PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL
BANDUNG
(Survei pada Tamu Bisnis di Golden Flower Hotel Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana PariwisataProgram Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata
Oleh
Gina Anggina Mustika 0908593
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL
BANDUNG
(SurveiPadaTamuBisnis di Golden Flower Hotel Bandung )
Oleh
Gina AngginaMustika
Skripsi yang
diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjanapadaFakultasPen didikanIlmuPengetahuanSosial
©Gina AngginaMustika UniversitasPendidikan Indonesia
Juni 2014
HakCiptadilindungiundang-undang
Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL
BANDUNG
(SurveiPadaTamuBisnis di Golden Flower Hotel Bandung )
Pembimbing I
RiniAndari, S.Pd.,SE.Par.,MM NIP. 19810916 200812 2 002
Pembimbing II
AriyoBramantori, SH.,MM NIDN 04-2302-6306
Mengetahui Ketua Program Studi ManajemenPemasaranPariwisata
HP.DiyahSetyorini,MM NIP. 19810328 200812 1 002
TanggungJawabYuridis Ada PadaPenulis
Gina Anggina Mustika, 2014
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI
dibawah bimbingan Rini Andari, S.Pd.,SE.Par.,MM dan Ariyo Bramantori., SH.,MM.
Perkembangan sektor pariwisata di Indonesia kini semakin memperlihatkan pertumbuhan ke arah yang lebih baik, salah satunya MICE (meeting, incentive, convention, and exibition). MICEmerupakan bagian dari industri pariwisata masa kini. Golden Flower Hotel Bandung adalah salah satu hotel bintang 4 yang menyediakan tempat untuk menyelenggarakannya MICE dengan tujuan utama yaitu mendapatkan nilai atau persepsi positif dari tamu bisnis dengan target sesuai sasarannya. Pada tahun 2013 Golden Flower Hotel Bandung mengalami penurunan event meeting sebesar 1,9%. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai customer value dan keputusan menggunakan meeting package serta pengaruh customer value terhadap keputusan menggunakan meeting package di Golden Flower Hotel Bandung. Dalam penelitian ini variabel (X) yang digunakan yaitu customer value yang terdiri dari emotional value, social value, quality/performance value dan price/value of money. Menurut Sweeney and Soutar (Gery 2010:8). Variabel terikat (Y) yaitu keputusan menggunakan meeting package. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif, dan metode yang digunakan adalah survei dengan systematic random sampling, serta jumlah sempel sebanyak 50 perusahaan sebagai tamu bisnis di Golden Flower Hotel Bandung. Teknik analisis data dan uji hipotesis yang digunakan adalah regresi berganda. Temuan penelitian menunjukan bahwa sub variabel social value memiliki pengaruh tertinggi terhadap keputusan menggunakan meeting package, karena telah memberikan pelayanan yang baik terhadap tamu bisnis sehinggga tamu merasa berkesan dan mempunyai nilai/ persepsi positif bagi Golden Flower Hotel Bandung.
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guidance of Rini Andari, S.Pd.,SE.Par.,MM and Ariyo Bramantori.,SH.,MM.
The development of the tourism sector in Indonesia has increasingly growth to the better way, for example MICE (meeting incentive, convention, and axibition). MICE is a part of the tourism industry today. Golden Flower Hotel Bandung is a
four stars hotel in Bandung that provides a place to host MICE, with the hotel’s
main goal is to get the value or positive perception from target business with appropriate targets. In 2013 Golden Flower Hotel Bandung meeting events decreaed by 1,9%. The aim of this study was to obtain an overview of customer value and the decision to use meeting package and the influence on the decision to use meeting package at Golden Flower Hotel Bandung. This reseach used customer value as variables (X) which consist of emotional value, social value, quality/performance value and price/value of money. According to Sweeney and Soutar (Gery 2010:8), the dependent variable (Y) is the decision to use meeting package. This type of reseach is descriptive verification, and the using method was a survey with a systematic of random sampling, and the numbers are 50 companies as business guests at Golden Flower Hotel Bandung. For the data analysis technique and hypothesis testing, multiple regression technique was used in this reseach. The results showed that the sub variable social value has the highest influence towards the decision to use meeting package, because it has
given good service to the guest’s business so they got memorable experience and has a value / positive perception about the Golden Flower Hotel Bandung.
Gina Anggina Mustika, 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Perkembangan pariwisata di Indonesia semakin memperlihatkan
pertumbuhan ke arah yang lebih baik, Indonesia memiliki daya tarik objek wisata
yang mempesona dan kaya keragamannya baik dari segi kekayaan alam,
keragaman budaya dan keramahtamahan masyarakatnya sehingga mampu
menarik wisatawan untuk mengunjungi Indonesia.
Terbukti dengan meningkatnya jumlah kunjungan selama Januari hingga
September 2013, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 6.414.149
kunjungan, yang berarti meningkat 8,8 persen dibandingkan jumlah kunjungan
wisman pada periode tahun 2012 mencapai 5.895.288 kunjungan. Dengan target
pada akhir tahun 2013 wisman mencapai 8,6 juta kunjungan. Sumber: Badan
Pusat Statistik (BPS), 2013. Husein Sastranegara merupakan Bandara yang
terletak di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat dan menjadi satu-satunya pintu
masuk utama jalur udara bagi wisman atau wisatawan nusantara (wisnus) yang
akan melakukan kegiatan pariwisata di Jawa Barat Khususnya Kota Bandung.
Jawa Barat memiliki keanekaragaman objek wisata di berbagai daerah
yang sangat diminati oleh wisatawan, Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi
yang terkekal dengan wisata kuliner, wisata belanja, wisata sejarah serta wisata
alam. Perkembangan pariwisata di Jawa Barat tak lepas dari banyaknya wisman
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
Sastranegara pada Agustus 2013 sebanyak 8.720 orang, mengalami kenaikan
dibandingkan Agustus 2012 yang tercatat 7.084 orang. Sumber: Badan Pusat
Statistik (BPS), 2013.
Daya tarik dan ke asrian yang terdapat di Jawa Barat membuat jumlah
kunjungan wisman dan wisnus menjadi meningkat. Berbagai jenis daya tarik
tempat tujuan wisata di Jawa Barat Khususnya di Kota Bandung seperti wisata
kuliner, wisata belanja, wisata sejarah, dan wisata alam menjadi salah satu daya
tarik tempat tujuan wisata yang membuat para wisatawan tertarik untuk
mengunjungi tempat-tempat pariwisata.
Menurut Herry M Djauhari (Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan)
mengatakan bahwa jumlah kunjungan wisata domestik atau pun mancanegara
pada 2013 sebesar 7 juta orang atau naik sebesar 15% dibandingkan pada tahun
sebelumnya 2012 yaitu mencapai 6 juta orang. (www.bisnis-jabar.com)
Faktor perkembangan pariwisata yang terus berkembang tersebut di
dukung oleh sarana kegiatan pariwisata di Kota Bandung yaitu salah satunya
adalah Sarana Akomodasi. Sarana Akomodasi merupakan sarana penunjang yang
sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pariwisata. Sarana
akomodasi terdiri dari berbagai macam usaha salah satu bentuk sarana
akomodasinya yaitu sektor perhotelan.
Perkembangan tingkat kamar hotel berbintang di Kota Bandung kini
sedang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam 2 tahun terakhir.
Tercatat dari tahun 2010 pertumbuhannya sebesar 11.000 dan pada tahun 2012
Menurut Herman Muchtar (Kepala Hotel dan Restoran PHRI) jawa barat
mengatakan, ada aroud 300 hotel di Bandung dan jumlahnya telah berkembang
dengan persentase sebesar 5 dan 6 persen pertahun seiring dengan meningkatnya
popularitas Bandung sebagai tujuan wisata. Dari 300 hotel yang akan dibangun
lima adalah hotel yang berbintang 5 dan sisanya adalah bintang 4, bintang 3 dan
hotel melati.
Melihat perkembangan hotel yang semakin meningkat tidak lepas dari
tujuan wisatawan mengunjungi hotel. Apakah untuk menginap atau melakukan
kegiatan bisnis atau MICE (meeting, incentive, convention, and exibition). MICE
merupakan bagian dari industri pariwisata masa kini dan telah memberikan warna
yang beragam terhadap jenis kegiatan pariwista yang identik dengan pembelian
pelayanan/service. MICE dan bisnis pariwisata merupakan bisnis high-quqlity dan
high-yield, yang memberikan kontribusi tinggi secara ekonomi terlebih bagi
negara berkembang. High Quality berarti kualitas pelayanan yang mampu
memberikan kepuasan kepada setiap pelanggan, high yield berarti kegiatan wisata
konvensi yang mampu memberikan keuntungan yang besar pada penyelenggara
wisata konvensi berkembangnya MICE. Industri MICE merupakan industri yang
kompleks dan melibatkan banyak pihak. Alasan inilah yang menjadikan tingkat
pertumbuhan para pengusaha peyelenggara MICE bermunculan, sehingga tidak
dipungkiri industri MICE sebagai industri masa kini yang banyak diminati oleh
para pelaku bisnis pariwisata. Berikut ini tabel 1.1 merupakan beberapa hotel
berbintang empat yang meyediakan tempat untuk menyelenggarakan kegiatan
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
TABEL 1.1
HOTEL BERBINTANG EMPAT DI KOTA BANDUNG YANG MEYEDIAKAN TEMPAT PEYELENGGRAAN MICE
Sumber : Marketing Golden Flower Hotel, 2014
Tabel 1.1 menunjukan beberapa hotel bintang empat yang menyediakan
jasa penyelenggaraan MICE. Golden Flower Hotel Bandung merupakan salah satu
hotel bintang empat di Bandung yang berorientasi pada sektor bisnis yang mampu
menyesuaikan kondisi persaingan dalam dunia perhotelan saat ini agar tidak
tertinggal dan dapat menjadi unggulan untuk hotel bintang empat di Bandung.
Golden Flower Hotel Bandung menawarkan suasana yang sangat nyaman
dan memiliki fasilitas yang lengkap dan mampu menyesuaikan dengan apa yang
menjadi keinginan konsumen saat ini, berikut diantara fasilitas yang berada di
Golden Flower Hotel Bandung yakni memiliki 50 Superior King Size, 101
Superior twin, 18 Deluxe, 12 Grand Deluxe, 6 Executive, dimana masing-masing
kamar dilengkapi dengan fasilitas TV Interaktif. Golden Flower Hotel Bandung
pun memiliki 6 room suite yang masing-masing kamarnya sangat luas dan
pemandangan indah menuju pusat kota Bandung.
Selain itu Golden Flower Hotel Bandung menawarkan fasilitas penunjang
seperti diantaranya spa, karaoke, fitness center, cake shop, dan adapun 24
No HOTEL
1 Preanger
2 Golden Flower
3 Savoy Homan
4 Gino Ferucci
meeting room diantara lain seperti : Tulip, Heliconia, Orcid, Peony, Asther,
Garbera, Acacia, Anthurium, Lily, Mentha, Nigela, Zinea, Protea dengan berbagai
kapasitas ruang yang bervariatif di dalamnya, dan 1 Ballroom merupakan meeting
room terbesar di Golden Flower Hotel Bandung yang mampu menampung 800 –
1000 orang di dalamnya.
Meeting room di Golden Flower Hotel Bandung memiliki ruangan yang
bervariatif dan dapat dengan mudah menyesuaikan dengan kebutuhan tamu
bisnisnya. Ukuran dan kapasitas ruangan tersebesar meeting room yang ada di
Golden Flower Hotel Bandung yaitu Ballroom. Meeting room Golden Flower
Hotel Bandung mempunyai kemasan meeting package yang beragam, terdapat 3
jenis meeting package yaitu diantaranya halfday, full day, dan full board. Berikut
dibawah ini tabel 1.2 merupakan paparan dari meeting package di Golden Flower
Hotel Bandung.
TABEL 1.2
MEETING PACKAGE GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
RESIDENTIAL NON RESIDENTIAL
HALFDAY
Rp. 440.000++/pax/nite Rp. 160.000++/pax
1x coffee break, 1x lunch / dinner, Room 1x coffee break, 1x lunch / dinner FULL DAY
Rp. 500.000++/pax/nite Rp.220.00++/pax
2x coffee break, 1x lunch / dinner, Room 2x coffee break, 1x lunch / dinner FULL BOARD
Rp. 550.000++/pax/nite Rp. 320.000++/pax
2x coffee break, 1x lunch / dinner, Room 2x coffee break, 1x lunch, 1x dinner Sumber : Golden Flower Hotel Bandung, 2014
Tabel 1.2 menunjukan terdapat berbagai macam meeting package yang
ditawarkan dan dikemas dengan harga serta jenis package yang akan didapatkan
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
residential, meeting package residential merupakan meeting package yang
sudah termasuk dengan fasilitas kamar yang sudan ditentukan sebelumnya,
sedangkan meeting package non residential merupakan meeting package yang
hanya menggunakan fasilitas meeting room serta pilihan coffee break yang
sudah ditentukan dan mendapatkan 1x lunch / dinner.
Berbagai macam event yang diselenggaran oleh para pelaku bisnis di
Golden Flower Hotel Bandung yaitu bervariatif. Berikut dibawah ini Tabel 1.3
merupakan jumlah Event MICE Golden Flower Hotel Bandung.
TABEL 1.3
DATA JUMLAH EVENT MICE GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG PERIODE 2010-2012
Tabel 1.3 menunjukan bahwa meeting adalah event yang paling banyak
diselenggarakan di Golden Flower Hotel Bandung. Hal tersebut dapat terlihat dari
peningkatan pada tahun 2012 jika dibandingkan pada tahun 2013event meeting
mengalami penurunan mencapai 1,9%. Penurunan yang terjadidikarenakan
pelanggan tamu bisnis belum merasa puas atas layanan yang diberikan secara
maksimal dari pihak Golden Flower Hotel Bandung dalam hal service (pelayanan) Jenis Event 2011 2012 2013
dan handlingcomplaint (menangani keluhan). Adapun penyebabnya karena
kurang cepatnya respon pelayanan yang diberikan kepada pelanggan tamu bisnis
ketika menangani keluhan terutama mengenai food serving,melayani pada saat
meeting, dan pada saat tamu menggunakan fasilitas hotel.Keluhan tersebut harus
segera ditanggapi oleh para staff atau para karyawan dari Golden Flower Hotel
Bandung, agar pelanggan tetap loyal menggunakan meeting package. Apabila
tidak segera menanggapi masalah tersebut, konsumen menilai tidak adanya
keseriusan dari pihak Golden Flower Hotel Bandung dan akan berfikir tidak
adanya value yang baik bagi para pelanggan tamu bisnisnya.
Terlihat pada tabel 1.4 menunjukan jumlah tamu bisnis yang
menggunakan meeting package di Golden Flower Hotel Bandung mengalami
jumlah persentase yang fluktuatif, berikut dibawah ini tabel 1.4:
TABEL 1.4
JUMLAH TAMU BISNIS YANG MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL TAHUN 2011 – 2013
No. Perusahaan/Lembaga Jumlah (%)
2011 2012 2013
1 Goverment 18,5 38,3 30,1
2 Corporate 15,8 9,0 13,7
Jumlah Total 24,3 47,3 43,8
Tabel 1.4 menunjukan jumlah tamu goverment yang menggunakan
meeting package di Golden Flower Hotel Bandung pada tahun 2013 sebesar 69
perusahaan, sedangkan jumlah tamucorporate sebesar 31 perusahaan. Pada tahun
2012 jumlah tamu goverment yang menggunakan meeting package di Golden
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
19 perusahaan. Hal ini menunjukan adanya penurunan jumlah tamu goverment
dari tahun 2012 ke tahun 2013.
Untuk meningkatkan kembali jumlah tingkat penggunaan meeting room,
Golden Flower Hotel Bandung melakukan beberapa program yang dilakukan oleh
pemasar dengan cara mempererat hubungan antara customer dengan perusahaan.
Adapun strategi yang dilakukan yaitu dengan strategi promosi diantaranya
personal selling dan direct marketing. Strategi direct marketing yang dilakukan
oleh Golden Flower Hotel Bandung yaitu dengan mendatangi dan menawarkan
langsung product meeting kepada tamu bisnis, untuk menunjang direct marketing
maka perlu adanya strategi personal selling dengan tujuan untuk menciptakan
perbedaan diantara hotel lainnya khususnya di Kota Bandung. Strategi promosi
tersebut dalam kurun waktu satu tahun ini tidak mempengaruhi tingkat
penggunaan meeting room di Golden Flower Hotel Bandung.
Adapun program lain yang dilakukan oleh Golden Flower Hotel Bandung
untuk meningkatkan kembali jumlah penggunaan meeting yaitu dengan
melakukan beberapa program seperti yang ditunjukan pada table 1.5 :
TABEL 1.5
PROGRAM YANG DILAKUKAN OLEH GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
NO PROGRAM
1 Emotional Value 1. Memberikan “welcome drink”pada saat kedatangan tamu
bisnis di Golden Flower Hotel Bandung.
2. Menyambut dengan ramah dan memberikan pelayanan khusus pada tamu bisnis yang akan melakukan keputusan meeting package di Golden Flower Hotel Bandung
3. Memberikan fruit basket, cake, puding atau cookies pada
VIP guest atau special guest.
2. Social Value 1. Meningkatkan standart SOP dengan memberikan
kualitas pelayanan yang lebih baik.
2. Setiap karyawaan mampu mengenali repeater tamu bisnis agar pada saat kedatangannya mampu menyebutkan nama dari tamu tersebut. 3. Quality/Performance
Value
1. Meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh setiap karyawan di Golden Flower Hotel Bandung. 2. Meningkatkan kualitas dari setiap fasilitas di Golden
Flower Hotel Bandung.
3. Meningkatkan kualitas meeting room di Golden Flower Hotel Bandung
4. Meningkatkan kualitas dari setiap produk food and beverage di Golden Flower Hotel Bandung 4. Price/Value of Money 1. Memberikan discount pada tamu bisnis yang akan
melakukan keputusan menggunakan meeting package. 2. Memberikan voucher pada repeater tamu bisnis di
Golden Flower Hotel Bandung. (Sumber : Golden Flower Hotel Bandung, 2014).
Berdasarkan dari beberapa program tersebut Golden Flower Hotel
Bandung memiliki tujuan agar tamu yang menggunakan meeting dapat
memberikan nilai atau persepsi positif dari setiap layanan yang diberikan dari
pihak hotel, dan program tersebut dapat diartikan sebagai program nilai pelanggan
atau customer value. Dari beberapa program customervaluedi Golden Flower
Hotel Bandung diharapkan mampu memberikan manfaat dan tujuan dari apa yang
menjadi keinginan yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diharapan oleh para
pelaku tamu bisnis, maka perlu diadakan suatu penelitian tentang “Pengaruh
Customer Value terhadap Keputusan Menggunakan Meeting Package di
Golden Flower Hotel Bandung”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran customer valuedi Golden Flower Hotel Bandung ?
2. Bagaimana gambaran keputusan menggunakan meeting package di
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
3. Bagaimana pengaruh customervalueterhadap keputusan menggunakan
meeting package di Golden flower Hotel Bandung ?
1.3Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan memperoleh temuan mengenai:
1. Memperoleh gambaran mengenai customer value di Golden Flower Hotel
Bandung.
2. Memperoleh gambaran mengenai keputusan menggunakan Meeting
Package pada tamu bisnis di Golden Flower Hotel Bandung
3. Memperoleh gambaran mengenai pengaruh customer valueterhadap
keputusan menggunakan meeting package di Golden flower Hotel
Bandung.
1.4Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas ilmu manajemen
pemasaran khususnya bagi industri perhotelan dalam program customer
value sebagai pengembangan ilmu pemasaran hotel yang dapat diterapkan
khususnya customer valuedi Golden Flower Hotel Bandung.
Kegunaan Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
yang bermanfaat bagi pihak Golden Flower Hotel Bandung dalam upaya
mempertahankan, meningkatkan dan menciptakan keputusan
menggunakan meeting package melalui program customer value. Selain
atau langkah yang tepat dengan permasalahan yang dihadapi oleh pihak
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis pelaksanaan customer value dan keputusan
menggunakan meeting package di Golden Flower Hotel Bandung. Variabel bebas
atau independent variable yaitu customer value. Variabel terikat atau dependent
variable yaitu keputusan menggunakan meeting package. Variabel bebas atau
independent variable yaitu customer value yang terdiri dari beberapa dimensi yaitu
emotional value, social value, quality/performance value, dan price/value of
money.variabel terikat atau dependent variable yaitu keputusan menggunakan
meeting package yang dimensinya terdiri dari memilih produk, memilih merek,
memilih perantara, penentuan waktu, jumlah pemesanan dan metode pembayaran.
Penelitian ini dilakukan di Golden Flower Hotel Bandung dengan unit
analisisnya yaitu tamu bisnis di Golden Flower Hotel Bandung. Penelitian ini
dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun maka metode yang digunakan
adalah cross sectional method, karena data yang didapatkan dari populasi
dikumpulkan secara langsung di tempat, untuk mengetahui tanggapan mengenai
objek yang diteliti. Asep Hermawan (2009:89) mengemukakan bahwa “Suatu
penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus, merupakan hasil sekali bidik (one
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang Digunakan
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis-jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Asep Hermawan (2009:84) menyatakan
bahwa “Penelitian deskriptif dilakukan untuk menjelaskan karakteristik berbagai
variabel penelitian dalam situasi tertentu”. Asep Hermawan juga mengemukakan
bahwa “tujuan dari penelitian ini untuk menyajikan suatu profil atau menjelaskan
aspek-aspek yang relevan dengan suatu fenomena yang diteliti dari perspektif
individual, organisasi, industri dan perspektif lainnya”.
Melalui jenis penelitian deskriptif, dapat diperoleh gambaran mengenai
implementasi 1) customer value, 2) keputusan menggunakan meeting package di
Golden Flower Hotel, 3) seberapa besar pengaruh customer value terhadap keputusan
menggunakan meeting package di Golden Flower Hotel.
Selain penelitian deskriptif, penelitian ini juga menggunakan penelitian
verifikatif. Penelitian verifikatif menurut Sugiyono (2008:36) yaitu, “Penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda, atau pada waktu yang berbeda”.
Penelitian verifikatif pada dasarnya menguji kebenaran atas suatu hipotesis
yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Melalui penelitian verifikatif,
maka dapat diketahui pengaruh customer value terhadap keputusan menggunakan
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
Berdasarkan uraian mengenai jenis penelitian di atas, maka jenis penelitian
yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dan penelitian verifikatif, maka metode
yang digunakan yaitu explanatory survey. Menurut Sugiyono (2010:11) menyatakan
bahwa:
Penelitian survey adalah penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel yang diteliti dibagi dalam dua variabel utama yaitu customer value
sebagai variabel X dan variabel keputusan menggunakan meeting package sebagai
variabel Y.
Menurut Ulber Silalahi (2009:201) yang menyatakan bahwa,
“Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi sejumlah
variabel operasional atau variabel empiris (indikator, item) yang menunjuk langsung
pada hal-hal yang dapat diamati atau diukur”.
Operasionalisasi variabel secara rinci disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai
TABEL 3.1
Pilihan yang dirasakan pelanggan dan evaluasi terhadap atribut produk, kinerja atribut, dan konsekuensi yang timbul dari penggunaan produk untuk mencapai tujuan dan maksud konsumen ketika menggunakan produk sebagai persepsi pelanggan terhadap konsekuensi yang diinginkan dari penggunaan sebuah produk. Sweeney and Soutar (dalam Gery 2010:8).
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG room dan Fasilitas Hotel
yang diharapkan package melalui sales
person
Gina Anggina Mustika, 2014
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data dibagi menjadi dua jenis dalam penelitian ini, yaitu data primer
dan data sekunder. Definisi data primer dan data sekunder menurut Asep Hermawan
akan diuraikan sebagai berikut.
1. Data Primer
Menurut Asep Hermawan (2009:168):
Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kasual dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey ataupun observasi.
Menurut Asep Hermawan (2009:173), “Secara umum terdapat tiga cara untuk
mendapatkan data primer dalam penelitian bisnis (1) survey (2) observasi (3)
eksperimen”. Yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah seluruh
data yang diperoleh dari kuisioner yang disebarkan kepada sejumlah penggunjung
tamu bisnis yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh
popolasi penelitian.
2. Data Sekunder
Menurut Asep Hermawan (2009:168):
Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet websites, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan membeli dari perusahaan-perusahaan yang memang mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder, dan lain-lain.
Berikut ini data mengenai jenis dan sumber data yang digunakan dalam
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
tanggapan responden terhadap keputusan menggunakan meeting package, data
tersebut termasuk ke dalam data primer yang diperoleh dari responden berdasarkan
klasifikasi tamu bisnis Golden Flower Hotel Bandung. Yang menjadi sumber data
sekunder dalam penelitian ini adalah literatur artikel, jurnal ilmiah, serta situs internet
yang berkenaan dengan objek penelitian ini.
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
3.2.4.1 Populasi
Definisi populasi menurut Asep Hermawan (2009:145), “Populasi berkaitan
dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian
peneliti untuk diteliti”.
Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka yang menjadi populasi pada
penelitian ini adalah seluruh tamu bisnis di Golden Flower Hotel Bandung selama
tahun 2012. Berdasarkan data dari Manajemen, populasi yang akan dijadikan
responden ditunjukkan pada Tabel 3.2 berikut.
TABEL 3.2
POPULASI TAMU BISNIS DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG TAHUN 2013
Tahun Klasifikasi Tamu Jumlah
2013 Government 69
Corporate 31
Total 100
Sumber: Sales & Marketing Dept Golden Flower Hotel Bandung, 2013.
Berdasarkan Tabel 3.2 di atas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2013 tamu
segmentasi corporate maupun government. Jumlah tersebut merupakan populasi
tamu bisnis di Golden Flower Hotel Bandung.
3.2.4.2Sampel
Dikarenakan keterbatasan waktu, biaya serta tenaga, maka dalam suatu
penelitian tidak mungkin seluruh populasi diteliti. Oleh karena itu, peneliti
mengambil sebagian dari populasi. Seperti yang dikemukakan oleh Asep
Hermawan (2009:147), “Sampel merupakan suatu bagian (subset) dari
populasi. Hal ini mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.
Dengan demikian, sebagian elemen dari populasi merupakan sampel”.
Berdasarkan definisi sampel tersebut, sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagian dari populasi, yaitu sebagian dari tamu bisnis
yang melakukan meeting saja.
Dalam menentukan ukuran sampel (n) dan populasi (N), maka penelitian ini
menggunakan rumus sampel Slovin (Husein Umar, 2008:65) yaitu sebagai berikut:
n = N
1 + N e2
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat
ditoleransi, misalnya 10%
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
n = 100
1 + 100 x 0,12
= 50
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus slovin dengan tingkat
signifikansi sebesar 10%, maka jumlah sampel yang diteliti sebesar 50 responden.
Alasan peneliti menggunakan signifikansi sebesar 10% dikarenakan keterbatasan izin
yang diberikan oleh objek penelitian bagi penelitian dalam menyebarkan kuisioner
sehingga jumlahnya diperkecil dengan menggunakan signifikansi sebesar 10%.
3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan
sampel mana yang akan digunakan dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2012:116)
teknik sampling ada dua jenis yaitu probability sampling dan non probability
sampling.
Probability sampling adalah teknik yang memberikan kesempatan yang sama
kepada seluruh anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel. Sedangkan non
probability sampling yaitu tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama
kepada semua anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel.
Menurut Silalahi (2006:236) mengemukakan bahwa:
Pemilihan sampel atau penarikan sampel (sampling) diartikan sebagai proses memilih sejumlah unit atau elemen subjek dari dan yang mewakili populasi untuk dipelajari yang dengannya dapat dibuat generalisasi atau inferensi tentang karakteristik dari satu populasi yang diwakili.
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah systematic random
dan berstrata secara proposional. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi
bergerak (mobile population). Langkah-langkah teknik penarikan sampel dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Menentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang menjadi populasi
sasaran adalah tamu goverment dan tamu corporate di Golden Flower Hotel
Bandung.
2. Tentukan sebuah tempat tertentu sebagai checkpoint, dalam penelitian ini yang
menjadi tempat checkpoint adalah di Golden Flower Hotel Bandung.
3. Tentukan waktu yang digunakan untuk menentukan sampling, dalam penelitian
ini waktu yang digunakan oleh peneliti adalah pukul 09.00 – 15.00.
4. Lakukan orientasi lapangan, terutama pada check point di Golden Flower Hotel
Bandung. Sampel sebesar 50 responden yang meeting di Golden Flower Hotel
Bandung.
5. Uji Coba kuesioner kepada responden
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2010:402), “Teknik pengumpulan data adalah suatu usaha
untuk memperoleh data dengan menggunakan metode yang telah ditentukan”. Untuk
mendapatkan data yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti dan
diharapkan dapat menunjang penelitian, penulis melakukan pengumpulan data
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
1. Wawancara adalah kegiatan pengumpulan data dan fakta dengan cara melakukan
tanya jawab yang berkaitan dengan penelitian. Teknik wawancara dilakukan
dengan maksud untuk mendapat informasi langsung dari responden. Responden
dalam penelitian ini yaitu tamu bisnis di Golden Flower Hotel Bandung.
2. Observasi merupakan metode pengumpulan data primer mengenai perilaku
manusia serta berbagai fenomena kegiatan bisnis tanpa mengajukan pertanyaan
atau interaksi dengan individu-individu yang diteliti. Observasi ini dilakukan
dengan melakukan pengamatan terhadap objek yang diteliti yaitu Golden Flower
Hotel Bandung, khususnya customer value yang dilakukan oleh Golden Flower
Hotel Bandung.
3. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data primer yang dilakukan dengan
cara menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis. Kuesioner berisi
pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden mengenai
customer value dan keputusan menggunakan meeting package. Teknik ini
dilakukan untuk melengkapi data yang sedang diteliti dengan cara mencari
informasi dari sumber langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
pada selebaran kertas kepada responden. Setelah diisi oleh responden, pertanyaan
tersebut di kumpulkan dan setelah itu dikaji untuk menjadi sebuah data yang riil.
4. Studi literatur berupa usaha pengumpulan informasi yang berkaitan dengan
teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri
dari customer value dan keputusan menggunakan meeting package. Teknik ini
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.2.6.1 Pengujian Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuisioner yang
disebar dalam suatu penelitian. Menurut Asep Hermawan (2009:128), “Validitas
berkaitan dengan apakah kita mengukur apa yang seharusnya diukur”.
Tipe validitas yang digunakan adalah validasi konstruk yang menentukan
validassi dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari
massing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai
yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Berdasarkan ukuran statistik, bila
ternyata skor semua item yang disusun menurut dimensi konsep korelasi dengan skor
totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.
Menurut Uma Sekaran (2008:110) langkah-langkah yang dilakukan untuk
menguji validitas sebagai berikut.
1.Mendefinisikan secara operasional suatu yang konsep yang akan diukur.
2.Melakukan uji coba pengukuran tersebut pada sejumlah responden.
3.Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
4.Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor
total memakai rumus teknik korelasi product moment, yakni sebagai berikut :
Buchari Alma (2007:80)
� = Indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
Keterangan :
� = Koefisien korelasi product moment
X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2
= Kuadrat variabel X ∑Y2
= Kuadrat variabel Y
n = Jumlah sampel atau banyaknya responden
Keputusan pengujian validitas item instrumen, adalah sebagai berikut :
1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika a�ℎ� �� ≥� � .
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika�ℎ� �� < � � .
Dalam penelitian ini, yang akan diuji adalah validitas dari customer value yang
meliputi emotional value, social value, quality/performance value dan price/value of
money sebagai instrument variabel (X) serta keputusan mengguinakan meeting
package sebagai variabel (Y). Perhitungan uji validitas masing-masing item
pertanyaan dilakukan menggunakan program SPSS statistics 20. Berdasarkan hasil
dengan menggunakan SPSS statistics 20, diperoleh hasil pengujian validitas dari
TABEL 3.3
HASIL PENGUJI VALIDITAS
CUSTOMER VALUE (X)
No Pernyataan r hitung r tabel Ket
EMOTIONAL VALUE
1 Tingkat kenyamanan pada saat menggunakan meeting room atau fasilitas lainnya (room, spa,
swimming pool, fitness center, karaoke, cake shop). 0,599 0,468 Valid
2 Tingkat Kesenangan pada saat menggunakan meeting room atau fasilitas lainnya (room, spa,
swimming pool, fitness center, karaoke, cake shop). o,789 0,468 Valid
3 Tingkat ketenangan pada saat melakukan meeting 0,689 0,468 Valid SOCIAL VALUE
4 Tingkat Prestige pada saat menggunakan meeting room atau fasilitas lainnya (room, spa, swimming pool, fitness center, karaoke, cake shop).
0,748 0,468 Valid
5 Tingkat kepercayaan pada saat menggunakan meeting room atau fasilitas lainnya (room, spa,
swimming pool, fitness center, karaoke, cake shop). 0,808 0,468 Valid
6 Tingkat penghargaan pada saat menggunakan meeting room atau fasilitas lainnya (room, spa,
swimming pool, fitness center, karaoke, cake shop). 0,756 0,468 Valid
QUALITY/PERFORMANCE VALUE
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
12 Harga fasilitas hotel (room, spa, swimming pool,
fitness center, karaoke, cake shop). 0,857 0,468 Valid
KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE (Y)
No Pernyataan r hitung r tabel Ket
MEMILIH PRODUK
1 Produk meeting package yang ditawarkan 0,502 0,468 Valid
2 Keragaman meeting package yang ditawarkan 0,787 0,468 Valid
MEMILIH MEREK
1 Kepopuleran Golden Flower Hotel Bandung 0,751 0,468 Valid
2 Kepopuleran meeting package Golden Flower
Hotel Bandung 0,771 0,468 Valid
MEMILIH PERANTARA
1 Kemudahan pemesanan sales person meeting package melalui 0,689 0,468 Valid
2
Kemudahan pemesanan melalui situs online di
situs Golden Flower Hotel Bandung 0,661 0,468 Valid
PEMESANAN WAKTU
1
Ketepatan waktu penawaran produk meeting
package dengan kebutuhan perusahaan 0,570 0,468 Valid
2
Kesesuaian waktu penawaran produk meeting
package dengan keadaan perusahaan 0,729 0,468 Valid
JUMLAH PEMESANAN
1 Penawaran jumlah penyediaan meeting package 0,587 0,468 Valid
2 Penawaran jumlah pemesanan meeting package 0,743 0,468 Valid
METODE PEMBAYARAN
1 Tingkat kemudahan pembayaran dengan tunai 0,610 0,468 Valid
2 Tingkat kemudahan pembayaran dengan cara transfer melalui bank 0,690 0,468 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014
Tabel 3.3 dengan hasil pengujian validitas diatas menunjukkan bahwa
keseluruhan item pertanyaan yang berjumlah 24 pertanyaan dapat dikatakan valid
karena nilai rhitung lebih besar dibandingkan dengan rtabel yaitu sebesar 0,468 pada
derajat kebebasan (df=n-2) dengan responden sebanyak 20 responden.
3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas
Reabilitas menunjukan suatu konsistensi alat ukur dalam mengukur gejala
yang sama.
Menurut Asep Hermawan (2009:128) “Reliabilitas berkaitan dengan
konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas alat ukur”. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa reliabilitas berkaitan dengan ketepatan suatu alat ukur untuk
mengukur karena instrumennya sudah dapat dipercaya.
Jika suatu instrumen dalam penelitian dapat dipercaya, maka data yang
dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Menurut Husein Umar (2009:54),
“Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrument yang dalam hal ini
kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang
sama”. Rumus yang digunakan yaitu alpha Cronbach’s (α), karena instrumen dari
penelitian ini menggunakan rentangan beberapa nilai dengan rentang skala likert 1
sampai 5. Menurut Asep Hermawan (2009:134), “Skala likert merupakan skala yang
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
pertanyaan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu obyek
tertentu”.
Rumus Cronbach’s alpha (α) sebagai berikut:
�11= varians tiap butir yang kemudian dijumlahkan ( ) berikut ini:
�2 = ∑ 2−
= nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan).
Keputusan uji realibilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika koefisien internal seluruh item ca hitung ≥ ca tabel dengan tingkat
signifikansi 10% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item ca hitung < ca tabel dengan tingkat
signifikansi 10% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Perhitungan uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS statistics 20.
Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS statistics 20, diperoleh hasil pengujian
reabilitas yang ditujukkan pada Tabel 3.4 berikut.
TABEL 3.4
HASIL PENGUJIAN REABILITAS CUSTOMER VALUE DAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE
No Pernyataan cahitung caminimal Ket
1 Customer Value 0,770 0,700 Reliabel 2 Keputusan menggunakan meeting package 0,729 0,700 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014
Jika koefisien internal seluruh item rhitung lebih besar dari pada rtabel
dengan tingkat signifikansi 10%, maka keseluruhan item pertanyaan dapat dikatakan
reliabel dikarenakan nilai cahitung lebih besar dari pada caminimal yaitu sebesar
0,700. Tabel 3.4 menunjukkan bahwa nilai cahitung untuk variabel emotional value
serta keputusan menggunakan meeting package lebih besar dibandingkan caminimal.
3.2.7 Teknik Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif dan Data Verifikatif
1. Rancangan Analisi Data Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif untuk mendeskripsikan
variabel-variabel penelitian.
1. Analisis data deskriptif mengenai customer value yang memiliki dimensi
diantaranya emotional value, sosial value, quality/performance value dan
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
2. Analisis data deskriptif mengenai keputusan menggunakan meeting package
di Golden Floer Hotel Bandung yang memiliki dimensi diantaranya memilih
produk, memilih merek, memilih perantara, penentuan waktu, jumlah
pemesanan dan metode pembayaran.
2. Rancangan Analisi Data Verifikatif
Penelitian Kuantitatif/ verifikatif menurut sugiono (2012:11) menyatakan bahwa :
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pungumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
3.2.7.2 Pengujian Hipotesis
Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti
bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen
(kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan
bila jumlah variabel independennya minimal 2 (Sugiono, 2010:277). Penelitian ini
menggunakan analisis regresi berganda. Persamaan regresi untuk dua prediktor
adalah:
Sumber: Sugiono (2010:277)
Keterangan
a=konstanta
b=koefisien regresi
Y=variabel dependent (variabel terikat)
X=variabel independent (variabel bebas)
1. Uji Asumsi Regresi
a. Uji asumsi normalitas
Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas. Menurut
Husein Umar (2008:77), “Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah
variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati
normal atau tidak”. Pada penelitian ini, untuk mendeteksi apakah data yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan
menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar
di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi
memenuhi uji normalitas.
b. Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Menurut Husein Umar (2008:82), “Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksaman varians
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain”. Jika varians dari residual
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
sedangkan untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah heteroskedastisitas.
c. Multikolinieritas
Menurut Husein Umar (2008:80), “Uji multikolinieritas berguna untuk
mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan
korelasi kuat antarvariabel independen”. Untuk mengetahui terjadinya
multikolinieritas dalam penelitian digunakan nilai VIF (Variance Inflation
Factor) menurut Husein Umar dilakukan sebagai berikut:
a. Masukan data yang akan diuji multikolinirietas di data view, sedangkan di
variabel view beri nama data tersebut. Kemudian klik analyze, lalu pilih
regression kemudian klik linier. Masukan variabel Y pada kotak
dependent, dan variabel X pada kotak independent. Setelah itu klik tombol
statisticsdan nonaktifkan pilihan estimates dan model fit.
b. Lalu aktifkan covariancematrix dan collinieritydiagnostics.
c. Klik continue kemudian klik OK.
Untuk mengukur multikolinieritas dapat diketahui dari besaran VIF.
Rumus untuk menghitung VIF untuk koefisien dari variabel independen
menggunakan rumus:
d. Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara kedua variabel
yang teliti. Antara korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang
sangat erat. Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan regresi adalah korelassi
antara dua variabel yang tidak mempunyai hubungan kausal/sebab akibat, atau
hubungan fungsional. Analisis regresi dilakukan bila hubungan dua variabel
berupa hubungan kausal atau fungsional (sugiono, 2010:269).
TABEL 3.3
INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,50-0,799 Kuat
0,80-0,1,000 Sangat Kuat
e. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi menyatakan besar kecilnya nilai variabel X terhadap Y.
Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (r2). Rumus
koefisien determinasi sebaigai berikut:
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
Keterangan
KP= Nilai Koefisien Determinasi
r= Nilai Koefisien Korelasi
Langkah terkahir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan
untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya
antara variabel independen dengan variabel dependen, yang pada akhirnya akan
diambil suatu kesimpulan H0 ditolak atau Hi diterima dari hipotesis yang telah
dirumuskan. Rancangan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ho : � = 0, tidak ada pengaruh dari emotional value, social value,
quality/performance value dan price/value of money terhadap variabel Y
(keputusan menggunakan meeting package).
2. Ha : � ≠0, terdapat pengaruh yang signifikan dari value, social value yang
mempunyai sub variabel, quality/performance value dan price/value of
Gina Anggina Mustika, 2014
5.1 Kesimpulan
Setelah penelitian ini dilakukan, maka penulis dapat memberikan kesimpulan
diantaranya yaitu:
1. Gambaran hasil program dari customer value yang dijalankan oleh Golden
Flower Hotel Bandung mendapat penilaian dengan kategori tinggi oleh
tamu bisnis di Golden Flower Hotel Bandung sebagai responden dalam
penelitian ini. Customer value yang terdiri dari emotional value, social
value, quality/performance value dan price/value of money, salah satunya
mempunyai perolehan tertinggi yang terdapat pada price/value of money
yang disebabkan karena price yang ditawarkan sesuai dengan keinginan
atau kebutuhan tamu bisnis di Golden Flower Hotel Bandung. Sedangkan
perolehan nilai terendah dari customer value terdapat pada social value,
hal ini disebabkan karena kurang cepatnya tanggapan karyawan terhadap
keluhan tamu bisnis di Golden Flower Hotel Bandung.
2. Gambaran hasil keputusan menggunakan meeting package mendapat
penilaian dengan kategori tinggi oleh tamu. Keputusan menggunakan
meeting package terdiri dari memilih produk, memilih merek, memilih
perantara, penentuan waktu, jumlah pemesanan dan metode pembayaran.
Metode pembayaran mendapat perolehan nilai tertinggi, hal ini
Gina Anggina Mustika, 2014
PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG
metode pembayaran, selain pembayaran secara tunai tamu juga dapat
melakukan pembayaran secara transfer melalui Bank atau dapat
menggunakan kartu kredit agar tamu merasa aman melakukan pembayan
yang berjumlah besar.
3. Hasil penelitian menunjukan bahwa customer value berpengaruh
signifikan terhadap keputusan menggunakan meeting package. Dari
keempat sub variabel yang terdiri dari emotional value, social value,
quality/performance value, dan price/value of money terdapat tiga sub
variabel yang berpengaruh signifikan yaitu emotional value, social value
dan quality/performance value. Bukan berarti price/value of money tidak
berpengaruh signifikan, akan tetapi dapat dikatakan signifikan namun
dalam batas toleransi 90,1%. Dalam hal ini dari keseluruhan program
customer value di Golden Flower Hotel Bandung sudah mempunyai nilai
baik dan persepsi yang positif dari tamu bisnis yang menggunakan
meeting.
5.2 Saran
Setelah penelitian ini dilakukan, maka penulis memberikan saran atau
rekomendasi bagi Golden Flower Hotel Bandung diantaranya:
1. Pelaksanaan customer value yang dilakukan oleh Golden Flower Hotel
Bandung secara menyeluruh berada pada kategori tinggi, namun skor
terendah terdapat pada Social value yang dijalankan oleh Golden Flower
pelatihan terhadap karyawan untuk menangani complaint (keluhan)
dengan baik.
2. Keputusan menggunakan meeting package yang terdiri dari memilih
produk, memilih merek, memilih perantara, penentuan waktu, jumlah
pemesanan dan metode pembayaran berada pada kategori tinggi. Namun,
memilih merek memiliki penilaian yang paling terendah. Dalam hal
memilih merek sebaiknya marketing lebih ditingkatkan lagi dalam hal
promosi dan menjual produk meeting package pada tamu bisnis.
3. Sebaiknya tamu bisnis saat kepulangannya di berikan “good bye” drink
sama seperti kedatangannya di berikan “welcome drink” agar tamu lebih
merasa berkesan dan mempunyai persepsi positif bagi Golden Flower
Hotel Bandung.
4. Penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, salah
satunya yaitu pada teori-teori pendukung pada sub variabel customer value
dalam mempengaruhi keputusan menggunakan meeting package masih
kurang lengkap. Diharapkan pada penelitian selanjutnya lebih
dikembangkan teori-teori pendukung, sebagai bahan rekomendasi untuk
peneliti selanjutnya di Golden Flower Hotel Bandung, para peneliti
selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih luas mengenai sub variabel
lain yang dapat mempengaruhi bahkan meningkatkan keputusan