• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP PADA MATERI DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP PADA MATERI DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP PADA MATERI

DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN

MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh :

MEGA BELLA FORTUNA

0707713

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Mega Bella Fortuna, 2013

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

SMP PADA MATERI DAMPAK KEPADATAN

PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN

MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS

PROYEK

Oleh

Mega Bella Fortuna

Sebuah skripsi yang

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Mega Bella Fortuna

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP PADA MATERI DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN

MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

Oleh :

Mega Bella Fortuna

NIM. 0707713

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I

Drs. H. Andrian Rustaman, M.Ed.

NIP. 195002011984011001

Pembimbing II

Prof. Hj. Rr. Hertien K. Surtikanti, Dr., M.Sc.

NIP. 196104191985032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

Dr. Riandi, M.Si.

(4)

Mega Bella Fortuna, 2013

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “KEMAMPUAN

BERPIKIR KREATIF SISWA SMP PADA MATERI DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN

BERBASIS PROYEK” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut saya siap menanggung resiko dan bertanggung jawab apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.

Bandung, Juli 2013, Yang membuat pernyataan,

(5)

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP PADA MATERI DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN

MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pre-eksperimental dengan one

group pretest-posttest design yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan

berpikir kreatif 36 siswa SMP kelas VII pada materi dampak kepadatan penduduk terhadap lingkungan melalui metode pembelajaran berbasis proyek. Kemampuan berpikir kreatif yang diteliti pada penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif yang meliputi indikator fluency, flexibility, originality dan elaboration. Data kemampuan berpikir kreatif siswa dijaring melalui tes kemampuan berpikir kreatif dengan instrumen berupa soal uraian. Tanggapan siswa mengenai pembelajaran dengan metode pembelajaran berbasis proyek dan keterkaitannya dengan pengembangan kemampuan berpikir kreatif siswa, dijaring dengan menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukan kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum pembelajaran dengan metode pembelajaran berbasis proyek adalah 55,77% yang termasuk kategori cukup, sedangkan kemampuan berpikir kreatif setelah pembelajaran yaitu sebesar 77,26% yang termasuk ke dalam kategori baik. Dengan rata-rata indeks gain 0,46 yang termasuk ke dalam kategori sedang. Persentase kemampuan berpikir kreatif akhir siswa terbesar yaitu pada indikator

elaboration hingga mencapai kategori baik dari yang semula dikategorikan

kurang. Peningkatan indikator elaboration ini juga merupakan peningkatan indikator tertinggi diantara indikator kemampuan berpikir kreatif lainnya dengan kategori indeks gain 0,64 yang merupakan kategori sedang.

(6)

Mega Bella Fortuna, 2013

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

CREATIVE THINKING SKILLS TO STUDENTS SMP POPULATION DENSITY MATERIAL IMPACT ON THE ENVIRONMENT THROUGH

PROJECT-BASED LEARNING

ABSTRACT

This research used a pre-experimental research with one group pretest-posttest design that aims to determine the ability to think creatively 36 junior high school students of class VII to the material impact of population density on the environment through project-based learning methods. Creative thinking skills examined in this study is the ability to think creatively that include indicators of fluency, flexibility, originality and elaboration. Data captured students' creative thinking abilities through tests of creative thinking ability. The response of students concerning learning with project-based learning method and its association with the development of students' creative thinking abilities, captured by using a questionnaire. The results showed the students' creative thinking abilities before learning with project-based learning methods is 55.77% (category enough), while the ability to think creatively after learning that is equal to 77.26 (good categories), with an average gain of 0.46 index (medium category). Percentage of students creative thinking abilities biggest final elaboration is the indicator to reach good of the categories previously categorized less. The increase in this indicator is also an increasing elaboration highest indicator among other indicators of the ability to think creatively, with a gain of 0.64 index class which is the medium category.

Keywords: Project-based learning, creative thinking skills, the impact of

(7)

iii DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pertanyaan Penelitian ... 4

D. Batasan Masalah... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

G. Asumsi ... 5

H. Hipotesis ... 6

BAB II KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATERI DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN ... 7

A. Kemampuan Berpikir Kreatif ... 7

B. Dampak Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan ... 16

C. Pembelajaran Berbasis Proyek ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Definisi Oprasional Metode Penelitian ... 30

B. Metode Penelitian... 31

(8)

iv

Mega Bella Fortuna, 2013

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Populasi dan Sampel ... 31

E. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

F. Instrumen Penelitian... 32

G. Analisis Instrumen ... 33

H. Analisis Data ... 36

I. Prosedur Penelitian... 37

J. Alur Penelitian...41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian ... 42

B. Pembahasan ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... ...73

A. Kesimpulan………... 73

B. Saran………. 73

DAFTAR PUSTAKA ... 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 80

(9)

v

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1 Tabel Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif………..10

2.2 Tabel Karakteristik Utama Pembelajaran Berbasis Proyek Menurut Santyasa (2000) 23 3.1 Indikator Soal Kemampuan Berpikir Kreatif……… 32

3.2 Derajat Validitas Soal……… 34

3.3 Derajat Reabilitas Soal……….. 34

3.4 Daya Pembeda Soal………... 35

3.5 Klasifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Berdasarkan Presentase Skor Perolehan Siswa……….. 36

3.6 Kategorisasi Indeks Gain………... 36

3.7 Tafsiran Nilai Persentase Jawaban Angket………... 37

3.8 Deskripsi Tahap Pelaksanaan Penelitian………... 38

4.1 Hasil Angket Persepsi Siswa tentang Proses Pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Bagian1)………... 50

4.2 Hasil Angket Persepsi Siswa tentang Proses Pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Bagian 2)……….. 51

4.3 Kemampuan Berpikir Kreatif Akhir Siswa (posttest) Setiap Kelompok………... 58

(10)

vi

Mega Bella Fortuna, 2013

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

3.1 Alur Penelitian………....41

4.1 Perbandingan Persentase Rata-Rata

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Sebelum dan Sesudah

Pembelajaran………...42 4.2 Perbandingan Nilai Tertinggi dan Nilai Terendah

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Sebelum dan Sesudah

Pembelajaran 43

4.3 Perbandingan Persentase Siswa pada Setiap Kategori Kemampuan

Berpikir Kreatif Sebelum dan Sesudah

Pembelajaran………...44

4.4 Perbandingan Nilai Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kreatif

Siswa pada Setiap Indikator Sebelum dan Sesudah Pembelajaran 45

(11)

vii

4.9 Perbandingan Indeks gain Kemampuan Berpikir Kreatif

Siswa pada Setiap Indikator ……… 50

DAFTAR LAMPIRAN I. Persiapan Mengajar ………..…….…………... 80

II. Instrumen Penelitian ……… 110

III. Data Analisis Instrumen Penelitian ………... 130

IV. Data Penelitian ………..………... 131

V. Analisis Data ………. 141

VI. Dokumentasi Penelitian ……….... 150

(12)

1

Mega Bella Fortuna, 2013

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab I, pendidikan

diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas, 2001).

Pengertian pendidikan yang dikemukakan tersebut mengacu pada satu

kesimpulan bahwa pendidikan hakikatnya ditujukan untuk menyampaikan peserta

didik untuk memiliki keterampilan-keterampilan yang dibutuhkannya untuk

berperan dalam masyarakat di masa yang akan datang, sehingga amat pentinglah

proses pendidikan di lembaga pendidikan formal diarahkan pada pembentukan

keterampilan-keterampilan tersebut.

Salah satu keterampilan yang akan dibutuhkan para peserta didik untuk

berperan dalam lingkungan masyarakat dan bangsanya di masa yang akan datang

disebut sebagai kecakapan hidup/life skills. Kecakapan hidup yang bersifat umum

(General Life Skill) dapat dipilah lagi atas tiga bagian. Ketiga bagian itu adalah

kecakapan personal (Personal Skill), kecakapan sosial (Social Skill), dan

kecakapan berpikir (Thinking Skill) (Zulkarnaini, 2004).

Kecakapan berpikir/ thinking skill menurut Fisher (1990, dalam Westminster

Institute of Education, 2008) digambarkan memiliki tiga aspek penting yaitu

berpikir kritis, berpikir kreatif dan pemecahan masalah. Kemampuan berpikir

kreatif sangat diperlukan siswa untuk menghadapi masa depan dan masyarakat

yang memiliki permasalahan yang kompleks dan juga perubahan zaman yang

bersifat tidak menentu. Fisher (2006) mengatakan bahwa kemampuan berpikir

(13)

2

Kreativitas mempersiapkan mereka dengan keterampilan yang fleksibel yang akan

mereka butuhkan untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti (Wang, 2011).

Pada kenyataannya pendidikan atau pengajaran yang dilakukan di

sekolah-sekolah belum sepenuhnya memfasilitasi siswa dengan proses pembelajaran yang

betul-betul ditujukan untuk membentuk tiga aspek keterampilan berpikir tersebut

khususnya bagi pengembangan kemampuan berpikir kreatif siswa. Masih banyak

sekolah-sekolah yang hanya mengembangan proses pembelajaran dengan peserta

didik sebagai objek penerima sejumlah informasi/pengetahuan tanpa banyak

mengembangkan keterampilan yang dibutuhkannya untuk berperan di dunia

nyata. Slamet (2009) menyatakan bahwa di Indonesia pendidikan pada umumnya

belum bersifat kontekstual, sehingga muncul anggapan bahwa relevansi antara

pendidikan dengan kehidupan nyata kurang erat. Hal ini berlaku baik dari aspek

kualitas maupun kuantitas. Pendidikan makin terisolasi dari kehidupan nyata

sehingga tamatan pendidikan dari berbagai jenis dan jenjang pendidikan dianggap

kurang siap menghadapi kehidupan nyata.

Kenyataan ini didukung dengan penelitian-penelitian yang menyatakan

bahwa dalam proses pembelajaran masih kurang adanya pemberdayaan

kemampuan berpikir siswa dan mengarahkan siswa untuk bekerja secara ilmiah

(Marlinda, 2012). Secara terpisah beberapa penelitian menunjukkan bahwa

kurangnya peningkatan kemampuann berpikir kreatif yang ditunjukkan oleh

siswa. Penelitian yang menunjukkan lemahnya kemampuan berpikir kreatif,

antara lain seperti yang dikemukakan dalam Arnyana (2006) bahwa terjadi

keluhan tentang rendahnya kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang dimiliki

oleh lulusan pendidikan dasar dan menengah. Rendahnya kemampuan berpikir

siswa disebabkan karena pembelajaran IPA selama ini cenderung hanya mengasah

aspek mengingat (remembering) dan memahami (understanding), yang

merupakan low order of thinking (Marlinda, 2012). Hal senada juga diungkapkan

oleh Suastra et al. (2007, dalam Marlinda, 2012) bahwa pembelajaran IPA di

sekolah cenderung berupa: Pengulangan dan hafalan, siswa belajar akan ketakutan

berbuat salah, kurang mendorong siswa untuk berpikir kreatif, dan jarang

(14)

3

Mega Bella Fortuna, 2013

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sementara itu seiring dengan perkembangan zaman, pengembangan dalam

proses pendidikan terus dilakukan di berbagai belahan dunia. Hingga di abad 21

ini mulai berkembanglah suatu metode pembelajaran baru yang disebut sebagai

metode “Pembelajaran Berbasis Proyek”. Metode pembelajaran ini merupakan

metode pembelajaran yang juga bersifat kooperatif yang sebetulnya merupakan

pengembangan dari gagasan yang awalnya dikemukakan oleh John Dewey pada

tahun 1916 mengenai pendidikan yang lebih bersifat kontekstual. Dalam

pembelajaran berbasis proyek, siswa diberikan tugas dalam sebuah kelompok

kolaboratif untuk mengerjakan sebuah proyek yang berkaitan dengan

masalah-masalah yang bersifat kontekstual.

Dalam pelaksanaannya siswa diberi kebebasan untuk membuat perencanaan,

melakukan investigasi, dan penyelesaian produk hingga melakukan presentasi.

Pembelajaran ini dapat mendukung tercapainya keterampilan berpikir tingkat

tinggi juga membantu pengembangan keterampilan sosial bagi siswa. Keuntungan

dari penerapan pembelajaran berbasis proyek dapat dilihat dari bukti-bukti yang

menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek meningkatkan kualitas belajar

dan mengarah pada perkembangan kognitif yang lebih tinggi melalui keterlibatan

siswa yang kompleks selama pelaksanaan pengerjaan proyek dan saat menghadapi

masalah baru (BIE, 2001). Hasil penelitian di Amerika juga memperlihatkan

bahwa pembelajaran berbasis proyek telah menunjukkan hasil yang memuaskan

(Richmond & Striley, 1996 dalam Miswanto, 2011).

Meskipun metode ini telah banyak digunakan dalam pendidikan dan

kurikulum di sekolah-sekolah di luar negeri, di Indonesia sendiri penerapan

metode ini masih belum banyak dikembangkan. Pada umumnya pembelajaran di

kelas masih lebih banyak berpusat pada guru sehingga siswa bergantung pada

guru dan tidak terbiasa melihat alternatif lain yang mungkin dapat dipakai untuk

memecahkan suatu masalah (Purworini, 2006).

Berangkat dari latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

suatu penelitian mengenai pengaruh pembelajaran berbasis proyek pada siswa

SMP pada kemampuan berpikir kreatif yang merupakan salah satu keterampilan

(15)

4

kepadatan penduduk terhadap lingkungan. Materi dampak kepadatan penduduk

terhadap lingkungan merupakan materi yang bersifat kontekstual dan dekat

dengan kehidupan masyarakat sehingga cukup menunjang untuk penerapan model

pembelajaran yang bersifat kontekstual tersebut, karena itu peneliti mengajukan

sebuah penelitian yang berjudul : “Kemampuan Berpikir Kreatif siswa SMP Pada

Materi Dampak Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran

Berbasis Proyek”.

B. Rumusan Masalah

“Bagaimanakah kemampuan berpikir kreatif siswa SMP pada materi dampak

kepadatan penduduk terhadap lingkungan melalui pembelajaran berbasis proyek?”

C. Pertanyaan Penelitian

Adapun pertanyaan penelitian dari rumusan masalah tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum menggunakan

pembelajaran berbasis proyek?

2. Bagaimana kemampuan berpikir kreatif siswa setelah menggunakan

Pembelajaran Berbasis Proyek?

3. Bagaimanakah kemampuan berpikir kreatif siswa SMP dalam setiap indikator

kemampuan berpikir kreatif yang meliputi aspek fluency, flexibility,

originality dan elaboration setelah penerapan pembelajaran berbasis proyek?

4. Bagaimana tanggapan siswa mengenai pembelajaran berbasis proyek terkait

dengan pengembangan kemampuan berpikir kreatif siswa.

D. Batasan Masalah

1. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 semester 2 tahun ajaran

tahun 2012-2013 di SMPN 9 Bandung.

2. Materi yang disampaikan dalam penelitian ini adalah materi mengenai

(16)

5

Mega Bella Fortuna, 2013

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Indikator kemampuan berpikir kreatif yang diidentifikasi pada penelitian ini

meliputi kemampuan untuk berpikir lancar (fluency), berpikir fleksibel

(flexibility), berpikir asli (originality) dan berpikir merinci (elaboration).

4. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini yaitu model

pembelajaran berbasis proyek

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa

SMP pada materi dampak kepadatan penduduk terhadap lingkungan, melalui

pembelajaran berbasis proyek.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat bagi siswa, guru, maupun bagi

peneliti. Manfaat tersebut diantaranya dapat peneliti uraikan sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Siswa

a. Siswa mendapatkan suasana belajar yang berbeda dari pembelajaran di

kelas yang biasa mereka lakukan, sehingga diharapkan mereka akan

memiliki motivasi dan penghargaan diri yang lebih tinggi dalam

melakukan pembelajaran.

b. Pembelajaran berbasis proyek yang dilakukan dalam penelitian ini,

diharapkan dapat mengondisikan pembelajaran agar lebih berpusat pada

siswa, dan membuat mereka lebih banyak mengeksplorasi pengetahuan

yang mereka miliki, berinteraksi lebih banyak dengan lingkungan sekitar

mereka dan mendapatkan pengalaman bekerja sama dan berkolaborasi

yang lebih banyak dalam kelompok juga melatih dan membiasakan

mereka untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.

2. Bagi Guru

a. Selain bagi siswa, penelitian ini pun diharapkan agar bermanfaat bagi

guru, untuk memberikan gambaran pelaksanaan pembelajaran berbasis

(17)

6

dipilih guru sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan berpikir

siswa dan kecakapan hidup yang akan berguna bagi mereka di masa yang

akan datang.

3. Bagi Sekolah

a. Bagi sekolah penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk

melakukan pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan proyek

sebagai salah satu bagian dari kurikulum yang lebih bersifat

multidisipliner.

4. Bagi Peneliti

a. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah informasi mengenai

pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis proyek terhadap

kemampuan berpikir kreatif siswa SMP.

b. Selain itu juga penelitian ini bisa memberi gambaran bagi peneliti

mengenai kelebihan dan kelemahan model Pembelajaran Berbasis Proyek

saat diterapkan pada siswa SMP.

G. Asumsi

Adapun asumsi yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. “Jika kita menganggap berpikir sebagai sebuah kecakapan maka kita bisa

meningkatkan kecakapan berpikir seperti halnya kita meningkatkan

kecakapan apapun melalui memperhatikan dan mempraktikkan” (Edward de

Bono, 1985 dalam Filsaisme, 2008).

2. “Potensi kreatif ada diantara semua orang dan dapat ditingkatkan melalui

pembelajaran” (Wang, 2011).

3. “Model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam pembiasaan berpikir, dalam hal ini pembiasaan berpikir tersebut

menyangkut berpikir kreatif” (Purworini, 2006).

(18)

7

Mega Bella Fortuna, 2013

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari asumsi tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah: “Kemampuan

berpikir kreatif siswa pada materi dampak kepadatan penduduk terhadap

(19)

73 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum pembelajaran dengan metode

pembelajaran berbasis proyek adalah sebesar 56,77% yang termasuk kedalam

kemampuan berpikir kreatif pada kategori cukup sedangkan kemampuan berpikir

kreatif siswa setelah pembelajaran adalah sebesar 77,26% yang termasuk

kemampuan berpikir kreatif pada kategori baik, dengan rata-rata indeks gain yang

termasuk ke dalam kategori sedang (0,46).

Persentase aspek kemampuan berpikir kreatif tertinggi yaitu kemampuan

berpikir kreatif pada indikator elaboration yaitu sebesar 82,99% yang merupakan

kategori baik yang semula hanya sebesar 52,08% yang merupakan kategori

kurang. Peningkatan indikator kemampuan berpikir kreatif yang paling tinggi juga

terdapat pada indikator elaboration dengan nilai indeks gain sebesar 0,64 yang

merupakan kategori sedang. Hal ini diduga karena selama pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek siswa banyak berlatih untuk

memperindah dan menambahkan sesuatu menjadi lebih menarik saat pengerjaan

mading yang merupakan produk akhir dari tugas proyek. Berdasarkan hasil

penjaringan pendapat siswa melalui angket dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar siswa (96,97% dari 36 siswa) berpendapat bahwa tugas proyek mendorong

mereka untuk berpikir kreatif, sehingga peningkatan kemampuan berpikir kreatif

siswa SMP melalui pembelajaran berbasis proyek baik untuk dilanjutkan secara

berkesinambungan dengan berbagai penyempurnaan dalam pelaksanaannya.

B. Saran

Berdasarkan beragam kendala dan kesulitan yang dialami oleh peneliti selama

melakukan penelitian menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek,

(20)

74

Mega Bella Fortuna, 2013

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Bagi Siswa

Berkeinginan untuk mencoba dan mempelajari hal-hal yang baru adalah salah

satu kunci pengembangan kemampuan berpikir kreatif, sehingga akan lebih baik

jika sesuatu yang baru dan berbeda tidak disikapi dengan sikap pesimistis dan

konservatif. Termasuk dalam penerapan pembelajaran berbasis proyek di dalam

kelas, siswa sebaiknya tidak menjadikan rasa malas dan tidak mengerti menjadi

alasan untuk tidak mengerjakan tugas dengan baik, karena pada dasarnya segala

sesuatu itu dapat dipelajari asalkan siswa mau bertanya dan terus mencoba.

2. Bagi Guru

Jika guru hendak menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek pada

materi biologi lainnya maupun pada mata pelajaran lain, sebaiknya sebelum diberi

tugas proyek pada materi/ bab yang diinginkan oleh guru, pada materi/bab

sebelumnya siswa dilatihkan terlebih dahulu untuk bekerja dalam tim dengan baik

dan belajar dalam membuat perencanaan bersama kelompok meskipun dalam

tugas yang lebih ringan dari tugas proyek yang akan diberikan. Hal ini agar siswa

lebih siap dalam mengerjakan tugas proyek yang lebih banyak mendorong siswa

untuk belajar secara otonom dan bekerjasama dalam sebuah kelompok kolaboratif

untuk memecahkan permasalahan yang terkait dunia nyata.

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti bagaimana penerapan pembelajaran

berbasis proyek pada siswa SMP, sebaikanya menyusun panduan pengerjaan

proyek yang memenuhi standar namun juga mudah dipahami oleh siswa SMP,

atau juga panduan pengerjaan proyek bagi mereka dapat dibuat dengan lebih

menarik. Karena peneliti menemukan bahwa panduan pengerjaan proyek yang

lengkap, terperinci dan banyak memuat informasi membuat siswa malas membaca

panduan tersebut atau bahkan kurang memahami isi dari panduan proyek tersebut,

peneliti selama penelitian menemukan bahwa siswa SMP lebih menyukai sesuatu

(21)

75

mendetail. Selain itu juga jika memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan

penelitian, sebaiknya sebelum siswa diberi perlakuan dengan metode

pembelajaran berbasis proyek, pada materi-materi sebelumnya siswa dapat

dibiasakan untuk bekerja dalam sebuah kelompok kolaboratif agar mereka dapat

lebih siap dan dapat bekerja secara efektif di dalam kelompok saat mengerjakan

(22)

76

Mega Bella Fortuna, 2013

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2005). Kecakapan Hidup. [Online]. Tersedia:

www.dikmentum.go.id/php?star=1&max=157total=32.html [23 maret 2012]

Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arnyana, I.B.P. (2006). “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif pada Pelajaran Biologi terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA”. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja.

BIE. (2001) . Introduction to Project Based Learning. [Online]. Tersedia www.bie.org. [17 Oktober 2011]

Campbell, et al. (2004). BIOLOGI edisi kelima-jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Chin, C. & Chia, L.G. (2005) . “Problem Based Learning : Using Ill-Structured

Problems in Biology Project Work”. Wiley Inter Science. [Online]. Tersedia

: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/sce.20097/ [5 Desember 2012]

Costa, A. L. (1985). “Teacher Behaviors that Enable Student Thinking”. Dalam

A. L Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching. Alexandria: ASCD.

Coughlan, A. (2008). Learning to Learn: Creative Thinking and Critical

Thinking. [Online]. Tersedia: http://www4.dcu.ie/sites/default/files/students/studentlearning/creativeandcr itical.pdf [11 Februari 2013]

Crane, L.D. (1983). “Unlocking The Brain’s Two Powerful Learning System.”

Dalam R. Rudd, C. Pomerroy (ed). (2001). Relationship Between Critical

and Creative Thinking Skill. Journal of Southern Agricultural Education

Research. 51, (1).

Depdiknas. (2001). Implementasi life skill dalam konteks pendidikan di sekolah. [Online]. Tersedia: www.depdiknas.go.id/2001. [2 Desember 2012]

Doppelt, Y. (2003). ”Implementationand Assesment of Project Based Learning in a Flexible Environment”. Netherlands: International Journal of Technology and Design Education.

(23)

77

Edutopia. (2007). How Does Project Based Learning Work. [Online]. Tersedia : http://www.edutopia.org/project-based-learning-guide-implementation [25 Juli 2013]

Filsaisme, D. K. (2008). Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Fisher, R. (2006). Expanding Minds: Developing Creative Thinking in Young

Learners. England: CATS: The IATEFL Young Learners SIG Journal.

Gardner, H. (1985). “Frames of Mind: The theory of Multiple Intelligences”.

Dalam R. Rudd, C. Pomerroy (ed). (2001). Relationship Between Critical

and Creative Thinking Skill. Journal of Southern Agricultural Education

Research. 51, (1).

Hake, R. R. (1999). Analizing Change/ Gain Scores. [Online]. Tersedia: http://209.85.175.104/search?q=cache:svTUp44YQJMJ:www.physics.india na.edu/~sdi/AnalizingchangeGain.pdf+%22gain%22%2B%Hake%22%hl=i d&ct=clnk&cd=1&gl=1&gl=id [Oktober 2012]

Marlinda, N.L.P.M. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa. Tesis

Program Studi Pendidikan IPA Universitas Pendidikan Ganesha. Tidak diterbitkan.

Miswanto. (2011). “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Program Linier Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Singosari”. Jurnal Penelitian dan

Pemikiran Pendidikan. Tulungagung: STAIN Tulungagung.

Westminster Institute of Education. (2008). Launchpad of thinking skills. Oxford Brookes University.

Munawar & Mujiono. (2012). Hakikat Manusia, Hakikat Pendidikan dan Tujuan

Pendidikan. [Online]. Tersedia:

http://muji0n0.files.wordpress.com/2012/10/hakikat-manusia-hakikat-pendidikan-tujuan-pendidikan1.pdf [20 Juni 2013]

Khamdi, W. (2007). PBL: Model Potensial Untuk Meningkatkan Mutu

Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/23/pembelajaran-berbasis-proyek-model-potensial-untuk-peningkatan-mutu-pembelajaran/ [12 April 2013]

(24)

78

Mega Bella Fortuna, 2013

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Munandar, U. (2000). Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan

Potensi Kreatif dan Bakat: PT Gramedia Pustaka Utama

Purworini, S.E. (2006). “Pembelajaran Berbasis Proyek Sebagai Upaya Mengembangkan Habit of Mind : Studi Kasus di SMP Nasional KPS

Balikpapan”. [Online]. Tersedia ;

http://jurnaljpi.files.wordpress.com/2009/09/vol-1-no-2-stevani-endah-purworini.pdf [18 Oktober 2011].

Saleh & Muhamad. (2012). “Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Matematika Realistic”. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu. 13, (2).

Santyasa, I.W. ( 2006 ). Pembelajaran Inovatif : Model Kolaboratif, Basis Proyek

dan Orientasi NOS. [Online]. Tersedia http://www.freewebs.com/santyasa/PDF_Files/COLLABORATIVE_MOD EL__PROJECT_BASED__DAN_ORIENTASI_NOS.pdf

Slamet, P.H.(2009). Pendidikan Kecakapan Hidup: Konsep Dasar. [Online]. Tersedia :http://www.infodiknas.com/pendidikan-kecakapan-hidup-konsep-dasar-2/. [18 Oktober 2011]

Sudjana, N. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit, PT Remaja Rodakarya Bandung.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke 7. Bandung: Alfabeta.

Supriadi, D. (1997). Kreativitas dalam Perkembangan Kebudayaan dan IPTEK. Jakarta: Gramedia.

Torance, E. P. (1962).”Guiding Creative Talent”. Dalam Wang, A. Y. (2011). Context of Creative Thinking: A Comparison on Creative Performance of student Teachers in Taiwan and The United States. Journal of International

and Cross-Cultural Studies. 2, (1).

TURGUT, H. (2008). “Prospective Science Teachers’ Conceptualizations About Project Based Learning”. International Journal of Instruction. 1, (1).

Wang, A.Y. (2011). “Contexts of Creative Thinking: A Comparison on Creative Performance of Student Teachers in Taiwan and the United States”. Journal of International and Cross-Cultural Studies, 2 (1).

(25)

79

Wiggins et al. (2001). Design The Project. [Online]. Tersedia:

http://www.intel.com/content/www/id/id/education/k12/project-design/design.html [5 Januari 2013]

Winnarsih et al. (2008). IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wright, R.,Boggs, J. (2002). “Learning Cell Biology as a Team: a Project-Based Approach to Upper-Division Cell Biology”. Journal of Life Science Education. The American Society for cell Biology.

Zulkarnaini. ( 2004 ). Pendidikan Beror Pola Pelaksanaan Pendidikan

Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill Education). [Online]. Tersedia:

Gambar

Gambar                                                                                                              Hal

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Ekspresi Imunohistokimia Protein Gene product (PGP9.5) dengan Derajat Histopatologi Kanker Ovarium Tipe Adenokarsinoma Serosum dan.. Adenokarsinoma Musinosum

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan Pejabat Pengelola Anggaran dan Tim Pelaksana Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 diatur dalam Petunjuk

pamayang pada Ruatan pesta laut karya Rini Apriani di Desa Carita. Kecamatan Carita

Asosiasi antara PAM dengan Kemampuan Berpikir Kritis Uji Homogenitas Varians Populasi Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Berdasarkan PAM Siswa dan Model

syuf’ah padanya dikarenakan benda tersebut benda yang tidak bisa dibagi, dengan keadaan tersebut kita selaku warga muslim yang sudah mengetahui bahwa persepsi

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR MENGGUNAKAN SISTEM CAD. Universitas Pendidikan Indonesia

Selain itu juga berguna mengoptimalkan potensi ubi jalar sebagai sumber folat, meningkatkan nilai ekonomi ubi jalar, meningkatkan kesehatan ibu hamil dengan mengonsumsi folat

PELAKSANAAN PROYEK RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA PINUS ELOK II JAKARTA TIMUR MASALAH KHUSUS : DETAILING SAMBUNGAN PADA GEDUNG.. DENGAN ELEMEN