Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF
SISWA KELAS VIII PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA Konsentrasi
Pendidikan Biologi Sekolah Lanjutan
Oleh:
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA KONSENTRASI BIOLOGI SL SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Prof. Dr. Fransisca Sudargo,M.Pd. NIP. 195107261978032001
Pembimbing II
Dr. Any Fitriani, M.Si NIP. 196502021991032001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF
SISWA KELAS VIII PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Oleh
Niken Noviasti Rachman, S.Pd. IKIP Bandung, 1993
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi IPA
©Niken Noviasti Rachman 2013
Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif
Siswa Kelas VIII pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan”
beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan
tersebut, saya siap menanggung resiko, yang dijatuhkan kepada saya apabila di
kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dan karya
saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Juli 2013
Yang membuat pernyataan,
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS VIII PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment menggunakan desain matching only pretest-postest design. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Darangdan Kabupaten Purwakarta pada kelas VIII, dengan sampel sebanyak dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol, dipilih dengan menggunakan teknik Cluster random sampling. Kelas eksperimen diberi pembelajaran berbasis proyek, sedangkan kelas kontrol diberi pembelajaran praktikum. Instrumen yang digunakan adalah soal esai terbuka keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif, data dianalisis menggunakan SPSS 21 for windows. Kelas Eksperimen memberikan hasil yang lebih baik daripada kelas kontrol dengan perbedaan yang signifikan pada keterampilan berpikir kritis (gkritis = 0.46) dan keterampilan
berpikir kreatif (gkreatif = 0.43) dibanding kelas kontrol (gkritis = 0.29 and gkreatif =
0.27) pada α = 0,05. Hasil dari angket siswa menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat lebih meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif.
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE INFLUENCE OF PROJECT-BASED LEARNING TO CRITICAL AND
CREATIVE THINKING SKILL OF 8th GRADE STUDENTS ON PLANT
GROWTH AND DEVELOPMENT
Abstract
The purpose of this research was analyzed of Project-based Learning to critical and creative thinking skills of junior high school students. The quasi experiment was designed by matching only pretest-posttest design. This study was conducted at SMPN 1 Darangdan in Purwakarta suburban in two eighth grade which selected randomly. The Project-based Learning as designed the experimental class while another class using practical instruction as the control class. Data were collected by open-ended test to assess students critical and creative thinking skills, and than were analyzed by SPSS 21 for windows. The experimental class was showed better than control class and there were significantly difference between critical thinking skill (gcritical = 0,46) and creative thinking skill (gcreative = 0,43) which
compared to control class (gcritical = 0,29 and gcreative = 0,27) at α = 0.05. The
questionairs were presented a better result of Project-based Learning on critical and creative thinking skills.
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
G.Hipotesis Penelitian ... 9
BAB II. PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF A.Pembelajaran Berbasis Proyek ... 10
B.Pembelajaran Praktikum ... 18
C.Keterampilan Berpikir Kritis ... 22
D.Keterampilan Berpikir Kreatif ... 28
E. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan ... 35
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 41
B.Disain Penelitian ... 41
C.Metode Penelitian ... 42
D.Definisi Operasional... 43
E. Instrumen Penelitian ... 44
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G.Pengolahan dan Analisis Data ... 53
H.Prosedur Penelitian ... 57
I. Alur Penelitian ... 59
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 60
1. Keterampilan Berpikir Kritis ... 60
2. Keterampilan Berpikir Kreatif ... 65
3. Pengembangan Kemampuan Merancang Proyek ... 69
4. Deskripsi Aktivitas Siswa dan Guru ... 84
5. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 87
B.Pembahasan ... 88
1. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kritis ... 88
2. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kritis pada Setiap Indikator ... 90
3. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif ... 96
4. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif pada Setiap Indikator ... 97
5. Penilaian Hasil Belajar Berbasis Proyek ... 101
6. Mengatasi Kelemahan dalam Pembelajaran Berbasis Proyek ... 103
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 107
B.Saran ... 108
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Elemen Berpikir Kritis... 25
3.1 Matching Pretest-Posttest Control Group Design... 42
3.2 Jenis Instrumen Penelitian ... 44
3.3 Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kritis ... 46
3.4 Pedoman Penskoran Tes Esai Berpikir kritis dan Kreatif ... 46
3.5 Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kreatif ... 47
3.6 Kisi-kisi Peer and Self Assessment ... 49
3.7 Interpretasi Nilai r ... 51
3.8 Tafsiran Koefisien Reliabilitas ... 52
3.9 Tafsiran Indeks Daya Pembeda ... 53
3.10 Tafsiran Tingkat Kesukaran ... 53
3.11 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen ... 54
3.12 Karakteristik Karakteristik Instrumen Esai Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif ... 55
3.13 Klasifikasi Gain... 56
4.1 Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 61
4.2 Nilai Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen dan Kontrol... 65
4.3 Nilai Hasil Rancangan Proyek Siswa ... 70
4.4 Kriteria Penilaian Hasil Rancangan Proyek Siswa ... 70
4.5 Penilaian Produk ... 72
4.6 Penilaian Presentasi Hasil Kegiatan Proyek ... 80
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Struktur Biji Dikotil dan Monokotil ... 36
2.2 Perkecambahan pada Tumbuhan... 37
2.3 Bagian Tubuh Tumbuhan ... 38
3.1 Diagram Alur Penelitian ... 59
4.1 Diagram Perbandingan Rata-Rata Skor Tes Awal, Tes Akhir dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis... 62
4.2 Diagram Perbandingan Rata-Rata Skor Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Berpikir Kritis Siswa... 63
4.3 Perbandingan Rata-Rata N-Gain pada Setiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa... 64
4.4 Perbandingan Rata-Rata Skor Tes Awal, Tes Akhir dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kreatif ... 67
4.5 Perbandingan Rata-Rata Skor Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa... 68
4.6 Perbandingan Rata-Rata N-Gain pada Setiap Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa... 68
4.7 Self Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Berpikir Kritis ... 81
4.8 Self Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Berpikir Kreatif... 82
4.9 Self Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Kerja Sama... 82
4.10 Peer Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Berpikir Kritis ... 83
4.11 Peer Assessment pada Kelas Eksperimen untuk Pertanyaan Berpikir Kreatif... 83
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A: Perangkat Pembelajaran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 116
2. Kisi-kisi Soal Berpikir Kritis ... 137
3. Kisi-kisi Soal Berpikir Kreatif ... 141
4. Soal Berpikir Kritis ... 144
5. Soal Berpikir Kreatif ... 146
6. Lembar Kerja Siswa ... 147
7. Lembar Observasi Guru ... 155
8. Lembar Observasi Siswa ... 159
Lampiran B: Instrumen Penelitian 1. Reliabilitas Tes ... 162
2. Lembar Penilaian Booklet ... 168
3. Lembar Penilaian Presentasi ... 169
4. Lembar Penilaian Rancangan Proyek ... 171
5. Lembar Kisi-kisi dan Angket Peer and Self Assesment ... 173
Lampiran C: Data Hasil Penelitian 1. Hasil Tes awal dan tes akhir ... 176
2. Uji Normalitas, Homogenitas, Parametrik dan non Parametrik ... 180
3. Rekapitulasi Nilai Soal Berpikir Kritis ... 186
4. Rekapitulasi Nilai Soal Berpikir Kreatif ... 188
5. Perbandingan N-gain Berpikir Kritis ... 190
6. Perbandingan N-gain Berpikir Kreatif ... 191
Lampiran D: Dokumentasi Penelitian ... 192
1 Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup khususnya
pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan termasuk ke dalam materi yang
sangat menarik, tetapi kadang banyak guru mengajarkannya hanya dalam bentuk
ceramah atau pengamatan sederhana berupa gambar pertumbuhan dan
perkem-bangan pada tumbuhan. Sesungguhnya banyak hal dapat dilakukan siswa untuk
mempelajari materi tersebut, guru dapat merencanakan pembelajaran dengan lebih
menarik sehingga siswa dapat lebih aktif belajar, mengembangkan kemampuan
berpikir kritis dan kreatifnya, lebih teliti dalam mengamati, bertanggung jawab
dan lebih tertantang.
Metode konvensional (ceramah) kurang mengena untuk diterapkan pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), karena sesungguhnya IPA berkaitan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu penemuan (Badan
Standar Nasional Pendidikan/BSNP, 2010).
Bellanca (2011) menyatakan dalam bukunya bahwa pada dekade yang telah
lalu siswa dinilai berdasarkan ukuran yang mengacu pada kecerdasan
logika/matematik dan kecerdasan verbal linguistik, yaitu kecerdasan yang sealur
dengan sekolah-sekolah tradisional. Kecerdasan ini berperan besar dalam
menghapus minat lain yang dapat dikembangkan oleh siswa, akibatnya seni musik
dan visual, sains dan ilmu lainnya yang dapat dipelajari oleh siswa semakin
tersisihkan. Jumlah siswa yang semakin banyak juga menyebabkan sekolah
mengambil sikap melakukan pendekatan minimalis kepada siswa, yaitu dengan
cara membuat program pengajaran menjadi lebih ringkas, membaca lebih cepat,
2
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Anggapan bahwa pentingnya standar pengukuran yang dibuat, menyebabkan
para guru dibentuk dan diharuskan untuk mengikuti kurikulum yang ketat dan
kaku. Hal ini menjadikan guru sulit untuk menjadi kreatif dan menyesuaikan gaya
mengajar dengan kebutuhan murid-muridnya. Penekanan bahan pelajaran,
khususnya di kelas-kelas tingkat rendah, adalah dengan memberi sekian banyak
bahan hapalan verbal dan numerikal (Bellanca, 2011).
Murnane dan Levy (1996 dalam Bellanca, 2011) menyatakan bahwa
walaupun struktur ekonomi tengah berubah, namun sekolah-sekolah masih
mempertahankan kurikulum minimalis dari abad sembilan belas, karena terdapat
ketidaksesuaian antara ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan, untuk bertahan di
dunia kerja yang modern dan berkinerja tinggi dengan apa yang diajarkan oleh
sekolah-sekolah.
Kecenderungan pembelajaran IPA/Sains di Indonesia yang dikemukakan oleh
Pusat Kurikulum (2008) antara lain:
1. Pembelajaran hanya berorientasi pada tes/ujian.
2. Pengalaman belajar yang diperoleh di kelas tidak utuh dan tidak berorientasi
pada tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.
3. Pembelajaran lebih bersifat teacher-centered, guru hanya menyampaikan IPA
sebagai produk dan peserta didik menghafal informasi faktual.
4. Peserta didik hanya mempelajari IPA pada domain kognitif yang terendah,
peserta didik tidak dibiasakan untuk mengembangkan potensi berfikirnya.
5. Cara berfikir yang dikembangkan dalam kegiatan belajar belum menyentuh
domain afektif dan psikomotor. Alasan yang sering dikemukakan oleh para
guru adalah keterbatasan waktu, sarana, lingkungan belajar, dan jumlah peserta
didik per kelas yang terlalu banyak.
6. Evaluasi yang dilakukan hanya berorientasi pada produk belajar yang berkaitan
dengan domain kognitif dan tidak menilai proses.
Proses belajar yang dilakukan di banyak sekolah seperti temuan Depdiknas di
3
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa dalam Ujian Nasional, tidak lagi memperhatikan keutuhan dan hakikat sains
yang sangat memperhatikan proses dan produk, karena dalam pembelajaran
kurang memperhatikan keterlibatan siswa. Guru merupakan satu-satunya sumber
belajar dan belajar hanya menyentuh ranah kognitif paling rendah yang hanya
mengandalkan ingatan dan pemahaman, karena hanya berupa penyampaian
fakta-fakta yang tidak membutuhkan pemikiran mendalam.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 41 tahun 2007
tentang standar proses pendidikan menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada
setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan
kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi siswa.
Oleh karena itu kegiatan pembelajaran sains harus lebih diarahkan pada proses
pembelajaran yang mengaktifkan siswa untuk memperoleh berbagai kemampuan
yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai model pembelajaran telah diciptakan oleh para ahli untuk membuat
siswa aktif dan mencintai belajar, salah satu model pembelajaran inovatif adalah
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Pembelajaran berbasis
proyek memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi, memecahkan masalah, dan
tugas-tugas bermakna lainnya, terpusat pada siswa, dan menghasilkan produk
nyata.
Dalam mengembangkan pembelajaran berbasis proyek, guru dituntut untuk
menyiapkan rencana, sebagai panduan guru dalam proses pembelajarannya. Di
dalam perencanaan dan skenario pembelajaran, guru harus mengarahkan rencana
proyeknya dalam sebuah kerangka pertanyaan berdasarkan SK/KD yang ada
dalam kurikulum. Suatu proyek memberikan kebebasan kepada peserta didik
untuk mengindentifikasi dan merumuskan masalahnya sendiri. Tujuan
pembela-jaran dicapai melalui kegiatan penemuan (discovery learning) selama interaksi
4
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan suatu model yang berbeda dari model tradisional dengan fokus utama
menempatkan pebelajar dalam proyek nyata. Pebelajar memiliki kesempatan
membangun pengetahauannya sendiri sesuai dengan kebutuhannya.
Barron (1998 dalam Bellanca, 2012) menyatakan bahwa ketika siswa belajar
bagaimana membuat rencana, merefleksikan kinerja mereka dan mengambil
umpan balik intensif dari guru, mereka jauh lebih mungkin untuk melakukan yang
lebih baik dalam pekerjaan sehari-hari dan pada tes berbasis standar. Sedangkan
Bellanca (2012) menyatakan bahwa ketika guru didorong untuk mengintegrasikan
strategi instuksional yang terbaik dan merancang pembelajaran berbasis proyek
kepada siswanya, mereka telah memberikan kesempatan terbaik kepada siswanya
untuk mempelajari standar konten yang diperlukan untuk didefinisikan, bahkan
pada standar yang paling ketat dan tidak fleksibel sekalipun.
Pada zaman globalisasi ini, setiap siswa harus memiliki kompetensi yang
sesuai dengan zamannya. Siswa perlu dibekali dengan berbagai keterampilan dan
pengetahuan, agar mereka dapat bertahan dan bersaing. Pada beberapa Standar
Kompetensi Lulusan di sekolah menengah disebutkan bahwa siswa harus dapat
membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis,
kreatif, dan inovatif; menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif dalam pengambilan keputusan; dan menunjukkan kemampuan
mengana-lisis dan memecahkan masalah kompleks. Selain itu, siswa tidak hanya dapat
berpikir saja, tetapi juga siswa harus dapat berargumentasi mengenai apa yang
dipikirkannya itu. Siswa harus dapat mengkomunikasikan hasil pemikirannya. Hal
ini sesuai dengan berpikir kritis yang diungkapkan oleh Inch et al. (2006) bahwa
siswa harus dapat mengumpulkan semua informasi yang didapatkannya dan
mengomunikasikan hasil pemikirannya.
Pendekatan terhadap kurikulum pelajaran melalui berpikir kritis menantang
guru untuk mengembangkan teknik-teknik instruksi atau pengajaran yang akan
membantu mempersiapkan siswa, untuk menghadapi dunia di luar sekolah.
5
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menghadapi, memahami, dan mentransfer apa yang telah mereka pelajari dalam
situasi kehidupan nyata. Kesempatan siswa untuk mengembangkan proses
berpi-kir kritis tidak akan ditemukan dalam kelas yang didominasi soal-soal isian
dengan jawaban ringkas, tetapi pada kelas yang aktif melibatkan siswanya untuk
mempertajam fungsi-fungsi berpikir dan menjadikan mereka pelajar yang efisien
dengan tipe kecerdasan apapun yang mereka gunakan.
Dalam pendidikan formal, guru kadang mengajarkan siswa bagaimana
mema-hami konsep, mengamati, menganalisis, membuat argumen dan mempertahankan
argumennya, mencari tahu jawaban sebuah pertanyaan, tetapi ada jenis lain cara
berpikir yang lebih mengeksplorasi ide, menghasilkan segala kemungkinan,
mencari banyak jawaban yang benar dari pada hanya satu jawaban, yaitu berpikir
kritis dan kreatif. Kedua pemikiran tersebut sangat penting bagi siswa ketika
menghadapi dunia kerja dan kedua pemikiran sebut sangat dibutuhkan oleh siswa
menghadapi abad ke 21 yang penuh persaingan.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengembangkan
pembela-jaran berbasis proyek yang sangat menarik dan menantang. Di Indonesia
pembelajaran berbasis proyek masih sangat jarang dilakukan atau dilaksanakan,
mungkin karena prosesnya yang memakan waktu yang lama, persiapan yang lebih
banyak, penilaian yang lebih detail atau karena beban kurikulum sehingga
pembelajaran berbasis proyek jadi kurang diminati oleh guru-guru kita. Studi
mendalam tentang pembelajaran berbasis proyek juga masih sangat kurang di
Indonesia, sehingga sangatlah penting untuk meneliti lebih jauh tentang pengaruh
pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif
siswa pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup
khususnya pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan
judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas VIII pada Materi
6
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka secara umum dapat
dirumuskan masalah penelitian, yaitu “Bagaimana pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa kelas VIII
pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan?”.
Rumusan tersebut dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian, yaitu:
1. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan setelah mendapatkan
pengajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek dan
Praktikum?
2. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa setiap indikator
pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan setelah
mendapatkan pengajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek
dan Praktikum?
3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan setelah mendapatkan
pengajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek dan
Praktikum?
4. bagaimanakah peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa setiap indikator
pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan setelah
mendapatkan pengajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek
dan Praktikum?
5. Bagaimana keunggulan dan kelemahan dari model pembelajaran yang
diterapkan?
Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Pembelajaran berbasis proyek menjadi variabel bebas, sementara
keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif siswa menjadi
7
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Batasan Masalah
Untuk lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti
membatasi permasalahan sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran biologi ini adalah
model pembelajaran berbasis proyek yang melalui enam tahap pelaksanaan
(The George Lucas Educational Foundation: 2005). Keenam tahapan tersebut
adalah 1) Start with the essential question, 2) Design a plan for the project, 3)
Creates a schedule, 4) Monitor the students and the progress of the project, 5)
Asses the Outcome, 6) Evaluate the Experiences,
2. Berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari Inch et al.
(2006) mencakup delapan elemen berpikir kritis yang merupakan fungsi yang
saling berhubungan. Kedelapan elemen tersebut yaitu: pertanyaan terhadap
masalah (question at issue), tujuan (purpose), informasi (information), konsep
(concepts), asumsi (assumptions), sudut pandang (point of view), interpretasi
dan menarik kesimpulan (interpretation and inference), dan implikasi dan
akibat-akibat (implication and concequences).
3. Berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah berpikir kreatif yang dikemukakan
oleh Munandar (1990) meliputi keterampilan berpikir lancar (Fluency),
keterampilan berpikir luwes (Flexibility), keterampilan berpikir orisinil
(Originality), keterampilan berpikir merinci (Elaboration) dan keterampilan
berpikir menilai (Evaluation).
4. Strandar Kompetensi (SK) yang sesuai untuk bahasan ini adalah SK.1 kelas
VIII semester 1 tentang Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia, KD 1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup dalam penelitian ini menitik beratkan pada Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Tumbuhan.
8
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
peningkatan kemampuan berpikir kritis Inch et al. (2006) dan kemampuan
berpikir kreatif Munandar (1990) siswa SMP pada Materi Pertumbuhan dan
Perkembangan Tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
proyek.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis Proyek dan Praktikum
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMP kelas VIII pada Materi
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.
2. Untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis Proyek dan Praktikum
terhadap kemampuan berpikir kritis pada setiap indikator, siswa SMP kelas
VIII pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.
3. Untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis Proyek dan Praktikum
terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMP kelas VIII pada Materi
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.
4. Untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis Proyek dan Praktikum
terhadap kemampuan berpikir kreatif pada setiap indikator siswa SMP kelas
VIII pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.
5. Untuk menemukan keunggulan dan kelemahan dari penerapan pembelajaran
berbasis Proyek.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak, diantaranya:
1. Manfaat Teoritis:
a. Memberi informasi tentang proses pembelajaran berbasis proyek.
b. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan tentang
pengem-bangan materi dalam pendidikan Biologi
9
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Bagi siswa, terlatihnya pengetahuan dan keterampilan siswa tentang berpikir
kritis, berpikir kreatif dan dapat memotivasi siswa dalam belajar, juga
menanamkan sikap ilmiah, senang belajar Biologi, dan memberikan
wawasan serta pengayaan pengetahuan yang luas.
b. Siswa berlatih merencanakan suatu kegiatan, meningkatkan kinerja siswa,
belajar bekerja sama secara baik dalam kelompok, melatih berkomunikasi,
menuangkan ide, menghargai pendapat orang lain dan mengembangkan diri.
c. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan wawasan
terhadap pentingnya suatu strategi pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif.
d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk penelitian lebih jauh mengenai pembelajaran Biologi
yang dapat mengembangkan berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa baik
pada tema yang sama maupun pada tema yang berbeda.
F. Asumsi
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka asumsi yang mendasari penelitian
ini adalah :
1. Pembelajaran proyek atau dikenal sebagai pembelajaran berbasis proyek,
adalah strategi pembelajaran yang memberdayakan peserta didik untuk
mengejar pengetahuan konten milik mereka dan menunjukkan pemahaman
baru mereka melalui berbagai variasi presentasi (Klein et al., 2009)
2. Pembelajaran berbasis proyek adalah pendekatan cara pembelajaran secara
konstruktif untuk pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset
terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata dan relevan bagi
kehidupannya (Barron, 1998 dalam Purnawan, 2008).
3. Pembelajaran berbasis proyek adalah cara yang konstruktif dalam
pembelajaran menggunakan permasalahan sebagai stimulus dan berfokus
10
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, maka hipotesis untuk penelitian ini
adalah :
“Terdapat pengaruh yang signifikan dalam kemampuan berpikir kritis dan kreatif antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis proyek dengan pembelajaran
41 Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi
Penelitian dilakukan di SMPN I Darangdan yang terletak di Jl. Raya
Darangdan Km.21 Kabupaten Purwakarta, Propinsi Jawa Barat. Sekolah ini
dipilih karena tidak terlalu jauh dari jalan utama Bandung – Purwakarta,
merupakan sekolah induk di Kecamatan Darangdan dan berdasarkan dari hasil
penelitian lapangan, lebih dari 40% siswa tidak melanjutkan studi ke jenjang yang
lebih tinggi, sehingga dengan model pembelajaran berbasis proyek diharapkan
pembelajaran IPA akan lebih bermakna.
2.
Subjek PenelitianPopulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang
terdiri dari 5 kelas di SMP Negeri 1 Darangdan Kabupaten Purwakarta. Sampel
yang digunakan dalam penelitian yaitu dua kelas yang dipilih dengan
menggunakan teknik Cluster random sampling. Dalam Cluster random sampling
pemilihan sampel dilakukan secara acak pada jenjang yang sama atau caranya
dengan memilih dua kelas dari lima kelas yang ada secara acak kelas, satu kelas
dijadikan kelas eksperimen dan satu kelas dijadikan kelas kontrol yaitu kelas VIII
A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen.
B.Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Matching Pretest-Posttest Control
Group Design (Fraenkel and Wallen, 2006), alasan pemilihan disain ini karena
42
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maupun kontrol sama-sama heterogen dan keduanya diajar oleh guru yang sama.
Data penelitian diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Hasil kedua tes akhir diuji
perbedaannya, juga antara hasil tes awal dengan tes akhir pada masing-masing
kelompok. Perbedaan yang berarti (signifikan) antara kedua hasil tes akhir, dan
antara tes awal dan tes akhir pada kelompok eksperimen menunjukkan pengaruh
dari perlakuan yang diberikan (Sukmadinata, 2010). Desain penelitian yang
digunakan dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Matching Pretest-Posttest Control Group Design
Kelompok perlakuan M O1 X O2
Kelompok kontrol M O1 C O2
(Fraenkel and Wallen, 2006). Keterangan:
M = Matching; O1= Pretest untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan kreatif ; X= Pembelajaran
berbasis proyek; C= Pembelajaran praktikum; O2 = Posttest untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan
kreatif
C.Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental yang bertujuan
untuk melihat akibat dari perlakuan yang diberikan (Sukmadinata, 2010). Alasan
peneliti menggunakan metoda tersebut karena dengan menggunakan metode ini,
peneliti mencoba untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis proyek
terhadap keterampilan berpikir kritis dan kreatif pada siswa SMP kelas VIII.
Kegunaan pretest/tes awal yaitu untuk meningkatkan kemungkinan dari interaksi
antara pengetesan dan perlakuan. Tes awal juga bertujuan untuk melihat apakah
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ekivalen. Jika tes awal menunjukkan
bahwa kedua kelompok tidak ekivalen, maka peneliti dapat menggunakan desain
dengan pemasangan subjek (Fraenkel and Wallen, 2006). Setelah perlakuan,
dilakukan pengukuran kembali terhadap variabel terikat dengan alat ukur yang
43
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian dilakukan pada kelas yang memiliki kemampuan setara, yaitu satu
kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol, diajarkan oleh satu orang guru.
Pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran berbasis proyek dan pada
kelas kontrol menggunakan pembelajaran berbasis praktikum.
D.Definisi Operasional
Guna menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah yang
digunakan dalam perumusan masalah, berikut ini adalah penjelasan operasional
tentang istilah-istilah, tersebut:
1. Model pembelajaran berbasis proyek yang dimaksud pada penelitian ini adalah
model pembelajaran yang dimulai dengan pertanyaan esensial, kemudian
mengarahkan siswa agar mampu mengungkapkan berbagai pertanyaan lain
menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dari
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan siswa membuat
perencanaan penelitian yang akan mereka lakukan. Siswa secara kolaboratif
menyusun jadwal aktivitas mereka dalam rangka penyelesaian proyek yang
mereka kerjakan. Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Setelah siswa
menyelesaikan proyeknya, siswa mempresentasikan hasil penelitiannya.
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian standar, berperan dalam
mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang
tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa. Pada akhir proses pembelajaran
pengajar dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang
44
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan rubrik kegiatan siswa selama proses pelaksanaan proyek
berlangsung.
2. Keterampilan berpikir kritis yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
skor hasil tes awal dan akhir keterampilan berpikir kritis siswa pada materi
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan yang dikemukakan oleh Inch et
al., 2006). Data dijaring dengan menggunakan soal esai terbuka sebanyak 10
soal yang mewakili keterampilan berpikir kritis berdasarkan indikator berikut:
(a) pertanyaan terhadap masalah, (b) tujuan, (c) informasi, (d) konsep, (e)
asumsi, (f) sudut pandang, (g) interpretasi dan menarik kesimpulan, (h)
implikasi dan akibat-akibat.
3. Keterampilan berpikir kreatif yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
skor hasil tes awal dan akhir kemampuan berpikir berpikir kreatif siswa pada
materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. Data dijaring dengan
menggunakan soal berbentuk esai berjumlah 6 soal yang mewakili indikator
keterampilan berpikir kreatif Munandar (1990), meliputi: a) Keterampilan
berpikir lancar (Fluency); b) Keterampilan berpikir luwes (Flexibility); c)
Keterampilan berpikir orisinil (Originality); d) Keterampilan berpikir merinci
(Elaboration); e) Keterampilan berpikir menilai (Evaluation).
E.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat pengambilan data yang digunakan.
Instrumen ini digunakan setelah diuji valiaditas dan reliabilitasnya, jika telah valid
dan reliabel, maka instrumen dapat digunakan (Riduwan, 2010). Rancangan
instrumen yang digunakan pada penelitian ini disajikan pada Tabel 3.2 :
Tabel 3.2 Jenis Instrumen Penelitian
45
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pedoman dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek
Selama proses pembelajaran
2 Tes Keterampilan Berpikir Kritis
Untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa pada masing-masing indikatornya
Awal dan akhir pembelajaran
3 Tes Keterampilan Berpikir Kreatif
Untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif siswa pada masing-masing indikatornya
Awal dan akhir pembelajaran
4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Untuk mencatatkan aktivitas siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran berbasis proyek
Selama proses pembelajaran 5 Lembar Observasi
Aktivitas Guru
Untuk mencatat keterlaksanaan proses pembelajaran yang telah dirancang 6 Lembar Kerja
Siswa
Panduan bagi siswa dalam melaksanakan pembelajaran
7 Lembar Peer and self assessment
Panduan siswa dalam melakukan penilaian terhadap kinerja dirinya dan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
8 Lembar penilaian presentasi siswa
Panduan guru dalam melakukan penilaian pada saat pelaksanaan presentasi
Selama proses pembelajaran 9 Lembar penilaian
booklet
Panduan guru untuk melakukan penilaian hasil proyek dalam bentuk booklet
Akhir pembelajaran
Hasil dari penelitian ini berupa data kualitatif maupun kuantitatif, dari lembar
observasi aktivitas siswa dan guru, penilaian terhadap presentasi kelompok,
ditambah data penilaian siswa terhadap diri sendiri dan anggota kelompoknya
akan menjadi data tambahan bagi peneliti untuk menganalisis keberlangsungan
proses pembelajaran dan pengaruhnya terhadap keterampilan berpikir kritis dan
kreatif siswa.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun oleh peneliti berdasarkan
model pembelajaran yang digunakan. Kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
46
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam RPP ini adalah : identitas sekolah, identitas mata pelajaran, pokok bahasan,
waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
materi pelajaran, alat dan sumber belajar, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran.
2. Instrumen Keterampilan Berpikir Kritis.
Tes keterampilan berpikir kritis dibuat dalam bentuk esai terbuka. Tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa pada saat sebelum dan sesudah melalui proses pembelajaran yang dirancang oleh peneliti. Soal
dibuat berdasarkan indikator-indikator keterampilan berpikir kritis yang ingin diukur, yaitu pertanyaan terhadap masalah (question at issue), tujuan (purpose),
informasi (information), konsep (concepts), asumsi (assumptions), sudut pandang
(point of view), interpretasi dan menarik kesimpulan (interpretation and
inference), implikasi dan akibat-akibat (implication and concequences). Distribusi
soal untuk setiap indikatornya disajikan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kritis
No Indikator Keterampilan berpikir kritis Jml Soal Nomor Soal
1. Pertanyaan terhadap masalah (question at issue) 2 1,2
2. Tujuan (purpose) 1 3
3. Informasi (information) 1 4
4. Konsep (concepts) 1 5
5. Asumsi (assumptions) 1 6
6. Sudut pandang (point of view) 1 7
7. Interpretasi dan menarik kesimpulan
47
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8. Implikasi dan akibat-akibat (implication and
concequences) 1 10
Total 10 10
Skor untuk soal esai berpedoman pada penilaian menurut Stiggins (1994). Pada
Tabel 3.4 berikut disajikan pedoman penskoran untuk jawaban soal tes esai.
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Tes Esai Keterampilan
Berpikir Kritis dan Kreatif
Katagori Skor Indikator
Rendah 1
Jawaban yang diberikan kurang sesuai dengan apa yang dimaksudkan dalam soal, berisi informasi yang tidak akurat, atau menunjukkan kurangnya penguasaan terhadap materi. Poin-poin yang diberikan tidak jelas dan tidak memberikan contoh yang mendukung.
Gambar kurang menarik, ide sama dengan orang lain
Sedang 3
Jawaban yang diberikan jelas, dan cukup fokus,namun kurang lengkap. Contoh-contoh yang diberikan terbatas Hubungan antara jawaban dengan soal kurang kuat
Gambar menarik tetapi memiliki ide yang hampir sama dengan orang lain
Tinggi 5
Jawaban yang diberikan jelas, fokus dan akurat. Poin-poin yang relevan dikemukakan (berhubungan dengan pertanyaan soal) untuk mendukung jawaban yang diberikan. Hubungan antara jawaban tergambar secara jelas
Gambar menarik, memiliki ide yang berbeda dengan orang lain
(Stiggins , 1994)
3. Instrumen Keterampilan Berpikir Kreatif
Tes keterampilan berpikir kreatif dibuat dalam bentuk esai terbuka. Tes digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif siswa pada saat sebelum dan sesudah melalui proses pembelajaran yang dirancang oleh peneliti. Soal
dibuat berdasarkan indikator-indikator keterampilan berpikir kreatif yang ingin diukur, yaitu keterampilan berpikir lancar (Fluency), keterampilan berpikir luwes
48
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merinci (Elaboration), keterampilan berpikir menilai (Evaluation). Distribusi soal
untuk setiap indikatornya disajikan pada Tabel 3.5
Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kreatif
No Indikator Keterampilan berpikir kreatif Jml Soal Nomor Soal
1 keterampilan berpikir lancar (Fluency) 2 11,12 2 keterampilan berpikir luwes (Flexibility) 1 13 3 keterampilan berpikir orisinil (Originality), 1 14 4 keterampilan berpikir merinci
(Elaboration), 1 16
5 keterampilan berpikir menilai (Evaluation). 1 15
Total 6 6
Skor untuk soal esai berpedoman pada penilaian menurut Stiggins (1994) yang
tertera pada Tabel 3.4 di atas.
Sebelum digunakan pada penelitian, soal-soal tersebut diujicobakan terlebih
dahulu pada sejumlah siswa kelas VIII semester 1. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan informasi mengenai tingkat kesukaran, validitas, reliabilitas, daya
pembeda, serta waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk mengerjakan
keseluruhan soal.
4. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Pedoman observasi yang digunakan berupa daftar ceklist ”ya” atau ”tidak”
berdasarkan pernyataan-pernyataan yang telah disusun sebelumnya dalam lembar
observasi. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung di kelas.
Lembar observasi untuk guru digunakan untuk memperoleh gambaran
mengenai langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam
menerapkan proses pembelajaran berbasis proyek. Lembar observasi aktivitas
49
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses pembelajaran. Namun, pada lembar ini yang dicatatkan adalah
keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh guru. Penyusunan
lembar observasi guru disesuaikan dengan tahapan kegiatan pembelajaran
berbasis proyek. Lembar observasi ini membantu guru untuk mengevaluasi proses
pembelajaran yang telah berlangsung dan bila terdapat tahapan yang terlewatkan
atau terdapat hal yang tidak tersampaikan pada siswa, maka dapat diperbaiki atau
disampaikan pada pertemuan berikutnya. Pengisian lembar observasi guru
dilakukan oleh observer yang terlibat sebagai pengamat pada penelitian ini.
5. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa ini disusun oleh peneliti berdasarkan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Pada LKS tercantum kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa
selama proses pembelajaran berlangsung, diantaranya hal-hal yang harus
didiskusikan oleh kelompok, jadwal pelaksanaan proyek, dan langkah penulisan
laporan yang baik.
Komponen-komponen yang terdapat dalam lembar kerja siswa adalah :
Identitas mata pelajaran, Identitas sekolah, waktu pelaksanaan. Hasil pengamatan
siswa dicatatkan pada lembar kerja siswa ini yang kemudian disertakan dalam
laporan. Siswa melakukan diskusi dan mempresentasikan hasil pengamatannya
berdasarkan data-data yang didapatnya dan guru melakukan penilaian terhadap
kegiatan diskusi dan presentasi siswa.
6. Angket Peer and Self Assessment
Angket Peer and self assessment yang digunakan berupa daftar ceklist ”ya”
50
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk menilai keaktifan atau kontribusi diri sendiri siswa dan teman
sekelompoknya selama proses pembelajaran.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Peer and Self Assessment
7. Lembar Penilaian Presentasi Siswa Aspek No.
2 Pertanyaan terhadap masalah
(Question at issue) 1 1
3 Asumsi (assumptions) 1 1
4 Sudut pandang (point of view) 1 1
5,6,8 Informasi (information) 2 1 3
7 Konsep (concepts) 1 1
9 Interpretasi dan menarik kesimpulan
(interpretation and inference) 1 1
10 Implikasi dan akibat-akibat
(implication and concequences) 1 1
K
1 Keterampilan berpikir lancar
(Fluency) 1 1
2 Keterampilan berpikir luwes
(Flexibility) 1 1
3,4, 5 Keterampilan berpikir orisinil
(Originality) 2 1 3
8 Keterampilan berpikir merinci
(Elaboration) 1 1
6,7 Keterampilan berpikir menilai
51
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penilaian terhadap presentasi siswa dilakukan berdasarkan rubrik penilaian
presentasi kelompok yang telah disusun lengkap dengan penskoran untuk tiap
kategorinya. Meliputi beberapa kriteria diantaranya: kontak mata, kontak fisik,
gaya bicara, volume suara, pengaturan isi tampilan, pengaturan waktu tampilan,
bantuan visual/ suara, dan merespon pertanyaan audien.
8. Lembar Penilaian Booklet
Instrumen digunakan untuk mengukur kreativitas siswa tidak hanya dari segi
kreativitas dalam menjawab soal, akan tetapi juga dalam membuat rancangan
produk sebagai kreativitas dari penyelesaian masalah yang ditemukan. Lembar
penilaian LKS ini menggunakan bobot nilai dengan rentang 1-2. Serta hasil
produk dengan melihat kesesuaian antara rancangan dan produk yang dihasilkan,
kesesuaian antara solusi dan masalah yang diangkat, dan kerapihan. Dimana
kebenaran dari jawaban yang dituliskan juga harus dinilai.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Sebelum instrumen penelitian digunakan, maka terlebih dahulu dilakukan uji
coba terhadap instrumen penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan instrumen
yang valid dan reliabel agar data yang dihasilkan dari penelitian tersebut akurat.
Pembuatan instrumen dalam penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut :
1. Menyusun Kisi-Kisi Tes
Pembuatan kisi-kisi ini bertujuan untuk menentukan konsep-konsep yang akan
diukur yang sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Selanjutnya
menyusun pokok uji yang sesuai dengan konsep dan indikator pembelajaran.
52
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau
kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006).
3. Melakukan Uji Coba Butir Soal
Pelaksanaan uji coba soal dilakukan terhadap sekelompok siswa SMP kelas
VIII.
4. Melakukan Analisis Butir Soal Hasil Uji Coba
Dalam membuat keputusan yang tepat diperlukan informasi yang akurat
(cermat) dan relevan dengan keputusan yang akan dibuat. Informasi seperti itu
hanya akan dapat diperoleh dari pengukuran dengan alat ukur yang mempunyai
syarat-syarat tertentu. Dua aspek penting yang tercakup dalam syarat suatu alat
ukur yang baik adalah validitas dan reliabilitas. Adapun analisis lain yang
dilakukan terhadap soal adalah daya pembeda (D) dan taraf kemudahannya (F).
a. Validitas Empiris
Validitas empiris terhadap instrumen tes tertulis dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus korelasi. Pengujian validitas empiris dilakukan baik
secara konvensional menggunakan Microsoft excel 2010 maupun secara
statistika dengan menggunakan Anates V4. Validitas empiris terhadap
instrumen tes tertulis dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi.
Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh
Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai
berikut:
√
(Arikunto, 2006) Keterangan :
53
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menafsirkan validitas, digunakan acuan sebagai berikut:
Tabel 3.7 Interpretasi nilai r
(Arikunto,2006)
b. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006). Jika alat ukur mempunyai
reliabilitas tinggi maka pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan
alat ukur itu terhadap subjek yang sama dalam kondisi yang sama akan
menghasilkan informasi yang sama atau mendekati sama. Reliabilitas
seringkali disebut derajat konsistensi (keajegan). Pengujian reliabilitas
dilakukan baik secara konvensional menggunakan Microsoft excel 2007
maupun secara statistika menggunakan Program Anates V4. Rumus yang
digunakan untuk menghitung besarnya reliabilitas dengan rumus
Spearman-Brown. Dalam menghitung reliabilitas dengan teknik ini peneliti harus
melalui langkah membuat tabel analisis butir soal atau butir pertanyaan.
Dari analisis ini skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan
bagian soal. Ada dua cara membelah yaitu ganjil-genap dan belah
awal-belah akhir.teknik ini disebut juga teknik awal-belah dua. Rumus Spearman
Brown untuk menentukan indeks reliabilitas soal adalah sebagai berikut:
Besarnya nilai r Tafsiran
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
54
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Arikunto, 2006) Keterangan :
r11= reliabilitas tes secara keseluruhan; rxy= indeks korelasi antara dua belahan instrumen
Sebelum dimasukkan ke rumus Spearman-Brown, terlebih dahulu
dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment. Untuk menafsirkan
harga reliabilitas digunakan acuan sebagai berikut:
Tabel 3.8 Tafsiran Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Tafsiran
0,80 – 1,00 Sangat tinggi 0,60 – 0,79 Tinggi 0,40 – 0,59 Cukup 0,20 – 0,39 Rendah 0,00 – 0,19 Sangat rendah
(Arikunto, 2006)
c. Daya Pembeda Soal
Ukuran daya pembeda (lambangnya D) ialah selisih antara proporsi
kelompok tinggi yang menjawab benar dengan proporsikelompok rendah
yang menjawab benar pada soal yang dianalisis. Suatu soal sebaiknya
memiliki harga D yang tinggi, artinya soal tersebut mampu membedakan
siswa yang menguasai materi pelajaran dengan siswa yang tidak menguasai
materi pelajaran.Harga daya pembeda (D) dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut:
55
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D = jumlah peserta tes; JA= jumlah peserta kelompok atas; JB= jumlah peserta kelompok
bawah; BA= jumlah kelompok atas yang menjawab soal dengan benar; BB= jumlah
kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar; PA= proporsi kelompok atas yang
menjawab benar ; PB= proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Adapun acuan penafsiran daya pembeda menurut Arikunto (2010) adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.9 Tafsiran Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kategori
0,00-0,19 kurang
Rumus yang digunakan (Arikunto, 2010) adalah:
Keterangan:
P = Indek Kesukaran; B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul; JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut.
Tabel 3.10 Tafsiran tingkat kesukaran
Tingkat Kesukaran Tafsiran
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
(Arikunto, 2010)
G.Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dan analisis data baik dari pengujian instrumen sampai
mendapatkan data penelitian digunakan secara kuantitatif dan kualititif.
Pengolahan data secara kuantitatif digunakan untuk menghitung instrumen
JSB
56
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif, dan hasil pengolahan data tes
kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif setelah diberi perlakuan termasuk
produk berupa booklet, presentasi, self dan peer assessment siswa. Sedangkan
untuk hasil observasi aktivitas guru dan siswa di kelas, digunakan secara
kualitatif.
1. Hasil Uji Coba Instrumen
Hasil uji coba instrumen dianalisis dengan menggunakan software komputer
Anates V4. Kriteria pada masing-masing hasil uji coba instrumen dilihat dari
validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran butir soal. Hasil
analisis soal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.11 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Esai Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif
No
57
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
16 13 0,607 Tinggi 30,00 Cukup 38,33 Sedang Digunakan 17 14 0,776 Tinggi 51,67 Baik 44,17 Sedang Digunakan 18 15 0,442 Cukup 16,67 Cukup 26,67 Sukar Digunakan 19 0,323 Rendah 8,33 Jelek 25,83 Sukar Buang 20 16 0,557 Cukup 25,00 Cukup 30,83 Sukar Digunakan
Dari 20 soal esai yang diujikan, terdapat 5 soal dengan kriteria jelek, 7 soal
dengan kriteria cukup, 7 soal dengan kriteria baik, dan 1 soal dengan kriteria baik
sekali. Berdasarkan pertimbangan pada hasil perhitungan daya pembeda, tingkat
kesukaran, serta validitas butir soal diputuskan 16 soal yang digunakan yang
memiliki karakteristik sebagai berikut:
Tabel 3.12 Karakteristik Instrumen Esai Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif
Aspek Batas Nilai Kriteria
Validitas 0,442-0,776 Cukup-Tinggi
Daya Pembeda 16,67-73,33 Cukup-Baik sekali
Tingkat kesukaran 26,67-56,67 Sukar-Sedang
Berdasarkan hasil perhitungan uji instrumen didapatkan bahwa, Perhitungan
terhadap validitas esai soal berpikir kritis dan kreatif menunjukkan hasil 0,83 yang
artinya validitas sangat tinggi, koefisien reliabilitas tes esai 0,91 diartikan bahwa
tes termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi.
2. Analisis Data Hasil Tes Berpikir Kritis dan Kreatif
Data yang dihasilkan berupa skor pretest, posttest, berpikir kritis dan kreatif.
Kemudian dilakukan analisis secara kuantitatif. Analisis ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada peningkatan skor pada kedua kelas baik pada kelas
kontrol maupun kelas eksperimen. Selain itu untuk mengetahui perlakukan mana
58
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan atau dengan pembelajaran berbasis
proyek.
Data kuantitatif yang telah terkumpul sebagai hasil penelitian dianalisis
secara statistik dengan menggunakan program Microsoft Excels 2010 dan Statistic
Package for Social Science (SPSS) 21 for windows. Berikut ini adalah tahapan
analisis data yang dilakukan:
a. Pemberian Skor
Pemberian skor pada pretest dan postest yang mengukur keterampilan berpikir
kritis dan kreatif siswa kemudian membandingkan skor pretest dan postest
tersebut. Jawaban siswa akan dinilai berdasarkan jumlah jawaban yang benar,
kriteria penilaian menggunakan perhitungan skor esai menurut Stiggins (1994).
b. Perhitungan Gain Ternormalisasi
Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan analisis terhadap
hasil pretest dan posttest. Analisis dilakukan dengan menggunakan rumus gain
ternormalisasi rata-rata (average normalized gain) oleh Hake (1998) sebagai
berikut:
Keterangan:
g = skor peningkatan; s post = skor tes akhir; s pre = skor tes awal; s max = skor maksimun
Berdasarkan hasil perhitungan indeks gain kemudian diinterpretasikan
dengan menggunakan kategori menurut Hake (1998).
59
Niken Noviasti Rachman, 2013
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas VIII Pada Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Besarnya Gain (g) Interpretasi
Tinggi
Sedang
Rendah
Hake (1998)
Nilai N-gain dari kedua kelompok dibandingkan
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah skor pretest dan postest
berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dilakukan dengan
mengguna-kan uji statistik program SPSS 21 for windows yaitu dengan menggunamengguna-kan One
Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengujian hipotesis dilakukan untuk
mengetahui apakah data kedua penelitian berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Jika hasilnya berdistribusi normal maka statistik yang
digunakan adalah statistik parametrik, namun jika hasilnya tidak berdistribusi
normal maka tidak dilakukan uji homogenitas melainkan dilanjutkan dengan
uji statistik non parametric yaitu uji Mann-Whitney.
d. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan
dengan tujuan mengetahui apakah varians kedua kelompok sama atau berbeda.
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Hommogenity of Varians
(Levene Statistics) dari program SPSS 21 for windows.
e. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji prasyarat, data yang berdistribusi normal den homogen
diuji dengan menggunakan uji statistik parametrik dengan Independent
Samples T-test dari program SPSS 21 for windows dan data yang tidak
berdistribusi normal atau tidak homogen diuji dengan menggunakan uji