Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS DAN TRADISIONAL
TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(Eksperimen Pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sepakbola)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Olahraga
Oleh
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENENDIDIKAN INDONESIA
2013
==================================================================
PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS DAN TRADISIONAL
TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
KETERAMPILAN SEPAKBOLA
(Eksperimen Pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sepakbola)
Oleh
Defri Mulyana
S.Pd Universitas Siliwangi, 2006
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pasca Sarjana UPI
Program Studi Pendidikan Olahraga
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PERNYATAAN
“ Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar
Keterampilan Permainan Sepakbola (Eksperimen Pada siswa kelas X SMK Negeri
2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sepakbola)” ini
beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau
ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”
Bandung, Juli 2013
Yang membuat pernyataan
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Adang Suherman, M.A. 196306181988031000
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dr. Herman Subarjah., M.Si.
196009181986031003
Mengetahui
Ketua Jurusan/Program Studi
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
DEFRI MULYANA. NIM 1007200. Pengaruh pendekatan taktis dan tradisional terhadap motivasi dan hasil belajar keterampilan Sepakbola. (Eksperimen Pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sepakbola
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh Pendekatan Taktis dan Tradisional terhadap Motivasi dan Hasil belajar Keterampilan (Keterampilan Dasar dan Keterampilan Bermain)
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental : Pre-test and Post-test design, dengan menggunakan uji independent sample t-test dan uji paired sample t-test untuk melihat perbedaan dan pengaruh pendekatan taktis dan pendekatan tradisional. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMKN 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti kegiatan ektrakulikuler sepakbola sebanyak 30 orang.
Hasil pengujian untuk independent test untuk motivasi belajar diperoleh perbedaan pada kelompok sebelum antara pendekatan taktis dan pendekatan tradisional dengan nilai thit 2,68. Selanjutnya untuk teknik dasar sepak bola (Stop Passing, Heading, Dribling, Shooting) menunjukan terdapat perbedaan pada kelompok sebelum antara pendekatan taktis dan pendekatan tradisional, dan pada keterampilan bermain sepak bola hasil pengujian menunjukan terdapat perbedaan kelompok sebelum antara pendekatan taktis dan pendekatan tradisional dengan nilai thit 3,97, sedangkan kelompok sesudah antara pendekatan taktis dan pendekatan tradisional dengan nilai thit 5,93.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1. Motivasi belajar siswa pada kelompok taktis memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan dengan kelompok tradisional 2. Pendekatan tradisional lebih besar pengaruhnya terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola dibandingkan pendekatan taktis 3. Pendekatan taktis lebih besar pengaruhnya terhadap keterampilan bermain sepakbola dibandingkan pendekatan tradisional.
.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Pendekatan Taktis dan Tradisional, Motivasi dan Hasil Belajar
Keyword :
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
DEFRI MULYANA. NIM 1007200. The Influence of Tactical and Traditional Approach to The Motivation and Learning Outcome Soccer Skill (Experimentation in 10th Grade Student of SMK Negeri 2 Tasikmalaya)
The purpose of this research is to identified the influence tactical and traditional approach to the differences of learning motivation, and Learning Outcome (playing skill and basic soccer skill in using).
The method of this research is experimental design: Pre-test and Post-test .To identified the influences and the differences of tactical and traditional approach its using independent sample t-test methode and paired sample t-test methode. The sample of this research is 30 of 10th grade student in SMKN 2 Tasikmalaya who actively attended in extacurriculer activity that is soccer.
The result of independent test to identified learning motivation, its showed that there is differences in before group between tactical and traditional approach, with score is 2,68. In basic technic skill (stop passing, heading, dribbling, shooting), its shows that there is differences in before group between tactical and traditional approach, and in playing skill the result shows that there is differences in before group between tactical and traditional approach, with score is 3,97. Meanwhile, in after group there is differences between tactical and traditional approach, with score is 5,93.
The conclusion of this research are: 1. Student’s motivation learning in the tactical group exerts a greater influence the the tradisional goroup. 2. Traditional approaches greater influence on the basic skills of footballthan a tactical approuch. 3. Greater influence to playing soccer skills than traditional approach.
Keyword :
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PERNYATAAN i
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 5
C. Tujuan Penelitian... 7
D. Manfaat Penelitian... 7
E. Struktur Organisasi Tesis ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ……… 10
A. Kajian Pustaka ... 10
1. Hakikat Belajar ... 10
2. Konsep Belajar Keterampilan Gerak ...………… 11
a. Proses Belajar Mengajar Keterampilan Gerak ... 13
b. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Kematangan Belajar Keterampilan Gerak ...…………... 15
3. Keterampilan Gerak Dalam Permainan Sepakbola ... 18
a. Keterampilan Dasar Sepakbola ... 20
b. Keterampilan Bermain Sepakbola ... 26
4. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Jasmani ………... 28
a. Pendekatan Taktis ……… 31
b. Pendekatan Tradisional ………... 34
5. Motivasi ………... 37
a. Jenis Motivasi ……….. 38
b. Sifat Motivasi ……….. 39
c. Teori-teori Motivasi ……… 40
d. Motivasi Belajar ……….. 41
e. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar……… 41
f. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar … 43 g. Pentingnya Motivasi Dalam Belajar………. 46
h. Cara Memotivasi Siswa Belajar ……….. 46
i. Upaya Yang Digunakan Guna Meningkatkan Motivasi Belajar ……….. 51
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Keterkaitan Pendekatan Pembelajaran Dengan Hasil
Belajar Keterampilan ………... 53
B. Kerangka Pemikiran……… 56
1. Perbedaan Motivasi Belajar Sepakbola Antara Siswa Yang Belajar Dengan Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional ………... 56
2. Terdapat Perbedaan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Antara Siswa Yang Belajar Dengan Pendekatan Taktis Dan Tradisional ………. 58
3. Perbedaan Keterampilan Bermain Antara Siswa Yang Belajar Dengan Pendekatan Taktis Dan Tradisional …... 60
C. Hipotesis ………. 64
BAB III METODE PENELITIAN ……….. 66
A. Metode Penelitian ... 66
1. Desain Penelitian ………... 67
2. Langkah-Langkah Penelitian ………... 68
B. Populasi, Sampel, Dan Lokasi Penelitian ... 71
1. Populasi Dan Sampel ……….. 71
2. Lokasi Penelitian ………. 72
C. Definisi Operasional ………... 74
1. Variabel Bebas ……… 74
a. Pendekatan Taktis………. 74
b. Pendekatan Tradisional……… 76
2. Variabel Terikat ……….. 76
a. Motivasi Belajar ……….. 76
b. Keterampilan Sepakbola ………. 77
D. Instrument Peneltian……… 79
E. Uji Coba Instrument ………... 90
F. Teknik Pengumpulan Data ………... 96
G. Analisis Data ………... 96
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN ………. 99
A. Hasil Pengolahan ... 99
1. Deskripsi Data ... 99
2. Uji Normalitas ... 107
3. Uji Homogenitas ………. 113
4. Uji Hipotesis 1………. 119
5. Independent Sample t-test ………... 129
B. Pembahasan ... 141
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 147
A. Kesimpulan ... 147
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………. 154
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Judul Hal
2.1 Dua Jenis Pendekatan Dalam Pendidikan Jasmani. Sumber: Tarigan: (2001:6) ...
30
2.2 Proses Terjadinya Motivasi Sumber : Rochman Natawidjaya, (1979:79) ………. 38 3.1 Desain Eksperimen Pre-test and Post-test design
(Fraenkel and Wallen (1993:247)... 67 3.2 Langkah-langkah Penelitian ……….. 68 3.3 Diagram Lapangan Tes Sepak Tahan Bola…. 84 3.4 Diagram Memainkan Bola Dengan Kepala….. 85 3.5 Diagram Lapangan Tes Menggiring Bola……. 86 3.6 Diagram Lapangan Tes Menembak Bola
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
No Tabel Judul Hal
3.1 Program Perlakuan Penenlitian ……….. 73 3.2 Pembobotan Nilai angket Motivasi Belajar …..…. 80 3.3 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ………. 82 3.4 Pengamatan Penampilan Bermain Sepakbola 88 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen………... 90 3.6 Parameter Validitas dan Reliabilitas Alat
Ukur……… 95
3.7 Hasil Uji Reliabilitas ………. 95
4.1 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Motivasi Pada Kelompok Taktis dan Tradisional ……... 99 4.2 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah
Diberikan Treatment Untuk keterampilan Teknik Dasar Sepak Tahan Bola Pada Kelompok Taktis
dan Tradisional... 101 4.3 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah
Diberikan Treatment Untuk keterampilan Teknik Dasar Heading Pada Kelompok Taktis dan
Tradisional... 102 4.4 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah
Diberikan Treatment Untuk keterampilan Teknik Dasar Dribbling Pada Kelompok Taktis dan
Tradisional... 103 4.5 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah
Diberikan Treatment Untuk keterampilan Teknik Dasar Shooting Pada Kelompok Taktis dan
Tradisional... 104 4.6 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Diberikan Treatment Untuk Motivasi Pada
Kelompok Taktis Dan Tradisional ………. 107 4.8 Uji Normalitas Tes Sebelum dan Sesudah
Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Sepak Tahan Bola Pada Kelompok Taktis
Dan Tradisional ………. 108
4.9 Uji Normalitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Heading Pada Kelompok Taktis Dan
Tradisional ………. 109
4.10 Uji Normalitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Dribbling Pada Kelompok Taktis Dan
Tradisional ………. 110
4.11 Uji Normalitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Shooting Pada Kelompok Taktis Dan
Tradisional ……….. 111
4.12 Uji Normalitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Bermain Pada Kelompok Taktis Dan Tradisional ..
112 4.13 Uji Homogenitas Tes Sebelum dan Sesudah
Diberikan Treatment Untuk Motivasi Pada
Kelompok Taktis Dan Tradisional ………. 113 4.14 Uji Homogenitas Tes Sebelum dan Sesudah
Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Sepak Tahan Bola Pada Kelompok Taktis
Dan Tradisional ………. 114
4.15 Uji Homogenitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Heading Pada Kelompok Taktis Dan
Tradisional ……….. 115
4.16 Uji Homogenitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Dribbling Pada Kelompok Taktis Dan
Tradisional ………. 116
4.17 Uji Homogenitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Shooting Pada Kelompok Taktis Dan
Tradisional ………. 117
4.18 Uji Homogenitas Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelompok Taktis Dan Tradisional ………. 119 4.20 Paired Sample t-test Tes Sebelum dan Sesudah
Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Sepak Tahan Bola Pada Kelompok Taktis
Dan Tradisional………... 121 4.21 Paired Sample t-test Tes Sebelum dan Sesudah
Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik
Heading Pada Kelompok Taktis Dan Tradisional... 123 4.22 Paired Sample t-test Tes Sebelum dan Sesudah
Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik
Dribbling Pada Kelompok Taktis Dan
Tradisional………... 125
4.23 Paired Sample t-test Tes Sebelum dan Sesudah
Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik
Shooting Pada Kelompok Taktis Dan
Tradisional………... 126 4.24 Paired Sample t-test Tes Sebelum dan Sesudah
Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Bermain Pada Kelompok Taktis Dan
Tradisional……….. 128
4.25 Independent Sample t-test Tes Sebelum dan
Sesudah Diberikan Treatment Untuk Motivasi
Pada Kelompok Taktis Dan Tradisional ………… 130 4.26 Independent Sample t-test Tes Sebelum dan
Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Sepak Tahan Bola
Pada Kelompok Taktis Dan Tradisional…………. 132 4.27 Independent Sample t-test Tes Sebelum dan
Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Heading Pada
Kelompok Taktis Dan Tradisional……….. 134 4.28 Independent Sample t-test Tes Sebelum dan
Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Dribbling Pada
Kelompok Taktis Dan Tradisional……….. 136 4.29 Independent Sample t-test Tes Sebelum dan
Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Shooting Pada
Kelompok Taktis Dan Tradisional……….. 138 4.30 Independent Sample t-test Tes Sebelum dan
Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Bermain Pada Kelompok Taktis
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
No Grafik Judul Hal
4.1 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Motivasi Pada
Kelompok Taktis dan Tradisional ……... 100 4.2 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah
Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Sepak Tahan Bola Pada Kelompok Taktis
dan Tradisional ……….. 101 4.3 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah
Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Heading Bola Pada Kelompok Taktis dan
Tradisional……….. 102
4.4 Deskripsi Data Hasil Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Teknik Dasar Dribbling Bola Pada Kelompok Taktis dan
Tradisional……….. 103
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Diberikan Treatment Untuk Keterampilan Bermain Bola Pada Kelompok Taktis dan
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pendidikan kita mengenal adanya input, proses, dan output. Input
merupakan masukan, dalam pendidikan, input adalah para siswa yang akan diberikan „perlakuan‟ dalam proses pendidikan berupa proses pembelajaran, sehingga menghasilkan suatu output, yang berarti hasil yang dicapai dalam proses
pembelajaran yang ada dalam diri siswa tersebut. Proses pembelajaran sangat
penting keberadaannya dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang
sebenarnya.
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan
jasmani yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan yang tentu
di dalamnya ada proses pembelajaran. Menurut Depdiknas (2003:4), sebagaimana
dikemukakan bahwa:
Proses pembelajaran pendidikan jasmani dalam jangka waktu tertentu siswa akan mampu;
1. Mempertahankan dan meningkatkan tingkat kebugaran jasmani yang baik, serta mampu mendesain program latihan kebugaran yang aman sesuai dengan kaidah latihan.Menunjukkan kompetensi dalam melakukan gerak yang efisien.
2. Mendemonstrasikan gaya hidup aktif dan gemar melakukan kegiatan jasmani.
3. Berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.
Apabila dibandingkan dengan proses pembelajaran mata pelajaran lainnya,
proses pembelajaran pendidikan jasmani sangatlah berbeda. Program pendidikan
jasmani dan olahraga di sekolah diarahkan pada potensi aspek-aspek
pengembangan utuh siswa. Prosesnya lebih mengutamakan pada elaborasi
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterampilan siswa, dan sisi psikologis siswa. Pengajaran pendidikan jasmani
sangatlah diharapkan dapat bermanfaat dalam menopang kualitas hidup siswa
yang lebih bermakna baik bagi kehidupan siswa di masa kini maupun di
masa mendatang. Penanaman sikap untuk hidup aktif dapat dilakukan sejak
dini melalui lembaga pendidikan, salah satunya sekolah yang didalamnya ada
mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Olahraga
sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di
kalangan pelajar. Tidak jarang siswa yang sangat menyenangi olahraga ini.
Motivasi siswa mengikuti olahraga ini sangat beragam. Mulai dari ingin populer
di sekolahnya, sampai yang memang betul-betul ingin mendalami olahraga ini.
Tidak jarang juga guru menggunakannya sebagai alat untuk pembelajaran
pendidikan jasmani, tetapi sangat disayangkan ketika dalam pengajaran
pendidikan jasmani yang menggunakan metode tak ubahnya seperti melatih suatu
cabang olahraga yang hanya menekankan pada keterampilan teknik saja.
Karena teknik dianggap sesuatu yang sangat penting dalam bermain sepakbola.
Keterampilan teknik dasar sepakbola saja tidak cukup untuk menciptakan
sebuah permainan yang cantik dan menarik. Keterampilan bermain juga sangat
diperlukan dalam olahraga ini. Karena, jika mengandalkan keterampilan teknik
dasar sepakbola saja belum tentu suatu tim sepakbola dapat bermain dengan
baik. Harus dibarengi dengan kerjasama tim yang kuat dan juga keterampilan
bermain yang baik.
Namun, pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, masih
cenderung menggunakan pendekatan belajar yang masih tradisional, karena
kebanyakan guru pendidikan jasmani cenderung menggunakan pendekatan
pembelajaran tradisional dengan menekankan pada penguasaan teknik dasar,
dan berorientasi pada keterampilan teknik bermain berbagai cabang olahraga.
Pendekatan ini dilakukan seperti halnya pendekatan pelatihan olahraga, dalam
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan fisik tak ubahnya seperti melatih suatu cabang olahraga. Kondisi
seperti ini mengakibatkan tidak optimalnya fungsi pengajaran pendidikan jasmani
sebagai media pendidikan dalam rangka pengembangan pribadi seutuhnya.
Pembelajaran pendidikan jasmani sebenarnya memberikan sebuah
pembelajaran yang bermakna dan merangsang siswa untuk berfikir kritis dan
menangkap makna dari aktifitas yang dilakukan dalam pembelajaran pendidikan
jasmani.
Sejalan dengan itu Toto Subroto (2001:2) mengutarakan sebagai berikut:
“ Dari pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran permainan di beberapa sekolah, banyak ditemukan masalah keseimbangan pembelajaran antara pembelajaran yang menekankan pada penguasaan keterampilan teknik dengan proses pembelajaran yang menekankan pada usaha untuk meningkatkan penampilan bermain. Masalah – masalah tersebut telah membawa pembelajaran permainan kepada salah satu dari dua bentuk pembelajaran yang terpisah. Yang satu menekankan pada drill keterampilan teknik dan yang kedua menekankan pada permainan bermain.”
Pendekatan tradisional yang diberikan guru pada siswa dalam prosses
pembelajaran pendidikan jasmani cenderung siswa tidak begitu antusias dalam
melaksanakannya, sehingga siswa melaksanakan pembelajarannya dengan
perasaan terpaksa. As a consequence, students often perceive the learning of
isolated technical skills as meaningless and this lack of meaning negatively
influences the transfer in a game situation (Turner & Martinek, 1992).
Maksudnya akibat dari penerapan yang menekankan pada pada
keterampilan teknik siswa akan merasa terisolasi sehingga, itu berdampak
terhadap siswa dalam situasi permainan atau dalam proses pembelajaran yang
sedang berlangsung. Dalam hal yang sama juga (Turner & Martinek, 1995)
mengatakan : Although the traditional instructional model might be effective in
improving technical skills, it has been criticized for the loss of the contextual
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
efektif dalam meningkatkan keterampilan dasar tetapi itu dikritik karena akan
hilangnya sifat kontekstual keterampilan bermain dalam permainan olahraga.
Dengan pendidikan jasmani yang diselenggarakan di sekolah, diharapkan
mengurangi perasaan tertekan siswa terhadap pembelajaran, dan siswa dapat
berinteraksi dengan temannya yang lain. Dimana dalam bermain, proses
interaksi satu sama lain akan terjadi secara alami. Dalam pengajaran
pendidikan jasmani tentu saja banyak cara yang dapat dilakukan guru
pendidikan jasmani untuk mencapai tujuan pengajaran pendidikan jasmani
yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan jasmani dalam kurikulum
pendidikan jasmani SMA 2004 (Dikdasmen, 2004:8). Yang didalamnya
dijelaskan tentang Tujuan Pendidikan jasmani:
a. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani.
b. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.
c. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran Pendidikan Jasmani.
d. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.
e. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (Outdoor education).
f. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.
g. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.
h. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat.
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam
empat kategori sesuai dengan pendapat Adang Suherman (2000:23) sebagai
berikut:
a. Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (physical fitness)
b. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (skillful)
c. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan menginterprestasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani kedalam lingkunganya sehingga memungkinkan tubuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa.
d. Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.
Tujuan dari pendidikan jasmani di sekolah mempunyai ciri-ciri yang unik
dan khas. dalam pembelajaran pendidikan jasmani ada suasana belajar yang
didalamnya timbul sosialisasi alami dari semua pelaku yang terlibat didalamnya.
Suasana belajar dinamis akan tercipta apabila guru pendidikan jasmani mampu
membangkitkan motivasi siswa pada saat pembelajaran pendidikan jasmani itu
berlangsung. Ada banyak hal yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan
motivasi siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Salah
satunya melalui pendekatan belajar yang diberikan pada saat proses
pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung.
Proses sosialisasi ini, akan tercipta jika siwa terlibat aktif dalam
pembelajara pendidikan jasmani dan mengalami suatu pengalaman gerak yang
sangat penting untuk masa depannya kelak. Mengenai hal ini, Lutan
(2001:15) menjelaskan bahwa “Pendidikan jasmani itu tak lain adalah proses
belajar untuk bergerak, dan belajar melalui gerak”. Dari pernyataan itu dapat kita
pahami bahwa siswa diajarkan untuk belajar gerakan dasar, yaitu gerakan
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merangkak, loncat dan bentuk gerak dasar lainnya. Dalam penerapan
pembelajaran pendidikan jasmani pun, sebenarnya menggunakan kegiatan
olahraga sebagai media untuk mencapai tujuan pendidikan. Sehingga pada
akhirnya siswa memahami bahwa pendidikan jasmani itu bukanlah suatu mata
pelajaran pelengkap saja, tetapi merupakan mata pelajaran penting yang dapat
meningkatkan kualitas hidup mereka dimasa mendatang.
Selain anak belajar untuk bergerak, pendidikann jasmani dapat
memberikan sebuah pengalaman gerak yang didalamnya mengandung banyak
makna dan manfaat dalam menjalani kehidupannya kelak. Sehingga dalam
pembelajaran pendidikan jasmani, terjadi sebuah pendidikan karakter yang sangat
penting bagi kemajuan negara ini.
B. Identifikasi dan Perumusan masalah
Dari paparan latarbelakang permasalahan tersebut dapat teridentifikasi yaitu
: Bagaimana partisipasi siswa terhadap pembelajaran pendidikan jasmani saat ini?
Apakah siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran pendidikan
jasmani di sekolah? Apa saja yang mempengaruhi antusias siswa dalam
mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani? Apakah siswa paham manfaat dari
pendidikan jasmani? Pendekatan pembelajaran apa yang digunakan oleh
mayoritas guru dalam pembelajaran pendidikan jasmani? Pendekatan
pembelajaran apa yang dapat memberikan pengaruh dalam meningkatkan
antusias siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani? Mengacu dari
pertanyaan diatas, dalam hal ini peneliti ingin memberikan sebuah perlakuan
pendekatan belajar yang akan diberikan pada siswa pada saat pembelajaran
pendidikan jasmani berlangsung. Pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani
yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah Model pembelajaran
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari latar belakang dan identifikasi masalah diatas permasalahan
pendidikan jasmani pada saat ini adalah pada pendekatan belajar yang guru
berikan pada saat proses pembelajaran pendidikan jasmani itu berlangsung.
Pendekatan belajar tradisional yang diberikan oleh guru pada proses
pembelajaran pendidikan jasmani, cenderung membuat siswa jenuh terhadap
pembelajaran pendidikan jasmani sehingga siwa tidak begitu antusias dalam
mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani, jadi perlu adanya suatu perubahan
dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam hal ini, peneliti ingin
memberikan sebuah perlakuan pendekatan belajar yang akan diberikan pada siswa
pada saat pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung.
Pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani yang akan diberikan dalam
penelitian ini adalah pendekatan belajar taktis dan pendekatan belajar
tradisional. Sehingga, yang akan dilihat adalah motivasi belajar siswa,
keterampilan teknik dasar sepakbola dan keterampilan bermain sepakbola.
Dapat penulis rumuskan permasalahan pada penelitian ini yaitu :
1. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar dalam permainan sepakbola
antara pendekatan taktis dengan tradisional?
2. Apakah terdapat perbedaan keterampilan dasar siswa dalam permainan
sepakbola antara pendekatan taktis dengan tradisional?
3. Apakah terdapat perbedaan keterampilan bermain dalam permainan
sepakbola antara pendekatan taktis dengan tradisional?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Mengetahui perbedaan motivasi belajar dalam permainan sepakbola
antara pendekatan taktis dengan tradisional.
2. Mengetahui perbedaan keterampilan teknik dasar siswa dalam
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Mengetahui perbedaan keterampilan bermain dalam permainan
sepakbola antara pendekatan taktis dengan tradisional.
D. Manfaat Peneltian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dari teoritis bagi
berbagai pihak, diantaranya :
1. Guru
Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan menerapkan pendekatan
belajar sebagai suatu inovasi dalam pengajaran pendidikan jasmani pada
saat ini.
2. Siswa
Dengan adanya inovasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani,
siswa akan mendapatkan berbagai variasi dalam pembelajaran
pendidikan jasmani. Sehingga, siswa tidak jenuh dengan pembelajaran
pendidikan jasmani yang pada awalnya sangat monoton dan siswa
selalu bersemangat untuk belajar.
3. Sekolah
Hasil penelitian ini, dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi sekolah
untuk mengembangkan model pendekatan belajar. Dan meningkatkan
kualitas hidup siswa melalui pendidikan jasmani.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dari segi praktis bagi
berbagai pihak, diantaranya :
1. Guru
Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan menerapkan pendekatan
belajar sebagai suatu inovasi dalam pengajaran pendidikan jasmani pada
saat ini.
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan adanya inovasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani,
siswa akan mendapatkan berbagai variasi dalam pembelajaran
pendidikan jasmani. Sehingga, siswa tidak jenuh dengan pembelajaran
pendidikan jasmani yang pada awalnya sangat monoton dan siswa
selalu bersemangat untuk belajar.
3. Sekolah
Hasil penelitian ini, dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi sekolah
untuk mengembangkan model pendekatan belajar. Dan meningkatkan
kualitas hidup siswa melalui pendidikan jasmani.
E. Struktur Organisasi Tesis BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Penelitian
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah
c. Tujuan Penenlitian
d. Manfaat/Signifikansi Penenlitian
e. Struktur Organisasi Tesis
BAB II KAJIAN PUSTAKA
a. Kajian teori
b. Kerangka Pemikiran
c. Hipotesis Penenlitian
BAB III METODE PENELITIAN
a. Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian.
b. Desain Penelitian
c. Definisi Operasional
d. Instrument Penenlitian
e. Uji Coba Instrumen
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu g. Analisis Data
BAB IV HASIL PENENLITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Pemaparan data
b. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian ialah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan
analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Ini adalah
rencana pemecahan bagi persoalan yang sedang diselidiki ( Furqon, 1982 : 50).
Setiap penelitian harus menggunakan pola atau metode tertentu yang menjadi
suatu keharusan dalam penelitian. Demikian pula dalam penelitian yang dilakukan
ini. Pada penelitian ini diharapkan adanya penjelasan mengenai
hubungan-hubungan sebab akibat dari kedua variabel yang sedang diteliti. Permasalahan
yang ingin diteliti pada penelitian ini adalah Pengaruh pendekatan taktis dan
tradisional dalam permainan sepakbola terhadap motivasi dan hasil belajar
keterampilan siswa kelas X yang aktif mengikuti ekstrakulikuler Sepakbola.
Saat melakukan penelitian seorang peneliti memerlukan suatu metode
sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan penelitian dan membantu
mengungkapkan suatu permasalahan. Keberhasilan suatu penelitian ilmiah tidak
terlepas dari metode yang digunakan dalam penelitian. Masalah yang diteliti serta
tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penelitian akan menentukan penggunaan
metode penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, Seperti yang
dijelaskan oleh Nazir (2005:63), bahwa “Metode eksperimen adalah observasi
dibawah kondisi buatan, dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh sipeneliti.
Dengan demikian, penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan
dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol”.
Dalam metode eksperimen terdapat variable kontrol dan variabel eksperimen.
Varibel kontrol selama perlakuan berlangsung bersifat konstan tetap, sedangkan
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk membuktikan kebenaran dan menguji hipotesis yang penulis ajukan
penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode exsprimen, yaitu
mengadakan percobaan-percobaan terhadap variable-variabel yang diselidiki
untuk mendapatkan suatu hasil. Menurut Ruseffendi (2005:32) bahwa “Penelitian
eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat.”
Berdasarkan pemaparan tersebut di atas, metode eksperimen penulis rasa
cocok untuk menjawab permasalahan yang diajukan yaitu keterkaitan antara
variabel-variabel yang menjadi objek pengamatan selama penelitian berlangsung,
yaitu antara Pendekatan Taktis dan Pendekatan Tradisional sebagai metode
pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas X SMKN 2 Tasikmalaya yang
aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler. Kedua kelompok tersebut kemudian
menjalani proses perlakuan sesuai dengan program perlakuan yang telah disusun
oleh peneliti. Sebelum dan sesudah proses perlakuan diprogramkan, dilakukan
pengukuran untuk mengetahui perbedaan hasil belajar permainan sepakbola,
akibat dari perlakuan pendekatan taktis dan pendekatan tradisional
1. Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian dibutuhkan desain penelitian untuk dijadikan
acuan dalam langkah-langkah penelitian. Mengenai desain penelitian Nazir
mengatakan (2005:84) bahwa :”Desain penelitian merupakan semua proses
yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Penggunaan
desain penelitian ini disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok
masalah yang ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, penulis
menggunakan desain penelitian yaitu Pretest-Posttest Design.
Mengenai desain penelitian ini penulis gambarkan sebagai berikut:
O1 X1 O2
O3 X2 O4
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Desain Eksperimen Pre-test and Post-test design (Fraenkel and Wallen (1993:247)
Keterangan Gambar:
O1 = Tes awal permainan sepakbola kelompok Pendekatan Taktis
O3 = Tes awal kelompok permainan sepakbola Pendekatan Tradisional
X1 = Eksperimen Pendekatan Taktis
X2 = Eksperimen Pendekatan Tradisional
O2 = Tes akhir permainan sepakbola kelompok Pendekatan Taktis
O4 = Tes akhir permainan sepakbola kelompok Pendekatan Tradisional
2. Langkah-Langkah Penelitian
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat
langkah-langkah penelitian, karena langkah-langkah penelitiann bagaikan sebuah
peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya
proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Tanpa langkah-langkah penelitian yang benar seorang peneliti tidak
akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak
mempunyai pedoman arah yang jelas.
Yang dimaksud langkah penelitian adalah kerangka atau perincian prosedur
kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti sehingga diharapkan dapat
memberi gambaran dan arah mana yang akan dilakukan dalam melaksanakan
penelitian (Suharsimi, 2007:28). Berikut langkah-langkah penelitian yang
disajikan dalam gambar dibawah ini :
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian
Berdasarkan gambar 3.2 diatas, secara garis besar proses penelitian pada
umumnya melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a. Melakukan pengamatan pendahuluan untuk mencari permasalahan yang
pantas untuk diteliti.
b. Menelaah buku-buku untuk mencari dukungan teori dengan cara membaca
buku teori maupun laporan hasil penelitian dan dari hasil penelitian ini peneliti
menentukan langkah untuk terus atau menghentikan penelitian.
c. Setelah peneliti memastikan untuk melanjutkan penelitiannya, langkah
selanjutnya adalah meninjau kembali rumusan serta memantapkan
problematika dan dilanjutkan dengan identifikasi masalah dan membuat
perumusan masalah dengan merumuskan tujuan, kegunaan serta hipotesis
penelitian.
d. Menentukan konseptual variabel berdasarkan konsep teori yang akan dipakai,
dengan kata lain menentukan variabel bebas dan variabel tak bebas dari
penelitian yang akan dilakukan.
e. Operasional variabel. Setelah diketahui jenis-jenis variabel dalam penelitian
yang akan dilakukan variabel-variabel tersebut perlu dioperasionalisasikan
sehingga variabel yang bersifat konseptual dapat dijabarkan ke dalam variabel
yang lebih bersifat konkrit. Dengan kata lain definisi operasional dari suatu
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mengukur variabel tersebut (spesifikasi kegiatan peneliti untuk
mengukur variabel yang ada dalam penelitiannya).
f. Menyusun instrumen pengumpul data, Jika instrumen pengumpul data telah
disusun (dibuat) oleh peneliti sebelum digunakan atau diterapkan di lapangan,
terlebih dahulu harus diyakini betul bahwa alat ukur tersebut memenuhi
syarat. Syarat suatu alat ukur yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan
minimal memenuhi dua kriteria :
1) Validitas
2) Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk mengetahui
apakah instrumen pengumpul data tersebut benar-benar dapat mengukur
apa yang mau peneliti ukur serta untuk mengetahui konsistensi atau
keajegan instumen pengumpul data. Jika instrumen pengumpul data
tersebut tidak valid dan tidak reliabel perlu untuk memperbaiki definisi
operasional kembali, tetapi jika instrumen pengumpul data tersebut sudah
valid dan reliabel selanjutnya peneliti melanjutkan ke tahap
selanjutnyaMenentukan desain penelitian disesuaikan dengan tujuan
penelitian yaitu untuk melihat pengaruh antar variabel
g. Melakukan pengumpulan data di lapangan untuk menguji hipotesis. Dimulai
dari pengumpulan data dan kemudian dilanjutkan dengan analisis data,
pengolahan data dilakukan dalam rangka pengujian hipotesis. Data yang telah
terkumpul, sebelum diolah dan dianalisis terlebih dahulu harus diteliti atau
dicek sehingga apabila ada kesalahan, kekurangan, ketidaksesuaian dapat
diketahui dan dapat menentukan tindakan-tindakan apa yang perlu dilakukan.
h. Analisis data. Konsep berpikir deduktif yang telah diturunkan ke dalam
hipotesis akan diuji secara empiris dengan menggunakan konsep berpikir
induktif yaitu melalui pengumpulan data yang dilanjutkan dengan analisis
data. Baru kemudian data tersebut diolah menjadi data yang teratur dan
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemudian dianalisa. Hasil analisa data dengan statistik menunjukan Ho di
tolak atau diterima. Selain itu dalam melakukan analisa data dapat
memanfaatkan keterampilan-keterampilan statistik yang tersedia.
Keterampilan statistik yang dipakai atau digunakan disesuaikan dengan
maksud dan tujuan penelitiannya. Hasilnya kemudian dianalisis dalam
pembahasan.
i. Tahap akhir adalah membuat kesimpulan. Merupakan intisari penelitian,
bagian yang terpenting dari penelitian karena menjawab pertanyaan penelitian
Langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Menentukan populasi
b. Memilih menentukan sampel
c. Mengadakan Uji validitas angket
d. Melakukan treatment atau pelaksanaan proses pembelajaran pendekatan taktis
dan tradisional
e. Mengadakan uji angket
f. Melakukan tes akhir
g. Mengolah data
h. Melakukan pengujian
i. Mengambil kesimpulan
B. Populasi, Sampel, dan Lokasi Penelitian 1. Populasi dan Sampel
Untuk memperoleh data dalam suatu penelitian, diperlukan suatu
sumber data yang disebut populasi. Pengertian populasi menurut Sudjana
(2009:6) adalah totalitas yang mungkin, hasil menghitung ataupun
pengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu
mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan pengertian sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan
waktu, peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono, 2007:56).
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis simpulkan bahwa populasi adalah
keseluruhan jumlah dari sumber data yang dijadikan penelitian, sedangkan
sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat mewakili seluruh populasi.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Nonprobability
Sampling. Yang termasuk ke dalam probability Sampling menurut Sugiyono
(2007:119) yaitu sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental,
purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling
Untuk penelitian ini penulis akan menggunakan sampling jenuh/total
sampling, sugiyono (2007:124) mengatakan :
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel
Berdasarkan penjelasan diatas, karena objek yang diteliti siswa kelas X
SMK Negeri 2 Tasikmalaya yang aktif mengikuti ekstrakulikuler sebanyak 30
orang, sehingga penulis menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini
ditetapkan sebanyak 30 siswa kelas X yang aktif mengikuti ekstrakulikuler
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya mengenai pengambilan jumlah sampel yang yang penulis ambil,
hal ini mengacu pada pendapat yang dikemukanan oleh Fraenkel (1993:92)
menegaskan bahwa:
For experimental and causal-comparatif studies, we recommand a minimum of 30 individual per group, although sometimess experimental studies with only 15 individual in each group can be defended if they very tightly controlled; studies using only 15 subject per group should probably be replicated however, before too much is made of any findings that occur.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa, jumlah sampel untuk penelitian
eksperimen dan kausal komparatif minimal 30 orang dalam setiap kelompok,
meskipun terkadang 15 orang juga sudah dianggap mencukupi.
2. Lokasi Penelitian
Untuk pelaksanaan penelitiannya, penulis melakukan penelitian di SMKN 2
Tasikmalaya. Lamanya perlakuan pada penelitian ini adalah 8 minggu,
Pelaksanaan pembelajaran (penelitian) berlangsung sebanyak 3 kali
perminggu selama dua bulan, dimulai tanggal Januari 2013 s/d Februari 2013
sehingga jumlah total pembelajaran sebanyak 14 kali pertemuan untuk kelompok
Taktis dan 14 kali pertemuan untuk kelompok Tradisional termasuk 1 kali
pertemuan tes awal dan 1 kali pertemuan tes akhir tes akhir seperti yang tercantum
pada tabel 3.1 berikut ini. Jadi jumlah keseluruhan pertemuan sebanyak 16 kali
pertemuan.
Tabel 3.1 Program Perlakuan Penelitian
Kelompok Bentuk perlakuan
Hari/jam Jumlah pertemuan Tempat
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sempatan menembak
Secara operasional penelitian ini melibatkan dua variabel bebas, yaitu
pendekatan mengajar taktis dan pendekatan mengajar tradisional, dan dua variabel
terikat yaitu motivasi dan hasil belajar sepakbola yang terdiri dari :
1. Variabel Bebas a. Pendekatan Taktis.
Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat memberikan alternatif, satu
jalan keluar yang memungkinkan siswa dapat mempelajari keterampilan
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahwa melalui pendekatan taktis guru dan siswa termotivasi untuk belajar
keterampilan bermain secara lebih baik. Dari pendekatan taktis adalah
urutan pembelajaran yang alamiah, yang meminimalkan proses
pembelajaran yang kurang sesuai dengan tahap-tahap perkembangan
siswa.
Keputusan yang tepat seperti apa yang harus dilakukan di dalam
situasi bermain adalah sesuatu yang penting. Kesalahan yang sering
terjadi dalam olahraga, biasanya terjadi pada siswa pemula, yaitu mereka
kurang memahami situasi dan kondisi permainan yang sesungguhnya.
Keunikan dari bermain terletak pada proses membuat keputusan untuk
melakukan keterampilan yang tepat. Jika siswa kurang memahami kondisi
bermain, kemampuan mereka untuk mengidentifikasi keterampilan yang
benar dalam satu situasi tertentu akan terganggu. Untuk meningkatkan
pemahaman bermain hanya dapat diperoleh melalui pembelajaran pada
kesadaran taktik.
Pendapat yang dikemukakan Richard Light dan Steve Georgakis
(Tt:3) dari University of Sidney yaitu : „In Singapore for example the
Singapore Ministry of Education mandated a variation of Game Sense
known as the Games Concept Approach in 1999”. (Tan, Wright, McNeill,
Fry &, Tan, 2002).‟
Penjelasan konsep ini memiliki persamaan antara game sense di
Australia dengan pendekatan bermain.
Pendapat lainnya pendekatan bermain sama dengan pendekatan taktik
dijelaskan Steven Tan (2005: 122-123) dalam catatannya yaitu :
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
for Understanding was used in this chapter rather than Games Concept Approac”.
Kementerian Pendidikan (Ministry of Education) telah mengadopsi
terminologi Games Concept Approach untuk pengajaran permainan.
Pendekatan ini serupa dengan pendekatan Tactical Games yang
dikemukakan oleh Griffin, Mitchell, dan Oslin (1997:145) di United States.
Dasar teori dari pendekatan ini sama dengan pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Taktik (Pembelajaran Pendekatan Taktik) di United Kingdom
(Thorpe, Bunker, & Almond, (1986:186). Dengan demikian, agar sesuai
dengan pemahaman internasional, terminologi Pembelajaran Pendekatan
Taktik digunakan dalam bab ini menggantikan Games Concept Approach.
Sekolah pemerintah di Singapura sejajar dengan sekolah umum di United
States.
Pembelajaran keterampilan taktis sepakbola tergolong permaianan
agonal, saling menyerang (invasion game). Berkaitan dengan pendekatan
taktis ini, perlu ditekankan kembali dua hal penting dalam menyusun
format pelajaran. Pertama, siswa berlatih untuk mengembangkan
keterampilan setelah mereka memainkan bentuk permainan yang
menyajikan suatu masalah taktik untuk menguasai keterampilan. Kedua,
dengan menggunakan latihan keterampilan dan kesadaran taktik dalam
permainan. Melalui kesempatan ini, anda dibantu untuk meningkatkan
peluang bahwa siswa akan memahami relevansi nilai keterampilan di
dalam suasana bermain.
b. Pendekatan Tradisional
Sejalan dengan pendekatan pola tradisional, Lutan (1997:220)
menyebutnya pendekatan langsung selalu berawal dari penjelasan dan
contoh tentang keterampilan dasar dan hal ini kemukakan oleh guru,
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dikemukakah guru sebagai rujukan. Dalam pendekatan itu sangat
dipersoalkan masalah benar atau salahnya gerakan. Selanjutnya Lutan
(1988:419) menegaskan, dengan menggunakan pendekatan tersebut, guru
atau pelatih mengajarkan secara langsung keterampilan yang sebenarnya.
Dalam penelilian ini, pendekatan pola tradisional dalam mengajar
sepakbola adalah dengan mengajarkan langsung keterampilan dasar atau
keterampilan dasar sepakbola kepada siswa. Seperti contoh : dalam
mempelajari penguasaan keterampilan dasar sepakbola dengan menitik
beratkan pada penguasaan keterampilan keterampilan dasar secara terpisah.
2. Variabel Terikat a. Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan hal yang penting, untuk itu upaya
meningkatkan motivasi belajar tersebut dilakukan dengan cara
mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar, mengoptimalkan
unsur-unsur belajar/ pembelajaran, mengoptimalkan pemanfaatan
pengalaman kemampuan yang di miliki oleh pembelajar dan
mengembangkan cita-cita dan aspirasi pembelajar.
Ausubel (1968:125) mengatakan adanya hubungan antara motivasi dan
belajar. Motivasi bukan mempakan syarat mutlak untuk belajar tak perlu
lebih dahulu ditunggu adanya motivasi sebelum kita mengajarkan sesuatu.
Bahkan kita dapat mengabaikan motivasi dan memusatkan perhatian
kepada pengajaran itu sendiri. Bila belajar itu berhasil, akan timbul
motivasi itu dengn sendirinya dan keinginan untuk lebih banyak belajar.
Sukses dalam belajar akan membangkitkan motivasi untuk belaiar.
Motivasi yang dianggap lebih tinggi tarafnya daripada penguasaan tugas ialah “achievement motivation” yakni motivasi untuk mencapai atau
menghasilkan sesuatu. Motivasi ini lebih mantap dan memberikan
dorongan kepada sejumlah besar kegiatan, termasuk yang berkaitan
Defri Mulyana, 2013
Pengaruh Pendekatan Taktis Dan Tradisional Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Keterampilan Sepak Bola (Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tasikmalaya Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Bola)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
: Motivasi adalah kemampuan siswa untuk mempertahankan semangat
belajarnya, berkaitan dengan upaya yang diberlakukan oleh seorang siswa
dalam rangka memenuhi tuntutan akademik yang telah ditetapkan oleh
sekolah. Sedangkan motivasi belajar siswa kelas X SMKN 2 Tasikmalaya
yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sepakbola merupakan keinginan
dan pendorong siswa untuk mencapai kesuksesan atau memperoleh
sesuatu yang menjadi tujuan akhir yang dikehendaki serta harapan untuk
berhasil dalam melakukan tugas-tugas sulit secara cepat dan tepat.
Motivasi ini oleh McClelland diuraikan dalam beberapa aspek yaitu :
(McClelland, 1965:122-138) :
1) Kebutuhan belajar (N), menunjukan adanya keinginan harapan untuk
mencapai hasil sebaik-baiknya
2) Kegiatan belajar (I), menunjukan adanya usaha yang dilakukan
individu mencapai tujuan baik bersifat jasmaniah maupun rohaniah
3) Hambatan (Bp, Bw), menggambarkan kesulitan-kesulitan yang harus
dihadapi dalam mencapai tujuan
4) Antisipasi terhadap tujuan (Ga), menggambarkan bagaimana
antisipasi siswa terhadap kemungkinan gagal atau berhasil dalam
usaha mencapai tujuan
5) Bantuan (Nup), menunjukan adanya orang-orang yang berempati,
membantu dan mendorong untuk mencapai tujuan yang bersifat
kontinyu
6) Suasana perasaan (G), berkaitan dengan perasaan yang dihayati oleh
siswa dalam usaha mencapai tujuan
7) Tema belajar (Ach.Th) menunjukan gambaran keseluruhan usaha
individu dakam mencapai tujuan
b. Keterampilan Sepakbola