KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP PADA MATERI
DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh :
MEGA BELLA FORTUNA
0707713
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Mega Bella Fortuna, 2013
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
SMP PADA MATERI DAMPAK KEPADATAN
PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS
PROYEK
Oleh
Mega Bella Fortuna
Sebuah skripsi yang
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Mega Bella Fortuna
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP PADA MATERI DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
Oleh :
Mega Bella Fortuna
NIM. 0707713
Disetujui dan Disahkan Oleh :
Pembimbing I
Drs. H. Andrian Rustaman, M.Ed.
NIP. 195002011984011001
Pembimbing II
Prof. Hj. Rr. Hertien K. Surtikanti, Dr., M.Sc.
NIP. 196104191985032001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Dr. Riandi, M.Si.
Mega Bella Fortuna, 2013
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF SISWA SMP PADA MATERI DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN
BERBASIS PROYEK” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut saya siap menanggung resiko dan bertanggung jawab apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.
Bandung, Juli 2013, Yang membuat pernyataan,
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP PADA MATERI DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pre-eksperimental dengan one
group pretest-posttest design yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
berpikir kreatif 36 siswa SMP kelas VII pada materi dampak kepadatan penduduk terhadap lingkungan melalui metode pembelajaran berbasis proyek. Kemampuan berpikir kreatif yang diteliti pada penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif yang meliputi indikator fluency, flexibility, originality dan elaboration. Data kemampuan berpikir kreatif siswa dijaring melalui tes kemampuan berpikir kreatif dengan instrumen berupa soal uraian. Tanggapan siswa mengenai pembelajaran dengan metode pembelajaran berbasis proyek dan keterkaitannya dengan pengembangan kemampuan berpikir kreatif siswa, dijaring dengan menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukan kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum pembelajaran dengan metode pembelajaran berbasis proyek adalah 55,77% yang termasuk kategori cukup, sedangkan kemampuan berpikir kreatif setelah pembelajaran yaitu sebesar 77,26% yang termasuk ke dalam kategori baik. Dengan rata-rata indeks gain 0,46 yang termasuk ke dalam kategori sedang. Persentase kemampuan berpikir kreatif akhir siswa terbesar yaitu pada indikator
elaboration hingga mencapai kategori baik dari yang semula dikategorikan
kurang. Peningkatan indikator elaboration ini juga merupakan peningkatan indikator tertinggi diantara indikator kemampuan berpikir kreatif lainnya dengan kategori indeks gain 0,64 yang merupakan kategori sedang.
Mega Bella Fortuna, 2013
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
CREATIVE THINKING SKILLS TO STUDENTS SMP POPULATION DENSITY MATERIAL IMPACT ON THE ENVIRONMENT THROUGH
PROJECT-BASED LEARNING
ABSTRACT
This research used a pre-experimental research with one group pretest-posttest design that aims to determine the ability to think creatively 36 junior high school students of class VII to the material impact of population density on the environment through project-based learning methods. Creative thinking skills examined in this study is the ability to think creatively that include indicators of fluency, flexibility, originality and elaboration. Data captured students' creative thinking abilities through tests of creative thinking ability. The response of students concerning learning with project-based learning method and its association with the development of students' creative thinking abilities, captured by using a questionnaire. The results showed the students' creative thinking abilities before learning with project-based learning methods is 55.77% (category enough), while the ability to think creatively after learning that is equal to 77.26 (good categories), with an average gain of 0.46 index (medium category). Percentage of students creative thinking abilities biggest final elaboration is the indicator to reach good of the categories previously categorized less. The increase in this indicator is also an increasing elaboration highest indicator among other indicators of the ability to think creatively, with a gain of 0.64 index class which is the medium category.
Keywords: Project-based learning, creative thinking skills, the impact of
iii DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Pertanyaan Penelitian ... 4
D. Batasan Masalah... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
G. Asumsi ... 5
H. Hipotesis ... 6
BAB II KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATERI DAMPAK KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN ... 7
A. Kemampuan Berpikir Kreatif ... 7
B. Dampak Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan ... 16
C. Pembelajaran Berbasis Proyek ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
A. Definisi Oprasional Metode Penelitian ... 30
B. Metode Penelitian... 31
iv
Mega Bella Fortuna, 2013
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Populasi dan Sampel ... 31
E. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32
F. Instrumen Penelitian... 32
G. Analisis Instrumen ... 33
H. Analisis Data ... 36
I. Prosedur Penelitian... 37
J. Alur Penelitian...41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Hasil Penelitian ... 42
B. Pembahasan ... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... ...73
A. Kesimpulan………... 73
B. Saran………. 73
DAFTAR PUSTAKA ... 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 80
v
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1 Tabel Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif………..10
2.2 Tabel Karakteristik Utama Pembelajaran Berbasis Proyek Menurut Santyasa (2000) 23 3.1 Indikator Soal Kemampuan Berpikir Kreatif……… 32
3.2 Derajat Validitas Soal……… 34
3.3 Derajat Reabilitas Soal……….. 34
3.4 Daya Pembeda Soal………... 35
3.5 Klasifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Berdasarkan Presentase Skor Perolehan Siswa……….. 36
3.6 Kategorisasi Indeks Gain………... 36
3.7 Tafsiran Nilai Persentase Jawaban Angket………... 37
3.8 Deskripsi Tahap Pelaksanaan Penelitian………... 38
4.1 Hasil Angket Persepsi Siswa tentang Proses Pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Bagian1)………... 50
4.2 Hasil Angket Persepsi Siswa tentang Proses Pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Bagian 2)……….. 51
4.3 Kemampuan Berpikir Kreatif Akhir Siswa (posttest) Setiap Kelompok………... 58
vi
Mega Bella Fortuna, 2013
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
3.1 Alur Penelitian………....41
4.1 Perbandingan Persentase Rata-Rata
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Sebelum dan Sesudah
Pembelajaran………...42 4.2 Perbandingan Nilai Tertinggi dan Nilai Terendah
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Sebelum dan Sesudah
Pembelajaran 43
4.3 Perbandingan Persentase Siswa pada Setiap Kategori Kemampuan
Berpikir Kreatif Sebelum dan Sesudah
Pembelajaran………...44
4.4 Perbandingan Nilai Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa pada Setiap Indikator Sebelum dan Sesudah Pembelajaran 45
vii
4.9 Perbandingan Indeks gain Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa pada Setiap Indikator ……… 50
DAFTAR LAMPIRAN I. Persiapan Mengajar ………..…….…………... 80
II. Instrumen Penelitian ……… 110
III. Data Analisis Instrumen Penelitian ………... 130
IV. Data Penelitian ………..………... 131
V. Analisis Data ………. 141
VI. Dokumentasi Penelitian ……….... 150
1
Mega Bella Fortuna, 2013
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab I, pendidikan
diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas, 2001).
Pengertian pendidikan yang dikemukakan tersebut mengacu pada satu
kesimpulan bahwa pendidikan hakikatnya ditujukan untuk menyampaikan peserta
didik untuk memiliki keterampilan-keterampilan yang dibutuhkannya untuk
berperan dalam masyarakat di masa yang akan datang, sehingga amat pentinglah
proses pendidikan di lembaga pendidikan formal diarahkan pada pembentukan
keterampilan-keterampilan tersebut.
Salah satu keterampilan yang akan dibutuhkan para peserta didik untuk
berperan dalam lingkungan masyarakat dan bangsanya di masa yang akan datang
disebut sebagai kecakapan hidup/life skills. Kecakapan hidup yang bersifat umum
(General Life Skill) dapat dipilah lagi atas tiga bagian. Ketiga bagian itu adalah
kecakapan personal (Personal Skill), kecakapan sosial (Social Skill), dan
kecakapan berpikir (Thinking Skill) (Zulkarnaini, 2004).
Kecakapan berpikir/ thinking skill menurut Fisher (1990, dalam Westminster
Institute of Education, 2008) digambarkan memiliki tiga aspek penting yaitu
berpikir kritis, berpikir kreatif dan pemecahan masalah. Kemampuan berpikir
kreatif sangat diperlukan siswa untuk menghadapi masa depan dan masyarakat
yang memiliki permasalahan yang kompleks dan juga perubahan zaman yang
bersifat tidak menentu. Fisher (2006) mengatakan bahwa kemampuan berpikir
2
Kreativitas mempersiapkan mereka dengan keterampilan yang fleksibel yang akan
mereka butuhkan untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti (Wang, 2011).
Pada kenyataannya pendidikan atau pengajaran yang dilakukan di
sekolah-sekolah belum sepenuhnya memfasilitasi siswa dengan proses pembelajaran yang
betul-betul ditujukan untuk membentuk tiga aspek keterampilan berpikir tersebut
khususnya bagi pengembangan kemampuan berpikir kreatif siswa. Masih banyak
sekolah-sekolah yang hanya mengembangan proses pembelajaran dengan peserta
didik sebagai objek penerima sejumlah informasi/pengetahuan tanpa banyak
mengembangkan keterampilan yang dibutuhkannya untuk berperan di dunia
nyata. Slamet (2009) menyatakan bahwa di Indonesia pendidikan pada umumnya
belum bersifat kontekstual, sehingga muncul anggapan bahwa relevansi antara
pendidikan dengan kehidupan nyata kurang erat. Hal ini berlaku baik dari aspek
kualitas maupun kuantitas. Pendidikan makin terisolasi dari kehidupan nyata
sehingga tamatan pendidikan dari berbagai jenis dan jenjang pendidikan dianggap
kurang siap menghadapi kehidupan nyata.
Kenyataan ini didukung dengan penelitian-penelitian yang menyatakan
bahwa dalam proses pembelajaran masih kurang adanya pemberdayaan
kemampuan berpikir siswa dan mengarahkan siswa untuk bekerja secara ilmiah
(Marlinda, 2012). Secara terpisah beberapa penelitian menunjukkan bahwa
kurangnya peningkatan kemampuann berpikir kreatif yang ditunjukkan oleh
siswa. Penelitian yang menunjukkan lemahnya kemampuan berpikir kreatif,
antara lain seperti yang dikemukakan dalam Arnyana (2006) bahwa terjadi
keluhan tentang rendahnya kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang dimiliki
oleh lulusan pendidikan dasar dan menengah. Rendahnya kemampuan berpikir
siswa disebabkan karena pembelajaran IPA selama ini cenderung hanya mengasah
aspek mengingat (remembering) dan memahami (understanding), yang
merupakan low order of thinking (Marlinda, 2012). Hal senada juga diungkapkan
oleh Suastra et al. (2007, dalam Marlinda, 2012) bahwa pembelajaran IPA di
sekolah cenderung berupa: Pengulangan dan hafalan, siswa belajar akan ketakutan
berbuat salah, kurang mendorong siswa untuk berpikir kreatif, dan jarang
3
Mega Bella Fortuna, 2013
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sementara itu seiring dengan perkembangan zaman, pengembangan dalam
proses pendidikan terus dilakukan di berbagai belahan dunia. Hingga di abad 21
ini mulai berkembanglah suatu metode pembelajaran baru yang disebut sebagai
metode “Pembelajaran Berbasis Proyek”. Metode pembelajaran ini merupakan
metode pembelajaran yang juga bersifat kooperatif yang sebetulnya merupakan
pengembangan dari gagasan yang awalnya dikemukakan oleh John Dewey pada
tahun 1916 mengenai pendidikan yang lebih bersifat kontekstual. Dalam
pembelajaran berbasis proyek, siswa diberikan tugas dalam sebuah kelompok
kolaboratif untuk mengerjakan sebuah proyek yang berkaitan dengan
masalah-masalah yang bersifat kontekstual.
Dalam pelaksanaannya siswa diberi kebebasan untuk membuat perencanaan,
melakukan investigasi, dan penyelesaian produk hingga melakukan presentasi.
Pembelajaran ini dapat mendukung tercapainya keterampilan berpikir tingkat
tinggi juga membantu pengembangan keterampilan sosial bagi siswa. Keuntungan
dari penerapan pembelajaran berbasis proyek dapat dilihat dari bukti-bukti yang
menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek meningkatkan kualitas belajar
dan mengarah pada perkembangan kognitif yang lebih tinggi melalui keterlibatan
siswa yang kompleks selama pelaksanaan pengerjaan proyek dan saat menghadapi
masalah baru (BIE, 2001). Hasil penelitian di Amerika juga memperlihatkan
bahwa pembelajaran berbasis proyek telah menunjukkan hasil yang memuaskan
(Richmond & Striley, 1996 dalam Miswanto, 2011).
Meskipun metode ini telah banyak digunakan dalam pendidikan dan
kurikulum di sekolah-sekolah di luar negeri, di Indonesia sendiri penerapan
metode ini masih belum banyak dikembangkan. Pada umumnya pembelajaran di
kelas masih lebih banyak berpusat pada guru sehingga siswa bergantung pada
guru dan tidak terbiasa melihat alternatif lain yang mungkin dapat dipakai untuk
memecahkan suatu masalah (Purworini, 2006).
Berangkat dari latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
suatu penelitian mengenai pengaruh pembelajaran berbasis proyek pada siswa
SMP pada kemampuan berpikir kreatif yang merupakan salah satu keterampilan
4
kepadatan penduduk terhadap lingkungan. Materi dampak kepadatan penduduk
terhadap lingkungan merupakan materi yang bersifat kontekstual dan dekat
dengan kehidupan masyarakat sehingga cukup menunjang untuk penerapan model
pembelajaran yang bersifat kontekstual tersebut, karena itu peneliti mengajukan
sebuah penelitian yang berjudul : “Kemampuan Berpikir Kreatif siswa SMP Pada
Materi Dampak Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran
Berbasis Proyek”.
B. Rumusan Masalah
“Bagaimanakah kemampuan berpikir kreatif siswa SMP pada materi dampak
kepadatan penduduk terhadap lingkungan melalui pembelajaran berbasis proyek?”
C. Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan penelitian dari rumusan masalah tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum menggunakan
pembelajaran berbasis proyek?
2. Bagaimana kemampuan berpikir kreatif siswa setelah menggunakan
Pembelajaran Berbasis Proyek?
3. Bagaimanakah kemampuan berpikir kreatif siswa SMP dalam setiap indikator
kemampuan berpikir kreatif yang meliputi aspek fluency, flexibility,
originality dan elaboration setelah penerapan pembelajaran berbasis proyek?
4. Bagaimana tanggapan siswa mengenai pembelajaran berbasis proyek terkait
dengan pengembangan kemampuan berpikir kreatif siswa.
D. Batasan Masalah
1. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 semester 2 tahun ajaran
tahun 2012-2013 di SMPN 9 Bandung.
2. Materi yang disampaikan dalam penelitian ini adalah materi mengenai
5
Mega Bella Fortuna, 2013
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Indikator kemampuan berpikir kreatif yang diidentifikasi pada penelitian ini
meliputi kemampuan untuk berpikir lancar (fluency), berpikir fleksibel
(flexibility), berpikir asli (originality) dan berpikir merinci (elaboration).
4. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini yaitu model
pembelajaran berbasis proyek
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa
SMP pada materi dampak kepadatan penduduk terhadap lingkungan, melalui
pembelajaran berbasis proyek.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat bagi siswa, guru, maupun bagi
peneliti. Manfaat tersebut diantaranya dapat peneliti uraikan sebagai berikut:
1. Manfaat Bagi Siswa
a. Siswa mendapatkan suasana belajar yang berbeda dari pembelajaran di
kelas yang biasa mereka lakukan, sehingga diharapkan mereka akan
memiliki motivasi dan penghargaan diri yang lebih tinggi dalam
melakukan pembelajaran.
b. Pembelajaran berbasis proyek yang dilakukan dalam penelitian ini,
diharapkan dapat mengondisikan pembelajaran agar lebih berpusat pada
siswa, dan membuat mereka lebih banyak mengeksplorasi pengetahuan
yang mereka miliki, berinteraksi lebih banyak dengan lingkungan sekitar
mereka dan mendapatkan pengalaman bekerja sama dan berkolaborasi
yang lebih banyak dalam kelompok juga melatih dan membiasakan
mereka untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.
2. Bagi Guru
a. Selain bagi siswa, penelitian ini pun diharapkan agar bermanfaat bagi
guru, untuk memberikan gambaran pelaksanaan pembelajaran berbasis
6
dipilih guru sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan berpikir
siswa dan kecakapan hidup yang akan berguna bagi mereka di masa yang
akan datang.
3. Bagi Sekolah
a. Bagi sekolah penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk
melakukan pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan proyek
sebagai salah satu bagian dari kurikulum yang lebih bersifat
multidisipliner.
4. Bagi Peneliti
a. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah informasi mengenai
pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis proyek terhadap
kemampuan berpikir kreatif siswa SMP.
b. Selain itu juga penelitian ini bisa memberi gambaran bagi peneliti
mengenai kelebihan dan kelemahan model Pembelajaran Berbasis Proyek
saat diterapkan pada siswa SMP.
G. Asumsi
Adapun asumsi yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. “Jika kita menganggap berpikir sebagai sebuah kecakapan maka kita bisa
meningkatkan kecakapan berpikir seperti halnya kita meningkatkan
kecakapan apapun melalui memperhatikan dan mempraktikkan” (Edward de
Bono, 1985 dalam Filsaisme, 2008).
2. “Potensi kreatif ada diantara semua orang dan dapat ditingkatkan melalui
pembelajaran” (Wang, 2011).
3. “Model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam pembiasaan berpikir, dalam hal ini pembiasaan berpikir tersebut
menyangkut berpikir kreatif” (Purworini, 2006).
7
Mega Bella Fortuna, 2013
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari asumsi tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah: “Kemampuan
berpikir kreatif siswa pada materi dampak kepadatan penduduk terhadap
73 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum pembelajaran dengan metode
pembelajaran berbasis proyek adalah sebesar 56,77% yang termasuk kedalam
kemampuan berpikir kreatif pada kategori cukup sedangkan kemampuan berpikir
kreatif siswa setelah pembelajaran adalah sebesar 77,26% yang termasuk
kemampuan berpikir kreatif pada kategori baik, dengan rata-rata indeks gain yang
termasuk ke dalam kategori sedang (0,46).
Persentase aspek kemampuan berpikir kreatif tertinggi yaitu kemampuan
berpikir kreatif pada indikator elaboration yaitu sebesar 82,99% yang merupakan
kategori baik yang semula hanya sebesar 52,08% yang merupakan kategori
kurang. Peningkatan indikator kemampuan berpikir kreatif yang paling tinggi juga
terdapat pada indikator elaboration dengan nilai indeks gain sebesar 0,64 yang
merupakan kategori sedang. Hal ini diduga karena selama pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek siswa banyak berlatih untuk
memperindah dan menambahkan sesuatu menjadi lebih menarik saat pengerjaan
mading yang merupakan produk akhir dari tugas proyek. Berdasarkan hasil
penjaringan pendapat siswa melalui angket dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar siswa (96,97% dari 36 siswa) berpendapat bahwa tugas proyek mendorong
mereka untuk berpikir kreatif, sehingga peningkatan kemampuan berpikir kreatif
siswa SMP melalui pembelajaran berbasis proyek baik untuk dilanjutkan secara
berkesinambungan dengan berbagai penyempurnaan dalam pelaksanaannya.
B. Saran
Berdasarkan beragam kendala dan kesulitan yang dialami oleh peneliti selama
melakukan penelitian menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek,
74
Mega Bella Fortuna, 2013
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Bagi Siswa
Berkeinginan untuk mencoba dan mempelajari hal-hal yang baru adalah salah
satu kunci pengembangan kemampuan berpikir kreatif, sehingga akan lebih baik
jika sesuatu yang baru dan berbeda tidak disikapi dengan sikap pesimistis dan
konservatif. Termasuk dalam penerapan pembelajaran berbasis proyek di dalam
kelas, siswa sebaiknya tidak menjadikan rasa malas dan tidak mengerti menjadi
alasan untuk tidak mengerjakan tugas dengan baik, karena pada dasarnya segala
sesuatu itu dapat dipelajari asalkan siswa mau bertanya dan terus mencoba.
2. Bagi Guru
Jika guru hendak menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek pada
materi biologi lainnya maupun pada mata pelajaran lain, sebaiknya sebelum diberi
tugas proyek pada materi/ bab yang diinginkan oleh guru, pada materi/bab
sebelumnya siswa dilatihkan terlebih dahulu untuk bekerja dalam tim dengan baik
dan belajar dalam membuat perencanaan bersama kelompok meskipun dalam
tugas yang lebih ringan dari tugas proyek yang akan diberikan. Hal ini agar siswa
lebih siap dalam mengerjakan tugas proyek yang lebih banyak mendorong siswa
untuk belajar secara otonom dan bekerjasama dalam sebuah kelompok kolaboratif
untuk memecahkan permasalahan yang terkait dunia nyata.
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti bagaimana penerapan pembelajaran
berbasis proyek pada siswa SMP, sebaikanya menyusun panduan pengerjaan
proyek yang memenuhi standar namun juga mudah dipahami oleh siswa SMP,
atau juga panduan pengerjaan proyek bagi mereka dapat dibuat dengan lebih
menarik. Karena peneliti menemukan bahwa panduan pengerjaan proyek yang
lengkap, terperinci dan banyak memuat informasi membuat siswa malas membaca
panduan tersebut atau bahkan kurang memahami isi dari panduan proyek tersebut,
peneliti selama penelitian menemukan bahwa siswa SMP lebih menyukai sesuatu
75
mendetail. Selain itu juga jika memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan
penelitian, sebaiknya sebelum siswa diberi perlakuan dengan metode
pembelajaran berbasis proyek, pada materi-materi sebelumnya siswa dapat
dibiasakan untuk bekerja dalam sebuah kelompok kolaboratif agar mereka dapat
lebih siap dan dapat bekerja secara efektif di dalam kelompok saat mengerjakan
76
Mega Bella Fortuna, 2013
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2005). Kecakapan Hidup. [Online]. Tersedia:
www.dikmentum.go.id/php?star=1&max=157total=32.html [23 maret 2012]
Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Arnyana, I.B.P. (2006). “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif pada Pelajaran Biologi terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA”. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja.
BIE. (2001) . Introduction to Project Based Learning. [Online]. Tersedia www.bie.org. [17 Oktober 2011]
Campbell, et al. (2004). BIOLOGI edisi kelima-jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Chin, C. & Chia, L.G. (2005) . “Problem Based Learning : Using Ill-Structured
Problems in Biology Project Work”. Wiley Inter Science. [Online]. Tersedia
: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/sce.20097/ [5 Desember 2012]
Costa, A. L. (1985). “Teacher Behaviors that Enable Student Thinking”. Dalam
A. L Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching. Alexandria: ASCD.
Coughlan, A. (2008). Learning to Learn: Creative Thinking and Critical
Thinking. [Online]. Tersedia: http://www4.dcu.ie/sites/default/files/students/studentlearning/creativeandcr itical.pdf [11 Februari 2013]
Crane, L.D. (1983). “Unlocking The Brain’s Two Powerful Learning System.”
Dalam R. Rudd, C. Pomerroy (ed). (2001). Relationship Between Critical
and Creative Thinking Skill. Journal of Southern Agricultural Education
Research. 51, (1).
Depdiknas. (2001). Implementasi life skill dalam konteks pendidikan di sekolah. [Online]. Tersedia: www.depdiknas.go.id/2001. [2 Desember 2012]
Doppelt, Y. (2003). ”Implementationand Assesment of Project Based Learning in a Flexible Environment”. Netherlands: International Journal of Technology and Design Education.
77
Edutopia. (2007). How Does Project Based Learning Work. [Online]. Tersedia : http://www.edutopia.org/project-based-learning-guide-implementation [25 Juli 2013]
Filsaisme, D. K. (2008). Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Fisher, R. (2006). Expanding Minds: Developing Creative Thinking in Young
Learners. England: CATS: The IATEFL Young Learners SIG Journal.
Gardner, H. (1985). “Frames of Mind: The theory of Multiple Intelligences”.
Dalam R. Rudd, C. Pomerroy (ed). (2001). Relationship Between Critical
and Creative Thinking Skill. Journal of Southern Agricultural Education
Research. 51, (1).
Hake, R. R. (1999). Analizing Change/ Gain Scores. [Online]. Tersedia: http://209.85.175.104/search?q=cache:svTUp44YQJMJ:www.physics.india na.edu/~sdi/AnalizingchangeGain.pdf+%22gain%22%2B%Hake%22%hl=i d&ct=clnk&cd=1&gl=1&gl=id [Oktober 2012]
Marlinda, N.L.P.M. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa. Tesis
Program Studi Pendidikan IPA Universitas Pendidikan Ganesha. Tidak diterbitkan.
Miswanto. (2011). “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Program Linier Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Singosari”. Jurnal Penelitian dan
Pemikiran Pendidikan. Tulungagung: STAIN Tulungagung.
Westminster Institute of Education. (2008). Launchpad of thinking skills. Oxford Brookes University.
Munawar & Mujiono. (2012). Hakikat Manusia, Hakikat Pendidikan dan Tujuan
Pendidikan. [Online]. Tersedia:
http://muji0n0.files.wordpress.com/2012/10/hakikat-manusia-hakikat-pendidikan-tujuan-pendidikan1.pdf [20 Juni 2013]
Khamdi, W. (2007). PBL: Model Potensial Untuk Meningkatkan Mutu
Pembelajaran. [Online]. Tersedia:
http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/23/pembelajaran-berbasis-proyek-model-potensial-untuk-peningkatan-mutu-pembelajaran/ [12 April 2013]
78
Mega Bella Fortuna, 2013
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Materi Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Munandar, U. (2000). Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan
Potensi Kreatif dan Bakat: PT Gramedia Pustaka Utama
Purworini, S.E. (2006). “Pembelajaran Berbasis Proyek Sebagai Upaya Mengembangkan Habit of Mind : Studi Kasus di SMP Nasional KPS
Balikpapan”. [Online]. Tersedia ;
http://jurnaljpi.files.wordpress.com/2009/09/vol-1-no-2-stevani-endah-purworini.pdf [18 Oktober 2011].
Saleh & Muhamad. (2012). “Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Matematika Realistic”. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu. 13, (2).
Santyasa, I.W. ( 2006 ). Pembelajaran Inovatif : Model Kolaboratif, Basis Proyek
dan Orientasi NOS. [Online]. Tersedia http://www.freewebs.com/santyasa/PDF_Files/COLLABORATIVE_MOD EL__PROJECT_BASED__DAN_ORIENTASI_NOS.pdf
Slamet, P.H.(2009). Pendidikan Kecakapan Hidup: Konsep Dasar. [Online]. Tersedia :http://www.infodiknas.com/pendidikan-kecakapan-hidup-konsep-dasar-2/. [18 Oktober 2011]
Sudjana, N. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit, PT Remaja Rodakarya Bandung.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke 7. Bandung: Alfabeta.
Supriadi, D. (1997). Kreativitas dalam Perkembangan Kebudayaan dan IPTEK. Jakarta: Gramedia.
Torance, E. P. (1962).”Guiding Creative Talent”. Dalam Wang, A. Y. (2011). Context of Creative Thinking: A Comparison on Creative Performance of student Teachers in Taiwan and The United States. Journal of International
and Cross-Cultural Studies. 2, (1).
TURGUT, H. (2008). “Prospective Science Teachers’ Conceptualizations About Project Based Learning”. International Journal of Instruction. 1, (1).
Wang, A.Y. (2011). “Contexts of Creative Thinking: A Comparison on Creative Performance of Student Teachers in Taiwan and the United States”. Journal of International and Cross-Cultural Studies, 2 (1).
79
Wiggins et al. (2001). Design The Project. [Online]. Tersedia:
http://www.intel.com/content/www/id/id/education/k12/project-design/design.html [5 Januari 2013]
Winnarsih et al. (2008). IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wright, R.,Boggs, J. (2002). “Learning Cell Biology as a Team: a Project-Based Approach to Upper-Division Cell Biology”. Journal of Life Science Education. The American Society for cell Biology.
Zulkarnaini. ( 2004 ). Pendidikan Beror Pola Pelaksanaan Pendidikan
Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill Education). [Online]. Tersedia: