DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK...i
LEMBAR PENGESAHAN...ii
LEMBAR PERNYATAAN...iii
KATA PENGANTAR...iv
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR GAMBAR...ix
DAFTAR TABEL...x
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang Masalah...1
B. Identifikasi Masalah...2
C. Rumusan Masalah...3
D. Tujuan Penelitian...3
E. Manfaat Hasil Penelitian...3
F. Definisi Operasional...5
G. Hipotesis Tindakan...8
B. Rasa Ingin Tahu ...17
C. Hakekat Pembelajaran IPA...26
D. Materi Pembelajaran IPA...28
BAB III METODE PENELITIAN ...34
A. Metode, Model dan Alur Penelitian...34
B. Subyek dan Lokasi Penelitian...47
C. Teknik Pengumpulan Data...48
D. Pengolahan Data Dan Analisis Data...49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...53
A. Deskripsi Hasil Penelitian...53
B. Pembahasan...82
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI...91
A. Simpulan...91
B. Rekomendasi...92
DAFTAR PUSTAKA...94
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan terhadap
orang lain agar orang lain memiliki pengetahuan dan keterampilan.
Keberhasilan suatu pendidikan tidak luput dari usaha dan peranan guru sebagai
penggerak dibidang pendidikan. Oleh karena itu, sebagai guru harus menguasai
berbagai macam metode dan pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan
hasil pembelajaran.
Namun demikian, kenyataan dilapangan menunjukkan keberhasilan
pendidikan masih kurang. Salah satu faktor penyebab kegagalan tersebut
adalah kurang bervariasinya model-model pembelajaran yang dilaksanakan
oleh guru, atau kurang sesuainya pendekatan yang diterapkan dalam proses
belajar mengajar.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di SDN Pasirangin 01 rasa
ingin tahu yang ada pada diri siswa masih kurang hal ini ditandai dengan
banyaknya siswa yang masih mengobrol ketika guru memulai pembelajaran,
rasa mengantuk pada saat proses belajar mengajar dan masih banyaknya siswa
yang tidak berani mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru. Dengan rendahnya rasa ingin tahu pada siswa tentunya
mempengaruhi rendahnya pencapaian hasil proses pembelajaran yang masih
Bedasarkan uraian diatas maka peneliti mengambil Pendekatan Inquiry
sebagai salah satu pendekatan yang akan diterapkan pada pembelajaran IPA di
kelas IV SDN Pasirangin 01.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada latar belakang masalah
dapat diketahui bahwa guru telah gagal dalam melakukan proses belajar
mengajar yang disebabkan oleh faktor penerapan model-model pembelajaran
dan pendekatan yang kurang tepat dalam upaya meningkatkan rasa ingin tahu
pada diri siswa yang ditandai dengan banyaknya siswa yang masih mengobrol
pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, rendahnya aktifitas dan
kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran, rendahnya kemampuan siswa
dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru, terdapat siswa yang mengantuk dan terlihat jenuh dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian akan dilakukan
penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan rasa ingin tahu siswa
dengan menerapkan Pendekatan Inquiri . Oleh karena itu, melalui penelitian ini
diusulkan judul PTK adalah : “ Penerapan Pendekatan Inquiri Untuk
Meningkatkan Rasa Ingin Tahu Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
IPA Tentang Struktur Bagian Tumbuhan Di Kelas IV SDN Pasirangin 01
C.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan permasalahan
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA melalui pendekatan inquiri
pada pembelajaran IPA tentang struktur bagian tumbuhan dikelas IV SDN
Pasirangin 01 ?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang struktur bagian
tumbuhan dalam upaya meningkatkan rasa ingin tahu siswa melalui
pendekatan inquiri pada pembelajaran IPA dikelas IV SDN Pasirangin 01 ?
3. Bagaimanakah peningkatan rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPA
tentang struktur bagian tumbuhan dikelas IV SDN Pasirangin 01 ?
4. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA
tentang struktur bagian tumbuhan dikelas IV SDN Pasirangin 01 ?
D.Tujuan Penelitian
Secara lebih khusus, tujuan pendidikan ini adalah :
1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran IPA melalui pendekatan
inkuiri pada mata pelajaran IPA dikelas IV SDN Pasirangin 01.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA dalam upaya
meningkatkan rasa ingin tahu siswa melalui pendekatan inkuiri pada mata
pelajaran IPA dikelas IV SDN Pasirangin 01.
3. Untuk mengetahui peningkatan rasa ingin tahu siswa melalui pendekatan
E. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan
pertimbangan dalam upaya memperbaiki pengelolaan pembelajaran untuk
meningkatkan rasa ingin tahu siswa yang memicu keberhasilan siswa dalam
balajar siswa dalam proses pembelajan. Oleh karena itu, manfaat penelitian
bagi siswa adalah :
1. Diharapkan dapat memberikan latihan pada siswa untuk menemukan konsep
dan prinsip dengan pembelajaran bermakna agar tidak mudah terlupakan,
sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
2. Diharapkan dapat meningkatkan rasa ingin tahu pada siswa terhadap suatu
pokok bahasan dengan ditandai oleh meningkatnya hasil belajar siswa.
3. Diharapkan dapat lebih meningkatkan interkasi antara guru dengan siswa,
interaksi antar siswa dengan siswa agar lebih akrab dan menjalin kerjasama
dengan baik.
Sementara itu manfaat khusus bagi guru adalah :
1. Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengajar guru.
2. Diharapkan dapat meningkatkan hasil prestasi siswa dalam pembelajaran
khususnya pada pembelajaran IPA di SD.
3. Diharapkan dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan bagi guru dalam
Selain itu manfaat penelitian bagi pihak sekolah adalah :
1. Dapat dijadikan sebagai bahan masukkan bagi para guru.
2. Dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas sekolah
khususnya pada mata pelajaran IPA.
3. Sebagai perbaikan proses dan hasil belajar siswa sehingga tercipta sistem
pembelajaran yang kondusif dan penuh inovasi.
F. Definisi Operasional
Judul penelitian : Penerapan Pendekatan Inquiri Untuk Meningkatkan Rasa
Ingin Tahu Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Tentang Struktur
Bagian Tumbuhan Dikelas IV SDN Pasirangin 01 Cileungsi Bogor.
Adapun variabel yang terdapat pada PTK ini adalah :
1. Pendekatan Inquiri
Merupakan suatu pendekatan yang menekankan kepada siswa agar dapat
belajar secara mandiri dan dapat meyelesaikan masalah sendiri dan seorang
guru hanya berperan sebagai pembimbing pada saat mengalami kesulitan,
siswa belajar secara aktif dan dapat menemukan sendiri jawaban dari
pertanyaan yang mereka buat. Adapun yang menjadi ciri khas dari
pendekatan inquiri adalah terdapatnya sintaks dalam proses
pembelajarannya yaitu: tahap bertanya (ask), tahap mengamati (investigate),
tahap menghasilkan (create), tahap diskusi (discuss), tahap refleksi
2. Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu merupakan perasaan alami atau naluri alami yang dimiliki
oleh setiap manusia maupun hewan dimana mereka memiliki perasaan
penasaran didalam dirinya terhadap berbagai hal yang mendorong untuk
melakukan pengamatan dan penyelidikan dengan mengamati lingkungan
sekitar untuk mencari jawaban yang ada dalam pikiran mereka dan rasa
penasaran tersebut. Adapun yang menjadi ciri dari adanya rasa ingin tahu
adalah: aktif, kreatif, perhatian, terbuka, banyak bertanya, tidak cepat
membosankan.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemapuan yang diperoleh siswa yang
ditunjukkan dengan score (angka) sesuai dengan indikator dan kompetensi
dasar yang telah ditentukan.
G.Hipotesis Tindakan
Dari hasil refleksi awal, kajian teoritik dan kerangka berfikir tersebut yang
telah dikemukakan diatas maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah :
Melalui pendekatan inquiri dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan hasil
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metode, Model Dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian
Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat
reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri.
Penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dikelas disebut PTK atau
Calssroom Action Research yang dilakukan oleh guru didalam kelas.
Menurut Kemmis dan Carr (Aunurrahman,dkk, 2010 : 3.3-3.5) mengemukakan bahwa “ penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku didalam masyarakat sosial yang bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami situasi dimana pekerjaan itu dilakukan”.
Penelitian tindakan kelas sangat penting dilakukan guru karena dalam
mengajar guru sering kali dihadapkan pada masalah pembelajaran yang
mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa yang dipicu dari rendahnya rasa
ingin tahu siswa yang merupakan salah satu faktor penunjang dalam
keberhasilan proses pembelajaran. Oleh sebab itu peneliti memilih bentuk
metode Penelitian Tindakan Kelas berdasarkan alasan diatas.
Sebagaimana dikemukakan oleh Aunurrahman,dkk (2010 : 5-11) tujuan
dari PTK adalah untuk meningkatkan kinerja pembelajaran di kelas. PTK juga
bertujuan untuk meningkatkan relevansi pendidikan, meningkatkan hasil
a. Manfaat penelitian tindakan kelas bagi guru, yaitu :
1) Membantu guru memperbaiki cara pembelajaran
2) Membantu guru agar menjadi lebih profesional
3) Dapat menunjukan bahwa dia mampu menilai dan mampu
memperbaiki cara menyampaikan materi pembelajaran.
4) Mampu menunjukan otonominya sebagai pekerja profesional
5) Meningkatkan rasa percaya diri guru
6) Aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
b. Manfaat penelitian bagi siswa, yaitu :
1) Meningkatkan hasil atau proses belajar siswa
2) Guru dapat menjadi model bagi para siswa dalam bersikap kritis
terhadap hasil belajarnya
2. Model Penelitian
Ada banyak model penelitian tindakan kelas yang dapat digunakan dalam
penelitian diantaranya desain AR model Kurt Lewin, desain PTK model
Kemmis & McTaggart, desain PTK model Jhon Elliot, desai PTK model
Hopkins, dl.
Model penelitian yang dipilih untuk diterapkan dalam penelitian ini adalah
Gambar 3.1 Desain PTK model Kemmis & McTaggart
Kemmis dan Taggart (Aunurrahman,dkk, 2010 : 3.7) mengemukakan ada
empat tahapan dalam PTK yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan
yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dalam PTK ada 4 tahap
dasar yang saling terkait dan berkesinambungan yaitu :
a. Perencanaan (planning), yaitu tindakan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki ,meningkatkan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai
solusi.
b. Tindakan/ pelaksanaan (action), yaitu apa yang harus dilakukan atau
peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang
diinginkan.
c. Pengamatan (observing), yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari
tindakan yang dilaksanakan oleh siswa.
d. Refleksi (Reflecting), yaitu peneliti yang mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan atau hasil atau dampak tindakan dari berbagai kriteria.
Plan Revised
Plan Reflect
Act & Observe
3. Alur Penelitian
Pelaksanaan PTK yang dilakukan peneliti terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I
dan siklus II. Gambar pada setiap siklus yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
a. Siklus I
1) Perencanaan (planning)
Pada tahap ini guru merencanakan dan menyusun RPP yang
disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Materi pada
pembelajaran pada siklus pertama adalah pengertian akar, fungsi dan
bagian-bagiannya. Media yang digunakan yaitu media gambar tanaman
bayam yang telah dipersiapkan guru. Pada tahap ini langkah-langkah
pembelajaran disusun menggambarkan pembelajaran IPA dengan
menggunakan pendekatan inquiri. Tahap-tahap perencanaan yang
dilakukan adalah :
a) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan pendekatan
inquiri
b) Membuat atau mempersiapkan media pembelajaran
c) Mendesain instrumen yang diigunakan untuk mengumpulkan data
tentang kegiatan guru dan siswa pada saat pembelajaran serta hasil
2) Tindakan (Action)
Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah melalui
pelaksanaan proses pembelajaran. Proses pembelajaran dilakukan
dengan materi sub pokok bahasan yang sesuai dengan yang
direncanakan yaitu pengertian akar, fungsi dan bagian-bagiannya
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terbagi dalam tiga tahap
yaitu :
a) Tahap awal
(1) Pemberian apersepsi sebagai pembuka pelajaran dan pendukung
kelancaran proses belajar mengajar dengan mengaitkan materi yang
akan dipelajari dengan materi pembelajaran yang sudah lalu serta
dengan pengetahuan awal siswa yang berhubungan dengan materi
yang akan dibahas.
(2) Pemberian motivasi bagi siswa melalui pertanyaan atau
menunjukkan gambar tanaman
b) Tahap kegiatan inti
(1) Menyampaikan tujuan pembelajaran
(2) Pelaksanaan pengamatan dengan menggunakan media gambar
tanaman bayam yang telah disiapkan. Pelaksanaan pada kegiatan
inti sudah menggunakan pendekatan inkuiri. Tahapan-tahapan
(3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang akar dan jenis-jenis
akar
(4) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok
terdiri dari 5 orang putra dan putri
(a) Tahap Bertanya (ask)
Pada tahap ini guru mengajukan kembali pertanyaan
mengenaigambar tanaman bayam yang disajikan dan guru
membagikan LKS kepada setiap kelompok
(b) Tahap Penyelidikan (Investigate)
Guru mengarahkan siswa untuk melakukan pengamatan dan
mengidentifikasi jenis akar dari masing-masing gambar tanaman
yang telah disiapkan.Dengan melakukan pengamatan dalam
kelompok guru menginstruksikan agar siswa melakukan
pengamatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS. Guru
membimbing siswa selama siswa melakukan pengamatan dan
mengidentifikasi gambar-gambar tanaman tersebut. Guru
menginstruksikan kepada kelompok yang telah selesai agar
(c) Tahap Menghasilkan (create)
Setelah siswa selesai melakukan pengamatan, guru mengarahkan
siswa untuk melakukan diskusi kelompok guna menyusun
penjelasan kesimpulan dan hasil temuan selama pengamatan
terhadap gambar-gambar tanaman tersebut
(d) Diskusi (discuss)
Setiap kelompok melakukan diskusi terhadap hasil pengamatan
gambar- gambar tanaman yang telah disiapkan. Siswa menyusun
hasil pengamatan dalam bentuk laporan. Siswa
mempresentasikan/membacakan hasil dari pengamatan. Siswa
bersama-sama melakukan diskusi terhadap hasil pengamatan dari
seluruh kelompok. Siswa secara bersama-sama menarik
kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan.
(e) Tahap Refleksi (reflect)
Guru memberikan penguatan dan koreksi sambil menuliskannya
diwhite board sebagai berkut : bahwa jenis akar bermacam-macam
tidak semua tumbuhan berkayu hanya memiliki akar tunggang dan
tidak semua tumbuhan berbatang basah / batang rumput hanya
memiliki akar serabut. Guru memberikan kesempatan
bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman dan
memberikan penguatan.
c) Sedangkan tahap akhir
(1) Pemberian waktu untuk bertanya kepada siswa
(2) Pemberian tes tertulis sebagai pengukur tercapainya tujuan
pembelajaran
3. Observasi (observing)
Observasi terhadap pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti dan
dibantu teman sejawat (mahasiswa atau guru). Dalam hal ini, dilakukan
pengamatan terhadap guru dan siswa dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disiapkan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa
lembar angket rasa ingin tahu yang disebarkan kepada siswa sebagai
alat ukur peningkatan rasa ingin tahu pada siswa selama proses belajar
mengajara berlangsung. Selain itu juga berupa hasil tes individu dan
lembar LKS untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa akibat
faktor dari rasa ingin tahu siswa dalam proses belajar.
4. Refleksi (Reflekting )
Pada tahap refleksi ini dikaji tentang hal-hal yang harus dipertahankan
pada siklus 2 sehingga diakhir kegiatan refleksi ini dihasilakn
perencanaan ulang untuk siklus selanjutnya.
b. Siklus II
1) Perencanaan (Planning)
Setelah dilakukan refleksi pada siklus pertama, maka pada perencanaan
disiklus ke dua guru merencanakan dan menyusun RPP perbaikan yang
disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Materi pada
pembelajaran pada siklus II mengenai pengertian batang, fungsi dan
bagian-bagiannya. Media yang digunakan yaitu gambar tanaman bayam
dan bentuk realia dari tanaman bayam. RPP yang dibuat telah
menggunakan pendekatan inkuiri. Tahap-tahap yang dilakukan adalah:
a) Memperbaiki skenario pembelajran dengan penerapan pendekatan
inquiri
b) Membuat atau mempersiapkan media dan alat bantu pembelajaran
yang lebih menunjang
c) Memperbaiki desain instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data tentang kegiatan guru dan siswa pada saat pembelajaran serta
2) Tindakan (Action)
Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah melalui pelaksanaan
proses pembelajaran sesuai skenario yang telah diperbaiki. Proses
pembelajaran dilakukan dengan materi sub pokok bahasan sesuai dengan
yang direncanakan yaitu tentang pengertian batang, fungsi dan
bagian-bagiannya. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terbagi dalam 3
tahap yaitu :
a) T ahap kegiatan awal
(1) Pemberian apersepsi sebagai pembuka pelajaran dan pendukung
kelancaran proses belajar mengajar dengan mengaitkan materi yang
akan dipelajari dengan materi pembelajaran yang sudah lalu serta
dengan pengetahuan awal siswa yang berhubungan dengan materi
yang akan dibahas.
(2) Pemberian motivasi bagi siswa melalui pertanyaan atau gambar
tanaman dan bentuk realia dari tanaman tersebut.
b) Tahap kegiatan inti
(1) Menyampaikan tujuan pembelajaran
(2) Pelaksanaan pengamatan dengan menggunakan media gambar
tanaman bayam yang telah disiapkan. Pelaksanaan pada kegiatan
(3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang batang dan
jenis-jenis batang
(4) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok
terdiri dari 5 orang putra dan putri
(a) Tahap Bertanya (ask)
Guru mengajukan kembali pertanyaan mengenai gambar dan
bentuk relia dari tanaman bayam yang disajikan.Guru membagikan
LKS kepada setiap kelompok.
(b) Tahap Penyelidikan (Investigate)
Guru mengarahkan siswa untuk melakukan pengamatan
berdasarkan petunjuk LKS secara berkelompok dan membagi tugas
dari masing-masing anggota dari kelompok dengan menunjuk
siswa sebagi ketua, sekretaris dan anggota dan menjelaskan tugas
dari bagian-bagian tersebut. Dengan melakukan pengamatan
dalam kelompok guru menginstruksikan agar siswa melakukan
pengamatan sesuai dengan petunjuk dalam LKS.Guru membimbing
siswa selama siswa melakukan pengamatan dilingkungan sekolah
Guru menginstruksikan kepada kelompok yang telah selesai agar
kembali masuk ke kelas dan duduk di meja kelompoknya
masing-masing.
(c) Tahap Menghasilkan (create)
Setelah siswa selesai melakukan pengamatan, guru mengarahkan
penjelasan kesimpulan dan hasil temuan selama pengamatan diluar
kelas
(d) Diskusi (discus )
Setiap kelompok melakukan diskusi terhadap pengamatan tanaman
yang terdapat dilingkungan sekolah. Siswa menyusun hasil
pengamatan dalam bentuk laporan.Siswa
mempresentasikan/membacakan hasil dari pengamatan.Siswa
bersama-sama melakukan diskusi terhadap hasil pengamatan dari
seluruh kelompok.Siswa secara bersama-sama menarik kesimpulan
berdasarkan hasil pengamatan.
(e) Tahap Refleksi (reflect)
Guru memberikan penguatan dan koreksi sambil menuliskannya
diwhite board sebagai berkut : bahwa jenis batang
bermacam-macam tidak semua tumbuhan yang berkayu memiliki akar
tunggang dan tidak semua tumbuhan yang berbatang basah
memiliki akar serabut. Guru memberikan kesempatan bertanya
siswa mengenai materi yang belum dipahami.Guru bersama siswa
bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman dan memberikan
penguatan
c) Tahap kegiatan akhir
(2) Pemberian tes tertulis sebagai pengukur tercapainya tujuan
pembelajaran khusus
3) Observasi ( Observing )
Observasi terhadap pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti dan
dibantu teman sejawat (mahasiswa atau guru). Dalam hal ini, dilakukan
pengamatan terhadap guru dan siswa dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disiapkan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa
lembar angket rasa ingin tahu yang disebarkan kepada siswa sebagai
alat ukur peningkatan rasa ingin tahu pada siswa selama proses belajar
mengajara berlangsung. Selain itu juga berupa hasil tes individu dan
lembar LKS untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa akibat
faktor dari rasa ingin tahu siswa dalam proses belajar.
4. Refleksi ( Reflekting )
Pada tahap refleksi ini dikaji tentang hal-hal yang harus dipertahankan
dan hal-hal yang harus diperbaiki serta solusinya yang akan diterapkan
pada siklus 2 sehingga diakhir kegiatan refleksi ini dihasilakn
B.Subyek Dan Lokasi Penelitian
1. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Pasirangin 01
Desa Cipenjo Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor yang berjumlah 25
orang. Penelitian ini dilakukan pada pada bulan November minggu ke 3 tahun
pelajaran 2012/2013. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah pendekatan
inquiri pada pembelajaran IPA.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Pasirangin 01 yang berlokasi di Jl. Mandor
Senan Rt 01 Rw 01 Desa Cipenjo Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.
Sekolah ini berada di dekat kawasan perumahan yaitu perumahan Metland
Cileungsi. Sekolah ini merupakan sekolah inti digugus 04 Cileungsi. Meskipun
sekolah ini adalah sekolah inti dan berada dikawasan perumahan akan tetapi
masih terdapat masyarakat dan wali murid yang menganggap bahwa sekolah
dasar merupakan sekolah biasa saja yang menuntut anak cukup untuk dapat
membaca, menulis dan berhitung saja. Sehingga rasa ingin tahu, motivasi dan
semangat belajar siswa kurang karena tidak ikut berperannya orang tua dalam
hal ini. Hal ini yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah
C. Tehnik Pengumpulan Data
a. Tes
Tes adalah suatu bentuk tugas yang terdiri dari sejumlah pertanyaan atau
perintah-perintah. Tes ini diberikan kepada siswa dalam bentuk tes individu
dan LKS. Tes yang dierikan kepada siswa dalam bentuk soal pilihan ganda
yang berjumlah 10 soal.
b. Non tes
Non yang dipilih oleh peneliti yaitu berupa angket dan lembar observasi.
1) Angket
Menurut Suharsimi (Acep Yoni,SS, 2010: 172) mengemukakan bahwa
angket adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui. Jawaban biasanya dilakukan secara tertulis, sebagian
besar penelitian pada umumnya menggunakan angket sebagai metode
yang dipilih untuk mengumpulkan data karena punya banyak kebaikan.
Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup yang terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban, yaitu : sangat senang,
2) Lembar Observasi
Lembar obervasi digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melakukan
observasi yang dilakukan terhadap guru dan siswa guna memperoleh data
yang diinginkan.
D.Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Observasi
Pedoman Observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi
deskriptif. Kekurangan yang terdapat dalam lembar observasi siswa maupun
lembar observasi guru berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh
observer menjadi bahan acuan bagi peneliti untuk memperbaiki proses
pembelajaran didalam kelas berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Perbaikan
proses pembelajarn disiklus II diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dan meningkatnya aspek rasa ingin tahu pada diri siswa yang memicu
siswa untuk lebih semangat belajar.
2. Angket Angket terdiri dari pertanyaan-pertanyaan dengan penskoran sebagai berikut :
skor 4 untuk jawaban sangat senang, skor 3 untuk jawaban senang, skor 2
untuk jawaban kurang senang, dan skor 1 untuk jawaban tidak senang.
Bentuk perhitungan dalam pengolahan data dari lembar angket menurut Acep
Data hasil angket yang telah diolah tersebut dibuat kualifikasi dengan kriteri
[image:25.595.122.518.267.444.2]sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kriteria Respon Rasa Ingin Tahu Siswa
PROSENTASE KRITERIA
75%-100% Sangat Tinggi
50%-75% Tinggi
25%-50% Sedang
0%-25% Rendah
3. Analisis Hasil Tes Belajar
Tes belajar yang dilakukan kepada siswa yaitu berupa soal pilihan ganda yang
terdiri dari 10 butir soal. Setiap butir soal memiliki skor nilai sebesar 10 poin.
Adapun perhitungan dalam mengolah data hasil belajar siswa menurut
Tabel 3.2 Kriteria Nilai Hasil Belajar
SKOR KRITERIA
90-100 Sangat baik
80-89 baik
70-79 Cukup baik
0-69 kurang
Sedangkan cara menghitung rata-rata yang diperoleh keseluruhan siswa adalah
Untuk mengetahui prosentase siswa yang telah mencapai KKM maka
selanjutnya data nilai hasil belajar siswa dibandingkan dengan nilai KKM IPA
kelas IV di SDN Pasirangin 01 yaitu 70. Adapun cara menghitung prosentase
banyaknya siswa yang sudah mencapai KKM adalah sebagai berikut :
Keterangan : TB = Ketuntasan Belajar
N = Jumlah seluruh siswa
Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan
PROSENTASE KRITERIA
75%-100% Sangat Tinggi
50%-75% Tinggi
25%-50% Sedang
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang dilakukan dalam
pembelajaran IPA tentang bagian-bagian tumbuhan melalui penerapan
pendekatan inkuiri untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa kelas IV di
SDN Pasirangin 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistematika perencanaan pembelajaran pada umumnya sama hanya saja
pada PTK ini perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan
inquiri tampak lebih berbeda. Yang membedakannya dengan perencanaan
yang lain adalah tedapatnya 5 sintaks didalammya yaitu tahap ask, tahap
investigate, tahap create, tahap discuss dan tahap reflect. RPP siklus I dan
siklus II menekankan kepada kegiatan belajar siswa secara berkelompok
dimana setiap kelompok terdiri 5 orang yang terdiri dari putra dan putri.
Pada siklus I media yang digunakan oleh guru adalah berupa gambar
tanaman sedangkan pada siklus II media yang digunakan oleh guru adalah
bentuk realia dari tanaman tersebut. Pada siklus II dengan media yang
digunakan oleh guru terdapat peningkatan sehingga pada siklus II ini
penerapan pendekatan inquiri telah berhasil meningkatkan rasa ingin tahu
siswa sehingga meningkatkan pula hasil beljar siswa dan tujuan
2. Pelaksanaan pembelajaran dalam pembelajaran IPA di kelas IV dengan
menerapkan pendekatan inquiri dapat dikatakan telah berhasil menarik
perhatian dan memotivasi siswa sehingga rasa ingin tahu terhadap materi
yang akan disampaikan oleh guru menjadi hal ini dapat terlihat selama
proses pembelajaran belangsung. Siswa merasa senang dengan cara
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada siklus I siswa mengamati
gambar berwarna yang disajikan oleh guru secara berkelompok dan juga
siswa diminta untuk menuliskan hasil laporannya tersebut kedalam
lembar kerja yang telah disediakan. Akan tetapi, pada siklus I ini
penerapan pendekatan inquiri belum berhasil hal ini ditandai masih
terdapat siswa yang asyik mengobrol dengan . hal ini terjadi dikarenakan
siswa masih merasa bosan dengan hanya mengamati gambar saja.
Sedangkan pada siklus II penerapan pendekatan Inqiri dapat dikatakan
telah berhasil, hal ini ditandai dengan peningkatan hasil belajar maupun
aspek rasa ingin tahu pada masing-masing siswa. Pada siklus II guru tidak
lagi menggunakan media gamabar yang harus diamati oleh siswa akan
tetapi siswa diminta untuk mengamati tanman yang terdapat dilingkungan
sekolah dan menuliskan hasil laporannya dalam lembar kerja yang telah
disediakan oleh guru. Dengan mengamati bentuk realia dari tanaman
sekitar menarik perhatian dan meningkatkan rasa ingin tahu pada diri
siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan, siswa menjadi lebih
3. Peningkatan rasa ingin tahu pada diri siswa setelah menggunakan
pendekatan inkuiri lebih meningkat, hal ini dapat dilihat peningkatan yang
dicapai pada siklus II yaitu aktif 60% dengan kriteria tinggi menjadi
80% dengan kriteria sangat tinggi,, kreatif siswa yaitu 50% dengan
kriteria tinggi menjadi 75% dengan kriteria sangat tinggi, perhatian yaitu 50% dengan kriteria tinggi menjadi 75% dengan kriteria sangat
tinggi, keterbukaan yaitu 50% dengan kriteria tinggi menjadi 75% dengan kriteria sangat tinggi, banyak bertanya yaitu 40% dengan
kriteria sedang mejadi 60% dengan kriteria tinggi, tidak cepat membosankan yaitu 40% dengan kriteria sedang menjadi 60% dengan kriteria tinggi.
4. Hasil pembelajaran yang dicapai pada siklus I nilai rata-rata mencapai
63,2 dimana ketuntasan yang diperoleh hanya sekitar 56%, sedangkan
pada siklus II mengalami kemajuan yaitu nilai rata-rata yang diperoleh
sekitar 86 dan ketuntasan yang diperoleh adalah 100%. Terjadinya
peningkatan hasil belajar siswa tentunya tidak luput dari meningkatnya
rasa ingin tahu pada diri siswa. Pendekatan inquiri yang diterapkan pada
pembelajaran IPA selain meningkatkan rasa ingin tahu dan hasil belajar
siswa juga membuat tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam
B. REKOMENDASI
Mengacu pada pembahasan mengenai penerapan pendekatan inkuiri di kelas
IV dalam pembelajaran IPA tentang bagian-bagian tumbuhan di SDN
Pasirangin 01 kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, maka dapat
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Untuk Siswa
Siswa disarankan agar lebih aktif dan lebih bersemangat dalam kegiatan
belajar, siswa harus lebih percaya diri dan lebih berani dalam
mengemukakan pendapat saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
2. Untuk Guru
Dalam mengoptimalkan langkah-langkah pembelajaran inkuiri di kelas
sebagai upaya meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan juga hasil belajar
maka guru harus menampilkan sifat yang humoris, tulus, berperan
sebagai kawan dan bisa mengembangkan kemampuan pengetahuan siswa,
dengan memunculkan sifat-sifat tersebut maka pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri dapat terlaksana dengan mudah.
3. Untuk Sekolah
Langkah-langkah pembelajaran melalui penerapan pendekatan inkiri
hendaknya diaplikasikan dan disosialisasikan lebih lanjut di sekolah,
karena dengan menerapkan pendekatan inkuiri pada proses pembelajaran
selain meningkatkan rasa ingin tahu yang ada pada diri siswa juga dapat
DAFTAR PUSTAKA
Agung Iskandar.2010. Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Bagi Guru;Jakarta: Bestari Buana Murni
Aunurrahman, dkk.2010. Penelitian Pendidikan SD; Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasiona
Budi wahyono, Setyo Nurachmandani. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV; Bandung: BSE
Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran; Jakarta: Rineka Cipta.
Samatowa, Usman. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar; Jakarta : PT. Indeks
Sukardi .2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Triatmanto, Hewi Murdaningsih. 2004. Bimbingan Pembelajaran Sains kelas IV;Surakarta:Mediatama
Universitas Pendidikan Indonesia. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI
Yoni acep, S.S, dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas; Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga
Mahmuddin (2009). Pendekatan Inquiri Dalam Pembelajaran. Tersedia : http://mahmuddin.wordpress.com/2009/11/10/pendekatan-inkuiri-dalam-pembelajaran (21 Oktober 2012)
http://januarisenja.blogspot.com/2009/12/pengertian-pendekatan-inukiri.html (21 Oktober 2012)
http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/model-pembelajaran-inkuiri (21 Oktober 2012)
http://biologyinmind.blogspot.com/2010/06/akar.html
http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Struktur_batang.JPG
http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2291648-pengertian-rasa-http://www.masbied.com/search/pengertian-rasa-ingin-tahu-dan-contohnya