• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN SIKAP SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI NUTRISI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN SIKAP SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI NUTRISI."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu i

BAB II. PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN SIKAP SISWA SMA PADA MATERI NUTRISI A.Pembelajaran Berbasis Proyek ... 10

B.Pembelajaran Berbasis Praktikum ... 19

C.Kemampuan Berpikir Kreatif ... 21

D.Sikap ... 26

E. Pembelajaran Materi Nutrisi ... 29

F. Hasil Penelitian yang Relevan... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 36

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

C. Instrumen Penelitian ... 40

D. Pengolahan dan Analisis Data ... 51

E. Prosedur Penelitian ... 55

F. Alur Penelitian ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 60

1. Hasil Proyek dan Praktikum Siswa ... 60

2. Kemampuan Berpikir Kreatif ... 70

3. Sikap Siswa ... 76

4. Keterlaksanaan Pembelajaran ... 82

5. Tanggapan Guru dan Siswa ... 85

(2)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu ii

7. Produk Hasil Proyek... 92

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 96

1. Kemampuan Berpikir Kreatif ... 96

2. Sikap ... 100

3. Nutrisi ... 103

4. Pelaksanaan Pembelajaran ... 105

5. Tanggapan Siswa dan Guru ... 108

6. Data Pendukung yang Lain ... 110

7. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran ... 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 113

B. Saran ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... 115

(3)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Karakteristik Utama Pembelajaran Berbasis Proyek ... 14

Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Praktikum ... 20

Tabel 2.3 Indikator dan Ciri-Ciri Berpikir Kreatif ... 23

Tabel 2.4 Pedoman Penskoran Jawaban Skala Sikap ... 29

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 39

Tabel 3.2 Rancangan Instrumen Penelitian ... 40

Tabel 3.3 Kisi-kisi soal tes berpikir kreatif ... 42

Tabel 3.4 Kategori Validitas Butir Soal ... 43

Tabel 3.5 Kategori Reliabilitas Butir Soal ... 44

Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran ... 44

Tabel 3.7 Kategori Daya Pembeda... 45

Tabel 3.8 Hasil Analisis Setiap Butir Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 45

Tabel 3.9 Kisi-kisi Skala Sikap ... 47

Tabel 3.10 Klasifikasi Gain... 53

Tabel 3.11 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran ... 57

Tabel 4.1 Hasil Proyek Olahan Makanan Setiap Kelompok... 62

Tabel 4.2 Hasil Praktikum Olahan Makanan Setiap Kelompok ... 67

Tabel 4.3 Hasil Rata-rata Setiap Indikator Kelas Proyel ... 71

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Berpikir Kreatif... 71

Tabel 4.5 Hasil Uji Beda Dua Rata-Rata N-gain Berpikir Kreatif ... 75

Tabel 4.6 Hasil Rata-rata Setiap Indikator Sikap Kelas Praktikum ... 76

Tabel 4.7 Hasil Rata-rata Setiap Indikator Sikap Kelas Proyek ... 77

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Sikap Siswa ... 77

Tabel 4.9 Hasil Uji Dua Beda Rata-Rata N-gain Sikap siswa ... 80

Tabel 4.10 Aktivitas Keterlaksanaan RPP Pembelajaran Berbasis Proyek ... 81

Tabel 4.11 Hasil Proyek Olahan Makanan Setiap Kelompok... 82

(4)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu iv

Tabel 4.13 Persentase Penyelesain Proyek Siswa ... 89

Tabel 4.14 Pengertian dan Kriteria Makanan ... 90

Tabel 4.15 Hasil Identifikasi Jenis-Jenis Makanan di Kantin sekolah... 91

(5)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3 Diagran Alur Prosedur Penelitian ... 59

Gambar 4.1 Perbandingan Persentase Skor Rata-Rata Pretest, Posttest dan

N-gain Kemampuan Berpikir Kreatif ... 72

Gambar 4.2 Perbandingan N-gain Kemampuan Berpikir Kreatif untuk

Setiap Indikator antara Kelas Proyek dan Kelas Praktikum ... 73

Gambar 4.3 Perbandingan persentase Skor Rata-Rata Pretest, Posttest, dan N-gain Sikap Siswa Kelas Proyek dan Kelas Praktikum... 78

Gambar 4.4 Perbandingan N-gain Sikap untuk Setiap Indikator antara

Kelas Proyek dan Kelas Praktikum ... 79

Gambar 4.5 Hasil Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran berbasis

Proyek ... 86

Gambar 4.6 Hasil Tanggapan Guru terhadap Pembelajaran berbasis

Proyek ... 87

Gambar 4.7 RatarRata Hasil Proyek Olahan Makanan Setiap Kelompok .... 93

(6)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A : Perangkat Pembelajaran ... 120

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Praktikum ... 120

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Proyek ... 130

3. Lembar Kerja Siswa Kelas Praktikum ... 143

4. Lembar Kerja Siswa Kelas Proyek ... 149

Lampiran B : Instrumen Penelitian ... 157

1. Kisi-Kisi Soal Kemampuan Berpikir Kreatif ... 157

2. Kriteria Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 162

3. Soal Kemampuan Berpikir Kreatif... 164

4. Kisi-Kisi Sikap ... 167

5. Skala Sikap ... 169

6. Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa ... 171

7. Angket Tanggapan Siswa ... 172

8. Kisi-Kisi Angket Tanggapan Guru ... 174

9. Angket Tanggapan Guru ... 175

10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 177

11. Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 179

12. Lembar Penilaian Penyelesaian Proyek ... 181

13. Lembar Penilaian Produk Hasil Proyek ... 183

Lampiran C : Hasil Uji Coba Instrumen ... 186

1. Data Hasil Uji Coba Tes Berpikir Kreatif ... 186

2. Data Hasil Uji Coba Skala Sikap Siswa ... 191

Lampiran D : Data Hasil Pretest, Posttest, N-gain dan Angket ... 205

(7)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu vii

3. Skor Pretest dan Posttest Sikap Siswa Kelas Praktikum ... 209

4. Skor Pretest dan Posttest Sikap Siswa Kelas Proyek ... 211

5. Perhitungan N-gain Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas Praktikum ... 213

6. Perhitungan N-gain Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas Proyek ... 214

7. Perhitungan N-gain Sikap Kelas Praktikum ... 215

8. Perhitungan N-gain Sikap Kelas Proyek ... 216

9. Data Tanggapan Siswa ... 217

10. Data Tanggapan Guru ... 218

Lampiran E : Pengolahan Data ... 219

1. Uji Normalitas ... 219

2. Uji Homogenitas ... 220

3. Uji Beda Dua Rata-Rata (uji-t) ... 221

Lampiran F : Dokumen Pendukung ... 222

1. Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar ... 222

2. Dokumentasi Hasil Proyek dan Praktikum Siswa ... 228

3. Lembar Judgement Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ... 230

4. Lembar Judgement Skala Sikap ... 233

(8)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pembelajaran tidak sekedar memahami konsep dan prinsip, akan

tetapi menjadikan siswa memiliki kemampuan untuk menerapkan konsep dan

prinsip yang telah dipahami tersebut dalam tindakan dan perbuatan sehari-hari.

Berkaitan dengan hal itu, maka sistem penyelenggaraan pendidikan termasuk

pembelajaran dan penilaian hasil belajar diharapkan dapat berubah dari pola yang

berpusat pada guru dan berorientasi materi (subject matter oriented) ke pola yang

lebih berpusat pada siswa dan berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup

(life skills oriented), kecakapan berpikir, kecakapan sosial, kecakapan akademik,

dan kecakapan vokasional (Depdiknas, 2003). BSNP (2006) menyatakan pula,

bahwa tujuan pembelajaran biologi yaitu memupuk sikap ilmiah (jujur, objektif,

terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain) dan

mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan

menggunakan konsep dan prinsip biologi. Berdasarkan tujuan tersebut, guru

semestinya kreatif memilih pembelajaran yang dapat memupuk kemampuan

berpikir dan sikap siswa.

Salah satu kemampuan berpikir yang dapat dikembangkan guru adalah

kemampuan berpikir kreatif. Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu

kompetensi yang sangat penting bagi siswa sebagai bekal hidupnya kelak. Siswa

dapat bersaing karena dengan berpikir kreatif, mereka dapat menghasilkan ide-ide

(9)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kemudian hari, siswa dapat memenuhi kebutuhan pribadinya, kebutuhan

masyarakat bahkan negara dengan bekal kemampuan berpikir kreatifnya

(Munandar, 2002).

Menurut Munandar (2002) kemampuan berpikir seseorang dapat

mewujudkan kreativitas yang beranekaragam. Setiap orang memiliki potensi

tersebut, akan tetapi sulit berkembang jika tidak dirangsang atau ditantang untuk

menunjukkannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran di sekolah, semestinya

guru dapat menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir

kreatifnya agar potensi tersebut tidak terus hilang tapi bisa termanfaatkan.

Selain kemampuan berpikir kreatif, sikap siswa juga perlu dipupuk, agar

kelak mereka jadi manusia Indonesia yang memiliki karakter yang baik.

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional

yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia.

Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia

Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena

itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan

(10)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Pusat Kurikulum, 2010). Hal ini menjadi landasan untuk melakukan pembelajaran

yang berorientasi pada pengembangan kemampuan berpikir dan sikap siswa.

Pembelajaran yang digunakan guru harus sesuai dengan tujuan di atas. Guru

pun harus kreatif memilih model dan metode yang dapat menantang siswa untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan sikap. Model pembelajaran

yang cocok untuk tujuan itu adalah pembelajaran berbasis proyek dan juga

pembelajaran berbasis praktikum. Pembelajaran berbasis Proyek berfokus pada

konsep dan prinsip inti sebuah disiplin, memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi,

pemecahan masalah, dan tugas-tugas bermakna, students’centered, dan

menghasilkan produk nyata (Santyasa, 2006). Begitupula dengan pembelajaran

praktikum bisa mendorong siswa untuk belajar mengerjakan sesuatu, mandiri,

mengobservasi serta berinvestigasi. Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, menjelaskan bahwa IPA berkaitan dengan cara memahami alam

secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebatas penguasaan kumpulan

pengetahuan (produk ilmu) yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

prinsip-prinsip saja, tetapi lebih sebagai proses penemuan. Pembelajaran IPA

diarahkan pada inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk

memperoleh pemahaman yang lebih bermakna tentang alam sekitar.

Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang amat besar untuk

membuat pengalaman belajar menjadi lebih menarik dan bermakna bagi peserta

didik atau peserta pelatihan tradisional untuk membangun kemampuan kerja

(11)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

menunjukkan penguasaan suatu materi dengan menciptakan, dan penyajian,

sebuah proyek berbasis penelitian yang didorong oleh kepentingan mereka

sendiri. Siswa memungkinkan untuk bekerja dalam parameter yang sama sebagai

seorang peneliti sesungguhnya. Proyek dapat membangun pengetahuan konten,

konsep, keterampilan dan kompleksitas, serta memungkinkan siswa untuk berpikir

secara mendalam dan menganalisis topik yang memiliki makna bagi mereka

(Klein, et al, 2009). Sedangkan pembelajaran praktikum merupakan pembelajaran

yang tidak dapat terpisahkan dari pembelajaran IPA. Rustaman (1997)

menyatakan bahwa dalam pembelajaran IPA diperlukan kegiatan untuk

memperoleh konsep tentang alam sekitar, bukan hanya dengan mendengarkan

penjelasan guru saja. Kegiatan yang dimaksud salah satunya merupakan kegiatan

praktikum.

Topik yang yang paling sesuai untuk pembelajaran berbasis proyek dan

pembelajaran berbasis praktikum adalah yang berkaitan erat dengan masalah

kehidupan sehari-hari siswa. Salah satunya adalah masalah nutrisi. Berdasarkan

studi pendahuluan yang dilakukan di sekolah, banyak siswa yang memiliki pola

makan yang salah. Mereka cenderung banyak memilih makanan yang siap saji

atau fast food. Mereka kurang memilih makanan yang bervariasi dan bergizi. Jika

hal terus berlanjut maka akan berpengaruh kurang baik bagi kesehatan karena

asupan gizi yang diperoleh tidak seimbang, dan juga memicu terjadinya

obesitas/kegemukan (Judarwanto, 2009).

Banyak faktor yang membuat para siswa lebih memilih mengkonsumsi

(12)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

menyiapkan makanan di rumah sehingga siswa lebih memilih membeli makanan

di luar. Selain itu lingkungan sosial dan kondisi ekonomi yang mendukung

dalam hal besarnya uang saku siswa turut menunjang kecenderungan tersebut.

Banyaknya iklan di televisi mengenai makanan siap saji begitu menarik dan

menggugah selera, sehingga banyak memilih untuk mengkonsumsinya. Mereka

kurang memperhatikan apakah makanan tersebut cukup memenuhi kebutuhan gizi

tubuh atau menyehatkan tubuh (Satria, 2010). Siswa juga jarang diajak untuk

menganalisis lingkungan sekitarnya, padahal lingkungan merupakan sumber

belajar yang dekat dengan siswa. Hal ini seperti yang terjadi di SMA Negeri

Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.

Sekolah ini berada di sebuah kecamatan dengan penduduknya banyak yang

bertani, berkebun, berternak atau hanya sekedar memanfaatkan lahan kosong

untuk ditanami palawija atau sayur-sayuran. Hasilnya kebanyakan hanya dijual

sebagai bahan mentah saja, sehingga kalau panen melimpah hanya dijual dengan

harga murah, atau bahkan banyak yang busuk tidak diolah. Jantung pisang atau

buah sirsak contohnya, sering tidak diolah dan malah menjadi busuk dan sampah

organik yang tidak termanfaatkan. Padahal jantung pisang dan buah sirsak itu

banyak mengandung zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Karbohidrat,

sedikit lemak, vitamin C, fosfor dan kalsium adalah kandungan nutrisi dari buah

sirsak (Tankian, 2012). Jantung pisang mengandung karbohidrat, zat tanin sebagai

antioksidan, zat saponin sebagai pengencer dahak, vitamin A, B, C dan

(13)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Berdasarkan fenomena di atas guru Biologi perlu mengajak siswa untuk

belajar menganalisis keadaan lingkungan sekitar yang berhubungan dengan

pengetahuan akan nutrisi. Bagaimana siswa dapat menyadari kesalahan pola

makan atau gaya hidup yang suka mengkonsumsi makanan siap saji, kemudian

diperbaikinya dengan menyiapkan suatu solusi terutama terkait dengan masalah

makanan sehari-hari yang berhubungan dengan kesehatan. Selain itu semestinya

siswa juga harus dapat memahami pentingnya memilih makanan yang baik.

Dengan tujuan tersebut para siswa perlu didorong untuk berkreasi membuat

makanan sendiri dari sumber pangan yang ada di sekitar rumahnya, untuk diolah

menjadi makanan yang unik, bergizi dan bernilai ekonomis.

Penyelenggaraan pendidikan tentang nutrisi tersebut terintegrasi dalam

pembelajaran sistem pencernaan makanan pada mata pelajaran Biologi pada

kurikulum SMA. Upaya peningkatan pemahaman dan kesadaran tentang

pentingnya nutrisi dalam sistem pencernaan manusia harus dilakukan secara

terencana. Hal ini perlu diaplikasikan dalam bentuk nyata, berupa perilaku dalam

memilih dan menentukan makanan yang sehat. Agar generasi muda di masa yang

akan datang termasuk generasi yang sehat. Salah satu upaya untuk menanamkan

kesadaran tentang pentingnya nutrisi dan kemampuan berpikir kreatif dan sikap

siswa dapat dilakukan oleh guru Biologi pada kegiatan belajar mengajar terkait

materi nutrisi.

Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian tentang

pengaruh pembelajaran perbasis proyek dan pembelajaran berbasis praktikum

(14)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

nutrisi. Penelitian ini penting dilakukan untuk memberikan informasi, gambaran

serta wawasan bagi para pengajar dalam mengembangkan kemampuan berpikir

kreatif dan sikap siswa. Selain itu memberikan pengalaman bagi siswa dan

memberikan bekal keterampilan merencanakan, memecahkan masalah, bekerja

sama, membuat produk makanan, dan penemuan.

Selanjutnya, pembelajaran nutrisi merupakan materi yang bisa dilakukan

dengan model pembelajaran berbasis proyek maupun pembelajaran berbasis

praktikum, karena banyak masalah yang berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari siswa, yang bisa dilakukan observasi, investigasi untuk memecahkan masalah

tersebut. Masalah tersebut bisa berupa kebiasaan makan yang salah, pemilihan

makanan, hubungan makanan dengan kesehatan, maupun kandungan gizi dalam

makanan. Selain itu, siswa dapat melakukan pengolahan makanan dari bahan yang

tersedia di lingkungan sekitar, sebagai usaha pemecahan masalah sekaligus

memberikan pengalaman cara mengolah makanan yang unik, sehat dan bernilai

ekonomis.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh

pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berbasis praktikum terhadap

kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa SMA kelas XI pada materi nutrisi?”

Secara spesifik rumusan masalah tentang kajian ini dijabarkan dalam

beberapa pertanyaan penelitian, berikut ini:

1. Apakah pembelajaran berbasis proyek berpengaruh terhadap kemampuan

(15)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

2. Apakah pembelajaran berbasis praktikum berpengaruh terhadap kemampuan

berpikir kreatif siswa SMA kelas XI pada materi nutrisi?

3. Apakah pembelajaran berbasis proyek berpengaruh terhadap sikap siswa SMA

kelas XI pada materi nutrisi?

4. Apakah pembelajaran berbasis praktikum berpengaruh terhadap sikap siswa

SMA kelas XI pada materi nutrisi?

5. Bagaimanakah tanggapan siswa SMA kelas XI mengenai pembelajaran

berbasis proyek pada materi nutrisi?

6. Bagaimanakah tanggapan guru mengenai pembelajaran berbasis proyek pada

materi nutrisi?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model

pembelajaran yang paling efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir

kreatif dan sikap siswa pada materi nutrisi. Secara rinci penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran

berbasis praktikum terrhadap kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa pada

materi nutrisi.

2. Mengetahui model pembelajaran yang paling efektif dalam meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa pada materi nutrisi.

3. Mengidentifikasi respon siswa dan guru SMA terhadap penerapan model

(16)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak, di antaranya:

1. Bagi siswa: hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kreatif, menanamkan sikap, rasa senang dalam mempelajari Biologi,

dan memberikan wawasan serta pengayaan pengetahuan yang luas. Siswa

mampu merencanakan suatu kegiatan dan bekerja sama yang baik, serta

melatih untuk dapat mengkomunikasikan suatu hasil studi atau kegiatan. Siswa

dapat juga memanfaatkan hasil produknya untuk dijadikan bahan wirausaha di

masa yang akan datang.

2. Bagi guru: hasil penelitian ini memberikan suatu alternatif cara pembelajaran

yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan sikap bagi siswa,

memberikan informasi dan wawasan dalam mengembangkan pembelajaran

yang menuntut siswa aktif dan mampu bekerja sama.

3. Peneliti pendidikan selanjutnya: hasil penelitian ini menjadi bahan

pertimbangan bagi peneliti pendidikan lainnya, untuk mengembangkan

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan guru. Hasil penelitian

ini juga diharapkan dapat menginspirasi peneliti selanjutnya untuk

mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan berpikir kreatif serta

(17)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Model Pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan merupakan model

pembelajaran yang didesain sesuai batas waktu tertentu, berfokus pada

upaya pemecahan masalah, rancangan proyek hingga pembuatan produk

serta evaluasi. Jenis proyek yang akan dibuat siswa adalah membuat

makanan dengan bahan baku yang ada di lingkungan sekitar siswa.

Langkah-langkah pembelajarannnya dibagi menjadi enam tahap. Tahap (1)

tujuan disain yaitu siswa membuat rumusan masalah dan tujuan proyek

yang akan dilaksanakan. Tahap (2) aspek inkuiri yaitu siswa melakukan

observasi di sekitar kantin sekolah/rumah dan perpustakaan/narasumber

untuk menggali informasi. Tahap (3) kegiatan merancang proyek yaitu

siswa membuat beberapa rencana alternatif pemecahan masalah dari

data-data yang sudah dikumpulkan. Tahap (4) memilih solusi yang tepat yaitu

siswa memilih salah satu alternatif pemecahan masalah yang akan

dilaksanakan dalam kegiatan proyek. Tahap (5) pelaksanaan proyek yaitu

siswa melaksanakan kegiatan membuat olahan makanan yang dilakukan di

luar jam pelajaran. Tahap (6) evaluasi yaitu siswa mengkomunikasikan hasil

proyeknya dan memperlihatkan hasilnya pada kelompok lain untuk

(18)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

membuat laporan kegiatan proyek. Penilaian yang digunakan untuk

menganalisis pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek adalah rubrik

penilaian kinerja guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran oleh

observer yang dijaring dengan menggunakan daftar cek.

b. Pembelajaran berbasis praktikum. Langkah-langkah pembelajarannya dibagi

enam tahap. Tahap (1) observasi yaitu siswa melakukan observasi di

lingkungan sekitar kantin sekolah mengenai hal terkait masalah nutrisi.

Tahap (2) investigasi yaitu siswa mencari informasi untuk kajian pustaka

sesuai dengan bahan yang sudah ditentukan. Tahap (3) kegiatan merancang

praktikum terdiri dari memilih alat dan bahan yang tersedia di lingkungan

serta merancang cara kerja. Tahap (4) melaksanakan praktikum yaitu siswa

membuat olahan makanan di luar jam pelajaran sesuai dengan yang

dirancangnya. Tahap (5) mengkomunikasikan hasil (presentasi) . Tahap (6)

evaluasi yaitu penilaian hasil praktikum oleh kelompok lain dan membuat

laporan.

c. Kemampuan berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk

mengelola informasi dalam memori, tentang sesuatu dengan cara baru dan

tak biasa, sehingga menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem dalam

hubungannya dengan diri sendiri, alam dan orang lain. Indikator yang

digunakan adalah kemampuan berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir

orisinal, berpikir memperinci/elaborasi, dan berpikir menilai. Kemampuan

berpikir kreatif dijaring melalui tes berpikir kreatif yaitu berupa pertanyaan

(19)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Masing-masing indikator diwakili oleh dua pertanyaan. Tes ini dilakukan

sebelum dan sesudah pembelajaran dalam bentuk pretest dan posttest.

d. Sikap siswa dalam penelitian ini adalah sikap yang ditunjukkan siswa pada

proses pembelajaran dengan indikator-indikator berikut: sikap ingin tahu

diwakili oleh tiga item pernyataan, sikap bekerja sama diwakili oleh lima

item pernyatan, sikap kritis dan sikap jujur masing-masing diwakili oleh tiga

item pernyataan. Sikap berani menerima resiko dan percaya diri

masing-masing diwakili oleh dua item pernyataan. Sikap diukur dengan cara

mengisi angket dengan jumlah pernyataan sebanyak 18 item, setiap item

pernyataan terdapat lima option dengan skala Likert yakni opsi sangat

setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju

(STS). Skala sikap ini diberikan pada siswa sebelum dan sesudah

pembelajaran.

e. Nutrisi adalah substansi organik dan anorganik yang dibutuhkan organisme

untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan

kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya

diasimilasi oleh tubuh. Nutrisi tersebut berupa karbohidrat, protein, lemak,

vitamin, dan garam mineral serta air.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental atau

eksperimen semu (Fraenkel & Wallen, 2006). Dalam metode ini, sekelompok

(20)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pembelajaran berbasis proyek, sedangkan kelompok praktikum diberikan

pembelajaran berbasis praktikum.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran

berbasis proyek dan pembelajaran berbasis praktikum terhadap kemampuan

berpikir kreatif dan sikap siswa pada materi nutrisi. Pada awal pembelajaran

dan akhir pembelajaran siswa diberikan tes berpikir kreatif serta skala sikap

menurut skala Likert.

3. Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah the matching-only

pretest-posttest control group design. Desain penelitian ditampilkan pada

Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O1 X2 O2

Keterangan:

O1= tes awal (pretest) kemampuan berpikir kreatif dan sikap sebelum diberikan perlakuan pada kelompok proyek dan kelompok praktikum O2 = tes akhir (posttest) kemampuan berpikir kreatif dan sikap setelah diberikan perlakuan pada kelompok proyek dan kelompok praktikum X1 = pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek X2 = pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis praktikum

(Fraenkel & Wallen, 2006)

Agar penelitian ini berjalan lancar, efektif serta objektif selama proses

pembelajaran pengajar dibantu oleh guru biologi di kelas sebagai observer.

(21)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu B. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri kabupaten Tasikmalaya di

Provinsi Jawa Barat. Sekolah ini merupakan sekolah yang sudah berstandar

nasional. Populasi yaitu siswa kelas XI jurusan IPA. Kelas XI IPA semuanya

berjumlah lima kelas diambil sampel sebanyak dua kelas. Pemilihan sampel

dilakukan dengan cara cluster random sampling. Kelas kontrol terdiri dari 36

siswa dan kelas eksperimen terdiri dari 34 siswa.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tes

kemampuan berpikir kreatif, skala sikap, lembar pengamatan kegiatan siswa

dan guru, penilaian rancangan proyek/praktikum, presentasi dan produk hasil

proyek/praktikum, serta angket untuk tanggapan siswa dan guru. Rancangan

instrumen untuk penelitian disajikan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Rancangan Instrumen Penelitian

Target Instrumen Subyek Waktu Pemberian

Kemampuan

Sikap siswa Skala sikap (Skala Likert dengan 18 pernyataan)

(22)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

1. Instrumen pengukur kemampuan berpikir kreatif, yaitu tes kemampuan

berpikir kreatif dengan menggunakan tes uraian terbatas dengan indikatornya

berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir orisinal, kemampuan memperinci dan

kemampuan menilai (Munandar, 1985). Tes ini diberikan pada siswa sebelum

dan sesudah pembelajaran sebagai pretest dan posttest. Baik kelas kontrol

maupun kelas eksperimen diberikan tes yang sama. Soal berupa 10 tes

kemampuan berpikir kreatif. Langkah-langkah penyusunan tes kemampuan

berpikir kreatif adalah sebagai berikut:

a. Pembuatan kisi-kisi soal tes kemampuan berpikir kreatif yang dikaitkan

dengan materi nutrisi.

b. Membuat soal tes kemampuan berpikir kreatif dan kunci jawaban, serta

membuat rubrik penskoran untuk soal uraian. Skor untuk tes uraian

kemampuan berpikir kreatif ditentukan berdasarkan pedoman penskoran

dengan menggunakan rubrik penskoran.

Target Instrumen Subyek Waktu Pemberian

(23)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Soal uraian tersebut disusun berdasarkan indikator dari Munandar (1985).

Berikut ini disajikan Tabel 3.3 yang memuat kisi-kisi soal berpikir kreatif serta

indikatornya.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Berpikir Kreatif

No Kemampuan

Berpikir Kreatif Indikator Berpikir Kreatif

Nomor

pertanyaan dari fenomena yang disajikan

1

Memberikan banyak gagasan

mengenai suatu masalah 2

2

Memikirkan masalah- masalah atau atau hal-hal yang tidak

terpikirkan oleh orang lain 5 Memilih cara berpikir lain dari

yang lain 6

c. Menentukan validitas dan reliabilitas

Instrumen tes kemampuan berpikir kreatif yang telah disusun kemudian

divalidasi melalui penilaian (judgement) oleh tiga ahli yang sesuai dengan

tema penelitian. Hasil judgement tersebut ada yang sudah sesuai ada pula

yang harus direvisi. Hasil revisi tes tersebut diujicoba di lapangan pada

(24)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tasikmalaya sebanyak 35 orang. Ujicoba instrumen dilakukan melalui uji

validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.

1) Uji Validitas, perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson

Product Moment dengan rumus (Arikunto, 2011: 72):

� = −( )( )

( 2−( )2) ( 2−( )2)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi n = Banyaknya subyek

x = Jumlah nilai tiap soal

y = Jumlah nilai total

Tabel 3.4 Kategori Validasi Butir Soal

Koefisien Kategori

0,80 < rxy  1,00 Sangat tinggi 0,60 < rxy  0,80 Tinggi 0,40 < rxy  0,60 Cukup 0,20 < rxy  0,40 Rendah 0,00  rxy  0,20 Sangat rendah

(Arikunto, 2011)

2) Uji reliabilitas, dihitung dengan menggunakan metode Kuder

Richardson-21 (KR-21) dengan rumus (Arikunto, 2010: 232):

�11 =

� −1 1−

(� − ) ���

Keterangan:

R11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan

M = skor rata-rata

(25)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tabel 3.5 Kategori Reliabilitas Butir Soal

Koefisien Kategori

0,80 < r11  1,00 Sangat tinggi 0,60 < r11  0,80 Tinggi 0,40 < r11  0,60 Sedang 0,20 < r11  0,40 Rendah

r11  0,20 Sangat rendah (Arikunto, 2011)

b. Tingkat Kesukaran, dihitung dengan menggunakan persamaan dengan

rumus (Arikunto, 2011: 208):

� = �

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran

Batasan Kategori

TK = 0,00 Sangat Sukar

0,00 < TK 0,30 Sukar 0,30 < TK 0,70 Sedang 0,70 < TK 1,00 Mudah

TK= 1,00 Sangat Mudah

(Arikunto, 2011)

c. Daya Beda Soal, dihitung dengan menggunakan rumus (Arikunto,

2011: 213):

(26)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Keterangan:

J = Jumlah peserta tes

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

PA = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar (P sebagai indeks

kesukaran)

PB = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.7 . Kategori Daya Pembeda

Batasan Kategori

Hasil ujicoba tes tersebut dianalisis dengan menggunakan software

komputer Anates V4. Hasil dari analisis Anates V4 berupa daya beda,

tingkat kesukaran, korelasi dan signifikansi korelasi skor setiap butir soal

dengan skor total. Hasil analisis butir soal tes kemampuan berpikir kreatif

ditampilkan pada Tabel 3.8. Secara lengkap hasil ujicoba tes kemampuan

berpikir kreatif dapat dilihat pada Lampiran C.1.

Tabel 3.8 Hasil Analisis Setiap Butir Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

(27)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Nomor

Soal

Daya

beda(%) Kategori

Tingkat

Kesukaran Korelasi

Signifikansi korelasi

5 44,44 Baik Sedang 0,640 signifikan Sangat

6 42,22 Baik Sedang 0,675 signifikan Sangat

7 24,44 Cukup Sedang 0,623 Sangat

signifikan

8 33,33 Cukup Sedang 0,725 signifikan Sangat

9 48,89 Baik Sedang 0,752 signifikan Sangat

10 37,78 Cukup Sedang 0,654 signifikan Sangat

11 6,67 Jelek Sedang 0,205 digunakan Tidak

12 8,89 Jelek Sedang 0,172 digunakan Tidak

13 13,33 Jelek Sedang 0,255 digunakan Tidak

Dari hasil Anates V4 untuk analisis tes kemampuan berpikir kreatif

diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,89. Nilai tersebut menunjukkan bahwa

instrumen tes kemampuan berpikir kreatif memiliki derajat reliabilitas tinggi.

Tes kemampuan berpikir kreatif yang digunakan dalam penelitian sebanyak 10

soal yang memiliki tingkat signifikansi sangat tinggi. Soal yang digunakan

setelah direvisi dapat dilihat pada Lampiran B.3.

2. Instrumen pengukur sikap siswa menggunakan angket dengan jumlah

pernyataan sebanyak 30 item, setiap item pernyataan terdapat lima opsi dengan

skala Likert yakni opsi sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju

(TS) dan sangat tidak setuju (STS). Indikator sikap adalah sikap ingin tahu,

sikap kerja sama, sikap kritis, sikap jujur, serta indikator sikap kreatif yaitu

(28)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

sebelum dan sesudah pembelajaran sebagai pretest dan posttest. Baik kelas

praktikum maupun kelas proyek diberikan angket yang sama. Kisi-kisi

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ditampilkan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Kisi-kisi Instrumen Skala Sikap

Objek Sikap Jumlah

Berani menerima resiko 2

15 Negatif

16 Positif

Percaya diri 2

17 Positif

18 Positif

Instrumen skala sikap siswa divalidasi melalui penilaian (judgement)

oleh ahli dan diujicoba di lapangan. Ahli yang memberikan penilaian terhadap

(29)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

ahli di bidang nutrisi. Aspek dari skala sikap yang perlu mendapatkan

penilaian dari ahli adalah kesesuaian pernyataan sikap dengan indikator sikap,

dan kesesuaian penulisan pernyataan sikap dengan pedoman penulisan

pernyataan sikap (Edward, 1957). Setelah mendapatkan persetujuan ahli,

instrumen skala sikap diujicobakan kepada kelompok responden. Ujicoba

instrumen melibatkan 160 siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Tasikmalaya

sebagai responden. Data hasil ujicoba dapat dilihat pada Lampiran C.2.

Hasil ujicoba instrumen tersebut dianalisis terlebih dahulu dengan

menggunakan Korelasi Pearson untuk uji Validitas Item dengan menggunakan

SPSS 17. Validitas item adalah kecermatan suatu item atau instrumen data

dalam mengukur apa yang akan diukur. Item dikatakan valid jika terjadi

korelasi yang kuat dengan skor totalnya. Hal ini menunjukkan adanya

dukungan item tersebut dalam menggungkap suatu yang ingin diungkap. Item

berupa pertanyaan yang ditunjukan kepada responden dengan menggunakan

bentuk angket dengan tujuan untuk mengungkap sikap dan sikap kreatif siswa.

Pengujian validitas item dalam SPSS menggunakan dua alat analisis, yaitu

Korelasi Pearson dan Corected Item Total Correlation (Priyatno, 2009).

Teknik uji validitas item dengan Korelasi Pearson, yaitu dengan cara

mengkorelasikan skor item dengan skor total item. Kemudian, pengujian

signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan r tabel pada tingkat

signifikansi 0,05 dengan uji dua sisi. Jika nilai positif dan r hitung ≥ r tabel,

maka item dapat dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel , maka item

(30)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Penghitungan nilai r dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17

for windows dengan banyaknya responden 160 orang , banyaknya item r = 160

maka nilai r tabelnya adalah 0,154. Item yang valid adalah yang memiliki nilai

r hitung lebih dari 0,154.

Reliabilitas instrumen skala sikap diuji dengan menggunakan

Alpha-Cronbach dengan menggunakan program SPSS 17 for windows. Rumus Alpha

yang digunakan sebagai berikut:

pernyataan yang valid. Semua pernyataan yang valid tersebut digunakan dalam

instrumen penelitian. Hasil analisis reliabilitas instrumen diperoleh koefisien

reliabilitas sebesar 0,900. Koefisien reliabilitas dinyatakan tinggi, dan sudah

layak digunakan dalam penelitian. Hasil tes skala sikap yang telah direvisi dan

digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Lampiran B.5.

3. Penilaian kegiatan proyek untuk mendukung kemampuan berpikir kreatif

siswa, meliputi:

a. Lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru

Lembar pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk mendeskripsikan

(31)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

aktivitas yang dilakukan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar.

Lembar aktivitas siswa dapat dilihat pada Lampiran B.10.

Lembar pengamatan aktivitas guru digunakan untuk mendeskripsikan

aktivitas guru selama proses kegiatan belajar mengajar. Instrumen berisi

aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan oleh guru sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran. Lembar aktivitas guru dapat dilihat pada

Lampiran B.11.

b. Penilaian penyelesaian proyek

Penilaian penyelesaian proyek terdiri dari dua penilaian yaitu penilaian

proses penyelesaian dan penilaian laporan hasil proyek. Penilaian proses

penyelesaian proyek menggunakan rubrik penyelesaian proyek dengan

melihat hasil LKS yang dikumpulkan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung sebagai panduan dalam melaksanakan proyek maupun

eksperimen. Komponen yang dinilainya berupa topik, diagram investigasi,

tahapan proses kegiatan, monitoring.

Penilaian laporan berupa rubrik laporan dengan melihat hasil laporan

kelompok yang dikumpulkan setelah pembelajaran selesai. Komponen yang

dinilai berupa format laporan, deskripsi temuan, pembahasan, kesimpulan

dan daftar pustaka. Lembar penilaian penyelesaian proyek dapat dilihat

pada Lampiran B.12.

c. Penilaian produk makanan

Penilaian produk makanan berupa rubrik penilaian hasil olahan makanan

(32)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

berupa rasa, tampilan/unik, kemasan dan higienis/sehat. Penilaian dilakukan

oleh guru dan semua kelompok termasuk kelompoknya sendiri. Kelompok

yang mendapatkan skor tertinggi diberikan reward. Lembar penilaian

produk makanan dapat dilihat pada Lampiran B.13.

4. Angket respon digunakan untuk mengungkap respon atau tanggapan siswa dan

guru terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek.

Angket ini diberikan setelah pembelajaran selesai. Angket tanggapan siswa dan

guru dapat dilihat pada Lampiran B.7 dan B.8.

D. Pengolahan dan Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari hasil instrumen penelitian diolah dan

dianalisis. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan statistik, sedangkan

data kualitatif dianalisis secara deskriptif.

Data hasil tes kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa dianalisis

secara kuantitatif untuk menguji hipotesis penelitian, sedangkan data dari

instrumen yang lainnya dilakukan analisis secara deskriptif. Data yang

dihasilkan dari tes berpikir kreatif dan sikap siwa berupa skor pretest dan

posttest. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor

di kedua kelas baik kelas praktikum maupun kelas proyek setelah diberikan

perlakuan. Selain itu untuk mengetahui perlakukan mana yang paling efektif

apakah dengan praktikum atau dengan pembelajaran berbasis proyek. Tahapan

analisis data yang dilakukan yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji

perbedaan dua rata-rata, dan penghitungan gain ternormalisasi. Untuk

(33)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

dilakukan uji normalitas dan homogenitas dengan bantuan program SPSS 17

for windows pada taraf signifikansi 5%.

a. Uji Normalitas

Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data

pretest dan posttest kemampuan berpikir kreatif dan sikap berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji

statistik Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujiannya adalah:

Signifikansinya > 0,05, data berdistribusi normal.

Signifikansinya < 0,05, data tidak berdistribusi normal.

Hasilnya berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik

parametrik.

b. Uji Homogenitas

Uji hommogenitas variansi dengan maksud untuk mengetahui apakah

kelompok proyek dan kelompok praktikum memiliki variansi yang

homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji

Hommogenity of Varians (Levene Statistic) pada taraf signifikansi ∝= 0,05

menggunakan program SPSS versi 17. Kriteria pengujiannya adalah

signifikansinya > 0,05, data memiliki varian homogen.

c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Data berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji

perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan Independent Samples T Test

dari program SPSS 17.0 for windows. Kriteria pengujiannya adalah

(34)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu d. Perhitungan Gain Ternormalisasi

Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan

sikap siswa pada kelas proyekdan kelas praktikum, maka dilakukan analisis

terhadap hasil pretest dan posttest. Penghitungan gain dilakukan dengan

menggunakan rumus N-Gain (Meltzer, 2002).

Rumus N-Gain :

Tabel 3.10 Klasifikasi Gain (g)

Besarnya Gain (g) Interpretasi

� 0,7 Tinggi

0,3 �< 0,7 Sedang

� < 0,3 Rendah

(Meltzer, 2002).

e. Analisis Data Gain Ternormalisasi

Analisis data gain ternormalisasi dilakukan untuk menjawab pertanyaan

penelitian. Untuk menguji hipotesis 1 dan 2 digunakan uji-t dengan

menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows pada taraf

signifikansi � = 0,05. Uji-t dilakukan setelah uji normalitas dan uji

(35)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

keseluruhan populasi. Rumus uji-t yang digunakan adalah:

�0 =

1− 2

1

1+

1 �2

Keterangan :

t0 : Nilai t hitung M1 : Rata-rata kelompok 1

M2 : Rata-rata kelompok 2 MKd : Variansi populasi kedua �1 : banyak data kelompok 1 kelompok

�2 : banyak data kelompok 2

Hipotesis 1 :

H0 :

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran

berbasis proyek dan pembelajaran praktikum terhadap kemampuan

berpikir kreatif siswa.

H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran berbasis

proyek dan pembelajaran praktikum terhadap kemampuan berpikir

kreatif siswa.

Hipotesis 2 :

H0 :

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran

berbasis proyek dan pembelajaran praktikum terhadap sikap siswa.

H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran berbasis

(36)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu E. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

Studi kepustakaan mengenai Pembelajaran berbasis Proyek pada

pembelajaran biologi, kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa dilakukan

berdasarkan perencanaan menyusun proposal dengan bimbingan dosen

pembimbing akademik untuk diseminarkan. Langkah berikutnya adalah

menyiapkan perangkat instrumen yang digunakan pada penelitian. Perangkat

tersebut termasuk bahan ajar, LKS, RPP, dan instrumen penilaian yang

digunakan pada penelitian. Selanjutnya melakukan judgement dan validasi

instrumen penelitian. Lembar judgement dapat dilihat pada Lampiran F.3 dan

F.4. Surat telah melaksanakan penelitian dapat dilihat pada Lampiran F. 5.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas

Kegiatan diawali dengan memberikan pretest pada kelas proyekdan

kelas praktikum, untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dalam

kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa. Setelah pretest dilakukan,

dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran

berbasis proyek pada kelas proyek dan pembelajaran dengan praktikum

pada kelas praktikum dengan materi nutrisi.

Setelah seluruh kegiatan pembelajaran selesai, dilakukan posttest

kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa pada kelas proyek dan kelas

praktikum. Posttest bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan

(37)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

lembar tanggapan siswa dan guru untuk mengetahui pandangan siswa dan

guru sebagai observer terhadap pembelajaran berbasis proyek.

b. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sebelum, selama, dan setelah pelaksanaan

pembelajaran. Sebelum pelaksanaan pembelajaran berupa pretest berpikir

kreatif dan skala sikap siswa. Selama pembelajaran berupa aktivitas guru,

aktivitas siswa, serta monitoring kegiatan proyek yang dilakukan oleh

siswa. Setelah siswa menjalani proses pembelajaran, untuk mengumpulkan

data kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa diukur melalui posttest

menggunakan tes berpikir kreatif dan skala sikap. Selain itu juga

LKS hasil pekerjaan siswa dianalisis dengan menggunakan rubrik

penyelesain proyek. Produk hasil olahan makanan siswa dianalisis dengan

rubrik produk hasil olahan makanan. Tanggapan guru dan siswa mengenai

pembelajaran berbasis proyek dijaring dengan menggunakan angket yang

berisi pertanyaan dengan pilihan jawaban yang tersedia.

3. Tahap Pengolahan Data dan Pelaporan Hasil Penelitian

Data yang telah dikumpulkan dianalisis untuk membuktikan hipotesis

penelitian. Tahap ini dilakukan kegiatan menganalisis data dan penyusunan

laporan hasil penelitian. Hasil analisis tersebut dibahas dengan merujuk pada

teori-teori yang dikemukakan dalam tinjauan pustaka. Pembahasan hasil

penelitian juga dikaitkan dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya.

Laporan hasil penelitian ini menjadi sebuah Tesis sebagai syarat kelulusan S2

(38)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan pembelajaran biologi dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran

biologi di SMA tempat penelitian. Mata pelajaran biologi untuk kelas XI IPA

dalam satu minggu dibagi dalam dua kali pertemuan. Kelas praktikum

jadwalnya hari Senin dan Rabu, sedangkan kelas proyek jadwalnya hari Selasa

dan Kamis. Terkait pelaksanaan pembelajaran untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran

No Waktu

Pelaksanaan

Jam

Pelajaran Kegiatan

1 Kamis, 10 Mei 2012 10.30-12.00 Administrasi, penjelasan kepada guru Biologi di sekolah. Pretest kelas praktikum dan pretest

kelas proyek

2 Senin, 14 Mei 2012 08.00-09.30 Pembelajaran RPP 1 kelas praktikum

3 Selasa, 15 Mei 2012 10.30-12.00 Pembelajaran RPP 1 kelas proyek

4 Rabu, 16 Mei 2012 07.15-8.45 Pembelajaran RPP 2 kelas praktikum

5 Kamis, 17 Mei 2012 10.30-12.00 Pembelajaran RPP 2 kelas proyek

6 Senin, 21 Mei 2012 08.00-09.30 Pembelajaran RPP 3 kelas praktikum

(39)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

No Waktu

Pelaksanaan

Jam

Pelajaran Kegiatan

8 Rabu, 23 Mei 2012 07.15-08.45 Posttest dan

pengumpulan LKS untuk praktikum dan kelas proyek.

8 Rabu, 23 Mei 2012 07.15-08.45 Posttest dan

pengumpulan LKS untuk praktikum dan kelas proyek.

(40)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu F. Alur Penelitian

Tahapan-tahapan yang dilakukan selama penelitian ini secara ringkas

ditampilkan dalam diagram pada gambar berikut ini.

Gambar 3. Diagram Alur Prosedur Penelitian

Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka

(41)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pembelajaran berbasis proyek secara signifikan lebih efektif dalam

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi nutrisi

dibandingkan pembelajaran dengan praktikum. Peningkatan sikap siswa

dengan pembelajaran berbasis proyek secara signifikan lebih efektif

dibandingkan melalui pembelajaran berbasis praktikum pada materi nutrisi.

Tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek pada materi

nutrisi umumnya sangat baik. Umumnya siswa menyatakan pembelajaran ini

perlu diterapkan pada materi yang lain, lebih memotivasi, bisa mengubah sikap

dan persepsi serta meningkatkan kreativitas mereka. Kelemahannya meliputi

biaya yang cukup memberatkan, waktu yang relatif lama, bimbingan guru

harus optimal, serta masih kesulitan dalam mengerjakan proyek.

Tanggapan guru terhadap pembelajaran berbasis proyek umumnya baik

juga. Kemampuan berpikir kreatif dan sikap siswa dapat meningkat, lebih

mempermudah dalam memahami materi, dan bukan merupakan model yang

baru. Mengenai waktu dan biaya cukup menyita lebih banyak. Pelaksanaannya

yang cukup rumit sehingga perlu perencanaan yang matang dan penyediaan

(42)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh

‘”Pembelajaran Berbasis Proyek dan Pembelajaran Berbasis Praktikum

terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Sikap Siswa SMA Kelas XI pada

Materi Nutrisi”, disarankan hal-hal sebagai berikut :

Di dalam penelitian ini masih banyak ditemukan peningkatan

kemampuan berpikir kreatif siswa dan sikap yang tergolong rendah. Maka

perlu dikembangkan penelitian terkait dengan berbagai metode dan pendekatan

yang dirancang untuk lebih meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan

sikap siswa.

Pembelajaran praktikum bisa meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

akan tetapi peningkatannya masih rendah, perlu strategi dan taktik

pembelajaran yang lebih menuntut siswa untuk berkreativitas, yaitu dengan

jenis praktikum yang memberikan kebebasan siswa dalam menentukan tema

atau topik.

Pembelajaran berbasis proyek membutuhkan perencanaan yang matang

karena membutuhkan waktu yang relatif lama dan membutuhkan pembiayaan.

Perlu sosialisasi dengan siswa dan orang tua sebelum pelaksanaan

pembelajaran. Perlu ketersediaan fasilitas dan sumber belajar yang memadai

(43)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

DAFTAR PUSTAKA

Anni, C. T. (2005). Psikologi Pendidikan. Semarang : UPT MKK UNNES.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2011). Dasar-Dasar Evalusi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baker, E., Breanna T., Patricia O., Margaret., Lynne F. (2011). Project-based Learning Model, Relevant Learning for the 21st Century.Washington: Pacific Education Institute.

Barron. B.j., Schwartz, D.L., Vey, N.J., Moore, A., Zech, L., Bransford, J. D., & The Cognition and Technology Group at Vanderbilt. (1998). Doing With Understanding: Lessons fron Research on Problem and Project-based Learnin. The Journal of the Learning Science, 271-311.

Bereiter, C., & Scardamalia, M. (1999). Process and Product in PBL Research. Toronto: University of Toronto.

BSNP. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA/MA . Jakarta: BSNP.

Campbell, N. A., Jane B. R, Lawrence G. M. (2004) Biologi, Edisi Ketiga

(terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Capraro, R.M., Scott, W.S, (2009). Project-Based Learning An Integrated,

Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) Approach.

Rotterdam: Sense Publishers.

Cook, K. (2009). A Suggested Project-Based Evolution Unit for High School: Teaching Content Through Application. The American Biology Teacher. Volume 71, NO. 2, Februari 2009.

(44)

Susanti, 2012

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Sikap Siswa Sma Kelas Xi Pada Materi Nutrisi

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 Tentang Standar Isi Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas, (2004). Pedoman Khusus Pengembangan Instrumen Dan Penilaian Ranah Afektif. Jakarta: Pusat Kurikulum Depdiknas.

Depdiknas. (2003). Pengembangan Silabus Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum Depdiknas.

Depdiknas, (2002). Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas, (2001). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Tingkat Atas. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Doppelt, Y. (2005). Assessment of Project Based Learning in a Mechatronicts Context.Journal of Technology Education . Volume 16, number 2.

Edward, A. L. (1957). Techniques of Attitide Scale Contruction. New york: Appleton-Century-Crofts, Inc.

Fatmawati, B. (2011). Pembekalan Kemampuan Merancang Proyek untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa Melalui Perkuliahan Mikrobiologi Berbasis Proyek. Disertasi Doktor pada Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Fraenkel, J. R., & Wallen, N. E. (2006). How to Design and Evaluate Research in Education,( sixth edition). New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Gaer, S. (1998). Less Teaching and More Learning Turning from Tradisional Methods to Project–based Instruction, the author found that her students learned more. Focus on Basic Connecting Research & Practice. [Online]. Tersedia: http//www.Ncsall.net. [ 15 mei 2010]

Hung, D. W., & Wong, A.F. L. (2000). Activity Theory as Framework of Project Work in Learning Environments. Educational Technology, 40 (2) 33-37.

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching. New Jersey : Pearson Education Inc.

Gambar

Tabel 4.16  Persentase Laporan Hasil Proyek Setiap Kelompok .....................      95
Gambar  3       Diagran Alur Prosedur Penelitian ...........................................
Tabel 3.1.
Tabel 3.2 Rancangan Instrumen Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

pamayang pada Ruatan pesta laut karya Rini Apriani di Desa Carita. Kecamatan Carita

Rancangan Keputusan disampaikan oleh Pejabat Eselon I/II pengusul secara tertulis kepada Sekretaris Kementerian dan/atau Kepala Biro Hukum, dengan tembusan kepada

Gambar 4.2 Urutan pertunjukan Kesenian Genjring Rudat grup Kandaga Genjirng Cilimus pada acara khitanan

Karakterisasi membran selulosa asetat dengan Scanning Electron Microscopy (SEM) menunjukkan persebaran pori yang sedikit, namun berbeda dengan permukaan membran

Maka dari itu, peneliti mencoba mengangkat permasalahan tersebut ke dalam studi penelitian yang berjudul ” KESENIAN GENJRING RUDAT GRUP KANDAGA GENJRING CILIMUS DI

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR MENGGUNAKAN SISTEM CAD. Universitas Pendidikan Indonesia

Selain itu juga berguna mengoptimalkan potensi ubi jalar sebagai sumber folat, meningkatkan nilai ekonomi ubi jalar, meningkatkan kesehatan ibu hamil dengan mengonsumsi folat

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah