iv Universitas Kristen Maranatha
Abstract
The relationship between age and the importance of brand relation is
investigated. In a first exploratory survey, this relation appeared to be U-shaped.
Brand relations are relatively strong for both consumers under 30 and those over
60. In a second survey, a theory-based explanation is sought as to why the
importance of brand relation increases with age over 50. The answer lies in a
decreased tolerance of ambiguity, consistent with low cognitive-affective complexity.
Given hedonic innovativeness and future time perspective, the relation between age
and brand relation becomes stronger. The results imply that brands should
communicate to older consumers: ‘we have a long future together, our new products
are attractive and we don’t take you out of your comfort zone’.
Keyword : brand relations, cognitive-affective, Socio emotional, tolerance of
v Universitas Kristen Maranatha
Abstrak
Hubungan antara usia dan pentingnya hubungan merek diselidiki. Dalam sebuah survei eksplorasi pertama, hubungan ini tampak berbentuk seperti - U. hubungan merek relatif kuat bagi konsumen di bawah 30 dan mereka lebih dari 60.
Dalam sebuah survei kedua, penjelasan teori berbasis dicari mengapa pentingnya merek hubungan meningkat dengan usia lebih dari 50. Jawabannya terletak pada
toleransi penurunan ambiguitas , konsisten dengan rendah kompleksitas kognitif-afektif. Mengingat inovasi hedonis dan perspektif waktu mendatang, hubungan antara usia dan hubungan merek menjadi lebih kuat. Hasil menyiratkan bahwa merek
harus mengkomunikasikan kepada konsumen yang lebih tua: 'kita memiliki masa depan yang panjang bersama-sama, produk baru kami yang menarik dan kami tidak
membawa Anda keluar dari zona kenyamanan Anda'.
vi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... i
ABSTRAK ... 5
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
vii Universitas Kristen Maranatha
2.6 Ringkasan Hasil Riset Empiris ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
3.1 Jenis Penelitian ... 29
3.2 Populasi dan Sampel ... 29
3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 30
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 31
3.5 Metode Analisis Data ... 32
3.6 Metode Penelitian ... 34
3.7 Metode Asumsi Klasik ... 36
3.8 Definisi Operasional Variabel ... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 44
4.1 Hasil Penelitian ... 44
4.2.1 Pengaruh Usia Pemakaian terhadap Inovasi Hedonis pada Konsumen Mobil Honda. ... 87
4.2.2 Pengaruh Inovasi Hedonis Terhadap Brand Relations (hubungan merek) Pada Konsumen Mobil Honda. ... 87
4.2.3 Pengaruh Usia Pemakaian Terhadap Brand Relations (hubungan merek) yang Dimediasi oleh Inovasi Hedonis ... 88
viii Universitas Kristen Maranatha 4.2.5 Pengaruh Perspektif Masa Depan terhadap Brand Relations
(hubungan merek) pada Konsumen Mobil Honda ... 88
4.2.6 Pengaruh Usia Pemakaian terhadap Brand Relations (hubungan merek) yang Dimediasi oleh Perspektif Masa Depan ... 89
4.2 Keterbatasan Penelitian ... 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 90
5.1 Kesimpulan ... 90
5.2 Saran ... 91
5.2.1 Saran Teoritis ... 91
5.2.2 Saran Praktis ... 91
DAFTAR PUSTAKA ... i
1 Universitas Kristen Maranatha
memukau konsumen dan menentukan sukses atau gagalnya perusahaan. Tak heran, merek-merek kuat dan terkenal menjadi rebutan pebisnis dan diperjual belikan sebagai jalan pintas meraih sukses.
Konsep hubungan antara konsumen dan merek sudah dikenal secara luas di kalangan praktisi seperti brand management (Manajemen Merek) dan advertising (Iklan). Brand
relationship (Hubungan Merek) dianggap penting untuk mempertahankan hubungan
merek bagi organisasi, basis pelanggan, dalam suatu pasar yang semakin kompetitif dan bergerak cepat. Brand relationship (Hubungan Merek) telah diakui sebagai yang
terkemuka dalam meningkatkan pangsa pasar dan keuntungan, memberikan keunggulan kompetitif, meningkatkan keputusan pemasaran seperti positioning (penempatan)
produk dan iklan, penguatan sikap, volume (kapasitas) pembelian yang lebih tinggi dan bisnis yang berulang.
Tindakan pemasaran yang menggabungkan satu set perilaku merek, dapat dianggap sebagai peran yang dimainkan oleh sebuah merek dalam suatu hubungan. Kesimpulan tersebut tidak hanya menunjukkan pandangan konsumen melalui apa yang mereka terima dari merek, tetapi juga membentuk persepsi peran yang dimainkan oleh
sebuah merek. Peran aktif dari merek melalui tindakan pemasaran perusahaan membentuk titik konseptual kunci untuk memberikan dukungan gagasan bahwa merek
2 Universitas Kristen Maranatha Beberapa fungsi consumer brand relationship (hubungan konsumen dengan
merek) dari sudut pandang konsumen yaitu meyakinkan konsumen tentang konsistensi kualitas produk, memungkinkan konsumen untuk mengekspresikan diri secara
emosional, dan juga sosial, misalnya membuat pernyataan untuk orang lain (Langer tahun 1997, Dall'Olmo Riley & deChernatony 2000 dalam Sweeney & Chew, 2002).
Studi tentang brand relationship (hubungan merek) mengungkapkan bahwa
brand relationship (hubungan merek) yang kuat merupakan faktor penting untuk
mendorong daya tahan dalam menghadapi informasi merek yang negatif. Penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa jika pemasar ingin mengkonversi informasi merek negatif ke positif, maka brand relationship (hubungan merek) adalah yang terbaik dan
kompeten untuk mengubah informasi ini (Swaminathan et al., 2007 dalam Raut & Brito, 2014). Consumer-brand relationship (hubungan konsumen dengan merek) yang kuat seharusnya mendukung hubungan permanen dan daya tahan yang lebih baik ketika
merek berangkat dari kondisi yang negatif (Ahluwalia et al., 2000 dalam Raut & Brito, 2014).
Sehubungan dengan adanya faktor penuaan pada populasi masyarakat, strategi pemasaran untuk konsumen lebih tua akhir-akhir ini menjadi lebih penting. Meskipun ada peningkatan minat dalam dunia akademis terkait isu-isu pemasaran ke konsumen
lebih dari usia 50, banyak pernyataan mendasar dalam pemasaran yang menarik terkait dengan penuaan. Beberapa yang menyangkut consumer-brand relationship (hubungan
konsumen dengan merek), diantaranya: (1) Merek ponsel lebih melekat bagi konsumen dengan usia yang lebih tua dibandingkan dengan konsumen yang berumur 20 tahun. (2) Dengan merek mobil saat ini terus tumbuh selama beberapa tahun ini. (3) Konsumen
3 Universitas Kristen Maranatha Ada beberapa bukti bahwa penggunaan merek, dari beberapa merek yang
diteliti, tidak mengalami perubahan selama hidup (Yang et.al., 2005; Uncles & Lee, 2006 dalam Sikkel, 2013). Lambert-Pandraud et.al. (2005) dan Lambert-Pandraud &
Laurent (2010) mengemukakan bahwa untuk pasar otomotif Perancis dan pasar parfum Perancis, ada perbedaan yang menyebabkan ketertarikan yang relatif tinggi dari konsumen yang lebih tua terhadap merek lama. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan
dan kadar dari brand relationship (hubungan merek) jelas berbeda untuk konsumen yang lebih tua dibandingkan dengan konsumen yang lebih muda (Sikkel, 2013).
Setelah dilakukan pendalaman terhadap produk yang berbeda selama siklus hidup (misalnya, permainan komputer sebagian besar dibeli oleh konsumen muda,
sedangkan koran oleh konsumen yang lebih tua), peran merek dalam merubah frekuensi pembelian tidak terlihat (Uncles & Lee, 2006 dalam Sikkel, 2013). Namun, meskipun data statistik sehubungan dengan pilihan merek adalah sama untuk konsumen muda dan
tua, ada alasan untuk menganggap bahwa merek mungkin memiliki arti yang berbeda selama “life course”.
Yang dimaksud life course disini ialah pengaruh umur mobil kepada pembelian mobil Honda. Konsumen yang lebih tua dianggap berbeda dalam hal kognitif dan emosional (Sikkel, 2013). Konsep life course (umur pemakaian) pada dasarnya
menyiratkan fenomena sosial yang membedakan usia dari tahap siklus hidup dan rentang hidup yang beraturan. Rentang hidup mengacu pada durasi kehidupan dan
karakteristik yang terkait erat dengan usia tetapi pada waktu dan tempat yang sedikit berbeda.
Berdasarkan penelitian Sikkel (2013) diperoleh hasil bahwa ada dua proses yang
terbukti memperkuat hubungan antara usia dengan brand relations (hubungan merek) yang mempunyai arti proses mencipta, memelihara dan mengalihkan keunggulan,
4 Universitas Kristen Maranatha badan usaha atau perusahaan dalam melakukan hubungan dengan pelanggan sangat
membutuhkan proses relationship marketing (hubungan pemasaran) (Kotler dan Armstrong 1996). Proses tersebut terdiri: yang pertama adalah inovasi hedonis yaitu
pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan
atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.
Dan yang kedua adalah perspektif masa depan. Perspektif masa depan adalah
konteks sistem dan persepsi visual adalah cara bagaimana objek terlihat pada mata manusia berdasarkan sifat spasial, atau dimensinya dan posisi mata relatif terhadap
objek dimasa yang akan datang yang belum terjadi. Kedua proses ini akan diuji kembali untuk memediasi hubungan usia dan brand relations (hubungan merek). Pada objek yang dipilih oleh peneliti objek yang dipilih adalah merek mobil Honda, karena Honda
sudah memiliki brand image (citra merek) yang kuat di benak para konsumen di dunia dan sudah menjadi salah satu market leader (pemimpin dipasar) terbesar di pasar
otomotif dunia, terutama di Asia. Honda juga sudah menjadi merek mobil yang melegenda di Indonesia sendiri,dan juga terkenal karena memiliki harga jual yang tinggi dibanding pesaing-pesaing nya. Maka dari itu peneliti lebih tertarik untuk meneliti
merek mobil Honda yang sudah menjadi market leader (pemimpin dipasar) dan mempunyai brand image (citra merek) yang kuat di benak para konsumen nya.
Berdasarkan situasi di atas, penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh “Life Course” terhadap Brand Relations pada Konsumen Mobil Honda.
Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS PENGARUH LIFE COURSE
TERHADAP BRAND RELATIONS PADA KONSUMEN HONDA, penulis ingin
5 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian serta penjelasan yang telah dikemukakan pada latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh usia pemakaian terhadap inovasi hedonis pada konsumen mobil Honda?
2. Apakah terdapat pengaruh inovasi hedonis terhadap brand relations (hubungan
merek) pada konsumen mobil Honda?
3. Apakah terdapat pengaruh usia pemakaian terhadap brand relations (hubungan
merek) yang dimediasi oleh inovasi hedonis?
4. Apakah terdapat pengaruh usia pemakaian terhadap perspektif masa depan pada
konsumen mobil Honda?
5. Apakah terdapat pengaruh perspektif masadepan terhadap brand relations (hubungan merek) pada konsumen mobil Honda?
6. Apakah terdapat pengaruh usia pemakaian terhadap brand relations (hubungan merek) yang dimediasi oleh perspektif masa depan?
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan menyimpang dari topik, maka peneliti
menentukan batasan-batasan sebagai berikut:
1. Pendekatan teori life course (umur pemakaian) hanya difokuskan pada variabel
usia konsumen mobil Honda.
2. Perilaku konsumen akan diamati dari konsumen mobil Honda yang berusia
masih muda mulai dari umur 30 tahun sampai yang sudah tua yang berumur 60 tahun. 3. Brand relations (hubungan merek) dibatasi pada bidang otomotif khususnya
6 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui pengaruh usia pemakaian terhadap inovasi hedonis pada
konsumen mobil Honda.
2. Untuk mengetahui pengaruh inovasi hedonis terhadap brand relations (hubungan merek) pada konsumen mobil Honda.
3. Untuk mengetahui pengaruh usia pemakaian terhadap brand relations (hubungan merek) yang dimediasi oleh inovasi hedonis.
4. Untuk mengetahui pengaruh usia pemakaian terhadap perspektif masa depan pada konsumen mobil Honda.
5. Untuk mengetahui pengaruh perspektif masabdepan terhadap brand relations (hubungan merek) pada konsumen mobil Honda.
6. Untuk mengetahui pengaruh usia pemakaian terhadap brand relations (hubungan
7 Universitas Kristen Maranatha 1.5 Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini memberikan manfaat yang sejalan dengan tujuan penelitian diatas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna:
1. Bagi Pembaca
Dapat memberikan pengetahuan tentang proses pengembangan hubungan antara konsumen dengan merek perusahaan, dan memberikan penjelasan tentang pengaruh usia
terhadap brand relations (hubungan merek) terutama pada merek yang banyak diminati oleh konsumen. Penelitian ini dapat menjadi bahan acuan dan bahan pustaka bagi
mahasiswa dan pihak-pihak lain yang ingin melakukan penelitian dengan objek yang sama dimasa mendatang.
2. Bagi Manajemen Perusahaan
Dapat menjadi masukan bagi perusahaan otomotif dalam melihat perilaku konsumennya, sehingga bisa menciptakan inovasi-inovasi yang disesuaikan dengan
keinginan konsumen baik konsumen muda hingga yang tua. Dengan begitu, perusahaan Honda bisa membangun brand relations (hubungan merek) yang kuat dan para
pelanggan lama tetap merasa diperhatikan. 3. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan mengetahui pasar Honda di Indonesia,
khususnya mengenai pengaruh Life Course (umur pemakaian) terhadap Brand Relations (hubungan merek) pada konsumen Honda. Dan juga sebagai tugas akhir untuk
90 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “ANALISIS PENGARUH LIFE
COURSE TERHADAP BRAND RELATIONS PADA KONSUMEN HONDA” yang
dilakukan melalui observasi dan penyebaran kuisioner. Penulis menyimpulkan bahwa: 1. Usia pemakaian ternyata berpengaruh secara langsung dan signifikan positif
terhadap inovasi hedonis pada pembelian mobil Honda. dalam penelitian terbukti signifikan dan memiliki pengaruh langsung sebesar 0,234 atau 23,4%.
2. Inovasi hedonis berpengaruh secara langsung dan signifikan positif terhadap brand
relations (hubungan merek) pada pembelian mobil Honda. Dalam penelitian terbukti
signifikan dan memiliki pengaruh langsung sebesar 0,655 atau 65,5%.
3. Usia pemakaian ternyata berpengaruh secara tidak langsung dan signifikan terhadap
brand relations (hubungan merek) yang dimediasi inovasi hedonis pada pembelian
mobil Honda. Terbukti pengaruh tidak langsung usia terhadap brand relations melalui
inovasi hedonis adalah 0,1533 atau 15,33%.
4. Usia pemakaian ternyata berpengaruh secara langsung dan signifikan positif
terhadap perspektif masa depan pada pembelian mobil Honda. Dalam penelitian terbukti signifikan dan memiliki pengaruh langsung sebesar 0,279 atau 27,9%.
5. Perspektif masa depan berpengaruh secara langsung dan signifikan positif terhadap
brand relations (hubungan merek) pada pembelian mobil Honda. Dalam penelitian
terbukti signifikan dan memiliki pengaruh langsung sebesar 0,647 atau 64,7%.
6. Usia pemakaian ternyata berpengaruh secara tidak langsung dan signifikan terhadap
91 Universitas Kristen Maranatha pembelian mobil Honda. Terbukti pengaruh tidak langsung usia terhadap brand
relations melalui perspektif masa depan adalah 0,1805 atau 18,05%.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Teoritis
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang
bermafaat untuk penelitian yang akan datang, yaitu:
1. Bagi peneliti berikutnya bisa menambahkan faktor lain selain usia pemakaian,
misalkan faktor demografis (domisili).
2. Bisa menambahkan faktor psikografi, seperti mengenai perasaan konsumen
merujuk pada perkiraan umum konsumen terhadap pemasaran dan pasar, lebih
cenderung kepada gaya hidup. Pada segmen ini konsumen dikelompokan berdasarkan status sosial, gaya hidup dan kepribadian.
5.2.2 Saran Praktis
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang sangat
bermafaat dan dapat membantu Honda, yaitu:
1. Memberikan gambaran bahwa usia pemakaian produk merupakan salah satu
faktor yang penting untuk menciptakan brand relations (hubungan merek). 2. Honda perlu mampu meningkatkan pelayanan dan paska pembelian. Contohnya
panduan servis yang diingatkan kepada konsumen secara langsung dan lebih
ANALISIS PENGARUH LIFE COURSE TERHADAP
BRAND RELATIONS PADA KONSUMEN HONDA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)
Oleh: Christian
1052070
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab atas Kasih dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tulisan yang berjudul “Analisis
Pengaruh Life Course Terhadap Brand Relations Pada Konsumen Honda” dengan baik.
Karya tulis ini selanjutnya diajukan menjadi skripsi yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dlam menempuh siding sarjana Strata 1 (S1) dan memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Pada penyusunan skripsi ini, penulis menyadari tidak lepas dari berbagai
kesalahan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan terbuka sebagai bahan masukan dan
perbaikan. Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis diberikan
kekuatan dan kelancaran dalam menyusun karya tulis ini dengan
sebaik-baiknya.
2. Ibu A. Rinny Maharsi, S.E., M.M. selaku dosen wali yang baik dan inspiratif.
3. Felicia Abednego, S.E., M.M. selaku dosen pebimbing yang telah
meluangkan waktu, memberikan pengarahan dengan baik dan sabar kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Orang tua yang selalu memberikan semangat setiap hari untuk menyelesaikan
kuliah penulis, membuat penulis belajar arti kata sabar dalam menjalani kehidupan. Doa yang selalu orang tua panjatkan kepada Tuhan senantiasa
mengiringi penulis dalam menjalani hari demi hari. Terimakasih atas segala cinta yang tulus dan ikhlas kepada penulis semenjak lahir hingga saat ini.
5. Keluarga tersayang yang telah memberikan semangat dan bantuan agar
penulis dapat menyelesaikan sampai selesai.
6. Teman-teman terhebat yaitu Riki, Danny, Andhika, Steven, Luki, Halim,
Erstberg, Garry, Joshua, Evelyne, Sherly, yang selalu memberikan dorongan dan semangat dalam menyusun skripsi ini. Khususnya teman-teman
seperjuangan dalam mengerjakan skripsi dan teman-teman satu angkatan Manajemen 2010.
7. Seluruh staf tata usaha dan staf perpustakaan Universitas Kristen Maranatha
yang telah membantu dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan selama penulis menyelesaikan masa studi.
8. Laurentia Elissa, terimakasih atas segala cinta, kasih sayang, kesabaran dan
ketulusan dalam menjalani hari demi hari bersama. Tidak pernah lelah untuk
9. Untuk semua orang yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini secara
langsung maupun tidak langsung, saya ucapkan banyak terimakasih atas segala dukungan, dan semangat. Akhir kata, semoga Tuhan selalu
melimpahkan berkat dan kasih sayang-Nya kepada semua pihak atas kebaikan dan bantuan selama ini. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi kita semua. Tuhan memberkati.
Bandung, November 2016
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Istijanto. (2005). Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Kinnear, Thomas C. and James R. Taylor, 1995. Marketing Research: An Applied
Approach. McGraw Hill Text.\
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran (edisi 13). Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. (2003). Marketing : An Introduction (edisi
3rd ed). New Jersey : Prentice Hall
Malhotra, Naresh H (2004). Riset Pemasaran Pendekatan Terapan. Jakarta :
Gramedia.
Kurtz, Dave & Gene Boone (2006). Principles of Marketing. Thomson Corporation
Laksana, Fajar. (2008). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta Graha Ilmu
Kotler, Philip and Gary Amstrong. (2006). Principles of Marketing, Prentice Hall: Upper Saddle River.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. (2011). Marketing An Introduction (Global
Edition). New Jersey : Prentice Hall
Malhotra, Naresh (2009).Riset Pemasaran Pendekatan Terapan, Edisi keempat, Jilid
1. Jakarta :PT Indeks
Malhotra, Naresh (2010).Riset Pemasaran Pendekatan Terapan, Edisi keempat, Jilid
2. Jakarta :PT Indeks
Rangkuti, Freddy (2011). Riset Pemasaran (cetakan kesepuluh).Jakarta : PT.
Universitas Kristen Maranatha Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta
Uyanto, Stanislau (2009).Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yoygakarta: Graha Ilmu.
Tjiptono, Fandy (2001). Strategy Pemasaran. Yogyakarta : Andi
Tjiptono, Fandy (2008). Strategy Pemasaran Edisi Ketiga. Yogyakarta : Andi
Saladin, Djaslim (2003). Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan,
Pelaksanaan dan Pengandalian). Bandung : Linda Karya.
Saladin, Djaslim. (2011). Intisari Pemasaran & Unsur-unsur Pemasaran. Bandung:
Agung Ilmu
Schiffman, L.G. dan L.L. Kanuk, (2007). Consumer Behavior,USA,New Jersey Prentice Hall.
Simamora, Henry. (2000). Manajemen Pemasaran Internasional, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Simamora, Bilson. (2005). Analisis Multivariat Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama