• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI DENGAN MODEl PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV : Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Gunung Putri Kecam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI DENGAN MODEl PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV : Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Gunung Putri Kecam"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI DENGAN MODEL PICTURE

AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV

( Penelitian Tindakan Kelas Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas IV SD

Negeri 2 Gunung Putri kota Bogor kecamatan Gunung Putri )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pedagogik

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

SETIYOWATI NIM. 1007511

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PEDAGOGIK

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI DENGAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Bhakti Winaya Kelas II Semester I Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Regol Kota Bandung)

Oleh

SETIYOWATI NIM. 1007511

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© SETIYOWATI 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Gunung Putri Kecamatan Gunung Putri

Kota Bogor ) Oleh : SETIYOWATI

1007511

(5)

ABSTRACT

APPLICATION OF INQUIRY APPROACHING BY USING PICTURE AND PICTURE MODEL IN SCIENCE TO INCREASE THE FOURTH

YEAR OF STUDENTS’ RESULT

(Science’s Classroom Action Research In The Fourth Year Of State Elementary School Gunung Putri 02 District Of Gunung Putri Bogor)

By : SETIYOWATI

1007511

(6)
(7)

DAFTAR ISI

Abstrak...i

Kata Pengantar... ii

Ucapan Terima Kasih...iii

Daftar Isi...v

Daftar Tabel...vii

Daftar Gambar...viii

Daftar Grafik...x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...6

C. Tujuan Penelitian...7

D. Manfaat Penelitian...7

E. Definisi Operasional...8

F. Hipotesis Tindakan...13

BAB II KAJIAN TEORI A. Pendekatan Inkuiri Dengan Model Picture and Picture...14

B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IP A) ...25

C.Hasil Belajar... ... 45

D.Penerapan Pendekatan Inkuiri Dengan Model Picture And Picture...49

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitan...54

B. Model Penelitian...55

C. Prosedur Penelitian...58

D. Teknis Analisis Dan Pengolahan Data...63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Kondisi Sekolah...67

B. Hasil PenelitianTindakan Kelas ...75

(8)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan...96

B. Rekomendasi... 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

A. Instrumen Penelitian

B. Hasil Penelitian

C. Surat-Surat

D. Foto Aktivitas Guru Dan siswa

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SDN 2

Gunungputri yang di dalamnya terdapat program pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam, guru di tuntut untuk mengembangkan serta mengemas

pembelajaran yang ada dengan prinsip-prinsip pelaksanakan kurikulum yang

sudah di tentukan dalam kurikulum.

yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan

dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan, serta menegakan lima pilar

belajar yaitu :

1. Belajar untuk Prinsip pelaksanaan kurikulum Siswa harus mendapatkan

pelayanan pendidikan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Belajar untuk memahami dan menghayati

3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan

5.Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Pemanfaatan sarana dan prasarana atau media pembelajaran yang ada

dalam proses pembelajaran oleh guru masih kurang maksimal. Kebanyakan

guru masih menggunakan metode atau pendekatan pembelajaran yang

monoton, sehingga siswa menjadi bosan dan tidak nyaman dalam menerima

pembelajaran. Hal ini bukan karena keterbatasan sarana dan prasarana yang

ada, walau tidak di pungkiri masih banyak sekolah- sekolah yang belum

(10)

dari itu kemampuan guru dalam menggunakan media atau sarana-prasarana yang

masih terbatas.

Dalam mata pelajaran IPA SD di kelas IV salah satu materi pokok bahasan

adalah Tubuh Tumbuhan Dan Fungsinya Bagi Tumbuhan Itu Sendiri ( Akar,

batang, daun, bunga, dan buah ). Materi tersebut adalah salah satu materi bahasan

pokok dalam pelajaran IPA Kelas IV sehingga perlu di bahas lebih mendalam

sehingga siswa dapat memahami materi tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran selama ini pembelajaran IPA di

SDN 2 Gunung Putri Bogor, masih terdapat kekurangan, diantaranya :

a. Dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan alat peraga

atau media pembelajaran IPA meskipun di sekolah tersedia fasilitas

yang mencukupi untuk menunjang kegiatan pembelajaran termasuk

alat – alat multi media.

b. Kurikulum pendidikan sekolah (SD) menekankan pada bagaimana

memfalitasi belajar siswa untuk berfikir kreatif agar memiliki

kompetensi untuk bekerja sama, memahami potensi diri,

meningkatkan kinerja dan berkomunikasi secara efektif dalam

setiap pemecahan masalah.Sedangkan di SD tempat saya

melaksanakan tugas dan melakukan penelitian pembelajaran hanya

berorientasi pada tes atau ujian. Pengalaman belajar yang di peroleh

di kelas tidak utuh dan tidak berorientasi pada tercapainya standar

kompetensi dan kompetensi dasar ;

c. Proses pembelajaran terutama IPA (sains) masih belum sesuai

denagan harapan, masih banyak guru yang melaksanakan

pembelajaran hanya menekankan aspek kognitif tanpa

memperhatikan aspek yang lainnya sehingga kemampuan siswa

dalam memahami IPA (sains) menjadi rendah dan pemahaman

materi yang di miliki siswa tidak bertahan lama;

d. Pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran perhatian para

(11)

3

siswa banyak yang kurang antusias (tidak bergairah ), aspek-aspek “ keterbukaan “, “ kreativitas “, dalam ” rasa ingin tahu “ dari para siswa terhadap materi pelajaran yang di sampaikan guru masih

kurang;

e. Penguasaan guru akan materi pelajaran sangat berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa. Pembelajaran yang berorientasi penguasaan

materi terbukti berhasil dalam kompetensi “ mengingat “ jangka

pendek, tetapi gagal memecahkan persoalan dalam kehidupan

jangka panjang. Dan itu di temukan di lokasi penulis melakukan

penelitian bahwa pada umumnya materi pelajaran di sajikan melalui

teks book oriented dengan keterlibatan siswa yang sangat kurang,

tidak menarik siswa dan membosankan serta tidak terlihat upaya

guru untuk melakukan kegiatan yang dapat mengoptimalkan seluruh

potensi siswa;

f. Pendekatan yang di gunakan guru dalam proses pembelajaran

kebanyakan metode ceramah.

Untuk itu, guru sebagai pendidik berperan penting dalam meningkatkan

kualitas pendidikan karena guru terlibat langsung dalam proses belajar

mengajar dan kemampuan profesional seorang guru sangat di butuhkan,

termasuk juga kemampuan dalam menggunakan dan memanfaatkan media

pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan aktivitas proses dan hasil belajar

siswa sehingga siswa menjadi lebih mudah dalam memahami pembelajaran

dan dengan pembelajaran itu pula siswa akan senang dan termotivasi untuk

belajar serta tidak mudah jenuh atau bosan.

Lemahnya guru dalam memanfaatkan dan menciptakan sarana dan

prasarana atau media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar untuk

memperkuat pemahaman di Sekolah Dasar Negeri2 Gunung Putri juga menjadi

catatan tersendiri bagi peneliti. Sehingga konsep-konsep yang ada pada

kurikulum kurang terserap dengan baik dan ketuntasan masih perlu

(12)

keberhasilan dalam proses belajar yang di rancang oleh guru. Kebanyakan guru

masih menggunakan metode pembelajaran tradisional, sehingga siswa menjadi

bosan dan kurang nyaman dalam menerima pelajaran.

Keberhasilan siswa dalam belajar di tentukan oleh beberapa faktor, salah

satunya adalah penggunaan media dalam proses belajar mengajar harus tepat

sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam tentang konsep-konsep IPA. Hasil belajar yang baik dapat di

peroleh jika siswa mengalami sendiri proses belajar. Agar siswa aktif dalam

proses pembelajaran dan mampu memecahkan sendiri masalah yang di hadapi

maka guru hendaknya harus memilik srategi dan memahami teknik

penyampaian materi atau penggunaan media yang tepat.

Berdasarkan observasi awal peneliti dalam proses pembelajaran IPA di kelas

IV SDN 2 Gunung Putri, Gunung Putri Bogor dapat menunjukan hasil belajar

siswa terhadap pembelajaran IPA pada bab Bagian- Bagian Tumbuhan Dan

Fungsinya Bagi Tumbuhan Itu Sendiri masih rendah, data tersebut dapat di

[image:12.595.122.516.221.625.2]

lihat pada table di bawah ini.

Tabel 1.1

Rekap Hasil Tes Formatif Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA

Yang memperoleh nilai Jumlah Siswa

70-90 15

55-69 12

35-50 6

Jumlah 33

Sedangkan KKM (Kreteria Ketuntasan Minimal ) yang telah di tetapkan

70. Hal ini menunjukan bahwa hanya 45% atau 15 siswa yang berhasil

mencapai KKM , dan 54 % atau 18 siswa memperoleh nilai di bawah KKM.

Hal ini merupakan suatu masalah yang peneliti anggap sangat mendesak untuk

(13)

5

Kemudian peneliti melakukan analisis untuk mengetahui penyebab

rendahnya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA. Dalam kegiatan

pembelajaran sehari-hari, materi pembelajaran IPA di sampaikan secara teoritis

dengan menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan media

pembelajaran yang membantu pemahaman siswa. Selain itu, materi yang di

ajarkan hanya bersumber dari apa yang tertulis di buku paket IPA. Faktor

tersebut menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran karena siswa

hanya mendengarkan penjelasan yang di sampaikan oleh guru kemudian

mencatat dan menghafalkannya. Siswa tidak mengetahui makna dari materi

yang mereka pelajari dan tidak mengetahui penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari. Siswa tidak bisa menarik kesimpulan dari materi pembelajaran

yang di berikan oleh guru. Motivasi belajar siswa pun rendah, siswa enggan

bertanya jika tidak mengerti dan siswa pun ragu-ragu menjawab saat di beri

pertanyaan oleh guru seputar materi pembelajaran, sehingga saat di adakan

evaluasi terakhir pembelajaran masih banyak siswa yang belum mencapai

Kreteria ketuntasan Minimal ( KKM ).

Untuk mengatasi persoalan di atas, perlu adanya usaha sadar yang di

lakukan oleh guru, dan untuk itu pula penulis bermaksud melakukan perbaikan

pembelajaran, dengan menerapkan pendekatan inkuiri dengan model picture

and picture. Harapan penulis melalui penerapan pendekatan inkuiri dengan

model picture and picture, siswa mengalami perubahan kearah yang lebih baik

dari sebelumnya. Oleh karena itu peneliti berusaha untuk memperbaiki dan

meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan PTK (Penelitian Tindakan

Kelas).

Penerapan pendekatan inkuiri dengan model picture and picture dalam

proses pembelajaran akan sangat membantu sekali bila di terapkan dengan

sungguh-sungguh. Pendekatan ini membantu siswa dalam mengkonstruksi atau

membangun pengetahuannya melalui pengamatan, karena pendekatan ini dapat

merangsang siswa untuk mengembangkan pengetahuan tentang sains,

keterampilan proses sains melalui eksplorasi dan diskusi dalam kelompok

(14)

Permasalahan- permasalahan lain yang di temukan di SD Negeri 2 Gunung

Putri adalah:

1. Dengan media yang kurang variatif mempengaruhi hasil belajar siswa

menurun

2. Dalam proses belajar mengajar dewan guru masih sangat jarang

menggunakan media yang dapat memotivasi semangat belajar siswa

3. Belum adanya penggunaan yang optimal dari fasilitas dan sarana sekolah

yang sudah ada.

4. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bagian Tubuh Tumbuhan Dan

Fungsinya Bagi Tumbuhan Itu Sendiri kurang di kuasai.

5. Hasil Ujian semester tahun lalu mata pelajaran IPA lebih rendah daripada

pelajaran yang lain.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka penulis mengangkat

judul skripsi penelitian ini dengan judul penelitian : “ Penerapan

pendekatan inkuiri dengan model Picture and Picture. Dalam

Pembelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Bagian Tubuh Tumbuhan Dan

Fungsinya Bagi Tumbuhan Itu Sendiri Di Kelas IV SD Negeri 2 Gunung

Putri , Bogor “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang pemikiran penelitian ini, maka penelitian

memandang perlu merumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran pada materi Bagian Tubuh

Tumbuhan Dan Fungsinya Bagi Tumbuhan Itu Sendiri di SD Negeri 2

Gunung Putri Bogor dengan pendekatan inkuiri dengan model picture and

picture?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi Bagian Tubuh

Tumbuhan Dan Fungsinya Bagi Tumbuhan Itu Sendiri dengan pendekatan

(15)

7

3. Bagaimana hasil belajar siswa SD Negeri 2 Gunung Putri Bogor dengan

pendekatan inkuiri dengan model pembelajaran picture and picture?

C. Tujuan penelitian

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

a. Tujuan Umum

Pelaksanaan penelitian secara umum bertujuan memperbaiki proses

pembelajaran yang telah di laksanakan untuk meningkatkan

pembelajaran yang kualitas, agar hasil belajar meningkat.

b.Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui perencanaan penerapan pendekatan inkuiri dengan

model Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN 2 Gunung Putri.

b. Untuk mengetahui pelaksanaan penerapan pendekatan inkuiri dengan

model Picture and Picture dapat meningkatan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN Gunung Putri .

c. Untuk Mengetahui tingkat keberhasilan penerapan pendekatan inkuiri

dengan model picture and picture pada mata pelajaran IPA di kelas

IV SDN 2 Gunung Putri.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi :

1. SDN 2 Gunung Putri, Gunung Putri, Bogor

Dengan hasil penelitian ini di harapkan SD Negeri 2 Gunung Putri Bogor

dapat lebih mengoptimalkan penerapan pendekatan inkuiri dengan model

picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi siswa

Di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

(16)

Sendiri dengan menggunakan pendekatan inkuiri dengan model picture and

picture.

3. Bagi guru

Di harapkan sebagai bahan masukan guru dan dalam meningkatkan

mutu pendidikan di kelasnya sehingga guru dapat meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan dalam, mengelola proses pembelajaran IPA,

khususnya mengenai pembelajaran konsep hubungan antara mahluk hidup

dan lingkungannya dengan menggunakan pendekatan inkuiri dengan model

picture and picture.

4. Bagi peneliti

Di harapkan sebagai sarana untuk mengaplikasikan segala pemikiran

dan gagasan yang di miliki peneliti yang di dapat dalam berguru ilmu

selama di bangku perkuliahan tentang pendekatan inkuiri dengan model

picture and picture dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

di kelas khususnya dan pendidikan pada umumnya di sekolah dasar yang

peneliti teliti.

E. Definsi Operasional

Adapun pendekatan yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Pendekatan Inkuiri

Pendekatan inkuiri merupakan salah satu pendekatan pembelajaran

yang berorientasi pada siswa. Pendekatan inkuiri lebih menekankan

siswa menggunakan keterampilan intelektual dalam memperoleh

pengalaman baru atau informasi baru melalui investigasi yang sifatnya

mandiri. Artinya siswa di ajak melakukan penyelidikan, eksperimen,

dan kegiatan-kegiatan lain untuk mencari jawaban pertanyaan –

pertanyaannya.

b. Model picture and picture

Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar

(17)

9

urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif,

dan Menyenangkan. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar

sebagai media dalam proses pembelajaran.

c. Hasil Belajar

Belajar merupakan kegiatan paling pokok dalam mencapai

perkembangan individu dam mempermudah pencapaian tujuan

instutisional suatu lembaga pendidikan. Hal ini berarti berhasil tidak

atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung

pada proses belajar yang di alami siswa termasuk di lingkungan

formal terkecil seperti ruang kelas di sekolah. Belajar juga merupakan

suatu proses yang komplek yang terjadi pada semua orang dan

berlangsung seumur hidup.

c. Pembelajaran IPA di SD

Bagian Tubuh Tumbuhan dan fungsinya Bagi Tumbuhan itu

Sendiri

Pada umumnya, tumbuhan terdiri atas : 1) akar, 2) batang, dan 3)

daun, 4) bunga, dan 5)buah. Dari berbagai jenis tumbuhan terdapat

beberapa perbedaan, baik akar, batang, daun, bunga maupun buah.

a. Akar

Akar tumbuhan biasanya terdapat di dalam tanah dengan arah

tumbuhnya ke dalam tanah atau menuju air. Bentuk ujung akar

pada umumnya meruncing sehingga dapat memudahkan

menembus tanah.

Kegunaan akar bagi tumbuhan, di antaranya untuk :

1. Menyerap air dan zat-zat makanan dari dalam tanah;

2. Menegakkan batang tumbuhan

3. Menyimpan persedian makanan.

Berdasarkan bentuknya, akar di bedakan menjadi dua, yaitu

(18)

atas tudung akar, bulu-bulu akar, pangkal akar, ujung akar, batang

akar, cabang akar, dan serabut akar ( untuk cabang-cabang akar

yang berbentuk serabut ). Tudung akar berfungsi sebagai pelindung

ujung akar. Karena itu, pada tudung akar selalu berlendir agar

mudah menembus tanah. Bulu- bulu akar berguna sebagai

penghisap air dan sari-sari makanan dari tanah.

Ada bermacam –macam akar serabut, antara lain : akar serabut

agak kecil-kecil berbentuk benang, terdapat pada padi ; akar

serabut kaku, keras, dan besar seperti tambang, terdapat pada

kelapa; akar serabut besar- besar dan mempunyai cabang-cabang

terdapat pada pandan.

Jenis –jenis akar lainnya , yaitu akar gantung, akar penggerek,

akar lekat, akar napas,akar tunjang, akar tinggal ( Rhizoma ) , akar

sulur,dan akar papan.

b. Batang

Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang letaknya di atas

tanah. Batang merupakan tempat tumbuh ranting, daun, bunga, dan

buah.

Batang tumbuhan berguna sebagai:

1. Tempat melekatnya daun;

2. Tempat lalu lintas pengangkutan air dan zat makanan (unsur

hara) dari akar ke daun;

3. Tempat menyimpan cadangan makanan;

4. Menyokong dan menguatkan tumbuhan;

5. Alat perkembangbiakan , seperti cangkok dan stek.

Batang tumbuhan semakin lama semakin tinggi, panjang dan

besar. Pada masing-masing ujung batang dan cabang terdapat titik

tumbuh ujung.

Batang tumbuhan di bedakan menjadi dua, yaitu batang tidak

(19)

11

1. Batang tidak berkayu

Ciri- ciri batang tidak berkayu adalah tidak memiliki kayu dan

bersifat lunak, mudah di lipat, dan berwarna agak

kehijau-hijauan atau kuning.contoh batang tidak berkayu, yaitu

alang-alang, pisang,dan padi.

2. Batang berkayu

Ciri batang tumbuhan kayu berwarna coklat. Sifatnya keras

dan tidak mudah di lipat atau tidak mudah patah. Contoh

tumbuhan yang batangnya berkayu, yaitu belimbing, mangga,

dan nangka.

c. Daun

Daun berfungsi sebagai tempat mengolah atau membuat makanan

dengan bantuan cahaya matahari ( fotosintesis ). Daun pada

umumnya berwarna hijau karena mempunyai butir-butir yang di

sebut klorofil.

Berdasarkan jenisnya, daun terdiri atas daun lengkap dan daun

tidak lengkap. Daun lengkap terdiri atas pelepah daun, tangkai

daun, dan helai daun. Contoh daun pisang atau daun bambu.

Sedangkan daun tidak lengkap, yaitu daun yang salah satu bagian

daunnya tidak ada.

Contoh daun tidak lengkap sebagai berikut:

1. Daun mangga dan daun nangka, hanya terdiri dari tangkai dan helai

daun.

2. Padi dan jagung, hanya terdiri dari pelepah dan helai daun. Daun

yang tidak mempunyai tangkai di sebut juga daun berupih

3. Tempuyung hanya terdiri dari helai daun.

Dilihat dari susunan daun tulangnya, daun dapat dibedakan

menjadi empat golongan.

1. Daun bertulang menyirip karena mirip sirip ikan, misalnya daun

(20)

2. Daun bertulang menjari karena tulang daun itu seperti jari,

misalnya daun singkong dan daun pepaya.

3. Daun bertulang melengkung karena tulang-tulangnya melengkung,

misalnya daun genjer dan daun sirih.

4. Daun tulang sejajar atau bertulang lurus misalnya pada daun

jagung, padi, dan ilalang.

Tumbuhan yang mempunyai daun bertulang menyirip dan menjari

terdapat pada tumbuhan berbiji belah. Sedangkan pada tumbuhan

yang mempunyai daun tulang melengkung biasanya terdapat pada

tumbuhan berbiji satu ( tunggal ).

Pada tumbuhan yang lain, ada juga dalam satu tangkai hanya

terdapat satu helai daun, seperti daun rambutan, nangka, dan jambu

batu. Daun yang hanya satu helai pada satu tangkai di sebut daun

tunggal. Selain itu, kita sering melihat pada satu tangkai daun

memiliki beberapa cabang tangkai terdapat helaian-helaian daun di

sebut daun majemuk. Contoh daun majemuk, yaitu petai cina,putri

malu, dan lain – lain.

d. Bunga

Bunga merupakan salah satu bagian tumbuhan yang berfungsi

sebagai alat perkembangbiakan karena pada bunga terdapat alat

kelamin tumbuhan, yaitu benang sari (alat kelamin jantan ) dan

putik ( alat kelamin betina ).

Apabila serbuk sari menempel pada putik maka terjadilah

penyerbukan. Dari proses ini akan menghasilkan buah. Biji dari

buah itu nantinya dapat di tanam untuk memperbanyak keturunan.

Bunga terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

1.Tangkai bunga

Tangkai bunga adalah bagian yang menghubungkan antara

bunga dan ranting.

(21)

13

Pada ujung tangkai bunga terdapat kelopak bunga. Pada saat

bunga masih kuncup, kelopak bunga menutup mahkota bunga.

3.Mahkota bunga

Mahkota bunga adalah bagian yang terindah dari bunga.

Mahkota bunga setiap tumbuhan berbeda-beda bentuk dan

warnanya.

4. Benang sari

Benang sari adalah alat kelamin jantan pada bunga. Benang

sari terdiri dari tangkai sari dan kepala sari.

5. Putik.

Putik adalah alat kelamin betina pada bunga.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian melalui penerapan pendekatan

inquiri dengan model Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dalam pembelajaran IPA, khususnya aspek konsep dan keterampilan

proses.

(22)

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas ( classroom action Reserch ) yang di kembangkan oleh Mc.

Taggar dan Kemmis mendifinisikan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) sebagai

berikut:

1. Penelitian tindakan adalah suatu bentuk proyek penyelidikan yang di

lakukan melalui refleksi diri.

2. Penelitian tindakan di lakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi

yang diteliti, seperti guru, siswa atau kepala sekolah. Kemudian, penelitian

tindakan di lakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.

3. Tujuan tindakan adalah memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari

praktek-praktek pemahaman terhadap praktek tersebut, serta situasi atau

lembaga tempat praktek tersebut di laksanakan.

Penelitian tindakan kelas ( PTK ) merupakan salah satu jenis penelitian

tindakan yang di laksanakan oleh praktisi pendidikan ( khususnya guru,

dosen, atau instruktur ) dalam proses pembelajaran di kelas. Mc Niff (

sebagaimana di kutip Suyanto: 1997 ) mengemukakan bahwa PTK adalah

bentuk penelitian reflektif yang di lakukan oleh guru yang hasilnya dapat

di manfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum,

pengembangan sekolah, pengembangan ke ahlian mengajar, dan

sebagainya. Senada dengan pendapat diatas, Raka Joni, dkk (1998)

mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk kajian yang

bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang di lakukan untuk

meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan – tindakan yang di

lakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktik-praktik

(23)

55

Secara lebih konkrit dapat di kemukakan bahwa tujuan PTK adalah

memecahkan permasalahan pembelajaran yang di munculkan di dalam

kelas. Setelah berhasil mengidentifikasi masalah, guru merancang dan

kemudian memberikan perlakuan atau tindakan tertentu, mengamati,

mengevaluasi, dan menganalisis hasilnya guna menentukan apakah

tindakan yang di berikan tersebut berhasil memperbaiki kondisi kelas yang

di ajarnya atau tidak. Dari informasi tersebut guru dapat menentukan

langkah-langkah yang perlu di tempuh terhadap kelas yang di ajarnya.

B. Model Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK) yang di

kemukakan oleh Kemmis dan Taggart merupakan model pengembangan dari

model Kurt Lewin seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.1

Menurut Kemmis dan Mc. Taggar ( dalam Rafi’uddin,1996) penelitian

tindakan dapat di pandang sebagai suatu siklus spiral dan penyusunan,

perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi ), dan refleksi.

[image:23.595.113.511.223.594.2]
(24)

1. Tahap perencanaan

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dari dua siklus. Tiap siklus di

laksanakan dengan satu tindakan sesuai dengan perbaikan yang ingin di

capai selama pembelajaran. Pada tahap perencanaan di persiapkan adalah :

a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP KTSP- 2007 )

b) Menyiapkan media pembelajaran yang di perlukan

c) Menyusun instrumen penilaian

d) Menyiapkan sumber belajar yang relavan

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada setiap tindakan adalah dengan intervensi

terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas guru sehari-hari. Pada

tahap ini merupakan pelaksanaan tindakan dan persiapan yang telah di

rencanakan sebelumnya. Selanjutnya dalam meningkatkan dan melihat

keberhasilan dalam setiap siklus, maka yang harus di lakukan adalah:

a) Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran (

RPP-KTSP 2007 )

b) Peneliti melaksanakan penilaian dalam bentuk tes formatif

3. Observasi

Pada tahap ini secara operasional adalah untuk mengenal, merekam dan

mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan hasil dan proses

pelaksanaan tindakan ataupun dampak dan pelaksanaan tindakan tersebut.

Tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui apakah tindakan yang di

lakukan sudah mengarah pada terjadinya perubahan sudah mengarah pada

terjadinya perubahan ke arah positif dalam kegiatan pembelajaran.

a) Tim kolaborasi melaksanakan observasi tentang aspek yang di

rencanakan

(25)

57

4. Analisis Refleksi

Data yang di peroleh lalu di analisis untuk kemudian selanjutnya di

refleksikan sebagai alat evaluasiuntuk memperbaiki siklus berikutnya. Dan

juga untuk menentukan kesimpulan atau hasil dari penelitian. Pada tahap

refleksi, peneliti bersama obsever mendiskusikan hasil tindakan pada setiap

akhir pelaksanaan tindakan. Hasilnya kemudian direfleksikan, dan bila perlu

merivisi kegiatan sebelumnya. Temuan yang di peroleh kemudian di jadikan

acuan bagi perumusan rencana pembelajaran untuk di laksanakan pada

kegiatan selanjutnya.

Alur penelitian yang di lakukan pada penelitian tindakan kelas di

sesuaikan dengan model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (

Kasbolah, 1988:113). Dalam pelaksanakan penelitian di buat 2 siklus untuk

mempermudah langkah penelitian. Di mulai dari tahap analisis kurikulum,

melakukan studi pustaka observasi awal, menemukan masalah dan

mengidentifikasikannya, merencanakan langkah awal tindakan dan

menyusun rencana tindakan, melakukan tindakan sesuai dengan rencana

tindakan ke 1, kemudian merefleksikan kembali. Setelah selesai satu siklus

yang di akhiri dengan refleksi maka diperbaiki pada siklus berikutnya. Alur

(26)
[image:26.595.118.511.86.694.2]

Gambar 3.2

Tahap-tahap dalam PTK

Model Kemmis dan Mc. Taggar ( sumber: webdenie.wordpress.com ) .

C. Prosedur Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunung Putri

yang berlokasi di jalan Raya Gunung Putri kecamatan Gunung Putri

kabupaten Bogor.

Adapun pemilihan lokasi penelitian adalah dengan

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1) Sekolah tersebut merupakan tempat peneliti bertugas, sehingga hal ini

dapat diharapkan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data yang

diperlukan.

(27)

59

2) Masih ditemui sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh praktisi di sekolah

tersebut dalam pelaksanaan program sekolah, khususnya dalam pembelajaran

IPA. Hal tersebut menggugah minat peneliti dan praktisi untuk mencari solusi

terbaik untuk meningkatkan kemampuan siswa daalm pembelajaran IPA.

3) Peneliti lebih memahami latar belakang dan karakter siswa sehingga

memudahkan peneliti untuk mengidentifikasi siswa yang selama ini dianggap

mengalami kesulitan, serta memudahkan peneliti untuk mementau, merevisi

dan mencari data-data yang diperlukan selama penelitian.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2

Gunungputri, dengan jumlah siswa 33 siswa yang terdiri dari 18 siswa

laki-laki dan 15 siswa perempuan pada semester 1 tahun pelajaran

2013/2014.

Prosedur penelitian tindakan kelas di rencanakan 2 siklus, apabila belum

berhasil akan di lanjutkan siklus berikutnya.

1. Tahap Perencanaan

a. Mempersiapkan pokok bahasan yang akan di gunakan dalam

(28)

mata pelajaran IPA kelas IV sekolah dasar, standar kompetensi, hasil

belajar, indikator, pendekatan, media/alat peraga, dan sumber belajar

yang akan di lakukan dalam penelitian.

b. Merumuskan model pembelajaran yang akan di gunakan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV ( empat ) sekolah dasar

dalam pembelajaran IPA. Untuk memecahkan masalah tersebut

peneliti merumuskan model pembelajaran dengan melalui

pendekatan inquiri untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada

materi Bagian Tubuh Tumbuhan dan Fungsinya Bagi Tumbuhan itu

Sendiri.

c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang mengacu

pada pendekatan inkuiri dengan model Picture and Picture.

d.Membuat lembar observasi untuk mengawasi aktifitas guru dan

peserta didik selama proses pembelajaran dengan menerapkan

pendekatan inkuiri dengan model picture and picture.

e.Menyusun instrumen penelitian yang akan di gunakan selama proses

pembelajaran dan penelitian berlangsung.

2. Tahap Pelaksanaan

Siklus 1

a. Setelah mendapat gambaran keadaan kelas, perhatian dan aktifitas

peserta didik,motivasi belajar, maka di lakukan tindakan kelas

pertama, yaitu mendesain kegiatan belajar untuk satu kompetensi

dasar.

b. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang di bantu teman

sejawat untuk memantau / mengobservasi pelaksanaan pembelajaran.

Sasaran pemantauan adalah peserta didik, kegiatan guru, dan

efektifitas penerapan pendekatan inquiri dengan model picture and

(29)

61

c. Melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan

dari pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri dengan

model picture and picture.

d. Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan evaluasi

hasil pemantauan.

e. Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi

pelaksanaan dan hasil pembelajaran siklus I, yang di lanjutkan pada

siklus II.

Siklus II

a. Setelah memperoleh gambaran pada desain pembelajaran kegiatan

pertama ( siklus I ) peneliti mendesain kembali kegiatan

pembelajaran dengan menambahkan atau memfokuskan

aspek-aspek yang belum optimal pada tindakan ( siklus I )

b. Melakukan pemantauan ( observasi ) terhadap pelaksanaan

pembelajaran yang sedang di lakukan. Sasaran pemantauan adalah

kegiatan siswa dalam merespon pelajaran, sikap guru dalam

mengelola pembelajaran dan efektifitas pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan inkuiri dengan model picture and picture.

c. Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang sudah di lakukan, untuk

mengetahui efektifitas keberhasilan dari penerapan pendekatan

inkuiri dengan model picture and picture dalam pembelajaran yang

sudah di laksanakan.

d. Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan hasil

pengamatan.

e. Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi

pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus II ini menjadi

bahan acuan kesimpulan dari penelitian yang sudah di lakukan.

Merumuskan aspek yang di refleksi untuk di rencanakan tindakan

(30)

3. Instrumen Penelitian

Instrumen ini di kembangkan untuk pelaksanaan penerapan

pembelajaran konsep Bagian Tubuh Tumbuhan dan Fungsinya bagi

tumbuhan Itu Sendiri dengan menerapkan pendekatan inkuiri dengan

model Picture and picture

a. Tes

Instrumen ini di gunakan untuk mengukur prestasi kognitif siswa

dalam pembelajaran IPA. Tes di berikan kepada siswa pada stiap

siklus. Adapun soal tes yang di berikan berupa post tes

b. Non Tes

Dalam mendapatkan perbaikan , rencana tindakan dalam setiap

kegiatan di gunakan lembar observasi, pedoman wawancara, dan

catatan lapangan.

1. Lembar Observasi

Lembar observasi ini akan di isi oleh observer pada setiap akhir

pertemuan. Melalui lembar observasi ini di harapkan dapat

memberikan informasi secara rinci mengenai proses selama

pembelajaran yang telah di laksanakan. Lembar observasi di

gunakan untuk mengamati aktifitas siswa dan guru.

2. Pedoman Wawancara

Lembar wawancara yang di maksudkan untuk mengetahui

pendapat siswa terhadap proses pembelajaran yang di lakukan.

Lembar wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan respon siswa terhadap penggunaan metode

pemecahan maslah dalam pembelajaran.

(31)

63

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan ini berisi tentang catatan observer mengenai

hambatan yang berkaitan dengan proses pembelajaran

berlangsung.

D. Teknis Analisis dan Pengolahan Data

1. Teknik Pengolahan Data hasil Observasi

a. Reduksi Data

menyeleksi data dengan cara memilah dan memilih data yang di

perlukan dan membuang data yang tidak di perlukan.

b. Klasifikasi Data

klasifikasi data yang di peroleh dari siklus I dan siklus II dengan

mengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui aktivitas guru dan

siswa yang di harapkan terjadi atau yang tidak di harapkan terjadi juga

untuk mengetahui hasil belajar siswa yang di peroleh. Dan untuk

mempermudah data-data tersebut kemudian di klasifikasikan sesuai

dengan jenis datanya, misalnya tentang saran dan prasarana, aktivitas

siswa, data tentang aktifitas guru dan data tentang hasil belajar.

c. Display Data

Mendiskripsikan data yang sudah di peroleh baik dalam bentuk narasi,

uraian atau dalam bentuk grafik.

d. Interprestasi Data

[image:31.595.116.514.180.645.2]

Menafsirkan data-data yang sudah di peroleh baik data dalam bentuk

(32)

e. Refleksi

Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah di

lakukan dengan cara melihat kekuatan yang sudah di peroleh atau

kelemahan apa yang masih harus di tingkatkan. Kemudian kekuatan

dan kelemahan tersebut di analisis, mencari penyebab kekurangan-

kekurangan yang terjadi dan bagaiman cara mengatasi kekurangan

atau masalah tersebut, yang kemudian di tingkatkan pada tindakan

berikutnya.

2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes

a. Scoring

1. Penskoran terhadap jawaban yang di berikan siswa. tiap – tiap

butir soal yang di jawab oleh siswa di beri skor sesuai dengan

lengkap tidaknya, jawaban yang di berikan, dengan rumus :

Nilai = Jumlah jawaban yang benar x 100 %

Jumlah seluruh soal

2. Penilaian terhadap jawaban siswa. setelah penskoran tiap butir

jawaban, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor yang di

peroleh oleh masing-masing siswa.

3. pengelompokan nilai tes dengan rentang nilai tertentu. Setelah

penskoran, kemudian skor hasil tes di kelompokan dengan

rentang nilai tertentu untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pencapaian ranah kognitif siswa.

b. Menghitung rata-rata

1. Rata-rata hitung hasil belajar ( post tes ), dapat di hitung dengan

(33)

65

X = ∑xi N

Keterangan :

X = nilai rata-rata

∑ i = jumlah semua nilai

N = banyaknya data

2. Penentuan nilai rata-rata tes dari seluruh siswa yang mengikuti tes. Tahap ini di lakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal, yaitu jika >85% siswa memperoleh skor >70% dari skor total.

Ketuntasan Belajar = ∑ Swa x100%

∑ Swa tot

Keterangan:

Ketuntasan Belajar = ketuntasan belajar secara klasikal ∑ Swa = Siswa a g e peroleh ti gkat pe guasaa >70% ∑ Swa tot = Jumlah Siswa

3. Analisis Data Hasil tes 1. Scoring

Kreteria penilaian pada post tes siklus I dan Siklus II adalah berupa uraian yang berjumlah 5 soal, dimana setiap soal mempunyai bobot skor 20 apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimum yang dapat di peroleh adalah 100.

2. Nilai Rata-rata

(34)

Tabel 3.1

Katagori dan Nilai Rata-rata Siswa

No Rentang Nilai Prosentase Katagori

1.

9 90% Sangat Baik

2.

7-8,9 70%-89% Baik

3.

5-6,9 50%-69% Cukup

4.

3-4,9 30-49% kurang

5.

2,9 29% Kurang sekali

[image:34.595.110.515.148.632.2]

Sedangkan untuk presentase KKM dapat di kelompokan menurut katagori sebagai berikut :

Tabel 3.2

Katagori Perolehan Persentase KKM Siswa

No. Persentase Katagori

1.

70%-100% Berhasil ( Tuntas )

2.

0%-69% Belum Berhasil ( Blm Tuntas)

(35)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Dari uraian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai

bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa tentang bagian tubuh tumbuhan

dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri di kelas IV SDN 2 Gunung Putri

kecamatan Gunung Putri Bogor melalui penerapan pendekatan inquiri dengan

model picture and picture, maka dapat di tarik kesimpulan :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan di awali dengan kegiatan merancang kegiatan

pembelajaran menerapkan pendekatan inkuiri dengan model picture and

picture, mencakup merangkum materi bagian tubuh tumbuhan dan fungsi nya

bagi tumbuhan itu sendiri dalam kegiatan kelompok. Selanjutnya peneliti

menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) untuk di pergunakan

sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan pada siklus I dan II. RPP yang di

dalamnya mencakup komponen-komponen seperti identitas mata pelajaran,

waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

kegiatan pembelajaran yang berisi ( pendahuluan, kegiatan inti, penutup ),

materi, sumber, serta evaluasi.

b. Pelaksanaan

dalam pelaksanaan proses pembelajaran menerapkan pendekatan inquiri

dengan model picture and picture yang pertama di lakukan guru adalah

menyiapkan dan menata peralatan atau media yang akan di gunakan dalam

pembelajaran, siswa di tugaskan untuk mencatat hal-hal yang di anggap

penting dari pelaksanaan kegiatan, guru menyampaikan materi bagian- bagian

tubuh tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri yang di sajikan

(36)

mengidentifikasi gambar-gambar tumbuhan yang berbeda-beda jenis, bentuk,

dan fungsinya.

Proses pembelajaran setelah menerapkan pendekatan inquiri dengan model

picture and picture terasa lebih kondusif. Partispasi siswa dalam kegiatan

pembelajaranpun meningkat, siswa lebih bersemangat dalam belajar. Selain itu,

pembelajaran terus bermakna ketika guru tidak sekedar memberikan konsep

kepada siswa, tetapi juga kebermaknaannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal

ini di lakukan dengan memberikan pengalaman secara langsung untuk

membuat suatu kegiatan yang berhubungan dengan konsep IPA.

c. Hasil

Setelah menerapkan pendekatan inkuiri dengan model picture and picture

hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu siklus I perolehan hasil

belajar siswa mencapai KKM 66,6% ( belum tuntas ) dengan nilai rata-rata 67

atau katagori cukup, kemudian pada siklus II hasil belajar siswa yang mencapai

KKM 84,8% dengan nilai rata-rata 80,9 atau masuk katagori baik.

B. REKOMENDASI

1. Bagi Guru

a. Guru di harapkan menerapkan pendekatan inkuiri dengan model picture

and picture dalam kegiatan pembelajaran IPA sehingga siswa tidak

hanya memperoleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Guru di harapkan dapat mempererat hubungan baik dengan siswa,

maupun siswa dengan siswa.

c. Guru harus mempersiapkan kegiatan pembelajaran IPA dengan baik,

seperti metode pendekatan dalam kelas, media belajar, memotivasi

(37)

98

d. Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut

berpartisipasi dalam pembelajaran.

e. Guru diharapkan dapat menggunakan alat peraga/media belajar yang ada

di sekolah dan yang ada di sekitar siswa untuk menunjang kegiatan

pembelajaran.

f. Guru dapat lebih mengeksplor media-media pembelajaran lainnya,

sehingga kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan.

2. Bagi siswa

Dalam pembelajaran siswa sebaiknya lebih aktif dan mandiri, tidak perlu

takut, ragu dan malu dalam mengemukakan pendapat ataupun ide-ide

yang di milikinya.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah di harapkan dapat memberikan pelatihan atau pengarahan

kepada guru untuk lebih mengeksplor media-media pembelajaran

lainya, sehingga kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan.

b. Sekolah di harapkan menunjang alat peraga/ media pembelajaran yang

dapat di gunakan dalam kegiatan pembelajaran .

4. Bagi Penelitian

Penilitian ini hanya membatasi diri , peneliti hanya mengungkapkan,

bahwa menggunakan pendekatan inquiri mempunyai korelasi dengan

motivasi belajar yang tinggi, IPK , dan belajar individual .

Penelitian ini juga untuk di jadikan sebagai bahan penelitian ulang

(38)

Abdurrahman, Mulyono.2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Arikunto, dkk. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Suherman .A, dkk, 2008, Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar, Bandung : UPI PRESS

Dimyati dan mujiono; Belajar dan Pembelajaran

E. Kuraesin,2004, Ilmu Pengetahuan Alam, Bandung : PT. Sarana Panca Karya Nusa

Dr. Widodo, Dra. SriWuryatuti, M.P.d., Dra. Margareta,M.P,d ( cetakan kesatu 2010 ),

Pendidikan IPA di Sekolah Dasar; UPI PRESS

Dr. H.Cece Rakhmat, M.P.d, Nandang Budiman, S.P.d. M.Si, Dra. Nenden Ineu Herawati,

M.P.d, ( cetakan pertama 2006 )Psikologi Pendidikan, Bandung ;UPI PRESS

Mulyanto.blogdetik.com/index.php./2009/05/11/Format Sistematika–laporan-PTK

Dr. H.Y.Suyitno,M.P.d, Format Penulisan Proposal,Power point

Rukmana. A, Suryana. A, ( cetakan pertama 2006 ), Pengelolaan kelas; Bandung; UPI

PRESS

Leo Sutrisno, Hery Kresnady, dan Kartono, Pengembangan Pembelajaran IPA SD ,

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN

NASIONAL 2008

Dra. Margaretha, Sri. Y, M.P.d. Drs. Hendri, M.P.d. Drs. Atep Sujana, M.P.d. ( cetakan

pertama, 2006 ), konsep dasar IPA ; Bandung : UPI PRESS

Drs. H.Udin Syaefuddin Sa’ud, M.Ed., Ph.D, Drs. Ade Rukmana, Dra. Novi Resmini, M.Pd.,

Pembelajaran Terpadu ; Bandung; UPI PRESS

Langkah-langkah PTK menurut Kemmis dan Taggart. (On line). Tersedia di

webdenie.wordpress.com

Google; http// ras-eko.blogspot.com; model pembelajaran Picture and Picture

Suryati ,S.P.d

(39)

Gambar

Tabel 1.1 Rekap Hasil Tes Formatif Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA
Menurut Kemmis  dan Mc. Taggar Gambar 3.1 ( dalam Rafi’uddin,1996) penelitian
Gambar 3.2 Tahap-tahap dalam PTK
tabel atau dalam bentuk grafik.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik listrik dan kinerja baterai seperti tegangan, kapasitas, kepadatan energi, tingkat kemampuan, siklus hidup, dan lama hidup akan berubah sebagai salah

Dihasilkan rute distribusi dengan algoritma carke & wright adalah tiga rute dengan total jarak tempuh 180,7 km, rute dengan model penyelesaian Vehicle Routing Problem

merancang alat pencetak keripik biji-bijian yang bisa mengolah biji melinjo. menjadi empingserta biji dari komoditas lain menjadi keripik biji-bijian

Jakarta: Depertemen Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah Bekerja Sama Dengan Direktorat Jenderal Olahraga.. Jakarta: Depertemen Pendidikan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. © Cica Taptiani 2014 Universitas

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan

[r]

Perubahan lahan atau alih fungsi lahan akan memicu konflik sosial dan permasalahan lingkungan khususnya perubahan kondisi kawasan tangkapan air, debit air dan dapat