• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR BOLABASKET DI SMK NEGERI 4 BANDUNG : Study Eksperimen di Smk Negeri 4 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR BOLABASKET DI SMK NEGERI 4 BANDUNG : Study Eksperimen di Smk Negeri 4 Bandung."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh : ANI IRMAWATY

0901403

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR BOLABASKET

DI SMK NEGERI 4 BANDUNG

(Study Eksperimen di SMK NEGERI 4 BANDUNG)

Oleh: Ani Irmawaty

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi

©Ani Irmawaty 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

(3)

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR BOLABASKET

DI SMK NEGERI 4 BANDUNG

(STUDI EKSPERIMEN DI SMK NEGERI 4 BANDUNG)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes AIFO NIP 196207181988031004

Pembimbing II

Dr. Uhamisastra, MS.AIFO NIP 195106221980021001

Mengetahui Ketua Pogram Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(4)

ABSTRAK

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR BOLABASKET

DI SMK NEGERI 4 BANDUNG

Pembimbing : 1. Dr. Yudy Hendrayana, M. Kes. AIFO. 2. Dr. Uhamisastra, MS.AIFO

Oleh : Ani Irmawaty

0901403

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendekatan taktis berpengarus terhadap keterampilan gerak dasar siswa dalam pembelajaran permainan bolabasket. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan responden/sampel yang berjumlah 50 orang siswa yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen 25 responden dan kelompok kontrol 25 responden. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa penerapan pendektan taktis pada proses pembelajaran sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Dari hasil penelitian Setelah perhitungan dilakukan diperoleh L0 hitung sebesar 0,005 ≤ Ltabel sebesar 0,05. Yang artinya ialah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan taktis terhadap keterampilan gerak dasar bola basket. Atau dengan kata lain pendekatan taktis baik digunakan untuk pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi yang berbasis permainan seperti bolabasket, bola voli mapun sepakbola.

(5)

ABSTRACT

A EFFECT ONCOMING TACTICAL AGAINST RESULT FROM STUDING BASKET BALL BASIC SKILL MOVEMENT AT

VACATIONAL HIGH SCHOOL 4 BANDUNG

Leader : 1. Dr. Yudy Hendrayana, M. Kes. AIFO. 2. Dr. Uhamisastra, MS.AIFO

By : Ani Irmawaty

0901403

Heading for this research is how to know oncoming tactical have an effect to basic skill moving student in training a basket ball game.the metod use for this research is metod of respondents experiment with 50 student for with 2 part group, 1st group (25 student) is a respondent and the 2nd ( 25 student) is a control the respondents. group of experiment given a treatment like approach tactical but the group of controlling is not giving a instruction.This research. After calculating from this (L0 0,005 ≤ Ltabel with 0,05) it mean having a significant effect oncoming tactical against basic skill moving basket ball or with oncoming tactical have a good for studing physical education with gaming look like basket ball, volley ball or football .

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

E. Batasan Penelitian ………. 5

F. Anggapan Dasar ……… 5

G. Hipotesis ……… 7

H. Batasan Istilah ………... 7

I. Metode Penelitian ………. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Hakikat Bolabasket ... 9

1. Pengertian Bolabasket ... 9

2. Teknik Dasar Permainan Bolabasket ... 10

B. Faktor-faktor Penunjang Permainan Bolabasket ... 15

1. Sumber Daya Manusia ... 15

(7)

3. Model Pembelajaran ... 21

C. Pendekatan Taktis ... 28

1. Konsep Model Pembelajaran Taktis ... 28

2. Asumsi dalam Pengajaran ……….. 30

3. Asumsi dalam Pembelajaran ……….. 30

D. Pengaruh Pendekatan Taktis ... 31

1. Keuntungan Pendekatan Taktis ……….. 31

2. Kerugian Pendekatan Taktis ……….. 32 BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Metode Penelitian... 33

B. Lokasi dan Desain Penelitian ... 34

C. Populasi dan Sampel ... 35

D. Instrumen Penelitian... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

BAB IV ANALISI DATA PENELITIAN ... 41

A. Data Hasil Penelitian ... 41

B. Analisis Data ... 44

C. Deskripsi Penelitian ... 53

D. Pembahasan ... 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Simpulan ... 57

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58 LAMPIRAN

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Bolabasket adalah salah satu pelajaran dalam pendidikan jasmani. Terdapat dalam ruang lingkup pertama bersama dengan olahraga permainan lainnya seperti permainan bola besar dan permainan bola kecil. Bolabasket sendiri termasuk kedalam permainan bola besar, permainan ini dimainkan secara beregu

yang terdiri dari lima orang. Dalam permainan bolabasket dibutuhkan beberapa

keterampilan seperti keterampilan menggiring bola (dribble), mengumpan bola

(passing) dan memasukan bola ke dalam keranjang (shooting).

Untuk dapat melakukan permainan bola besar diperlukan beberapa faktor

seperti faktor fisik, taktik, teknik dan mental. Faktor fisik sangat menentukan

terhadap permainan bolabasket, seperti kemampuan daya tahan siswa untuk

memainkan permainan dengan waktu yang sesungguhnya. Hal tersebut senada

dengan yang dikemukakan oleh Harsono (1988:153) sebagai berikut :

Sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet.

Selain faktor fisik, kemampuan memahami taktik bermain harus dimiliki oleh

seorang pemain. Dengan memahami taktik bermain, permainan basket akan

semakin menarik untuk dimainkan karena terdapat pola permainan yang

bervariasi. Untuk menunjang taktik bermain, pemain harus memiliki kemampuan

teknik bermain basket yang baik. Salah satu teknik dasar dalam permainan

bolabasket yang menjadi unsur terpenting dan harus dikuasai oleh setiap pemain

adalah shooting. Karena shooting merupakan cara pemain bolabasket untuk mencetak angka dalam permainan bolabasket, karena yang menang adalah tim

(9)

Dan yang terakhir dalam permainan bolabasket dibutuhkan pula aspek mental.

Faktor mental adalah faktor yang paling penting untuk di kuasai dalam shooting skill. mengetahui kapan harus shooting, dan melakukannya dengan efektif walaupun dalam tekanan akan mampu menjadikan kita shooter yang handal. Sebesar apapun bakat yang dimiliki, tetapi kerja keras dan latihan akan lebih berpengaruh dalam peningkatan skill, refleks dan kekuatan kita. Maka, penulis ingin meningkatkan kemampuan keterampilan dasar siswa agar mereka dapat

memainkan permainan bolabasket dengan menyenangkan. Usaha peningkatan

kualitas sumber daya manusia telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat

penyelenggaraan pendidikan melalui proses belajar mengajar yang tepat sesuai

dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik dengan kerangka dan sistem

yang terstruktur. Permainan bolabasket membutuhkan beberapa sarana dan

prasarana seperti : bolabasket, lapangan, ring basket, papan pantul dan tiang

penyangga. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani terdapat beberapa model pembelajaran seperti model pembelajaran langsung (direct instruction), model pembelajaran kooperatif, model inkuiri, model pembelajaran pendidikan olahraga

(sport education model), model pendekatan taktis, model pembelajaran personal

(personal model) dan model pembelajaran peer teaching.

(10)

3

Dari fakta di atas dapat digambarkan bahwa hal ini masih menunjukkan lemahnya model pendekatan yang diterapkan oleh guru, sehingga penulis ingin menerapkan pendekatan taktis dalam upaya meningkatkan keterampilan dasar siswa dalam permainan bolabasket. Salah satu cara untuk mengatasi masalah di atas yaitu melalui model pembelajaran pendekatan taktis. Tujuan pendekatan taktis dalam pembelajaran permainan adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan. Menurut Tomoliyus (2001:4) :

Pendekatan taktik disebut juga pendekatan induktif yang lebih mengutamakan proses dengan menggambarkan hasilpelaksanaan tugas. Dan pendekatan ini juga lebih menekankan partisipasi maksimal, kesenangan dan mengembangkan daya kreasi, kemampuan memecahkan masalah dan tidak tergantung pada guru.

(11)

Berdasarkan hal diatas, maka penulis terdorong untuk melakukan sebuah penelitian penjas di sekolah dengan melibatkan unsur permainan dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang akan dilaksanakan sekolah agar siswa dapat berperan aktif dalam melakukan tugas geraknya dan untuk mendapatkan pembelajaran penjas yang berkualitas. Oleh karena itu, disini penulis memberikan judul skripsi ini yaitu “ Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Gerak Dasar BolaBasket di SMK NEGERI 4 BANDUNG “ .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Apakah terdapat pengaruh pendekatan taktis terhadap hasil belajar keterampilan gerak dasar bolabasket siswa SMKN 4 BANDUNG ?

C. Tujuan Penelitian

Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan adalah penting sebagai awal untuk kegiatan selanjutnya. Sesuai dengan rumusan masalah yang penulis rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh pendekatan taktis terhadap hasil belajar keterampilan gerak dasar bolabasket siswa SMKN 4 BANDUNG.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Secara teoritis

a. Sebagai sumbangan keilmuan bagi siswa yang ingin menekuni olahraga permainan bolabasket

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga yang berkompeten dengan pembinaan olahraga permainan bolabasket

(12)

5

E. Batasan Penelitian

Pembatasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah. Mengenai pembatasan penelitian dijelaskan oleh Surakhmad (2000 : 36) sebagai berikut: Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidikan tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya. Tenaga, kecekatan, waktu, biaya dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut. Adapun pembatasan masalah yang dimaksud sebagai berikut:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan taktis.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar keterampilan gerak dasar bolabasket

3. Populasi penelitian adalah siswa SMK Negeri 4 Bandung 4. Sampel penelitian adalah 50 orang siswa

5. Instrumen yuang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. chest pass

b. dribbling c. shooting

F. Anggapan Dasar

Anggapan dasar diperlukan untuk pegangan dan titik tolak dari proses penelitian yang sedang berlangsung atau dikerjakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Surakhmad (2000:107) yang mengemukakan sebagai berikut : “Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik itu”.

Dengan adanya keterangan tersebut di atas, maka penulis merumuskan anggapan dasar penelitian sebagai berikut :

(13)

lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses yang meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pembelajaran.

2. Menurut Tomoliyus (2001:4) :

Pendekatan taktis disebut juga pendekatan induktif yang lebih mengutamakan proses dengan menggambarkan hasil pelaksanaan tugas. Dan pendekatan ini juga lebih menekankan partisipasi maksimal, kesenangan dan mengembangkan daya kreasi, kemampuan memecahkan masalah dan tidak tergantung pada guru.

3. Pendapat Mahendra dan Nuryadi (2008:1)

Salah satu fungsi pengajaran yang harus dijalankan guru adalah menyajikan bahan pelajaran agar sampai dan bisa dikuasai oleh siswa. dalam penyajian bahan pelajaran ini, biasanya guru harus melibatkan berbagai metode, gaya, pendekatan serta strategi pengajaran. Di samping itu, pada praktek penyajiannya, guru pun harus memperhitungkan beberapa hal yang berkaitan dengan teknik penyajian ini diyakini dapat memfasilitasi pembentukan rencana gerak yang akurat dan memotivasi siswa untuk terlibat secara penuh. 4. Pendapat Mahendra dan Sucipto (2008:10)

Jika berusaha mengajarkan keterampilan teknik suatu cabang olahraga dan sekaligus mengajarkan bagaimana penerapannya dalam situsi permainan, maka pendekatan taktis atau pendekatan taktis dalam pengajaran cabang olahraga permainan adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep bermain.

(14)

7

G. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu prasangka atau jawaban yang dianggap benar untuk sementara waktu perlu adanya pembuktian kebenarannya. Sejalan dengan itu Arikunto (2002:62), menjelaskan mengenai hipotesis yaitu: “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan-permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Jadi hipotesis merupakan suatu kejelasan dalam menuntun arah proses penelitian untuk mencari pemecahan suatu masalah. Berdasarkan pemaparan tadi diatas maka hipotesis yaitu sebagai berikut : Pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar keterampilan gerak dasar bolabasket siswa SMKN 4 Bandung.

H. Batasan Istilah

Dalam penulisan skripsi ini ada beberapa istilah yang pengertiannya perlu dijelaskan. Istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh, menurut Poerwadarminta (1984 : 731) adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang berkuasa atau berkekuatan.

2. Hasil belajar adalah suatu tujuan yang dicapai dalam proses belajar mengajar. 3. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

4. Pendekatan taktis menurut Tomoliyus (2001:4) : adalah pendekatan induktif yang lebih mengutamakan proses dengan

menggambarkan hasil pelaksanaan tugas

(15)

I. Metode Penelitian

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah-langkah bagaimana penelitian dilakukan sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Menurut Sugiyono (2012:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis berarti proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Menurut Sugiyono (2012:6) Metode Penelitian Pendidikan dapat diartikan sebagai :

Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Kaitannya dengan hal tersebut dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen. Disampaikan oleh Sugiyono (2012:107) metode eksperimen

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

(17)

B. Lokasi dan Desain Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat penelitian yang akan dilaksanakan peneliti yaitu di SMK Negeri 4 Bandung.

2. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, maka penulis menggunakan pretest-posttest control group design sebagai desain penelitiannya.

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Kemudian kelompok eksperimen diberikan perlakuan atau treatment yaitu diberikan perlakuan sebanyak 16 pertemuan. Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul maka data tersebut diolah dan dianalisis secara statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil perlakuan penelitian yang telah dilaksanakan. Selanjutnya untuk mengetahui hasil perlakuan dilakukan uji signifikan hasil perlakuan. Mekanisme penelitian pretest-posttest control group (sugiyono, 2012:112) digambarkan dalam table sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pretest Posttest Control Group Design

R O1 X O2

R O3 - O4

Keterangan :

R : kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

(18)

35

O2 : posttest yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen O4 : posttest yang dilaksanakan pada kelompok kontrol C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut sugiyono (2012:297) populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Maka yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 4 Bandung.

2. Sampel

Menurut sugiyono (2012:297) sampel dapat diartikan sebagai sebagian dari populasi tersebut. Dalam menentukan sampel tersebut peneliti menggunakan teknik simple random sampling. Sugiyono (2010:82) menjelaskan mengenai

simpel random sampling sebagai berikut : dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.

Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mengambil siswa kelas X sebagai sampel dengan jumlah 50 orang siswa SMKN 4 Bandung. Dalam menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dari 50 orang tersebut peneliti membagi menjadi dua kelompok masing-masing 25 orang.

Berikut penjelasan dalam gambar mengenai simpel random sampling :

Diambil secara

Random

Gambar 3.1

Teknik Simpel Random Sampling (Sugiyono, 2010:82) Populasi

homogen/relatif

homogen

Sampel yang

(19)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Instrument penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Menurut Sugiyono (2012:147) meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam.

Berdasarkan hal tersebut, untuk memperoleh data hasil penelitian yang berupa hasil belajar siswa pada permainan bolabasket, digunakan instrumen penlitian berupa test. Dalam penelitian ini alat ukur test yang menjadi acuan penelitian adalah test chest pass pada permainan bolabasket.

1. Test Chest Pass Pelaksanaan Test :

Subyek berdiri dibelakang garis dengan jarak lempar 2 meter dari dinding, sambil memegang bola. Ketika diberikan aba-aba, bola dilemparkan sebanyak mungkin ke dinding dan bola tidak boleh jatuh ke lantai selama 30 detik.

Penjelasan dalam gambar :

Gambar 3.2

Test Chest Pass 2 m

(20)

37

2. Test Dribbling Pelaksanaan Test :

Subjek berdiri dibelakang rintangan sambil memegang bola basket, setelah aba-aba diberikan siswa melakukan dribbling melewati rintangan yang telah disediakan. Dribbling dilakukan selama 30 detik sebanyak mungkin melewati rintangan, point akan diperoleh apabila siswa telah melakukan dribbling dengan melewati rintangan lalu kembali ketempat awal setelah melakukan 1 putaran. Penjelasan dalam gambar :

Testi

1m

Gambar 3.3 Test Dribbling

(Sumber : http://randyarif.blogspot.com/?m=1)

3. Test Shooting Pelaksanaan Test :

Dalam test ini siswa harus melakukan shooting sebanyak-banyaknya dalam waktu 30 detik. Point akan diperoleh dari berapa banyak siswa memasukan bola kedalam ring. (Sumber : mardikaraditya.blogspot.com/2013/06/makalah-tes-dan-pengukuran-bola-basket.html)

4. Pengujian Validitas dan Rehabilitas alat ukur test chest pass

(21)

a. Menetapkan sumber yang akan digunakan dalam kegiatan uji coba. Sampel yang di uji cobakan adalah siswa kelas X SMKN 4 Bandung sebanyak 50 orang siswa. Jumlah tersebut disesuaikan dengan sampel yang akan dilaksanakan peneliti dalam pelaksanaan penelitian cara penentuan sampel dengan sistem acak atau simple random sampling (Sugiyono, 2012:297). b. Pelaksanaan uji coba, dilakukan pada bulan Desember 2014.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang telah terkumpul setelah proses penelitian dilaksanakan kemudian dianalisis melalui pendekatan statistik. Menurut Bambang dan Jajat (2010:11) statistik merupakan kumpulan fakta dalam bentuk angka atau bilangan yang disusun dalam bentuk tabel atau grafik yang dapat menggambarkan atau melukiskan adanya suatu persoalan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, langkah-langkah dalam pengolahan data penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung skor rata-rata menggunakan rumus :

X = Keterangan :

X = nilai rata-rata X = skor yang diperoleh N = jumlah sampel ∑ = jumlah

2. Menghitung simpangan baku :

S =

(

X1-X)2 n-1

Keterangan :

S = simpangan baku

X1 = skor yang dicapai seseorang

(22)

39

n = banyaknya jumlah orang

3. Menghitung uji normalitas dengan pendekatan bermain. Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan analisis uji distribusi normal, adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.

b. Mencari Z skor dan tempatkan pada kolom Zi. c. Mencari luas Zi pada tabel Z.

d. Pada kolom F (Zi), untuk luas yang bertanda negatif maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah negatif maka 0,5 + luas daerah. e. S (Zi), adalah urutan n dibagi n.

f. Hasil pengurangan F (Zi) tempatkan pada kolom F (Zi) – S (Zi).

g. Mencari data / nilai yang tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+), sebagai nilai L0.

h. Membuat kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :

- Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi normal.

- Jika L0 ≤ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data berdistribusi normal.

i. Mencari nilai Ltabel , membandingkan L0 dengan Ltabel.

Selanjutnya menguji homogenitas dengan Anava (Uji Bartlett). Rumus yang digunakan menurut Sudjana (1996:260) adalah sebagai berikut :

(23)

Dari harga-harga tersebut di atas, maka tentukanlah :

- Variansi gabungan dari semua sampel (S) dengan formulasi rumus :

S2 =

{

∑(N-1)Si2

}

∑(n-1)

- B = log S { ∑(n-1)}

- X = {(ln.10) (B- ∑(n-1) log Si2} ; ln: 2,3026

(24)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pertanyaan penelitian dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan taktis memberi pengaruh secara signifikan terhadap keterampilan gerak dasar pembelajaran permainan bolabasket. Sesuai dengan yang dijelaskan pada pembahasan dapat dikatan pula pendekatan taktis cocok digunakan untuk pembelajaran permainan, seperti bola besar dan lainya.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman selama penelitian, peneliti memberikan saran kepada semua semua pihak baik itu untuk seklah maupun guru pendidikan jasmani. Adapun saranya ialah sebagai berikut :

1. Bagi sekolah, agar lebih menekankan mengenai hal-hal yang dapat mendukung terhadap pendekatan pembelajaran yang tepat kepada siswa yang salah satunya menggunakan pendekatan taktis supaya proses pembelajaran dapat menghasilkan tujuan pembelajaran yang optimal. 2. Bagi para guru pendidikan jasmani, agar lebih memperhatikan mengenai

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, R. (2014). Sports Information. [online]. Tersedia: http://randyarif.blogspot.com/?m=1

Arikunto, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Rineke Cipta.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Dimyati dan Mudjiono. (2005). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

EnsikloPenjas.(2012). Sarana dan Prasarana BolaBasket. [online]. Tersedia: http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/12/ sarana-dan-prasarana-bola-basket-serta.html?m=1

Fred Percipal. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Griffin. dkk. (1997). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Harjanto. (2006). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Harsono. (1988). Modul Permainan BolaBasket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Joyce dan Weil . (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Juliantine, T. dkk. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Knirk dan Gustafon. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Mardika, R. (2013). Makalah Tes Pengukuran dan Bolabasket. [online]. Tersedia: http://mardikaraditya.blogspot.com/2013/06/makalah-tes-dan-pengukuran-bola-basket.html

(26)

59

Reznanda, I. (2013). Sarana dan Prasarana BolaBasket Serta Teknik Dasar BolaBasket. [online].

Tersedia:http://ichareznanda.blogspot.com/2013/10/sarana-dan-prasarana-bola-basket-serta.html?m=1

Sodikun, I. (1991). Modul Permainan BolaBasket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia

Sodikun, I. (1992). Modul Permainan BolaBasket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Sucipto. dkk. (2010). Modul Permainan BolaBasket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Gambar

 Test Chest Pass Gambar 3.2 2 m
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

69 Pemberian Tugas, Latihan, dan Tanya-Jawab serta Teknik Parafrasa dan Identifikasi Komponen Tutur untuk Peningkatan Penguasaan Ragam Bahasa: PTK dalam Matakuliah Analisis

[r]

Kartu ini harap dikembalikan ke Departemen Matematika bila bimbingan telah selesai. Diketahui/

Skripsi pada Jurusan PGPAUDFIP UPI Bandung : tidak diterbitkan.. Kemampuan Fisik, Seni, dan

Kyai Ageng Muhammad Besari No.. Raden

Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisa regresi. Model matematis dalam

Dalam aplikasi sintesis nada yang menggunakan metode sintesis aditif, sinyal sinus digunakan sebagai sinyal dasar yang akan dijumlahkan dengan beberapa sinyal sinus yang lain,

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah Kota Sukabumi.. Universitas