i
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
i
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
v
Ahmad Firmansyah, 2014 KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...v
DAFTAR GAMBAR...vii
DAFTAR TABEL...ix
DAFTAR LAMPIRAN……….x
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang...1
B.Rumusan Masalah...3
C.Tujuan Penelitian...3
D.Manfaat Penelitian...4
E.Struktur Organisasi...5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kesenian Tradisional...6
B.Seni Pertunjukkan...7
C.Komposisi Musik...10
D.Calung...11
E.Perkembangan Calung di Jawa Barat...14
F. Jenis-jenis Calung...19
BAB III METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian...24
B.Lokasi Penelitian...25
C.Teknik Pengumpulan Data...25
D.Teknik Pengolahan Data...28
E.Prosedur Pengolahan Data...29
vi
Ahmad Firmansyah, 2014 KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A.Kesenian Calung Group Gending Sari...32
B.Proses Pertunjukkan Calung Group Gending Sari...35
1. Pola urutan proses pertunjukkan calung group Gending sari………35
2. Alat yang dipergunakan………...42
3. Rias Busana………...47
4. Lagu-lagu yang dimainkan………...53
5. Pola Tabuhan calung Group Gending Sari………54
C.Komposisi Musik Calung Group Gending Sari...64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan...70
B.Saran...71
DAFTAR PUSTAKA
vii
Ahmad Firmansyah, 2014 KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Calung Jingjing...19
Gambar 2.2. Calung Kingking...20
Gambar 2.3. Calung Panempas...20
Gambar 2.4. Calung Gonggong...21
Gambar 2.5. Calung Jongjrong...22
Gambar 2.6. Alat Tambahan Pada Calung Kosrek dan Kolotok...23
Gambar 4.1. Notasi Lagu Gending Overture Kreasi……….….37
Gambar 4.2. Notasi lagu Nongton Calung……….……….…...38
Gambar 4.3. Notasi lagu Iringan Lagu Penutup……….…....41
Gambar 4.4. Calung Kingking laras salendro berjumlah 14 ruas bambu….…....43
Gambar 4.5. Calung Panempas laras salendro berjumlah 7 ruas bambu………...44
Gambar 4.6. Calung Jongjrong laras salendro berjumlah 5 ruas bambu………...45 Gambar 4.7. Calung Gonggong laras salendro berjumlah 2 ruas bambu………..46
Gambar 4.8. Personil Group Calung Gending Sari...47
Gambar 4.9. Karakter Lucu pada pertunjukkan Calung Gending Sari...48
Gambar 4.10. Pakaian Pertunjukkan Calung Group Gending Sari...49
Gambar 4.11. Ikat Kepala untuk pertunjukkan Calung...50
Gambar 4.12. Sinjang Batik untuk dipakai menutupi celana...50
Gambar 4.13. Pertunjukkan Awal atau pada saat Bubuka...52
Gambar 4.14. Pertunjukkan inti ...53
Gambar 4.15. Notasi Pola tabuhan Calung Panempas……….………….54
Gambar 4.16. Notasi Balungan Gending Calung Jongjrong………...55
viii
Ahmad Firmansyah, 2014 KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.18. Calung Kingking berjumlah 14 ruas bambu...57
Gambar 4.19. Calung Penempas yang berjumlah 8 ruas bambu ...61
Gambar 4.20. Motif Pola tabuhan calung diatonis 1...62
Gambar 4.21. Motif tabuhan calung diatonis 2...62
Gambar 4.22. Notasi Calung Kingking dan calung panempas...65
Gambar 4.23. Pola tabuhan Calung Kingking………..66
Gambar 4.24. Pola tabuhan Calung Panempas……….67
Gambar 4.25. Pola tabuhan Calung Jongjrong………...67
Gambar 4.26. Pola tabuhan Calung Gonggong………....67
ix
Ahmad Firmansyah, 2014 KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Ukuran Calung kingking laras salendro………....42
Tabel 4.2 Ukuran Calung Panempas laras salendro………...43
Tabel 4.3 Ukuran Calung Jongjrong laras salendro………...44
Tabel 4.4 Ukuran Calung Gonggong laras salendro………..46
Tabel 4.5 Data ukuran yang digunakan pada calung kingking pentatonis……...57 Tabel 4.6 Data ukuran yang digunakan pada calung kingking diatonis gabungan laras pelog dan madenda………....58
Tabel 4.7 Data ukuran yang digunakan pada calung panempas pentatonis gabungan laras pelog dan madenda………...59
x
Ahmad Firmansyah, 2014 KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran ...75
Pedoman wawancara………...76
Data Hasil Wawancara...78
SK...91
24 Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan prosedur yang digunakan untuk
mendekati masalah yang muncul dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain
menurut Sukmadinata (2010:52), metode penelitian merupakan rangkaian cara
atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,
pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang
dihadapi. Berdasarkan pada pengertian tersebut, pada penelitian ini
menggunakan penelitian secara kualitatif.
Sehubungan dengan pernyataan diatas, Nasution (1988:3) mengemukakan bahwa “Penelitian Kualitatif pada hakikatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha untuk memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya”.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif analitik.
Maksudnya dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan
sebanyak-banyaknya, kemudian menggambarkan serta mendeskripsikan data-data secara
sistematis dan akurat tentang kesenian Group Calung Gending Sari. Deskriptif
analitik digunakan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan jalan
mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, dan menafsirkan data.
Dalam hal ini M. Nazir (2005:89) berpandangan bahwa:
“Penelitian deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat. Kemudian beliau juga mengungkapkan studi analitis ditujukkan untuk menguji hipotesis-hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang hubungan-hubungan”.
Dengan demikian, metode ini dilakukkan secara insentif, terinci dan
mendalam terhadap Kesenian Calung Group Gending Sari. Metode ini
digunakan untuk menggali berbagai data yang dibutuhkan antara lain ialah
25
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
calung group Gending Sari dan memecahkan semua permasalahan yang ada
pada proses penelitian.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lingkungan Kesenian Calung Group Gending
Sari yaitu di jalan Bunut Kertayasa RT/RW 08/05 No. 21 Kampung Poponcol
Kaler. Bertempat di Kelurahan Karawang Kulon Kecamatan Karawang Barat
Kabupaten karawang.
C. Teknik Pengumpulan Data
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menggali dan mendapatkan
berbagai data yang dibutuhkan dalam suatu kegiatan penelitian. Cara-cara yang
digunakan dalam menghimpun berbagai data yang dilakukan tersebut, biasanya
dirancang dan disusun dengan baik, sehingga benar–benar tepat dan baik, sesuai
dengan yang diinginkan. Namun demikian, keberhasilan suatu penelitian itu pun
sangat bergantung pula kepada instrument yang digunakan, yaitu :
1. Observasi
Dalam penelitian ini, salah satu instrument pengumpulan data yang
digunakan adalah melakukan tindakan observasi ke lapangan. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh Anasari (1989:52) bahwa “observasi adalah bertujuan
untuk mencari mengumpulkan data atau fakta mengenai gejala tertentu secara
langsung dengan alat-alat pengamatan indra, dalam mencatat fakta teknik
tertentu. Dalam hal ini observasi bertujuan sebagai studi pendahuluan untuk
mengenal, mengamati dan mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, baik
pengamatan secara langsung.
Peneliti datang ke lokasi secara langsung untuk mengamati dan mencatat
data yang diperoleh dari lokasi penelitian kemudian mengidentifikasi masalah
yang akan diteliti. Adapun observasi dilakukan pada tanggal 16 Maret 2013
26
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gending Sari dikediaman Bapak Nana selaku Pimpinan Kesenian Calung group
Gending Sari yaitu, di jalan Bunut Kertayasa RT/RW 08/05 No. 21 Kampung
Poponcol Kaler. Kelurahan Karawang Kulon Kecamatan Karawang Barat
Kabupaten karawang. Peneliti merasa perlu mengobservasi agar mendapat data
awal untuk memulai suatu penelitian.
2. Wawancara
Selain kegiatan observasi dalam pengumpulan data penelitian ini, peneliti
juga melakukan kegiatan wawancara menurut (Esterberg, 2002:231). “wawancara atau interview adalah merupakan pertemuan dua orang yang bertujuan untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Hal ini sejalan dengan dikemukakan oleh S. Nasution (1988:73), bahwa “Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain”.
Wawancara bertujuan untuk mngumpulkan data pendukung mengenai
masalah yang diteliti. Untuk melengkapi penulisan, pembahasan hasil penelitian
sebagai bahan acuan dengan cara memberikan berbagai pertanyaan. Teknik
yang dilakukan dalam penelitian ini, memiliki dua cara yaitu terencana dan
tidak terencana. Secara langsung untuk memperoleh data dari informan yang
berkenaan dengan permasalahan yang penulis temukan dalam objek yang akan
diteliti atau narasumber yang dapat mewakilinya untuk melengkapi data-data
yang telah ada. Informasi tersebut dapat diperoleh dari objek tertentu atau dari
masyarakat yang bersangkutan. Peneliti melakukan wawancara untuk
memperoleh kelengkapan dan kejelasan informasi serta sebagaimana subjek
penelitian memandang sesuatu menurut persepektif, pengalaman atau perasaan
dan realita kehidupan masa kini. Instrument yang digunakan adalah peneliti
sendiri dengan berpegang pedoman wawancara yang telah di siapkan
27
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Orang yang diwawancarai peneliti adalah 1. Pimpinan Kesenian Group
Calung Gending Sari yaitu Bapak Nana 2. Para Pemain Group Calung Gending
Sari, Bapak Darman Selaku pencetus Group Calung Gending Sari yang
dilaksanakan pada tanggal 17 Maret dan 20, 21, 22 dan 23 Mei 2013.
3. Studi Literatur
Studi ini dimaksudkan untuk mempelajari berbagai sumber kepustakaan
yang ada, buku-buku maupun media bacaan lainnya yang berguna dan
membantu dalam mecari informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
objek yang akan diteliti. Buku utama yaitu buku Seni Pertunjukkan karangan
Edi Sedyawati yang diambil mengenai apa saja yang ada di dalam seni
pertunjukkan dan buku kedua adalah Buku Komposisi Musik 1 karangan Dodi
M. Kholid, S.Pd., M.Sn. yang diambil dari buku ini mengenai apa saja yang
berkaitan dalam komposisi musik.
Sumber-sumber yang dijadikan literatur pada penelitian yang penulis
lakukan adalah sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan yang akan
dibahas. Pada penelitian ini sumber data diperoleh dari lapangan dan hasil
wawancara.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu sumber data penelitian kualitatif yang
sudah lama dan sangat bermanfaat. Seperti yang dijelaskan oleh Sukmadinata (2010:221), yaitu “Studi documenter (documenter study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen
tertulis berupa lagu-lagu dan dokumen video dokumenter yaitu video berupa
video CD pementasan calung group Gending Sari”.
Pertunjukan kesenian Group Calung Gending Sari ini di dokumentasikan
28
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterangan yang nyata untuk diolah. Alat bantu yang digunakan adalah kamera
digital yang dipergunakan dari bulan Oktober 2013.
Dokumentasi yang dilakukan pada saat penelitian ialah diantaranya,
mengambil gambar para pemain kesenian Calung Group Gending Sari dan
video digunakan peneliti pada saat observasi untuk merekam pertunjukan
kesenian Calung. Hasil video digunakan untuk proses penelitian. Dari semua
data yang di dapat dipergunakan untuk keterangan nyata dan diolah menjadi
suatu karya ilmiah.
D. Teknik Pengolahan Data
Data harus bermakna jika ditafsirkan pada konteksnya. Oleh karena itu, data
yang diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, dan studi literatur perlu
dianalisis secara akurat dan selanjutnya mengadakan reduksi data yang
dilakukan dengan jalan membuat abstraksi.
Moeloeng (2001:90) mengatakan bahwa abstraksi merupakan usaha untuk
membuat rangkuman inti, proses, dan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga
sehingga tetap berada didalamnya. Langkah selanjutnya adalah penyusunan
dalam satuan-satuan. Satuan-satuan ini kemudian dikatagorisasikan pada
langkah berikutnya.
Pengolahan data dalam penelitian kualitatif adalah suatu proses pengolahan
data setelah semua data terkumpul seperti, catatan rekaman audio video dan
gambar-gambar dan selanjutnya dilakukan tahap-tahap pengolahan data sebagai
berikut :
1. Mengelompokan dan mengumpulkan data-data berdasarkan jenis data dan
hasil penelitian yaitu: 1) Data Pertunjukkan Kesenian calung group Gending
Sari; 2) Komposisi Musik calung group Gending Sari.
2. Melakukan penyesuaian dan perbandingan antara hasil data kesenian
29
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lapangan dengan literatur yang diperoleh sebagai bahan kesimpulan
penelitian.
3. Mendeskripsikan hasil penelitian berupa kesimpulan Pertunjukkan calung
group Gending Sari dan komposisi musik calung Group Gending Sari dari
pengolahan data dalam bentuk laporan dan tulisan.
E. Prosedur Pengolahan Data
Di dalam penelitian kualitatif, suatu proses pengolahan data dapat dilakukan
sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di
lapangan. Artinya peneliti harus mampu melihat suatu gejala permasalahan dan
informasi sebanyak-banyaknya sebelum, selama dan setelah penelitian. Hal ini
dikarenakan pada penelitian kualitatif itu permasalahan belum jelas. Maka perlu
dilakukan studi pendahuluan terlebih dahulu. Studi pendahuluan berfungsi
untuk membantu peneliti mendapatkan fokus permasalahannya. Sebuah
prosedur penelitian dibutuhkan untuk mengarahkan peneliti melakukan
tahap-tahap penelitian yang di paparkan oleh Moelong (2012:288) sebagai berikut:
1. Reduksi data
Proses reduksi data dalam penelitian ini terdiri dari pemilihan hal-hal yang
berhubungan dengan aspek-aspek penting dalam suatu penelitian. Sampai pada
akhirnya peneliti memilih satuan unit dari bagian terkecil yang ditemukan
dalam data yang memilki makna bila dikaitkan dengan fokus masalah penelitian
serta data-data yang dianggap penting dan akhirnya membuang data-data yang
tidak diperlukan. Data-data yang diambil ialah data mengenai proses penyajian
seni calung group Gending Sari, serta komposisi calung group Gending Sari.
2. Penyajian data
Penyajian data merupakan langkah kedua setelah reduksi data dilakukan
oleh peneliti. Penyajian data diikuti oleh proses pengumpulan data-data yang
saling berhubungan satu sama lainnya serta pendokumentasian dan pengamatan
30
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk diolah lebih lanjut sehingga pada akhirnya akan menghasilkan sebuah
kesimpulan.
Setelah data diperoleh berupa tulisan baik dari catatan ataupun dari rekaman
yang sudah di reduksi, kemudian data di sajikan dalam bentuk deskripsi.
Data-data yang saling berhubungan itu dikelompokan menjadi suatu
kelompok-kelompok data yang akan disimpulkan pada tahap berikutnya.
3. Pengambilan kesimpulan
Langkah terakhir dalam pengolahan data kualitatif yaitu penarikan
kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin saja dapat
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal tentang struktur,
proses penyajian calung, komposisi kesenian calung. Tetapi mungkin juga tidak
karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara. Setelah
peneliti menarik sebuah kesimpulan dari hasil penelitian, peneliti dapat
mempelajari dan memahami data-data dari hasil penelitiannya.
F. Langkah-langkah penelitian
Rancangan penggarapan dalam penelitian ini mencakup empat bagian yakni;
tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, dan tahap
penyusunan laporan.
1. Tahap persiapan
Langkah-langkah yang di tempuh dalam tahapan persiapan meliputi:
a. Mengajukan usulan judul penelitian
b. Melaksanakan studi literatur
c. Menyusun rencana penelitian
2. Tahap pengumpulan data
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah:.
a. Meneliti proses pertunjukkan kesenian calung group Gending Sari,
Komposisi pada Group Calung tersebut termasuk; lagu – lagu, fungsi
31
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Mengklasifikasikan struktur tersebut berdasarkan kebutuhan
penelitian, sebagaimana yang termasuk di atas.
3. Tahap pengolahan data
Langkah-langkah yang ditemukan dalam mengolah data meliputi
a. Mengkaji kembali data yang sudah terkumpul dari lapangan.
b. Penyusunan dan pemilahan data-data yang sudah terkumpul.
4. Tahap menyusun laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari semua data yang telah diolah dan
dianalisis kemudian disusun secara sistematis dalam bentuk laporan hasil
70
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian di lapangan, penulis dapat menyimpulkan
bahwa proses pertunjukkan dalam kesenian Calung ini memilki pola
pertunjukkan yang selalu sama dalam setiap pertunjukkannya, yaitu bagian
awal, bagian tengah atau bagian inti acara pertunjukkan kesenian Calung Group
Gending Sari, di akhiri bagian penutup acara.
Di dalam urutan penyajian sebelum perkembangan biasanya diawali
gending overture kreasi mandiri. Dilanjutkan dengan lagu yang berjudul
nongton calung yang telah diaransemen, pada bagian tengah di isi dengan
materi yang disesuaikan acara pertunjukkan kesenian calung tersebut dan
berisikan lawakan yang secara tidak langsung membawa pesan-pesan tersendiri
disesuaikan tema acara tersebut. Pada bagian penutup membawakan gending
dan lagu penutup yang telah diaransemen yaitu berisikan perpisahan kepada
penonton. Hampir setiap kali melakukan proses pertunjukkan calung Group
Gending Sari proses pertunjukkannya mempunyai urutan yang sama disetiap
pertunjukkannya.
Komposisi Musik Calung Group Gending Sari terdiri dari alat musik calung
Kingking, calung Jongjrong, calung Panempas dan calung Jongjrong, fungsi
atau peranan masing-masing calung ini berbeda-beda tergantung kebutuhan lagu
yang dibawakan, namun komposisi yang sering di mainkan yaitu calung
Kingking sebagai melodi utama lagu untuk memberi kemudahan bagi penonton
lagu apa yang dibawakan. Calung Panempas memilki fungsi atau peranan hanya
mengiringi Calung Kingking akan tetapi tabuhannya sangat dibutuhkan untuk
memperindah calung kingking, calung Jongjrong berfungsi untuk mempertegas
71
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dibandingkan calung kingking, calung Gonggong dibunyikan untuk menghiasi
dari keseluruhan lagu biasanya pada ketukan ke dua dan ke empat.
B. Saran
Dalam Kesenian Calung Gending Sari menurut peneliti merasa perlu adanya
pelestarian yang lebih terhadap kesenian ini karena menurut peneliti kesenian,
ini adalah budaya sunda yang turun temurun dan warisan bagi generasi penerus.
Dalam segi peminat dan penonton kesenian ini masih tergolong jarang. Dalam
aspek pertunjukkan pun kurang terlalu diperhatikan oleh masyarakat yang lebih
memilih kesenian lainnya. Untuk itu, saran peneliti bagi kesenian Calung
Gending sari agar tetap terjaga kelestariannya adalah
1. Sebaiknya masyarakat setempat lebih memperhatikan sikap apresiasi
terhadap kesenian ini agar dapat memaknai kesenian calung Gending Sari
dalam upaya melestarikan nilai-nilai tradisional yang diharapkan mampu
menjaga kelestariannya dan untuk mengurangi kurangnya peminat generasi
muda yang dapat meneruskan kesenian ini.
2. Alangkah lebih baiknya terjalin kerjasama para seniman dengan masyarakat
setempat untuk lebih mempublikasi lewat acara-acara yang diadakan secara
mandiri di tempat tersebut misalnya acara festival calung, seminar calung
dan lain-lain.
3. Sebaiknya merekrut juga generasi muda untuk meneruskan kesenian calung
tersebut, agar terjalin regenerasi yang dapat meneruskan kesenian calung
Gending Sari. Salah satu contohnya dengan cara mengadakan sanggar
calung Gending Sari agar terjalinnya pembelajaran dan pelestarian calung
Gending Sari tersebut. Peran masyarakat, pemerintah dan seniman sangat
72
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Kepada pemerintah diharapkan lebih mengimplemntasikan langkah-langkah
nyatanya dari segi publikasi dan kehidupan para seniman. Dalam penelitian
ini mungkin tidak terlalu berdampak banyak dan bukan berarti terselesaikan
segalah masalah yang ada pada kesenian Calung Gending Sari.
Mudah-mudahan dengan adanya penelitian yang meneruskan penelitian ini agar
dapat melengkapi dan meneliti dari aspek-aspek lain. Dengan segala
keterbatasan penulis, mudah-mudahan laporan penelitian ini bermanfaat dan
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Awuy, Tommy F (2005). Tiga Jejak Seni Pertunjukkan Indonesia. Cetakan Pertama
Effendi, Ridwan dkk (2007). Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi.
Fitriati, Ira. (2003). Kesenian Terebang Sejak Kampung Dukuh Desa Cijambe Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut. Skripsi.
Hardjana, Suka (2003). Corat coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Cetakan Pertama.
Herawandi, Iman. (1997). Calung Darso (Suatu Tinjauan atas pengolahan Garapan Seninya). Skripsi.
Kayam, Umar (1981). Seni Tradisi Masyarakat.
Kholid, M. Dody (2011). Komposisi Musik 1. CV. Bintang Warli Artika.
Kristianti, Kiki. (2009). Kesenian Rampak Bedug Bale Seni Ciwasiat di Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandegalng. Skripsi.
Kubarsah. Ubun. (1995). Waditra: “Mengenal alat-alat Kesenian Daerah Jawa
Barat”. Bandung. C. V. Beringin Sakti.
Mack Dieter (2004). Musik Kontemporer dan persoalan Interkultural. Cetakan Kedua.
Moleong, Lexy J (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi PT Remaja Rosdakarya Bandung.
Murtiyoso, Bambang (2005). Seni Pertunjukkan Indonesia (menimbang Pendekatan Etnik Nusantara) Cetakan Pertama.
Nakagawa, Shin (2000). Musik dan Kosmos: Sebuah Pengantar Etnomusikologi. Yayasan Obor Indonesia Jakarta.
Nalan, Arthur S (1999) Aspek Manusia dalam Seni Pertunjukkan. STSI Press Bandung.
Ahmad Firmansyah, 2014
KESENIAN CALUNG GROUP GENDING SARI DI DAERAH POPONCOL BUNUT KABUPATEN KARAWANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Somantri, O. Asep (2011). Pembelajaran Kesenian Calung pada Kegiatan Ekstrakulikuler di SMA Negeri Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Skripsi.
Sopandi, Atik. (1988). Kamus istilah karawitan Sunda. CV. Pustaka Buana
Supanggah, R (1995). Etnomusikologi. Cetakan Pertama.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfaceta.
Syaefulloh, Aep. Upandi, Pandi. (1998) Calung. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi daerah Tingkat I Jawa Barat. Bandung. C.V. Wahana Iptek.
Syaodih S, Nana (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wairidi (2005). Menimbang Pendekatan (Pengkajian dan Penciptaan Musik Nusantara). Cetakan Pertama.