• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS VIII PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS VIII PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

SISWA KELAS VIII PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA Konsentrasi

Pendidikan Biologi Sekolah Lanjutan

Oleh:

(2)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA KONSENTRASI BIOLOGI SL SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof. Dr. Fransisca Sudargo,M.Pd. NIP. 195107261978032001

Pembimbing II

Dr. Any Fitriani, M.Si NIP. 196502021991032001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

SISWA KELAS VIII PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Oleh

Niken Noviasti Rachman, S.Pd. IKIP Bandung, 1993

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi IPA

©Niken Noviasti Rachman 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif

Siswa Kelas VIII pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan”

beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan

tersebut, saya siap menanggung resiko, yang dijatuhkan kepada saya apabila di

kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dan karya

saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Juli 2013

Yang membuat pernyataan,

(5)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS VIII PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment menggunakan desain matching only pretest-postest design. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Darangdan Kabupaten Purwakarta pada kelas VIII, dengan sampel sebanyak dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol, dipilih dengan menggunakan teknik Cluster random sampling. Kelas eksperimen diberi pembelajaran berbasis proyek, sedangkan kelas kontrol diberi pembelajaran praktikum. Instrumen yang digunakan adalah soal esai terbuka keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif, data dianalisis menggunakan SPSS 21 for windows. Kelas Eksperimen memberikan hasil yang lebih baik daripada kelas kontrol dengan perbedaan yang signifikan pada keterampilan berpikir kritis (gkritis = 0.46) dan keterampilan

berpikir kreatif (gkreatif = 0.43) dibanding kelas kontrol (gkritis = 0.29 and gkreatif =

0.27) pada α = 0,05. Hasil dari angket siswa menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat lebih meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif.

(6)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF PROJECT-BASED LEARNING TO CRITICAL AND

CREATIVE THINKING SKILL OF 8th GRADE STUDENTS ON PLANT

GROWTH AND DEVELOPMENT

Abstract

The purpose of this research was analyzed of Project-based Learning to critical and creative thinking skills of junior high school students. The quasi experiment was designed by matching only pretest-posttest design. This study was conducted at SMPN 1 Darangdan in Purwakarta suburban in two eighth grade which selected randomly. The Project-based Learning as designed the experimental class while another class using practical instruction as the control class. Data were collected by open-ended test to assess students critical and creative thinking skills, and than were analyzed by SPSS 21 for windows. The experimental class was showed better than control class and there were significantly difference between critical thinking skill (gcritical = 0,46) and creative thinking skill (gcreative = 0,43) which

compared to control class (gcritical = 0,29 and gcreative = 0,27) at α = 0.05. The

questionairs were presented a better result of Project-based Learning on critical and creative thinking skills.

(7)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

G.Hipotesis Penelitian ... 9

BAB II. PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF A.Pembelajaran Berbasis Proyek ... 10

B.Pembelajaran Praktikum ... 18

C.Keterampilan Berpikir Kritis ... 22

D.Keterampilan Berpikir Kreatif ... 28

E. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan ... 35

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 41

B.Disain Penelitian ... 41

C.Metode Penelitian ... 42

D.Definisi Operasional... 43

E. Instrumen Penelitian ... 44

(8)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G.Pengolahan dan Analisis Data ... 53

H.Prosedur Penelitian ... 57

I. Alur Penelitian ... 59

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 60

1. Keterampilan Berpikir Kritis ... 60

2. Keterampilan Berpikir Kreatif ... 65

3. Pengembangan Kemampuan Merancang Proyek ... 69

4. Deskripsi Aktivitas Siswa dan Guru ... 84

5. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 87

B.Pembahasan ... 88

1. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kritis ... 88

2. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kritis pada Setiap Indikator ... 90

3. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif ... 96

4. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif pada Setiap Indikator ... 97

5. Penilaian Hasil Belajar Berbasis Proyek ... 101

6. Mengatasi Kelemahan dalam Pembelajaran Berbasis Proyek ... 103

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 107

B.Saran ... 108

(9)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Elemen Berpikir Kritis... 25

3.1 Matching Pretest-Posttest Control Group Design... 42

3.2 Jenis Instrumen Penelitian ... 44

3.3 Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kritis ... 46

3.4 Pedoman Penskoran Tes Esai Berpikir kritis dan Kreatif ... 46

3.5 Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kreatif ... 47

3.6 Kisi-kisi Peer and Self Assessment ... 49

3.7 Interpretasi Nilai r ... 51

3.8 Tafsiran Koefisien Reliabilitas ... 52

3.9 Tafsiran Indeks Daya Pembeda ... 53

3.10 Tafsiran Tingkat Kesukaran ... 53

3.11 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen ... 54

3.12 Karakteristik Karakteristik Instrumen Esai Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif ... 55

3.13 Klasifikasi Gain... 56

4.1 Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 61

4.2 Nilai Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen dan Kontrol... 65

4.3 Nilai Hasil Rancangan Proyek Siswa ... 70

4.4 Kriteria Penilaian Hasil Rancangan Proyek Siswa ... 70

4.5 Penilaian Produk ... 72

4.6 Penilaian Presentasi Hasil Kegiatan Proyek ... 80

(10)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Struktur Biji Dikotil dan Monokotil ... 36

2.2 Perkecambahan pada Tumbuhan... 37

2.3 Bagian Tubuh Tumbuhan ... 38

3.1 Diagram Alur Penelitian ... 59

4.1 Diagram Perbandingan Rata-Rata Skor Tes Awal, Tes Akhir dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis... 62

4.2 Diagram Perbandingan Rata-Rata Skor Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Berpikir Kritis Siswa... 63

4.3 Perbandingan Rata-Rata N-Gain pada Setiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa... 64

4.4 Perbandingan Rata-Rata Skor Tes Awal, Tes Akhir dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kreatif ... 67

4.5 Perbandingan Rata-Rata Skor Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa... 68

4.6 Perbandingan Rata-Rata N-Gain pada Setiap Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa... 68

4.7 Self Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Berpikir Kritis ... 81

4.8 Self Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Berpikir Kreatif... 82

4.9 Self Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Kerja Sama... 82

4.10 Peer Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Berpikir Kritis ... 83

4.11 Peer Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Berpikir Kreatif... 83

(11)

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: Perangkat Pembelajaran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 116

2. Kisi-kisi Soal Berpikir Kritis ... 137

3. Kisi-kisi Soal Berpikir Kreatif ... 141

4. Soal Berpikir Kritis ... 144

5. Soal Berpikir Kreatif ... 146

6. Lembar Kerja Siswa ... 147

7. Lembar Observasi Guru ... 155

8. Lembar Observasi Siswa ... 159

Lampiran B: Instrumen Penelitian 1. Reliabilitas Tes ... 162

2. Lembar Penilaian Booklet ... 168

3. Lembar Penilaian Presentasi ... 169

4. Lembar Penilaian Rancangan Proyek ... 171

5. Lembar Kisi-kisi dan Angket Peer and Self Assesment ... 173

Lampiran C: Data Hasil Penelitian 1. Hasil Tes awal dan tes akhir ... 176

2. Uji Normalitas, Homogenitas, Parametrik dan non Parametrik ... 180

3. Rekapitulasi Nilai Soal Berpikir Kritis ... 186

4. Rekapitulasi Nilai Soal Berpikir Kreatif ... 188

5. Perbandingan N-gain Berpikir Kritis ... 190

6. Perbandingan N-gain Berpikir Kreatif ... 191

Lampiran D: Dokumentasi Penelitian ... 192

(12)

1 Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup khususnya

pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan termasuk ke dalam materi yang

sangat menarik, tetapi kadang banyak guru mengajarkannya hanya dalam bentuk

ceramah atau pengamatan sederhana berupa gambar pertumbuhan dan

perkem-bangan pada tumbuhan. Sesungguhnya banyak hal dapat dilakukan siswa untuk

mempelajari materi tersebut, guru dapat merencanakan pembelajaran dengan lebih

menarik sehingga siswa dapat lebih aktif belajar, mengembangkan kemampuan

berpikir kritis dan kreatifnya, lebih teliti dalam mengamati, bertanggung jawab

dan lebih tertantang.

Metode konvensional (ceramah) kurang mengena untuk diterapkan pada

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), karena sesungguhnya IPA berkaitan

dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan

hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu penemuan (Badan

Standar Nasional Pendidikan/BSNP, 2010).

Bellanca (2011) menyatakan dalam bukunya bahwa pada dekade yang telah

lalu siswa dinilai berdasarkan ukuran yang mengacu pada kecerdasan

logika/matematik dan kecerdasan verbal linguistik, yaitu kecerdasan yang sealur

dengan sekolah-sekolah tradisional. Kecerdasan ini berperan besar dalam

menghapus minat lain yang dapat dikembangkan oleh siswa, akibatnya seni musik

dan visual, sains dan ilmu lainnya yang dapat dipelajari oleh siswa semakin

tersisihkan. Jumlah siswa yang semakin banyak juga menyebabkan sekolah

mengambil sikap melakukan pendekatan minimalis kepada siswa, yaitu dengan

cara membuat program pengajaran menjadi lebih ringkas, membaca lebih cepat,

(13)

2

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anggapan bahwa pentingnya standar pengukuran yang dibuat, menyebabkan

para guru dibentuk dan diharuskan untuk mengikuti kurikulum yang ketat dan

kaku. Hal ini menjadikan guru sulit untuk menjadi kreatif dan menyesuaikan gaya

mengajar dengan kebutuhan murid-muridnya. Penekanan bahan pelajaran,

khususnya di kelas-kelas tingkat rendah, adalah dengan memberi sekian banyak

bahan hapalan verbal dan numerikal (Bellanca, 2011).

Murnane dan Levy (1996 dalam Bellanca, 2011) menyatakan bahwa

walaupun struktur ekonomi tengah berubah, namun sekolah-sekolah masih

mempertahankan kurikulum minimalis dari abad sembilan belas, karena terdapat

ketidaksesuaian antara ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan, untuk bertahan di

dunia kerja yang modern dan berkinerja tinggi dengan apa yang diajarkan oleh

sekolah-sekolah.

Kecenderungan pembelajaran IPA/Sains di Indonesia yang dikemukakan oleh

Pusat Kurikulum (2008) antara lain:

1. Pembelajaran hanya berorientasi pada tes/ujian.

2. Pengalaman belajar yang diperoleh di kelas tidak utuh dan tidak berorientasi

pada tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.

3. Pembelajaran lebih bersifat teacher-centered, guru hanya menyampaikan IPA

sebagai produk dan peserta didik menghafal informasi faktual.

4. Peserta didik hanya mempelajari IPA pada domain kognitif yang terendah,

peserta didik tidak dibiasakan untuk mengembangkan potensi berfikirnya.

5. Cara berfikir yang dikembangkan dalam kegiatan belajar belum menyentuh

domain afektif dan psikomotor. Alasan yang sering dikemukakan oleh para

guru adalah keterbatasan waktu, sarana, lingkungan belajar, dan jumlah peserta

didik per kelas yang terlalu banyak.

6. Evaluasi yang dilakukan hanya berorientasi pada produk belajar yang berkaitan

dengan domain kognitif dan tidak menilai proses.

Proses belajar yang dilakukan di banyak sekolah seperti temuan Depdiknas di

(14)

3

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa dalam Ujian Nasional, tidak lagi memperhatikan keutuhan dan hakikat sains

yang sangat memperhatikan proses dan produk, karena dalam pembelajaran

kurang memperhatikan keterlibatan siswa. Guru merupakan satu-satunya sumber

belajar dan belajar hanya menyentuh ranah kognitif paling rendah yang hanya

mengandalkan ingatan dan pemahaman, karena hanya berupa penyampaian

fakta-fakta yang tidak membutuhkan pemikiran mendalam.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 41 tahun 2007

tentang standar proses pendidikan menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada

setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan

kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi siswa.

Oleh karena itu kegiatan pembelajaran sains harus lebih diarahkan pada proses

pembelajaran yang mengaktifkan siswa untuk memperoleh berbagai kemampuan

yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berbagai model pembelajaran telah diciptakan oleh para ahli untuk membuat

siswa aktif dan mencintai belajar, salah satu model pembelajaran inovatif adalah

pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Pembelajaran berbasis

proyek memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi, memecahkan masalah, dan

tugas-tugas bermakna lainnya, terpusat pada siswa, dan menghasilkan produk

nyata.

Dalam mengembangkan pembelajaran berbasis proyek, guru dituntut untuk

menyiapkan rencana, sebagai panduan guru dalam proses pembelajarannya. Di

dalam perencanaan dan skenario pembelajaran, guru harus mengarahkan rencana

proyeknya dalam sebuah kerangka pertanyaan berdasarkan SK/KD yang ada

dalam kurikulum. Suatu proyek memberikan kebebasan kepada peserta didik

untuk mengindentifikasi dan merumuskan masalahnya sendiri. Tujuan

pembela-jaran dicapai melalui kegiatan penemuan (discovery learning) selama interaksi

(15)

4

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan suatu model yang berbeda dari model tradisional dengan fokus utama

menempatkan pebelajar dalam proyek nyata. Pebelajar memiliki kesempatan

membangun pengetahauannya sendiri sesuai dengan kebutuhannya.

Barron (1998 dalam Bellanca, 2012) menyatakan bahwa ketika siswa belajar

bagaimana membuat rencana, merefleksikan kinerja mereka dan mengambil

umpan balik intensif dari guru, mereka jauh lebih mungkin untuk melakukan yang

lebih baik dalam pekerjaan sehari-hari dan pada tes berbasis standar. Sedangkan

Bellanca (2012) menyatakan bahwa ketika guru didorong untuk mengintegrasikan

strategi instuksional yang terbaik dan merancang pembelajaran berbasis proyek

kepada siswanya, mereka telah memberikan kesempatan terbaik kepada siswanya

untuk mempelajari standar konten yang diperlukan untuk didefinisikan, bahkan

pada standar yang paling ketat dan tidak fleksibel sekalipun.

Pada zaman globalisasi ini, setiap siswa harus memiliki kompetensi yang

sesuai dengan zamannya. Siswa perlu dibekali dengan berbagai keterampilan dan

pengetahuan, agar mereka dapat bertahan dan bersaing. Pada beberapa Standar

Kompetensi Lulusan di sekolah menengah disebutkan bahwa siswa harus dapat

membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis,

kreatif, dan inovatif; menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan

inovatif dalam pengambilan keputusan; dan menunjukkan kemampuan

mengana-lisis dan memecahkan masalah kompleks. Selain itu, siswa tidak hanya dapat

berpikir saja, tetapi juga siswa harus dapat berargumentasi mengenai apa yang

dipikirkannya itu. Siswa harus dapat mengkomunikasikan hasil pemikirannya. Hal

ini sesuai dengan berpikir kritis yang diungkapkan oleh Inch et al. (2006) bahwa

siswa harus dapat mengumpulkan semua informasi yang didapatkannya dan

mengomunikasikan hasil pemikirannya.

Pendekatan terhadap kurikulum pelajaran melalui berpikir kritis menantang

guru untuk mengembangkan teknik-teknik instruksi atau pengajaran yang akan

membantu mempersiapkan siswa, untuk menghadapi dunia di luar sekolah.

(16)

5

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghadapi, memahami, dan mentransfer apa yang telah mereka pelajari dalam

situasi kehidupan nyata. Kesempatan siswa untuk mengembangkan proses

berpi-kir kritis tidak akan ditemukan dalam kelas yang didominasi soal-soal isian

dengan jawaban ringkas, tetapi pada kelas yang aktif melibatkan siswanya untuk

mempertajam fungsi-fungsi berpikir dan menjadikan mereka pelajar yang efisien

dengan tipe kecerdasan apapun yang mereka gunakan.

Dalam pendidikan formal, guru kadang mengajarkan siswa bagaimana

mema-hami konsep, mengamati, menganalisis, membuat argumen dan mempertahankan

argumennya, mencari tahu jawaban sebuah pertanyaan, tetapi ada jenis lain cara

berpikir yang lebih mengeksplorasi ide, menghasilkan segala kemungkinan,

mencari banyak jawaban yang benar dari pada hanya satu jawaban, yaitu berpikir

kritis dan kreatif. Kedua pemikiran tersebut sangat penting bagi siswa ketika

menghadapi dunia kerja dan kedua pemikiran sebut sangat dibutuhkan oleh siswa

menghadapi abad ke 21 yang penuh persaingan.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengembangkan

pembela-jaran berbasis proyek yang sangat menarik dan menantang. Di Indonesia

pembelajaran berbasis proyek masih sangat jarang dilakukan atau dilaksanakan,

mungkin karena prosesnya yang memakan waktu yang lama, persiapan yang lebih

banyak, penilaian yang lebih detail atau karena beban kurikulum sehingga

pembelajaran berbasis proyek jadi kurang diminati oleh guru-guru kita. Studi

mendalam tentang pembelajaran berbasis proyek juga masih sangat kurang di

Indonesia, sehingga sangatlah penting untuk meneliti lebih jauh tentang pengaruh

pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif

siswa pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup

khususnya pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan

judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap

Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas VIII pada Materi

(17)

6

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka secara umum dapat

dirumuskan masalah penelitian, yaitu “Bagaimana pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa kelas VIII

pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan?”.

Rumusan tersebut dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan setelah mendapatkan

pengajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek dan

Praktikum?

2. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa setiap indikator

pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan setelah

mendapatkan pengajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek

dan Praktikum?

3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan setelah mendapatkan

pengajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek dan

Praktikum?

4. bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa setiap indikator

pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan setelah

mendapatkan pengajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek

dan Praktikum?

5. Bagaimana keunggulan dan kelemahan dari model pembelajaran yang

diterapkan?

Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Pembelajaran berbasis proyek menjadi variabel bebas, sementara

keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif siswa menjadi

(18)

7

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Batasan Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti

membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran biologi ini adalah

model pembelajaran berbasis proyek yang melalui enam tahap pelaksanaan

(The George Lucas Educational Foundation: 2005). Keenam tahapan tersebut

adalah 1) Start with the essential question, 2) Design a plan for the project, 3)

Creates a schedule, 4) Monitor the students and the progress of the project, 5)

Asses the Outcome, 6) Evaluate the Experiences,

2. Berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari Inch et al.

(2006) mencakup delapan elemen berpikir kritis yang merupakan fungsi yang

saling berhubungan. Kedelapan elemen tersebut yaitu: pertanyaan terhadap

masalah (question at issue), tujuan (purpose), informasi (information), konsep

(concepts), asumsi (assumptions), sudut pandang (point of view), interpretasi

dan menarik kesimpulan (interpretation and inference), dan implikasi dan

akibat-akibat (implication and concequences).

3. Berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah berpikir kreatif yang dikemukakan

oleh Munandar (1990) meliputi keterampilan berpikir lancar (Fluency),

keterampilan berpikir luwes (Flexibility), keterampilan berpikir orisinil

(Originality), keterampilan berpikir merinci (Elaboration) dan keterampilan

berpikir menilai (Evaluation).

4. Strandar Kompetensi (SK) yang sesuai untuk bahasan ini adalah SK.1 kelas

VIII semester 1 tentang Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia, KD 1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup dalam penelitian ini menitik beratkan pada Pertumbuhan dan

Perkembangan pada Tumbuhan.

(19)

8

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran

peningkatan kemampuan berpikir kritis Inch et al. (2006) dan kemampuan

berpikir kreatif Munandar (1990) siswa SMP pada Materi Pertumbuhan dan

Perkembangan Tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis

proyek.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis Proyek dan Praktikum

terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMP kelas VIII pada Materi

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

2. Untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis Proyek dan Praktikum

terhadap kemampuan berpikir kritis pada setiap indikator, siswa SMP kelas

VIII pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

3. Untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis Proyek dan Praktikum

terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMP kelas VIII pada Materi

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

4. Untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis Proyek dan Praktikum

terhadap kemampuan berpikir kreatif pada setiap indikator siswa SMP kelas

VIII pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

5. Untuk menemukan keunggulan dan kelemahan dari penerapan pembelajaran

berbasis Proyek.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak, diantaranya:

1. Manfaat Teoritis:

a. Memberi informasi tentang proses pembelajaran berbasis proyek.

b. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan tentang

pengem-bangan materi dalam pendidikan Biologi

(20)

9

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Bagi siswa, terlatihnya pengetahuan dan keterampilan siswa tentang berpikir

kritis, berpikir kreatif dan dapat memotivasi siswa dalam belajar, juga

menanamkan sikap ilmiah, senang belajar Biologi, dan memberikan

wawasan serta pengayaan pengetahuan yang luas.

b. Siswa berlatih merencanakan suatu kegiatan, meningkatkan kinerja siswa,

belajar bekerja sama secara baik dalam kelompok, melatih berkomunikasi,

menuangkan ide, menghargai pendapat orang lain dan mengembangkan diri.

c. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan wawasan

terhadap pentingnya suatu strategi pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif.

d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan untuk penelitian lebih jauh mengenai pembelajaran Biologi

yang dapat mengembangkan berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa baik

pada tema yang sama maupun pada tema yang berbeda.

F. Asumsi

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka asumsi yang mendasari penelitian

ini adalah :

1. Pembelajaran proyek atau dikenal sebagai pembelajaran berbasis proyek,

adalah strategi pembelajaran yang memberdayakan peserta didik untuk

mengejar pengetahuan konten milik mereka dan menunjukkan pemahaman

baru mereka melalui berbagai variasi presentasi (Klein et al., 2009)

2. Pembelajaran berbasis proyek adalah pendekatan cara pembelajaran secara

konstruktif untuk pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset

terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata dan relevan bagi

kehidupannya (Barron, 1998 dalam Purnawan, 2008).

3. Pembelajaran berbasis proyek adalah cara yang konstruktif dalam

pembelajaran menggunakan permasalahan sebagai stimulus dan berfokus

(21)

10

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, maka hipotesis untuk penelitian ini

adalah :

“Terdapat pengaruh yang signifikan dalam kemampuan berpikir kritis dan kreatif antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis proyek dengan pembelajaran

(22)

41 Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi

Penelitian dilakukan di SMPN I Darangdan yang terletak di Jl. Raya

Darangdan Km.21 Kabupaten Purwakarta, Propinsi Jawa Barat. Sekolah ini

dipilih karena tidak terlalu jauh dari jalan utama Bandung – Purwakarta,

merupakan sekolah induk di Kecamatan Darangdan dan berdasarkan dari hasil

penelitian lapangan, lebih dari 40% siswa tidak melanjutkan studi ke jenjang yang

lebih tinggi, sehingga dengan model pembelajaran berbasis proyek diharapkan

pembelajaran IPA akan lebih bermakna.

2.

Subjek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang

terdiri dari 5 kelas di SMP Negeri 1 Darangdan Kabupaten Purwakarta. Sampel

yang digunakan dalam penelitian yaitu dua kelas yang dipilih dengan

menggunakan teknik Cluster random sampling. Dalam Cluster random sampling

pemilihan sampel dilakukan secara acak pada jenjang yang sama atau caranya

dengan memilih dua kelas dari lima kelas yang ada secara acak kelas, satu kelas

dijadikan kelas eksperimen dan satu kelas dijadikan kelas kontrol yaitu kelas VIII

A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Matching Pretest-Posttest Control

Group Design (Fraenkel and Wallen, 2006), alasan pemilihan disain ini karena

(23)

42

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun kontrol sama-sama heterogen dan keduanya diajar oleh guru yang sama.

Data penelitian diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Hasil kedua tes akhir diuji

perbedaannya, juga antara hasil tes awal dengan tes akhir pada masing-masing

kelompok. Perbedaan yang berarti (signifikan) antara kedua hasil tes akhir, dan

antara tes awal dan tes akhir pada kelompok eksperimen menunjukkan pengaruh

dari perlakuan yang diberikan (Sukmadinata, 2010). Desain penelitian yang

digunakan dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Matching Pretest-Posttest Control Group Design

Kelompok perlakuan M  O1  X  O2

Kelompok kontrol M  O1  C  O2

(Fraenkel and Wallen, 2006). Keterangan:

M = Matching; O1= Pretest untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan kreatif ; X= Pembelajaran

berbasis proyek; C= Pembelajaran praktikum; O2 = Posttest untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan

kreatif

C.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental yang bertujuan

untuk melihat akibat dari perlakuan yang diberikan (Sukmadinata, 2010). Alasan

peneliti menggunakan metoda tersebut karena dengan menggunakan metode ini,

peneliti mencoba untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis proyek

terhadap keterampilan berpikir kritis dan kreatif pada siswa SMP kelas VIII.

Kegunaan pretest/tes awal yaitu untuk meningkatkan kemungkinan dari interaksi

antara pengetesan dan perlakuan. Tes awal juga bertujuan untuk melihat apakah

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ekivalen. Jika tes awal menunjukkan

bahwa kedua kelompok tidak ekivalen, maka peneliti dapat menggunakan desain

dengan pemasangan subjek (Fraenkel and Wallen, 2006). Setelah perlakuan,

dilakukan pengukuran kembali terhadap variabel terikat dengan alat ukur yang

(24)

43

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian dilakukan pada kelas yang memiliki kemampuan setara, yaitu satu

kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol, diajarkan oleh satu orang guru.

Pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran berbasis proyek dan pada

kelas kontrol menggunakan pembelajaran berbasis praktikum.

D.Definisi Operasional

Guna menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah yang

digunakan dalam perumusan masalah, berikut ini adalah penjelasan operasional

tentang istilah-istilah, tersebut:

1. Model pembelajaran berbasis proyek yang dimaksud pada penelitian ini adalah

model pembelajaran yang dimulai dengan pertanyaan esensial, kemudian

mengarahkan siswa agar mampu mengungkapkan berbagai pertanyaan lain

menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dari

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan siswa membuat

perencanaan penelitian yang akan mereka lakukan. Siswa secara kolaboratif

menyusun jadwal aktivitas mereka dalam rangka penyelesaian proyek yang

mereka kerjakan. Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor

terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Setelah siswa

menyelesaikan proyeknya, siswa mempresentasikan hasil penelitiannya.

Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian standar, berperan dalam

mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang

tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa. Pada akhir proses pembelajaran

pengajar dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang

(25)

44

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan rubrik kegiatan siswa selama proses pelaksanaan proyek

berlangsung.

2. Keterampilan berpikir kritis yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

skor hasil tes awal dan akhir keterampilan berpikir kritis siswa pada materi

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan yang dikemukakan oleh Inch et

al., 2006). Data dijaring dengan menggunakan soal esai terbuka sebanyak 10

soal yang mewakili keterampilan berpikir kritis berdasarkan indikator berikut:

(a) pertanyaan terhadap masalah, (b) tujuan, (c) informasi, (d) konsep, (e)

asumsi, (f) sudut pandang, (g) interpretasi dan menarik kesimpulan, (h)

implikasi dan akibat-akibat.

3. Keterampilan berpikir kreatif yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

skor hasil tes awal dan akhir kemampuan berpikir berpikir kreatif siswa pada

materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. Data dijaring dengan

menggunakan soal berbentuk esai berjumlah 6 soal yang mewakili indikator

keterampilan berpikir kreatif Munandar (1990), meliputi: a) Keterampilan

berpikir lancar (Fluency); b) Keterampilan berpikir luwes (Flexibility); c)

Keterampilan berpikir orisinil (Originality); d) Keterampilan berpikir merinci

(Elaboration); e) Keterampilan berpikir menilai (Evaluation).

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengambilan data yang digunakan.

Instrumen ini digunakan setelah diuji valiaditas dan reliabilitasnya, jika telah valid

dan reliabel, maka instrumen dapat digunakan (Riduwan, 2010). Rancangan

instrumen yang digunakan pada penelitian ini disajikan pada Tabel 3.2 :

Tabel 3.2 Jenis Instrumen Penelitian

(26)

45

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pedoman dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek

Selama proses pembelajaran

2 Tes Keterampilan Berpikir Kritis

Untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa pada masing-masing indikatornya

Awal dan akhir pembelajaran

3 Tes Keterampilan Berpikir Kreatif

Untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif siswa pada masing-masing indikatornya

Awal dan akhir pembelajaran

4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Untuk mencatatkan aktivitas siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran berbasis proyek

Selama proses pembelajaran 5 Lembar Observasi

Aktivitas Guru

Untuk mencatat keterlaksanaan proses pembelajaran yang telah dirancang 6 Lembar Kerja

Siswa

Panduan bagi siswa dalam melaksanakan pembelajaran

7 Lembar Peer and self assessment

Panduan siswa dalam melakukan penilaian terhadap kinerja dirinya dan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

8 Lembar penilaian presentasi siswa

Panduan guru dalam melakukan penilaian pada saat pelaksanaan presentasi

Selama proses pembelajaran 9 Lembar penilaian

booklet

Panduan guru untuk melakukan penilaian hasil proyek dalam bentuk booklet

Akhir pembelajaran

Hasil dari penelitian ini berupa data kualitatif maupun kuantitatif, dari lembar

observasi aktivitas siswa dan guru, penilaian terhadap presentasi kelompok,

ditambah data penilaian siswa terhadap diri sendiri dan anggota kelompoknya

akan menjadi data tambahan bagi peneliti untuk menganalisis keberlangsungan

proses pembelajaran dan pengaruhnya terhadap keterampilan berpikir kritis dan

kreatif siswa.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun oleh peneliti berdasarkan

model pembelajaran yang digunakan. Kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

(27)

46

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam RPP ini adalah : identitas sekolah, identitas mata pelajaran, pokok bahasan,

waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

materi pelajaran, alat dan sumber belajar, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi

pembelajaran.

2. Instrumen Keterampilan Berpikir Kritis.

Tes keterampilan berpikir kritis dibuat dalam bentuk esai terbuka. Tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa pada saat sebelum dan sesudah melalui proses pembelajaran yang dirancang oleh peneliti. Soal

dibuat berdasarkan indikator-indikator keterampilan berpikir kritis yang ingin diukur, yaitu pertanyaan terhadap masalah (question at issue), tujuan (purpose),

informasi (information), konsep (concepts), asumsi (assumptions), sudut pandang

(point of view), interpretasi dan menarik kesimpulan (interpretation and

inference), implikasi dan akibat-akibat (implication and concequences). Distribusi

soal untuk setiap indikatornya disajikan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kritis

No Indikator Keterampilan berpikir kritis Jml Soal Nomor Soal

1. Pertanyaan terhadap masalah (question at issue) 2 1,2

2. Tujuan (purpose) 1 3

3. Informasi (information) 1 4

4. Konsep (concepts) 1 5

5. Asumsi (assumptions) 1 6

6. Sudut pandang (point of view) 1 7

7. Interpretasi dan menarik kesimpulan

(28)

47

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8. Implikasi dan akibat-akibat (implication and

concequences) 1 10

Total 10 10

Skor untuk soal esai berpedoman pada penilaian menurut Stiggins (1994). Pada

Tabel 3.4 berikut disajikan pedoman penskoran untuk jawaban soal tes esai.

Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Tes Esai Keterampilan

Berpikir Kritis dan Kreatif

Katagori Skor Indikator

Rendah 1

Jawaban yang diberikan kurang sesuai dengan apa yang dimaksudkan dalam soal, berisi informasi yang tidak akurat, atau menunjukkan kurangnya penguasaan terhadap materi. Poin-poin yang diberikan tidak jelas dan tidak memberikan contoh yang mendukung.

Gambar kurang menarik, ide sama dengan orang lain

Sedang 3

Jawaban yang diberikan jelas, dan cukup fokus,namun kurang lengkap. Contoh-contoh yang diberikan terbatas Hubungan antara jawaban dengan soal kurang kuat

Gambar menarik tetapi memiliki ide yang hampir sama dengan orang lain

Tinggi 5

Jawaban yang diberikan jelas, fokus dan akurat. Poin-poin yang relevan dikemukakan (berhubungan dengan pertanyaan soal) untuk mendukung jawaban yang diberikan. Hubungan antara jawaban tergambar secara jelas

Gambar menarik, memiliki ide yang berbeda dengan orang lain

(Stiggins , 1994)

3. Instrumen Keterampilan Berpikir Kreatif

Tes keterampilan berpikir kreatif dibuat dalam bentuk esai terbuka. Tes digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif siswa pada saat sebelum dan sesudah melalui proses pembelajaran yang dirancang oleh peneliti. Soal

dibuat berdasarkan indikator-indikator keterampilan berpikir kreatif yang ingin diukur, yaitu keterampilan berpikir lancar (Fluency), keterampilan berpikir luwes

(29)

48

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merinci (Elaboration), keterampilan berpikir menilai (Evaluation). Distribusi soal

untuk setiap indikatornya disajikan pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kreatif

No Indikator Keterampilan berpikir kreatif Jml Soal Nomor Soal

1 keterampilan berpikir lancar (Fluency) 2 11,12 2 keterampilan berpikir luwes (Flexibility) 1 13 3 keterampilan berpikir orisinil (Originality), 1 14 4 keterampilan berpikir merinci

(Elaboration), 1 16

5 keterampilan berpikir menilai (Evaluation). 1 15

Total 6 6

Skor untuk soal esai berpedoman pada penilaian menurut Stiggins (1994) yang

tertera pada Tabel 3.4 di atas.

Sebelum digunakan pada penelitian, soal-soal tersebut diujicobakan terlebih

dahulu pada sejumlah siswa kelas VIII semester 1. Hal ini dilakukan untuk

mendapatkan informasi mengenai tingkat kesukaran, validitas, reliabilitas, daya

pembeda, serta waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk mengerjakan

keseluruhan soal.

4. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Pedoman observasi yang digunakan berupa daftar ceklist ”ya” atau ”tidak”

berdasarkan pernyataan-pernyataan yang telah disusun sebelumnya dalam lembar

observasi. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung di kelas.

Lembar observasi untuk guru digunakan untuk memperoleh gambaran

mengenai langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam

menerapkan proses pembelajaran berbasis proyek. Lembar observasi aktivitas

(30)

49

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses pembelajaran. Namun, pada lembar ini yang dicatatkan adalah

keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh guru. Penyusunan

lembar observasi guru disesuaikan dengan tahapan kegiatan pembelajaran

berbasis proyek. Lembar observasi ini membantu guru untuk mengevaluasi proses

pembelajaran yang telah berlangsung dan bila terdapat tahapan yang terlewatkan

atau terdapat hal yang tidak tersampaikan pada siswa, maka dapat diperbaiki atau

disampaikan pada pertemuan berikutnya. Pengisian lembar observasi guru

dilakukan oleh observer yang terlibat sebagai pengamat pada penelitian ini.

5. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa ini disusun oleh peneliti berdasarkan rencana pelaksanaan

pembelajaran. Pada LKS tercantum kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa

selama proses pembelajaran berlangsung, diantaranya hal-hal yang harus

didiskusikan oleh kelompok, jadwal pelaksanaan proyek, dan langkah penulisan

laporan yang baik.

Komponen-komponen yang terdapat dalam lembar kerja siswa adalah :

Identitas mata pelajaran, Identitas sekolah, waktu pelaksanaan. Hasil pengamatan

siswa dicatatkan pada lembar kerja siswa ini yang kemudian disertakan dalam

laporan. Siswa melakukan diskusi dan mempresentasikan hasil pengamatannya

berdasarkan data-data yang didapatnya dan guru melakukan penilaian terhadap

kegiatan diskusi dan presentasi siswa.

6. Angket Peer and Self Assessment

Angket Peer and self assessment yang digunakan berupa daftar ceklist ”ya”

(31)

50

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menilai keaktifan atau kontribusi diri sendiri siswa dan teman

sekelompoknya selama proses pembelajaran.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Peer and Self Assessment

7. Lembar Penilaian Presentasi Siswa Aspek No.

2 Pertanyaan terhadap masalah

(Question at issue) 1 1

3 Asumsi (assumptions) 1 1

4 Sudut pandang (point of view) 1 1

5,6,8 Informasi (information) 2 1 3

7 Konsep (concepts) 1 1

9 Interpretasi dan menarik kesimpulan

(interpretation and inference) 1 1

10 Implikasi dan akibat-akibat

(implication and concequences) 1 1

K

1 Keterampilan berpikir lancar

(Fluency) 1 1

2 Keterampilan berpikir luwes

(Flexibility) 1 1

3,4, 5 Keterampilan berpikir orisinil

(Originality) 2 1 3

8 Keterampilan berpikir merinci

(Elaboration) 1 1

6,7 Keterampilan berpikir menilai

(32)

51

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penilaian terhadap presentasi siswa dilakukan berdasarkan rubrik penilaian

presentasi kelompok yang telah disusun lengkap dengan penskoran untuk tiap

kategorinya. Meliputi beberapa kriteria diantaranya: kontak mata, kontak fisik,

gaya bicara, volume suara, pengaturan isi tampilan, pengaturan waktu tampilan,

bantuan visual/ suara, dan merespon pertanyaan audien.

8. Lembar Penilaian Booklet

Instrumen digunakan untuk mengukur kreativitas siswa tidak hanya dari segi

kreativitas dalam menjawab soal, akan tetapi juga dalam membuat rancangan

produk sebagai kreativitas dari penyelesaian masalah yang ditemukan. Lembar

penilaian LKS ini menggunakan bobot nilai dengan rentang 1-2. Serta hasil

produk dengan melihat kesesuaian antara rancangan dan produk yang dihasilkan,

kesesuaian antara solusi dan masalah yang diangkat, dan kerapihan. Dimana

kebenaran dari jawaban yang dituliskan juga harus dinilai.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum instrumen penelitian digunakan, maka terlebih dahulu dilakukan uji

coba terhadap instrumen penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan instrumen

yang valid dan reliabel agar data yang dihasilkan dari penelitian tersebut akurat.

Pembuatan instrumen dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan

sebagai berikut :

1. Menyusun Kisi-Kisi Tes

Pembuatan kisi-kisi ini bertujuan untuk menentukan konsep-konsep yang akan

diukur yang sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Selanjutnya

menyusun pokok uji yang sesuai dengan konsep dan indikator pembelajaran.

(33)

52

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau

kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006).

3. Melakukan Uji Coba Butir Soal

Pelaksanaan uji coba soal dilakukan terhadap sekelompok siswa SMP kelas

VIII.

4. Melakukan Analisis Butir Soal Hasil Uji Coba

Dalam membuat keputusan yang tepat diperlukan informasi yang akurat

(cermat) dan relevan dengan keputusan yang akan dibuat. Informasi seperti itu

hanya akan dapat diperoleh dari pengukuran dengan alat ukur yang mempunyai

syarat-syarat tertentu. Dua aspek penting yang tercakup dalam syarat suatu alat

ukur yang baik adalah validitas dan reliabilitas. Adapun analisis lain yang

dilakukan terhadap soal adalah daya pembeda (D) dan taraf kemudahannya (F).

a. Validitas Empiris

Validitas empiris terhadap instrumen tes tertulis dapat ditentukan dengan

menggunakan rumus korelasi. Pengujian validitas empiris dilakukan baik

secara konvensional menggunakan Microsoft excel 2010 maupun secara

statistika dengan menggunakan Anates V4. Validitas empiris terhadap

instrumen tes tertulis dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi.

Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh

Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai

berikut:

(Arikunto, 2006) Keterangan :

(34)

53

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menafsirkan validitas, digunakan acuan sebagai berikut:

Tabel 3.7 Interpretasi nilai r

(Arikunto,2006)

b. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006). Jika alat ukur mempunyai

reliabilitas tinggi maka pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan

alat ukur itu terhadap subjek yang sama dalam kondisi yang sama akan

menghasilkan informasi yang sama atau mendekati sama. Reliabilitas

seringkali disebut derajat konsistensi (keajegan). Pengujian reliabilitas

dilakukan baik secara konvensional menggunakan Microsoft excel 2007

maupun secara statistika menggunakan Program Anates V4. Rumus yang

digunakan untuk menghitung besarnya reliabilitas dengan rumus

Spearman-Brown. Dalam menghitung reliabilitas dengan teknik ini peneliti harus

melalui langkah membuat tabel analisis butir soal atau butir pertanyaan.

Dari analisis ini skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan

bagian soal. Ada dua cara membelah yaitu ganjil-genap dan belah

awal-belah akhir.teknik ini disebut juga teknik awal-belah dua. Rumus Spearman

Brown untuk menentukan indeks reliabilitas soal adalah sebagai berikut:

Besarnya nilai r Tafsiran

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah

(35)

54

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Arikunto, 2006) Keterangan :

r11= reliabilitas tes secara keseluruhan; rxy= indeks korelasi antara dua belahan instrumen

Sebelum dimasukkan ke rumus Spearman-Brown, terlebih dahulu

dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment. Untuk menafsirkan

harga reliabilitas digunakan acuan sebagai berikut:

Tabel 3.8 Tafsiran Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Tafsiran

0,80 – 1,00 Sangat tinggi 0,60 – 0,79 Tinggi 0,40 – 0,59 Cukup 0,20 – 0,39 Rendah 0,00 – 0,19 Sangat rendah

(Arikunto, 2006)

c. Daya Pembeda Soal

Ukuran daya pembeda (lambangnya D) ialah selisih antara proporsi

kelompok tinggi yang menjawab benar dengan proporsikelompok rendah

yang menjawab benar pada soal yang dianalisis. Suatu soal sebaiknya

memiliki harga D yang tinggi, artinya soal tersebut mampu membedakan

siswa yang menguasai materi pelajaran dengan siswa yang tidak menguasai

materi pelajaran.Harga daya pembeda (D) dapat ditentukan dengan

menggunakan persamaan berikut:

(36)

55

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D = jumlah peserta tes; JA= jumlah peserta kelompok atas; JB= jumlah peserta kelompok

bawah; BA= jumlah kelompok atas yang menjawab soal dengan benar; BB= jumlah

kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar; PA= proporsi kelompok atas yang

menjawab benar ; PB= proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Adapun acuan penafsiran daya pembeda menurut Arikunto (2010) adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.9 Tafsiran Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kategori

0,00-0,19 kurang

Rumus yang digunakan (Arikunto, 2010) adalah:

Keterangan:

P = Indek Kesukaran; B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul; JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut.

Tabel 3.10 Tafsiran tingkat kesukaran

Tingkat Kesukaran Tafsiran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

(Arikunto, 2010)

G.Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dan analisis data baik dari pengujian instrumen sampai

mendapatkan data penelitian digunakan secara kuantitatif dan kualititif.

Pengolahan data secara kuantitatif digunakan untuk menghitung instrumen

JSB

(37)

56

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif, dan hasil pengolahan data tes

kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif setelah diberi perlakuan termasuk

produk berupa booklet, presentasi, self dan peer assessment siswa. Sedangkan

untuk hasil observasi aktivitas guru dan siswa di kelas, digunakan secara

kualitatif.

1. Hasil Uji Coba Instrumen

Hasil uji coba instrumen dianalisis dengan menggunakan software komputer

Anates V4. Kriteria pada masing-masing hasil uji coba instrumen dilihat dari

validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran butir soal. Hasil

analisis soal dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.11 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Esai Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif

No

(38)

57

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16 13 0,607 Tinggi 30,00 Cukup 38,33 Sedang Digunakan 17 14 0,776 Tinggi 51,67 Baik 44,17 Sedang Digunakan 18 15 0,442 Cukup 16,67 Cukup 26,67 Sukar Digunakan 19 0,323 Rendah 8,33 Jelek 25,83 Sukar Buang 20 16 0,557 Cukup 25,00 Cukup 30,83 Sukar Digunakan

Dari 20 soal esai yang diujikan, terdapat 5 soal dengan kriteria jelek, 7 soal

dengan kriteria cukup, 7 soal dengan kriteria baik, dan 1 soal dengan kriteria baik

sekali. Berdasarkan pertimbangan pada hasil perhitungan daya pembeda, tingkat

kesukaran, serta validitas butir soal diputuskan 16 soal yang digunakan yang

memiliki karakteristik sebagai berikut:

Tabel 3.12 Karakteristik Instrumen Esai Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif

Aspek Batas Nilai Kriteria

Validitas 0,442-0,776 Cukup-Tinggi

Daya Pembeda 16,67-73,33 Cukup-Baik sekali

Tingkat kesukaran 26,67-56,67 Sukar-Sedang

Berdasarkan hasil perhitungan uji instrumen didapatkan bahwa, Perhitungan

terhadap validitas esai soal berpikir kritis dan kreatif menunjukkan hasil 0,83 yang

artinya validitas sangat tinggi, koefisien reliabilitas tes esai 0,91 diartikan bahwa

tes termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi.

2. Analisis Data Hasil Tes Berpikir Kritis dan Kreatif

Data yang dihasilkan berupa skor pretest, posttest, berpikir kritis dan kreatif.

Kemudian dilakukan analisis secara kuantitatif. Analisis ini bertujuan untuk

mengetahui apakah ada peningkatan skor pada kedua kelas baik pada kelas

kontrol maupun kelas eksperimen. Selain itu untuk mengetahui perlakukan mana

(39)

58

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan atau dengan pembelajaran berbasis

proyek.

Data kuantitatif yang telah terkumpul sebagai hasil penelitian dianalisis

secara statistik dengan menggunakan program Microsoft Excels 2010 dan Statistic

Package for Social Science (SPSS) 21 for windows. Berikut ini adalah tahapan

analisis data yang dilakukan:

a. Pemberian Skor

Pemberian skor pada pretest dan postest yang mengukur keterampilan berpikir

kritis dan kreatif siswa kemudian membandingkan skor pretest dan postest

tersebut. Jawaban siswa akan dinilai berdasarkan jumlah jawaban yang benar,

kriteria penilaian menggunakan perhitungan skor esai menurut Stiggins (1994).

b. Perhitungan Gain Ternormalisasi

Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan analisis terhadap

hasil pretest dan posttest. Analisis dilakukan dengan menggunakan rumus gain

ternormalisasi rata-rata (average normalized gain) oleh Hake (1998) sebagai

berikut:

Keterangan:

g = skor peningkatan; s post = skor tes akhir; s pre = skor tes awal; s max = skor maksimun

Berdasarkan hasil perhitungan indeks gain kemudian diinterpretasikan

dengan menggunakan kategori menurut Hake (1998).

(40)

59

Niken Noviasti Rachman, 2013

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Besarnya Gain (g) Interpretasi

Tinggi

Sedang

Rendah

Hake (1998)

Nilai N-gain dari kedua kelompok dibandingkan

c. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah skor pretest dan postest

berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dilakukan dengan

mengguna-kan uji statistik program SPSS 21 for windows yaitu dengan menggunamengguna-kan One

Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengujian hipotesis dilakukan untuk

mengetahui apakah data kedua penelitian berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Jika hasilnya berdistribusi normal maka statistik yang

digunakan adalah statistik parametrik, namun jika hasilnya tidak berdistribusi

normal maka tidak dilakukan uji homogenitas melainkan dilanjutkan dengan

uji statistik non parametric yaitu uji Mann-Whitney.

d. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan

dengan tujuan mengetahui apakah varians kedua kelompok sama atau berbeda.

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Hommogenity of Varians

(Levene Statistics) dari program SPSS 21 for windows.

e. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji prasyarat, data yang berdistribusi normal den homogen

diuji dengan menggunakan uji statistik parametrik dengan Independent

Samples T-test dari program SPSS 21 for windows dan data yang tidak

berdistribusi normal atau tidak homogen diuji dengan menggunakan uji

Gambar

Tabel  3.1 Matching Pretest-Posttest Control Group Design
Tabel 3.2  Jenis Instrumen Penelitian
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kritis
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Tes Esai Keterampilan  Berpikir Kritis dan Kreatif
+7

Referensi

Dokumen terkait

dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana keterampilan berpikir kritis siswa pada materi perkembangan teori atom menggunakan model pembelajaran inkuiri?“.. Rumusan masalah

Dewi Rosnanda. Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Materi Litosfer Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP. Sarwanto, S.Pd.,

Lembar Kegiatan Siswa berbasis keterampilan berpikir kritis merupakan LKS yang bertujuan untuk membantu siswa dalam menguasai konsep dan materi sesuai dengan kompetensi yang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) keterampilan berpikir kritis peserta didik setelah diajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek berada pada

1. Terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif secara bersama-sama antara kelompok siswa yang belajar dengan praktikum dan

1. Terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif secara bersama-sama antara kelompok siswa yang belajar dengan praktikum dan

Lembar Kegiatan Siswa berbasis keterampilan berpikir kritis merupakan LKS yang bertujuan untuk membantu siswa dalam menguasai konsep dan materi sesuai dengan kompetensi yang

Berdasarkan hasil yang diperoleh, pengembangane-bookinteraktif pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas XII SMA