Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu i
BAB II. PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN SIKAP SISWA SMA PADA MATERI NUTRISI A.Pembelajaran Berbasis Proyek ... 10
B.Pembelajaran Berbasis Praktikum ... 19
C.Kemampuan Berpikir Kreatif ... 21
D.Sikap ... 26
E. Pembelajaran Materi Nutrisi ... 29
F. Hasil Penelitian yang Relevan... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 36
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 40
C. Instrumen Penelitian ... 40
D. Pengolahan dan Analisis Data ... 51
E. Prosedur Penelitian ... 55
F. Alur Penelitian ... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 60
1. Hasil Proyek dan Praktikum Siswa ... 60
2. Kemampuan Berpikir Kreatif ... 70
3. Sikap Siswa ... 76
4. Keterlaksanaan Pembelajaran ... 82
5. Tanggapan Guru dan Siswa ... 85
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu ii
7. Produk Hasil Proyek... 92
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 96
1. Kemampuan Berpikir Kreatif ... 96
2. Sikap ... 100
3. Nutrisi ... 103
4. Pelaksanaan Pembelajaran ... 105
5. Tanggapan Siswa dan Guru ... 108
6. Data Pendukung yang Lain ... 110
7. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran ... 112
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 113
B. Saran ... 114
DAFTAR PUSTAKA ... 115
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Karakteristik Utama Pembelajaran Berbasis Proyek ... 14
Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Praktikum ... 20
Tabel 2.3 Indikator dan Ciri-Ciri Berpikir Kreatif ... 23
Tabel 2.4 Pedoman Penskoran Jawaban Skala Sikap ... 29
Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 39
Tabel 3.2 Rancangan Instrumen Penelitian ... 40
Tabel 3.3 Kisi-kisi soal tes berpikir kreatif ... 42
Tabel 3.4 Kategori Validitas Butir Soal ... 43
Tabel 3.5 Kategori Reliabilitas Butir Soal ... 44
Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran ... 44
Tabel 3.7 Kategori Daya Pembeda... 45
Tabel 3.8 Hasil Analisis Setiap Butir Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 45
Tabel 3.9 Kisi-kisi Skala Sikap ... 47
Tabel 3.10 Klasifikasi Gain... 53
Tabel 3.11 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran ... 57
Tabel 4.1 Hasil Proyek Olahan Makanan Setiap Kelompok... 62
Tabel 4.2 Hasil Praktikum Olahan Makanan Setiap Kelompok ... 67
Tabel 4.3 Hasil Rata-rata Setiap Indikator Kelas Proyel ... 71
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Berpikir Kreatif... 71
Tabel 4.5 Hasil Uji Beda Dua Rata-Rata N-gain Berpikir Kreatif ... 75
Tabel 4.6 Hasil Rata-rata Setiap Indikator Sikap Kelas Praktikum ... 76
Tabel 4.7 Hasil Rata-rata Setiap Indikator Sikap Kelas Proyek ... 77
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Sikap Siswa ... 77
Tabel 4.9 Hasil Uji Dua Beda Rata-Rata N-gain Sikap siswa ... 80
Tabel 4.10 Aktivitas Keterlaksanaan RPP Pembelajaran Berbasis Proyek ... 81
Tabel 4.11 Hasil Proyek Olahan Makanan Setiap Kelompok... 82
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu iv
Tabel 4.13 Persentase Penyelesain Proyek Siswa ... 89
Tabel 4.14 Pengertian dan Kriteria Makanan ... 90
Tabel 4.15 Hasil Identifikasi Jenis-Jenis Makanan di Kantin sekolah... 91
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3 Diagran Alur Prosedur Penelitian ... 59
Gambar 4.1 Perbandingan Persentase Skor Rata-Rata Pretest, Posttest dan
N-gain Kemampuan Berpikir Kreatif ... 72
Gambar 4.2 Perbandingan N-gain Kemampuan Berpikir Kreatif untuk
Setiap Indikator antara Kelas Proyek dan Kelas Praktikum ... 73
Gambar 4.3 Perbandingan persentase Skor Rata-Rata Pretest, Posttest, dan N-gain Sikap Siswa Kelas Proyek dan Kelas Praktikum... 78
Gambar 4.4 Perbandingan N-gain Sikap untuk Setiap Indikator antara
Kelas Proyek dan Kelas Praktikum ... 79
Gambar 4.5 Hasil Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran berbasis
Proyek ... 86
Gambar 4.6 Hasil Tanggapan Guru terhadap Pembelajaran berbasis
Proyek ... 87
Gambar 4.7 RatarRata Hasil Proyek Olahan Makanan Setiap Kelompok .... 93
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A : Perangkat Pembelajaran ... 120
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Praktikum ... 120
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Proyek ... 130
3. Lembar Kerja Siswa Kelas Praktikum ... 143
4. Lembar Kerja Siswa Kelas Proyek ... 149
Lampiran B : Instrumen Penelitian ... 157
1. Kisi-Kisi Soal Kemampuan Berpikir Kreatif ... 157
2. Kriteria Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 162
3. Soal Kemampuan Berpikir Kreatif... 164
4. Kisi-Kisi Sikap ... 167
5. Skala Sikap ... 169
6. Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa ... 171
7. Angket Tanggapan Siswa ... 172
8. Kisi-Kisi Angket Tanggapan Guru ... 174
9. Angket Tanggapan Guru ... 175
10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 177
11. Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 179
12. Lembar Penilaian Penyelesaian Proyek ... 181
13. Lembar Penilaian Produk Hasil Proyek ... 183
Lampiran C : Hasil Uji Coba Instrumen ... 186
1. Data Hasil Uji Coba Tes Berpikir Kreatif ... 186
2. Data Hasil Uji Coba Skala Sikap Siswa ... 191
Lampiran D : Data Hasil Pretest, Posttest, N-gain dan Angket ... 205
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu vii
3. Skor Pretest dan Posttest Sikap Siswa Kelas Praktikum ... 209
4. Skor Pretest dan Posttest Sikap Siswa Kelas Proyek ... 211
5. Perhitungan N-gain Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas Praktikum ... 213
6. Perhitungan N-gain Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas Proyek ... 214
7. Perhitungan N-gain Sikap Kelas Praktikum ... 215
8. Perhitungan N-gain Sikap Kelas Proyek ... 216
9. Data Tanggapan Siswa ... 217
10. Data Tanggapan Guru ... 218
Lampiran E : Pengolahan Data ... 219
1. Uji Normalitas ... 219
2. Uji Homogenitas ... 220
3. Uji Beda Dua Rata-Rata (uji-t) ... 221
Lampiran F : Dokumen Pendukung ... 222
1. Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar ... 222
2. Dokumentasi Hasil Proyek dan Praktikum Siswa ... 228
3. Lembar Judgement Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 230
4. Lembar Judgement Skala Sikap ... 233
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan pembelajaran tidak sekedar memahami konsep dan prinsip, akan
tetapi menjadikan siswa memiliki kemampuan untuk menerapkan konsep dan
prinsip yang telah dipahami tersebut dalam tindakan dan perbuatan sehari-hari.
Berkaitan dengan hal itu, maka sistem penyelenggaraan pendidikan termasuk
pembelajaran dan penilaian hasil belajar diharapkan dapat berubah dari pola yang
berpusat pada guru dan berorientasi materi (subject matter oriented) ke pola yang
lebih berpusat pada siswa dan berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup
(life skills oriented), kecakapan berpikir, kecakapan sosial, kecakapan akademik,
dan kecakapan vokasional (Depdiknas, 2003). BSNP (2006) menyatakan pula,
bahwa tujuan pembelajaran biologi yaitu memupuk sikap ilmiah (jujur, objektif,
terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain) dan
mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan
menggunakan konsep dan prinsip biologi. Berdasarkan tujuan tersebut, guru
semestinya kreatif memilih pembelajaran yang dapat memupuk kemampuan
berpikir dan sikap siswa.
Salah satu kemampuan berpikir yang dapat dikembangkan guru adalah
kemampuan berpikir kreatif. Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu
kompetensi yang sangat penting bagi siswa sebagai bekal hidupnya kelak. Siswa
dapat bersaing karena dengan berpikir kreatif, mereka dapat menghasilkan ide-ide
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
kemudian hari, siswa dapat memenuhi kebutuhan pribadinya, kebutuhan
masyarakat bahkan negara dengan bekal kemampuan berpikir kreatifnya
(Munandar, 2002).
Menurut Munandar (2002) kemampuan berpikir seseorang dapat
mewujudkan kreativitas yang beranekaragam. Setiap orang memiliki potensi
tersebut, akan tetapi sulit berkembang jika tidak dirangsang atau ditantang untuk
menunjukkannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran di sekolah, semestinya
guru dapat menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir
kreatifnya agar potensi tersebut tidak terus hilang tapi bisa termanfaatkan.
Selain kemampuan berpikir kreatif, sikap siswa juga perlu dipupuk, agar
kelak mereka jadi manusia Indonesia yang memiliki karakter yang baik.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional
yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia.
Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia
Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena
itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Pusat Kurikulum, 2010). Hal ini menjadi landasan untuk melakukan pembelajaran
yang berorientasi pada pengembangan kemampuan berpikir dan sikap siswa.
Pembelajaran yang digunakan guru harus sesuai dengan tujuan di atas. Guru
pun harus kreatif memilih model dan metode yang dapat menantang siswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan sikap. Model pembelajaran
yang cocok untuk tujuan itu adalah pembelajaran berbasis proyek dan juga
pembelajaran berbasis praktikum. Pembelajaran berbasis Proyek berfokus pada
konsep dan prinsip inti sebuah disiplin, memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi,
pemecahan masalah, dan tugas-tugas bermakna, students’centered, dan
menghasilkan produk nyata (Santyasa, 2006). Begitupula dengan pembelajaran
praktikum bisa mendorong siswa untuk belajar mengerjakan sesuatu, mandiri,
mengobservasi serta berinvestigasi. Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, menjelaskan bahwa IPA berkaitan dengan cara memahami alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebatas penguasaan kumpulan
pengetahuan (produk ilmu) yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja, tetapi lebih sebagai proses penemuan. Pembelajaran IPA
diarahkan pada inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk
memperoleh pemahaman yang lebih bermakna tentang alam sekitar.
Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang amat besar untuk
membuat pengalaman belajar menjadi lebih menarik dan bermakna bagi peserta
didik atau peserta pelatihan tradisional untuk membangun kemampuan kerja
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
menunjukkan penguasaan suatu materi dengan menciptakan, dan penyajian,
sebuah proyek berbasis penelitian yang didorong oleh kepentingan mereka
sendiri. Siswa memungkinkan untuk bekerja dalam parameter yang sama sebagai
seorang peneliti sesungguhnya. Proyek dapat membangun pengetahuan konten,
konsep, keterampilan dan kompleksitas, serta memungkinkan siswa untuk berpikir
secara mendalam dan menganalisis topik yang memiliki makna bagi mereka
(Klein, et al, 2009). Sedangkan pembelajaran praktikum merupakan pembelajaran
yang tidak dapat terpisahkan dari pembelajaran IPA. Rustaman (1997)
menyatakan bahwa dalam pembelajaran IPA diperlukan kegiatan untuk
memperoleh konsep tentang alam sekitar, bukan hanya dengan mendengarkan
penjelasan guru saja. Kegiatan yang dimaksud salah satunya merupakan kegiatan
praktikum.
Topik yang yang paling sesuai untuk pembelajaran berbasis proyek dan
pembelajaran berbasis praktikum adalah yang berkaitan erat dengan masalah
kehidupan sehari-hari siswa. Salah satunya adalah masalah nutrisi. Berdasarkan
studi pendahuluan yang dilakukan di sekolah, banyak siswa yang memiliki pola
makan yang salah. Mereka cenderung banyak memilih makanan yang siap saji
atau fast food. Mereka kurang memilih makanan yang bervariasi dan bergizi. Jika
hal terus berlanjut maka akan berpengaruh kurang baik bagi kesehatan karena
asupan gizi yang diperoleh tidak seimbang, dan juga memicu terjadinya
obesitas/kegemukan (Judarwanto, 2009).
Banyak faktor yang membuat para siswa lebih memilih mengkonsumsi
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
menyiapkan makanan di rumah sehingga siswa lebih memilih membeli makanan
di luar. Selain itu lingkungan sosial dan kondisi ekonomi yang mendukung
dalam hal besarnya uang saku siswa turut menunjang kecenderungan tersebut.
Banyaknya iklan di televisi mengenai makanan siap saji begitu menarik dan
menggugah selera, sehingga banyak memilih untuk mengkonsumsinya. Mereka
kurang memperhatikan apakah makanan tersebut cukup memenuhi kebutuhan gizi
tubuh atau menyehatkan tubuh (Satria, 2010). Siswa juga jarang diajak untuk
menganalisis lingkungan sekitarnya, padahal lingkungan merupakan sumber
belajar yang dekat dengan siswa. Hal ini seperti yang terjadi di SMA Negeri
Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.
Sekolah ini berada di sebuah kecamatan dengan penduduknya banyak yang
bertani, berkebun, berternak atau hanya sekedar memanfaatkan lahan kosong
untuk ditanami palawija atau sayur-sayuran. Hasilnya kebanyakan hanya dijual
sebagai bahan mentah saja, sehingga kalau panen melimpah hanya dijual dengan
harga murah, atau bahkan banyak yang busuk tidak diolah. Jantung pisang atau
buah sirsak contohnya, sering tidak diolah dan malah menjadi busuk dan sampah
organik yang tidak termanfaatkan. Padahal jantung pisang dan buah sirsak itu
banyak mengandung zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Karbohidrat,
sedikit lemak, vitamin C, fosfor dan kalsium adalah kandungan nutrisi dari buah
sirsak (Tankian, 2012). Jantung pisang mengandung karbohidrat, zat tanin sebagai
antioksidan, zat saponin sebagai pengencer dahak, vitamin A, B, C dan
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Berdasarkan fenomena di atas guru Biologi perlu mengajak siswa untuk
belajar menganalisis keadaan lingkungan sekitar yang berhubungan dengan
pengetahuan akan nutrisi. Bagaimana siswa dapat menyadari kesalahan pola
makan atau gaya hidup yang suka mengkonsumsi makanan siap saji, kemudian
diperbaikinya dengan menyiapkan suatu solusi terutama terkait dengan masalah
makanan sehari-hari yang berhubungan dengan kesehatan. Selain itu semestinya
siswa juga harus dapat memahami pentingnya memilih makanan yang baik.
Dengan tujuan tersebut para siswa perlu didorong untuk berkreasi membuat
makanan sendiri dari sumber pangan yang ada di sekitar rumahnya, untuk diolah
menjadi makanan yang unik, bergizi dan bernilai ekonomis.
Penyelenggaraan pendidikan tentang nutrisi tersebut terintegrasi dalam
pembelajaran sistem pencernaan makanan pada mata pelajaran Biologi pada
kurikulum SMA. Upaya peningkatan pemahaman dan kesadaran tentang
pentingnya nutrisi dalam sistem pencernaan manusia harus dilakukan secara
terencana. Hal ini perlu diaplikasikan dalam bentuk nyata, berupa perilaku dalam
memilih dan menentukan makanan yang sehat. Agar generasi muda di masa yang
akan datang termasuk generasi yang sehat. Salah satu upaya untuk menanamkan
kesadaran tentang pentingnya nutrisi dan kemampuan berpikir kreatif dan sikap
siswa dapat dilakukan oleh guru Biologi pada kegiatan belajar mengajar terkait
materi nutrisi.
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian tentang
pengaruh pembelajaran perbasis proyek dan pembelajaran berbasis praktikum
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
nutrisi. Penelitian ini penting dilakukan untuk memberikan informasi, gambaran
serta wawasan bagi para pengajar dalam mengembangkan kemampuan berpikir
kreatif dan sikap siswa. Selain itu memberikan pengalaman bagi siswa dan
memberikan bekal keterampilan merencanakan, memecahkan masalah, bekerja
sama, membuat produk makanan, dan penemuan.
Selanjutnya, pembelajaran nutrisi merupakan materi yang bisa dilakukan
dengan model pembelajaran berbasis proyek maupun pembelajaran berbasis
praktikum, karena banyak masalah yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari siswa, yang bisa dilakukan observasi, investigasi untuk memecahkan masalah
tersebut. Masalah tersebut bisa berupa kebiasaan makan yang salah, pemilihan
makanan, hubungan makanan dengan kesehatan, maupun kandungan gizi dalam
makanan. Selain itu, siswa dapat melakukan pengolahan makanan dari bahan yang
tersedia di lingkungan sekitar, sebagai usaha pemecahan masalah sekaligus
memberikan pengalaman cara mengolah makanan yang unik, sehat dan bernilai
ekonomis.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh
pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berbasis praktikum terhadap
kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa SMA kelas XI pada materi nutrisi?”
Secara spesifik rumusan masalah tentang kajian ini dijabarkan dalam
beberapa pertanyaan penelitian, berikut ini:
1. Apakah pembelajaran berbasis proyek berpengaruh terhadap kemampuan
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
2. Apakah pembelajaran berbasis praktikum berpengaruh terhadap kemampuan
berpikir kreatif siswa SMA kelas XI pada materi nutrisi?
3. Apakah pembelajaran berbasis proyek berpengaruh terhadap sikap siswa SMA
kelas XI pada materi nutrisi?
4. Apakah pembelajaran berbasis praktikum berpengaruh terhadap sikap siswa
SMA kelas XI pada materi nutrisi?
5. Bagaimanakah tanggapan siswa SMA kelas XI mengenai pembelajaran
berbasis proyek pada materi nutrisi?
6. Bagaimanakah tanggapan guru mengenai pembelajaran berbasis proyek pada
materi nutrisi?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model
pembelajaran yang paling efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif dan sikap siswa pada materi nutrisi. Secara rinci penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran
berbasis praktikum terrhadap kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa pada
materi nutrisi.
2. Mengetahui model pembelajaran yang paling efektif dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa pada materi nutrisi.
3. Mengidentifikasi respon siswa dan guru SMA terhadap penerapan model
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak, di antaranya:
1. Bagi siswa: hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif, menanamkan sikap, rasa senang dalam mempelajari Biologi,
dan memberikan wawasan serta pengayaan pengetahuan yang luas. Siswa
mampu merencanakan suatu kegiatan dan bekerja sama yang baik, serta
melatih untuk dapat mengkomunikasikan suatu hasil studi atau kegiatan. Siswa
dapat juga memanfaatkan hasil produknya untuk dijadikan bahan wirausaha di
masa yang akan datang.
2. Bagi guru: hasil penelitian ini memberikan suatu alternatif cara pembelajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan sikap bagi siswa,
memberikan informasi dan wawasan dalam mengembangkan pembelajaran
yang menuntut siswa aktif dan mampu bekerja sama.
3. Peneliti pendidikan selanjutnya: hasil penelitian ini menjadi bahan
pertimbangan bagi peneliti pendidikan lainnya, untuk mengembangkan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan guru. Hasil penelitian
ini juga diharapkan dapat menginspirasi peneliti selanjutnya untuk
mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan berpikir kreatif serta
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Model Pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan merupakan model
pembelajaran yang didesain sesuai batas waktu tertentu, berfokus pada
upaya pemecahan masalah, rancangan proyek hingga pembuatan produk
serta evaluasi. Jenis proyek yang akan dibuat siswa adalah membuat
makanan dengan bahan baku yang ada di lingkungan sekitar siswa.
Langkah-langkah pembelajarannnya dibagi menjadi enam tahap. Tahap (1)
tujuan disain yaitu siswa membuat rumusan masalah dan tujuan proyek
yang akan dilaksanakan. Tahap (2) aspek inkuiri yaitu siswa melakukan
observasi di sekitar kantin sekolah/rumah dan perpustakaan/narasumber
untuk menggali informasi. Tahap (3) kegiatan merancang proyek yaitu
siswa membuat beberapa rencana alternatif pemecahan masalah dari
data-data yang sudah dikumpulkan. Tahap (4) memilih solusi yang tepat yaitu
siswa memilih salah satu alternatif pemecahan masalah yang akan
dilaksanakan dalam kegiatan proyek. Tahap (5) pelaksanaan proyek yaitu
siswa melaksanakan kegiatan membuat olahan makanan yang dilakukan di
luar jam pelajaran. Tahap (6) evaluasi yaitu siswa mengkomunikasikan hasil
proyeknya dan memperlihatkan hasilnya pada kelompok lain untuk
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
membuat laporan kegiatan proyek. Penilaian yang digunakan untuk
menganalisis pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek adalah rubrik
penilaian kinerja guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran oleh
observer yang dijaring dengan menggunakan daftar cek.
b. Pembelajaran berbasis praktikum. Langkah-langkah pembelajarannya dibagi
enam tahap. Tahap (1) observasi yaitu siswa melakukan observasi di
lingkungan sekitar kantin sekolah mengenai hal terkait masalah nutrisi.
Tahap (2) investigasi yaitu siswa mencari informasi untuk kajian pustaka
sesuai dengan bahan yang sudah ditentukan. Tahap (3) kegiatan merancang
praktikum terdiri dari memilih alat dan bahan yang tersedia di lingkungan
serta merancang cara kerja. Tahap (4) melaksanakan praktikum yaitu siswa
membuat olahan makanan di luar jam pelajaran sesuai dengan yang
dirancangnya. Tahap (5) mengkomunikasikan hasil (presentasi) . Tahap (6)
evaluasi yaitu penilaian hasil praktikum oleh kelompok lain dan membuat
laporan.
c. Kemampuan berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk
mengelola informasi dalam memori, tentang sesuatu dengan cara baru dan
tak biasa, sehingga menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem dalam
hubungannya dengan diri sendiri, alam dan orang lain. Indikator yang
digunakan adalah kemampuan berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir
orisinal, berpikir memperinci/elaborasi, dan berpikir menilai. Kemampuan
berpikir kreatif dijaring melalui tes berpikir kreatif yaitu berupa pertanyaan
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Masing-masing indikator diwakili oleh dua pertanyaan. Tes ini dilakukan
sebelum dan sesudah pembelajaran dalam bentuk pretest dan posttest.
d. Sikap siswa dalam penelitian ini adalah sikap yang ditunjukkan siswa pada
proses pembelajaran dengan indikator-indikator berikut: sikap ingin tahu
diwakili oleh tiga item pernyataan, sikap bekerja sama diwakili oleh lima
item pernyatan, sikap kritis dan sikap jujur masing-masing diwakili oleh tiga
item pernyataan. Sikap berani menerima resiko dan percaya diri
masing-masing diwakili oleh dua item pernyataan. Sikap diukur dengan cara
mengisi angket dengan jumlah pernyataan sebanyak 18 item, setiap item
pernyataan terdapat lima option dengan skala Likert yakni opsi sangat
setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju
(STS). Skala sikap ini diberikan pada siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran.
e. Nutrisi adalah substansi organik dan anorganik yang dibutuhkan organisme
untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan
kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya
diasimilasi oleh tubuh. Nutrisi tersebut berupa karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan garam mineral serta air.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental atau
eksperimen semu (Fraenkel & Wallen, 2006). Dalam metode ini, sekelompok
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
pembelajaran berbasis proyek, sedangkan kelompok praktikum diberikan
pembelajaran berbasis praktikum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
berbasis proyek dan pembelajaran berbasis praktikum terhadap kemampuan
berpikir kreatif dan sikap siswa pada materi nutrisi. Pada awal pembelajaran
dan akhir pembelajaran siswa diberikan tes berpikir kreatif serta skala sikap
menurut skala Likert.
3. Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah the matching-only
pretest-posttest control group design. Desain penelitian ditampilkan pada
Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O1 X2 O2
Keterangan:
O1= tes awal (pretest) kemampuan berpikir kreatif dan sikap sebelum diberikan perlakuan pada kelompok proyek dan kelompok praktikum O2 = tes akhir (posttest) kemampuan berpikir kreatif dan sikap setelah diberikan perlakuan pada kelompok proyek dan kelompok praktikum X1 = pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek X2 = pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis praktikum
(Fraenkel & Wallen, 2006)
Agar penelitian ini berjalan lancar, efektif serta objektif selama proses
pembelajaran pengajar dibantu oleh guru biologi di kelas sebagai observer.
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu B. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri kabupaten Tasikmalaya di
Provinsi Jawa Barat. Sekolah ini merupakan sekolah yang sudah berstandar
nasional. Populasi yaitu siswa kelas XI jurusan IPA. Kelas XI IPA semuanya
berjumlah lima kelas diambil sampel sebanyak dua kelas. Pemilihan sampel
dilakukan dengan cara cluster random sampling. Kelas kontrol terdiri dari 36
siswa dan kelas eksperimen terdiri dari 34 siswa.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tes
kemampuan berpikir kreatif, skala sikap, lembar pengamatan kegiatan siswa
dan guru, penilaian rancangan proyek/praktikum, presentasi dan produk hasil
proyek/praktikum, serta angket untuk tanggapan siswa dan guru. Rancangan
instrumen untuk penelitian disajikan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Rancangan Instrumen Penelitian
Target Instrumen Subyek Waktu Pemberian
Kemampuan
Sikap siswa Skala sikap (Skala Likert dengan 18 pernyataan)
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
1. Instrumen pengukur kemampuan berpikir kreatif, yaitu tes kemampuan
berpikir kreatif dengan menggunakan tes uraian terbatas dengan indikatornya
berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir orisinal, kemampuan memperinci dan
kemampuan menilai (Munandar, 1985). Tes ini diberikan pada siswa sebelum
dan sesudah pembelajaran sebagai pretest dan posttest. Baik kelas kontrol
maupun kelas eksperimen diberikan tes yang sama. Soal berupa 10 tes
kemampuan berpikir kreatif. Langkah-langkah penyusunan tes kemampuan
berpikir kreatif adalah sebagai berikut:
a. Pembuatan kisi-kisi soal tes kemampuan berpikir kreatif yang dikaitkan
dengan materi nutrisi.
b. Membuat soal tes kemampuan berpikir kreatif dan kunci jawaban, serta
membuat rubrik penskoran untuk soal uraian. Skor untuk tes uraian
kemampuan berpikir kreatif ditentukan berdasarkan pedoman penskoran
dengan menggunakan rubrik penskoran.
Target Instrumen Subyek Waktu Pemberian
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Soal uraian tersebut disusun berdasarkan indikator dari Munandar (1985).
Berikut ini disajikan Tabel 3.3 yang memuat kisi-kisi soal berpikir kreatif serta
indikatornya.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Berpikir Kreatif
No Kemampuan
Berpikir Kreatif Indikator Berpikir Kreatif
Nomor
pertanyaan dari fenomena yang disajikan
1
Memberikan banyak gagasan
mengenai suatu masalah 2
2
Memikirkan masalah- masalah atau atau hal-hal yang tidak
terpikirkan oleh orang lain 5 Memilih cara berpikir lain dari
yang lain 6
c. Menentukan validitas dan reliabilitas
Instrumen tes kemampuan berpikir kreatif yang telah disusun kemudian
divalidasi melalui penilaian (judgement) oleh tiga ahli yang sesuai dengan
tema penelitian. Hasil judgement tersebut ada yang sudah sesuai ada pula
yang harus direvisi. Hasil revisi tes tersebut diujicoba di lapangan pada
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tasikmalaya sebanyak 35 orang. Ujicoba instrumen dilakukan melalui uji
validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.
1) Uji Validitas, perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson
Product Moment dengan rumus (Arikunto, 2011: 72):
� = −( )( )
( 2−( )2) ( 2−( )2)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi n = Banyaknya subyek
x = Jumlah nilai tiap soal
y = Jumlah nilai total
Tabel 3.4 Kategori Validasi Butir Soal
Koefisien Kategori
0,80 < rxy 1,00 Sangat tinggi 0,60 < rxy 0,80 Tinggi 0,40 < rxy 0,60 Cukup 0,20 < rxy 0,40 Rendah 0,00 rxy 0,20 Sangat rendah
(Arikunto, 2011)
2) Uji reliabilitas, dihitung dengan menggunakan metode Kuder
Richardson-21 (KR-21) dengan rumus (Arikunto, 2010: 232):
�11 =
�
� −1 1−
(� − ) ���
Keterangan:
R11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
M = skor rata-rata
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.5 Kategori Reliabilitas Butir Soal
Koefisien Kategori
0,80 < r11 1,00 Sangat tinggi 0,60 < r11 0,80 Tinggi 0,40 < r11 0,60 Sedang 0,20 < r11 0,40 Rendah
r11 0,20 Sangat rendah (Arikunto, 2011)
b. Tingkat Kesukaran, dihitung dengan menggunakan persamaan dengan
rumus (Arikunto, 2011: 208):
� = �
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran
Batasan Kategori
TK = 0,00 Sangat Sukar
0,00 < TK 0,30 Sukar 0,30 < TK 0,70 Sedang 0,70 < TK 1,00 Mudah
TK= 1,00 Sangat Mudah
(Arikunto, 2011)
c. Daya Beda Soal, dihitung dengan menggunakan rumus (Arikunto,
2011: 213):
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Keterangan:
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
PA = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar (P sebagai indeks
kesukaran)
PB = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.7 . Kategori Daya Pembeda
Batasan Kategori
Hasil ujicoba tes tersebut dianalisis dengan menggunakan software
komputer Anates V4. Hasil dari analisis Anates V4 berupa daya beda,
tingkat kesukaran, korelasi dan signifikansi korelasi skor setiap butir soal
dengan skor total. Hasil analisis butir soal tes kemampuan berpikir kreatif
ditampilkan pada Tabel 3.8. Secara lengkap hasil ujicoba tes kemampuan
berpikir kreatif dapat dilihat pada Lampiran C.1.
Tabel 3.8 Hasil Analisis Setiap Butir Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Nomor
Soal
Daya
beda(%) Kategori
Tingkat
Kesukaran Korelasi
Signifikansi korelasi
5 44,44 Baik Sedang 0,640 signifikan Sangat
6 42,22 Baik Sedang 0,675 signifikan Sangat
7 24,44 Cukup Sedang 0,623 Sangat
signifikan
8 33,33 Cukup Sedang 0,725 signifikan Sangat
9 48,89 Baik Sedang 0,752 signifikan Sangat
10 37,78 Cukup Sedang 0,654 signifikan Sangat
11 6,67 Jelek Sedang 0,205 digunakan Tidak
12 8,89 Jelek Sedang 0,172 digunakan Tidak
13 13,33 Jelek Sedang 0,255 digunakan Tidak
Dari hasil Anates V4 untuk analisis tes kemampuan berpikir kreatif
diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,89. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
instrumen tes kemampuan berpikir kreatif memiliki derajat reliabilitas tinggi.
Tes kemampuan berpikir kreatif yang digunakan dalam penelitian sebanyak 10
soal yang memiliki tingkat signifikansi sangat tinggi. Soal yang digunakan
setelah direvisi dapat dilihat pada Lampiran B.3.
2. Instrumen pengukur sikap siswa menggunakan angket dengan jumlah
pernyataan sebanyak 30 item, setiap item pernyataan terdapat lima opsi dengan
skala Likert yakni opsi sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju
(TS) dan sangat tidak setuju (STS). Indikator sikap adalah sikap ingin tahu,
sikap kerja sama, sikap kritis, sikap jujur, serta indikator sikap kreatif yaitu
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
sebelum dan sesudah pembelajaran sebagai pretest dan posttest. Baik kelas
praktikum maupun kelas proyek diberikan angket yang sama. Kisi-kisi
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ditampilkan pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Kisi-kisi Instrumen Skala Sikap
Objek Sikap Jumlah
Berani menerima resiko 2
15 Negatif
16 Positif
Percaya diri 2
17 Positif
18 Positif
Instrumen skala sikap siswa divalidasi melalui penilaian (judgement)
oleh ahli dan diujicoba di lapangan. Ahli yang memberikan penilaian terhadap
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
ahli di bidang nutrisi. Aspek dari skala sikap yang perlu mendapatkan
penilaian dari ahli adalah kesesuaian pernyataan sikap dengan indikator sikap,
dan kesesuaian penulisan pernyataan sikap dengan pedoman penulisan
pernyataan sikap (Edward, 1957). Setelah mendapatkan persetujuan ahli,
instrumen skala sikap diujicobakan kepada kelompok responden. Ujicoba
instrumen melibatkan 160 siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Tasikmalaya
sebagai responden. Data hasil ujicoba dapat dilihat pada Lampiran C.2.
Hasil ujicoba instrumen tersebut dianalisis terlebih dahulu dengan
menggunakan Korelasi Pearson untuk uji Validitas Item dengan menggunakan
SPSS 17. Validitas item adalah kecermatan suatu item atau instrumen data
dalam mengukur apa yang akan diukur. Item dikatakan valid jika terjadi
korelasi yang kuat dengan skor totalnya. Hal ini menunjukkan adanya
dukungan item tersebut dalam menggungkap suatu yang ingin diungkap. Item
berupa pertanyaan yang ditunjukan kepada responden dengan menggunakan
bentuk angket dengan tujuan untuk mengungkap sikap dan sikap kreatif siswa.
Pengujian validitas item dalam SPSS menggunakan dua alat analisis, yaitu
Korelasi Pearson dan Corected Item Total Correlation (Priyatno, 2009).
Teknik uji validitas item dengan Korelasi Pearson, yaitu dengan cara
mengkorelasikan skor item dengan skor total item. Kemudian, pengujian
signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan r tabel pada tingkat
signifikansi 0,05 dengan uji dua sisi. Jika nilai positif dan r hitung ≥ r tabel,
maka item dapat dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel , maka item
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Penghitungan nilai r dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17
for windows dengan banyaknya responden 160 orang , banyaknya item r = 160
maka nilai r tabelnya adalah 0,154. Item yang valid adalah yang memiliki nilai
r hitung lebih dari 0,154.
Reliabilitas instrumen skala sikap diuji dengan menggunakan
Alpha-Cronbach dengan menggunakan program SPSS 17 for windows. Rumus Alpha
yang digunakan sebagai berikut:
pernyataan yang valid. Semua pernyataan yang valid tersebut digunakan dalam
instrumen penelitian. Hasil analisis reliabilitas instrumen diperoleh koefisien
reliabilitas sebesar 0,900. Koefisien reliabilitas dinyatakan tinggi, dan sudah
layak digunakan dalam penelitian. Hasil tes skala sikap yang telah direvisi dan
digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Lampiran B.5.
3. Penilaian kegiatan proyek untuk mendukung kemampuan berpikir kreatif
siswa, meliputi:
a. Lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru
Lembar pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk mendeskripsikan
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
aktivitas yang dilakukan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar.
Lembar aktivitas siswa dapat dilihat pada Lampiran B.10.
Lembar pengamatan aktivitas guru digunakan untuk mendeskripsikan
aktivitas guru selama proses kegiatan belajar mengajar. Instrumen berisi
aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan oleh guru sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. Lembar aktivitas guru dapat dilihat pada
Lampiran B.11.
b. Penilaian penyelesaian proyek
Penilaian penyelesaian proyek terdiri dari dua penilaian yaitu penilaian
proses penyelesaian dan penilaian laporan hasil proyek. Penilaian proses
penyelesaian proyek menggunakan rubrik penyelesaian proyek dengan
melihat hasil LKS yang dikumpulkan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung sebagai panduan dalam melaksanakan proyek maupun
eksperimen. Komponen yang dinilainya berupa topik, diagram investigasi,
tahapan proses kegiatan, monitoring.
Penilaian laporan berupa rubrik laporan dengan melihat hasil laporan
kelompok yang dikumpulkan setelah pembelajaran selesai. Komponen yang
dinilai berupa format laporan, deskripsi temuan, pembahasan, kesimpulan
dan daftar pustaka. Lembar penilaian penyelesaian proyek dapat dilihat
pada Lampiran B.12.
c. Penilaian produk makanan
Penilaian produk makanan berupa rubrik penilaian hasil olahan makanan
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
berupa rasa, tampilan/unik, kemasan dan higienis/sehat. Penilaian dilakukan
oleh guru dan semua kelompok termasuk kelompoknya sendiri. Kelompok
yang mendapatkan skor tertinggi diberikan reward. Lembar penilaian
produk makanan dapat dilihat pada Lampiran B.13.
4. Angket respon digunakan untuk mengungkap respon atau tanggapan siswa dan
guru terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek.
Angket ini diberikan setelah pembelajaran selesai. Angket tanggapan siswa dan
guru dapat dilihat pada Lampiran B.7 dan B.8.
D. Pengolahan dan Analisis Data
Data-data yang diperoleh dari hasil instrumen penelitian diolah dan
dianalisis. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan statistik, sedangkan
data kualitatif dianalisis secara deskriptif.
Data hasil tes kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa dianalisis
secara kuantitatif untuk menguji hipotesis penelitian, sedangkan data dari
instrumen yang lainnya dilakukan analisis secara deskriptif. Data yang
dihasilkan dari tes berpikir kreatif dan sikap siwa berupa skor pretest dan
posttest. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor
di kedua kelas baik kelas praktikum maupun kelas proyek setelah diberikan
perlakuan. Selain itu untuk mengetahui perlakukan mana yang paling efektif
apakah dengan praktikum atau dengan pembelajaran berbasis proyek. Tahapan
analisis data yang dilakukan yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji
perbedaan dua rata-rata, dan penghitungan gain ternormalisasi. Untuk
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
dilakukan uji normalitas dan homogenitas dengan bantuan program SPSS 17
for windows pada taraf signifikansi 5%.
a. Uji Normalitas
Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data
pretest dan posttest kemampuan berpikir kreatif dan sikap berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji
statistik Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujiannya adalah:
Signifikansinya > 0,05, data berdistribusi normal.
Signifikansinya < 0,05, data tidak berdistribusi normal.
Hasilnya berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik
parametrik.
b. Uji Homogenitas
Uji hommogenitas variansi dengan maksud untuk mengetahui apakah
kelompok proyek dan kelompok praktikum memiliki variansi yang
homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji
Hommogenity of Varians (Levene Statistic) pada taraf signifikansi ∝= 0,05
menggunakan program SPSS versi 17. Kriteria pengujiannya adalah
signifikansinya > 0,05, data memiliki varian homogen.
c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Data berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji
perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan Independent Samples T Test
dari program SPSS 17.0 for windows. Kriteria pengujiannya adalah
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu d. Perhitungan Gain Ternormalisasi
Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan
sikap siswa pada kelas proyekdan kelas praktikum, maka dilakukan analisis
terhadap hasil pretest dan posttest. Penghitungan gain dilakukan dengan
menggunakan rumus N-Gain (Meltzer, 2002).
Rumus N-Gain :
Tabel 3.10 Klasifikasi Gain (g)
Besarnya Gain (g) Interpretasi
� 0,7 Tinggi
0,3 �< 0,7 Sedang
� < 0,3 Rendah
(Meltzer, 2002).
e. Analisis Data Gain Ternormalisasi
Analisis data gain ternormalisasi dilakukan untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Untuk menguji hipotesis 1 dan 2 digunakan uji-t dengan
menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows pada taraf
signifikansi � = 0,05. Uji-t dilakukan setelah uji normalitas dan uji
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
keseluruhan populasi. Rumus uji-t yang digunakan adalah:
�0 =
1− 2
� �1
1+
1 �2
Keterangan :
t0 : Nilai t hitung M1 : Rata-rata kelompok 1
M2 : Rata-rata kelompok 2 MKd : Variansi populasi kedua �1 : banyak data kelompok 1 kelompok
�2 : banyak data kelompok 2
Hipotesis 1 :
H0 :
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran
berbasis proyek dan pembelajaran praktikum terhadap kemampuan
berpikir kreatif siswa.
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran berbasis
proyek dan pembelajaran praktikum terhadap kemampuan berpikir
kreatif siswa.
Hipotesis 2 :
H0 :
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran
berbasis proyek dan pembelajaran praktikum terhadap sikap siswa.
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran berbasis
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu E. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
Studi kepustakaan mengenai Pembelajaran berbasis Proyek pada
pembelajaran biologi, kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa dilakukan
berdasarkan perencanaan menyusun proposal dengan bimbingan dosen
pembimbing akademik untuk diseminarkan. Langkah berikutnya adalah
menyiapkan perangkat instrumen yang digunakan pada penelitian. Perangkat
tersebut termasuk bahan ajar, LKS, RPP, dan instrumen penilaian yang
digunakan pada penelitian. Selanjutnya melakukan judgement dan validasi
instrumen penelitian. Lembar judgement dapat dilihat pada Lampiran F.3 dan
F.4. Surat telah melaksanakan penelitian dapat dilihat pada Lampiran F. 5.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas
Kegiatan diawali dengan memberikan pretest pada kelas proyekdan
kelas praktikum, untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dalam
kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa. Setelah pretest dilakukan,
dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran
berbasis proyek pada kelas proyek dan pembelajaran dengan praktikum
pada kelas praktikum dengan materi nutrisi.
Setelah seluruh kegiatan pembelajaran selesai, dilakukan posttest
kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa pada kelas proyek dan kelas
praktikum. Posttest bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
lembar tanggapan siswa dan guru untuk mengetahui pandangan siswa dan
guru sebagai observer terhadap pembelajaran berbasis proyek.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan sebelum, selama, dan setelah pelaksanaan
pembelajaran. Sebelum pelaksanaan pembelajaran berupa pretest berpikir
kreatif dan skala sikap siswa. Selama pembelajaran berupa aktivitas guru,
aktivitas siswa, serta monitoring kegiatan proyek yang dilakukan oleh
siswa. Setelah siswa menjalani proses pembelajaran, untuk mengumpulkan
data kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa diukur melalui posttest
menggunakan tes berpikir kreatif dan skala sikap. Selain itu juga
LKS hasil pekerjaan siswa dianalisis dengan menggunakan rubrik
penyelesain proyek. Produk hasil olahan makanan siswa dianalisis dengan
rubrik produk hasil olahan makanan. Tanggapan guru dan siswa mengenai
pembelajaran berbasis proyek dijaring dengan menggunakan angket yang
berisi pertanyaan dengan pilihan jawaban yang tersedia.
3. Tahap Pengolahan Data dan Pelaporan Hasil Penelitian
Data yang telah dikumpulkan dianalisis untuk membuktikan hipotesis
penelitian. Tahap ini dilakukan kegiatan menganalisis data dan penyusunan
laporan hasil penelitian. Hasil analisis tersebut dibahas dengan merujuk pada
teori-teori yang dikemukakan dalam tinjauan pustaka. Pembahasan hasil
penelitian juga dikaitkan dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya.
Laporan hasil penelitian ini menjadi sebuah Tesis sebagai syarat kelulusan S2
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan pembelajaran biologi dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran
biologi di SMA tempat penelitian. Mata pelajaran biologi untuk kelas XI IPA
dalam satu minggu dibagi dalam dua kali pertemuan. Kelas praktikum
jadwalnya hari Senin dan Rabu, sedangkan kelas proyek jadwalnya hari Selasa
dan Kamis. Terkait pelaksanaan pembelajaran untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran
No Waktu
Pelaksanaan
Jam
Pelajaran Kegiatan
1 Kamis, 10 Mei 2012 10.30-12.00 Administrasi, penjelasan kepada guru Biologi di sekolah. Pretest kelas praktikum dan pretest
kelas proyek
2 Senin, 14 Mei 2012 08.00-09.30 Pembelajaran RPP 1 kelas praktikum
3 Selasa, 15 Mei 2012 10.30-12.00 Pembelajaran RPP 1 kelas proyek
4 Rabu, 16 Mei 2012 07.15-8.45 Pembelajaran RPP 2 kelas praktikum
5 Kamis, 17 Mei 2012 10.30-12.00 Pembelajaran RPP 2 kelas proyek
6 Senin, 21 Mei 2012 08.00-09.30 Pembelajaran RPP 3 kelas praktikum
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
No Waktu
Pelaksanaan
Jam
Pelajaran Kegiatan
8 Rabu, 23 Mei 2012 07.15-08.45 Posttest dan
pengumpulan LKS untuk praktikum dan kelas proyek.
8 Rabu, 23 Mei 2012 07.15-08.45 Posttest dan
pengumpulan LKS untuk praktikum dan kelas proyek.
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu F. Alur Penelitian
Tahapan-tahapan yang dilakukan selama penelitian ini secara ringkas
ditampilkan dalam diagram pada gambar berikut ini.
Gambar 3. Diagram Alur Prosedur Penelitian
Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pembelajaran berbasis proyek secara signifikan lebih efektif dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi nutrisi
dibandingkan pembelajaran dengan praktikum. Peningkatan sikap siswa
dengan pembelajaran berbasis proyek secara signifikan lebih efektif
dibandingkan melalui pembelajaran berbasis praktikum pada materi nutrisi.
Tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek pada materi
nutrisi umumnya sangat baik. Umumnya siswa menyatakan pembelajaran ini
perlu diterapkan pada materi yang lain, lebih memotivasi, bisa mengubah sikap
dan persepsi serta meningkatkan kreativitas mereka. Kelemahannya meliputi
biaya yang cukup memberatkan, waktu yang relatif lama, bimbingan guru
harus optimal, serta masih kesulitan dalam mengerjakan proyek.
Tanggapan guru terhadap pembelajaran berbasis proyek umumnya baik
juga. Kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa dapat meningkat, lebih
mempermudah dalam memahami materi, dan bukan merupakan model yang
baru. Mengenai waktu dan biaya cukup menyita lebih banyak. Pelaksanaannya
yang cukup rumit sehingga perlu perencanaan yang matang dan penyediaan
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh
‘”Pembelajaran Berbasis Proyek dan Pembelajaran Berbasis Praktikum
terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Sikap Siswa SMA Kelas XI pada
Materi Nutrisi”, disarankan hal-hal sebagai berikut :
Di dalam penelitian ini masih banyak ditemukan peningkatan
kemampuan berpikir kreatif siswa dan sikap yang tergolong rendah. Maka
perlu dikembangkan penelitian terkait dengan berbagai metode dan pendekatan
yang dirancang untuk lebih meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan
sikap siswa.
Pembelajaran praktikum bisa meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
akan tetapi peningkatannya masih rendah, perlu strategi dan taktik
pembelajaran yang lebih menuntut siswa untuk berkreativitas, yaitu dengan
jenis praktikum yang memberikan kebebasan siswa dalam menentukan tema
atau topik.
Pembelajaran berbasis proyek membutuhkan perencanaan yang matang
karena membutuhkan waktu yang relatif lama dan membutuhkan pembiayaan.
Perlu sosialisasi dengan siswa dan orang tua sebelum pelaksanaan
pembelajaran. Perlu ketersediaan fasilitas dan sumber belajar yang memadai
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
DAFTAR PUSTAKA
Anni, C. T. (2005). Psikologi Pendidikan. Semarang : UPT MKK UNNES.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2011). Dasar-Dasar Evalusi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, S. (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baker, E., Breanna T., Patricia O., Margaret., Lynne F. (2011). Project-based Learning Model, Relevant Learning for the 21st Century.Washington: Pacific Education Institute.
Barron. B.j., Schwartz, D.L., Vey, N.J., Moore, A., Zech, L., Bransford, J. D., & The Cognition and Technology Group at Vanderbilt. (1998). Doing With Understanding: Lessons fron Research on Problem and Project-based Learnin. The Journal of the Learning Science, 271-311.
Bereiter, C., & Scardamalia, M. (1999). Process and Product in PBL Research. Toronto: University of Toronto.
BSNP. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA/MA . Jakarta: BSNP.
Campbell, N. A., Jane B. R, Lawrence G. M. (2004) Biologi, Edisi Ketiga
(terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Capraro, R.M., Scott, W.S, (2009). Project-Based Learning An Integrated,
Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) Approach.
Rotterdam: Sense Publishers.
Cook, K. (2009). A Suggested Project-Based Evolution Unit for High School: Teaching Content Through Application. The American Biology Teacher. Volume 71, NO. 2, Februari 2009.
Susanti, 2012
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 Tentang Standar Isi Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas, (2004). Pedoman Khusus Pengembangan Instrumen Dan Penilaian Ranah Afektif. Jakarta: Pusat Kurikulum Depdiknas.
Depdiknas. (2003). Pengembangan Silabus Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum Depdiknas.
Depdiknas, (2002). Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas, (2001). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Tingkat Atas. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
Doppelt, Y. (2005). Assessment of Project Based Learning in a Mechatronicts Context.Journal of Technology Education . Volume 16, number 2.
Edward, A. L. (1957). Techniques of Attitide Scale Contruction. New york: Appleton-Century-Crofts, Inc.
Fatmawati, B. (2011). Pembekalan Kemampuan Merancang Proyek untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa Melalui Perkuliahan Mikrobiologi Berbasis Proyek. Disertasi Doktor pada Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.
Fraenkel, J. R., & Wallen, N. E. (2006). How to Design and Evaluate Research in Education,( sixth edition). New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Gaer, S. (1998). Less Teaching and More Learning Turning from Tradisional Methods to Project–based Instruction, the author found that her students learned more. Focus on Basic Connecting Research & Practice. [Online]. Tersedia: http//www.Ncsall.net. [ 15 mei 2010]
Hung, D. W., & Wong, A.F. L. (2000). Activity Theory as Framework of Project Work in Learning Environments. Educational Technology, 40 (2) 33-37.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching. New Jersey : Pearson Education Inc.