ANALISIS PENCAPAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEORI ATOM MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
RADEN NURI PERTIWI 1105955
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
ANALISIS PENCAPAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEORI ATOM MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN INKUIRI
Oleh
Raden Nuri Pertiwi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
© Raden Nuri Pertiwi 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
RADEN NURI PERTIWI
ANALISIS PENCAPAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEORI ATOM MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing 1,
Dr, F.M. Titin Supriyanti, M.Si NIP. 195810141986012001
Pembimbing 2,
Gun Gun Gumilar, S.Pd., M.Si NIP. 197906262001121001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Model Pembelajaran
Inkuiri”. Tujuan dari penelitian ini yaitu, mengembangkan KBKr siswa pada masing-masing sub indikator. Model pembelajaran inkuiri dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif mencari dan mengolah informasi dalam menemukan konsep, sehingga KBKr siswa dapat lebih berkembang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan design penelitian Posttest Only One Group Design. Penelitian ini menggunakan sampel 1 kelas eksperimen dengan jumlah siswa 35 orang, pada salah satu SMA di kota Subang. Teknik pengumpulan data menggunakan postes, LKS, pedoman wawancara dan lembar observasi. Berdasarkan hasil pengolahan data, pencapaian KBKr kelompok tinggi memperoleh pencapaian yang sangat baik pada sub indikator merumuskan pertanyaan, mengemukakan hipotesis, memberikan penjelasan prinsip dasar, dan memberikan hasil uji hipotesis serta pencapaian baik terdapat pada indikator melaporkan hasil penelusuran, menyebutkan contoh, dan mengemukakan kesimpulan. Pencapaian KBKr kelompok sedang dengan pencapaian yang sangat baik pada sub indikator mengemukakan hipotesis, memberikan penjelasan prinsip dasar, dan memberikan hasil uji hipotesis, pencapaian tergolong baik pada indikator merumuskan pertanyaan, pencapaian tergolong cukup pada indikator melaporkan hasil penelusuran, pencapaian tergolong kurang pada indikator menyebutkan contoh aplikasi dan mengemukakan kesimpulan. Pencapaian KBKr kelompok rendah dengan pencapaian yang sangat baik pada sub indikator memberikan hasil penelusuran dan memberikan hasil uji hipotesis, pencapaian tergolong baik pada indikator merumuskan pertanyaan dan mengemukakan hipotesis, pencapaian tergolong cukup pada indikator melaporkan hasil penelusuran, pencapaian tergolong kurang pada indikator menyebutkan contoh aplikasi dan mengemukakan kesimpulan. Pencapaian KBKr siswa secara keseluruhan tergolong baik dengan persentase 70,34 %. Berdasarkan hasil yang diperoleh, model pembelajaran inkuiri dapat mempengaruhi pencapaian keterampilan berpikir kritis siswa.
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This study, entitled "Analysis of Critical Thinking Skills Student Achievement in
Content Development Using Atomic Theory of Learning Inquiry ". The purpose of
this study is, to develop of critical thinking skills students in each sub- indicator.
Inquiry learning can provide opportunities for students to actively seek and process
information in finding the concept, so that students can more developed of critical
thinking skills. The method used is descriptive research with Posttest Only One
Group Design. Sample of the research is thirty five of students experiment, at one
high school in the town of Subang. The collection of data techniques using posttest,
worksheets, interview and observation sheet. Based on the results of data processing,
high achievement group of critical thinking skills obtain excellent achievement in the
sub-indicators to formulate questions, put forward the hypothesis, to explain the basic
principles, and provide the results of hypothesis testing and good achievement
indicators contained in the report search results, cite examples, and suggested
conclusions. Achievement of critical thinking skills moderate group with an excellent
achievement in the sub-indicators put forward a hypothesis, to explain the basic
principles, and provide the results of hypothesis testing, relatively good achievement
on indicators to formulate the question, is quite the achievement indicators report the
search results, the achievement of relatively less on indicators mentioned examples
application and express conclusions. Achievement of critical thinking skills low
group with an excellent achievement in the sub-indicators provide search results and
provide the results of hypothesis testing, relatively good achievement on indicators to
formulate questions and put forward a hypothesis, is quite the achievement indicators
report the search results, the achievement of relatively less on indicators cited the
example of the application and express a conclusion. Achievement of students overall
of critical thinking skills quite well with the percentage of 70.34 %. Based on the
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
critical thinking skills.
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK . . . i
KATA PENGANTAR . . . ii
UCAPAN TERIMA KASIH . . . .iii
DAFTAR ISI . . . v
DAFTAR TABEL . . . viii
DAFTAR GAMBAR . . . ix
DAFTAR LAMPIRAN . . . x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah . . . 1
1.2 Rumusan Masalah . . . 3
1.3 Batasan Masalah . . . 4
1.4 Tujuan Penelitian . . . 4
1.5 Manfaat Penelitian . . . 4
1.6 Struktur Organisasi . . . 5
BAB IIKAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka . . . 6
2.1.1 Keterampilan Berpikir Kritis . . . 6
2.1.2 Model Pembelajaran Inkuiri . . . 8
2.1.3 Materi Perkembangan Teori Atom . . . 14
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan . . . 20
2.3 Kerangka Pemikiran . . . 21
2.4 Hipotesis Penelitian . . . 22
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2 Desain Penenlitian . . . 23 4.1 Hasil pencapaian masing-masing sub indikator pada setiap kelompok siswa . . . 32
1. Keterampilan Merumuskan Pertanyaan . . . 33
2. Keterampilan Mengemukakan Hipotesis. . . 36
3. Keterampilan Memberikan Penjelasan Prinsip Dasar . . . 37
4. Keterampilan Melaporkan Hasil Penelusuran (Observasi) Bahan Ajar . . . 38
5. Keterampilan Menyebutkan Contoh Aplikasi . . . 40
6. Keterampilan Memberikan Penjelasan Hasil Uji Hipotesis . . . 42
7. Keterampilan Mengemukakan Kesimpulan . . . 43
4.2 Hasil pencapaian seluruh sub indikator pada masing-masing kelompok siswa . . . .. . . 44
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan . . . . 50
5.2 Saran . . . 51
DAFTAR PUSTAKA . . . 52
LAMPIRAN-LAMPIRAN . . . . . . 56
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Tabel
Tabel 3.1. Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ... 28
Tabel 3.2 Skala Kriteria Kemampuan Siswa ... 29
Tabel 4.1 KBKr yang Dikembangkan pada Setiap Tahapan Inkuiri ... 31
Tabel 4.2.Pencapaian KBKr masing-masing sub indikator pada setiap
kelompok ... 32
Tabel 4.3 Pencapaian keseluruhan sub indikator pada masing-masing
kelompok ... 45
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Gambar
Gambar 2.1 Model atom dan molekul Dalton ... 14
Gambar 2.2 Skema Percobaan Tabung Sinar Katoda ... 17
Gambar 2.3 Model Atom Thomson ... 17
Gambar 2.4 Percobaan Rutherford ... 18
Gambar 2.5 Model Atom Rutherford ... 19
Gambar 3.1. Desain Penelitian Posttest Only One Group Design ... 23
Gambar 3.2 Alur Penelitian ... 24
Gambar 4.1 Pencapaian Keterampilan Merumuskan Pertanyaan pada Masing-masing Kelompok Siswa ... 34
Gambar 4.2 Pencapaian Keterampilan Mengungkapkan hipotesis pada Masing-masing Kelompok Siswa ... 36
Gambar 4.3 Pencapaian Keterampilan Memberikan Penjelasan Prinsip Dasar pada Masing-masing Kelompok Siswa ... 37
Gambar 4.4 Pencapaian Keterampilan Melaporkan Hasil Penelusuran pada Masing-masing Kelompok Siswa ... 39
Gambar 4.5 Pencapaian Keterampilan Menyebutkan Contoh Aplikasi Teori Atom Bohr pada Masing-masing Kelompok Siswa ... 41
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.7 Pencapaian Keterampilan Mengemukakan Kesimpulan pada
Masing-masing Kelompok Siswa ... 43
Gambar 4.8 Pencapaian KBKr setiap sub indicator pada masing-masing kelompok Siswa ... 45
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Halaman A.1 Silabus . . . 56
A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) . . . 58
Lampiran B Perangkat Instrumen Penelitian B.1 Lembar Kerja Siswa . . . 68
B.2 Postes KBKr Siswa . . . 77
B.3 Matriks Wawancara . . . 82
B.4 Lembar Observasi Siswa . . . 83
B.5 Standar Penilaian Lembar Kerja Siswa . . . 85
B.6 Standar Penilaian Postes KBKr Siswa . . . .. . . 93
Lampiran C Data Penelitian C.1 Pembagian Kelompok Tinggi, Sedang, Rendah . . . 101
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C.3 KBKr dalam Mengemukakan Hipotesis . . . 104
C.4 KBKr dalam Memberikan Penjelasan Prinsip Dasar . . . 106
C.5 KBKr dalam Melaporkan Hasil Penelusuran . . . 108
C.6 KBKr dalam Memberikan Penjelasan Hasil Uji HIpotesis . . . 110
C.7 KBKr dalam Menyebutkan Contoh Aplikasi . . . 112
C.8 KBKr dalam Mengemukakan Kesimpulan . . . 114
C.9 Transkip Wawancara . . . 116
C.10 Dokumentasi Penelitian . . . 119
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 4
dinyatakan bahwa siswa merupakan anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu yang telah disediakan (UU Sisdiknas,
2003). Pada hakikatnya, isi dari UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 tersebut
menekankan pada pengembangan potensi siswa. Hal tersebut dimaksudkan agar
dalam suatu proses pembelajaran tidak hanya guru yang berperan aktif melainkan
siswa juga ikut serta dalam keaktifan proses pembelajaran.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006 pasal 19 ayat 1 menegaskan
bahwa “Pendidikan bukan hanya siswa tahu dan mengerti materi pembelajaran, namun bagaimana siswa dapat mengembangkan materi tersebut dengan
kemampuan dan bakat yang dimilikinya”. Pada implementasi pembelajaran,
materi yang diberikan harus dapat dipahami oleh siswa dengan mudah agar siswa
merasa pembelajaran itu menyenangkan, siswa menjadi aktif, siswa merasa
tertantang dan berpikir kritis dalam pembelajaran, siswa dapat berkreasi sehingga
siswa merasa termotivasi dengan apa yang dipelajarinya.
Saat ini telah diterapkan kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013 yang
memiliki prinsip berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan siswa serta lingkungannya. Kurikulum tersebut diterapkan agar siswa
menjadi pusat (sentral) dan aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu wadah
untuk penerapan kurikulum tersebut adalah pembelajaran kimia di
sekolah-sekolah, khususnya SMA/MA. Hal yang dikembangkan agar siswa aktif adalah
2
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengasosiasi, mengkomunikasikan. Pola 5M tersebut sangat berperan penting
dalam menghasilkan siswa mandiri dan berprestasi.
Pola 5M ini membuat siswa dapat memupuk sikap ilmiah, yaitu jujur,
objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerja sama dengan orang lain. Pola 5M
ini dapat dikembangkan melalui siswa yang dapat berpikir tingkat tinggi.
Pemikiran tingkat tinggi tersebut tercapai jika siswa mempunyai keterampilan
berpikir kritis. Menurut Dewey dalam Fisher (2009), berpikir kritis merupakan
suatu proses aktif yang tidak menerima begitu saja gagasan-gagasan atau
informasi-informasi dari orang lain. Dengan demikian, dibutuhkan suatu analisis
yang tepat dalam memutuskan suatu permasalahan dengan alasan-alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Menurut Wiseman (1981) ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran
tersulit bagi kebanyakan siswa menengah. Kesulitan mempelajari ilmu kimia itu
terkait dengan karakteristik ilmu kimia yang bersifat abstrak. Hal tersebut sejalan
dengan pendapat Arifin (1995) yang menyatakan bahwa kesulitan mempelajari
kimia dapat bersumber pada kesulitan memahami istilah, konsep kimia, dan
kesulitan perhitungan. Materi yang bersifat abstrak tersebut berjalan
membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak berkesempatan untuk
menemukan sendiri konsep yang diajarkan, siswa hanya aktif membuat catatan
saja jika diterapkan model pembelajaran yang kurang tepat. Keterampilan berpikir
kritis siswa dikembangkan melalui materi yang abstrak, salah satu materi tersebut
adalah perkembangan teori atom pada pelajaran kimia SMA/MA kelas X
Oleh karena itu, peneliti melakukan suatu analisis pencapaian
keterampilan berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran, yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri. Inkuiri merupakan proses yang
bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan
pertanyaan yang relevan, mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain
secara kritis, merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang
telah diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan
alat, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat prediksi dan
3
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menekankan kepada pengembangan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan
secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui model ini dianggap lebih
bermakna. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk
mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan
masalah dengan bertanya dan mencari tahu (Suyanti, 2010). Salah satu peneliti
sebelumnya yaitu Remziye Ergul (2011) serta Ayu dan Narudin (2012) mampu
membuat keterampilan berpikir kritis siswa berkembang melalui model
pembelajaran inkuiri.
Penelitian ini dilakukan karena minimnya penelitian serupa di Indonesia.
Justifikasi dari pemilihan model pembelajaran inkuiri ialah siswa dapat
mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya dalam pembelajaran
perkembangan teori atom sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan yang
optimal.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai penggunaan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran materi
perkembangan teori atom yang belum pernah diteliti. Adapun judul yang diangkat
oleh penulis adalah “Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa terhadap Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Model Pembelajaran
Inkuiri“.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana keterampilan berpikir kritis siswa pada materi perkembangan teori atom menggunakan model pembelajaran inkuiri?“. Rumusan masalah tersebut dapat diuraikan menjadi beberapa pertanyaan yang
akan diteliti pada penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana pencapaian keterampilan berpikir kritis setiap kelompok siswa
tinggi, sedang, dan rendah pada masing-masing sub indikator dalam
pembelajaran perkembangan teori atom dengan menggunakan model
4
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana pencapaian keterampilan berpikir kritis setiap kelompok siswa
tinggi, sedang, dan rendah pada seluruh sub indikator dalam pembelajaran
perkembangan teori atom dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri?
3. Bagaimana pencapaian keterampilan berpikir kritis seluruh siswa pada
pembelajaran perkembangan teori atom dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri?
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk mengoptimalkan kegiatan penelitian, maka penelitian dibatasi pada:
1. Keterampilan berpikir kritis yang dicapai tidak pada semua kelompok
yang dikembangkan oleh Ennis.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a. Pencapaian keterampilan berpikir kritis setiap kelompok siswa tinggi,
sedang, dan rendah pada masing-masing sub indikator dalam
pembelajaran perkembangan teori atom dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri.
b. Pencapaian keterampilan berpikir kritis setiap kelompok siswa tinggi,
sedang, dan rendah pada seluruh sub indikator dalam pembelajaran
perkembangan teori atom dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri.
c. Pencapaian keterampilan berpikir kritis seluruh siswa pada
pembelajaran perkembangan teori atom dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat
melatih siswa untuk berperan lebih aktif dan berpikir kritis dalam
5
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagi guru, model pembelajaran inkuiri dapat menjadi salah satu
alternatif pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas siswa dan
kemampuan berpikir kritis siswa khususnya pada materi perkembangan
teori atom.
3. Bagi peneliti, mendapat pengalaman langsung menggunakan model
pembelajaran inkuiri dalam proses pembelajaran.
4. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang
baik dalam rangka peningkatan mutu proses pembelajaran.
1.6 Struktur Organisasi
Skripsi ini tersusun dari lima bab, kelima bab tersebut adalah Bab I
Pendahuluan; Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis
Penelitian; Bab III Metode Penelitian; Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan;
Bab V Kesimpulan dan Saran.
Bab I berupa Pendahuluan terdiri dari enam sub, yaitu Latar Belakang
Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi. Bab II terdiri dari
empat sub bab, yaitu Kajian Pustaka, Penelitian Terdahulu yang Relevan,
Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian. Pada kajian pustaka mengenai
mengenai Keterampilan Berpikir Kritis, Model Pembelajaran Inkuiri, dan
Perkembangan Teori Atom.
Bab III berupa Metode Penelitian yang terdiri dari delapan sub bab, yaitu
Metode Penelitian, Desain Penelitian, Lokasi dan Subjek Penelitian, Definisi
Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik
Pengumpulan Data, dan Analisis Data. Bab IV berupa Hasil Penelitian dan
Pembahasan yang terdiri dari tiga sub bab yaitu KBKr setiap Kelompok Siswa
pada Masing-masing Sub Indikator, KBKr setiap Kelompok Siswa pada Seluruh
Sub Indikator dan KBKr Siswa secara Keseluruhan. Bab V berupa Kesimpulan
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMAN1 Ciasem di kota Subang. Subjek penelitian
adalah siswa X MIA 3 yang berjumlah 35 orang.
3.2 Desain Penelitian
Pada penelitian ini digunakan desain “Posttest Only One Group Design”.
Desain penelitian tersebut dipilih karena penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh yang terjadi setelah subjek diberi perlakuan (dalam hal ini
model pembelajaran inkuiri). Berdasarkan desain penelitian ini, dibutuhkan hanya
satu kelas subjek sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen dipilih secara acak
dari populasi yang homogen dan mendapatkan perlakuan berupa pembelajaran
inkuiri yang diakhiri dengan postes. Postes dilakukan untuk melihat pencapaian
KBKr siswa melalui proses pembelajaran. Justifikasi dari pemilihan desain
penelitian ini adalah desain ini mampu menerapkan model pembelajaran inkuiri
yang dapat mengembangkan KBKr siswa. Adapun desainnya sebagai berikut:
(Wiersman, W. dan Stephen G. J, 2009).
Gambar 3.1. Desain Penelitian Posttest Only One Group Design
Dalam penelitian ini, disusun bagan alur penelitian agar penelitian
berlangsung secara terarah,sistematis, dan sesuai dengan tujuan. Alur penelitian
menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan penelitian.
Adapun alur penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.2.
G1 X O1 Keterangan:
G1: Kelas eksperimen
X : Perlakuan
24
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Alur penelitian
Analisis standar isi mata pelajaran kimia SMA dan buku kimia pada materi perkembangan teori atom
Pembuatan perangkat pembelajaran (RPP, artikel, LKS) dan instrumen penelitian (LKS, tes tertulis, lembar observasi,pedoman wawancara) Tahap
Persiapan
Validasi instrumen penelitian (tes tertulis)
Uji coba instrumen penelitian (tes tertulis)
25
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan alur penelitian pada Gambar 3.2, dapat diuraikan langkah-langkah
penelitian yang dilakukan yaitu :
1) Tahap Persiapan
a. Menentukan sekolah dan kelas penelitian
b. Menentukan materi yang akan diteliti yaitu perkembangan teori atom.
c. Melakukan konsultasi dengan guru mata pelajaran kimia di sekolah
penelitianmengenai karakteristik siswa di kelas yang akan diberikan
perlakuan.
d. Menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar materi pelajaran
kimia SMA.
e. Melakukan studi kepustakaan mengenai model pembelajaran inkuiri,
keterampilan berpikir kritis dan perkembangan teori atom.
f. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk materi
perkembangan teori atom dengan model pembelajaran inkuiri.
g. Membuat perangkat penelitian (LKS, artikel, RPP) dan instrumen
penelitian (soal, lembar observasi dan pedoman wawancara).
h. Mempersiapkan dan mengurus surat izin penelitian.
i. Melakukan validasi instrumen penelitian (tes tertulis) yang telah
dibuat.
j. Merevisi/memperbaiki instrumen penelitian.
2) Tahap Pelaksanaan
a. Tahap pelaksanaan dilakukan kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran inkuiri.
b. Pelaksanaan postes
Postes diberikan setelah pembelajaran berlangsung.
c. Mengisi lembar observasi
26
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Pelaksanaan wawancara
Wawancara dilaksanakan di luar proses pembelajaran.
3) Tahap Akhir
a. Mengolah data hasil penelitian.
b. Menganalisis hasil penelitian.
c. Membuat kesimpulan.
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriptif. Penelitan deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya (Best
dalam Sukardi, 2003). Tujuan utama dari penelitian deskriptif ini adalah
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang
akan diteliti secara tepat (Sukardi, 2003).
3.4 Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan penafsiran dalam menterjemahkan beberapa
istilah dalam penelitian ini, maka penulis mencantumkan beberapa pengertian atau
definisi terkait istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Istilah-istilah
tersebut yaitu:
a. Model pembelajaran inkuiri adalah kegiatan yang menekankan kepada
proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 2006).
b. Keterampilan berpikir kritis adalah suatu pemikiran yang masuk akal, dan
reflektif yang berfokus pada penentuan apa yang harus dipercaya dan
dikerjakan (Ennis dalam Costa, 1985).
27
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen merupakan alat untuk memperoleh data. Instrumen yang
digunakan diuji terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan realibilitas.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) LKS (Lembar Kerja Siswa)
Lembar kerja siswa merupakan salah satu sarana yang bisa
digunakan oleh guru untuk menciptakan kreativitas siswa yang aktif dalam
proses pembelajaran. LKS berisi tentang serangkaian pertanyaan yang
harus dijawab dalam kegiatan mengamati artikel (Rahayu, 2010).
2) Soal Tes Tertulis
Arikunto (2007) menyatakan bahwa tes adalah penilaian yang
komprehensif terhadap seorang individu atau keseluruhan usaha program
evaluasi. Amir (dalam Arikunto, 2007) menyatakan bahwa tes adalah
suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh
data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang,
dengan tepat dan cepat.
Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang
diberikan sesudah pembelajaran inkuiriuntuk mengetahui bagaimana
keterampilan berpikir kritis siswa pada materi perkembangan teori atom.
Soal tes tertulis yang digunakan berbentuk uraian yang berjumlah 7 butir
soal. Firman (2000) menyatakan bahwa soal uraian adalah soal yang
jawabannya menuntut siswa untuk mengorganisir gagasan atau hal-hal
yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan gagasan tersebut
dalam bentuk tulisan, sehingga siswa dapat mengeksplorasi jawaban sesuai
dengan pemahaman yang dimilikinya mengenai pembelajaran. Dalam
penelitian ini, tes tertulis tersebut diberikan untuk mengetahui bagaimana
keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran perkembangan teori
28
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Lembar Observasi
Observasi merupakan salah satu instrumen yang dapat hanya
mengukur sikap dari responden, selain itu dapat juga digunakan untuk
merekamberbagai fenomena yang terjadi seperti perilaku manusia, proses
kerja, gejala-gejala alam situasi, dan kondisi. Dalam penelitian ini, lembar
observasi dibuat untuk mengamati keterlaksanaan pola 5 M dalam
pembelajaran.
4) Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang ditujukkan
kepada siswa dengan tujuan untuk mengukur hal-hal yang lebih mendalam
mengenai pencapaian keterampilan berpikir kritis siswa, yang tidak dapat
diungkapkan melalui instrumen tes tertulis.
3.6 Proses Pengembangan Instrumen
Instrumen yang telah dibuat dikembangkan untuk mengetahui kelayakan
dalam mengukur ketercapian keterampilan berpikir kritis siswa, yaitu dengan diuji
validitasnya. Suatu instrumen dikatakan valid, jika instrumen yang digunakan
dapat mengukur apa yang seharusnya diukur yaitu keterampilan berpikir kritis
siswa (Sugiyono, 2012). Validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
validitas isi. Validitas isi terhadap instrumen ini dilakukan oleh dosen ahli
sebanyak dua orang. Validitas tersebut dengan cara mempertimbangkan
kesesuaian antara butir soal dalam tes tertulis dan pertanyaan pada wawancara
terhadapindikator-indikator keterampilan berpikir kritis yang diujikan, sehingga
dapat digunakan untuk mengukur pencapaian keterampilan berpikir kritis.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
menentukan sumber data kemudian menentukan jenis data. Teknik pengumpulan
data dan instrumen yang digunakan disajikan pada Tabel 3.1.
29
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber Data Teknik Pengumpulan
Data Instrumen
Siswa kelas eksperimen Postes Soal tes tulis
Siswa kelas eksperimen Observasi Lembar Observasi
Siswa kelas eksperimen Wawancara Daftar pertanyaan
3.8 Analisis Data
Teknik analisis data tediri dari analisis hasil tes, lembar observasi dan analisis
hasil wawancara. Data hasil tes yang diperoleh berupa nilai postes untuk kelas
eksperimen. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis
data:
1. Pengolahan Data Hasil Tes Tertulis
a. Jawaban siswa pada postes diperiksa dan dibandingkan dengan kunci
jawaban
b. Memberikan skor terhadap jawaban siswa
c. Mengubah nilai postes ke dalam bentuk persen (%). Persamaan yang
digunakan untuk menghitung persentasenya adalah :
Keterangan:
NP = Nilai persentase
R = Skor mentah yang diperoleh siswa
SN = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
e. Menghitung nilai rata-rata seluruh siswa
f. Menentukan kriteria kemampuan seluruh siswa berdasarkan skala
30
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Skala Kriteria Kemampuan Siswa (Arikunto, 2009)
Nilai Kriteria Kemampuan
g. Mendeskripsikan data penelitian mengenai pencapaian masing-masing
sub indikator keterampilan berpikir kritis pada setiap kelompok siswa.
h. Mendeskripsikan data penelitian mengenai pencapaian seluruh sub
indikator keterampilan berpikir kritis pada setiap kelompok siswa.
i. Mendeskripsikan data penelitian mengenai pencapaian keterampilan
berpikir kritis seluruh siswa pada pembelajaran perkembangan teori
atom dengan model pembelajaran inkuiri.
2. Lembar observasi
Hasil lembar observasi dianalisis bersamaan dengan data jawaban tes
siswa sebagai data pendukung penilaian sehingga dapat diperoleh
pembahasan mengenai bagaimana keterampilan berpikir kritis siswa dalam
pembelajaran perkembangan teori atom.
3. Wawancara
Hasil wawancara dianalisis bersamaan dengan data jawaban tes sebagai
data pendukung sehingga dapat diperoleh pembahasan mengenai
bagaimana keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan
pada bab IV, maka dapat diperoleh kesimpulan mengenai keterampilan
berpikir kritis siswa pada pembelajaran teori atom dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri sebagai berikut :
1. Pencapaian KBKr masing-masing kelompok siswa pada setiap sub
indikator adalah :
a. Keterampilan merumuskan pertanyaan untuk siswa kelompok tinggi
tergolong sangat baik yaitu (83,33 %), kelompok sedang tergolong
baik (80,26 %) dan kelompok rendah tergolong baik (62,50 %).
b. Keterampilan mengemukakan hipotesis untuk siswa kelompok tinggi
dan sedang tergolong sangat baik yaitu 93,75 % dan 86,84 %. Siswa
kelompok rendah tergolong baik yaitu 62,50 %.
c. Keterampilan memberikan penjelasan prinsip dasar untuk siswa
kelompok tinggi, sedang dan rendah tergolong sangat baik yaitu 100
%, 96,49 %, dan 100 %.
d. Keterampilan melaporkan hasil penelusuran untuk siswa kelompok
tinggi tergolong baik (75 %), kelompok sedang dan rendah tergolong
cukup yaitu49,67 % dan 50 %.
e. Keterampilan menyebutkan contoh aplikasi untuk siswa kelompok
tinggi tergolong baik(68,33 %), siswa kelompok sedang tergolong
kurang (34,21 %), dan siswa kelompok rendah tergolong sangat
51
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Keterampilan memberikan penjelasan hasil uji hipotesis untuk siswa
kelompok tinggi, sedang dan rendah tergolong sangat baik yaitu 100
%, 97,37 %, dan 98,68 %.
g. Keterampilan mengemukakan kesimpulan untuk siswa kelompok
tinggi sebesar tergolong baik (75 %), kelompok sedang tergolong
kurang (40,13 %), dan kelompok rendah tergolong sangat kurang
(15,62 %).
2. Pencapaian KBKr siswa kelompok tinggi dan sedang tergolong baik yaitu
83,63% dan 69,28. Pencapaian KBKr siswa kelompok rendah tergolong
cukup yaitu sebesar 58,11%.
3. Pencapaian KBKr siswa secara keseluruhan tergolong baik dengan
persentase sebesar 70,34 %.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang dapat
diberikan diantaranya sebagai berikut :
1. Dalam penelitian ini, sub indikator yang kurang dapat dikembangkan
oleh siswa kelompok tinggi dan sedang adalah menyebutkan contoh
aplikasi teori atom Bohr. Hendaknya siswa lebih banyak diberi
sumber-sumber belajar yang mengarah kepada fenomena atau yang dekat dengan
kehidupan sehari-hari agar dapat melatih keterampilan menyebutkan
contoh aplikasi.
2. Sub indikator yang kurang dapat dikembangkan oleh siswa kelompok
rendah ialahmengemukakan kesimpulan, hendaknya dilakukan perbaikan
dengan cara guru harus lebih membimbing siswa dalam memahami
konsep dan mengerjakan LKS yang disediakan, sehingga siswa dapat
menyimpulkan pembelajaran dengan baik.
3. Penggunaan model pembelajaran inkuiri disarankan agar diterapkan pada
pembelajaran materi kimia lainnya seperti koloid, larutan, dan
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia.
Surabaya: Erlangga University Press.
Arifin, M, et al. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia (IMSTEP).
Bandung: Jurnal Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Atwood, Margaret. (1990). Critical Thinking, Collaboration and Citizenship:
Inventing a Framework Appropriate for Our Times. USA: Charles C
Thomas, Publisher.
Ayu dkk. (2012). Increasing of Critical Thinking Skills using Inquiry
Learning Model in Sub Material Solubility and Solubility Product in
Grade XI RSBI Senior High School I Bojonegoro. UNESA Journal of
Chemical Education Vol.1 no.1
Brady, J. (1999).Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Binarupa
Aksara.
Bruner, J.S. (1960). The Process of Education. New York : Vintage Book.
Costa, A. L. (1985). ”The Principal’s Roller in enchanging thinking skill”. In
A. L. Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Thingking.
53
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Depdikbud.1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :Balai Pustaka.
Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi keempat. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ennis, R. (1997). Incorporating Critical Thinking in The Curiculum: An
Introduction to Some Basic Issue. Spring (3).Vol 16.
Ergul, Ramziye dkk.(2011).The Effects Inquiry- Based Science Teaching in
Elementary School Students Science Process Skill and Science Attitude.
Bulgarian Journal of Science and Eduucation Policy, Vol 5 No.1
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia.
Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Erlangga.
Hamalik, O. (2011). Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hofstein, D., et al. (1995). Developing Students’ Ability to Ask More and
Better Questions Resulting from Inquiry-Type Chemistry Laboratories.
Journal of Reserch in Science Teaching, 42 (7), hlm 791-806.
Joyce, B dan Well, M. (1996).Models of Teaching. New Jersey: Prentice Hal
Inc.
54
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keenan, C., Kleneifelter, D., dan Wood, J. 1995. Ilmu Kimia untuk
Universitas. Jakarta: Erlangga.
Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung. Remaja: Rosdakarya.
Muijs, D & D. Reynolds. 2008. Effective Teaching: Teori dan Aplikasi, edisi
kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Prayitno, E. (2004).Motivasi dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud.
Rahayu, D. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Discovery-Inquiry untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar dan KBKr Siswa SMA. Skripsi Sarjana
pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada.
Slavin, R.E. 2002. Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik.
(Terjamah oleh Nurulita). Bandung: Nusa Media.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan
55
Raden Nuri Pertiwi, 2014
Analisis Pencapaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Perkembangan Teori Atom Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suyanti, R.D. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syamsuddin, M. Abin. (2009). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja
Rosda.
Umroh, S. (2010).Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X pada
Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Menggunakan
Metode Pembelajaran Discovery-Inquiry. Skripsi Sarjana pada
FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Undang-Undang Repbulik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tantang Sistem
Pendidikan Nasional.
Watoni, H. 2013. Kimia untuk SMA/MA kelas X. Bandung: Yarama Widya.
Wiseman, F.L. 1981. “The Teaching of College Chemistry: Role of Student
Development Level”.Journal of Chemical Education, 58(6) : 484-488.