• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modifikasi Tes Keterampilan Shooting Pada Cabang Olahraga Sepakbola : uji validitas dan reliabilitas tes keterampilan shooting di ekstrakurikuler sepakbola SMK Negeri 3 Cimahi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modifikasi Tes Keterampilan Shooting Pada Cabang Olahraga Sepakbola : uji validitas dan reliabilitas tes keterampilan shooting di ekstrakurikuler sepakbola SMK Negeri 3 Cimahi."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Modifikasi Tes Keterampilan Shooting Pada Cabang Olahraga Sepakbola (Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Keterampilan Shooting di Ekstrakurikuler

Sepakbola SMK Negeri 3 Cimahi)

Pembimbing 1 : Nida’ul Hidayah, M.Si. Pembimbing 2 : Muhamad Tafaqur, M.Pd.

Anggi Sugiyono* 1006298

Shooting merupakan suatu hal yang sangat penting dalam olahraga sepakbola. Oleh sebab itu shooting wajib dikuasai oleh para atlet sepakbola, baik pemula ataupun yang sudah mahir. Lebih dari 70% dari gol-gol tersebut berasal dari tembakan atau shooting. Melakukan tembakan atau shooting bisa dilakukan dimana saja, karena dalam permainan sepakbola bila pemain mendapat kesempatan untuk mencetak gol pemain harus sebisa mungkin melakukan shooting dari sisi manapun untuk terjadinya gol. Untuk mengetahui ketepatan shooting penulis memodifikasi tes shooting yang sudah ada dengan modifikasi tes yang baru dengan tiga titik, yaitu : dari kanan ke tengah berjarak 15 meter dan dari tengah ke kiri berjarak 15 meter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah atlet atau siswa ekstrakurikuler SMK Negeri 3 Cimahi sebanyak 15 orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling, karena mempunyai ciri-ciri yang spesifik sudah menguasai dan mahir dalam melakukan shooting. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes shooting yang sudah ada dan tes shooting yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa besarnya tes ketepatan shooting yang sudah ada dengan validitas 0.9967 yang termasuk kriteria sangat tinggi dan reliabilitas 0,771 yang termasuk kriteria cukup tinggi, dengan tes shooting yang dimodifikasi termasuk dalam kriteria sangat tinggi, karena mempunyai nilai validitas 0,988 dan reliabilitas tes 0,924. Hasil uji signifikansi validitas tes menunjukan t-hitung = 23,75 dan reliabilitas tes menunjukan t-hitung = 2,95 yang lebih besar dari t-tabel = 2,16 dengan taraf signifikansi = 0,025 dan dk (n-2). Kedua pengujian tersebut menunjukan hasil yang signifikan. Saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) bagi para pembina, pelatih, atlet sepakbola dan pembaca pada umumnya agar menggunakan instrumen atau alat ukur tes yang sudah ada maupun tes yang dimodifikasi untuk ketepatan tes shooting karena mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. 2) berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam.

(2)

ABSTRACT

Shooting Skills Test modification In Sports Football Branch

(Validity and Reliability Tests Skills Shooting in Extracurricular Football SMK Negeri 3 Cimahi)

Supervisor 1: Nida'ul Hidayah, M.Sc. Supervisor 2: Mohamad Tafaqur, M.Pd.

Anggi Sugiyono * 1006298

(3)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumuasan Masalah Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

1. Secara Teorotis ... 5

2. Secara Praktis ... 6

E. Struktur Organisasi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Pengertian Sepakbola ... 7

B. Teknik Dasar Sepakbola ... 9

C. Teknik Dasar Shooting ... 11

D. Prinsip-prinsip Dasar Menendang Bola (Shooting) ... 12

1. Menendang dengan punggung kaki bagian dalam ... 13

2. Menendang dengan punggung kaki ... 14

E. Tes dan Pengukuran ... 15

F. Fungsi Tes dan Pengukuran ... 16

G. Kriteria Tes ... 18

1. Kesahihan(Validity) ... 19

(4)

3. Objektivitas ... 20

H. Kerangka Pemikiran ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Metode dan Disain Penelitian ... 23

1. Metode Penelitian ... 23

2. Desain Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel ... 25

1. Populasi ... 25

2. Sampel ... 25

C. Definisi Oprasional ... 26

D. Instrumen Penelitian ... 26

E. Tempat dan Waktu Pengambilan Data ... 29

F. Prosedur Penelitian ... 30

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 35

A. Pengelompokan Data ... 35

B. Uji Prasyarat Analisis Data ... 35

C. Pengujian Hipotesis ... 37

D. Diskusi Penemuan ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

LAMPIRAN ... 45

(5)

DAFTAR GAMBAR

2.1. Lapangan Sepakbola ... 9

2.2. Menendang Dengan Punggung Kaki Bagian Dalam ... 14

2.3. Menendang Dengan Punggung Kaki ... 15

3.1. Bagan Desain Penelitian ... 24

3.2. Diagram Lapangan Tes Menembak Bola Ke Sasaran ... 27

(6)

DAFTAR TABEL

3.1. Tabel Kriteria Koefisien Korelasi Tes ... 34

4.1. Tabel Hasil Uji Normalitas Liliefors Tes 1 Ketepatan Tes Shooting ... 35

4.2. Tabel Hasil Uji Normalitas Liliefors Tes 2 Ketepatan Tes Shooting ... 36

4.3. Tabel Hasil Uji Normalitas Liliefors Composite Score ... 36

4.4. Tabel Hasil Uji Validitas Tes Ketepatan Shooting ... 37

4.5. Tabel Hasil Uji Reliabilitas Tes Ketepatan Shooting ... 38

4.6. Tabel Hasil Uji Signifikansi Validitas Tes Ketepatan Shooting ... 38

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Data Mentah Tes Ketepatan Shooting ... 45

2. Lampiran 2 Data Buku Tes Ketepatan Shooting ... 60

3. Lampiran 3 Uji Normalitas Ketepatan Shooting ... 61

4. Lampiran 4 Perhitungan Uji Validitas Menggunakan Person Product Moment ... 67

5. Lampiran 5 Perhitungan Uji reliabilitas Menggunakan Person Product Moment ... 71

6. Lampiran 6 Nilai Kritis L untuk Uji Normalitas Lilifors ... 75

7. Lampiran 7 Harga Normal Standar Z ... 76

8. Lampiran 8 Nilai Persentil untuk Distribusi t ... 77

9. Lampiran 9 Surat Keterangan Keputusan Pembimbing Skripsi ... 78

10.Lampiran 10 Surat Izin Penelitian ... 83

11.Lampiran 11 Surat Keterangan balasan SMK N 3 Cimahi ... 84

12.Foto-Foto Penelitian ... 85

(8)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang penelitian

Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan

olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik

laki-laki maupun perempuan, tua, muda, maupun anak-anak mengetahui olahraga

ini, walaupun bagi sebagian mereka hanya sekedar mengetahui atau

menggemarinya saja dan tidak bisa untuk memainkannya. Tapi hal tersebut sudah

cukup untuk membuktikan bahwa sepakbola adalah olahraga yang paling populer

di dunia.

Sepakbola merupakan olahraga yang menggunakan bola pada dasarnya, yang

dimainkan oleh dua pemain dengan beranggotakan sebelas orang pemain yaitu

diantaranya penjaga gawang, pemain belakang, pemain tengah, dan penyerang

(pemain depan). Pemain-pemain tersebut mengisi salah satu posisi yang sudah

dikuasainya, secara umum penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola

dengan tangan atau lengan. Sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya hanya

diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan. Sucipto, dkk. (2000, hlm.

7) mengemukakan bahwa : “Sepakbola merupakan permainan beregu,

masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang.

Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai,

kecuali penjaga gawang yang diperbolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya”. Sedangkan Batty (2008, hlm. 4) menjelaskan bahwa : “Sepakbola adalah sebuah permainan yang sedarhana, dan rahasia permainan sepakbola yang baik adalah melakukan hal-hal sederhana dengan sebaik-baiknya”.

Mengenai tujuan sepakbola Sucipto (2000, hlm. 7) mengemukakan bahwa : “Tujuan permainan sepakbola adalah permainan memasukan bola sebanyak-banyaknya kegawang lawannya dan berusaha menjaga gawangnya sendiri agar tidak kemasukan”. Tim yang mencetak gol lebih banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya, jika hingga waktu berakhir masih berimbang maka

(9)

2

Pada dasarnya permainan sepakbola merupakan suatu usaha untuk menguasai

bola dan untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. Oleh karena

itu, untuk dapat bermain sepakbola harus menguasai aspek-aspek dasar sepakbola

yang baik, menurut Harsono (1988, hlm. 100) ada empat aspek latihan yang perlu

diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlit, yaitu (a) laithan fisik, (b)

latihan teknik, (c) latihan taktik, dan (d) latihan mental. Keempat latihan tersebut

harus dimiliki oleh seorang atlit sepakbola. Untuk dapat bermain sepakbola

dengan baik maka seorang pemain sepakbola harus dapat menguasai teknik-teknik

dalam permainan, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik cenderung

bermain sepakbola dengan baik pula, Sucipto dkk (2000, hlm. 17) menjelaskan

bahwa :

Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola yaitu, menendang (kicking), menghentikan (stoping), menggiring (dribbling), menyundul (heading), merampas (tecking), lemparan kedalam (throw-in) dan menjaga gawang (goal keeping).

Dalam teknik-teknik tersebut ada beberapa teknik yang paling penting

dikuasai oleh pemain sepakbola di antaranya yaitu teknik tendangan. Menurut

sucipto dkk, (2000, hlm. 17) bahwa : “ Menendang dibedakan ke dalam beberapa

macam, yaitu menendang dengan kaki bagian dalam (inside), kaki bagian luar

(outside), punggung kaki (instep), dan punggung kaki bagian dalam (inside of the

instep)”. Pada umumnya pemain melakukan shooting dengan cara atau teknik

yang mereka kuasai. Banyak teknik yang dapat mereka lakukan ketika dalam

keadaan tertentu untuk menciptakan peluang terjadinya gol. Pemain harus

pintar-pintar mengambil keputusan dalam melakukan shooting ke gawang. Biasanya

pemain melakukan shooting mengunakan punggung kaki. Karena teknik ini

merupakan dasar menendang dalam permainan sepakbola. Kemampuan

menendang dalam permainan sepakbola merupakan kemampuan yang sangat

(10)

3

Tendangan pemain sepakbola tidak hanya semata-mata digunakan untuk

mengoper atau mencetak gol, namun tendangan juga dapat digunakan untuk

menghalau serangan lawan agar tidak terjadinya gol ke gawang sendiri. Hal ini

sesuai dengan yang dikemukakan oleh sucipto dkk, (2000, hlm. 17) bahwa : “Tujuan menendang adalah untuk mengumpan (passing), menembak ke gawang (shooting at the goal), dan meyapu untuk menggagalkan serangan lawan

(sweeping), maka dapat disimpulkan bahwa shooting yang baik harus memiliki

ketepatan yang baik”. Mengenai ketepatan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa : “Tepat atau ketepatan adalah betul atau lurus, ketelitian, kejituan”. Matakupan (1922, hlm. 22) menjelaskan bahwa : “Ketepatan

terbagi menjadi dua, yaitu: 1) ketepatan dalam arti proses adalah suatu gerakan

atau rangkaian gerak dilihat dari struktur gerakan dan sistematis gerakan, dan 2)

ketepatan dalam arti produk adalah hasil yang login dicapai’. Mengenai ketepatan

yang dimaksud dalam tendangan adalah bagaimana seorang pemain mampu

menendang bola mengarah atau mengenai sasaran yang telah ditentukan.

Dalam cabang olahraga apapun ketepatan sangat diperlukan, begitu juga

dalam olahraga sepakbola. Seorang pemain harus mempunyai ketepatan

tendangan kearah gawang dengan baik agar bisa menempatkan arah bola yang

sulit dijangkau oleh penjaga gawang hingga terjadinya gol. Dalam hal latihan

shooting dengan jarak 16,5 meter atau yang disebut dengan area penalti tidak

hanya dilakukan di tengah, tetapi bisa juga dilakukan disetiap sisinya, karena

dalam sepakbola shooting bisa dilakukan dimana saja, walaupun peluang itu kecil

tetapi pemain harus bisa mengambil sekecil apapun peluang itu untuk terjadinya

gol. jika semakin banyak berlatih menggunakan situasi yang berbada-beda maka

seorang pemain bisa menguasai shooting dengan baik.

Dari sudut pandang penyerangan tujuan sepakbola adalah melakukan

shooting ke gawang. Seorang pemain harus mempunyai keterampilan dasar

menendang bola dan selanjutnya mengembangkan kemampuan teknik shooting

yang memungkinkannya untuk melakukan tendangan shooting dan mencetak gol

(11)

4

Terjadinya gol di dalam pertandingan sepakbola sangat dinanti-nantikan oleh

penggemar sepakbola di dunia. Lebih dari 70% dari gol-gol tersebut berasal dari

tembakan atau shooting. Menendang bola kegawang dengan kaki dapat dilakukan

dengan semua bagian kaki, namun secara teknik agar bola dapat ditendang dengan

baik dapat dilakukan dengan punggung kaki atau kura-kura kaki.

Ketika seorang pemain semakin meningkat kemampuannya, dia harus mulai

melakukan shooting lebih jauh dari gawang. Cara yang paling tepat untuk

mengembangkan teknik shooting adalah melatih tendangan shooting berkali-kali

menggunakan teknik yang benar. Jika seorang pemain ingin mengusai tendangan

yang lebih baik, dia harus meluangkan waktu berjam-jam untuk melakukan

shooting ke arah gawang. Tingkatan atau sesi latihan formal hendaknya

memasukan banyak latihan dan kegiatan yang memberikan banyak peluang

kepada para pemain untuk melakukan shooting. Pemain akan semakin bisa

menjalankan keterampilan ini di dalam pertandingan dan memanfaatkan peluang

shooting dengan baik jika semakin banyak berlatih menggunakan situasi yang

berbeda.

Khusus dalam tendangan, atlet harus mampu menguasai beberapa tendangan

salah satunya tendangan shooting. Karena dalam sepakbola tendangan sangat

diperlukan dalam pertandingan sehingga tendangan wajib dikuasai oleh seorang

atlet. Dalam modul tes dan pengukuran keolahragaan FPOK UPI. Dipaparkan

oleh Nurhasan & Hasanudin (2007, hlm. 214) terdapat tes menembak /

menendang bola kesasaran (shooting) dengan jarak 16,5 meter, dalam tes ini

terdapat suatu titik tembak yang ada hanya ditengah, sedangkan dalam sepakbola

shooting bisa dilakukan dimana saja baik dari tengah maupun dari setiap sisinya.

Banyak cara melakukan latihan shooting diantaranya dengan memodifikasi latihan

yang sudah ada dengan latihan yang lain. Penulis tertarik untuk melakukan

modifikasi tes shooting yang sudah ada yaitu dengan titik menembak yang

dilakukan di tengah saja dengan modifikasi tes shooting yang baru yaitu, disetiap

kanan kiri dari titik tengah itu ada. Akan tetapi penulis tidak membandingkan

modifikasi yang sudah ada dengan modifikasi yang baru, penulis hanya ingin

(12)

5

mencoba tiga titik yaitu dari tengah dan kanan dan dari tengah kekiri dengan

masing masing jarak 15 meter untuk melakukan shooting. Menurut penulis ini

sangat penting, karena dalam sepakbola shooting bisa dilakukan dimana saja.

Maka dari itu akan dilakukan tes, apakah tes yang baru akan lebih memiliki

validitas dan reliabilitas yang tinggi atau tidak.

Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

judul “Modifikasi Tes Keterampilan Shooting Pada Cabang Olahraga Sepakbola”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Berapa besar tingkat validitas tes keterampilan shooting yang sudah ada dan tes

keterampilan shooting yang dimodifikasi dalam olahraga sepakbola?

2. Berapa besar tingkat reliabilitas tes keterampilan shooting yang sudah ada dan

tes keterampilan shooting yang dimodifikasi dalam olahraga sepakbola?

C. Tujuan Penelitian

Dari beberapa masalah yang telah dipaparkan diatas, adapun tujuan

dilakukannya penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat validitas tes keterampilan shooting yang sudah ada

dan tes keterampilan shooting yang dimodifikasi dalam olahraga sepakbola.

2. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas tes keterampilan shooting yang sudah ada

dan tes keterampilan shooting yang dimodifikasi dalam olahraga sepakbola.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

a. Penelitian ini dapat menjadi sumbangan pengetahuan bagi para pelatih

olahraga khususnya sepakbola untuk feedbeck pada atletnya, sehingga atlet bisa

berkembang dan menjadi lebih baik.

b. Penelitian ini dapat menjadi sumbangan bagi atlet bahwa shooting bisa

dilakukan dimana saja, sehingga atlet bisa berlatih melakukan shooting dari

(13)

6

2. Secara Praktis.

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau informasi bagi pelatih

olahraga, khususnya olahraga sepakbola untuk menjadi acuan untuk melatih

olahraga agar potensi atlit berkembang menjadi lebih baik lagi.

b. Pelatih mampu mengetahui ketepatan tendangan atletnya dalam melakukan tes

shooting.

E. Struktur Organisasi

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penusunan selanjutnya, maka

berikut ini rencana penulis untuk membuat krangka penulisan yang akan diuraikan

berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I pendahuluan meliputi

tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, struktur organisasi. BAB II kajian pustaka yang berisi. Berisi tentang :

pengertian sepakbola, teknis dasar sepakbola, teknis dasar menendang shooting,

prinsip-prinsip menendang bola (shooting), tes dan pengukuran, fungsi tes dan

pengukuran, kriteria tes, dan kerangka pemikiran. BAB III metode penelitian

membahas tentang metode dan disain penelitian, populasi sampel, definisi

operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV hasil pengolahan dan analisis data berisi tentang, pengelompokan data,

uji prasyarat analisis data, pengujian hipotesis, diskusi penemuan. BAB V

kesipmulan dan saran yang membahas tentang kesimpulan hasil penelitian dan

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam sebuah penilitian dibutuhkan metode. Metode merupakan suatu usaha

untuk menemukan kebenaran suatu ilmu untuk memecahkan suatu permasalahan

yang ada. Metode penelitian merupakan suatu proses untuk menemukan suatu

kebenaran atau memecahkan suatu masalah yang dilakukan dengan cara tertentu

yang prosesya dilakukan secara terancana, sistematis, dan teratur sedemikan rupa

sehingga disetiap saat diarahkan kepada setiap pemecahan masalah. Sugiyono

(2012, hlm. 2) menjelaskan bahwa : “Metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Hal

ini membuktikan bahwa metode penelitian mempunyai kedudukan yang sangat

penting dalam pengumpulan dan analisa data.

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah

metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang memberikan

gambaran yang tertujuan kepada pemecahan masalah yang ada pada sekarang. Lebih lanjut Arikunto (2010, hlm. 3) menjelaskan bahwa : “Penelitian yang dimaksud untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”. Penelitian deskritif merupakan penelitian yang paling sederhana, dibandingkan

dengan penelitian-penelitian yang lain, karena dalam penelitian ini peneliti tidak

melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti. Adapun jenis

deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis studi kolerasi, yaitu

jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antara

variabel yang diteliti. Menurut Arikunto (2010, hlm. 4) “korelasi adalah penelitian

yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua

(15)

24

validitas dan reabilitas modifikasi tes ketrampilan shooting pada cabang olahraga

sepakbola, serta pengaruh terhadap prestasi atlet itu sendiri.

Dari uraian yang ada di atas, dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif

dapat dilakukan dengan berbagai cara dan teknik sesuai dengan tujuan

penelitiannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan deskriptif dan tes

sebagai alat untuk memperoleh data. Data dapat diperoleh dari hasil tes

keterampilan modifikasi shooting. Data yang diperoleh tidak terbatas hanya

pengumpulan dan penyusun data saja, tetapi akan diolah, dijelaskan dan dianalisa.

Kemudian akan diambil sebuah kesimpulan tentang arti dari data tersebut.

Dari penjelasan di atas, maka tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk

mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas modifikasi tes keterampilan shooting

pada cabang olahraga sepakbola.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan tentang cara menyimpulkan dan menganalisis

data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan

penelitian. Untuk penelitian dengan metode deskriptif, dengan teknik kolerasi

multivariat yaitu terdiri dua atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat.

X merupakan variabel bebas dan Y merupakan variabel terikat. Bila digambarkan,

rangkaian desain penelitian ini sebagai berikut. Lebih jelasnya lihat Gambar 3.1.

Gambar : 3.1 Bagan desain penelitian

Keterangan :

X1 : Validitas dan reliabilitas tes ketrampilan shooting yang sudah ada.

X2 : Validitas dan reliabilitas tes ketrampilan shooting yang dimodifikasi

Y : Hasil tes validitas dan reliabilitas tendangan shooting. X1

X2

(16)

25

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Dalam suatu penelitian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti terlebih

dahulu perlu menentukan populasi sebagai sumber data untuk keperluan

penelitiannya. Sugiyono (2012, hlm.80) menjelaskan bahwa : “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan Arikunto (2010, hlm. 173) menjelaskan bahwa : “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet ekstrakulikuler sepakbola SMK Negeri 3 Cimahi

yang berjumlah 25 orang.

2. Sampel

Salah satu langkah yang paling penting dalam proses penelitian adalah

memiliki sampel dari individu-individu yang akan berpatisipasi. Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Arikunto (2010, hlm. 174) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Bila populasi besar, dan penulis tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka

penulis dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu

sampel yang diambil dari populasi representif (mewakili). Sampel dalam

penelitian berarti sekelompok subyek dimana informasi diperoleh. Dalam

penelitian ini penulis menggunkan purposive sampling. Sugiyono (2012, hlm. 85)

menjelaskan bahwa : “Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Berdasarkan pada penjelasan tersebut maka jumlah sampel penelitian ini ditetapkan siswa ekstrakurikuler sepakbola SMK

Negeri 3 Cimahi yang berjumlah sebanyak 15 orang, karena mempunyai sepesifik

(17)

26

C. Definisi Operasional

Untuk lebih memahami dan memudahkan istilah-istilah penelitian, maka

penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Tes. Menurut Nurhasan dan Hasanudin tes adalah suatu alat untuk memperoleh

informasi.

2. Pengukuran. Menurut Nurhasan dan Hasanudin pengukuran adalah suatu

proses untuk memperoleh data atau informasi dari individu atau obyek yang

akan diukur.

3. Validitas adalah kemampuan alat ukur untuk dapat mengukur apa yang hendak

diukur.

4. Reliabilitas adalah keterandalan yang menggambarkan drajat keajegan atau

konsistensi hasil tes dan pengukuran.

5. Ketepatan secara kasar diterjemahkan sebagai varian titik perkenaan kaki

dengan bola pada target yaitu arah gawang.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran. Untuk mendapatkan

data maka kita membutuhkan alat bantu dan pengukuran. Dalam penelitian ini

penulis memodifikasi alat ukur tes menendang bola kesasaran (shooting).

Nurhasan & Hasanudin, menjelaskan tentang tes shooting.

Adapun petunjuk pelaksanaannya tes shooting yang sudah ada Nurhasan &

Hasanudin(2007, Hlm. 214) menjelaskan bahwa :

Tujuan : Mengukur Ketrampilan, ketepatan, dan kecepatan gerak kaki, dalam menendang bola kesasaran.

Alat yang digunakan : 1. Bola

2. Stopwach 3. Gawang 4. Nomor-nomor 5. Tali

(18)

27

1. Testee berdiri dibelakang bola yang diletakan pada sebuah titik berjarak 16,5 m di depan gawang/sasaran

2. Tidak ada aba-aba dari testee

3. Pada saat kaki testee mulai menendang bola, maka stop watch dijalankan dan berhenti saat bola mengenai/ kena sasaran

Gerakan Dinyatakan Gagal Bila : 1. Bola keluar dari daerah sasaran.

2. Menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 meter dari sasaran. Cara Penilaian :

1. Jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali kesempatan

2. Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 3.2.

7 5 3 1 3 5 7

78cm 90cm 103cm 185cm 103cm 90cm 78cm

16,5 M

Testee (X)

[image:18.595.134.469.325.679.2]

Diagram lapangan Tes Ketrampilan Menembak Bola ke Sasaran

Gambar 3.2

(19)

28

Adapun dalam penelitian ini penulis memodifikasi instrumen tes menendang

bola ke sasaran (shooting) dari Nurhasan & Hasanudin (2007, hlm. 213/214)

dengan jarak menendang bola ke gawang 16,5 meter yang disebut secound penalti

dalam sepakbola. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 3.3.

7.22 Meter

7 5 3 1 3 5 7 2.44 M

78cm 90cm 103cm 185cm 103cm 90cm 78cm

16.5 M

jarak 15 m jarak 15 m

(Titik 1) (Titik 2) (Titik 3)

[image:19.595.124.513.202.622.2]

Testee (X)

Gambar 3.3

Diagram Lapangan Tes Menembak Bola Ke Sasaran yang Dimodifikasi

Adapun petunjuk pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :

Tujuan : Mengukur Ketrampilan, ketepatan, dan kecepatan gerak kaki, dalam

(20)

29

Alat yang digunakan :

1. Lapangan Sepakbola

2. Bola Sepakbola

3. Gawang

4. Tali

5. Nomor-nomor

6. Camera

7. Meteran

8. peluit

Petunjuk Pelaksanaan :

1. Atlet berdiri dibelakang bola yang diletakan pada sebuah titik berjarak 16.5

meter dari depan garis gawang/sasaran.

2. Tidak ada aba-aba dari testee

3. Atlet menendang atau menembak bola kesasaran,.

4. Pelaksanaan diawali dengan titik 1, kemudian dilanjutkan dengan titik 2 dan

titik 3.

5. Atlet diberi 3 (tiga) kali kesempatan.

Gerakan Dinyatakan Gagal Bila :

1. Bola keluar dari sasaran.

2. Menempatkan bola tidak pada jarak 16.5 meter dari sasaran.

Cara Penilaian :

1. Menghitung skor pada sasaran dalam tiga kali kesempatan.

2. Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka

diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut.

E. Tempat dan Waktu Pengambilan Data

Tempat dan waktu pengambilannya adalah sebagai berikut:

Hari/Tanggal : selasa, 23 September – senin, 29 September 2014

Waktu : 13.00 – Selesai pada selasa, 13.00 - selesai pada hari senin.

(21)

30

Sebelum melakukan pengambilan data penelitian, penulis terlebih dahulu

melakukan observasi 7 agustus 2014. Dilanjutkan 15-19 september. Pra penelitian

ini dimaksudkan untuk mengurus perizinan baik dari pihak UPI maupun dari

pihak Sekolah Smk Negeri 3 Cimahi. Kemudian menyiapkan sarana prasarana

yang akan ada dalam penelitian.

F. Prosedur Penelitian

Untuk pengambilan data dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu

menguji instrumen tes yang diciptakan oleh Nurhasan dan Hasanudin dalam

modul tes dan pengukuran keolahragaan (2007). Kemudian penulis menguji tes

yang dimodifikasi dengan menambahkan titik tendangan dan mengetahui tingkat

validitas dan reliabilitasnya. Dalam penelitian ini penulis dibantu oleh 3 orang. 2

diantaranya pelatih dan penulis sendiri sebagai koordinator tester. Testee dalam

penelitian ini adalah atlet ekstrakulikuler SMK Negeri 3 Cimahi.

Adapun tata cara untuk pelaksnaan suatu tes dalam penelitian adalah sebagai

berikut :

1. Tujuan : untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tes keterampilan shooting

sudah ada dengan tes shooting yang dimodifikasi dalam cabang olahraga

sepakbola, dan dengan tidak membandingkan tes yang sudah ada.

2. Alat / fasilitas : lapangan sepakbola, Bola Sepak, gawang, tali, nomor-nomor,

camera, meteran, peluit, dan ATK (perlengkapan tulis).

3. Tahap Persiapan

Mempersiapkan alat / perlengkapan (lapangan sepakbola, bola sepakbola,

stopwach, gawang, tali, nomor-nomor, camera, meteran, peluit, dan ATK) yang

akan diujikan tingkat validitas dan reliabilitasnya. Setelah mempersiapkan

perlengkapan, selanjutnya langkah yang dilakukan oleh tester adalah sebagai

berikut :

a. Persiapan Umum

1) Mengarahkan testee untuk menendang bola yang sudah disiapkan oleh tester

dan mengarahkannya kesasaran yang sudah dipersiapkan digawang dengan

(22)

31

2) Mengarahkan tester tentang tugasnya masing-masing. Tester 1 bertugas

mengambil gambar testee , Tester 2 mempersiapkan bola untuk dimulainya tes,

dan tester 3 pemberi aba-aba dimulainya tes dan sekaligus mencatat hasil skor

yang diperoleh oleh masing-masing testee.

3) Memberitahu testee bahwa masing-masing testee diberikan 3 bola sebagai

pemanasan, kemudian diberi kesempatan 3 kali untuk menendang bola

kesasaran

b. Tahap pemberian skor

Bola dianggap sah apabila :

1) Bola yang ditendang masuk kedalam gawang.

2) Melakukan tendangan setelah mendengar peluit dari testeer

Bola dianggap tidak sah apabila :

1) Bola keluar dari sasaran.

2) Menempatkan bola tidak pada jarak 16.5 meter dari sasaran.

4. Kegiatan Pendahuluan

1) Berbaris dan berdoa

2) Melakukan pemanasan dengan cara statis dan dinamis sesuai dengan cabang

olahraga sepakbola.

5. Kegiatan inti

1) Atlet berdiri dibelakang bola yang diletakan pada sebuah titik berjarak 16.5

meter dari depan garis gawang/sasaran.

2) Tidak ada aba-aba dari testee

3) Atlet menendang atau menembak bola kesasaran setelah mendengar peluit dari

testeer.

4) Pelaksanaan diawali dengan tes yang sudah ada yaitu dari titik tengah

kemudian dengan modifikasi tes baru dari titik 1, kemudian dilanjutkan dengan

titik 2 dan titik 3.

5) Atlet diberi 3 (tiga) kali kesempatan.

6. Penutup

1) Pendinginan

(23)

32

3) Ucapan terima kasih

Tes keterampilan shooting dilakukan dua kali, tes yang pertama dilakukan

pada hari kamis, tanggal 25 September 2014, sedangkan tes ulangannya dilakukan

pada hari senin, tanggal 29 September 2014.

G. Teknik Pengumpulan dan Analisi Data

Dalam tes ini belum diketahui nilai validitas dan reliabilitasnya, sehingga tes

ini belum mempunyai kriteria. Sedangkan tes yang baik adalah tes yang

mempunyai nilai validitas dan reliabilitas yang tinggi. Nasution (1987, hlm. 100) menjelaskan bahwa : “Tujuan dari penilaian ialah mencari kebenaran. Dalam usaha itu soal validitas merupakan aspek yang sangat penting. Kebenaran hanya

dapat diperoleh dengan instrument yang valid. Sedangkan nurhasan dan dudung

hasanudin (2007, hlm. 38) menjelaskan bahwa : “Untuk mengetahui drajat

validitas suatu tes, dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan hasil tes itu dengan kriterium”.

Adapun prosedur pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Menguji normalitas data dengan menggunakan uji normalitas liliefors sebagai

berikut :

a. Semua nilai pengamatan X1, X2, ..Xn dijadikan angka baku Z1, Z2, ..Zn

dengan menggunakan rumus :

Z1 ̅

b. Untuk setiap angka baku dapat menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian hitung F (Z1) dan S (Z1).

c. Selanjutnya menghitung proporsi Z1, Z2, .. , Zn ∑Zi. Jika proporsinya

dinyatakan S(Zi), maka :

(24)

33

d. Menghitung antara selisih F (Zi) – S (Zi), dan menentukan harga mutlaknya.

e. Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh

sampel yang ada, kemudian beri symbol Lo. Dengan bantuan Nilai kritis L

untuk liliefors maka tentukanlah nilai L. Kriterianya yaitu ; Diterima jika Lo lebih kecil dari pada Lα, jika nilai Lo lebih besar dari Lα maka ditolak.

2. Untuk mengetahui derajat validitas instrument tes ketepatan pukulan

dikorelasikan dengan kriteria (composite score). Adapun rumus yang

digunakan ialah :

rxy =

2 2 2 2 ) ( ) . ( ) ( ) . ( ) )( ( Y Y n X X n Y X XY n           Dimana :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y X = Jumlah skor dari X

Y = Jumlah skor dari Y

N = Jumlah responden uji coba

3. Menghitung reliabilitas dengan pendekatan korelasional, yaitu dengan

mengkorelasikan hasil tes pertama dengan tes yang kedua (test-retest). Rumus

yang digunakan yaitu ;

rxy =

2 2 2 2 ) ( ) . ( ) ( ) . ( ) )( ( Y Y n X X n Y X XY n          

4. Menguji signifikansi koefesien korelasi antara variabel X dengan Y sebagai

berikut :

t = √

(25)

34

Keterangan :

t : nilai t yang dicari

r : koefisien korelasi

n : jumlah sampel

5. Hasil perhitungan koefisien korelasi selanjutnya dibandingkan dengan criteria

tingkat korelasi. Mathews dalam Nurhasan dan Dudung Hasanudin (2007, hlm.

48) menyusun standar untuk menilai koefisien korelasi suatu tes sebagai

[image:25.595.205.456.304.438.2]

berikut :

Tabel kriteria koefisien kolerasi tes. Tabel 3.1

R Kriteria

0.90 – 0.99 Sempurna (tinggi)

0.80 – 0.89 Tinggi

0.70 – 0.79 Cukup tinggi

0.60 – 0.69 Kurang tinggi

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil data dan analisis data tes ketepatan tendangan shooting

yang diperoleh adalah sebagai berikut.

1. Besarnya tingkat validitas tes ketepatan tendangan shooting yang sudah ada

sebesar 0,967, yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Adapun besarnya

tingkat reliabilitas tes ketepatan tendangan shooting sebesar 0,771, yang

termasuk dalam kriteria yang cukup tinggi.

2. Besarnya tingkat validitas tes ketepatan tendangan shooting dengan modifikasi

tes shooting sebesar 0,988, adapun besarnya tingkat reliabilitas tes ketepatan

tendangan tes shooting yang dimodifikasi sebesar 0,924 yang termasuk

kedalam kriteria sangat tinggi.

B. Saran

Adapun saran yang penulis kemukakan mengenai hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagi para pembina, pelatih, atlet sepakbola dan pembaca pada umumnya agar

menggunakan instrument atau alat ukur tes shooting yang sudah ada ataupun

yang dimodifikasi untuk ketepatan tendangan shooting karena mempunyai

tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi.

2. Berkaitan dengan hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan pedoman untuk

mengukur ketepatan tes shooting dalam sepakbola.

3. Untuk rekan mahasiswa yang ingin melakukan penelitian alat-alat ukur

keterampilan shooting dianjurkan untuk melakukan penelitian yang berkenan

dengan uji validitas dan reliabilitas, dianjurkan untuk melakukan penelitian

ketepatan shooting dalam penelitian menggunakan subjek atau sampel yang

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Danny Mielke. (2003). Dasar - Dasar Sepakbola. Pakar Raya, Bandung

Eric c. Batty (2008). Latihan Metode Baru Sepak Bola Serangan. Penerbit : CV.Pionir Jaya Bandung

Harsono. (1998). Coaching dan Aspek - Aspek Psikologis Dalam coaching. Bandung : CV. Tambak Kusuma

KBBI. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pustaka Bahasa Edisi Keempat. Jakarta : Gramedia Utama

Luxbacher A, Joseph. (1998). Sepak Bola. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.

Nasution. (1987). : Medote Reasech. Penelitian Ilmiah. Bandung : Jemars

Nurhasan dan Dudung Hasanudin (2007). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung : Percetakan FPOK UPI

Nurhasan, Dudung Hasanudin, dan Nidaul Hidayah (2007). Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung : Percetakan FPOK UPI

Subroto, Toto dkk. (2010). Permainan Besar (bola voli dan sepak bola). Jakarta : Universitas Terbuka.

Sucipto. Dkk. (2000). Sepak bola. DEPDIKBUD. DIRJEN Pendidikan Dasar dan Menengah

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukintaka (1979). Permainan Sepak Bola. Jakarta. Depdikbud.

Andi Sutonda S. (2009). Tes, Pengukuran, dan Evaluasi Dalam Cabang Olahraga.http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/Jur._Pend._Olahraga/1958062 01986011-Andi Suntonda Situmorang/Pntrn Softball.pdf

Abdurrohman (2012) : Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Ketepatan Pukulan Forhend dan Backhand Pada Cabang Olahraga Tenis

(28)

44

Iswahyudi, (2009). Perbedaan kemamupan shooting antara pemain depan, pemain tengah, dan pemain belakang ukm sepakbola. Universitas Negeri Yogyakarta

Matakupan, J. (1992). Teori Bermain. Jakarta : DEPDIKBUD..[online].

Tersedia:http://www.docstoc.com/34379654/hubungan-antara-kecepatan-reaksi dan daya-ledak-otot [15 februari 2014]

http://govome.inspsearch.com/search/images?fcoid=417&q=lapangan%20sepak bola#PhotoSwipe1408523151563

Sejarah sepak bola.. Tersedia:http://arvie13.blogspot.com/2012/11/sejarah-sepak-bola-dunia.html..

Gambar

Gambar 3.2 Diagram Lapangan Tes Menembak Bola Ke Sasaran
Gambar 3.3 Diagram Lapangan Tes Menembak Bola Ke Sasaran yang Dimodifikasi
Tabel kriteria koefisien kolerasi tes. Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait