• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Akut High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap Peningkatan Konsentrasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Akut High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap Peningkatan Konsentrasi."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

EFEK AKUT HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING (HIIT) TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI

R. Cahyo Aditya DWM, 2016; Pembimbing I: Decky Gunawan, dr., M Kes., AIFO Pembimbing II: Hendra Subroto, dr., SpPK

Olahraga sudah menjadi bagian dari tren dalam kehidupan sehari-hari karena diketahui memiliki banyak manfaat, salah satunya terhadap peningkatan konsentrasi. Banyak orang yang mengeluh tidak memiliki waktu luang untuk berolahraga. Sebagai alternatif, High Intensity Interval Training (HIIT) dirancang sebagai jenis olahraga yang dapat dilakukan dengan waktu yang singkat dan manfaat yang diperoleh sama dengan jenis olahraga lainnya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah HIIT secara akut berefek terhadap peningkatan konsentrasi.

Penelitian ini bersifat eksperimental kuasi dengan desain pre-test dan post-test

terhadap 26 orang laki-laki dewasa muda sebelum dan sesudah melakukan HIIT. Data yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tes Stroop sebelum dan sesudah melakukan HIIT. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α=0,05.

Hasil penelitian menunjukkan hasil tes Stroop setelah perlakuan HIIT ( post-test) adalah sebesar 23,83±4,24 detik, lebih singkat secara sangat signifikan daripada sebelum perlakuan HIIT (pre-test) sebesar 29,07±6,10 detik dengan p= 0,000.

Simpulan penelitian ini adalah HIIT secara akut meningkatkan konsentrasi.

(2)

ABSTRACT

ACUTE EFFECT OF HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING (HIIT) ON INCREASING CONCENTRATION

R. Cahyo Aditya DWM, 2016; 1st tutor: Decky Gunawan, dr., M Kes., AIFO 2nd tutor: Hendra Subroto, dr., SpPK

Exercise has become a trend in our daily life for its known to have many benefits, one of it are increasing concentration. Most people complain for not having enough time for exercise. As alternative, High Intensity Interval Training (HIIT) are designed as time-efficient exercise that gives same benefits like other types of exercise.

The purpose of this study was to determine whether HIIT has an acute effect on increasing concentration.

The study was a quasi experimental with pre-test and post-test design. HIIT are conducted in 26 young male adult. The measured data were the required time to complete a Stroop test before and after doing HIIT. Data were analyzed by paired t-test with α=0,05.

Results showed that Stroop test result after doing HIIT (post-test) were 23,83±4,24, significantly faster than before doing HIIT (pre-test) which were 29,07±6,10 with p=0,000.

Conclusion was that HIIT can gives acute effect on increasing concentration.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK ... v

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fungsi Kognitif ... 4

2.1.1 Anatomi Otak ... 8

2.1.2 Fisiologi Fungsi Kognitif ... 8

2.2 Konsentrasi ... 9

2.2.1 Definisi Konsentrasi ... 9

(4)

2.2.3 Metode Pemeriksaan Konsentrasi ... 10

2.3 High Intensity Interval Training (HIIT) ... 10

2.3.1 Definisi HIIT ... 10

2.3.2 Prinsip Latihan HIIT ... 11

2.3.3 Manfaat HIIT ... 13

2.4 Hubungan HIIT dan Konsentrasi ... 13

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 14

3.1.2 Alat dan Bahan Penelitian ... 14

3.1.2 Subjek Penelitian ... 14

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15

3.3 Metodologi Penelitian ... 15

3.3.1 Desain Penelitian ... 15

3.3.2 Variabel Penelitian ... 15

3.3.3 Definisi Operasional Variabel ... 15

3.3.4 Perhitungan Besar Sampel ... 16

3.4 Prosedur Penelitian... 16

3.4.1 Persiapan Satu Hari Sebelum Penelitian ... 16

3.4.2 Pada Hari Penelitian ... 16

3.4.3 Prosedur Tes ... 17

3.5 Analisis Data ... 17

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 19

4.2 Pembahasan ... 20

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 21

(5)

5.2 Saran ... 22

DAFTAR PUSTAKA ... 23

LAMPIRAN ... 27

(6)

DAFTAR TABEL

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur pada Otak ... 6

Gambar 2.2 Pembuluh Darah yang Memperdarahi Otak ... 7

Gambar 2.3 Perdarahan Pada Otak ... 8

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 DATA HASIL PERCOBAAN ... 26

Lampiran 2 INFORMED CONSENT ... 29

Lampiran 3 DOKUMENTASI ... 30

Lampiran 4 LEMBAR TES STROOP ... 31

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Olahraga sudah menjadi bagian dari tren dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena tingginya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya olahraga terutama untuk kesehatan pribadi. Manfaat dari olahraga sendiri sudah banyak diketahui oleh masyarakat seperti mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, mencegah diabetes dan obesitas (Fletcher et al, 1992). Selain itu, olahraga juga memiliki manfaat terhadap psikologis dan neurologis seperti mencegah penyakit neurodegeneratif dan penurunan fungsi otak karena usia lanjut, serta meningkatkan memori dan fungsi kognitif (Bherer et al, 2013; Hogan et al, 2013).

Fungsi kognitif adalah kemampuan untuk melakukan proses mental tingkat tinggi seperti berpikir, mengingat, memahami, dan memecahkan masalah (Bernstein et al, 2006). Fungsi ini sangatlah penting dan akan berpengaruh terhadap seseorang dalam menjalani kegiatan sehari-hari dan kualitas hidupnya. Fungsi kognitif terdiri dari beberapa komponen, salah satunya adalah atensi atau konsentrasi (PERDOSSI, 2008).

Konsentrasi adalah kemampuan untuk mempertahankan perhatian pada satu kegiatan selama periode waktu tertentu (Davies et al, 1982; Parasuraman, 1998). Konsentrasi digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam segala bidang, seperti saat pelajar sedang memerhatikan materi kelas. Banyak cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan konsentrasi, salah satunya adalah dengan berolahraga. Konsentrasi dapat dinilai dengan berbagai tes, salah satunya dengan tes Stroop. Konsentrasi dapat dipengaruhi oleh siklus tidur, neurotransmitter, sistem metabolik, substrat, dan motivasi (Oken et al, 2006).

(10)

Karena kesibukan, beberapa masyarakat kesulitan dalam mencari waktu luang untuk melakukan olahraga yang sesuai dengan rekomendasi WHO, yaitu olahraga aerobik selama 150 menit dalam seminggu secara rutin (WHO, 2010). Saat ini dikenal jenis olahraga alternatif yaitu High Intensity Interval Training (HIIT).

High Intensity Interval Training (HIIT) adalah jenis olahraga interval, yaitu pada setiap set atau satu gerakan ditentukan waktunya kemudian sebelum melakukan gerakan berikutnya diberi waktu untuk istirahat singkat. Dalam satu sesi HIIT dilakukan sekitar 10 atau lebih set dan setiap set merupakan gerakan yang berbeda sehingga fokus olahraga melibatkan hampir seluruh tubuh secara aktif (Roy, 2013).

Sampai saat ini belum ada penelitian yang lebih spesifik meneliti efek akut HIIT terhadap peningkatan konsentrasi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek akut HIIT terhadap peningkatan konsentrasi.

1.2. Identifikasi Masalah

 Apakah HIIT secara akut berefek terhadap peningkatan konsentrasi.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah HIIT secara akut berefek terhadap peningkatan konsentrasi.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat Akademis: Untuk menambah pengetahuan dalam faal olahraga mengenai efek akut HIIT terhadap peningkatan konsentrasi.

(11)

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1. Kerangka Pemikiran

Konsentrasi merupakan bagian dari fungsi kognitif. Kemampuan konsentrasi melibatkan seluruh fungsi otak. Otak sendiri terdiri dari bagian-bagian dengan fungsinya masing-masing. Walau secara pasti belum diketahui bagaimana mekanisme dari konsentrasi, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi konsentrasi. Salah satunya adalah siklus tidur, neurotransmitter, sistem metabolik, substrat, dan motivasi (Oken et al, 2006).

Olahraga dengan intensitas tinggi seperti HIIT memiliki berbagai pengaruh dalam meningkatkan fungsi kognitif. Pengaruh tersebut adalah peningkatan katekolamin, peningkatan brain derived neurotrophic factor (BDNF), dan peningkatan aktivitas reticular activating system (Babraj et al, 2009; Ferris et al, 2007; Dietrich et al, 2011).

Seluruh pengaruh tersebut meningkatkan aktivitas dan efektivitas pada fungsi otak. Katekolamin membantu meningkatkan kerja dari fungsi kognitif. Saat melakukan HIIT, terjadi suatu respon katekolamin yang menyebabkan peningkatan epinefrin dan norepinefrin (Babraj et al, 2009). BDNF membantu dalam mempertahankan struktur otak (Ferris et al, 2007). Peningkatan dari aktivitas reticular activating system menyebabkan otak lebih aktif, bekerja lebih cepat dan efisien (Dietrich et al, 2011).

1.5.2. Hipotesis Penelitian

High Intensity Interval Training (HIIT) secara akut berefek terhadap

(12)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

High Intensity Interval Training (HIIT) secara akut berefek terhadap peningkatkan konsentrasi.

5.2. Saran

1. Penelitian ini tidak membatasi kebiasaan olahraga pada subjek penelitian, sehingga penelitian selanjutnya bisa membatasi kepada subjek penelitian yang sedenter.

2. Penelitian ini hanya dilakukan pada pria dewasa muda, oleh karena itu bisa dilanjutkan penelitian pada kelompok denganusia berbeda-beda.

(13)

EFEK AKUT HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING

(HIIT) TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

RADEN CAHYO ADITYA DHARMA WIJAYANTO MARTOSUBROTO

1310245

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(14)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu KaryaTulis Ilmiah yang berjudul:

Efek Akut High Intenstiy Interval Training (HIIT) Terhadap Peningkatan Konsentrasi

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Karya Tulis Ilmiah ini berhasil tersusun dengan baik berkat bantuan, dukungan, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai pihak, maka penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Decky Gunawan, dr., M Kes., AIFO dan Hendra Subroto, dr., SpPK selaku pembimbing utama dan pembimbing pendamping yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah

membimbing dan memberikan saran, nasihat, solusi permasalahan, serta senantiasa memotivasi penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Pappie, Mammie, Kakak, dan semua keluarga yang telah memberi dukungan

doa, motivasi, dan memberi dukungan dalam segala aspek kehidupan penulis. 3. Segenap teman-teman Antidote „13 yang telah mendukung dan memberi

semangat dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Segenap rekan-rekan dari angkatan 2015 dan 2016 yang telah membantu dan bekerja sama dengan penulis selama penelitian ini.

5. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Kedokteran dan semua pembaca.

Bandung, 30 Desember 2016

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Alves CRR, Tessaro VH, Teixeira LAC, Murakava K, Roschel H, Gualano B, et al. 2014. Influence of Acute High-Intensity Aerobic Interval Exercise Bout on Selective Attetion and Short-Term Memory Tasks. Percept Mot Skills, 1(118): 63-72.

Aston-Jones G, Bloom FE. 1981. Nonrepinephrine-containing locus coeruleus neurons in behaving rats exhibit pronounced responses to non-noxious environmental stimuli. J Neurosci, 1(8): 887–900.

Babraj J a, Vollard NBJ, Keast C, Guppy FM, Cottrell G, Timmons J a. 2009. Extremely Short Duration High Intensity Interval Training Substantially Improves Insulin Action in Young Healthy Males. BMC Endocr Disord, 9:3. Begleiter H, Porjesz B, Chou CL, Aunon JI. 1983. P3 and stimulus incentive

values. Psychophysiology, 20(1): 95–101.

Berstein DA, Penner LA, Clarke-Stewart A, Roy EJ. 2008. Psychology. 6th ed. Boston: Houghton Mifflin Company.

Bherer L, Erickson KI, Liu-Ambrose T. 2013. A Review of the Effects of Physical Activity and Exercise on Cognitive and Brain Fuctions in Older Adults. J Aging Res, 2013: 657508.

Cahill L, Alkire MT. 2003. Epinephrine Enhancement of Human Memory Consolidation: Interaction with Arousal at Encoding. Neurobiol Learn Mem, 79(2): 194-198.

Davies, DR.; Parasuraman, R. 1982. The psychology of vigilance. London: Academic Press.

Dietrich A, Audiffren M. 2011. The Reticular-Activating Hypofrontality (RAH) Model of Acute Exercise. Neurosci Biobehav Rev, 35(6): 1305-1325.

Ferris LT, Williams JS, Shen C-L. 2007. The Effect of Acute Exercise on Serum Brain-Derived Neurotrophic Factor Levels and Cognitive Function. Med Sci Sports Exerc, 39(4): 728-734.

(16)

Activity Programs for All Americans: A Statement for Health Professionals by the Committee on Exercis and Cardiac Rehabilitation of the Concil on Clinical Cardiology, American Heart Association. Circulation, 86: 340-344.

Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Philadelphia: Elsevier Inc.

Hansen JT, Netter FH, Machado CAG, Craig JA, Perkins JA. 2014. Netter‟s Clinical Anatomy. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier Inc.

Hogan CL, Mata J, Carstensen LL. 2013. Exercise Holds Immediate Benefits for Affect and Cognition in Younger and Older Adults. Psychol Aging, 28(2): 587-594.

Hömberg V, Grnewald G, Grnewald-Zuberbier E. 1981. The variation of p300 amplitude in a money winning paradigm in children. Psychophysiology, 18(3): 258–262.

Kim Y. 2015. The Effect of Regular Taekwondo Exercise on Brain-Derived Neurotrophic Factor and Stroop Test in Undergraduate Student. J Exerc Nutr Biochem, 19(2): 73-79.

Klika B, Jordan C. 2013. High-Intensity Circuit Training Using Body Weight: Maximum Results With Minimal Investment. ACSM'S Health & Fitness Journal, 17(3): 8-13.

Lugaresi E. 1992. The Thalamus and Insomnia. Neurology, 42(7): 28–33.

Lyons WE, Mamounas LA, Ricaurte GA, Coppola V, Reid SW, Borta SH, et al. 1999. Brain-Derived Neurotrophic Factor-Deficient Mice Develop Aggressiveness and Hyperphagia in Conjunction with Brain Serotonergic Abnormalities. Proceeding of the National Academy of Science, 96(26): 15239-15244.

MacLeod, CM. 1991. Half a century of research on the Stroop effect: an integrative review. Psychol. Bull, 109: 163–203.

Martini FH, Timmons MJ, Tallitsch RB. 2015. Human Anatomy. 8th ed. Glenview [IL]: Pearson Education Inc.

(17)

Oken BS, Salinsky MC, Elsas SM. 2006. Vigilance, alertness, or sustained attention: physiological basis and measurement. Clin Neurophysiol, 117(9): 1885–1901.

Pace-Schott E, Hobson J. 2002. The neurobiology of sleep: genetics, cellular physiology and subcortical networks. Nat Rev Neurosci, 3: 591–605.

Parasuraman, R.; Warm, JS.; See, JE. 1998. Brain systems of vigilance. In: Parasuraman, R., editor. The attentive brain. Cambridge, MA: The MIT Press. p. 221-256.

PERDOSSI. 2008. Modul Neurobehavior Bagian 1 Program Pendidikan Dokter Speialis Neurologi. Jakarta.

Rios M, Fan G, Fekete C, Kelly J, Bates B, Kuehn R, et al. 2001. Conditional Deletion of Brain-Derived Neurotrophic Factor in Postnatal Brain Leads to Obesity and Hyperactivity. Molecular Endocrinology, 15(10): 1748-1757. Robbins TW, Everitt BJ. 1996. Neurobehavioral mechanisms of reward and

motivation. Curr Opin Neurobiol, 6: 228–236.

Roy BA. 2013. High-Intensity Interval Training: Efficient, Effective, and a Fun Way to Exercise: Brought to You by the American College of Sports Medicine.

ACSM’S Health & Fitness Journal, 17(3): 3.

Sforza E, Montagna P, Tinuper P, Cortelli P, Avoni P, Ferrillo F, et al. 1995. Sleep–wake cycle abnormalities in fatal familial insomnia. Evidence of the role of the thalamus in sleep regulation. Electroenceph Clin Neurophysiol, 94(6): 398–405.

Shibuya K-I, Tanaka J, Kuboyama N, Ogaki T. 2004. Cerebral Oxygenation During Intermittent Supramaximal Exercise. Respir Physiol Neurobiol. 140(2): 165-172.

Steriade M, Oakson G, Ropert N. 1982. Firing rates and patterns of midbrain reticular neurons during steady and transitional states of the sleep waking cycle. Exp Brain Res, 46: 37–51.

(18)

Gambar

Tabel 4.2 Hasil Uji t Berpasangan Sebelum dan Sesudah HIIT ...........................
Gambar 2.4 Ilustrasi Gerakan-Gerakan pada 7 Minute ........................................

Referensi

Dokumen terkait

Dalam suatu perubahan sosial dan budaya sudah tentu ada efek atau dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat, karena dengan adanya inovasi

• Pengolahan Data.. $omite Mutu dan $eselamatan mengadakan rapat untuk menyamakan persepsi tentang indikator mutu pelayanan rumah sakit yang terdiri dari #ndikator

Untuk mendukung data bahwa adanya ion Ni(II) dapat menurunkan efektivitas fotoreduksi ion Cr(VI) maka dilakukan proses fotoreduksi ion Cr(VI) terkatalisis TiO2

a) Bahan hukum primer: bahan hukum yang mengikat dan terdiri atas norma-norma dasar, misalnya: Mahkamah Konstitusi, Ketetapan Majelis Perwakilan Rakyat, peraturan

(Sumber: RPJMN 2015-2019) Untuk BBPOM di Palembang, kondisi status awal tahun 2014 indikator sasaran pokok persentase obat yang memenuhi syarat adalah 95,73%, sedangkan

seperti ini, jika hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat adalah benar, maka semua informasi fundamental yang dipublikasikan perusahaan sudah tercermin dalam

c) Hasil Penilaian Validasi Ahli Bahasa Hasil penilaian validasi oleh Ahli bahasa memperoleh nilai sebagai berikut: pada aspek kebahasaan diperoleh persentase sebesar

Suasana kelas pada saat KBM dengan model pembelajaran inkuiri berlangsung aspek yang cenderung berpusat pada guru semakin lama semakin kecil penilaiannya yang