ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh proses pembelajaran konvensional yang proses penyampaian materinya belum terpadu dan hanya menekankan pada aspek kognitif tanpa melibatkan aspek psikomotor (proses) dan afektif (sikap). Model pembelajaran berbasis proyek dalam IPA terpadu tipe nested dipandang dapat menjadi alternatif solusi dari permasalahan tersebut, karena model ini dapat memadukan berbagai keterampilan dengan memadukan beberapa konten materi IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek dalam IPA terpadu tipe nested terhadap peningkatan keterampilan proses sains (KPS) dan sikap ilmiah siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimental dengan desain nonequivalen (pretest-posttest) control group design yang dilaksanakan di salah satu SMP swasta di Kabupaten Bandung kelas VIII semester 2 tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini melibatkan 2 kelas, yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol dengan karakteristik yang sama. Pengumpulan data KPS diperoleh dari soal uraian KPS, sedangkan untuk sikap ilmiah diperoleh dari angket skala sikap. Data penelitian diolah dengan menggunakan software SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan: 1) keterlaksanaan model pembelajaran hampir seluruhnya terlaksana dengan persentase aktivitas guru 93.92% dan aktivitas siswa 92.07%, 2) terdapat perbedaan peningkatan skor KPS yang signifikan (p=0.000) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, 3) tidak terdapat perbedaan peningkatan sikap ilmiah yang signifikan (p=0.173) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, 4) guru dan siswa berpandangan positif terhadap model pembelajaran yang diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran berbasis masalah dalam IPA terpadu tipe nested memiliki pengaruh yang signifikan terhadap KPS namun belum dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa secara signifikan.
Kata Kunci: model pembelajaran berbasis proyek, IPA terpadu tipe nested, keterampilan
ABSTRACT
This research is motivated by the conventional learning process that the process of delivering the material is not integrated and only emphasis on cognitive aspects without involving aspects of psychomotor (process) and affective (attitude). Project-based learning model in the integrated nested science models is seemed to be an alternative solution to these problems, because this model can integrate a variety of skills by combining several materials science content. The purpose of the study was to investigate the effect of project based learning model in the integrated nested science models on science process skills (SPS) and scientific attitude. For this purpose, a quasi experimental method with nonequivalen (pretest-posttest) control group design was used. The sample in this study is two class 8th grade in one school at Bandung District during the academic year 2014/2015. The study involves two classes, experimental and control classes with sama characterictic. The data were collected through using Science Process Skill Test and Scientific Attitude Scale. The analyses of the data have been carried out through SPSS 16.0. Result of the study show: 1) feasibility study model is almost entirely accomplished with teacher activity percentage 93.92% and 92.07% of student activity, 2) there is a significant difference on SPS scores (p = 0.000) between experimental class and control class, 3) there is no significant difference on scientific attitude (p = 0173) between experimental class and control class, 4) teachers and students give a positive response on this models. At the end of the research, it was revealed that problem based learning in the integrated nested science models have significant influence on the SPS but not on scientific attitude.
Keywords: project-based learning model, integrated science nested types, science process
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Setelah penelitian dilaksanakan dan dilakukan analisis terhadap hasil temuan
penelitian, maka terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian
yang telah dilaksanakan dan juga beberapa implikasi serta saran rekomendasi
untuk penelitian selanjutnya berdasarkan kekurangan-kekurangan dari hasil
temuan penelitian
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Model pembelajaran berbasis proyek dalam IPA terpadu tipe nested
hampir seluruhnya terlaksana dengan aktivitas guru terlaksana sebesar 93.92%
dan aktivitas siswa sebesar 92.07%. Model pembelajaran yang diterapkan selama
penelitian memberikan pengaruh terhadap keterampilan proses sains dan sikap
ilmiah siswa. Berdasarkan hasil temuan penelitian, diketahui bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara peningkatan skor keterampilan proses sains pada
kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dalam
IPA terpadu tipe nested dengan kelas kontrol yang tidak menerapkan IPA terpadu
tipe nested yang ditunjukkan oleh nilai Sig < 0.05 dengan rata-rata skor pretest
38, rata-rata skor posttest 87 dan nilai peningkatan gain ternormalisasi 0.74 pada
kategori tinggi pada kelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol memperoleh
rata-rata skor pretest 36, rata-rata-rata-rata skor posttest 71 dan nilai peningkatan gain
ternormalisasi 0.42 pada kategori rendah. Namun lain halnya dengan sikap ilmiah
siswa, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan skor sikap
ilmiah pada kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran berbasis
proyek dalam IPA terpadu tipe nested dengan kelas kontrol yang tidak
menerapkan IPA terpadu tipe nested yang ditunjukkan oleh nilai Sig > 0.05. Kelas
eksperimen memperoleh rata-rata skor pretest 32, rata-rata skor posttest 67 dan
nilai peningkatan gain ternormalisasi 0.52 pada kategori sedang, sedangkan kelas
kontrol memperoleh rata-rata skor pretest 31, rata-rata skor posttest 63 dan nilai
87
siswa berpandangan positif terhadap model pembelajaran berbasis proyek dalam
IPA terpadu tipe nested. Guru berpandangan model pembelajaran telah
memberikan pengalaman belajar siswa yang dapat membangun pengetahuan dan
keterampilan secara utuh. Sedangkan siswa sebanyak 79% menyatakan model ini
dapat memotivasi siswa dan 73% model ini dapat memberikan manfaat bagi
siswa.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis perlu menyampaikan
implikasi hasil penelitian, yaitu:
1. Model pembelajaran berbasis proyek dalam IPA terpadu tipe nested dapat
meningkatkan keterampilan proses sains secara signifikan dibandingkan
dengan model pembelajaran berbasis proyek tanpa keterpaduan tipe nested.
2. Model pembelajaran berbasis proyek dalam IPA terpadu tipe nested dapat
meningkatkan keterampilan siswa dalam aspek penerapan konsep yang
memerlukan pemahaman mengenai keterpaduan materi.
3. Model pembelajarn berbasis proyek dalam IPA terpadu tipe nested tidak
dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa secara siginfikan dibandingkan
dengan model pembelajaran berbasis proyek tanpa keterpaduan tipe nested.
Namun penerapan model tersebut memberikan kontribusi yang positif dalam
meningkatkan sikap ilmiah siswa selama pembelajaran berlangsung.
4. Model pembelajarn berbasis proyek dalam IPA terpadu tipe nested dapat
meberikan pengalaman belajar secara langsung kepada siswa, sehingga siswa
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan juga mengintegrasikan berbagai
keterampilan yang dimilikinya, sehingga pengetahuannya menjadi lebih utuh
dan bermakna.
C. Rekomendasi
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang
diajukan oleh peneliti, antara lain:
1. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam IPA terpadu dapat
88
2. Pada kelas eksperimen, siswa lebih fasih dalam menjelaskan keterkaitan
konten dalam menjelaskan suatu fenomena. Sebaiknya pada penelitian
lanjutan dilakukan pengukuran pada variabel aspek kognitif siswa.
3. Guru sebaiknya lebih terampil dan kreatif dalam meningkatkan sikap ilmiah
siswa dengan memperkaya pengalaman siswa selama pembelajaran
berlangsung.
4. Sebelum pembelajaran berbasis proyek diterapkan, sebaiknya siswa sudah
diberi pengenalan mengenai keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan,
seperti keterampilan proses sains dasar.
5. Dalam tahap perencanaan, guru sebaiknya lebih menyiapkan alat-alat
eksperimen dan juga pengaturan waktu agar pada tahap pelaksanaan dapat
meminimalisir kesalahan teknis dan pembelajaran dapat dilakukan sesuai
skenario yang telah dibuat, sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
6. Model pembelajaran berbasis proyek dalam IPA terpadu tipe nested harus
lebih dikembangkan lagi untuk dapat meningkatkan sikap keterampilan
89
DAFTAR PUSTAKA
Ango, L. Mary. (2002). Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in The Teaching of Science: An Educology of Science Education in the Nigerian Context. International Journal of Educology. Vol 16. No.1.
Anwar, Herson. (2009). Penilaian Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu. Volume 2 Nomor 5.
Azwar, Saifuddin. (2013). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimin. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Asante, K. (2012). Secondary Student’s Attitude Towards Mathematics. IFE
Psychologia. 20(1), 121-133.
Bell, S. (2010). Project Based Learning For 21 Century Skills For The Future. Clearing House. 83(2), 39-43.
Baş, G khan. (2011). Investigating The Effects of Project Based Learning On Students’ Academic Achievement And Attitudes Toward English Lesson. The Online Journal Of New Horizonts In Education. Volume 1 Issue 4.
Carin, A., & Sund, B. (1997). Teaching Science Through Discovery. Columbus, Ohio: Meriil Publishing Co.
ChanLin, Lih-Juan. (2008). Technology Integration Applied to Project Based Learning In Science. Innovations in Education and Teaching International, 45, 55-65.
Creswell, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
ḈAKICI, Yilmaz., TÜRKMEN, Nihal. (2013). An Investigation of The Effect of Project-Based Learning Approach On Children’s Achievement and Attitude in Science. The Online Journal Science and Technology. Volume 3 Issue 2.
ERGÜL, Remziye., ŞĺMŞEKLĺ, Yeter., Sevgűl ḈALIS, et al. (2011). The Effects Of Inquiry-Based Science Teaching On Elementary School Students’s Science Process Skills And Scientific Attitudes. Bulgarian Journal of Science and Education Policy (BJSEP). Volume 5, Number 1.
Fraenkel, J.R, Wallen, N.E & Hyun, H.H. (2012). How to Design and Evaluate Research in Education (eight ed). New York: Mc. Graw-Hill.
90
Hake, R. R. (1998). Interactive Engagement Methods In Introductory Mechanic Courses Online. [Online]. Tersedia: http://www.physics.indiana.edu/-sdi/IEM-2b.pdf. [6 Januari 2015].
Harso A, I.W. Suastra, A. A. I. A. R Sudiatmika. (2014). Pengaruh Pembelajaran Heuristik Vee Terhadap Pemahaman Konsep Fisika dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Langke Rembong Tahun Pelajaran 2013/2014. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 4.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Johnson, Elaine.B. (2014). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa Learning.
Kemendikbud. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kemendikbud.
Koenjaraningrat. (1990). Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia
Larmer, John., Mergendoller, John R. (2010). Seven Essential For Project Based Learning. Ed. Leadership., Vol.63, No.1. Pages 34-37.
Majid, Abdul. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Interest Media.
Nurmaliahayati. (2011). Pemanfaatan Hutan Melalui Pembelajaran Biologi Terintegrasi Tipe Connected Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Siswa.. Tesis Magister SPS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Olufunminiyi, Akinyemi., Akinbobola., Afolabi, Folashade. (2010). Analysis of Science Process Skills in West African Senior Secondary School Certifcate Physics Practical Examinations in Nigeria. American-Eurasian Journal of Scientific Research. Vol 5(4): 232-240.
zgelen, Sinan. (2012). Students Science Process Skills within Cognitive Domain Framework. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education. 8(4), 283-232.
91
Rini, Candra Puspita. (2011). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (Nht) Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Smp. Skripsi Sarjana FPMIPA UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Rustaman, N.Y. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Rustaman, N.Y., Puspitasari, Mariam. (2013). Science Process Skills. Handout Mata Kuliah Asesmen Alternatif Pendidikan IPA. Bandung: Tidak diterbitkan.
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Santoso, Singgih. (2008). Panduan Lengkap Menguasai SPSS 16. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sheeba, M, N. (2013). An Anatomy of Science Process Skills In The Light Of The Challenges to Realize Science Instruction Leading To Global Excellence In Education. Education Confab Journal. Vol.2, No.4, April 2013.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Wade, Andrea M. (2012). Impacting Students Attitude Toward Math Through PBL. Providence College.