PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI DENGAN MODEL PICTURE
AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV
( Penelitian Tindakan Kelas Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas IV SD
Negeri 2 Gunung Putri kota Bogor kecamatan Gunung Putri )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pedagogik
Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
SETIYOWATI NIM. 1007511
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PEDAGOGIK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI DENGAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Bhakti Winaya Kelas II Semester I Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Regol Kota Bandung)
Oleh
SETIYOWATI NIM. 1007511
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© SETIYOWATI 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV
( Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Gunung Putri Kecamatan Gunung Putri
Kota Bogor ) Oleh : SETIYOWATI
1007511
ABSTRACT
APPLICATION OF INQUIRY APPROACHING BY USING PICTURE AND PICTURE MODEL IN SCIENCE TO INCREASE THE FOURTH
YEAR OF STUDENTS’ RESULT
(Science’s Classroom Action Research In The Fourth Year Of State Elementary School Gunung Putri 02 District Of Gunung Putri Bogor)
By : SETIYOWATI
1007511
DAFTAR ISI
Abstrak...i
Kata Pengantar... ii
Ucapan Terima Kasih...iii
Daftar Isi...v
Daftar Tabel...vii
Daftar Gambar...viii
Daftar Grafik...x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1
B. Rumusan Masalah...6
C. Tujuan Penelitian...7
D. Manfaat Penelitian...7
E. Definisi Operasional...8
F. Hipotesis Tindakan...13
BAB II KAJIAN TEORI A. Pendekatan Inkuiri Dengan Model Picture and Picture...14
B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IP A) ...25
C.Hasil Belajar... ... 45
D.Penerapan Pendekatan Inkuiri Dengan Model Picture And Picture...49
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitan...54
B. Model Penelitian...55
C. Prosedur Penelitian...58
D. Teknis Analisis Dan Pengolahan Data...63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Kondisi Sekolah...67
B. Hasil PenelitianTindakan Kelas ...75
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan...96
B. Rekomendasi... 97
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
A. Instrumen Penelitian
B. Hasil Penelitian
C. Surat-Surat
D. Foto Aktivitas Guru Dan siswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SDN 2
Gunungputri yang di dalamnya terdapat program pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, guru di tuntut untuk mengembangkan serta mengemas
pembelajaran yang ada dengan prinsip-prinsip pelaksanakan kurikulum yang
sudah di tentukan dalam kurikulum.
yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan
dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan, serta menegakan lima pilar
belajar yaitu :
1. Belajar untuk Prinsip pelaksanaan kurikulum Siswa harus mendapatkan
pelayanan pendidikan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Belajar untuk memahami dan menghayati
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan
5.Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Pemanfaatan sarana dan prasarana atau media pembelajaran yang ada
dalam proses pembelajaran oleh guru masih kurang maksimal. Kebanyakan
guru masih menggunakan metode atau pendekatan pembelajaran yang
monoton, sehingga siswa menjadi bosan dan tidak nyaman dalam menerima
pembelajaran. Hal ini bukan karena keterbatasan sarana dan prasarana yang
ada, walau tidak di pungkiri masih banyak sekolah- sekolah yang belum
dari itu kemampuan guru dalam menggunakan media atau sarana-prasarana yang
masih terbatas.
Dalam mata pelajaran IPA SD di kelas IV salah satu materi pokok bahasan
adalah Tubuh Tumbuhan Dan Fungsinya Bagi Tumbuhan Itu Sendiri ( Akar,
batang, daun, bunga, dan buah ). Materi tersebut adalah salah satu materi bahasan
pokok dalam pelajaran IPA Kelas IV sehingga perlu di bahas lebih mendalam
sehingga siswa dapat memahami materi tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran selama ini pembelajaran IPA di
SDN 2 Gunung Putri Bogor, masih terdapat kekurangan, diantaranya :
a. Dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan alat peraga
atau media pembelajaran IPA meskipun di sekolah tersedia fasilitas
yang mencukupi untuk menunjang kegiatan pembelajaran termasuk
alat – alat multi media.
b. Kurikulum pendidikan sekolah (SD) menekankan pada bagaimana
memfalitasi belajar siswa untuk berfikir kreatif agar memiliki
kompetensi untuk bekerja sama, memahami potensi diri,
meningkatkan kinerja dan berkomunikasi secara efektif dalam
setiap pemecahan masalah.Sedangkan di SD tempat saya
melaksanakan tugas dan melakukan penelitian pembelajaran hanya
berorientasi pada tes atau ujian. Pengalaman belajar yang di peroleh
di kelas tidak utuh dan tidak berorientasi pada tercapainya standar
kompetensi dan kompetensi dasar ;
c. Proses pembelajaran terutama IPA (sains) masih belum sesuai
denagan harapan, masih banyak guru yang melaksanakan
pembelajaran hanya menekankan aspek kognitif tanpa
memperhatikan aspek yang lainnya sehingga kemampuan siswa
dalam memahami IPA (sains) menjadi rendah dan pemahaman
materi yang di miliki siswa tidak bertahan lama;
d. Pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran perhatian para
3
siswa banyak yang kurang antusias (tidak bergairah ), aspek-aspek “ keterbukaan “, “ kreativitas “, dalam ” rasa ingin tahu “ dari para siswa terhadap materi pelajaran yang di sampaikan guru masih
kurang;
e. Penguasaan guru akan materi pelajaran sangat berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Pembelajaran yang berorientasi penguasaan
materi terbukti berhasil dalam kompetensi “ mengingat “ jangka
pendek, tetapi gagal memecahkan persoalan dalam kehidupan
jangka panjang. Dan itu di temukan di lokasi penulis melakukan
penelitian bahwa pada umumnya materi pelajaran di sajikan melalui
teks book oriented dengan keterlibatan siswa yang sangat kurang,
tidak menarik siswa dan membosankan serta tidak terlihat upaya
guru untuk melakukan kegiatan yang dapat mengoptimalkan seluruh
potensi siswa;
f. Pendekatan yang di gunakan guru dalam proses pembelajaran
kebanyakan metode ceramah.
Untuk itu, guru sebagai pendidik berperan penting dalam meningkatkan
kualitas pendidikan karena guru terlibat langsung dalam proses belajar
mengajar dan kemampuan profesional seorang guru sangat di butuhkan,
termasuk juga kemampuan dalam menggunakan dan memanfaatkan media
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan aktivitas proses dan hasil belajar
siswa sehingga siswa menjadi lebih mudah dalam memahami pembelajaran
dan dengan pembelajaran itu pula siswa akan senang dan termotivasi untuk
belajar serta tidak mudah jenuh atau bosan.
Lemahnya guru dalam memanfaatkan dan menciptakan sarana dan
prasarana atau media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar untuk
memperkuat pemahaman di Sekolah Dasar Negeri2 Gunung Putri juga menjadi
catatan tersendiri bagi peneliti. Sehingga konsep-konsep yang ada pada
kurikulum kurang terserap dengan baik dan ketuntasan masih perlu
keberhasilan dalam proses belajar yang di rancang oleh guru. Kebanyakan guru
masih menggunakan metode pembelajaran tradisional, sehingga siswa menjadi
bosan dan kurang nyaman dalam menerima pelajaran.
Keberhasilan siswa dalam belajar di tentukan oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah penggunaan media dalam proses belajar mengajar harus tepat
sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang konsep-konsep IPA. Hasil belajar yang baik dapat di
peroleh jika siswa mengalami sendiri proses belajar. Agar siswa aktif dalam
proses pembelajaran dan mampu memecahkan sendiri masalah yang di hadapi
maka guru hendaknya harus memilik srategi dan memahami teknik
penyampaian materi atau penggunaan media yang tepat.
Berdasarkan observasi awal peneliti dalam proses pembelajaran IPA di kelas
IV SDN 2 Gunung Putri, Gunung Putri Bogor dapat menunjukan hasil belajar
siswa terhadap pembelajaran IPA pada bab Bagian- Bagian Tumbuhan Dan
Fungsinya Bagi Tumbuhan Itu Sendiri masih rendah, data tersebut dapat di
[image:12.595.122.516.221.625.2]lihat pada table di bawah ini.
Tabel 1.1
Rekap Hasil Tes Formatif Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA
Yang memperoleh nilai Jumlah Siswa
70-90 15
55-69 12
35-50 6
Jumlah 33
Sedangkan KKM (Kreteria Ketuntasan Minimal ) yang telah di tetapkan
70. Hal ini menunjukan bahwa hanya 45% atau 15 siswa yang berhasil
mencapai KKM , dan 54 % atau 18 siswa memperoleh nilai di bawah KKM.
Hal ini merupakan suatu masalah yang peneliti anggap sangat mendesak untuk
5
Kemudian peneliti melakukan analisis untuk mengetahui penyebab
rendahnya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA. Dalam kegiatan
pembelajaran sehari-hari, materi pembelajaran IPA di sampaikan secara teoritis
dengan menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan media
pembelajaran yang membantu pemahaman siswa. Selain itu, materi yang di
ajarkan hanya bersumber dari apa yang tertulis di buku paket IPA. Faktor
tersebut menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran karena siswa
hanya mendengarkan penjelasan yang di sampaikan oleh guru kemudian
mencatat dan menghafalkannya. Siswa tidak mengetahui makna dari materi
yang mereka pelajari dan tidak mengetahui penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Siswa tidak bisa menarik kesimpulan dari materi pembelajaran
yang di berikan oleh guru. Motivasi belajar siswa pun rendah, siswa enggan
bertanya jika tidak mengerti dan siswa pun ragu-ragu menjawab saat di beri
pertanyaan oleh guru seputar materi pembelajaran, sehingga saat di adakan
evaluasi terakhir pembelajaran masih banyak siswa yang belum mencapai
Kreteria ketuntasan Minimal ( KKM ).
Untuk mengatasi persoalan di atas, perlu adanya usaha sadar yang di
lakukan oleh guru, dan untuk itu pula penulis bermaksud melakukan perbaikan
pembelajaran, dengan menerapkan pendekatan inkuiri dengan model picture
and picture. Harapan penulis melalui penerapan pendekatan inkuiri dengan
model picture and picture, siswa mengalami perubahan kearah yang lebih baik
dari sebelumnya. Oleh karena itu peneliti berusaha untuk memperbaiki dan
meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan PTK (Penelitian Tindakan
Kelas).
Penerapan pendekatan inkuiri dengan model picture and picture dalam
proses pembelajaran akan sangat membantu sekali bila di terapkan dengan
sungguh-sungguh. Pendekatan ini membantu siswa dalam mengkonstruksi atau
membangun pengetahuannya melalui pengamatan, karena pendekatan ini dapat
merangsang siswa untuk mengembangkan pengetahuan tentang sains,
keterampilan proses sains melalui eksplorasi dan diskusi dalam kelompok
Permasalahan- permasalahan lain yang di temukan di SD Negeri 2 Gunung
Putri adalah:
1. Dengan media yang kurang variatif mempengaruhi hasil belajar siswa
menurun
2. Dalam proses belajar mengajar dewan guru masih sangat jarang
menggunakan media yang dapat memotivasi semangat belajar siswa
3. Belum adanya penggunaan yang optimal dari fasilitas dan sarana sekolah
yang sudah ada.
4. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bagian Tubuh Tumbuhan Dan
Fungsinya Bagi Tumbuhan Itu Sendiri kurang di kuasai.
5. Hasil Ujian semester tahun lalu mata pelajaran IPA lebih rendah daripada
pelajaran yang lain.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka penulis mengangkat
judul skripsi penelitian ini dengan judul penelitian : “ Penerapan
pendekatan inkuiri dengan model Picture and Picture. Dalam
Pembelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Bagian Tubuh Tumbuhan Dan
Fungsinya Bagi Tumbuhan Itu Sendiri Di Kelas IV SD Negeri 2 Gunung
Putri , Bogor “.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang pemikiran penelitian ini, maka penelitian
memandang perlu merumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran pada materi Bagian Tubuh
Tumbuhan Dan Fungsinya Bagi Tumbuhan Itu Sendiri di SD Negeri 2
Gunung Putri Bogor dengan pendekatan inkuiri dengan model picture and
picture?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi Bagian Tubuh
Tumbuhan Dan Fungsinya Bagi Tumbuhan Itu Sendiri dengan pendekatan
7
3. Bagaimana hasil belajar siswa SD Negeri 2 Gunung Putri Bogor dengan
pendekatan inkuiri dengan model pembelajaran picture and picture?
C. Tujuan penelitian
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
a. Tujuan Umum
Pelaksanaan penelitian secara umum bertujuan memperbaiki proses
pembelajaran yang telah di laksanakan untuk meningkatkan
pembelajaran yang kualitas, agar hasil belajar meningkat.
b.Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui perencanaan penerapan pendekatan inkuiri dengan
model Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN 2 Gunung Putri.
b. Untuk mengetahui pelaksanaan penerapan pendekatan inkuiri dengan
model Picture and Picture dapat meningkatan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN Gunung Putri .
c. Untuk Mengetahui tingkat keberhasilan penerapan pendekatan inkuiri
dengan model picture and picture pada mata pelajaran IPA di kelas
IV SDN 2 Gunung Putri.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi :
1. SDN 2 Gunung Putri, Gunung Putri, Bogor
Dengan hasil penelitian ini di harapkan SD Negeri 2 Gunung Putri Bogor
dapat lebih mengoptimalkan penerapan pendekatan inkuiri dengan model
picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa
Di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Sendiri dengan menggunakan pendekatan inkuiri dengan model picture and
picture.
3. Bagi guru
Di harapkan sebagai bahan masukan guru dan dalam meningkatkan
mutu pendidikan di kelasnya sehingga guru dapat meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan dalam, mengelola proses pembelajaran IPA,
khususnya mengenai pembelajaran konsep hubungan antara mahluk hidup
dan lingkungannya dengan menggunakan pendekatan inkuiri dengan model
picture and picture.
4. Bagi peneliti
Di harapkan sebagai sarana untuk mengaplikasikan segala pemikiran
dan gagasan yang di miliki peneliti yang di dapat dalam berguru ilmu
selama di bangku perkuliahan tentang pendekatan inkuiri dengan model
picture and picture dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
di kelas khususnya dan pendidikan pada umumnya di sekolah dasar yang
peneliti teliti.
E. Definsi Operasional
Adapun pendekatan yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Pendekatan Inkuiri
Pendekatan inkuiri merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
yang berorientasi pada siswa. Pendekatan inkuiri lebih menekankan
siswa menggunakan keterampilan intelektual dalam memperoleh
pengalaman baru atau informasi baru melalui investigasi yang sifatnya
mandiri. Artinya siswa di ajak melakukan penyelidikan, eksperimen,
dan kegiatan-kegiatan lain untuk mencari jawaban pertanyaan –
pertanyaannya.
b. Model picture and picture
Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar
9
urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif,
dan Menyenangkan. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar
sebagai media dalam proses pembelajaran.
c. Hasil Belajar
Belajar merupakan kegiatan paling pokok dalam mencapai
perkembangan individu dam mempermudah pencapaian tujuan
instutisional suatu lembaga pendidikan. Hal ini berarti berhasil tidak
atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung
pada proses belajar yang di alami siswa termasuk di lingkungan
formal terkecil seperti ruang kelas di sekolah. Belajar juga merupakan
suatu proses yang komplek yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup.
c. Pembelajaran IPA di SD
Bagian Tubuh Tumbuhan dan fungsinya Bagi Tumbuhan itu
Sendiri
Pada umumnya, tumbuhan terdiri atas : 1) akar, 2) batang, dan 3)
daun, 4) bunga, dan 5)buah. Dari berbagai jenis tumbuhan terdapat
beberapa perbedaan, baik akar, batang, daun, bunga maupun buah.
a. Akar
Akar tumbuhan biasanya terdapat di dalam tanah dengan arah
tumbuhnya ke dalam tanah atau menuju air. Bentuk ujung akar
pada umumnya meruncing sehingga dapat memudahkan
menembus tanah.
Kegunaan akar bagi tumbuhan, di antaranya untuk :
1. Menyerap air dan zat-zat makanan dari dalam tanah;
2. Menegakkan batang tumbuhan
3. Menyimpan persedian makanan.
Berdasarkan bentuknya, akar di bedakan menjadi dua, yaitu
atas tudung akar, bulu-bulu akar, pangkal akar, ujung akar, batang
akar, cabang akar, dan serabut akar ( untuk cabang-cabang akar
yang berbentuk serabut ). Tudung akar berfungsi sebagai pelindung
ujung akar. Karena itu, pada tudung akar selalu berlendir agar
mudah menembus tanah. Bulu- bulu akar berguna sebagai
penghisap air dan sari-sari makanan dari tanah.
Ada bermacam –macam akar serabut, antara lain : akar serabut
agak kecil-kecil berbentuk benang, terdapat pada padi ; akar
serabut kaku, keras, dan besar seperti tambang, terdapat pada
kelapa; akar serabut besar- besar dan mempunyai cabang-cabang
terdapat pada pandan.
Jenis –jenis akar lainnya , yaitu akar gantung, akar penggerek,
akar lekat, akar napas,akar tunjang, akar tinggal ( Rhizoma ) , akar
sulur,dan akar papan.
b. Batang
Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang letaknya di atas
tanah. Batang merupakan tempat tumbuh ranting, daun, bunga, dan
buah.
Batang tumbuhan berguna sebagai:
1. Tempat melekatnya daun;
2. Tempat lalu lintas pengangkutan air dan zat makanan (unsur
hara) dari akar ke daun;
3. Tempat menyimpan cadangan makanan;
4. Menyokong dan menguatkan tumbuhan;
5. Alat perkembangbiakan , seperti cangkok dan stek.
Batang tumbuhan semakin lama semakin tinggi, panjang dan
besar. Pada masing-masing ujung batang dan cabang terdapat titik
tumbuh ujung.
Batang tumbuhan di bedakan menjadi dua, yaitu batang tidak
11
1. Batang tidak berkayu
Ciri- ciri batang tidak berkayu adalah tidak memiliki kayu dan
bersifat lunak, mudah di lipat, dan berwarna agak
kehijau-hijauan atau kuning.contoh batang tidak berkayu, yaitu
alang-alang, pisang,dan padi.
2. Batang berkayu
Ciri batang tumbuhan kayu berwarna coklat. Sifatnya keras
dan tidak mudah di lipat atau tidak mudah patah. Contoh
tumbuhan yang batangnya berkayu, yaitu belimbing, mangga,
dan nangka.
c. Daun
Daun berfungsi sebagai tempat mengolah atau membuat makanan
dengan bantuan cahaya matahari ( fotosintesis ). Daun pada
umumnya berwarna hijau karena mempunyai butir-butir yang di
sebut klorofil.
Berdasarkan jenisnya, daun terdiri atas daun lengkap dan daun
tidak lengkap. Daun lengkap terdiri atas pelepah daun, tangkai
daun, dan helai daun. Contoh daun pisang atau daun bambu.
Sedangkan daun tidak lengkap, yaitu daun yang salah satu bagian
daunnya tidak ada.
Contoh daun tidak lengkap sebagai berikut:
1. Daun mangga dan daun nangka, hanya terdiri dari tangkai dan helai
daun.
2. Padi dan jagung, hanya terdiri dari pelepah dan helai daun. Daun
yang tidak mempunyai tangkai di sebut juga daun berupih
3. Tempuyung hanya terdiri dari helai daun.
Dilihat dari susunan daun tulangnya, daun dapat dibedakan
menjadi empat golongan.
1. Daun bertulang menyirip karena mirip sirip ikan, misalnya daun
2. Daun bertulang menjari karena tulang daun itu seperti jari,
misalnya daun singkong dan daun pepaya.
3. Daun bertulang melengkung karena tulang-tulangnya melengkung,
misalnya daun genjer dan daun sirih.
4. Daun tulang sejajar atau bertulang lurus misalnya pada daun
jagung, padi, dan ilalang.
Tumbuhan yang mempunyai daun bertulang menyirip dan menjari
terdapat pada tumbuhan berbiji belah. Sedangkan pada tumbuhan
yang mempunyai daun tulang melengkung biasanya terdapat pada
tumbuhan berbiji satu ( tunggal ).
Pada tumbuhan yang lain, ada juga dalam satu tangkai hanya
terdapat satu helai daun, seperti daun rambutan, nangka, dan jambu
batu. Daun yang hanya satu helai pada satu tangkai di sebut daun
tunggal. Selain itu, kita sering melihat pada satu tangkai daun
memiliki beberapa cabang tangkai terdapat helaian-helaian daun di
sebut daun majemuk. Contoh daun majemuk, yaitu petai cina,putri
malu, dan lain – lain.
d. Bunga
Bunga merupakan salah satu bagian tumbuhan yang berfungsi
sebagai alat perkembangbiakan karena pada bunga terdapat alat
kelamin tumbuhan, yaitu benang sari (alat kelamin jantan ) dan
putik ( alat kelamin betina ).
Apabila serbuk sari menempel pada putik maka terjadilah
penyerbukan. Dari proses ini akan menghasilkan buah. Biji dari
buah itu nantinya dapat di tanam untuk memperbanyak keturunan.
Bunga terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
1.Tangkai bunga
Tangkai bunga adalah bagian yang menghubungkan antara
bunga dan ranting.
13
Pada ujung tangkai bunga terdapat kelopak bunga. Pada saat
bunga masih kuncup, kelopak bunga menutup mahkota bunga.
3.Mahkota bunga
Mahkota bunga adalah bagian yang terindah dari bunga.
Mahkota bunga setiap tumbuhan berbeda-beda bentuk dan
warnanya.
4. Benang sari
Benang sari adalah alat kelamin jantan pada bunga. Benang
sari terdiri dari tangkai sari dan kepala sari.
5. Putik.
Putik adalah alat kelamin betina pada bunga.
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian melalui penerapan pendekatan
inquiri dengan model Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran IPA, khususnya aspek konsep dan keterampilan
proses.
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas ( classroom action Reserch ) yang di kembangkan oleh Mc.
Taggar dan Kemmis mendifinisikan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) sebagai
berikut:
1. Penelitian tindakan adalah suatu bentuk proyek penyelidikan yang di
lakukan melalui refleksi diri.
2. Penelitian tindakan di lakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi
yang diteliti, seperti guru, siswa atau kepala sekolah. Kemudian, penelitian
tindakan di lakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.
3. Tujuan tindakan adalah memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari
praktek-praktek pemahaman terhadap praktek tersebut, serta situasi atau
lembaga tempat praktek tersebut di laksanakan.
Penelitian tindakan kelas ( PTK ) merupakan salah satu jenis penelitian
tindakan yang di laksanakan oleh praktisi pendidikan ( khususnya guru,
dosen, atau instruktur ) dalam proses pembelajaran di kelas. Mc Niff (
sebagaimana di kutip Suyanto: 1997 ) mengemukakan bahwa PTK adalah
bentuk penelitian reflektif yang di lakukan oleh guru yang hasilnya dapat
di manfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum,
pengembangan sekolah, pengembangan ke ahlian mengajar, dan
sebagainya. Senada dengan pendapat diatas, Raka Joni, dkk (1998)
mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk kajian yang
bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang di lakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan – tindakan yang di
lakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktik-praktik
55
Secara lebih konkrit dapat di kemukakan bahwa tujuan PTK adalah
memecahkan permasalahan pembelajaran yang di munculkan di dalam
kelas. Setelah berhasil mengidentifikasi masalah, guru merancang dan
kemudian memberikan perlakuan atau tindakan tertentu, mengamati,
mengevaluasi, dan menganalisis hasilnya guna menentukan apakah
tindakan yang di berikan tersebut berhasil memperbaiki kondisi kelas yang
di ajarnya atau tidak. Dari informasi tersebut guru dapat menentukan
langkah-langkah yang perlu di tempuh terhadap kelas yang di ajarnya.
B. Model Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK) yang di
kemukakan oleh Kemmis dan Taggart merupakan model pengembangan dari
model Kurt Lewin seperti tampak pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.1
Menurut Kemmis dan Mc. Taggar ( dalam Rafi’uddin,1996) penelitian
tindakan dapat di pandang sebagai suatu siklus spiral dan penyusunan,
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi ), dan refleksi.
[image:23.595.113.511.223.594.2]1. Tahap perencanaan
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dari dua siklus. Tiap siklus di
laksanakan dengan satu tindakan sesuai dengan perbaikan yang ingin di
capai selama pembelajaran. Pada tahap perencanaan di persiapkan adalah :
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP KTSP- 2007 )
b) Menyiapkan media pembelajaran yang di perlukan
c) Menyusun instrumen penilaian
d) Menyiapkan sumber belajar yang relavan
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada setiap tindakan adalah dengan intervensi
terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas guru sehari-hari. Pada
tahap ini merupakan pelaksanaan tindakan dan persiapan yang telah di
rencanakan sebelumnya. Selanjutnya dalam meningkatkan dan melihat
keberhasilan dalam setiap siklus, maka yang harus di lakukan adalah:
a) Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran (
RPP-KTSP 2007 )
b) Peneliti melaksanakan penilaian dalam bentuk tes formatif
3. Observasi
Pada tahap ini secara operasional adalah untuk mengenal, merekam dan
mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan hasil dan proses
pelaksanaan tindakan ataupun dampak dan pelaksanaan tindakan tersebut.
Tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui apakah tindakan yang di
lakukan sudah mengarah pada terjadinya perubahan sudah mengarah pada
terjadinya perubahan ke arah positif dalam kegiatan pembelajaran.
a) Tim kolaborasi melaksanakan observasi tentang aspek yang di
rencanakan
57
4. Analisis Refleksi
Data yang di peroleh lalu di analisis untuk kemudian selanjutnya di
refleksikan sebagai alat evaluasiuntuk memperbaiki siklus berikutnya. Dan
juga untuk menentukan kesimpulan atau hasil dari penelitian. Pada tahap
refleksi, peneliti bersama obsever mendiskusikan hasil tindakan pada setiap
akhir pelaksanaan tindakan. Hasilnya kemudian direfleksikan, dan bila perlu
merivisi kegiatan sebelumnya. Temuan yang di peroleh kemudian di jadikan
acuan bagi perumusan rencana pembelajaran untuk di laksanakan pada
kegiatan selanjutnya.
Alur penelitian yang di lakukan pada penelitian tindakan kelas di
sesuaikan dengan model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (
Kasbolah, 1988:113). Dalam pelaksanakan penelitian di buat 2 siklus untuk
mempermudah langkah penelitian. Di mulai dari tahap analisis kurikulum,
melakukan studi pustaka observasi awal, menemukan masalah dan
mengidentifikasikannya, merencanakan langkah awal tindakan dan
menyusun rencana tindakan, melakukan tindakan sesuai dengan rencana
tindakan ke 1, kemudian merefleksikan kembali. Setelah selesai satu siklus
yang di akhiri dengan refleksi maka diperbaiki pada siklus berikutnya. Alur
Gambar 3.2
Tahap-tahap dalam PTK
Model Kemmis dan Mc. Taggar ( sumber: webdenie.wordpress.com ) .
C. Prosedur Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini akan di laksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunung Putri
yang berlokasi di jalan Raya Gunung Putri kecamatan Gunung Putri
kabupaten Bogor.
Adapun pemilihan lokasi penelitian adalah dengan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1) Sekolah tersebut merupakan tempat peneliti bertugas, sehingga hal ini
dapat diharapkan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data yang
diperlukan.
59
2) Masih ditemui sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh praktisi di sekolah
tersebut dalam pelaksanaan program sekolah, khususnya dalam pembelajaran
IPA. Hal tersebut menggugah minat peneliti dan praktisi untuk mencari solusi
terbaik untuk meningkatkan kemampuan siswa daalm pembelajaran IPA.
3) Peneliti lebih memahami latar belakang dan karakter siswa sehingga
memudahkan peneliti untuk mengidentifikasi siswa yang selama ini dianggap
mengalami kesulitan, serta memudahkan peneliti untuk mementau, merevisi
dan mencari data-data yang diperlukan selama penelitian.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2
Gunungputri, dengan jumlah siswa 33 siswa yang terdiri dari 18 siswa
laki-laki dan 15 siswa perempuan pada semester 1 tahun pelajaran
2013/2014.
Prosedur penelitian tindakan kelas di rencanakan 2 siklus, apabila belum
berhasil akan di lanjutkan siklus berikutnya.
1. Tahap Perencanaan
a. Mempersiapkan pokok bahasan yang akan di gunakan dalam
mata pelajaran IPA kelas IV sekolah dasar, standar kompetensi, hasil
belajar, indikator, pendekatan, media/alat peraga, dan sumber belajar
yang akan di lakukan dalam penelitian.
b. Merumuskan model pembelajaran yang akan di gunakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV ( empat ) sekolah dasar
dalam pembelajaran IPA. Untuk memecahkan masalah tersebut
peneliti merumuskan model pembelajaran dengan melalui
pendekatan inquiri untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada
materi Bagian Tubuh Tumbuhan dan Fungsinya Bagi Tumbuhan itu
Sendiri.
c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang mengacu
pada pendekatan inkuiri dengan model Picture and Picture.
d.Membuat lembar observasi untuk mengawasi aktifitas guru dan
peserta didik selama proses pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan inkuiri dengan model picture and picture.
e.Menyusun instrumen penelitian yang akan di gunakan selama proses
pembelajaran dan penelitian berlangsung.
2. Tahap Pelaksanaan
Siklus 1
a. Setelah mendapat gambaran keadaan kelas, perhatian dan aktifitas
peserta didik,motivasi belajar, maka di lakukan tindakan kelas
pertama, yaitu mendesain kegiatan belajar untuk satu kompetensi
dasar.
b. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang di bantu teman
sejawat untuk memantau / mengobservasi pelaksanaan pembelajaran.
Sasaran pemantauan adalah peserta didik, kegiatan guru, dan
efektifitas penerapan pendekatan inquiri dengan model picture and
61
c. Melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan
dari pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri dengan
model picture and picture.
d. Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan evaluasi
hasil pemantauan.
e. Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi
pelaksanaan dan hasil pembelajaran siklus I, yang di lanjutkan pada
siklus II.
Siklus II
a. Setelah memperoleh gambaran pada desain pembelajaran kegiatan
pertama ( siklus I ) peneliti mendesain kembali kegiatan
pembelajaran dengan menambahkan atau memfokuskan
aspek-aspek yang belum optimal pada tindakan ( siklus I )
b. Melakukan pemantauan ( observasi ) terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang sedang di lakukan. Sasaran pemantauan adalah
kegiatan siswa dalam merespon pelajaran, sikap guru dalam
mengelola pembelajaran dan efektifitas pembelajaran dengan
menerapkan pendekatan inkuiri dengan model picture and picture.
c. Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang sudah di lakukan, untuk
mengetahui efektifitas keberhasilan dari penerapan pendekatan
inkuiri dengan model picture and picture dalam pembelajaran yang
sudah di laksanakan.
d. Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan hasil
pengamatan.
e. Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi
pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus II ini menjadi
bahan acuan kesimpulan dari penelitian yang sudah di lakukan.
Merumuskan aspek yang di refleksi untuk di rencanakan tindakan
3. Instrumen Penelitian
Instrumen ini di kembangkan untuk pelaksanaan penerapan
pembelajaran konsep Bagian Tubuh Tumbuhan dan Fungsinya bagi
tumbuhan Itu Sendiri dengan menerapkan pendekatan inkuiri dengan
model Picture and picture
a. Tes
Instrumen ini di gunakan untuk mengukur prestasi kognitif siswa
dalam pembelajaran IPA. Tes di berikan kepada siswa pada stiap
siklus. Adapun soal tes yang di berikan berupa post tes
b. Non Tes
Dalam mendapatkan perbaikan , rencana tindakan dalam setiap
kegiatan di gunakan lembar observasi, pedoman wawancara, dan
catatan lapangan.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi ini akan di isi oleh observer pada setiap akhir
pertemuan. Melalui lembar observasi ini di harapkan dapat
memberikan informasi secara rinci mengenai proses selama
pembelajaran yang telah di laksanakan. Lembar observasi di
gunakan untuk mengamati aktifitas siswa dan guru.
2. Pedoman Wawancara
Lembar wawancara yang di maksudkan untuk mengetahui
pendapat siswa terhadap proses pembelajaran yang di lakukan.
Lembar wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan respon siswa terhadap penggunaan metode
pemecahan maslah dalam pembelajaran.
63
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini berisi tentang catatan observer mengenai
hambatan yang berkaitan dengan proses pembelajaran
berlangsung.
D. Teknis Analisis dan Pengolahan Data
1. Teknik Pengolahan Data hasil Observasi
a. Reduksi Data
menyeleksi data dengan cara memilah dan memilih data yang di
perlukan dan membuang data yang tidak di perlukan.
b. Klasifikasi Data
klasifikasi data yang di peroleh dari siklus I dan siklus II dengan
mengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui aktivitas guru dan
siswa yang di harapkan terjadi atau yang tidak di harapkan terjadi juga
untuk mengetahui hasil belajar siswa yang di peroleh. Dan untuk
mempermudah data-data tersebut kemudian di klasifikasikan sesuai
dengan jenis datanya, misalnya tentang saran dan prasarana, aktivitas
siswa, data tentang aktifitas guru dan data tentang hasil belajar.
c. Display Data
Mendiskripsikan data yang sudah di peroleh baik dalam bentuk narasi,
uraian atau dalam bentuk grafik.
d. Interprestasi Data
[image:31.595.116.514.180.645.2]Menafsirkan data-data yang sudah di peroleh baik data dalam bentuk
e. Refleksi
Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah di
lakukan dengan cara melihat kekuatan yang sudah di peroleh atau
kelemahan apa yang masih harus di tingkatkan. Kemudian kekuatan
dan kelemahan tersebut di analisis, mencari penyebab kekurangan-
kekurangan yang terjadi dan bagaiman cara mengatasi kekurangan
atau masalah tersebut, yang kemudian di tingkatkan pada tindakan
berikutnya.
2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes
a. Scoring
1. Penskoran terhadap jawaban yang di berikan siswa. tiap – tiap
butir soal yang di jawab oleh siswa di beri skor sesuai dengan
lengkap tidaknya, jawaban yang di berikan, dengan rumus :
Nilai = Jumlah jawaban yang benar x 100 %
Jumlah seluruh soal
2. Penilaian terhadap jawaban siswa. setelah penskoran tiap butir
jawaban, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor yang di
peroleh oleh masing-masing siswa.
3. pengelompokan nilai tes dengan rentang nilai tertentu. Setelah
penskoran, kemudian skor hasil tes di kelompokan dengan
rentang nilai tertentu untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pencapaian ranah kognitif siswa.
b. Menghitung rata-rata
1. Rata-rata hitung hasil belajar ( post tes ), dapat di hitung dengan
65
X = ∑xi N
Keterangan :
X = nilai rata-rata
∑ i = jumlah semua nilai
N = banyaknya data
2. Penentuan nilai rata-rata tes dari seluruh siswa yang mengikuti tes. Tahap ini di lakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal, yaitu jika >85% siswa memperoleh skor >70% dari skor total.
Ketuntasan Belajar = ∑ Swa x100%
∑ Swa tot
Keterangan:
Ketuntasan Belajar = ketuntasan belajar secara klasikal ∑ Swa = Siswa a g e peroleh ti gkat pe guasaa >70% ∑ Swa tot = Jumlah Siswa
3. Analisis Data Hasil tes 1. Scoring
Kreteria penilaian pada post tes siklus I dan Siklus II adalah berupa uraian yang berjumlah 5 soal, dimana setiap soal mempunyai bobot skor 20 apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimum yang dapat di peroleh adalah 100.
2. Nilai Rata-rata
Tabel 3.1
Katagori dan Nilai Rata-rata Siswa
No Rentang Nilai Prosentase Katagori
1.
9 90% Sangat Baik
2.
7-8,9 70%-89% Baik
3.
5-6,9 50%-69% Cukup
4.
3-4,9 30-49% kurang
5.
2,9 29% Kurang sekali
[image:34.595.110.515.148.632.2]Sedangkan untuk presentase KKM dapat di kelompokan menurut katagori sebagai berikut :
Tabel 3.2
Katagori Perolehan Persentase KKM Siswa
No. Persentase Katagori
1.
70%-100% Berhasil ( Tuntas )
2.
0%-69% Belum Berhasil ( Blm Tuntas)
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Dari uraian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai
bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa tentang bagian tubuh tumbuhan
dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri di kelas IV SDN 2 Gunung Putri
kecamatan Gunung Putri Bogor melalui penerapan pendekatan inquiri dengan
model picture and picture, maka dapat di tarik kesimpulan :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan di awali dengan kegiatan merancang kegiatan
pembelajaran menerapkan pendekatan inkuiri dengan model picture and
picture, mencakup merangkum materi bagian tubuh tumbuhan dan fungsi nya
bagi tumbuhan itu sendiri dalam kegiatan kelompok. Selanjutnya peneliti
menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) untuk di pergunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan pada siklus I dan II. RPP yang di
dalamnya mencakup komponen-komponen seperti identitas mata pelajaran,
waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran yang berisi ( pendahuluan, kegiatan inti, penutup ),
materi, sumber, serta evaluasi.
b. Pelaksanaan
dalam pelaksanaan proses pembelajaran menerapkan pendekatan inquiri
dengan model picture and picture yang pertama di lakukan guru adalah
menyiapkan dan menata peralatan atau media yang akan di gunakan dalam
pembelajaran, siswa di tugaskan untuk mencatat hal-hal yang di anggap
penting dari pelaksanaan kegiatan, guru menyampaikan materi bagian- bagian
tubuh tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri yang di sajikan
mengidentifikasi gambar-gambar tumbuhan yang berbeda-beda jenis, bentuk,
dan fungsinya.
Proses pembelajaran setelah menerapkan pendekatan inquiri dengan model
picture and picture terasa lebih kondusif. Partispasi siswa dalam kegiatan
pembelajaranpun meningkat, siswa lebih bersemangat dalam belajar. Selain itu,
pembelajaran terus bermakna ketika guru tidak sekedar memberikan konsep
kepada siswa, tetapi juga kebermaknaannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini di lakukan dengan memberikan pengalaman secara langsung untuk
membuat suatu kegiatan yang berhubungan dengan konsep IPA.
c. Hasil
Setelah menerapkan pendekatan inkuiri dengan model picture and picture
hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu siklus I perolehan hasil
belajar siswa mencapai KKM 66,6% ( belum tuntas ) dengan nilai rata-rata 67
atau katagori cukup, kemudian pada siklus II hasil belajar siswa yang mencapai
KKM 84,8% dengan nilai rata-rata 80,9 atau masuk katagori baik.
B. REKOMENDASI
1. Bagi Guru
a. Guru di harapkan menerapkan pendekatan inkuiri dengan model picture
and picture dalam kegiatan pembelajaran IPA sehingga siswa tidak
hanya memperoleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Guru di harapkan dapat mempererat hubungan baik dengan siswa,
maupun siswa dengan siswa.
c. Guru harus mempersiapkan kegiatan pembelajaran IPA dengan baik,
seperti metode pendekatan dalam kelas, media belajar, memotivasi
98
d. Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut
berpartisipasi dalam pembelajaran.
e. Guru diharapkan dapat menggunakan alat peraga/media belajar yang ada
di sekolah dan yang ada di sekitar siswa untuk menunjang kegiatan
pembelajaran.
f. Guru dapat lebih mengeksplor media-media pembelajaran lainnya,
sehingga kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan.
2. Bagi siswa
Dalam pembelajaran siswa sebaiknya lebih aktif dan mandiri, tidak perlu
takut, ragu dan malu dalam mengemukakan pendapat ataupun ide-ide
yang di milikinya.
3. Bagi Sekolah
a. Sekolah di harapkan dapat memberikan pelatihan atau pengarahan
kepada guru untuk lebih mengeksplor media-media pembelajaran
lainya, sehingga kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan.
b. Sekolah di harapkan menunjang alat peraga/ media pembelajaran yang
dapat di gunakan dalam kegiatan pembelajaran .
4. Bagi Penelitian
Penilitian ini hanya membatasi diri , peneliti hanya mengungkapkan,
bahwa menggunakan pendekatan inquiri mempunyai korelasi dengan
motivasi belajar yang tinggi, IPK , dan belajar individual .
Penelitian ini juga untuk di jadikan sebagai bahan penelitian ulang
Abdurrahman, Mulyono.2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Arikunto, dkk. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Suherman .A, dkk, 2008, Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar, Bandung : UPI PRESS
Dimyati dan mujiono; Belajar dan Pembelajaran
E. Kuraesin,2004, Ilmu Pengetahuan Alam, Bandung : PT. Sarana Panca Karya Nusa
Dr. Widodo, Dra. SriWuryatuti, M.P.d., Dra. Margareta,M.P,d ( cetakan kesatu 2010 ),
Pendidikan IPA di Sekolah Dasar; UPI PRESS
Dr. H.Cece Rakhmat, M.P.d, Nandang Budiman, S.P.d. M.Si, Dra. Nenden Ineu Herawati,
M.P.d, ( cetakan pertama 2006 )Psikologi Pendidikan, Bandung ;UPI PRESS
Mulyanto.blogdetik.com/index.php./2009/05/11/Format Sistematika–laporan-PTK
Dr. H.Y.Suyitno,M.P.d, Format Penulisan Proposal,Power point
Rukmana. A, Suryana. A, ( cetakan pertama 2006 ), Pengelolaan kelas; Bandung; UPI
PRESS
Leo Sutrisno, Hery Kresnady, dan Kartono, Pengembangan Pembelajaran IPA SD ,
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN
NASIONAL 2008
Dra. Margaretha, Sri. Y, M.P.d. Drs. Hendri, M.P.d. Drs. Atep Sujana, M.P.d. ( cetakan
pertama, 2006 ), konsep dasar IPA ; Bandung : UPI PRESS
Drs. H.Udin Syaefuddin Sa’ud, M.Ed., Ph.D, Drs. Ade Rukmana, Dra. Novi Resmini, M.Pd.,
Pembelajaran Terpadu ; Bandung; UPI PRESS
Langkah-langkah PTK menurut Kemmis dan Taggart. (On line). Tersedia di
webdenie.wordpress.com
Google; http// ras-eko.blogspot.com; model pembelajaran Picture and Picture
Suryati ,S.P.d