidang Pertama MPRS Pada Hari Pahlawan 10 Nopember 1960”, dalam Muhono, Ketetapan MPRS dan Peraturan Negara Yang

Menurut Afian Gunasro (2011) kegiatan suatu organisasi dikatakan efisien jika dalam melaksanakan kegiatannya telah dikonsumsi sumber-sumber atau biaya yang lebih kecil untuk